KATA PENGANTAR
Puji syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita nikmat dan kemudahan dalam hidup kita.
Dan kita senantiasa berdoa agar selalu mendapat kemudahan dalam menjalankan pekerjaan yang sedang kita lakukan.
Laporan pendahuluan pada Pekerjaan Jasa Konsultansi Pengawas Belanja Modal Gedung Kantor (Pembanunan
Gedung Perpusatakaan Kab. Serdang Bedagai) dengan nomor kontrak : 02/SPK-PPK/DAK-KONS/DPK-SB/IV/2022
tanggal 18 April 2022 ini dibuat untuk memberikan gambaran langkah-langkah awal dilapangan yang akan dilakukan
oleh Penyedia Jasa dalam melaksanakan kegiatan pengawasan ini.
Demikian laporan Pendahuluan Pekerjaan Jasa Konsultansi Pengawas Belanja Modal Gedung Kantor (Pembanunan
Gedung Perpusatakaan Kab. Serdang Bedagai) ini dibuat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya kami ucapkan terima
kasih.
Satria Darma, ST
Site Engineer
i
LAPORAN PENDAHULUAN
JASA KONSULTANSI PENGAWAS
BELANJA MODAL BANGUNAN GEDUNG KANTOR
DAFTAR ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
2.7.5. Arsip 12
ii
LAPORAN PENDAHULUAN
JASA KONSULTANSI PENGAWAS
BELANJA MODAL BANGUNAN GEDUNG KANTOR
4.2 Saran 17
iii
LAPORAN PENDAHULUAN
JASA KONSULTANSI PENGAWAS
BELANJA MODAL BANGUNAN GEDUNG KANTOR
BAB I
GAMBARAN UMUM PROYEK
Pembangunan Fasilitas umum/sosial dampak memberikan dampak positif bagi masyarakat karena
diharapkan dapat digunakan sebagai fasilitas sarana dan prasarana umum dalam berbagai kegiatan.
Pembangunan ini salah satunya harus dapat menyesuaikan dengan keperluan yang dibutuhkan baik itu
dari aparatur pemerintah dan juga masyarakat. Pembangunan/Revitalisasi prasarana fasilitas umum/sosial
ini sangat menunjang dan bermanfaat besar dalam menampung berbagai kegiatan pelayanan masyarakat
yang berada di Kab. Serdang Bedagai khususnya.
Dalam hal ini Jasa Konsultan Supervisi/Pengawas diperlukan untuk melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan Pembangunan/Revitalisasi Prasarana Fasilitas Umum/Fasilitas Sosial agar setiap pekerjaan
fisik yang dilaksanakan mendapatkan kualitas pelaksanaan yang baik sesuai dengan desain yang telah
ditetapkan. Untuk mencapai hasil dan mutu sesuai yang disyaratkan, diperlukan pekerjaan supervisi dari
Konsultan Supervisi untuk melaksanakan kegiatan pengawasan guna mengendalikan kegiatan lapangan
dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
1
LAPORAN PENDAHULUAN
JASA KONSULTANSI PENGAWAS
BELANJA MODAL BANGUNAN GEDUNG KANTOR
Maksud diadakannya Jasa Konsultan ini adalah untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
pekerjaan Pembangunan/Revitalisasi Prasarana Fasilitas Umum/Fasilitas Sosial dan persiapan-
persiapannya.
Dengan adanya Jasa Konsultansi diharapkan akan diperoleh pelaksanaan pekerjaan yang lebih efektif,
lebih efisien, lebih terkendali, dan dapat memberikan dampak buruk yang minimal; hasil pekerjaan yang
bermutu baik sesuai spesifikasi; hasil pekerjaan yang berfungsi efektif serta operasi dan pemeliharaan
yang efisien. Berikut dapat diuraikan maksud dan tujuan pengawasan pekerjaan:
1 Membantu PPK di dalam melakukan pengawasan teknis terhadap kegiatan pekerjaan konstruksi
di lapangan yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi (Kontraktor), berhubung adanya
keterbatasan tenaga yang bersangkutan, baik dari segi jumlah maupun dari segi kualifikasinya.
2 Meminimalkan kendala-kendala teknis yang sering dihadapi oleh Penyedia Jasa Konstruksi di
lapangan dan menerapkan desain yang memenuhi persyaratan spesifikasinya.
3 Memberi kepastian dan jaminan kepada Pengguna Jasa bahwa pekerjaan yang dilaksanakan
oleh Penyedia Jasa Konstruksi (Kontraktor) sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan teknis
yang tercantum dalam dokumen kontrak.
4 Membantu menyelesaikan review desain, bilamana terdapat perbedaan antara desain yang ada
dengan kondisi di lapangan.
5 Tujuan Pengadaan Penyedia Jasa Konsultansi Supervisi ini, adalah pengendalian pelaksanaan
pekerjaan di lapangan untuk mendapatkan hasil pekerjaan konstruksi yang memenuhi
persyaratan yang tercantum di dalam spesifikasi (tepat mutu), dan dilaksanakan secara tepat
biaya serta tepat waktu.
2
LAPORAN PENDAHULUAN
JASA KONSULTANSI PENGAWAS
BELANJA MODAL BANGUNAN GEDUNG KANTOR
BAB II
PROFIL PEKERJAAN DAN KONSEP PENGAWASAN
3
LAPORAN PENDAHULUAN
JASA KONSULTANSI PENGAWAS
BELANJA MODAL BANGUNAN GEDUNG KANTOR
Uraian secara jelas pada rapat persiapan pelaksanaan ini, diantaranya : tujuan yang hendak dicapai,
sasaran pelaksanaan kegiatan termasuk percepatan pelaksanaan serta program pengendalian mutu,
waktu pelaksanaan serta output dari pelaksanaan kegiatan.
Setelah PCM, PPTK, Konsultan dan Kontraktor akan melaksanakan pengukuran lapangan. Adapun tujuan
dari pengukuran untuk:
o Menentukan kondisi lapangan yang sebenarnya. Jika berbeda dari desain, maka diperlukan lebih
banyak data lagi.
o Mengukur dan memeriksa kuantitas berdasarkan data yang terdapat pada Dokumen Kontrak.
o Mengambil foto lokasi eksisting bangunan dan penempatan rencana bangunan, hal ini penting sebagai
dokumen lokasi sebelum pelaksanaan pekerjaan.
o Setelah pemeriksaan lokasi pekerjaan dan perubahan kuantitas, Kontraktor dapat menyiapkan gambar
kerja. Ini bisa dalam bentuk perbaikan pada gambar asli dan menjadi dasar gambar terpasang pda
saat pelaksanaan pekerjaan.
Sesuai dengan titik-titik tetap dan titik ikat yang telah disediakan, Kontraktor harus secara teliti dan efektif
melakukan pengukuran letak pekerjaan dan membuat sistem pengendalian pengukuran. Untuk
menghindari kesalahan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi harus pula dibuat suatu tim pemeriksaan
rutin.
Direksi Lapangan Dinas Perpustakaan dan Arsip dan Konsultan Pengawas akan mendampingi Kontraktor
untuk menentukan titik tetap dan titik ikat yang diperlukan agar mereka segera dapat melaksanakan
pematokan terinci yang disyaratkan selama pelaksanaan proyek. Selama pelaksanaan pekerjaan
kontruksi, Konsultan Pengawas akan memeriksa, memperbaiki dan menyetujui setiap pekerjaan
pematokan terinci yang dilakukan Kontraktor.
Untuk mencegah timbulnya klaim dari Kontraktor dikemudian hari serta kemungkinan keterlambatan
pelaksanaan pematokan akibat kurangnya titik-titik acuan yang memadai, maka perlu ditetapkan garis
pusat konstruksi sebelum pekerjaan dimulai.
Guna pematokan ini dapat dilakukan dengan cara yang disarankan sebagai berikut:
o Menentukan kondisi lapangan yang sebenarnya, jika berbeda dari desain, maka diperlukan data
lebih banyak lagi.
o Setelah pematokan Kontraktor mulai dengan mobilisasi untuk melakukan rencana keseluruhan serta
pengaturan pekerjaan konstruksi.
4
LAPORAN PENDAHULUAN
JASA KONSULTANSI PENGAWAS
BELANJA MODAL BANGUNAN GEDUNG KANTOR
Konsultan pengawas harus membuat uraian kegiatan secara terinci yang sesuai dengan setiap bagian
pekerjaan pengawasan pelaksanaan yang dihadapi di lapangan, secara garis besarnya, yaitu:
1. Pekerjaan Persiapan
a. Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan pengawasan
3. Konsultasi
a. Melakukan konsultasi dengan PPTK untuk membahas segala masalah dan persoalan yang timbul
selama masa pembangunan.
b. Mengadakan rapat lapangan secara berkala, dengan PPK, Pelaksana Pekerjaan dengan tujuan
untuk membicarakan masalah dan persoalan yang timbul dalam pelaksanaan.
4. Laporan
a. Memberikan laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis kepada Pejabat Pembuat
Komitmen mengenai volume presentasi dan nilai bobot bagian-bagian pekerjaan yang akan
dilaksanakan oleh pelaksana konstruksi.
b. Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan.
5
LAPORAN PENDAHULUAN
JASA KONSULTANSI PENGAWAS
BELANJA MODAL BANGUNAN GEDUNG KANTOR
c. Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh pelaksana konstruksi terutama yang
mengakibatkan tambah dan berkurangnya pekerjaan, dan juga perhitungan serta gambar
konstruksi (Shop drawing) yang dibuat oleh pelaksana konstruksi.
5. Dokumen
a. Menerima dan memeriksa Berita Acara sehubungan dengan penyelesaian pekerjaan di lapangan.
Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan serta penambahan atau
pengurangan pekerjaan.
No Jabatan Komposisi
1. Site Engineer 1
menentukan apakah diperlukan review desain atau desain baru pada bagian-bagian
bangunan konstruksi;
melengkapi kekurangan-kekurangan gambar serta spesifikasi teknis dari bangunan.
Hasil kegiatan ini dapat digunakan untuk melakukan revisi terhadap dokumen kontrak dari
kontraktor atau dengan kata lain melakukan usulan amandemen atau addendum kontrak dari
kontraktor.
7
LAPORAN PENDAHULUAN
JASA KONSULTANSI PENGAWAS
BELANJA MODAL BANGUNAN GEDUNG KANTOR
b. Pekerjaan pengukuran:
PPK, Konsultan Pengawas dan Kontraktor harus mengadakan pengukuran kembali
terhadap lokasi - lokasi proyek dengan teliti untuk mengetahui batas-batas lokasi, dan letak
pohon-pohon dan bangunan yang tidak dibongkar yang disaksikan oleh PPK/Konsultan
Pengawas. Jika terdapat perbedaan antara gambar rencana dengan keadaan lapangan
yang sebenarnya, maka Konsultan Pengawas dan PPK akan mengeluarkan keputusan
tentang hal tersebut.
c. Pekerjaan galian:
8
LAPORAN PENDAHULUAN
JASA KONSULTANSI PENGAWAS
BELANJA MODAL BANGUNAN GEDUNG KANTOR
Dalam pekerjaan ini konsultan memastikan elavasi yang ada pada desain gambar. Hal ini
yang substansial yang sangat diperhatikan konsultan pengawas adalah dimensi galian.
Kedalaman semua galian harus mendapat pemeriksaan dan persetujuan PPK Lapangan.
Kontraktor wajib melaporkan hasil galian tanah yang selesai kepada PPK sebelum
pemasangan pondasi. Terhadap kemungkinan berkumpulnya air di dalam galian, baik pada
waktu menggali maupun pada waktu pengecoran saluran harus disediakan pompa air, untuk
menghindari terkumpulnya air tersebut. Kontraktor harus memperhatikan pengamanan
terhadap galian agar tidak longsor, dengan memberikan dinding pengaman sementara.
Semua tanah dari hasil pekerjaan galian, setelah mencapai jumlah tertentu harus segera
disingkirkan dari lokasi pekerjaan. Bagian-bagian yang diurug harus diurug dengan tanah
urugan yang bersih dari segala kotoran.
d. Pekerjaan urugan pasir:
Pada item ini konsultan pengawas memastikan ketebalan dari pasangan pasir tersebut.
e. Pekerjaan lantai kerja:
Pada item ini sudah lazim dilaksanakan pada pekerjaan fisik. Konsultan pengawas
memastikan ketebalan dari pasangan lantai kerja sesuai dengan desain gambar.
f. Pekerjaan pondasi:
Pada item ini ada beberapan pilihan pemakaian material, antara lain: pondasi pasangan
batu kali.
g. Secara teknis yang berhubungan pekerjaan pengecoran beton bertulang, konsultan
pengawas lebih memperhatikan hal-hal berikut:
Memastikan lahan sudah dalam kondisi bersih dan tidak hambatan serta sudah
dilakukan pengukuran kembali.
Pemakaian material seperti semen, dimana semen harus terlindung dari hujan,
penyerahan harus di dalam gudang berventilasi cukup serta tidak bocor, diletakkan di
atas lantai yang ditinggikan minimum 30 cm dari tanah.
Pemakian material seperti krikil/batu pecah, pasir dan air harus yang sudah ada
persetujuan dari PPK.
Material besi tulangan yang digunakan harus sesuai yang disyaratkan dan sudah ada
perstujuan dari PPK. Semua penulangan harus ditempatkan secara kokoh untuk
menghindari pergeseran selama pekerjaan. Ketinggian dan jarak lapis penutup harus
tepat dan ukuran besi tulangan sesuai dengan gambar rencana.
Untuk bekisting bahan yang dapat digunakan, misalnya: *) multiplek yang berkualitas
baik. Ketebalannya tergantung dari Persyaratan-persyaratan kualitas, kekuatan dan
deformasi. Ketebalan minimum papan 12 mm. *) Bekesting tidak boleh dipakai lebih
9
LAPORAN PENDAHULUAN
JASA KONSULTANSI PENGAWAS
BELANJA MODAL BANGUNAN GEDUNG KANTOR
dari 3 kali kecuali jika keadaannya masih baik setelah disetujui oleh PPK/konsultan
pengawas.
Untuk pekerjaan campuran beton konsultan pengawas harus memperhatikan
beberapa hal:
Bahan Pembantu (additives) jika ada persetujuan dari PPK.
Penjadwal pengecoran beton: Kontraktor sebelum pengecoran beton untuk bagian-
bagian yang penting Kontraktor diwajibkan memberitahu PPK serta mendapatkan
persetujuannya dari PPK.
Untuk pekerjaan pengangkutan dan pengecoran, Konsultan Pengawas harus
memperhatikan hal-hal berikut:
Beton harus diangkut dengan baik untuk menghindari terjadinya penguraian dari
komponen-komponennya serta tidak diperkenankan untuk mengangkut dengan
jarak yang terlalu jauh dari lokasi pengecoran.
Persiapan bekisting dan peralatan: Konsultan Pengawas harus melihat kondisi
agar semua kotoran dan lain-lain harus dibersihkan sebelum pengecoran. Semua
peralatan yang digunakan saat proses pengecoran beton dibasahi dengan air
bersih serta bebas dari beton keras, lemak dan sebagainya.
Kesiapan pengecoran beton: pengecoran beton dalam bikesting harus
diselesaikan sebelum beton mengeras, yaitu sebelum 30 menit pada keadaan
normal. Pengecoran harus dilakukan secara terus-menerus untuk satu bagian
pekerjaan, pemberhentian pengecoran tidak dibenarkan tanpa ada persetujuan
PPK. Sambungan-sambungan pengecoran yang terjadi harus memenuhi
persyaratan dalam PBI 1971. Pengecoran tidak boleh dilakukan waktu hujan
kecuali bila Kontraktor telah mengadakan persiapan untuk itu serta disetujui oleh
PPK.
10
LAPORAN PENDAHULUAN
JASA KONSULTANSI PENGAWAS
BELANJA MODAL BANGUNAN GEDUNG KANTOR
Dalam segala hal semua barang/bahan tersebut harus mendapat persetujuan dari Konsultan
Pengawas sebelum dimasukkan dalam pekerjaan. Sebab itu Kontraktor akan memeriksa sumber
semua bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan sebelum dikirim ke lokasi dan akan menyetujui
bahan-bahan tersebut sesudah benar-benar diuji dan memenuhi syarat.
Kualitas bahan diperiksa melalui suatu cara pengujian yang benar. Namun, Kontraktor harus
berusaha melalui cara lain untuk menilai, berdasarkan prinsip-prinsip desain, kualitas bahan dan
memutuskan apakah masih cocok digunakan untuk pekerjaan dimaksud.
Guna mempercepat kegunaan, Konsultan Pengawas dan PPK Dinas Perpustakaan dan Arsip akan
memberi petunjuk pada Kontraktor agar meminta persetujuan dahulu sebelum menempatkan pesanan
bahan, barang buatan dan peralatan yang menjadi bagian dari pekerjaan tetap, mengenai keterangan
lengkap dari bahan-bahan tersebut.
Apabila sudah diuji coba bahwa sumber dari bahan, barang buatan atau peralatan yang sebelumnya
tidak sesuai dengan yang ditetapkan, maka kontraktor akan diperintahkan untuk memasukkan
bahan/barang tersebut dari sumber lain yang disetujui oleh PPK Dinas Perpustakaan dan Arsip dan
Konsultan Pengawas.
2.7.2.Pengukuran Pekerjaan
Kuantitas yang dimaksud dalam daftar penawaran adalah perkiraan kuantitas pekerjaan, sebab itu
tidak boleh dianggap sebagai kuantitas pekerjaan yang benar untuk dilaksanakan oleh kontraktor
dalam hal memenuhi kewajibannya.
Semua pekerjaan yang diselesaikan sesuai rencana dan spesifikasi harus diukur oleh kontraktor dan
disaksikan oleh Konsultan Pengawas dan memeriksa dan menyetujui pengukuran tersebut.
Merupakan kewajiban Konsultan Pengawas untuk memeriksa catatan dan gambar pengukuran
pekerjaan yang disampaikan kontraktor untuk memperoleh persetujuan bahwa kuantitas serta kualitas
pelaksanaan pekerjaan benar-benar sesuai dengan persyaratan kontrak.
Untuk menghindari ataupun mengurangi masalah/tuntutan yang timbul dari pengukuran pekerjaan,
apabila perlu Konsultan Pengawas akan melaksanakan pengukuran bersama kontraktor.
11
LAPORAN PENDAHULUAN
JASA KONSULTANSI PENGAWAS
BELANJA MODAL BANGUNAN GEDUNG KANTOR
PPK akan menilai dan menyelesaikan melalui cara netral dibawah syarat-syarat kontrak setiap
tuntutan untuk pembayaran tambahan atau perpanjangan waktu yang menurut kontraktor berhak
menerima
2.7.5. Arsip
Guna acuan dikemudian hari dari proyek, direksi lapangan akan menyimpan catatan-catatan tetap
atau arsip dari hal-hal berikut selama jangka waktu pelaksanaan. Arsip ini akan diserahterimakan
kepada pemberi tugas pada saat selesainya proyek.
BAB III
KONSULTANSI PENGAWAS
12
LAPORAN PENDAHULUAN
JASA KONSULTANSI PENGAWAS
BELANJA MODAL BANGUNAN GEDUNG KANTOR
DEWAN DIREKSI
WAKIL DIREKTUR
Sanjaya Suryandika, ST.
SITE ENGINEER
Satria Darma, ST.
a. Kegiatan Pengawasan
Adapun cara pelaksanaan kegiatan “Jasa Konsultansi Supervisi Pembangunan/Revitalisasi
Prasarana Fasilitas Umum/Fasilitas Sosial Tahun Anggaran 2021” antara lain:
- Lingkup Pekerjaan Pengawasan/Supervisi meliputi hal-hal berkait secara garis besar adalah
Pengawasan/Supervisi terhadap Kualitas, kuantitas, Fungsi Pekerjaan, Keadaan Lingkungan,
dan Keadaan Sosial.
- Lingkup Kegiatan tersebut antara lain, adalah:
o Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan
dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan.
o Melakukan review design terhadap perkerjaan dilapangan (kontraktor) apabila ada
ketidaksesuai/ tidak dapat dilaksanakan sesuai dengan kontrak dan bertanggung jawab
terhadap review desain tersebut.
o Membuat Justifikasi Teknis terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, dan melaporkan
kepada PPK dan Pejabat Pembuat Komitmen.
o Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metoda pelaksanaan, serta mengawasi
ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi.
o Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas,kuantitas, fungsi dan laju
pencapaian volume/ realisasi fisik.
13
LAPORAN PENDAHULUAN
JASA KONSULTANSI PENGAWAS
BELANJA MODAL BANGUNAN GEDUNG KANTOR
o Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan yang terjadi
selama pelaksanaan konstruksi.
o Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan minggguan
pekerjaan pengawasan dan didukung oleh laporan harian, mingguan dan bulanan
pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh Kontraktor.
o Menyusun berita acara kemajuan pekerjaan, pemeliharaan pekerjaan, serah terima
pertama dan kedua pekerjaan konstruksi.
o Meneliti gambar-gambar pelaksanaan (Shops Drawings) yang diajukan oleh Kontraktor.
o Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan (As-Built Drawings)
sebelum serah terima pertama.
o Menyusun daftar cacat/ kerusakan sebelum serah terima pertama,mengawasi
perbaikannya pada masa pemeliharaan,dan laporan akhir pekerjaan pengawasan.
- Konsultan pengawasan bertanggung jawab secara profesional atas jasa pengawasan yang
dilakukan sesuai ketentuan dari kode tata laku profesi yang berlaku.
- Secara umum tanggung jawab konsultan adalah minimal sebagai berikut:
o Kesesuaian pelaksanaan konstruksi dengan dokumen pelelangan/pelaksanaan yang
dijadikan pedoman, serta peraturan, standar dan pedoman teknis yang berlaku.
o Kinerja Pengawasan telah memenuhi standar hasil kerja pengawasan yang berlaku.
o Hasil evaluasi pengawasan dan dampak yang ditimbulkan.
o Penanggung jawab profesional pengawasan adalah tidak hanya konsultan sebagai suatu
perusahaan tetapi juga bagi para tenaga ahli profesional pengawasan yang terlibat.
c. Kriteria
14
LAPORAN PENDAHULUAN
JASA KONSULTANSI PENGAWAS
BELANJA MODAL BANGUNAN GEDUNG KANTOR
PERSYARATAN PROSEDURAL
Penyelesaian administratif sehubungan dengan pekerjaan di lapangan harus dilaksanakan
sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.
d. Masukan
INFORMASI
Untuk melaksanakan tugasnya konsultan pengawas harus mencari informasi yang dibutuhkan
selain dari informasi yang diberikan oleh Pejabat Penanggung Jawab Kegiatan termasuk
melalui Kerangka Acuan Kerja ini.
Konsultan pengawas harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam
pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pejabat Penanggung Jawab Kegiatan, maupun
yang dicari sendiri. Kesalahan/kelalaian pekerjaan pengawasan sebagai akibat kesalahan
informasi menjadi tanggung jawab konsultan pengawas
Informasi pengawasan antara lain:
Dokumen Pelaksanaan, yaitu:
Gambar-gambar pelaksanaan
Rencana kerja dan syarat-syarat
Peraturan-peraturan, standar dan pedoman yang berlaku untuk pekerjaan pengawasan
teknis konstruksi, termasuk petunjuk teknis simak pengawasan mutu pekerjaan, dll.
15
LAPORAN PENDAHULUAN
JASA KONSULTANSI PENGAWAS
BELANJA MODAL BANGUNAN GEDUNG KANTOR
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Dari uraian bab sebelumnya Pengawas, CV. Polo Consultant sebagai Konsultan Supervisi dengan Surat
Perjanjian Pekerjaan Nomor 02/SPK-PPK/DAK-KONS/DPK-SB/IV/2022 tanggal 18 April 2022, maka
dapat ditarik kesimpulan terkait Pekerjaan Belanja Jasa Konsultansi Pengawasan adalah sebagai berikut:
4.2. Saran
Dari hasil pengawasan dan pengamatan Konsultan Pengawas setelah penandatanganan Surat Perjanjian
pekerjaan tanggal 23 Maret 2022 sampai dengan Laporan Pendahuluan ini dibuat, maka kami CV. Polo
16
LAPORAN PENDAHULUAN
JASA KONSULTANSI PENGAWAS
BELANJA MODAL BANGUNAN GEDUNG KANTOR
Consultant sebagai Konsultan Supervisi memberikan masukan atau saran terkait substansi pelaksanaan
konstruksi, sebagai berikut:
b) Diharapkan dari PPK mengadakan rapat-rapat internal, untuk memantau kemajuan pekerjaan serta
penanganan masalah yang ada di lapangan.
17