Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Perencanaan Rehabilitasi Gedung Kantor

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


PERENCANAAN REHABILITASI MUSHOLAH

A. PENDAHULUAN
1. Data Pekerjaan
Program : PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
KABUPATEN/KOTA
Sub Kegiatan : PEMELIHARAAN/REHABILITASI GEDUNG KANTOR
DAN BANGUNAN LAINNYA
Pekerjaan : PERENCANAAN REHABILITASI MUSHOLAH
Lokasi : SALAKAN KEC. TINANGKUNG
Sumber Dana : DAU
Tahun Anggaran : 2022
Waktu Pelaksanaan : 7 (Tujuh hari) Hari Kalender

2. Pengertian
a. Nama Kegiatan / Pekerjaan
Nama Kegiatan adalah Rehabilitasi Pemeliharaan Barang Milik Daerah
Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah, Pekerjaan Perencanaan Rehabilitasi
Musholah.
b. Pemberi Tugas
Bertindak sebagai pemberi tugas adalah Pemerintah Daerah Kab. Banggai
Kepulauan yang dalam hal ini diwakili oleh Badan Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah Tahun Anggaran 2022.
c. Pengelola Kegiatan
Bertindak sebagai pengelola kegiatan adalah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK). Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) beserta unsur teknis dan administrasi yang ditunjuk.
d. Konsultan Perencana Mempunyai Tugas dan Tanggung Jawab
1. Menyusun KAK
2. Membuat Gambar Rencana Kerja
3. Menyusun Spesifikasi Teknis
4. Menyusun Rincian Biaya Kerja, dan
5. Membuat Jadwal Rencana Pelaksanaan Pekerjaan

9
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
Perencanaan Rehabilitasi Gedung Kantor

3. Latar Belakang
Dalam rangka peningkatan sarana dan prasarana aparatur sebagai upaya dalam
memberikan pelayanan yang optimal di bidang pelayanan publik pada umumnya dan
pelayanan masyarakat pada khususnya, maka ketersediaan sarana dan prasarana
yang memadai merupakan suatu keniscayaan.
Untuk mewujudkan pembangunan sarana dan prasarana pemerintah yang baik,
maka setiap bangunan gedung Negara harus diwujudkan melalui proses yang
direncanakan dengan sebaik-baiknya, sehingga memenuhi secara optimal fungsi
bangunannya, andal dan dapat memberikan kontribusi yang positif bagi perkembangan
lingkungannya.
Disamping itu perwujudan bangunan gedung tersebut dilakukan melalui tahapan
proses perencanaan dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis
bangunan yang layak dari segi mutu, biaya, dan kriteria administrasi bagi bangunan
gedung Negara.
Bahwa untuk itu penyedia jasa konsultan perencana untuk bangunan gedung
Negara perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh sehingga mampu menghasilkan
karya perencanaan teknis bangunan yang memadai dan layak diterima menurut kaidah,
norma serta tata laku professional.
Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanaan diharapkan dapat
menjadi acuan bagi penyedia jasa perencanaan teknis sehingga mampu mendorong
perwujudan karya perencanaan yang sesuai dengan kepentingan pengguna jasa.

4. Maksud dan Tujuan


Kerangka Acuan Kerja (KAK) dimaksudkan sebagai petunjuk bagi Konsultan
perencana dalam melakukan pekerjaan perencanaan yang memuat masukan, azas,
kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta
diinterpretasikan kedalam pelaksanaan tugas perencanaan. Sehingga dalam
penugasan ini diharapkan Konsultan perencana dapat melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai
spesifikasi dan standar teknis yang tercantum dalam KAK ini.
Berdasarkan maksud diatas, maka tujuan yang ingin dicapai adalah tersedianya
dokumen perencanaan Kegiatan Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang
Urusan Pemerintahan Daerah, yang dapat dijadikan pedoman dan proses
penyelenggaraan pembangunannya (dokumen pengadaan/pelaksanaan konstruksi)
berdasarkan ketentuan teknis dan administrasi yang dipersyaratkan.

9
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
Perencanaan Rehabilitasi Gedung Kantor

5. Lingkup Kegiatan
Adapun lingkup kegiatan perencanaan ini adalah Rehabilitasi Musholah Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kab. Banggai Kepulauan Provinsi
Sulawesi Tengah.
Perencanaan Kegiatan Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah yang dapat memenuhi persyaratan teknis bangunan yang
mencakup :
1. Persyaratan Tata Bangunan
2. Persyaratan Bahan Material yang digunakan
3. Persyaratan Struktur Tanah

B. DASAR PELAKSANAAN PEKERJAAN


Dasar pelaksanaan pengadaan jasa konsultasi perencanaan Kegiatan Pemeliharaan
Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah, mengacu pada
ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
1. Undang-undang nomor 18 than 1999 tentang jasa Konstruksi (Lembaran Negara
Republik Indonesia tahun 1999 nomor 54 tambahan lembaran Negara RI No. 3833);
2. Peraturan pemerintah Nomor 29 tahun 200 tentang penyelenggaraan Jasa konstruksi
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2000 nomor 64 tambahan lembaran
Negara RI No. 3956);
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 42 than 2002 tetang pedoman pelaksana
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN);
4. Keputusan Presiden republik Indonesia No. 54 tahun 2010 tentang pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 70 tahun 2012 tentang perubahan kedua
atas Keputusan Presiden RI No. 54 Tahun 2010 tentang pedoman Pelaksana
Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah;
6. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum N0. 54/Kpts/M/2007 tanggal 21 Agustus 2002
tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Negara;
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 06/PRT/M/2007/tentang pedoman
Penyusunan RTBL;
8. Standar Teknis dan Pedoman Teknis lainnya yang berlaku; serta
9. Pengarahan Penugasan dan atau petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh pemberi
pekerjaan/tugas.

9
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
Perencanaan Rehabilitasi Gedung Kantor

C. LINGKUP TUGAS PERENCANAAN


Untuk merencanakan Kegiatan Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah, harus mengikuti proses dan lingkup tugas yang harus
dilaksanakan dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya pedoman
teknis pembangunan Gedung Negara, Peraturan Menteri PUPR Nomor : 22/PRT/M/2018
tanggal 14 September 2018 yang dapat meliputi tugas-tugas perencanaan yang terdiri
dari :
1. Persiapan atau penyusunan konsep perencanaan, seperti mengumpulkan data dan
informasi lapangan/Gedung yang termasuk melakukan pengukuran Site Plant, dan
mmembuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK, program kerja perencanaan,
konsep perencanaan, sketsa gagasan, dan konsultasi pemerintah daerah setempat
mengenai peraturan daerah/perizinan bangunan.
2. Penyusunan Pra-Rencana, yang lebih mendetailkan secara terukur terhadap hal-hal
yang sudah dikonsepkan.
3. Penyusunan Pengembangan rencana, antara lain membuat :
a. Rencana Arsitektur, berikut uraian konsep dan visualisasi dwi dan trimta bila
diperlukan. Meliputi renca detail pembangunan dan rencana detail interior.
Rencana detail setiap bangunan dengan menggambarkan program penggunaan
ruang serta interiornya dengan melihat bangunan gedung secara keseluruhan.
b. Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya, soil test dan
perencanaan pondasi.
c. Penajaman pra-perkiraan biaya sesuai konsep rancangan detail yang ada.
4. Penyusunan pra rencana yang lebih mendetailkan secara terukur terhadap hal-hal
yang sudah dikonsepsikan.
5. Penyusunan Pengembangan Rencana antara lain membuat :
a. Gambar-gambar pelaksanaan detail arsitektur, detail utilitas dan ME yang sesuai
dengan gambar rencana yang telah disetujui
b. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
c. Rincian volume pekerjaan
d. Laporan akhir perencanaan meliputi laporan penyelenggaraan perencaan teknis
secara lengkap.

9
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
Perencanaan Rehabilitasi Gedung Kantor

D. TANGGUNG JAWAB PERENCANAAN


Konsultan perencana bertaanggung jawab secara professional atas jasa perencanaan
yang dilakukan sesuai kode etik profesi yang berlaku.
Secara umum tanggung jawab konsultan adalah :
1. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standar hasil
karya perencanaan yang berlaku.
2. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi batasan-
batasan yang telah diberikan oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) atau
Pejabat Pembuat Komotmen (PPK) termasuk melalui KAK ini seperti dari segi
pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bagunan yang akan diwujudkan.
3. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan, standar,
dan pedoman teknis bangunan gedung pada umumnya dan yang khusus untuk
Bangunan Gedung Negara.

E. KRITERIA PERENCANAAN
1. Kriteria Umum
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh koordinator perenana harus memperhatikan
krieria umum bangunan disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas bangunan,
yaitu :
1. Persyaratan peruntukan dan intensitas.
a. Menjamin bangunan didirikan berdasarkan ketentuan tata ruang dan tata
bangunan yang ditetapkan di daerah yang bersangkutan.
b. Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.
c. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.
d. Sesuai dengan prinsip-prinsip anggaran belanja Negara yaitu :
- Hemat, tidak mewa, efesien, dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang
disyaratkan .
- Terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan serta
fungsi bangunan itu sendiri.
- Semaksimal mungkin mengunakan hasil produksi dalam negeri dengan
memperhatikan kemampuan/potensi nasional, maka dalam perencanaan
pembangunan konsultan perencana dapat menterjemahkannya kedalam
tugas perencanaan ini.

9
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
Perencanaan Rehabilitasi Gedung Kantor

2. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan :


a. Menjamin terwujudnya bangunan yang didirikan berdasarkan karakteristik
lingkungan, ketentuan wujud bangunan, dan budaya daerah, sehingga
seimbang, serasi dan selaras dengan lingkungannya.
b. Menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat memberikan keseimbangan
dan keserasian bangunan terhadap lingkungannya.
c. Manjamin bangunan dibangun dan dimanfaatkan dengan tidak menimbulkan
dampak negatif terhadap lingkungan.
3. Persyaratan Struktur Bangunan :
a. Menjamin terwujudnya bangunan yang didirikan berdasarkan karakteristik
persyaratan struktur bangunan.
b. Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban yang timbul
akibat penggunaan sesuai fungsinya, akibat perilaku alam dan akibat perilaku
manusia.
c. Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakan atau luka yang
disebabkan oleh kegagalan struktur bangunan.
d. Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan benda yang
disebabkan oleh perilaku struktur.
e. Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik yang disebabkan
oleh kegagalan struktur.

2. Kriteria Khusus
Karakteristik Khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus,
sesifik barkaitan dengan bangunan yang akan direncanaan baik dari segi fungsi
khusus bangunan segi teknis lainnya misalnya :
1. Dikaitkan dengan upaya pelestarian atau konservasi jika ada.
2. Kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang ada disekitar, seperti
dalam rangka implementasi penataan bangunan dan lingkungan.
3. Solusi dalam batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial budaya setempat,
geografis, dll.

9
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
Perencanaan Rehabilitasi Gedung Kantor

F. ASAS - ASAS
Selain dari kriteria di atas, di dalam melaksanakan tugasnya konsultan perencana
hendaknya memperhatikan asas-asas bangunan Negara sebagai berikut :
1. Bangunan Negara hendaknya fungsional, efesien, menarik tetapi tidak berlebihan
2. Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan kemewahan
material. Tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara fungsi teknik dan
fungsi sosial bangnan, terutama sebagai bangunan sarana pertanian/perkebunan.
3. Bangunan Negara hendaknya dapat meningkatkan kualitas lingkungan dan menjadi
acuan tata bangunan dan lingkungan di sekitarnya.

G. MASUKAN DAN INPUT


1. Informasi
Untuk melaksanakan tugasnya, tim perencana yang dibutuhkan selain informasi yang
diberikan oleh pejabat pembuat komitmen termasuk melalui KAK ini.
Konsultan perencana harus memeriksa kebenaran informai yang digunakan dalam
melaksanakan tugasnya, baik yang berasal dari PPTK, maupun yang dicari sendiri.
Kesalahan/kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari kesalahan informasi
menjadi tanggung jawab konsultan perencana.
Dalam hal ini informasi yang diperukan dan harus diperoleh bahan perencanaan
diantaranya mengenai hal-hal sebagai berikut :
a. Informasi tentang lahan meliputi :
- Kondisi fisik lokasi : luasan, batas-batas dan tofografi
- Kondisi tanah
- Keadaan air tanah
- Peruntukan tanah
- Koefisien dasar bangunan
- Perincian bangunan dan lahan, perkerasan, penghijauan dll

b. Pemakaian bangunan
- Struktur organisasi
- Jumlah personil-personil sekarang dan proyeksi pengembangan untuk 5 tahun
mendatang.
- Kegiatan utama, penunjang, pelengkap.
- Perlengkapan / peralatan khusus, jenis dan dimensinya.

9
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
Perencanaan Rehabilitasi Gedung Kantor

c. Kebutuhan Bangunan
- Program Ruang
- Keinginan tentang organisasi/pemanfaatan ruang
- Keinginan tentang kemungkinan perubahan fungsi ruang/bangunan.

2. Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung


Untuk melaksankan pekerjaan ini, tim perencana harus menyediakan tenaga yang
memenuhi ketentuan baik ditinjau dari segi lingkup pekerjan maupun tigkat
kompleksitas pekerjaan. Tenaga yang dibutuhkan dalam kegiatan perencanaan harus
memenuhi kualifikasi terdiri dari :
- Team Leader (Ketua Tim)
Team Leader adalah seorang sarjana lulusan perguruan tinggi dengan kualifikasi
pendidikan S1 Teknik Sipil/Arsitektur yang telah mempunyai pengalaman
professional minimal 3 tahun dibidangnya.

- Staff Pendukung
a. Drafter adalah seorang sarjana lulusan perguruan tinggi dengan kualifikasi
pendidikan S1 Teknik Sipil/Arsitektur yang telah mempunyai pengalaman
professional dibidangnya, masing-masing :
- S1 Teknik Sipil/Arsitektur minimal 3 tahun
b. Surveyor adalah seorang sarjana lulusan perguruan tinggi dengan kualifikasi
pendidikan S1 Teknik Sipil yang telah mempunyai pengalaman professional
dibidangnya, masing-masing :
- S1 Teknik Sipil minimal 2 tahun
c. Administrasi/Operator Computer adalah seorang Minimal lulusan SMA
Sederajat yang telah mempunyai pengalaman professional dibidangnya selama
5 Tahun.

H. KELUARAN (OUTPUT)
Keluaran yang dihasilkan oleh konsultan Perencanaan berupa laporan sekurang-
kurangnya meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Gambar-gambar rencana Arsitektur, struktur dan utilitas berikut detail pelaksanaannya.
b. Dokumen pelelangan yang antara lain membuat rencan kerja dan syarat-syarat (RKS)
dan Rencana Volume Pekerjaan
c. Renana Anggaran Biaya (RAB)

9
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
Perencanaan Rehabilitasi Gedung Kantor

I. PROSES DAN JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta,
Konsultan perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan pejabat pembuat
komitmen.

Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, produk antara dan produk
yang harus dihasilkan konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalam
KAK ini.

Dalam pelaksanaan tugas konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa waktu


pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan perencanaan ini ditetapkan selama 7 (Tujuh) hari
kalender sejak kontarak ditanda tangani.

J. BIAYA PERENCANAAN
Jumlah biaya yang dialokasikan untuk pekerjaan perencanaan ini adalah sebesar
Rp. 5.190.000,- ( Lima Juta Seratus Sembilan Puluh Ribu Rupiah ) Sumber dana
pekerjaan perencanaan ini berasal dari DPPA Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Tahun Anggaran 2022.

K. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) dibuat untuk menjadi bahan acuan bagi tim
perencana dalam melaksanakan pekerjaan perencanaan ini.

Salakan, 09 November 2022

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


(PPK)

STEVAN MOIDADY, SE.,M.Si


Nip. 19701001 199903 1 009

Anda mungkin juga menyukai