Anda di halaman 1dari 6

Kerangka Acuan Kerja (KAK)______________________________________________________

KERANGKA ACUAN KERJA


(KAK)

Uraian Pendahuluan1

1. Latar Belakang Sebagai bentuk dukungan terhadap pemenuhan kebutuhan infrastruktur


bidang Pembangunan, Pemerintah Kab. Paser melalui Dinas Pertanian
Kabupaten Paser , pada tahun anggaran 2019 akan melaksanakan
Perencanaan Pengadaan Gedung Kantor UPT-RPH Tanah Grogot. Untuk
mendapatkan hasil bangunan yang baik secara teknis dan estetika
diperlukan pelaksanaan perencanaan yang sesuai dengan standar mutu
bangunan yang salah satu bentuknya melalui dukungan pelaksanaan
perencanaan bangunan.

2. Maksud dan Maksud


Tujuan Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan
Perencana yang memuat masukan, azaz, kriteria, keluaran dan proses
yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterprestasikan ke dalam
pelaksanaan tugas Perencanaan Pengadaan Gedung Kantor UPT-RPH
Tanah Grogot
Tujuan
Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan Perencanaan dapat
melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasikan
keluaran yang memadai sesuai Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini

3. Sasaran 1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan Perencanaan


seperti yang dimaksud pada KAK ini harus memperhatikan kriteria
umum bangunan disesuaikan berdasarkan kriteria dan fungsi
bangunan.
2. Hasil karya Perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi
persyaratan standar hasil karya Perencanaan yang berlaku dan telah
mengakomodasi batasan-batasan yang telah diberikan oleh proyek
termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini, seperti dari segi
pembiayaan dan mutu bangunan yang akan diwujudkan serta telah
memenuhi peraturan, standar, dan pedoman teknis bangunan yang
berlaku.
3. Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini adalah pada penjelasan lebih
lanjut .

4. Lokasi Kegiatan UPT Rumah Potong Hewan Desa Jone Kec. Tanah Grogot.
Kabupaten Paser

5. Sumber Pendanaan Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya kurang lebih Rp
16.000.000,00 (Enam Belas Juta Rupiah) termasuk PPN dan dibiayai
APBD Kabupaten Paser Tahun Anggaran 2019

6. Nama dan 1. Nama Pengguna Jasa (SKPD): Dinas Pertanian Kab. Paser
Proyek/Satuan
Kerja Pengguna 2. Nama Pengguna Anggaran : Ir. H. Karoding P, MSi
Anggaran
3. Alamat :Jl. R.A. Kartini No.10

Tanah Grogot

1
Uraian Pendahuluan memuat gambaran secara garis besar mengenai pekerjaan yang akan
dilaksanakan.
Kerangka Acuan Kerja (KAK)______________________________________________________

7. Data Dasar 1) Untuk melaksanakan tugasnya konsultan Perencana harus mencari


informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh
Kepala Satuan Kerja maupun informasi dari luar termasuk melalui
Kerangka Acuan Kerja ini.
2) Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang
digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari
Kepala Satuan Kerja,maupun yang dicari sendiri. Kesalahan
kelalaian pekerjaan Perencanaan sebagai akibat dari kesalahan
informasi menjadi tanggung jawab konsultan Perencana.
3) Dalam hal ini informasi yang diperlukan dan harus diperoleh untuk
bahan Perencanaan diantaranya mengenai hal-hal sebagai berikut:
a. Dokumen Pelaksanaan, meliputi :
i. Gambar-gambar Desain Spesifikasi Teknis,
ii. Rencana Kerja dan Syarat-syarat,
iii. Berita acara aanwijzing sampai dengan penunjukan
iv. Dokumen kontrak
b. Kerangka Acuan Kerja (KAK) perencanaan.:
c. Peraturan-peraturan, standar dan pedoman yang berlaku untuk
pekerjaan perencanaan teknis konstruksi, termasuk petunjuk
teknis mutu pekerjaan, dll:
d. Informasi lainnya.

8. Standar Teknis Standar Teknik Profesional dan SNI yang berlaku

9. Studi-Studi 1. Perencanaan Pengadaan Gedung Kantor UPT-RPH


Terdahulu

10. Referensi Hukum Peraturan Presiden RI Nomor 70 Tahun 2012 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, UU RI No. 18 Th.
1999 Tentang Jasa Konstruksi, UU RI No. 28 Th 2002 Tentang
Bangunan Gedung serta Hukum yang berlaku, UU No. 31 Th 1999
Jo UU. 20 Th 2001 Pasal 7 Ayat (1) dan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor : 45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember
2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara.

Ruang Lingkup

11. Lingkup Kegiatan Kegiatan Jasa Konsultan Perencanaan Gedung Kantor UPT-RPH
Tahun Anggaran 2019 meliputi :

1. Persiapan perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi


lapangan (termasuk penyelidikan tanah sederhana), membuat
interpretasi secara garis besar terhadap KAK, dan konsultasi dengan
pemerintah daerah setempat mengenai peraturan daerah/ perijinan
bangunan.
2. Penyusunan prarencana seperti rencana tapak, rencana perletakan
bangunan, dan mengurus perijinan sampai mendapatkan keterangan
rencana kota.
3. Penyusunan pengembangan rencana, antara lain memuat :
a. Rencana arsitektur, beserta uraian konsep.
4. Penyusunan rencana detail antara lain membuat :
Kerangka Acuan Kerja (KAK)______________________________________________________

a. Gambar-gambar detail arsitektur.


b. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS),
c. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana
anggaran biaya pekerjaan,
d. Laporan akhir perencanan.

5. Mengadakan persiapan pelelangan, seperti membantu Pengguna


Anggaran di dalam menyusun dokumen pelelangan dan membantu
panitia pelelangan menyusun program dan pelaksanaan pelelangan.
6. Membantu panitia pelelangan pada waktu penjelasan pekerjaan,
termasuk menyusun berita acara penjelasan pekerjaan, evaluasi
penawaran, menyusun kembali dokumen pelelangan, dan
melaksanakan tugas-tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang.
7. Mengadakan Perencanaan berkala selama pelaksanaan
konstruksi fisik dan melaksanakan kegiatan seperti :

a. Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis


pelaksanaan bila ada perubahan,
b. Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan
yang timbul selama masa pelaksanaan,
c. Memberikan saran-saran, pertimbangan dan rekomendasi
tentang penggunaan bahan,
d. Membuat laporan akhir Perencanaan berkala.

12. Keluaran2 Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan


Kerangka Acuan Kerja ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat
perjanjian, yang minimal meliputi :
Tahap Konsep Rencana Teknis.
a. Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep
organisasi, jumlah dan kualifikasi tim perencana, metoda
pelaksanaan, dan tanggung jawab waktu perencanaan.
b. Konsep skematik rencana teknis, termasuk program
ruang, organisasi hubungan ruang, dll.
c. Laporan data dan informasi lapangan.

2. Tahap Pra-rencana Teknis.


a. Gambar-gambar rencana tapak.
b. Gambar-gambar pra-rencana bangunan.
c. Perkiraan biaya pembangunan.

3. Tahap Pengembangan Rencana.


a. Gambar pengembangan rencana arsitektur, struktur
utilitas.
b. Uraian konsep rencana dan perhitungan-perhitungan
yang diperlukan.
4. Tahap Rencana Detail.
a. Gambar rencana teknis bangunan lengkap.
b. Rencana kerja dan syarat-syarat ( RKS ).
c. Rencana kegiatan dan volume pekerjaan ( BQ ).
d. Rencana anggaran biaya ( RAB ).
5. Tahap Pelelangan.
a. Dokumen tambahan hasil penjelasan pekerjaan.
b. Laporan bantuan teknis dan administratif pada waktu
pelelangan.
6. Tahap Perencanaan Berkala.
a. Laporan Perencanaan berkala (bila perlu)

13. Peralatan, Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat
Material, Personil digunakan dan harus dipelihara oleh penyedia jasa:
dan Fasilitas dari
a). Laporan dan Data (bila ada)
Pengguna
Kumpulan laporan dan data sebagai hasil studi terdahulu serta
2
Dijelaskan pula keterkaitan antara suatu keluaran dengan keluaran lain.
Kerangka Acuan Kerja (KAK)______________________________________________________

Anggaran photografi (bila ada).


b). Akomodasi dan Ruangan Kantor (bila ada)
c). Staf Pengawas/Pendamping
d). Fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat digunakan
oleh penyedia jasa (bila ada)

14. Peralatan dan Penyedia jasa wajib menyediakan fasilitas dan peralatan yang diperlukan
Material dari guna kelancaran pelaksanaan pekerjaan Perencanaan.
Penyedia Jasa
Konsultansi

15. Lingkup 1) Konsultan Perencana bertanggung jawab secara profesional atas jasa
Kewenangan perencanaan yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku
Penyedia Jasa profesi yang berlaku.
2) Secara umum tanggung jawab konsultan adalah minimal sebagai
berikut :
a. Kesesuaian pelaksanaan konstruksi dengan dokumen pelelangan/
pelaksanaan yang dijadikan pedoman, serta peraturan, standar dan
pedoman teknis yang berlaku.
b. Kinerja perencanaan telah memenuhi standar hasil kerja perencana
yang berlaku, baik kualitas dan kuantitas Tenaga Ahli maupun
laporan-laporan yang disyaratkan.
c. Hasil evaluasi perencanaan dan dampak yang ditimbulkan.
3) Penanggung jawab profesional perencanaan adalah tidak hanya
konsultan sebagai suatu perusahaan, tetapi juga bagi para tenaga ahli
profesional perencana yang terlibat.

16. Jangka Waktu  Jangka Waktu Pelaksanaan Perencanaan diperkirakan selama 30


Penyelesaian Hari Kalender / mengikuti selama pelaksanaan konstruksi fisik
Kegiatan berlangsung, terhitung sejak terbit SPK.
 Melaksanakan Pengawasan berkala selama 6 bulan / mengikuti
masa pelaksanaan pembangunan Fisik .

17. Personil Personil yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini


adalah :
A. Tenaga Ahli
a. Tenaga Ahli Sipil
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah seorang Sarjana Teknik
Sipil Strata Satu (S1) yang berpengalaman/ahli dibidang
Perencanaan Struktur bangunan sekurang-kurangnya 5 (Lima)
tahun.

18. Jadwal Tahapan A. Sebelum melaksanakan tugasnya, konsultan Perencana harus segera
Pelaksanaan menyusun :
Kegiatan 1. Program kerja, termasuk jadwal satuan kerja secara detail.
2. Alokasi tenaga ahli yang lengkap (disiplin dan jumlahnya).
Tenaga-tenaga yang diusulkan oleh konsultan Perencana harus
mendapatkan persetujuan dari Kepala Satuan Kerja
3. Konsep penanganan pekerjaan perencana Satuan kerja.

B. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan


dari Kepala Satuan Kerja, setelah sebelumnya dipresentasikan oleh
konsultan Perencana dan mendapatkan pendapat teknis dari
Pengelola Teknis Satuan Kerja.
Kerangka Acuan Kerja (KAK)______________________________________________________

19. Laporan Laporan Konsultan Perencana diminta :


1) Laporan Pendahuluan
3) Laporan Akhir

KEPALA DINAS,

Ir. H. Karoding P, MSi


NIP. 19610802 199203 1 002
Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Keterangan
Dokumen Seleksi mengenai Kerangka Acuan Kerja (KAK) dimaksudkan
untuk:

(1) menjelaskan tujuan dan lingkup jasa konsultansi serta keahlian yang diperlukan;

(2) sebagai acuan dan informasi bagi para peserta seleksi untuk mengikuti pengadaan
dalam rangka menyiapkan kelengkapan administrasi, usulan teknis, dan usulan
biaya;

(3) sebagai acuan dalam evaluasi usulan, klarifikasi dan negosiasi, dasar pembuatan
Kontrak, dan acuan evaluasi hasil kerja Penyedia Jasa Konsultansi.

KAK yang telah diisi lengkap akan disediakan Panitia/Pejabat Pengadaan/Unit


Layanan Pengadaan.

a. Ketua Tim (Team Leader)


Ketua Tim disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata Satu (S1) Jurusan Sipil/Arsitektur,
berpengalaman dalam pelaksanaaan pekerjaan bangunan, berpengalaman sekurang-kurangnya 7
(tujuh) tahun. Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah memimpin dan mengkoordinir seluruh
kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai