Anda di halaman 1dari 13

Laporan Pendahuluan

“Perencanaan Pembangunan Rest Area dan Check Point Yowong”

KATA PENGANTAR
Sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan “PERENCANAAN
PEMBANGUNAN REST AREA DAN CHECK POINT YOWONG” Maka pada
saat ini dengan hormat kami serahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen,

LAPORAN PENDAHULUAN

Dengan harapan laporan ini dapat memberikan informasi keseluruhan kegiatan


yang telah dilaksanakan oleh Konsultan. Apabila laporan ini ada hal yang tidak
dipahami, maka kami bersedia memperbaikinya dan harapan kami pelaporan
berikutnya akan lebih baik lagi.

Atas kesempatan dan kerjasama yang baik disampaikan terima-kasih.

Keerom, Juli 2022


CV. YIK YAMARA KONSULTAN

Mickael Hamong, ST
Direktur
Laporan Pendahuluan
“Perencanaan Pembangunan Rest Area dan Check Point Yowong”

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Lingkup Pekerjaan 2

BAB II RENCANA KERJA DAN PELAKSANAANYA

2.1 Rencana Pekerjaan 4

2.2 Program Kerja 6

BAB III PROFIL LOKASI PEKERJAAN

3.1 Sejarah Kabupaten Keerom 9

3.2 Letak Geografi 11

3.3 Luas dan Kondisi Geografi 10

3.4 Topografi 11

3.5 Geologi 14

BAB IV PENDEKATAN DAN METODOLOGI

4.1 Pendekatan 16

4.2 Metode Perencanaan 16

BAB V SURVEY AWAL DAN IDENTIFIKASI PEKERJAAN

5.1 Survey Teknis 22

5.2 Gambar Existing 16

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan 43

6.2 Saran

2
Laporan Pendahuluan
“Perencanaan Pembangunan Rest Area dan Check Point Yowong”

1.1 PENDAHULUAN

Tempat Istirahat atau biasa disebut dengan Rest Area adalah suatu
tempat dan fasilitas yang disediakan bagi pemakai jalan sehingga baik
pengemudi, penumpang maupun kendaraannya dapat beristirahat untuk
sementara karena alasan lelah (PU, 2009). Rest Area muncul pada tahun
1950an sebagai fasilitas pelengkap pada jalan bebas hambatan (Jalan Tol)
di Amerika Serikat. Di Area inilah menjadi satu-satunya tempat
pengemudi untuk berhenti sesaat setelah mengemudi pada jarak jauh
dengan kecepatan tinggi. Pengadaan tempat istirahat bertujuan untuk
mengurangi kepenatan pengemudi akibat kemonotonan jalan dan
meminimalisir jumlah kecelakaan.

Rest Area di Indonesia, dulunya hanya berupa kedai-kedai kecil


yang menjual berbagai jenis makanan dan menyediakan fasilitas toilet
serta bengkel tidak seperti saat ini. Tuntutan terhadap kebutuhan akan
akses yang cepat dari satu tempat menuju tempat lainnya menyebabkan
peningkatan jumlah pengguna jalan dalam hal kuantitas. Dengan keluarnya
dana dari APBD Kab. Keerom yang dituangkan dalam DPA Kab. Keerom
TA. 2022, melalui “Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga Dan Pariwisata
Kab. Keerom” maka segera dimulai tahapan perencanaanya yang
diserahkan kepada Konsultan Perencana melalui suatu proses. Dimana
Konsultan Perencanaan ini nantinya akan menghasilkan suatu keluaran
atau produk yang dibutuhkan dalam rangka pelaksanaan Konstruksi. Dan
secara kontraktual Konsultan Perencana ini bertanggung jawab kepada
Pejabat Pembuat komitmen.

Pengembangan Kawasan Kabupaten Keerom dan Permukiman


merupakan entry point yang konsep penanganannya telah baku dengan
pendekatan pemberdayaan (sosial kemasyarakatan, ekonomi dan
lingkungan) dan akan menyentuh langsung secara komprehensif baik fisik
kawasannya maupun masyarakat yang tinggal didalamnya.

3
Laporan Pendahuluan
“Perencanaan Pembangunan Rest Area dan Check Point Yowong”

1.1 Lingkup Pekerjaan

Lingkup tugas yang dilaksanan oleh konsultan perencanaan adalah


menyusun DED dan dokumen lelang dengan berpedoman pada ketentuan
yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan
Gedung Negara yang terdiri dari :

A. Persiapan Perencanaan

B. Menyusun Pra Rencana

C. Penyusunan pengembangan rencana

D. Penyusunan rencana detail

E. Mengadakan persiapan pelelangan

F. Membantu Panitia Pengadaan pada waktu

penjelasan pekerjaan (Aanwijzing)

2.1 Rencana Pekerjaan


Sebagaimana arahan dari Tim Teknis dan Pejabat pembuat Komitmen,
ruang Lingkup Pekerjaan Konsultan Perencana telah dikembangkan dan
mencakup Pembuatan Perencanaan Teknis (DED) “Perencanaan
Pembangunan Rest Area Dan Check Point Yowong” :
 Pembangunan Pos Security
 Pembangunan Parkir Area
 Pembangunan Office
 Pembangunan Mini Market
 Pembangunan Mushola
 Pembangunan Km/Wc
 Pembangunan Gazebo
 Pembangunan Food Court
 Pembangunan Tugu Rest Area

4
Laporan Pendahuluan
“Perencanaan Pembangunan Rest Area dan Check Point Yowong”

Lingkup tugas konsultan perencanaan berpedoman pada ketentuan yang


telah dilaksanakan telah mengacu pada Pedoman teknis Pembangunan Bangunan
Gedung Negara, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia Nomor : 22/PRT/M/218 Tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara. Tugas ini meliputi tugas-tugas perencanaan gedung, site / tapak
bangunan, dan perencanaan fisik bangunan gedung negara yang terdiri dari :

A. Persiapan Perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi


lapangan diantaranya pemeriksaan keadaan seperti
Struktur / fisik tanah dan daya dukungan dll, yang akan digunakan
dalam penentuan tipe dan jenis pondasi untuk bangunan tersebut.
Pemeriksaan kondisi bangunan (kantor) yang akan dikerjaan pada
pekerjaan selanjutnya.
Serta membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK, dan
konsultasi dengan pengguna.
B. Menyusun pra-rencana seperti rencana lay-out dll.
C. Penyusunan pengembangan rencana,antara lain membuat :
Rencana Arsitektur (konsep penataan ruang dan yang berkaitan
dengan disain arsitektur)
Rencana struktur dan utilitas
Perkiraan biaya atau Estimasi Engineer (EE) sesuai dengan Harga
Satuan dari Konsultan Perencana.
D. Penyusunan rencana detail antara lain membuat :
Gambar-gambar teknis kerja, detail arsitektur, detail struktur, detail
utilitas yang sesuai dengan gambar rencana yang disetujui.
Spesifikasi teknis / rencana kerja dan syarat/syarat (RKS)
Rician volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya
pekerjaan konstruksi.
Laporan akhir perencanaan.
E. Mengadakan persiapan pelelangan, seperti membantu Pejabat Pembuat
Komitmen didalam, menyusun dokumen pelelangan dan membantu panitia
pelelangan menyusun program dan pelaksanaan pelelangan.

5
Laporan Pendahuluan
“Perencanaan Pembangunan Rest Area dan Check Point Yowong”

F. Membantu panitia pelelangan pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk


menyusun berita acara penjelasan pekerjaan, evaluasi penewaran,
menyusun kembali dokumen pelelangan, dan melaksanakan tugas-tugas
yang sama apabila terjadi lelang ulang.
G. Membantu memberikan masukan selama pelaksanaan konstruksi fisik
seperti :
Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan
bila ada perubahan.
Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul
selama masa pelaksanaan konstruksi.
Memberikan saran-saran.

2.2 Program Kerja

Rencana kerja yang telah dikembangkan dari program kerja adalah


rencana kerja keseluruhan. Rencana Kerja disusun berdasarkan ruang-lingkup
kerja konsultan.Menurut Kerangka Acuan Kerja, tahapan yang perlu dilaksanakan
oleh Konsultan adalah sebagai berikut:

 Persiapan perencanaan termasuk survey.


 Pengembangan Rencana/Draft Design, meliputi :
Gambar existing
Rencana kebutuhan gedung dari segi arsitektur, struktur
dan lanscape
Penyusunan rencana anggaran biaya.
Penyusunan rencana detail (Gambar Kerja, Rks, Boq).

Agar dapat diperoleh rencana kerja, maka tahapan pekerjaan diatas di


break-down lebih detil sebagai berikut :

6
Laporan Pendahuluan
“Perencanaan Pembangunan Rest Area dan Check Point Yowong”

No Kegiatan Person in Charge


1 Persiapan perencanaan termasuk survey.
A Survey Awal Eksisting Rest Area TL & TA &
SURVEYOR
B Laporan Pendahuluan TL
2 Pengembangan Rencana/Draft Design, meliputi :
Gambar Draft Desain TL & TA
A Denah-Potongan Keseluruhan dan Parsial DRAFTER

B Detail Engineering Desain Plumbing DRAFTER


C Detail Engineering Desain Jaringan Listrik DRAFTER
3. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya. TL & TA
4. Penyusunan Rencana Kerja dan Syarat TL & TA
5. Laporan Akhir TL & TA

3.1 Sejarah Kabupaten Keerom

Kabupaten Keerom merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Papua


yang sebelum berdiri menjadi kabupaten merupakan bagian dari Kabupaten
Jayapura. Hingga dengan payung hukum UU RI No. 26 Tahun 2002, Keerom
resmi menjadi kabupaten yang berdiri sendiri. Pada awal pembentukannya
Kabupaten Keerom terdiri dari 5 (lima) distrik (Distrik Arso, Skanto, Waris,
Senggi dan Web) dengan 48 kampung. Pada tahun 2007 berkembang menjadi 7
(tujuh) distrik dan 61 kampung dengan tambahan Distrik Arso Timur dan Towe,
serta pada tahun 2014 dicanangkan untuk pemekaran distrik menjadi 11 (sebelas)
distrik dan 91 kampung dengan penambahan Distrik Arso Barat, Mannem, Yaffi,
dan Kaisenar yang realisasinya baru dilaksanakan di tahun 2015 akhir.

3.2 Geografis
Kabupaten Keerom secara geografis berbatasan langsung dan berada di
dekat perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini. Memiliki luas 9.365 km²,
secara astronomis Kabupaten Keerom terletak antara 1400 15' 0 - 1410 0'0
Lintang Selatan dan 20 37' 0 - 40 0' 0 Bujur Timur. Kabupaten Keerom memiliki
batas-batas wilayah administratif sebagai berikut :

7
Laporan Pendahuluan
“Perencanaan Pembangunan Rest Area dan Check Point Yowong”

Gambar. 3.2 Peta Administrasi Kab. Keerom

Utara : Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura


Timur : Papua Nugini
Selatan : Kabupaten Pegunungan Bintang
Barat : Kabupaten Jayapura
3.3 Topografi
Topografi wilayah Kabupaten Keerom merupakan lahan dengan kemiringan
sekitar 52,2%. Untuk wilayah lahan datar sekitar 44,05% sedangkan 2,75% adalah
wilayah perbukitan dan rawa. Daerah datar umunya tersebar dibeberapa kawasan
pada Distrik Arso, Skanto, Waris, Senggi dan Web.
Ketinggian Kabupaten Keerom berkisar antara 0 – 2000 M di atas
permukaan laut, di mana Distrik Arso, Arso Timur dan Distrik Skanto merupakan

8
Laporan Pendahuluan
“Perencanaan Pembangunan Rest Area dan Check Point Yowong”

daerah terendah dengan ketinggian 0 – 1000 M di atas permukaan laut. Sedangkan


Distrik Waris, Senggi, Web dan Towe berada pada ketinggian 500 – 2000 M dari
permukaan laut. Tekstur tanah di wilayah Kabupaten Keerom 99,36 % merupakan
tanah bertekstur halus. Tanah dengan tekstur gambut terdapat di Distrik Senggi
yang meliputi 0,42 % dari wilayah

1
2
3
3.1
3.2
3.3
3.4 Iklim
Wilayah Kabupaten Keerom diklasifikasikan sebagai wilayah beriklim
tropis basah karena curah hujan cukup tinggi per-tahunnya dengan suhu udara
rata-rata mencapai 30,5-35,1 °C dengan kelembaban udara antara 80-89 % dalam
0 °C. Berdasarkan catatan dari Balai Meteorologi dan Geofisika, pada tahun 2007
jumlah curah hujan di Kabupaten Keerom sebesar 1.096 mm. Sedangkan jumlah
curah hujan tahun 2006 yaitu sebesar 980 mm. Hari hujan pada tahun 2007 yaitu
sebesar 105 hari. Sedangkan jumlah hari hujan yang terjadi pada tahun 2006 yaitu
sebanyak 106 hari hujan.

4
4.1 Pendekatan
Penaganaan pelakasanaan pekerjaan perencanaan akan di buat seoptimal
mungkin dengan mempertimbangkan factor – factor ekonomis, kontekstual,
nyaman dan fungsional. Selain itu juga mempertimbangkan efiensi pelaksanaan
pembangunan, penggunaan maupun pemeliharaan
4.2 Metode Perencanaan
Untuk menghasilkan produk pekerjaan yang baik dan berkwalitas maka Tim
Konsultan akan menerapkan metode pekerjaan berupa “design-sistimatis” yakni:

9
Laporan Pendahuluan
“Perencanaan Pembangunan Rest Area dan Check Point Yowong”

A. Tahap 1 – Data
Data yang dibutuhkan tahap ini adalah data sketsa lapangan data
ini di pakai sebagai gambaran awal bagaimana Rest area
direncanakan.
B. Tahap 2 – Analisa
Dalam tahap ini, tenaga ahli yang telah direkrut dan di tugaskan
akan melaksanakan kajian baik teoritis maupun perhitungan.
Kajian dapat berupa kajian sederhana ataupun kajian mendalam.
Apabila dalam tahap analisis ini terjadi stagnan dan diperlukan
data-data tambahan maka dilaksanakanlah prosedur feet-back.
Feet-back adalah proses untuk memenuhi kekurangan- kekurang
yang ada pada saat survey yaitu dengan melakukan resurvey sesuai
kebutuhan analisis data.
C. Tahap 3 – Pengembagan Desain
Tahap 3 ini, merupakan proses pengembangan desain dan rencana
dari setiap unsur pekerjaan yang sudah ada yang meliputi :
 Pekerjaan Struktur
 Pekerjaan Arsitektural
 Pekerjaan Utilitas
 Pekerjaan Mekanikal electrical
 Pekerjaan Lanscape
Dengan data-data ini, prosedur sintesa dilakukan kedalam gambar
bangunan. Semua system usulan di plot kedalam drawings dan
dikaji kembali secara keseluruhan.

10
Laporan Pendahuluan
“Perencanaan Pembangunan Rest Area dan Check Point Yowong”

Bila dalam proses sintesa terdapat kesalahan atau tidak sinkron


data dengan aplikasinya, maka dilakukan feetback ke Tahap
Analisis. Hal-hal yang tidak sinkron di analisis kembali sampai
ketemu dengan hasil.
D. Tahap 4 – Gambar kerja
Tahap ini adalah tahap dimana semua hasil pengembangan desain
telah tertuang kedalam gambar rencana. Tahap penyusunan gambar
kerja adalah tahap akhir dimana semua pekerjaan selesai tergambar
dan tersusun Rencana Anggaran Biayanya setelah melakukan
konsultasi dengan pemilik pekerjaan.
5
5.1 Survei Teknis
Untuk mendapat data secara akurat telah dilakukan survei teknis yang
dilakukan oleh konsultan. Survei ini meliputi dokumentasi, pengukuran di
lapangan.
Dokumentasi Survey

KONDISI 0%

Bagian Depan Jalan

11
Laporan Pendahuluan
“Perencanaan Pembangunan Rest Area dan Check Point Yowong”

Lokasi
Pembangunan
Rest Area

Proses pengukuran di
lokasi tampak
menghadap jalan

Tampak dari samping


jalan

12
Laporan Pendahuluan
“Perencanaan Pembangunan Rest Area dan Check Point Yowong”

Tampak dari Jalan

13

Anda mungkin juga menyukai