Anda di halaman 1dari 49

Belanja Konsultasi Perencanaan Pembangunan Jalan Lingkungan

LAPORAN
PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR

Laporan Pendahuluan untuk pekerjaan Belanja Konsultasi Perencanaan Pembangunan Jalan


Lingkungan ini dibuat oleh konsultan antara Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Bidang
Tata Ruang dan Cipta KaryaKabupaten Bengkayang dengan Konsultan CV.RAFFAN DESIGN.

Dalam laporan ini diuraikan tentang hal-hal yang menjadi latar belakang, maksud dan tujuan pekerjaan,
ruang lingkup kerja, metodologi pelaksanaan,organisasi dan rencana kerja konsultan.

Laporan ini akan digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pada tahapan pekerjaan
selanjutnya,untuk itu diperlukan tanggapan, saran dan masukan dari Pemberi Tugas sehingga dapat
diperoleh pedoman bersama yang lengkap dan baik serta mudah dipahami.

Dalam penyusunan laporan ini Konsultan banyak mendapat bantuan dari Pemberi Tugas, dalam
kesempatan ini kami ucapkan banyak terimakasih pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Bidang Tata Ruang dan Cipta KaryaKabupaten Bengkayang atas kepercayaan dan bantuan
yang telah diberikan.

Pontianak, ........................ 2017

CV.RAFFAN DESIGN

Agust Setiawan
Direktur

CV.RAFFAN DESIGN i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 UMUM
1.2 SISTEMATIKA PEMBAHASAN

BAB II. URAIAN PEKERJAAN


2.1 LATAR BELAKANG
2.2 URAIAN PEKERJAAN
2.2.1 Nama Pekerjaan
2.2.2 Pemberi Tugas
2.2.3 Kontrak
2.2.4 Nilai Kontrak & Sumber Dana
2.2.5 Volume Pekerjaan
2.2.6 Jangka waktu pelaksanaan
2.2.7 Kebutuhan Tenaga Ahli
2.3 JENIS DAN RUANG LINGKUP PEKERJAAN

BAB III. METODOLOGI & RENCANA KERJA PERENCANAAN TEKNIS JALAN


3.1 PEMAHAMAN TERHADAP KONDISI LAPANGAN & PEKERJAAN
3.2 STANDAR PERENCANAAN
3.3 KRITERIA PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
3.4 METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN TEKNIS JALAN
3.5 PERSIAPAN PERALATAN SURVEY DAN MOBILISASI
3.6 TAHAP PEKERJAAN LAPANGAN
3.6.1 Survey Pendahuluan
3.6.2 Survey Inventarisasi & Kondisi Jalan
3.6.3 Survey Inventarisasi & Kondisi Jembatan
3.6.4 Pemeriksaan Lokasi Sumber Material
3.6.5 Survey Lalu Lintas
3.6.6 Survey Topografi

3.6.7 Survey Penyelidikan Tanah dan Material


3.6.8 Survey Hidrologi
CV.RAFFAN DESIGN 2
3.7 TAHAP PEKERJAAN KANTOR/STUDIO
3.7.1 Penggambaran Topografi
3.7.2 Analisis Laboratorium Tanah
3.7.3 Analisis Hidrologi dan Perencanaan Drainase
3.7.4 Perencanaan Teknis Jalan
3.8 DISKUSI/PRESENTASI
3.9 JADWAL PELAKSANAAN

BAB IV. TIM PELAKSANA PROYEK


4.1 UMUM
4.2 DAFTAR PERSONIL
4.3 JADWAL PENUGASAN PERSONIL
4.4 URAIAN TUGAS TENAGA AHLI

BAB V. PELAPORAN
5.1 KOORDINASI DAN PELAPORAN
5.2 ASISTENSI DAN PRESENTASI

BAB I. PENDAHULUAN

I.1 Umum
CV.RAFFAN DESIGN 3
Laporan Pendahuluan ini dibuat oleh Konsultan CV.RAFFAN DESIGN untuk Belanja Konsultasi
Perencanaan Pembangunan Jalan Lingkungan.

Dalam laporan ini diuraikan tentang hal-hal yang menjadi latar belakang, maksud dan tujuan pekerjaan,
ruang lingkup kerja, organisasi dan rencana kerja konsultan.

Untuk melaksanakan pekerjaan perencanaan ini, konsultan melakukan pendekatan umum dan teknis
yang meliputi metodologi dan analisa teknis secara terperinci sesuai dengan KAK dan Dokumen
Kontrak. Berdasarkan pendekatan tersebut, konsultan kemudian menyusun program pelaksanaan
pekerjaan lengkap beserta jadwal pelaksanaannya yang dituangkan dalam Laporan Pendahuluan ini.

Sebagaimana judul laporan ini, laporan pendahuluan ini adalah laporan pertama yang diserahkan
Konsultan dan nantinya akan digunakan sebagai pedoman dalam tahapan-tahapan pekerjaan
berikutnya. Karena itu isinya sedapat mungkin telah melalui proses diskusi dan mendapat tanggapan,
saran dan masukan dari Pemberi Tugas dan diharapkan menjadi pedoman bersama yang lengkap,
baik serta mudah dipahami.

Untuk melaksanakan pekerjaan ini konsultan menggunakan spesifikasi teknis sesuai kerangka acuan
yang diberikan serta mengacu kepada standar-standar bidang pekerjaan umum/Standar Nasional
Indonesia (SNI) yang berlaku.

Konsultan juga telah menyusun tim kerja yang dipimpin oleh seorang Ketua Tim dan beranggotakan
tenaga ahli dan tenaga pendukung yang mempunyai latar belakang pendidikan yang sesuai dan telah
berpengalaman dalam bidang pekerjaan masing-masing.

I.2 Sistematika Pembahasan


Sistematika pembahasan Laporan Pendahuluan ini adalah sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN,
berisi uraian pendahuluan dan sistematika pembahasan.

BAB II. URAIAN PEKERJAAN,


berisi uraian pekerjaan, latar belakang pekerjaan, maksud dan tujuan pekerjaan serta jenis dan
lingkup pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawab konsultan.
CV.RAFFAN DESIGN 4
BAB III. METODOLOGI & RENCANA KERJA PERENCANAAN TEKNIS JALAN,
menguraikan tentang ruang lingkup perencanaan jalan, metode kerja dan rencana pelaksanaannya.

BAB IV. TIM PELAKSANA PROYEK,


menguraikan organisasi konsultan,susunan tim kerja serta tugas dan tanggung jawab dari tiap-tiap
tenaga ahli yang menangani pekerjaan ini.

BAB V. PELAPORAN,
berisi uraian jenis laporan dan jumlahnya masing-masing berikut deskripsi isi dari masing-masing
laporan.

CV.RAFFAN DESIGN 5
BAB II. URAIAN PEKERJAAN

II.1 Latar Belakang

Program Belanja Konsultasi Perencanaan Pembangunan Jalan Lingkungan merupakan salah satu upaya
pemerintah dalam menunjang Sasaran Pembangunan Nasional yang terkait dengan usaha- usaha
pemerataan pembangunan beserta hasil-hasilnya melalui Belanja Konsultasi Perencanaan
Pembangunan Jalan Lingkungan yang ada sebagai urat nadi perekonomian nasional, sesuai dengan
tuntunan laju pertumbuhan lalu- lintas yang diakibatkan oleh perkembangan/pertumbuhan ekonomi suatu
wilayah.

Sebelum penanganan fisik dilaksanakan, maka diperlukan suatu perencanaan teknis jalan/jembatan
yang mencakup penyediaan dokumen perencanaan teknik beserta dokumen pelelangan guna
mendukung pelaksanaan proyek tersebut.

CV.RAFFAN DESIGN melalui tender terbuka telah terpilih sebagai Konsultan untuk menyelenggarakan
layanan jasa teknik/ konsultasi untuk pekerjaan Belanja Konsultasi Perencanaan Pembangunan
Jalan Lingkungan diProvinsi Kalimantan Tengah yang diselenggarakan oleh SNVT P2JJ Kalteng.

Berikut ini adalah pokok-pokok penting kegiatan, sebagai berikut:

II.2 Uraian Pekerjaan


II.2.1 Nama Pekerjaan
Nama pekerjaan adalah Belanja Konsultasi Perencanaan Pembangunan Jalan
Lingkungan

II.2.2 Pemberi Tugas


Pemberi Tugas adalah: Pemerintah Republik Indonesia, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Bidang Tata Ruang dan Cipta Karya Kabupaten Bengkayang.

II.2.4 Nilai Kontrak & Sumber Dana


Nilai kontrak pekerjaan adalah Rp.45.000.000,-,sumber dana DAU Tahun Anggaran 2017.
CV.RAFFAN DESIGN 6
II.2.5 Volume Pekerjaan Kegiatan perencanaan teknis jalan meliputi ruas-ruas jalan berstatus
Jalan Lingkungan dengan rincian sebagai berikut :

No Nama Kegiatan

1. Gorong-gorong Dsn,Lalang Ds Lesabela Kec. Ledo

2. Batu pasang samping gereja bethel,jln Guna Baru rangkang


3. Pasangan batu gereja belidak kec.jagoi babang

4. Pasangan batu gereja kindau kec.jagoi babang

5. Pembangunan tangga beton riam marun dsn mawar ds.pisak kec.tujuh belas

6. Pembangunan box culvert jalan menuju jungkung Ds.Setia Jaya Kec.Teriak

7. Pembangunan jalan CDC Dsn.Tekalong Ds.Setia Jaya Kec.Teriak

8 Pembangunan penimbunan jalan Ds.Lulang Kec.Teriak

9 Pembangunan Drainase Lapangan Sepak bola ringin Dsn Sentibak Ds.Setia Jaya
Kec.Teriak

I.2.6 Jangka waktu pelaksanaan


Jangka waktu pelaksanaan adalah 1 bulan kalender

CV.RAFFAN DESIGN 7
II.2.7 Kebutuhan Tenaga Ahli
Perkiraan Man-Month (MM) kebutuhan personil sesuai data kontrak adalah
sebagai berikut:

A. Tenaga Ahli
B. Asisten Tenaga Ahli
C. Tenaga Pendukung

II.3 Jenis Dan Ruang Lingkup Pekerjaan


Lingkup kegiatan yang akan dilakukan oleh konsultan sesuai dengan tahapannya
adalah sebagai berikut:

a. Tahapan Persiapan
Tahapan Persiapan, bertujuan:
1) Mempersiapkan dan mengumpulkan data-data awal.
2) Menetapkan ruas-ruas jalan yang akan disurvey termasuk rencana pencapaian ke
lokasi pekerjaan.

Tahapan Persiapan, meliputi:


1) Mengumpulkan data kelas, fungsi dan status jalan yang akan didesain
2) Mempersiapkan peta-peta tata guna lahan, peta topografi, peta geologi, peta
quarry dan lain-lain.
3) Melakukan koordinasi dan konfirmasi dengan instansi terkait termasuk juga
mengumpulkan informasi harga satuan/upah untuk di sekitar lokasi proyek
terutama pada proyek yang sedang berjalan.
4) Mengumpulkan dan mempelajari laporan-laporan yang berkaitan dengan wilayah
yang dipengaruhi atau mempengaruhi jalan yang akan direncanakan.
5) Menetapkan awal dan akhir ruas jalan yang akan didesain, di atas peta yang ada
serta mempelajari kondisi-kondisi penting seperti kondisi topografi, pola aliran sungai
dan hal-hal lain yang mempengaruhinya.

b. Survey Pendahuluan

Survey Pendahuluan/Reconnaisance Survey adalah survey yang dilakukan pada awal


pekerjaan di lokasi pekerjaan, bertujuan untuk memperoleh data awal sebagai bahan
kajian teknis untuk pekerjaan selanjutnya. Survey ini diharapkan dapat memberikan
saran dan bahan pertimbangan terhadap survey detil lanjutan.
CV.RAFFAN DESIGN 8
Lingkup pekerjaan Survey Pendahuluan adalah sebagai berikut:
1) Studi Literatur
Pada tahapan ini dikumpulkan data pendukung perencanaan termasuk laporan
studi-studi terdahulu, laporan lingkungan dan laporan-laporan lainnya yang
berkaitan dengan wilayah yang dipengaruhi/ mempengaruhi jalan yang
direncanakan.

2) Koordinasi dengan Pemberi Tugas dan Instansi terkait


Tim Survey melakukan koordinasi dan konfirmasi dengan Pemberi Tugas dan
instansi terkait didaerah sehubungan dengan dilaksanakannya survey
pendahuluan.

3) Diskusi Perencanaan di Lapangan


Tim Survey melaksanakan survey dan membuat usulan perencanaan/ penanganan
di lapangan bagian demi bagian sesuai dengan bidang keahliannya masing-
masing dan kalau perlu melengkapinya dengan foto-foto penting yang kemudian
akan difinalisasikan di kantor sebagai bahan penyusunan laporan.

4) Recon Survey Topografi


Tim Topografi akan melakukan:
a. Penentuan titik awal dan akhir pengukuran
b. Pemasangan Patok dan BM
c. Pengamatan kondisi topografi
d. Mencatat daerah-daerah yang perlu pengukuran khusus dan perluasan
pengukuran topografi
e. Membuat rencana kerja survey topografi.

5) Recon Survey Geoteknik


Tim Geoteknik akan melakukan:
a. Pengamatan secara visual kondisi lapangan yang berkaitan dengan
karakteristik dan sifat tanah dan batuan.
b. Inventarisasi sumber material di sekitar lokasi pekerjaan serta Pengamatan
perkiraan lokasi sumber material (quarry) sepanjang lokasi pekerjaan.
c. Memberikan rekomendasi kepada Highway Engineer berkaitan dengan
kondisi material dan tanah pada lokasi jalan yang direncanakan.
d. Pemotretan kondisi penting seperti lokasi rawan longsor, pergerakan tanah,
dll.
e. Mencatat lokasi dilakukan DCP maupun Test Pit.
f. Membuat rencana kerja survey detil geoteknik.

6) Survey Pendahuluan Upah, Harga Satuan dan Peralatan.


melakukan pengumpulan data upah, harga satuan dan data peralatan yang akan
digunakan untuk pekerjaan fisik.

CV.RAFFAN DESIGN 9
c) Tahapan Pengumpulan Data Lapangan
Tahapan pengumpulan data lapangan meliputi:
1) Survey Inventarisasi & Kondisi Jalan.
a) Tujuan Survey Inventarisasi Jalan adalah:
Mendapatkan data secara umum mengenai kondisi perkerasan dan
kondisi geometrik dari ruas jalan yang ditinjau.

b) Lingkup pekerjaan
Inventarisasi kondisi permukaan jalan dengan mencatat kondisi
rata-rata setiap 200m, dicatat di dalam format inventarisasi jalan. Data
yang harus diperoleh adalah:
Lebar Perkerasan yang ada
Jenis bahan perkerasan yang ada
Nilai kekasaran jalan yang ditentukan melalui hasil survey
NAASRA Roughness Meter (IRI) atau ditentukan secara
visual (RCI) dengan ketentuan

Membuat foto dokumentasi inventarisasi geometrik jalan per 1


Km atau pada lokasi-lokasi penting.

2) Survey Inventarisasi & Kondisi Jembatan.


Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai
jembatan yang ada yang terdapat pada ruas jalan yang ditinjau. Terutama
untuk jembatan-jembatan yang memerlukan perbaikan atau penggantian.
Informasi yang dikumpulkan dari pemeriksaan ini adalah sebagai berikut:
Nama, lokasi dan kondisi Jembatan
CV.RAFFAN DESIGN 1
0
Dimensi Jembatan yang meliputi bentang, lebar ruang bebas dan
jenis lantai jembatan.
Perkiraan volume pekerjaan bila diperlukan pekerjaan perbaikan
atau pemeliharaan.
Membuat foto dokumentasi jembatan.

3) Survey Lalu Lintas


Survey Lalu Lintas bertujuan untuk mengetahui kondisi lalu lintas yang ada
pada ruas jalan yang ditinjau, termasuk mengetahui lintas harian atau jumlah
kendaraan yang melewati ruas tertentu pada satu waktu tertentu sehingga
dapat dihitung lalu lintas harian rata-rata sebagai dasar penentuan perkerasan
jalan atau kapasitas jalan dan angka kecepatan tempuh kendaraan rata-rata.

4) Pengukuran Topografi
Tujuan survey topografi adalah mengumpulkan data koordinat dan
ketinggian permukaan tanah sepanjang rencana trase jalan di dalam
koridor yang ditetapkan untuk penyiapan peta topografi dengan skala 1 :
1000 yang akan digunakan untuk perencanaan geometrik jalan. Lingkup
pekerjaan survey topografi meliputi:
Pemasangan patok-patok ikat dan patok bantu
Pengukuran titik kontrol horizontal
Pengukuran titik kontrol vertical
Pengukuran Situas
Pengukuran Penampang
Pengukuran Khusus
5) Survey Kondisi Perkerasan Jalan
Tujuan survey kondisi perkerasan jalan adalah untuk mengetahui kondisi
perkerasan yang meliputi lendutan dari suatu konstruksi jalan, kekasaran jalan,
daya dukung tanah dasar dan susunan/lapisan perkerasan. Lingkup pekerjaan
meliputi:
Pemeriksaaan lendutan balik dengan alat Benkelman Beam untuk
jalan beraspal.
Pemeriksaan Daya Dukung Tanah dasar dengan alat Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) untuk jalan yang belum beraspal atau
pada bahu jalan tidak beraspal
Survey susunan lapisan perkerasan dan tanah dasar dengan Test
PIT dan pemeriksaan daya dukung tanah (CBR) laboratorium.
Pelaksanaan kegiatan Survey Benkelman Beam mengacu kepada
SNI 03-2416-1991, sedangkan untuk kegiatan Survey DCP mengacu
kepada SNI 03-1743-1989.

6) Survey Geoteknik

CV.RAFFAN DESIGN 1
1
Tujuan survey penyelidikan tanah ini adalah untuk mendapatkan identifikasi kondisi
lapisan tanah secara lengkap yang dapat digunakan untuk menentukan jenis
perkerasan jalan yang aman, ekonomis dan sesuai dengan keperluan proyek.
Lingkup ini meliputi penyelenggaraan penyelidikan mekanika tanah yang mencakup
penyelidikan di lapangan, pengambilan contoh tanah (disturbed atau undisturbed
sample), percobaan di laboratorium dan analisa beserta rekomendasi yang
menyangkut karakteristik tanah dari lokasi proyek untuk keperluan sub base dan
base jalan dan pengaruhnya terhadap lingkungan proyek.

Lingkup pekerjaan meliputi:


Pemeriksaan Daya Dukung Tanah dasar dengan alat Dynamic Cone
Penetrometer (DCP).
Survey susunan lapisan perkerasan dan tanah dasar dengan Test
PIT dan pemeriksaan daya dukung tanah (CBR) laboratorium.

Uji laboratorium yang dilakukan pada contoh tanah asli (undisturbed sample)
dimaksudkan untuk mendapatkan karakteristik identifikasi umum (index properties)
maupun sifat mekanika tanah (engineering properties) dari contoh tanah yang
bersangkutan, diantaranya adalah:
Kadar Air
- Berat isi tanah
- Berat jenis tanah
- Batas-batas atterberg
- Uji Gradasi/Saringan dan Hidrometer
- Uji Konsolidasi
- Uji CBR

7) Survey hidrologi
Tujuan dilaksanakannya survey hidrologi adalah untuk mengumpulkan data
hidrologi dan karakter/perilaku aliran air pada bangunan air yang ada (sekitar
jembatan maupun jalan) guna keperluan analisis hidrologi, penentuan
debit banjir rencana (elevasi muka air banjir), perencanaan drainase dan
bangunan pengaman terhadap gerusan jika diperlukan. Proses analisa
perhitungan mengacu kepada Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 03-3424-
1994 atau (SNI) No. 03-1724-1989 SKBI-1.3.10.1987 (Tata Cara Perencanaan
Hidrologi dan Hidrolika untuk Bangunan di Sungai)

c. Tahapan Perencanaan Teknis (Analisa data, desain dan penggambaran )


CV.RAFFAN DESIGN 1
2
Tujuan dari perencanaan teknis adalah untuk merencanakan baik geometrik jalan,
jenis perkerasan, struktur bangunan pelengkap sampai dengan penyiapan dokumen
pelelangan, sehingga menghasilkan suatu perencanaan yang sempurna, ekonomis,
serta ramah terhadap lingkungan.

Ruang lingkup pekerjaan yang tercakup dalam kegiatan ini meliputi:


1) Merencanakan geometrik jalan dengan memperhatikan stabilitas lereng
2) Merencanakan jenis serta tebal perkerasan
3) Merencanakan bangunan pelengkap dan pengaman jalan
4) Menyiapkan dokumen lelang

Persyaratan
1) Perencanaan Geometrik
Standar geometrik jalan adalah Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar
Kota No. 038/T/BM/1997, Dasar-Dasar Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota
- Desember 1990 dan Standar Perencanaan Geometrik Untuk Jalan Perkotaan
(Bina Marga Maret 1992)

2) Perencanaan Drainase
Mengacu pada Tata Cara Perencanaan Drainase Permukaan Jalan SNI No. 03-
3424-1994

3) Keselamatan Lalu Lintas


Dalam perencanaan harus mempertimbangkan aspek keselamatan pengguna
jalan, baik selama pelaksanaan pekerjaan maupun pasca konstruksi. Perencana
dalam hal ini harus menjamin bahwa semua elemen yang direncanakan
memenuhi persyaratan desain yang ditetapkan dan sesuai dengan kondisi
lingkungan setempat.

4) Stabilitas Lereng
Perhitungan stabilitas lereng dilakukan guna memberikan informasi tentang
berapa tinggi maksimum dan kemiringan lereng desain galian yang aman dari
keruntuhan. Perhitungan stabilitas lereng diperoleh dari beberapa parameter
tentang sifat fisik tanah setempat yang diperoleh dari contoh tabung (undisturbed
sample) beberapa dari triaxial test atau direct shear.
Parameter yang dihasilkan dari percobaan ini, yaitu C = Kohesi tanah, =
sudut geser tanah dan w = berat isi tanah.

CV.RAFFAN DESIGN 1
3
Perhitungan angka keamanan lereng (sudut lereng dan tinggi maksimum yang
aman) dilakukan dengan menggunakan rumus dan grafik Taylor. Salah satu contoh
rumus yang dapat digunakan adalah:

CFk =

Na x w x H

Dimana: Na = Angka Stabilitas Taylor


C = Kohesi Tanah
w =(Ton/m2)
Berat isi tanah basah(Ton/M3)

H = Tinggi lapisan tanah (m)


Fk = Faktor Keamanan (Fk > 1.251 lereng aman)

Angka Stabilitas (Na) didapat dengan memplot nilai sudut geser dalam tanah ()
dengan sudut lereng desain () ke dalam grafik taylor.

5) Stabilitas Badan Jalan


Stabilitas badan jalan diidentifikasi dari gejala struktur geologi yang ada, jenis dan
karakteristik batuan dan kondisi lereng. Pengkajian stabilitas badan jalan
mencakup 3 (tiga) hal, yaitu gerakan tanah atau longsoran yang sudah ada di
lapangan, perkiraan longsoran yang mungkin terjadi (hasil analisis) akibat jenis, arah
dan struktur lapisan batuan, dan longsoran yang dapat terjadi akibat
pembangunan jalan. Untuk ketiga jenis hal di atas, harus diidentifikasi jenis
gerakan, faktor penyebabnya, dan usaha-usaha penanggulangannya.

6) Perencanaan Perkerasan
Standar Rujukan yang dipakai untuk perhitungan konstruksi perkerasan jalan
adalah Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan Metode

CV.RAFFAN DESIGN 1
4
Analisa Komponen (SKBI-2.3-26.1987. UDC:625.73(02)) Tim harus melakukan analisis
data lalulintas (LHR yang dikonversikan ke dalam nilai ESAL) untuk penetapan
konstruksi perkerasan yang akan dipakai.
Tim harus mengutamakan penggunaan bahan material setempat sesuai dengan
masukan dari laporan geoteknik. Jika bahan setempat tidak bisa langsung
digunakan sebagai bahan konstruksi, maka harus diusulkan usaha-usaha
peningkatan sifat-sifat teknis bahan sehingga dapat dipakai sebagai bahan
konstruksi.

7) Perencanaan Bangunan Pelengkap dan Pengaman Jalan


Salah satu rujukan yang dipakai untuk perencanaan bangunan pelengkap dan
pengaman jalan dalam pekerjaan ini adalah:
- Pedoman Pemasangan Rambu dan Marka Jalan Perkotaan, Undang-
Undang Lalu Lintas No. 14 Tahun 1992.
- Standar Box Culvert (BIPRAN 1992)
- Gambar Standar Pekerjaan Jalan (SUBDIT PSP 2002)

8) Penggambaran
Konsultan akan membuat draft rancangan perencanaan teknis dari setiap detil
perencanaan dan mengajukannya kepada Tim Teknis dari SNVT P2JJ untuk
diperiksa dan disetujui.
Detil perencanaan teknis yang perlu dibuatkan konsep perencanaannya antara
lain:
Alinyemen Horizontal (Plan)
Alinyemen Vertikal (Profile)
Potongan Melintang (Cross Section)
Potongan Melintang Tipikal (Typical Cross Section) yang
mencakup semua informasi yang diperlukan antara lain: Gambar
konstruksi eksisting yang ada, penampang pada daerah galian dan
timbunan, penampang didaerah kota dan luar kota, rincian konstruksi
perkerasan, bangunan pelengkap, konstruksi bahu jalan, median,
posisi dan bentuk saluran melintang.
Gambar Standar yang mencakup antara lain: gambar bangunan
pelengkap, drainase, rambu jalan, marka jalan, dan sebagainya.

CV.RAFFAN DESIGN 1
5
Gambar rencana lengkap dilakukan apabila rancangan perencanaan teknis
disetujui oleh Tim Asistensi dengan memperhatikan koreksi dan saran yang
diberikan.

Gambar rencana akhir (Final Design) terdiri dari gambar-gambar rancangan yang
telah diperbaiki dan dilengkapi dengan:
- Sampul Luar dan Sampul dalam
- Daftar Isi
- Peta Lokasi Proyek
- Peta Lokasi Sumber bahan Material (Quarry)
- Daftar Simbol dan Singkatan
- Daftar Bangunan Pelengkap dan Volume
- Daftar Rangkuman Volume Pekerjaan

9) Perhitungan Kuantitas Pekerjaan


Penyusunan mata pekerjaan (per item) mengikuti spesifikasi yang ada, baik jenis
pekerjaan dan satuan pembayarannya. Perhitungan kuantitas pekerjaan dilakukan
secara keseluruhan mencakup semua jenis pekerjaan yang diperlukan
Bila diperlukan, Konsultan akan menyusun spesifikasi khusus untuk mata
pembayaran yang tidak tercakup dalam spesifikasi umum yang ada.

10) Perkiraan Biaya Pelaksanaan


Sebelum perhitungan biaya pelaksanaan, terlebih dahulu dilakukan proses analisis
harga satuan pekerjaan untuk semua mata pembayaran yang tercakup dalam
pelaksanaan fisik. Prosedur analisis harga satuan mengacu kepada Panduan
Analisa Harga Satuan No. 028/T/BM/1995 yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal
Bina Marga.
Perkiraan biaya pelaksanaan dihitung berdasarkan jumlah total volume satuan
dikalikan harga satuan dari seluruh mata pembayaran yang akan dilaksanakan.

11) Penyiapan Dokumen Lelang


Dokumen pelelangan terdiri dari beberapa bab yaitu:

Bab I. Instruksi Kepada Peserta Lelang


Bab II. Bentuk Penawaran, Informasi Kualifikasi dan Jaminan Penawaran
Bab III. Syarat syarat Kontrak
Bab IV. Data Kontrak
CV.RAFFAN DESIGN 1
6
Bab V. Spesifikasi
Bab VI. Daftar Kuantitas
Bab VII. Gambar-gambar
Bab VIII. Bentuk bentuk Jaminan

Dokumen Pelelangan ini nantinya disusun dalam lima buku, yaitu:


1. Buku 1 : Instruksi Kepada Peserta Lelang dan Jadwal Penawaran Memuat ketentuan
ketentuan pelelangan yang berlaku menurut ketentuan Pemerintah, Bentuk Surat Penawaran dan
Volume Pekerjaan

2. Buku 2 : Syaratsyarat Umum Kontrak Memuat Syaratsyarat dan ketentuanketentuan yang


mengatur hak dan kewajiban Pemberi Tugas maupun Pelaksana Pekerjaan

3. Buku 3 : Spesifikasi Memuat Spesifikasi dan ketentuan teknis pelaksanaan pekerjaan baik yang
bersifat umum maupun khusus

4. Buku 4 : Gambar Rencana Memuat gambargambar standar dan khusus yang berlaku
untuk setiap paket proyek

5. Buku 5 : Addenda Memuat perubaan isi dokumen pelelangan, revisi desain, daftar Tanya
jawab yang kemudian akan menjadi dasar penawaran oleh Kontraktor pada saat Tender
Fisik.

CV.RAFFAN DESIGN 1
7
BAB III. METODOLOGI & RENCANA KERJA PERENCANAAN TEKNIS JALAN

III.1 Pemahaman Terhadap Kondisi Lapangan & Pekerjaan


Seperti telah dibahas pada bab 2 mengenai uraian pekerjaan, berikut adalah skematik volume
dan lokasi perencanaan untuk Belanja Konsultasi Perencanaan Pembangunan Jalan Lingkungan.

Ruas yang direncanakan merupakan bagian dari program penanganan ruas Jalan
Kabupaten Bengkayang dan jalan lainnya (non poros) pada tahun anggaran 2017 dengan
penanganan berupa review desain dan DED.

III.2 Standar Perencanaan


Dalam hal melaksanakan perencanan, daftar referensi seperti tersebut dibawah ini diterapkan
dan dipakai sebagai dasar. Referensi yang dimaksud adalah:

Undang-Undang No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan.


Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan.
Surat Keputusan Direktur Jenderal Bina Marga No. 42/KPTS/Db/2007 tentang
Perencanaan Lebar Badan Jalan dan Jalur Lalu Lintas untuk Jalan Arteri,
Kolektor & Lokal.
Surat Dirjen Bina Marga Nomor. UM-0103-Db/591 Tahun 2007 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan untuk Lebar
Badan Jalan.
Tata Cara Pelaksanaan Survey Lalu Lintas, No. 017/T/BNKT/1990.
Manual Kapasitas Jalan Indonesia.
Standar Perencanaan Geometrik Untuk Jalan Antar Kota, No. 038/T/BM/1997
Standar Perencanaan Geometrik Untuk Jalan Perkotaan - DPU Direktorat
Jenderal Bina Marga - Januari 1988
Dasar-Dasar Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota - Desember 1990 - Subdin
Perencanaan Teknis Jalan - Bipran - Bina Marga
Metode Pengujian Lendutan Perkerasan Lentur Dengan Alat Benkelman Beam,
SK SNI 03-2416-1991-DPU.
Metode Pengujian Perkerasan Menggunakan Alat DCP, SNI 03-1743-1989
Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode
Analisa Komponen, SKBI-2.3.26.1987 [UDC 625.73(02)]
Petunjuk Perencanaan Perkerasan Kaku (Rigid Pavement), SKBI-2.3.28.1988 UDC
625.84 (026)
Tata Cara Perencanaan Hidrologi Dan Hidrolika Untuk Bangunan Di Sungai, SNI 03-
1724-1989 SKBI-1.3.10.1987
Tata Cara Perencanaan Drainase Permukaan Jalan, SK SNI - 03-3424-1994.
Standar Box Culvert - BIPRAN 1992
Gambar Standar Perencanaan Teknis Jalan (SUBDIT PSP 2007)
CV.RAFFAN DESIGN 1
8
Pedoman Pemasangan Rambu Dan Marka Jalan Perkotaan Undang-Undang Lalu
Lintas No.14 Tahun 1992
Petunjuk Perencanaan Marka Jalan, No. 012/T/BNKT/1990.
Panduan Analisis Harga Satuan No. 028/T/BM/1995 - Direktorat Jenderal Bina
Marga
Petunjuk/Tata Cara/Standar lainnya yang berhubungan.

III.3 Kriteria Perencanaan Geometrik Jalan


Perencanaan jalan direncanakan terutama berdasarkan pada 'Standar Perencanaan
Geometris Jalan Luar Kota No. 038/T/BM/1997' yang dikeluarkan oleh Bina Marga, dengan
kecepatan 60 - 80 km/jam. Standar Geometris yang dimaksud meliputi standar penentuan
parameter-parameter alinemen horisontal, vertikal maupun melintang jalan yang akan dipakai
dalam perencanaan teknis.

Berikut adalah tabel kriteria perencanaan untuk jalan luar kota, sebagai berikut:

A. KECEPATAN RENCANA

CV.RAFFAN DESIGN 1
9
B. DIMENSI MELINTANG JALAN

1. Penentuan Lebar Jalur Dan Bahu Jalan


= Tidak ditentukan
= 2 jalur terbagi, masing-masing nx3,5 (m); dimana n=jumlah lajur per jalur

CV.RAFFAN DESIGN 2
0
=
Mengacu

pada persyara n ideal

CV.RAFFAN DESIGN 2
1
CV.RAFFAN DESIGN 2
2
III.4 Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan Teknis Jalan
Berikut diuraikan metodologi dan rencana pelaksanaan pekerjaan teknis jalan, terdiri dari beberapa
tahap kegiatan yaitu:

Tahap persiapan, yang terdiri dari pekerjaan persiapan peralatan survey dan mobilisasi.

Tahap pekerjaan lapangan, yang terdiri dari pekerjaan survey pendahuluan, survey inventarisasi jalan
dan jembatan, survey topografi,survey lalu lintas, survey hidrologi serta survey kondisi jalan, penyelidikan
tanah dan bahan (geoteknik & perkerasan).

Tahap pekerjaan kantor, terdiri dari penyusunan dan pengolahan data lapangan, pekerjaan
penggambaran topografi, analisis laboratorium tanah, analisis hidrologi, perencanaan teknis, perhitungan
volume pekerjaan, perhitungan biaya, pembuatan dokumen tender dan pelaporan.

Tahap diskusi dan presentasi, adalah tahapan koordinasi dan presentasi progres/hasil kerja serta
diskusi atas permasalahan yang ada untuk mencari solusi sesuai dengan arahan yang diminta oleh
Pemberi Tugas.

Untuk memperjelas alur kerja dan keterkaitan antar kegiatannya konsultan membuat diagram alir
pelaksanaan pekerjaan di atas seperti terlihat pada Gambar III 1 Diagram Alir
Perencanaan Teknis Jalan. Masing-masing tahapan pekerjaan tersebut diuraikan rinci di bawah ini.

III.5 Persiapan Peralatan Survey dan Mobilisasi


Sejak konsultan mendapatkan SPMK, kegiatan yang dilakukan adalah penyiapan personil lapangan
dan peralatan Survey. Peralatan Survey akan dikalibrasi dahulu sebelum dimobilisasi. Tujuan
dari kalibrasi tersebut adalah untuk mendapatkan data survey yang akurat. Apabila semua peralatan
CV.RAFFAN DESIGN 2
3
dan personil yang terlibat sudah siap maka sesuai jadwal dan rencana kerja, maka peralatan dan
personil tersebut akan dimobilisasikan.

Sebelum memulai pekerjaan, konsultan akan mengadakan konsultasi terlebih dahulu dengan Kepala
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Bidang Tata Ruang dan Cipta Karya Kabupaten
Bengkayang, yaitu untuk mengadakan konfirmasi mengenai volume pekerjaan dan ruas-ruas jalan
yang akan ditangani.
Konsultan akan berusaha untuk mendapatkan informasi umum mengenai kondisi ruas jalan yang akan
disurvey, sehingga dapat mempersiapkan hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan survey di setiap
ruas jalan yang akan direncanakan.

III.6 Tahap Pekerjaan Lapangan


Tahap pekerjaan lapangan terdiri dari pekerjaan survey pendahuluan, survey inventarisasi kondisi
dan geometrik jalan, survey inventarisasi kondisi jembatan, survey topografi, survey lalu lintas, survey
lokasi sumber material, survey upah, material dan harga satuan, survey penyelidikan tanah/geoteknik
serta survey hidrologi. Uraian masing-masing pekerjaan akan diberikan pada bagian berikut ini.

III.6.1 Survey Pendahuluan


Survey Pendahuluan adalah survey yang dilakukan pada awal pekerjaan di lokasi pekerjaan,
yang bertujuan untuk memperoleh data awal sebagai bahan penting bahan kajian teknis
untuk bahan pekerjaan selanjutnya. Survey ini diharapkan dapat memberikan saran dan
bahan pertimbangan terhadap survey detil lanjutan.

Lingkup pekerjaan Survey Pendahuluan adalah sebagai berikut:


1) Studi Literatur
Pada tahapan ini dikumpulkan data pendukung perencanaan termasuk laporan studi-
studi terdahulu, laporan lingkungan dan laporan-laporan lainnya yang berkaitan dengan
wilayah yang dipengaruhi/ mempengaruhi jalan yang direncanakan.

2) Koordinasi dengan Instansi terkait


Tim Survey melakukan koordinasi dan konfirmasi dengan instansi terkait di daerah
sehubungan dengan dilaksanakannya survey pendahuluan.

3) Diskusi Perencanaan di Lapangan


Tim Survey melaksanakan survey dan membuat usulan perencanaan/ penanganan di
lapangan bagian demi bagian sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing dan
kalau perlu melengkapinya dengan foto-foto penting yang kemudian akan difinalkan di
kantor sebagai bahan penyusunan laporan.

4) Recon Inventarisasi & Kondisi Jalan dan Jembatan


Tim survey jalan akan melakukan inventarisasi dan survey kondisi jalan dan jembatan
termasuk gorong-gorong, untuk memperoleh data awal tentang kondisi ruas jalan yang
CV.RAFFAN DESIGN 2
4
direncanakan. Informasi ini akan menjadi masukan bagi rencana penanganan,
rencana survey lapangan (lingkup dan jadwal survey lapangan), penetapan lokasi
survey lalu lintas, penetapan kriteria desain dan lain-lain.

5) Recon Survey Topografi


Tim Topografi akan melakukan:
a. Penentuan titik awal dan akhir pengukuran
b. Pemasangan Patok dan BM
c. Pengamatan kondisi topografi
d. Mencatat daerah-daerahyang perlu pengukuran khusus dan perluasan
pengukuran topografi
e. Membuat rencana kerja survey topografi.

6) Recon Survey Tanah/Geoteknik


Tim Geoteknik akan melakukan:
a) Pengamatan secara visual kondisi lapangan yang berkaitan dengan karakteristik
dan sifat tanah dan batuan.
b) Inventarisasi sumber material di sekitar lokasi pekerjaan serta Pengamatan perkiraan
lokasi sumber material (quarry) sepanjang lokasi pekerjaan.
c) Memberikan rekomendasi kepada Highway Engineer berkaitan dengan kondisi
material dan tanah pada lokasi jalan yang direncanakan.
d) Pemotretan kondisi penting seperti lokasi rawan longsor, pergerakan tanah,
dll
e) Mencatat lokasi dilakukan DCP maupun Test Pit.
f) Membuat rencana kerja survey detil geoteknik.

7) Survey Pendahuluan Upah, Harga Satuan dan Peralatan.


Tim melakukan pengumpulan data upah, harga satuan dan data peralatan yang akan
digunakan untuk pekerjaan fisik.

III.6.2 Survey Inventarisasi & Kondisi Jalan


Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan data umum mengenai kondisi
perkerasan dan geometrik jalan.

Untuk pemeriksaan jalan, akan dilakukan dengan metoda yang disederhanakan, yaitu cukup
mencatat kondisi rata-rata setiap 50 meter atau lebih, dalam hal ini terutama pada setiap
adanya perubahan kondisi jalan yang ada.

Data yang akan diperoleh dari pemeriksaan ini adalah:


1) Lebar perkerasan yang ada dalam meter.
2) Jenis bahan perkerasan yang ada, misalnya AC, WC, AC-BC, AC Base, Nacas,
Lasbutag, Penetrasi Macadam, Kerikil, Tanah, Soil Cement dsb.

CV.RAFFAN DESIGN 2
5
3) Nilai RCI dari kondisi perkerasan jalan ( Road Condition Index), yang dapat
diperoleh dari survey NAASRA Roughness Meter atau ditentukan secara visual.
4) Kondisi daerah samping jalan serta sarana utilitas yang ada seperti saluran
samping,gorong-gorong,bahu,kereb, kondisi drainase samping, jarak pagar/bangunan
penduduk/tebing pinggir perkerasan.
5) Lokasi awal dan akhir pemeriksaan harus jelas dan sesuai dengan lokasi yang
ditentukan untuk jenis pemeriksaan lainnya.
6) Data yang diperoleh dicatat dalam formulir.
7) Membuat foto dokumentasi inventarisasi geometrik jalan minimal 1 (satu) buah foto per
kilometer.
8) Foto ditempel pada formulir dengan mencantumkan hal-hal yang diperoleh seperti
nomor dan nama ruas jalan, arah pengambilan foto, tanggal pengambilan foto dan
tinggi petugas yang memegang nomor Sta.

III.6.3 Survey Inventarisasi & Kondisi Jembatan


Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi jembatan yang
terdapat pada ruas jalan yang ditinjau.

Informasi yang harus diperoleh dan dicatat dalam formulir adalah sebagai berikut:
1. Nama, lokasi dan kondisi jembatan.
2. Dimensi jembatan yang meliputi bentang, lebar, ruang bebas dan jenis lantai.
3. Perkiraan volume pekerjaan bila diperlukan pekerjaan perbaikan atau
pemeliharaan.
4. Data yang diperoleh dicatat dalam satu format yang standar.
5. Foto dokumentasi minimum 2 (dua) lembar untuk setiap jembatan yang diambil dari arah
memanjang dan melintang. Foto ditempel pada format yang standar.

III.6.4 Pemeriksaan Lokasi Sumber Material


Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui informasi mengenai bahan-bahan perkerasan
yang dapat dipakai untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi pada ruas- ruas jalan yang
dikerjakan.

Informasi yang akan diperoleh dan dicatat dalam formulir adalah sebagai berikut:

CV.RAFFAN DESIGN 2
6
1. Jenis bahan untuk perkerasan yang ada, misalnya pasir, kerikil, tanah
timbunan, batu.
2. Lokasi quary setiap jenis perkerasan berikut perkiraan jumlah yang ada.
3. Perkiraan Harga Satuan tiap jenis bahan perkerasan.
4. Perkiraan jarak pengangkutan bahan dari quary ke base camp.
5. Peta lokasi quary berikut keterangan lokasinya (Km/Sta).
6. Data yang diperoleh dicatat dalam formulir.

III.6.5 Survey Lalu Lintas


Tujuan survey lalu lintas adalah untuk mengetahui volume lalu lintas untuk menentukan
lebar jalan ideal dan volume lalu lintas harian sebagai dasar untuk perhitungan dan
perencanaan perkerasan. Survey lalu lintas meliputi kegiatan perhitungan jumlah setiap jenis
kendaraan yang melewati satu ruas tertentu dalam satu satuan waktu sehingga dapat
dihitung lalu lintas harian rata-rata sebagai dasar perencanaan jalan.

Survey volume kendaraan disesuaikan dengan kebutuhannya, dilakukan untuk lokasi:


1. Ruas jalan
2. Simpang jalan

Standar pengambilan dan perhitungan mengacu kepada Tata Cara Pelaksanaan Survey
Lalu Lintas, No. 017/T/BNKT/1990 dan buku Manual Kapasitas Jalan Indonesia.

Seluruh jenis kendaraan yang lewat baik dari arah depan maupun belakang dicatat. Setiap
lajur minimal dijaga oleh 2 (dua) orang, satu orang satu alat counter menggunakan
formulir survey yang telah ditentukan.

1. Pos Perhitungan Lalu Lintas


Pos-pos perhitungan lalu lintas terbagi dalam beberapa tipe pos:
a) Pos Kelas A: yaitu pos perhitungan lalu lintas yang terletak pada ruas jalan dengan jumlah
lalu lintas yang tinggi dengan LHR 10.000 Kendaraan.
b) Pos Kelas B: yaitu pos perhitungan lalu lintas yang terletak pada ruas jalan dengan jumlah
lalu lintas yang sedang dengan karakteristik nilai LHR = (5.000 < LHR < 10.000 Kendaraan).
c) Pos Kelas C: yaitu pos perhitungan lalu lintas yang terletak pada ruas jalan dengan jumlah
lalu lintas yang rendah dengan LHR 5.000 Kendaraan.

2. Periode Perhitungan Lalu Lintas


Pos Kelas A
Pelaksanaan perhitungan lalu lintas dilakukan selama periode 40 jam selama 2 hari, mulai
pukul 06.00 pagi pada hari pertama dan berakhir pada pukul 22.00 pada hari kedua

Pos Kelas B
CV.RAFFAN DESIGN 2
7
Pelaksanaan perhitungan sama seperti pada pos kelas A.

Pos Kelas C
Pelaksanaan perhitungan dilakukan selama periode 16 jam mulai pukul 06.00 pagi dan
berakhir pukul 22.00 pada hari yang sama yang ditetapkan untuk pelaksanaan perhitungan.

3. Pemilihan Lokasi Pos Perhitungan Lalu lintas


Lokasi pos harus mewakili jumlah lalu lintas harian rata-rata dari ruas jalan, tidak terpengaruh oleh
angkutan ulang alik (komuter) yang tidak mewakili ruas tersebut. Lokasi pos harus mempunyai
jarak pandang yang cukup untuk kedua arah, sehingga memungkinkan pencatatan kendaraan
dengan mudah dan jelas. Lokasi pos tidak dapat ditempatkan di persilangan jalan.

4. Pengelompokan Kendaraan
Dalam perhitungan jumlah lalu lintas, kendaraan dibagi kedalam 8 kelompok mencakup kendaraan
bermotor dan kendaraan tidak bermotor.

Pengenalan ciri kendaraan:


2. Sepeda Kumbang: sepeda yang ditempeli mesin 75cc max.
3. Kendaraan bermotor roda 3 antara lain: bemo dan bajaj
4. Kecuali combi, umumnya sebagai kendaraan penumpang mum maximal 12 tempat duduk
seperti mikrolet, angkot, minibus, pick-up yang diberi penaung kanvas/pelat dengan rute
dalam kota dan sekitarnya atau angkutan pedesaan.
5. Umumnya sebagai kendaraan barang maximal beban sumbu belakang 3,5 ton dengan
bagian belakang sumbu tunggal roda tunggal (STRT)
6. a Bus kecil adalah sebagai kendaraan penumpang umum dengan tempat duduk antara
16 s/d 26 buah, seperti kopaja, metromini, elf dengan bagian belakang sumbu tunggal roda
ganda (STRG) dan panjang kendaraan maksimal 9m dengan sebutan bus .

CV.RAFFAN DESIGN 2
8
5.b Bus besar adalah sebagai kendaraan penumpang umum dengan tempat duduk antara
30 s/d 50 buah, seperti bus malam, bus kota, bus antar kota yang berukuran 12 m dan
STRG.
7. Truk 2 sumbu adalah sebagai kendaraan barang dengan beban sumbu belakang antara
5-10 Ton (MST 5,8,10 dan STRG).
7.a Truk 3 sumbu adalah sebagai kendaraan barang dengan tiga sumbu yag letaknya STRT dan
SGRG (sumbu ganda roda ganda)
7.b Truk gandengan adalah sebagai kendaraan no 6 dan 7 yang diberi gandengan bak truk dan
dihubungkan dengan batang segitiga. Disebut juga full trailer truck.
7.c Truk semi trailer atau truk tempelan adalah sebagai kendaraan yan terdiri dari kepala truk
dengan smbu 2-3 sumbu yang dihubungkan secara sendi dengan pelat dan rangka bak yang
beroda belakang yang mempunyai 2 atau 3sumbu pula.

III.6.6 Survey Topografi


Pengukuran topografi dilakukan sepanjang ruas jalan yang akan direncanakan termasuk
pengukuran-pengukuran khusus seperti di daerah persilangan dengan jalan yang ada, dengan
sungai dan lain sebagainya.

Pekerjaan pengukuran topografi terdiri dari:


a) Pemasangan Patok Kayu dan BM
Kegiatan yang dilakukan pada pemasangan patok kayu dan BM adalah sebagai berikut:
A. Pemasangan Patok Kayu
Digunakan sebagai patok pengukuran, dengan ukuran tinggi 60 cm 5
cm.
Dipasang pada setiap jarak 50 100 meter.
Diberi nomor urut.
Ditanam sedalam 45 cm sehingga yang muncul dipermukaan 15 cm.

B. Pemasangan Patok Beton (BM)


M digunakan sebagai titik pengikat tetap terbuat dari beton ukuran 15 x 15 x
75 cm atau patok paralon 6 x 75 cm.
Diletakkan pada tempat yang aman dan mudah diterlihat, dipasang tiap
interval 1000 m (1 km).

BM kecil ukuran 10 x10 x75 cm atau patok paralon beton 4 x 75 cm


dipasang setiap rencana jembatan sebanyak 2 buah.
Pemberian nama BM berdasarkan nomor urut I, II dan III dan seterusnya.
Ditanam sedalam 55 cm hingga yang nampak dipermukaan tanah 20 cm.
CV.RAFFAN DESIGN 2
9
Patok beton diberi tulangan 1/2 x 70 cm, muncul 1 cm diatas
permukaan patok.
Titik awal dan titik akhir rencana relokasi jalan serta per 5 KM dipasang patok
beton masing-masing 2 buah sebagai pengikatan.

b) Pengukuran Poligon
Kegiatan yang dilakukan pada pengukuran poligon adalah sebagai berikut:
Alat yang digunakan Total Station/Theodolith T2 atau sejenisnya dan
perhitungan perataannya menggunakan metode Bowditch.
Pengukuran poligon diikatkan pada titik-titik tetap yang diketahui
koordinatnya. Bila titik tetap tidak ada di sekitar lokasi maka pengukuran
dan perhitungan poligon dapat menggunakan koordinat lokal yang
dimulai dari awal proyek.
Pengukuran azimuth astronomi menggunakan theodolit dengan
ketelitian 1 detik dari 2 seri pembacaan.
Jarak diukur dengan pita ukur dalam satu arah, dikontrol dengan
pembacaan ke muka dan ke belakang dari jarak optis
Kontrol azimuth dilakukan pada setiap 5 Km dengan pengamatan
matahari.
Ketelitian yang disyaratkan:
Kesalahan penutup sudut < 2 n; dimana n = banyaknya titik polygon
Kesalahan jarak linier = 1 : 10.000

c) Pengukuran Waterpass
Kegiatan yang dilakukan pada pengukuran waterpas adalah sebagai berikut:
Pengukuran beda tinggi dilakukan dengan doubel stand atau 2 kali berdiri alat.
Alat yang digunakan adalah Wild Nak 2/ Zeiss NI2 atau alat sipat datar
otomatik lainnya yang sejenis.
Pengukuran beda tinggi, titik ikatnya diambil sama dengan yang
digunakan pada pengukuran poligon (BM) yang sudah diketahui ketinggiannya.

Kesalahan penutup yang disyaratkan 6D mm; dimana D = jarak dalam Km.

d) Pengukuran Cross section

Kegiatan yang dilakukan pada pengukuran cross section adalah sebagai berikut:
Pengukuran dilakukan dengan alat To atau yang sejenisnya.
Dilakukan setiap jarak interval 50 meter pada bagian lurus dan relatif datar,
25 meter pada bagian berbelok/berbukit-bukit.
Lebar koridor pengukuran adalah 25 meter sebelah kanan dan kiri sumbu jalan
pada bagian jalan yang lurus, 25 meter ke arah sisi luar dan 50 meter ke
arah sisi dalam pada jalan yang menikung.
CV.RAFFAN DESIGN 3
0
Untuk daerah pegunungan dan diperlukan relokasi jalan untuk perbaikan
geometrik, koridor pengukuran perlu diperlebar sehingga diperoleh gambaran
medan sekitarnya.

e) Pengukuran Situasi Sungai/Jembatan


Kegiatan yang dilakukan pada pengukuran situasi sungai untuk rencana jembatan baru
(perbaikan jembatan) adalah sebagai berikut:
Pengukuran situasi sungai meliputi daerah sejauh 50 m ke hilir dan 50 m ke
hulu sampai 25 m dari masing-masing tepinya. Untuk bentang sungai > 10 m
tidak perlu disituasi, tetapi dibuat pengukuran melintangnya saja pada rencana
as jalan/jembatan.
Pengukuran melintang sungai pada setiap 25 m sampai daerah 25 m dari
masing-masing tepinya.
Pada setiap tepi sungai/saluran, dipasang patok beton ukuran 75 x 10 cm
pada jarak 7.5 m sebelah kiri dan kanan rencana as jalan.
Gambar detil sungai meliputi keadaan topografi dasar, tebing dan tepi
sungai serta daerah sekitarnya.
Ketinggian muka air banjir, muka air normal dan muka air terendah harus
diketahui dan dicatat.
Jembatan dan gorong-gorong yang ada harus dibuat sketsa dan
dimensinya, dicantumkan juga keterangan mengenai material yang digunakan.

f) Dokumentasi Foto Survey Topografi


Foto lapangan diperlukan untuk memberikan gambaran kondisi medan di sekitar rencana
jalan, seperti: batas dan jenis kebun, rawa, ladang, alang-alang, hutan, perkampungan
desa, bukit, sungai dan lain-lain.

Kegiatan dokumentasi yang perlu dilakukan pada pada trase jalan sebagai berikut:
Di titik awal dan titik akhir rencana trase jalan.
Di setiap patok beton dan patok jembatan/sungai pada saat perintisan/
penetapan arah trase jalan rencana. Nomor, patok dan situasi di sekitarnya
terlihat jelas.
Di setiap lokasi jembatan/sungai dilakukan 4 kali foto yang diambil dari arah
survey (kemuka) dan arah kebelakang, dari arah hulu dan arah hilir sungai
mengarah ke jembatan atau rencana jembatan.
Daerah longsoran atau spot yang memerlukan perhatian khusus.
Mendokumentasi lokasi sumber material (quary)

CV.RAFFAN DESIGN 3
1
Daerah tikungan tajam pada bagian trase jalan yang sudah ada badan
jalannya.

g) Penggambaran
Perhitungan dan penggambaran peta topografi berdasarkan atas hitungan terhadap
koordinat titik-titik kontrol/Benchmark bukan dengan cara geometrik di atas kertas.
Gambar peta topografi dibuat menggunakan program CAD dimana koordinat detil dan
titik-titik lainnya ditentukan secara numerik melalui proses koreksi dan perataan.
Gambar dibuat pada skala 1 : 1000 dengan garis kontur setiap interval 1 meter dan
indeks kontur setiap 5 meter. Semua titik-titik kontol harus dicantumkan dalam
gambar.

III.6.7 Survey Penyelidikan Tanah dan Material (Geoteknik)


Penyelidikan ini adalah salah satu bagian terpenting dari perencanaan konstruksi jalan sebab
tanah merupakan pondasi pendukung dari semua bangunan sipil, karena kestabilan dan
keamanan bangunan tergantung pada kestabilan tanahnya.
Tujuan dari pekerjaan penyelidikan tanah ini adalah untuk mendapatkan identifikasi kondisi
lapisan tanah secara lengkap yang diperlukan bagi perencanaan teknik ini. Pada
perencanaan jalan, informasi kondisi tanah diperlukan agar dapat ditentukan jenis
penanganan tanah yang sesuai, tebal agregat/material jalan, dll.

Pada pekerjaan perencanaan jembatan, informasi dari penyelidikan tanah diantaranya


diperlukan untuk menentukan jenis & kapasitas pondasi yang aman, ekonomis dan sesuai
bagi jembatan

Penyelidikan tanah untuk konstruksi jalan di dalam proyek ini dilakukan berdasarkan survey
langsung di lapangan maupun dengan pemeriksaan laboratorium. Jenis pekerjaan ini
meliputi:
Dynamic Cone Penetrometer (DCP) test.
Pengambilan contoh tanah dan penentuan CBR laboratorium.
Pengukuran Benkelman Beam.

Pelaksanaan jenis pekerjaan tersebut adalah sebagai berikut:

a) Pengukuran Benkelman Beam


Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui besarnya nilai lendutan balik dari
konstruksi perkerasan jalan yang masih beraspal.
CV.RAFFAN DESIGN 3
2
Pemeriksaan harus dilakukan dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
Truk yang dipakai harus dibebani sehingga tercapai beban gandar
belakang sebesar 8,2 ton dengan tekanan angin ban sebesar 80 psi.
Pengukuran beban gandar belakang harus dilakukan dengan menggunakan
jembatan timbang atau dengan alat lain yang telah terbukti dapat dipakai
untuk pengukuran beban gandar dan hasil pengukuran beban gandar
harus dicatat dengan jelas pada formulir pemeriksaan Benkelman Beam.
Pemeriksaan lendutan balik dilakukan dengan interval pemeriksaan setiap
200 m sepanjang ruas jalan beraspal yang telah ditetapkan secara berselang
seling pada jalan yang direncanakan.
Selama pemeriksaan, konsultan akan mencatat hal-hal khusus yang
dijumpai seperti kondisi drainase, nama daerah yang dilalui, cuaca, waktu,
peninggian permukaan jalan dan sebagainya.
Lokasi awal dan akhir pemeriksaan akan dicatat dengan jelas (patok Km, Sta)
Semua data yang diperoleh dicatat dalam formulir pemeriksaan
Bengkelman Beam.

b) Dynamic Cone Penetrometer (DCP)


Pelaksanaan pemeriksaan nilai CBR (California Bearing Ratio) untuk menentukan daya
dukung tanah dasar pada suatu ruas jalan dilakukan mengunakan alat DCP (Dynamic
Cone Penetrometer) portabel dengan cara mengukur besarnya nilai CBR lapangan
secara menerus setiap interval kedalaman tertentu. Pengujian ini akan memberikan data
kekuatan tanah hingga kedalaman 100 cm di bawah permukaan tanah yang ada.

Pengujian dilakukan dengan menjatuhkan palu DCP seberat 8 kg dengan tinggi jatuh 508

mm di atas landasan penumbuk, sehingga konus ( 20 mm sudut konus 300)


beserta batang utama masuk ke dalam lapisan tanah, kemudian dicatat jumlah
tubukan dan jarak masuk batang utama.

Selanjutnya setiap masuknya konus yang tercatat (dalam cm) diubah ke dalam nilai CBR
ekivalennya dengan menggunakan rumus yang telah ditentukan. Distribusi CBR
ekivalen ini kemudian digambarkan pada satu grafik ukuran yang ada pada formulir dan
nilai akhir CBR untuk lokasi ini diperoleh dengan membandingkan distribusi yang
tercatat dengan distribusi CBR minimum yang dibutuhkan.

CV.RAFFAN DESIGN 3
3
Pengujian DCP di lapangan dilakukan pada daerah bukan aspal atau bukan rigid
pavement, pada bagian lapisan material berbutir atau pada lapisan-lapisan tanah
timbunan/galian.

Permukaan/material semacam ini biasanya terdapat pada posisi:


- Bahu jalan keras yang tidak di aspal
- Bahu jalan lunak dari tanah
- Tanah asli, top subgrade atau permukaan hasil galian pada jalan baru atau bagian
pelebaran jalan.

Pengujian DCP dilakukan sepanjang jalan dengan interval tipikal 200 m berselang-
seling kiri-kanan jalan.

Ketentuan pelaksanaan Dynamic Cone Penetrometer (DCP) sebagai berikut:


Untuk bagian jalan dimana tidak bisa dilaksanakan Benkleman Beam, nilai
CBR sub grade harus ditentukan/ditaksir.
Pemeriksaan skala DCP pada jarak 200 m sepanjang jalan pada sumbu jalan
(tidak pada bahu jalan). Material perkerasan yang ada pada titik pemeriksaan
DCP harus digali sebelum pemeriksaan dilakukan dan catatan yang dibuat
memperlihatkan ketebalan dan kondisi struktur dan material perkerasan yang
ada.
Pemeriksaan DCP pada kedalaman 80 cm di bawah permukaan sub
grade
Tata cara pelaksanaan pemeriksaan DCP berikut gambar kerja untuk
pembuatan DCP yang murah pada bengkel kerja setempat.
Pencatatan setiap titik pemeriksaan DCP dan dimasukkan formulir.
Semua lobang galian untuk pemeriksaan DCP akan ditutup dan
dipadatkan secara merata oleh tim survey segera setelah percobaan DCP
dilaksanakan.

c) Pengambilan contoh tanah dan penentuan CBR laboratorium

Pengambilan contoh tanah bertujuan untuk penyelidikan laboratorium. Pengambilan contoh


tanah dikerjakan dengan cara contoh tanah terganggu (Disturbed sample) dengan
jumlah yang disesuaikan dengan kebutuhan. Umumnya pada lapisan tanah yang berbeda
harus dilakukan pengambilan contoh tanah.

CV.RAFFAN DESIGN 3
4
Dalam hal ini dilakukan batasan-batasan sebagai berikut:

1. Pada daerah yang lapisan tanahnya sama, sekurang-kurangnya sejauh jarak 5 Km


harus diambil 1 buah contoh tanah untuk jalan baru dan maksimum 5 Km untuk
Peningkatan atau Pemeliharaan Jalan.
2. Pada tempat-tempat dimana terjadi perubahan lapisan tanah, baik kedudukan
maupun macamnya harus diambil contoh tanah.

Ketentuan pelaksanaan pengambilan contoh tanah dan penentuan CBR laboratorium


adalah sebagai berikut:

Contoh tanah harus cukup besar jumlahnya untuk memungkinkan pemeriksaan


penentuan kadar air optimum dan dapat disiapkan minimal 5 sample CBR. Sampel
tanah tidak kurang dari 50 kg.
CBR laboratorium rendaman harus dilaksanakan pada contoh sub grade yang
diambil pada jarak 5 km atau lebih rapat pada ruas jalan yang akan direncanakan.
Pemeriksaan CBR harus sesuai dengan AASHTO T.193 modifikasi.
Tiap lubang penggalian untuk contoh CBR akan ditutup dan dipadatkan secara
merata setelah diambil contoh tanahnya.
Kadar air optimum dapat di perkirakan secara visual oleh teknisi tanah yang
berpengalaman selain dengan menggunakan percobaan AASHTO T.99
Tiga buah sampel akan disiapkan pada perhitungan kadar air optimum dengan
menggunakan penumbuk seberat 2.5 kg dengan 20, 56 dan 65 pukulan dan 2
buah sampel berikutnya yang akan disiapkan dengan menggunakan 56
pukulan. Yang pertama menggunakan 3% diatas perkiraan kadar air
optimum dan yang lain menggunakan 3% dibawah kadar air optimum.
Hasil percobaan digambar pada formulir HR.23. Tiga titik pemeriksaan yang
didapat dengan menggunakan 56 pukulan harus dipakai untuk menetapkan
nilai kadar air optimum yang lebih tepat. Disamping itu nilai CBR dari ke 5 sampel
harus digunakan untuk menaksir nilai CBR yang sesuai dengan maksimum
kepadatan kering dan sesuai dengan 95 % dari MDD.

d) Test Laboratorium

Pelaksanaan test di laboratorium dimaksudkan untuk mendapatkan data-data yang


digunakan dalam perhitungan perencanaan.

Test yang dimaksud antara lain:

CV.RAFFAN DESIGN 3
5
1. Analisa saringan digunakan untuk menentukan cara-cara dan kemungkinan
pemadatan lapisan tanah, baik sebagai subgrade maupun sebagai base (quarry,
material).

2. Compaction test.
Hubungan Moisture Content dan Dry Density akan digunakan pada
pelaksanaan pekerjaan konstruksi jalan.

3. Atterberg Limits Test.


Pengukuran Atterberg Limits akan memungkinkan kelengkapan klasifikasi tanah dan
peninjauan untuk Pavement Design dan Embankment. Penyeledikan ini digunakan
terutama untuk perhitungan stabilitas lereng- lereng galian dan urugan jalan serta
penetapan nilai c dan q.

4. CBR Test.
Nilai-nlai Test digunakan untuk klasifikasi daya dukung tanah subgrade. CBR test
hendaknya dikerjakan sesuai dengan CBR Modified AASHTO.

III.6.8 Survey Hidrologi


Survey hidrologi bertujuan untuk mencari data yang diperlukan dalam analisa hidrologi dan
selanjutnya dapat dipergunakan dalam perencanaan drainase.

Perencanaan drainase meliputi penentuan jenis dan dimensi dari bangunan-bangunan drainase,
disamping itu untuk menentukan bentuk potongan jalan itu sendiri.

Secara umum kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam survey ini meliputi:


Menganalisa pola aliran pada daerah rencana trase jalan yang paling aman
dilihat dari pengaruh pola aliran tersebut.
Menentukan luas daerah pengaruh dari pola aliran air ( catchment area) dan jenis
tanah daerah aliran yang bersangkutan.
Mengambil data curah hujan dan banjir tahunan dari sumber-sumber terkait dan
menentukan hujan rencana yang selanjutnya dipakai untuk menentukan banjir
rencana dengan metode hitungan yang ada.
Memperkirakan ketinggian air tertinggi pada waktu banjir dengan cara visual di
lapangan dengan melihat tanda-tanda bekas jalur air banjir.

III.7 Tahap Pekerjaan Kantor/Studio


Tahap pekerjaan kantor terdiri dari penyusunan data lapangan, pekerjaan penggambaran topografi,
analisis laboratorium tanah, analisis hidrologi, perencanaan teknis, perhitungan volume pekerjaan,

CV.RAFFAN DESIGN 3
6
perhitungan biaya, pembuatan dikumen lelang dan pelaporan. Untuk pekerjaan pelaporan dibahas
pada bab tersendiri di Laporan Pendahuluan ini.

III.7.1 Penggambaran Topografi

Pekerjaan penggambaran topografi mengacu kepada standar penggambaran yang berlaku


di BINA MARGA dan tidak perlu dibahas lebih dalam. Sebagai pedoman umum penggambaran
akan diuraikan di bawah ini.
Pembuatan peta situasi skala 1 : 1000 dengan interval garis tinggi 1 meter dan
indeks kontur tiap 5 meter.
Pencantuman semua patok ikat dan titik detail dengan dilengkapi tanda nomor,
ketinggian dan koordinatnya.
Pencantuman detail situasi yang ada seperti: batas rawa, lebar sungai dan
saluran, ukuran jembatan dan gorong-gorong dan objek yang dianggap
penting.

III.7.2 Analisis Laboratorium Tanah


Sejumlah percobaan laboratorium dilakukan pada contoh-contoh tanah asli (undisturbed
sample) yang diambil dari dalam lubang gali. Percobaan laboratorium ini dimaksudkan untuk
mendapatkan karakteristik identifikasi umum (general identification) maupun sifat mekanik
tanah (engineering properties) dari contoh-contoh tanah bersangkutan.

Uji laboratorium yang dilakukan pada contoh-contoh tanah tersebut adalah:


a. Identifikasi umum jenis tanah (General identification):
Kadar air alami (Natural water content)
Berat jenis tanah basah dan kering (Wet and dry density)
Porositas tanah
Specific gravity butiran tanah
Batas Atterberg (Atterberg limits)
Analisa ayakan butiran tanah (Grain Size Analysis)

b. Pengujian sifat mekanik tanah (Engineering properties):


- Uji CBR

Pada pekerjaan perencanaan ini, Uji laboratorium terbatas pada penentuan CBR
Laboratorium yang berguna sebagai pembanding hasil pengujian CBR lapangan.

Pekerjaan analisis laboratorium tanah berupa rekomendasi/saran penanganannya akan


dilakukan setelah mendapatkan hasil percobaan laboratorium tanah atas sejumlah sampel
yang diambil dari lapangan.
CV.RAFFAN DESIGN 3
7
III.7.3 Analisis Hidrologi dan Perencanaan Drainase
Pekerjaan ini akan meliputi:
- Perhitungan:
Data Curah Hujan (Minimal 10 Tahun Pengamatan)
Hujan Rencana Periode Ulang 25 dan 50 Tahun (Metode Gumbel/Log
Pearson/Log Normal)
Waktu Konsentrasi (Waktu Pencapaian Awal Saluran dan Waktu Pengaliran)
Intensitas Hujan Rencana
Debit Banjir Rencana

- Penentuan:
Dimensi saluran samping
Dimensi gorong-gorong
Tinggi muka air banjir

III.7.4 Perencanaan Teknis Jalan

Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pokok dari perencanaan ini. Kegiatan di dalamnya antara
lain adalah pembuatan nota desain, perencanaan geometrik dan perkerasan jalan,
perencanaan bangunan pelengkap dan rambu, perhitungan kuantitas dan biaya proyek. Uraian
dari masing-masing kegiatan ini diterangkan dibawah ini.

a) Pembuatan Nota Desain


Nota desain perencanaan teknis jalan didasarkan pada standar-standar seperti
yang disebutkan pada uraian sebelumnya.

Untuk standar khusus yang belum tercakup dalam standar yang diuraikan di atas,
maka Konsultan akan menggunakan Spesifikasi Teknis yang diterbitkan oleh
ASTM/AASHTO (Amerika Serikat), BS (Inggris) atau sesuai arahan dari Pemberi Tugas.

b) Perencanaan Teknis Jalan


Konsultan akan membuat draft perencanaan teknis dari setiap detail perencanaan
kemudian melaporkannya kepada Project Officer untuk dimintakan persetujuannya.
Draft Design tersebut digambar menggunakan program CAD kemudian akan
diasistensikan kepada Project Officer/ Asisten Teknik dari kantor.

CV.RAFFAN DESIGN 3
8
Detail perencanaan teknis yang perlu dibuatkan konsep perencanaannya antara
lain:

1. Plan (alinamen horizontal)


Plan (alinamen horizontal) digambar di atas peta situasi skala 1 : 1.000 dengan
interval garis tinggi satu meter dan dilengkapi dengan index antara lain:
Lokasi (STA) dan nomor-nomor titik kontrol horizontal/vertikal.
Batas-batas lokasi dari semua data topografis yang penting seperti
batas rawa, kebun, hutan lindung, rumah, sungai dan lain-lain.
Kerapatan tanaman/pohon-pohonan berikut persentase menurut diameter
pohon-pohonannya.
Elemen-elemen lengkung horizontal (curve data) yang direncanakan
dengan bentuk tikungan full circle atau lengkung peralihan .
Lokasi dari gorong-gorong dan rencana jembatan.

Setelah konsep alinamen horizontal disetujui Project Officer maka draft design
tersebut dapat langsung dipakai sebagai standar untuk pekerjaan lanjutan seperti
penggambaran bangunan pelengkap jalan, marka, rambu dan lain-lain.

2. Profil (Alinamen Vertikal)


Setelah konsep alinamen horizontal disetujui Project Officer maka konsep alinamen
vertikal (penampang memanjang) dapat segera dimulai.

Konsep alinamen vertikal digambar dengan skala horizontal 1 : 1.000 dan skala
vertikal 1 : 100 yang mencakup hal-hal sebagai berikut:
Tinggi muka tanah asli dan tinggi nomor potongan melintang.
Pengetrapan kemiringan maksimal dari lengkung horizontal (diagram super
elevasi).

Elemen-elemen/data-data lengkung vertikal.


Lokasi bangunan-bangunan pelengkap dan bangunan-bangunan drainase.

3. Potongan Melintang
Gambar potongan melintang dibuat menurut peta topografi sesuai keadaan pada
lokasi, digambarkan di atas standar sheet menggunakan program CAD dengan skala
horizontal 1 : 100 dan skala vertikal 1 : 50. Stationing dilakukan pada interval
25 - 50 meter.

CV.RAFFAN DESIGN 3
9
Gambar ini dibuat dalam skala yang pantas dengan memuat semua detail yang
perlu antara lain: penampang pada daerah galian dan daerah timbunan pada
ketinggian yang berbeda-beda.

4. Perencanaan Perkerasan

Perencanaan perkerasan lentur termasuk untuk pekerjaan pelapisan ulang


menggunakan Metode Analisa Komponen Bina Marga. Untuk pekerjaan full depth
pavement dilakukan berdasar nilai CBR subgrade serta perkiraan beban lalu lintas
umur rencana sedangkan untuk pekerjaan overlay didasarkan atas umur sisa dari
perkerasan serta perkiraan beban lalu lintas umur rencana. Metode lainnya dalam
penentuan tebal overlay pada jalan beraspal adalah didasarkan pada nilai lendutan
balik hasil Survey Benkelman Beam.

5. Standar Bangunan Pelengkap dan Drainase


Gambar ini mencakup semua detail bangunan-bangunan pelengkap dan
bangunan-bangunan drainase seperti turap pelindung talud, gorong-gorong, saluran
batu dan lain-lain.

6. Analisis Harga Satuan


Untuk keperluan analisis harga satuan, akan dikaji harga-harga satuan dari data
proyek tahun berjalan, tahun anggaran sebelumnya, survey lapangan dan panduan
harga satuan yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah.

Untuk menentukan harga satuan biaya konstruksi, dimulai dari analisa biaya untuk
setiap jenis kegiatan pekerjaan menggunakan biaya setempat yang telah
ditetapkan untuk bahan-bahan dan tenaga kerja serta biaya untuk peralatan
produksi (plant) dan peralatan. Lembar Kerja Analisa Biaya mengikuti ketentuan yang
telah disediakan oleh irektorat Prasarana Wilayah (Bina Marga).

1. Biaya Tenaga Kerja


Biaya tenaga kerja dan buruh dapat berubah dari satu lokasi ke lokasi lainnya
per kabupaten. Untuk keperluan menaksir semua keperluan, biaya tenaga kerja
yang digunakan harus mewakili biaya tenaga kerja rata-rata untuk kabupaten,
tetapi untuk pekerjaan kontrak secara individu/segmental mungkin diperlukan
penyesuaian sesuai kebutuhan.

2. Biaya Bahan
CV.RAFFAN DESIGN 4
0
Harga bahan juga bisa berubah karena perubahan-perubahan dalam lokasi
proyek dan biaya transport, dan tersedianya bahan-bahan setempat. Maka dari
itu harga dasar untuk pengiriman bahan-bahan ke pusat kabupaten harus
ditetapkan, dan komponen tetap transport harus ditambahkan sebagaimana
perlu memberikan biaya pengiriman ke proyek.

3. Harga Peralatan Produksi (Plant) dan Peralatan

4. Harga Peralatan Produksi (Plant) dan peralatan ditaksir dan dibuat standar
atas dasar regional Provinsi Kalimantan Tengah.

Biaya tersebut akan mencakup:


(1) Biaya untuk menjalankan peralatan dan biaya operasi, termasuk
bahan-bahan, pemberian minyak dan bahan servis, serta komponen
yang mencakup pekerjaan perbaikan dan suku cadang.
(2) Biaya pemilikan yang mencakup penyusutan (depresiasi)
asuransi, dan bunga sebagai biaya untuk membayar kembali. Harus
dicatat bahwa upah operator/pengemudi tidak dimasukkan pada
penaksiran ini.

7. Perkiraan Kuantitas dan Biaya (BoQ)

Untuk keperluan mempersiapkan taksiran biaya dan daftar penawaran kontrak, maka
pengukuran volume pekerjaan diambil dari gambar-gambar rencana dengan
menggunakan perhitungan matematis dan volumenya dihitung sesuai dengan
metode pengukuran standar.

Daftar volume pekerjaan disusun menurut pay item/mata pembayaran sesuai dengan
standar di dalam dokumen lelang.

Perhitungan biaya pelaksanaan pembuatan jalan didapat dari perhitungan harga


satuan untuk setiap mata pembayaran dikalikan volume perencanaan. Hitungan biaya
keseluruhan proyek didapat dari penjumlahan biaya pelaksanaan untuk seluruh mata
pembayaran.

CV.RAFFAN DESIGN 4
1
Perhitungan biaya keseluruhan proyek ini di dalam analisa harga satuannya telah
memasukan pajak-pajak,overhead dan keuntungan kontraktor dengan
memperhitungkan metode pelaksanaan, jarak quarry ke base camp, harga alat,
upah, material dan bahan.

c) Penyusunan Dokumen Lelang


Dokumen pelelangan terdiri dari beberapa bab yaitu:
Bab I. Instruksi Kepada Peserta Lelang

Bab II. Bentuk Penawaran, Informasi Kualifikasi dan Jaminan Penawaran

Bab III. Syarat syarat Kontrak

Bab IV. Data Kontrak

Bab V. Spesifikasi

Bab VI. Daftar Kuantita

Bab VII. Gambar-gambar

Bab VIII. Bentuk bentuk Jaminan

Dokumen Pelelangan ini disusun dalam lima buku, yaitu:


1. Buku 1 : Instruksi Kepada Peserta Lelang dan Jadwal Penawaran Memuat ketentuan
ketentuan pelelangan yang berlaku menurut ketentuan Pemerintah, Bentuk Surat Penawaran
dan Volume Pekerjaan

2. Buku 2 : Syaratsyarat Umum Kontrak


Memuat Syaratsyarat dan ketentuanketentuan yang mengatur hak dan kewajiban Pemberi
Tugas maupun Pelaksana Pekerjaan

3. Buku 3 : Spesifikasi
Memuat Spesifikasi dan ketentuan teknis pelaksanaan pekerjaan baik yang bersifat umum
maupun khusus

4. Buku 4 : Gambar Rencana


Memuat gambargambar standar dan khusus yang berlaku untuk setiap paket proyek

5. Buku 5 : Addenda
Memuat perubaan isi dokumen pelelangan, revisi desain, daftar Tanya jawab yang kemudian akan
menjadi dasar penawaran oleh Kontraktor pada saat Tender Fisik.

CV.RAFFAN DESIGN 4
2
III.8 Diskusi/Presentasi
Diskusi dan Presentasi formal di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Bidang Tata Ruang dan
Cipta Karya Kabupaten Bengkayang akan dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan dengan pihak Pemberi
Tugas dengan pokok bahasan sebagai berikut:

A. Diskusi/Presentasi 1
Akan dilakukan setelah pemasukan laporan pendahuluan. Pembahasannya meliputi rencana
kerja dan metoda kerja konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.

B. Diskusi/Presentasi 2
Akan dilakukan setelah pembuatan perencanaan alinamen horisontal dan vertikal. Pembahasannya
meliputi nota desain yang digunakan, permasalahan desain serta pencarian pemecahannya.

C. Diskusi/Presentasi 3
Akan dilakukan setelah pemasukan laporan draft final perencanaan jalan. Pembahasan meliputi
hasil perencanaan teknis jalan lengkap dengan bangunan pelengkapnya serta biaya konstruksi.

III.9 Jadwal Pelaksanaan

Rencana pelaksanaan perencanaan jalan di atas dapat dilihat pada Gambar III-2. Rencana
Pelaksanaan Perencanaan Teknis Jalan.

BAB IV. TIM PELAKSANA PROYEK

IV.1 Umum
Untuk dapat melaksanakan pekerjaan ini dengan baik, efektif dan efisien, diperlukan organisasi
pelaksana pekerjaan yang kuat, kompak dan teratur. Dengan demikian semua aktivitas dan alur
pekerjaan dapat terkoordinir secara baik dan lancar. Dalam organisasi tersebut terangkum semua
komponen penunjang kelancaran pekerjaan, mulai dari ketua tim, tenaga ahli, asisten tenaga ahli
sampai dengan dukungan tenaga administrasi.

CV.RAFFAN DESIGN 4
3
Struktur organisasi dibuat sedemikian sehingga alur perintah dan alur koordinasi kerja antar
komponen jelas hirarkhinya. Struktur organisasi konsultan dapat dilihat pada Gambar IV1 Struktur
Organisasi Konsultan.

IV.2 Daftar Personil


Berikut adalah susunan personil yang akan terlibat dalam proyek sesuai dengan usulan dalam Dokumen
Kontrak,

IV.3 Jadwal Penugasan Personil


Waktu yang disediakan untuk pelaksanaan pekerjaan Belanja Konsultasi Perencanaan Pembangunan
Jalan Lingkungan adalah 1 (Satu) bulan kalender; semua personil baik tenaga ahli, tenaga teknisi
dan tenaga pendukung beserta man- month-nya diatur sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan.

Jadwal penugasan personil dapat dilihat pada Gambar IV 2. Jadwal Penugasan Personil. IV.4
Uraian Tugas Tenaga Ahli

BAB V. PELAPORAN

V.1 Koordinasi dan Pelaporan


Dalam hubungannya dengan koordinasi dan pelaporan, keduanya akan dilaksanakan sesuai kebutuhan
dalam layanan jasa konsultan dan seefektif mungkin mengikuti kerangka acuan kerja.

Koordinasi dan pelaporan ini diharapkan dapat menghubungkan suatu hubungan yang harmonis
antara instansi dan bagian-bagian yang terkait dalam kerangka hubungan kerja yang telah ditetapkan.

Laporan yang dibuat merupakan penyampaian informasi sebagai pertanggungjawaban kepada pemberi
tugas, untuk pembinaan, pemantauan, pengendalian manajemen dan teknis pelaksanaan
program oleh Pemberi Tugas.

CV.RAFFAN DESIGN 4
4
Pelaporan akan disampaikan secara tepat waktu sesuai dengan mekanisme yang telah ditetapkan
seperti yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja. Jenis laporan dan jumlah total perbanyakannya
adalah sebagai berikut.

No Jenis Laporan Jumlah/Set


1 Laporan Pendahuluan 5 Eksemplar
2 Laporan Bulanan (3 Bulan) 5 Eksemplar/Bulan
3 Laporan Survey Pendahuluan 5 Eksemplar
4 Laporan Survey Topografi 5 Eksemplar
5 Laporan Survey Inventarisasi Jalan & Jembatan 5 Eksemplar
6 Laporan Survey Lalu Lintas 5 Eksemplar
7 Laporan Hidrologi 5 Eksemplar
8 Laporan Penyelidikan Tanah 5 Eksemplar
9 Laporan Perencanaan 5 Eksemplar
10 Laporan Kuantitas dan Biaya 5 Eksemplar
11 Laporan Draft Akhir 5 Eksemplar
12 Laporan Akhir 5 Eksemplar

No Jenis Laporan Jumlah/Set


13 Dokumen Lelang 5 Eksemplar
14 Gambar Rencana (A3) 5 Eksemplar
15 CD Data 5 Set

Berikut adalah uraian isi masing-masing laporan, sebagai berikut:


1. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan akan berisikan antara lain:
Latar belakang proyek, maksud dan tujuan pekerjaan.
Volume Pekerjaan dan Ruang Lingkup pekerjaan.
CV.RAFFAN DESIGN 4
5
Rencana kerja dan metodologi pelaksanaan pekerjaan secara menyeluruh.
Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya.
Jadwal kegiatan penyedia jasa.

Laporan Pendahuluan ini diserahkan seminggu atau selambat-lambatnya 2 minggu setelah


ditandatanganinya kontrak.

2. Laporan Bulanan
Tidak lebih dari minggu pertama pada setiap awal bulan akan diserahkan laporan bulanan
yang berisi ringkasan dari kemajuan pekerjaan yang dilaksanakan tiap bulan, total kemajuan
sejak permulaan dan melaporkan bila ada keterlambatan yang terjadi dengan menyatakan
penyebabnya dan tindakan untuk mengatasinya. Melaporkan juga kegiatan yang akan dilakukan
untuk bulan berikutnya.

Di dalam Laporan Bulanan akan disertakan perubahan lingkup dan jadwal bila ada, laporan
pelaksanaan pekerjaan (rencana, progres aktual, deviasi dan rencana kerja di bulan
mendatang), aspek logistik, kendala-kendala yang ditemui di lapangan dan cara- cara
menanganinya ditambah kesimpulan umum berkaitan dengan kondisi-kondisi yang ada yang
mungkin mempengaruhi lingkup pekerjaan secara keseluruhan.

3. Laporan Survey Pendahuluan


Laporan Survey Pendahuluan akan diserahkan setelah selesai dilakukan survey pendahuluan di
lapangan. Berisi catatan-catatan, temuan-temuan lapangan berikut dokumentasi foto yang
akan digunakan untuk bahan diskusi untuk rencana penanganan dan pelaksanaan
pekerjaan lanjutan yang lebih detil seperti survey topografi, survey penyelidikan tanah, survey
lalu lintas, dll. Laporan Survey Pendahuluan diserahkan paling lama 1 (satu) bulan setelah
SPMK ditandatangani.

4. Laporan Survey Topografi


Laporan ini berisi kegiatan pelaksanaan pengukuran topografi, perhitungan perataan dan
koreksi, perhitungan toleransi pengukuran, perhitungan kerangka dasar, penampang dan
situasi, deskripsi BM dan CP serta lampiran data ukurnya.

5. Laporan Survey Inventarisasi Kondisi Jalan & Jembatan

CV.RAFFAN DESIGN 4
6
Laporan ini berisikan hasil-hasil survey inventarisasi dan kondisi jalan & jembatan, rencana
penanganan, termasuk foto-foto dokumentasi lapangan.

6. Laporan Survey Lalu Lintas


Laporan ini berisikan hasil-hasil survey lalu lintas, termasuk analisis hasil dan rekomendasi untuk
kepentingan desain geometrik & tebal perkerasan.

7. Laporan Hidrologi
Laporan ini berisikan data-data dan perhitungan hidrologi dan perencanaan drainase termasuk
desain dimensi gorong-gorong, saluran memanjang jalan, rencana saluran pasangan mortar,
desain talud sungai pada lereng jalan jika ada, dan lain-lain.

8. Laporan Penyelidikan Tanah


Laporan ini berisi kegiatan pelaksanaan penyelidikan tanah, pengambilan sampel tanah
terganggu dan tidak terganggu, DCP Test, Benkelman Beam, analisa laboratorium,
parameter index properties dan engineering properties serta rekomendasi penanganan tanah.

9. Laporan Perencanaan
Laporan ini berisi data-data dan metode perhitungan yang dipakai dalam analisis dan
perencanaan hidrologi & hidrolika serta perencanaan tebal perkerasan. Pada bagian akhir
akan diberikan kesimpulan dan saran mengenai hasil perhitungan tebal perkerasan dan
rekomendasi penanganan tanah dasar.

10. Laporan Kuantitas dan Biaya


Laporan ini berisi perhitungan volume pekerjaan jalan, perhitungan harga satuan tiap jenis
pekerjaan serta estimasi biaya pekerjaan. Perhitungan volume pekerjaan didasarkan pada
hasil gambar disain

11. Draft Laporan Akhir & Laporan Akhir


Laporan Akhir ini berisi segala aspek pertimbangan dalam perencanaan, kriteria disain, standar
yang digunakan serta perhitungan perencanaan jalan, bangunan-bangunan pelengkap,
perhitungan global estimasi biaya proyek dan lampiran gambar-gambar perencanaan.

Laporan ini dibuat pertama kali berupa draft Laporan Akhir kemudian setelah melalui proses
asistensi, diskusi dan persentasi dan kemudian disetujui oleh Pemberi Tugas selanjutnya akan
difinalisasi menjadi sebuah Laporan Akhir.
CV.RAFFAN DESIGN 4
7
Laporan Akhir ini akan merangkum tanggapan dan perubahan yang disepakati dan meliputi:
Bagian pokok yang memuat uraian dari hasil pelaksanaan jasa.
Laporan ini juga akan mencakup fakta dan dokumentasi yang menggambarkan
pendekatan dan metodologi yang dipilih oleh konsultan dalam memberikan jasa.
Analisa menyeluruh yang lebih rinci dan luas pada masing-masing bidang dapat
disajikan sebagai tambahan. Tambahan ini akan dibatasi pada hal-hal yang perlu
untuk mendukung kebenaran laporan utama. Analisa lainnya dan berikut kertas
kerja akan disajikan dalam laporan-laporan lain dalam jilid terpisah.
Kesimpulan dan saran

Laporan Akhir diserahkan selambat-lambatnya seminggu sebelum kontrak berakhir.

12. Dokumen Lelang


Dokumen Pelelangan Pekerjaan Fisik sesuai dengan Dokumen Pelelangan Standar menurut
Kepmen Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 257/KPTS/M/2004 tentang Standar dan
Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi tanggal 29 April 2004 dan Spesifikasi Umum keluaran
Pusat Litbang Prasarana Transportasi, Badan Penelitian Dan Pengembangan Departemen
Pekerjaan Umum (edisi Akhir, April 2005), masing- masing sebanyak 5 (lima) buku untuk 1 (satu)
ruas perencanaan teknis jalan.

13. Gambar Rencana


Merupakan gambar hasil disain yang siap untuk dikonstruksi yang berisi antara lain: daftar isi,
gambar notasi dan legenda, peta lokasi proyek, peta lokasi sumber material, kuantitas, layout
jalan, tipikal perkerasan, diagram penanganan, plan profil jalan, cross section jalan, tipikal
perkerasan jalan dan tipikal bangunan pelengkap serta rambu jalan dan gambar-gambar
standar perencanaan jalan.

14. CD Data dan Laporan


Seluruh data dan laporan akan diserahkan dalam bentuk softcopy/CD, sebanyak 5 (lima)
buah.

V.2 Asistensi dan Presentasi


Setiap laporan yang disusun akan diasistensikan ke SNVT P2JJ Kalteng untuk menjamin bahwa
perencanaan yang dilaksanakan sesuai dengan peraturan perencanaan yang berlaku serta dapat
dipertanggung jawabkan secara teknis.

CV.RAFFAN DESIGN 4
8
Konsultan juga akan melakukan presentasi di hadapan SNVT P2JJ Kalteng dan instansi terkait mengenai
hasil-hasil perencanaan teknis ini yang rencananya akan dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) kali.

CV.RAFFAN DESIGN 4
9

Anda mungkin juga menyukai