PEKERJAAN
PERENCANAAN PENAMBAHAN GEDUNG/RUANG BARU
PUSKESMAS WAETUNO
TAHUN ANGGARAN 2020
I. PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN
1. Setiap pelaksanaan konstruksi fisik bangunan gedung Negara yang
dilakukan oleh kontraktor pelaksana harus mendapatkan
Perencanaan secara teknis di lapangan, agar rencana teknis yang
telah disiapkan dan digunakan sebagai dasar pelaksanaan
konstruksi dapat berlangsung operasional efektif
2. Pelaksana Perencanaan lapangan harus dilakukan oleh pemberi
jasa Perencanaan yang kompeten, dan dilakukan secara penuh
dengan menempatkan tenaga-tenaga ahli Perencanaan di lapangan
sesuai kebutuhan dan kompleksitas pekerjaan.
3. Konsultan pengawas bertujuan secara umum mengawasi pekerjaan
konstruksi, dari segi biaya, mutu dan waktu kegiatan pelaksanaan.
4. Kinerja Perencanaan lapangan sangat ditentukan oleh kualitas dan
intensitas Perencanaan, serta yang secara menyeluruh dapat
melakukan kegiatannya berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK)
yang telah dipakai.
a. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah Pekerjaan Perencanaan
Penambahan Gedung/Ruang baru Puskesmas Waetuno, Prasarana
Listrik, Prasarana Air Bersih dan Instalasi Air Limbah Puskesmas
Waetuno, Tahun Anggaran 2020.
5. Pemegang Mata Anggaran adalah Pemerintah RI yang dalam hal ini
Dinas Kesehatan Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tanggara.
III. BIAYA
A. BIAYA PERENCANAAN
1. Besarnya biaya pekerjaan Perencanaan mengikuti pedoman dalam
Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah
Nomor : 332/KPTS/M/2002, tanggal 21 Agustus 2002, tentang
Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara yaitu :
a. Untuk pekerjaan standar berlaku maksimum sesuai yang
tercantum dalam tabel B1, B2 dan B3.
b. Bila terdapat pekerjaan non standar, maka dihitung secara
orang-bulan dan biaya langsung yang dapat diganti, sesuai
dengan ketentuan billing rate yang berlaku.
c. Pengaturan komponen pembiayaan pada butir a) dan b)
diatas adalah dipisahkan antara bangunan standar, serta
dan non standard dan harus terbaca dalam suatu
rekapitulasi akhir yang menyebut angka dan huruf.
d. Besarnya biaya konsultan Perencanaan merupakan biaya tetap
dan pasti.
e. Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian
pekerjaan Perencanaan yang dibuat oleh pemimpin Proyek.
2. Biaya pekerjaan Konsultan Perencanaan dan tata cara pembayaran
diatur secara kontraktual, meliputi komponen sebagai berikut :
a. Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang
b. Materi dan penggandaan laporan
c. Pembelian dan atau sewa peralatan
d. Sewa Kendaraan
e. Biaya rapat-rapat,
f. Perjalanan (local maupun luar kota)
g. Jasa dan over head Perencanaan
h. Pajak dan lainnya.
3. Pembayaran biaya Perencanaan didasarkan pada kemajuan
pekerjaan Perencanaan.
B. SUMBER DANA
Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan Perencanaan
Rp. 304.500.000,- (Tiga Ratus Empat Juta lima Ratus Ribu
Rupiah) di bebankan pada DAK Dinas Kesehatan Kabupaten
Wakatobi Tahun Anggaran 2020 :
a. Tahap konsepsi perancangan sebesar 10% (sepuluh per
seratus)
b. Tahap pra rancangan sebesar 20% (dua puluh per seratus)
c. Tahap pengembangan rancangan sebesar 25% (dua puluh lima
per seratus)
d. Tahap rancangan detail meliputi penyusunan rancangan
gambar detail dan penyusunan Rencana Kerja dan Syarat
(RKS), serta Rencana Anggaran Biaya (RAB) sebesar 25% (dua
puluh lima per seratus)
e. Tahap pelelangan penyedia jasa pelaksanaan konstruksi
sebesar 5% (lima per seratus);dan
f. Tahap pengawasan berkala sebesar 15% (lima belas per
seratus)
IV. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh Perencana berdasarkan Kerangka Acuan
Kerja ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang
minimal meliputi :
A. Gambar rencana beserta detail pelaksanaan : struktur dan arsitektur.
B. Rencana kerja dan syarat syarat administratif
C. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
D. Rincian Volume Pekerjaan Billing Of Quantity (BQ)
V. KRITERIA
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Perencana pada
Kerangaka Acuan Kerja ini harus memperhatikan persyaratan-persyaratan
sebagai berikut
A. Persyaratan Umum Pekerjaan.
Setiap bagian dari pekerjaan Perencanaan harus dilaksanakan secara
benar dan tuntas sampai dengan memberi hasil yang telah ditetapkan
dan diterima dengan balk oleh Pemimpin Proyek.
B. Persyaratan Obyektif
Pelaksanaan pekerjaan Perencanaan teknik konstruksi yang obyektif
untuk kelancaran pelaksanaan, balk yang menyangkut macam,
kualitas dan kuantitas dari setiap bagian pekerjaan sesuai standar
hasil kerja Perencanaan yang berlaku.
C. Persyaratan Fungsional
Pekerjaan Perencanaan konstruksi fisik harus dilaksanakan dengan
profesionalisme yang tinggi sebagai konsultan perencana yang secara
fungsional dapat mendorong peningkatan kinerja proyek.
D. Persyaratan Prosedural
Penyelesaian administratif sehubungan dengan pekerjaan di lapangan
harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang
berlaku.
E. Persyaratan Teknis Lainnya.
Selain kriteria MUM diatas, untuk pekerjaan Perencanaan berlaku pula
ketentuan-ketentuan seperti standar, pedoman dan peraturan yang
berlaku, antara lain :
1. Ketentuan yang diberlakukan untuk pekerjaan proyek yang
bersangkutan, yaitu Surat Perjanjian Pekerjaan Pelaksanaan
beserta kelengkapannya dan ketentuan-ketentuan sebagai dasar
perjanjiannya.
2. Peraturan Pernbangunan Pemerintah setempat.
3. Standar dan Pedoman Teknis yang berlaku di bidang
penyelenggaraan bangunan gedung.
C. Ahli Elektrikal
Ketua Tim Disyaratkan 1 (Satu) orang Sarjana (S1) Jurusan Elektro
Lulusan Universitas Negeri/Swasta yang telah terakreditasi,
berpengalaman dalam bidang sesuai dengan posisi team leader
arsitektur Bangunan Gedung sekurang-kurangnya 1 (Satu)) Tahun
dengan referensi, CV, mempunyai SKA (Ahli Muda) dan memiliki
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
D. Ahli Sipil (Bangunan Gedung)
Ketua Tim Disyaratkan 1 (Satu) orang Sarjana (S1) Jurusan Sipil
Lulusan Universitas Negeri/Swasta yang telah terakreditasi,
berpengalaman dalam bidang sesuai dengan posisi team leader
arsitektur Bangunan Gedung sekurang-kurangnya 1 (Satu) Tahun
dengan referensi, CV, mempunyai SKA (Ahli Muda) dan memiliki
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
II. Asisten Tenaga Ahli
A. Asiten Ahli Arsitektur
Asisten Tenaga Ahli Disyaratkan 1 (Satu) orang Sarjana (S1)
Jurusan Arsitektur Lulusan Universitas Negeri/Swasta yang telah
terakreditasi, berpengalaman dalam bidang sesuai dengan posisi
yang di tugaskan sekurang-kurangnya 1 (Satu) Tahun dengan
referensi, CV, dan memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
B. Asiten Ahli Sipil (Bangunan Gedung)
Asisten Tenaga Ahli Disyaratkan 1 (Satu) orang Sarjana (S1)
Jurusan Sipil Lulusan Universitas Negeri/Swasta yang telah
terakreditasi, berpengalaman dalam bidang sesuai dengan posisi
yang di tugaskan sekurang-kurangnya 1 (Satu) Tahun dengan
referensi, CV, dan memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
C. Asiten Ahli Elektrikal
Asisten Tenaga Ahli Disyaratkan 1 (Satu) orang Sarjana (S1)
Jurusan Elektro Lulusan Universitas Negeri/Swasta yang telah
terakreditasi, berpengalaman dalam bidang sesuai dengan posisi
yang di tugaskan sekurang-kurangnya 1 (Satu) Tahun dengan
referensi, CV, dan memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
III. Tenaga Pendudkung
A. Surveyor
Tenaga Surveyor minimal lulusan sarjana muda (D3) Teknik Sipil
dengan Pengalaman minimal 3 Tahun dalam posisi
B. Juru Gambar
Tenaga Juru Gambar CAD (Drafter) minimal lulusan sarjana muda
(D3) Teknik Sipil/Arsitektur dengan Pengalaman minimal 1 Tahun
dalam gambar-gambar bidang arsitektur/Struktur/MEP/Bangunan
Gedung
C. Administrasi/Operator Komputer
Tenaga Operator Komputer minimal lulusan sarjana muda (D3)
dengan Pengalaman minimal 1 Tahun
D. Office Boy
Sertifikat Pengalaman
NO Jabatan Kualifikasi Keahlian
Keahlian Minimal
A. TENAGA AHLI
B TENAGA PENDUKUNG
G. PENUTUP
1. Sewaktu-waktu Penyedia Jasa dapat diminta oleh
Pengguna Jasa mengadakan diskusi atau memberi penjelasan
mengenai tahap atau hasil kerjanya;
2. Penyedia Jasa harus menyerahkan foto dokumentasi (dalam
album) yang berkaitan dengan palaksanaan pekerjaan survey
lapangan;
3. Penyedia Jasa harus selalu mendiskusikan usulan-usulan
hasil pekerjaan ini dengan Pemilik pekerjaan.
4. Semua peralatan yang diperlukan dalam rangka
pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh Penyedia Jasa;
5. Hal-hal yang belum tercakup dalam Kerangka Acuan Kerja ini
akan dijelaskan dalam berita acara penjelasan pekerjaan.
Dibuat di : Wakatobi
Pada tanggal : …………...…….. 2020