II.1. UMUM
Secara umum lingkup kegiatan konsultan supervisi pada kegiatan Supervisi Pembangunan
Pengaman Pantai di Jakarta Tahap 3 ini adalah sebagai berikut:
a. Konsultan harus memahami semua data dan dokumen yang telah disusun yang
berkaitan dengan perencanaan (desain), serta Dokumen Kontrak Pekerjaan
Konstruksi, sehingga dapat dipakai sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Mutu
Kontrak (RMK). Dokumen RMK tersebut selanjutnya dipakai sebagai kendali
pekerjaan supervisi konstruksi.
b. Membantu PPK Pelaksanaan dan Perencanaan PTPIN, SNVT Pembangunan Terpadu
Pesisir Ibukota Negara dalam melaksanakan pengawasan Pembangunan Pengaman
Pantai di Jakarta Tahap 3 dan melakukan pemeriksaan serta membantu memberikan
petunjuk agar pelaksanaan pekerjaan benar-benar berlangsung sesuai dengan
ketentuan dalam kontrak dan jadwal pelaksanaannya. Dengan demikian, Konsultan
harus memahami RMK yang disediakan oleh Penyedia yang dipakai sebagai
pedoman/acuan pemeriksaan. Jika RMK yang disediakan oleh Penyedia kurang
lengkap, maka pihak Konsultan harus memberikan masukan untuk perbaikan RMK
kepada pihak Penyedia.
c. Memberi saran dan masukan kepada PPK Pelaksanaan dan Perencanaan PTPIN,
SNVT Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara jika terdapat permasalahan
yang menyangkut dokumen kontrak, isu sosial dan lingkungan serta permasalahan
non teknis lainnya yang terjadi selama pelaksanaan kegiatan.
d. Membantu dan memberikan saran kepada PPK Pelaksanaan dan Perencanaan PTPIN,
SNVT Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara dalam menyelesaikan
perbedaan pendapat yang mungkin timbul dengan Penyedia dan memberikan
pendapat yang diminta maupun tidak, berdasarkan pertimbangan dan analisa obyektif
terhadap semua tuntutan yang mungkin diajukan oleh Penyedia.
e. Melakukan kajian dan memberi saran kepada PPK Pelaksanaan dan Perencanaan
PTPIN, SNVT Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara apabila terjadi
perubahan desain dan spesifikasi, kuantitas, biaya, dan waktu pelaksanaan.
f. Mengikuti rapat-rapat yang diadakan oleh PPK Pelaksanaan dan Perencanaan PTPIN,
SNVT Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara dan Pengawas Lapangan
sehubungan dengan kegiatan Pembangunan Pengaman Pantai di Jakarta Tahap 3.
g. Dalam melaksanakan pekerjaan pengawasan konstruksi, diberlakukan sistem Asisten
Konsep.
II.4. PERALATAN
Semua personil yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan supervisi konstruksi ini harus
disediakan oleh pihak Konsultan, dengan spesifikasi yang dijelaskan pada BAB III. Begitu
juga peralatan-peralatan yang diperlukan selama melaksanakan pekerjaan supervisi
konstruksi ini harus disediakan oleh pihak Konsultan untuk menunjang kelancaran pekerjaan,
di antaranya:
a. Sewa kendaraan bermotor roda empat sebanyak 3 (tiga) unit, yang akan digunakan
sebagai penunjang kegiatan Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai di Jakarta Tahap 3
selama masa kontrak pekerjaan Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai di Jakarta
Tahap 3 dengan spesifikasi teknis sebagai berikut : minibus kapasitas 6 (orang) s.d 8
(orang) termasuk pengemudi.
b. Sewa kendaraan bermotor roda dua sebanyak 4 (empat) unit, yang akan digunakan
sebagai penunjang kegiatan supervisi pembangunan konstruksi pengaman pantai di
Kalibaru dan peningkatan struktur pengaman pantai Jakarta dengan lokasi di Muara
Baru, selama masa kontrak pekerjaan Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai di
Jakarta Tahap 3.
c. Sewa kantor untuk mendukung pelaksanaan Pekerjaan Supervisi Pembangunan
Pengaman Pantai Jakarta di Tahap 3 selama masa kontrak pekerjaan Supervisi
Pembangunan Pengaman Pantai di Jakarta Tahap 3.
d. Sewa komputer Laptop dan printer sebanyak 3 (tiga) unit untuk mendukung pelaksanaan
pekerjaan Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai di Jakarta Tahap 3 selama masa
kontrak pekerjaan Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai di Jakarta Tahap 3.
e. Sewa Infocus sebanyak 1 (satu) unit untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan Supervisi
Pembangunan Pengaman Pantai di Jakarta Tahap 3 selama masa kontrak pekerjaan
Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai di Jakarta Tahap 3.
f. Sewa drone sebanyak 1 (satu) unit untuk mendukung dokumentasi dan pelaksanaan
pekerjaan Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai di Jakarta Tahap 3 selama masa
kontrak pekerjaan Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai di Jakarta Tahap 3.
g. Sewa plotter sebanyak 1 (satu) unit dan mesin photocopy sebanyak 1 buah untuk
mendukung pelaksanaan pekerjaan Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai di Jakarta
Tahap 3 selama masa kontrak pekerjaan Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai di
Jakarta Tahap 3.
h. Sewa peralatan survei topografi berupa total station sebanyak 2 (dua) unit yang
digunakan sebagai penunjang kegiatan supervisi Pembangunan Pengaman Pantai di
Jakarta Tahap 3 selama masa kontrak pekerjaan Supervisi Pembangunan Pengaman
Pantai di Jakarta Tahap 3.
i. Pengadaan Bahan Habis Pakai berupa kertas dan tinta sebanyak 1 (satu) set setiap bulan
yang digunakan sebagai penunjang kegiatan Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai di
Jakarta Tahap 3 selama masa kontrak pekerjaan Supervisi Pembangunan Pengaman
Pantai di Jakarta Tahap 3
j. Pembayaran bulanan telepon/fax/Hp setiap bulan yang digunakan sebagai penunjang
kegiatan Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai di Jakarta Tahap 3 selama selama
masa kontrak.
k. Pengadaan perlengkapan lapangan sebanyak 1 (satu) set digunakan sebagai penunjang
kegiatan selama masa kontrak pekerjaan Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai di
Jakarta Tahap 3.
A. Tenaga Ahli/Profesional
Tenaga Profesional untuk mendukung pekerjaan ini sebanyak 60 Man Month (Orang/bulan),
terdiri dari :
1. Ketua Tim Konsultan/Team Leader; 1 Orang
Seorang Sarjana Teknik Sipil atau Teknik Pengairan Strata 2 (S2) lulusan
Universitas Negeri atau Universitas Swasta yang telah disamakan dengan
pengalaman kerja dibidang supervisi konstruksi sekurang-kurangnya 4 tahun,
serta berpengalaman sebagai Ketua Tim minimal 2 kali. Selain itu, Ketua Tim
juga harus memiliki keahlian di bidang sumber daya air, khususnya di bidang
pantai. Sebagai Ketua Tim, tugas utamanya adalah memimpin dan mengkoordinir
seluruh kegiatan anggota Tim Kerja dalam pelaksanaan pekerjaan.
Harus memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) yang dikeluarkan oleh asosiasi profesi
atau Sertifikat Keahlian (SKA) sebagai Ahli Madya Sumber Daya Air yang
dikeluarkan oleh LPJK dengan klasifikasi bidang yang sesuai. Tugas dan
tanggung jawab Ketua Tim :
• Ketua Tim berkewajiban melaksanakan koordinasi dan konsultasi kepada Pejabat
Pembuat Komitmen atau Direksi Konsultan selama pelaksanaan pekerjaan dan
melaporkan progres fisik dan keuangan kegiatan, permasalahan yang timbul
selama pelaksanaan kegiatan serta rencana pelaksanaan kegiatan di masa
mendatang;
• Ketua Tim bertugas mengkoordinasi para tenaga ahli, para asisten dan para staf
pendukung kegiatan ini. Ketua tim selama pelaksanaan kegiatan harus terus
berada di lapangan atau di kantor konsultan yang berada di Kota Jakarta;
• Melakukan evaluasi rencana kerja dan kegiatan para tenaga ahli;
• Menganalisis dan menginterprestasikan semua data dan informasi serta tanggung
jawab dalam menentukan hasil evaluasi yang berkaitan dengan lingkup pekerjaan
bersama tenaga ahli lainnya;
• Ketua Tim berkewajiban melaporkan setiap laporan yang harus diserahkan kepada
Pejabat Pembuat Komitmen dan bertanggung jawab apabila terjadi keterlambatan.
6. Quality dan Quantity Engineer (Ahli Pengendali Mutu dan Volume); 2 Orang
Sarjana Teknik Sipil Strata 1 (S1) lulusan Universitas Negeri atau Universitas
Swasta yang telah disamakan dengan pengalaman kerja sekurang-kurangnya 4
tahun dalam pekerjaan pengawasan mutu/kualitas dan pekerjaan pengawasan
kuantitas pekerjaan di lapangan, sehingga sesuai dengan spesifikasi teknik yang
telah ditetapkan dan dapat mengendalikan dengan benar volume atau kuantitas
pekerjaan yang sudah dilaksanakan.
Harus memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) yang dikeluarkan oleh asosiasi profesi
atau Sertifikat Keahlian (SKA) sebagai Ahli Muda Sumber Daya Air yang
dikeluarkan oleh LPJK dengan klasifikasi bidang yang sesuai. Tugas dan
Tanggung Jawab Quality dan Quantity Engineer (Ahli Pengendali Mutu dan
Volume) :
• Melakukan pengawasan mutu dan kualitas pekerjaan;
• Melakukan pemeriksaan pabrik yang akan memproduksi material yang
digunakan pada kegiatan Pembangunan Pengaman Pantai, kolam retensi dan
pompa banjir, drainase;
• Melakukan pengawasan pekerjaan material pabrikasi pada saat pembuatan di
pabrik sebelum dikirim ke lapangan;
• Melakukan pengawasan dan uji mutu pada material yang dicampur atau
dikerjakan di lapangan seperti pekerjaan beton ready mix, urugan tanah, dan
lain-lain;
• Membantu ketua tim dalam menyusun laporan pengendalian mutu pekerjaan;
• Melakukan pengawasan kuantitas pekerjaan dilapangan;
• Mengendalikan volume atau kuantitas pekerjaan yang sudah dilaksanakan;
• Bertanggung jawab atas penghitungan volume semua pekerjaan yang masuk
dalam lingkup pekerjaan dalam kontrak pekerjaan konstruksi;
• Membantu ketua tim dalam menyusun laporan mengenai volume pekerjaan.
7. Ahli Sosial Kemasyarakatan; 1 Orang
Seorang Sarjana Ilmu Sosial atau Komunikasi Strata 1 (S1) lulusan Universitas
Negeri atau Universitas Swasta yang telah disamakan dengan pengalaman kerja
sekurang-kurangnya 4 tahun dalam pekerjaan supervisi konstruksi, khususnya
bidang sosial kemasyarakatan pada suatu kegiatan konstruksi bangunan pengairan.
Selain itu, seorang Ahli Sosial Kemasyarakatan harus dapat melakukan analisis,
dan pemecahan masalah di bidang sosial kemasyarakatan agar kegiatan konstruksi
dapat berjalan secara lancar dan mendapat dukungan dari aspek sosial. Tugas dan
Tanggung Jawab Ahli Sosial Kemasyarakatan :
• Melakukan pemetaan aspek sosial kemasyarakatan yang ada di lapangan dan
melaporkan kepada PPK. Pemetaan tersebut mencakup pendataan masyarakat
terkena dampak pembangunan dan mengaktualisasi data tersebut secara berkala;
• Membantu Team Leader dan bertanggung jawab melakukan analisis dan evaluasi
aspek sosial yang ada di lapangan dan melaporkan kepada PPK secara berkala;
• Membantu PPK dalam mencarikan solusi pada suatu permasalahan sosial
kemasyarakatan yang mungkin terjadi selama pelaksanaan kegiatan
pembangunan Pengaman Pantai Jakarta Tahap 3;
• Memberi rekomendasi teknis apabila dibutuhkan baik dari PPK maupun Direksi
Konsultan.
8. Supervisor; 2 Orang
Sarjana Teknik Sipil atau Teknik Pengairan Strata 1 (S1) lulusan Universitas
Negeri atau yang telah disamakan dengan pengalaman kerja sekurang-kurangnya
4 tahun dalam pengawasan pekerjaan konstruksi sumber daya air.
Supervisor bertugas membantu Team Leader dalam melakukan pengawasan
pekerjaan konstruksi sesuai lokasi yang ditentukan, sbb:
- 1 orang supervisor : di Lokasi Muara Baru
- 1 orang supervisor : di Lokasi Kalibaru
Harus memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) yang dikeluarkan oleh asosiasi profesi
atau Sertifikat Keahlian Sertifikat Keahlian (SKA) sebagai Ahli Muda dan atau
Ahli Pratama yang dikeluarkan oleh LPJK dengan klasifikasi bidang yang sesuai.
Tugas dan tanggung jawab supervisor adalah :
• Membantu ketua tim dalam tahap persiapan pelaksanaan pekerjaan pengawasan
konstruksi;
• Membantu ketua tim dalam menyiapkan pertemuan awal dengan kontraktor dan
direksi pekerjaan;
• Melakukan inpeksi awal lapangan (joint inspection) bersama kontraktor untuk
mulai pelaksanaan pekerjaan, sesuai dengan yang tercantum dalam RMK
(kontraktor);
• Melaksanakan pengawasan pelaksanaan konstruksi mengacu pada spesifikasi
teknik, gambar pelaksanaan, metode pelaksanaan, pedoman teknis K3 Konstruksi,
serta pencegahan pencemaran lingkungan.
C. Tenaga Pendukung
Tenaga Pendukung untuk mendukung pekerjaan ini sebanyak 96 Man Month
(Orang/bulan), terdiri dari :
1. Office Manager (1 Orang);
2. Surveyor (4 Orang ); masing-masing 2 orang di setiap lokasi
3. Operator CAD (2 Orang); masing-masing 1 orang di setiap lokasi
4. Tenaga Pembantu Surveyor (4 Orang).
5. Operator Komputer (2 Orang);
6. Sekretaris (1 Orang);
7. Office Boy (1 Orang);
8. Petugas Keamanan (1 Orang).
BAB IV
PELAPORAN DAN LAIN-LAIN
IV.10. PENGGANDAAN CD
Seluruh laporan di atas harus dimasukkan kedalam CD dan HDD (Hard Disk Drive)
Eksternal, serta digandakan masing-masing paket pekerjaan sebanyak 10 (sepuluh) buah
CD/DVD dan 2 buah HDD.