Anda di halaman 1dari 23

KERANGKA ACUAN KERJA

SUPERVISI PEMBANGUNAN PENGAMAN PANTAI DI JAKARTA TAHAP 3


BAB I
LATAR BELAKANG

I.1. LATAR BELAKANG


Wilayah kerja Satuan Kerja NVT Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara
mencakup wilayah DKI Jakarta, Tangerang, dan Bekasi, dimana sebagian wilayahnya
merupakan kawasan rawan genangan. Dari waktu ke waktu, khususnya akhir-akhir ini,
Provinsi DKI Jakarta dan sekitarnya sering mengalami kejadian banjir. Penyebab banjir
antara lain intensitas curah hujan yang meningkat, alih fungsi lahan secara besar-besaran dan
kapasitas sungai yang tidak cukup menampung debit banjir. Di samping itu, penurunan tanah
di beberapa lokasi Pantai Jakarta menyebabkan terjadinya rob yang menggenangi pemukiman
warga dan kawasan strategis lainnya. Terkait dengan itu pembuatan tanggul dan konstruksi
pengaman pantai perlu dilakukan.
Dalam rangka menyelamatkan kawasan Pantai Jakarta dari penurunan tanah, bahaya
rob serta penataan kawasan di kawasan tersebut, Pemerintah Republik Indonesia membuat
program National Capital Integrated Coastal Development, atau yang disingkat NCICD.
Kegiatan ini terbagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap D, M dan O (Darurat, Menengah dan
Opsional). Tahap D adalah pembuatan tanggul sejajar dengan garis pantai mencakup
penataan kawasan pantai dan muara sungai-sungai yang masuk ke Teluk Jakarta.
Sehubungan dengan kegiatan tersebut, Satuan Kerja NVT Pembangunan Terpadu
Pesisir Ibukota Negara melaksanakan program Pembangunan Pengaman Pantai di Jakarta
secara single year tahun 2019. Kegiatan ini mencakup Pembangunan Pengaman Pantai di
Jakarta Tahap 3 Paket 1 yang mencakup pembangunan konstruksi pengaman pantai di
Kalibaru sepanjang 130 m dan peningkatan struktur pengaman pantai Jakarta di Muara Baru,
Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara serta Pembangunan Pengaman Pantai di Jakarta Tahap
3 Paket 2 yang mencakup pembangunan konstruksi pengaman pantai di Kalibaru sepanjang
125 m dan Peningkatan Struktur Pengaman Pantai di Sisi Timur PPS Nizam Zachman
(Muara Baru).
Guna membantu pelaksanaan pembangunan konstruksi pengaman pantai tersebut
yang tepat mutu, tepat waktu dan tepat sasaran, Satuan Kerja NVT Pembangunan Terpadu
Pesisir Ibukota Negara (PTPIN) mengadakan kegiatan Supervisi Pembangunan Pengaman
Pantai di Jakarta Tahap 3.

I.2. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari pekerjaan Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai di Jakarta Tahap 3
adalah membantu PPK Perencanaan PTPIN, Satuan Kerja NVT Pembangunan Terpadu
Pesisir Ibukota Negara dalam pengawasan dan kaji ulang desain dalam rangka pelaksanaan
Pembangunan Pengaman Pantai di Jakarta Tahap 3.
Tujuan dari pekerjaan konsultan Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai di Jakarta
Tahap 3 adalah:
• Membantu dan memberi masukan kepada PPK Pelaksanaan dan PPK Perencanaan
PTPIN, Satuan Kerja NVT Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara dalam
mengawasi pelaksanaan Pembangunan Pengaman Pantai di Jakarta Tahap 3 agar
kegiatan pembangunan dapat dilaksanakan dengan metode yang benar.
• Membantu PPK Pelaksanaan dan Perencanaan PTPIN, Satuan Kerja NVT
Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara dalam menjamin mutu Pembangunan
Pengaman Pantai di Jakarta Tahap 3.
• Membantu PPK Pelaksanaan dan Perencanaan PTPIN, Satuan Kerja NVT
Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara dalam mengendalikan waktu
pelaksanaan, serta memberi masukan kepada PPK Pelaksanaan dan Perencanaan
PTPIN, Satuan Kerja NVT Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara demi
terkendalinya waktu pelaksanaan kegiatan tersebut.
• Melakukan Kaji Ulang Desain Struktur Pengaman Pantai di Jakarta Tahap 3 apabila
diperlukan karena kebutuhan lapangan atau dalam rangka efisiensi waktu dan biaya
tanpa mengurangi aspek keamanan konstruksi dimaksud.

I.3. SASARAN DAN MANFAAT PEKERJAAN


Sasaran kegiatan ini adalah terselenggaranya supervisi dan kaji ulang desain
Pembangunan Pengaman Pantai di Jakarta Tahap 3 yang tepat mutu, tepat waktu, tepat biaya
dan tepat sasaran.

I.4. LOKASI DAN PAKET PEKERJAAN


Lokasi Pekerjaan Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai di Jakarta Tahap 3 adalah
di Muara Baru Kecamatan Penjaringan dan Kalibaru Kecamatan Cilincing, Kota
Administrasi Jakarta Utara.

I.5. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA


Pengguna jasa pekerjaan ini adalah PPK Perencanaan PTPIN, Satuan Kerja NVT
Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara. Dalam melaksanakan kegiatan Pembangunan
Pengaman Pantai di Jakarta Tahap 3, Satuan Kerja NVT Pembangunan Terpadu Pesisir
Ibukota Negara (PTPIN) dibantu oleh PPK Perencanaan, PPK Pelaksanaan, Pelaksana Teknik
dan staf. Sedangkan dalam melaksanakan kegiatan Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai
di Jakarta Tahap 3, PPK Perencanaan PTPIN, Satuan Kerja NVT Pembangunan Terpadu
Pesisir Ibukota Negara dibantu oleh Tim Direksi Konsultan.

I.6. SUMBER PENDANAAN


Anggaran Biaya untuk melaksanakan pekerjaan ini dari dana APBN Tahun Anggaran 2019.

I.7. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Waktu pelaksanaan pekerjaan ini adalah 180 (Seratus delapan puluh) hari kalender dan atau 6
(Enam) bulan terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
BAB II
LINGKUP KEGIATAN

II.1. UMUM
Secara umum lingkup kegiatan konsultan supervisi pada kegiatan Supervisi Pembangunan
Pengaman Pantai di Jakarta Tahap 3 ini adalah sebagai berikut:
a. Konsultan harus memahami semua data dan dokumen yang telah disusun yang
berkaitan dengan perencanaan (desain), serta Dokumen Kontrak Pekerjaan
Konstruksi, sehingga dapat dipakai sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Mutu
Kontrak (RMK). Dokumen RMK tersebut selanjutnya dipakai sebagai kendali
pekerjaan supervisi konstruksi.
b. Membantu PPK Pelaksanaan dan Perencanaan PTPIN, SNVT Pembangunan Terpadu
Pesisir Ibukota Negara dalam melaksanakan pengawasan Pembangunan Pengaman
Pantai di Jakarta Tahap 3 dan melakukan pemeriksaan serta membantu memberikan
petunjuk agar pelaksanaan pekerjaan benar-benar berlangsung sesuai dengan
ketentuan dalam kontrak dan jadwal pelaksanaannya. Dengan demikian, Konsultan
harus memahami RMK yang disediakan oleh Penyedia yang dipakai sebagai
pedoman/acuan pemeriksaan. Jika RMK yang disediakan oleh Penyedia kurang
lengkap, maka pihak Konsultan harus memberikan masukan untuk perbaikan RMK
kepada pihak Penyedia.
c. Memberi saran dan masukan kepada PPK Pelaksanaan dan Perencanaan PTPIN,
SNVT Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara jika terdapat permasalahan
yang menyangkut dokumen kontrak, isu sosial dan lingkungan serta permasalahan
non teknis lainnya yang terjadi selama pelaksanaan kegiatan.
d. Membantu dan memberikan saran kepada PPK Pelaksanaan dan Perencanaan PTPIN,
SNVT Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara dalam menyelesaikan
perbedaan pendapat yang mungkin timbul dengan Penyedia dan memberikan
pendapat yang diminta maupun tidak, berdasarkan pertimbangan dan analisa obyektif
terhadap semua tuntutan yang mungkin diajukan oleh Penyedia.
e. Melakukan kajian dan memberi saran kepada PPK Pelaksanaan dan Perencanaan
PTPIN, SNVT Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara apabila terjadi
perubahan desain dan spesifikasi, kuantitas, biaya, dan waktu pelaksanaan.
f. Mengikuti rapat-rapat yang diadakan oleh PPK Pelaksanaan dan Perencanaan PTPIN,
SNVT Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara dan Pengawas Lapangan
sehubungan dengan kegiatan Pembangunan Pengaman Pantai di Jakarta Tahap 3.
g. Dalam melaksanakan pekerjaan pengawasan konstruksi, diberlakukan sistem Asisten
Konsep.

II.2. LINGKUP KEGIATAN


Dari uraian di atas, maka tanggung jawab yang harus dilakukan oleh Konsultan Supervisi
adalah:
a. Melakukan analisis, kaji ulang dan perhitungan engineering, serta evaluasi mengacu
pada kebutuhan lapangan atau efisiensi metode pelaksanan dan biaya tanpa
mengabaikan faktor keamanan konstruksi yang akan dibangun. Di dalam
melaksanakan analisis dan review desain, Konsultan Supervisi harus melaksanakan:
1) Pengukuran topografi dan penggambaran
Pengukuran dilakukan bersama dengan direksi pekerjaan konstruksi dengan lokasi
pengukuran adalah Pantai Jakarta di Muara Baru, Kecamatan Penjaringan dan
Kalibaru, Kecamatan Cilincing, Kota Administrasi Jakarta Utara. Kegiatan ini
terdiri dari tahapan-tahapan pekerjaan sebagai berikut:
a) Pengukuran, dengan rincian pekerjaan:
• Melakukan perintisan dan pemasangan patok pengukuran.
• Melakukan survei dan perhitungan poligon pengukuran.
• Melakukan pengukuran beda tinggi menggunakan waterpass.
• Melakukan pengukuran dan penggambaran situasi. Gambar situasi yang
dibuat dilengkapi dengan arah panah aliran dan nama jalan/jembatan
secara jelas.
• Melakukan pengukuran dan penggambaran pantai untuk menentukan
posisi garis pantai, mencakup pengukuran bathimetri sejauh 50 meter dari
garis pantai, serta topografi berupa daratan di belakang garis pantai sejauh
25 meter.
• Melakukan survei foto udara menggunakan perangkat Unmanned Aerial
Vehicle (UAV) atau menggunakan alat pencitraan lain di sekitar area
proyek.
• Membuat peta genangan rob di sekitar area proyek dengan menggunakan
perangkat lunak pemetaan Geographic Information System (GIS) atapun
perangkat lunak pengolahan data lainnya.
b) Perhitungan, dengan rincian pekerjaan:
• Melakukan perhitungan poligon pengukuran.
• Menghitung beda tinggi hasil pengukuran menggunakan waterpass.
• Menghitung hasil survei bathimetri menggunakan echosounding.
c) Penggambaran dan pemetaan, dengan rincian pekerjaan:
• Menggambar peta petunjuk dengan skala 1 : 20.000.
• Menggambar peta situasi dengan skala 1 : 2.000.
• Menggambar penampang memanjang, dengan skala vertikal 1 : 200 dan
skala horizontal 1 : 1.000.
• Menggambar penampang melintang, dengan skala vertikal 1 : 200 dan
skala horizontal 1 : 200.
d) Hasil Gambar, dengan ketentuan :
- Hasil gambar dalam bentuk hardcopy, yang diberi sampul dan dijilid.
- Hasil gambar dalam bentuk softcopy, yang diserahkan dalam Compact
Disk dan Hard Disk Drive.
Hasil pekerjaan yang diserahkan kepada pemberi pekerjaan adalah:
- Peta petunjuk berskala 1 : 20.000.
- Peta situasi berskala 1 : 2.000 .
- Gambar penampang memanjang, dengan skala vertikal 1 : 200 dan skala
horizontal 1 : 2.000.
- Gambar penampang melintang, dengan skala vertikal 1 : 200 dan skala
horizontal 1 : 200.
- Kalkir gambar dan buku ukur.
- Nota penjelasan yang berisi :
✓ Penjelasan tentang prosedur pelaksanaan pekerjaan.
✓ Ikhtisar petunjuk penggunaan peta.
✓ Daftar koordinat dan ketinggian CP (16 Buah) & BM (4 Buah).
✓ Deskripsi CP & BM.
✓ Foto-foto CP & BM.
2) Melakukan kajian ulang dan mengaktualisasi hidraulik pantai.
a) Konsultan, melalui Ahli Pantai, mempelajari desain dan kriteria desain
Pengaman Pantai Jakarta sesuai dengan program NCICD tahap A secara
seksama.
b) Mengumpulkan data angin dan angkutan sedimen terdahulu serta
mengaktualisasi secara berkala selama pelaksanaan kegiatan pembangunan
pengaman Pantai Jakarta.
c) Mengamati dan mengaktualisasi hidraulika pantai sehubungan dengan
gelombang dan angkutan sedimen yang terjadi.
d) Memberi input kepada PPK Perencanaan PTPIN, SNVT Pembangunan
Terpadu Pesisir Ibukota Nasional sehubungan dengan gaya-gaya luar yang
terjadi akibat dinamika pantai, khususnya pada saat terjadi perubahan desain
konstruksi pengaman pantai.
e) Menginventarisasi dan menganalisis potensi kebocoran pada struktur
pengaman pantai di lokasi pekerjaan.
f) Melakukan review terhadap kekuatan struktur pengaman pantai pada sisi timur
dan barat pelabuhan Nizam Zachman.
g) Melakukan review terhadap desain breakwater yang terdapat pada konstruksi
pengaman pantai di lokasi Kalibaru.
3) Melakukan analisis dan evaluasi konstruksi yang akan dibangun serta
melakukan kaji ulang jika diperlukan.
a) Menganalisis dan mengevaluasi serta melakukan kaji ulang jika diperlukan
sehubungan dengan kekuatan, kestabilan dan ketahanan terhadap rembesan
struktur pengaman pantai yang akan dibangun.
b) Menganalisis dan mengevaluasi serta melakukan kaji ulang jika diperlukan
sehubungan dengan kekuatan, kestabilan konstruksi waduk retensi, sistem
pompa dan sistem drainase yang akan dibangun pada kegiatan pekerjaan
pengaman pantai.
c) Menganalisis dan mengevaluasi serta melakukan kaji ulang jika diperlukan
sehubungan dengan material-material yang akan digunakan struktur pengaman
pantai yang akan dibangun, mencakup beton precast, beton in-situ, baja, sirtu,
geotextile, material tanah urugan dan material pendukung lainnya.
d) Melakukan review terhadap desain kapasitas pompa dan tanggul kolam retensi
yang akan dibangun pada polder Cilincing, Kalibaru.
4) Melakukan analisis dan evaluasi sistem drainase yang akan dibangun
a) Melakukan kajian dan evaluasi terhadap aliran run-off yang terjadi pada
pemukiman atau kawasan yang dilindungi oleh struktur pengaman pantai yang
akan dibangun.
b) Melakukan evaluasi dan kaji ulang, jika diperlukan, sehubungan dengan
sistem drainase yang akan dibangun pada kawasan yang dilindungi oleh
konstruksi pengaman pantai yang akan dibangun dan efek dari intrusi air laut
terhadap sistem drainase tersebut.
c) Melakukan evaluasi dan kaji ulang jika diperlukan, sehubungan dengan kolam
retensi eksisting maupun kolam retensi yang akan dibangun, termasuk
stabilitas strukturnya.
d) Melakukan evaluasi dan kaji ulang jika diperlukan, sehubungan dengan
kapasitas pompa yang akan dibangun pada sistem drainase tersebut.
e) Melakukan evaluasi dan kaji ulang jika diperlukan, sehubungan dengan
bangunan drainase yang akan dibangun, mencakup dimensi dan bangunan
saluran pengumpul (collector drain), bak kontrol, gorong-gorong dan pintu air
yang akan dibangun.
f) Melakukan evaluasi dan kaji ulang jika diperlukan, sehubungan dengan
pekerjaan hydromechanical-electrical pada kegiatan pembangunan pompa
beserta aksesorisnya, serta pintu air pada pembangunan yang akan
dilaksanakan.
5) Melakukan evaluasi terhadap aspek sosial dan lingkungan
a) Melakukan monitoring kegiatan AMDAL yang dilaksanakan oleh Penyedia
Jasa Konstruksi dan melaporkan secara berkala kepada SNVT Pembangunan
Terpadu Pesisir Ibukota Nasional.
b) Membantu PPK Perencanaan dan Pelaksanaan PTPIN, SNVT Pembangunan
Terpadu Pesisir Ibukota Nasional dalam melaksanakan kegiatan sosialisasi
dalam rangka mendukung pelaksanaan Pembangunan Pengaman Pantai
Jakarta.
c) Mengkaji permasalahan sosial yang terjadi selama pelaksanaan Pembangunan
Pengaman Pantai yang dibangun serta memberikan solusi pemecahan
permasalahan sosial tersebut kepada PPK Perencanaan dan Pelaksanaan
PTPIN, SNVT Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Nasional.
6) Pengendalian Mutu
a) Membantu PPK Perencanaan dan Pelaksanaan PTPIN, SNVT Pembangunan
Terpadu Pesisir Ibukota Nasional dalam memeriksa pabrik untuk material-
material yang diadakan secara pabrikasi dan melakukan uji material sesuai
dengan standar uji yang berlaku dan diatur di dalam spesifikasi teknis.
Material-material tersebut antara lain pipa beton precast, baja penyambung
dan pipa baja pada instalasi pompa, besi tulangan, beton ready-mix, pompa air,
U-ditch precast, geotextile dan material pabrikasi lainnya yang ada di dalam
Daftar Kuantitas dan Harga.
b) Membantu PPK Perencanaan dan Pelaksanaan PTPIN, SNVT Pembangunan
Terpadu Pesisir Ibukota Nasional dalam memeriksa sumber material (quarry)
untuk pekerjaan urugan antara lain material sirtu dan tanah serta melakukan
pengujian sebagaimana diatur di dalam spesifikasi teknis.
c) Membantu Pengawas dalam melakukan pemeriksaan dan pengendalian mutu
material yang ada di pabrik atau di quarry sebelum dikirim ke lapangan.
d) Melakukan pengujian material beton ready-mix secara berkala sebagaimana
diatur di dalam spesifikasi teknis pekerjaan Pembangunan Pengaman Pantai
Jakarta Tahap 3.
e) Membantu Pengawas melakukan pengujian pada pekerjaan timbunan secara
berkala sebagaimana diatur di dalam spesifikasi teknik pekerjaan
Pembangunan Pengaman Pantai Jakarta Tahap 3.
f) Membantu Pengawas dalam melakukan pengujian pada konstruksi yang sudah
terpasang, sebelum PPK Perencanaan dan Pelaksanaan PTPIN, SNVT
Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Nasional memberikan persetujuan pada
pekerjaan tersebut.
g) Mencatat dan menyimpan semua hasil pengukuran dan pengujian, evaluasi
hasil serta memberikan rekomendasi atas pelaksanaan pekerjaan yang telah
diselesaikan seluruhnya agar dapat dinyatakan diterima dengan baik oleh
SNVT Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Nasional.
7) Pengendalian volume dan biaya
a) Membantu PPK Perencanaan dan Pelaksanaan PTPIN, SNVT Pembangunan
Terpadu Pesisir Ibukota Nasional dalam melakukan perhitungan Mutual Check
pertama (MC-0).
b) Membantu PPK Perencanaan dan Pelaksanaan PTPIN, SNVT Pembangunan
Terpadu Pesisir Ibukota Nasional dalam melaksanakan perhitungan volume
pekerjaan yang telah dilakukan oleh Penyedia Jasa Konstruksi secara harian,
mingguan dan bulanan.
c) Membantu Pengawas dalam menyusun progres fisik di lapangan secara
berkala.
d) Membantu PPK Perencanaan dan Pelaksanaan PTPIN, SNVT Pembangunan
Terpadu Pesisir Ibukota Nasional dalam menyusun Engineering Estimate (EE)
untuk item-item pekerjaan baru.
e) Membantu PPK Perencanaan dan Pelaksanaan PTPIN, SNVT Pembangunan
Terpadu Pesisir Ibukota Nasional dalam melakukan perhitungan pekerjaan
tambah atau kurang yang mungkin terjadi selama pelaksanaan pekerjaan di
lapangan.
f) Membantu PPK Perencanaan dan Pelaksanaan PTPIN, SNVT Pembangunan
Terpadu Pesisir Ibukota Nasional dalam menghitung volume total saat
pekerjaan telah dinyatakan selesai (MC-100).
8) Pekerjaan pengawasan dan pengendalian waktu
a) Membantu PPK Perencanaan dan Pelaksanaan PTPIN, SNVT Pembangunan
Terpadu Pesisir Ibukota Nasional dalam memeriksa Rencana Mutu Kegiatan
yang disusun oleh Penyedia Jasa Konstruksi kegiatan Pembangunan
Pengaman Pantai Jakarta.
b) Memeriksa jadwal pelaksanaan yang diusulkan oleh Penyedia Jasa Konstruksi
terutama dalam aspek kewajaran dan pengendalian waktu serta membantu
SNVT Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Nasional dalam mengevaluasi
jadwal pelaksanaan tersebut.
c) Membantu PPK Perencanaan dan Pelaksanaan PTPIN, SNVT Pembangunan
Terpadu Pesisir Ibukota Nasional dalam melakukan pekerjaan persiapan
mencakup mengawasi jalannya pengukuran dan perhitungan bersama yang
dilakukan Penyedia Jasa Konstruksi dalam rangka penyusunan MC-0.
d) Membantu PPK Perencanaan dan Pelaksanaan PTPIN, SNVT Pembangunan
Terpadu Pesisir Ibukota Nasional dalam mengawasi Penyedia Jasa Konstruksi
selama pelaksanaan investigasi geologi teknik.
e) Membantu dan memberikan masukan kepada PPK Perencanaan dan
Pelaksanaan PTPIN, SNVT Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Nasional
dalam memeriksa metode pelaksanaan yang akan diusulkan oleh Penyedia
Jasa Konstruksi.
f) Membantu Pengawas dengan ikut serta dalam seluruh kegiatan sosialisasi
kepada masyarakat dan instansi terkait, sehubungan dengan dimulainya
pelaksanaan pekerjaan konstruksi serta membantu pelaksanaan koordinasi
dengan instansi-instansi lain yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan
konstruksi, sehingga membantu kelancaran pelaksanaan pekerjaan, termasuk
instansi pemilik utilitas yang akan terkena trase pekerjaan.
g) Membantu PPK Perencanaan dan Pelaksanaan PTPIN, SNVT Pembangunan
Terpadu Pesisir Ibukota Nasional dalam memeriksa gambar pelaksanaan yang
akan diusulkan oleh Penyedia Jasa Konstruksi, serta gambar pelaksanaan yang
sudah selesai dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi.
h) Membantu Pengawas dalam memeriksa kesiapan Penyedia Jasa Konstruksi
sebelum dimulainya pelaksanaan suatu kegiatan di lapangan.
i) Membantu Pengawas dalam mengawasi setiap pekerjaan yang dilaksanakan
oleh Penyedia Jasa Konstruksi serta membantu PPK Perencanaan dan
Pelaksanaan PTPIN, SNVT Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Nasional
dalam mengendalikan waktu pelaksanaan, serta mengisi buku harian jika
diperlukan.
j) Melakukan inspeksi dan pemeriksaan atas seluruh daerah kerja dan semua
instalasi yang ada. Untuk pelaksanaan pekerjaan petugas Konsultan harus
selalu mengawasi pekerjaan tersebut di lapangan.
k) Melakukan pengukuran progress bersama dengan Pelaksana Teknik PPK
Perencanaan, PPK Pelaksanaan, SNVT Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota
Nasional.
l) Membuat laporan mingguan dan bulanan kepada PPK Perencanaan dan
Pelaksanaan PTPIN, SNVT Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Nasional
mengenai pelaksanaan pekerjaan, hasil rapat - rapat berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan di lapangan, penyimpangan-penyimpangan yang
dilakukan oleh Penyedia, perbaikannya dan hal-hal yang terjadi di lapangan.
Dalam kegiatan ini, Direksi juga harus ikut mengawasi audit RMK Penyedia
dan perubahan-perubahan yang ada.
m) Terhadap Penyedia yang melaksanakan pekerjaan tidak sesuai dengan
Dokumen Kontrak, maka Penyedia akan dikenakan sanksi atau teguran atau
peringatan. PPK Pelaksanaan SNVT Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota
Nasional akan mengeluarkan Surat Teguran I berdasarkan surat rekomendasi
dari Konsultan Supervisi yang isinya melaporkan bahwa Penyedia tidak
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jangka waktu pelaksanaan dan kualitas
yang telah ditentukan. Apabila surat teguran I tidak dilaksanakan oleh
Penyedia dalam waktu 3 (tiga) hari kerja, maka Konsultan Supervisi membuat
rekomendasi kepada PPK Pelaksanaan SNVT Pembangunan Terpadu Pesisir
Ibukota Nasional untuk dikeluarkan Surat Teguran II.
n) Konsultan dalam segala hal mengasistensikan kepada PPK Perencanaan dan
PPK Pelaksanaan SNVT Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Nasional atas
kebenaran dan kelengkapan hasil pengawasan, pemeriksaan, evaluasi hasil
pelaksanaan dan dokumen-dokumen serta bukti bukti pemenuhan kontrak
pelaksanaan pekerjaan oleh Penyedia.

II.3. ALIH PENGETAHUAN


Konsultan Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai Jakarta Tahap 3 akan mengadakan
kegiatan alih pengetahuan yang bertujuan menyampaikan dengan cara yang interaktif hal-hal
yang terkait dengan substansi pelaksanaan pekerjaan, kepada seluruh personil teknik dan non
teknis di lingkungan SNVT Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Nasional (PTPIN) yang
tidak terlibat langsung dalam pelaksanan pekerjaan konstruksi, termasuk jika ada hal-hal baru
atau perubahan-perubahan yang terkait desain konstruksi serta metode pelaksanaan di
lapangan. Kegiatan Alih Pengetahuan ini dilaksanakan sebanyak 1 (satu) kali pada akhir TA
2019.

II.4. PERALATAN
Semua personil yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan supervisi konstruksi ini harus
disediakan oleh pihak Konsultan, dengan spesifikasi yang dijelaskan pada BAB III. Begitu
juga peralatan-peralatan yang diperlukan selama melaksanakan pekerjaan supervisi
konstruksi ini harus disediakan oleh pihak Konsultan untuk menunjang kelancaran pekerjaan,
di antaranya:
a. Sewa kendaraan bermotor roda empat sebanyak 3 (tiga) unit, yang akan digunakan
sebagai penunjang kegiatan Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai di Jakarta Tahap 3
selama masa kontrak pekerjaan Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai di Jakarta
Tahap 3 dengan spesifikasi teknis sebagai berikut : minibus kapasitas 6 (orang) s.d 8
(orang) termasuk pengemudi.
b. Sewa kendaraan bermotor roda dua sebanyak 4 (empat) unit, yang akan digunakan
sebagai penunjang kegiatan supervisi pembangunan konstruksi pengaman pantai di
Kalibaru dan peningkatan struktur pengaman pantai Jakarta dengan lokasi di Muara
Baru, selama masa kontrak pekerjaan Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai di
Jakarta Tahap 3.
c. Sewa kantor untuk mendukung pelaksanaan Pekerjaan Supervisi Pembangunan
Pengaman Pantai Jakarta di Tahap 3 selama masa kontrak pekerjaan Supervisi
Pembangunan Pengaman Pantai di Jakarta Tahap 3.
d. Sewa komputer Laptop dan printer sebanyak 3 (tiga) unit untuk mendukung pelaksanaan
pekerjaan Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai di Jakarta Tahap 3 selama masa
kontrak pekerjaan Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai di Jakarta Tahap 3.
e. Sewa Infocus sebanyak 1 (satu) unit untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan Supervisi
Pembangunan Pengaman Pantai di Jakarta Tahap 3 selama masa kontrak pekerjaan
Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai di Jakarta Tahap 3.
f. Sewa drone sebanyak 1 (satu) unit untuk mendukung dokumentasi dan pelaksanaan
pekerjaan Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai di Jakarta Tahap 3 selama masa
kontrak pekerjaan Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai di Jakarta Tahap 3.
g. Sewa plotter sebanyak 1 (satu) unit dan mesin photocopy sebanyak 1 buah untuk
mendukung pelaksanaan pekerjaan Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai di Jakarta
Tahap 3 selama masa kontrak pekerjaan Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai di
Jakarta Tahap 3.
h. Sewa peralatan survei topografi berupa total station sebanyak 2 (dua) unit yang
digunakan sebagai penunjang kegiatan supervisi Pembangunan Pengaman Pantai di
Jakarta Tahap 3 selama masa kontrak pekerjaan Supervisi Pembangunan Pengaman
Pantai di Jakarta Tahap 3.
i. Pengadaan Bahan Habis Pakai berupa kertas dan tinta sebanyak 1 (satu) set setiap bulan
yang digunakan sebagai penunjang kegiatan Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai di
Jakarta Tahap 3 selama masa kontrak pekerjaan Supervisi Pembangunan Pengaman
Pantai di Jakarta Tahap 3
j. Pembayaran bulanan telepon/fax/Hp setiap bulan yang digunakan sebagai penunjang
kegiatan Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai di Jakarta Tahap 3 selama selama
masa kontrak.
k. Pengadaan perlengkapan lapangan sebanyak 1 (satu) set digunakan sebagai penunjang
kegiatan selama masa kontrak pekerjaan Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai di
Jakarta Tahap 3.

No Fasilitas Jumlah Keterangan


1 Kantor 1 unit Sewa atas nama Kegiatan
2 ATK dan Perlengkapan kantor 1 set Dibeli atas nama Kegiatan
3 Kendaraan Roda 4 3 unit Sewa atas nama Kegiatan
4 Kendaraan Roda 2 4 unit Sewa atas nama Kegiatan
5 Total Station 2 set Sewa atas nama Kegiatan
6 Komputer Laptop dan Printer 3 unit Sewa atas nama Kegiatan
No Fasilitas Jumlah Keterangan
7 Ploter 1 unit Sewa atas nama Kegiatan
8 Mesin Fotokopi 1 unit Sewa atas nama Kegiatan
9 Bulanan Listrik, Telepon dan Air 1 unit Dibayarkan atas nama Kegiatan
10 Infocus 1 unit Sewa atas nama Kegiatan
11 Drone 1 unit Sewa atas nama Kegiatan
12 Perlengkapan Lapangan 1 set Dibeli atas nama Kegiatan
BAB III
KEBUTUHAN PERSONIL

III.1. PERSONIL YANG DIPERLUKAN


Personil yang diperlukan untuk Pekerjaan Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai Jakarta
Tahap 3 Tahun Anggaran 2019 antara lain mencakup:
a. Tenaga Profesional/Tenaga Ahli sebanyak 60 man-month (MM).
b. Tenaga Sub Profesional/Tenaga Asisten Ahli sebanyak 60 man-month (MM).
c. Tenaga Pendukung sebanyak 96 man-month (MM).
Seluruh personil yang ditugaskan oleh konsultan di dalam pelaksanaan pekerjaan ini harus
mampu pada bidang tugasnya masing-masing serta harus sesuai dengan yang diusulkan oleh
konsultan yang bersangkutan. Mobilisasi personil harus mendapatkan persetujuan dari PPK
Perencanaan PTPIN. Perubahan jumlah man-month atau tambah-kurang personil harus
mendapat persetujuan dari PPK Perencanaan PTPIN. Personil yang ditugaskan harus
memenuhi persyaratan keahlian seperti tersebut dibawah ini:

A. Tenaga Ahli/Profesional
Tenaga Profesional untuk mendukung pekerjaan ini sebanyak 60 Man Month (Orang/bulan),
terdiri dari :
1. Ketua Tim Konsultan/Team Leader; 1 Orang
Seorang Sarjana Teknik Sipil atau Teknik Pengairan Strata 2 (S2) lulusan
Universitas Negeri atau Universitas Swasta yang telah disamakan dengan
pengalaman kerja dibidang supervisi konstruksi sekurang-kurangnya 4 tahun,
serta berpengalaman sebagai Ketua Tim minimal 2 kali. Selain itu, Ketua Tim
juga harus memiliki keahlian di bidang sumber daya air, khususnya di bidang
pantai. Sebagai Ketua Tim, tugas utamanya adalah memimpin dan mengkoordinir
seluruh kegiatan anggota Tim Kerja dalam pelaksanaan pekerjaan.
Harus memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) yang dikeluarkan oleh asosiasi profesi
atau Sertifikat Keahlian (SKA) sebagai Ahli Madya Sumber Daya Air yang
dikeluarkan oleh LPJK dengan klasifikasi bidang yang sesuai. Tugas dan
tanggung jawab Ketua Tim :
• Ketua Tim berkewajiban melaksanakan koordinasi dan konsultasi kepada Pejabat
Pembuat Komitmen atau Direksi Konsultan selama pelaksanaan pekerjaan dan
melaporkan progres fisik dan keuangan kegiatan, permasalahan yang timbul
selama pelaksanaan kegiatan serta rencana pelaksanaan kegiatan di masa
mendatang;
• Ketua Tim bertugas mengkoordinasi para tenaga ahli, para asisten dan para staf
pendukung kegiatan ini. Ketua tim selama pelaksanaan kegiatan harus terus
berada di lapangan atau di kantor konsultan yang berada di Kota Jakarta;
• Melakukan evaluasi rencana kerja dan kegiatan para tenaga ahli;
• Menganalisis dan menginterprestasikan semua data dan informasi serta tanggung
jawab dalam menentukan hasil evaluasi yang berkaitan dengan lingkup pekerjaan
bersama tenaga ahli lainnya;
• Ketua Tim berkewajiban melaporkan setiap laporan yang harus diserahkan kepada
Pejabat Pembuat Komitmen dan bertanggung jawab apabila terjadi keterlambatan.

2. Ahli Pantai; 1 Orang


Seorang Sarjana Teknik Sipil atau Teknik Pengairan Strata 1 (S1) lulusan
Universitas Negeri atau Universitas Swasta yang telah disamakan dengan
pengalaman kerja sekurang-kurangnya 4 tahun dalam pekerjaan supervisi
konstruksi, khususnya bidang pantai. Selain itu, Seorang Ahli Pantai harus dapat
melakukan analisis, melakukan review desain, perhitungan engineering serta
evaluasi di bidang pantai.
Harus memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) yang dikeluarkan oleh asosiasi profesi
atau Sertifikat Keahlian (SKA) sebagai Ahli Muda Sumber Daya Air yang
dikeluarkan oleh LPJK dengan klasifikasi bidang yang sesuai. Tugas dan
Tanggung Jawab Ahli Pantai :
• Membantu Team Leader dan bertanggung jawab melakukan analisis dan review
desain hidraulik pantai;
• Mempelajari dengan seksama hidrolika Pantai Jakarta serta mengumpulkan data
sekunder dan referensi yang ada;
• Melakukan analisis dan evaluasi serta kaji ulang, jika diperlukan, sehubungan
dengan hidraulik pantai dan transpor sedimen pada lokasi kegiatan pembangunan
Pengaman pantai selama pelaksanaan kegiatan;
• Memberi rekomendasi teknis apabila dibutuhkan baik dari PPK maupun Direksi
Konsultan.

3. Ahli Struktur (Bangunan Air); 1 Orang


Seorang Sarjana Teknik Sipil atau Teknik Pengairan Strata 1 (S1) lulusan
Universitas Negeri atau Universitas Swasta yang telah disamakan dengan
pengalaman kerja sekurang-kurangnya 4 tahun dalam pekerjaan supervisi
konstruksi, khususnya bidang konstruksi pengaman pantai. Selain itu, seorang
Ahli Struktur harus dapat melakukan analisis, review desain, perhitungan
engineering serta evaluasi di bidang konstruksi pengaman pantai.
Harus memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) yang dikeluarkan oleh asosiasi profesi
atau Sertifikat Keahlian (SKA) sebagai Ahli Muda Sumber Daya Air yang
dikeluarkan oleh LPJK dengan klasifikasi bidang yang sesuai. Tugas dan
Tanggung Jawab Ahli Struktur :
• Membantu Team Leader dan bertanggung jawab melakukan analisis, evaluasi dan
kaji ulang struktur bangunan pengaman pantai; breakwater dan drainase;
• Mempelajari dengan seksama konstruksi bangunan pengaman pantai, kolam
retensi dan bangun sipil pompa banjir yang akan dibangun;
• Melakukan analisis dan evaluasi serta kaji ulang, jika diperlukan, sehubungan
dengan konstruksi pengaman pantai yang akan dibangun termasuk bangunan sipil
pada kolam retensi dan pompa banjir yang akan dibangun;
• Melakukan analisis dan evaluasi serta kaji ulang, jika diperlukan, sehubungan
dengan mekanika bahan dan uji material yang akan digunakan pada konstruksi
pengaman pantai, kolam retensi dan pompa banjir yang akan dibangun;
• Memberi rekomendasi teknis apabila dibutuhkan baik dari PPK maupun Direksi
Konsultan.

4. Ahli Geodesi; 1 Orang


Seorang Sarjana Teknik Geodesi atau Sarjana Teknik Sipil Strata 1 (S1) lulusan
Universitas Negeri atau Universitas Swasta yang telah disamakan dengan
pengalaman kerja sekurang-kurangnya 4 tahun dalam menangani pekerjaan
pengukuran dan pemetaan garis pantai dan muara sungai di lapangan.
Harus memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) yang dikeluarkan oleh asosiasi profesi
atau Sertifikat Keahlian (SKA) sebagai Ahli Muda Geodesi/pengukuran yang
dikeluarkan oleh LPJK dengan klasifikasi bidang yang sesuai. Tugas dan
tanggung jawab Ahli Geodesi adalah :
• Mengumpulkan peta topografi, peta rupa bumi dan citra satelit yang mencakup
tujuh lokasi dan menyerahkan kepada Direksi Konsultan;
• Melakukan kegiatan pengukuran dan pengolahan data ukur sesuai dengan survei
lapangan dan survei topografi;
• Menggambar long section dan cross section serta memetakan situasi hasil
pengukuran dengan skala 1:1.000;
• Menyusun laporan survei topografi yang mencakup peta topografi, peta rupa
bumi dan citra satelit, data hasil pengukuran dan pengolahan data, penggambaran
situasi garis pantai dengan luas daerah survei seluas 25 ha.

5. Ahli Lingkungan; 1 Orang


Sarjana Teknik Lingkungan Strata 1 (S1) lulusan Universitas Negeri atau
Universitas Swasta yang telah disamakan dengan pengalaman kerja sekurang-
kurangnya 4 tahun dalam pekerjaan supervisi konstruksi, khususnya bidang
konstruksi pembangunan struktur pengaman pantai. Selain itu, seorang Ahli
Lingkungan harus dapat melakukan analisis, monitoring dan evaluasi di bidang
lingkungan selama pelaksanaan pembangunan berlangsung. Harus memiliki
Sertifikat Keahlian (SKA) yang dikeluarkan oleh asosiasi profesi atau Sertifikat
Keahlian (SKA) sebagai Ahli Lingkungan yang dikeluarkan oleh LPJK dengan
klasifikasi bidang yang sesuai.
Tugas dan Tanggung Jawab Ahli Lingkungan :
• Membantu Team Leader dan bertanggung jawab melakukan analisis, pemantauan
dan evaluasi aspek lingkungan pada kegiatan Pembangunan Pengaman Pantai
Jakarta Tahap 3;
• Mempelajari dengan seksama AMDAL kegiatan Pembangunan Pengaman Pantai
Jakarta;
• Melakukan monitoring dan menyusun laporan secara berkala sehubungan dengan
pelaksanaan AMDAL selama pelaksanakan kegiatan pembangunan berlangsung;
• Memberi rekomendasi teknis apabila dibutuhkan baik dari PPK maupun Direksi
Konsultan.

6. Quality dan Quantity Engineer (Ahli Pengendali Mutu dan Volume); 2 Orang
Sarjana Teknik Sipil Strata 1 (S1) lulusan Universitas Negeri atau Universitas
Swasta yang telah disamakan dengan pengalaman kerja sekurang-kurangnya 4
tahun dalam pekerjaan pengawasan mutu/kualitas dan pekerjaan pengawasan
kuantitas pekerjaan di lapangan, sehingga sesuai dengan spesifikasi teknik yang
telah ditetapkan dan dapat mengendalikan dengan benar volume atau kuantitas
pekerjaan yang sudah dilaksanakan.
Harus memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) yang dikeluarkan oleh asosiasi profesi
atau Sertifikat Keahlian (SKA) sebagai Ahli Muda Sumber Daya Air yang
dikeluarkan oleh LPJK dengan klasifikasi bidang yang sesuai. Tugas dan
Tanggung Jawab Quality dan Quantity Engineer (Ahli Pengendali Mutu dan
Volume) :
• Melakukan pengawasan mutu dan kualitas pekerjaan;
• Melakukan pemeriksaan pabrik yang akan memproduksi material yang
digunakan pada kegiatan Pembangunan Pengaman Pantai, kolam retensi dan
pompa banjir, drainase;
• Melakukan pengawasan pekerjaan material pabrikasi pada saat pembuatan di
pabrik sebelum dikirim ke lapangan;
• Melakukan pengawasan dan uji mutu pada material yang dicampur atau
dikerjakan di lapangan seperti pekerjaan beton ready mix, urugan tanah, dan
lain-lain;
• Membantu ketua tim dalam menyusun laporan pengendalian mutu pekerjaan;
• Melakukan pengawasan kuantitas pekerjaan dilapangan;
• Mengendalikan volume atau kuantitas pekerjaan yang sudah dilaksanakan;
• Bertanggung jawab atas penghitungan volume semua pekerjaan yang masuk
dalam lingkup pekerjaan dalam kontrak pekerjaan konstruksi;
• Membantu ketua tim dalam menyusun laporan mengenai volume pekerjaan.
7. Ahli Sosial Kemasyarakatan; 1 Orang
Seorang Sarjana Ilmu Sosial atau Komunikasi Strata 1 (S1) lulusan Universitas
Negeri atau Universitas Swasta yang telah disamakan dengan pengalaman kerja
sekurang-kurangnya 4 tahun dalam pekerjaan supervisi konstruksi, khususnya
bidang sosial kemasyarakatan pada suatu kegiatan konstruksi bangunan pengairan.
Selain itu, seorang Ahli Sosial Kemasyarakatan harus dapat melakukan analisis,
dan pemecahan masalah di bidang sosial kemasyarakatan agar kegiatan konstruksi
dapat berjalan secara lancar dan mendapat dukungan dari aspek sosial. Tugas dan
Tanggung Jawab Ahli Sosial Kemasyarakatan :
• Melakukan pemetaan aspek sosial kemasyarakatan yang ada di lapangan dan
melaporkan kepada PPK. Pemetaan tersebut mencakup pendataan masyarakat
terkena dampak pembangunan dan mengaktualisasi data tersebut secara berkala;
• Membantu Team Leader dan bertanggung jawab melakukan analisis dan evaluasi
aspek sosial yang ada di lapangan dan melaporkan kepada PPK secara berkala;
• Membantu PPK dalam mencarikan solusi pada suatu permasalahan sosial
kemasyarakatan yang mungkin terjadi selama pelaksanaan kegiatan
pembangunan Pengaman Pantai Jakarta Tahap 3;
• Memberi rekomendasi teknis apabila dibutuhkan baik dari PPK maupun Direksi
Konsultan.

8. Supervisor; 2 Orang
Sarjana Teknik Sipil atau Teknik Pengairan Strata 1 (S1) lulusan Universitas
Negeri atau yang telah disamakan dengan pengalaman kerja sekurang-kurangnya
4 tahun dalam pengawasan pekerjaan konstruksi sumber daya air.
Supervisor bertugas membantu Team Leader dalam melakukan pengawasan
pekerjaan konstruksi sesuai lokasi yang ditentukan, sbb:
- 1 orang supervisor : di Lokasi Muara Baru
- 1 orang supervisor : di Lokasi Kalibaru

Harus memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) yang dikeluarkan oleh asosiasi profesi
atau Sertifikat Keahlian Sertifikat Keahlian (SKA) sebagai Ahli Muda dan atau
Ahli Pratama yang dikeluarkan oleh LPJK dengan klasifikasi bidang yang sesuai.
Tugas dan tanggung jawab supervisor adalah :
• Membantu ketua tim dalam tahap persiapan pelaksanaan pekerjaan pengawasan
konstruksi;
• Membantu ketua tim dalam menyiapkan pertemuan awal dengan kontraktor dan
direksi pekerjaan;
• Melakukan inpeksi awal lapangan (joint inspection) bersama kontraktor untuk
mulai pelaksanaan pekerjaan, sesuai dengan yang tercantum dalam RMK
(kontraktor);
• Melaksanakan pengawasan pelaksanaan konstruksi mengacu pada spesifikasi
teknik, gambar pelaksanaan, metode pelaksanaan, pedoman teknis K3 Konstruksi,
serta pencegahan pencemaran lingkungan.

B. Tenaga Sub Professional/Asisten Tenaga Ahli


Tenaga Sub Profesional untuk mendukung pekerjaan ini sebanyak 60 Man Month
(Orang/bulan), terdiri dari :
1. Asisten Ahli Pantai; 1 Orang
Seorang Sarjana Teknik Sipil atau Teknik Pengairan Strata 1 (S1) lulusan
Universitas Negeri atau Universitas Swasta yang telah disamakan dengan
pengalaman kerja sekurang-kurangnya 2 tahun dalam pekerjaan supervisi
konstruksi, khususnya bidang pantai.
Asisten Ahli Pantai bertugas membantu Ahli Pantai dan Team Leader dalam
melakukan analisis, review desain, perhitungan engineering serta evaluasi di
bidang kepantaian sesuai lokasi yang ditentukan.
2. Asisten Ahli Bangunan Air; 1 Orang
Seorang Sarjana Teknik Sipil atau Teknik Pengairan Strata 1 (S1) lulusan
Universitas Negeri atau Universitas Swasta yang telah disamakan dengan
pengalaman kerja sekurang-kurangnya 2 tahun dalam pekerjaan supervisi
konstruksi, khususnya bidang pantai.
Asisten Ahli Bangunan Air bertugas membantu Ahli Struktur dan Team Leader
dalam melakukan analisis, review desain, perhitungan engineering serta evaluasi
di bidang struktur sesuai lokasi yang ditentukan.
3. Asisten Ahli Lingkungan; 1 Orang
Seorang Sarjana Teknik Lingkungan Strata 1 (S1) lulusan Universitas Negeri atau
Universitas Swasta yang telah disamakan dengan pengalaman kerja sekurang-
kurangnya 2 tahun dalam bidang monitoring lingkungan pada pekerjaan
konstruksi bangunan pengairan.
Asisten Ahli Lingkungan bertugas membantu Ahli Lingkungan dalam melakukan
analisis dan evaluasi pelaksanaan AMDAL pada kegiatan Pembangunan
Pengaman Pantai Jakarta Tahap 3.
4. Asisten Pengendali Mutu dan Volume; 2 Orang
Sarjana Teknik Sipil Strata 1 (S1) lulusan Universitas Negeri atau Universitas
Swasta yang telah disamakan dengan pengalaman kerja sekurang-kurangnya 2
tahun dalam pekerjaan pengawasan mutu/kualitas dan pengecekan kuantitas
pekerjaan di lapangan, sehingga sesuai dengan spesifikasi teknik yang telah
ditetapkan.
Asisten Pengendalian Mutu bertugas membantu Ahli Pengendalian Mutu dan
Volume dalam melakukan pengawasan mutu dan kuantitas/volume pekerjaan
yang diajukan pekerjaan di lapangan.
5. Asisten Ahli Sosial Kemasyarakatan; 1 Orang
Seorang Sarjana Sosial Strata 1 (S1), lulusan Universitas Negeri atau Universitas
Swasta yang telah disamakan dengan pengalaman kerja sekurang-kurangnya 2
tahun dalam bidang sosial.
Asisten Ahli Sosial Kemasyarakatan bertugas membantu Ahli Sosial
Kemasyarakatan dalam menganalisis permasalahan, melakukan sosialisasi pada
masyarakat selama pelaksanaan pekerjaan serta dapat membantu menyelesaikan
permasalahan-permasalahan berkaitan dengan masyarakat sesuai lokasi yang
ditentukan.
6. Inspektor; 4 Orang
Lulusan Diploma atau Sekolah Menengah Kejuruan Bidang Pembangunan
Sekolah Negeri atau Sekolah Swasta yang telah disamakan dengan pengalaman
kerja minimal 2 tahun dalam pekerjaan sumber daya air.
Inspektor bertugas membantu Supervisor dalam pengawasan pekerjaan konstruksi
di lapangan sesuai lokasi yang ditentukan, sbb:
- 2 orang inspektor membantu kegiatan pengawasan di lokasi Muara Baru
- 2 orang inspektor membantu kegiatan pengawasan di lokasi Kali Baru

C. Tenaga Pendukung
Tenaga Pendukung untuk mendukung pekerjaan ini sebanyak 96 Man Month
(Orang/bulan), terdiri dari :
1. Office Manager (1 Orang);
2. Surveyor (4 Orang ); masing-masing 2 orang di setiap lokasi
3. Operator CAD (2 Orang); masing-masing 1 orang di setiap lokasi
4. Tenaga Pembantu Surveyor (4 Orang).
5. Operator Komputer (2 Orang);
6. Sekretaris (1 Orang);
7. Office Boy (1 Orang);
8. Petugas Keamanan (1 Orang).
BAB IV
PELAPORAN DAN LAIN-LAIN

IV.1. SYARAT-SYARAT LAPORAN


Setiap laporan harus disusun dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar. Jumlah dan
distribusi laporan sesuai yang ditetapkan. Dalam pembuatan laporan, konsultan supervisi
harus konsultasi lebih dulu dengan Direksi Pekerjaan.

IV.2. LAPORAN MUTU KONTRAK


Paling lambat 2 (dua) minggu setelah diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK),
Konsultan harus menyusun dan menyerahkan Laporan Mutu Kontrak sebanyak 5 rangkap
setelah dipresentasikan dalam rapat dengan pihak-pihak terkait (dibuat risalah/notulen rapat
dan didokumentasikan), yang berisi antara lain:
- Bentuk susunan organisasi pelaksana pekerjaan, pembagian tugas dan kewenangan
serta mekanisme hubungan kerja;
- Daftar personil, lama waktu penugasan dan lingkup kerjanya;
- Uraian secara rinci semua kegiatan yang akan dilakukan disesuaikan dengan lingkup
pekerjaan yang tercantum pada Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini;
- Standar prosedur/desain/pedoman-pedoman/ketentuan teknis.

IV.3. LAPORAN PENDAHULUAN


Paling lambat 1 (satu) bulan setelah Konsultan Supervisi menerima SPMK (Surat Perintah
Mulai Kerja), Konsultan harus sudah menyerahkan Konsep Laporan Pendahuluan kepada
Direksi Pekerjaan. Selanjutnya Konsep Laporan tersebut dipaparkan/dibahas dalam rapat
dengan pihak-pihak terkait (dibuat risalah/notulen rapat dan didokumentasikan), dimana
mencakup:
• Hasil peninjauan lapangan atas setiap kegiatan yang dilakukan konsultan seperti yang
ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK);
• Kondisi lapangan, evaluasi data sekunder, identifikasi permasalahan dan hipotesa
awal penanggulangannya serta informasi yang diperoleh;
• Rencana kegiatan Tenaga Ahli, pengaturan pembagian waktu kerjanya, uraian
kegiatan yang akan dikerjakan, peralatan yang akan membantu kegiatan, metode kerja
atau prosedur yang akan diterapkan;
• Program kerja kegiatan konsultan yaitu urutan dan jenis kegiatan, penyerahan laporan
dan waktu yang diperlukan untuk diskusi yang dilengkapi dengan bagan alir atau
flowchart;
• Skema organisasi pelaksanaan kegiatan dilapangan yang akan menangani kegiatan
lapangan, pengaturan tugas masing-masing petugas atau tenaga ahlinya serta
mekanisme hubungan kerjanya;
• Rencana Mutu Kontrak (RMK) yang telah disiapkan konsultan;
▪ Setelah konsep laporan pendahuluan selesai dibahas dan dilanjutkan dengan
perbaikan, maka konsep tersebut dapat dijilid menjadi laporan pendahuluan dan
diperbanyak 5 rangkap.

IV.4. LAPORAN BULANAN


Laporan bulanan dibuat oleh Konsultan setiap bulan sebanyak 5 rangkap dan diserahkan
kepada Direksi Pekerjaan paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. Laporan bulanan adalah
laporan yang memuat tentang kemajuan pekerjaan (progress) masing-masing kegiatan dan
rencana kegiatan bulan berikutnya lengkap dengan jadwal pelaksanaan yang terdiri dari
program kegiatan dan realisasi kegiatan yang ada.

IV.5. LAPORAN INTERIM


Laporan interim diserahkan paling lambat akhir bulan ke-3 yang memuat tentang hasil
pekerjaan sementara yang dilengkapi dengan analisa sementara hasil lapangan.
Laporan interim harus dipresentasikan/dibahas terlebih dahulu untuk mendapatkan masukan
dan koreksi. Selanjutnya, setelah selesai harus diserahkan kepada Direksi Pekerjaan sebanyak
5 rangkap.

IV.6. KONSEP LAPORAN AKHIR


Konsep laporan akhir adalah laporan yang memuat tentang hasil pekerjaan yang dilengkapi
dengan peta/gambar dan teknis pelaksanaan pekerjaan di lapangan. konsep laporan akhir
diserahkan kepada Direksi Pekerjaan sebanyak 5 rangkap dan dipresentasikan/dibahas untuk
mendapatkan masukan dan koreksi yang bisa melengkapi laporan akhir. Pembahasan draft
laporan akhir harus dilaksanakan paling lambat 1 (satu) bulan sebelum masa kontrak
berakhir.

IV.7. LAPORAN AKHIR


Laporan akhir merupakan penyempurnaan dari konsep laporan akhir yang terdiri dari laporan
ringkasan eksekutif (executive summary) dan laporan utama. Laporan ini akan diserahkan
kepada Direksi Pekerjaan setelah selesai dari perbaikan dan melalui tahapan asistensi dengan
Direksi Pekerjaan. Diserahkan sebanyak 5 rangkap lengkap paling lambat pada tanggal
berakhirnya kontrak pekerjaan.

IV.8. LAPORAN PENUNJANG


Laporan Penunjang merupakan pelengkap Laporan Akhir, yang mencakup:
1. Laporan Review Desai, dengan rincian:
- Laporan review desain Pembangunan Pengaman Pantai Jakarta masing-masing
sebanyak 5 eksemplar.
- Nota desain Pembangunan Pengaman Pantai Jakarta, masing-masing sebanyak 5
eksemplar.
- Gambar review desain Pembangunan Pengaman Pantai Jakarta, masing-masing
sebanyak 5 eksemplar.
2. Laporan revisi review desain diserahkan bersamaan dengan laporan akhir final paling
lambat pada tanggal berakhirnya kontrak pekerjaan. Konsultan harus sudah
menyerahkan konsep laporan pendahuluan kepada Direksi Pekerjaan. Selanjutnya
konsep laporan tersebut dipresentasikan/dibahas dalam rapat dengan pihak- pihak
terkait (dibuat risalah / notulen rapat dan didokumentasikan).
3. Laporan penataan kawasan termasuk permodelan 3 dimensi tanggul dalam bentuk
animasi dan kawasan sekitar tanggul.

IV.9. DISKUSI / RAPAT-RAPAT


Konsultan harus mengadakan diskusi/presentasi kepada Pengguna Jasa atau wakilnya yang
ditunjuk. Pokok permasalahan yang dibahas adalah mengenai pekerjaan yang telah
diselesaikan (progress report) sekaligus menyampaikan alternatif pilihan guna memperoleh
persetujuan, permasalahan/ hambatan yang ditemukan/ dihadapi, serta pengajuan program
kerja selanjutnya. Diskusi yang dilaksanakan diantaranya diskusi Laporan Rencana Mutu
Kontrak, Pendahuluan, Bulanan, Interm, Konsep Laporan Akhir, Laporan Akhir serta setiap
ada perubahan/review desain.

IV.10. PENGGANDAAN CD
Seluruh laporan di atas harus dimasukkan kedalam CD dan HDD (Hard Disk Drive)
Eksternal, serta digandakan masing-masing paket pekerjaan sebanyak 10 (sepuluh) buah
CD/DVD dan 2 buah HDD.

IV.11. TUGAS DAN KEWAJIBAN


1. Tugas dan Kewajiban Konsultan
Konsultan bertugas dan berkewajiban menyediakan tenaga pelaksana,
sarana/prasarana pekerjaan serta melaksanakan pekerjaan sesuai Term of Reference
(TOR / KAK) dan ketentuan lain yang berlaku.
2. Tugas dan Kewajiban Pengguna Jasa
Pengguna Jasa dalam hal ini diwakilkan oleh Direksi Pekerjaan akan memberikan
kemudahan untuk memperoleh atau menggunakan data/informasi yang ada sejauh
dalam batas wewenang pemberi pekerjaan.

IV.12. LAIN – LAIN


1. Konsultan harus menunjuk seorang wakilnya yang sewaktu-waktu dapat dihubungi
dalam rangka pelaksanaan pekerjaan dan mempunyai kuasa penuh untuk bertindak
dan mengambil keputusan atas nama konsultan;
2. Semua perangkat yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan harus
disediakan oleh Konsultan;
Hal – hal yang belum tercantum dalam KAK pekerjaan ini akan dijelaskan dalam acara
penjelasan pekerjaan.

Jakarta, 29 Maret 2019


PPK Perencanaan
Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara
SNVT Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara

Vincentius Herdy Bayu Asri, ST, M.Sc


NIP. 19830313 201012 1 004

Anda mungkin juga menyukai