Anda di halaman 1dari 15

SPESIFIKASI TEKNIS

1. SPESIFIKASI UMUM
1.1. Umum
Spesifikasi Teknik ini berisi penjelasan dan atau ketentuan-ketentuan
pelaksanaan pekerjaan Pemeliharaan Berkala Sungai Cipunegara di lingkungan
Pejabat Pembuat Komitmen Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air II Satuan
Kerja Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air Citarum, Direktorat Jenderal
Sumber Daya Air, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, yang
pelaksanaannya dilaksanakan oleh Penyedia Jasa.
Waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 240 (Dua Ratus Empat Puluh) hari Kalender.
Kualitas hasil pekerjaan yang akan dilaksanakan harus baik dan memenuhi
persyaratan sesuai spesifikasi teknik yang ada dalam Kontrak.
Dalam melaksanakan pekerjaan, konsultan supervisi, dan Penyedia Jasa, wajib
mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk ketentuan yang berlaku.

1.2. Standar
Semua mutu bahan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari Standar
Nasional Indonesia (SNI).
Standar pelaksanaan pekerjaan harus mengacu pada Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 28/PRT/M/2016 tentang Pedoman
Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum.
Standar pelaksanaan upah pekerja/ Buruh harus mengacu pada Surat Keputusan
Gubernur Jawa Barat Nomor : 561/Kep.774-Yanbangsos/2020 tentang Upah
Minimum Kabupaten/ Kota di Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2021.
Standar pelaksanaan upah pekerja terampil harus mengacu pada Surat
Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor : 910/Kep.313 - Org/2020 tentang
Standar Biaya Khusus Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2021.
Bila ada ketentuan-ketentuan yang tidak ada dalam standar Indonesia, maka
dapat memakai standar lain yang disesuaikan dan ditentukan oleh Direksi.

1.3. Penyerahan Lokasi Pekerjaan.


Penyerahan lokasi kerja dilakukan sebelum penerbitan SPMK, dengan terlebih
dahulu melaksanakan Peninjauan Lapangan Bersama. Peninjauan lapangan
bersama bertujuan untuk memastikan kesiapan lokasi kerja yang akan
diserahterimakan, serta untuk melakukan inventarisasi seluruh bangunan yang
ada serta seluruh aset milik pengguna jasa.

1
PPK wajib menyerahkan lokasi kerja sesuai dengan kebutuhan Penyedia Jasa yang
tercantum dalam rencana kerja yang telah disepakati dalam Rapat Persiapan
Penandatanganan Kontrak. Hasil peninjauan dan penyerahan dituangkan dalam
Berita Acara Penyerahan Lokasi Kerja.
Jalan masuk ke dan melalui daerah kerja dapat menggunakan jalan-jalan
setempat yang ada, yang berhubungan dengan jalan raya berdekatan dengan
lokasi pekerjaan. Penyedia jasa wajib mengembalikan/ memperbaiki kembali
jalan akses yang dipakai apabila terdapat kerusakan yang diakibatkan oleh lalu
lintas angkutan material dan alat berat lainnya.

2
1.4. Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan 240 (Dua Ratus Empat Puluh) hari kalender sejak SPMK

JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pekerjaan
Lokasi : Kabupaten Subang
Pelaksana Kegiatan : PPK Operasi dan Pemeliharaan SDA II
Tahun Anggaran : 2022

Kuan B U L AN
No. URAIAN PEKERJAAN Sat titas Bobot I II III IV V VI VII VIII PROSENTASE
(% ) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 ( %)

I PEKERJAAN MOBILISASI DAN DEMOBILISASI


1 Mobilisasi dan de-mobilisasi LS 1.00 0.18 0.09 0.09
Concrete mixer kap. 0,6 - 0,8 m3
II PEKERJAAN KONSTRUKSI
1 GalianTanah Biasa Sedalam ≤ 1m M3 3,646.73 3.09 . 0.21 0.21 0.21 0.21 0.21 0.21 0.21 0.21 0.21 0.21 0.21 0.21 0.21 0.21 0.21
2 Bongkar pasangan manual M3 2,458.42 4.44 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30
3 Pemasangan bekisting papan (dua kali pakai) M2 3,124.09 4.29 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17
4 Beton mutu K225 (Site mix dengan concrete mixer) M3 1,448.34 16.94 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68
5 Pemasangan beton siklop campuran 1SP : 2 PB: 3 Kr (site mix dengan concrete mixer) M3 1,575.07 21.38 1.07 1.07 1.07 1.07 1.07 1.07 1.07 1.07 1.07 1.07 1.07 1.07 1.07 1.07 1.07 1.07 1.07 1.07 1.07 1.07
6 Pembesian U 24 Polos Kg 74,390.92 13.17 0.51 0.51 0.51 0.51 0.51 0.51 0.51 0.51 0.51 0.51 0.51 0.51 0.51 0.51 0.51 0.51 0.51 0.51 0.51 0.51 0.51 0.51 0.51 0.51 0.51 0.51
7 Pasangan Batu 1PC : 4PP (dengan concrete mixer) M3 1,782.58 20.99 1.17 1.17 1.17 1.17 1.17 1.17 1.17 1.17 1.17 1.17 1.17 1.17 1.17 1.17 1.17 1.17 1.17 1.17
8 Pasangan Batu 1PC : 4PP (dengan concrete mixer) pemanfaatan batu hasil bongkaran M3 1,126.78 9.14 1.83 1.83 1.83 1.83 1.83
9 Plesteran 1 PC : 3PP M2 1,312.56 1.39 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20
10 Siaran 1 PC : 2 PP M2 3,729.49 3.06 0.38 0.38 0.38 0.38 0.38 0.38 0.38 0.38
11 timbunan tanah (didatangkan & dipadatkan) M3 431.24 0.82 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10

III PENYELENGGARAAN KEAMANAN DAN KESEHATAN KERJA SERTA KESELAMATAN KONSTRUKSI


1 Penyelenggaraan Keamanan dan Kesehatan Kerja serta Keselamatan Konstruksi Ls 1.00 1.13 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04

Jumlah Total 100.00


Jumlah Progres Bobot Perminggu ( % ) 0.09 0.33 0.33 0.54 2.29 2.96 4.79 4.79 4.79 4.79 4.79 4.13 4.13 4.13 4.13 4.13 3.83 3.83 3.63 3.63 3.63 3.63 3.63 4.11 3.24 3.24 3.24 3.24 3.24 1.90 0.72 0.09
Rencana Bobot Komulatif ( % ) 0.09 0.42 0.76 1.29 3.58 6.55 11.34 16.13 20.92 25.71 30.50 34.63 38.76 42.89 47.02 51.15 54.99 58.82 62.45 66.08 69.71 73.34 76.96 81.08 84.32 87.56 90.80 94.05 97.29 99.19 99.91 100.00
Rencana Rincian Penyerapan 129,495,541.93 1,483,250,330.89 1,850,341,620.12 1,652,144,036.85 1,492,497,234.32 1,499,734,204.85 1,296,844,456.88 595,424,908.17 9,999,732,334.00
1.29 14.83 18.50 16.52 14.93 15.00 12.97 5.95
Mengetahui :

3
1.5. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
Penerbitan SPMK dilakukan paling lambat 14 (Empat Belas) hari sejak tanggal penandatanganan
kontrak atau 14 (empat belas) hari kerja sejak penyerahan lokasi kerja pertama kali, didalam
SPMK dicantumkan Tanggal Mulai Kerja dan penetapan tanggal mulai kerja setelah serah terima
lapangan dilaksanakan atau paling cepat dilaksanakan bersamaan dengan tanggal SPMK.

1.6. Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak


Rapat persiapan pelaksanaan kontrak merupakan rapat awal antara PPK, Pengendali Pekerjaan
(Direksi dan pengawas pekerjaan), konsultan supervisi, Penyedia Jasa, tim perencana serta
pihak terkait; Rapat persiapan pelaksanaan kontrak atau Pre Construction Meeting (PCM) harus
sudah dimulai maksimal 7 (tujuh) hari setelah terbitnya SPMK dan sebelum dimulainya
pelaksanaan pekerjaan; Tujuan rapat persiapan pelaksanaan kontrak :
a. Persamaan pandangan dan pemahaman terkait hal-hal yang mendasar pada pelaksanaan
proyek, seperti: jadwal, alur komunikasi dan koordinasi, alur persetujuan, kebijakan
pengendalian mutu dan Keselamatan Konstruksi serta mekanisme pelaporan dan
pembayaran hasil pekerjaan;
b. Untuk mendapatkan kesepakatan terhadap pelaksanaan kontrak;
c. Penyesuaian seluruh kegiatan dalam RMPK dengan persyaratan-persyaratan dalam
dokumen kontrak;
d. Pemenuhan terhadap kebutuhan data dan informasi terkait proyek;
e. Untuk melakukan perubahan kontrak apabila diperlukan
f. Hasil rapat persiapan pelaksanaan kontrak dituangkan dalam Berita Acara Rapat Persiapan
Pelaksanaan Kontrak;
g. Apabila diperlukan perubahan kontrak, maka diterbitkan adendum kontrak.

1.7. Kegiatan Penjaminan Mutu dan Pengendalian Mutu


Dalam rangka penjaminan mutu dan pengendalian mutu pekerjaan konstruksi, Penyedia Jasa
harus menyusun RMPK dengan ketentuan sebagai berikut:
a. RMPK disusun oleh Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi setelah dilaksanakannya
penandatangan kontrak.
b. RMPK disusun oleh Penyedia Jasa Konsultansi Konstruksi setelah dilaksanakannya
penandatangan kontrak.
c. Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi berkewajiban untuk mempresentasikan dan
menyerahkan RMPK sebagai penjaminan mutu dan pengendalian mutu pelaksanaan
pekerjaan pada rapat persiapan pelaksanaan Kontrak, kemudian dibahas dan disetujui
oleh PPK.
d. RMPK atau Program Mutu yang telah disetujui digunakan sebagai acuan pelaksanaan
Pekerjaan Konstruksi atau Konsultansi Konstruksi.
e. Penyedia Jasa berkewajiban untuk memutakhirkan RMPK jika terjadi Adendum Kontrak
dan/atau Peristiwa Kompensasi.

Komponen RMPK paling sedikit terdiri atas:


1) Data Umum Pekerjaan Konstruksi;
3
2) Struktur Organisasi Pelaksana Pekerjaan Konstruksi;
3) Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan;
4) Gambar Desain dan Spesifikasi Teknis;
5) Tahapan Pekerjaan;
6) Rencana Pelaksanaan Pekerjaan (method statement) yang berisi:
a) Metode Kerja;
b) Daftar Personil;
c) Daftar Material;
d) Daftar Peralatan;
e) Aspek Keselamatan Konstruksi;
7) Rencana Pemeriksaan dan Pengujian (Inspection And Test Plan/ITP);
8) Pengendalian Sub-penyedia Jasa dan Pemasok.
Komponen Program Mutu paling sedikit terdiri atas:
1) Informasi mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan;
2) Organisasi kerja Penyedia Jasa;
3) Metode pelaksanaan;
4) Pengendalian pekerjaan;
5) Laporan pekerjaan.

1.8. Pembayaran Uang Muka


Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi dapat mengajukan permohonan pengambilan uang muka
secara tertulis kepada PPK disertai dengan rencana penggunaan uang muka (apabila ditentukan
dalam dokumen kontrak);
Uang muka digunakan untuk membiayai mobilisasi peralatan, personil, pembayaran uang tanda
jadi kepada pemasok bahan/material dan persiapan teknis lain; Besaran uang muka ditentukan
dalam Syarat-syarat Khusus Kontrak (SSKK) dan dibayar setelah Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi menyerahkan Jaminan Uang Muka senilai uang muka yang diterima.

1.9. Papan nama proyek


Pembuatan papan nama proyek dilaksakan oleh penyedia jasa. Papan nama proyek dibuat
dengan ukuran 1 x 2 m, dan dipasang dilokasi proyek maksimal 1 (satu) minggu setelah
Penyedia Jasa menerima Surat Perintah Mulai Kerja, serta dijaga keberadaannya selama proyek
berlangsung. Papan nama proyek dibuat dari papan dan tiang kayu berkualitas baik, atau
dibuat sesuai petunjuk direksi pekerjaan.

1.10. Mobilisasi
Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai dilaksanakan 30 hari kalender sejak diterbitkan
SPMK, atau terutama untuk sumber daya (material, alat, tenaga kerja) yang akan digunakan
untuk memulai pekerjaan. Untuk mobilisasi sumber daya yang berhubungan dengan
pelaksanaan untuk tiap-tiap pekerjaan, dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan rencana kerja,
meliputi:
a. Mobilisasi peralatan;
b. Mobilisasi personil inti dan pendukung;
c. Mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah, barak, gudang, dan sebagainya.
4
1.11. Pemeriksaan Bersama (Mutual Check)
Pada pelaskanaan pekerjaan dilakukan pemeriksaan bersama (Mutual Check/MC-0) dengan
cara melakukan pengukuran dan pemeriksaan detail kondisi lapangan, mencakup:
a. Pemeriksaan terhadap desain awal dilakukan untuk menilai kesesuaian desain dengan
kondisi lapangan;
b. Jika diperlukan penyesuaian terhadap desain, maka dilakukan review desain; dan
c. Penyesuaian terhadap kuantitas (volume) awal berdasarkan review desain yang dilakukan.
Penyesuaian pada gambar desain dan volume awal, harus dicantumkan dalam berita acara
hasil pemeriksaan bersama dan selanjutnya dilakukan perubahan/adendum kontrak.
Pada akhir pelaksanaan dilakukan kembali pemeriksaan pengukuran akhir bersama (Mutual
Check/MC-100) untuk diplotkan sebagai gambar As Built Drawing dan hasil pengukuran dan
perhitungan tersebut juga dituangkan kembali dalam berita acara hasil pemeriksaan bersama.

1.12. Gambar – gambar yang di miliki Penyedia Jasa


a. Gambar – gambar
Semua gambar-gambar yang disiapkan oleh Penyedia Jasa haruslah gambar-gambar yang
telah diperiksa dan disetujui oleh konsultan supervisi dan diketahui oleh Direksi, dan apabila
ada perubahan harus diserahkan kembali untuk mendapatkan persetujuan sebelum
program pelaksanaan dimulai.
b. Gambar Kerja (Contruction Drawing)
Semua gambar kerja dibuat/ disiapkan oleh Penyedia Jasa, secara detail/ rinci. Gambar kerja
yang dimaksud antara lain berdasarkan hasil pengukuran bersama (MC-0) yang telah
diperiksa dan disetujui oleh konsultan supervisi dan diketahui oleh Direksi.
c. Gambar Purna bangun / AS. Built Drawing
Semua gambar purna bangun dibuat/ disiapkan oleh Penyedia Jasa, dibuat secara detail/
rinci sesuai dengan pelaksanaan pekerjaan akhir berdasarkan hasil pengukuran bersama
(MC-100) yang telah diperiksa dan disetujui oleh konsultan supervisi dan diketahui oleh Direksi.
Penyedia Jasa harus menyerahkan gambar purna bangun dalam 3 (tiga) set cetakan yang
dijilid dan soft copy.

1.13. Program Pelaksanaan dan Lapangan.


a. Program kerja / program pelaksanaan
Penyedia Jasa harus melaksanakan Program Pelaksanaan sesuai dengan syarat-syarat
Kontrak. Program kerja tersebut harus dibuat dalam bentuk Kurva S dan daftar yang
memperlihatkan setiap kegiatan :
 Mulai tanggal paling awal.
 Mulai tanggal paling akhir
 Waktu yang diperlukan
 Jumlah tenaga kerja, peralatan dan bahan yang diperlukan
Penyedia jasa bisa menggunakan tenaga setempat sesuai dengan keahlian yang diperlukan.
5
b. Pelaporan
Untuk memantau kemajuan pelaksanaan pekerjaan di lapangan, maka setiap tanggal awal
bulan dan akhir minggu, Penyedia Jasa harus menyerahkan salinan laporan kemajuan
progress pekerjaan. Laporan sekurang-kurangnya harus berisi hal-hal sebagai berikut :
 Prosentase kemajuan pekerjaan berdasarkan kenyataan yang dicapai pada bulan
laporan dan prosentase rencana yang diprogram pada bulan tersebut.
 Rencana kegiatan bulan selanjutnya disesuaikan dengan jadwal pelaksanaan, tanggal
permulaan dan tanggal akhir penyelesaian.
Daftar perlengkapan kontruksi, peralatan, bahan di lapangan yang digunakan untuk
pelaksanaan pekerjaan termasuk yang sudah datang dan dipindahkan dari lapangan.

6
2. SPESIFIKASI KHUSUS
2.1. PEKERJAAN MOBILISASI DAN DEMBOBILISASI
Pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi yang dimaksud yaitu mob demob peralatan kerja yaitu
alat berat, alat pendukung lainnya, dan personil dalam pengajuan biaya yang bersifat lump
sum (ls).
Kebutuhan lain seperti fasilitas pendukung, gudang, tempat tinggal, dan peralatan penunjang
lainnya menjadi tangung jawab Penyedia Jasa dan tidak ada mata pembayaran.

2.2 PEKERJAAN KONSTRUKSI


2.2.1 Survey dan Pengukuran
Penyedia jasa melakukan survey dan pengukuran ulang bersama dengan pengawas
pekerjaan dan konsultan supervisi sebelum melaksankan pekerjaan.
Hasil dari survey dan pengukuran tersebut diserahkan kepada konsultan supervisi dan
direksi pekerjaan berupa gambar dan data ukur yang valid sebagai acuan dalam
memulai pekerjaan.
Segala bentuk biaya dari item pekerjaan survey dan pengukuran ini menjadi tanggung
jawab penyedia jasa dan tidak ada mata pembayaran.
2.2.2 Pekerjaan angkutan material
Sebelum memulai pekerjaan penyedia jasa harus mengetahui dimana lokasi pekerjaan
yang akan dilaksanakan dan menempatkan material pada posisi yang strategis yang
memudahkan para pekerja untuk melaksanakan pekerjaan.
Segala bentuk biaya angkut material/ bahan dan peralatan angkutan yang akan
digunakan untuk menuju lokasi pekerjaan, menjadi tanggung jawab penyedia jasa dan
tidak ada mata pembayaran pada item pekerjaan ini.
2.2.3 Request dan Check List Pekerjaan
Sebelum melakukan pekerjaan, penyedia jasa harus membuat metode pelaksanaan
pada masing – masing item pekerjaan dan membuat request dan checklist pekerjaan
yang diserahkan kepada konsultan supervisi dan diketahui oleh direksi pekerjaan
minimal 1 minggu sebelum rencana pekerjaan dimulai.
2.2.4 Galian Tanah Biasa Sedalam ≤ 1m
Kedalaman galian dilakukan sesuai dengan kedalaman pada gambar kerja yang telah
diperiksa dan disetujui oleh konsultan supervisi dan diketahui oleh Direksi.
Pengukuran dan pembayaran Galian Tanah Biasa Sedalam ≤ 1m, dalam meter kubik
(m3) untuk pembayaran dihitung sesuai gambar kerja berdasarkan prestasi pekerjaan
di lapangan yang telah diperiksa dan disetujui oleh konsultan supervisi dan diketahui
oleh Direksi.
Perapihan dan pengangkatan hasil galian disekitar area kerja harus dilaksakan oleh
penyedia jasa dan tidak ada mata pembayaran.
2.2.5 Pekerjaan bongkaran Pasangan
Pekerjaan bongkaran ini dilaksanakan untuk mengganti konstruksi existing. Konstruksi
bangunan yang dibongkar dilakukan sesuai dengan gambar kerja yang telah diperiksa
dan disetuji oleh konsultan supervisi dan diketahui oleh Direksi. Apabila di lapangan
terdapat campuran pasangan batu yang di kombinasikan dengan campuran beton,
7
maka pembongkarannya dianggap sebagai pembongkaran konstruksi pasangan batu.
Batu dari hasil bongkaran pasangan batu harus dibersihkan untuk di pakai kembali.
Batu yang dihasilkan dari hasil pembongkaran konstruksi pasangan batu existing
menghasilkan batu sebanyak sebanyak 0.6 m3 batu belah.
Pengukuran volume dalam meter kubik (m3) untuk pembayaran dihitung sesuai
gambar kerja berdasarkan prestasi pekerjaan di lapangan yang telah diperiksa dan
disetuji oleh konsultan supervisi dan diketahui oleh Direksi.
2.2.6 Pemasangan bekisting papan (dua kali pakai)
a. Material
Material yang digunakan adalah papan 3/20 kayu kelas II, kaso 5/7 kelas III, paku
5 cm & 7 cm, dan Minyak bekisting.
b. Pelaksanaan bekisting
Spesifikasi bahan harus memiliki kualitas kayu/ kaso, dan papan yang baik, kuat,
tidak pecah/ belah ketika dilakukan pengecoran dan sesuai dengan petunjuk dari
direksi pekerjaan. Material bekisting harus lurus dan tidak bengkok. Pemakaianya
diperuntukan untuk dua kali pelaksanaan. Pada saat melakukan pembongkaran
bekisting, penyedia jasa harus melaksanakannya dengan hati – hati agar material
yang akan di pakai kembali tidak rusak, dan apabila ada kerusakan pada bekisting
yang akan dipakai untuk kedua kalinya mka penyedia jasa harus mendatangkan
material bekisting yang baru dan tidak ada mata pembayaran.
Peralatan lain yang diperlukan untuk menunjang pekerjaan ini seperti klem besi
dan yang lainnya menjadi tanggung jawab penyedia jasa.
c. Pengukuran dan Pembayaran.
Pengukuran volume bekisting dalam meter persegi (m2) untuk pembayaran
dihitung sesuai gambar kerja berdasarkan prestasi pekerjaan di lapangan yang
telah diperiksa dan disetujui oleh konsultan supervisi dan diketahui oleh Direksi.
Pembongkaran bekisting disekitar area kerja harus dilaksakan oleh penyedia jasa
dan tidak ada mata pembayaran.
2.2.7 Beton mutu K225 (Site mix)
a. Material dan peralatan
- Material campuran beton K 225
- Concrete Mixer kap. 0,3 m3
b. Pelaksanaan beton K 225
- Mutu beton harus tercapai sesuai dengan spesifikasi teknis. Beton mutu f’c
= 19.3 mpa (K225), slump (12±2), w/c = 0.58.
- Sebelum melakukan pengcoran penyedia jasa harus melampirkan job mix
design dan melakukan pengujian tes lab beton pada beton K 225 ini sesuai
dengan arahan dari direksi pekerjaan.
- Hasil job mix design diserahkan pada konsultan supervisi untuk diperiksa
dan disetujui.

8
- Uji slump test di lapangan dengan menggunakan cone pada runtuhan beton
12 ± 2 cm dan diambil sampel kubus dan silinder untuk dilakukan uji tes
beton dengan umur rencana 7, 14, dan 28 hari.
- Setelah dilakukan pemeriksaan oleh konsultan supervisi dan diketahui oleh
direksi maka penyedia jasa dapat langsung melaksanakan pekerjaan ini.
c. Pengukuran dan Pembayaran.
Pengukuran volume Beton dalam meter kubik (m3) untuk pembayaran dihitung
sesuai gambar kerja berdasarkan prestasi pekerjaan di lapangan yang telah
diperiksa dan disetujui oleh konsultan supervisi dan diketahui oleh Direksi.
Biaya pengujian lab beton menjadi tanggung jawab penyedia jasa dan tidak ada
mata pembayaran.
2.2.8 Pemasangan beton siklop campuran 1SP : 2 PB : 3 Kr (site mix)
a. Material
- Material beton Siklop campuran 1 : 2 : 3
- Concrete Mixer kap. 0,3 m3
b. Pelaksanaan beton siklop
Beton Siklop 60% beton campuran 1SP : 2 PB : 3 Kr dan 40% batu belah dengan
Concrete Mixer Kap. 0.3 m3 setara dengan campuran beton K 175.
- Mutu beton harus tercapai sesuai dengan spesifikasi teknis. Beton mutu f’c
= 14.5 mpa (K175), slump (12±2), w/c = 0.66.
- Sebelum melakukan pengcoran penyedia jasa harus melampirkan job mix
design dan melakukan pengujian tes lab beton pada beton K 175 ini sesuai
dengan arahan dari direksi pekerjaan.
- Hasil job mix design diserahkan pada konsultan supervisi untuk diperiksa
dan disetujui.
- Uji slump test di lapangan dengan menggunakan cone pada runtuhan beton
12 ± 2 cm dan diambil sampel kubus dan silinder untuk dilakukan uji tes
beton dengan umur rencana 7, 14, dan 28 hari.
- Setelah dilakukan pemeriksaan oleh konsultan supervisi dan diketahui oleh
direksi maka penyedia jasa dapat langsung melaksanakan pekerjaan ini.
- Sebagai struktur Pondasi konstruksi. Hasil campuran beton siklop harus
kokoh/ kuat, tidak ada permukaan yang cacat atau berlubang.
c. Pengukuran dan Pembayaran.
Pengukuran volume Beton siklop dalam meter kubik (m3) untuk pembayaran
dihitung sesuai gambar kerja berdasarkan prestasi pekerjaan di lapangan yang
telah diperiksa dan disetujui oleh konsultan supervisi dan diketahui oleh Direksi.
Biaya pengujian lab beton menjadi tanggung jawab penyedia jasa dan tidak ada
mata pembayaran.
2.2.9 Pembesian U 24 Polos
a. Material
Material yang digunakan adalah besi Beton dengan mutu baja lunak (U-24 polos)
d. Pelaksanaan pembesian.
- Diameter pembesian berdasarkan gambar kerja yang telah diperiksa dan
disetujui oleh konsultan supervisi dan diketahui oleh Direksi.
9
- Melakukan pengujian kuat terik besi dengan tegangan leleh mencapai 2400
kg/cm2
- Hasil dari pengujian diserahkan kepada konsultan supervisi untuk diperiksa
dan disetujui, dan diketahui oleh direksi pekerjaan.
- Penyambungan/ overstek besi = 40 x Diameter besi.

e. Pengukuran dan Pembayaran.


Pengukuran volume pembesian dalam kilogram (Kg) untuk pembayaran dihitung
sesuai gambar kerja berdasarkan prestasi pekerjaan di lapangan yang telah
diperiksa dan disetujui oleh konsultan supervisi dan diketahui oleh Direksi.
Biaya pekerjaan overstek besi dan pengujian lab menjadi tanggung jawab
penyedia jasa dan tidak ada mata pembayaran.
2.2.10 Pasangan Batu/ Mortar tipe N (setara campuran 1 Pc : 4 PP) dengan concrete
mixer 0.3 m3
a. Material dan peralatan
- Batu belah yang keras, bermutu baik dan tidak cacat dan tidak retak. Batu
kapur, batu berpenampang bulat atau berpori besar dan terbungkus
lumpur tidak diperkenankan dipakai. Adukan yang dipakai untuk pasangan
batu ini adalah adalah 1pc : 4pp, dan Air.
- Air disiapkan oleh penyedia jasa dan tidak ada mata pembayaran, air yang
digunakan harus bersih, tawar, dan bebas dari bahan kimia yang dapat
merusak asam alkali atau bahan organik.
- Pasir pasang harus bersih, tajam dan bebas lumpur tanah liat, kotoran
organik, dan bahan-bahan yang dapat merusak pasangan, untuk itu pasir
yang akan dipakai terlebih dahulu diayak lewat ayakan dengan diameter
lubang sebesar 10 mm.
- Semen
- Concrete Mixer kap. 0,3 m3
b. Pelaksanaan Pemasangan Batu
Sebelum pekerjaan pasangan batu dimulai apabila memerlukan pekerjaan kisdam
sesuai dengan perintah direksi pekerjaan maka harus dilakukan terlebih dahulu.
Pekerjaan kistdam dipakai 2 kali pelaksanaan. Area yang telah dipasang kisdam
harus bersih dan tidak ada air. Pekerjaan kisdam dan alat bantu lainnya menjadi
tanggung jawab penyedia jasa dan tidak ada mata pembayaran.
Untuk pekerjaan pasangan, batu harus dibersihkan dari lumpur atau tanah yang
melekat serta dibasahi dengan air agar ikatannya dengan adukan menjadi kuat.
Pada permukaan bagian depan atau yang akan tampak, dipasang batu dengan
spasi antarmuka 1 – 2 cm agar permukaan pasangan batu terlihat rata. Batu muka

10
dipilih dari batu belah yang dibelah dan memiliki permukaan rata serta berukuran
luas permukaan yang sama/hampir sama, dengan tebal minimum 15 cm.
Adukan campuran pasangan batu menggunakan concrete mixer. Apabila hujan
atau setelah pekerjaan selesai, pasangan ditutup plastik agar pasangan yang masih
baru tersebut tidak rusak terkena air hujan.
c. Pengukuran dan Pembayaran.
Pengukuran volume dalam meter Kubik (m3) untuk pembayaran dihitung sesuai
gambar kerja berdasarkan prestasi pekerjaan di lapangan yang telah diperiksa dan
disetujui oleh konsultan supervisi dan diketahui oleh Direksi.
2.2.11 Pasangan Batu/ Mortar tipe N (setara campuran 1 Pc : 4 PP) dengan concrete
mixer 0.3 m3 Pemanfaatan Batu Hasil Bongkaran
a. Material dan peralatan
- Batu belah hasil bongkaran dengan kualitas yang utuh dan baik dengan
perbandingan campuran pasangan batu yang dihasilkan pada bongkaran 1
m3 pasangan menghasilkan 0.6 m3 batu belah. Sifat batu harus keras,
bermutu baik dan tidak cacat dan tidak retak. Batu kapur, batu
berpenampang bulat atau berpori besar dan terbungkus lumpur tidak
diperkenankan dipakai. Adukan yang dipakai untuk pasangan batu ini
adalah adalah 1pc : 4pp, dan Air.
- Air disiapkan oleh penyedia jasa dan tidak ada mata pembayaran, air yang
digunakan harus bersih, tawar, dan bebas dari bahan kimia yang dapat
merusak asam alkali atau bahan organik.
- Pasir pasang harus bersih, tajam dan bebas lumpur tanah liat, kotoran
organik, dan bahan-bahan yang dapat merusak pasangan, untuk itu pasir
yang akan dipakai terlebih dahulu diayak lewat ayakan dengan diameter
lubang sebesar 10 mm.
- Semen
- Concrete Mixer kap. 0,3 m3
b. Pelaksanaan Pemasangan Batu
Sebelum pekerjaan pasangan batu dimulai apabila memerlukan pekerjaan kisdam
sesuai dengan perintah direksi pekerjaan maka harus dilakukan terlebih dahulu.
Pekerjaan kistdam dipakai 2 kali pelaksanaan. Area yang telah dipasang kisdam
harus bersih dan tidak ada air. Pekerjaan kisdam dan alat bantu lainnya menjadi
tanggung jawab penyedia jasa dan tidak ada mata pembayaran.
Untuk pekerjaan pasangan, batu harus dibersihkan dari lumpur atau tanah yang
melekat serta dibasahi dengan air agar ikatannya dengan adukan menjadi kuat.
Pada permukaan bagian depan atau yang akan tampak, dipasang batu dengan
spasi antarmuka 1 – 2 cm agar permukaan pasangan batu terlihat rata. Batu muka

11
dipilih dari batu belah yang dibelah dan memiliki permukaan rata serta berukuran
luas permukaan yang sama/hampir sama, dengan tebal minimum 15 cm.
Adukan campuran pasangan batu menggunakan concrete mixer. Apabila hujan
atau setelah pekerjaan selesai, pasangan ditutup plastik agar pasangan yang masih
baru tersebut tidak rusak terkena air hujan.
c. Pengukuran dan Pembayaran.
Pengukuran volume dalam meter Kubik (m3) untuk pembayaran dihitung sesuai
gambar kerja berdasarkan prestasi pekerjaan di lapangan yang telah diperiksa dan
disetujui oleh konsultan supervisi dan diketahui oleh Direksi.
2.2.12 Plesteran mortar tipe S (setara campuran 1 PC : 3 PP)
a. Material
Material yang diperlukan untuk pekerjaan plesteran ini yaitu Pasir Pasang, Semen
dan juga air.
Air disiapkan oleh penyedia jasa dan tidak ada mata pembayaran, air yang
digunakan harus bersih, tawar, dan bebas dari bahan kimia yang dapat merusak
asam alkali atau bahan organik.
b. Pelaksanaan Plesteran
Plesteran dibuat dari campuran 1 bagian semen dan 3 bagian pasir yang disaring.
Tebal plesteran dibuat 1.5 cm dari permukaan batu.
c. Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran volume dalam meter persegi (m2) untuk pembayaran dihitung sesuai
gambar kerja berdasarkan prestasi pekerjaan di lapangan yang telah diperiksa dan
disetujui oleh konsultan supervisi dan diketahui oleh Direksi.
2.2.13 Siaran mortar tipe M 1 (setara campuran 1 PC : 2 PP)
a. Material
Material yang diperlukan untuk pekerjaan Siaran ini yaitu Pasir Pasang, Semen
dan juga air.
Air disiapkan oleh penyedia jasa dan tidak ada mata pembayaran, air yang
digunakan harus bersih, tawar, dan bebas dari bahan kimia yang dapat merusak
asam alkali atau bahan organik.
b. Pekerjaan Siaran
Pada bagian permukaan pasangan batu yang telah selesai dilaksanakan, harus
disiar. Siaran dibuat dari campuran 1 bagian semen dan 2 bagian pasir yang
disaring.
Sebelum siaran dipasang, adukan pasangan diantara batu-batu dikorek sampai
kedalam 1- 2 cm dibawah permukaan batu untuk jenis siar rata , permukaan
pasangan tersebut disiar dengan adukan campuran 1 PC : 2 Psr dengan merata dan
padat sehingga tidak ada celah yang terlewat, dengan hasil siar permukaannya
rata tapi bagian batu muka tetap menonjol dibanding hasil siar, selanjutnya
12
dibersihkan dan disiram air agar kotoran bekas adukan terbuang dan terjadi ikatan
yang kuat antara pasangan dan siaran.
c. Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran volume dalam meter persegi (m2) untuk pembayaran dihitung sesuai
gambar kerja berdasarkan prestasi pekerjaan di lapangan yang telah diperiksa dan
disetujui oleh konsultan supervisi dan diketahui oleh Direksi.
2.2.14 Timbunan Tanah didatangkan dan di padatkan
a. Material
Material yang digunakan adalah tanah urug dan stamper 5,0 HP.
b. Pekerjaan Timbunan tanah
Pekerjaan timbunan ini dilakukan pada waktu tanah setempat tidak bisa
memenuhi urugan pada bagian belakang pasangan yang masih kosong.
Pemadatan dilakukan dengan menggunakan stamper.
c. Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran dan pembayaran volume dalam meter Kubik (m3) untuk pembayaran
dihitung sesuai gambar kerja berdasarkan prestasi pekerjaan di lapangan yang
telah diperiksa dan disetujui oleh konsultan supervisi dan diketahui oleh Direksi.

2.3 PERALATAN UTMA


Penyedia jasa menyediakan peralatan utama untuk pelaksanaan pekerjaan, yaitu:
No Jenis Kapasitas Jumlah

1 Concrete Mixer 0.3 m3 15

2 Hand Stamper 5 HP 5

2.4 ORGANISASI PROYEK

13
2.5 IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENETAPAN RESIKO
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
10/PRT/M/2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi, menerangkan
melalui tabel penentuan resiko keselamatan konstruksi berdasarkan harga per satuan waktu
bahwa untuk nilai paket pekerjaan konstruksi yang akan diawasi memiliki nilai Rp. 10 Miliar
dan durasi pekerjaan selama 8 bulan, sehingga dapat ditetapkan bahwa risiko pekerjaan
tersebut termasuk kedalam risiko Kecil.

Bandung, November 2021


Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan SDA Citarum
Pejabat Pembuat Komitmen
Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air II

LENI SUKMA PRIHANDANI, ST., MPSDA


NIP. 198306072010122003

14

Anda mungkin juga menyukai