Anda di halaman 1dari 23

Kerangka Acuan Kerja 1

Pengawasan Pembangunan Jembatan Anggana Menuju Kutai Lama

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA


DINAS PEKERJAAN UMUM
Alamat : Jalan Wolter Monginsidi Komplek Perkantoran Pemkab Kutai Kartanegara
Kelurahan Timbau Tenggarong

KERANGKA ACUAN KERJA


(KAK)

KEGIATAN :

PENYELENGGARAAN JALAN KABUPATEN/KOTA

SUB KEGIATAN :

PEMBANGUNAN JEMBATAN
(PENGAWASAN PEMBANGUNAN JEMBATAN ANGGANA MENUJUKUTAI
LAMA)

APBD TAHUN ANGGARAN 2021


Kerangka Acuan Kerja 2
Pengawasan Pembangunan Jembatan Anggana Menuju Kutai Lama

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dalam hal ini melalui Dinas Bina Marga dan Sumber Daya
Air Kabupaten Kutai Kartanegara Propinsi Kalimantan Timur, akan melaksanakan pekerjaan
konstruksi pada Sub Kegiatan Pengawasan Pembangunan Jembatan Anggana Menuju Kutai
Lama, telah mengambil langkah tepat dalam rangka pengendalian pelaksanaan pekerjaan dengan
memberi kesempatan kepada Konsultan, ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan pekerjaan
Pengawasan Teknis pekerjaan di lapangan, guna membantu pihak Dinas Pekerjaan Umum (DPU)
Kabupaten Kutai Kartanegara dalam hal meningkatkan mutu pengawasan pekerjaan kegiatan
konstruksi demi tercapainya hasil akhir yang optimal.
Pengawasan yang efektif akan mampu mengendalikan kelangsungan kegiatan pembangunan,
dengan cara senantiasa melakukan hal-hal berikut ini :

➢ Pengawasan dan Pengendalian Biaya


➢ Pengawasan dan Pengendalian Waktu
➢ Pengawasan dan Pengendalian Kuantitas
➢ Pengawasan dan Pengendalian Kualitas
➢ Pengawasan dan Pengendalian Pelaksanaan Administrasi Kontrak

Bertolak pada hal tersebut maka Konsultan Supervisi secara garis besar harus selalu mengawasi
pelaksanaan pekerjaan secara kontinyu, baik terhadap biaya, waktu kuantitas dan kualitas serta
menyediakan tenaga-tenaga ahli yang berpengalaman sesuai dengan kebutuhan proyek sehingga
akan terciptanya produk kerja yang maksimal dan dapat dipertanggung jawabkan sesuai spesifikasi.

B. TUJUAN PEKERJAAN

Secara singkat tugas utama Konsultan Supervisi adalah mengadakan Pengawasan Teknis dan
Administrasi atas pelaksanaan Pekerjaan Sub Kegiatan Pengawasan Pembangunan Jembatan
Anggana Menuju Kutai Lama. Untuk itu Konsultan berupaya memberikan hasil karya pengawasan
dengan segera, menyeluruh dan terpadu dengan tepat waktu dan akurat sehingga diharapkan dapat
dicapaIi efisiensi kerja, penghematan biaya, kesesuaian hasil kerja dengan rencana, ketepatan
waktu serta mutu demi terwujudnya sasaran fisik dan fungsional sesuai dengan ketentuan dokumen
kontrak maupun syarat- syarat lain yang berlaku.
Kerangka Acuan Kerja 3
Pengawasan Pembangunan Jembatan Anggana Menuju Kutai Lama

C. RUANG LINGKUP KEGIATAN

Dalam melaksanakan Pekerjaan Pengawasan, Konsultan Supervisi harus mampu dan tanggap
memikirkan maupun melaksanakan pemecahan segala macam permasalahan yang timbul
dilapangan dengan tetap berorientasi pada kualitas, kuantitas, efektif serta efisien sesuai dengan
standar spesifikasi.
Lingkup kegiatan pekerjaan pengawasan secara global, antara lain meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Observasi data, baik teknis maupun non teknis yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan
proyek;
2. Pengawasan teknis dan pengendalian atas pelaksanaan pekerjaan, baik kuantitas, mutu
maupun pengendalian biaya dan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan;
3. Pengawasan teknis terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip keamanan dan kesehatan kerja (K3);
4. Kegiatan teknis lainnya yang berkaitan dengan layanan Jasa Konsultan Supervisi sebagaimana
ketentuan dokumen kontrak.
5. Pembuatan laporan dan penyusunan dokumen administrasi teknis kegiatan proyek;
6. Membantu direksi pekerjaan dalam melaksanakan administrasi kontrak sesuai dengan
peraturan dan ketentuan yang berlaku yang berlaku.

D. NAMA ORGANISASI PENGADAAN JASA KONSULTASI :

SKPD/Satker : Dinas Pekerjaan Umum (DPU)


Program : Pembangunan/Peningkatan Jalan dan
Jembatan
Sub Kegiatan : Pengawasan Pembangunan Jembatan Anggana Menuju Kutai Lama
Lokasi Kegiatan : Kecamatan Anggana
PPK : ARYA ADITYA WS, ST.

E. KELUARAN YANG DIINGINKAN

Untuk menghasilkan suatu keluaran (out put) yang berdaya guna sehingga dapat dipergunakan
dengan layak maka dibutuhkan suatu standar mutu sesuai dengan dokumen kontrak dan spesifikasi
teknis, SNI serta petunjuk dan ketentuan teknis sesuai ruang lingkup kegiatan serta peraturan
perundangan yang berlaku, dan dalam melaksanakan kegiatan pengendalian dan pengawasan
teknis, Konsultan Supervisi akan membuat dan menyampaikan produk kerja hasil-hasil kegiatan
berupa dokumen-dokumen, antara lain :
Kerangka Acuan Kerja 4
Pengawasan Pembangunan Jembatan Anggana Menuju Kutai Lama

a. Laporan Pendahuluan
Berisikan keterangan mengenai, antara lain :
• Hasil laporan Survey Pendahuluan yang dilakukan di lapangan.
• Perhitungan MC-0 (Mutual Check 0%) yang merupakan hasil estimasi kebutuhan
volume pekerjaan sebagaimana tercantum dalam berdasarkan data gambar rencana
dan kondisi eksisting .
• Laporan pelaksanaan inventarisasi ketersediaan lahan di lapangan.
• Peta dan Lay-out trase lokasi pekerjaan.
• Struktur organisasi seluruh unsur kegiatan baik dari penyedia jasa maupun direksi
pekerjaan.
• Format-format pelaporan yang akan digunakan dalam pelaksanaan kegiatan.
• Laporan dan surat-menyurat terkait hasil pertemuan konsultasi/sosialisasi dengan
masyarakat yang berada dilokasi pekerjaan.
• Foto dokumentasi berwarna lokasi eksisting pekerjaan
• Data lapangan sekunder (diantaranya: data laporan cuaca, curah hujan, kondisi pasang
surut).
• Keterangan lain yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan.
.
b. Laporan Bulanan
Berisikan keterangan mengenai, antara lain :
• Ringkasan Prestasi Pekerjaan yang dicapai dalam periode bulanan.
• Prestasi dan progres pelaksanaan kegiatan konstruksi yang dilaksanakan oleh
kontraktor pelaksana.
• Permasalahan dan kendala yang terjadi di lokasi kegiatan.

• Hasil kajian dan analisa teknis serta rekomendasi teknis untuk penyelesaian
permasalahan yang terjadi.
• Pengamatan terhadap hal-hal yang terjadi dalam pekerjaan di lapangan (diantaranya:
data laporan cuaca, curah hujan, kondisi pasang surut)
• Foto dokumentasi berwarna pelaksanaan kegiatan pengawasan teknis dan proses serta
produk kegiatan konstruksi.
• Keterangan lain yang berhubungan dengan pelaksanaan supervisi.
Kerangka Acuan Kerja 5
Pengawasan Pembangunan Jembatan Anggana Menuju Kutai Lama

c.. Laporan Keamanan dan Kesehatan Kerja (K3)


Berisikan keterangan mengenai, antara lain :
• Ketentuan Pelaksanaan K3 berisi tentang ketentuan pedoman administrasi dan teknis
pelaksanaan K3 pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan.
• Pelaksanaan Teknis K3 berisi tentang potensi bahaya serta antisipasi pencegahan bagi
para pekerja dalam melaksanakan kontruksi jalan dan jembatan.
• Pertolongan Pertaman pada Kecelakan (P3K) berisi tentang pedoman untuk penolong, jenis
kecelakaan dan penanganannya.
• Foto dokumentasi berwarna pelaksanaan K3
• Hal-hal penting yang dianggap perlu.

c.. Laporan Akhir dan Back Up Invoice


Berisikan keterangan mengenai, antara lain :
• Summary pelaksanaan pekerjaan yang terdiri dari prestasi dan volume kuantitas
pekerjaan dan qualitas pekerjaan.
• Invoice konsultan yang berisi: sewa, daftar absen dan gaji personil yang disertai bukti
pembayaran pajak, nota dan kuitansi belanja tidak langsung personil lainnya
sebagaimana tercantum dalam dokumen kontrak.
• Ringkasan Back Up data quality dan quantity terhadap pekerjaan konraktor pelaksana.
• Hasil Analisa dan kajian teknis yang telah dilaksanakan terkait dengan
perubahan/review desain.
• Foto dokumentasi berwarna pelaksanaan setiap item pekerjaan.
• Hal-hal penting yang dianggap perlu.

e. Softcopy Laporan
• Softcopy Laporan-laporan dan Foto Dokumentasi dibuat dalam bentuk HD 1 TB.

f. Dokumentasi Berwarna
• Dokumentasi kegiatan pengawasan dilapangan dengan menggunakan foto berwarna
setiap item pekerjaan pada kondisi pekerjaan 0%, 50%, dan 100%.

F. LOKASI PEKERJAAN

Lokasi pelaksanaan kegiatan ini adalah berada di Kecamatan Anggana.


Kerangka Acuan Kerja 6
Pengawasan Pembangunan Jembatan Anggana Menuju Kutai Lama

G. SUMBER PENDANAAN

Sumber pendanaan untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah berasal dari APBD Kabupaten Kutai Kartanegara
Tahun Anggaran 2021 dengan pagu anggaran HPS Rp. 543.669.676,-. (Lima Ratus Empat Puluh Tiga Juta Enam
Ratus Enam Puluh Sembilan Ribu Enam Ratus Tujuh Puluh Enam Rupiah).
Kerangka Acuan Kerja 7
Pengawasan Pembangunan Jembatan Anggana Menuju Kutai Lama
BAB II
JADWAL PENEMPATAN PERSONIL DAN KEGIATAN

1. Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan jasa supervisor.


Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan Jasa Konsultasi Supervisi pada Pekerjaan Pengawasan
Pembangunan Jembatan Anggana Menuju Kutai Lama di tahun anggaran 2021 adalah 4,5
(Empat koma lima) bulan kalender atau 135 (Seratus Tiga Puluh Lima) hari kalender.

2. Rencana jadwal penempatan personil.


Berdasarkan komposisi personil dan job description yang telah ditentukan maka disusun rencana
jadwal penempatan personil. Adapun rencana jadwal penempatan personil disertakan pada bagian
lampiran dalam dokumen usulan teknis dari penyedia jasa.

3. Rencana jadwal pelaksanaan kegiatan konsultan.


Rencana kegiatan Team Supervisi sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan fisik yang
dilaksanakan oleh kontraktor diuraikan pada Bab Metodologi pelaksanaan supervisi.
Kerangka Acuan Kerja 8
Pengawasan Pembangunan Jembatan Anggana Menuju Kutai Lama

BAB III
METODOLOGI PENGAWASAN

A. UMUM

Pekerjaan pengawasan secara umum dilakukan untuk menjamin agar penyelesaian Pekerjaan
konstruksi pada Sub Kegiatan Pengawasan Pembangunan Jembatan Anggana Menuju Kutai
Lama, ini sesuai dengan mutu yang disyaratkan dan selesai tepat pada waktunya serta tidak
menyimpang dari spesifikasi teknis yang ada dalam kontrak.
Untuk menjalankan tugas tersebut ada beberapa langkah kunci yang harus ditempuh yaitu :

1. Pengendali Anggaran dan Biaya


Dalam hal ini penggunaan kuantitas dan biaya pekerjaan yang tersedia harus betul-betul
dicermati sehingga bisa efektif.
2. Pengendalian Progres Fisik
Pengarahan terhadap metode pelaksanaan dan penjadwalan sesuai dengan acuan dalam
dokumen kontrak.
3. Pengendalian Kualitas dan Kuantitas Pekerjaan
Mengikuti persyaratan yang tercantum dalam dokumen kontrak, SNI, spesifikasi teknis, dan
peraturan serta ketentuan lainnya.
4. Pengawasan terhadap K3 dan Lingkungan.
Bahwa dalam pelaksanaan kegiatan ini konsultan pengawas wajib melakukan pengawasan
terhadap penerapan prinsip-prinsip K3 (Keselamatan dan kesehatan kerja) dan lingkungan
selama pelaksanaan kontruksi..
5. Koordinasi dan Kerja Sama
Konsultan senantiasa mengadakan koordinasi dengan Direksi Pekerjaanserta menjalin
hubungan yang baik dengan semua pihak yang terkait dalam struktur organisasi kegiatan
6. Penugasan Personil
Personil yang akan ditempatkan di lokasi kegiatan harus mempunyai kualitas sesuai dengan
yang dibutuhkan dalam pelaksaaan lapangan.
Kerangka Acuan Kerja 9
Pengawasan Pembangunan Jembatan Anggana Menuju Kutai Lama

B. PROGRAM KONSULTAN SUPERVISI

Dalam melaksanakan tugas Konsultan Supervisi harus menyusun program kegiatan pengawasan
dan pengendalian pelaksanaan pada semua tahapan periode kerja karena masing-masing mempunyai
tahapan tersendiri. Adapun tahapan periode kerja selama masa pelaksanaan layanan jasa konsultansi
adalah:
1. Periode persiapan pelaksanaan layanan jasa konsultan
a. Setelah Surat Perintah Mulai Kerja diterbitkan, konsultan akan melaksanakan kegiatan
sebagai berikut ini:
➢ Pengadaan material dan perlengkapan untuk kebutuhankantor;
➢ Mobilisasi peralatan dan personil ke lokasi;
➢ Pengadaan sarana pendukung pekerjaan supervisi.
b. Penguasaan semua data dan dokumen kontrak fisik antara Pengguna Jasa dan
Penyedia Jasa.
c. Membuat formulir-formulir dokumen dan laporan yang akan digunakan selama masa
kontrak.

2. Periode pelaksanaan dalam kaitannya dengan kegiatan fisik


Pada periode ini ada beberapa tahapan kerja yang memerlukan pengawasan dan
pengendalian secara terus menerus yaitu :
a. Masa Mobilisasi

Kegiatan pada masa sebelum pelaksanaan pekerjaan konstruksi merupakan langkah awal yang

sangat penting bagi suksesnya pelaksanaan konstruksi karena pada periode ini segala sesuatu

menyangkut Evaluasi Desain, survey pengukuran di lapangan, pengambilan data teknis, rekayasa

lapangan maupun persiapan kontraktor akan dilakukan secara detail, antara lain :

I. Rapat Koordinasi dengan Direksi pekerjaan dan Kontraktor Pelaksana

Dalam hal inidi upayakan agar dapat saling menghormati dan mengerti akan tugas
dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya mewujudkan pelaksanaan
kegiatan.
II. Evaluasi Program Mobilisasi Kontraktor
Dalam hal ini akan dilaksanakan pemeriksaan terhadap hal-hal sebagai berikut ini :
➢ Jadwal mobilisasi alat dan daftar personil yang dilibatkan dalam pekerjaan.
➢ Realisasi mobilisasi alat dan personil serta pengadaan kantor/direksi keet,
areal stock pile material maupun base camp.
➢ Realisasi pemenuhan kontrak atas fasilitas untuk pemilik dan team supervisi.
Kerangka Acuan Kerja 10
Pengawasan Pembangunan Jembatan Anggana Menuju Kutai Lama

III. Evaluasi Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

Dalam hal ini konsultan pengawas harus memeriksa kontraktor pelaksana


dalammembuat jadwal pelaksanaan dengan memperhatikan waktu yang tersedia,
jenis dan volume pekerjaan yang diselesaikan, serta ketergantungan antara kegiatan
atau pekerjaan tersebut maupun aspek lain yang mempengaruhi jalannya
penyelenggaraan kegiatan seperti kondisi alam, lingkungan dan musim.
Jadwal pelaksanaan ini sangat penting, mengingat nantinya digunakan sebagai
alat untuk mengevaluasi kemajuan kegiatan, guna memperbandingkan realisasi
dan rencana, sehingga perlu diadakan penekanan dan pemeriksaan secara teliti
terhadap jadwal pelaksanaan yang diajukan oleh kontraktor.

IV. Evaluasi Gambar Rencana dan Kerja serta Spesifikasi Teknis

Ada kemungkinan tidak sesuainya gambar rencana dengan kondisi lapangan pada
saat diadakan tinjauan lapangan, yang disebabkan oleh :
➢ Gambar rencana dibuat jauh sebelum pelaksanaan konstruksi sehingga
terdapat beberapa bagian gambar rencana yang tidak sesuai lagi;
➢ Perbedaan detail hasil produk dokumen perencanaan;
➢ Perbedaan penggunaan alat ukur;
➢ Perubahan kondisi eksisting dikarenakan faktor alam ataupun manusia.

Dengan kondisi tersebut maka konsultan pengawas diharapkan untuk membantu


Direksi Pekerjaan (PPK) dan Kontraktor Pelaksana dalam melakukan evaluasi
desain dan rekayasa lapangan, dengan melakukan:
- Membantu pelaksanaan survey pengukuran kontur topografi di lokasi
pekerjaan;
- Mengawasi pengambilan data-data teknis yang diperlukan di lokasi pekerjaan
sesuai dengan konstruksi penanganan pekerjaan, misalnya: data hidrologi,
data penyelidikan tanah dan lain-lain.
- Mengkaji gambar desain dan data lainnya untuk kemudian dituangkan dalam
gambar kerja (shop drawing).
- Membuat kajian dan analisa draft justifikasi teknis terhadap
permohonan/pengajuan perubahan dan review desain oleh kontraktor
pelaksana.
Kerangka Acuan Kerja 11
Pengawasan Pembangunan Jembatan Anggana Menuju Kutai Lama

V. Evaluasi Terhadap Hasil Test Mutu


Team supervisi meneliti kelayakan alat, melakukan kontrol terhadap kalibrasi alat
ukur dan mutu bahan-bahan yang akan dipakai, material menurut spesifikasi teknis
yang ada serta senantiasa mengikuti pelaksanaan rencana kendali mutu kontrak
dan memeriksa data hasil pekerjaan yang telah dilakukan.

b. Masa Pelaksanaan Pekerjaan Fisik

Pada tahap ini tugas Team Supervisi pada prinsipnya antara lain adalah sebagai berikut :
I. Pengawasan Kuantitas Pekerjaan

Tugas utama pengawasan kuantitas pekerjaan ini ada pada Pengawas Lapangan
(Inspector) yang mendapat arahan dari Site Engineer, sehingga mereka harus
paham betul masalah aturan dan cara pembayaran yang ada dalam spesifikasi.
Disini pengawas lapangan dan juru ukur harus senantiasa mengikuti data-data
yang berhubungan langsung dengan volume pekerjaan yang menjadi tanggung
jawabnya sehingga dapat dikendalikan.
Yang perlu diperhatikan lagi adalah volume yang tersedia dalam
daftarkuantitasdan harga apabila terjadi kekurangan/keterlambatanmaka
Pengawas Lapangan harus segera memberi laporan kepada Direksi Pekerjaan.

II. Pengawasan Mutu Pekerjaan

Konsultan supervisi juga diwajibkan untuk melakukan pengawasan terhadap mutu


dan kualitas terhadap pelaksaan tiap-tiap item pekerjaan sesuai dengan ketentuan
Spesifikasi teknis, SNI dan petunjuk teknis lainnya.

III. Pengawasan Pelaksanaan K3 dan aspek lingkungan di lapangan


Konsultan supervisi juga diwajibkan melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan konstruksi secara komprehensif sesuai dengan prosedur dan
program Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) serta aspek lingkungan di lokasi
pekerjaan selama pelaksanaan konstruksi.

IV. Pengawasan Biaya (Cost Control)


Pengawasan dan pengendalian biaya yang ada sangat erat hubungannya dengan
pengendalian prestasi kuantitas dan kuantitas pekerjaan, karena pada umumnya
kontrak menggunakan sistem harga satuan maka pengendalian kuantitas juga
merupakan pengendalian anggaran.
Kerangka Acuan Kerja 12
Pengawasan Pembangunan Jembatan Anggana Menuju Kutai Lama

V. Pengawasan Aspek Administrasi Teknis dan Kontrak


Guna menunjang kerja dan proses penyelenggaraan pelaksanaan kegiatan perlu
diciptakan tertib administrasi, adapun hal – hal utama yang harus mendapat
perhatian khusus antara lain adalah :
1. Pemeriksaan terhadap surat ijin bekerja (Request For Work)
Kontraktor harus mengajukan permintaan untuk memulai suatu pekerjaan dari
suatu tahapan konstruksi pada team supervisi untuk diteliti segala sesuatunya
yang berhubungan dengan pekerjaan bersangkutan untuk mendapatkan
persetujuan mulai kerja, tanpa ada persetujuan dilarang memulai pekerjaan.
Untuk itu dalam mengajukan Request For Work tersebut harus dijelaskan hal-
hal antara lain:
➢ Konstruksi yang akan dikerjakan;
➢ Lokasi Pekerjaan;
➢ Tenaga, alat dan bahan yang dipakai;
➢ Volume pekerjaan;
➢ Material sesuai dengan spesifikasi;
➢ Kondisi konstruksi sebelumnya (eksisting) maupun perkiraan waktu
penyelesaian;
➢ Penggunaan prinsip-prinsip K3 dan aspek lingkungan.
2. Menyiapkan format yang akan di pakai dan surat-surat instruksi berkaitan
dengan dokumen kontrak. Hal ini dilaksanakan agar proses pelaksanaan
administrasi dapat terekam secara sistematis dan pengendalian terhadap
pelaksanaan pekerjaan berlangsung dengan baik.
3. Penelitian Sertifikat Pembayaran dan Sertifikat Bulanan
Team Supervisi harus memeriksa serta meneliti sertifikat pembayaran dan
sertifikat bulanan dalamsetiap angsuran pembayaran yang diajukan kontraktor
sesuai dengan prestasi pekerjaan.
4. Amandemen/Perubahan Kontrak
Apabila selama jangka waktu pelaksanaan terdapat hal-hal yang tidak sesuai
dokumen kontrak terutama dalam kaitannya dengan volume atau biaya harus
ada perintah perubahan dari pemilik.Jika perubahan itu bersifat mendasar
termasuk perubahan spesifikasi teknis serta anggaran yang melebihi biaya
kontrak harus dibuat addendum, Konsultan Supervisi nantinya diharuskan
melakukan kajian/analisa dan pembuatan draf justifikasi teknis terhadap
pelaksanaan perubahan desain, volume, penambahan waktu ataupun
Kerangka Acuan Kerja 13
Pengawasan Pembangunan Jembatan Anggana Menuju Kutai Lama

perubahan - perubahan kontrak lainnya. Amandemen Kontrak merupakan


bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan dokumen kontrak.

VI. Pengendalian Progress Pelaksanaan Pekerjaan Kontraktor

Mengingat proses pembangunan pada hakekatnya merupakan rangkaian


kegiatan untuk mewujudkan suatu produk maka diperlukan pengendalian pada
setiap periode kerja untuk suatu tahapan konstruksi tertentu agar tidak
menyimpang dari spesifikasi dan tepat waktu. Untuk maksud tersebut maka
dalam proses penyelenggaraan pelaksanaan kegiatan perlu diadakan Site
Meeting secara berkala dengan melibatkan unsur pelaku kegiatan yang berperan
langsung, antara lain :
➢ Kontraktor Pelaksana
➢ Konsultan Supervisi
➢ Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) sebagai Direksi Pekerjaan (owner) dari
unsur Pengguna Jasa

Pertemuan/rapat kunjungan lapangan diadakan untuk membicarakan,


menampung dan membahas serta memecahkan masalah yang timbul dalam
pelaksanaan yang tidak sesuai dengan kontrak.

Dalam proses pengendalian ini team supervisi akan melakukan hal-hal, antara
lain sebagai berikut :
➢ Pengawasan terhadap prestasi kemajuan pekerjaan dan melakukan
tindakan-tindakan yang tepat serta cepat terhadap hal-hal yang tidak sesuai
spesifikasi
➢ Pengawasan terhadap kebenaran dimensi produk kerja, kualitas dan
kuantitas material serta peralatan yang digunakan selama melaksanakan
kegiatan.
➢ Memberi petunjuk, perintah mengenai pekerjaan yang dikerjakan oleh
kontraktor agar sesuai kontrak.
➢ Memberi masukan terhadap pelaksanaan K3 serta pemantauan dan
pengeloaan lingkungan.
Kerangka Acuan Kerja 14
Pengawasan Pembangunan Jembatan Anggana Menuju Kutai Lama

c. Masa Akhir Pelaksanaan

Pada akhir masa pelaksanaan, kontraktor diwajibkan membuat As-built Drawing (gambar
terlaksana) yang merupakan salah satu persyaratan dasar pembayaran terakhir. Team
Supervisi bertanggung jawab untuk memeriksa kebenaran gambar terlaksana tersebut
dan memberikan persetujuan bahwa gambar tersebut mencerminkan kenyataan di
lapangan yang telah dikerjakan kontraktor. Supaya pada saat akhir pekerjaan tidak terlalu
membebani tugas yang harus diselesaikan maka As-Built Drawing harus disiapkan
seiring dengan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
Kerangka Acuan Kerja 15
Pengawasan Pembangunan Jembatan Anggana Menuju Kutai Lama
BAB IV
MANAJEMEN PELAKSANA SUPERVISI

A. TUGAS-TUGAS TIM SUPERVISI

Tugas-tugas tim konsultan supervisi sekurang-kurangnya dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Mengadakan inspeksi dan pengawasan secara kontinyu terhadap aspek teknis, kuantitas dan
kualitas serta K3 dan aspek lingkungan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sedang
berlangsung, untuk menjamin bahwa seluruh pelaksanaan pekerjaan telah sesuai dengan
dokumen kontrak.
2) Membantu melakukan pengendalian biaya dan waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
kegiatan.
3) Membantu Pengguna Jasa dalam menerbitkan instruksi yang diperlukan kepada kontraktor
Pelaksana sebagai pertanggung jawaban teknis Konstruksi yang disampaikan oleh Pengguna
Jasa serta menjamin bahwa seluruh pekerjaan dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku
dalam dokumen kontrak.
4) Membantu menjaga agar capaian program yang dilaksanakan dapat berjalan sesuai rencana
yang disetujui.
5) Membantu memberikan petunjuk dan pengarahan kepada kontraktor dalam segala hal
sehubungan dengan interpretasi dokumen kontrak, kontrol kualitas dan hal lainnya yang
berhubungan dengan penyesuaian kontrak maupun progress kegiatan.
6) Melakukan asistensi, kajian dan analisa teknis serta justifikasi teknis terhadap usulan perubahan
kontrak yang diajukan oleh kontraktor pelaksana.
7) Membantu dalam pemeriksaaan terhadap semua pelengkapan kontraktor berupa gudang,
peralatan dan akomodasi lainnya untuk menjamin agar sesuai dengan pernyataan yang ada
dalam dokumen kontrak.

8) Membantu pelaksanaan serah terima pekerjaan pada saat selesainya pelaksanaan pekerjaan
dan memberikan laporan fisik pekerjaan yang telah selesai dengan baik serta dapat diterima
oleh Pengguna Jasa serta mengadakan pengecekan maupun persetujuan terhadap As-built
Drawing pekerjaan yang telah selesai sebelum memberikan laporan penyelesaian kepada
Pengguna Jasa.

B. ORGANISASI TEAM SUPERVISI

Untuk melaksanakan tugas-tugas supervisi, diperlukan sarana manajemen berupa Field


Supervision Team yang merupakan suatu organisasi lapangan dari para supervisor yang akan
Kerangka Acuan Kerja 16
Pengawasan Pembangunan Jembatan Anggana Menuju Kutai Lama
melaksanakan tugas Layanan Jasa Konsultan.
Struktur organisasi team supervisi harus mampu melayani keperluan kegiatan terutama
menyangkut aspek Pengawasan Teknis sehingga hubungan kontraktual maupun operasional dari
semua unsur yang terlibat langsung dan tidak langsung sebagai pelaku dalam penyelenggaraan
kegiatan dapat berjalan lancar.
Untuk itu dalam membentuk Struktur Organisasi Field Supervision Team pada kegiatan ini mengacu
kepada beberapa hal sebagai berikut :
❖ Mekanisme Kerja Team Supervisi.
❖ Mutu Kerja yang ditargetkan.
❖ Jenis konstruksi dan volume pekerjaan.
❖ Kapasitas personil dan fasilitas yang tersedia.

Dengan memperhatikan hal- hal tersebut diatas yang merupakan parameter praktis penentu
terciptanya struktur organisasi Team Supervisi yang mampu menghasilkan produk kerja optimal
dengan dan efektif.
Adapun komposisi personil team supervisi dalam menangani pekerjaan ini terdiri dari :
1. Site Engineer (SE)
2. Ahli K3
3. Inspector
4. Tenaga Administrasi

C. MEKANISME KERJA KONSULTAN PENGAWAS.

Untuk menciptakan suatu produk kerja yang optimal menyangkut aspek Pengawasan Pekerjaan,
diperlukan proses berupa rangkaian tahapan kerja personil disetiap jenjang struktural dalam suatu
kerangka jaringan tata cara kerja sama dengan teratur dan kontinyu.

Dengan demikian perlu adanya mekanisme kerja didalam suatu tata hubungan yang bulat atas teknik
kerja, prosedur kerja dan metode kerja tertentu untuk dapat membuat para personil bekerja serta
kerja sama sesuai ketentuan yang telah digariskan.
Dengan mengacu pada bagan tersebut maka mekanisme kerja team supervisi adalah sebagai
berikut :
1. Kontraktor diminta membuat work request dan disampaikan kepada konsultan untuk bisa
diperiksa sebelum mendapat persetujuan Pengguna Jasa .
Adapun pengecekan atas Work Request tersebut meliputi antara lain:
❖ Kebenaran Shop drawing.
Kerangka Acuan Kerja 17
Pengawasan Pembangunan Jembatan Anggana Menuju Kutai Lama
❖ Kesiapan Kondisi lingkungan lokasi pekerjaan berdasarkan metode pekerjaan dan
standar K3 dan aspek lingkungan.
❖ Kesiapan Material bahan Konstruksi.
❖ Kesiapan Peralatan di lapangan.
❖ Kesiapan Tenaga Kerja untuk pelaksanaan kegiatan.
Jika semua sudah siap maka Work Request ditanda tangani oleh konsultan supervisi dan
selanjutnya diajukan kepada Pengguna Jasa untuk mendapat persetujuan.
2. Site Engineer beserta seluruh staf Pengawas Lapangan senantiasa membuat catatan harian
bilamana ada hal-hal yang dianggap penting.
3. Diadakan rapat rutin untuk menentukan prestasi kemajuan pekerjaan yang telah dicapai.
4. Site Engineer membuat laporan kepada Pengguna Jasa secara bulanan dan akhir kegiatan.
5. Setiap bulan berikutnya, Site Engineer berdasarkan laporan dari Pengawas lapangan,
menyiapkan laporan bulanan. Dengan adanya suatu mekanisme kerja yang akurat akan mudah
dilaksanakan kontrol pada setiap jenjang dan tahapan konstruksi sehingga deviasi dapat
terdeteksi.

D. PERALATAN

Agar keberadaan Team Supervisi pada kegiatan ini dapat dirasakan manfaat atas perannya maka
team ini harus didukung dengan peralatan yang dapat menunjang pelaksanaan di lapangan, antara
lain:
- Kendaraan roda 4
- Kendaraan roda 2
- Komputer/laptop
- Printer
- Kamera video dan foto
- Alat komunikasi (telephone/handphone/faximile/modem internet)
- Alat tulis dan perabot kantor yang menunjang pelaksanaan kegiatan.
Kerangka Acuan Kerja 18
Pengawasan Pembangunan Jembatan Anggana Menuju Kutai Lama

E. URAIAN TUGAS PERSONIL TEAM SUPERVISI.

Agar keberadaan Team Supervisi pada kegiatan ini dapat dirasakan manfaat atas perannya maka
team ini harus didukung oleh tenaga yang cakap, loyal dan ahli pada bidangnya masing -masing
sehingga misi konsultan sebagai pengontrol dinamis, motoris dan pengarah kerja terhadap kontraktor
dapat diwujudkan.

Adapun uraian tugas masing-masing personil team supervisi adalah sebagai berikut :

1. SITE ENGINEER (SE)


Jumlah Personil yang dibutuhkan : 1 (satu) orang
Persyaratan : Pendidikan Sarjana (S1) Teknik Sipil
Memiliki Sertifikasi Tenaga Ahli dengan kualifikasi sebagai Ahli Teknik Jembatan - Madya
Memiliki Pengalaman kerja minimal 5 (lima) tahun pada bidang yang sesuai.

Tugas Site Engineer adalah bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan pengawasan
kegiatan dan pengambil kebijakan serta keputusan apabila ada permasalahan di lapangan.
❖ Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan dengan Pengguna Jasa dan Kontraktor
Pelaksana.
❖ Memeriksa dan mengevaluasi seluruh dokumen dan data kegiatan supervisi.
❖ Mengadakan rapat/pertemuan maupun presentasi dengan Pengguna Jasa
maupuninstansi terkait dalam rangka mengevaluasi pelaksanaan tugas konsultan dalam
pengawasan pekerjaan di lapangan.
❖ Melakukan kontrol terhadap rencana mutu kontrak dan kuantitas pekerjaan, pengendalian
waktu dan biaya dalam tahapan konstruksi.
❖ Membantu pelaksanaan survey dan pengambilan data yang diperlukan dalam rekayasa
lapangan.
❖ Mengawasi pelaksanaan Rencana Mutu Kontrak dan mengontrol penerapan aspek K3 dan
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan.
❖ Menyiapkan laporan hasil kajian analisis teknis beserta rekomendasi teknis (justifikasi
teknis) yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan konstruksi pekerjaan.
❖ Mengevaluasi prosedur kerja yang diajukan oleh kontraktor dan evaluasi hasil pekerjaan
(peforma pekerjaan) dilapangan.

❖ Menyusun struktur organisasi pekerjaan dan jadwal pelaksanaan kegiatan.


❖ Menyampaikan dan menandatangani semua laporan-laporan yang menjadi tanggung
jawab konsultan.
Kerangka Acuan Kerja 19
Pengawasan Pembangunan Jembatan Anggana Menuju Kutai Lama

❖ Bertanggung jawab atas ketepatan waktu penyampaian semua laporan-laporan yang


menjadi tanggung jawab konsultan.
❖ Bertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan kegiatan supervisi di lapangan

2. AHLI K3
Jumlah Personil yang dibutuhkan : 1 (satu) orang
Persyaratan : Pendidikan Sarjana (S1)
Memiliki Sertifikasi Tenaga Ahli dengan kualifikasi sebagai Ahli K3 Konstruksi - Muda
Memiliki Pengalaman kerja minimal 3 (Tiga) tahun pada bidang yang sesuai.

Tugas Ahli K3 adalah memastikan bahwa aspek keamanan, kesehatan, keselamatn dan
lingkungan sudah tersedia dan diterapkan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
❖ Mengidentifikasi dan memetakan potensi bahaya yang mungkin terjadi di lingkungan kerja.
❖ Menyusun rencana program keselamatan dan kesehatan kerja meliputi upaya preventif dan
upaya korektif.
❖ Membuat dan memelihara dokumen terkait kesehatan dan keselamatan kerja.
❖ Mengevaluasi insiden kecelakaan yang mungkin terjadi, serta menganalisa akar masalah
termasuk tindakan preventif dan korektif yang diambil.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, juga dibutuhkan tenaga pendukung yaitu:

3. INSPEKTUR
Jumlah Personil yang dibutuhkan : 2 (dua) orang
Persyaratan : Pendidikan Sarjana (S1) Teknik Sipil
Memiliki Pengalaman kerja minimal 3 (Tiga) tahun pada bidang yang sesuai.

Tugas Inspektur adalah sebagai berikut :

❖ Mengawasi kesesuaian pelaksanaan konstrusi dengan dokumen kontrak, mencatat


kemajuan pekerjaan, hambatan dan kendala yang terjadi di lapangan, yang dijadikan
pedoman, serta peraturan standard dan pedoman teknis yang berlaku.
❖ Pengawasan yang dilakukan harus telah mengakomodasi batasan – batasan yang telah
diberikan oleh PPK sebagai direksi pekerjaan (owner), termasuk melalui KAK ini, seperti
dari segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang akan
diwujudkan.
❖ Hasil akhir dari kegiatan Pengawasan berupa laporan kegiatan pelaksanaan setiap hari
secara detail, berhubungan erat dengan kualitas dan standar bangunan yang
dipersyaratkan.
Kerangka Acuan Kerja 20
Pengawasan Pembangunan Jembatan Anggana Menuju Kutai Lama

❖ Sebagai kepala kegiatan supervisi di lapangan.


❖ Mengevaluasi pelaporan progres pekerjaan fisik di lapangan.
❖ Bertanggung jawab atas ketepatan waktu penyampaian semua laporan- laporan yang
menjadi tanggung jawab konsultan.
❖ Berkoordinasi dengan Direksi pekerjaan dalam rangka supervisi di lapangan.
❖ Mengawasi pelaksanaan Rencana Mutu Kontrak dan mengontrol penerapan aspek K3 dan
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan.

4. STAF ADMINISTRASI berjumlah 1(satu) orang, dengan kualifikasi pendidikan SMA


Semua Jurusan dengan pengalaman minimal 3 (tiga) tahun. Agar lebih jelasnya tugas dari seluruh
Tenaga Konsultan Supervisi, maka selanjutnya dapat diuraikan mencakup, tetapi tidak hanya
terbatas pada hal-hal sebagai berikut :
a) Berkedudukan dilokasi kegiatan yang menjadi wilayah tugas.
b) Mengikuti petunjuk dan persyaratan yang telah ditentukan terutama menyangkut
sebagai berikut :
❖ Inspeksi pengawasan/supervisi secara teratur untuk melaksanakan monitoring kondisi
pekerjaan dan mengadakan perbaikan agar pekerjaan dapat direalisasikan sesuai
dengan ketentuan dan persyaratan yang berlaku.
❖ Penafsiran yang benar tentang gambar standar dan spesifikasi.
❖ Metode pelaksanaan yang tepat untuk tiap jenis pekerjaan sesuai kondisi lapangan.
❖ Metode pelaksanaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip K3 dan aspek lingkungan.
❖ Metode pengukuran kuantitas dan kualitas Pekerjaan yang benar sesuai dokumen
kontrak tentang cara pengukuran dan pembayaran.
c) Membuat pernyataan penerimaan (Acceptance) atau penolakan (Rejection) material dan
produk pekerjaan.
d) Melakukan pemantauan dengan ketat atas prestasi kontraktor dan segera melaporkan
kepada
Pengguna Jasa apabila kemajuan pekerjaan ternyata mengalami keterlambatan
terhadap rencana serta membuat saran-saran penanggulangan maupun perbaikan.
e) Menyusun laporan bulanan tentang kemajuan fisik.
f) Memeriksa dan menandatangani dokumen sertifikat pembayaran.
g) Memeriksa dan menandatangani dokumen-dokumen pengendalian mutu dan
kuantitas pekerjaan.
h) Melakukan dokumentasi pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
Kerangka Acuan Kerja 21
Pengawasan Pembangunan Jembatan Anggana Menuju Kutai Lama

Dalam melaksanakan tugasnya Site Engineer dibantu oleh Ahli K3, Inspektur, dan tenaga
pendukung diantaranya Staf Administrasi dalam melaksanakan kegiatan harian agar pelaksanaan
pekerjaan dilakukan dengan benar oleh Kontraktor sehingga akan dihasilkan mutu dan produk
pekerjaan konstruksi yang memenuhi spesifikasi yang diisyaratkan. Tugas dan tanggung jawab teknis
pendukung antara lainsebagai berikut:
a. Seluruh Personil Pengawas lapangan berkedudukan dilokasi pekerjaan tempat
ditugaskan.
b. Site Engineer, Inspector membantu Direksi Pekerjaan dalam melaksanakan kegiatan
pengawasan pelaksanaan fisik secara terus menerus dilokasi pekerjaan mengikuti
spesifikasi yang tercantum.
c. Material Technician, melaksanakan kegiatan pengawasan test-test baik di laboratorium
maupun dilapangan yang dilaksanakan oleh Kontraktor pelaksana.
d. Setiap hari meringkas semua kegiatan konstruksi, mencatat data, material yang dikirim ke
lapangan, tenaga kerja, peralatan, pekerjaan yang selesai, jumlah jam kerja efektif,
permasalahan yang timbul serta cara penyelesaiannya dituangkan dalam laporan harian.
e. Membuat foto dokumentasi terhadap semua item pekerjaan, dan aspek-aspek lainnya
yang terjadi di lapangan selama pelaksanaan kegiatan dan bahan serta produk konstruksi
maupun lainnya yang dirasakan perlu.
f. Mengecek bahan yang dikirim ke lapangan apakah sudah sesuai dengan spesifikasi atau
belum.
g. Menolak bahan dan produk konstruksi yang tidak sesuai dengan persyaratan dalam
gambar dan spesifikasi teknis.
h. Menyiapkan laporan dan mengkonsultasikannya dengan Site Engineer.
i. Menguasai spesifikasi teknis agar dapat memberikan pengarahan, petunjuk maupun
perintah kepada kontraktor sehubungan dengan pelaksanaan fisik dilapangan dan tidak
menyimpang dari kontrak.
j. Mengawasi kebenaran dimensi, kualitas bahan maupun produk konstruksi dan peralatan
yang dipakai selama pelaksanaan dilapangan.
k. Mengawasi terhadap pelaksanaan program Rencana Mutu Kontrak dan Keamanan dan
Kesehatan Kerja (K3) dan aspek lingkungan.
l. Mengawasi secara kontinyu kemajuan pelaksanaan pekerjaan serta mengambil tindakan-
tindakan yang tepat dan cepat agar batas waktu yang tercantum dalam kontrak
terpenuhi.
Kerangka Acuan Kerja 22
Pengawasan Pembangunan Jembatan Anggana Menuju Kutai Lama

m. Memberikan informasi kepada Site Engineer atas semua hasil pelaksanaan secara rutin,
kecuali terjadi pekerjaan yang tidak sesuai dokumen kontrak harus dilaporkan pada hari
itu juga, semua dilaksanakan secara tertulis.
n. Dapat bekerja sama dengan semua unsur kegiatan dalam melaksanakan tugasnya.
o. Seluruh staf konsultan supervisi dalam melaksanakan tugasnya diarahkan Site Engineer.
p. Berkoordinasi dengan pihak pengguna jasa/owner pekerjaan (Direksi).
Kerangka Acuan Kerja 23
Pengawasan Pembangunan Jembatan Anggana Menuju Kutai Lama
BAB V
PENUTUP

Demikian hal-hal yang dapat kami sampaikan lewat Kerangka Acuan Kerja sebagai salah satu
bahan evaluasi dalam mengikuti proses Seleksi Umum Jasa Konsultan Supervisi pada Sub Kegiatan
Pengawasan Pembangunan Jembatan Anggana Menuju Kutai Lama.

Dengan harapan semoga Kerangka Acuan Kerja ini mampu menjadi acuan atas pelaksanaan
supervisi yang baik sehingga hasil Pekerjaan kelak dapat memenuhi tuntutan akan kebutuhan sesuai
rencana semula.

Akhir kata kepada semua pihak yang telah memberi dukungan dan perhatian serta kepercayaan
kepada kami untuk ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan ini, kami sampaikan ucapan terima
kasih.

Tenggarong, 10 Juni 2021

Pejabat Pembuat Komiten

ARYA ADITYA WS, ST.


NIP. 19810814 201101 1 001

Anda mungkin juga menyukai