PERSETUJUAN
DIPERIKSA
OLEH
Tim Direksi DISAHKAN
URAIAN DISUSUNOLEH OLEH
Teknis
PPK
.
.......
NAMA ..... .....
TANDA
TANGAN
13 - Februari -
TANGGAL 20 – Februari 2017
2017
UNIT PENERIMA
1. SNVT Pelaksanaan .....
Direksi Teknis
STATUS DOKUMEN
EDISI : 1 EDISI : 2 EDISI :
Nomor : 01/RMK/02/2017 Nomor : Nomor :
SEJARAHDOKUMEN
1.LATAR BELAKANG
Penerapan Sistem Manajemen Mutu pada seluruh unit pelaksana kegiatan
adalah wajib dilaksanakan dengan mengacu pada Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor 04/PRT/M/2009 tentang Pedoman Sistem
Manajemen Mutu Dilingkungan Departemen Pekerjaan Umum. Dengan
diterbitkannya Peraturan Menteri tersebut, maka diharapkan unit pelaksana
kegiatan dapat bekerja secara lebih Profesional dan mempertanggung
jawabkan hasil kegiatan tersebut kepada System. Dalam System manajemen
mutu semua tahapan pekerjaan harus ditata dan diatur dalam suatu rangkaian
proses kerja yang baku, tetapi tetap harus fleksibel menyesuaikan kondisi
dan bentuk pengendaliannya, serta dipastikan telah memenuhi semua
persyaratan, yaitu sudah memenuhi spesifikasi teknis, peraturan
perundangan dan persyaratan lainnya.
Penerapan SMM pada prinsipnya adalah “Write what you do and Do what
you write”. Dengan mengidentifikasi semua proses kegiatan pada satu unit
kegiatan serta penugasan personil-personil yang sudah terseleksi memiliki
kompetensi yang cukup untuk melaksanakan proses tersebut. Mereka harus
mampu bekerja secara mumpuni pada masing-masing proses kerja yang
menjadi tanggungjawabnya, karena dalam rangkaian tahapan pekerjaan
tersebut mereka harus bekerja sesuai tugas, wewenang dan
tanggungjawabnya masing-masing dan mengupayakan tidak terjadi
kesalahan, yang dapat menjadikan tertundanya proses kerja selanjutnya.
Untuk mewujudkan tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi, maka
penyelenggaraan pekerjaan konstruksi wajib memenuhi syarat-syarat
tentang keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja pada tempat kegiatan
konstruksi.Syarat-syarat tersebut kemudian diaplikasikan dalam bentuk
ystem manajemen organisasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
Dalam rangka usaha menjaga dan meningkatkan kualitas pekerjaan, maka
diperlukan suatu panduan pengendalian mutu proses serta persyaratan-
persyaratan yang harus dilaksanakan dalam pelaksanaan pekerjaan, yaitu
berupa Rencana Mutu Kontrak (RMK).
Rencana Mutu Kontrak adalah suatu pedoman jaminan mutu dalam
pelaksanaan pekerjaan agar produk akhir pekerjaan sesuai dengan syarat
teknis yang tercantum dalam kontrak.
Rencana Mutu Kontrak (RMK) ini digunakan untuk memonitor dan menilai
pelaksanaan / penerapan spesifikasi teknik yang melekat pada kontrak kerja
konstruksi antara PPK Irigasi dan Rawa I Balai Wilayah Sungai Sulawesi II
- Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air
Sulawesi II – Prov. Gorontalo dengan Penyedia Jasa PT. Laleva Indah
Lestari.
Rencana Mutu Kontrak (RMK) dimaksudkan untuk menerapkan lingkup
prosedur jaminan mutu pelaksanaan kontrak pekerjaan dan dijadikan
sebagai acuan untuk menguraikan secara rinci, lengkap dan jelas tentang tata
cara melaksanakan pekerjaan secara benar sesuai dengan tahapan kegiatan
yang disyaratkan dalam dokumen pelaksanaan (dokumen kontrak).
Sedangkan tujuannya adalah sebagai alat kontrol/pengendali terhadap mutu
suatu pekerjaan, apakah semua item pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan
spesifikasi atau kriteria yang berlaku, sehingga apabila terjadi suatu
penyimpangan, maka dengan adanya Rencana Mutu Kontrak (RMK) dapat
diketahui dari awal dan kesalahan yang lebih fatal dapat dihindari, serta
kualitas pekerjaanpun dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan yang
diharapkan.
KATA PENGANTAR
Sebagai realisasi kontrak kerja antara PPK Irigasi dan Rawa I dengan PT.
Laleva Indah Lestari mengenai pekerjaan Pembangunan Jaringan Irigasi
Randangan Kiri (Lanjutan) sebagai Kontraktor Pelaksana PT. Laleva Indah
Lestari berkewajiban menyusun Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK).
Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK) meliputi penjelasan tentang semua
kegiatan yang akan dilakukan oleh Kontraktor, termasuk metoda
pelaksanaan, sarana yang dipergunakan dan jadwal pelaksanaan pekerjaan.
Tujuan dari Laporan ini untuk evaluasi dan pengawasan pelaksanaan
pekerjaan yang akan dilakukan oleh Kontraktor.
Demikian Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK) disusun dengan harapan
dapat digunakan untuk kemajuan pekerjaan secara keseluruhan, sehingga
pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
TUJUAN
Rencana Mutu Kontrak ini dimaksudkan untuk menerapkan lingkup prosedur
jaminan mutu dan tujuan mutu kontrak serta hal-hal lainnya yang timbul
dalam proses pelaksanaan.
Tujuan rencana Mutu Kontrak ini untuk menentukan arah pengendalian
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga diharapkan dapat memperoleh produk
yang bermutu sesuai perencanaan dan dokumen kontrak.
2. INFORMASI KEGIATAN
1. Uraian Pengadaan
a Pekerjaan : Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri (Lanjutan)
si Pekerjaan : Kabupaten Pohuwato, Propinsi Gorontalo.
a Pengguna Jasa : Balai Wilayah Sungai Sulawesi-II. SNVT Pelaksanaan Jaringan
Pemanfaatan Air Sulawesi-II Propinsi Gorontalo. Kegiatan Irigasi &
Rawa I
Nama Penyedia Jasa : PT. Laleva Indah Lestari
3. Data Kontrak
Nomor Kontrak : HK.02.03/PJPA-IRWA I/BWSSII/2017/01
Tanggal Kontrak : 30 Januari 2017
Nomor SPMK :
Tanggal SPMK : 30 Januari 2017
Nilai Kontrak : Rp 28.803.948.000,-(Dua puluh delapan milyar delapan ratus tiga juta
sembilan ratus empat puluh delapan ribu rupiah)
Sumber Dana : APBN Murni
Tahun Anggaran : 2017
angka Waktu Pelaksanaan : 240 (dua ratus empat puluh) hari kalender ditambah Masa
Pemeliharaan selama 180 ( seratus delapan puluh ) hari kalender.
(Dari tanggal 30 Januari 2017 s/d 26 September 2017)
LOKASI
PROYEK
DESKRIPSI PEKERJAAN
A. UMUM
Pekerjaan Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri (Lanjutan)
mencangkup Pengadaan dan pemasangan bangunan Jaringan Irigasi sesuai
dengan prosedur mutu (kualitas), Pekerjaan volume (kuantitas), pengendalian
waktu pelaksanaan, metode kerja, dan pengetasan hasil Pekerjaan
Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri (Lanjutan) Kab. Pohuwato
yang akan dilaksanakan/dikerjakan oleh pelaksana pekerjaan di Kab.
Pohuwato.
4. Lingkup Kegiatan
Ruang lingkup utama pekerjaan dalam kontrak ini terdiri dari:
B. PEKERJAAN PEMBUANGAN
1. Pembersihan dan Stripping/Kosrekan (A)
2. Galian Tanah Biasa (A)
3. Timbunan/Urugan Tanah Kembali dipadatkan (A)
3. SASARANMUTU
a. Terselenggaranya kegiatan pekerjan Pembangunan Jaringan Irigasi
Randangan Kiri (Lanjutan) tepat biaya, tepat mutu, tepat waktu serta
tertib administrasi, dengan senantiasa memonitor setiap kegiatan dan
mengevaluasi hambatan-hambatan dan kendala-kendala yang mungkin
dan telah muncul agar tidak mempengaruhi kegiatan utama.
b. Melaksanakan kegiatan Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri
(Lanjutan) dengan mengutamakan kepuasan pelanggan dengan prinsip
Tepat Waktu, Mutu dan Tertib Administrasi.
4. PERSYARATAN TEKNIS DAN ADMINISTRASI
Persyaratan teknis dan Administrasi untuk pelaksanaan Pekerjaan
Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri (Lanjutan) adalah sebagai
berikut :
Keterangan :
: Garis Instruksi
: Garis Koordinasi
Uraian Tugas Unsur Pengguna Jasa
5.1.1 Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu PJPA
Memimpin dan mengkoordinasikan semua kegiatan dalam mencapai
sasaran utama yang ditetapkan dalam CIP dan PO.
Melaksanakan semua peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku serta petunjuk-petunjuknya yang berkaitan dengan
pelaksanaan anggaran, baik yang bersumber dari APBN maupun
pinjaman luar negeri (PLN).
Menyelenggarakan manajemen secara efisien terutama
Pengembangan pegawai dan Pengembangan peralatan serta fasilitas
lainnya.
Menyelenggarakan proses pengadaan barang/jasa yang teliti dan
cepat, penandatanganan kontrak sedini mungkin, proses pembayaran
utama yang cepat.
Meningkatkan pengawasan melekat untuk menghindari adanya
penyimpangan, pemborosan dan efisiensi dalam pemanfaatan data.
Meningkatkan efisiensi.
5.1.5 PUMK
Meneliti kebenaran dan kelengkapan dokumen atau bukti
pengeluaran sebelum melaksanakan pembayaran kepada pihak
ketiga.
Melaksanakan pembayaran atas perintah pengguna anggaran dengan
membubuhi tanda tangan pada kata-kata “lunas dibayar” pada setiap
kwitansi.
Menyelenggarakan tata kearsipan yang berkaitan dengan bukti-bukti
pembukuan.
Melaksanakan pembukuan atas dasar bukti-bukti pengeluaran /
penerimaan yang sah.
Memonitor setiap pengeluaran panjar dan menyiapkan teguran
tertulis kepada pengambil panjar tersebut telah melampaui batas
waktu yang ditetapkan.
Melaporkan hasil pekerjaan yang telah dilakukan pada butir-butir di
atas kepada pengguna anggaran.
2. DIVISI OPERASIONAL
5.2.12LOGISTIK
Mencari dan mensurvey data jumlah material beserta harga bahan dari
beberapa supplier atau toko material bangunan sebagai data untuk
memilih harga bahan termurah dan memenuhi standard kualitas yang
telah ditetapkan.
Melakukan pembelian barang atau alat ke supplier atau toko bahan
bangunan dengan melaksanakan seleksi sebelumnya sehingga bisa
mendapatkan harga material termurah pada supplier terpilih.
Menyediakan dan mengatur tempat penyimpanan material yang
sudah di datangkan ke area proyek sehingga dapat tertata rapi dan
terkontrol dengan baik jumlah bahan/material yang di datangkan dan
yang digunakan/pemakaiannya.
Membuat label keterangan pada barang yang disimpan untuk
menghindari kesalahan penggunaan akibat tertukar dengan barang
lain.
Melakukan pencatatan keluan dan masuknya barang yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan pekerjaan proyek.
Mengelola persediaan barang dalam jumlah yang cukup pada waktu
material tersebut diperlukan.
Membuat dan menyusun laporan material sesuai dengan format
perusahaan yang telah disetujui pihak Direksi pekerjaan.
Membuat berita acara mengenai penerimaan atau penolakan material
setelah melalui kontrol mutu bahan oleh Quality Control perusahaan
dan Direksi pekerjaan.
Berkoordinasi dengan pelaksana/kepala pelaksana dan bagian teknik
proyek mengenai jumlah dan schedule pengadaan bahan/material
yang dibutuhkan pada masing-masing waktu pelaksanaan pekerjaan.
5.2.14SURVEYOR
a. Bertanggungjawab terhadap data-data survey yang dibuat dan
bekerjasama dengan pihak owner dalam joint survey.
b. Melakukan pencatatan hasil kerja.
c. Mengadakan dan mengkoordinasi pekerjaan pengukuran.
d. Mencatat, menyimpan dan menyediakan hasil pengukuran.
e. Orientasi area yang berhubungan dengan pekerjaan baru.
f. Mempersiapkan pekerjaan yang akan dimulai.
g. Mempersiapkan data yang berhubungan dengan data aktual
pekerjaan.
h. Koordinasi proses perihal kelancaran pekerjaan.
i. Kontrol terhadap alat yang dipakai.
j. Check dan orientasi terhadap revisi yang terjadi di site.
k. Membantu pelaksana dalam menyelesaikan pekerjaan yang
berhubungan dengan data survey
5.2.15MEKANIK
a. Melaksanakan tugas-tugas khusus secara langsung berdasarkan
order dari kepala pelaksana
b. Sebagai mekanik yang melaksanakan pekerjaan perbaikan
mesin-mesin alat berat dan harus mempertanggung jawabkan
pekerjaannya kepada kepala pelaksana.
c. Melaksanakan pembelian suku cadang mesin-mesin berdasarkan
order dari kepala pelaksana.
d. Pengendalian pemakaian suku cadang agar dapat sehemat
mungkin.
e. Memberikan petunjuk/pengarahan kepada para montir didalam
melaksanakan tugasnya.
f. Mengajukan permintaan suku cadang mesin-mesin motor yang
diperkirakan sudah rusak(aus) kepada dirut sehingga tidak merembet
kesuku cadang lainnya.
Melakukan pemeliharaan segala macam mesin-mesin Peralatan agar tidak
mudah rusak.
Gambar A.1.2
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Galian Tanah Biasa (A)
Gambar A.1.3
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Timbunan Atau Urugan Tanah Kembali Dipadatkan (A)Gambar A.1.4
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area Jarak 5-7 Km (A)
Gambar A.1.5
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area Jarak 7-9 Km (A)
Gambar A.1.6
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area Jarak 9-10 Km (A)
Gambar A.1.7
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area Jarak 10-12 Km (A)
Gambar A.1.8
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area Jarak 12-14 Km (A)
Gambar A.1.9
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Buangan Tanah Hasil Galian Jarak 50 m-1 Km (A)
Gambar A.1.10
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Perkerasan Jalan Inspeksi t : 20 Cm (A)
Gambar A.1.11
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Lining Beton K - 175
Gambar A.1.12
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Bekisting Untuk dilatasi Saluran Non Exposed
Gambar A.1.13
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Pasangan Batu Kali 1 : 4
Gambar A.1.14
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Plesteran 1 : 3
Gambar A.1.15
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Siaran 1 : 2
Gambar A.1.16
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Sambungan Beton
Gambar A.2.1
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Galian Tanah Biasa (A)
Gambar A.2.2
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Timbunan atau Urugan Tanah Kembali dipadatkan (A)
Gambar A.2.3
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Pasangan Batu Kali 1 : 4
Gambar A.2.4
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Plesteran 1 : 3
Gambar A.2.5
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Siaran 1 : 2
Gambar A.2.6
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Beton K.175
Gambar A.2.7
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Beton K.100
Gambar A.2.8
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Bekisting Non Exposed
Gambar A.2.9
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Bekisting Exposed
Gambar A.2.10
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Pembesian
Gambar A.2.11
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Perancah
Gambar B.1
PEKERJAAN PEMBUANGAN
BAGAN ALIR
Pembersihan & Stripping/Kosrekan (A)
Gambar B.2
PEKERJAAN PEMBUANGAN
BAGAN ALIR
Galian tanah Biasa (A)
Gambar B.3
PEKERJAAN PEMBUANGAN
BAGAN ALIR
Timbunan atau Urugan Tanah Kembali dipadatkan (A)
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
a). Setelah menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan Surat
Penyerahan Lapangan (SPL) dari pihak pemilik proyek, kami akan
menghubungi / berkoordinasi dengan Direksi Pekerjaan untuk
melakukan sosialisasi / penyuluhan kepada masyarakat disekitar lokasi
proyek.
b). Selanjutnya kami juga akan membuat Rencana Mutu Kontrak (RMK)
yang merupakan pengendali suatu kegiatan pekerjaan di lapangan. RMK
tersebut harus mendapatkan pengesahan / persetujuan dari Kepala SNVT
Pelaksana Jaringan Pemanfaatan Air Sulawesi II.
c). Pembersihan lapangan / lokasi meliputi pembersihan area kerja alur, area
pasangan batu kali maupun yang dilewati oleh alat berat dari pepohonan,
sampah, atau bahan lain sehingga tidak menggangu pelaksanaan
pekerjaan serta pembuatan jalan kerja alat berat. Pembersihan lapangan
ini merupakan pekerjaan yang sangat penting pada tahap awal karena
pekerjaan ke depan sangat bergantung pada pekerjaan pembersihan
lapangan ini.
d). Membangun kantor lapangan / direksi keet berikut kelengkapannya.
Direksi keet ini nantinya akan menjadi tempat yang digunakan untuk
kegiatan operasional semua pekerjaan di lapangan, di dalamnya
merupakan tempat semua staf pelaksana lapangan untuk melakukan
koordinasi dan pekerjaan. Di dalamnya tersapat beberapa fasilitas antara
lain meja tulis, kursi, papan tempel gambar kerja, grafik – grafik
pelaksanaan pekerjaan dan data – data lainnya. Serta menyediakan buku
direksi, buku tamu, buku monitoring cuaca, material dan tenaga.
e). Membuat akses jalan sementara meliputi jalan – jalan yang diperlukan untuk
mendatangkan alat – alat berat, jalan kerja maupun jalan menuju direksi keet
atau daerah pekerjaan yang menjadi tanggung jawab kami selaku pelaksana
pekerjaan.
f). Pembuatan papan nama proyek dengan bahan, ukuran dan penempatan sesuai
petunjuk direksi pekerjaan. Papan nama ini akan kami buat sedemikian rupa
supaya dapat dengan mudah dibaca oleh semua orang.
g). Membuat papan peringatan untuk memberi tanda pada masyarakat setempat
agar berhati hati.
h). Memobilisasi personil, alat dan bahan bakar ke lokasi Pekerjaan.
Mobilisasi ini dilakukan pada saat pekerjaan berlangsung dari awal sampai
selesai pekerjaan. Mobilisasi dalam Pembangunan Jaringan Irigasi
Randangan Kiri (Lanjutan) Kabupaten Pohuwato, meliputi :
Mobilisasi Personil
- Kepala Proyek = 1 orang
- Kepala Pelaksana = 1 orang
- Pelaksana lapangan = 2 Orang
- Pelaksana mesin dan listrik = 1 orang
- Pelaksana Administrasi Teknik = 1 orang
- Surveyor = 2 orang
- Logistik = 2 Orang
Mobilisasi Peralatan
- Buldozer, 215 Hp
= 2 Unit.
- Exapator 0.93 m3 = 4 Unit
- Dump Truck, 5 Ton, = 47 Unit
- Concrete Mixer 0,30 m3 = 21 unit
olith = 1 Set
pass = 1 Set
Pengadaan Bahan :
- Semen PC
- Pasir
- Kerikil/Split
- Batu Kali
- Sirtu
- Tanah Timbunan
- Kayu Balok
- Kayu Papan
- Multiplex
- Paku Biasa
- Besi Beton
- Kawat Beton
- Aspal
- Dan lain Lain sesuai kebutuhan Lapangan
Setelah hasil galian telah menumpuk banyak maka selanjutnya dapat dilaksanakan
pembuangan hasil galian yang tidak dapat digunakan, dengan lokasi pembuangan
sesuai petunjuk direksi pekerjaan.
Pembuangan dilaksanakan dengan excavator yang menumpah ke dump truk menuju kelokasi
pembuangan yang sudah disetujui oleh direksi pekerjaan.
Pada saat truck membawa hasil galian menuju lokasi buangan agar
selalu diperhatikan jalan akses jangan sampai mengganggu warga sekitar.
Perkerasan Jalan Inspeksi
Sebelum pekerjaan ini dilakukan, pihak direksi harus memeriksa material sirtu yang
digunakan apakah sudah benar dan siap untuk perkerasan.
Setelah medan jalan yang akan dilaksanakan telah siap dan disetujui oleh direksi pekerjaan
maka dapat mendatangkan material dilokasi pekerjaan.
Material yang dipakai dalam pekerjaan ini mengunakan material sirtu dan sirtu yang bersih
tidak tercampur oleh bahan organik sampah atau yang lainya, dimana sirtu yang
didatangkan dilokasi pekerjaan telah disetujui oleh direksi pekerjaan.
Material tersebut harus diuji terlebih dahulu di laboratorium dan disetujui oleh
direksi.Selanjutnya dilakukan pemadatan dengan alat pemadat yang sesuai dan
disetujui oleh direksi pekerjaan. Setiap pemadatan harus dilakukan uji kepadatan agar
memenuhi ketentuan kepadatan maksimum.
Untuk Pekerjaan Lining beton K 175, beton dan bekisting dikerjakan dengan
metode dan tahapan pekerjaan adalah sebagai berikut :
Bahan-bahan adukan beton akan diaduk didalam beton mollen mekanis yang
kapasitasnya cukup. Jumlah beton mollen harus diatur sedemikian rupa, sehingga
dapat memenuhi kebutuhan pengecoran. Pengadukan setiap pencampuran dengan
pencampuran berikutnya harus diatur waktunya, sehingga tidak tersendat-sendat
harus terus menerus sampai mencapai volume yang dikehendaki. Kapasitas beton
mollen yang dipakai harus mendapat persetujuan direksi teknis, dan akan dilarang
pemakaiannya bilamana menurut direksi teknis kapasitasnya kurang. Setiap beton
mollen yang tidak memuaskan keadaanya, harus segera diperbaiki dengan efektif
kalau tidak, harus diganti, beton mollen tidak boleh diisi melebihi kapasitasnya.
Pengadukan dilakukan terus sampai tercapai pencampuran yang merata dan hasil
warna yang seragam dan kekentalan yang sama. Bagaimanapun waktu
pengadukan tidak boleh kurang dari 1½ menit, setelah semua bahan dimasukkan
kecuali air, direksi teknis mempunyai hak untuk menambah waktu minimum
pengadukan bilamana pemasukan bahan dan jalannya pengadukan gagal
menghasilkan kekentalan yang seragam.
Plesteran (1 : 3)
Mempersiapkan alat
meliputi :
Pompa Air
Ember
Sendok Semen
Alat dan bahan tersebut diatas yang digunakan setelah mendapat persetujuan
dari direksi pekerjaan terutama mengenai kondisi dan kapasitas alat yang
digunakan.
Melaksanakan pengadukan mortar menggunakan concrete mixer dengan
ketentuan sebagai berikut :
Adukan mortar terdiri atas 1 (satu) bagian Portland semen dan 4 (empat)
bagian pasir menurut perbandingan volume dan air secukupnya.
Semua bahan yang berada didalam concrete mixer tidak boleh kurang dari
2 (dua) menit.
PPK atau Pengawas Pekerjaan akan memeriksa setiap hasil pekerjaan dan
memberitahukan penyedia secara tertulis atas setiap Cacat Mutu yang
ditemukan PPK. Atau Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan penyedia
jasa untuk menemukan dan mengungkapkan Cacat Mutu.
Oleh karena itu untuk menghindari terjadinya Cacat Mutu tersebut perlu
ditetapkan “ Rencana dan Metoda Verifikasi, Validasi, Monitoring, Evaluasi,
Inspeksi dan Pengujian “ atas pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan
penyedia jasa.
KRITERIA PENERIMAAN
Uitzet
Standar Prosedur Standar Disain
No No
A.SP-2 A.SD-2
1 Setelah penerbitan SPMK maka direksi bersama- 1 Gambar
sama panitia peneliti pelaksanaan kontrak dan pelaksanaan
penyedia jasa melakukan pengukuran dan
pemeriksaan detail lapangan untuk setiap mata Titik Nol
pembayaran. Pekerjaan
2 Pengukuran perlu diulang bila ada tambahan
pekerjaan atau lokasi pekerjaan pindah ke lokasi yang
baru.
Dokumentasi
Standar Prosedur Standar Disain
No No
A.SP-3 A.SD-3
1 Pengambilan foto dokumentasi yaitu mulai 1 Pengambilan foto pekerjaan
dari sosialisasi, foto 0% dan pengambilan mulai dari 0% sampai
gambar harus diambil satu arah. dengan 100%.
Barak Kerja
Standar Prosedur Standar Disain
No No
A.SP-4 A.SD-4
1 Pembangunan barak kerja/direksi keet 1 Aman dan layak untuk
sebaiknya dilakukan sebelum alat menyimpan dokumen lapangan
dimobilisasikan. dan berteduh.
Foto 0%
Standar Prosedur Standar Disain
No No
A.SP-5 A.SD-5
1 Gambar pelaksanaan harus mengakomodir 1 Tidak berskala tetapi dapat
semua hasil pengukuran dan perhitungan. mewakili kondisi lapangan.
2 Gambar pelaksanaan harus dapat
dipertanggung jawabkan secara teknis dan
anggaran.
3 Gambar pelaksanaan dipasang di
lapangan/direksi keet dan mudah dilihat.
Gambar Pelaksanaan
Standar Prosedur Standar Disain
No No
A.SP-7 A.SD-7
1 Gambar pelaksanaan harus dapat dipertanggung 1 Gambar Bangunan
jawabkan secara teknis dan anggaran. Lama.
2 Gambar pelaksanaan dipasang di lapangan/direksi 2 Gambar
keet dan mudah dilihat. Perencanaan.
Amandement
Standar Prosedur Standar Disain
No No
A.SP-9 A.SD-9
1 Di buat berdasarkan gambar 1 Amandement dituangkan pada BA
kerja dan hasil MC-0%. perubahan yang terjadi baik volume
maupun harganya.
Mobilisasi
Mobilisasi Personil
Standar Prosedur Standar Disain
No No
B.SP-1 B.SD-1
1 Nama tenaga inti yang ditugaskan di 1 .
lapangan sesuai dengan yang ada Pelaksana 2 : S1 Teknik
dalam dokumen kontrak. Sipil SKA Ahli Muda Ahli Teknik
Rawa dan Pantai Pengalaman ( 7 )
Tujuh Tahun.
Adm. Teknik : S1 Teknik Sipil
Pengalaman ( 6 ) Enam Tahun.
2 Nama tenaga tambahan yang akan Adm. Umum : SMA
ditugaskan dilapangan terlebih Pengalaman ( 8 ) Delapan Tahun.
dahulu harus mendapat persetujuan Surveyor : SMK Pengalaman (
dari pengendali kegiatan / direksi. 5 ) Lima Tahun.
Quality : S1 Pengalaman ( 6 )
Enam Tahun.
Logistik : SMK Pengalaman ( 6
) Enam Tahun.
Mobilisasi Peralatan
Standar Prosedur Standar Disain
No No
B.SP-2 B.SD-2
1 Peralatan yang digunakan di lapangan 1 Peralatan minimal yang harus
sesuai dengan yang ada dalam dokumen disediakan adalah :
kontrak dan siap operasi (kondisi baik). Excavator = 4 unit
Bulldozer = 2 unit
Dump Truck = 47 unit
Concrete Vibrator = 4
unit.
Concrete Mixer = 20
unit
Water Pump = 4 unit
Kendaraan Roda 4 = 1 unit
Kendaraan Roda 2 = 2 unit
Pick UP = 1 unit
Generator Set = 1 unit
2 Peralatan tambahan yang akan 2
digunakan dilapangan terlebih dahulu
harus mendapat persetujuan dari
pengendali kegiatan / direksi.
Mobilisasi Material
Standar Prosedur Standar Disain
No No
B.SP-3 B.SD-3
1 Meterial yang digunakan sesuai dengan 1 Tidak ada bahan
spesifikasi teknis. digunakan
Pelaksanaan
Perintisan dan Pembersihan/Stripping (A)
Standar Prosedur Standar Disain
No No
C.SP-1 C.SD-1
1 Pekerjaan Perintisan dan 1 Pekerjaan Perintisan dan
Pembersihan/Stripping dikerjakan dengan Pembersihan dengan
menggunakan Alat berat jenis Bulldozer dan menggunakan alat
alat bantu lain berat
2 2
Dan menggunakan alat
Sekelompok tenaga kerja membersihkan
akar-akar kayu dengan menggunakan
parang, pacul sekop dan
Pelaksanaan
Galian Tanah Biasa (A)
Standar
Standar Prosedur
No No Disain
C.SP-1
C.SD-1
1 Pekerjaan Galian tanah biasa (A) dilakukan dengan 1
menggunakan alat jenis Excavator
2
Pelaksanaan
Pekerjaan Timbunan Tanah dari Borrow Area
Standar Prosedur Standar Disain
No No
C.SP-1 C.SD-1
1 Pekerjaan Timbunan tanah 1 Alat yang digunakan dalam
dari borrow area dilakukan pelaksanaan pekerjaan timbunan tanah
dengan menggunakan alat adalah jenis excavator, dumptruck,
2 vibro dan water tank
Pekerjaan timbunan akan selalu
dilakukan pengujian kepadatan
dengan cara sand cone
Pelaksanaan
Pekerjaan Linning Betok K-175
Standar Prosedur Standar Disain
No No
C.SP-1 C.SD-1
1 Pekerjaan Beton K-175 Linning 1 Alat yang digunakan dalam
dilakukan dengan cara menggunkan pelaksanaan pekerjaan
concrete mixer concrete mixer
2 Pengujian sampel beton
dilakukan setiap volume beton
300 M3
Finishing
Pemulihan Lokasi
Standar
Standar Prosedur
No No Disain
I.SP-1
I.SD-1
1 Pemulihan lokasi terdiri dari Pekerjaan yang rusak akibat 1
Alam atau alat berat
Amandement
Standar Prosedur Standar Disain
No No
I.SP-4 I.SD-4
1 Prosedur amandemen kontrak dilakukan 1 Amandemen kontrak harus
apabila pengguna jasa memberikan perintah dibuat bila terjadi
secara tertulis kepada penyedia jasa untuk perubahan harga kontrak
melaksanakan perubahan kontrak atau akibat adanya perubahan
penyedia jasa mengusulkan perubahan pekerjaan dan perubahan
kontrak, dimana adanya gambar dan kondisi pelaksanaan pekerjaaan.
lapangan tidak cocok dengan kenyataannya.
As Built Drawing
Standar Prosedur Standar Disain
No No
I.SP-5 I.SD-5
1 As built drawing dibuat secara detil 1 As built drawing termasuk
sehingga material konstruksi dapat final report dibuat sebanyak
divisualisasikan secara jelas. 4 ganda.
Foto 100%
Standar Prosedur Standar Disain
No No
I.SP-6 I.SD-6
1 Foto pelaksanaan harus disajikan 1 Foto pelaksanaan yang harus
dalam album dan disusun berurutan didokumentasikan adalah :
mulai pekerjaan yang pertama sampai kondisi 0%
pekerjaan akhir. Pembersihan Lokasi dengan
Alat
Galian Tanah dengan Alat
Pasangan Batu Kali Campuran
1:3
Pek. Plesteran
Pekerjaan Siaran
Pekerjaan Beton bertulang 1 :
2:3
Timbunan Tanah
Masa Pemeliharaan
Standar Prosedur Standar Disain
No No
I.SP-8 I.SD-8
1 Selama masa pemeliharaan penyedia jasa 1 Masa pemeliharaan
harus tetap ber- tanggung jawab terhadap selama 180 hari kalender.
hasil pekerjaan.
DAFTAR PERALATAN
Dalam pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri
(Lanjutan), diperlukan peralatan guna melaksanakan pekerjaan (Terlampir).
CHECK LIST
Sebelum pekerjaan dilakukan harus mendapatkan ijin dari pengawas yang
ditugaskan oleh Kepala Satuan Kerja/PPK dan dituangkan dalam bentuk
Check List (Request).
1. Jenis rekaman
Pengendalian 2. Cara penomoran rekaman
2.
Rekaman 3. Standar map/ file penyimpanan
BAB ...
PENUTUP
Diketahui/Disetujui:
PPK
[Jabatan/NIP]