Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENDAHULUAN

JASA KONSULTANSI PENGAWAS


BELANJA MODAL BANGUNAN GEDUNG KANTOR

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita nikmat dan kemudahan dalam hidup kita.
Dan kita senantiasa berdoa agar selalu mendapat kemudahan dalam menjalankan pekerjaan yang sedang kita lakukan.
Laporan pendahuluan pada Pekerjaan Jasa Konsultansi Pengawas Belanja Modal Gedung Kantor (Pembanunan
Gedung Perpusatakaan Kab. Serdang Bedagai) dengan nomor kontrak : 02/SPK-PPK/DAK-KONS/DPK-SB/IV/2022
tanggal 18 April 2022 ini dibuat untuk memberikan gambaran langkah-langkah awal dilapangan yang akan dilakukan
oleh Penyedia Jasa dalam melaksanakan kegiatan pengawasan ini.
Demikian laporan Pendahuluan Pekerjaan Jasa Konsultansi Pengawas Belanja Modal Gedung Kantor (Pembanunan
Gedung Perpusatakaan Kab. Serdang Bedagai) ini dibuat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya kami ucapkan terima
kasih.

Medan, April 2022


CV. Polo Consultant

Satria Darma, ST

Site Engineer

i
LAPORAN PENDAHULUAN
JASA KONSULTANSI PENGAWAS
BELANJA MODAL BANGUNAN GEDUNG KANTOR

DAFTAR ISI
Isi Halaman

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii

BAB I GAMBARAN UMUM PROYEK


1.1 LatarBelakang 1

1.2 Maksud danTujuan 2


1.3 Lokasi Pekerjaan 2

BAB 2 PROFIL PEKERJAAN DAN KONSEP PENGAWASAN


2.1 Administrasi Konsultan 3

2.2 Administrasi Kontraktor 3


2.3 Waktu Pelaksanaan 3

2.4 Proses Awal Pekerjaan Pengawasan 3


2.5 Tenaga Personil Konsultan Pengawas 6

2.6 Uraian Proses Pengawasan Pelaksanaan Pengawasan 6


2.6.1. Pekerjaan Persiapan 6

2.6.2. Lingkup Pengawasan Pekerjaan 7


2.7 Hal-Hal Substansi Lainnya dalam Proses Pengawasan 11

2.7.1. Pengendalian Mutu 11


2.7.2. Pengukura Pekerjaan 11

2.7.3. Menyelesaikan Tuntutan dan Perselisihan 12


2.7.4. Laporan Lain Yang Perlu 12

2.7.5. Arsip 12

BAB III KONSULTANSI PENGAWAS

3.1 Struktur Organisasi 13


3.2 Kegiatan Konsultan Supervisi/Pengawas 14

BAB IV Kesimpulan dan Saran


4.1 Kesimpulan 17

ii
LAPORAN PENDAHULUAN
JASA KONSULTANSI PENGAWAS
BELANJA MODAL BANGUNAN GEDUNG KANTOR

4.2 Saran 17

iii
LAPORAN PENDAHULUAN
JASA KONSULTANSI PENGAWAS
BELANJA MODAL BANGUNAN GEDUNG KANTOR

BAB I
GAMBARAN UMUM PROYEK

1.1. LATAR BELAKANG


Kegiatan pembangunan/revitalisasi prasarana fasilitas umum/sosial dalam mengembangkan sarana dan
prasarana Aparatur Negara dengan tujuan meningkatkan fungsi layanan publik dan serta peningkatan
standart mutu bangunan.
Dalam rangka peningkatan kualitas aparatur sipil negara (ASN) dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat khususnya Kab. Serdang Bedagai, maka Pemerintah Kab. Serdang Bedagai, melalui Dinas
Perumahan Kawasan Permukiman Dan Penataan Ruang Kab. Serdang Bedagai melaksanakan Kegiatan
Pekerjaan Pembangunan/Revitalisasi Prasarana Fasilitas Umum/Fasilitas Sosial. Hal ini dilakukan sesuai
kemampuan dana dan tingkat urgensinya.

Pembangunan Fasilitas umum/sosial dampak memberikan dampak positif bagi masyarakat karena
diharapkan dapat digunakan sebagai fasilitas sarana dan prasarana umum dalam berbagai kegiatan.
Pembangunan ini salah satunya harus dapat menyesuaikan dengan keperluan yang dibutuhkan baik itu
dari aparatur pemerintah dan juga masyarakat. Pembangunan/Revitalisasi prasarana fasilitas umum/sosial
ini sangat menunjang dan bermanfaat besar dalam menampung berbagai kegiatan pelayanan masyarakat
yang berada di Kab. Serdang Bedagai khususnya.

Pembangunan/Revitalisasi prasarana fasilitas umum/sosial dapat berjalan dengan baik apabila


perencanaan tersebut dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai keperluaan dari kebutuhan dari
pengguna Gedung tersebut, namum juga dapat mendasari perencanaan untuk masa yang akan datang.
Dengan demikian pihak Pemko Medan melalui Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Dan Penataan
Ruang Kab. Serdang Bedagai akan melaksanakan kegiatan Jasa Konsultansi Supervisi
Pembangunan/Revitalisasi Prasarana Fasilitas Umum/Fasilitas Sosial Tahun Anggaran 2022.

Dalam hal ini Jasa Konsultan Supervisi/Pengawas diperlukan untuk melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan Pembangunan/Revitalisasi Prasarana Fasilitas Umum/Fasilitas Sosial agar setiap pekerjaan
fisik yang dilaksanakan mendapatkan kualitas pelaksanaan yang baik sesuai dengan desain yang telah
ditetapkan. Untuk mencapai hasil dan mutu sesuai yang disyaratkan, diperlukan pekerjaan supervisi dari
Konsultan Supervisi untuk melaksanakan kegiatan pengawasan guna mengendalikan kegiatan lapangan
dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

1
LAPORAN PENDAHULUAN
JASA KONSULTANSI PENGAWAS
BELANJA MODAL BANGUNAN GEDUNG KANTOR

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud diadakannya Jasa Konsultan ini adalah untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
pekerjaan Pembangunan/Revitalisasi Prasarana Fasilitas Umum/Fasilitas Sosial dan persiapan-
persiapannya.

Dengan adanya Jasa Konsultansi diharapkan akan diperoleh pelaksanaan pekerjaan yang lebih efektif,
lebih efisien, lebih terkendali, dan dapat memberikan dampak buruk yang minimal; hasil pekerjaan yang
bermutu baik sesuai spesifikasi; hasil pekerjaan yang berfungsi efektif serta operasi dan pemeliharaan
yang efisien. Berikut dapat diuraikan maksud dan tujuan pengawasan pekerjaan:

1 Membantu PPK di dalam melakukan pengawasan teknis terhadap kegiatan pekerjaan konstruksi
di lapangan yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi (Kontraktor), berhubung adanya
keterbatasan tenaga yang bersangkutan, baik dari segi jumlah maupun dari segi kualifikasinya.
2 Meminimalkan kendala-kendala teknis yang sering dihadapi oleh Penyedia Jasa Konstruksi di
lapangan dan menerapkan desain yang memenuhi persyaratan spesifikasinya.
3 Memberi kepastian dan jaminan kepada Pengguna Jasa bahwa pekerjaan yang dilaksanakan
oleh Penyedia Jasa Konstruksi (Kontraktor) sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan teknis
yang tercantum dalam dokumen kontrak.
4 Membantu menyelesaikan review desain, bilamana terdapat perbedaan antara desain yang ada
dengan kondisi di lapangan.
5 Tujuan Pengadaan Penyedia Jasa Konsultansi Supervisi ini, adalah pengendalian pelaksanaan
pekerjaan di lapangan untuk mendapatkan hasil pekerjaan konstruksi yang memenuhi
persyaratan yang tercantum di dalam spesifikasi (tepat mutu), dan dilaksanakan secara tepat
biaya serta tepat waktu.

1.3. Lokasi Pekerjaan


Kegiatan jasa konsultansi ini dilaksanakan di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Lokasi
kegiatan ini berada di Jl. Bunga Turi II Kecamatan Medan Tuntungan Kab. Serdang Bedagai.

2
LAPORAN PENDAHULUAN
JASA KONSULTANSI PENGAWAS
BELANJA MODAL BANGUNAN GEDUNG KANTOR

BAB II
PROFIL PEKERJAAN DAN KONSEP PENGAWASAN

2.1. Administrasi Konsultan


Nama Pekerjaan : Pekerjaan Jasa Konsultansi Supervisi
Pembangunan/Revitaliasi Prasarana Fasilitas Umum/Fasilitas
Sosial
Konsultan Pengawas/Supervisi : CV. POLO CONSULTANT

Alamat : Jl. HM. Joni Gg. Roma No.141


Nomor Kontrak : 08.02.A.i.07.4/PPBG/PPK-PBL/SPP/DPKPPR/III/2022

Tanggal Kontrak : 23 Maret 2022


Nilai Kontrak : Rp. 885.489.000,00

2.2. Administrasi Kontraktor


1.
Nama Pekerjaan : Pembangunan Panti Sosial Tahap II

Kontraktor Pelaksana : PT. BETESDA MANDIRI


Nomor Kontrak : 09.04./PPK-PPBG-APBD-DPKPPR/IV/2022

Tanggal Kontrak : 27 April 2022


Nilai Kontrak : Rp. 51.551.137.000,00

2.3. Waktu Pelaksanaan


Jangka waktu pelaksanaan pengawasan adalah 8 Bulan kerja 240 (dua ratus tujuh puluh) hari kerja

2.4. Proses Awal Pekerjaan Pengawasan


Sebelum Konsultan Pengawas melaksanakan tugas, maka terlebih dahulu dilaksanakan Rapat persiapan
pelaksanaan/ Pre Construction Meeting ( PCM ) untuk memberikan saran/masukan mengenai
pelaksanaan pekerjaan kepada pihak-pihak terkait yang bertujuan untuk menyamakan persepsi teknis
maupun administrasi dalam pelaksanaan pekerjaan yang akan dilaksanakan.

3
LAPORAN PENDAHULUAN
JASA KONSULTANSI PENGAWAS
BELANJA MODAL BANGUNAN GEDUNG KANTOR

Uraian secara jelas pada rapat persiapan pelaksanaan ini, diantaranya : tujuan yang hendak dicapai,
sasaran pelaksanaan kegiatan termasuk percepatan pelaksanaan serta program pengendalian mutu,
waktu pelaksanaan serta output dari pelaksanaan kegiatan.

Setelah PCM, PPTK, Konsultan dan Kontraktor akan melaksanakan pengukuran lapangan. Adapun tujuan
dari pengukuran untuk:

o Menentukan kondisi lapangan yang sebenarnya. Jika berbeda dari desain, maka diperlukan lebih
banyak data lagi.
o Mengukur dan memeriksa kuantitas berdasarkan data yang terdapat pada Dokumen Kontrak.
o Mengambil foto lokasi eksisting bangunan dan penempatan rencana bangunan, hal ini penting sebagai
dokumen lokasi sebelum pelaksanaan pekerjaan.
o Setelah pemeriksaan lokasi pekerjaan dan perubahan kuantitas, Kontraktor dapat menyiapkan gambar
kerja. Ini bisa dalam bentuk perbaikan pada gambar asli dan menjadi dasar gambar terpasang pda
saat pelaksanaan pekerjaan.

Sesuai dengan titik-titik tetap dan titik ikat yang telah disediakan, Kontraktor harus secara teliti dan efektif
melakukan pengukuran letak pekerjaan dan membuat sistem pengendalian pengukuran. Untuk
menghindari kesalahan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi harus pula dibuat suatu tim pemeriksaan
rutin.

Direksi Lapangan Dinas Perpustakaan dan Arsip dan Konsultan Pengawas akan mendampingi Kontraktor
untuk menentukan titik tetap dan titik ikat yang diperlukan agar mereka segera dapat melaksanakan
pematokan terinci yang disyaratkan selama pelaksanaan proyek. Selama pelaksanaan pekerjaan
kontruksi, Konsultan Pengawas akan memeriksa, memperbaiki dan menyetujui setiap pekerjaan
pematokan terinci yang dilakukan Kontraktor.

Untuk mencegah timbulnya klaim dari Kontraktor dikemudian hari serta kemungkinan keterlambatan
pelaksanaan pematokan akibat kurangnya titik-titik acuan yang memadai, maka perlu ditetapkan garis
pusat konstruksi sebelum pekerjaan dimulai.
Guna pematokan ini dapat dilakukan dengan cara yang disarankan sebagai berikut:

o Menentukan kondisi lapangan yang sebenarnya, jika berbeda dari desain, maka diperlukan data
lebih banyak lagi.
o Setelah pematokan Kontraktor mulai dengan mobilisasi untuk melakukan rencana keseluruhan serta
pengaturan pekerjaan konstruksi.
4
LAPORAN PENDAHULUAN
JASA KONSULTANSI PENGAWAS
BELANJA MODAL BANGUNAN GEDUNG KANTOR

Konsultan pengawas harus membuat uraian kegiatan secara terinci yang sesuai dengan setiap bagian
pekerjaan pengawasan pelaksanaan yang dihadapi di lapangan, secara garis besarnya, yaitu:
1. Pekerjaan Persiapan
a. Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan pengawasan

2. Pekerjaan Teknis Pengawasan Lapangan


a. Melaksanakan pekerjaan pengawasan secara umum, pengawasan lapangan, koordinasi dan
inspeksi kegiatan-kegiatan pembangunan agar pelaksanaan teknis maupun administrasi teknis
yang dilakukan dapat secara terus menerus sampai dengan pekerjaan diserahkan untuk yang
kedua kalinya.
b. Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari bahan atau komponen bangunan,
peralatan, dan perlengkapan selama pekerjaan pelaksanaan di lapangan atau ditempat kerja
lainnya.
c. Mengawasi kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan mengambil tindakan yang tepat dan cepat agar
batas waktu pelaksanaan minimal sesuai engan jadwal yang ditetapkan.
d. Memberikan masukan pendapat teknis tentang penambahan atau pengurangan pekerjaan yang
dapat mempengaruhi biaya dan waktu pekerjaan serta berpengaruh pada ketentuan kontrak, untuk
mendapatkan persetujuan dari Pejabat Pembuat Komitmen.
e. Memberikan petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai pengurangan dan penambahan biaya dan
waktu pekerjaan serta tidak menyimpang dari kontrak, dapat langsung disampaikan kepada
Kontraktor, dengan pemberitahuan kepada pengelola kegiatan.

3. Konsultasi
a. Melakukan konsultasi dengan PPTK untuk membahas segala masalah dan persoalan yang timbul
selama masa pembangunan.
b. Mengadakan rapat lapangan secara berkala, dengan PPK, Pelaksana Pekerjaan dengan tujuan
untuk membicarakan masalah dan persoalan yang timbul dalam pelaksanaan.

4. Laporan
a. Memberikan laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis kepada Pejabat Pembuat
Komitmen mengenai volume presentasi dan nilai bobot bagian-bagian pekerjaan yang akan
dilaksanakan oleh pelaksana konstruksi.
b. Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan.

5
LAPORAN PENDAHULUAN
JASA KONSULTANSI PENGAWAS
BELANJA MODAL BANGUNAN GEDUNG KANTOR

c. Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh pelaksana konstruksi terutama yang
mengakibatkan tambah dan berkurangnya pekerjaan, dan juga perhitungan serta gambar
konstruksi (Shop drawing) yang dibuat oleh pelaksana konstruksi.
5. Dokumen
a. Menerima dan memeriksa Berita Acara sehubungan dengan penyelesaian pekerjaan di lapangan.
Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan serta penambahan atau
pengurangan pekerjaan.

2.5. Tenaga Personil Konsultan Pengawas


Untuk mealaksanakan tugasnya Konsultan Pengawas menyediakan tenaga yang memenuhi kebutuhan
kegiatan, baik ditinjau dari lingkup (besar) kegiatan maupun tingkat kompleksitas pekerjaan. Adapun
personil Konsultan Pengawas CV. Polo Consultant adalah sebagai berikut:

No Jabatan Komposisi
1. Site Engineer 1

2.6. Uraian Proses Pengawasan Pelaksanaan Pekerjaan


2.6.1 Pekerjaan Persiapan

1. Mobilisasi Personil dan Peralatan


Awal dari kegiatan ini adalah memobilisasi personil Tenaga Ahli, Untuk mobilisasi personil akan
disesuaikan dengan jadwal penugasan personil. Sedangkan untuk peralatan yang berupa kantor
dan peralatan kantor.

2. Menyusun Program Kerja


Program kerja yang tepat diperlukan dalam mengoptimalkan seluruh rencana kegiatan. Program
kerja disusun secara detail setelah orientasi lapangan secara umum, dan digunakan sebagai
acuan secara menyeluruh dalam pelaksanaan pekerjaan ini.

3. Identifikasi, Penelaahan dan Kajian Terhadap Hasil Desain


Kegiatan ini bertujuan untuk:

 dapat lebih memahami dokumen hasil desain;


 memperoleh kelengkapan dan kevalidan dokumen agar terhindar dari kegagalan konstruksi;
6
LAPORAN PENDAHULUAN
JASA KONSULTANSI PENGAWAS
BELANJA MODAL BANGUNAN GEDUNG KANTOR

 menentukan apakah diperlukan review desain atau desain baru pada bagian-bagian
bangunan konstruksi;
 melengkapi kekurangan-kekurangan gambar serta spesifikasi teknis dari bangunan.

Hasil kegiatan ini dapat digunakan untuk melakukan revisi terhadap dokumen kontrak dari
kontraktor atau dengan kata lain melakukan usulan amandemen atau addendum kontrak dari
kontraktor.

4. Pengukuran Lahan Pekerjaan


Secara umum pengukuran lahan wajib dilaksanakan sebelum dan sesudah pelaksanaan
pekerjaan dilaksanakan. Tujuan dari pengukuran lahan untuk:

 Pengukuran dan penggambaran kembali lokasi pembangunan dengan dilengkapi


keterangan-keterangan mengenai ketinggian tanah, letak bangunan, letak batas-batas
tanah dengan menggunakan alat.
 Memastikan antara gambar desain dan keadaan lapangan, jika ada perbedaan signifikan
harus segera dilaporkan kepada PPK untuk dimintai keputusannya.

2.6.2. Lingkup Pengawasan Pekerjaan

1) Aspek Umum Pengawasan/ Supervisi


Sesuai pemahaman konsultan, maka secara umum kegiatan pengawasan/supervisi yang akan
dilakukan Konsultan terdiri dari:

 Melakukan pemahaman dan mempelajari kajian terhadap seluruh dokumen kontrak


pekerjaan fisik.
 Melakukan kajian terhadap usulan-usulan dan program kerja yang dibuat kontraktor, dan
melakukan pengecekan untuk memastikan program/ rencana kerja dan usulan-usulan
kontraktor sesuai dengan asumsi-asumsi dan kondisi yang sebenarnya, serta dibuat atas
dasar analisis yang logis sesuai pertimbangan berbagai aspek.
 Mengkaji ulang dan memberikan persetujuan terhadap semua usulan rencana kerja, jadwal
dan dokumen terkait pekerjaan konstruksi dan pelaksanaan proyek yang telah dibuat oleh
kontraktor.
 Melakukan pengecekan untuk memastikan Kontraktor telah menerapkan dan mengikuti
prosedur, dan dokumen kontrak, serta jadwal yang telah disepakati/disetujui.

7
LAPORAN PENDAHULUAN
JASA KONSULTANSI PENGAWAS
BELANJA MODAL BANGUNAN GEDUNG KANTOR

 Melakukan pengecekan dan memberikan persetujuan terhadap shop drawing (gambar


kerja) dan detail rencana kerja serta persiapan pelaksanaan pekerjaan yang disiapkan oleh
kontraktor.
 Melakukan pengendalian dan pengecekan/inspeksi secara terus menerus atas seluruh
pekerjan yang dikerjakan oleh kontraktor.

2) Aspek khusus pengawasan


Untuk alasan yang signifikan konsultan akan melakukan evaluasi, revisi perbaikan dan
penyesuaian desain dari waktu ke waktu pada saat diperlukan oleh akibat, berbagai alasan
pertimbangan, antara lain:

 penyesuaian kondisi lapangan;


 kondisi khusus struktur tanah;
 kepentingan umum terkait fasilitas umum;
 kualitas dan atau biaya;
 perubahan safety faktor sesuai fungsi konstruksi;
 keterbatasan ruang;
 terkait dengan utilitas dan sarana lain;
 perubahan bahan material;
 dan lain-lain.
Prosedur yang akan dilakukan konsultan berkaitan dengan aspek khusus tersebut adalah:

a. Pekerjaan pembersihan lapangan:


Sebelum pengukuran dan dimulainya pelaksanaan pekerjaan, lokasi Proyek harus
dibersihkan dari segala sesuatu yang tidak diperlukan atau dapat mengganggu jalannya
pekerjaan.

b. Pekerjaan pengukuran:
PPK, Konsultan Pengawas dan Kontraktor harus mengadakan pengukuran kembali
terhadap lokasi - lokasi proyek dengan teliti untuk mengetahui batas-batas lokasi, dan letak
pohon-pohon dan bangunan yang tidak dibongkar yang disaksikan oleh PPK/Konsultan
Pengawas. Jika terdapat perbedaan antara gambar rencana dengan keadaan lapangan
yang sebenarnya, maka Konsultan Pengawas dan PPK akan mengeluarkan keputusan
tentang hal tersebut.

c. Pekerjaan galian:

8
LAPORAN PENDAHULUAN
JASA KONSULTANSI PENGAWAS
BELANJA MODAL BANGUNAN GEDUNG KANTOR

Dalam pekerjaan ini konsultan memastikan elavasi yang ada pada desain gambar. Hal ini
yang substansial yang sangat diperhatikan konsultan pengawas adalah dimensi galian.
Kedalaman semua galian harus mendapat pemeriksaan dan persetujuan PPK Lapangan.
Kontraktor wajib melaporkan hasil galian tanah yang selesai kepada PPK sebelum
pemasangan pondasi. Terhadap kemungkinan berkumpulnya air di dalam galian, baik pada
waktu menggali maupun pada waktu pengecoran saluran harus disediakan pompa air, untuk
menghindari terkumpulnya air tersebut. Kontraktor harus memperhatikan pengamanan
terhadap galian agar tidak longsor, dengan memberikan dinding pengaman sementara.
Semua tanah dari hasil pekerjaan galian, setelah mencapai jumlah tertentu harus segera
disingkirkan dari lokasi pekerjaan. Bagian-bagian yang diurug harus diurug dengan tanah
urugan yang bersih dari segala kotoran.
d. Pekerjaan urugan pasir:
Pada item ini konsultan pengawas memastikan ketebalan dari pasangan pasir tersebut.
e. Pekerjaan lantai kerja:
Pada item ini sudah lazim dilaksanakan pada pekerjaan fisik. Konsultan pengawas
memastikan ketebalan dari pasangan lantai kerja sesuai dengan desain gambar.

f. Pekerjaan pondasi:
Pada item ini ada beberapan pilihan pemakaian material, antara lain: pondasi pasangan
batu kali.
g. Secara teknis yang berhubungan pekerjaan pengecoran beton bertulang, konsultan
pengawas lebih memperhatikan hal-hal berikut:
 Memastikan lahan sudah dalam kondisi bersih dan tidak hambatan serta sudah
dilakukan pengukuran kembali.
 Pemakaian material seperti semen, dimana semen harus terlindung dari hujan,
penyerahan harus di dalam gudang berventilasi cukup  serta  tidak bocor, diletakkan di
atas  lantai yang ditinggikan minimum 30 cm dari tanah.
 Pemakian material seperti krikil/batu pecah, pasir dan air harus yang sudah ada
persetujuan dari PPK.
 Material besi tulangan yang digunakan harus sesuai yang disyaratkan dan sudah ada
perstujuan dari PPK. Semua penulangan harus ditempatkan secara kokoh untuk
menghindari pergeseran selama pekerjaan. Ketinggian dan jarak lapis penutup harus
tepat dan ukuran besi tulangan sesuai dengan gambar rencana.
 Untuk bekisting bahan yang dapat digunakan, misalnya: *) multiplek  yang berkualitas
baik. Ketebalannya tergantung dari Persyaratan-persyaratan kualitas, kekuatan dan
deformasi. Ketebalan minimum papan 12 mm. *) Bekesting tidak boleh dipakai lebih
9
LAPORAN PENDAHULUAN
JASA KONSULTANSI PENGAWAS
BELANJA MODAL BANGUNAN GEDUNG KANTOR

dari 3 kali kecuali jika keadaannya masih baik setelah disetujui oleh PPK/konsultan
pengawas.
 Untuk pekerjaan campuran beton konsultan pengawas harus memperhatikan
beberapa hal:
 Bahan Pembantu (additives) jika ada persetujuan dari PPK.
 Penjadwal pengecoran beton: Kontraktor sebelum pengecoran beton untuk bagian-
bagian yang penting Kontraktor diwajibkan memberitahu PPK serta mendapatkan
persetujuannya dari PPK.
 Untuk pekerjaan pengangkutan dan pengecoran, Konsultan Pengawas harus
memperhatikan hal-hal berikut:
 Beton harus diangkut dengan baik untuk menghindari terjadinya penguraian dari
komponen-komponennya serta tidak diperkenankan untuk mengangkut dengan
jarak yang terlalu jauh dari lokasi pengecoran.
 Persiapan bekisting dan peralatan: Konsultan Pengawas harus melihat kondisi
agar semua kotoran dan lain-lain harus dibersihkan sebelum pengecoran. Semua
peralatan yang digunakan saat proses pengecoran beton dibasahi dengan air
bersih serta bebas dari beton keras, lemak dan sebagainya.
 Kesiapan pengecoran beton: pengecoran beton dalam bikesting harus
diselesaikan sebelum beton mengeras, yaitu sebelum 30 menit pada keadaan
normal. Pengecoran harus dilakukan secara terus-menerus untuk satu bagian
pekerjaan, pemberhentian pengecoran tidak dibenarkan tanpa ada persetujuan
PPK. Sambungan-sambungan pengecoran yang terjadi harus memenuhi
persyaratan dalam PBI 1971. Pengecoran tidak boleh dilakukan waktu hujan
kecuali bila Kontraktor telah mengadakan persiapan untuk itu serta disetujui oleh
PPK.

2.7 Hal-hal Substansi lainnya dalam proses Pengawasan


2.7.1.Pengendalian Bahan
Merupakan peran penting dari direksi lapangan untuk menyakinkan bahwa semua bahan, barang
buatan serta peralatan yang digunakan dalam pekerjaan tetap memenuhi semua persyaratan kualitas
dalam kontrak.

10
LAPORAN PENDAHULUAN
JASA KONSULTANSI PENGAWAS
BELANJA MODAL BANGUNAN GEDUNG KANTOR

Dalam segala hal semua barang/bahan tersebut harus mendapat persetujuan dari Konsultan
Pengawas sebelum dimasukkan dalam pekerjaan. Sebab itu Kontraktor akan memeriksa sumber
semua bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan sebelum dikirim ke lokasi dan akan menyetujui
bahan-bahan tersebut sesudah benar-benar diuji dan memenuhi syarat.

Kualitas bahan diperiksa melalui suatu cara pengujian yang benar. Namun, Kontraktor harus
berusaha melalui cara lain untuk menilai, berdasarkan prinsip-prinsip desain, kualitas bahan dan
memutuskan apakah masih cocok digunakan untuk pekerjaan dimaksud.
Guna mempercepat kegunaan, Konsultan Pengawas dan PPK Dinas Perpustakaan dan Arsip akan
memberi petunjuk pada Kontraktor agar meminta persetujuan dahulu sebelum menempatkan pesanan
bahan, barang buatan dan peralatan yang menjadi bagian dari pekerjaan tetap, mengenai keterangan
lengkap dari bahan-bahan tersebut.
Apabila sudah diuji coba bahwa sumber dari bahan, barang buatan atau peralatan yang sebelumnya
tidak sesuai dengan yang ditetapkan, maka kontraktor akan diperintahkan untuk memasukkan
bahan/barang tersebut dari sumber lain yang disetujui oleh PPK Dinas Perpustakaan dan Arsip dan
Konsultan Pengawas.

2.7.2.Pengukuran Pekerjaan
Kuantitas yang dimaksud dalam daftar penawaran adalah perkiraan kuantitas pekerjaan, sebab itu
tidak boleh dianggap sebagai kuantitas pekerjaan yang benar untuk dilaksanakan oleh kontraktor
dalam hal memenuhi kewajibannya.
Semua pekerjaan yang diselesaikan sesuai rencana dan spesifikasi harus diukur oleh kontraktor dan
disaksikan oleh Konsultan Pengawas dan memeriksa dan menyetujui pengukuran tersebut.
Merupakan kewajiban Konsultan Pengawas untuk memeriksa catatan dan gambar pengukuran
pekerjaan yang disampaikan kontraktor untuk memperoleh persetujuan bahwa kuantitas serta kualitas
pelaksanaan pekerjaan benar-benar sesuai dengan persyaratan kontrak.
Untuk menghindari ataupun mengurangi masalah/tuntutan yang timbul dari pengukuran pekerjaan,
apabila perlu Konsultan Pengawas akan melaksanakan pengukuran bersama kontraktor.

2.7.3. Menyelesaikan Tuntutan dan Perselisihan


Harus selalu diingat bahawa salah satu aspek penting dari pekerjaan pengawasan adalah sedapat
mungkin dibatasi timbulnya tuntutan atau perselisihan sehubungan dengan dokumen kontrak dan
pelaksanaan lainya.

11
LAPORAN PENDAHULUAN
JASA KONSULTANSI PENGAWAS
BELANJA MODAL BANGUNAN GEDUNG KANTOR

PPK akan menilai dan menyelesaikan melalui cara netral dibawah syarat-syarat kontrak setiap
tuntutan untuk pembayaran tambahan atau perpanjangan waktu yang menurut kontraktor berhak
menerima

2.7.4. Laporan lain yang perlu


Selama jangka waktu pelaksanaan Konsultan Pengawas sewaktu-waktu akan menyampaikan
laporan yang memuat masalah khusus akibat timbulnya keadaan yang tidak terduga dan terkendali
seperti:
o Masalah utama disebabkan kekuatan alam, misalnya badai, banjir, dan tanah longsor, dsb.
o Desain ulang untuk penghematan biaya.
o Perubahan, penambahan dan penghapusan bagian apapun dari pekerjaan.
o Hal-hal ini yang di pandang perlu oleh pemberi tugas.

2.7.5. Arsip
Guna acuan dikemudian hari dari proyek, direksi lapangan akan menyimpan catatan-catatan tetap
atau arsip dari hal-hal berikut selama jangka waktu pelaksanaan. Arsip ini akan diserahterimakan
kepada pemberi tugas pada saat selesainya proyek.

Arsip-arsip tersebut adalah:


o Gambar-gambar kerja dari seluruh pekerjaan yang selesai.
o Semua pengukuran yang dilakukan dan semua kuantitas pembayaran.
o Foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan.

BAB III

KONSULTANSI PENGAWAS

12
LAPORAN PENDAHULUAN
JASA KONSULTANSI PENGAWAS
BELANJA MODAL BANGUNAN GEDUNG KANTOR

3.1. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Konsultan Supervisi/Pengawas dalam pelaksanaan Konsultasi Supervisi


Pembangunan Gedung Sekolah dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Konsultan Supervisi/Pengawas

DEWAN DIREKSI

WAKIL DIREKTUR
Sanjaya Suryandika, ST.

SITE ENGINEER
Satria Darma, ST.

3.2. Kegiatan Konsultan Supervisi/Pengawas

a. Kegiatan Pengawasan
Adapun cara pelaksanaan kegiatan “Jasa Konsultansi Supervisi Pembangunan/Revitalisasi
Prasarana Fasilitas Umum/Fasilitas Sosial Tahun Anggaran 2021” antara lain:
- Lingkup Pekerjaan Pengawasan/Supervisi meliputi hal-hal berkait secara garis besar adalah
Pengawasan/Supervisi terhadap Kualitas, kuantitas, Fungsi Pekerjaan, Keadaan Lingkungan,
dan Keadaan Sosial.
- Lingkup Kegiatan tersebut antara lain, adalah:
o Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan
dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan.
o Melakukan review design terhadap perkerjaan dilapangan (kontraktor) apabila ada
ketidaksesuai/ tidak dapat dilaksanakan sesuai dengan kontrak dan bertanggung jawab
terhadap review desain tersebut.
o Membuat Justifikasi Teknis terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, dan melaporkan
kepada PPK dan Pejabat Pembuat Komitmen.
o Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metoda pelaksanaan, serta mengawasi
ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi.
o Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas,kuantitas, fungsi dan laju
pencapaian volume/ realisasi fisik.

13
LAPORAN PENDAHULUAN
JASA KONSULTANSI PENGAWAS
BELANJA MODAL BANGUNAN GEDUNG KANTOR

o Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan yang terjadi
selama pelaksanaan konstruksi.
o Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan minggguan
pekerjaan pengawasan dan didukung oleh laporan harian, mingguan dan bulanan
pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh Kontraktor.
o Menyusun berita acara kemajuan pekerjaan, pemeliharaan pekerjaan, serah terima
pertama dan kedua pekerjaan konstruksi.
o Meneliti gambar-gambar pelaksanaan (Shops Drawings) yang diajukan oleh Kontraktor.
o Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan (As-Built Drawings)
sebelum serah terima pertama.
o Menyusun daftar cacat/ kerusakan sebelum serah terima pertama,mengawasi
perbaikannya pada masa pemeliharaan,dan laporan akhir pekerjaan pengawasan.

b. Tanggung jawab Konsultan Pengawas

Adapun tanggung jawab Pengawasan adalah sebagai berikut:

- Konsultan pengawasan bertanggung jawab secara profesional atas jasa pengawasan yang
dilakukan sesuai ketentuan dari kode tata laku profesi yang berlaku.
- Secara umum tanggung jawab konsultan adalah minimal sebagai berikut:
o Kesesuaian pelaksanaan konstruksi dengan dokumen pelelangan/pelaksanaan yang
dijadikan pedoman, serta peraturan, standar dan pedoman teknis yang berlaku.
o Kinerja Pengawasan telah memenuhi standar hasil kerja pengawasan yang berlaku.
o Hasil evaluasi pengawasan dan dampak yang ditimbulkan.
o Penanggung jawab profesional pengawasan adalah tidak hanya konsultan sebagai suatu
perusahaan tetapi juga bagi para tenaga ahli profesional pengawasan yang terlibat.

c. Kriteria

Adapun criteria dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:


 PERSYARATAN UMUM PEKERJAAN
Setiap bagian dari pekerjaan pengawasan harus dilaksanakan secara benar dan tuntas
sampai dengan memberi hasil yang telah ditetapkan dan diterima dengan baik oleh Pejabat
Penanggung Jawab Kegiatan.
 PERSYARATAN OBYEKTIF

14
LAPORAN PENDAHULUAN
JASA KONSULTANSI PENGAWAS
BELANJA MODAL BANGUNAN GEDUNG KANTOR

Pelaksanaan pekerjaan pengawasan teknis konstruksi yang obyektif untuk kelancaran


pelaksanaan, baik yang menyangkut macam, kualitas, dan kuantitas dari setiap bagian yang
berlaku.
 PERSYARATAN FUNGSIONAL
Pekerjaan pengawasan konstruksi fisik harus dilaksanakan dengan profesionalisme yang
tinggi sebagai Konsultan Pengawas yang secara fungsional dapat mendorong peningkatan
kinerja proyek.

 PERSYARATAN PROSEDURAL
Penyelesaian administratif sehubungan dengan pekerjaan di lapangan harus dilaksanakan
sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.

d. Masukan

INFORMASI

 Untuk melaksanakan tugasnya konsultan pengawas harus mencari informasi yang dibutuhkan
selain dari informasi yang diberikan oleh Pejabat Penanggung Jawab Kegiatan termasuk
melalui Kerangka Acuan Kerja ini.
 Konsultan pengawas harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam
pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pejabat Penanggung Jawab Kegiatan, maupun
yang dicari sendiri. Kesalahan/kelalaian pekerjaan pengawasan sebagai akibat kesalahan
informasi menjadi tanggung jawab konsultan pengawas
 Informasi pengawasan antara lain:
 Dokumen Pelaksanaan, yaitu:
 Gambar-gambar pelaksanaan
 Rencana kerja dan syarat-syarat
 Peraturan-peraturan, standar dan pedoman yang berlaku untuk pekerjaan pengawasan
teknis konstruksi, termasuk petunjuk teknis simak pengawasan mutu pekerjaan, dll.

15
LAPORAN PENDAHULUAN
JASA KONSULTANSI PENGAWAS
BELANJA MODAL BANGUNAN GEDUNG KANTOR

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Dari uraian bab sebelumnya Pengawas, CV. Polo Consultant sebagai Konsultan Supervisi dengan Surat
Perjanjian Pekerjaan Nomor 02/SPK-PPK/DAK-KONS/DPK-SB/IV/2022 tanggal 18 April 2022, maka
dapat ditarik kesimpulan terkait Pekerjaan Belanja Jasa Konsultansi Pengawasan adalah sebagai berikut:

a) Konsultan Pengawas memahami item pekerjaan fisik.


b) Konsultan Pengawas secara tugas dan fungsinya untuk Menjamin penyelesaian pekerjaan
konstruksi yang tepat waktu; Pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang sesuai Gambar Rencana;
Pekerjaan konstruksi sesuai mutu yang telah ditetapkan pada spesifikasi teknis dan Rencana
Anggaran Biaya.
c) Konsultan Pengawas selain melaksanakan pengawasan fisik terhadap pekerjaan di lapangan,
Konsultan Pengawas secara administrasi memberikan produk sebagai salah satu tugas dan fungsi
pengawas, yakni: membuat laporan pendahuluan; membuat, laporan mingguan, bulanan dan laporan
akhir pekerjaan. Disamping itu juga Konsultan Pengawas mengadakan rapat-rapat internal dengan
PPK,PPTK serta Kontraktor.

4.2. Saran
Dari hasil pengawasan dan pengamatan Konsultan Pengawas setelah penandatanganan Surat Perjanjian
pekerjaan tanggal 23 Maret 2022 sampai dengan Laporan Pendahuluan ini dibuat, maka kami CV. Polo

16
LAPORAN PENDAHULUAN
JASA KONSULTANSI PENGAWAS
BELANJA MODAL BANGUNAN GEDUNG KANTOR

Consultant sebagai Konsultan Supervisi memberikan masukan atau saran terkait substansi pelaksanaan
konstruksi, sebagai berikut:

a) Kontraktor pelaksana segera membuat dan melengkapi hal-hal sebagai berikut:


 Membuat dan menjadwal ulang rencana kerja secara terperinci;
 Melaksanakan pengukuran kembali area pekerjaan
 Membuat gambar kerja (shop drawing) dan metode pelaksanaan pekerjaan;
 Mempersiapkan personil di lapangan, mulai dari tim juru ukur, dan tim pelaksana di masing-
masing sub sektor pekerjaan.

b) Diharapkan dari PPK mengadakan rapat-rapat internal, untuk memantau kemajuan pekerjaan serta
penanganan masalah yang ada di lapangan.

Medan, April 2022

CV. Polo Consultant

Ricardo S.P Manik, ST M. Rusli Manik, ST


Direktur Tim Leader

17

Anda mungkin juga menyukai