Anda di halaman 1dari 59

KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

PASAL 1
URAIAN UMUM KEGIATAN

1.1 Nama Pekerjaan adalah :

Pekerjaan : Pembangunan RSJ Provinsi Banten

Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah : Pembangunan RSJ Provinsi Banten,


termasuk pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, alat-alat dan seluruh keperluan yang
berhubungan dengan pekerjaan yang dilaksanakan.

PASAL 2
SYARAT-SYARAT UMUM

Pemberian pekerjaan meliputi Pengadaan, pengelolaan, mendatangkan,


pengangkutan semua bahan, pengerahan tenaga kerja, mengadakan, mobilisasi alat
pembantu dan sebagainya yang pada umumnya langsung atau tidak langsung termasuk
di dalam usaha menyelesaikan dengan baik dan menyerahkan pekerjaan yang sempurna
dan lengkap, juga disini dimaksudkan pekerjaan-pekerjaan ataupun bagian pekerjaan
yang walaupun tidak jelas disebutkan di dalam RKS dan gambar-gambar tetapi masih
berada di dalam bidang pembangunan, haruslah dilaksanakan selanjutnya sesuai dengan
petunjuk-petunjuk Direksi Lapangan.
Untuk dapat memahami dengan sebaik-baiknya seluruh seluk beluk pekerjaan
ini, Kontraktor diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh gambar
pelaksanaan beserta uraian Pekerjaan dan Persyaratan Pelaksanaan seperti yang akan
diuraikan selanjutnya ini. Bila terdapat ketidakjelasan dan/atau perbedaan dalam
gambar dan uraian ini, Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada
konsultan pengawas untuk mendapatkan penyelesaian sesuai dengan peraturan yang
berlaku.

PT. PANCA GAGAS CIPTA


1
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

PASAL 3
LINGKUP PEKERJAAN

1. Pekerjaan Persiapan
2. Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja (SMK3)
3. Pekerjaan Gedung
a. Pekerjaan Tanah dan Pasangan Pondasi
b. Pekerjaan Beton
c. Pekerjaan Dinding
d. Pekerjaan Lantai
e. Pekerjaan Kusen Pintu / Jendela
f. Pekerjaan Plafon dan Atap
g. Pekerjaan Instalasi Listrik
h. Pekerjaan Pengecatan
i. Pekerjaan Sanitasi
j. Pekerjaan Lain – Lain
4. Pekerjaan Area Luar
a. Pekerjaan jalan dan parkir depan gedung
5. Pekerjaan Pembersihan Lokasi

Penjelasan Uraian Pekerjaan dalam Bill Of Quantity ( BQ ).

PT. PANCA GAGAS CIPTA


2
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

PASAL 4
PEKERJAAN PERSIAPAN

4.1 MOBILISASI ALAT DAN BAHAN

A. Lingkup Pekerjaan

Pengangkutan alat berat dan peralatan ringan beserta dengan kelengkapan dan
pedukungnya. Seluruh bentuk alat yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan harus
disediakan oleh pelaksana dalam jumlah yang cukup dan kondisi baik. Pengangkutan
material dilaksanakan secara periodik disesuaikan dengan kebutuhan pada saat
pelaksanaan, jumlah material harus cukup dan dalam keadaan baik.
Seluruh Jenis Alat yang akan dipakai harus dilengkapi bukti kepemilikan atau sewa.
Seluruh Jenis Material yang masuk ke lokasi pekerjaan dan akan dipakai , harus diperiksa
terlebih dahulu oleh pengawas dan direksi lapangan untuk mendapat persetujuan
pemakaiannya. Dan dituangkan da;am daftar material siap pakai. Material dengan kondisi
cacat bentuk dan kwalitas serta tidak terdaftar dalam standar yang berlaku tidak diijinkan
untuk dipakai .

B. Alat dan Bahan


Alat Tranportasi dengan ijin yang masih berlaku dan laik pakai.
Seluruh Alat dan Bahan Material yang telah disetujui oleh Pengawas Lapangan dan
Direksi.

C. Metode Pelaksanaan
Mobilisasi alat dan bahan harus memperhatikan keselamatan keamanan dan ketertiban
serta mematuhi peraturan yang berlaku.

4.2 PEKERJAAN ADMINISTRASI , LAPORAN DAN DOKUMENTASI

Kontraktor Pelaksana Wajib membuat laporan harian yang berisi :


1. Jadwal kerja, berisi tentang rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan . semua
materi dikordinasikan dengan pengawas lapangan dan direksi sebelum pekerjaan
tersebut dilaksanakan untuk mendapatkan persetujuan mengenai pekerjaan
tersebut.

PT. PANCA GAGAS CIPTA


3
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

2. Man power , berisi jumlah pekerja yang aktif pada saat itu , dipakai sebagai kontrol
terhadap kemampuan , ketepatan dan kelayakan proporsi pekerja terhadap
pekerjaan yang akan dilaksanakan. Kontraktor wajib menambah atau mengganti
pekerja yang tidak sesuai dengan kemampuan terhadap pekerjaan. Disiapkan pula
struktur organisasi proyek dengan keterangan tugas dan tanggung jawab masing
masing personil .
3. Material power, berisi tentang jumlah material , dipakai sebagai kontrol terhadap
ketersediaan bahan dan kualitas bahan yang akan dipakai. Kontraktor wajib
mengganti / reject tentang suatu material apabila tidak sesuai dengan spesifikasi
dan analisa biaya.
4. Machine power, berisi tentang ketersediaan alat kerja baik mekanis maupun
manual, Kontraktor wajib menyediakan seluruh alat yang dibutuhkan oleh tenaga
kerja.
5. Kondisi cuaca, bersisi tentang kondisi cuaca aktual pada hari tersebut, dan prediksi
1 hari kedepan untuk dijadikan acuan dalam menyusun rencana kerja.
6. Laporan Laporan, kontraktor diwajibkan untuk menyerahkan laporan harian dan
dokumentasi foto kemajuan pekerjaan di lapangan setiap seminggu sekali dan
dibuat 6 (Enam) rangkap asli diserahkan kepada Pengawas Lapangan dan Direksi.
7. Photo Visual, diambil secara periodik dan continue pada titik yang sama dan
terlihat jelas serta dapat memperlihatkan proses kemajuan pekerjaan.

Dalam seluruh keadaan bentuk laporan dan dokumentasi dibuat dalam format formal ,
dengan tampilan dan bahasa yang lazim dan dimengerti oleh semua pihak. Sebagai
Bahan Arsip disiapkan pula Laporan dan Dokumentasi dalam arsip Digital ( Copy CD ).

4.3 RAPAT DAN KOORDINASI LAPANGAN

1. Pree Construction Meeting, rapat awal pekerjaan akan dijelaskan konsultan


tentang rincian pekerjaaan beserta spesifikasi dan kuantitas pekerjaan sesuai
dengan kontrak yang telah dibuat. Konsultan Pengawas dan kontraktor sebelum
mulai pekerjaan baru harus menjelaskan tata cara pelaksanaan jadwal dan
pengendalian mutu. Pelaksanaan rapat koordinasi ini harus dilaksanakan sebelum
pekerjaan baru dimulai.
2. Rapat Harian, memuat tentang pekerjaan yang akan dilaksanakan pada hari
tersebut, menjelaskan tentang kesiapan tenaga kerja, material , alat dan metode

PT. PANCA GAGAS CIPTA


4
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

pelaksanaan yang akan dijelaskan oleh pelaksana lapangan dan harus mendapat
persetujuan dari pengawas lapangan dan direksi. Seluruh bentuk keputusan hasil
rapat harus dituangkan dalam berita acara dan disahkan bersama.
3. Rapat Evaluasi Mingguan, memuat tentang evaluasi hasil pekerjaan dalam minggu
terakhir, dan rencana pekerjaan minggu berikutnya. Dalam rapat ini dibahas pula
tentang pekerjaan yang belum selesai / tidak sesuai rencana dan kualitas. Sehingga
menjadi pekerjaan prioritas pada minggu berikutnya diikuti dengan penambahan
tenaga kerja dan material agar tidak mengganggu rencana kerja minggu kerja
berikutnya. Seluruh bentuk keputusan hasil rapat dituangkan dalam berita acara
dan disahkan bersama.
4. Rapat Evaluasi Bulanan , memuat tentang evaluasi hasil pekerjaan dalam bulan
terakhir, dan rencana pekerjaan bulan berikutnya. Dalam rapat ini dibahas pula
tentang pekerjaan yang belum selesai / tidak sesuai rencana dan kualitas. Sehingga
menjadi pekerjaan prioritas pada minggu berikutnya diikuti dengan penambahan
tenaga kerja dan material agar tidak mengganggu rencana kerja bulan kerja
berikutnya. Seluruh bentuk keputusan hasil rapat dituangkan dalam berita acara
dan disahkan bersama.
5. Insidentil Meeting, dilaksanakan apabila ada ketidaksesuaian pelaksanaan dengan
gambar kerja dan spesifikasi serta kuantitas analisa biaya atau ada kejadian luar
biasa. Seluruh bentuk keputusan hasil rapat dituangkan dalam berita acara dan
disahkan bersama.
6. Dalam Seluruh Situasi , Pelaksana Lapangan dan Pengawas Lapangan harus
bersama sama mengikuti laju perkembangan pekerjaan , dan memeriksa tentang
kualitas dan kuantitas pekerjaan. Sehingga pekerjaan sesuai dengan buku kontrak.
Apabila terjadi kesalahan dan ketidaksesuaian, maka dibahas dalam rapat dan
diselesaikan dengan peraturan yang berlaku.

4.4. GAMBAR GAMBAR DAN RENCANA KERJA


a.Ukuran
Pada dasarnya semua ukuran yang tertera dalam gambar kerja adalah ukuran jadi
meliputi ukuran :
- As- As
- Luar - Luar
- Dalam – Dalam

PT. PANCA GAGAS CIPTA


5
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

b. Penjelasan Gambar

1. Bila gambar kerja tidak sesuai dengan RKS maka yang memikat adalah RKS, atau
ditentukan kemudian oleh Konsultan Pengawas Lapangan.
2. Bila suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang lain dalam satu disiplin kerja,
maka gambar yang mempunyai skala yang lebih besar yang berlaku/mengikat.
3. Bila ada perbedaan antara gambar kerja arsitektur dengan struktur maka yang
berlaku / mengikat adalah gambar kerja arsitektur sepanjang tidak mengurangi segi
konstruksi dan kekuatan struktur.
4. Bila ada perbedaan antara gambar kerja arsitektur dengan gambar kerja elektrikal,
mekanikal, plumbing maka yang dipakai sebagai pegangan adalah ukuran
fungsional dalam gambar arsitektur.
5. Bila ada perbedaan antara gambar tanggal pengeluaran yang berbeda untuk satu
masalah, maka gambar dengan tanggal yang tercantum terbaru yang berlaku /
mengikat.
6. Bila perbedaan-perbedaan itu, ketidakjelasan maupun kesimpang siuran
menimbulkan keragu-raguan sehingga dalam pelaksanaan dapat menimbulkan
kesalahan, maka pemborong diwajibkan melaporkan ke Konsultan Pengawas untuk
diadakan pertemuan dengan Konsultan Perencana untuk mendapat keputusan
bersama dengan peraturan yang berlaku.
7. Ketentuan diatas tidak dapat dijadikan alasan oleh pemborong untuk
memperpanjang waktu pelaksanaan maupun mengajukan “Claim” biaya pekerjaan
tambahan.
8. Harus selalu dibuat gambar pelaksanaan dari semua komponen struktur
berdasarkan disain yang ada dan harus dimintakan persetujuan tertulis dari
Konsultan Pengawas Lapangan.
9. Gambar pelaksanaan ini harus memberikan semua data-data yang diperlukan
termasuk keterangan produk bahan, keterangan pemasangan, data-data tertulis,
dan hal-hal lain yang diperlukan.
10. Kontraktor bertanggung jawab terhadap semua kesalahan-kesalahan detailing
fabrikasi dan ketepatan penyetelan / pemasangan semua bagian konstruksi.
Pekerjaan perubahan dan pekerjaan tambahan di lapangan pada waktu
pemasangan yang diakibatkan oleh kurang teliti atau kelalaian Kontraktor, harus
dilakukan atas biaya Kontraktor.
11. Keragu-raguan terhadap kebenaran dan kejelasan gambar dan spesifikasi harus
ditanyakan kepada Konsultan Pengawas dan Perencana. Apabila prosedur ini tidak

PT. PANCA GAGAS CIPTA


6
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

dilaksanakan maka Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya atas hasil


pelaksanaannya.
12. Kontraktor diwajibkan untuk membuat gambar-gambar "As Built Drawing" sesuai
dengan pekerjaan yang telah dilakukan dilapangan secara aktual.
13. Gambar-gambar yang bersifat Umum dan Detail berskala besar dibuat oleh
perencana, tetapi bila dianggap perlu untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut,
Kontraktor diharuskan pula membuat gambar kerja [Shop Drawings] yang
mendapatkan persetujuan / pengesahan dari konsultan perencana dan pihak
Pemberi Tugas.
14. Harus selalu dibuat gambar pelaksanaan dari semua komponen struktur
berdasarkan disain yang ada dan harus dimintakan persetujuan tertulis dari
Konsultan Pengawas.

4.5 TEST DAN QUALITY CONTROL

A. Tenaga Ahli
Kontraktor harus menempatkan Site Engineer yang handal yang ditempatkan dilapangan
dan memiliki sertifikasi kerja untuk bidang pekerjaannya.
Semua sub kontraktor yang digunakan harus memiliki standar kualifikasi yang ditetapkan
LPJK dan assosiasi Profesional sesuai dengan lingkup pekerjaan.

B. Pengujian Bahan .
Semua bahan – bahan yang diperlukan untuk bangunan / pekerjaan tersebut, kontraktor
terlebih dahulu harus memberikan contoh-contoh kepada pengawas lapangan untuk
mendapatkan persetujuan sebelum bahan tersebut didatangkan / dipakai.

C. Sertifikat dan Garansi.


Untuk Pekerjaan yang bersifat fabrikasi atau bahan jadi , harus dilampirkan tentang
sertifikat spesifikasi atau garansi pemakaian dari instansi terkait. Contoh : Ready mix
Concrete , Mesin mesin siap pasang, Atap Baja RIngan dll.

PT. PANCA GAGAS CIPTA


7
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

PASAL 5
PERATURAN PERATURAN

1. Koordinasi modular untuk Bangunan dan Gedung SNI 03-1977-1990.


2. Kayu untuk Bangunan Rumah dan Gedung SNI 03-2445-1991 dan Mutu kayu
Bangunan SNI-03-35527-1994.
3. Standar tata cara perencanaan struktur beton untuk bangunan SNI 03-2847-2002
4. Agregat Beton SNI 03-17550-1990.
5. Tata Cara Pengadukan dan Pengecoran Beton SNI 03 -3976 -1995.
6. Pedoman Mendirikan Bangunan Gedung SNI 03-1728-1989.
7. Pedoman Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Rumah dan Gedung SNI 03 -1726 –
1989.
8. Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung SNI 03 -1727 -1989.
9. Peraturan Umum untuk Instalasi Air (AWI).
10. Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara Permen, PU no.
45/PRT/M/2007
11. Pedoman Plumbinng Indonesia 1974
12. Peraturan Pembangunan di Indonesia dan Peraturan Umum tentang Keselamatan
Tenaga Kerja yang dikeluakan oleh Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia.
13. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 02/KPTS/1985 tentang penanggulangan
kebakaran.
14. Peraturan – peraturan Daerah setempat yang berlaku,selain ketentuan –ketentuan
yang berlaku diatas.
15. Gambar Bestek yang dibuat oleh Perencana yang sudah ditugaskan termasuk juga
gambar –gambar kerja yang dibuat oleh Kontraktor yang telah disyahkan / disetujui
oleh pemberi tugas.
16. Dokumen Pengadaan Jasa Konstruksi.
17. Surat Instruksi dari Direksi / Owner dan User.
18. Surat Instruksi dari Konsultan Perencana.
19. Surat Instruksi dari Konsultan Pengawas.
20. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan / Aanwijzing.
21. Surat Perjanjian Melaksanakan Pekerjaan / Kontrak.
22. Rencana Kerja Pelaksananan (Time Schedule ) yang dibuat oleh Pemborong dan
disetujui oleh pengawas dan Pemberi Tugas.

PT. PANCA GAGAS CIPTA


8
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

PASAL 6
DIREKSIKEET DAN GUDANG

6.1 Direksi Keet

Untuk pekerjaan kantor direksi & gudang ini, kontraktor diwajibkan untuk membuat ukuran
sesuai spesifikasi yang tertera pada gambar kerja dan Analisa Biaya. Sedangkan kayu
rangka yang harus digunakan adalah jenis kayu Kelas II & penutup dinding
menggunakan tripleks 3 mm. Lantai pada direksikeet dan gudang menggunakan
spesifikasi teknik rabat, atap menggunakan Seng Gelombang. Jika menggunakan direksi
keet knock down maka perhitungan terhadap kuantitas harga akan disesuaikan, setelah
mendapat persetujuan dari pengawas lapangan dan direksi.
Kebutuhan Ruang dan perlengkapan Minimal Kantor Direksi :
1. R. Kerja Direksi
2. Alat tulis kantor sesuai kebutuhan ( PC ,printer , dll )
3. Kursi Meja Rapat kecil.
4. Buku Tamu.
5. Tanda Pengenal untuk Pekerja dan Tamu.
6. Display gambar kerja ( Shop drawing , As built drawing dll )
7. Alat ukur.
8. Time Schedule dan Rencana Kerja harian/mingguan.
9. Peralatan P3K
10. Helm dan Safety Equipment.
11. Radio Komunikasi
12. Dan lain-lain
Direksi keet ditempatkan pada lokasi yang mudah dijangkau dan tidak mengganggu lalu
lintas kegiatan. Kondisi harus ditata sedemikian rupa sehingga tercipta kenyamanan ,
keamanan dan otoritas serta privasi kerja bagi pengguna.

6.2 Los Kerja

1. Pembuatan bangsal kerja (terbuka atau setengah terbuka), gudang bahan untuk
menyimpan bahan-bahan bangunan yang harus terlindung dari cuaca, ruang tidur /
pemondokan pekerja untuk menjaga keamanan. Bangsal kerja ini menjadi
tanggungan Penyedia Jasa pemborongan selama pelaskanaan pekejaan.

PT. PANCA GAGAS CIPTA


9
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

2. Gudang, Los Kerja dan Los lainnya yang dibuat oleh kontraktor, setelah selesai
pelaksanaan pekerjaan / pembangunan tersebut, harus segera dibongkar /
dibersihkan oleh pihak kontraktor dan bahan – bahan bekasnya menjadi milik
kontraktor.

PASAL 7
PENGUKURAN DAN BOWPLANK

7.1 Lingkup Pekerjaan

1. Pengukuran Batas Persil, leveling persil dan as masa bangunan


2. Steak Out As Bangunan
3. Leveling Peil Bangunan

7.2 Alat dan Bahan

1. Alat Ukur Theodolite


2. Water Pass
3. Kompas
4. Alat Ukur Manual ( Meteran )
5. Alat Siku Konvensional
6. Alat Tulis
7. Patok Besi / Kayu
8. Papan Kayu
9. Paku
10. Benang Nilon
11. Dan lain-lain.

7.3 Metode Pelaksanaan

Pengukuran dilakukan dengan alat ukur Theodolit untuk pengukuran


kawasan , steak out dan Leveling. Untuk Dimensi dengan akurasi tinggi maka harus
dilaksanakan pengukuran ulang secara manual jarak as terdekat. Dilaksanakan oleh
tenaga ahli surveyor. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank. Ukuran pokok peil
lantai mengikuti Exsiting. Untuk patok-patok digunakan kayu ukuran 5/7 cm atau Ø 8

PT. PANCA GAGAS CIPTA


10
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

cm, sedangkan untuk Bouwplank digunakan papan kayu ukuran 2/20 cm dengan
panjang 3.00 m.
Patok-patok harus dipancang sedemikian rupa sehingga kedudukannya
benar-benar stabil (tidak goyang), tanda-tanda sumbu / as (dinding dan pondasi
struktur) harus ditentukan secara teliti dan dibuat jelas.Jenis kayu yang dipergunakan
untuk keperluan ini adalah jenis kayu klas III yang lurus dan kering atau bahan besi.
Ukuran-ukuran pokok lainnya, harus dilaksanakan sesuai dengan ukuran yang
tercantum pada gambar kerja. Apabila terdapat perbedaan atau keraguan pada
gambar kerja maka kontraktor harus melaporkannya secara tertulis kepada Direksi
supaya dapat memberikan keputusan sesuai dengan peraturan yang berlaku..Bahan
bangunan yang dipergunakan untuk pasangan bouwplank, tidak diperkenankan
dipakai kembali untuk pekerjaan yang lain.

PASAL 8
LISTRIK DAN AIR KERJA

Sebelum Pekerjaan dimulai Kontraktor harus menyiapkan Sarana Air, baik untuk
kepentingan Pekerjaan maupun untuk fasilitas pekerja dan direksi. Dalam hal ini termasuk
pengadaan tenaga listrik untuk alat kantor dan alat alat lapangan serta penerangan lokasi
kegiatan apabila pekerjaan dilaksanakan pada malam hari ( Lembur ).

PT. PANCA GAGAS CIPTA


11
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

PASAL 9
PEMBUATAN PAPAN NAMA KEGIATAN

1. Papan Nama Proyek menggunakan rangka kayu Kelas II dilapis dengan tripleks 4
mm. Penulisan menggunakan cat kualitas baik dan tahan cuaca. Alternatif bahan
digital Printing water proof.
2. Papan Nama Proyek diwajibkan terpasang pada saat pelaksanaan pekerjaan
dimulai sampai dengan dengan Serah Terima Kedua selesai.

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN


DINAS KESEHATAN
Jl.Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten(KP3B)Palima Serang

KEGIATAN : ………………………………………..
PEKERJAAN : ………………………………………..
NO KONTRAK : ………………………………………..
TGL KONTRAK : ………………………………………..
WAKTU PELAKSAAAN : ………………………………………..
SUMBER DANA / NILAI KONTRAK : ………………………………………..
KONTRAKTOR PELAKSANA : ………………………………………..
KONSULTAN PENGAWAS : ……………………………………….
_____________________________________________________________
TAHUN ANGGARAN …………….

PT. PANCA GAGAS CIPTA


12
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

PASAL 10
PEKERJAAN GALIAN TANAH & URUGAN

10.1 Galian tanah

1. Bentuk dan dimensi disesuaikan dengan gambar dan instruksi pengawas lapangan
dan direksi.
2. Sebelum Pekerjaan dimulai, harus ditentukan terlebih dahulu profil dan bentuk
konstruksi, dengan pengukuran dan pematokan.
3. Tentukan level rencana dan level galian rencana.
4. Galian menggunakan alat gali yang layak pakai.
5. Permukaan tanah dibentuk dan diratakan
6. Galian tanah yang dimaksud adalah pekerjaan galian tanah untuk pondasi, galian
minor pada perataan tanah leveling untuk kavling gedung. Dimensi dan bentuk
mengacu pada gambar.
7. Tanah sisa galian dibuang / dipindahkan ke area yang membutuhkan timbunan dan
mempunyai rencana elevasi lebih tinggi dari permukaan rencana.
8. Hasil galian tanah harus sesuai dengan bentuk profil pada gambar kerja.
9. Setelah pekerjaan selesai kontraktor harus melaporkan kondisi tersebut untuk
mendapatkan persetujuan.

10.2 Urugan tanah bekas galian

1. Tanah Bekas Galian Konstruksi yang tidak tertutup kembali oleh konstruksi terpasang
harus diisi tanah, dengan material tanah sisa galian. Urugan tanah harus disiram air
dan dipadatkan dengan stamper .

10.3 Urugan pasir

Persyaratan Bahan :
1. Pasir untuk urugan adalah pasir urug kualitas baik, yang butirannya tajam dan tidak
pecah apabila terkena air .
2. Pasir harus bersih dari bahan organik maupun lumpur, tanah, dan garam.

PT. PANCA GAGAS CIPTA


13
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

Metode Pelaksanaan :
1. Dilaksanakan pada bagian-bagian : di bawah pasangan pondasi foot plat, batu belah,
di bawah lantai , lantai saluran dan bagian bagian lain yang tertera pada gambar dan
dokumen kontrak.
2. Lapisan pasir urug harus dipadatkan dengan cara ditimbris / stamper setelah terlebih
dahulu disiram air secara merata sehingga urugan pasir tersebut benar-benar padat.
Pasir urug yang akan digunakan harus bebas dari berbagai kotoran pengganggu dan
sampah organik maupun non organik. Ukuran ketebalan pasir urug yang tercantum
pada gambar kerja adalah ukuran padat.

10.4 Pekerjaan Perataan Tanah.

1. Pekerjaan yang dimaksud adalah perataan tanah pada kavling untuk bangunan dan
lokasi lokasi yang memerlukan perataan tanah.
2. Pekerjaan perataan tanah harus mengikuti leveling dan bentuk rencana kavling untuk
bangunan.
3. Pemadatan dengan Stamper dalam keadaan basah.

10.5 Pekerjaan Urugan Tanah.

Persyaratan Bahan :
1. Matrial yang di gunakan untuk urugan adalah tanah merah yang bersih dari sampah ,
lumpur dan tidak boleh menggunakan tanah lempung.
2. Matrial urugan tidak diperbolehkan dari puing sisa bongkaran.

Metode Pelaksanaan :
1. Pekerjaan yang dimaksud adalah pengurugan tanah pada kavling untuk bangunan
dan lokasi lokasi yang memerlukan pengurugan sesuai dengan gambar.
2. Pekerjaan pengurugan tanah harus mengikuti leveling dan bentuk rencana kavling
untuk bangunan.
3. Pemadatan dengan Stamper / babyroller dengan ketebalan maksimum 20 cm per
layer.
4. Material timbunan adalah tanah mendatangkan dari luar dan sebelum ditimbun harus
dibersihkan dari sampah dan puing.
5. Pekerjaan ini meliputi pembentukan kavling untuk bangunan.
6. Kepadatan tanah hasil urugan harus padat dan tidak mengalami deformasi.

PT. PANCA GAGAS CIPTA


14
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

PASAL 11
PEKERJAAN PONDASI

11.1 LINGKUP PEKERJAAN


Meliputi Pekerjaan Pondasi , terdiri dari :
1. Pondasi Tapak/ Plat Pondasi.
2. Pondasi Pasangan Batu Kali.

Persyaratan Bahan :

1. Pondasi tapak menggunakan beton bertulang ,Beton Ready Mix K – 250


2. Untuk pasangan pondasi batu kali / belah menggunakan batu yang berukuran minimal
lebih dari 15 cm, berwarna abu – abu hitam tidak berpori.

Metode Pelaksanaan :

1. Sebelum pondasi dipasang harus dilakukan pengukuran kembali dari as ke as sesuai


dengan gambar kontruksi dan dimintakan persetujuan pengawas.
2. Pekerjaan Pondasi batu kali / belah dan lain lain yang sibutkan digambar dengan
adukan 1 Pc : 4 Ps. Bentuk dan ukuran pondasi, harus sesuai dengan yang tercantum
pada gambar kerja.
3. Celah batu pada pasangan harus diisi adukan dengan kondisi padat , apabila masih
terdapat celah kosong setelah pasangan selesai , maka harus diisi dengan adukan
khusus ( 1pc : 2ps ) agar homogenitas pasangan batu terjaga.
4. Apabila pada saat pemeriksaan masih terdapat celah kosong pada pasangan batu kali
, maka kontraktor wajib mengganti / memperbaiki kondisi tersebut.
5. Dibawah pasangan pondasi batu kali, diberi lapisan pasir urug padat , aanstamping
(batu kosong ) dari bahan batu belah diisi pasir urug dipadatkan dengan tebal lapisan
sesuai dengan yang tercantum pada gambar kerja.
6. Untuk lantai kerja pondasi tapak menggunakan beton tumbuk, dan sebelum lantai
kerja di gelar di urug dulu menggunakan pasir urug padat.
7. Pondasi tapak menggunakan beton bertulang , beton ready mix K 250.
8. Untuk pemasangan pondasi Tapak hingga mencapai kedalaman tanah keras.
.

PT. PANCA GAGAS CIPTA


15
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

PASAL 12
PEKERJAAN PASANGAN

12.1 LINGKUP PEKERJAAN

a. Dinding bata

Pemasangan dinding bata merah setebal ½ bata dilakukan pada seluruh dinding
bangunan, seperti tertera dalam gambar dan dijelaskan dalam gambar detail.

12.2 PERSYARATAN BAHAN


a. Bata

Mutu bata yang digunakan dari jenis kelas I menurut NI 10 dengan bentuk
standar batu bata adalah prisma empat persegi panjang bersudut siku-siku dan
tajam, permukaannya rata dan tidak menampakkan adanya retak-retak yang
merugikan. Bata merah dibuat dari tanah liat dengan atau campuran bahan
lainnya, yang dibakar pada suhu cukup tinggi hingga tidak hancur bila terendam
air.

b. Pasir

Harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras, butir-butir harus bersifat masif,
artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan
hujan. Kadar lumpur tidak boleh melebihi 5 % berat pasir.

c. Semen
1. Semen yang digunakan harus terdiri satu jenis merk dari mutu yang baik dan
disetujui oleh Direksi. Semen yang telah mengeras sebagian atau seluruhnya tidak
diperkenankan untuk digunakan. Untuk menghindari terjadinya hal tersebut diatas
Kontraktor harus memperhatikan syarat-syarat penyimpanan semen yang baik. SNI
dan SII. Dengan Type I.
2. Semen yang dipakai Portland semen satu merk yang telah disyahkan/disetujui oleh
yang berwenang, dan memenuhi syarat sebagaimana diuraikan dalam SNI 03-
2847-2002.

PT. PANCA GAGAS CIPTA


16
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

3. Dalam pengangkutan semen harus terlindungi dari hujan, harus diterimakan dalam
kantong asli dari pabriknya dalam keadaan tertutup rapat.
4. Kantong-kantong semen yang rusak jahitannya dan robek-robek tidak
diperkenankan penggunaannya, kecuali untuk pekerjaan bukan beton.
5. Semen yang sebagian sudah membatu dalam kantong, sama sekali tidak
diperbolehkan untuk dipergunakan.
6. Semen yang didatangkan kelokasi, harus disimpan pada gudang yang mempunyai
ventilasi cukup dan tidak terkena air, sehingga terjamin tidakakan rusak dan/atau
tercampur bahan lain yang dapat merusak mutu beton. Diletakkan pada tempat
yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai, tidak boleh ditumpuk sampai
tingginya melebihi 2 m.
7. Pada pemakaian semen yang dibungkus, penimbunan semen yang baru datang
tidak boleh dilakukan diatas timbunan yang telah ada danpemakaian semen harus
dilakukan menurut urutan pengirimannya.
d. Air.
Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam alkali,
garam, bahan-bahan organik atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton
atau baja tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang dapat
diminum.

12.3 METODE PELAKSANAAN

1. Pasangan dinding pengisi baik dengan batu bata atau bahan pengisi lainnya yang
disetujui harus dilaksanakan dengan rata, tegak dan lajur penaikannya diukur tepat
dengan tiang lot. Apabila tidak diperlihatkan dalam gambar-gambar maka setiap
lajur naik, bata harus putus sambungan dengan lajur dibawahnya. Sebelum
dipasang batu bata harus dibasahi dalam air/direndam terlebih dahulu.
2. Pada proses pemasangan dinding pengisi agar sudah diperhitungkan adanya
fasilitas conduit/ sparing yang harus tertanam didalam pasangan batu bata. Rangka
penguat berupa sloof, kolom praktis dan ring balk dari beton dipasang untuk setiap
luas dinding maksimum 12 M2 dan sesuai persyaratan pabrik pembuat batubata
atau yang disetujui pengawas lapangan dan direksi.
3. Batu bata pecah tidak diijinkan dipasang.

PT. PANCA GAGAS CIPTA


17
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

4. Penyusunan pasangan bata dipasang dengan siar bergigi , tidak mempunyai siar
tegak yang sama. Tebal siar 1.5 cm .
5. Siar tegak dan datar harus dikorek dengan kedalaman 1 cm, agar pasangan
plesteran dapat melekat dengan baik.
6. Adukan Pengisi pasangan 1 Pc : 3 Ps untuk Pasangan Trassram, Pasangan yang
tertanam pada tanah , pasangan 30 cm diatas sloof dan kamar mandi setinggi 1,5
m.
7. Adukan Pengisi pasangan 1 Pc : 5 Ps untuk Pasangan dinding pemisah ruangan
dan pasangan yang bukan tertanam tapi terlindung dari pengaruh cuaca.
8. Pembuatan adukan berdasarkan perbandingan takaran volume , Kualitas adukan
harus dijaga dan dengan karakteristik yang sama dan konstan.
9. Untuk pembuatan adukan masal hendaknya dibuat dengan mesin mixer ( Molen )
agar pekerjaan lebih efisien.
10. Apabila terjadi retak minor , baik pada batu bata maupun adukan pengisi , maka
harus diisi dengan adukan khusus. Jika Pasangan mengalami retak yang cukup
besar dan bisa mengalami perubahan bentuk dan posisi , maka pasangan harus
dibongkar dan diganti pasangan baru atas biaya kontraktor.
11. Seusai jam kerja, seluruh lajur pasangan dinding pengisi baik batubata atau bahan
pengisi lainnya yang belum selesai, harus ditutup (dilindungi) dengan kertas semen /
pelastik pelindung, atau dengan cara-cara lain yang disetujui oleh pengawas
lapangan. Untuk dinding-dinding yang sudah kering (berumur 6 jam keatas) harus
disiram dengan air bersih secara periodik, atau sesuai dengan persyaratan.

12.4 BETON BALOK DAN KOLOM PRAKTIS

1. Setiap pemasangan dinding batu bata atau bahan dinding pengisi lainnya yang
mempunyai luas lebih 12 m2, harus diperkuat dengan balok dan kolom beton praktis
dengan ukuran dan dimensi kolom beton 11 x 11, dengan perkuatan tulangan besi
10 mm 4 buah dengan sengkang yang dipasang besi, 8 mm setiap 20 cm atau
sesuai gambar kerja. Perletakan kolom dianker pada lantai sloof dengan stek yang
cukup dan kokoh. Perletakan balok disambung ke kolom praktis / kolom induk.
Perkuatan anker dengan besi min 6 mm – 60 cm .
2. Bingkai beton dengan balok dan kolom diberikan kepada semua bukaan yang
disebabkan oleh pemasangan pintu atau pemasangan jendela atau bukaan lainnya.
Untuk lubang pintu dan lubang bagi kusen jendela agar diperhitungkan kusen

PT. PANCA GAGAS CIPTA


18
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

alluminium yang akan dipasang kemudian maupun penutupan celah setelah


pemasangan tersebut.

PASAL 13
PEKERJAAN PLESTERAN.

13.1 LINGKUP PEKERJAAN


1. Meliputi semua pekerjaan, peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan untuk
plesteran seperti tercantum dalam Gambar. Untuk dinding yang akan dipasang
keramik, plesteran yang disiapkan hanyalah sampai plesteran tanpa acian.
2. Untuk adukan plesteran, penggunaan semen, pasir dan air dalam seluruh hal harus
memenuhi ketentuan seperti tersebut pada RKS ini.
3. Dari mulai permukaan atas sloof dan atau balok / lantai beton sampai dengan
ketinggian 30 cm diatas lantai keramik, pasangan dibuat dengan adukan 1 Pc : 2
Ps.
4. Pasangan selebihnya menggunakan adukan 1 Pc : 5 Ps. Pasangan harus benar-
benar tegak lurus, sehingga menghasilkan pasangan yang baik dan rapih.
5. Semua bidang tembok/dinding (luar-dalam) harus diplester dengan adukan yang
sama dengan adukan pasangannya. Sebelum pekerjaan plesteran dilaksanakan,
siar-siar pasangan harus dikerok sedalam  1 cm. Siar-siar yang berlubang harus
ditutup terlebih dahulu dengan adukan yang sama, kemudian seluruh permukaan
yang akan diplester disiram dengan air sampai rata selama 14 hari.
6. Bidang permukaan beton yang terlihat (kolom, ring balk dan sebagainya ) harus
diplester dengan adukan 1 Pc: 2 Ps setelah terlebih dahulu permukaannya
dikasarkan dengan pahat dan disiram air semen.
7. Pekerjaan plesteran harus dilaksanakan dengan baik ( tegak, rata dan tidak
bergelombang ). Bidang-bidang plesteran yang retak-retak dan bergelombang,
harus segera diperbaiki. Seluruh bidang yang diplester, kemudian dihaluskan / diaci
dengan adukan semen. Pekerjaan penghalusan / acian ini harus dilaksanakan
dengan baik ( halus dan rata ) terutama pada bagian sudut/pertemuan.

PT. PANCA GAGAS CIPTA


19
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

Pekerjaan Persiapan

1. Pada saat pekerjaan plesteran dilaksanakan, Kontraktor harus menentukan letak


klos- klos kayu atau media penggantung inbow untuk pemasangan lavatory, tempat
tissue dan lain-lain.
2. Sebelum pekerjaan dimulai , kontraktor harus melakukan running test terakhir
terhadap instalasi pemipaan dan Mekanikal Elektrikal serta memastikan berfungsi
dengan baik.
3. Sebelum pemasangan pelapis dinding, Kontraktor wajib memeriksa tempat-tempat
yang akan dipasang perlengkapan sanitasi dan memasang kelos-kelos kayu yang
belum terpasang, memeriksa instalasi air yang akan dihubungkan dengan
perlengkapan sanitasi.
4. Pemasangan perlengkapan sanitasi dilaksanakan setelah pekerjaan lantai dan
pekerjaan penyelesaian dinding.

Pekerjaan Pelaksanaan

1. Semua perlengkapan sanitasi dipasang ke dinding atau lantai dengan cara yang
baik, sambungan-sambungannya kokoh dan tidak merusak fitting.
2. Sambungan harus dilaksanakan dengan baik tanpa kebocoran.
3. Pemasangan perlengkapan sanitasi harus rapih, tidak miring.
4. Selesai pemasangan perlengkapan sanitasi wajib dilaksanakan final test dan
disetujui pengawas lapangan.
5. Biaya pengujian, pemeriksaan dan kerusakan material adalah tanggung jawab
Kontraktor.

13.2 PENGGUNAAN JENIS PLESTERAN.

1. Plesteran halus, Plesteran digunakan jenis plesteran 1 pc : 5 pasir. Jenis plesteran 1


pc : 2 pasir dipakai untuk seluruh dinding KM/WC, dinding sekeliling ruang utama
fasilitas umum, dan dinding lain yang rawan terhadap air beserta seluruh dinding yang
berhubungan langsung dengan udara luar.
2. Semua permukaan harus dibersihkan dengan disikat memakai sikat yang kaku, untuk
membersihkannya dari bintik-bintik, dan seluruh kotoran.
3. Pada permukaan pasangan batu bata, pekerjaan plesteran dapat segera dimulai
setelah pasangan kering.

PT. PANCA GAGAS CIPTA


20
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

4. Untuk mencegah plesteran menjadi kering sebelum waktunya permukaan-permu-


kaannya harus dibasahi dengan air hingga tetap lembab.
5. Acian, setelah diplester, selanjutnya permukaan plesteran tersebut diaci (semen dan
air) hingga halus. Untuk mengerjakan dinding batu bata dan permukaan beton harus
diberikan cukup waktu. Tidak boleh memulai pekerjaan plesteran sampai dinding
betul-betul kering.
6. Tebal acian minimal 0.5 cm , permukaan rata dan halus dengan bahan dasar semen
tidak dicampur material lainnya.
7. Sebelum melangkah ke pekerjaan pengecatan Plesteran dan acian harus melalui
masa kering yang cukup.

13.3 PELAKSANAAN PLESTERAN

1. Penyelesaian muka beton dan dinding dipasang plesteran dengan tebal lapisannya
tidak kurang dari 1,5 cm, kecuali ditentukan lain.
2. Instalasi Pipa Listrik dan pipa sanitasi serta lainnya yang tertanam pada pelesteran
harus diberi perkuatan tambahan.
3. Lapisan harus dibentuk sedemikian rupa hingga merupakan permukaan yang rata,
plesteran harus dilaksanakan dengan memakai alat hampar dari kayu dan disebarkan
kepinggir-pinggir dengan memakai alat perata adukan sampai permukaannya rata dan
halus.
4. Plesteran harus dibiarkan basah selama paling sedikit dua hari setelah dipasang.
5. Mulailah membasahi, secukupnya begitu plesteran telah mengeras untuk menghindari
kerusakan. Waktu kering dan panas, plesteran harus dijaga agar tidak terjadi
penguapan terlalu banyak dan tidak rata.

13.4 PEKERJAAN PERBAIKAN DAN PEMBERSIHAN

1. Plesteran harus dibiarkan basah selama paling sedikit tujuh hari setelah dipasang.
2. Membetulkan semua pekerjaan yang cacat, harus dilaksanakan dengan membongkar
bagian tersebut, kemudian dilakukan perbaikan dan dinyatakan baik jika sudah
disetujui pengawas lapangan. Biaya perbaikan menjadi beban Kontraktor.
3. Pekerjaan yang sudah selesai tidak boleh ada retak, noda dan cacat-cacat lainnya.
4. Singkirkan sisa-sisa plesteran yang mungkin masuk ke dalam lobang sparing yang
disiapkan untuk pekerjaan instalasi listrik dan instalasi lainnya.
5. Pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan, harus selalu dalam keadaan bersih.

PT. PANCA GAGAS CIPTA


21
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

PASAL 14
PEKERJAAN PELAPIS LANTAI DAN DINDING

14.1 LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup Pekerjaan, meliputi semua tenaga kerja, peralatan dan bahan-bahan yang
berhubungan dengan pekerjaan lantai sesuai dengan RKS serta Gambar rencana.
Pekerjaan Lantai yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Pekerjaan pasangan Keramik anti slip pada semua lantai toilet.
2. Pekerjaan Granite pada semua ruangan kecuali yang dipasang keramik corak.
3. Semua Type , Corak , Ukuran dan Bentuk sesuai dengan gambar rencana , kecuali
ditentukan lain oleh pengawas dan direksi.
4. Kontraktor diharuskan memberikan contoh-contoh bahan lantai yang akan dipasang
khususnya diseleksi kualitas, warna, tekstur, bahan lantai untuk mendapatkan
persetujuan Pengawas lapangan.

14.2 PEKERJAAN PELAPIS KERAMIK DAN GRANITE

Lantai keramik dipasang pada semua ruangan bagi penggunaan yang umum, toilet, dan
daerah basah lainnya seperti yang ditentukan didalam gambar. Keramik yang dipakai
harus memenuhi syarat uji keramik menurut SII ,
1. 20 X 20 cm atau sesuai RAB untuk lantai KM/WC, Setara Mulia KW 1.
2. Granite 60 X 60 cm. untuk lantai pada umumnya , setara Indogres KW 1.
3. Bahan dasar: Keramik , dan Granite.
4. Lembaran tidak bergelombang atau cacat lainnya.

Pelaksanaan :
1. Adukan untuk alas/sambungan : 1 pc + 2 pasir.
2. Pemasangan harus rata, lurus dan tegak lurus satu sama lain, permukaan harus
water pas, kecuali dinyatakan lain pada gambar rencana.
3. Selesai pemasangan ruangan harus bebas dari beban berat serta kegiatan lain.
4. Sedapat mungkin pemotongan dihindarkan jangan terjadi potongan lebih kecil dari
setengan ukuran, kecuali tercantum dalam gambar. Potongan dilakukan dengan
mesin potong keramik dengan kondisi baik.
5. Keramik/ Granite hasil potongan harus di gerinda agar permukaan potongan rata
dan halus.

PT. PANCA GAGAS CIPTA


22
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

Pekerjaan Pelapis Dinding Keramik

Meliputi pengadaan bahan, tenaga kerja, peralatan dan lain sebagainya untuk penyelesai-
an pekerjaan pelapis dinding luar sesuai yang tercantum dalam gambar kerja.
Pekerjaan pasangan dinding Keramik pada semua dinding toilet, ruangan Pantry/Dapur.
Keramik adalah produksi Roman, Mulia atau setara, yang memenuhi syarat mutu SII 0583
- 81 dengan spesifikasi sebagai berikut:
1. Ukuran : 20 X 25 cm. Atau Sesuai RAB, Setara Mulia KW 1.
2. Penampilan permukaan : tidak adanya keretakan rambut.
3. Warna keramik corak.
4. Lembaran tidak bergelombang atau cacat lainnya.

Pemasangan.

Keramik dipasang dengan adukan semen, pasir dan air dengan campuran 1pc + 2ps.
Penggunaan semen pasir dan air dalam seluruh hal harus memenuhi ketentuan.
1. Dinding beton yang akan ditempel keramik dipahat terlebih dahulu agar adukan
dapat mengikat dengan beton
2. Dalam keadaan setengah kering digores dengan sisir seng.
3. Sebaiknya pemasangan keramik dimulai setelah plesteran umurnya 7 hari sambil
disiram secara berkala.
4. Ketebalan adukan 2,5 cm dan dibuat naat maksimal 3 mm.
5. Pemasangan naat-naat keramik harus saling tegak lurus, dengan permukaan
keramik tidak bergelombang dan cacat lainnya.
6. Jika terjadi pemotongan harus dilaksanakan dengan alat potong khusus keramik,
hasil potongan harus rata, tidak bergerigi. Pemasangan keramik harus dilaksanakan
mengikuti petunjuk dari pabriknya.

Finishing

Setelah keramik terpasang selama 24 jam, naad diisi dengan bahan Coloured Tile Grout
dengan warna sesuai keramiknya.

PT. PANCA GAGAS CIPTA


23
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

14.3. PEKERJAAN PELAPIS DINDING DENGAN ALUCUBOND (ACP)

Pelapis dinding dinding dengan ACP ini hanya di beberapa bagian tertentu terutama pada
dinding tampilan luar. ACP dipasang disesuaikan dengan gambar rencana.
1. Rangka ACP menggunakan besi Hollow.
2. ACP t = 4 mm, yang digunakan setara (Seven) untuk area luar ruangan.

Pemasangan.
ACP dipasang pada dinding yang sudah diplester /rata, dengan menggunakan
rangka besi hollow.
1. Pemasangan ACP harus orang yang sudah ahli dibidangnya.
2. Pastikan bahwa bagian yang akan kita pasang sudah rapi dan siap untuk dipasang
bracket.
3. Sebelum pasang usahakan di marking terlebih dahulu.
4. ACP yang kita pasang harus sesuai dengan kondisi ruangan yang kita pasang.
5. Untuk area luar ( Exterior) menggunakan ACP Jenis PVDF.
6. Untuk Area dalam (Interior) menggunakan ACP Jenis PE.

PASAL 15
PEKERJAAN BETON

LINGKUP PEKERJAAN

15.1 Meliputi semua penyediaan tenaga kerja, bahan konstruksi beserta kelengkapan
untuk konstruksi beton yang memadai.
15.2 Semua pekerja yang dipekerjakan untuk melakukan pekerjaan tersebut harus
benar-benar ahli dan tukang yang berpengalaman serta mengerti benar akan
pekerjaannya.
15.3 Untuk Pekerjaan Beton Konstruksi kontraktor harus mempersiapkan gambar kerja
(shop drawing) dan laporan hasil test uji lab jika adukan untuk adukan site mix
,berikut rencana pengecorannya minimal 7 (tujuh) hari sebelum pekerjaan dimulai,
serta harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
15.4 Pekerjaan beton meliputi :
A. Pekerjaan beton tidak bertulang meliputi :
1. Rabat Beton

PT. PANCA GAGAS CIPTA


24
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

2. Lantai kerja
3. Dan lain lain yang tercantum dalam Gambar dan RAB

B. Pekerjaan beton bertulang meliputi :


1. Pondasi Foot Plate
2. Sloof
3. Kolom Induk
4. Kolom Praktis
5. Balok
6. Plat kanopy
7. Ring Balok
8. Balok Lintail.
9. Plat Lantai
10. Dan Konstruksi yang dinyatakan dalam gambar, Dimensi dan Penulangan
dinyatakan dalam gambar kerja.
15.5 Semua pekerjaan beton harus mengikuti persyaratan ketentuan yang tercantum
pada :
a. SNI 03-2847-2002,standar tata cara perencanaan struktur beton untuk
bangunan
b. SNI 03-2458-1991,metode pengujian dan pengambilan contoh untuk campuaran
beton segar.
c. SNI 03-4810-1998,metode pembuatan dan perawatan benda uji di lapangan.
d. SNI 03-1974-1990,metode pengujian kuat tekan beton.
e. SNI 03-2492-1991,metode pengambilan benda uji beton inti.
f. SNI 03-3403-1994,metode pengujian kuat beton inti.
g. NI-2-PBI 1971,peraturan beton Indonesia
a. SK SNI T -15-1991-03, tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan
gedung

15.6 Persyaratan bahan :

1. Beton Ready Mix


Beton yang digunakan untuk pengecoran beton – beton struktur menggunakan
beton Ready Mix K.250 atau yang di jelaskan dalam RAB

PT. PANCA GAGAS CIPTA


25
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

2. Beton Site Mix:


Beton beton yang bersifat non struktur menggunakan beton tumbuk ( 1pc : 3 Ps :
5 Krl), untuk beton beton sederhana menggunakan Site Mix K.175.
Persyaratan Bahannya menggunakan :
a. Semen
1. Semen yang digunakan harus terdiri satu jenis merk dari mutu yang baik dan
disetujui oleh Direksi. Semen yang telah mengeras sebagian atau seluruhnya
tidak diperkenankan untuk digunakan. Untuk menghindari terjadinya hal
tersebut diatas Kontraktor harus memperhatikan syarat-syarat penyimpanan
semen yang baik. SNI dan SII. Dengan Type I.
2. Semen yang dipakai Portland semen satu merk yang telah
disyahkan/disetujui oleh yang berwenang, dan memenuhi syarat
sebagaimana diuraikan dalam SNI 03-2847-2002.
3. Dalam pengangkutan semen harus terlindungi dari hujan, harus diterimakan
dalam kantong asli dari pabriknya dalam keadaan tertutup rapat.
4. Kantong-kantong semen yang rusak jahitannya dan robek-robek tidak
diperkenankan penggunaannya, kecuali untuk pekerjaan bukan beton.
5. Semen yang sebagian sudah membatu dalam kantong, sama sekali tidak
diperbolehkan untuk dipergunakan.
6. Semen yang didatangkan kelokasi, harus disimpan pada gudang yang
mempunyai ventilasi cukup dan tidak terkena air, sehingga terjamin
tidakakan rusak dan/atau tercampur bahan lain yang dapat merusak mutu
beton. Diletakkan pada tempat yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari
lantai, tidak boleh ditumpuk sampai tingginya melebihi 2 m.
7. Pada pemakaian semen yang dibungkus, penimbunan semen yang baru
datang tidak boleh dilakukan diatas timbunan yang telah ada danpemakaian
semen harus dilakukan menurut urutan pengirimannya.

b. Pasir Beton

1. Pasir beton harus terdiri dari pasir dengan butiran yang bersih dan bebas
dari bahan organis, Lumpur dan sebagainya, sesuai dengan persyaratan
yang tercantum didalam SNI 03-2847-2002. Untuk menghasilkan mutu
beton yang baik Kontraktor dilarang menggunakan abu batu dan
sejenisnya.

PT. PANCA GAGAS CIPTA


26
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

2. Agregat pasir dan kerikil harus bersih dan bebas dari seluruh macam
kotoran baik bahan organik maupun lumpur, tanah, karang, garam dan
sebagainya sesuai dengan syarat dan peraturan yang berlaku .
3. Bahan agregat pasir dan kerikil harus didatangkan dari tempat-tempat yang
telah disetujui mutunya oleh Direksi Lapangan.
4. Bahan agregat pasir dan kerikil harus disimpan ditempatyang bersih, yang
keras permukaannya dan dicegah supaya tidak terjadi pencampuran satu
sama lain.
5. Pasir laut sama sekali tidak boleh dipergunakan
6. Hanya pasir beton yang dapat digunakan untuk pekerjaan beton.
7.
c. Koral / Kerikil Beton

Koral/kerikil beton yang digunakan harus bersih dari seluruh macam kotoran
serta mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai dengan persyaratan yang
tercantum di dalam SNI 03-2847-2002
d. Air
Air yang akan digunakan harus air tawar yang bersih dan bebas dari bahan-
bahan organis, minyak garam alkalis, asam yang dapat merusak beton.
Apabila diperlukan Direksi dapat meminta kepada Kontraktor untuk
memeriksakan air yang akan digunakan ke laboratorium pemeriksaan yang
resmi dan sah atas biaya Kontraktor.

e. Baja Tulangan

1. Baja tulangan yang digunakan harus dari baja mutu U-24 U-39 sesuai
dengan kebutuhan dan mengacu kepada SNI 03-2847-2002.
2. Tulangan yang akan digunakan harus bebas dari kotoran-kotoran (Lumpur,
lemak dan karat). Kawat pengikat tulangan harus terbuat dari baja lunak
dengan diameter minimum 1 mm yang telah dipijarkan terlebih dahulu dan
tidak bersepuh seng.
3. Kualitas tulangan yang akan digunakan sekualitas keluaran Pabrik Baja
Krakatau Steel atau Budi Darma (BD).
4. Semua baja tulangan yang dipakai berbentuk ulir untuk U – 39 dan polos
untuk U – 24 dengan kualitas besi beton adalah baja lunak sesuai dengan
standar SNI 03-2847-2002 serta peraturan yang mengikat lainnya

PT. PANCA GAGAS CIPTA


27
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

5. Membengkok dan meluruskan besi beton harus dilakukan dalam keadaan


dingin, besi beton dipotong dan dibengkokkan sesuai dengan gambar.
6. Besi beton harus bebas dari kotoran, karat, minyak, cat, kulit giling serta
bahan lain yang mengurangi daya lekat.
7. Besi beton harus dipasang sedemikian rupa sehingga sebelum dan selama
pengecoran tidak berubah tempat.
8. Besi/baja tulangan harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan
tidak boleh disimpan diudara terbuka untuk jangka waktu yang panjang.
9. Kawat beton digunakan yang lazim dipakai untuk mengikat besi
beton/tulangan ikatan, antara tulangan harus kuat agar tidak mudah
lepas,selama pelaksanaan pengecoran.

15.7 Bekisting

Spesifikasi Bahan :
1. Bahan-bahan yang digunakan harus memenuhi ketentuan/persyaratan yang
tercantum dalam SNI 03-2847-2002 dengan tebal papan kayu minimal 3 cm ,
atau kayu lapis tebal minimum 9 mm dengan balok-balok penyangga
berukuran 5/7 cm dan 5/10 cm, sedangkan kayu yang digunakan adalah
jenis kayu terentang (Klas III) yang keras.

Metode Pelaksanaan Begesting :


1. Pasangan bekisting harus rapi, kuat dan kaku untuk menahan getaran dan
kejutan gaya yang dikirim tanpa berubah bentuk. Kerapihan dan ketelitian
pemasangan bekisting harus diperhatikan agar setelah bekisting dibongkar
menghasilkan bidang beton yang rata.
2. Celah-celah sambungan bekesting harus rapat agar pada waktu mengecor air
tidak menembus keluar. Sebelum pengecoran bagian dalam bekisting harus
bersih dari kotoran.
3. Bahan-bahan kayu sisa pengecoran (bekisting) tidak diperkenankan untuk
dipergunakan kembali.

PT. PANCA GAGAS CIPTA


28
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan Beton :

1. Shop drawing
a. Membuat shop drawing dengan terlebih dahulu mengkoordinasikan
/melaporkan kepada Konsultan Pengawas.
b. Memeriksa gambar dan perhitungan konstruksi yang dibuat oleh Konsultan
Perencana. Jika terdapat hal yang dianggap meragukan serta
membahayakan, Kontraktor harus melaporkan kepada Konsultan Pengawas
yang selanjutnya akan meneruskan kepada Konsultan Perencana. Sebelum
ada kepastian dari kebenaran perhitungan tersebut, Kontraktor tidak
diijinkan meneruskan bagian pekerjaan tersebut.

2. Campuran Beton
a. Beton harus dibentuk dari semen Portland, pasir beton, kerikil dan air seperti
ditentukan sebelumnya dengan perbandingan 1 pc : 2 ps : 3 kr yang serasi
dan diolah sebaik-baiknya sampai pada kekentalan yang tepat yaitu mutu
beton K-175 ( Site Mix ) non struktural.
b. Penakaran semen dan agregat (halus dan kasar), harus dengan kotak-kotak
takaran yang sama volumenya. Banyaknya air untuk campuran beton
ditentukan sedemikian rupa sehingga mudah dikerjakan sesuai
penggunaannya dan akan menghasilkan kepadatan beton yang tepat,
kekedapan serta kekuatan yang dikehendaki.
c. Semua pengadukan jenis beton harus menggunakan mesin pengaduk
(molen beton) yang berkapasitas minimum 350 Ltr, pengadukan harus rata,
sehingga warna dan kekentalannya sama setiap kali membuat adukan.

3. Penulangan
a. Pembengkokan, pemotongan dan penempatan tulangan harus sesuai
dengan gambar kerja dan mengikuti persyaratan yang tercantum di dalam
SNI 03-2847-2002.
b. Pengikat antara tulangan pokok dan tulangan sengkang harus dilakukan
dengan kuat menggunakan kawat baja, sehingga menjamin tulangan-
tulangan tersebut tidak berubah tempat selama pengecoran dan
penggetaran berlangsung.

PT. PANCA GAGAS CIPTA


29
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

c. Rangka tulangan harus ditempatkan sedemikian rupa, sehingga terdapat


jarak bebas dari papan bekisting atau lantai kerja setebal/sejauh selimut
beton yang diperlukan.

4. Persiapan Pengecoran
a. Sebelum pengecoran beton dilakukan, Kontraktor wajib melaporkan kepada
Konsultan Pengawas untuk pemeriksaan dan diminta persetujuannya untuk
memulai pengecoran, hal ini berlaku untuk semua pekerjaan beton
bertulang.
b. Sekurang-kurangnya 10 (Sepuluh) hari sebelum pengecoran yang pertama
Kontraktor sudah membuka kubus beton minimal 4 (empat) buah dan dites
pada laboratorium tes sudah disetujui oleh Konsultan Pengawas lapangan
untuk usia 7 (Tujuh) hari. Untuk Ready mix maka Produsen yang
menyiapkan atas permintaan Kontraktor.
c. Apabila pengecoran beton terpaksa dihentikan dikarenakan cuaca atau
sebab lainnya dan akan diteruskan pada hari berikutnya, maka penghentian
tersebut harus disetujui oleh Direksi dan Pengawas Lapangan.
d. Kekentalan campuran beton harus diperiksa dengan pengujian slump
dengan kerucut terpancung, ukuran bawah m = 20 cm, atas m = 10 cm dan
tinggi m = 30 cm. Kerucut diisi dengan adukan beton dalam 3 lapis yang
sama tebalnya dengan masing-masing ditusuk dengan besi m = 50 cm
sebanyak 10 kali untuk tiap lapisnya dan dipukul-pukulkan dengan palu
karet. Setelah muka bidang atasnya merata maka 30 detik kemudian kerucut
ditarik ke atas dan penurunan puncak kerucut diukur terhadap tinggi semula.
Untuk bagian pondasi ditentukan penurunan maksimum 10 cm untuk non
struktur, sedangkan untuk stuktur penurunan maksimum 9 cm.

5. Pengecoran
a. Pengecoran beton baru dapat dilakukan setelah :
1). Direksi / Pengawas Lapangan selesai memeriksa dan menyetujui
acuan/bekisting yang dibuat.
2). Direksi / Pengawas Lapangan selesai memeriksa dan menyetujui
pembesian yang akan dicor.
3). Direksi / Pengawas Lapangan telah menerima laporan dari laboratorium
tentang karakteristik Campuran Beton untuk pengecoran.

PT. PANCA GAGAS CIPTA


30
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

b. Pemadatan struktur dilakukan dengan menggunakan alat penggetar


(vibrator) dengan kondisi baik.
c. Untuk melindungi beton yang dicor dari cahaya matahari, hujan maupun
angin sampai beton tersebut mengeras dengan baik dan untuk mencegah
pengeringan yang terlalu cepat, maka harus dilakukan perawatan sebagai
berikut :
- Semua cetakan yang sudah diisi adukan beton dibasahi sampai
cetakan tersebut dibongkar.
- Membasahi permukaan atas adukan beton selama 14 hari terus
menerus setelah adukan beton cukup keras.
d. Cara-cara dan alat-alat yang digunakan untuk mengangkut beton harus
sedemikian rupa sehingga beton dengan komposisi dan kekentalan yang
diinginkan dapat dibawa ke tempat pekerjaan tanpa adanya kehilangan
bahan yang dapat menyebabkan perubahan nilai slump.
e. Dalam hal ini beton yang akan dicor harus diusahakan agar pengangkutan
ke tempat pengecoran tidak mengakibatkan pemisahan antara kerikil
dengan spesinya.

6. Pembongkaran Cetakan dan Stootwerk (untuk beton yang bersifat


struktur).
a. Pembongkaran cetakan harus dilakukan dengan hati-hati dan mengikuti
petunjuk konsultan pengawas. Beton yang masih muda tidak diijinkan untuk
dibebani. Segera setelah cetakan dibongkar permukaan beton diperiksa, jika
terdapat permukaan yang cacat akibat pembongkaran bekisting maupun
oleh proses pengecoran maka kontraktor harus memperbaikinya.
b. Umumnya diperlukan waktu sekurang-kurangnya 7 ( tujuh ) hari sebelum
cetakan dibuka untuk bagian dinding-dinding yang tidak bermuatan dan
cetakan-cetakan lainnya sampai 14 ( empat belas ) hari untuk dinding-
dinding pemikul, serta 21 ( dua puluh satu ) hari untuk pemikul beban dan
plat lantai.
c. Bahan-bahan bekas cetakan yang sudah tidak digunakan lagi harus segera
dikumpulkan serta segera dikeluarkan dari lokasi agar tidak mengganggu
pelaksanaan pekerjaan selanjutnya.
d. Seluruh pekerjaan pembuatan dan pembongkaran bekisting harus sesuai
dengan PBI 1971.

PT. PANCA GAGAS CIPTA


31
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

15.8 Pengetesan Mutu Beton.

1. Sebelum melangkah kepekerjaan pengecoran beton yang sifatnya Struktural,


Kontraktor terlebih dahulu melaksanakan pengetesan mutu beton di Laboratorium
Tes Beton yang disediakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan hasilnya diserahkan
kepada pihak Konsultan Pengawas yang telah di Rekomendasikan oleh Team
Laboratorium Pengujian Beton, selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum
melaksanakan pengecoran Beton Struktur. Mutu beton yang dibawah standar
ketentuan tidak diijinkan dipasang.

PASAL 16
PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA

16.1 Untuk Rangka pintu menggunakan alumunium warna standar Dalam Negeri 4 in.
16.2 Aluminium yang digunakan setara Alexindo dengan , t = 1 mm, warna alumunium
standar (Anodised).
16.3 Rangka Daun Jendela dan Jendela Kaca, untuk semua type, terbuat dari
alumunium warna standar dalam negeri.
16.4 Rangka Daun pintu terbuat dari alumunium warna dengan kualitas baik untuk yang
Pintu Kaca, dan daun pintu Km/Wc PVC.

Lingkup pekerjaan
Termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan yang
diperlukan, peralatan termasuk alat-alat bantu dan pengangkutan yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan ini sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang maksimal.
Pekerjaan ini meliputi :
 Kusen Pintu dan jendela alumunium warna setandar, aetara Alexindo,
 Daun Pintu kaca rangka alumunium dan Jendela kaca Rangka Alumunium.
 Pintu Disesuaikan dengan RAB baik jenis maupun speknya.

Pekerjaan pembuatan / penyetelan dan pemasangan kusen alumunium beserta kaca


harus dilaksanakan oleh Kontraktor Alumunium yang ahli dalam bidangnya dan disetujui
pengawas lapangan.
Untuk mendapat ukuran yang tepat, Kontraktor Alumunium harus datang ke lapangan dan
melakukan pengukuran. Untuk mendapatkan hasil yang baik, pembuatan/penyetelan

PT. PANCA GAGAS CIPTA


32
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

kusen alumunium harus dilakukan di Pabrik secara maksimal dan dilapangan tinggal
pasang.
Antara tembok/ kolom/ beton dan kusen alumunium harus diisi dengan “sealant” yang
elastis.

Bahan – Bahan
Kaca harus standard dari pabrik yang disetujui dan yang tebalnya seperti disebutkan
dalam gambar, kaca harus plat, rata dan jernih dan tidak ada bintik-bintik/noda-noda
lainnya.
1. Kaca untuk interior dan exterior yaitu :
a. Kaca Polos 5 mm untuk jendela rangka, jendela mati dan pintu Panel Kaca.

Pemasangan kaca pada kusen alumunium :


Pemasangan kaca harus betul-betul dijamin kerapiannya/kekuataannya. Untuk
menghindari kaca pecah akibat panas (memuai) pemasangannya harus menggunakan
seal karet sesuai dengan prosedure pemasangan kusen/kaca dari pabrik .

Membersihkan dan memperbaiki


Semua kaca yang selesai dipasang harus diberi tanda silang dengan kertas ditempel
dengan lem hal tersebut dimaksud untuk menghindari benturan-benturan akibat salah
masuk.
Setelah selesai dipasang dan akan diserahkan yang ke I, kaca harus dibersihkan, yang
retak / pecah atau gores-gores harus diganti dengan yang baru.

Pekerjaan Pelaksanaan
Pekerjaan kaca dilaksanakan setelah pekerjaan langit- langit, lantai, penyelesaian dinding
selesai dikerjakan. Pemotongan kaca harus teliti dan sesuai dengan ukuran sehingga
dalam pemasangan tanpa ada paksaan. Seluruh pemasangan kaca digunakan silicone
sealant dari jenis yang terbaik.
1. Pemasangan dilakukan sedemikian rupa sehingga pertemuan antara masing-
masing ujung rapat, tidak ada celah sama sekali.
2. Pemotongan kaca harus sesuai dengan ukuran rangka, minimal 10 mm masuk ke
dalam alur kaca pada kusen.
3. Kaca yang di dalam pemasangannya mengalami retak, tergores dan cacat lainnya
harus diganti atas biaya Kontraktor. Sealant yang digunakan sesuai dengan pasal
yang mengatur pekerjaan ini.

PT. PANCA GAGAS CIPTA


33
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

4. Setelah kaca selesai terpasang, tidak diperkenankan memberi tanda-tanda dengan


menggunakan kapur apalagi cat. Tanda-tanda harus dibuat dari potongan kertas
yang direkatkan dengan lem kertas. Pembersihan akhir dari kaca harus
menggunakan kain katun lunak dengan cairan pembersih kaca.

Pekerjaan Silicone Sealant


Meliputi pengadaan bahan, tenaga kerja, peralatan dan lain sebagainya, untuk pekerjaan
silicone sealant secara lengkap, terpasang sempurna sesuai RKS. Pekerjaan yang harus
mendapat perlakuan silicone sealant :
1. Setiap hubungan antara kaca dengan alumunium
2. Setiap hubungan antara alumunium dengan dinding beton
3. Setiap hubungan antara kaca dengan kaca
4. Setiap delatasi (hubungan antara lantai beton dengan lantai beton lainnya)
5. Dan tempat-tempat lain sesuai gambar.

PENGGANTUNG DAN PENGUNCI.

Lingkup Pekerjaan
Meliputi semua pekerja, peralatan dan bahan yang diperlukan untuk pekerjaan kunci &
alat penggantung lengkap dengan accessoriesnya seperti tercantum di dalam gambar.

Bahan-Bahan
1. Type-type kunci harus sesuai dengan fungsi ruangannya.
2. Pegangan (handle) dari bahan stainless steel dan solid nylon serta engsel-engsel
harus dari stainless steel dengan memakai ring nylon.
3. Engsel dipasang sekurang-kurangnya 3 buah untuk setiap daun pintu dengan
menggunakan sekrup kembang dengan warna yang sama dengan engselnya,
jumlah engsel yang dipasang harus diperhitungkan menurut beban berat daun pintu,
tiap engsel memikul beban maksimum 20 kg.

Pelaksanaan
1. Semua kunci, engsel dan door closer harus dilindungi dan dibungkus plastik atau
tempat aslinya setelah dicoba. Pemasangan dilakukan setelah bangunan selesai
dicat.

PT. PANCA GAGAS CIPTA


34
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

2. Sekrup-sekrup harus cocok dengan barang yang dipasang, jangan memukul sekrup,
cara mengokohkan hanya diputar sampai ujung. Sekrup yang rusak waktu
dipasang harus dicabut kembali dan diganti.
3. Engsel untuk pintu kayu dipasang 30 cm dari tepi atas dan bawah sedangkan
engsel ketiga dipasang di tengah-tengah.
4. Semua kunci tanam harus harus terpasang dengan kuat pada rangka daun pintu,
dipasang setinggi 90 cm dari lantai atau sesuai gambar.
5. Seluruh pekerjaan kunci, menggunakan kunci tanam dengan sistem penguncian
ganda (double slaag). Kunci tanam yang digunakan adalah kualitas baik. Untuk
pintu ganda (pintu double), pada sisi salah satu daun pintunya dipasang slot tanam
panjang 20 cm (atas bawah). Setiap daun jendela dilengkapi dengan Gerendel dan
Hak Angin type Kait (tanpa skrup) . Gerendel dan hak angin yang digunakan adalah
Produksi Dalam Negeri dengan kualitas baik (SII).

Pekerjaan Alat-alat Penggantung


Penggantung daun pintu menggunakan engsel cabut sekualitas nylon ukuran 4 “
sebanyak 3 (tiga) buah setiap daun jendela.
Penggantung jendela menggunakan engsel cabut / engsel patroon ukuran 10 cm
sebanyak 3 (tiga) buah untuk setiap pintu. Dan 2 (dua) buah untuk jendela. Produksi
Dalam Negeri dengan kualitas baik.

PASAL 17
PEKERJAAN PLAFOND

Lingkup Pekerjaan
Meliputi semua peralatan, pekerja, bahan-bahan dan perlengkapan lainnya untuk
pekerjaan Plafond sesuai gambar-gambar dan RKS terpasang secara lengkap dan
sempurna.
Kontraktor harus memberikan contoh-contoh yang akan dipasang khususnya untuk
menentukan warna dan texture yang akan ditentukan kemudian.

PEKERJAAN PLAFOND GYPSUM


Pekerjaan Plafond Gypsum dipasang di dalam ruang seperti ditujukan gambar.

Ukuran dan Kondisi


1. Rangka Plafond Menggunakan Hollow ukuran 2 x 4 cm dan 4 x 4 cm, tebal 0,25mm

PT. PANCA GAGAS CIPTA


35
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

2. Rangka Plafond dipasang dengan modul 60 x 120 cm


3. Papan Gypsum dan GRC dipasang utuh dan diberi naat, kecuali dinyatakan lain pad
gambar.
4. Papan Gypsum setara Jayabord dengan t = 9 mm
5. List Gypsum ukuran lebar 10 cm.

Hasil pelaksanaan
1. Plafond harus terpasang dengan baik, permukaan harus rata, garis vertikal dan
horisontalnya harus saling tegak lurus sesuai disain.
2. Jika terjadi lendutan atau kekurangan-kekurangan lain, kontraktor harus
melaksanakan perbaikannya atas biaya kontraktor.

Pelaksanaan
1. Gypsum dan GRC Board dipasang pada rangka menggunakan baut.
2. Rangka Plafond menggunakan hollow 2 x 4 cm dan 4 x 4cm tebal 0,25mm. Modul
60 x 120 cm.
3. Rangka Plafond diberi penggantung ( Hanger ) dengan modul 240 x 240 m
4. Bidang permukaan bawah (dudukan penutup langit-langit) harus rata.
5. Penutup Plafond menggunakan bahan Gypsum dan GRC Board ( SII ) yang
dipasang dengan list tepi selebar 10 cm.
6. Ketinggian Plafond dan penempatannya, harus mengikuti gambar kerja, dan
sebelum permukaan bawah rangka Plafond rata dan lurus, maka pemasangan
penutup Plafond tidak boleh dipasang terlebih dahulu, dan baru boleh dipasang
setelah mendapat persetujuan dari pihak pengawas lapangan.
7. Hasil Pekerjaan yang tidak rata/bergelombang, harus dibongkar dan diperbaiki
kembali atas biaya pemborong.

PASAL 18
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

1. Yang dimaksud dengan pekerjaan listrik adalah pengadaan dan pemasangan


seluruh instalasi penerangan dan stop kontak, sehingga diperoleh satu instalasi
yang lengkap dan baik, setelah diuji dengan seksama dan siap untukdipergunakan
(menyala).

PT. PANCA GAGAS CIPTA


36
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

2. Untuk instalasi listrik harus dilaksanakan oleh instalatir yang disyahkan oleh PLN
setempat.
3. Semua keperluan untuk pekerjaan ini disesuaikan dengan keperluan/gambar dan
harus yang berkualitas baik, baru dan mendapat persetujuan Direksi.Untuk intalasi
penerangan kabel NYA dia 1,5 mm dan stop kontak menggunakan kabel NYA dia.
2,5 mm sedang untuk kontak daya yang dia. 4 mm.
4. Dalam pipa tidak boleh ada sambungan kabel, sambungan hanya boleh dilakukan
dalam doos-doos PVC maksimum 2 buah sambungan, kemudian diisolasi dan
dilasdop.
5. Pipa yang menuju ke stop kontak dan saklar ditanam dalam tembok. Stop kontak
dan saklar-saklar dipasang stinggi 160 cm dari lantai.
6. Sebelum pekerjaan diserahkan, pemborong harus melakukan pengetesan terhadap
instalasi-instalasi yang telah selesai dan dilakukan bersama-sama dengan pihak
yang berwenang (PLN) disaksikan oleh Direksi. Hasilnya dituangkan dalam sertifikat
tanda instalasi baik dan aman.

Instalasi Listrik
1. Pekerjaan instalasi listrik dilaksanakan di dalam dan luar bangunan sampai
menyala. Dengan test Running ( Menyala dengan baik ) selama 2 x 24 jam.
2. Pekerjaan instalasi tersebut harus di laksanakan oleh instalatur yang memiliki
S.I.K.A dan sebelum pekerjaan dilaksanakan harus dibuat gambar instalasi.

Bahan-bahan yang digunakan untuk keperluan instalasi sebagai berikut:


a. K a b e l :
Standarisasi Instalasi PLN Setara 4 besar (Supreme, Kabelindo,Tranka, Metal).

b. Saklar dan Stop Kontak


Digunakan setara merk sekualitas Broco.
Keadaan baru & tidak cacat.
Letak titik lampu , Stop kontak, dan Saklar disesuaikan gambar atau di
jelaskan dalam berita acara penjelasan pekerjaan.

c. Bola lampu :
 Lampu Downlight diameter D 4 ” ,lampu SL 8 dan 14 watt setara Philips.
 Lampu RM 2 x 36 Watt setara Philips.
 Lampu SL

PT. PANCA GAGAS CIPTA


37
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

d. AC
 AC Split ½ PK setara LG.
 AC Cealing Cassete 2,5 HP setara LG

e.Box Panel MCB


 Box Panel ukuran 60 x 80 x 20 cm, Untuk MCB lamu, stop kontak , AC harus
dipisah agar beban terbagi rata. Untuk AC ini satu AC satu MCB.
 Untuk Saklar Genset menggunakan saklar otomatis dimana bila listrik mati maka
secara otomatis genset akan hidup.
 Kabel genset menggunakan Kabel NYY 4 x 16 mm.

, penempatan type lampu disesuaikan dengan gambar kerja.


Kualitas Bahan SII Dalam Negeri , Semua Barang dalam keadaan baru dan tidak cacat.

PASAL 19
PEKERJAAN PENGECATAN

Lingkup Pekerjaan
Meliputi pekerjaan, peralatan dan bahan-bahan yang berhubungan dengan pekerjaan
pengecatan sesuai dengan RKS serta Gambar Kerja. Pekerjaan pengecatan
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, hasil pekerjaan tidak menggelombang,
mengelupas, dan cacat lainnya.
Jika terjadi cacat seperti tersebut Kontraktor harus melakukan perbaikan (pengecatan
ulang). Biaya perbaikan, seluruhnya menjadi beban Kontraktor.

Bahan-Bahan
Memiliki Sertifikat standarisasi ( SNI – SII ) Acrylic Emulsion.
Sifat umum :
1. Tidak berbau dan beracun.
2. Daya tutup tinggi.
3. Cat Setara Vinilex

PT. PANCA GAGAS CIPTA


38
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

Cat yang digunakan berada dalam kaleng yang masih disegel dalam kemasan , tidak
pecah atau bocor dan mendapat persetujuan Pemilik Proyek atau manajer konstruksi.
Pengiriman cat, harus disertakan sertifikat dari agen/ distributor yang menyatakan bahwa
cat yang dikirim dijamin keasliannya. Kontraktor bertanggung jawab, bahwa warna dan
bahan cat adalah tidak palsu dan sesuai dengan RKS.

Warna
1. Selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum pekerjaan pengecatan, Kontraktor
mengajukan daftar bahan pengecatan kepada pengawas lapangan.
2. Warna yang ditetapkan untuk pedoman pengecatan adalah, seperti standard yang
ditetapkan untuk warna dan Konsultan Perencana menentukan warna pilihannya,
Kontraktor menyiapkan bahan dan bidang pengecatan untuk dijadikan contoh, atas
biaya Kontraktor. Pencampuran warna atau pemesanan dan pembuatan warna
khusus harus disiapkan dari pabrik dan memiliki sertifikat laboratorium untuk
pembuatan dan pencampurannya.

Pekerjaan Persiapan
Sebelum pekerjaan pengecatan dilaksanakan diadakan persiapan sebagai berikut :
1. Dinding atau bagian yang akan dicat selesai dan disetujui oleh pengawas lapangan
dan direksi.
2. Bagian yang retak-retak, pecah atau kotoran-kotoran yang menempel dibersihkan.
3. Menunggu keringnya dinding atau bagian yang akan dicat karena masih basah dan
lembab.
4. Menyiapkan dan mengadakan pengecatan untuk contoh warna.
5. Kontraktor harus mengatur waktu sedemikian rupa sehingga terdapat urutan-urutan
yang tepat mulai dari pekerjaan dasar sampai dengan pengecatan akhir.
6. Semua pekerjaan pengecatan harus mengikuti petunjuk dari produsen cat tersebut.
7. Pasangan diluar pekerjaan pengecatan harus dilindungi dari kemungkinan terkena
dampak proses pekerjaan pengecatan.

Cat Tembok Dalam

1. Cat Tembok Setara Jotashield primer.


2. Tembok yang akan dicat harus mempunyai cukup waktu untuk mengering. Setelah
permukaan tembok kering, dan setelah retak rambut muncul. Permukaan Tembok

PT. PANCA GAGAS CIPTA


39
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

harus benar benar rata, apabila masih terdapat sudut / akhir pasangan yang belum
sempurna, kondisi tersebut harus diperbaiki terlebih dahulu. Persiapan dilakukan
dengan membersihkan permukaan tembok tersebut terhadap pengkristalan/
pengapuran yang biasanya terdapat pada tembok baru, dengan amplas kemudian
dengan lap sampai benar-benar bersih.
3. Selanjutnya dilapis tipis dengan plamur hingga pori dan retak rambut tertutup
dengan baik.
4. Pada bagian-bagian di mana banyak reaksi dengan alkali dan rembesan air harus
diberi lapisan wall sealer.
5. Tunggu masa kering plamur sambil menunggu retak rambut susulan , jika terdapat
retak rambut susulan maka harus dilapis ulang . Setelah kering permukaan tersebut
diamplas lagi sampai rata dan halus.
6. Kemudian dicat dengan lapisan pertama 1 x .
7. Tunggu masa kering Cat, sambil diperiksa kondisi pasangan yang dicat. Perbaiki
jika ada retak rambut dan pengelupasan lapisan plamur.
8. Kemudian dicat dengan lapisan kedua 2 x .
9. Amplas ulang dan Prioritaskan Bagian-bagian yang masih kurang baik.
10. Pengecatan terakhir 3 x harus menutupi semua permukaan secara merata baik
warna maupun kualitas pengecatan.

Cat Tembok Luar.


1. Pengecatan akhir dengan cat khusus luar (weather resistant exterior wall paint)
standar SNI - SII.
2. Cat luar yang digunakan setara jotun majestic optima
3. Tata Cara Pelaksanaan mengikuti aturan produsen

PASAL 20
PEKERJAAN PERLENGKAPAN SANITASI

21.1. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan antara lain :
- Instalasi air bersih, beserta kelengkapannya.
- Instalasi air Bekas buangan dari floor drain dll , beserta kelengkapannya.
- Instalasi air bekas dari closet beserta kelengkapannya
- Pekerjaan Pemasangan Pompa Pengeboran dan Instalasinya.

PT. PANCA GAGAS CIPTA


40
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

- Pekerjaan pipa dan Pengetesan Instalasi dan Fixture dan lainnya seperti tercantum
dalam gambar kerja.

21.2 Persyaratan Umum


a. Semua pekerjaan ini harus memenuhi peraturan dan Normalisasi di Indonesia
diantaranya :
 Pedoman Plumbing Indonesia 1979.
 Standard Industri Indonesia
 Peraturan PDAM tentang Instalasi Air Minum
b. Material dan peralatan yang tidak disertai data spesifikasinya tidak diizinkan untuk
dipasang dan harus diganti dengan yang baru.

21.3. Persyaratan Bahan


a. Mutu Bahan
Bahan harus bebas cacat dan kerusakan pabrik, bahan dalam keadaan cacat lain
yang tidak memenuhi syarat sanitasi tidak boleh dipergunakan. Perlengkapan atau
bahan plumbing bekas tidak boleh dipergunakan. Perlengkapan atau bahan
plumbing yang sudah tidak sempurna lagi karena aus, rusak atau membahayakan
kesehatan, tidak boleh dipergunakan lagi. Semua bahan harus diberi tanda sesuai
dengan ketentuan yang dinyatakan dalam standar bahan yang bersangkutan.
b. Penggunaan Pipa Standar
Pipa drainase sanitair menggunkan Pipa PVC. Instalasi air bersih menggunakan dia
½ . ¾ “ , Pipa air Bekas dia 2 “ , pipa air Kotor dia 3 “, Pipa air hujan dan pipa
saluran septitank dia 4”.

c. Jenis Sambungan Untuk Bahan Pipa Standar


Untuk penyambungan pipa PVC harus menggunakan sambungan PVC, sambungan
pipa PVC dengan pipa standar lainnya harus dilakukan dengan menggunakan fitting
adaptor yang dibenamkan. Penggunaan lem perekat kualitas baik.

d. Pipa-Pipa
Semua Pipa PVC, pipa penyambung, joint, fitting adalah PVC kelas AW (heavy
duty) memenuhi Standard SII, berasal dari pabrik yang sama. produk wavin atau
setaraf, ukuran sesuai gambar kerja.
e. Alat Sanitair

PT. PANCA GAGAS CIPTA


41
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

- Pekerjaan Alat Sanitair kran, pekerjaan spool hook dan pekerjaan pemasangan
kloset duduk yang digunakan adalah sekualitas Merk toto. Warna yang akan
digunakan akan ditentukan kemudian oleh Owner bersama dengan Direksi.
- Floor drain dipasang pada setiap KM/WC. Floor Drain yang digunakan adalah yang
dilengkapi dengan penyekat bau (leher angsa). Kualitas yang disyaratkan adalah
memenuhi standar SII setara Toto.
- Kran. Kran Air, yang digunakan adalah kran logam lapis vernikel setara Toto
memenuhi SII.
- Septicktank dibuat dari Bioseptitank Kapasitas 2 m3
- Bak Peresapan dibuat dari pipa-pipa PVC dia. 4” yang berlubang. Ukuran dan
bentuk dari bak peresapan dapat dilihat pada gambar kerja.
- Kitchen Zink stainlees satu lobang dan kran bebek setara toto..
- Wastafel Setara Toto.
- Kaca Cermin tebel 3 mm.

a. Instalasi Air Bersih


Seluruh Instalasi Air Bersih menggunakan Pipa PVC. Semua pemipaan dalam
bangunan dipasang secara “inbow”. Pelaksanaannya harus dikerjakan oleh orang
yang dalam bidangnya, sehingga kebocoran-kebocoran yang mungkin terjadi dapat
dihindari sedikit mungkin.
Sistem pemasangan pipa adalah ditanam (pada dinding) atau dibawah lantai. Untuk
pemipaan diluar bangunan yang ditanam harus diberi pasir minimum 10 cm
disekelilingnya dan apabila terjadi persilangan dengan jalan maka kedalaman pipa
minimal 60 cm dari atas jalan.

b. Pekerjaan Instalasi Air Kotor


Seluruh Instalasi Air Kotor menggunakan pipa PVC kelas AW, sekualitas wavin.
Instalasi Air Kotor dari kloset duduk menggunakan pipa dia. 3” yang langsung
dialirkan ke septictank. Instalasi Air Kotor dari floor drain, menggunakan pipa dia. 3”
yang dialirkan ke bak peresapan atau saluran pembuangan yang ada. Adapaun
sistem jaringannya bersatu antara Instalasi Air Kotor dari floor drain, begitu juga
dengan Air Kotor dari wastafel.

Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Pemipaan.

PT. PANCA GAGAS CIPTA


42
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

1. Sebelum melaksanakan pekerjaan pimipaan , kontraktor harus membuat rencana


kerja.
2. Apabila ada pipa yang tertanam pada tanah , harus dilindungi pasangan ,dijaga dan
tidak boleh rusak / pecah .
3. Seluruh sambungan pipa PVC menggunakan lem dengan kualitas baik , dan
dibersihkan terlebih dahulu.
4. Pipa Yang tertanam didalam tembok harus diperkuat dengan klem , atau bisa
dilindungin /dibungkus ram kawat sebelum di isi plesteran / deicor.
5. Kontraktor harus membuat acuan jalur pipa dilapangan , dan memastikan tidak ada
pekerjaan lain yang terganggu oleh pasangan tersebut.

Bahan-Bahan
1. Semua Produk yang terpasang memiliki standarisasi ( SII – SNI )
2. Semua Jenis Pasangan sanitasi ( Closet , Washtafel , Urinoir , Dll ) dengan warna
dan tahun pembuatan yang sama.
3. Semua Produk Harus dalam kemasan yang baik dan bersegel pada saat diterima di
lokasi pekerjaan.
4. Tidak dalam keadaan cacat dan berbeda corak.
5. Pipa PVC AW Sekualitas Wavin ( ½ , ¾, 1, 2 , 3 , dan 4 “ ) dan Fitting Fitting.
6. Lem PVC Kualitas Baik.

Running Test
1. Pipa yang tertanam dalam tembok , tanah dan konstruksi lainnnya tidak diijinkan
ditutup sebelum melewati masa uji coba.
2. Setelah pekerjaan pemasangan pipa beserta sambungannya terpasang dengan
baik, seluruh instalasi diperkuat sementara.
3. Instalasi harus diuji coba / running baik pipa distribusi intake maupun out take test
dalam waktu yang cukup.
4. Apabila masih terjadi kebocoran pada sambungan pipa ada pipa yang mengalami
perubahan bentuk akibat daya hisap / daya dorong tekanan air , maka instalasi
harus di bongkar dan diganti.
5. Setelah running test dianggap baik oleh semua pihak dan instalasi bekerja dengan
baik , maka instalasi pipa boleh di perkuat permanen .

PT. PANCA GAGAS CIPTA


43
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

PASAL 21
PEKERJAAN RANGKA ATAP & ATAP

1. Lingkup Pekerjaan

Bagian ini mencakup segala sesuatu yang dibutuhkan untuk pekerjaan


konstruksi rangka atap sesuai dengan gambar dan spesifikasi.berikut Penutup Atap
Atap menggunakan Jenis Atap Genteng ONDUVILLA yang spesifikasi
bahannya :
a. Material : Selulosa Bitumen
b. Panjang : 40 cm
c. Lebar : 106 cm
d. Ketebalan : 0,3 cm
e. Tinggi gelombang : 4 cm
f. Luas Efektif : 0,31 m2/lembar
g. Berat : 1,27 kg ( 4 kg per m2 )
h. Garansi genteng minimal 10 tahun

Rangka atap berbentuk segitiga kaku yang terdiri dari rangka utama atas
(topchord), rangka utama bawah (bottom chord), dan rangka pengisi (web), seluruh
rangka tersebut disambung dengan menggunakan baut menukik sendiri (self drilling
screw) dengan jumlah yang cukup, untuk meletakkan material penutup atap/
genteng, dipasang rangka reng (batten) langsung diatas rangka atap utama dengan
jarak yang disesuaikan dengan ukuran genteng.
Pekerjaan ini meliputi pengiriman material kelapangan (site), Perangkaian
(assembling) dan ereksi (erection) meliputi ; Pekerjaan rangka atap (roof truss),
pekerjaan reng (batten), dan pekerjaan jurai dalam (valley gutter).

PT. PANCA GAGAS CIPTA


44
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

Produsen materail baja ringan harus memberikan sertifikat garansi material


selama minimal 10 tahun dan produsen harus menyerahkan soft ware hitungan baja
ringan yang dipasang.

2. Syarat – syarat dan Peraturan

Material rangka atap yang digunakan harus memenuhi spesifikasi yang


diuraikan dibawah ini :
Material Struktur Rangka atap
a. Properti mekanikal baja (steel mechanical properties):
- Baja mutu tinggi G550 (sertifikat bahan harus dilampirkan)
- Tegangan leleh minimum (minimum yield strength) : 550 Mpa
- Modulus Elastisitas : 2,1 x 105 Mpa
- Modulus Geser : 8 x 104 Mpa

b. Lapisan pelindung terhadap karat (protective coating)


Rangka Batang harus memiliki lapisan tahan karat seng dan alumunium
(zincalume) dengan komposisi sebagai berikut :
- 55 % Alumunium (Ai)
- 43,5 % Seng (Zinc)
- 1,5 % Silicon (Si)
Ketebalan Pelapisan : 100gr/m²

c. Geometri Profil rangka atap :


- Rangka Atap
Profil yang digunakan untuk rangka atap adalah profil lip-channel;
C75.100 (tinggi profil 75 mm dan tebal 0,8 mm) berat 1,29 kg/m’

- Reng TS 40 (batten)
Profil yang digunakan untuk reng adalah profil top hat (U terbalik)
dengan spesifikasi tinggi profil 40 mm dan tebal 0,48 mm, berat 0,57
kg/m’, yang pada sisi kana kiri sepanjang profil dilipat kedalam
selebar 5mm.

d. Alat Sambung (Screw)

PT. PANCA GAGAS CIPTA


45
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

Alat penyambung antar elemen rangka atap yang digunakan untuk


fabrikasi dan instalasi adalah baut menukik sendiri (self drilling screw),
dengan spesifikasi :
- Ukuran baut untuk struktur rangka atap adalah type 12-14x20,
dengan ketentuan;
- diameter ulir : 12 Gauge (5,5 mm)
- Jumlah ulir per inchi : 14 TPI
- Panjang : 20 mm
- Ukuran kepala baut : 5/16” ( 8 mm hex. Socket)
- Ukuran baut untuk reng (batten faastener) adalah type 10-16x16,
dengan ketentuan;
- diameter ulir : 10 Gauge (4,87 mm)
- Jumlah ulir per inchi : 16 TPI
- Panjang : 26 mm
- Ukuran kepala baut : 5/16” ( 8 mm hex. Socket)
Pemasangan jumlah baut harus sesuai dengan detail sambungan pada
gambar kerja, pemasangan baut harus menggunakan alat bor listrik
minimum 560 watt dengan kemampuan minimal 2000rpm.

e. Steel strap brace (bracing)


Untuk menjaga stabilitas ikatan struktur rangka atap, maka antara rangka
utama pada batang utama atas (top cord) dipasang strap bracing
(pengaku). Material baja strap bracing harus memiliki minimum tegangan
tarik 250 Mpa, dengan ketebalan minimum 1,00mm dan lebar minimum
25mm, serta materialnya dilapisi dengan bahan anti korosi zinc-
alumunimu 100gr/m2 untuk mencegah terjadinya karat.

3. Tata Cara Pelaksanaan dan Pemasangan

a. Persyaratan Pra Konstrukasi

- Kontraktor wajib melaksanakan pemaparan produk (penjelasan teknis


dan software desain) sesuai dengan rencana kerja dan syarat (RKS),
produk yang telah dipaparkan sesuai dengan surat dukungan dan
brosur yang dilampirkan pada dokumen tender.

PT. PANCA GAGAS CIPTA


46
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

- Pemaparan produk dilaksanakan dalam rapat koordinasi teknis


lapangan sebelum pelaksanaan pemasangan rangka atap baja
ringan.
- Kontraktor bersama pengawas lapangan harus mengadakan
pengecekan ring balok yang kemudian diajukan untuk mendapat
persetujuan tertulis PPTK sebelum pemasangan rangka atap baja
ringa dilaksanakan.
- Kontraktor wajib menyerahkan gambar kerja yang lengkap, detail dan
akurat dalam hal ini meliputi dimensi profil, panjang profil pada setiap
segment dan jumlah screw pada setiap titik buhul.
- Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan tanggung jawab terhadap
semua ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar kerja. Pada
prinsipnya ukuran pada gambar kerja adalah ukuran jadi/ finish.
- Setiap bagian yang tidak memenuhi persyaratan yang tertulis disini
yang diakibatkan oleh kurang teliti dan kelalaian kontraktor akan
ditolak dan harus diganti kewajiban yang sama, juga berlaku untuk
ketidakcocokan kesalahan maupun kekurangan lain akibat kontraktor
tidak teliti dan cermat dalam koordinasi dengan gambar pelengkap
dari arsitek, struktur, mekanikal dan elektrikal
- Perubahan bahan/ detail karena alasan apapun harus diajukan
kepada konsultan pengawas dan pejabat pelaksana teknis kegiatan
(PPTK) untuk mendapat persetujuan secara tertulis.

b. Persyaratan Konstruksi

- Perangkaian rangka batang dilakukan dilapangan sesuai dengan


hasil pengukuran terakhir dan sesuai dengan aktual dilapangan.
- Perangkaian harus memperhatikan bentuk, ukuran dan gambar
desain.
- Permukaan ring balok beton sudah rata dan elevasi sesuai desain.
- Dalam proses erection rangka atap, harus memperhatikan support
sementara untuk menjaga stabilitas rangka atap setelah dipasang.
Support sementara ini tidak boleh dilepas sebelum rangka kuda-kuda
dinyatakan cukup kuat oleh tenaga ahli dari pabrik.

PT. PANCA GAGAS CIPTA


47
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

- Jarak antar kuda-kuda, jarak ikatan angin/ bracing maksimum adalah


1,2 m.
- Jika diperlukan pemotongan material maka harus memperhatikan hal-
hal berikut :
- Pekerjaan pemotongan material baja ringan harus menggunakan
peralatan yang sesuai, alat potong listrik dan gunting, dan telah
ditentukan oleh pabrik.
- Alat potong harus dalam kondisi baik.
- Pemotongan material harus mengikuti gambar kerja.
- Bagian bekas irisan harus benar-benar datar, lurus dan bersih.

c. Persyaratan tenaga pemasang

Komponen struktur konstruksi baja ringan harus dikerjakan oleh tenaga kerja
pemasang yang terlatih dan bersertifikat serta mampu memahami gambar kerja dan
dibuktikan dengan surat ijin memasang dari pabrik. Surat ijin memasang atap baja
ringan ini harus disertakan pada saat pemaparan produk.

PT. PANCA GAGAS CIPTA


48
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

PASAL 22
PEKERJAAN AREA LUAR

22.1 Lingkup Pekerjaan


1. Jalan in Service
2. Parkir Depan Gedung

22.2 Spesifikasi Bahan


1. menggunakan Paving t = 8 cm, K 300

Pengolahan Limbah Cair


Pengolahan limbah cair ini harus terkoneksi dengan gedung – gedung yang
menghasilakan limbah cair dimana setiap koneksi harus ada bak control sehingga
maintenacenya lebih gampang apabila ada kerusakan di satu koneksi tanpa menggangu
koneksi gedung lainnya. Pengolahan limbah cair ini menggunakan system IPAL , dimana
IPAL tersebut sudah pabrikasi sehingga hanya di butuhkan rumah IPAL.

PT. PANCA GAGAS CIPTA


49
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

PASAL 23
PEKERJAAN INSTALASI PIPA AIR HUJAN

Saluran air hujan terbuka di atas tanah konstruksi grevel dan tertutup dibuat dari pipa
beton dipasang dengan pemasangan bata sesuai gambar kerja. Saluran yang melalui
bawah jalan atau tempat parkir dibuat dari beton dengan persyaratan struktur yang
diizinkan. Pembuatan saluran air hujan dan drainase harus diperhatikan kemiringan
saluran minimal 1 % (satu persen). Saluran air hujan ini harus disesuaikan dengan
saluaran yang ada saat ini. Saluran dari atas menggunakan pipa PVC 4 in setara AW

 Saluran Pasangan Pasangan bata/ sesuai gambar kerja.


 Kemiringan Jalur air harus diperhatikan sebaik mungkin, agar tidak terjadi
genangan pada pasangan.
 Pada sudut pertemuan dipasang bak kontrol dengan ukuran seuai gambar.
 Setiap sambungan gravel diisi adukan trassram ( 1pc : 2 ps )

PT. PANCA GAGAS CIPTA


50
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

PASAL 24
PEKERJAAN JARINGAN DISTRIBUSI LISTRIK

A. INSTALASI DAN JARINGAN DISTRIBUSI, KUBIKEL DAN TRAFO


1. Kubikel (Switchgear) 20 kV
1.1. Spesifikasi
Kubikel Tegangan Menengah (TM) yang disuplai terdiri dari 3 tipe yaitu kubikel Load
Break Switch, kubikel metering dan kubikel proteksi transformer.
Kubikel yang disuplai harus dari jenis yang sudah umum digunakan oleh teknisi PT PLN
(Persero) Unit Induk Distribusi Banten dan teknisi dari KP3B untuk meminimalisir
kesalahan dalam pengoperasian.
Kontraktor harus memberikan Certificate of Origin dari pabrikan.
Spesifikasi teknis minimal adalah sebagai berikut:
1.1.1. Spesifikasi Kubikel Load Break Switch
NO PARAMETER SATUAN NILAI CATATAN
1 Rated Voltage kV 24
2 Insulation kV 50 50/60 Hz, 1 min (kV rms)
kV 125 1.2/50 μs (kV peak)
3 Isolation kV 60 50/60 Hz, 1 min (kV r ms)
kV 145 1.2/50 μs (kV peak)
4 Rated Current A min. 630
5 Short-time withstand current A 630 - 1250 at 25 kA / 1s
6 Making capacity (50 Hz) A 630 at 50 kA
7 Maximum breaking capacity A 630
8 Rated Current A 640
9 Endurance Standard IEC 62271-103 Mechanical : 1000 operations
Electrical : 100 breaks at Rated Current
10 Switch and earthing switch
11 Three-phase Copper Busbar
12 48 VDC Motor operating mechanism including push buttons (SCADA ready)
13 Auxiliary contacts (SCADA Ready)
14 Operation Counter
15 Heating elements
16 Voltage presence indicator

PT. PANCA GAGAS CIPTA


51
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

1.1.2. Spesifikasi Kubikel Metering


NO PARAMETER SATUAN NILAI CATATAN
1 Rated Voltage kV 24
2 Insulation kV 50 50/60 Hz, 1 min (kV rms)
kV 125 1.2/50 μs (kV peak)
3 Isolation kV 60 50/60 Hz, 1 min (kV r ms)
kV 145 1.2/50 μs (kV peak)
4 Rated Current A min. 630
5 Short-time withstand current A 630 - 1250 at 25 kA / 1s
6 Making capacity (50 Hz) A 630 at 50 kA
7 Maximum breaking capacity kA 20
8 Rated Current A 640
9 Endurance Standard IEC 62271-103 Mechanical : 1000 operations
Electrical : 100 breaks at Rated Current
10 Switch and earthing switch
11 Three-phase Copper Busbar
12 Three CTs
13 48 VDC Motor operating mechanism including push buttons (SCADA ready)
14 Auxiliary contacts (SCADA Ready)
15 Auxiliary contact for blown fuses
16 Operation Counter
17 Heating elements
18 Equipment for three DIN striker fuses
19 Mechanical indication system for blown fuses
20 Digital Meter (SCADA ready with DNP3, MODBUS, 103 Protocols)
1.1.3. Spesifikasi Kubikel proteksi transformer
NO PARAMETER SATUAN NILAI CATATAN
1 Rated Voltage kV 24
2 Insulation kV 50 50/60 Hz, 1 min (kV rms)
kV 125 1.2/50 μs (kV peak)
3 Isolation kV 60 50/60 Hz, 1 min (kV r ms)
kV 145 1.2/50 μs (kV peak)
4 Rated Current A min. 630
5 Short-time withstand current A 630 - 1250 at 25 kA / 1s
6 Making capacity (50 Hz) A 630 at 50 kA
7 Disconnector and earthing switch
8 Three-phase Copper Busbar
9 Heating elements
10 DIN Type fuses
11 Three-voltage transformers (phase-to-earth) - 20/V3 kV / 100/V3 Volt
12 Auxiliary contacts (SCADA Ready)
13 Auxiliary contact for blown fuses
14 Mechanical signalling for blown fuses

PT. PANCA GAGAS CIPTA


52
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

1.2. Prosedur Pemasangan


Pemasangan kubikel harus mengikuti petunjuk dari pabrikan. Proses pengangkatan dan
pemindahan kubikel diusahakan selalu menggunakan alat bantu seperti crane, forklift dan
trolley. Tidak diperkenankan untuk menyeret kubikel. Kubikel diupayakan untuk selalu
tegak lurus dikarenakan titik Centre of Gravity yang berada di atas.
1.3. Komisioning dan Pengujian
Dilakukan sesuai dengan rekomendasi pabrikan, minimal pengujian yang dilakukan
adalah:
a. Pengujian tahanan isolasi
Pengujian dilakukan dengan insulator tester, atau biasa disebut dengan Megger. Megger
yang digunakan adalah dengan batas ukur dari Mega Ohm sampai dengan Giga Ohm,
dan tegangan alat ukur antara 5kV sampai dengan 10 kV arus searah. Kontraktor harus
memastikan bahwa baterai Megger masih mempunyai daya yang cukup untuk menjamin
keakuratan data.
Pengujian dilakukan dengan tegangan alat ukur di posisi 5 kV DC dan dilakukan fasa-fasa
dan fasa-ground. Pengujian dilakukan sebelum dan sesudah uji tegangan tinggi dan
dicatat hasilnya.

b. Pengujian Power Frequency Withstand Voltage


Pengujian dilakukan dengan High Voltage Direct Current tester dengan tegangan 48 kV
DC selama 1 menit, dan dicatat nilai kebocoran arus pada menit ke- 0, 10, 20, 30, 40, 50,
60. Pengujian dilakukan fasa-fasa dan fasa-ground pada saat Switch / LBS pada posisi
OPEN dan CLOSED. Pengujian berhasil apabila tidak terdapat flashover di terminasi dan
jointing kabel.
c. Pengujian Tahanan Kontak Antar Kubikel
Pengujian dilakukan dengan Micro Ohm Meter dengan posisi arus searah 100A yang
dilakukan tiap fasa untuk setiap kubikel.
d. Pengujian Auxiliary Contact
Pengujian dilakukan memastikan bahwa kontak-kontak Auxiliary untuk Telestatus
(TS),Telekontrol (TC) dan Telemetering (TM) dari kubikel dapat berjalan dengan baik. Hal
ini untuk memastikan bahwa semua Teleinformation Plan (TIP) dapat diakomodir oleh
system SCADA. Pengujian dilakukan dengan kontak manual di Panel Input dan Output
(I/O) dan menggunakan dummy RTU yang dihubungkan dengan PC / laptop dengan
software emulator RTU.

PT. PANCA GAGAS CIPTA


53
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

2. Pemasangan Kabel NA2XSEYBY


2.1. Spesifikasi
Spesifikasi yang diminta adalah sesuai dengan SPLN 43-5-4 : 1995. Kontraktor harus
menyertakan Certificate of Origin dari pabrikan.

2.2. Proses Pemasangan


Penarikan kabel tegangan menengah (selanjutnya disebut SKTM) di dalam tanah dari
haspel / drum kabel harus mengikuti prosedur yang dianjurkan oleh pabrikan.
SKTM dimasukkan dalam pipa PVC diameter 6”.
Di tiap belokan dan persambungan / jointing SKTM harus dibuat manhole dengan ukuran
yang mampu menampung satu orang dewasa. Setiap 30-50m atau setiap belokan harus
dipasang lantai / plat penanda kabel PLN (tertulis “KABEL PLN”) yang tertanam di trotoar
dan jalan.
Proses pemasangan SKTM di dalam tanah harus diawasi oleh seorang mandor dengan
SKT Teknisi Instalasi Jaringan Tegangan Menengah (TE 061), sedangkan proses jointing
dan terminasi hanya boleh dilaksanakan oleh seorang dengan SKT Teknisi Instalasi
Jaringan Tegangan Menengah (TE 061).
2.3. Proses Jointing
Proses jointing harus mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh pabrikan kabel dan
kabel jointing. Kontraktor diwajibkan melakukan setiap langkah dalam proses jointing
menggunakan alat yang dipersyaratkan oleh pabrikan.
Setiap titik jointing harus dilindungi kembali dengan armour (baik berbentuk anyaman
ataupun plat / lembaran).

2.4. Proses Terminasi


Terminasi yang digunakan adalah terminasi indoor dengan cold shrink. Rated Voltage
untuk terminasi minimal adalah 24 kV. Kontraktor diwajibkan melakukan setiap langkah
dalam proses terminasi menggunakan alat yang dipersyaratkan oleh pabrikan.

2.5. Komisioning dan Pengujian


Pengujian dilakukan setelah dipastikan bahwa proses instalasi SKTM telah dianggap
sesuai. Pengujian yang dilakukan adalah:
a. Pengujian tahanan isolasi
Pengujian dilakukan dengan insulator tester, atau biasa disebut dengan Megger. Megger
yang digunakan adalah dengan batas ukur dari Mega Ohm sampai dengan Giga Ohm,

PT. PANCA GAGAS CIPTA


54
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

dan tegangan alat ukur antara 5kV sampai dengan 10 kV arus searah. Kontraktor harus
memastikan bahwa baterai Megger masih mempunyai daya yang cukup untuk menjamin
keakuratan data.
Pengujian dilakukan dengan tegangan alat ukur di posisi 5 kV DC dan dilakukan fasa-fasa
dan fasa-ground. Pengujian dilakukan sebelum dan sesudah uji tegangan tinggi dan
dicatat hasilnya.

b. Pengujian Power Frequency Withstand Voltage


Pengujian dilakukan dengan High Voltage Direct Current tester dengan tegangan 48 kV
DC selama 15 menit, dan dicatat nilai kebocoran arus pada menit ke- 1, 5, 7, 10, 12, 15.
Pengujian dilakukan fasa-fasa dan fasa-ground. Pengujian berhasil apabila tidak terdapat
flashover di terminasi dan jointing kabel.

3. Pemasangan Kabel N2XSY


3.1. Spesifikasi
Spesifikasi yang diminta adalah sesuai dengan SPLN 43-5-3 : 1995. Kontraktor harus
menyertakan Certificate of Origin dari pabrikan.

3.2. Proses Pemasangan


Proses pemasangan SKTM di dari kubikel ke trafo harus diawasi oleh seorang mandor
dengan SKT Teknisi Instalasi Jaringan Tegangan Menengah (TE 061), sedangkan proses
jointing dan terminasi hanya boleh dilaksanakan oleh seorang dengan SKT Teknisi
Instalasi Jaringan Tegangan Menengah (TE 061).

3.3. Komisioning dan Pengujian


Pengujian dilakukan setelah dipastikan bahwa proses instalasi SKTM telah dianggap
sesuai. Pengujian yang dilakukan adalah:
a. Pengujian tahanan isolasi
Pengujian dilakukan dengan insulator tester, atau biasa disebut dengan Megger. Megger
yang digunakan adalah dengan batas ukur dari Mega Ohm sampai dengan Giga Ohm,
dan tegangan alat ukur antara 5kV sampai dengan 10 kV arus searah. Kontraktor harus
memastikan bahwa baterai Megger masih mempunyai daya yang cukup untuk menjamin
keakuratan data.
Pengujian dilakukan dengan tegangan alat ukur di posisi 5 kV DC dan dilakukan fasa-fasa
dan fasa-ground. Pengujian dilakukan sebelum dan sesudah uji tegangan tinggi dan
dicatat hasilnya.

PT. PANCA GAGAS CIPTA


55
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

b. Pengujian Power Frequency Withstand Voltage


Pengujian dilakukan dengan High Voltage Direct Current tester dengan tegangan 48 kV
DC selama 15 menit, dan dicatat nilai kebocoran arus pada menit ke- 1, 5, 7, 10, 12, 15.
Pengujian dilakukan fasa-fasa dan fasa-ground. Pengujian berhasil apabila tidak terdapat
flashover di terminasi dan jointing kabel.

4. Pemasangan Trafo
4.1. Spesifikasi
Spesifikasi yang diminta adalah sesuai dengan SPLN D3.002-1 2007. Kontraktor harus
menyertakan Certificate of Origin dari pabrikan.

4.2. Proses Pemasangan


Proses pemasangan SKTM di dari kubikel ke trafo harus diawasi oleh seorang mandor
dengan SKT Teknisi Instalasi Jaringan Tegangan Menengah (TE 061), sedangkan proses
jointing dan terminasi hanya boleh dilaksanakan oleh seorang dengan SKT Teknisi
Instalasi Jaringan Tegangan Menengah (TE 061).

4.3. Komisioning dan Pengujian


Pengujian dilakukan setelah dipastikan bahwa proses pemasangan trafo telah dianggap
sesuai. Pengujian yang dilakukan adalah:
a. Pengujian tahanan isolasi
Pengujian dilakukan dengan insulator tester, atau biasa disebut dengan Megger. Megger
yang digunakan adalah dengan batas ukur dari Mega Ohm sampai dengan Giga Ohm,
dan tegangan alat ukur antara 5kV sampai dengan 10 kV arus searah. Kontraktor harus
memastikan bahwa baterai Megger masih mempunyai daya yang cukup untuk menjamin
keakuratan data.
Pengujian dilakukan di titik pengukuran sisi Primer, sisi Sekunder dan ground.

b. Pengujian Rasio Tegangan


Pengujian dilakukan untuk setiap posisi pada Tap Changer dengan tegangan sekunder.

5. Pemasangan Papan Hubung Bagi (PHB)Indoor 8 Jurusan


5.1. Spesifikasi
Dimensi PHB Indoor mengikuti SPLN D3.016-2 2013, dengan menggunakan MCCB 1250
Ampere (bukan menggunakan LBS) pada sisi incoming / outgoing trafo yang dilengkapi

PT. PANCA GAGAS CIPTA


56
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

tambahan pengaman kurva waktu (IDMT, Inverse) yang dapat diatur ulang. Untuk
pengaman jurusan menggunakan fitting NH Fuse ukuran 2 dengan penutup.

6. Pemasangan Papan Hubung Bagi (PHB) Outdoor 4 Jurusan


6.1. Spesifikasi
Spesifikasi PHB Outdoor mengikuti SPLN D3.016-1 2010, dengan Arus nominal 400A.
Untuk pengaman jurusan menggunakan fitting NH Fuse ukuran 1.

7. Pemasangan Grounding
Grounding dipasang di bawah pondasi bangunan gardu. Jenis kabel yang digunakan
adalah kabel tembaga murni jenis Hard Drawn dengan luas penampang 50 mm2 (sesuai
SPLN 41-5). Kontraktor harus menyertakan Certificate of Origin dari pabrikan.
Nilai resistansi pentanahan harus ≤ 1 Ω (Ohm).

8. Pemasangan Kabel NA2XFGBY


8.1. Spesifikasi
Spesifikasi yang diminta adalah sesuai dengan SPLN 43-7 : 1994. Kontraktor harus
menyertakan Certificate of Origin dari pabrikan.

8.2. Proses Pemasangan


Penarikan kabel tegangan rendah (selanjutnya disebut SKTR) di dalam tanah dari haspel
/ drum kabel harus mengikuti prosedur yang dianjurkan oleh pabrikan.
SKTR dimasukkan dalam pipa PVC diameter 4”.
Setiap 30-50m atau setiap belokan harus dipasang lantai / plat penanda kabel PLN
(tertulis “KABEL PLN”) yang tertanam di trotoar atau jalan, dan patok timbul apabila kabel
terdapat di dalam tanah / berm.
Proses pemasangan SKTR di dalam tanah harus diawasi oleh seorang mandor dengan
SKT Teknisi Instalasi Jaringan Tegangan Rendah (TE 060), sedangkan proses jointing
dan terminasi hanya boleh dilaksanakan oleh seorang dengan SKT Teknisi Instalasi
Jaringan Tegangan Rendah (TE 060).

8.3. Proses Jointing


Proses jointing harus menggunakan compression joint yang satu bahan (material yang
sama) dengan konduktor, dan dilapisi oleh heatshrink.

PT. PANCA GAGAS CIPTA


57
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

PASAL 25
KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN

1. Seluruh hal yang menyangkut jaminan sosial dan keselamatan para


pekerja,Kontraktor harus menjamin sesuai dengan peraturan yang berlaku. Oleh
karena itu Kontraktor harus mengikutkan pekerja sebagai peserta Jaminan Sosial
2. Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) sesuai dengan peraturan Pemerintah yang berlaku.
3. Pada pekerjaan-pekerjaan yang mengandung resiko bahaya jatuh, maka kontraktor
harus menyediakan sabuk pengaman pada pekerjaan tersebut.
4. Untuk melaksanakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K),
makaKontraktor harus menyediakan sejumlah obat-obatan dan perlengkapan medis
lainnya yang siap dipakai apabila diperlukan.
5. Bila terjadi musibah atau kecelakaan dilapangan yang memerlukan perawatan yang
serius, maka Kontraktor harus segera membawa korban ke Rumah Sakit yang
terdekat dan segera melaporkan kejadian tersebut kepada Pemberi Tugas.
6. Kontraktor harus menyediakan air minum yang bersih cukup dan memenuhi syarat-
syarat kesehatan bagi semua pekerja/petugas, baik yang berada dibawah tanggung
jawabnya maupun yang berada dibawah pihak ketiga.

PASAL 26
PEMBERSIHAN SISA MATERIAL DAN PERAPIHAN

Pekerjaan Pembersihan sisa material dan perapihan adalah :


1. Pembersihan sisa material sisa pakai , seperti potongan potongan besi , kantong
semen dll. Semua barang tersebut harus dibuang ke luar lokasi selama kegiatan ini
berjalan.
2. Pembersihan material bawaan dari lokasi kegiatan , seperti tumpahan pasir /
adukan yang mengganggu fasilitas umum yang diakibatkan adanya kegiatan ini.
3. Pembersihan Akhir, antara lain : Pembersihan sisa sisa material pada lokasi
kegiatan , permbersihan kotoran pada konstruksi terpasang, perapihan minor
pekerjaan, dll.

PT. PANCA GAGAS CIPTA


58
KOLAM RENANG CIKOROMOY RENCANA KERJA
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

PASAL 27
PENUTUP

Untuk mencapai hasil pekerjaan yang baik pada setiap pekerjaan kontraktor harus
memperhatikan :
1. Gambar Kerja
2. Rencana Anggaran Biaya
3. Rencana Kerja dan Syarat syarat
4. RAB , tentang Volume , kualitan dan Kuantitas Pekerjaan yang harus dikerjakan.
5. Pekerjaan yang tidak sesuai dengan Dokumen Kontrak menjadi tanggung jawab
penuh Kontraktor.
6. Metode Pelaksanaan yang diusulkan Kontraktor dan peraturan pelaksanaan yang
dikeluarkan oleh supplier bahan.
7. Kordinasi dengan pengawas lapangan dan direksi secara periodik pada setiap tahap
pelaksanaan pekerjaan untuk menghindari kesalahan yang fatal.
8. Penempatan Tenaga Ahli yang memenuhi persyaratan.
9. Pembelanjaan Material yang sesuai dengan Spesifikasi.
10. Menjaga Keamanan dan Ketertiban didalam lokasi kegiatan dan sekitarnya.

PT. PANCA GAGAS CIPTA


59

Anda mungkin juga menyukai