PELAKSANAAN PEKERJAAN
...........
Halaman: dari
No.Dok :01/RMK/02/2017 Tgl Diterbitkan :14 Februari
No.Revisi : Edisi - 1 2017
Paraf :
LEMBAR PENGESAHAN
PERSETUJUAN
DIPERIKSA OLEH
DISUSUNOLEH DISAHKAN OLEH
URAIAN Tim Direksi Teknis
PPK
NAMA .........................
JABATAN Direksi
TANDA TANGAN
TANGGAL 13 - Februari - 2017 20 – Februari 2017
UNIT PENERIMA
1. SNVT Pelaksanaan .....
2. PPK Kegiatan .....
3. Direksi Teknis
STATUS DOKUMEN
EDISI : 1 EDISI : 2 EDISI :
Nomor : 01/RMK/02/2017 Nomor : Nomor :
Tanggal : 14 Februari 2017 Tanggal : Tanggal :
1
.PELAKSANAAN PEKERJAAN
...........
Halaman: dari
No.Dok :01/RMK/02/2017 Tgl Diterbitkan :14 Februari
No.Revisi : Edisi - 1 2017
Paraf :
SEJARAHDOKUMEN
2
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................................................................ 1
SEJARAHDOKUMEN........................................................................................................................................ 1
DAFTAR ISI......................................................................................................................................................... 4
1. LATAR BELAKANG............................................................................................................................. 5
2. INFORMASI KEGIATAN.................................................................................................................. 10
3. SASARANMUTU................................................................................................................................ 16
9. JADWALPERSONIL.......................................................................................................................... 18
1. LATAR BELAKANG
Penerapan Sistem Manajemen Mutu pada seluruh unit pelaksana kegiatan adalah wajib
dilaksanakan dengan mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
04/PRT/M/2009 tentang Pedoman Sistem Manajemen Mutu Dilingkungan Departemen
Pekerjaan Umum. Dengan diterbitkannya Peraturan Menteri tersebut, maka diharapkan
unit pelaksana kegiatan dapat bekerja secara lebih Profesional dan mempertanggung
jawabkan hasil kegiatan tersebut kepada System. Dalam System manajemen mutu semua
tahapan pekerjaan harus ditata dan diatur dalam suatu rangkaian proses kerja yang baku,
3
tetapi tetap harus fleksibel menyesuaikan kondisi dan bentuk pengendaliannya, serta
dipastikan telah memenuhi semua persyaratan, yaitu sudah memenuhi spesifikasi teknis,
peraturan perundangan dan persyaratan lainnya.
Penerapan SMM pada prinsipnya adalah “Write what you do and Do what you write”.
Dengan mengidentifikasi semua proses kegiatan pada satu unit kegiatan serta penugasan
personil-personil yang sudah terseleksi memiliki kompetensi yang cukup untuk
melaksanakan proses tersebut. Mereka harus mampu bekerja secara mumpuni pada
masing-masing proses kerja yang menjadi tanggungjawabnya, karena dalam rangkaian
tahapan pekerjaan tersebut mereka harus bekerja sesuai tugas, wewenang dan
tanggungjawabnya masing-masing dan mengupayakan tidak terjadi kesalahan, yang dapat
menjadikan tertundanya proses kerja selanjutnya.
Dalam rangka usaha menjaga dan meningkatkan kualitas pekerjaan, maka diperlukan
suatu panduan pengendalian mutu proses serta persyaratan-persyaratan yang harus
dilaksanakan dalam pelaksanaan pekerjaan, yaitu berupa Rencana Mutu Kontrak (RMK).
Rencana Mutu Kontrak adalah suatu pedoman jaminan mutu dalam pelaksanaan
pekerjaan agar produk akhir pekerjaan sesuai dengan syarat teknis yang tercantum dalam
kontrak.
Rencana Mutu Kontrak (RMK) ini digunakan untuk memonitor dan menilai pelaksanaan /
penerapan spesifikasi teknik yang melekat pada kontrak kerja konstruksi antara PPK
Irigasi dan Rawa I Balai Wilayah Sungai Sulawesi II - Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu
Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Sulawesi II – Prov. Gorontalo dengan Penyedia Jasa
PT. Laleva Indah Lestari.
Rencana Mutu Kontrak (RMK) dimaksudkan untuk menerapkan lingkup prosedur jaminan
mutu pelaksanaan kontrak pekerjaan dan dijadikan sebagai acuan untuk menguraikan
secara rinci, lengkap dan jelas tentang tata cara melaksanakan pekerjaan secara benar
sesuai dengan tahapan kegiatan yang disyaratkan dalam dokumen pelaksanaan (dokumen
kontrak).
4
dapat dihindari, serta kualitas pekerjaanpun dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan
yang diharapkan.
5
KATA PENGANTAR
Sebagai realisasi kontrak kerja antara PPK Irigasi dan Rawa I dengan PT. Laleva Indah
Lestari mengenai pekerjaan Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri (Lanjutan)
sebagai Kontraktor Pelaksana PT. Laleva Indah Lestari berkewajiban menyusun Laporan
Rencana Mutu Kontrak (RMK).
Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK) meliputi penjelasan tentang semua kegiatan yang
akan dilakukan oleh Kontraktor, termasuk metoda pelaksanaan, sarana yang dipergunakan
dan jadwal pelaksanaan pekerjaan. Tujuan dari Laporan ini untuk evaluasi dan pengawasan
pelaksanaan pekerjaan yang akan dilakukan oleh Kontraktor.
Demikian Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK) disusun dengan harapan dapat digunakan
untuk kemajuan pekerjaan secara keseluruhan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat waktu.
MUHAMMAD DAHLAN
Direktur
TUJUAN
Rencana Mutu Kontrak ini dimaksudkan untuk menerapkan lingkup prosedur jaminan
mutu dan tujuan mutu kontrak serta hal-hal lainnya yang timbul dalam proses pelaksanaan.
Tujuan rencana Mutu Kontrak ini untuk menentukan arah pengendalian proses
pelaksanaan pekerjaan sehingga diharapkan dapat memperoleh produk yang bermutu
sesuai perencanaan dan dokumen kontrak.
6
Pedoman ini diterapkan dalam proses pelaksanaan pekerjaan untuk memantau dan menilai
spesifikasi teknis kontrak, sehingga dimungkinkan adanya prosedur tambahan untuk
mendukung rencana mutu.
2. INFORMASI KEGIATAN
2.1. Uraian Pengadaan
Nama Pekerjaan : Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri
(Lanjutan)
Lokasi Pekerjaan : Kabupaten Pohuwato, Propinsi Gorontalo.
Nama Pengguna Jasa : Balai Wilayah Sungai Sulawesi-II. SNVT Pelaksanaan
Jaringan Pemanfaatan Air Sulawesi-II Propinsi
Gorontalo. Kegiatan Irigasi & Rawa I
Nama Penyedia Jasa : PT. Laleva Indah Lestari
7
LOKASI PROYEK
Proyek Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri (lanjutan) ini terletak di Kecamatan
DESKRIPSI PEKERJAAN
8
A. UMUM
Pekerjaan Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri (Lanjutan) mencangkup
Pengadaan dan pemasangan bangunan Jaringan Irigasi sesuai dengan prosedur mutu
(kualitas), Pekerjaan volume (kuantitas), pengendalian waktu pelaksanaan, metode kerja,
dan pengetasan hasil Pekerjaan Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri (Lanjutan)
Kab. Pohuwato yang akan dilaksanakan/dikerjakan oleh pelaksana pekerjaan di Kab.
Pohuwato.
B. PEKERJAAN PEMBUANGAN
1. Pembersihan dan Stripping/Kosrekan (A)
2. Galian Tanah Biasa (A)
3. Timbunan/Urugan Tanah Kembali dipadatkan (A)
3. SASARANMUTU
a) Terselenggaranya kegiatan pekerjan Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri
(Lanjutan) tepat biaya, tepat mutu, tepat waktu serta tertib administrasi, dengan
senantiasa memonitor setiap kegiatan dan mengevaluasi hambatan-hambatan dan
kendala-kendala yang mungkin dan telah muncul agar tidak mempengaruhi kegiatan
utama.
b) Melaksanakan kegiatan Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri (Lanjutan)
dengan mengutamakan kepuasan pelanggan dengan prinsip Tepat Waktu, Mutu dan
Tertib Administrasi.
10
5. STRUKTUR ORGANISASI TUGAS & TANGGUNG JAWAB
DISESUAIKAN
Keterangan :
: Garis Instruksi
: Garis Koordinasi
Uraian Tugas Unsur Pengguna Jasa
11
Menetapkan harga perhitungan sendiri (HPS) untuk pelelangan pekerjaan di
bagian pelaksana kegiatan sesuai dengan perturan perundang-undangan yang
berlaku.
Menetapkan pemenang pelelangan pekerjaan dari bagian pelaksana kegiatan yang
dipimpinnya sesuai dengan perturan perundang-undangan yang berlaku.
Menandatangani SPK/kontrak pekerjaan dari bagian pelaksana kegiatan yang
dipimpinnya dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Melaporkan hasil pekerjaan yang telah dilakukan pada butir-butir di atas kepada
pengguna anggaran.
5.1.5 PUMK
Meneliti kebenaran dan kelengkapan dokumen atau bukti pengeluaran sebelum
melaksanakan pembayaran kepada pihak ketiga.
Melaksanakan pembayaran atas perintah pengguna anggaran dengan membubuhi
tanda tangan pada kata-kata “lunas dibayar” pada setiap kwitansi.
Menyelenggarakan tata kearsipan yang berkaitan dengan bukti-bukti pembukuan.
12
Melaksanakan pembukuan atas dasar bukti-bukti pengeluaran / penerimaan yang
sah.
Memonitor setiap pengeluaran panjar dan menyiapkan teguran tertulis kepada
pengambil panjar tersebut telah melampaui batas waktu yang ditetapkan.
Melaporkan hasil pekerjaan yang telah dilakukan pada butir-butir di atas kepada
pengguna anggaran.
13
Direktur
Divisi Operasional
Kepala Proyek
Site Manajer
Kepala Pelaksana
5.2.1 DIREKTUR
Logistik
Menandatangani kontrak
Operator
dan addendumnya Juru Ukur pengguna jasa.Mekanik
dengana
Mempelajari dan memahami konrak kerja yang akan dilaksanakan.
Memimpin dan mengarahkan semua kegiatan pelaksanaan sesuai rencana
pelaksanaan pekerjaan.
Memantau dan mengarahkan proses Mandorpelaksanaan pekerjaan guna mendapatkan
hasil yang sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
Melakukan monitoring dan pemeliharaan serta melakukan perbaikan bila terjadi.
Bertanggung jawabkan atas semua pelaksanaan baik kualitas maupun kuantitas.
15
8. Tersedianya metode kerja, bahan, alat dan tenaga yang menjadi tanggung
jawabnya sesuai jadual pelaksanaan yang telah ditetapkan.
9. Membuat schedule bahan, alat, sumber daya manusia dan lain – lain.
10. Mengkoordinasikan dan memonitor persediaan bahan, alat dan tenaga
sesuai rencana.
- Memimpin dan mengarahkan kegiatan – kegiatan pelaksanaan pengadaan dan
pendistribusian bahan dan alat.
- Melakukan pengecekan kegiatan pengusulan dan pemakaian bahan, alat dan
tenaga.
4. Tersedianya rencana kebutuhan biaya proyek secara periodik.
- Memimpin dan mengarahkan kegiatan penyusunan cashflow proyek secara rutin
dan pendistribusian biaya.
- Melakukan pengecekan kegiatan penggunaan keuangan proyek.
5. Terlaksananya pengendalian biaya, mutu dan waktu proyek.
- Mencatat semua hasil pekerjaan yang telah dilakukan / dilaksanakan.
- Membandingkan realisasi pekerjaan dengan rencana yang ditetapkan.
- Melakukan dan atau mengarahkan tindakan perbaikan atas pekerjaan bila terjadi
penyimpangan.
- Memantau dan mengarahkan proses kegiatan pekerjaan proyek guna
mendapatkan hasil yang telah ditetapkan.
- Memimpin rapat koordinasi kegiatan proyek termasuk dengan para
Subkontraktor.
- Membuat rencana Anggaran Proyek (RAP) dan kegiatan perencanaan (Action Plan)
review Doc. Spesifikasi Teknik, Metode Pelaksanaan dan Menghitung kembali.
- Menangani Tugas-tugas :
a. Engineering (termasuk Administrasi & Kontrak)
b. Administrasi Keuangan, Personalia & Umum.
c. Operasionala Lapangan (Quality Plan, Production Plan dan Safety Plan).
- Membina Hubungan Kerja dengan :
a. Pengguna Jasa
b. Konsultan Supervisi
c. Mitra Kerja
d. Supplier
e. Sub Kontraktor
f. Mandor
g. Tokoh Masyarakat dan pemuda di lingkungan lokasi pekerjaan.
- Melaksanakan Rapat mingguan dan bulanan internal maupun external.
- Mengadakan Evaluasi terhadap :
a. Progres Fisik (Harian, Mingguan, Bulanan)
b. Biaya
c. Quality/Quantity
d. Waktu/Schedules
e. Standard
- Membuat rencana tindak lanjut / Corrective Action terhadap penyimpangan yang
terjadi.
- Membina bagian administrasi, Engineering dan pelaksanaan guna peningkatan
kinerjanya dalam mendukung visi Perusahaan.
16
5.2.5 KEPALA PELAKSANA
Mengkoordinasikan semua pekerjaan dengan pengawas pekerjaan (direksi pekerjaan)
guna kesuksesan pelaksanaan pekerjaan.
Membuat rencana pelaksanaan pekerjaan, jadwal waktu pekerjaan, sehingga pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Merencanakan pengadaan jumlah peralatan, material, bahan dan tenaga kerja serta
pengaturannya di lapangan.
Melakukan evaluasi pekerjaan dan membuat perhitungan MC 0% dan MC 100% bersama
koordinator pelaksanaan (direksi pekerjaan) dan pengawas lapangan dan
memonitoring pekerjaan selama masa pemeliharaan.
Mengarahkan dan memantau proses kegiatan guna menghasilkan pekerjaan yang
diharapkan.
Bertanggung jawab pada seluruh hasil pekerjaan agar terselenggaranya pengendalian
mutu, waktu, biaya dan kuantitas pekerjaan sesuai dengan kontrak.
Bertanggungjawab seluruh masalah administrasi kegiatan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan sampai proses penagihan (keuangan).
Melakukan diskusi dengan koordinator pelaksanaan (direksi pekerjaan) untuk evaluasi
kemajuan pekerjaan.
Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan.
Melakukan koordinasi dengan seluruh team/personil pelaksana pekerjaan.
17
Mempersiapkan pembayaran tagihan-tagihan dari pekerjaan, peralatan, bahan dan
lainnya yang ada hubungannya dengan pekerjaan.
Membuat laporan keuangan kepada direktur.
Mempersiapkan pembayaran mingguan kepada pekerja sesuai laporan opname di
lapangan.
Membuat surat menyurat, administrasi kontrak, perijinan dan lain sebagainya.
Mempersiapkan administrasi penarikan termijn kepada pengguna jasa.
5.2.12 LOGISTIK
18
Mencari dan mensurvey data jumlah material beserta harga bahan dari beberapa
supplier atau toko material bangunan sebagai data untuk memilih harga bahan
termurah dan memenuhi standard kualitas yang telah ditetapkan.
Melakukan pembelian barang atau alat ke supplier atau toko bahan bangunan
dengan melaksanakan seleksi sebelumnya sehingga bisa mendapatkan harga
material termurah pada supplier terpilih.
Menyediakan dan mengatur tempat penyimpanan material yang sudah di
datangkan ke area proyek sehingga dapat tertata rapi dan terkontrol dengan baik
jumlah bahan/material yang di datangkan dan yang digunakan/pemakaiannya.
Membuat label keterangan pada barang yang disimpan untuk menghindari
kesalahan penggunaan akibat tertukar dengan barang lain.
Melakukan pencatatan keluan dan masuknya barang yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan pekerjaan proyek.
Mengelola persediaan barang dalam jumlah yang cukup pada waktu material
tersebut diperlukan.
Membuat dan menyusun laporan material sesuai dengan format perusahaan yang
telah disetujui pihak Direksi pekerjaan.
Membuat berita acara mengenai penerimaan atau penolakan material setelah
melalui kontrol mutu bahan oleh Quality Control perusahaan dan Direksi
pekerjaan.
Berkoordinasi dengan pelaksana/kepala pelaksana dan bagian teknik proyek
mengenai jumlah dan schedule pengadaan bahan/material yang dibutuhkan pada
masing-masing waktu pelaksanaan pekerjaan.
5.2.14 SURVEYOR
a. Bertanggungjawab terhadap data-data survey yang dibuat dan bekerjasama
dengan pihak owner dalam joint survey.
b. Melakukan pencatatan hasil kerja.
c. Mengadakan dan mengkoordinasi pekerjaan pengukuran.
d. Mencatat, menyimpan dan menyediakan hasil pengukuran.
e. Orientasi area yang berhubungan dengan pekerjaan baru.
f. Mempersiapkan pekerjaan yang akan dimulai.
g. Mempersiapkan data yang berhubungan dengan data aktual pekerjaan.
h. Koordinasi proses perihal kelancaran pekerjaan.
i. Kontrol terhadap alat yang dipakai.
j. Check dan orientasi terhadap revisi yang terjadi di site.
k. Membantu pelaksana dalam menyelesaikan pekerjaan yang berhubungan dengan
data survey
5.2.15 MEKANIK
a. Melaksanakan tugas-tugas khusus secara langsung berdasarkan order dari kepala
pelaksana
19
b. Sebagai mekanik yang melaksanakan pekerjaan perbaikan mesin-mesin alat berat
dan harus mempertanggung jawabkan pekerjaannya kepada kepala pelaksana.
c. Melaksanakan pembelian suku cadang mesin-mesin berdasarkan order dari kepala
pelaksana.
d. Pengendalian pemakaian suku cadang agar dapat sehemat mungkin.
e. Memberikan petunjuk/pengarahan kepada para montir didalam melaksanakan
tugasnya.
f. Mengajukan permintaan suku cadang mesin-mesin motor yang diperkirakan sudah
rusak(aus) kepada dirut sehingga tidak merembet kesuku cadang lainnya.
KAUR
TEKNIK/ADM
KEPALA KOORDINATOR LAPANGAN
PROYEK DIREKSI PEKERJAAN
ADMIN/KEU
KEPALA
PELAKSANA
PENGAWAS LAPANGAN
PELAKSANA
MANDOR
20
11. BAGAN ALIR PELAKSANAAN PEKERJAAN
Bagan alir pelaksanaan pekerjaan berisikan flowchart dari urutan kegiatan yang akan
dilaksanakan dalam penyelesaian pekerjaan. Untuk lebih jelasnya bagan alir pelaksanaan
pekerjaan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
21
S
T
A A
R
T
MOBILISASI:
1.MOBILISASI ALAT
2.MOBILISASI MATERIAL PENYEDIAAN PERANGKAT KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
3.MOBILISASI TENAGA
PEMBUATAN DIREKSI KEET DAN GUDANG MATERIAL BERKOORDINASI DENGAN KONSULTAN PEN
PENANDATANGANAN KONTRAK
22
BAGAN ALIR
KEGIATAN PELAKSANAAN PROYEK
MULAI
SURVEY/ PENGADAAN
BAHAN/MATERIAL
PROJECT ROAD
PENGUKURAN
MUTUAL CHECK
(Awal) PEKERJAAN / PERINTISAN / STRIPPING
KONSTRUKSI & KOSREKAN
BUILDING WORK
MUTUAL CHECK
MUTUAL CHECK
AKHIR
SELESAI
23
Gambar A.1.1
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Pembersihan & Stripping/Kosrekan (A)
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
Pelaksanaan Pekerjaan
Pembersihan &
Stripping/Kosrekan (A)
Pembersihan &
Stripping/Kosrekan (A)
SELESASI
24
Gambar A.1.2
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Galian Tanah Biasa (A)
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
SELESASI
25
Gambar A.1.3
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Timbunan Atau Urugan Tanah Kembali Dipadatkan (A)
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
SELESASI
26
Gambar A.1.4
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area Jarak 5-7 Km (A)
MULAI
TES LABORATORIUM
Quarry Stock Pile
TRIAL EMBAKMENT
Penjemuran Pembasahan
OK
OK OK
Embakment
OK
SELESAI
27
Gambar A.1.5
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area Jarak 7-9 Km (A)
MULAI
TES LABORATORIUM
Quarry Stock Pile
TRIAL EMBAKMENT
Penjemuran Pembasahan
OK
OK OK
Embakment
OK
SELESAI
28
Gambar A.1.6
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area Jarak 9-10 Km (A)
MULAI
TES LABORATORIUM
Quarry Stock Pile
TRIAL EMBAKMENT
Penjemuran Pembasahan
OK
OK OK
Embakment
OK
SELESAI
29
Gambar A.1.7
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area Jarak 10-12 Km (A)
MULAI
TES LABORATORIUM
Quarry Stock Pile
TRIAL EMBAKMENT
Penjemuran Pembasahan
OK
OK OK
Embakment
OK
SELESAI
30
Gambar A.1.8
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area Jarak 12-14 Km (A)
MULAI
TES LABORATORIUM
Quarry Stock Pile
TRIAL EMBAKMENT
Penjemuran Pembasahan
OK
OK OK
Embakment
OK
SELESAI
31
Gambar A.1.9
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Buangan Tanah Hasil Galian Jarak 50 m-1 Km (A)
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
Pelaksanaan Pekerjaan
Buangan Tanah Hasil Galian
Jarak 50 m-1 Km (A)
SELESASI
32
Gambar A.1.10
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Perkerasan Jalan Inspeksi t : 20 Cm (A)
MULAI
TES LABORATORIUM
Quarry Stock Pile
TRIAL EMBAKMENT
Penjemuran Pembasahan
OK
OK OK
Perkerasan Sirtu
OK
SELESAI
33
Gambar A.1.11
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Lining Beton K - 175
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
SELESASI
34
Gambar A.1.12
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Bekisting Untuk dilatasi Saluran Non Exposed
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
Pelaksanaan Pekerjaan
Bekisting untuk Dilatasi Non
Exposed
SELESASI
35
Gambar A.1.13
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Pasangan Batu Kali 1 : 4
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
SELESASI
36
Gambar A.1.14
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Plesteran 1 : 3
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
Pelaksanaan Pekerjaan
Plesteran 1 : 3
Pemasangan Plesteran 1 : 3
sesuai gambar/dimensi
SELESASI
37
Gambar A.1.15
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Siaran 1 : 2
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
Pemasangan Siaran 1 : 2
sesuai gambar/dimensi
SELESASI
38
Gambar A.1.16
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Sambungan Beton
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
Pelaksanaan Pekerjaan
Sambungan Beton
Pemasangan Sambungan
Beton sesuai gambar/dimensi
SELESASI
39
Gambar A.2.1
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Galian Tanah Biasa (A)
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
SELESASI
40
Gambar A.2.2
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Timbunan atau Urugan Tanah Kembali dipadatkan (A)
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
Pelaksanaan Pekerjaan
Timbunan Tanah Kembali (A)
SELESASI
41
Gambar A.2.3
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Pasangan Batu Kali 1 : 4
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
SELESASI
42
Gambar A.2.4
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Plesteran 1 : 3
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
Pelaksanaan Pekerjaan
Plesteran 1 : 3
Pemasangan Plesteran 1 : 3
sesuai gambar/dimensi
SELESASI
43
Gambar A.2.5
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Siaran 1 : 2
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
Pemasangan Siaran 1 : 2
sesuai gambar/dimensi
SELESASI
44
Gambar A.2.6
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Beton K.175
MULAI
SURVEY/PE
NGUKURAN
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
SELESASI
45
Gambar A.2.7
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Beton K.100
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
SELESASI
46
Gambar A.2.8
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Bekisting Non Exposed
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
Pelaksanaan Pekerjaan
Bekisting Non Exposed
SELESASI
47
Gambar A.2.9
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Bekisting Exposed
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
Pelaksanaan Pekerjaan
Bekisting Exposed
Pemasangan Bekisting
Exposed sesuai
gambar/dimensi
SELESASI
48
Gambar A.2.10
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Pembesian
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
Pelaksanaan Pekerjaan
Pembesian
Pemasangan Pembesian
sesuai gambar/dimensi
SELESASI
49
Gambar A.2.11
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Perancah
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
Pelaksanaan Pekerjaan
Perancah
SELESASI
50
Gambar B.1
PEKERJAAN PEMBUANGAN
BAGAN ALIR
Pembersihan & Stripping/Kosrekan (A)
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
Pelaksanaan Pekerjaan
Pembersihan (A)
Pembersihan sesuai
gambar/dimensi
SELESASI
51
Gambar B.2
PEKERJAAN PEMBUANGAN
BAGAN ALIR
Galian tanah Biasa (A)
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
SELESASI
52
Gambar B.3
PEKERJAAN PEMBUANGAN
BAGAN ALIR
Timbunan atau Urugan Tanah Kembali dipadatkan (A)
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
Pelaksanaan Pekerjaan
Timbunan Kembali
SELESASI
53
Gambar C.1 -15
PEKERJAAN PINTU BANGUNAN BAGI/SADAP
BAGAN ALIR
Pengadaan dan Pemasangan Pintu Bang. Bagi Sadap
MULAI
Pengadaan
Bahan sesuai
Spek
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
SELESASI
54
DOKUMEN ACUAN PELAKSANAAN KEGIATAN MASING-MASING ITEM PEKERJAAN
METODE PELAKSANAAN
Dalam rangka untuk Acuan dalam pelaksanaan pekerjaan untuk proyek pembangunan
jaringan irigasi Randangan kiri (lanjutan) Kabupaten Pohuwato, maka metode pelaksanaan
yang akan kami gunakan.
Sebagai pelaksana pada Pekerjaan Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri
(Lanjutan), Kabupaten Pohuwato, kami akan melakukan beberapa hal. Yang pertama yaitu
segera menghubungi pihak direksi / pengawas lapangan yang ditunjuk oleh Pejabat Pembuat
Komitmen Irigasi dan Rawa I pada Balai Wilayah Sungai Sulawesi II untuk berkoordinasi
tentang persiapan apa saja yang harus dilaksanakan.
Persiapan – persiapan awal seperti penyiapan administrasi yang meliputi kontrak
pekerjaan dan penyerahan Surat Perintah Kerja serta Penyerahan lapangan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen, harus dilakukan terlebih dahulu sebelum melangkah ke pelaksanaan
kegiatan. Setelah hal tersebut sudah dilaksanakan maka kami akan melaksanakan kegiatan
selanjutnya dengan persetujuan direksi pekerjaan yang telah ditunjuk oleh Pejabat Pembuat
komitmen.
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
a). Setelah menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan Surat Penyerahan
Lapangan (SPL) dari pihak pemilik proyek, kami akan menghubungi /
berkoordinasi dengan Direksi Pekerjaan untuk melakukan sosialisasi /
penyuluhan kepada masyarakat disekitar lokasi proyek.
b). Selanjutnya kami juga akan membuat Rencana Mutu Kontrak (RMK) yang
merupakan pengendali suatu kegiatan pekerjaan di lapangan. RMK tersebut
harus mendapatkan pengesahan / persetujuan dari Kepala SNVT Pelaksana
Jaringan Pemanfaatan Air Sulawesi II.
c). Pembersihan lapangan / lokasi meliputi pembersihan area kerja alur, area
pasangan batu kali maupun yang dilewati oleh alat berat dari pepohonan,
sampah, atau bahan lain sehingga tidak menggangu pelaksanaan pekerjaan serta
pembuatan jalan kerja alat berat. Pembersihan lapangan ini merupakan
pekerjaan yang sangat penting pada tahap awal karena pekerjaan ke depan
sangat bergantung pada pekerjaan pembersihan lapangan ini.
d). Membangun kantor lapangan / direksi keet berikut kelengkapannya. Direksi
keet ini nantinya akan menjadi tempat yang digunakan untuk kegiatan
operasional semua pekerjaan di lapangan, di dalamnya merupakan tempat
semua staf pelaksana lapangan untuk melakukan koordinasi dan pekerjaan. Di
dalamnya tersapat beberapa fasilitas antara lain meja tulis, kursi, papan tempel
gambar kerja, grafik – grafik pelaksanaan pekerjaan dan data – data lainnya.
Serta menyediakan buku direksi, buku tamu, buku monitoring cuaca, material
dan tenaga.
e). Membuat akses jalan sementara meliputi jalan – jalan yang diperlukan untuk
mendatangkan alat – alat berat, jalan kerja maupun jalan menuju direksi keet atau
daerah pekerjaan yang menjadi tanggung jawab kami selaku pelaksana pekerjaan.
f). Pembuatan papan nama proyek dengan bahan, ukuran dan penempatan sesuai
petunjuk direksi pekerjaan. Papan nama ini akan kami buat sedemikian rupa supaya
dapat dengan mudah dibaca oleh semua orang.
55
g). Membuat papan peringatan untuk memberi tanda pada masyarakat setempat agar
berhati hati.
h). Memobilisasi personil, alat dan bahan bakar ke lokasi Pekerjaan. Mobilisasi ini
dilakukan pada saat pekerjaan berlangsung dari awal sampai selesai pekerjaan.
Mobilisasi dalam Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri
(Lanjutan) Kabupaten Pohuwato, meliputi :
Mobilisasi Personil
- Kepala Proyek = 1 orang
- Kepala Pelaksana = 1 orang
- Pelaksana lapangan = 2 Orang
- Pelaksana mesin dan listrik = 1 orang
- Pelaksana Administrasi Teknik = 1 orang
- Surveyor = 2 orang
- Logistik = 2 Orang
Mobilisasi Peralatan
- Buldozer, 215 Hp = 2 Unit.
- Exapator 0.93 m3 = 4 Unit
- Dump Truck, 5 Ton, = 47 Unit
- Concrete Mixer 0,30 m3 = 21 unit
- Theodolith = 1 Set
- Waterpass = 1 Set
Pengadaan Bahan :
- Semen PC
56
- Pasir
- Kerikil/Split
- Batu Kali
- Sirtu
- Tanah Timbunan
- Kayu Balok
- Kayu Papan
- Multiplex
- Paku Biasa
- Besi Beton
- Kawat Beton
- Aspal
- Dan lain Lain sesuai kebutuhan Lapangan
i). Selanjutnya dilakukan pekerjaan pengukuran menggunakan alat ukur waterpass dan
theodolite, kami melakukan pengukuran (setelah mendapatkan titik referensi) untuk
membuat MC-0%. Pengukuran dimaksudkan untuk mencari ukuran, dimensi dan
kedalaman pekerjaan pengerukan nantinya. Dari hasil pekerjaan pengukuran akan diperoleh
data ukur, setelah data ukur disetujui direksi pekerjaan kemudian dilakukan penggambaran
construction drawing atau gambar kerja. Setelah gambar construction drawing disetujui
direksi / pengawas, kemudian kami melakukan perhitungan volume untuk mendapatkan
Addendum MC-0%. Setelah Adendum MC-
0% disetujui direksi pekerjaan / pemilik proyek, kami segera melaksanakan pekerjaan fisik
dilapangan.
j). Selama pekerjaan Pekerjaan Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri Lanjutan
Kabupaten Pohuwato, berjalan dilaksanakan pekerjaan Administrasi dan Dokumentasi.
Pekerjaan ini antara lain meliputi pembuatan request pekerjaan, laporan harian, laporan
mingguan, laporan bulanan, chek list, lembar kerja, daftar simak dan kelengkapan
administrasi lainnya yang diminta pihak pemilik proyek. Sementara untuk pekerjaan
dokumentasi akan dilakukan dengan cara mengambil gambar saat sebelum pekerjaan
dimulai (0%), selanjutnya saat pelaksanaan pekerjaan mencapai bobot (50%) dan pada saat
pekerjaan selesai (100%). Dalam pengambilan titik pemotretan kami akan selalu
berkoordinasi dengan direksi pekerjaan mengenai titik-titik pengambilan gambar. Titik
57
pengambilan gambar tersebut tidak berubah / tetap sehingga akan terlihat progres
kemajuan dari pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
Setelah serangkaian pekerjaan persiapan diatas terlaksana, maka langkah kerja dan metode
pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk menyelesaikan Pekerjaan Pembangunan Jaringan
Irigasi Randangan Kiri (Lanjutan) Kabupaten Pohuwato, adalah sebagai berikut
Pekerjaan ini dimaksudkan untuk membersihkan lokasi dari segala sesuatu yang
dapat menghambat pekerjaan nantinya.
Pekerjaan perintisan dan pembersihan (clearing dan grubbing) mencakup
penebangan semak-semak dan pohon, pembongkaran akar-akar pohon, mengisi
lubang-lubangnya dengan tanah yang dipadatkan kemudian membakar atau
membuang ke luar areal pekerjaan.
Pekerjaan Kosrekan ini dilakukan untuk merapikan tanah yang sudah dilakukan
pekerjaan perintisan. Pekerjaan ini dilaksanakan pada semua bidang areal
pekerjaan dimana akan dilakukan pekerjaan timbunan.
Setelah lahan bersih maka areal yang akan ditimbun tersebut dikupas dengan
Untuk pekerjaan galian tanah biasa digunakan dengan alat berat excavator di
laksanakan pada pekerjaan galian untuk bangunan dengan metode kerja
sebagai berikut :
Galian tanah biasa adalah pekerjaan galian dengan material hasil galian berupa
58
Timbunan / Urugan Tanah Kembali Dipadatkan
Bahan untuk timbunan ini menggunakan tanah pilihan yang homogen , bersih dan
bebas dari lumpur , humus , akar - akar dan bahan organik lain.
Bahan - bahan hasil galian dari borrow dimana tanah tersebut sudah diadakan
pengujian dan disetujui oleh direksi pekerjaan.
Pembuatan tanggul / timbunan dipadatkan menurut profil dan ukuran yang
seperti yang ditunjukan dalam gambar dalam atau yang ditetapkan oleh Direksi.
Bahan untuk Konstruksi tanggul / timbunan harus dihamparkan menurut
ketebalan 30 cm dan kemiringan 1 : 25 atau seperti ditunjukan dalam gambar.
Bahan material yang dipergunakan harus dihamparkan lapis demi lapis
menggunakan Bulldozer mendatar selebar tanggul / timbunan , ditambah masing -
masing 40 cm diluar profil lereng tanggul timbunan rencana untuk kemudahan
dalam pekerjaan.
Sebelum penghamparan bahan - bahan tersebut dilakukan, Pengawas dapat
menentukan agar terlebih dahulu menyiapkan lapisan awal torehan sedalam
sekitan 2 cm
Seluruh lebar hamparan bahan tanggul / timbunan tersebut harus dipadatkan
dengan alat pemadat yang sesuai dan disetujui oleh Direksi, sehingga mencapai
kepadatan maksimum seperti ditentukan oleh Direksi.
Pemadatan harus dilakukan selapis demi selapis dengan hasil kepadatan
mencapai 95% atau yang disetujui Direksi. Setiap lapis harus diuji kepadatannya
sehingga nanti akan didapat berapa lintasan yang dibutuhkan untuk lapis - lapis
selanjutnya.
59
Untuk mencapai timbunan yang direncanakan, maka harus memperhitungkan
kebutuhan tanah timbunan akibat adanya penyusutan tanah dengan cara
menambah ekstra ketinggian secukupnya.
Dalam pelaksanaan timbunan tanah dipadatkan dari borrow area akan selalu
dilakukan pengujian perlayer untuk memastikan hasil kepadatan maksimal dengan cara
pengujian sandcone.
Sand cone test dilakukan untuk pemeriksaan kepadatan tanah dilapangan dengan
menggunakan pasir ottawa sebagai parameter kepadatan tanah yang mempunyai sifat
kering, bersih, keras tidak memiliki bahan pengikat sehingga dapat mengalir bebas.
Pasir Ottawa yang digunakan adalah lolos saringan no. 10 dan tertahan disaringan no.
200
60
Buangan Tanah Hasil Galian
Setelah hasil galian telah menumpuk banyak maka selanjutnya dapat dilaksanakan
pembuangan hasil galian yang tidak dapat digunakan, dengan lokasi pembuangan
sesuai petunjuk direksi pekerjaan.
Pembuangan dilaksanakan dengan excavator yang menumpah ke dump truk menuju
kelokasi pembuangan yang sudah disetujui oleh direksi pekerjaan.
Pada saat truck membawa hasil galian menuju lokasi buangan agar selalu
diperhatikan jalan akses jangan sampai mengganggu warga sekitar.
61
Perkerasan Jalan Inspeksi
Sebelum pekerjaan ini dilakukan, pihak direksi harus memeriksa material sirtu yang
digunakan apakah sudah benar dan siap untuk perkerasan.
Setelah medan jalan yang akan dilaksanakan telah siap dan disetujui oleh direksi pekerjaan
maka dapat mendatangkan material dilokasi pekerjaan.
Material yang dipakai dalam pekerjaan ini mengunakan material sirtu dan sirtu yang bersih
tidak tercampur oleh bahan organik sampah atau yang lainya, dimana sirtu yang
didatangkan dilokasi pekerjaan telah disetujui oleh direksi pekerjaan.
Material tersebut harus diuji terlebih dahulu di laboratorium dan disetujui oleh
direksi.Selanjutnya dilakukan pemadatan dengan alat pemadat yang sesuai dan disetujui
oleh direksi pekerjaan. Setiap pemadatan harus dilakukan uji kepadatan agar
memenuhi ketentuan kepadatan maksimum.
Untuk Pekerjaan Lining beton K 175, beton dan bekisting dikerjakan dengan metode dan
tahapan pekerjaan adalah sebagai berikut :
Pelaksanaan cor beton K – 175 dapat dilaksankan dengan ketentuan sesuai dengan
spesifikasi teknis.
Beton yang digunakan adalah beton yang termasuk untuk pekerjaan structural secara umum.
Proporsi beton memakai mix desain campuran (sesuai mutu beton yang akan digunakan),
jika terjadi perubahan campuran, maka penyedia jasa akan mengajukan proporsi yang tepat
dan mendapat persetujuan direksi teknis, bahan-bahan yang dipakai seperti semen Portland
dan koral/kerikil yang telah ditentukan.
Pada pelaksanaan pencampuran bahan-bahan beton untuk agregat kasar dan agregat
halus serta semen pada penggunaan beton mollen kapasitas besar maka jumlah
takaran/perbandingan komposisi dilaksanakan berdasarkan perbandingan berat sesuai
komposisi yang ditentukan didalam mix desain perbandingan berat masing-masing
agregat.
Bahan-bahan adukan beton akan diaduk didalam beton mollen mekanis yang kapasitasnya
cukup. Jumlah beton mollen harus diatur sedemikian rupa, sehingga dapat memenuhi
kebutuhan pengecoran. Pengadukan setiap pencampuran dengan pencampuran berikutnya
harus diatur waktunya, sehingga tidak tersendat-sendat harus terus menerus sampai
mencapai volume yang dikehendaki. Kapasitas beton mollen yang dipakai harus mendapat
persetujuan direksi teknis, dan akan dilarang pemakaiannya bilamana menurut direksi
teknis kapasitasnya kurang. Setiap beton mollen yang tidak memuaskan keadaanya, harus
segera diperbaiki dengan efektif kalau tidak, harus diganti, beton mollen tidak boleh diisi
melebihi kapasitasnya. Pengadukan dilakukan terus sampai tercapai pencampuran yang
merata dan hasil warna yang seragam dan kekentalan yang sama. Bagaimanapun waktu
pengadukan tidak boleh kurang dari 1½ menit, setelah semua bahan dimasukkan
kecuali air, direksi teknis mempunyai hak untuk menambah waktu minimum pengadukan
bilamana pemasukan bahan dan jalannya pengadukan gagal menghasilkan
kekentalan yang seragam.
Siaran (1 : 2)
Plesteran (1 : 3)
Pompa Air
Ember
Sendok Semen
63
Alat dan bahan tersebut diatas yang digunakan setelah mendapat persetujuan dari
direksi pekerjaan terutama mengenai kondisi dan kapasitas alat yang digunakan.
Melaksanakan pengadukan mortar menggunakan concrete mixer dengan
ketentuan sebagai berikut :
Adukan mortar terdiri atas 1 (satu) bagian Portland semen dan 4 (empat)
bagian pasir menurut perbandingan volume dan air secukupnya.
Semua bahan yang berada didalam concrete mixer tidak boleh kurang dari 2
(dua) menit.
Pasangan batu satu dengan lainnya tidak boleh bersinggungan, antara batu
satu dengan yang lainnya berjarak 1,5 cm diisi dengan spesi atau
berdasarkan petunjuk direksi pekerjaan.
3
Dalam setiap 1 m pasangan batu kali mengandung sekurang –
3
kurangnya 1,1 m batu belah.
Bersamaan itu pula setelah pekerjaan pasangan batu berjalan sedemikian panjang
maka selanjutnya dilaksanakan pekerjaan Siaran 1Pc : 2Ps dan plesteran 1Pc : 3Ps.
Pekerjaan plesteran dan siaran dilaksanakan sesuai spesifikasi teknis dan petunjuk
direksi pekerjaan. Adapun langkah kerja pekerjaan plesteran adalah sebagai berikut :
a. Mempersiapkan alat dan bahan; bahan yang digunakan adalah bahan dengan
mutu baik yang memenuhi persyaratan sebagai bahan plesteran serta telah
mendapat persetujuan dari direksi pekerjaan.
b. Melaksanakan pengadukan adukan dengan metode yang telah mendpat
persetujuan dari direksi pekerjaan, dengan campuran 1 Pc : 3 Ps untuk
plesteran campuran 1 Pc : 2 Ps untuk siaran.
c. Sebelum dilaksanakan siaran dan plesteran, permukaan yanag akan disiar dan
diplester terlebih dahulu dibersihkan dari kotoran dan dikeruk serta dibasahi
secukupnya agar terjadi ikatan yang kuat antara bidang plester dan siar
dengan bidang pasangan batu.
d. Tebal plesteran adalah 2-3cm sedangkan untuk tebal siaran adalah 1-2 cm.
64
D. PEKERJAAN PINTU BANGUNAN BAGI/ SADAP
65
12. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
66
JADWAL PENGGUNAAN TENAGA KERJA
67
JADWAL PENGGUNAAN BAHAN/MATERIAL
68
JADWAL PENGGUNAAN ALAT
69
13. JADWAL ARUS KAS ( buat sesuai dengan perencanaan cash flow proyek, mulai
penerimaan termijn terakhir )
70
14. RENCANADANMETODAVERIFIKASI,VALIDASI,MONITORING,EVALUASI, INSPEKSI DAN
PENGUJIAN
PPK atau Pengawas Pekerjaan akan memeriksa setiap hasil pekerjaan dan
memberitahukan penyedia secara tertulis atas setiap Cacat Mutu yang ditemukan PPK.
Atau Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan penyedia jasa untuk menemukan dan
mengungkapkan Cacat Mutu.
Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan memerintah penyedia jasa untuk melakukan pengujian
Cacat Mutu yang tidak tercantum dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar, dan hasil uji coba
menunjukan adanya Cacat Mutu maka penyedia berkewajiban untuk menanggung biaya
biaya pengujian tersebut.
Jika tidak ditemukan adanya Cacat Mutu maka uji coba tersebut dianggap sebagai Peristiwa
Kompensasi, yaitu pemberian ganti rugi oleh PPK kepada penyedia.
Penyedia jasa bertanggung atas perbaikan Cacat Mutu selama masa Kontrak dan Masa
Pemeliharaan
Oleh karena itu untuk menghindari terjadinya Cacat Mutu tersebut perlu ditetapkan “
Rencana dan Metoda Verifikasi, Validasi, Monitoring, Evaluasi, Inspeksi dan Pengujian “
atas pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan penyedia jasa.
71
72
KRITERIA PENERIMAAN
Uitzet
Standar Prosedur Standar Disain
No No
A.SP-2 A.SD-2
1 Setelah penerbitan SPMK maka direksi 1 Gambar pelaksanaan
bersama-sama panitia peneliti Titik Nol Pekerjaan
pelaksanaan kontrak dan penyedia jasa
melakukan pengukuran dan
pemeriksaan detail lapangan untuk
setiap mata pembayaran.
2 Pengukuran perlu diulang bila ada
tambahan pekerjaan atau lokasi
pekerjaan pindah ke lokasi yang baru.
Dokumentasi
Standar Prosedur Standar Disain
No No
A.SP-3 A.SD-3
1 Pengambilan foto dokumentasi yaitu 1 Pengambilan foto pekerjaan mulai dari
mulai dari sosialisasi, foto 0% dan 0% sampai dengan 100%.
pengambilan gambar harus diambil satu
arah.
Barak Kerja
Standar Prosedur Standar Disain
No No
A.SP-4 A.SD-4
1 Pembangunan barak kerja/direksi keet 1 Aman dan layak untuk menyimpan
sebaiknya dilakukan sebelum alat dokumen lapangan dan berteduh.
73
dimobilisasikan.
Foto 0%
Standar Prosedur Standar Disain
No No
A.SP-5 A.SD-5
1 Gambar pelaksanaan harus 1 Tidak berskala tetapi dapat mewakili
mengakomodir semua hasil pengukuran kondisi lapangan.
dan perhitungan.
2 Gambar pelaksanaan harus dapat
dipertanggung jawabkan secara teknis
dan anggaran.
3 Gambar pelaksanaan dipasang di
lapangan/direksi keet dan mudah dilihat.
Gambar Pelaksanaan
Standar Prosedur Standar Disain
No No
A.SP-7 A.SD-7
1 Gambar pelaksanaan harus dapat 1 Gambar Bangunan Lama.
dipertanggung jawabkan secara teknis
dan anggaran.
2 Gambar pelaksanaan dipasang di 2 Gambar Perencanaan.
lapangan/direksi keet dan mudah dilihat.
Amandement
74
Standar Prosedur Standar Disain
No No
A.SP-9 A.SD-9
1 Di buat berdasarkan gambar kerja dan 1 Amandement dituangkan pada BA
hasil MC-0%. perubahan yang terjadi baik volume
maupun harganya.
Mobilisasi
Mobilisasi Personil
Standar Prosedur Standar Disain
No No
B.SP-1 B.SD-1
1 Nama tenaga inti yang ditugaskan di 1 .
lapangan sesuai dengan yang ada dalam Pelaksana 2 : S1 Teknik Sipil SKA
dokumen kontrak. Ahli Muda Ahli Teknik Rawa dan Pantai
Pengalaman ( 7 ) Tujuh Tahun.
Adm. Teknik : S1 Teknik Sipil
Pengalaman ( 6 ) Enam Tahun.
2 Nama tenaga tambahan yang akan Adm. Umum : SMA Pengalaman ( 8 )
ditugaskan dilapangan terlebih dahulu Delapan Tahun.
harus mendapat persetujuan dari Surveyor : SMK Pengalaman ( 5 ) Lima
pengendali kegiatan / direksi. Tahun.
Quality : S1 Pengalaman ( 6 ) Enam
Tahun.
Logistik : SMK Pengalaman ( 6 ) Enam
Tahun.
75
Mobilisasi Peralatan
Standar Prosedur Standar Disain
No No
B.SP-2 B.SD-2
1 Peralatan yang digunakan di lapangan 1 Peralatan minimal yang harus disediakan
sesuai dengan yang ada dalam dokumen adalah :
kontrak dan siap operasi (kondisi baik). Excavator = 4 unit
Bulldozer = 2 unit
Dump Truck = 47 unit
Concrete Vibrator = 4 unit.
Concrete Mixer = 20 unit
Water Pump = 4 unit
Kendaraan Roda 4 = 1 unit
Kendaraan Roda 2 = 2 unit
Pick UP = 1 unit
Generator Set = 1 unit
2 Peralatan tambahan yang akan 2
digunakan dilapangan terlebih dahulu
harus mendapat persetujuan dari
pengendali kegiatan / direksi.
Mobilisasi Material
Standar Prosedur Standar Disain
No No
B.SP-3 B.SD-3
1 Meterial yang digunakan sesuai dengan 1 Tidak ada bahan digunakan
spesifikasi teknis.
Pelaksanaan
Perintisan dan Pembersihan/Stripping (A)
Standar Prosedur Standar Disain
No No
C.SP-1 C.SD-1
1 Pekerjaan Perintisan dan 1 Pekerjaan Perintisan dan Pembersihan
Pembersihan/Stripping dikerjakan dengan menggunakan alat berat
dengan menggunakan Alat berat jenis Dan menggunakan alat
Bulldozer dan alat bantu lain
2 2
Sekelompok tenaga kerja membersihkan
akar-akar kayu dengan menggunakan
parang, pacul sekop dan
Pelaksanaan
Galian Tanah Biasa (A)
Standar Prosedur Standar Disain
No No
C.SP-1 C.SD-1
1 Pekerjaan Galian tanah biasa (A) 1
76
dilakukan dengan menggunakan alat
jenis Excavator
2
Pelaksanaan
Pekerjaan Timbunan Tanah dari Borrow Area
Standar Prosedur Standar Disain
No No
C.SP-1 C.SD-1
1 Pekerjaan Timbunan tanah dari borrow 1 Alat yang digunakan dalam
area dilakukan dengan menggunakan pelaksanaan pekerjaan timbunan tanah
alat adalah jenis excavator, dumptruck,
2 vibro dan water tank
Pekerjaan timbunan akan selalu
dilakukan pengujian kepadatan dengan
cara sand cone
Pelaksanaan
Pekerjaan Linning Betok K-175
Standar Prosedur Standar Disain
No No
C.SP-1 C.SD-1
1 Pekerjaan Beton K-175 Linning 1 Alat yang digunakan dalam
dilakukan dengan cara menggunkan pelaksanaan pekerjaan concrete mixer
concrete mixer Pengujian sampel beton dilakukan
2 setiap volume beton 300 M3
77
Finishing
Pemulihan Lokasi
Standar Prosedur Standar Disain
No No
I.SP-1 I.SD-1
1 Pemulihan lokasi terdiri dari Pekerjaan 1
yang rusak akibat Alam atau alat berat
Amandement
Standar Prosedur Standar Disain
No No
I.SP-4 I.SD-4
1 Prosedur amandemen kontrak dilakukan 1 Amandemen kontrak harus dibuat bila
apabila pengguna jasa memberikan terjadi perubahan harga kontrak akibat
perintah secara tertulis kepada penyedia adanya perubahan pekerjaan dan
jasa untuk melaksanakan perubahan perubahan pelaksanaan pekerjaaan.
kontrak atau penyedia jasa mengusulkan
perubahan kontrak, dimana adanya
gambar dan kondisi lapangan tidak
cocok dengan kenyataannya.
As Built Drawing
Standar Prosedur Standar Disain
No No
I.SP-5 I.SD-5
1 As built drawing dibuat secara detil 1 As built drawing termasuk final report
sehingga material konstruksi dapat dibuat sebanyak 4 ganda.
divisualisasikan secara jelas.
Foto 100%
Standar Prosedur Standar Disain
No No
I.SP-6 I.SD-6
1 Foto pelaksanaan harus disajikan dalam 1 Foto pelaksanaan yang harus
album dan disusun berurutan mulai didokumentasikan adalah :
pekerjaan yang pertama sampai kondisi 0%
pekerjaan akhir. Pembersihan Lokasi dengan Alat
Galian Tanah dengan Alat
Pasangan Batu Kali Campuran 1 : 3
Pek. Plesteran
Pekerjaan Siaran
Pekerjaan Beton bertulang 1 : 2 : 3
Timbunan Tanah
78
PHO / Penyerahan Pertama
Standar Prosedur Standar Disain
No No
I.SP-7 I.SD-7
1 Telah diperiksa oleh tim pemeriksa yang 1 Hasil pekerjaan harus sesuai dengan
di tuangkan dalam wujud BA dokumen kantrak.
Pemeriksaan Pekerjaan selesai untuk
yang pertama
Di buat BA Serah Terima I antara
Penyedia dan pengguna jasa.
Masa Pemeliharaan
Standar Prosedur Standar Disain
No No
I.SP-8 I.SD-8
1 Selama masa pemeliharaan penyedia 1 Masa pemeliharaan selama 180 hari
jasa harus tetap ber- tanggung jawab kalender.
terhadap hasil pekerjaan.
79
RENCANA PEMERIKSAAN DAN PENGETESAN
Dalam rencana pemeriksaan dan pengetesan hal-hal yang dilakukan mencakup meliputi
jenis inspeksi, frekunesi, kriteria penerimaan, alat yang dipakai, penanggung jawab
DAFTAR PERALATAN
Dalam pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri (Lanjutan),
diperlukan peralatan guna melaksanakan pekerjaan (Terlampir).
CHECK LIST
Sebelum pekerjaan dilakukan harus mendapatkan ijin dari pengawas yang ditugaskan oleh
Kepala Satuan Kerja/PPK dan dituangkan dalam bentuk Check List (Request).
80
15. DAFTAR INDUK DOKUMEN.
DiuraikanDokumenacuanyangdigunakanolehtimpelaksanakegiatanbesertaacuanyang
berupa standar atau peraturan perundangan yang terkait dengan substansi kegiatan.
1. Jenis rekaman
2. Cara penomoran rekaman
2. Pengendalian Rekaman
3. Standar map/ file penyimpanan
81
2. Buat Laporan Hasil Inspeksi pekerjaan,
termasuk pekerjaan Cacat Mutu yang
harus diperbaiki.
82
5. Laporan Cacat Mutu/ non conformance
product.
Rekaman adalah tanda bukti kalau suatu tahapan proses kerja/ pengujian/ pengukuran dan
sejenisnya telah dilakukan dan telah sesuai dengan ketentuan.
83
1. Proses Seleksi vendor/ sub kontraktor
sesuai yang di-inginkan perusahaan
3. Seleksi vendor/ sub kontraktor 2. Daftar vendor/ sub kontraktor
terseleksi (approved list)
84
85
BAB ...
PENUTUP
Dengan selesainya penyusunan buku Rencana Mutu Kontrak ini diharapkan agar supaya
dapat digunakan sebagai pedoman guna pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan Surat Perjanjian
Pemborongan Pekerjaan yang sudah ditandatangani ketiga belah pihak—PPK, Kontraktor
pelaksana, dan Konsultan pengawas dan apabila ada kekuarangan-kekurangan agar dapat
dikoreksi serta mohon maaf yang sebesar-besarnya.
[Jabatan/Stempel] [Jabatan/stempel]
Diketahui/Disetujui:
PPK
[Jabatan/NIP]
86