Anda di halaman 1dari 8

Rencana Kerja Dan Syarat - Syarat

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN ;
PEMBANGUNAN REST AREA DAN CHECK POINT YOWONG
( GAZEBO )
LOKASI :
KABUPATEN KEEROM
INSTANSI :
DINAS KEBUDAYAAN, PEMUDA OLAHRAGA DAN PARIWISATA KABUPATEN
KEEROM
TAHUN ANGGARAN 2022

PASAL 1
STANDAR YANG BERLAKU
Semua pekerjaan dalam Syarat-syarat ini harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi
persyaratan-persyaratan teknis yang tertera dalam persyaratan SKSNI, SNI, dan Standar Industri
Indonesia (SII) dan peraturan-peraturan setempat lainnya yang berlaku atas jenis-jenis pekerjaan
yang bersangkutan antara lain :

 SKSNI T-15-1991-03 BUKU STANDAR BETON 1991


 SKSNI S-05-1990-F UKURAN KAYU BANGUNAN
 1253-1989-A CAT EMULSI
 SP 74 : 1977 CAT TENTANG BESI DAN TENTANG KAYU
 SNI 0225-87-D PERATURAN INSTALASI LISTRIK
 AVWI PERATURAN UMUM INSTALASI AIR
 1974 PEDOMAN PLUMBING INDONESIA

Untuk pekerjaan-pekerjaan yang belum termasuk dalam standar-standar yang tersebut diatas,
maupun standar-standar Nasional lainnya, maka diberlakukan standar-standar Internasional yang
berlaku atas pekerjaan-pekerjaan tersebut atau setidak-tidaknya berlaku standar-standar
Persyaratan Teknis dari Negara-negara asal bahan/pekerjaan yang bersangkutan.

1
Rencana Kerja Dan Syarat - Syarat

PASAL 2

MEREK-MEREK DAGANG

Kecuali ditentukan lain, maka nama-nama atau merek-merek dagang dari bahan yang disebutkan
dalam Persyaratan Teknis ini ditujukan untuk maksud-maksud perbandingan terutama dalam hal
mutu, model, bentuk, jenis dan spesifikasi yang ditawarkan harus sudah menyebutkan merk/type
tertentu.

PASAL 3

GAMBAR RENCANA

Gambar rencana terdiri atas; bestek, gambar detail dan gambar konstruksi.

1. Pada umumnya gambar-gambar yang diberikan bersifat prinsipil. Sedangkan gambar-gambar


yang dianggap perlu diadakan penjelasan pelaksanaan (gambar kerja), dibuat oleh
Pemborong dan disahkan Perencana dan Pemberi Tugas.
2. Bila terdapat perbedaan antara RKS dengan gambar rencana atau jika ada keraguan dan
penyimpangan misalnya mengenai ukuran dan lain-lain maka Pemborong harus segera
memberitahukan Direksi dan Pemberi Tugas untuk diputuskan.
3. Jika terdapat perbedaan diantara gambar-gambar maka yang diambil adalah gambar yang
berskala besar.

PASAL 4
PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI
A. PEMASANGAN BOWPLANK

1. Ketetapan letak bangunan diukur di bawah pengawas Pengawas Lapangan dengan


patok yang dipancang kuat-kuat dihubungkan dengan papan kayu yang kuat dengan
ketebalan minimum 2 cm, diketam rata pada sisi atasnya.
2. Pemasangan patok keliling bangunan minimal berjarak 1,00 meter dari as dinding
bangunan menurut gambar kerja.

B. PEK. GALIAN TANAH PONDASI


1. Penggalian dan Pengupasan Tanah
 Kontraktor harus menjaga agar seluruh galian tidak digenangi air yang berasal dari
air hujan, parit, banjir, mata air atau lain-lain sebab, pengeringan diusahakan
dengan jalan memompa, menimba, menyalurkan keparit-parit atau lain-lain.

2
Rencana Kerja Dan Syarat - Syarat

 Semua penggalian harus dikerjakan sesuai dengan panjang, kedalaman,


kemiringan, lokasi serta lingkungan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan
seperti dinyatakan dalam gambar kerja dan disetujui oleh Pengawas Lapangan.
 Bahan-bahan sisa galian yang tidak digunakan tidak boleh ditempatkan
berserakan. Tanah-tanah galian yang tidak diperlukan lagi supaya disingkirkan.
Bahan-bahan sisa galian tersebut harus segera dikeluarkan dari pekerjaan paling
lambat 2 x 24 jam dan dibuang pada tempat yang disetujui Pengawas Lapangan.

C. PEK. URUGAN PASIR DI BAWAH PONDASI


1. Tanah hasil kupasan yang berupa humus harus dipisahkan dari lapisan tanah
dibawahnya. Pengupasan dengan kedalaman rata-rata 20 cm digunakan sebagai
lapisan penutup sekeliling bangunan sesuai petunjuk Pengawas Lapangan. Jika tebal
lapisan humus lebih besar dari 20 cm, maka seluruh tebal humus harus digali dan
digunakan kembali sebagai urugan lapisan penutup dan biaya yang diakibatkannya
dianggap telah termasuk dalam harga kontrak.
2. Setelah lapisan permukaan dikupas dan sebelum urugan dilaksanakan, daerah
bangunan harus dipadatkan dengan alat pemadat yang sesuai.
3. Urugan harus dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan tidak melebihi dari 20 cm
dan setiap lapisan harus dipadatkan dengan menggunakan steamper atau compactor.

D. PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI


1. Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah semua pekerjaan yang menggunakan
pasangan batu kali termasuk pasangan batu kosong/aanstamping.
2. Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja serta
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan RKS dan gambar-gambar pelaksanaan (Shop
Drawing) yang telah disetujui Direksi/Pengawas Lapangan.
3. Sebelum pelaksanaan pekerjaan pondasi, Kontraktor harus mengadakan pengukuran-
pengukuran untuk as-as pondasi seperti pada gambar kontruksi dan harus dimintakan
persetujuan dari Direksi/Pengawas Lapangan.
4. Kontraktor wajib melaporkan kepada Direksi/Pengawas Lapangan bila ada perbedaan
gambar-gambar dari kontruksi dengan gambar-gambar arsitektur atau bila ada hal-hal
yang kurang jelas.
5. Pelaksanaan pasangan batu kosong/aanstamping harus dalam keadaan lobang pondasi
kering dan sudah diberi urugan pasir setebal 10 cm padat.
6. Pasangan batu kosong/aanstamping adalah pasangan batu kali/batu belah yang
disusun berdiri tanpa perekat (campuran) setebal 20 cm, celah antara batu-batu diisi
pasir dan disiram air sehingga celah penuh terisi pasir dan kedudukan batu cukup
kokoh sebagai dudukan pondasi.

3
Rencana Kerja Dan Syarat - Syarat

7. Pasangan batu kali tidak boleh berongga dalam pemasangan tersebut.


8. Batu kali disusun satu persatu dengan penyangga mortal.
9. Pelaksanaan pasangan batu kali juga harus memperhatikan gambar rencana yang
terkait dan jika ada kelainan/ketidak cocokan harus dikonsultasikan dengan
Direksi/Pengawas Lapangan.
10. Batu kali dan pasir pasang yang dipergunakan harus keras dan kekar serta bermutu
kwarsa yang disetujui Direksi/Pengawas Lapangan.
11. Semen, sesuai ketentuan Portland Cement Indonesia : NI 8-1972.
12. Air yang dipakai harus bersih dan memenuhi syarat sebagai air minum.
13. Batu kali yang digunakan harus mempunyai minimal 3 (tiga) bidang pecah dan tidak
berbentuk bulat.
14. Bentuk pasangan batu kali harus sesuai dengan gambar rencana.
15. Adukan mempunyai komposisi 1 PC : 4 Pasir.

E. PONDASI BATU ROLAG

1. Pondasi batu bata dengan pasangan 1 (satu) bata digunakan untuk teras, sesuai
dengan gambar kerja.
2. Pada dasar pondasi, digunakan alas lantai kerja dengan beton cor campuran 1 PC : 3
pasir : 6 kerikil dalam perbandingan volume, dengan ketebalan sesuai gambar kerja.
3. Campuran semen untuk mengisi speci batu bata adalah 1 PC : 3 pasir pasangan dalam
perbandingan volume.
4. Pemasangan speci batu bata tidak boleh berongga.

PASAL 5

PEKERJAAN ATAP

A. PEKERJAAN KAYU

Kayu Klas I digunakan untuk struktur rumah kayu, diantaranya kolom kayu, ring balk, rangka
kuda-kuda, balok lantai, balok gelagar, papan kayu untuk lantai Kayu klas II digunakan untuk
rangka daun pintu, rangka daun jendela kaca dan lis kaca termasuk juga reng.Semua jenis
kayu yang dipergunakan harus kering benar serta tidak mengandung cacat yang
merugikan.Selanjutnya kayu-kayu yang didatangkan di tempat pekerjaan harus
ditimbun/disimpan dengan cara yang tepat (diskunding) dalam los-los yang terlindung.

4
Rencana Kerja Dan Syarat - Syarat

 Cara mengerjakan:

- Semua hubungan kayu dilaksanakan dengan syarat-syarat pekerjaan yang baik


(PUBB). Hubungan-hubungan kayu baik yang tampak maupun yang tidak
tampak harus dikerjakan dengan rapi.
- Sebelum dipasang bagian-bagian yang dihubungkan harus dimeni terlebih
dahulu.
- Semua pekerjaan kayu yang tampak harus diserut rata dan licin hingga dapat cat
atau diplitur.
- Kosen pintu dan jendela dipasang dengan tiga angker 8 mm tiap tiangnya pada
tembok atau kolom penguiat kusen-kusen dipasang pada kolom- kolom utam
beton yang dicor lebih dahulu dipasng dengan sekrup fisher 2 “ jarak 40 cm”.

 Ukuran kayu yang tertera pada gambar ialah ukuran jadi setelah digergaji dan diserut,
apabila ada ukuran yang tidak tertera pada gambar atau sukar diperoleh dipasaran,
pemborong diwajibkan membicarakan dengan direksi atau Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK).

1. Kolom
 Pekerjaan Kolom Kayu ukuran 10/10 menggunakan kayu Klas I yang telah
diserut halus ukuran disesuaikan dengan gambar bestek dan gambar detail.
 Pemasangan kolom kayu di kunci dengan pemasangan ringbalk kayu 10/10
sesuai dengan gambar bestek dan gambar detail.
 Semua hubungan kayu dilaksanakan dengan syarat-syarat pekerjaan yang
baik (PUBB). Hubungan-hubungan kayu baik yang tampak maupun yang
tidak tampak harus dikerjakan dengan rapi.
2. Balok
 Balok gelagar kayu menggunakan balok kayu dengan ukuran 10/10 yang
telah diserut dengan penampang ukuran 5 cm dipasang dibawah dan
penampang kayu 10 cm dengan posisi berdiri. Panjang balok disesuaikan
dengan gambar bestek dan gambar detail.
 Pemasangan balok gelagar kayu ditempelkan diatas pondasi umpak
menggunakan waterpass dengan posisi dibawah sebagai tumpuan kolom kayu
10/10 ditempelkan dengan cara sambungan pada balok gelagar
 Pemasangan balok gelagar dengan posisi memanjang dan melintang
disesuaikan dengan gambar bestek dan gambar detail.

5
Rencana Kerja Dan Syarat - Syarat

PASAL 6

PEKERJAAN ATAP

A. PEKERJAAN RANGKA ATAP


1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja serta
pelaksanaan pekerjaan pembuatan kuda-kuda baja, gording,kaso dan reng seperti
yang tampak pada gambar rencana.
2. Kualitas kayu untuk jenis yang ditentukan dalam gambar rencana harus berkualitas
baik, kering, tidak bergetah, tidak retak, tidak bermata kayu yang lepas, tidak ada
bekas dimakan bubuk dan cacat-cacat lainnya.
3. Semua ukuran kayu didalam gambar rencana adalah ukuran kayu setelah selesai
dikerjakan dan terpasang.
4. Kecuali ditentukan lain dalam gambar rencana, untuk rangka kuda-kuda memakai
kayu besi ukuran 5/10 (ukuran bersih) sedang untuk gording , kaso, dan reng
menggunakan kayu matoa 5/10 (ukuran bersih).
5. Sistem pembuatan kuda-kuda seperti yang ditunjukkan dalam rencana, setiap
pertemuan/bahul maupun sambungan kayu diperkuat/diikat dengan mur baut  1/2”.
Jumlah dan letaknya sesuai dengan gambar.
6. Pada perletakan kuda-kuda dengan ringbalk/kolom diikat besi angker atau pengikat
lain agar kap tidak terangkat.
7. Kayu gording harus lurus, kering dengan perletakan pada kuda-kuda memakai klos
penahan dan tiap sambungan harus diklem.
8. Sebelum diatap, seluruh permukaan kayu ( kuda-kuda, gording, skor angin, ) harus
diawetkan dengan residu.
B. PEKERJAAN PENUTUP ATAP
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja serta
pelaksanaan pekerjaan pemasangan penutup atap seperti tampak pada gambar
rencana.
2. Penutup atap dari bahan Atap Metal Roof/genteng metal atau Sejenisnya dan bahan
penutup nok terbuat dari nok Metal Roof juga.
3. Sebelum mendatangkan bahan kelokasi pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan
contoh bahan kepada Direksi/Pengawas Lapangan untuk mendapatkan persetujuan.
4. Bahan Atap Metal Roof/Atau Sejenisnya harus sama ukurannya, tidak lubang, retak
dan cacat-cacat lainnya.
5. Atap Metal Roof yang tidak lolos seleksi harus dikeluarkan dari lokasi pekerjaan
dalam tempo 1x24 jam.

6
Rencana Kerja Dan Syarat - Syarat

6. Pemasangan Atap Metal Roof menggunakan paku ardeks yang diberi ring karet
dengan ovelaping sesuai dengan petunjuk teknis dari pabrik pembuatnya dan
pemasangan harus kuat dan tidak bocor.
7. Penutup nok terdiri dari papan kemudian ditutup dengan nok dari bahan seng dan
dipaku kuat dengan paku seng dengan ring karet dan tidak boleh bocor.

PASAL 7

PEKERJAAN PENGECATAN

A. Lingkup pekerjaaan :
1. Pekerjaan ini meliputi tenaga kerja, bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan ini sehingga dicapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
2. Melaksanakan pekerjaan pengecatan sehingga diperoleh hasil yang baik dan
memuaskan.
3. Tahapan pekerjaan meliputi persiapan permukaan yang akan diberi cat, pengecatan
permukaan dengan bahan-bahan yang ditentukan, pengecatan semua permukaan dan
area yang ditentukan dalam gambar rencana, dengan warna bahan yang akan
ditentukan kemudian.
B. STANDAR PENGERJAAN (MOCK UP)
1. Sebelum pengecatan dimulai, Kontraktor harus melakukan pengecatan pada satu
bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang-bidang tersebut akan
dijadikan contoh pilihan warna, texture, material dan cara pengerjaan. Bidang-bidang
yang akan dipakai sebagai mock up ini akan ditentukan oleh Direksi.
2. Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Direksi, bidang-bidang ini
akan dipakai sebagai mock up, yang akan ditentukan oleh Direksi.
3. Pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan oleh aplikator yang berpengalaman.
C. PEKERJAAN FINISHING CAT KILAP
1. Yang termasuk pekerjaan ini adalah seluruh pekerjaan kusen, pintu, jendela,
ventilasi, listplank serta bagian-bagian lain yang ditentukan dalam gambar.
2. Semua permukaan kayu sebelum dilakukan pengecatan, harus diberi dempul lalu
diamplas sampai halus selanjutnya diberi lapisan cat dasar (meni) sebanyak 3 kali.
3. Setelah semua permukaan kayu halus, rata dan licin, dan sudah tidak ada lagi pori-
pori yang tampak selanjutnya diberi lapisan finishing cat kilap kayu sebanyak 3 kali.
Warna kilap memakai cat kualitas supergloos dan warna cat akan ditentukan
kemudian.
D. PEKERJAAN FINISHING TEAK OIL

7
Rencana Kerja Dan Syarat - Syarat

1. Yang termasuk pekerjaan ini adalah seluruh pekerjaan pintu teak wood serta bagian-
bagian lain yang ditentukan dalam gambar.
2. Semua permukaan multipleks harus diberi lapisan dempul agar tidak ada pori-pori
yang tampak, selanjutnya diamplas sampai menghasilkan permukaan yang halus dan
licin.
3. Finishing teak oil diberikan sebanyak 3 lapis sehingga menghasilkan bidang yang
halus, rata dan licin.

Keerom, ………… July 2022

Dibuat Oleh :
KONSULTAN PERENCANA
CV. YIK YAMARA KONSULTAN

MICKAEL HAMONG, ST
Direktur

Anda mungkin juga menyukai