PELAKSANAAN PEKERJAAN
...........
Halaman: dari
No.Dok :01/RMK/02/2021
Tgl Diterbitkan :14 Maret 2021
No.Revisi : Edisi - 1
Paraf :
LEMBAR PENGESAHAN
PERSETUJUAN
DIPERIKSA OLEH
DISUSUN OLEH DISAHKAN OLEH
URAIAN Tim Direksi Teknis
PPK
.......
..... .....
NAMA
TANDA TANGAN
13 - Maret - 2021 20 – Maret 2021
TANGGAL
UNIT PENERIMA
1. SNVT Pelaksanaan .....
3. Direksi Teknis
1
.PELAKSANAAN PEKERJAAN
...........
Halaman: dari
No.Dok :01/RMK/02/2021
Tgl Diterbitkan :14 Maret 2021
No.Revisi : Edisi - 1
Paraf :
STATUS DOKUMEN
EDISI : 1 EDISI : 2 EDISI :
2
.PELAKSANAAN PEKERJAAN
...........
Halaman: dari
No.Dok :01/RMK/02/2021
Tgl Diterbitkan :14 Maret 2021
No.Revisi : Edisi - 1
Paraf :
SEJARAHDOKUMEN
3
.PELAKSANAAN PEKERJAAN
...........
Halaman: dari
No.Dok :01/RMK/02/2021
Tgl Diterbitkan :14 Maret 2021
No.Revisi : Edisi - 1
Paraf :
4
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................................1
SEJARAHDOKUMEN..................................................................................................1
DAFTAR ISI..................................................................................................................4
1. LATAR BELAKANG.........................................................................................5
2. INFORMASI KEGIATAN................................................................................10
3. SASARANMUTU.............................................................................................16
9. JADWALPERSONIL........................................................................................18
11. RENCANADANMETODAVERIFIKASI,VALIDASI,MONITORING,EVALUASI,
INSPEKSI DAN PENGUJIAN.......................................................................103
1. LATAR BELAKANG
Penerapan Sistem Manajemen Mutu pada seluruh unit pelaksana kegiatan adalah wajib
dilaksanakan dengan mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
04/PRT/M/2009 tentang Pedoman Sistem Manajemen Mutu Dilingkungan Departemen
Pekerjaan Umum. Dengan diterbitkannya Peraturan Menteri tersebut, maka diharapkan unit
pelaksana kegiatan dapat bekerja secara lebih Profesional dan mempertanggung jawabkan
5
hasil kegiatan tersebut kepada System. Dalam System manajemen mutu semua tahapan
pekerjaan harus ditata dan diatur dalam suatu rangkaian proses kerja yang baku, tetapi tetap
harus fleksibel menyesuaikan kondisi dan bentuk pengendaliannya, serta dipastikan telah
memenuhi semua persyaratan, yaitu sudah memenuhi spesifikasi teknis, peraturan
perundangan dan persyaratan lainnya.
Penerapan SMM pada prinsipnya adalah “Write what you do and Do what you write”.
Dengan mengidentifikasi semua proses kegiatan pada satu unit kegiatan serta penugasan
personil-personil yang sudah terseleksi memiliki kompetensi yang cukup untuk
melaksanakan proses tersebut. Mereka harus mampu bekerja secara mumpuni pada masing-
masing proses kerja yang menjadi tanggungjawabnya, karena dalam rangkaian tahapan
pekerjaan tersebut mereka harus bekerja sesuai tugas, wewenang dan tanggungjawabnya
masing-masing dan mengupayakan tidak terjadi kesalahan, yang dapat menjadikan
tertundanya proses kerja selanjutnya.
Dalam rangka usaha menjaga dan meningkatkan kualitas pekerjaan, maka diperlukan suatu
panduan pengendalian mutu proses serta persyaratan-persyaratan yang harus dilaksanakan
dalam pelaksanaan pekerjaan, yaitu berupa Rencana Mutu Kontrak (RMK).
Rencana Mutu Kontrak adalah suatu pedoman jaminan mutu dalam pelaksanaan pekerjaan
agar produk akhir pekerjaan sesuai dengan syarat teknis yang tercantum dalam kontrak.
Rencana Mutu Kontrak (RMK) ini digunakan untuk memonitor dan menilai pelaksanaan /
penerapan spesifikasi teknik yang melekat pada kontrak kerja konstruksi antara PPK Irigasi
dan Rawa I Balai Wilayah Sungai Sulawesi II - Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu
Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Sulawesi II – Prov. Gorontalo dengan Penyedia
Jasa PT. Laleva Indah Lestari.
Rencana Mutu Kontrak (RMK) dimaksudkan untuk menerapkan lingkup prosedur jaminan
mutu pelaksanaan kontrak pekerjaan dan dijadikan sebagai acuan untuk menguraikan
secara rinci, lengkap dan jelas tentang tata cara melaksanakan pekerjaan secara benar
6
sesuai dengan tahapan kegiatan yang disyaratkan dalam dokumen pelaksanaan (dokumen
kontrak).
7
KATA PENGANTAR
Sebagai realisasi kontrak kerja antara PPK Irigasi dan Rawa I dengan PT. Laleva Indah
Lestari mengenai pekerjaan Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri (Lanjutan)
sebagai Kontraktor Pelaksana PT. Laleva Indah Lestari berkewajiban menyusun Laporan
Rencana Mutu Kontrak (RMK).
Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK) meliputi penjelasan tentang semua kegiatan yang
akan dilakukan oleh Kontraktor, termasuk metoda pelaksanaan, sarana yang dipergunakan
dan jadwal pelaksanaan pekerjaan. Tujuan dari Laporan ini untuk evaluasi dan pengawasan
pelaksanaan pekerjaan yang akan dilakukan oleh Kontraktor.
Demikian Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK) disusun dengan harapan dapat digunakan
untuk kemajuan pekerjaan secara keseluruhan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan
baik dan tepat waktu.
TUJUAN
Rencana Mutu Kontrak ini dimaksudkan untuk menerapkan lingkup prosedur jaminan mutu
dan tujuan mutu kontrak serta hal-hal lainnya yang timbul dalam proses pelaksanaan.
8
Tujuan rencana Mutu Kontrak ini untuk menentukan arah pengendalian proses pelaksanaan
pekerjaan sehingga diharapkan dapat memperoleh produk yang bermutu sesuai perencanaan
dan dokumen kontrak.
Pedoman ini diterapkan dalam proses pelaksanaan pekerjaan untuk memantau dan menilai
spesifikasi teknis kontrak, sehingga dimungkinkan adanya prosedur tambahan untuk
mendukung rencana mutu.
2. INFORMASI KEGIATAN
a. Pengguna Jasa
9
Nama Satker : Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Pelaksanaan Jaringan
Pemanfaatan Air Sulawesi II Prov. Gorontalo
b. Penyedia Jasa
Alamat Penyedia Jasa : Jl. Tulukabessy RT. 003 Rw. 01 Siriamau Ambon
Nomor SPMK :
Jangka Waktu Pelaksanaan : 240 (dua ratus empat puluh) hari kalender ditambah
Masa Pemeliharaan selama 180 ( seratus delapan puluh )
hari kalender.
10
LOKASI PROYEK
Proyek Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri (lanjutan) ini terletak di Kecamatan
Randangan Kab. Pohuwato Provinsi Gorontalo.
11
DESKRIPSI PEKERJAAN
A. UMUM
Pekerjaan Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri (Lanjutan) mencangkup
Pengadaan dan pemasangan bangunan Jaringan Irigasi sesuai dengan prosedur mutu
(kualitas), Pekerjaan volume (kuantitas), pengendalian waktu pelaksanaan, metode kerja, dan
pengetasan hasil Pekerjaan Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri (Lanjutan) Kab.
Pohuwato yang akan dilaksanakan/dikerjakan oleh pelaksana pekerjaan di Kab. Pohuwato.
B. PEKERJAAN PEMBUANGAN
1. Pembersihan dan Stripping/Kosrekan (A)
2. Galian Tanah Biasa (A)
3. Timbunan/Urugan Tanah Kembali dipadatkan (A)
13
11. Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja B : 0,90 H : 0,60
12. Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja B : 0,95 H : 0,70
13. Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja B : 1,10 H : 0,55
14. Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja B : 1,30 H : 1,00
15. Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja B : 1,40 H : 1,25
3. SASARANMUTU
a) Terselenggaranya kegiatan pekerjan Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri
(Lanjutan) tepat biaya, tepat mutu, tepat waktu serta tertib administrasi, dengan
senantiasa memonitor setiap kegiatan dan mengevaluasi hambatan-hambatan dan
kendala-kendala yang mungkin dan telah muncul agar tidak mempengaruhi kegiatan
utama.
b) Melaksanakan kegiatan Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri (Lanjutan)
dengan mengutamakan kepuasan pelanggan dengan prinsip Tepat Waktu, Mutu dan
Tertib Administrasi.
15
5. STRUKTUR ORGANISASI TUGAS & TANGGUNG JAWAB
Keterangan :
: Garis Instruksi
: Garis Koordinasi
17
Menyiapkan usulan proyek-proyek baru.
Mengkoordinasikan program proyek dengan program lainnya serta membantu
memberikan informasi terhadap rencana kegiatan yang akan dilakukan dan
membantu menangani permasalahan yang terjadi.
Mengkoordinasikan penanganan aspek pengelolaaan lingkungan yang mencakup
studi analisa, pengamatan dan penelitian aspek lingkungan, kaitannya dengan
pekerjaan fisik yang akan datang, sedang dan akan dillaksanakan.
Mengkoordinasikan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap
pelaksannan pekerjaan oleh penyedia jasa konsultasi yang diselenggarakan bagian
pelaksana kegiatan.
Melaporkan hasil koordinasi yang telah dilakukan pada butir-butir di atas kepada
Pejabat Pembuat Komitmen.
19
5.1.7 Pengawas Lapangan
Direktur
20
Divisi Operasional
Kepala Proyek
Site Manajer
Kepala Pelaksana
Pelaksana Lap. Pelaksana Mesin Pelaksana Adm Pelaksana SMM Pelaksana SMK3 Pelaksana MK
Mandor
5.2.1 DIREKTUR
21
Mengelola dan mengkoordinasikan serta melakukan pembinaan terhadap pelaksanaan
proyek dalam hubungannya dengan Pimpinan pada Kantor Pusat, Divisi Bagian
Teknik Pusat dan Struktur proyek Cabang, agar Project dapat berjalan sesuai dengan
rencana baik yang menyangkut biaya, mutu, waktu dan Administrasi serta membantu
kelancaran proses Tender dan hubungan dengan masalah Teknis.
Tanggung Jawab
22
- Melakukan pengecekan kegiatan penggunaan biaya, bahan dan Peralatan proyek.
4. Tersedianya rencana kebutuhan biaya proyek secara periodik.
- Memimpin dan mengarahkan kegiatan penyusunan cashflow proyek secara rutin dan
pendistribusian biaya.
- Melakukan pengecekan kegiatan penggunaan keuangan proyek.
5. Terlaksananya pengendalian biaya, mutu dan waktu proyek.
- Mencatat semua hasil pekerjaan yang telah dilakukan / dilaksanakan.
- Membandingkan realisasi pekerjaan dengan rencana yang ditetapkan.
- Melakukan dan atau mengarahkan tindakan perbaikan atas pekerjaan bila terjadi
penyimpangan.
- Memantau dan mengarahkan proses kegiatan pekerjaan proyek guna mendapatkan
hasil yang telah ditetapkan.
- Memimpin rapat koordinasi kegiatan proyek termasuk dengan para
Subkontraktor.
23
1. Terlaksananya kegiatan pelaksanaan proyek, termasuk fasilitas pendukung sesuai
rencana yang diterapkan.
2. Memimpin dan mengarahkan kegiatan pelaksanaan proyek.
3. Menyelenggarakan rapat – rapat mingguan proyek guna menjabarkan rencana
pelaksanaan dan monitoringnya.
4. Aktif dalam rapat yang diadakan oleh Konsultan dan Direksi, Pemberi Tugas dan
mengusulkan hal – hal yang menguntungkan perusahaan.
5. Mengadakan hubungan dan pendekatan – pendekatan secara positif terhadap
masyarakat sekeliling proyek dan penguasa setempat maupun Konsultan / Direksi
agar mendukung kelancaran pekerjaan.
6. Terselenggaranya pengadministrasian kegiatan – kegiatan yang berkaitan dengan
penanganan proyek sampai dengan proses penagihan.
7. Mempersiapkan dan memproses Berita Acara tepat pada waktunya sesuai kemajuan
proyek guna terlaksananya penagihan.
8. Tersedianya metode kerja, bahan, alat dan tenaga yang menjadi tanggung jawabnya
sesuai jadual pelaksanaan yang telah ditetapkan.
9. Membuat schedule bahan, alat, sumber daya manusia dan lain – lain.
10. Mengkoordinasikan dan memonitor persediaan bahan, alat dan tenaga sesuai
rencana.
- Memimpin dan mengarahkan kegiatan – kegiatan pelaksanaan pengadaan dan
pendistribusian bahan dan alat.
- Melakukan pengecekan kegiatan pengusulan dan pemakaian bahan, alat dan tenaga.
4. Tersedianya rencana kebutuhan biaya proyek secara periodik.
- Memimpin dan mengarahkan kegiatan penyusunan cashflow proyek secara rutin dan
pendistribusian biaya.
- Melakukan pengecekan kegiatan penggunaan keuangan proyek.
5. Terlaksananya pengendalian biaya, mutu dan waktu proyek.
- Mencatat semua hasil pekerjaan yang telah dilakukan / dilaksanakan.
- Membandingkan realisasi pekerjaan dengan rencana yang ditetapkan.
- Melakukan dan atau mengarahkan tindakan perbaikan atas pekerjaan bila terjadi
penyimpangan.
24
- Memantau dan mengarahkan proses kegiatan pekerjaan proyek guna mendapatkan
hasil yang telah ditetapkan.
- Memimpin rapat koordinasi kegiatan proyek termasuk dengan para
Subkontraktor.
- Membuat rencana Anggaran Proyek (RAP) dan kegiatan perencanaan (Action Plan)
review Doc. Spesifikasi Teknik, Metode Pelaksanaan dan Menghitung kembali.
- Menangani Tugas-tugas :
a. Engineering (termasuk Administrasi & Kontrak)
b. Administrasi Keuangan, Personalia & Umum.
c. Operasionala Lapangan (Quality Plan, Production Plan dan Safety Plan).
- Membina Hubungan Kerja dengan :
a. Pengguna Jasa
b. Konsultan Supervisi
c. Mitra Kerja
d. Supplier
e. Sub Kontraktor
f. Mandor
g. Tokoh Masyarakat dan pemuda di lingkungan lokasi pekerjaan.
- Melaksanakan Rapat mingguan dan bulanan internal maupun external.
- Mengadakan Evaluasi terhadap :
a. Progres Fisik (Harian, Mingguan, Bulanan)
b. Biaya
c. Quality/Quantity
d. Waktu/Schedules
e. Standard
- Membuat rencana tindak lanjut / Corrective Action terhadap penyimpangan yang
terjadi.
- Membina bagian administrasi, Engineering dan pelaksanaan guna peningkatan
kinerjanya dalam mendukung visi Perusahaan.
25
Memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan proyek dalam hubungannya dengan
Owner yang dilapangan, Pengawas lapangan dan staff proyek yang ada dibawahnya
agar dapat berjalan sesuai dengan rencana baik yang menyangkut biaya, mutu dan
waktu serta membantu kelancaran proses penagihan.
26
Menghitung kemajuan pekerjaan, hasil opname setiap hari bersama pengawas
lapangan.
Membuat laporan harian dan mingguan bersama pengawas lapangan.
Memantau proses pelaksanaan pekerjaan guna mendapatkan hasil pekerjaan sesuai
kontrak dan syarat teknis dengan prosedur pelaksanaan yang ditentukan.
Membuat atau menghitung volume pekerjaan yang terpasang, MC 0%, MC 100%
dan gambar pelaksanaan bersama pengawas lapangan.
Melakukan pengambilan gambar pelaksanaan (dokumentasi) untuk setiap kegiatan
yang dilaksanakan.
27
Mempersiapkan administrasi penarikan termijn kepada pengguna jasa.
28
6. Menyampaikan progres pekerjaan kepada Kepala Proyek langsung
7. Mengesahkan material yang akan digunakan apakah sesuai dengan spesifikasi
kontrak atau tidak.
8. Mengelola, mengarahkan, dan mengkoordinasi pelaksanaan pekerjaan oleh
kontraktor dalam aspek mutu dan waktu.
9. Melakukan perubahan kontrak yang diajukan
10. Memeriksa gambar shop drawing sebelum dimulai pelaksanaan pekerjaan.
11. Selalu meninjau ulang metode pelaksanaan pekerjaan agar memenuhi syarat
K3LMP (kesehatan dan keselamatan kerja, lingkungan, mutu, dan pengamanan)
12. Memberikan Site Instruction secara tertulis apabila ada pekerjaan yang harus
dikerjakan namun tidak ada di kontrak untuk mempercepat schedule.
5.2.12 LOGISTIK
Mencari dan mensurvey data jumlah material beserta harga bahan dari beberapa
supplier atau toko material bangunan sebagai data untuk memilih harga bahan
termurah dan memenuhi standard kualitas yang telah ditetapkan.
Melakukan pembelian barang atau alat ke supplier atau toko bahan bangunan
dengan melaksanakan seleksi sebelumnya sehingga bisa mendapatkan harga
material termurah pada supplier terpilih.
Menyediakan dan mengatur tempat penyimpanan material yang sudah di
datangkan ke area proyek sehingga dapat tertata rapi dan terkontrol dengan baik
jumlah bahan/material yang di datangkan dan yang digunakan/pemakaiannya.
Membuat label keterangan pada barang yang disimpan untuk menghindari
kesalahan penggunaan akibat tertukar dengan barang lain.
Melakukan pencatatan keluan dan masuknya barang yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan pekerjaan proyek.
Mengelola persediaan barang dalam jumlah yang cukup pada waktu material
tersebut diperlukan.
Membuat dan menyusun laporan material sesuai dengan format perusahaan yang
telah disetujui pihak Direksi pekerjaan.
29
Membuat berita acara mengenai penerimaan atau penolakan material setelah
melalui kontrol mutu bahan oleh Quality Control perusahaan dan Direksi
pekerjaan.
Berkoordinasi dengan pelaksana/kepala pelaksana dan bagian teknik proyek
mengenai jumlah dan schedule pengadaan bahan/material yang dibutuhkan pada
masing-masing waktu pelaksanaan pekerjaan.
5.2.14 SURVEYOR
a. Bertanggungjawab terhadap data-data survey yang dibuat dan bekerjasama
dengan pihak owner dalam joint survey.
b. Melakukan pencatatan hasil kerja.
c. Mengadakan dan mengkoordinasi pekerjaan pengukuran.
d. Mencatat, menyimpan dan menyediakan hasil pengukuran.
e. Orientasi area yang berhubungan dengan pekerjaan baru.
f. Mempersiapkan pekerjaan yang akan dimulai.
g. Mempersiapkan data yang berhubungan dengan data aktual pekerjaan.
h. Koordinasi proses perihal kelancaran pekerjaan.
i. Kontrol terhadap alat yang dipakai.
j. Check dan orientasi terhadap revisi yang terjadi di site.
k. Membantu pelaksana dalam menyelesaikan pekerjaan yang berhubungan dengan
data survey
30
5.2.15 MEKANIK
a. Melaksanakan tugas-tugas khusus secara langsung berdasarkan order dari kepala
pelaksana
b. Sebagai mekanik yang melaksanakan pekerjaan perbaikan mesin-mesin alat berat dan
harus mempertanggung jawabkan pekerjaannya kepada kepala pelaksana.
c. Melaksanakan pembelian suku cadang mesin-mesin berdasarkan order dari kepala
pelaksana.
d. Pengendalian pemakaian suku cadang agar dapat sehemat mungkin.
e. Memberikan petunjuk/pengarahan kepada para montir didalam melaksanakan
tugasnya.
f. Mengajukan permintaan suku cadang mesin-mesin motor yang diperkirakan sudah
rusak(aus) kepada dirut sehingga tidak merembet kesuku cadang lainnya.
Melakukan pemeliharaan segala macam mesin-mesin Peralatan agar tidak mudah rusak.
KAUR
TEKNIK/ADM
KEPALA KOORDINATOR LAPANGAN
PROYEK DIREKSI PEKERJAAN
ADMIN/KEU 31
KEPALA
PENGAWAS LAPANGAN
PELAKSANA
11. BAGAN ALIR PELAKSANAAN PEKERJAAN
Bagan alir pelaksanaan pekerjaan berisikan flowchart dari urutan kegiatan yang akan
dilaksanakan dalam penyelesaian pekerjaan. Untuk lebih jelasnya bagan alir pelaksanaan
pekerjaan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
32
S
T
A A
R
T
MOBILISASI:
1.MOBILISASI ALAT
2.MOBILISASI MATERIAL PENYEDIAAN PERANGKAT KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
3.MOBILISASI TENAGA
PEMBUATAN DIREKSI KEET DAN GUDANG MATERIAL BERKOORDINASI DENGAN KONSULTAN PENGAW
PENANDATANGANAN KONTRAK
33
BAGAN ALIR
KEGIATAN PELAKSANAAN PROYEK
MULAI
SURVEY/ PENGADAAN
BAHAN/MATERIAL
PROJECT ROAD
PENGUKURAN
MUTUAL CHECK
(Awal) PEKERJAAN / PERINTISAN / STRIPPING
KONSTRUKSI & KOSREKAN
BUILDING WORK
MUTUAL CHECK
MUTUAL CHECK
AKHIR
SELESAI
34
Gambar A.1.1
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Pembersihan & Stripping/Kosrekan (A)
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
Pelaksanaan Pekerjaan
Pembersihan &
Stripping/Kosrekan (A)
Pembersihan &
Stripping/Kosrekan (A)
SELESASI
35
Gambar A.1.2
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Galian Tanah Biasa (A)
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
SELESASI
36
Gambar A.1.3
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Timbunan Atau Urugan Tanah Kembali Dipadatkan (A)
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
SELESASI
37
Gambar A.1.4
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area Jarak 5-7 Km (A)
MULAI
TES LABORATORIUM
Quarry Stock Pile
TRIAL EMBAKMENT
Penjemuran Pembasahan
OK
OK OK
Embakment
Pemadatan Ulang
TES KEPADATAN
OK
SELESAI
38
Gambar A.1.5
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area Jarak 7-9 Km (A)
MULAI
TES LABORATORIUM
Quarry Stock Pile
TRIAL EMBAKMENT
Penjemuran Pembasahan
OK
OK OK
Embakment
Pemadatan Ulang
TES KEPADATAN
OK
SELESAI
39
Gambar A.1.6
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area Jarak 9-10 Km (A)
MULAI
TES LABORATORIUM
Quarry Stock Pile
TRIAL EMBAKMENT
Penjemuran Pembasahan
OK
OK OK
Embakment
Pemadatan Ulang
TES KEPADATAN
OK
SELESAI
40
Gambar A.1.7
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area Jarak 10-12 Km (A)
MULAI
TES LABORATORIUM
Quarry Stock Pile
TRIAL EMBAKMENT
Penjemuran Pembasahan
OK
OK OK
Embakment
Pemadatan Ulang
TES KEPADATAN
OK
SELESAI
41
Gambar A.1.8
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area Jarak 12-14 Km (A)
MULAI
TES LABORATORIUM
Quarry Stock Pile
TRIAL EMBAKMENT
Penjemuran Pembasahan
OK
OK OK
Embakment
Pemadatan Ulang
TES KEPADATAN
OK
SELESAI
42
Gambar A.1.9
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Buangan Tanah Hasil Galian Jarak 50 m-1 Km (A)
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
Pelaksanaan Pekerjaan
Buangan Tanah Hasil Galian
Jarak 50 m-1 Km (A)
SELESASI
43
Gambar A.1.10
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Perkerasan Jalan Inspeksi t : 20 Cm (A)
MULAI
TES LABORATORIUM
Quarry Stock Pile
TRIAL EMBAKMENT
Penjemuran Pembasahan
OK
OK OK
Perkerasan Sirtu
Pemadatan Ulang
TES KEPADATAN
OK
SELESAI
44
Gambar A.1.11
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Lining Beton K - 175
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
SELESASI
45
Gambar A.1.12
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Bekisting Untuk dilatasi Saluran Non Exposed
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
Pelaksanaan Pekerjaan
Bekisting untuk Dilatasi Non
Exposed
SELESASI
46
Gambar A.1.13
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Pasangan Batu Kali 1 : 4
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
SELESASI
47
Gambar A.1.14
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Plesteran 1 : 3
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
Pelaksanaan Pekerjaan
Plesteran 1 : 3
Pemasangan Plesteran 1 : 3
sesuai gambar/dimensi
SELESASI
48
Gambar A.1.15
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Siaran 1 : 2
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
Pemasangan Siaran 1 : 2
sesuai gambar/dimensi
SELESASI
49
Gambar A.1.16
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Sambungan Beton
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
Pelaksanaan Pekerjaan
Sambungan Beton
Pemasangan Sambungan
Beton sesuai gambar/dimensi
SELESASI
50
Gambar A.2.1
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Galian Tanah Biasa (A)
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
SELESASI
51
Gambar A.2.2
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Timbunan atau Urugan Tanah Kembali dipadatkan (A)
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
Pelaksanaan Pekerjaan
Timbunan Tanah Kembali (A)
SELESASI
52
Gambar A.2.3
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Pasangan Batu Kali 1 : 4
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
SELESASI
53
Gambar A.2.4
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Plesteran 1 : 3
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
Pelaksanaan Pekerjaan
Plesteran 1 : 3
Pemasangan Plesteran 1 : 3
sesuai gambar/dimensi
SELESASI
54
Gambar A.2.5
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Siaran 1 : 2
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
Pemasangan Siaran 1 : 2
sesuai gambar/dimensi
SELESASI
55
Gambar A.2.6
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Beton K.175
MULAI
SURVEY/PE
NGUKURAN
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
SELESASI
56
Gambar A.2.7
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Beton K.100
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
SELESASI
57
Gambar A.2.8
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Bekisting Non Exposed
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
Pelaksanaan Pekerjaan
Bekisting Non Exposed
SELESASI
58
Gambar A.2.9
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Bekisting Exposed
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
Pelaksanaan Pekerjaan
Bekisting Exposed
Pemasangan Bekisting
Exposed sesuai
gambar/dimensi
SELESASI
59
Gambar A.2.10
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Pembesian
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
Pelaksanaan Pekerjaan
Pembesian
Pemasangan Pembesian
sesuai gambar/dimensi
SELESASI
60
Gambar A.2.11
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Perancah
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
Pelaksanaan Pekerjaan
Perancah
SELESASI
61
Gambar B.1
PEKERJAAN PEMBUANGAN
BAGAN ALIR
Pembersihan & Stripping/Kosrekan (A)
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
Pelaksanaan Pekerjaan
Pembersihan (A)
Pembersihan sesuai
gambar/dimensi
SELESASI
62
Gambar B.2
PEKERJAAN PEMBUANGAN
BAGAN ALIR
Galian tanah Biasa (A)
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
SELESASI
63
Gambar B.3
PEKERJAAN PEMBUANGAN
BAGAN ALIR
Timbunan atau Urugan Tanah Kembali dipadatkan (A)
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
Pelaksanaan Pekerjaan
Timbunan Kembali
SELESASI
64
Gambar C.1 -15
PEKERJAAN PINTU BANGUNAN BAGI/SADAP
BAGAN ALIR
Pengadaan dan Pemasangan Pintu Bang. Bagi Sadap
MULAI
Pengadaan
Bahan sesuai
Spek
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
SELESASI
65
DOKUMEN ACUAN PELAKSANAAN KEGIATAN MASING-MASING ITEM
PEKERJAAN
METODE PELAKSANAAN
Dalam rangka untuk Acuan dalam pelaksanaan pekerjaan untuk proyek pembangunan
jaringan irigasi Randangan kiri (lanjutan) Kabupaten Pohuwato, maka metode pelaksanaan yang
akan kami gunakan.
Sebagai pelaksana pada Pekerjaan Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri
(Lanjutan), Kabupaten Pohuwato, kami akan melakukan beberapa hal. Yang pertama yaitu segera
menghubungi pihak direksi / pengawas lapangan yang ditunjuk oleh Pejabat Pembuat Komitmen
Irigasi dan Rawa I pada Balai Wilayah Sungai Sulawesi II untuk berkoordinasi tentang
persiapan apa saja yang harus dilaksanakan.
Persiapan – persiapan awal seperti penyiapan administrasi yang meliputi kontrak
pekerjaan dan penyerahan Surat Perintah Kerja serta Penyerahan lapangan oleh Pejabat Pembuat
Komitmen, harus dilakukan terlebih dahulu sebelum melangkah ke pelaksanaan kegiatan. Setelah
hal tersebut sudah dilaksanakan maka kami akan melaksanakan kegiatan selanjutnya dengan
persetujuan direksi pekerjaan yang telah ditunjuk oleh Pejabat Pembuat komitmen.
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
a). Setelah menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan Surat Penyerahan
Lapangan (SPL) dari pihak pemilik proyek, kami akan menghubungi /
berkoordinasi dengan Direksi Pekerjaan untuk melakukan sosialisasi / penyuluhan
kepada masyarakat disekitar lokasi proyek.
b). Selanjutnya kami juga akan membuat Rencana Mutu Kontrak (RMK) yang
merupakan pengendali suatu kegiatan pekerjaan di lapangan. RMK tersebut harus
mendapatkan pengesahan / persetujuan dari Kepala SNVT Pelaksana Jaringan
Pemanfaatan Air Sulawesi II.
66
c). Pembersihan lapangan / lokasi meliputi pembersihan area kerja alur, area pasangan
batu kali maupun yang dilewati oleh alat berat dari pepohonan, sampah, atau
bahan lain sehingga tidak menggangu pelaksanaan pekerjaan serta pembuatan
jalan kerja alat berat. Pembersihan lapangan ini merupakan pekerjaan yang
sangat penting pada tahap awal karena pekerjaan ke depan sangat bergantung
pada pekerjaan pembersihan lapangan ini.
d). Membangun kantor lapangan / direksi keet berikut kelengkapannya. Direksi keet
ini nantinya akan menjadi tempat yang digunakan untuk kegiatan operasional
semua pekerjaan di lapangan, di dalamnya merupakan tempat semua staf
pelaksana lapangan untuk melakukan koordinasi dan pekerjaan. Di dalamnya
tersapat beberapa fasilitas antara lain meja tulis, kursi, papan tempel gambar kerja,
grafik – grafik pelaksanaan pekerjaan dan data – data lainnya. Serta
menyediakan buku direksi, buku tamu, buku monitoring cuaca, material dan
tenaga.
e). Membuat akses jalan sementara meliputi jalan – jalan yang diperlukan untuk
mendatangkan alat – alat berat, jalan kerja maupun jalan menuju direksi keet atau
daerah pekerjaan yang menjadi tanggung jawab kami selaku pelaksana pekerjaan.
f). Pembuatan papan nama proyek dengan bahan, ukuran dan penempatan sesuai
petunjuk direksi pekerjaan. Papan nama ini akan kami buat sedemikian rupa supaya
dapat dengan mudah dibaca oleh semua orang.
g). Membuat papan peringatan untuk memberi tanda pada masyarakat setempat agar
berhati hati.
h). Memobilisasi personil, alat dan bahan bakar ke lokasi Pekerjaan. Mobilisasi ini
dilakukan pada saat pekerjaan berlangsung dari awal sampai selesai pekerjaan.
Mobilisasi dalam Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri
(Lanjutan) Kabupaten Pohuwato, meliputi :
Mobilisasi Personil
- Kepala Proyek = 1 orang
- Kepala Pelaksana = 1 orang
- Pelaksana lapangan = 2 Orang
- Pelaksana mesin dan listrik = 1 orang
67
- Pelaksana Administrasi Teknik = 1 orang
- Pelaksana SMM = 1 Orang
- Pelaksana SMK 3 = 3 orang
- Pelaksana Manajemn Konstruksi = 1 Orang
- Surveyor = 2 orang
- Logistik = 2 Orang
Mobilisasi Peralatan
- Buldozer, 215 Hp = 2 Unit.
- Exapator 0.93 m3 = 4 Unit
- Dump Truck, 5 Ton, = 47 Unit
- Concrete Mixer 0,30 m3 = 21 unit
- Water Tank Truck, 4000 Ltr, = 2 unit
- Vibrator Roller, 5 Ton = 1 unit
- Vibrator Roller, 8 Ton = 1 unit
- Grider 135 Hp, = 1 unit
- Theodolith = 1 Set
- Waterpass = 1 Set
Pengadaan Bahan :
- Semen PC
- Pasir
- Kerikil/Split
- Batu Kali
- Sirtu
- Tanah Timbunan
- Kayu Balok
- Kayu Papan
- Multiplex
- Paku Biasa
- Besi Beton
- Kawat Beton
- Aspal
- Dan lain Lain sesuai kebutuhan Lapangan
68
i). Selanjutnya dilakukan pekerjaan pengukuran menggunakan alat ukur waterpass dan
theodolite, kami melakukan pengukuran (setelah mendapatkan titik referensi) untuk membuat
MC-0%. Pengukuran dimaksudkan untuk mencari ukuran, dimensi dan kedalaman
pekerjaan pengerukan nantinya. Dari hasil pekerjaan pengukuran akan diperoleh data ukur,
setelah data ukur disetujui direksi pekerjaan kemudian dilakukan penggambaran construction
drawing atau gambar kerja. Setelah gambar construction drawing disetujui direksi /
pengawas, kemudian kami melakukan perhitungan volume untuk mendapatkan Addendum
MC-0%. Setelah Adendum MC-
0% disetujui direksi pekerjaan / pemilik proyek, kami segera melaksanakan pekerjaan fisik
dilapangan.
j). Selama pekerjaan Pekerjaan Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri Lanjutan
Kabupaten Pohuwato, berjalan dilaksanakan pekerjaan Administrasi dan Dokumentasi.
Pekerjaan ini antara lain meliputi pembuatan request pekerjaan, laporan harian, laporan
mingguan, laporan bulanan, chek list, lembar kerja, daftar simak dan kelengkapan
administrasi lainnya yang diminta pihak pemilik proyek. Sementara untuk pekerjaan
dokumentasi akan dilakukan dengan cara mengambil gambar saat sebelum pekerjaan dimulai
(0%), selanjutnya saat pelaksanaan pekerjaan mencapai bobot (50%) dan pada saat pekerjaan
selesai (100%). Dalam pengambilan titik pemotretan kami akan selalu berkoordinasi dengan
direksi pekerjaan mengenai titik-titik pengambilan gambar. Titik pengambilan gambar
tersebut tidak berubah / tetap sehingga akan terlihat progres kemajuan dari pelaksanaan
pekerjaan di lapangan.
Setelah serangkaian pekerjaan persiapan diatas terlaksana, maka langkah kerja dan metode
pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk menyelesaikan Pekerjaan Pembangunan Jaringan
Irigasi Randangan Kiri (Lanjutan) Kabupaten Pohuwato, adalah sebagai berikut
69
PEKERJAAAN JARINGAN UTAMA
A.1 PEKERJAAN SALURAN
Untuk pekerjaan galian tanah biasa digunakan dengan alat berat excavator di
laksanakan pada pekerjaan galian untuk bangunan dengan metode kerja sebagai
berikut :
Galian tanah biasa adalah pekerjaan galian dengan material hasil galian berupa
tanah pada umumnya, yang dengan mudah dapat dilaksanakan dengan
mengunakan alat berat berupa Excavator.
Seluruh galian dikerjakan sesuai dengan batas – batas dan kedalaman yang
ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar kerja
atau sesuai dengan yang diarahkan / ditunjukkan oleh Direksi.
70
Galian tanah untuk saluran ini akan dibuat kemiringan pada sisi-sisinya untuk
menghindari tanah yang longsor. Kemiringan yang rusak atau berubah, karena
kesalahan pelaksanaan harus diperbaiki.
Penggalian dilaksanakan secara sistematik agar tidak menggangu pekerjaan lain.
Pelaksana pekerjaan harus selalu standby untuk mengarahkan Operator
excavator dalam bekerja serta memantau kedalaman galian.
Hasil galian dibuang disekitar lokasi yang akan dipergunakan untuk tumbunan
kembali, dimana dipilih tanah yang memenuhi syarat, untuk tanah yang tidak
memenuhi syarat dibuang ke tempat pembuangan dengan persetujuan direksi
pekerjaan.
Begitu seterusnya sampai pekerjaan selesai sesuai dengan gambar kerja dan
perhitungan dalam pembuatan MC – 0%.
71
Bahan untuk timbunan ini menggunakan tanah pilihan yang homogen , bersih dan
bebas dari lumpur , humus , akar - akar dan bahan organik lain.
Bahan - bahan hasil galian dari borrow dimana tanah tersebut sudah diadakan
pengujian dan disetujui oleh direksi pekerjaan.
Pembuatan tanggul / timbunan dipadatkan menurut profil dan ukuran yang
seperti yang ditunjukan dalam gambar dalam atau yang ditetapkan oleh Direksi.
Bahan untuk Konstruksi tanggul / timbunan harus dihamparkan menurut
ketebalan 30 cm dan kemiringan 1 : 25 atau seperti ditunjukan dalam gambar.
Bahan material yang dipergunakan harus dihamparkan lapis demi lapis
menggunakan Bulldozer mendatar selebar tanggul / timbunan , ditambah masing -
masing 40 cm diluar profil lereng tanggul timbunan rencana untuk kemudahan
dalam pekerjaan.
Sebelum penghamparan bahan - bahan tersebut dilakukan, Pengawas dapat
menentukan agar terlebih dahulu menyiapkan lapisan awal torehan sedalam sekitan
2 cm
Seluruh lebar hamparan bahan tanggul / timbunan tersebut harus dipadatkan dengan
alat pemadat yang sesuai dan disetujui oleh Direksi, sehingga mencapai kepadatan
maksimum seperti ditentukan oleh Direksi.
Pemadatan harus dilakukan selapis demi selapis dengan hasil kepadatan
mencapai 95% atau yang disetujui Direksi. Setiap lapis harus diuji kepadatannya
sehingga nanti akan didapat berapa lintasan yang dibutuhkan untuk lapis - lapis
selanjutnya.
Untuk mencapai timbunan yang direncanakan, maka harus memperhitungkan
kebutuhan tanah timbunan akibat adanya penyusutan tanah dengan cara
menambah ekstra ketinggian secukupnya.
Dalam pelaksanaan timbunan tanah dipadatkan dari borrow area akan selalu
dilakukan pengujian perlayer untuk memastikan hasil kepadatan maksimal dengan cara
pengujian sandcone.
Sand cone test dilakukan untuk pemeriksaan kepadatan tanah dilapangan dengan
menggunakan pasir ottawa sebagai parameter kepadatan tanah yang mempunyai sifat
kering, bersih, keras tidak memiliki bahan pengikat sehingga dapat mengalir bebas.
Pasir Ottawa yang digunakan adalah lolos saringan no. 10 dan tertahan disaringan no. 200
72
· Botol transparan kapasitas 4 ltr
· Corong kerucut Ø 16.51 cm dengan kran
· Pelat ukuran 30.48 x 30.48 cm dengan lubang Ø 16.51 cm di tengahnya
· Empat buah paku ukuran 5”
2. Timbangan dengan ketelitian 1 gr
3. Palu,sendok,kuas,pahat
4. Peralatan pemeriksaan kadar air diantaranya krus dan oven
5. Pasir ottawa lolos saringan no.10 dan tertahan di saringan no.200
6. Kontainer dan ember plastik
73
f. Tanah galian diletakkan di ember plastik kemudian timbang
g. Letakkan botol dengan posisi terbalik pada plat dasar yang telah digali lalu
kran dibuka hingga pasir memenuhi lubang galian
h. Timbang botol berisi sisa pasir
i. Hitung berat pasir dalam lubang dengan cara mengurangkan berat pasir
dalam (lubang + corong) dengan berat pasir dalam corong yang telah
ditimbang di laboratorium.
Buangan Tanah Hasil Galian
Setelah hasil galian telah menumpuk banyak maka selanjutnya dapat dilaksanakan
pembuangan hasil galian yang tidak dapat digunakan, dengan lokasi pembuangan sesuai
petunjuk direksi pekerjaan.
Pembuangan dilaksanakan dengan excavator yang menumpah ke dump truk menuju
kelokasi pembuangan yang sudah disetujui oleh direksi pekerjaan.
Pada saat truck membawa hasil galian menuju lokasi buangan agar selalu
diperhatikan jalan akses jangan sampai mengganggu warga sekitar.
74
Perkerasan Jalan Inspeksi
Sebelum pekerjaan ini dilakukan, pihak direksi harus memeriksa material sirtu yang
digunakan apakah sudah benar dan siap untuk perkerasan.
Setelah medan jalan yang akan dilaksanakan telah siap dan disetujui oleh direksi pekerjaan
maka dapat mendatangkan material dilokasi pekerjaan.
Material yang dipakai dalam pekerjaan ini mengunakan material sirtu dan sirtu yang bersih
tidak tercampur oleh bahan organik sampah atau yang lainya, dimana sirtu yang
didatangkan dilokasi pekerjaan telah disetujui oleh direksi pekerjaan.
Material tersebut harus diuji terlebih dahulu di laboratorium dan disetujui oleh
direksi.Selanjutnya dilakukan pemadatan dengan alat pemadat yang sesuai dan disetujui
oleh direksi pekerjaan. Setiap pemadatan harus dilakukan uji kepadatan agar
memenuhi ketentuan kepadatan maksimum.
Untuk Pekerjaan Lining beton K 175, beton dan bekisting dikerjakan dengan metode dan
tahapan pekerjaan adalah sebagai berikut :
Pelaksanaan cor beton K – 175 dapat dilaksankan dengan ketentuan sesuai dengan
spesifikasi teknis.
Beton yang digunakan adalah beton yang termasuk untuk pekerjaan structural secara umum.
Proporsi beton memakai mix desain campuran (sesuai mutu beton yang akan digunakan), jika
terjadi perubahan campuran, maka penyedia jasa akan mengajukan proporsi yang tepat dan
mendapat persetujuan direksi teknis, bahan-bahan yang dipakai seperti semen Portland dan
koral/kerikil yang telah ditentukan.
Pada pelaksanaan pencampuran bahan-bahan beton untuk agregat kasar dan agregat
halus serta semen pada penggunaan beton mollen kapasitas besar maka jumlah
takaran/perbandingan komposisi dilaksanakan berdasarkan perbandingan berat sesuai
komposisi yang ditentukan didalam mix desain perbandingan berat masing-masing
agregat.
Bahan-bahan adukan beton akan diaduk didalam beton mollen mekanis yang kapasitasnya
cukup. Jumlah beton mollen harus diatur sedemikian rupa, sehingga dapat memenuhi
75
kebutuhan pengecoran. Pengadukan setiap pencampuran dengan pencampuran berikutnya
harus diatur waktunya, sehingga tidak tersendat-sendat harus terus menerus sampai
mencapai volume yang dikehendaki. Kapasitas beton mollen yang dipakai harus mendapat
persetujuan direksi teknis, dan akan dilarang pemakaiannya bilamana menurut direksi teknis
kapasitasnya kurang. Setiap beton mollen yang tidak memuaskan keadaanya, harus segera
diperbaiki dengan efektif kalau tidak, harus diganti, beton mollen tidak boleh diisi melebihi
kapasitasnya. Pengadukan dilakukan terus sampai tercapai pencampuran yang merata dan
hasil warna yang seragam dan kekentalan yang sama. Bagaimanapun waktu pengadukan
tidak boleh kurang dari 1½ menit, setelah semua bahan dimasukkan kecuali air, direksi
teknis mempunyai hak untuk menambah waktu minimum pengadukan bilamana pemasukan
bahan dan jalannya pengadukan gagal menghasilkan kekentalan yang seragam.
Untuk kelengkapan pengecoran harus disediakan alat untuk mengangkut material ketempat
beton mollen dengan menggunakan gerobak sorong, kemudian ditakar dengan bak volume
yang dibuat dari kayu yang kuat. Dalam hal pekerjaan yang tidak bisa ditunda diadakan
pekerjaan lembur, maka kontraktor harus menyediakan kain terpal/plastic untuk menutup
bidang pengecoran, apabila turun hujan, sehingga pelaksanaan pengecoran tidak terganggu.
Demikian pula untuk keperluan lembur malam harus disiapkan lampu-lampu sorot yang
terang kearah pekerjaan pengecoran berlangsung.
Guna menjaga mutu beton K175 untuk linning saluran akan selalu dilakukan pengambilan
sample beton per 300 M3 volume beton sebanyak 9 sample berbentuk silinder dimana
masing-masing akan digunakan untuk pengujian strength test pada hari ke tiga sebanyak 3
sample hari ke tujuh sebanyak 3 sample dan hari ke 28 sebanyak 3 sample,
Sample – sample tersebut sebelum dimasukkan ke dalam silinder akan dlakukan slump test
terlebih dahulu guna mengetahui kadar air beton/kelecakan beton yang berhubungan dengan
mutu beton.
Peralatan uji Slump Test yang akan digunakan adalah kerucut abrams dengan ukuran
diameter atas 10 Cm dan diameter bawah 20 cm serta tinggi 30 cm tongkat baja dengan
apanjang 60 cm dan diameter 16 mm.
Kerucut abrams diletakkan pada bidang rata dan datar namun tidak menyerap air
(menggunakan plat baja) Kemudian adukan beton dimasukkan dalam 3 lapis yang kira-kira
sama tebalnya dan setiap lapis ditusuk 25-30 kali dengan menggunakan tongkat baja supaya
adukan yang masuk dalam kerucut lebih padat.
76
Pasangan Batu (1:4), Batu Kali
Siaran (1 : 2)
Plesteran (1 : 3)
77
Alat dan bahan tersebut diatas yang digunakan setelah mendapat persetujuan dari
direksi pekerjaan terutama mengenai kondisi dan kapasitas alat yang digunakan.
Melaksanakan pengadukan mortar menggunakan concrete mixer dengan
ketentuan sebagai berikut :
Adukan mortar terdiri atas 1 (satu) bagian Portland semen dan 4 (empat)
bagian pasir menurut perbandingan volume dan air secukupnya.
Semua bahan yang berada didalam concrete mixer tidak boleh kurang dari 2
(dua) menit.
Setelah mortar siap dilaksanakan pemasangan batu dengan ketentuan
sebagai berikut :
Pasangan batu tidak boleh dikerjakan pada waktu hujan.
Pasangan batu satu dengan lainnya tidak boleh bersinggungan, antara
batu satu dengan yang lainnya berjarak 1,5 cm diisi dengan spesi atau
berdasarkan petunjuk direksi pekerjaan.
3
Dalam setiap 1 m pasangan batu kali mengandung sekurang –
3
kurangnya 1,1 m batu belah.
Bersamaan itu pula dengan berjalanya pekerjaan pasangan
dilaksanakan timbunan ronga bekas galian yang ada disekitar pasangan
batu tersebut harus ditimbun kembali dengan tanah bekas galian dan
dipadatkan tahap demi tahap sampai benar benar rata dengan elevasi
sebelumnya.
Timbunan dilaksanakan lapis demi lapis mengikuti pasangan batu dan
dipadatkan dengan alat pemadat yang disetujui oleh direksi pekerjaan.
Bersamaan itu pula setelah pekerjaan pasangan batu berjalan sedemikian panjang
maka selanjutnya dilaksanakan pekerjaan Siaran 1Pc : 2Ps dan plesteran 1Pc : 3Ps.
Pekerjaan plesteran dan siaran dilaksanakan sesuai spesifikasi teknis dan petunjuk
direksi pekerjaan. Adapun langkah kerja pekerjaan plesteran adalah sebagai berikut :
a. Mempersiapkan alat dan bahan; bahan yang digunakan adalah bahan
dengan mutu baik yang memenuhi persyaratan sebagai bahan plesteran serta
telah mendapat persetujuan dari direksi pekerjaan.
b. Melaksanakan pengadukan adukan dengan metode yang telah mendpat
persetujuan dari direksi pekerjaan, dengan campuran 1 Pc : 3 Ps untuk
plesteran campuran 1 Pc : 2 Ps untuk siaran.
c. Sebelum dilaksanakan siaran dan plesteran, permukaan yanag akan disiar dan
diplester terlebih dahulu dibersihkan dari kotoran dan dikeruk serta dibasahi
78
secukupnya agar terjadi ikatan yang kuat antara bidang plester dan siar
dengan bidang pasangan batu.
d. Tebal plesteran adalah 2-3cm sedangkan untuk tebal siaran adalah 1-2 cm.
79
D. PEKERJAAN PINTU BANGUNAN BAGI/ SADAP
Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=0.30 h=0.35
Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=0.35 h=0.40
Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=0.40 h=0.35
Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=0.45 h=0.40
Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=0.50 h=0.50
Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=0.55 h=0.40
Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=0.60 h=0.50
Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=0.65 h=0.60
Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=0.70 h=0.60
Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=0.80 h=0.60
Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=0.90 h=0.60
Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=0.95 h=0.70
Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=1.10 h=0.55
Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=1.30 h=1.00
Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=1.40 h=1.25
80
12. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
81
JADWAL PENGGUNAAN TENAGA KERJA
82
JADWAL PENGGUNAAN BAHAN/MATERIAL
83
JADWAL PENGGUNAAN ALAT
84
13. JADWAL ARUS KAS ( buat sesuai dengan perencanaan cash flow proyek, mulai
penerimaan termijn terakhir )
85
14. RENCANADANMETODAVERIFIKASI,VALIDASI,MONITORING,EVALUASI,
INSPEKSI DAN PENGUJIAN
PPK atau Pengawas Pekerjaan akan memeriksa setiap hasil pekerjaan dan
memberitahukan penyedia secara tertulis atas setiap Cacat Mutu yang ditemukan PPK.
Atau Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan penyedia jasa untuk menemukan dan
mengungkapkan Cacat Mutu.
Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan memerintah penyedia jasa untuk melakukan
pengujian Cacat Mutu yang tidak tercantum dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar, dan
hasil uji coba menunjukan adanya Cacat Mutu maka penyedia berkewajiban untuk
menanggung biaya biaya pengujian tersebut.
Jika tidak ditemukan adanya Cacat Mutu maka uji coba tersebut dianggap sebagai
Peristiwa Kompensasi, yaitu pemberian ganti rugi oleh PPK kepada penyedia.
Penyedia jasa bertanggung atas perbaikan Cacat Mutu selama masa Kontrak dan Masa
Pemeliharaan
Oleh karena itu untuk menghindari terjadinya Cacat Mutu tersebut perlu ditetapkan “
Rencana dan Metoda Verifikasi, Validasi, Monitoring, Evaluasi, Inspeksi dan Pengujian
“ atas pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan penyedia jasa.
86
87
KRITERIA PENERIMAAN
Uitzet
Standar Prosedur Standar Disain
No No
A.SP-2 A.SD-2
1 Setelah penerbitan SPMK maka direksi 1 Gambar pelaksanaan
bersama-sama panitia peneliti Titik Nol Pekerjaan
pelaksanaan kontrak dan penyedia jasa
melakukan pengukuran dan
pemeriksaan detail lapangan untuk
setiap mata pembayaran.
2 Pengukuran perlu diulang bila ada
tambahan pekerjaan atau lokasi
pekerjaan pindah ke lokasi yang baru.
Dokumentasi
Standar Prosedur Standar Disain
No No
A.SP-3 A.SD-3
1 Pengambilan foto dokumentasi yaitu 1 Pengambilan foto pekerjaan mulai dari
mulai dari sosialisasi, foto 0% dan 0% sampai dengan 100%.
pengambilan gambar harus diambil satu
arah.
Barak Kerja
88
Standar Prosedur Standar Disain
No No
A.SP-4 A.SD-4
1 Pembangunan barak kerja/direksi keet 1 Aman dan layak untuk menyimpan
sebaiknya dilakukan sebelum alat dokumen lapangan dan berteduh.
dimobilisasikan.
Foto 0%
Standar Prosedur Standar Disain
No No
A.SP-5 A.SD-5
1 Gambar pelaksanaan harus 1 Tidak berskala tetapi dapat mewakili
mengakomodir semua hasil pengukuran kondisi lapangan.
dan perhitungan.
2 Gambar pelaksanaan harus dapat
dipertanggung jawabkan secara teknis
dan anggaran.
3 Gambar pelaksanaan dipasang di
lapangan/direksi keet dan mudah
dilihat.
Gambar Pelaksanaan
Standar Prosedur Standar Disain
No No
A.SP-7 A.SD-7
1 Gambar pelaksanaan harus dapat 1 Gambar Bangunan Lama.
dipertanggung jawabkan secara teknis
dan anggaran.
2 Gambar pelaksanaan dipasang di 2 Gambar Perencanaan.
lapangan/direksi keet dan mudah
dilihat.
89
Standar Prosedur Standar Disain
No No
A.SP-8 A.SD-8
mata pembayaran digunakan untuk
menetapkan kuantitas awal.
2 Pelaksanaan MC–0% dilakukan oleh 2 Pelaksanaan MC–0% dilakukan oleh tim
tim mutual check yang dibentuk oleh mutual check yang dibentuk oleh
pengendali kegiatan, bersama penyedia pengendali kegiatan, bersama penyedia
jasa. jasa.
Amandement
Standar Prosedur Standar Disain
No No
A.SP-9 A.SD-9
1 Di buat berdasarkan gambar kerja dan 1 Amandement dituangkan pada BA
hasil MC-0%. perubahan yang terjadi baik volume
maupun harganya.
Mobilisasi
Mobilisasi Personil
Standar Prosedur Standar Disain
No No
B.SP-1 B.SD-1
1 Nama tenaga inti yang ditugaskan di 1 .
lapangan sesuai dengan yang ada dalam Pelaksana 2 : S1 Teknik Sipil
dokumen kontrak. SKA Ahli Muda Ahli Teknik Rawa dan
Pantai Pengalaman ( 7 ) Tujuh Tahun.
Adm. Teknik : S1 Teknik Sipil
Pengalaman ( 6 ) Enam Tahun.
2 Nama tenaga tambahan yang akan Adm. Umum : SMA Pengalaman ( 8 )
ditugaskan dilapangan terlebih dahulu Delapan Tahun.
harus mendapat persetujuan dari Surveyor : SMK Pengalaman ( 5 )
pengendali kegiatan / direksi. Lima Tahun.
Quality : S1 Pengalaman ( 6 ) Enam
Tahun.
Logistik : SMK Pengalaman ( 6 )
Enam Tahun.
90
Mobilisasi Peralatan
Standar Prosedur Standar Disain
No No
B.SP-2 B.SD-2
1 Peralatan yang digunakan di lapangan 1 Peralatan minimal yang harus disediakan
sesuai dengan yang ada dalam dokumen adalah :
kontrak dan siap operasi (kondisi baik). Excavator = 4 unit
Bulldozer = 2 unit
Dump Truck = 47 unit
Concrete Vibrator = 4 unit.
Concrete Mixer = 20 unit
Water Pump = 4 unit
Kendaraan Roda 4 = 1 unit
Kendaraan Roda 2 = 2 unit
Pick UP = 1 unit
Generator Set = 1 unit
2 Peralatan tambahan yang akan 2
digunakan dilapangan terlebih dahulu
harus mendapat persetujuan dari
pengendali kegiatan / direksi.
Mobilisasi Material
Standar Prosedur Standar Disain
No No
B.SP-3 B.SD-3
1 Meterial yang digunakan sesuai dengan 1 Tidak ada bahan digunakan
spesifikasi teknis.
Pelaksanaan
Perintisan dan Pembersihan/Stripping (A)
Standar Prosedur Standar Disain
No No
C.SP-1 C.SD-1
1 Pekerjaan Perintisan dan 1 Pekerjaan Perintisan dan Pembersihan
Pembersihan/Stripping dikerjakan dengan menggunakan alat berat
dengan menggunakan Alat berat jenis Dan menggunakan alat
Bulldozer dan alat bantu lain
2 2
Sekelompok tenaga kerja
membersihkan akar-akar kayu dengan
menggunakan parang, pacul sekop dan
Pelaksanaan
Galian Tanah Biasa (A)
91
Standar Prosedur Standar Disain
No No
C.SP-1 C.SD-1
1 Pekerjaan Galian tanah biasa (A) 1
dilakukan dengan menggunakan alat
jenis Excavator
2
Pelaksanaan
Pekerjaan Timbunan Tanah dari Borrow Area
Standar Prosedur Standar Disain
No No
C.SP-1 C.SD-1
1 Pekerjaan Timbunan tanah dari borrow 1 Alat yang digunakan dalam
area dilakukan dengan menggunakan pelaksanaan pekerjaan timbunan tanah
alat adalah jenis excavator, dumptruck,
2 vibro dan water tank
Pekerjaan timbunan akan selalu
dilakukan pengujian kepadatan dengan
cara sand cone
Pelaksanaan
Pekerjaan Linning Betok K-175
Standar Prosedur Standar Disain
No No
C.SP-1 C.SD-1
1 Pekerjaan Beton K-175 Linning 1 Alat yang digunakan dalam
dilakukan dengan cara menggunkan pelaksanaan pekerjaan concrete mixer
concrete mixer Pengujian sampel beton dilakukan
2 setiap volume beton 300 M3
92
Finishing
Pemulihan Lokasi
Standar Prosedur Standar Disain
No No
I.SP-1 I.SD-1
1 Pemulihan lokasi terdiri dari Pekerjaan 1
yang rusak akibat Alam atau alat berat
Amandement
Standar Prosedur Standar Disain
No No
I.SP-4 I.SD-4
1 Prosedur amandemen kontrak dilakukan 1 Amandemen kontrak harus dibuat bila
apabila pengguna jasa memberikan terjadi perubahan harga kontrak akibat
perintah secara tertulis kepada penyedia adanya perubahan pekerjaan dan
jasa untuk melaksanakan perubahan perubahan pelaksanaan pekerjaaan.
kontrak atau penyedia jasa
mengusulkan perubahan kontrak,
dimana adanya gambar dan kondisi
lapangan tidak cocok dengan
kenyataannya.
As Built Drawing
Standar Prosedur Standar Disain
No No
I.SP-5 I.SD-5
1 As built drawing dibuat secara detil 1 As built drawing termasuk final report
sehingga material konstruksi dapat dibuat sebanyak 4 ganda.
divisualisasikan secara jelas.
Foto 100%
Standar Prosedur Standar Disain
No No
I.SP-6 I.SD-6
1 Foto pelaksanaan harus disajikan dalam 1 Foto pelaksanaan yang harus
album dan disusun berurutan mulai didokumentasikan adalah :
pekerjaan yang pertama sampai kondisi 0%
pekerjaan akhir. Pembersihan Lokasi dengan Alat
Galian Tanah dengan Alat
Pasangan Batu Kali Campuran 1 : 3
Pek. Plesteran
93
Pekerjaan Siaran
Pekerjaan Beton bertulang 1 : 2 : 3
Timbunan Tanah
Masa Pemeliharaan
Standar Prosedur Standar Disain
No No
I.SP-8 I.SD-8
1 Selama masa pemeliharaan penyedia 1 Masa pemeliharaan selama 180 hari
jasa harus tetap ber- tanggung jawab kalender.
terhadap hasil pekerjaan.
94
RENCANA PEMERIKSAAN DAN PENGETESAN
Dalam rencana pemeriksaan dan pengetesan hal-hal yang dilakukan mencakup meliputi
jenis inspeksi, frekunesi, kriteria penerimaan, alat yang dipakai, penanggung jawab
DAFTAR PERALATAN
Dalam pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri (Lanjutan),
diperlukan peralatan guna melaksanakan pekerjaan (Terlampir).
CHECK LIST
Sebelum pekerjaan dilakukan harus mendapatkan ijin dari pengawas yang ditugaskan
oleh Kepala Satuan Kerja/PPK dan dituangkan dalam bentuk Check List (Request).
95
15. DAFTAR INDUK DOKUMEN.
DiuraikanDokumenacuanyangdigunakanolehtimpelaksanakegiatanbesertaacuanyang
berupa standar atau peraturan perundangan yang terkait dengan substansi kegiatan.
1. Jenis rekaman
2. Cara penomoran rekaman
2. Pengendalian Rekaman
3. Standar map/ file penyimpanan
96
termasuk pekerjaan Cacat Mutu yang
harus diperbaiki.
97
16. DAFTAR INDUK REKAMAN.
Rekaman adalah tanda bukti kalau suatu tahapan proses kerja/ pengujian/ pengukuran dan
sejenisnya telah dilakukan dan telah sesuai dengan ketentuan.
98
1. Buat berita Acara penerimaan barang,
4. Pemeriksaan Barang datang termasuk barang cacat yang dikembalikan
ke vendor.
99
BAB ...
PENUTUP
Dengan selesainya penyusunan buku Rencana Mutu Kontrak ini diharapkan agar supaya
dapat digunakan sebagai pedoman guna pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan Surat Perjanjian
Pemborongan Pekerjaan yang sudah ditandatangani ketiga belah pihak—PPK, Kontraktor
pelaksana, dan Konsultan pengawas dan apabila ada kekuarangan-kekurangan agar dapat
dikoreksi serta mohon maaf yang sebesar-besarnya.
[Jabatan/Stempel] [Jabatan/stempel]
Diketahui/Disetujui:
PPK
[Jabatan/NIP]
100