Anda di halaman 1dari 23

LEMBAR PENGESAHAN

PERSETUJUAN

URAIAN DISUSUN OLEH DIPERIKSA DISAHKAN OLEH

HARIYANTO, ST GUNAWAN, ST BENYAMIN E. PESURNAY, ST


NAMA REG. NIP. 19650220 199103 1 007 NIP.19701109 199303 1 007

JABATAN GENERAL SUPERINTENDENT PPK 19 SATKER WILAYAH III

TANDA
TANGAN

RENCANA MUTU KONTRAK


KEGIATAN PEMBANGUNAN JALAN IWUR - OKSIBIL

UNIT PENERIMA

1. Pejabat Pembuat Komitmen 4. Ka. Divisi Produksi

2. Ka. SNVT Pembangunan 5. Ka. Divisi Teknik

3. Supervision Engineer Konsultan 6. Ka. Divisi Peralatan

STATUS DOKUMEN
EDISI : 1 EDISI : EDISI :
Nomor : Nomor : Nomor :

Tanggal : .... Juni 2014 Tanggal : Tanggal :


DAFTAR ISI

1. DAFTAR ISI

2. KATA PENGANTAR

BAB I : LATAR BELAKANG

BAB II : INFORMASI KEGIATAN

BAB III : SASARAN MUTU

BAB IV : STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

BAB V : JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB VI : JADWAL PERALATAN

BAB VII : JADWAL MATERIAL

BAB VIII : JADWAL PERSONIL

BAB IX : PROSEDUR INSTRUKSI KERJA

BAB X : METODE PELAKSANAAN KERJA

BAB XI : RENCANA PEMERIKSAAN MUTU


KATA PENGANTAR

Sebagai realisasi kontrak kerja antara PPK 19 Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah III Provinsi Papua
dengan PT. Marta Teknik Tunggal mengenai pekerjaan Pembangunan Jalan Iwur - Oksibil sebagai
Kontraktor Pelaksana berkewajiban menyusun Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK).

Laporan RMK meliputi penjelasan tentang semua kegiatan yang akan dilakukan oleh Kontraktor,
termasuk metoda pelaksanaan, sarana yang dipergunakan dan jadwal pelaksanaan pekerjaan. Tujuan
dari Laporan ini untuk evaluasi dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan yang akan dilakukan oleh
Kontraktor.

Demikian Laporan RMK disusun dengan harapan dapat digunakan untuk kemajuan pekerjaan secara
keseluruhan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Tanah Merah, ..... Juni 2014


PT. MARTA TEKNIK TUNGGAL

Danny Missy, SE, MM


Direktur
BAB I
LATAR BELAKANG

Dalam rangka usaha menjaga dan meningkatkan kualitas pekerjaan, maka diperlukan suatu panduan
pengendalian mutu proses serta persyaratan-persyaratan yang harus dilaksanakan dalam pelaksanaan
pekerjaan, yaitu berupa Rencana Mutu Kontrak (RMK).

RMK adalah suatu pedoman jaminan mutu dalam pelaksanaan pekerjaan agar produk akhir pekerjaan
sesuai dengan syarat teknis yang tercantum dalam kontrak.

RMK ini digunakan untuk memonitor dan menilai pelaksanaan/ penerapan spesifikasi teknik yang
melekat pada kontrak kerja konstruksi antara PPK 19 Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Pelaksanaan
Jalan Nasional Wilayah III Provinsi Papua dengan Penyedia Jasa PT. Marta Teknik Tunggal.

RMK dimaksudkan untuk menerapkan lingkup prosedur jaminan mutu pelaksanaan kontrak pekerjaan
dan dijadikan sebagai acuan untuk menguraikan secara rinci, lengkap dan jelas tentang tata cara
melaksanakan pekerjaan secara benar sesuai dengan tahapan kegiatan yang disyaratkan dalam
dokumen pelaksanaan (Dokumen Kontrak).

Sedangkan tujuannya adalah sebagai alat kontrol/pengendali terhadap mutu suatu pekerjaan, apakah
semua item pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi atau kriteria yang berlaku, sehingga
apabila terjadi suatu penyimpangan, maka dengan adanya RMK dapat diketahui dari awal dan
kesalahan yang lebih fatal dapat dihindari, serta kualitas pekerjaan pun dapat dipertanggungjawabkan
sesuai dengan yang diharapkan.
BAB II
INFORMASI KEGIATAN

2.1 Uraian Pengadaan


Nama Pekerjaan : Pembangunan Jalan Iwur - Oksibil

Lokasi Pekerjaan : Kabupaten Pergunungan Bintang

Nama Pengguna Jasa : PPK 19 (Tanah Merah)

Nama Penyedia Jasa : PT. MARTA TEKNIK TUNGGAL

2.2 Data Pengguna Jasa Dan Penyedia Jasa

a. Pengguna Jasa
Nama Satuan : Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Pelaksanaan Jalan
Nasional Wilayah III Provinsi Papua

Kegiatan : Pelaksanaan Preservasi dan Peningkatan Kapasitas Jalan


Nasional

Alamat Kantor : Jalan Arimob Kampung Persatuan Tanah Merah

Telepon / Fax. : 0971-321745

Nama Pejabat Pembuat Komitmen : Gunawan, ST.

b. Penyedia Jasa
Nama Penyedia Jasa : PT. MARTA TEKNIK TUNGGAL

Alamat Penyedia Jasa : Jl. Cimandiri No. 6 Jakarta Pusat

Telepon / Fax. : (021) 3102317, 3151090

Nama Direktur : Danny Missy, SE, MM

2.3 Data Kontrak


Nomor Kontrak : IK.02.04/PJN-WIL.III/2014/099

Tanggal Kontrak : 04 Juni 2014

Nomor SPMK : 099/SPMK/PJN-WIL.III/2014

Tanggal SPMK : 09 Juni 2014

Nilai Kontrak : Rp. 18.974.582.000,- (Delapan belas milyar sembilan ratus tujuh
puluh empat juta lima ratus delapan puluh dua ribu rupiah)

Sumber Dana : APBN

Tahun Anggaran : 2014

Jangka Waktu Pelaksanaan : 205 (dua ratus lima puluh) hari kalender
(Dari tanggal 04 Juni 2014 s/d 27 Desember 2014)

Masa Pemeliharaan : 180 (seratus delapan puluh) hari kalender sejak Serah Terima
Pertama Pekerjaan (PHO)
2.4 Lokasi Proyek
2.5 Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan Pembangunan Jalan Iwur - Oksibil, secara garis besar meliputi :

- Kegiatan pendahuluan termasuk persiapan lokasi

- Mobilisasi peralatan, dan personil ke lokasi pekerjaan

- Pekerjaan Galian Biasa

- Pekerjaan Galian Batu

- Pekerjaan Timbunan Biasa

- Pekerjaan Timbunan Pilihan

- Pekerjaan Penyiapan Badan Jalan

- Pekerjaan Pembersihan dan Pengupasan Lahan

- Pekerjaan Pemotongan Pohon Pilihan Diameter 15-30 cm

- Pemotongan Pohon Pilihan Diameter 30-50 cm

- Pekerjaan Beton Mutu Sedang fc' = 25 Mpa

- Pekerjaan Baja Tulangan U 24 Polos

- Pekerjaan Pasangan Batu


BAB III
SASARAN MUTU

Sasaran Mutu Pelaksanaan Kegiatan :

 Terselenggaranya kegiatan Pembangunan Jalan Iwur – Oksibil dengan tepat waktu sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan pada jadwal pelaksanaan kegiatan, dengan senantiasa
memonitor setiap kegiatan dan mengevaluasi hambatan-hambatan yang mungkin dan telah
muncul agar tidak mempengaruhi kegiatan inti;

 Terselenggaranya kegiatan Pembangunan Jalan Iwur – Oksibil sesuai dengan Spesifikasi Teknis
yang melekat pada dokumen kontrak, sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan;

 Melaksanakan kegiatan Pembangunan Jalan Iwur – Oksibil dengan mengutamakan kepuasan


pelanggan dengan prinsip tepat waktu dan mutu.
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI , TUGAS & TANGGUNG JAWAB

Organisasi merupakan suatu kesatuan dari beberapa unsur dalam kerangka pengelolaan dan
manajemen suatu kegiatan. Organisasi dibentuk agar pelaksanaan kegiatan dapat efisien dan efektif,
dalam rangka mencapai tujuan akhir dari suatu kegiatan.

Keberhasilan suatu kegiatan juga ditentukan oleh keberhasilan dalam berkoordinasi antar masing-
masing organisasi yang terlibat baik intern maupun ekstern selama proses kegiatan berlangsung.

4.1 Struktur Organisasi Penyedia Jasa


Berisi bagan organisasi penyedia jasa PT. Marta Teknik Tunggal yang akan melaksanakan dan
penyelesaikan pekerjaan Pembangunan Jalan Iwur - Oksibil, seperti yang terlihat pada gambar di
bawah ini.

STRUKTUR ORGANISASI
PELAKSANAAN PEKERJAAN
PEMBANGUNAN JALAN IWUR - OKSIBIL

Hariyanto, ST
General Superintendent

Melankton Ralendesang, SST Viking N. H. Lumban Batu, ST


Manajer Pelaksana Jalan Manajer / Petugas Kendali Mutu

Youke Ferri T Worotitjan Pilan, ST Pebrin Sinaga, SE Jems Suwatalbessy


Pelaksana Administrasi Teknik Keuangan Logistik & Peralatan

To be Name
Pekerja Lapangan

Keterangan :
Garis Tanggung Jawab
Struktur Organisasi Penyedia Jasa

4.4 Uraian Tugas dan Tanggungjawab Unsur Penyedia Jasa


4.4.1 General Superintendent
 Mengendalikan dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelaksanaan proyek
 Mengendalikan dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan administrasi proyek
 Melakukan hubungan kerja dengan pemberi tugas baik Direksi maupun Pengawas
 Menyajikan aspek-aspek pelaporan proyek
 Bertanggung jawab dalam aspek kontraktual atas nama perusahaan
 Melakukan tinjauan pencapaian sasaran mutu
 Bertanggung jawab mengkoreksi terhadap semua penyimpangan mutu;
 Memberikan pengarahan dan pembinaan kepada staf di bawahnya agar proses quality
plan dan quality control terlaksana dengan baik;
 Menjalin kerja sama dengan pihak luar seperti direksi, perencana atau pihak lain;
 Meningkatkan efektifitas dan efesiensi kerja dalam rangka mencapai QCD (Quality,
Cost, Delivery) yang akan dipertanggungjawabkan.
4.4.2 Manajer Pelaksana
 Mengendalikan dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelaksanaan proyek
 Melaksanakan semua tugas yang telah disampaikan oleh Manager Proyek.
 Mengawasi pekerjaan para pelaksana dan mandor apakah sudah sesuai dengan bestek
dan gambar bestek
 Memeriksa hasil opname borongan dan harian proyek yang telah dibuat oleh
pelaksana.
 Melaksanakan pekerjaan proyek sesuai dengan bestek, gambar bestek dan RAB yang
telah di periksa oleh manager proyek.
 Memberi laporan semua hasil kegiatan pekerjaan proyek kepada manager proyek.
 Memberikan pengarahan dan masalah teknik kepada para pelaksana.
 Membuat schedule pelaksanaan pekerjaan proyek yang bersifat khusus (disesuaikan
dengan kondisi dan keadaan dilapangan).
4.4.3 Manajer Kendali Mutu / Quality Control
 Membuat rencana berkala pelaksanaan pemeriksaan dan pengetesan sesuai RMP;
 Melaksanakan pemeriksaan dan/ atau pengetesan barang serat memberikan tanda
status pada pekerjaan barang yang telah diperiksa/ dites;
 Melakukan final inspection atau memastikan bahwa seluruh kegiatan pemeriksaan dan
pengetesan telah dilaksanakan semuanya serta melakukan tes terhadap material yang
masuk khususnya yang dominan untuk mutu;
 Mengontrol barang/alat yang dipasok untuk pelanggan apakah sesuai
persyaratan/perjanjian atau tidak dan menjamin bahwa keluhan pelanggan atau
produk tidak sesuai ditangani (prosedur mutu yang berlaku);
 Mengkoordinir pelaksanaan lapangan terhadap tindakan koreksi dan pencegahannya;
 Bertanggungjawab penuh ke kepala proyek dan berkoordinasi ke konsultan supervisi
maupun direksi.
 Memelihara peralatan tes dan melaksanakan kalibrasi alat.
 Menyiapkan laporan kinerja dari penerapan sistem manajemen mutu di proyek.

4.4.4 Pelaksana
 Mengawasi pelaksanaan pekerjaan dan memberi instruksi kepada juru bor dan
mandor mengenai kualitas dan kuantitas pekerjaan.
 Menjaga dan mengamankan serta merencanakan tempat penyimpanan peralatan,
bahan dan material sesuai kebutuhan dalam menunjang terlaksananya pekerjaan.
 Menghitung kemajuan pekerjaan, hasil opname setiap hari bersama pengawas
lapangan.
 Membuat laporan harian dan mingguan bersama pengawas lapangan.
 Memantau proses pelaksanaan pekerjaan guna mendapatkan hasil pekerjaan sesuai
kontrak dan syarat teknis dengan prosedur pelaksanaan yang ditentukan.
 Membuat atau menghitung volume pekerjaan yang terpasang, MC 0%, MC 100% dan
gambar pelaksanaan bersama pengawas lapangan.
 Melakukan pengambilan gambar pelaksanaan (dokumentasi) untuk setiap kegiatan
yang dilaksanakan.

4.4.5 Surveyor
 Melaksanakan pengukuran awal sesuai dengan data-data dari dokumen kontrak (MC-
0%)
 Membuat data-data hasil pengukuran dilapangan guna membuat gambar-gambar
Asbuilt Drawing dan perhitungan MC – 100%
 Menentukan patok-patok / titik elevasi dan penempatan bangunan
 Bersama pelaksana melaksanakan pengecekan dan melaporkan perkembangan
kemajuan pekerjaan.
 Melaksanakan joint survey bersama Direksi Pekerjaan.

4.4.6 Administrasi Teknik


 Membuat RAB untuk pekerjaan yang akan dilaksanakan;
 Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan;
 Membuat laporan kemajuan proyek bulanan kepada perusahaan;
 Membuat monitoring biaya proyek bersama-sama dengan bagian keuangan;
 Bersama-sama dengan manager pelaksana membuat perencanaan untuk distribusi
pelaksanaan dan kualitas material yang dibutuhkan;
 Membuat penyusunan dokumentasi proyek;
 Menyusun dokumentasi mulai awal pelaksanaan pekerjaan (0%),proses pelaksanaan
(50%) dan terakhir pelaksanaan (100%).
4.4.7 Keuangan
 Meminta data-data opname dari pelaksana dan logistic serta adinistrasi sebagai
laporan hutang kepada kepala proyek;
 Membantu Kepala proyek untuk meminta anggaran ke direktur perusahaan;
 Melaksanakan pembayaran sesuai dengan rencana yang telah disetujui oleh kepala
proyek;
 Memproses tagihan di KPN setelah proses MC disetujui oleh owner;
 Mengusulkan fasilitas-fasilitas rumah tangga proyek yang dapat mendukung
peningkatan produktifitas dan system pengaman dan keamanan kekayaan proyek;
 Melaksanakan pengaturan distribusi surat-menyurat termasuk pengarsipannya.
4.4.8 Logistik
 Melakukan pembelian barang langsung/ alat, sesuai dengan tingkatan proyek dengan
mengambil pemasok yang sudah termasuk dalam daftar pemasok terseleksi dan atas
persetujuan direktur perusahaan,
 Menyediakan tempat yang layak dan memelihara dengan baik barang langsung
maupun barang/alat yang dipasok pelanggan termasuk memberi label keterangan
setiap barang,
 Bertanggung jawab terhadap cara penyimpanan barang dan mencatat keluar
masuknya barang-barang yang tersedia di penyimpanan/gudang,
 Membuat/menyusun laporan yang telah ditetapkan perusahaan dan laporan lainnya
yang berhubungan dengan bidang tugasnya,
 Membuat berita acara penerimaan/ penolakan bahan/ material setelah pengontrolan
kualitas (oleh quality control) dan kuantitasnya;
 Selalu berkoordinasi dengan bagian teknik dan pelaksana dalam pengiriman
bahan/material termasuk berkoordinasi ke pihak direksi serta mengamankan aktiva
perusahaan berikut bukti-bukti kerjanya.
BAB V
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
JADWAL PENGGUNAAN PERALATAN
PELAKSANAAN PEKERJAAN
PEMBANGUNAN JALAN IWUR - OKSIBIL

Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan : 240 ( dua ratus empat puluh ) Hari Kalender
Jenis Macam / Jumlah Satuan BULAN I BULAN II BULAN III BULAN IV BULAN V BULAN VI BULAN VII BULAN VIII
No
Alat Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32

1 Excavator 2 Unit 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

2 Motor Grader 1 Unit 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

3 Vibrator Roller 1 Unit 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1


BAB VI

4 Dump Truck 5 Unit 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 Bulldozer 1 Unit 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
JADWAL PERALATAN

6 Chainsaw 2 Unit 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

7 Theodolite 1 Unit 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Keterangan :

Jadwal penggunaan peralatan dan jumlah alat yang digunakan


BAB. VIII
PT.MARTA TEKNIK TUNGGAL

PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN IWUR - OKSIBIL

LOKASI DISTRIK IWUR/ KAB. PEGUNUNGAN BINTANG


JML BAHAN JADWAL PELAKSANAAN
NO JENIS MATERIAL SAT VOLUME KETERANGAN
STOK Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6 Bulan 7 Bulan 8
KEBUTUHAN

1 Semen Zak 73,00 54,75 18,25

2 Pasir M3 109,05 81,79 27,26

3 Pasir Beton M3 3,99 2,99 1,00


BAB VII

4 Batu Kali M3 315,00 236,25 78,75


JADWAL MATERIAL

5 Aggregat Kasar M3 7,74 5,81 1,94

6 Baja Tulangan BJ 24 Polos Kg 1.815,00 1815,00

7 Paku Campuran Kg 8,80 6,60 2,20

8 Kawat Beton Kg 4.125,00 4125,00

9 Kayu Perancah M3 1,10 0,83 0,28

10 Material Pilihan M3 6.490,00 270,42 1081,67 1081,67 1081,67 1081,67 1081,67 811,25
BAB. IX
PT.MARTA TEKNIK TUNGGAL

NAMA SATUAN KERJA PEMBANGUNAN JALAN IWUR - OKSIBIL


LOKASI DISTRIK IWUR/ KAB. PEGUNUNGAN BINTANG
JML ORG JADWAL KEBU TU H AN PERSONIL
NO POSISI JABATAN STN JAM Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6 Bulan 7 Bulan 8 KETERANGAN
VOLUME KEB.PROY
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Site Manager Org 1


2 Manager Pelaksana Org 1
3 Pelaksana Org 1

4 Quality Control Org 1


5 Surveyor Org 1
6 Adm. Tek dan Lab Org 1
7 Keuangan Org 1
8 Humas / Umum Org 1
BAB VIII

9 Logalat Org 1
10 Gudang Org 1
JADWAL PERSONIL

11 Dapur Umum Org 3


12 Mekanik Org 1
13 Maintenance Org 2

14 Operator Org 3
15 Supir Org 5
16 Harian Org 4
17 Mandor Org 2
18 Tukang Org 4
19 Pekerja Org 6
BAB IX
PROSEDUR INSTRUKSI KERJA

DIREKTUR

GENERAL SUPERINTENDENT

QUANTITY ENGINEER QUALITY ENGINEER

PELAKSANA SURVEYOR

OPERATOR / DRIVER

PEKERJA HARIAN

KETERANGAN :
JALUR PERINTAH
JALUR LAPORAN
JALUR KONSULTASI
Ringkasan Spesifikasi Teknis
Divisi 1. Umum

1.2. Mobilisasi
Item pekerjaan mobilisasi termasuk :
i) Penyewaan atau pembelian sebidang lahan yang diperlukan untuk base camp Penyedia
Jasa dan kegiatan pelaksanaan.
ii) Mobilisasi semua Personil Penyedia Jasa sesuai dengan struktur organisasi pelaksana yang
telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan termasuk para pekerja yang diperlukan dalam
pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan dalam Kontrak
iii) Mobilisasi dan pemasangan peralatan sesuai dengan daftar peralatan yang tercantum
dalam Penawaran
iv) Penyediaan dan pemeliharaan base camp Penyedia Jasa, jika perlu termasuk kantor
lapangan, tempat tinggal, bengkel, gudang, dan sebagainya.

Divisi 2. Drainase

2.1. Selokan dan Saluran Air


Pekerjaan ini mencakup pembuatan selokan baru yang dilapisi (lined) maupun tidak (unlined)
dan perataan kembali selokan lama yang tidak dilapisi, sesuai dengan Spesifikasi ini serta
memenuhi garis, ketinggian, dan detil yang ditunjukkan pada Gambar.

Divisi 3. Pekerjaan Tanah

3.1. Galian
Pekerjaan ini harus mencakup penggalian, penanganan, pembuangan atau penumpukan tanah
atau batu atau bahan lain dari jalan atau sekitarnya yang diperlukan untuk penyelesaian dari
pekerjaan dalam Kontrak.

Galian Biasa harus mencakup seluruh galian yang tidak diklasifikasi sebagai galian batu, galian
struktur, galian sumber bahan (borrow excavation), galian perkerasan beraspal, galian
perkerasan berbutir, dan galian perkerasan beton, serta pembuangan bahan galian biasa yang
tidak terpakai seperti yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan
oleh Direksi Pekerjaan.

Galian batu, galian perkerasan beton harus mencakup galian bongkahan batu, beton dengan
volume 1 meter kubik atau lebih dan seluruh batu atau bahan lainnya yang menurut Direksi
Pekerjaan adalah tidak praktis menggali tanpa penggunaan alat bertekanan udara atau
pemboran, dan peledakan.

Penggalian harus dilaksanakan menurut kelandaian, garis, dan elevasi yang ditentukan dalam
Gambar atau ditunjukkan oleh Direksi Pekerjaan dan harus mencakup pembuangan semua
material/bahan dalam bentuk apapun yang dijumpai, termasuk tanah, batu, batu bata, beton,
pasangan batu, bahan organik dan bahan perkerasan lama.

3.2. Timbunan
Pekerjaan ini mencakup pengadaan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan tanah atau
bahan berbutir yang disetujui untuk pembuatan timbunan, untuk penimbunan kembali galian
pipa atau struktur dan untuk timbunan umum yang diperlukan untuk membentuk dimensi
timbunan sesuai dengan garis, kelandaian, dan elevasi penampang melintang yang disyaratkan
atau disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

Timbunan pilihan harus digunakan untuk meningkatkan kapasitas daya dukung tanah dasar
pada lapisan penopang (capping layer) dan jika diperlukan di daerah galian. Timbunan
pilihan dapat juga digunakan untuk stabilisasi lereng atau pekerjaan pelebaran timbunan jika
diperlukan lereng yang lebih curam karena keterbatasan ruangan, dan untuk pekerjaan
timbunan lainnya dimana kekuatan timbunan adalah faktor yang kritis.
3.3. Penyiapan Badan Jalan
Pekerjaan ini mencakup penyiapan, penggaruan dan pemadatan permukaan tanah dasar atau
permukaan jalan kerikil lama untuk penghamparan Lapis Pondasi Agregat, Lapis Pondasi Jalan
Tanpa Penutup Aspal, Lapis Pondasi Semen Tanah atau Lapis Pondasi Beraspal di daerah jalur lalu
lintas (termasuk jalur tempat perhentian dan persimpangan) yang tidak ditetapkan sebagai
Pekerjaan Pengembalian Kondisi.

3.4. Pembersihan, Pengupasan dan Pemotongan Pohon


Pembersihan dan pengupasan lahan harus terdiri dari pembersihan semua pohon dengan
diameter lebih kecil dari 15 cm, pohon-pohon yang tumbang, halangan-halangan, semak-
semak, tumbuh-tumbuhan lainnya, sampah, dan semua bahan yang tidak dikehendaki, dan
harus termasuk pembongkaran tunggul, akar dan pembuangan semua ceceran bahan yang
diakibatkan oleh pembersihan dan pengupasan sesuai dengan Spesifikasi ini atau sebagaimana
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. Pekerjaan ini juga harus termasuk penyingkiran dan
pembuangan struktur-struktur yang menghalangi, mengganggu, atau sebaliknya menghalangi
Pekerjaan kecuali bilamana disebutkan lain dalam Spesifikasi ini atau diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan.

Pemotongan pohon yang dipilih harus terdiri dari pemotongan semua pohon yang
ditunjukkan dalam Gambar atau ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan dengan diameter 15 cm
atau lebih yang diukur satu meter di atas permukaan tanah. Pekerjaan ini harus termasuk
tidak hanya penyingkiran dan pembuangan sampai dapat diterima oleh Direksi Pekerjaan atas
setiap pohon tetapi juga tunggul dan akar-akarnya.

Divisi 7. Struktur

7.1. Beton
Yang dimaksud dengan beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidraulik
yang setara, agregat halus, agregat kasar, dan air dengan atau tanpa bahan tambahan
membentuk massa padat.

Pekerjaan yang diatur dalam seksi ini harus mencakup pelaksanaan seluruh struktur beton
bertulang, beton tanpa tulangan, beton prategang, beton pracetak dan beton untuk struktur
baja komposit, sesuai dengan spesifikasi dan gambar rencana atau sebagaimana yang disetujui
oleh Direksi Pekerjaan.

Beton Mutu Sedang umumnya digunakan untuk beton bertulang seperti pelat lantai jembatan,
gelagar beton bertulang, diafragma, kereb beton pracetak, gorong-gorong beton bertulang,
bangunan bawah jembatan, perkerasan beton semen.

7.3. Baja Tulangan


Pekerjaan ini harus mencakup pengadaan dan pemasangan baja tulangan sesuai dengan
Spesifikasi dan Gambar, atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

7.9. Pasangan Batu


Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukkan dalam Gambar atau seperti
yang diperintahkan Direksi Pekerjaan, yang dibuat dari Pasangan Batu. Pekerjaan harus meliputi
pemasokan semua bahan, galian, penyiapan pondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan
untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan Spesifikasi ini dan memenuhi garis, ketinggian,
potongan dan dimensi seperti yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang
diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan.

Umumnya, pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan,
gorong-gorong pelat, dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang
digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar. Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan
sebagai penahan gerusan, bukan sebagai penahan beban, seperti lapisan selokan, lubang
penangkap, lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng
atau di sekitar ujung gorong-gorong, maka kelas pekerjaan di bawah Pasangan Batu (Stone
Masonry) dapat digunakan seperti Pasangan Batu dengan Mortar (Mortared Stonework) atau
pasangan batu kosong yang diisi (grouted rip rap) seperti yang disyaratkan.
BAB X
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

METODE KERJA
PEMBANGUNAN JALAN IWUR - OKSIBIL

METODE PEKERJAAN
1. Pekerjaan Persiapan

a. Mobilisasi
Kegiatan mobilisasi merupakan pekerjaan persiapan sebelum dimulainya pekerjaan fisik.
Mobilisasi secara umum akan dilaksanakan sebagai berikut :

 Mobilisasi personil inti dan semua staf pelaksana


 Mobilisasi peralatan daftar peralatan yang sebagian akan dimobilisasi dari luar dan
sebagian dari Jayapura

b. Pembangunan Kantor dan Fasilitas Lapangan


Pembangunan ini mencakup juga pembuatan Direksi keet kontraktor, Base Camp, barak
pekerja, work shop dan jalan sementara. Kantor dan fasilitas lapangan direncanakan
berlokasi dekat dengan lokasi pekerjaan. Hanya jika pekerjaan semakin di depan,maka kami
akan membuat base camp baru di daerah yang jauh dari Direksi keet.

c. Pengukuran ( Surveying )
Pekerjaan Pengukuran dimaksudkan untuk mendapatkan data topografi dan titik referensi (
Bench Mark ) yang mana nantinya akan digunakan sebagai referensi penentuan koordinat
dan elevasi bangunan-bangunan yang akan dikerjakan.

Peralatan survey yang akan digunakan yaitu


1. Waterpass : 1 Set
2. Total Station : 1 Set

Pelaksanaan pekerjaan surveying dapat dilihat pada gambar berikut :


Metode Pekerjaan Survey
I. Persiapan :

1. Working Plan.Layout dan Grid, serta peralatan sebagai berikut :


 Total Station
 Prisma Electronic Distance Meter (EDM)
 Statif dan meteran
 Meteran baja 50 meter
 Patok kayu dan paku paying

II. Pelaksana Pengukuran

1. Pekerjaan survey akan dimulai dari titik referensi yang telah ditujukan oleh
direksi pekerjaan
2. Pekerjaan survey akan menggunakan system polygon tertutup, dimulai dan
berakhir pada BM yang telah ditentukan.
3. Survey polygon akan dilaksanakan dalam satu arah. Dua sudut terdiri dari sudut
biasa dan sudut luar biasa
4. Pengukuran panjang akan menggunakan EDM atau meteran baja.
5. Peralatan survey harus berdiri diatas paku paying pada patok.
6. Semua data yang dicatat adalah sudut vertical,sudut horizontal dan data titik
referensi
7. Pemasangan BM sementara akan diberi nomor serta notasi koordinat : X,Y,Z
8. Pelaksanaan Pengukuran akan dilaksanakan pada lokasi pekerjaan.

III. Perhitungan

1. Semua titik Poligon digunakan untuk menghitung koordinat


2. Jarak dan tinggi suatu titik dihitung menggunakan metode Tachymetry
3. Hasil perhitungan akan didiskusikan dengan direksi pekerjaan.

d. Pembersihan dan Pengupasan lahan

Pekerjaan Pembersihan dan pengupasan lahan,diperuntukan membersihkan area proyek


dari material-material tidak berguna yaitu pengupasan Top Soil tanah sedalam 20 cm
dilaksanakan dengan menggunakan Bulldozer, kemudian tanah dan material-material tidak
berguna tersebut dibuang kelokasi yang sudah ditentukan.
Ilustrasi pekerjaan dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
1. Pembersihan Pohon Ø15-30 cm dan Ø30-50 cm

2. Pengupasan Lahan
3. Pembuangan

2. Pekerjaan Jalan

a. Pekerjaan Galian Tanah


Pekerjaan galian akan dilaksanakan dengan menggunakan kombinasi Bulldozer dan
Excavator.Penggalian dilaksanakan sampai dengan kedalaman tertentu dimana masih
ada sisa yang memadai di atas lapisan yang dicadangkan untuk memungkinkan
pemadatan pada lapisan tersebut. Penggalian dilaksanakan pada kondisi kering, bila
terdapat genangan air maka dilakukan pengeringan dengan menggunakan pompa air.
Tanah hasil galian yang dapat digunakan untuk material timbunan akan langsung
dibawah ke lokasi timbunan,sedangkan yang tidak dapat digunakan sebagai material
timbunan akan dibuang ke Disposal Area dengan menggunakan Dump Truck. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

b. Pekerjaan Timbunan / Urugan


Material timbunan tanah diambil dari daerah lain yang disetujui Pimpinan Proyek.
Penimbunan dilakukan lapis demi lapis,dengan tebal maksimum tiap lapisan 15cm.
Tanah timbunan yang dipakai untuk menimbun terlebih dahulu dilakukan pengecekan
terhadap kadar airnya, yang mana baru bias digunakan apabila kadar airnya berkisar
antara 1 – 3 % OHC. Apabila kadar air tanah timbun dibawah yang disyaratkan,maka
dilakukan penyiraman. Spreading material dilaksanakan dengan
Bulldozer/Motorgrader, setelah rata kemudian didapatkan dengan Vibro
Compactor.Sebelum melanjutkan ke lapis berikutnya, dilakukan tes kepadatan dengan
metode Sand Cone, yang mana nilai kepadatannya min 90% dan 95% untuk lapis
teratas.

3. Pekerjaan Saluran
Pekerjaan galian untuk drainase menggunakan alat excavator dan dump truck yang
berfungsi membawa hasil galian tersebut ke area yang ditunjuk. Kemudian Excavator
menggali dengan kedalaman yang sudah ditentukan, hasil galian tersebut dinaikan keatas
Dump truck yang kemudian membawanya ke lokasi yang ditunjuk. Dalam penggaliannya
akan didampingi oleh surveyor untuk memantau kedalaman drainase
a. Pekerjaan Saluran Terbuka Pasangan Batu Kali

1) Pekerjaan Galian Saluran

2) Pekerjaan Pasangan Batu


BAB XI
RENCANA PEMERIKSAAN MUTU
Bahan yang digunakan didalam pekerjaan harus :

1. Memenuhi syarat spesifiksi dan standar yang berlaku


2. Memenuhi ukuran, pembuatan, jenis dan mutu yang disyaratkan dalam Gambar, atau
sebagaimana secara khusus disetujui tertulis oleh Direksi Lapangan
3. Semua produk harus baru.

Pengajuan

 Sebelum mengadakan pemesanan atau membuka daerah sumber bahan untuk setiap jenis
bahan, maka Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan contoh bahan,
bersama dengan detail lokasi sumber bahan dan Pasal ketentuan bahan dalam spesifikasi
yang mungkin dapat dipenuhi oleh contoh bahan, untuk mendapatkan persetujuan.

 Kontraktor harus melakukan semua pengaturan untuk memilih lokasi, memilih bahan, dan
mengolah bahan alami sesuai dengan spesifikasi, dan harus menyerahkan kepada Direksi
Pekerjaan semua informasi yang berhubungan dengan lokasi sumber bahan paling sedikit
30 hari sebelum pekerjaan pengilahan bahan dimulai, untuk mendapat persetujuan.
Persetujuan Direksi Pekerjaan atas sumber bahan tersebut tidak dapat diartikan bahwa
seluruh bahan yang terdapat dilokasi sumber bahan telah disetujui untuk dipakai.

 Bilamana bahan aspal, semen, baja dan bahan fabrikasi lainnya akan digunakan, maka
sertifikat pabrik (mii certificate) bahan harus diserahkan kepada Direksi Pekerjaan untuk
mendapatkan persetujuan awal. Direksi pekerjaan akan memberikan persetujuan tertulis
kepada Kontraktor untuk melakukan pemesanan bahan. Selanjutnya bahan yang sudah
sampai dilapangan harus diuji ulang seperti dibawah pengawasan Direksi Pekerjaan.

Sumber Bahan

 Lokasi sumber bahan yang mungkin dapat dipergunakan dan pernah diidentifikasikan serta
diberikan dalam Gambar hanya merupakan bahan informasi bagi kontraktor. Kontraktor
harus bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan memeriksa ulang apakah bahan
tersebut cocok untuk dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.

Variasi Mutu Bahan

 Kontraktor harus menentukan sendiri jumlah serta jenis peralatan dan pekerja yang harus
dibutuhkan untuk menghasilkan bahan yang memenuhi spesifikasi.

Persetujuan

 Pemesanan bahan tidak boleh dilakukan sebelum mendapat persetujuan tertulis dari direksi
pekerjaan sesuai dengan maksud penggunaannya. Bahan tidak boleh dipergunakan untuk
maksud lain selain dari peruntukan yang telah disetujui.

 Jika mutu bahan yang dikirim ke lapangan tidak sesuai dengan mutu bahan yang
sebelumnya telah diperiksa dan diuji, maka bahan tersebut ditolak, dan harus disingkirkan
dari lapangan dalam waktu 48 jam, kecuali terdapat persetujuan lain dari direksi lapangan.

Anda mungkin juga menyukai