Anda di halaman 1dari 14

SP 0020

T. PEKERJAAN KHUSUS PENGADAAN / PENYEDIAAN AIR


BERSIH

SP 0020.1-1
1. Pembuatan Sumur Bor / Pompa

a. Termasuk dalam pekerjaan yang harus dilaksanakan adalah


pengadaan semua peralatan, bahan-bahan, tenaga kerja dan
fasilitas-fasilitas yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan
tersebut.

b. Pembuatan sumur bor / pompa sesuai dengan gambar bestek dan


disesuaikan pula dengan keadaan / situasi daerah setempat
mengenai keadaan sumur bor / pompa tersebut untuk mendapatkan
air yang lebih baik.

c. Dalam mengajukan penawaran, sudah termasuk didalamnya segala


keperluan / biaya-biaya pengujian.
Tanpa mengingat jumlah biaya tersebut, kontraktor tetap
bertanggung jawab pula atas biaya-biaya pengujian yang tidak
memenuhi syarat yang dikehendaki.

d. Pembuatan sumur bor / pompa harus mengikuti ketentuan yang


berlaku bagi daerah setempat dan ketentuan-ketentuan persyaratan
teknis. Jika tidak ditentukan lain maka digunakan pipa galvani
ukuran diameter 1,5 dengan kedalaman yang telah ditentukan dan
didalamnya dilapisi dengan pipa galvani yang lebih kecil berukuran
diameter 5/8 untuk mengangkat air dari dalam sumur bor / pompa
melalui mesin pompa air.

e. Beton pondasi / umpak sumur bor / pompa dengan ukuran dasar 0,5
m x 0,5 m tinggi 0,5 m dan ukuran bidang atas 0,3 m x 0,3 m dan
masuk dalam tanah 0,10 m dengan campuran 1 pc : 2 ps : 3 kr.

f. Selama masa pelaksanaan kontraktor bertanggung jawab penuh atas


segala kerusakan bangunan yang ada, utilitas, jalan-jalan, saluran
pembuangan dan sebagainya, ditempat pekerjaan yang disebabkan
oleh beroperasinya alat-alat yang digunakan.

SP 0020.2-1
2. Pembuatan Bak Air

a. Membuat bak penampungan air dengan konstruksi beton bertulang


campuran 1 pc : 1,5 ps : 2,5 kr dilaksanakan untuk pekerjaan pada
semua bidang yang kedap air, lantai kerja dengan campuran 1 pc : 3
ps : 5 kr.
Pelaksanaan pekerjaan beton harus sesuai P.B.I. 1971.

b. Penempatan / lokasi bak penampungan air akan dijelaskan pada


waktu rapat penjelasan atau (lihat gambar).

c. Bak penampung air dilengkapi dengan menhole (lubang periksa)


dengan ukuran 60 x 60 cm dan tutup terbuat dari plat baja tebal 4
mm, serta tangga pemeriksa yang semuanya digalvani / dicat anti
karat.

d. Diperlengkapi dengan sambungan pipa-pipa penghubung drain, isi


dan isap. Memasang rabat beton 80 cm keliling bak penumpang
dengan ketebalan 20 cm.

e. Pada penyambungan pengecoran antara plat dasar dengan dinding


harus diberi water stop untuk mencegah kebocoran yang mungkin
akan terjadi.
Pemasangan flat strip water stop harus disesuaikan dengan gambar
dengan tebal tidak boleh kurang dari 5 mm.

SP 0020.3-1

3. Pengadaan Hydrofoor Air Tawar


a. Pemasangan hydrofoor harus sesuai dengan gambar yang telah
disetujui.

b. Pembuatan pondasi untuk hydrofoor dengan adukan beton 1 : 2 : 3.

c. Pembuatan pondasi untuk motor pompa air dengan adukan 1 : 2 : 3.

d. Pemasangan pompa air listrik harus betul axis dan level pada
couplingnya.

e. Hydrofoor air tawar dengan data masing-masing sebagai berikut :

Merk :
Kapasitas tangki :
Tekanan : 5 kg/cm2 motor akan mati.
: 2 kg/cm2 motor akan start kembali.

Dilengkapi dengan peralatan sebagai berikut :

a. Non return valve.


b. T. piese.
c. Airing lock.
d. Pressure switch.
e. Manometer.
f. Connection for safety valve.
g. Delifery connection.
h. Water level pipe.

f. Motor popa listrik : self priming sentrifugal pump.

Merk : ..
Pompa type : ..
Kapasitas : ...
Totalhead : 65-24 meter.
Motor : Pk, 220/380 V, 50 Hz, 1430 Rpm.

g. Motor dilengkapi dengan 2 set automatic start delta switch.

h. Control box jenis wall mounted/up bouw ready wired dibuat dari
besi plat 8.0 mm dengan tutup yang dapat dikunci, dicat warna abu-
abu hemmertex.

i. Pipa dari hidrofoor yang menuju ke bak penampungan


menggunakan pipa diameter 2 dengan bagian bawah pipa yang
didalam bak diberikan volt klep diameter 2.
SP 0020.4-1
j. Pipa dari motor ke hidrofoor air tawar memakai pipa diameter 2.
4. Pembuatan Menara Air Konstruksi Beton Bertulang

a. Membuat menara air dengan konstruksi beton bertulang untuk


bagian-bagian yang kedap air campuran 1 : 1,5 : 2,5.

b. Penempatan lokasi menara air akan dijelaskan pada waktu rapat


penjelasan.

c. Menara penampungan harus diperlengkapi dengan :

1) Tangga luar pengontrol dari besi diameter .


2) Tangga dalam pengontrol bak menara diameter .
3) Lubang pengontrol (menhole) ukuran 60 x 60 cm.
4) Penutup menhole dari plat baja 4 mm.

d. Pipa diameter 3, diameter 2, diameter 1 untuk saluran pengisi,


penyalur, penguras dan distribusi.

e. Dibawah menara air dan sekelilingnya dibuat rabat beton 1.00 m


tebal 10 cm, dengan campuran 1 pc : 3 ps : 5 kr.

SP 0020.5-1
Pembuatan Sumur Bor Dangkal

A. Umum

1. Secara umum pembuatan sumur bor dilaksanakan sampai dengan


mendapatkan sumber air (aquifer) sesuai dengan kebutuhan dan
apabila pengerjaan pengeboran gagal, kontraktor harus
mengerjakannya kembali ditempat lain sampai dengan didapatnya
sumur yang baik dan sesuai.
Pekerjaan sumur bor ini sudah termasuk biaya pemasangan stop
kontak dengan kabel listrik yang sesuai sampai dengan pompa
dapat beroperasi dengan baik.

2. Termasuk dalam pekerjaan yang harus dilaksanakan adalah


pengadaan semua peralatan, bahan-bahan, tenaga kerja dan
fasilitas-fasilitas yang perlu untuk melaksanakan pekerjaan
tersebut.

3. Dalam pengajuan penawaran sudah didalamnya segala keperluan


pengujian pengujian dan biaya lainnya akibat kegagalan
pengeboran.

B. Pekerjaan Pembuatan Sumur Box Dangkal

1. Pembuatan sumur box harus mengikuti ketentuan-ketentuan yang


berlaku didaerah setempat dan ketentuan-ketentuan peryaratan
teknis. Data-data keadaan tanah dan geologi tanah dapat diperoleh
dari informasi daerah.
Pemilihan tempat pengeboran (titik bor) dipilih pada daerah yang
mempunyai drainage baik yang berjarak minimum 50 m dari
sumber populasi.

2. Pengeboran dilakukan sampai dengan mencapai lapisan pasir yang


cukup tebal, minimum kedalam pengeboran adalah 15 m dari
permukaan tanah hal ini untuk mencegah adanya populasi dari
permukaan.

3. Dimensi pipa sumber adalah diameter 1.5 untuk sumur bor biasa
dan diameter 4 untuk sumur dengan pompa jet.

4. Setelah selesai pemasangan pipa sumur bagian atas sumur diberi


pondasi dari beton 1 : 2 : 3 dengan ukuran dasar 0,5 x 0,5 m dan
diatas 0,3 x 0,3 setinggi 0,5 m masuk dalam tanah 0,10 m.

SP 0020.6-1
C. Pengadaan dan Pemasangan Pompa

1. Pompa yang dipakai adalah pompa jenis automatis artinya kalau


kran dibuka aliran listrik hidup dan kalau ditutup aliran listrik mati.

2. Pompa yang dipakai mempunyai kapasitas/ debit seperti yang


ditawarkan dalam kontrak penawaran.
Pipa isap yang dipakai dari pipa galvanis dengan diameter sesuai
dengan karakteristik pompa dimasukkan kedalam pipa sumur
sampai kedalaman kurang 30 cm diatas dasar sumur pada ujung
pipa isap dipasang klep dengan saringan sambungan untuk pipa
isap harus kuat dan tidak boleh bocor.

3. Apabila dipakai pompa jenis jet pump yang biasanya dipakai 2


buah yaitu pipa isap dan pipa tekan sehingga memerlukan pipa
sumur yang lebih besar (4) diameter pipa isap dan pipa tekan
sesuai dengan karakteristik pompa jet yang dipakai.

4. Setelah pemasangan pompa selesai kontraktor diwajibkan


melakukan uji pompa untuk menentukan besarnya debit air yang
diperoleh.

SP 0020.7-1
D. Pembuatan Sumur Dalam

Secara umum pekerjaan pembuatan sumur dalam dilaksanakan sampai


mendapatkan aquifer yaitu lapisan tanah yang cukup banyak mengandung
air dan mempunyai debit air yang sesuai dengan kebutuhan langkah-
langkah pelaksanaannya diuraikan dalam tahapan.

1. Penyelidikan Sumber Air

Penetuan titik bor ditentukan berdasarkan penyelidikan geolistrik.


Penyelidikan geolistrik dapat dilakukan dengan cara wenner atau
Schlumberger agar didapat gambar tentang kondisi air tanah hingga
kedalam meter.
Lokasi penyelidikan adalah pada lokasi rencana test well. Hasil
penyelidikan dibuatkan dalam buku laporan.
Laporan harus memberikan gambaran yang jelas tentang kemungkinan
adanya sumber air tanah berupa perkiraan kedalaman dan tebal aquafer
serta usulan lokasi sumur dalam lokasi yang telah ditentukan.

2. Pengeboran Sumur

Pengeboran dilakukan dengan bor hidrolik (Hydrolic Rotary Bor), yang


mempunyai kapasitas cukup untuk pengeboran lubang sesuai rencana
sedalam meter.
Mata bor yang dipakai sesuai dengan struktur geologi tanah, pengeboran
dilakukan dengan 2 tahap :

a. Pilot Hole.
Membuat lubang bor berukuran diameter 4 inch dengan pilot dibuat
hingga kedalaman meter.

b. Reaming Hole.
Memperbesar lubang pilot dengan mata bor diameter 8 inch sampai
dengan kedalaman meter.
Setelah pemboran disediakan bak-bak air sirkulasi. Air sirkulasi
dicampur dengan Lumpur atau lempung yang mempunyai kekentalan
tertentu. Dimaksudkan agar selama bor berputar akan menjadi
pendingin mata bor.

3. Pengadaan Pipa Sumur

Pipa yang dipakai adalah 2 macam :

a. Pipa jambang adalah pipa tempat pompa sumbmersible.


Diameter pipa jambang adalah 5 inch terbuat dari pipa baja galvanis
kelas medium panjang pipa meter.
SP 0020.7-2
b. Pipa naik yang digunakan harus memenuhi grade A atau grade B
pada standar API (American Petrolium Institute), sehubungan bisa
ulir atau sambungan las. Pipa naik harus sesuai dengan diameter
yang diminta dan terbuat dari pipa baja galvanis kelas medium
berdiameter 4 inch panjang pipa meter.

4. Screen (Saringan)

Pipa screen dipilih type low carbon dengan kualitas setara dengan
produck class Johnson screen.
Screen dipasang pada formasi-formasi yang mengandung air (pada
aquifer yang telah ditentukan terlebih dahulu).
Letak screen ini berselang seling dengan pipa naik sesuai dengan aquifer.
Untuk menyambung screen digunakan las listrik.

5. Penentuan Aquifer

Aquifer adalah lapisan tanah yang mempunyai debit air. Aquifer


ditentukan dari hasil log listrik (electric logging) dan hasil contoh-contoh
tanah (discripsi cutting) yang keduanya dikorelasikan sehingga penetuan
aquifer kana mencapai hasil yang maximum dan akurat. Pada tempat-
tempat aquifer ini dipasang screen.

6. Pembersihan Sumur

Pembersihan sumur dipakai system water jetting memakai air bersih yang
dipompakan dengan pompa tekan kapasitas 500 liter/permenit pada
tekanan 25 kg/cm2.

7. Uji Sumur

Pumping test dilakukan dengan 2 macam test :

1) Step Draw Down yaitu test pompa untuk menentukan level muka
air terendah setelah dilakukan test pompa selama 2 jam dengan
kapasitas pompa yang ditentukan.

2) Long Period Test yaitu test pompa untuk menentukan debit sumur.
Test ini dilakukan selama 72 jam dengan kapasitas pompa yang
ditentukan kemudian.

SP 0020.7-3
8. Pengadaan Pompa Submersible

Pompa submersible yang digunakan mempunyai kapasitas liter/menit, dan


head minimum meter. Diameter pompa maximum adalah inch. Pompa
dipasang pada kedalaman meter dari ujung pipa bagian atas. Pompa
dihubungkan dengan pipa instalasi diameter sesuai dengan karakteristik
suction pompa (diameter pompa) sampai mencapai bak air Reservoir
bawah (Ground Reservoir). Sebagai kelengkapan pompa pada bagian atas
pipa instalasi dipasang 1 buah gatevalve, water meter pump dan selve.

9. Analisa Kualitas Air

Analisa kualitas air dilakukan terhadap contoh air sesuai dengan standar
test air yang berlaku di Indonesia antara lain meliputi kekeruhan warna,
PH, kesadahan, alkalinity, Ci, Fe, Mn, Ag dan sebagainya.

10. Pemasangan Gravel Pack

Pekejaan gravel pack dilakukan setelah pipa sumur terpasang gravel yang
digunakan mempunyai diameter 1 sampai dengan 8 mm dipasang antara
lubang bor dan bagian luar pipa sumur sampai kedalaman yang
ditentukan. Pemadatan Gravel Pack dilakukan dengan tekanan udara dari
luar. Pemasangan gravel pack dimaksudkan sebagai saringan air
permukaan yang masuk kedalam sumur yang biasanya banyak mengan
dung Fe.

11. Ketegak Lurus Sumur

Lubang sumur yang telah diperbesar harus lurus dan vertical. Pengecekan
ketegak lurusan dapat dilakukan pada waktu pemboran. Dilakukan
dengan cara menggunakan babbin yang diameternya 1 inch lebih kecil
dari diameter jambang. Pembuatan lubang sumur yang tidak tegak lurus
akan mempersulit pemasangan pipa sumur (pipa casing).

SP 0020.8-1
INSTALASI AIR BERSIH

Pekerjaan Persiapan

1. Sebelum proyek dilaksanakan, pemborong harus mempersiapkan :

1.1 Rencana Kerja.

1.2 Mendirikan barak kerja dan gudang.

1.3 Mempersiapkan bahan-bahan yang dilakukan baik pipa (bahan utama)


maupun accesoris (bahan penolong).

2. Papan Nama

Pemborong harus membuat Papan Nama proyek dengan ukuran standar


DKI dari bahan kayu Borneo.

3. Rambu Lalu Lintas

Dalam melaksanakan pekerjaan pemborong diwajibkan memasang rambu


lalu lintas.

4. Bak penampungan Air

Untuk kebersihan lingkungan tanah-tanah galian harus ditempatkan pada


bak penampungan tanah, yang terbuat dari kayu terentang /borneo.

Pekerjaan Galian

1. Profil Parit Galian

Kedalam galian adalah sebagai berikut :


Untuk pipa dengan diameter 4 = 0,90 meter
Untuk pipa dengan diameter 3 = 0,90 meter
Untuk pipa dengan diameter 2 = 0,60 meter
Lebar disesuaikan dengan keadaan lapangan.

2. Penggalian pipa Harus Dilakukan dengan Hati-hati

Kerusakan-kerusakan instalasi lain (Telkom, PLN, GAS dan lain-lain)


akibat dari penggalian tersebut adalah tanggung jawab pemborong.

SP 0020.8-2
3. Lobang-lobang galian harus bersih dan dapat dijamin bahwa bagian dalam
dari pipa tidak kotor oleh tanah serta barang-barang lain, termasuk air tanah
atau air kotor lainnya.

4. Penutupan lobang-lobang galian harus dilakukan secepatnya (setelah


diadakan pengetesan pipa).

5. Bahan dasar galian diurug pasir setebal 10 cm.

6. Setelah pekerjaan pemasangan pipa selesai, galian diurug kembali dan


dipadatkan sesuai keadaan semula (aslinya).

7. Apabila melintasi perkerasan jalan atau perkerasan lain diharuskan untuk


memperbaiki seperti keadaan semula.

8. Pada jalur lurus maximum tiap 100 M dipasang patok beton ukuran 10 x 10
x 60 cm dan muncul dipermukaan tanah setinggi 20 cm.

9. Tiap-tiap belokan dipasang pasak beton ukuran 10 x 10 x 60 cm dan muncul


dipermukaan tanah setinggi 20 cm.

Bahan Utama

a. Pipa air bersih / minum digunakan pipa galvanis (GIP) kelas medium.

b. Pada jaringan pipa induk dengan diameter 4 atau lebih besar, pada setiap
sambungan dan belokan dipasang pondasi beton 1 : 3 : 5.

c. Pada jaringan pipa pembagi dengan diameter 3, pemasangan pipa cukup


dipasang diatas pasir urug yang telah dipadatkan.

d. Pada jaringan distribusi yang masuk kedalam bangunan harus dilengkapi


dengan katup pengaman serta bak pengontrolnya.

e. Jaringan pipa kedalam gedung diameter dan harus dipasang


tertanam dalam plesteran.

f. Jaringan pipa yang tegak lurus dan yang tergantung dalam bangunan
dipasang dengan klem-klem/ angkur baut setiap jarak 2 meter yang
tertanam kuat pada bangunan.

SP 0020.8-3
Bahan Penolong

1. Bahan penolong harus digunakan dari bahan yang sama dengan jenis bahan
utamanya.

2. Jika akan digunakan jenis lain, harus ada izin tertulis dari bidang
perencanaan teknik/ Direksi.

Pekerjaan Khusus

1. Manometer

Penempatan letak manometer sesuai dengan gambar rencana. Untuk


melindungi mano meter, dipasang box manometer sesuai dengan gambar
manometer yang digunakan, yaitu : Diameter = , tekanan maximum = 50
kg/cm2.

2. Meter Control

Pemasangan dan penempatan meter control sesuai dengan gambar meter


bestek.

3. Valve / Afsluiter

Untuk bagian-bagian tertentu dipasang valve/ afsluiter sesuai dengan


gambar rencana bestek
Penempatan valve/ afsluiter diletakkan pada tempat-tempat yang mudah
dikontrol dan harus diberi symbol serta dilindungi. Untuk diameter yang
lebih besar dari diameter 150 dipasang bak afsluiter dari beton bertulang.

Pemasangan Pipa

1. Pipa yang akan dipasang adalah dari jenis GIP klas medium dengan sistem
sambungan serew joint dan seal tape.
Pemasangan pipa harus cermat sehingga dapat dijamin tidak akan terjadi
kebocoran.

2. Crossing pipa, pada crossing-crosing jalan raya, urugan harus menggunakan


pasir urug total/ seluruhnya.
Pelaksanaan crossing tidak boleh mengganggu arus lalu lintas (dilaksanakan
pada saat-saat sepi dan memasang rambu pengaman).

SP 0020.8-4
3. Testing Pipa

Sebelum diadakan penutupan galian, pemborong diwajibkan mengadakan


testing pipa.
Diameter pipa ditest 4 dan 3. Panjang pengetesan.meter.
Tekanan pengetesan = 4,00 atm, selama 2 jam air yang digunakan harus air
yang memenuhi syarat air minum.

Lain-lain

1. Gambar revisi
Jika ada penyimpangan-penyimpangan dari gambar rencana, pemborong
harus membuat gambar revisi yang disyahkan oleh Direksi.

2. Sehubungan dengan uraian dan syarat-syarat teknik tersebut diatas,


penentuan volume dan jenis barang dihitung bersama antara panitia
pelelangan dan rekanan yang hadir, sebagai dasar bersama harga
penawaran.

3. Pekerjaan yang termasuk pekerjaan pemborong, tetapi tidak dijelaskan


dalam rencana kerja dan syarat-syarat ini harus dilaksanakan oleh
pemborong supaya tercapai suatu penyelesaian pekerjaan yang memuaskan.

Pekerjaan Bongkaran

1. Penggalian tanah untuk penggantian pipa harus dilaksanakan dengan hati-


hati agar keutuhan pipa akibat penggantian dapat terjamin.

2. Penyambungan pipa lama dengan pipa baru harus dilaksanakan sebaik


mungkin agar dapat menghindari kebocoran pada sambungan tersebut atau
sesuai dengan petunjuk Direksi.

3. Pemeriksaan pipa yang bocor harus dilaksanakan secara seksama dan


seteliti mungkin agar dapat menghindari kebocoran-kebocoran pipa lama
setelah selesai pekerjaan.

4. Kerusakan pipa akibat penggalian tanah adalah tanggung jawab kontraktor.

5. Pipa yang tidak bocor, tetapi sudah rusak karena keroposan oleh karatan
harus diganti atau sesuai dengan petunjuk Direksi.

Anda mungkin juga menyukai