Anda di halaman 1dari 86

.

PELAKSANAAN PEKERJAAN
...........
Halaman: dari
No.Dok :01/RMK/02/2017 Tgl Diterbitkan :14 Februari
No.Revisi : Edisi - 1 2017
Paraf :

LEMBAR PENGESAHAN

PERSETUJUAN

DIPERIKSA OLEH
DISUSUNOLEH DISAHKAN OLEH
URAIAN Tim Direksi Teknis
PPK
NAMA .........................
JABATAN Direksi
TANDA TANGAN
TANGGAL 13 - Februari - 2017 20 – Februari 2017

RENCANA MUTU KONTRAK


PELAKSANAAN PEKERJAAN
........

UNIT PENERIMA
1. SNVT Pelaksanaan .....
2. PPK Kegiatan .....
3. Direksi Teknis

STATUS DOKUMEN
EDISI : 1 EDISI : 2 EDISI :
Nomor : 01/RMK/02/2017 Nomor : Nomor :
Tanggal : 14 Februari 2017 Tanggal : Tanggal :

1
.PELAKSANAAN PEKERJAAN
...........
Halaman: dari
No.Dok :01/RMK/02/2017 Tgl Diterbitkan :14 Februari
No.Revisi : Edisi - 1 2017
Paraf :

SEJARAHDOKUMEN

TANGGAL CATATAN PERUBAHAN KETERANGAN

2
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN................................................................................................................................ 1

SEJARAHDOKUMEN........................................................................................................................................ 1

DAFTAR ISI......................................................................................................................................................... 4

1. LATAR BELAKANG............................................................................................................................. 5

2. INFORMASI KEGIATAN.................................................................................................................. 10

3. SASARANMUTU................................................................................................................................ 16

4. PERSYARATAN TEKNIS DAN ADMINISTRASI......................................................................17

5. STRUKTUR ORGANISASI DAN TUGAS & TANGGUNG JAWAB........................................18

6. BAGAN ALIR PELAKSANAAN PEKERJAAN............................................................................41

7. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN..................................................................................... 94

8. JADWALPERALATAN..........................................................Error! Bookmark not defined.

9. JADWALPERSONIL.......................................................................................................................... 18

10. JADWAL ARUS KAS.......................................................................................................................... 97

11. RENCANADANMETODAVERIFIKASI,VALIDASI,MONITORING,EVALUASI, INSPEKSI


DAN PENGUJIAN........................................................................................................................... 103

12. DAFTAR KRITERIA PENERIMAAN......................................................................................... 109

13. DAFTAR INDUK DOKUMEN DAN REKAMAN........................................................................25

1. LATAR BELAKANG

Penerapan Sistem Manajemen Mutu pada seluruh unit pelaksana kegiatan adalah wajib
dilaksanakan dengan mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
04/PRT/M/2009 tentang Pedoman Sistem Manajemen Mutu Dilingkungan Departemen
Pekerjaan Umum. Dengan diterbitkannya Peraturan Menteri tersebut, maka diharapkan
unit pelaksana kegiatan dapat bekerja secara lebih Profesional dan mempertanggung
jawabkan hasil kegiatan tersebut kepada System. Dalam System manajemen mutu semua
tahapan pekerjaan harus ditata dan diatur dalam suatu rangkaian proses kerja yang baku,

3
tetapi tetap harus fleksibel menyesuaikan kondisi dan bentuk pengendaliannya, serta
dipastikan telah memenuhi semua persyaratan, yaitu sudah memenuhi spesifikasi teknis,
peraturan perundangan dan persyaratan lainnya.

Penerapan SMM pada prinsipnya adalah “Write what you do and Do what you write”.
Dengan mengidentifikasi semua proses kegiatan pada satu unit kegiatan serta penugasan
personil-personil yang sudah terseleksi memiliki kompetensi yang cukup untuk
melaksanakan proses tersebut. Mereka harus mampu bekerja secara mumpuni pada
masing-masing proses kerja yang menjadi tanggungjawabnya, karena dalam rangkaian
tahapan pekerjaan tersebut mereka harus bekerja sesuai tugas, wewenang dan
tanggungjawabnya masing-masing dan mengupayakan tidak terjadi kesalahan, yang dapat
menjadikan tertundanya proses kerja selanjutnya.

Untuk mewujudkan tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi, maka penyelenggaraan


pekerjaan konstruksi wajib memenuhi syarat-syarat tentang keamanan, keselamatan dan
kesehatan kerja pada tempat kegiatan konstruksi.Syarat-syarat tersebut kemudian
diaplikasikan dalam bentuk Bystem manajemen organisasi pelaksanaan pekerjaan
konstruksi.

Dalam rangka usaha menjaga dan meningkatkan kualitas pekerjaan, maka diperlukan
suatu panduan pengendalian mutu proses serta persyaratan-persyaratan yang harus
dilaksanakan dalam pelaksanaan pekerjaan, yaitu berupa Rencana Mutu Kontrak (RMK).
Rencana Mutu Kontrak adalah suatu pedoman jaminan mutu dalam pelaksanaan
pekerjaan agar produk akhir pekerjaan sesuai dengan syarat teknis yang tercantum dalam
kontrak.
Rencana Mutu Kontrak (RMK) ini digunakan untuk memonitor dan menilai pelaksanaan /
penerapan spesifikasi teknik yang melekat pada kontrak kerja konstruksi antara PPK
Irigasi dan Rawa I Balai Wilayah Sungai Sulawesi II - Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu
Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Sulawesi II – Prov. Gorontalo dengan Penyedia Jasa
PT. Laleva Indah Lestari.
Rencana Mutu Kontrak (RMK) dimaksudkan untuk menerapkan lingkup prosedur jaminan
mutu pelaksanaan kontrak pekerjaan dan dijadikan sebagai acuan untuk menguraikan
secara rinci, lengkap dan jelas tentang tata cara melaksanakan pekerjaan secara benar
sesuai dengan tahapan kegiatan yang disyaratkan dalam dokumen pelaksanaan (dokumen
kontrak).

Sedangkan tujuannya adalah sebagai alat kontrol/pengendali terhadap mutu suatu


pekerjaan, apakah semua item pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi atau
kriteria yang berlaku, sehingga apabila terjadi suatu penyimpangan, maka dengan adanya
Rencana Mutu Kontrak (RMK) dapat diketahui dari awal dan kesalahan yang lebih fatal

4
dapat dihindari, serta kualitas pekerjaanpun dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan
yang diharapkan.

5
KATA PENGANTAR

Sebagai realisasi kontrak kerja antara PPK Irigasi dan Rawa I dengan PT. Laleva Indah
Lestari mengenai pekerjaan Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri (Lanjutan)
sebagai Kontraktor Pelaksana PT. Laleva Indah Lestari berkewajiban menyusun Laporan
Rencana Mutu Kontrak (RMK).
Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK) meliputi penjelasan tentang semua kegiatan yang
akan dilakukan oleh Kontraktor, termasuk metoda pelaksanaan, sarana yang dipergunakan
dan jadwal pelaksanaan pekerjaan. Tujuan dari Laporan ini untuk evaluasi dan pengawasan
pelaksanaan pekerjaan yang akan dilakukan oleh Kontraktor.
Demikian Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK) disusun dengan harapan dapat digunakan
untuk kemajuan pekerjaan secara keseluruhan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat waktu.

Sangatta, 30 Juli 2019


CV. LASDI JAYA

MUHAMMAD DAHLAN
Direktur

TUJUAN
Rencana Mutu Kontrak ini dimaksudkan untuk menerapkan lingkup prosedur jaminan
mutu dan tujuan mutu kontrak serta hal-hal lainnya yang timbul dalam proses pelaksanaan.
Tujuan rencana Mutu Kontrak ini untuk menentukan arah pengendalian proses
pelaksanaan pekerjaan sehingga diharapkan dapat memperoleh produk yang bermutu
sesuai perencanaan dan dokumen kontrak.

6
Pedoman ini diterapkan dalam proses pelaksanaan pekerjaan untuk memantau dan menilai
spesifikasi teknis kontrak, sehingga dimungkinkan adanya prosedur tambahan untuk
mendukung rencana mutu.

2. INFORMASI KEGIATAN
2.1. Uraian Pengadaan
Nama Pekerjaan : Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri
(Lanjutan)
Lokasi Pekerjaan : Kabupaten Pohuwato, Propinsi Gorontalo.
Nama Pengguna Jasa : Balai Wilayah Sungai Sulawesi-II. SNVT Pelaksanaan
Jaringan Pemanfaatan Air Sulawesi-II Propinsi
Gorontalo. Kegiatan Irigasi & Rawa I
Nama Penyedia Jasa : PT. Laleva Indah Lestari

2.2. Data Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa


a. Pengguna Jasa
Nama Satker : Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Pelaksanaan Jaringan
Pemanfaatan Air Sulawesi II Prov. Gorontalo
Kegiatan : PPK Irigasi dan Rawa I
Alamat Kantor : Jl. KH. Notu Badu No. 71 Limboto – Gorontalo
No. Tlp/Fax : 0435-
b. Penyedia Jasa
Nama Penyedia Jasa : PT. Laleva Indah Lestari
Alamat Penyedia Jasa : Jl. Tulukabessy RT. 003 Rw. 01 Siriamau Ambon
Tlp/Fax : 0911-347976/(0911) 347499

2.3. Data Kontrak


Nomor Kontrak : HK.02.03/PJPA-IRWA I/BWSSII/2017/01
Tanggal Kontrak : 30 Januari 2017
Nomor SPMK :
Tanggal SPMK : 30 Januari 2017
Nilai Kontrak : Rp 28.803.948.000,-(Dua puluh delapan milyar delapan
ratus tiga juta sembilan ratus empat puluh delapan ribu
rupiah)
Sumber Dana : APBN Murni
Tahun Anggaran : 2017
Jangka Waktu Pelaksanaan : 240 (dua ratus empat puluh) hari kalender ditambah
Masa Pemeliharaan selama 180 ( seratus delapan puluh )
hari kalender.
(Dari tanggal 30 Januari 2017 s/d 26 September 2017)

7
LOKASI PROYEK

Proyek Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri (lanjutan) ini terletak di Kecamatan

Randangan Kab. Pohuwato Provinsi Gorontalo.

Kecamatan Randangan, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo

DESKRIPSI PEKERJAAN

8
A.      UMUM
Pekerjaan Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri (Lanjutan) mencangkup
Pengadaan dan pemasangan bangunan Jaringan Irigasi sesuai dengan prosedur mutu
(kualitas), Pekerjaan volume (kuantitas), pengendalian waktu pelaksanaan, metode kerja,
dan pengetasan hasil Pekerjaan Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri (Lanjutan)
Kab. Pohuwato yang akan dilaksanakan/dikerjakan oleh pelaksana pekerjaan di Kab.
Pohuwato.

2.4. Lingkup Kegiatan


Ruang lingkup utama pekerjaan dalam kontrak ini terdiri dari:

A. PEKERJAAN SALURAN UTAMA


A.1. Pekerjaan Saluran.
1. Pembersihan dan Stripping/Kosrekan (A)
2. Galian Tanah Biasa (A)
3. Timbunan atau Urugan Tanah Kembali dipadatkan (A)
4. Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area 5~7 Km
5. Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area 7~9 Km
6. Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area 9~10 Km
7. Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area 10~12 Km
8. Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area 12~4 Km
9. Buangan Tanah Hasil Galian Jarak 50~1 Km
10. Perkerasan Jalan Innspeksi t : 20 Cm
11. Linning Beton K-175
12. Bekisting Untuk Dilatasi Saluran Non Exposed
13. Pasangan Batu Kali 1 : 4
14. Plesteran 1 : 3
15. Siaran 1 : 2
16. Sambungan Beton

A.2. Pekerjaan Bangunan


1. Galian tanah biasa (A)
2. Timbunan tanah kembali dipadatkan (A)
3. Pasangan batu kali 1 : 4
4. Plesteran 1 : 3
5. Siaran 1 : 2
6. Beton K - 175
7. Beton K - 100
8. Bekisting Non Exposed
9. Bekisting Exposed
10. Pembesian
11. Perancah

B. PEKERJAAN PEMBUANGAN
1. Pembersihan dan Stripping/Kosrekan (A)
2. Galian Tanah Biasa (A)
3. Timbunan/Urugan Tanah Kembali dipadatkan (A)

C. PEKERJAAN PINTU BANGUNAN BAGI/SADAP


1. Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja B : 0,30 H : 0,35
2. Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja B : 0,35 H : 0,40
9
3. Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja B : 0,40 H : 0,35
4. Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja B : 0,45 H : 0,40
5. Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja B : 0,50 H : 0,50
6. Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja B : 0,55 H : 0,40
7. Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja B : 0,60 H : 0,50
8. Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja B : 0,65 H : 0,60
9. Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja B : 0,70 H : 0,60
10. Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja B : 0,80 H : 0,60
11. Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja B : 0,90 H : 0,60
12. Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja B : 0,95 H : 0,70
13. Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja B : 1,10 H : 0,55
14. Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja B : 1,30 H : 1,00
15. Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja B : 1,40 H : 1,25

3. SASARANMUTU
a) Terselenggaranya kegiatan pekerjan Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri
(Lanjutan) tepat biaya, tepat mutu, tepat waktu serta tertib administrasi, dengan
senantiasa memonitor setiap kegiatan dan mengevaluasi hambatan-hambatan dan
kendala-kendala yang mungkin dan telah muncul agar tidak mempengaruhi kegiatan
utama.
b) Melaksanakan kegiatan Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri (Lanjutan)
dengan mengutamakan kepuasan pelanggan dengan prinsip Tepat Waktu, Mutu dan
Tertib Administrasi.

4. PERSYARATAN TEKNIS DAN ADMINISTRASI


Persyaratan teknis dan Administrasi untuk pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Jaringan
Irigasi Randangan Kiri (Lanjutan) adalah sebagai berikut :

 Surat Penunjukan Penyedia Barang Jasa (SPPBJ)


 Surat Perjanjian (Kontrak)
 Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
 Syarat-syarat umum kontrak (BAB IX).
 Syarat-syarat khusus kontrak (BAB X).
 Spesifikasi teknis Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri
(Lanjutan).
 Gambar Pelaksanaan Supervisi Pembangunan Jaringan Irigasi
Randangan Kiri (lanjutan).

10
5. STRUKTUR ORGANISASI TUGAS & TANGGUNG JAWAB

5.1. Organisasi Kerja Pemilik Proyek

DISESUAIKAN

Gambar 5.1 Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan

Keterangan :
: Garis Instruksi
: Garis Koordinasi
Uraian Tugas Unsur Pengguna Jasa

5.1.1 Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu PJPA


 Memimpin dan mengkoordinasikan semua kegiatan dalam mencapai sasaran utama
yang ditetapkan dalam CIP dan PO.
 Melaksanakan semua peraturan dan perundang-undangan yang berlaku serta
petunjuk-petunjuknya yang berkaitan dengan pelaksanaan anggaran, baik yang
bersumber dari APBN maupun pinjaman luar negeri (PLN).
 Menyelenggarakan manajemen secara efisien terutama Pengembangan pegawai
dan Pengembangan peralatan serta fasilitas lainnya.
 Menyelenggarakan proses pengadaan barang/jasa yang teliti dan cepat,
penandatanganan kontrak sedini mungkin, proses pembayaran utama yang cepat.
 Meningkatkan pengawasan melekat untuk menghindari adanya penyimpangan,
pemborosan dan efisiensi dalam pemanfaatan data.
 Meningkatkan efisiensi.

5.1.2 Pejabat Pembuat Komitmen


 Memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan pelaksanaan pekerjaan di bagian
pelaksana kegiatan dalam mencapai sasaran utama yang telah ditetapkan dalan
DIP dan PO.
 Mengambil tindakan-tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan untung masing-masing tolak ukur dalam
batas-batas jenis pengeluaran, uraian pengeluaran dan jumlah biaya yang
tercantum dalam DIP dan PO yang bersangkutan serta pedoman pelaksanaannya.
 Dilarang mengadakan ikatan yang akan membawa akibat dilampauinya batas
anggaran yang tersedia dalam DIP atau dokumen lain yang disamakan.
 Membentuk panitia pelelangan pekerjaan bagian pelaksana kegiatan yang
dipimpinnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

11
 Menetapkan harga perhitungan sendiri (HPS) untuk pelelangan pekerjaan di
bagian pelaksana kegiatan sesuai dengan perturan perundang-undangan yang
berlaku.
 Menetapkan pemenang pelelangan pekerjaan dari bagian pelaksana kegiatan yang
dipimpinnya sesuai dengan perturan perundang-undangan yang berlaku.
 Menandatangani SPK/kontrak pekerjaan dari bagian pelaksana kegiatan yang
dipimpinnya dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
 Melaporkan hasil pekerjaan yang telah dilakukan pada butir-butir di atas kepada
pengguna anggaran.

5.1.3 Kaur Teknik


 Menyusun dan memutahirkan program jangka panjang, jangka menengah dan
program tahunan serta revisinya.
 Menyiapkan usulan proyek-proyek baru.
 Mengkoordinasikan program proyek dengan program lainnya serta membantu
memberikan informasi terhadap rencana kegiatan yang akan dilakukan dan
membantu menangani permasalahan yang terjadi.
 Mengkoordinasikan penanganan aspek pengelolaaan lingkungan yang mencakup
studi analisa, pengamatan dan penelitian aspek lingkungan, kaitannya dengan
pekerjaan fisik yang akan datang, sedang dan akan dillaksanakan.
 Mengkoordinasikan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap
pelaksannan pekerjaan oleh penyedia jasa konsultasi yang diselenggarakan bagian
pelaksana kegiatan.
 Melaporkan hasil koordinasi yang telah dilakukan pada butir-butir di atas kepada
Pejabat Pembuat Komitmen.

5.1.4 Kaur Administrasi Umum


 Mengkoordinasikan penyusunan kebijakan, sistem/prosedur dan peraturan
pelaksanaan di bidang organisasi proyek, administrasi sumber daya manusia
(SDM), keuangan, pengadaan dan administrasi umum.
 Mengkoordinasikan penyusunan dan evaluasi struktur organisasi proyek.
 Mengkoordinasikan pembinaan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan
anggaran/administrasi keuangan, pengadaan dan administrasi umum di bagian
pelaksana kegiatan.
 Menyusun program pembinaan, kebutuhan, penempatan sumber daya manusia.
 Mengkoordinasikan pelaksanaan administrasi kepegawaian.
 Menyiapkan surat-surat keputusan dan penugasan dalam bidang organisasi dan
kepegawaian.
 Menyusun rencana kebutuhan proyek akan barang-barang dan peralatan kantor.
 Mengkoordinasikan penyusunan laporan program pelaksanaan dan laporan
keuangan secara periodik dan neraca tahunan.
 Mengkoodinasikan data yang diperlukan oleh pemeriksa intern/ekstern.
 Mengkoodinasikan penyelesaian laporan hasil pemeriksaan (LHP).
 Melaporkan hasil koordinasi yang telah dilakukan pada butir-butir di atas kepada
pengguna anggaran.

5.1.5 PUMK
 Meneliti kebenaran dan kelengkapan dokumen atau bukti pengeluaran sebelum
melaksanakan pembayaran kepada pihak ketiga.
 Melaksanakan pembayaran atas perintah pengguna anggaran dengan membubuhi
tanda tangan pada kata-kata “lunas dibayar” pada setiap kwitansi.
 Menyelenggarakan tata kearsipan yang berkaitan dengan bukti-bukti pembukuan.

12
 Melaksanakan pembukuan atas dasar bukti-bukti pengeluaran / penerimaan yang
sah.
 Memonitor setiap pengeluaran panjar dan menyiapkan teguran tertulis kepada
pengambil panjar tersebut telah melampaui batas waktu yang ditetapkan.
 Melaporkan hasil pekerjaan yang telah dilakukan pada butir-butir di atas kepada
pengguna anggaran.

5.1.6 Koordinator Pelaksanaan / Direksi Pekerjaan


 Mengawasi, meneliti dan memberikan pengarahan-pengaraha teknis dalam rangka
pelaksanaan pekerjaan.
 Meneliti permintaan pembayaran angsuran/termin.
 Mengadakan hubungan kerjasama serta koordinasi dengan instansi terkait di
wilayah pekerjaan.
 Mengadakan pengecekan dan diskusi serta rekomendasi hasil pekerjaan secara
berkala dengan penyedia jasa.
 Berwenang menghentikan pelaksaaan pekerjaan jika terjadi penyimpangan dalam
pelaksanaannya.
 Melaporkan kepada pengendali kegiatan mengenai segala hal yang perlu dan
berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.
 Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
 Dalam pelaksanaan tugasnya Koordinator Pelaksanaan/Direksi Pekerjaan dibantu
oleh dan Pengawas Lapangan yang ditunjuk dengan Surat Keputusan Kepala Balai
Wilayah Sungai Sulawesi II Prov. Gorontalo.
 Dalam melaksanakan tugasnya direksi pekerjaan bertanggung jawab kepada
Pejabat Pembuat Komitmen Irigasi dan Rawa I.

5.1.7 Pengawas Lapangan


 Memberikan pengarahan-pengarahan teknis dalam pelaksanaan pekerjaan.
 Melaksankan evaluasi terhadap kebenaran laporan progress fisik pekerjaan yang
dibuat oleh penyedia jasa.
 Mengadakan hubungan kerja dan kerjasama serta koordinasi dengan instansi
terkait di wilayah pekerjaan.
 Mengadakan pengecekan dan diskusi serta rekomendasi hasil pekerjaan secara
berkala dengan penyedia jasa.
 Berwenang menghentikan pelaksanaan pekerjaan jika terjadi penyimpangan dalam
pelaksanaannya.
 Melakukan berbagai testing termasuk Pengadaan Material Batu, Pasir, Kerikil, serta
melakukan pengujian Mutu beton dengan peralatan yang ada dengan penyedia
jasa.
 Melaporkan kepada Korlap/Direksi Pekerjaan dan Pejabat Pembuat Komitmen
Irigasi dan Rawa I.
 Melaksakan tugasnya sesuai dengan aturan yang berlaku.

5.2. Organisasi Kerja Penyedia Jasa ( PT Laleva Indah Lestari ).


Struktur Organisasi Penyedia Jasa
Berisi bagan organisasi penyedia jasa PT. Laleva Indah Lestari yang akan melaksanakan dan
penyelesaikan Pekerjaan Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri (Lanjutan), seperti
yang terlihat pada gambar di bawah ini.

13
Direktur

Divisi Operasional

Kepala Proyek

Site Manajer

Kepala Pelaksana

Gambar 5.2 : Organisasi Pelaksanaan Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri


Pelaksana Lap. Pelaksana Mesin Pelaksana Adm (Lanjutan)
Pelaksana SMM Pelaksana SMK3 Pelaksana MK
Uraian Tugas Unsur Penyedia Jasa

5.2.1 DIREKTUR
Logistik
 Menandatangani kontrak
Operator
dan addendumnya Juru Ukur pengguna jasa.Mekanik
dengana
 Mempelajari dan memahami konrak kerja yang akan dilaksanakan.
 Memimpin dan mengarahkan semua kegiatan pelaksanaan sesuai rencana
pelaksanaan pekerjaan.
 Memantau dan mengarahkan proses Mandorpelaksanaan pekerjaan guna mendapatkan
hasil yang sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
 Melakukan monitoring dan pemeliharaan serta melakukan perbaikan bila terjadi.
 Bertanggung jawabkan atas semua pelaksanaan baik kualitas maupun kuantitas.

5.2.2 DIVISI OPERASIONAL

Mengelola dan mengkoordinasikan serta melakukan pembinaan terhadap pelaksanaan


proyek dalam hubungannya dengan Pimpinan pada Kantor Pusat, Divisi Bagian
Teknik Pusat dan Struktur proyek Cabang, agar Project dapat berjalan sesuai dengan
rencana baik yang menyangkut biaya, mutu, waktu dan Administrasi serta membantu
kelancaran proses Tender dan hubungan dengan masalah Teknis.
Tanggung Jawab

1. Memantau Terlaksananya kegiatan pelaksanaan proyek khususnya masalah teknis,


termasuk fasilitas pendukung sesuai rencana yang diterapkan.
2. Terselenggaranya pengadministrasian kegiatan – kegiatan yang berkaitan dengan
penanganan teknis proyek sampai dengan proses penyerahan.
3. Tersedianya rencana kebutuhan biaya proyek secara periodik.
4. Terlaksananya pengendalian biaya, mutu, waktu dan Admnistrasi proyek.
Tugas
1. Terlaksananya kegiatan pelaksanaan proyek, termasuk fasilitas pendukung sesuai
rencana yang telah diterapkan.
Bertugas menyelesaikan tersusunnya RAP beserta Tim Penyusun RAP.
Secara periodik memacu dan memotivasi tenaga ahli proyek agar bisa bekerja sesuai
rencana.
Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelaksanaan proyek, agar sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan.
14
Selalu mengusulkan dan mencari alternatif – alternatif metode kerja yang lebih baik
untuk menyelesaikan pekerjaan.
2. Terselenggaranya pengadministrasian kegiatan – kegiatan yang berkaitan
dengan penanganan proyek sampai dengan proses penyerahan.
- Memimpin dan mengarahkan kegiatan – kegiatan administrasi tekins proyek.
- Mengarahkan kegiatan – kegiatan penilaian hasil dan kemajuan pelaksanaan.
- Memonitoring susunan laporan penyelesaian proyek.

3. Tersedianya rencana kebutuhan biaya proyek secara periodik.


- Memimpin dan mengarahkan kegiatan penyusunan cashflow proyek secara rutin
dan pendistribusian biaya.
- Melakukan pengecekan kegiatan penggunaan biaya, bahan dan Peralatan proyek.
4. Tersedianya rencana kebutuhan biaya proyek secara periodik.
- Memimpin dan mengarahkan kegiatan penyusunan cashflow proyek secara rutin
dan pendistribusian biaya.
- Melakukan pengecekan kegiatan penggunaan keuangan proyek.
5. Terlaksananya pengendalian biaya, mutu dan waktu proyek.
- Mencatat semua hasil pekerjaan yang telah dilakukan / dilaksanakan.
- Membandingkan realisasi pekerjaan dengan rencana yang ditetapkan.
- Melakukan dan atau mengarahkan tindakan perbaikan atas pekerjaan bila terjadi
penyimpangan.
- Memantau dan mengarahkan proses kegiatan pekerjaan proyek guna
mendapatkan hasil yang telah ditetapkan.
- Memimpin rapat koordinasi kegiatan proyek termasuk dengan para
Subkontraktor.

5.2.3 KEPALA PROYEK/PROJECT MANAGER.


Memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan proyek agar dapat berjalan sesuai
dengan rencana, baik menyangkut biaya, mutu, waktu dan Administrasi serta
membantu kelancaran proses penagihan.
Bertanggung jawab kepada : Divisi Operasinal
Membawahi : Site Manager/Quantity Engineer
Terlaksananya kegiatan pelaksanaan proyek, termasuk fasilitas pendukung sesuai
rencana yang diterapkan.
Terselenggaranya pengadministrasian kegiatan – kegiatan yang
berkaitan dengan penanganan proyek sampai dengan proses
penagihan.
Tersedianya rencana kebutuhan biaya proyek secara periodik.
Terlaksananya pengendalian biaya, mutu dan waktu proyek.

1. Terlaksananya kegiatan pelaksanaan proyek, termasuk fasilitas pendukung sesuai


rencana yang diterapkan.
2. Memimpin dan mengarahkan kegiatan pelaksanaan proyek.
3. Menyelenggarakan rapat – rapat mingguan proyek guna menjabarkan rencana
pelaksanaan dan monitoringnya.
4. Aktif dalam rapat yang diadakan oleh Konsultan dan Direksi, Pemberi Tugas dan
mengusulkan hal – hal yang menguntungkan perusahaan.
5. Mengadakan hubungan dan pendekatan – pendekatan secara positif terhadap
masyarakat sekeliling proyek dan penguasa setempat maupun Konsultan / Direksi
agar mendukung kelancaran pekerjaan.
6. Terselenggaranya pengadministrasian kegiatan – kegiatan yang berkaitan dengan
penanganan proyek sampai dengan proses penagihan.
7. Mempersiapkan dan memproses Berita Acara tepat pada waktunya sesuai
kemajuan proyek guna terlaksananya penagihan.

15
8. Tersedianya metode kerja, bahan, alat dan tenaga yang menjadi tanggung
jawabnya sesuai jadual pelaksanaan yang telah ditetapkan.
9. Membuat schedule bahan, alat, sumber daya manusia dan lain – lain.
10. Mengkoordinasikan dan memonitor persediaan bahan, alat dan tenaga
sesuai rencana.
- Memimpin dan mengarahkan kegiatan – kegiatan pelaksanaan pengadaan dan
pendistribusian bahan dan alat.
- Melakukan pengecekan kegiatan pengusulan dan pemakaian bahan, alat dan
tenaga.
4. Tersedianya rencana kebutuhan biaya proyek secara periodik.
- Memimpin dan mengarahkan kegiatan penyusunan cashflow proyek secara rutin
dan pendistribusian biaya.
- Melakukan pengecekan kegiatan penggunaan keuangan proyek.
5. Terlaksananya pengendalian biaya, mutu dan waktu proyek.
- Mencatat semua hasil pekerjaan yang telah dilakukan / dilaksanakan.
- Membandingkan realisasi pekerjaan dengan rencana yang ditetapkan.
- Melakukan dan atau mengarahkan tindakan perbaikan atas pekerjaan bila terjadi
penyimpangan.
- Memantau dan mengarahkan proses kegiatan pekerjaan proyek guna
mendapatkan hasil yang telah ditetapkan.
- Memimpin rapat koordinasi kegiatan proyek termasuk dengan para
Subkontraktor.
- Membuat rencana Anggaran Proyek (RAP) dan kegiatan perencanaan (Action Plan)
review Doc. Spesifikasi Teknik, Metode Pelaksanaan dan Menghitung kembali.
- Menangani Tugas-tugas :
a. Engineering (termasuk Administrasi & Kontrak)
b. Administrasi Keuangan, Personalia & Umum.
c. Operasionala Lapangan (Quality Plan, Production Plan dan Safety Plan).
- Membina Hubungan Kerja dengan :
a. Pengguna Jasa
b. Konsultan Supervisi
c. Mitra Kerja
d. Supplier
e. Sub Kontraktor
f. Mandor
g. Tokoh Masyarakat dan pemuda di lingkungan lokasi pekerjaan.
- Melaksanakan Rapat mingguan dan bulanan internal maupun external.
- Mengadakan Evaluasi terhadap :
a. Progres Fisik (Harian, Mingguan, Bulanan)
b. Biaya
c. Quality/Quantity
d. Waktu/Schedules
e. Standard
- Membuat rencana tindak lanjut / Corrective Action terhadap penyimpangan yang
terjadi.
- Membina bagian administrasi, Engineering dan pelaksanaan guna peningkatan
kinerjanya dalam mendukung visi Perusahaan.

5.2.4. SITE MANAJER

Memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan proyek dalam hubungannya dengan


Owner yang dilapangan, Pengawas lapangan dan staff proyek yang ada dibawahnya
agar dapat berjalan sesuai dengan rencana baik yang menyangkut biaya, mutu dan
waktu serta membantu kelancaran proses penagihan.

16
5.2.5 KEPALA PELAKSANA
Mengkoordinasikan semua pekerjaan dengan pengawas pekerjaan (direksi pekerjaan)
guna kesuksesan pelaksanaan pekerjaan.
Membuat rencana pelaksanaan pekerjaan, jadwal waktu pekerjaan, sehingga pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Merencanakan pengadaan jumlah peralatan, material, bahan dan tenaga kerja serta
pengaturannya di lapangan.
Melakukan evaluasi pekerjaan dan membuat perhitungan MC 0% dan MC 100% bersama
koordinator pelaksanaan (direksi pekerjaan) dan pengawas lapangan dan
memonitoring pekerjaan selama masa pemeliharaan.
Mengarahkan dan memantau proses kegiatan guna menghasilkan pekerjaan yang
diharapkan.
Bertanggung jawab pada seluruh hasil pekerjaan agar terselenggaranya pengendalian
mutu, waktu, biaya dan kuantitas pekerjaan sesuai dengan kontrak.
Bertanggungjawab seluruh masalah administrasi kegiatan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan sampai proses penagihan (keuangan).
Melakukan diskusi dengan koordinator pelaksanaan (direksi pekerjaan) untuk evaluasi
kemajuan pekerjaan.
Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan.
Melakukan koordinasi dengan seluruh team/personil pelaksana pekerjaan.

5.2.6 PELAKSANA LAPANGAN


 Mengawasi pelaksanaan pekerjaan dan memberi instruksi kepada mandor
mengenai kualitas dan kuantitas pekerjaan.
 Menjaga dan mengamankan serta merencanakan tempat penyimpanan peralatan,
bahan dan material sesuai kebutuhan dalam menunjang terlaksananya pekerjaan.
 Menghitung kemajuan pekerjaan, hasil opname setiap hari bersama pengawas
lapangan.
 Membuat laporan harian dan mingguan bersama pengawas lapangan.
 Memantau proses pelaksanaan pekerjaan guna mendapatkan hasil pekerjaan sesuai
kontrak dan syarat teknis dengan prosedur pelaksanaan yang ditentukan.
 Membuat atau menghitung volume pekerjaan yang terpasang, MC 0%, MC 100%
dan gambar pelaksanaan bersama pengawas lapangan.
 Melakukan pengambilan gambar pelaksanaan (dokumentasi) untuk setiap kegiatan
yang dilaksanakan.

5.2.7. PELAKSANA MESIN

 Melakukan perencanaan sistem mekanikal yang berdasar kepada perhitungan


kebutuhan rencana.
 Melakukan analisa dan perhitungan kebutuhan mengenai peralatan maupun
material mekanikal.
 Melakukan koordinasi dengan kepala proyek dan tem leader.
 Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan Mekanikan.
 Menjamin keselamatan bagi operator yang bekerja dibawahnya.
 Melaksanakan tugas-tugas khusus secara langsung berdasarkan order dari kepala
pelaksana.
 Melakukan pengawasan pekerjaan perbaikan mesin-mesin dan peralatan kepada
kepala pelaksana.

5.2.8 PELAKSANA ADMINISTRASI/KEUANGAN


 Mempersipkan rencana anggaran lapangan kepada project manager.

17
 Mempersiapkan pembayaran tagihan-tagihan dari pekerjaan, peralatan, bahan dan
lainnya yang ada hubungannya dengan pekerjaan.
 Membuat laporan keuangan kepada direktur.
 Mempersiapkan pembayaran mingguan kepada pekerja sesuai laporan opname di
lapangan.
 Membuat surat menyurat, administrasi kontrak, perijinan dan lain sebagainya.
 Mempersiapkan administrasi penarikan termijn kepada pengguna jasa.

5.2.9 PELAKSANA SMM


 Memastikan bahwa sistem mutu di proyek berjalan dengan baik dan efektif.
 Menentukan proses selanjutnya apakah bisa dilaksanakan.
 Menganalisa dan melaporkan semua permasalahan yang menyangkut pelaksanaan
sistem mutu di proyek.
 Membuat rencana berkala pelaksanaan pemeriksaan dan pengetesan.
 Melaksanakan pengawasan dan atau pengetesan barang
 Memelihara bukti – bukti kerjanya
.
5.2.10 PELAKSANA SMK3
 Membuat rencana kesehatan dan keselamatan kerja yang dibebankan kepada
seluruh jajaran yang terlibat di dalam proyek.
 Berkoordinasi dengan Kepala Proyek untuk menyediakan peralatan keselamatan
kerja.
 Melakukan pengawasan dan pemeriksaan terkait penggunaan peralatan
keselamatan kerja di lapangan.
 Melakukan kegiatan pemeriksaan kesehatan terhadap pekerja dan seluruh jajaran
yang terlibat di dalam proyek.
5.2.11 PELAKSANA MANAJEMEN KONSTRUKSI

1. Mengawasi jalannya pekerjaan di lapangan apakah sesuai dengan metode


konstruksi yang benar atau tidak
2. Meminta laporan progres dan penjelasan pekerjaan tiap item dari Bawahannya
secara tertulis
3. MK berhak menegur dan menghentikan jalannya pekerjaan apabila tidak sesuai
dengan kesepakatan
4. Mengadakan rapat rutin baik mingguan maupun bulanan dengan mengundang
konsultan perencana, wakil owner, dan kontraktor. 
5. Berhubungan langsung dengan owner atau wakil owner dalam menyampaikan
segala sesuatu di proyek
6. Menyampaikan progres pekerjaan kepada Kepala Proyek langsung
7. Mengesahkan material yang akan digunakan apakah sesuai dengan spesifikasi
kontrak atau tidak.
8. Mengelola, mengarahkan, dan mengkoordinasi pelaksanaan pekerjaan oleh
kontraktor dalam aspek mutu dan waktu.
9. Melakukan perubahan kontrak yang diajukan
10. Memeriksa gambar shop drawing sebelum dimulai pelaksanaan pekerjaan.
11. Selalu meninjau ulang metode pelaksanaan pekerjaan agar memenuhi syarat
K3LMP (kesehatan dan keselamatan kerja, lingkungan, mutu, dan pengamanan)
12. Memberikan Site Instruction secara tertulis apabila ada pekerjaan yang
harus dikerjakan namun tidak ada di kontrak untuk mempercepat schedule. 

5.2.12 LOGISTIK

18
 Mencari dan mensurvey data jumlah material beserta harga bahan dari beberapa
supplier atau toko material bangunan sebagai data untuk memilih harga bahan
termurah dan memenuhi standard kualitas yang telah ditetapkan.
 Melakukan pembelian barang atau alat ke supplier atau toko bahan bangunan
dengan melaksanakan seleksi sebelumnya sehingga bisa mendapatkan harga
material termurah pada supplier terpilih.
 Menyediakan dan mengatur tempat penyimpanan material yang sudah di
datangkan ke area proyek sehingga dapat tertata rapi dan terkontrol dengan baik
jumlah bahan/material yang di datangkan dan yang digunakan/pemakaiannya.
 Membuat label keterangan pada barang yang disimpan untuk menghindari
kesalahan penggunaan akibat tertukar dengan barang lain.
 Melakukan pencatatan keluan dan masuknya barang yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan pekerjaan proyek.
 Mengelola persediaan barang dalam jumlah yang cukup pada waktu material
tersebut diperlukan.
 Membuat dan menyusun laporan material sesuai dengan format perusahaan yang
telah disetujui pihak Direksi pekerjaan.
 Membuat berita acara mengenai penerimaan atau penolakan material setelah
melalui kontrol mutu bahan oleh Quality Control perusahaan dan Direksi
pekerjaan.
 Berkoordinasi dengan pelaksana/kepala pelaksana dan bagian teknik proyek
mengenai jumlah dan schedule pengadaan bahan/material yang dibutuhkan pada
masing-masing waktu pelaksanaan pekerjaan.

5.2.13 OPERATOR ALAT BERAT


 Mengoperasikan jenis dan kapasitas Alat Berat sesuai dengan ISO yang dimiliki.
 Dilarang meninggalkan kabin operator selama Alat beroperasi
 Melakukan pemeriksaan dan pengamatan terhadap kemampuan kerja Alat Berat
serta merawat kondisinya termasuk juga alat-alat piranti keselamatannya dan
alat perlengkapan lainnya yang berkaitan dengan bekerjanya alat tersebut.
 Operator bertanggungjawab penuh terhadap alat yang dioperasikannya.
 Melaporkan kepada atasan jika terjadi kerusakan atau gangguan-gangguan lain
pada Alat Berat dan alat-alat perlengkapannya.
Operator harus mengisi buku pemeriksaaan harian dan buku pengoperasian harian
selama Alat beroperasi.

5.2.14 SURVEYOR
a. Bertanggungjawab terhadap data-data survey yang dibuat dan bekerjasama
dengan pihak owner dalam joint survey.
b. Melakukan pencatatan hasil kerja.
c. Mengadakan dan mengkoordinasi pekerjaan pengukuran.
d. Mencatat, menyimpan dan menyediakan hasil pengukuran.
e. Orientasi area yang berhubungan dengan pekerjaan baru.
f. Mempersiapkan pekerjaan yang akan dimulai.
g. Mempersiapkan data yang berhubungan dengan data aktual pekerjaan.
h. Koordinasi proses perihal kelancaran pekerjaan.
i. Kontrol terhadap alat yang dipakai.
j. Check dan orientasi terhadap revisi yang terjadi di site.
k. Membantu pelaksana dalam menyelesaikan pekerjaan yang berhubungan dengan
data survey

5.2.15 MEKANIK
a. Melaksanakan tugas-tugas khusus secara langsung berdasarkan order dari kepala
pelaksana

19
b. Sebagai mekanik yang melaksanakan pekerjaan perbaikan mesin-mesin alat berat
dan harus mempertanggung jawabkan pekerjaannya kepada kepala pelaksana.
c. Melaksanakan pembelian suku cadang mesin-mesin berdasarkan order dari kepala
pelaksana.
d. Pengendalian pemakaian suku cadang agar dapat sehemat mungkin.
e. Memberikan petunjuk/pengarahan kepada para montir didalam melaksanakan
tugasnya.
f. Mengajukan permintaan suku cadang mesin-mesin motor yang diperkirakan sudah
rusak(aus) kepada dirut sehingga tidak merembet kesuku cadang lainnya.

Melakukan pemeliharaan segala macam mesin-mesin Peralatan agar tidak mudah


rusak.

STRUKTUR ORGANISASI KETERKAITAN PENGGUNA JASA & PENYEDIA JASA


Selama Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri
(Lanjutan) akan selalu berkoordinasi dengan direksi pekerjaan untuk memaparkan
rencana rinci bagian pekerjaan tersebut

PENYEDIA JASA PENGGUNA JASA

SATKER SNVT PJPA


SULAWESI II GORONTALO

DIREKTUR PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


PT. LALEVA INDAH LESTARI IRIGASI & RAWA I

KAUR
TEKNIK/ADM
KEPALA KOORDINATOR LAPANGAN
PROYEK DIREKSI PEKERJAAN

ADMIN/KEU

KEPALA
PELAKSANA
PENGAWAS LAPANGAN

PELAKSANA

MANDOR

20
11. BAGAN ALIR PELAKSANAAN PEKERJAAN
Bagan alir pelaksanaan pekerjaan berisikan flowchart dari urutan kegiatan yang akan
dilaksanakan dalam penyelesaian pekerjaan. Untuk lebih jelasnya bagan alir pelaksanaan
pekerjaan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

21
S
T
A A
R
T

SOSIALISASI PENYEDIAAN LISTRIK DAN AIR KERJA

MOBILISASI:
1.MOBILISASI ALAT
2.MOBILISASI MATERIAL PENYEDIAAN PERANGKAT KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
3.MOBILISASI TENAGA

PEMBUATAN JALAN KERJA


PENGUKURAN AWAL (MC. 0)

PEMBERSIHAN AREA LOKASI PROYEK

PENGHITUNGAN VOLUME MC. 0 DAN PENGGAMBARAN

PEMBUATAN DIREKSI KEET DAN GUDANG MATERIAL BERKOORDINASI DENGAN KONSULTAN PEN

PENANDATANGANAN KONTRAK

PEMBUATAN PAPAN NAMA PROYEK

PEMBUATAN RENCANA MUTU KONTRAK (RMK)

ADMINISTRASI DAN DOKUMENTASI


F
I
N
A I
S
H

22
BAGAN ALIR
KEGIATAN PELAKSANAAN PROYEK

MULAI

MOBILISASI PERSIAPAN ACCESS ROAD

SURVEY/ PENGADAAN
BAHAN/MATERIAL
PROJECT ROAD
PENGUKURAN

MUTUAL CHECK
(Awal) PEKERJAAN / PERINTISAN / STRIPPING
KONSTRUKSI & KOSREKAN

Galian Tanah Biasa Timbunan Tanah LINNING BETON


Borrow Area (A) BEKISTING
(A) K-175

PAS. BATU KALI


PLESTERAN 1 : 3 SIARAN 1 : 2
1:4

BUILDING WORK
MUTUAL CHECK

Timbunan Tanah Perkerasan Jalan Pemasangan Pintu


Kembali (A) Inspeksi t : 20 Cm Bagi/Sadap

MUTUAL CHECK
AKHIR

SELESAI

23
Gambar A.1.1
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Pembersihan & Stripping/Kosrekan (A)

MULAI

SURVEY

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan
Pembersihan &
Stripping/Kosrekan (A)

Pembersihan &
Stripping/Kosrekan (A)

SELESASI

24
Gambar A.1.2
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Galian Tanah Biasa (A)

MULAI

SURVEY

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan Galian


Tanah Biasa (A)

Galian Tanah Biasa (A)

SELESASI

25
Gambar A.1.3
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Timbunan Atau Urugan Tanah Kembali Dipadatkan (A)

MULAI

SURVEY

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan Timb.


Tanah Kembali Dipadatkan
(A)

Timbunan Tanah Kembali


dipadatkan (A)

SELESASI

26
Gambar A.1.4
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area Jarak 5-7 Km (A)

MULAI

TES LABORATORIUM
Quarry Stock Pile

TRIAL EMBAKMENT

CEK MATERIAL TERHADAP DATA LAB.

Kadar Air > Kadar Air >

Penjemuran Pembasahan

OK

OK OK
Embakment

Pemadatan Ulang TES KEPADATAN

Dibuang Bila Terlalu


Basah/Kering

OK

SELESAI

27
Gambar A.1.5
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area Jarak 7-9 Km (A)

MULAI

TES LABORATORIUM
Quarry Stock Pile

TRIAL EMBAKMENT

CEK MATERIAL TERHADAP DATA LAB.

Kadar Air > Kadar Air >

Penjemuran Pembasahan

OK

OK OK
Embakment

Pemadatan Ulang TES KEPADATAN

Dibuang Bila Terlalu


Basah/Kering

OK

SELESAI

28
Gambar A.1.6
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area Jarak 9-10 Km (A)

MULAI

TES LABORATORIUM
Quarry Stock Pile

TRIAL EMBAKMENT

CEK MATERIAL TERHADAP DATA LAB.

Kadar Air > Kadar Air >

Penjemuran Pembasahan

OK

OK OK
Embakment

Pemadatan Ulang TES KEPADATAN

Dibuang Bila Terlalu


Basah/Kering

OK

SELESAI

29
Gambar A.1.7
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area Jarak 10-12 Km (A)

MULAI

TES LABORATORIUM
Quarry Stock Pile

TRIAL EMBAKMENT

CEK MATERIAL TERHADAP DATA LAB.

Kadar Air > Kadar Air >

Penjemuran Pembasahan

OK

OK OK
Embakment

Pemadatan Ulang TES KEPADATAN

Dibuang Bila Terlalu


Basah/Kering

OK

SELESAI

30
Gambar A.1.8
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area Jarak 12-14 Km (A)

MULAI

TES LABORATORIUM
Quarry Stock Pile

TRIAL EMBAKMENT

CEK MATERIAL TERHADAP DATA LAB.

Kadar Air > Kadar Air >

Penjemuran Pembasahan

OK

OK OK
Embakment

Pemadatan Ulang TES KEPADATAN

Dibuang Bila Terlalu


Basah/Kering

OK

SELESAI

31
Gambar A.1.9
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Buangan Tanah Hasil Galian Jarak 50 m-1 Km (A)

MULAI

SURVEY

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan
Buangan Tanah Hasil Galian
Jarak 50 m-1 Km (A)

Pembuangan dengan Dump


Truck (A)

SELESASI

32
Gambar A.1.10
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Perkerasan Jalan Inspeksi t : 20 Cm (A)

MULAI

TES LABORATORIUM
Quarry Stock Pile

TRIAL EMBAKMENT

CEK MATERIAL TERHADAP DATA LAB.

Kadar Air > Kadar Air >

Penjemuran Pembasahan

OK

OK OK
Perkerasan Sirtu

Pemadatan Ulang TES KEPADATAN

Dibuang Bila Terlalu


Basah/Kering

OK

SELESAI

33
Gambar A.1.11
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Lining Beton K - 175

MULAI

SURVEY

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan Lining


Beton K-175

Pemasangan Beton Linning K.


175

SELESASI

34
Gambar A.1.12
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Bekisting Untuk dilatasi Saluran Non Exposed

MULAI

SURVEY

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan
Bekisting untuk Dilatasi Non
Exposed

Pemasangan Bekisting untuk


dilatasi saluran Non Exposed
sesuai gambar/dimensi

SELESASI

35
Gambar A.1.13
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Pasangan Batu Kali 1 : 4

MULAI

SURVEY

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan Pas.


Batu Kali 1 : 4

Pemasangan Pasangan Batu


Kali 1 : 4 sesuai
gambar/dimensi

SELESASI

36
Gambar A.1.14
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Plesteran 1 : 3

MULAI

SURVEY

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan
Plesteran 1 : 3

Pemasangan Plesteran 1 : 3
sesuai gambar/dimensi

SELESASI

37
Gambar A.1.15
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Siaran 1 : 2

MULAI

SURVEY

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan Siaran


1:2

Pemasangan Siaran 1 : 2
sesuai gambar/dimensi

SELESASI

38
Gambar A.1.16
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Sambungan Beton

MULAI

SURVEY

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan
Sambungan Beton

Pemasangan Sambungan
Beton sesuai gambar/dimensi

SELESASI

39
Gambar A.2.1
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Galian Tanah Biasa (A)

MULAI

SURVEY

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan Galian


Tanah Biasa (A)

Galian Tanah Biasa (A) sesuai


gambar/dimensi

SELESASI

40
Gambar A.2.2
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Timbunan atau Urugan Tanah Kembali dipadatkan (A)

MULAI

SURVEY

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan
Timbunan Tanah Kembali (A)

Timbunan Tanah Kembali (A)


sesuai gambar/dimensi

SELESASI

41
Gambar A.2.3
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Pasangan Batu Kali 1 : 4

MULAI

SURVEY

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan Pas.


Batu Kali 1 : 4

Pemasangan Pas. Batu Kali 1 :


4 sesuai gambar/dimensi

SELESASI

42
Gambar A.2.4
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Plesteran 1 : 3

MULAI

SURVEY

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan
Plesteran 1 : 3

Pemasangan Plesteran 1 : 3
sesuai gambar/dimensi

SELESASI

43
Gambar A.2.5
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Siaran 1 : 2

MULAI

SURVEY

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan Siaran


1:2

Pemasangan Siaran 1 : 2
sesuai gambar/dimensi

SELESASI

44
Gambar A.2.6
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Beton K.175

MULAI

SURVEY/PE
NGUKURAN

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan Beton


K.175

Pemasangan Beton K.175


sesuai gambar/dimensi

SELESASI

45
Gambar A.2.7
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Beton K.100

MULAI

SURVEY

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan Beton


K.100

Pemasangan Beton K.100


sesuai gambar/dimensi

SELESASI

46
Gambar A.2.8
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Bekisting Non Exposed

MULAI

SURVEY

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan
Bekisting Non Exposed

Pemasangan Bekisting Non


Exposed sesuai
gambar/dimensi

SELESASI

47
Gambar A.2.9
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Bekisting Exposed

MULAI

SURVEY

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan
Bekisting Exposed

Pemasangan Bekisting
Exposed sesuai
gambar/dimensi

SELESASI

48
Gambar A.2.10
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Pembesian

MULAI

SURVEY

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan
Pembesian

Pemasangan Pembesian
sesuai gambar/dimensi

SELESASI

49
Gambar A.2.11
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Perancah

MULAI

SURVEY

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan
Perancah

Pemasangan Perancah sesuai


gambar/dimensi

SELESASI

50
Gambar B.1
PEKERJAAN PEMBUANGAN
BAGAN ALIR
Pembersihan & Stripping/Kosrekan (A)

MULAI

SURVEY

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan
Pembersihan (A)

Pembersihan sesuai
gambar/dimensi

SELESASI

51
Gambar B.2
PEKERJAAN PEMBUANGAN
BAGAN ALIR
Galian tanah Biasa (A)

MULAI

SURVEY

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan Galian


Tanah Biasa (A)

Galian Tanah Biasa (A) sesuai


gambar/dimensi

SELESASI

52
Gambar B.3
PEKERJAAN PEMBUANGAN
BAGAN ALIR
Timbunan atau Urugan Tanah Kembali dipadatkan (A)

MULAI

SURVEY

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan
Timbunan Kembali

Timbunan Tanah Kembali (A)


sesuai gambar/dimensi

SELESASI

53
Gambar C.1 -15
PEKERJAAN PINTU BANGUNAN BAGI/SADAP
BAGAN ALIR
Pengadaan dan Pemasangan Pintu Bang. Bagi Sadap

MULAI

Pengadaan
Bahan sesuai
Spek

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan Pintu


Bang. Bagi/Sadap

Pemasangan Pintu sesuai


gambar/dimensi

SELESASI

54
DOKUMEN ACUAN PELAKSANAAN KEGIATAN MASING-MASING ITEM PEKERJAAN
METODE PELAKSANAAN
Dalam rangka untuk Acuan dalam pelaksanaan pekerjaan untuk proyek pembangunan
jaringan irigasi Randangan kiri (lanjutan) Kabupaten Pohuwato, maka metode pelaksanaan
yang akan kami gunakan.
Sebagai pelaksana pada Pekerjaan Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri
(Lanjutan), Kabupaten Pohuwato, kami akan melakukan beberapa hal. Yang pertama yaitu
segera menghubungi pihak direksi / pengawas lapangan yang ditunjuk oleh Pejabat Pembuat
Komitmen Irigasi dan Rawa I pada Balai Wilayah Sungai Sulawesi II untuk berkoordinasi
tentang persiapan apa saja yang harus dilaksanakan.
Persiapan – persiapan awal seperti penyiapan administrasi yang meliputi kontrak
pekerjaan dan penyerahan Surat Perintah Kerja serta Penyerahan lapangan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen, harus dilakukan terlebih dahulu sebelum melangkah ke pelaksanaan
kegiatan. Setelah hal tersebut sudah dilaksanakan maka kami akan melaksanakan kegiatan
selanjutnya dengan persetujuan direksi pekerjaan yang telah ditunjuk oleh Pejabat Pembuat
komitmen.

I. PEKERJAAN PERSIAPAN

a). Setelah menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan Surat Penyerahan
Lapangan (SPL) dari pihak pemilik proyek, kami akan menghubungi /
berkoordinasi dengan Direksi Pekerjaan untuk melakukan sosialisasi /
penyuluhan kepada masyarakat disekitar lokasi proyek.
b). Selanjutnya kami juga akan membuat Rencana Mutu Kontrak (RMK) yang
merupakan pengendali suatu kegiatan pekerjaan di lapangan. RMK tersebut
harus mendapatkan pengesahan / persetujuan dari Kepala SNVT Pelaksana
Jaringan Pemanfaatan Air Sulawesi II.
c). Pembersihan lapangan / lokasi meliputi pembersihan area kerja alur, area
pasangan batu kali maupun yang dilewati oleh alat berat dari pepohonan,
sampah, atau bahan lain sehingga tidak menggangu pelaksanaan pekerjaan serta
pembuatan jalan kerja alat berat. Pembersihan lapangan ini merupakan
pekerjaan yang sangat penting pada tahap awal karena pekerjaan ke depan
sangat bergantung pada pekerjaan pembersihan lapangan ini.
d). Membangun kantor lapangan / direksi keet berikut kelengkapannya. Direksi
keet ini nantinya akan menjadi tempat yang digunakan untuk kegiatan
operasional semua pekerjaan di lapangan, di dalamnya merupakan tempat
semua staf pelaksana lapangan untuk melakukan koordinasi dan pekerjaan. Di
dalamnya tersapat beberapa fasilitas antara lain meja tulis, kursi, papan tempel
gambar kerja, grafik – grafik pelaksanaan pekerjaan dan data – data lainnya.
Serta menyediakan buku direksi, buku tamu, buku monitoring cuaca, material
dan tenaga.
e). Membuat akses jalan sementara meliputi jalan – jalan yang diperlukan untuk
mendatangkan alat – alat berat, jalan kerja maupun jalan menuju direksi keet atau
daerah pekerjaan yang menjadi tanggung jawab kami selaku pelaksana pekerjaan.
f). Pembuatan papan nama proyek dengan bahan, ukuran dan penempatan sesuai
petunjuk direksi pekerjaan. Papan nama ini akan kami buat sedemikian rupa supaya
dapat dengan mudah dibaca oleh semua orang.

55
g). Membuat papan peringatan untuk memberi tanda pada masyarakat setempat agar
berhati hati.
h). Memobilisasi personil, alat dan bahan bakar ke lokasi Pekerjaan. Mobilisasi ini
dilakukan pada saat pekerjaan berlangsung dari awal sampai selesai pekerjaan.
Mobilisasi dalam Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri
(Lanjutan) Kabupaten Pohuwato, meliputi :

 Mobilisasi Personil
- Kepala Proyek = 1 orang
- Kepala Pelaksana = 1 orang
- Pelaksana lapangan = 2 Orang
- Pelaksana mesin dan listrik = 1 orang
- Pelaksana Administrasi Teknik = 1 orang

- Pelaksana SMM = 1 Orang

- Pelaksana SMK 3 = 3 orang

- Pelaksana Manajemn Konstruksi = 1 Orang

- Surveyor = 2 orang

- Logistik = 2 Orang

 Mobilisasi Peralatan
- Buldozer, 215 Hp = 2 Unit.
- Exapator 0.93 m3 = 4 Unit
- Dump Truck, 5 Ton, = 47 Unit
- Concrete Mixer 0,30 m3 = 21 unit

- Water Tank Truck, 4000 Ltr, = 2 unit

- Vibrator Roller, 5 Ton = 1 unit

- Vibrator Roller, 8 Ton = 1 unit

- Grider 135 Hp, = 1 unit

- Theodolith = 1 Set

- Waterpass = 1 Set

 Pengadaan Bahan :

- Semen PC

56
- Pasir

- Kerikil/Split

- Batu Kali

- Sirtu
- Tanah Timbunan

- Kayu Balok

- Kayu Papan

- Multiplex

- Paku Biasa

- Besi Beton
- Kawat Beton
- Aspal
- Dan lain Lain sesuai kebutuhan Lapangan

i). Selanjutnya dilakukan pekerjaan pengukuran menggunakan alat ukur waterpass dan
theodolite, kami melakukan pengukuran (setelah mendapatkan titik referensi) untuk
membuat MC-0%. Pengukuran dimaksudkan untuk mencari ukuran, dimensi dan
kedalaman pekerjaan pengerukan nantinya. Dari hasil pekerjaan pengukuran akan diperoleh
data ukur, setelah data ukur disetujui direksi pekerjaan kemudian dilakukan penggambaran
construction drawing atau gambar kerja. Setelah gambar construction drawing disetujui
direksi / pengawas, kemudian kami melakukan perhitungan volume untuk mendapatkan
Addendum MC-0%. Setelah Adendum MC-
0% disetujui direksi pekerjaan / pemilik proyek, kami segera melaksanakan pekerjaan fisik
dilapangan.

j). Selama pekerjaan Pekerjaan Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri Lanjutan
Kabupaten Pohuwato, berjalan dilaksanakan pekerjaan Administrasi dan Dokumentasi.
Pekerjaan ini antara lain meliputi pembuatan request pekerjaan, laporan harian, laporan
mingguan, laporan bulanan, chek list, lembar kerja, daftar simak dan kelengkapan
administrasi lainnya yang diminta pihak pemilik proyek. Sementara untuk pekerjaan
dokumentasi akan dilakukan dengan cara mengambil gambar saat sebelum pekerjaan
dimulai (0%), selanjutnya saat pelaksanaan pekerjaan mencapai bobot (50%) dan pada saat
pekerjaan selesai (100%). Dalam pengambilan titik pemotretan kami akan selalu
berkoordinasi dengan direksi pekerjaan mengenai titik-titik pengambilan gambar. Titik

57
pengambilan gambar tersebut tidak berubah / tetap sehingga akan terlihat progres
kemajuan dari pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

Setelah serangkaian pekerjaan persiapan diatas terlaksana, maka langkah kerja dan metode
pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk menyelesaikan Pekerjaan Pembangunan Jaringan
Irigasi Randangan Kiri (Lanjutan) Kabupaten Pohuwato, adalah sebagai berikut

 PEKERJAAAN JARINGAN UTAMA


A.1 PEKERJAAN SALURAN
 Perintisan dan pembersihan

 Pekerjaan ini dimaksudkan untuk membersihkan lokasi dari segala sesuatu yang
dapat menghambat pekerjaan nantinya.
 Pekerjaan perintisan dan pembersihan (clearing dan grubbing) mencakup
penebangan semak-semak dan pohon, pembongkaran akar-akar pohon, mengisi
lubang-lubangnya dengan tanah yang dipadatkan kemudian membakar atau
membuang ke luar areal pekerjaan.
 Pekerjaan Kosrekan ini dilakukan untuk merapikan tanah yang sudah dilakukan
pekerjaan perintisan. Pekerjaan ini dilaksanakan pada semua bidang areal
pekerjaan dimana akan dilakukan pekerjaan timbunan.
 Setelah lahan bersih maka areal yang akan ditimbun tersebut dikupas dengan

mengunakan buldoser, besaran kupasan dengan tebal ± 20 cm atau sesuai


spesifikasi teknik dengan persetujuan direksi pekerjaan.
 Hasil kupasan dibuang dikanan kiri lokasi yang tidak mengganggu pekerjaan.

Galian Tanah Biasa (A)

 Untuk pekerjaan galian tanah biasa digunakan dengan alat berat excavator di
laksanakan pada pekerjaan galian untuk bangunan dengan metode kerja
sebagai berikut :
Galian tanah biasa adalah pekerjaan galian dengan material hasil galian berupa

tanah pada umumnya, yang dengan mudah dapat dilaksanakan dengan


mengunakan alat berat berupa Excavator.
 Seluruh galian dikerjakan sesuai dengan batas – batas dan kedalaman yang
ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar
kerja atau sesuai dengan yang diarahkan / ditunjukkan oleh Direksi.
 Galian tanah untuk saluran ini akan dibuat kemiringan pada sisi-sisinya untuk
menghindari tanah yang longsor. Kemiringan yang rusak atau berubah, karena
kesalahan pelaksanaan harus diperbaiki.
 Penggalian dilaksanakan secara sistematik agar tidak menggangu pekerjaan lain.

Pelaksana pekerjaan harus selalu standby untuk mengarahkan Operator


excavator dalam bekerja serta memantau kedalaman galian.
 Hasil galian dibuang disekitar lokasi yang akan dipergunakan untuk tumbunan
kembali, dimana dipilih tanah yang memenuhi syarat, untuk tanah yang tidak
memenuhi syarat dibuang ke tempat pembuangan dengan persetujuan direksi
pekerjaan.
 Begitu seterusnya sampai pekerjaan selesai sesuai dengan gambar kerja dan
perhitungan dalam pembuatan MC – 0%.

58
Timbunan / Urugan Tanah Kembali Dipadatkan

 Pekerjaan timbunan atau urugan tanah kembali dipadatkan dilaksanakan


dengan metode kerja sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditentukan,

 Timbunan tanah dilaksanakan dengan cara dump truck yang menumpah


material timbunan kemudian dihampar oleh buldozer. Kemudian dipadatkan
dengan menggunakan Vibro roller.

 Pemadatan dilakukan secara lapis demi lapis dan dipadatkan dengan


mengunakan Vibroroler dan stamper, semua pelaksanaan timbunanan tanah ini
dilaksanakan dengan ketentuan dan spesikasi dan persetujuan direksi pekerjaan,

 Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area 5 – 7 Km

 Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area 7 – 9 Km

 Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area 9 – 10 Km

 Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area 10 – 12 Km

 Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area 12 – 14 Km

 Sebelum dilakukan pekerjaan ini langkah pertama yang dilakukan adalah


membuat patok profil yang menandakan batas permukaan dari timbunan nantinya.
Setelah itu maka dapat dilaksanakan pekerjaan timbunan tanah yang didatangkan
dari borrow area dengan jarak, 5 – 7 Km, 7 – 9 Km, 9 – 10 Km, 9 -10 Km, 10 – 12
Km, 12 – 14 Km, dengan mengunakan dump truck.

 Bahan untuk timbunan ini menggunakan tanah pilihan yang homogen , bersih dan
bebas dari lumpur , humus , akar - akar dan bahan organik lain.
 Bahan - bahan hasil galian dari borrow dimana tanah tersebut sudah diadakan
pengujian dan disetujui oleh direksi pekerjaan.
 Pembuatan tanggul / timbunan dipadatkan menurut profil dan ukuran yang
seperti yang ditunjukan dalam gambar dalam atau yang ditetapkan oleh Direksi.
 Bahan untuk Konstruksi tanggul / timbunan harus dihamparkan menurut
ketebalan 30 cm dan kemiringan 1 : 25 atau seperti ditunjukan dalam gambar.
 Bahan material yang dipergunakan harus dihamparkan lapis demi lapis
menggunakan Bulldozer mendatar selebar tanggul / timbunan , ditambah masing -
masing 40 cm diluar profil lereng tanggul timbunan rencana untuk kemudahan
dalam pekerjaan.
 Sebelum penghamparan bahan - bahan tersebut dilakukan, Pengawas dapat
menentukan agar terlebih dahulu menyiapkan lapisan awal torehan sedalam
sekitan 2 cm
 Seluruh lebar hamparan bahan tanggul / timbunan tersebut harus dipadatkan
dengan alat pemadat yang sesuai dan disetujui oleh Direksi, sehingga mencapai
kepadatan maksimum seperti ditentukan oleh Direksi.
 Pemadatan harus dilakukan selapis demi selapis dengan hasil kepadatan
mencapai 95% atau yang disetujui Direksi. Setiap lapis harus diuji kepadatannya
sehingga nanti akan didapat berapa lintasan yang dibutuhkan untuk lapis - lapis
selanjutnya.

59
 Untuk mencapai timbunan yang direncanakan, maka harus memperhitungkan
kebutuhan tanah timbunan akibat adanya penyusutan tanah dengan cara
menambah ekstra ketinggian secukupnya.

Dalam pelaksanaan timbunan tanah dipadatkan dari borrow area akan selalu
dilakukan pengujian perlayer untuk memastikan hasil kepadatan maksimal dengan cara
pengujian sandcone.
Sand cone test dilakukan untuk pemeriksaan kepadatan tanah dilapangan dengan
menggunakan pasir ottawa sebagai parameter kepadatan tanah yang mempunyai sifat
kering, bersih, keras tidak memiliki bahan pengikat sehingga dapat mengalir bebas.
Pasir Ottawa yang digunakan adalah lolos saringan no. 10 dan tertahan disaringan no.
200

Peralatan yang digunakan untuk uji sand cone

1.            Alat untuk mencari volume lubang tanah,antar lain :


·                Botol transparan kapasitas 4 ltr
·                Corong kerucut Ø 16.51 cm dengan kran
·                Pelat ukuran 30.48 x 30.48 cm dengan lubang Ø 16.51 cm di tengahnya
·                 Empat buah paku ukuran 5”
2.          Timbangan dengan ketelitian 1 gr
3.           Palu,sendok,kuas,pahat
4.           Peralatan pemeriksaan kadar air diantaranya krus dan oven
5.           Pasir ottawa lolos saringan no.10 dan tertahan di saringan no.200
6.           Kontainer dan ember plastik

       I.      PROSEDUR


1.      Pelaksanaan di loboratorium
a.       Penentuan berat isi pasir
§  Isi botol dengan pasir secukupnya
§  Timbang berat container (w) dan hitung volumenya
§  Letakkan botol dalam keadaan terbalik di atas container sehingga corong
menempel pada bagian atas kontainer
§  Buka kran secar perlahan sehingga pasir dalam botol mengalir bebas ke dalam
kontainer
§  Setelah kontainer penuh,tutup krandan botol diangkat
b.      Menentukan berat pasir dalam corong
§  Botol diisi dengan pasir secukupnya dan ditimbang beserta corong (w3)
§  Letakkan botol terbalik di atas plat kaca yang kering dan bersih
§  Kran dibuk perlahan hingga pasir memenuhi corong
§  Semua hasil dicatat
2.      Pelaksanaan di lapangan
a.       Isi botol dengan pasir secukupnya lalu timbang dan catat
b.      Ember plastik ditimbang lalu catat beratnya
c.       Ratakan permukaan tanah yang akan diperiksa
d.      Letakkan plat corong pada permukaan yang telah dikokohkan keempat
sisinya dengan paku
e.       Gali lubang sedalam 10 – 15 cm membentuk permukaan corong.
f.       Tanah galian diletakkan di ember plastik kemudian timbang
g.      Letakkan botol dengan posisi terbalik pada plat dasar yang telah digali lalu
kran dibuka hingga pasir memenuhi lubang galian
h.      Timbang botol berisi sisa pasir
i.        Hitung berat pasir dalam lubang dengan cara mengurangkan berat pasir
dalam (lubang + corong) dengan berat pasir dalam corong yang telah
ditimbang di laboratorium.

60
 Buangan Tanah Hasil Galian

Setelah hasil galian telah menumpuk banyak maka selanjutnya dapat dilaksanakan
pembuangan hasil galian yang tidak dapat digunakan, dengan lokasi pembuangan
sesuai petunjuk direksi pekerjaan.
Pembuangan dilaksanakan dengan excavator yang menumpah ke dump truk menuju
kelokasi pembuangan yang sudah disetujui oleh direksi pekerjaan.
Pada saat truck membawa hasil galian menuju lokasi buangan agar selalu
diperhatikan jalan akses jangan sampai mengganggu warga sekitar.

61
 Perkerasan Jalan Inspeksi

Sebelum pekerjaan ini dilakukan, pihak direksi harus memeriksa material sirtu yang
digunakan apakah sudah benar dan siap untuk perkerasan.
Setelah medan jalan yang akan dilaksanakan telah siap dan disetujui oleh direksi pekerjaan
maka dapat mendatangkan material dilokasi pekerjaan.
Material yang dipakai dalam pekerjaan ini mengunakan material sirtu dan sirtu yang bersih
tidak tercampur oleh bahan organik sampah atau yang lainya, dimana sirtu yang
didatangkan dilokasi pekerjaan telah disetujui oleh direksi pekerjaan.
Material tersebut harus diuji terlebih dahulu di laboratorium dan disetujui oleh
direksi.Selanjutnya dilakukan pemadatan dengan alat pemadat yang sesuai dan disetujui
oleh direksi pekerjaan. Setiap pemadatan harus dilakukan uji kepadatan agar
memenuhi ketentuan kepadatan maksimum.

 Lining Beton K 175

 Bekisting Untuk Dilatasi Saluran Non Expose

Untuk Pekerjaan Lining beton K 175, beton dan bekisting dikerjakan dengan metode dan
tahapan pekerjaan adalah sebagai berikut :

Pelaksanaan cor beton K – 175 dapat dilaksankan dengan ketentuan sesuai dengan
spesifikasi teknis.
Beton yang digunakan adalah beton yang termasuk untuk pekerjaan structural secara umum.
Proporsi beton memakai mix desain campuran (sesuai mutu beton yang akan digunakan),
jika terjadi perubahan campuran, maka penyedia jasa akan mengajukan proporsi yang tepat
dan mendapat persetujuan direksi teknis, bahan-bahan yang dipakai seperti semen Portland
dan koral/kerikil yang telah ditentukan.

Pada pelaksanaan pencampuran bahan-bahan beton untuk agregat kasar dan agregat
halus serta semen pada penggunaan beton mollen kapasitas besar maka jumlah
takaran/perbandingan komposisi dilaksanakan berdasarkan perbandingan berat sesuai
komposisi yang ditentukan didalam mix desain perbandingan berat masing-masing
agregat.

Bahan-bahan adukan beton akan diaduk didalam beton mollen mekanis yang kapasitasnya
cukup. Jumlah beton mollen harus diatur sedemikian rupa, sehingga dapat memenuhi
kebutuhan pengecoran. Pengadukan setiap pencampuran dengan pencampuran berikutnya
harus diatur waktunya, sehingga tidak tersendat-sendat harus terus menerus sampai
mencapai volume yang dikehendaki. Kapasitas beton mollen yang dipakai harus mendapat
persetujuan direksi teknis, dan akan dilarang pemakaiannya bilamana menurut direksi
teknis kapasitasnya kurang. Setiap beton mollen yang tidak memuaskan keadaanya, harus
segera diperbaiki dengan efektif kalau tidak, harus diganti, beton mollen tidak boleh diisi
melebihi kapasitasnya. Pengadukan dilakukan terus sampai tercapai pencampuran yang
merata dan hasil warna yang seragam dan kekentalan yang sama. Bagaimanapun waktu
pengadukan tidak boleh kurang dari 1½ menit, setelah semua bahan dimasukkan
kecuali air, direksi teknis mempunyai hak untuk menambah waktu minimum pengadukan
bilamana pemasukan bahan dan jalannya pengadukan gagal menghasilkan
kekentalan yang seragam.

Untuk kelengkapan pengecoran harus disediakan alat untuk mengangkut material


ketempat beton mollen dengan menggunakan gerobak sorong, kemudian ditakar dengan
bak volume yang dibuat dari kayu yang kuat. Dalam hal pekerjaan yang tidak bisa ditunda
diadakan pekerjaan lembur, maka kontraktor harus menyediakan kain terpal/plastic
62
untuk menutup bidang pengecoran, apabila turun hujan, sehingga pelaksanaan
pengecoran tidak terganggu. Demikian pula untuk keperluan lembur malam harus
disiapkan lampu-lampu sorot yang terang kearah pekerjaan pengecoran berlangsung.
Guna menjaga mutu beton K175 untuk linning saluran akan selalu dilakukan pengambilan
sample beton per 300 M3 volume beton sebanyak 9 sample berbentuk silinder dimana
masing-masing akan digunakan untuk pengujian strength test pada hari ke tiga sebanyak 3
sample hari ke tujuh sebanyak 3 sample dan hari ke 28 sebanyak 3 sample,
Sample – sample tersebut sebelum dimasukkan ke dalam silinder akan dlakukan slump test
terlebih dahulu guna mengetahui kadar air beton/kelecakan beton yang berhubungan
dengan mutu beton.
Peralatan uji Slump Test yang akan digunakan adalah kerucut abrams dengan ukuran
diameter atas 10 Cm dan diameter bawah 20 cm serta tinggi 30 cm tongkat baja dengan
apanjang 60 cm dan diameter 16 mm.
Kerucut abrams diletakkan pada bidang rata dan datar namun tidak menyerap air
(menggunakan plat baja) Kemudian adukan beton dimasukkan dalam 3 lapis yang kira-kira
sama tebalnya dan setiap lapis ditusuk 25-30 kali dengan menggunakan tongkat baja
supaya adukan yang masuk dalam kerucut lebih padat.

 Pasangan Batu (1:4), Batu Kali

 Siaran (1 : 2)

 Plesteran (1 : 3)

Langkah kerja pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

 Mempersiapkan alat meliputi :

 Beton Molen (concrete mixer)

 Pompa Air

 Ember
 Sendok Semen

 Peralatan bantu lainnya.

63
 Alat dan bahan tersebut diatas yang digunakan setelah mendapat persetujuan dari
direksi pekerjaan terutama mengenai kondisi dan kapasitas alat yang digunakan.
 Melaksanakan pengadukan mortar menggunakan concrete mixer dengan
ketentuan sebagai berikut :
Adukan mortar terdiri atas 1 (satu) bagian Portland semen dan 4 (empat)
bagian pasir menurut perbandingan volume dan air secukupnya.

Semua bahan yang berada didalam concrete mixer tidak boleh kurang dari 2
(dua) menit.

Setelah mortar siap dilaksanakan pemasangan batu dengan ketentuan


sebagai berikut :
 Pasangan batu tidak boleh dikerjakan pada waktu hujan.

 Pasangan batu satu dengan lainnya tidak boleh bersinggungan, antara batu
satu dengan yang lainnya berjarak 1,5 cm diisi dengan spesi atau
berdasarkan petunjuk direksi pekerjaan.
3
 Dalam setiap 1 m pasangan batu kali mengandung sekurang –
3
kurangnya 1,1 m batu belah.

 Bersamaan itu pula dengan berjalanya pekerjaan pasangan


dilaksanakan timbunan ronga bekas galian yang ada disekitar pasangan batu
tersebut harus ditimbun kembali dengan tanah bekas galian dan dipadatkan
tahap demi tahap sampai benar benar rata dengan elevasi sebelumnya.
 Timbunan dilaksanakan lapis demi lapis mengikuti pasangan batu dan
dipadatkan dengan alat pemadat yang disetujui oleh direksi pekerjaan.

Bersamaan itu pula setelah pekerjaan pasangan batu berjalan sedemikian panjang
maka selanjutnya dilaksanakan pekerjaan Siaran 1Pc : 2Ps dan plesteran 1Pc : 3Ps.
Pekerjaan plesteran dan siaran dilaksanakan sesuai spesifikasi teknis dan petunjuk
direksi pekerjaan. Adapun langkah kerja pekerjaan plesteran adalah sebagai berikut :
a. Mempersiapkan alat dan bahan; bahan yang digunakan adalah bahan dengan
mutu baik yang memenuhi persyaratan sebagai bahan plesteran serta telah
mendapat persetujuan dari direksi pekerjaan.
b. Melaksanakan pengadukan adukan dengan metode yang telah mendpat
persetujuan dari direksi pekerjaan, dengan campuran 1 Pc : 3 Ps untuk
plesteran campuran 1 Pc : 2 Ps untuk siaran.
c. Sebelum dilaksanakan siaran dan plesteran, permukaan yanag akan disiar dan
diplester terlebih dahulu dibersihkan dari kotoran dan dikeruk serta dibasahi
secukupnya agar terjadi ikatan yang kuat antara bidang plester dan siar
dengan bidang pasangan batu.
d. Tebal plesteran adalah 2-3cm sedangkan untuk tebal siaran adalah 1-2 cm.

64
D. PEKERJAAN PINTU BANGUNAN BAGI/ SADAP

 Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=0.30 h=0.35

 Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=0.35 h=0.40

 Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=0.40 h=0.35

 Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=0.45 h=0.40

 Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=0.50 h=0.50


 Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=0.55 h=0.40

 Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=0.60 h=0.50

 Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=0.65 h=0.60

 Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=0.70 h=0.60

 Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=0.80 h=0.60

 Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=0.90 h=0.60

 Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=0.95 h=0.70

 Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=1.10 h=0.55

 Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=1.30 h=1.00

 Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=1.40 h=1.25

65
12. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

66
JADWAL PENGGUNAAN TENAGA KERJA

67
JADWAL PENGGUNAAN BAHAN/MATERIAL

68
JADWAL PENGGUNAAN ALAT

69
13. JADWAL ARUS KAS ( buat sesuai dengan perencanaan cash flow proyek, mulai
penerimaan termijn terakhir )

70
14. RENCANADANMETODAVERIFIKASI,VALIDASI,MONITORING,EVALUASI, INSPEKSI DAN
PENGUJIAN

PPK berwenang melakukan pengawasan dan pemeriksaaan terhadap pelaksanaan


pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia jasa.Apabila diperlukan PPK dapat
memerintahkan kepada pihak ketiga untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas
semua pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia jasa.

PPK atau Pengawas Pekerjaan akan memeriksa setiap hasil pekerjaan dan
memberitahukan penyedia secara tertulis atas setiap Cacat Mutu yang ditemukan PPK.
Atau Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan penyedia jasa untuk menemukan dan
mengungkapkan Cacat Mutu.

Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan memerintah penyedia jasa untuk melakukan pengujian
Cacat Mutu yang tidak tercantum dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar, dan hasil uji coba
menunjukan adanya Cacat Mutu maka penyedia berkewajiban untuk menanggung biaya
biaya pengujian tersebut.
Jika tidak ditemukan adanya Cacat Mutu maka uji coba tersebut dianggap sebagai Peristiwa
Kompensasi, yaitu pemberian ganti rugi oleh PPK kepada penyedia.

Penyedia jasa bertanggung atas perbaikan Cacat Mutu selama masa Kontrak dan Masa
Pemeliharaan

Oleh karena itu untuk menghindari terjadinya Cacat Mutu tersebut perlu ditetapkan “
Rencana dan Metoda Verifikasi, Validasi, Monitoring, Evaluasi, Inspeksi dan Pengujian “
atas pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan penyedia jasa.

A. Pemeriksaan Barang/ Material datang ( Incoming Material ) :

B. Proses Kegiatan Pelaksanaan

71
72
KRITERIA PENERIMAAN

1.1 Pekerjaan Persiapan


Sosialisasi
Standar Prosedur Standar Disain
No No
A.SP-1 A.SD-1
1 Sosialisasi kepada Masyarakat dilakukan 1  Kesepakatan
oleh pengguna jasa, penyedia jasa, aparat  Berita Acara Sosialisasi
desa dan Aparat terkait. Bila semua  Foto
pihak sepakat, maka dibuatkan berita
acara kesepakatan. Penentuan titik Nol
dan pengambilan foto dokumentasi 0%.
2 Bila ada pihak yang keberatan maka
harus dipindahkan ke lokasi yang lain
dan dilakukan prosedur sosialisasi di
lokasi yang baru.

Uitzet
Standar Prosedur Standar Disain
No No
A.SP-2 A.SD-2
1 Setelah penerbitan SPMK maka direksi 1  Gambar pelaksanaan
bersama-sama panitia peneliti  Titik Nol Pekerjaan
pelaksanaan kontrak dan penyedia jasa
melakukan pengukuran dan
pemeriksaan detail lapangan untuk
setiap mata pembayaran.
2 Pengukuran perlu diulang bila ada
tambahan pekerjaan atau lokasi
pekerjaan pindah ke lokasi yang baru.

Dokumentasi
Standar Prosedur Standar Disain
No No
A.SP-3 A.SD-3
1 Pengambilan foto dokumentasi yaitu 1 Pengambilan foto pekerjaan mulai dari
mulai dari sosialisasi, foto 0% dan 0% sampai dengan 100%.
pengambilan gambar harus diambil satu
arah.

Barak Kerja
Standar Prosedur Standar Disain
No No
A.SP-4 A.SD-4
1 Pembangunan barak kerja/direksi keet 1 Aman dan layak untuk menyimpan
sebaiknya dilakukan sebelum alat dokumen lapangan dan berteduh.

73
dimobilisasikan.

Ganti Rugi Tanaman


Standar Prosedur Standar Disain
No No
A.SP-5 A.SD-5
1 Pembebasan tanaman untuk lokasi kerja 1 Lokasi Pekerjaan yang akan dilalui
sebaiknya dilakukan sebelum alat
dimobilisasi dan dengan harga yang
wajar.
2 Pembuatan Spoil Bank Material harus 2 Ukuran Spoil Bank untuk material
secepatnya dilakukan disesuaikan dengan kondisi dilapangan

Foto 0%
Standar Prosedur Standar Disain
No No
A.SP-5 A.SD-5
1 Gambar pelaksanaan harus 1 Tidak berskala tetapi dapat mewakili
mengakomodir semua hasil pengukuran kondisi lapangan.
dan perhitungan.
2 Gambar pelaksanaan harus dapat
dipertanggung jawabkan secara teknis
dan anggaran.
3 Gambar pelaksanaan dipasang di
lapangan/direksi keet dan mudah dilihat.

Gambar Pelaksanaan
Standar Prosedur Standar Disain
No No
A.SP-7 A.SD-7
1 Gambar pelaksanaan harus dapat 1 Gambar Bangunan Lama.
dipertanggung jawabkan secara teknis
dan anggaran.
2 Gambar pelaksanaan dipasang di 2 Gambar Perencanaan.
lapangan/direksi keet dan mudah dilihat.

Mutual Check Awal (MC–0%)


Standar Prosedur Standar Disain
No No
A.SP-8 A.SD-8
1 Hasil pengukuran dan perhitungan detail 1 Pekerjaan tambah tidak boleh melebihi
kondisi lapangan untuk setiap mata 10% dari harga kontrak.
pembayaran digunakan untuk
menetapkan kuantitas awal.
2 Pelaksanaan MC–0% dilakukan oleh tim 2 Pelaksanaan MC–0% dilakukan oleh tim
mutual check yang dibentuk oleh mutual check yang dibentuk oleh
pengendali kegiatan, bersama penyedia pengendali kegiatan, bersama penyedia
jasa. jasa.

Amandement

74
Standar Prosedur Standar Disain
No No
A.SP-9 A.SD-9
1 Di buat berdasarkan gambar kerja dan 1 Amandement dituangkan pada BA
hasil MC-0%. perubahan yang terjadi baik volume
maupun harganya.

Mobilisasi
Mobilisasi Personil
Standar Prosedur Standar Disain
No No
B.SP-1 B.SD-1
1 Nama tenaga inti yang ditugaskan di 1 .
lapangan sesuai dengan yang ada dalam Pelaksana 2 : S1 Teknik Sipil SKA
dokumen kontrak. Ahli Muda Ahli Teknik Rawa dan Pantai
Pengalaman ( 7 ) Tujuh Tahun.
Adm. Teknik : S1 Teknik Sipil
Pengalaman ( 6 ) Enam Tahun.
2 Nama tenaga tambahan yang akan Adm. Umum : SMA Pengalaman ( 8 )
ditugaskan dilapangan terlebih dahulu Delapan Tahun.
harus mendapat persetujuan dari Surveyor : SMK Pengalaman ( 5 ) Lima
pengendali kegiatan / direksi. Tahun.
Quality : S1 Pengalaman ( 6 ) Enam
Tahun.
Logistik : SMK Pengalaman ( 6 ) Enam
Tahun.

75
Mobilisasi Peralatan
Standar Prosedur Standar Disain
No No
B.SP-2 B.SD-2
1 Peralatan yang digunakan di lapangan 1 Peralatan minimal yang harus disediakan
sesuai dengan yang ada dalam dokumen adalah :
kontrak dan siap operasi (kondisi baik).  Excavator = 4 unit
 Bulldozer = 2 unit
 Dump Truck = 47 unit
 Concrete Vibrator = 4 unit.
 Concrete Mixer = 20 unit
 Water Pump = 4 unit
 Kendaraan Roda 4 = 1 unit
 Kendaraan Roda 2 = 2 unit
 Pick UP = 1 unit
 Generator Set = 1 unit
2 Peralatan tambahan yang akan 2
digunakan dilapangan terlebih dahulu
harus mendapat persetujuan dari
pengendali kegiatan / direksi.

Mobilisasi Material
Standar Prosedur Standar Disain
No No
B.SP-3 B.SD-3
1 Meterial yang digunakan sesuai dengan 1  Tidak ada bahan digunakan
spesifikasi teknis.

Pelaksanaan
Perintisan dan Pembersihan/Stripping (A)
Standar Prosedur Standar Disain
No No
C.SP-1 C.SD-1
1 Pekerjaan Perintisan dan 1  Pekerjaan Perintisan dan Pembersihan
Pembersihan/Stripping dikerjakan dengan menggunakan alat berat
dengan menggunakan Alat berat jenis  Dan menggunakan alat
Bulldozer dan alat bantu lain
2 2
Sekelompok tenaga kerja membersihkan
akar-akar kayu dengan menggunakan
parang, pacul sekop dan

Pelaksanaan
Galian Tanah Biasa (A)
Standar Prosedur Standar Disain
No No
C.SP-1 C.SD-1
1 Pekerjaan Galian tanah biasa (A) 1 

76
dilakukan dengan menggunakan alat
jenis Excavator
2

Pelaksanaan
Pekerjaan Timbunan Tanah dari Borrow Area
Standar Prosedur Standar Disain
No No
C.SP-1 C.SD-1
1 Pekerjaan Timbunan tanah dari borrow 1  Alat yang digunakan dalam
area dilakukan dengan menggunakan pelaksanaan pekerjaan timbunan tanah
alat adalah jenis excavator, dumptruck,
2 vibro dan water tank
 Pekerjaan timbunan akan selalu
dilakukan pengujian kepadatan dengan
cara sand cone

Pelaksanaan
Pekerjaan Linning Betok K-175
Standar Prosedur Standar Disain
No No
C.SP-1 C.SD-1
1 Pekerjaan Beton K-175 Linning 1  Alat yang digunakan dalam
dilakukan dengan cara menggunkan pelaksanaan pekerjaan concrete mixer
concrete mixer  Pengujian sampel beton dilakukan
2 setiap volume beton 300 M3

77
Finishing
Pemulihan Lokasi
Standar Prosedur Standar Disain
No No
I.SP-1 I.SD-1
1 Pemulihan lokasi terdiri dari Pekerjaan 1 
yang rusak akibat Alam atau alat berat

Mutual Check Akhir (MC–100%)


Standar Prosedur Standar Disain
No No
I.SP-3 I.SD-3
1 Mutual check akhir (MC–100%) 1 Dari hasil mutual check 100% dengan
dilakukan oleh tim mutual check yang gambar terpasang / as built drawing
dibentuk oleh pengguna jasa / sekaligus dasar pembayaran volume
pengendali kegiatan untuk mendapatkan pekerjaan yang selesai dikerjakan.
pekerjaan yang sebenarnya.

Amandement
Standar Prosedur Standar Disain
No No
I.SP-4 I.SD-4
1 Prosedur amandemen kontrak dilakukan 1 Amandemen kontrak harus dibuat bila
apabila pengguna jasa memberikan terjadi perubahan harga kontrak akibat
perintah secara tertulis kepada penyedia adanya perubahan pekerjaan dan
jasa untuk melaksanakan perubahan perubahan pelaksanaan pekerjaaan.
kontrak atau penyedia jasa mengusulkan
perubahan kontrak, dimana adanya
gambar dan kondisi lapangan tidak
cocok dengan kenyataannya.

As Built Drawing
Standar Prosedur Standar Disain
No No
I.SP-5 I.SD-5
1 As built drawing dibuat secara detil 1 As built drawing termasuk final report
sehingga material konstruksi dapat dibuat sebanyak 4 ganda.
divisualisasikan secara jelas.

Foto 100%
Standar Prosedur Standar Disain
No No
I.SP-6 I.SD-6
1 Foto pelaksanaan harus disajikan dalam 1 Foto pelaksanaan yang harus
album dan disusun berurutan mulai didokumentasikan adalah :
pekerjaan yang pertama sampai  kondisi 0%
pekerjaan akhir.  Pembersihan Lokasi dengan Alat
 Galian Tanah dengan Alat
 Pasangan Batu Kali Campuran 1 : 3
 Pek. Plesteran
 Pekerjaan Siaran
 Pekerjaan Beton bertulang 1 : 2 : 3
 Timbunan Tanah

78
PHO / Penyerahan Pertama
Standar Prosedur Standar Disain
No No
I.SP-7 I.SD-7
1 Telah diperiksa oleh tim pemeriksa yang 1 Hasil pekerjaan harus sesuai dengan
di tuangkan dalam wujud BA dokumen kantrak.
Pemeriksaan Pekerjaan selesai untuk
yang pertama
Di buat BA Serah Terima I antara
Penyedia dan pengguna jasa.

Masa Pemeliharaan
Standar Prosedur Standar Disain
No No
I.SP-8 I.SD-8
1 Selama masa pemeliharaan penyedia 1 Masa pemeliharaan selama 180 hari
jasa harus tetap ber- tanggung jawab kalender.
terhadap hasil pekerjaan.

FHO / Penyerahan Kedua


Standar Prosedur Standar Disain
No No
I.SP-9 I.SD-9
1 Telah diperiksa oleh tim pemeriksa yang 1 Telah dilakukan pemeriksaan untuk masa
di tuangkan dalam wujud BA pemeliharaan dan di buat berita acara
Pemeriksaan Pekerjaan dan apabila rangkap 10 ganda di tanda tangani oleh
terjadi kerusakan pada bangunan pihak tim pemeriksa, direksi, penyedia dan
penyedia jasa telah memperbaiki penguna jasa.
kerusakan pada bangunan tersebut maka
dapat di serahkan untuk kedua kalinya..

79
RENCANA PEMERIKSAAN DAN PENGETESAN
Dalam rencana pemeriksaan dan pengetesan hal-hal yang dilakukan mencakup meliputi
jenis inspeksi, frekunesi, kriteria penerimaan, alat yang dipakai, penanggung jawab

DAFTAR MONITORING KERJA


Daftar yang memuat jumlah kegiatan yang dilakukan oleh pelaksana pekerjaan di mana
kegiatan tersebut berhubungan dengan kegiatan pengendalian mutu (kualitas) yang
meliputi kegiatan antara lain check list, inspeksi, dan test serta Action Plan.

DAFTAR PERALATAN
Dalam pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri (Lanjutan),
diperlukan peralatan guna melaksanakan pekerjaan (Terlampir).

CHECK LIST
Sebelum pekerjaan dilakukan harus mendapatkan ijin dari pengawas yang ditugaskan oleh
Kepala Satuan Kerja/PPK dan dituangkan dalam bentuk Check List (Request).

AUDIT MUTU PEKERJAAN


Audit mutu pekerjaan setiap saat dilakukan oleh Pengawas Mutu dari kontraktor pelaksana
pekerjaan.

80
15. DAFTAR INDUK DOKUMEN.

DiuraikanDokumenacuanyangdigunakanolehtimpelaksanakegiatanbesertaacuanyang
berupa standar atau peraturan perundangan yang terkait dengan substansi kegiatan.

No Prosedur Isi Prosedur mengatur tentang :


1. Status dokumen
2. Cara penomoran dokumen
1. Pengendalian Dokumen 3. Periode review dokumen
4. Pengiriman dokumen

1. Jenis rekaman
2. Cara penomoran rekaman
2. Pengendalian Rekaman
3. Standar map/ file penyimpanan

1. Buat short list vendor/ sub kontraktor


2. Minta company profile-nya
3. Tinjauan kantor/ work shop/ atau
peralatannya
3. Seleksi vendor/ sub kontraktor 4. Seleksi vendor/ sub kontraktor sesuai
yang di-inginkan perusahaan
5. Buat daftar vendor/ sub kontraktor
terseleksi (approved list)

1. Bawa check list keberterimaan barang


sesuai dengan ketentuan dalam
spesifikasi dan ketentuan perusahaan.
4. Pemeriksaan Barang datang 2. Buat berita Acara penerimaan barang,
termasuk barang cacat yang
dikembalikan ke vendor.

5. Pemeriksaan tahapan pekerjaan 2. Bawa check list keberterimaan


pekerjaan sesuai dengan ketentuan
dalam spesifikasi dan ketentuan
perusahaan.

81
2. Buat Laporan Hasil Inspeksi pekerjaan,
termasuk pekerjaan Cacat Mutu yang
harus diperbaiki.

1. Buat perbandingan antara rencana dan


realisasi kinerja vendor/ sub
kontraktor
2. Kumpulkan data penolakan barang/
pekerjaan Cacat Mutu
6. Evaluasi vendor/ sub kontraktor 3. Tetapkan toleransi penyimpangan yang
masih dapat diterima
4. Putuskan apakah vendor/ sub
kontraktor masih dapat meneruskan
pekerjaan atas diberhentikan

1. Standar undangan RTM


2. Standar agenda RTM
3. Daftar hadir RTM
4. Risalah RTM , a.l. :
Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) a. Laporan Cacat Mutu/ Non
7.
Proyek conformance product
b. Rencana Perbaikan
5. Laporan CLOSING perbaikan Cacat
Mutu/ non conformance product.

8. Internal Audit Proyek 1. Pembentukan Tim Audit Internal


2. Program Audit ( lokasi, proses kerja
yang di-audit, auditee dan jadwal
audit), dilakukan 6 bln. 1 x.
3. Surat Tugas Audit
4. Daftar check list audit di setiap bagian/
unit kerja

82
5. Laporan Cacat Mutu/ non conformance
product.

16. DAFTAR INDUK REKAMAN.

Rekaman adalah tanda bukti kalau suatu tahapan proses kerja/ pengujian/ pengukuran dan
sejenisnya telah dilakukan dan telah sesuai dengan ketentuan.

No Prosedur Minimal, Rekaman yangdisimpan:

1. Pengendalian Dokumen 1. Pengiriman dokumen

2. Pengendalian Rekaman Rekaman yang perlu disimpan dalam


Standar map/ file penyimpanan adalah a. l.
:
1. Pemeriksaan/ pengujian barang/
material :
a. Tanah urug pilihan
b. Kawat bronjong
c. Geotextile sheet
d. GCL
e. Gebalan rumput
2. Pemeriksaan tahap pekerjaan :
a. Pengukuran elevasi/ survai/ setting
out
b. Pemadatan tanggul
c. Mutu beton

83
1. Proses Seleksi vendor/ sub kontraktor
sesuai yang di-inginkan perusahaan
3. Seleksi vendor/ sub kontraktor 2. Daftar vendor/ sub kontraktor
terseleksi (approved list)

1. Buat berita Acara penerimaan barang,


4. Pemeriksaan Barang datang termasuk barang cacat yang
dikembalikan ke vendor.

1. Buat Laporan Hasil Inspeksi pekerjaan,


termasuk pekerjaan Cacat Mutu yang
5. Pemeriksaan tahapan pekerjaan
harus diperbaiki.

1. perbandingan antara rencana dan


realisasi kinerja vendor/ sub
kontraktor
6. Evaluasi vendor/ sub kontraktor
2. Keputusan apakah vendor/ sub
kontraktor masih dapat meneruskan
pekerjaan atau diberhentikan
1. undangan RTM
2. Daftar hadir RTM
3. Risalah RTM , a.l. :
a. Laporan Cacat Mutu/ Non
Rapat Tinjauan Manajemen (RTM)
7. conformance product
Proyek
b. Rencana Perbaikan
4. Laporan CLOSING perbaikan Cacat
Mutu/ non conformance product.

8. Internal Audit Proyek 1. Surat Tugas Audit


2. Daftar check list audit di setiap bagian/
unit kerja
3. Laporan Cacat Mutu/ non conformance
product.

84
85
BAB ...
PENUTUP

Dengan selesainya penyusunan buku Rencana Mutu Kontrak ini diharapkan agar supaya
dapat digunakan sebagai pedoman guna pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan Surat Perjanjian
Pemborongan Pekerjaan yang sudah ditandatangani ketiga belah pihak—PPK, Kontraktor
pelaksana, dan Konsultan pengawas dan apabila ada kekuarangan-kekurangan agar dapat
dikoreksi serta mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Gorontalo, 20 Februari 2017


Direksi Pekerjaan Kontraktor Pelaksana

[Jabatan/Stempel] [Jabatan/stempel]

Diketahui/Disetujui:
PPK

[Jabatan/NIP]

86

Anda mungkin juga menyukai