1. SPESIFIKASI UMUM
1.1. Umum
Spesifikasi Teknik ini berisi penjelasan dan atau ketentuan-ketentuan
pelaksanaan pekerjaan Pemeliharaan Berkala Sungai Cipunegara di lingkungan
Pejabat Pembuat Komitmen Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air II Satuan
Kerja Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air Citarum, Direktorat Jenderal
Sumber Daya Air, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, yang
pelaksanaannya dilaksanakan oleh Penyedia Jasa.
Waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 240 (Dua Ratus Empat Puluh) hari Kalender.
Kualitas hasil pekerjaan yang akan dilaksanakan harus baik dan memenuhi
persyaratan sesuai spesifikasi teknik yang ada dalam Kontrak.
Dalam melaksanakan pekerjaan, konsultan supervisi, dan Penyedia Jasa, wajib
mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk ketentuan yang berlaku.
1.2. Standar
Semua mutu bahan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari Standar
Nasional Indonesia (SNI).
Standar pelaksanaan pekerjaan harus mengacu pada Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 28/PRT/M/2016 tentang Pedoman
Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum.
Standar pelaksanaan upah pekerja/ Buruh harus mengacu pada Surat Keputusan
Gubernur Jawa Barat Nomor : 561/Kep.774-Yanbangsos/2020 tentang Upah
Minimum Kabupaten/ Kota di Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2021.
Standar pelaksanaan upah pekerja terampil harus mengacu pada Surat
Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor : 910/Kep.313 - Org/2020 tentang
Standar Biaya Khusus Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2021.
Bila ada ketentuan-ketentuan yang tidak ada dalam standar Indonesia, maka
dapat memakai standar lain yang disesuaikan dan ditentukan oleh Direksi.
1
PPK wajib menyerahkan lokasi kerja sesuai dengan kebutuhan Penyedia Jasa yang
tercantum dalam rencana kerja yang telah disepakati dalam Rapat Persiapan
Penandatanganan Kontrak. Hasil peninjauan dan penyerahan dituangkan dalam
Berita Acara Penyerahan Lokasi Kerja.
Jalan masuk ke dan melalui daerah kerja dapat menggunakan jalan-jalan
setempat yang ada, yang berhubungan dengan jalan raya berdekatan dengan
lokasi pekerjaan. Penyedia jasa wajib mengembalikan/ memperbaiki kembali
jalan akses yang dipakai apabila terdapat kerusakan yang diakibatkan oleh lalu
lintas angkutan material dan alat berat lainnya.
2
1.4. Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan 240 (Dua Ratus Empat Puluh) hari kalender sejak SPMK
Pekerjaan
Lokasi : Kabupaten Subang
Pelaksana Kegiatan : PPK Operasi dan Pemeliharaan SDA II
Tahun Anggaran : 2022
Kuan B U L AN
No. URAIAN PEKERJAAN Sat titas Bobot I II III IV V VI VII VIII PROSENTASE
(% ) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 ( %)
3
1.5. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
Penerbitan SPMK dilakukan paling lambat 14 (Empat Belas) hari sejak tanggal penandatanganan
kontrak atau 14 (empat belas) hari kerja sejak penyerahan lokasi kerja pertama kali, didalam
SPMK dicantumkan Tanggal Mulai Kerja dan penetapan tanggal mulai kerja setelah serah terima
lapangan dilaksanakan atau paling cepat dilaksanakan bersamaan dengan tanggal SPMK.
1.10. Mobilisasi
Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai dilaksanakan 30 hari kalender sejak diterbitkan
SPMK, atau terutama untuk sumber daya (material, alat, tenaga kerja) yang akan digunakan
untuk memulai pekerjaan. Untuk mobilisasi sumber daya yang berhubungan dengan
pelaksanaan untuk tiap-tiap pekerjaan, dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan rencana kerja,
meliputi:
a. Mobilisasi peralatan;
b. Mobilisasi personil inti dan pendukung;
c. Mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah, barak, gudang, dan sebagainya.
4
1.11. Pemeriksaan Bersama (Mutual Check)
Pada pelaskanaan pekerjaan dilakukan pemeriksaan bersama (Mutual Check/MC-0) dengan
cara melakukan pengukuran dan pemeriksaan detail kondisi lapangan, mencakup:
a. Pemeriksaan terhadap desain awal dilakukan untuk menilai kesesuaian desain dengan
kondisi lapangan;
b. Jika diperlukan penyesuaian terhadap desain, maka dilakukan review desain; dan
c. Penyesuaian terhadap kuantitas (volume) awal berdasarkan review desain yang dilakukan.
Penyesuaian pada gambar desain dan volume awal, harus dicantumkan dalam berita acara
hasil pemeriksaan bersama dan selanjutnya dilakukan perubahan/adendum kontrak.
Pada akhir pelaksanaan dilakukan kembali pemeriksaan pengukuran akhir bersama (Mutual
Check/MC-100) untuk diplotkan sebagai gambar As Built Drawing dan hasil pengukuran dan
perhitungan tersebut juga dituangkan kembali dalam berita acara hasil pemeriksaan bersama.
6
2. SPESIFIKASI KHUSUS
2.1. PEKERJAAN MOBILISASI DAN DEMBOBILISASI
Pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi yang dimaksud yaitu mob demob peralatan kerja yaitu
alat berat, alat pendukung lainnya, dan personil dalam pengajuan biaya yang bersifat lump
sum (ls).
Kebutuhan lain seperti fasilitas pendukung, gudang, tempat tinggal, dan peralatan penunjang
lainnya menjadi tangung jawab Penyedia Jasa dan tidak ada mata pembayaran.
8
- Uji slump test di lapangan dengan menggunakan cone pada runtuhan beton
12 ± 2 cm dan diambil sampel kubus dan silinder untuk dilakukan uji tes
beton dengan umur rencana 7, 14, dan 28 hari.
- Setelah dilakukan pemeriksaan oleh konsultan supervisi dan diketahui oleh
direksi maka penyedia jasa dapat langsung melaksanakan pekerjaan ini.
c. Pengukuran dan Pembayaran.
Pengukuran volume Beton dalam meter kubik (m3) untuk pembayaran dihitung
sesuai gambar kerja berdasarkan prestasi pekerjaan di lapangan yang telah
diperiksa dan disetujui oleh konsultan supervisi dan diketahui oleh Direksi.
Biaya pengujian lab beton menjadi tanggung jawab penyedia jasa dan tidak ada
mata pembayaran.
2.2.8 Pemasangan beton siklop campuran 1SP : 2 PB : 3 Kr (site mix)
a. Material
- Material beton Siklop campuran 1 : 2 : 3
- Concrete Mixer kap. 0,3 m3
b. Pelaksanaan beton siklop
Beton Siklop 60% beton campuran 1SP : 2 PB : 3 Kr dan 40% batu belah dengan
Concrete Mixer Kap. 0.3 m3 setara dengan campuran beton K 175.
- Mutu beton harus tercapai sesuai dengan spesifikasi teknis. Beton mutu f’c
= 14.5 mpa (K175), slump (12±2), w/c = 0.66.
- Sebelum melakukan pengcoran penyedia jasa harus melampirkan job mix
design dan melakukan pengujian tes lab beton pada beton K 175 ini sesuai
dengan arahan dari direksi pekerjaan.
- Hasil job mix design diserahkan pada konsultan supervisi untuk diperiksa
dan disetujui.
- Uji slump test di lapangan dengan menggunakan cone pada runtuhan beton
12 ± 2 cm dan diambil sampel kubus dan silinder untuk dilakukan uji tes
beton dengan umur rencana 7, 14, dan 28 hari.
- Setelah dilakukan pemeriksaan oleh konsultan supervisi dan diketahui oleh
direksi maka penyedia jasa dapat langsung melaksanakan pekerjaan ini.
- Sebagai struktur Pondasi konstruksi. Hasil campuran beton siklop harus
kokoh/ kuat, tidak ada permukaan yang cacat atau berlubang.
c. Pengukuran dan Pembayaran.
Pengukuran volume Beton siklop dalam meter kubik (m3) untuk pembayaran
dihitung sesuai gambar kerja berdasarkan prestasi pekerjaan di lapangan yang
telah diperiksa dan disetujui oleh konsultan supervisi dan diketahui oleh Direksi.
Biaya pengujian lab beton menjadi tanggung jawab penyedia jasa dan tidak ada
mata pembayaran.
2.2.9 Pembesian U 24 Polos
a. Material
Material yang digunakan adalah besi Beton dengan mutu baja lunak (U-24 polos)
d. Pelaksanaan pembesian.
- Diameter pembesian berdasarkan gambar kerja yang telah diperiksa dan
disetujui oleh konsultan supervisi dan diketahui oleh Direksi.
9
- Melakukan pengujian kuat terik besi dengan tegangan leleh mencapai 2400
kg/cm2
- Hasil dari pengujian diserahkan kepada konsultan supervisi untuk diperiksa
dan disetujui, dan diketahui oleh direksi pekerjaan.
- Penyambungan/ overstek besi = 40 x Diameter besi.
10
dipilih dari batu belah yang dibelah dan memiliki permukaan rata serta berukuran
luas permukaan yang sama/hampir sama, dengan tebal minimum 15 cm.
Adukan campuran pasangan batu menggunakan concrete mixer. Apabila hujan
atau setelah pekerjaan selesai, pasangan ditutup plastik agar pasangan yang masih
baru tersebut tidak rusak terkena air hujan.
c. Pengukuran dan Pembayaran.
Pengukuran volume dalam meter Kubik (m3) untuk pembayaran dihitung sesuai
gambar kerja berdasarkan prestasi pekerjaan di lapangan yang telah diperiksa dan
disetujui oleh konsultan supervisi dan diketahui oleh Direksi.
2.2.11 Pasangan Batu/ Mortar tipe N (setara campuran 1 Pc : 4 PP) dengan concrete
mixer 0.3 m3 Pemanfaatan Batu Hasil Bongkaran
a. Material dan peralatan
- Batu belah hasil bongkaran dengan kualitas yang utuh dan baik dengan
perbandingan campuran pasangan batu yang dihasilkan pada bongkaran 1
m3 pasangan menghasilkan 0.6 m3 batu belah. Sifat batu harus keras,
bermutu baik dan tidak cacat dan tidak retak. Batu kapur, batu
berpenampang bulat atau berpori besar dan terbungkus lumpur tidak
diperkenankan dipakai. Adukan yang dipakai untuk pasangan batu ini
adalah adalah 1pc : 4pp, dan Air.
- Air disiapkan oleh penyedia jasa dan tidak ada mata pembayaran, air yang
digunakan harus bersih, tawar, dan bebas dari bahan kimia yang dapat
merusak asam alkali atau bahan organik.
- Pasir pasang harus bersih, tajam dan bebas lumpur tanah liat, kotoran
organik, dan bahan-bahan yang dapat merusak pasangan, untuk itu pasir
yang akan dipakai terlebih dahulu diayak lewat ayakan dengan diameter
lubang sebesar 10 mm.
- Semen
- Concrete Mixer kap. 0,3 m3
b. Pelaksanaan Pemasangan Batu
Sebelum pekerjaan pasangan batu dimulai apabila memerlukan pekerjaan kisdam
sesuai dengan perintah direksi pekerjaan maka harus dilakukan terlebih dahulu.
Pekerjaan kistdam dipakai 2 kali pelaksanaan. Area yang telah dipasang kisdam
harus bersih dan tidak ada air. Pekerjaan kisdam dan alat bantu lainnya menjadi
tanggung jawab penyedia jasa dan tidak ada mata pembayaran.
Untuk pekerjaan pasangan, batu harus dibersihkan dari lumpur atau tanah yang
melekat serta dibasahi dengan air agar ikatannya dengan adukan menjadi kuat.
Pada permukaan bagian depan atau yang akan tampak, dipasang batu dengan
spasi antarmuka 1 – 2 cm agar permukaan pasangan batu terlihat rata. Batu muka
11
dipilih dari batu belah yang dibelah dan memiliki permukaan rata serta berukuran
luas permukaan yang sama/hampir sama, dengan tebal minimum 15 cm.
Adukan campuran pasangan batu menggunakan concrete mixer. Apabila hujan
atau setelah pekerjaan selesai, pasangan ditutup plastik agar pasangan yang masih
baru tersebut tidak rusak terkena air hujan.
c. Pengukuran dan Pembayaran.
Pengukuran volume dalam meter Kubik (m3) untuk pembayaran dihitung sesuai
gambar kerja berdasarkan prestasi pekerjaan di lapangan yang telah diperiksa dan
disetujui oleh konsultan supervisi dan diketahui oleh Direksi.
2.2.12 Plesteran mortar tipe S (setara campuran 1 PC : 3 PP)
a. Material
Material yang diperlukan untuk pekerjaan plesteran ini yaitu Pasir Pasang, Semen
dan juga air.
Air disiapkan oleh penyedia jasa dan tidak ada mata pembayaran, air yang
digunakan harus bersih, tawar, dan bebas dari bahan kimia yang dapat merusak
asam alkali atau bahan organik.
b. Pelaksanaan Plesteran
Plesteran dibuat dari campuran 1 bagian semen dan 3 bagian pasir yang disaring.
Tebal plesteran dibuat 1.5 cm dari permukaan batu.
c. Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran volume dalam meter persegi (m2) untuk pembayaran dihitung sesuai
gambar kerja berdasarkan prestasi pekerjaan di lapangan yang telah diperiksa dan
disetujui oleh konsultan supervisi dan diketahui oleh Direksi.
2.2.13 Siaran mortar tipe M 1 (setara campuran 1 PC : 2 PP)
a. Material
Material yang diperlukan untuk pekerjaan Siaran ini yaitu Pasir Pasang, Semen
dan juga air.
Air disiapkan oleh penyedia jasa dan tidak ada mata pembayaran, air yang
digunakan harus bersih, tawar, dan bebas dari bahan kimia yang dapat merusak
asam alkali atau bahan organik.
b. Pekerjaan Siaran
Pada bagian permukaan pasangan batu yang telah selesai dilaksanakan, harus
disiar. Siaran dibuat dari campuran 1 bagian semen dan 2 bagian pasir yang
disaring.
Sebelum siaran dipasang, adukan pasangan diantara batu-batu dikorek sampai
kedalam 1- 2 cm dibawah permukaan batu untuk jenis siar rata , permukaan
pasangan tersebut disiar dengan adukan campuran 1 PC : 2 Psr dengan merata dan
padat sehingga tidak ada celah yang terlewat, dengan hasil siar permukaannya
rata tapi bagian batu muka tetap menonjol dibanding hasil siar, selanjutnya
12
dibersihkan dan disiram air agar kotoran bekas adukan terbuang dan terjadi ikatan
yang kuat antara pasangan dan siaran.
c. Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran volume dalam meter persegi (m2) untuk pembayaran dihitung sesuai
gambar kerja berdasarkan prestasi pekerjaan di lapangan yang telah diperiksa dan
disetujui oleh konsultan supervisi dan diketahui oleh Direksi.
2.2.14 Timbunan Tanah didatangkan dan di padatkan
a. Material
Material yang digunakan adalah tanah urug dan stamper 5,0 HP.
b. Pekerjaan Timbunan tanah
Pekerjaan timbunan ini dilakukan pada waktu tanah setempat tidak bisa
memenuhi urugan pada bagian belakang pasangan yang masih kosong.
Pemadatan dilakukan dengan menggunakan stamper.
c. Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran dan pembayaran volume dalam meter Kubik (m3) untuk pembayaran
dihitung sesuai gambar kerja berdasarkan prestasi pekerjaan di lapangan yang
telah diperiksa dan disetujui oleh konsultan supervisi dan diketahui oleh Direksi.
2 Hand Stamper 5 HP 5
13
2.5 IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENETAPAN RESIKO
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
10/PRT/M/2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi, menerangkan
melalui tabel penentuan resiko keselamatan konstruksi berdasarkan harga per satuan waktu
bahwa untuk nilai paket pekerjaan konstruksi yang akan diawasi memiliki nilai Rp. 10 Miliar
dan durasi pekerjaan selama 8 bulan, sehingga dapat ditetapkan bahwa risiko pekerjaan
tersebut termasuk kedalam risiko Kecil.
14