1. Latar Belakang
Indonesia mempunyai sumberdaya ikan yang berpotensi dari segi jumlah dan
jenisnya. Salah satu sumber hayati laut di Indonesia adalah perikanan tuna yang memiliki
nilai ekonomis cukup tinggi sehingga tuna dapat dijadikan salah satu andalan ekspor non
migas dari sektor perikanan. Potensi perikanan tuna di Indonesia menurut Komisi Nasional
Pengkajian Stok cukup besar sedangkan beberapa daerah tertentu tingkat pemanfaatannya
masih rendah. Meskipun tingkat pemanfaatan ikan tuna di Indonesia sampai saat ini dapat
dikatakan masih di bawah Total Allowable Catch (TAC) atau jumlah tangkapan yang
diperbolehkan.
Sebagai daerah yang wilayahnya di dominasi oleh Perairan Laut, Sulawesi Tenggara
berada pada wilayah pengelolaan Perikanan Indonesia (WPP-RI 713) yaitu perairan selat
Makassar, Teluk Bone, laut Bone, Laut Flores, Laut Bali dan (WPP-RI 714) yaitu Teluk
Tolo dan Laut Banda yang memiliki potensi sumberdaya ikan sebesar + 1.520,34 MT,
sedangkan ambang batas lestari + 760,17 MT. Pemanfaatan sumberdaya ikan laut di
berbagai wilayah perairan masih terbuka peluang besar untuk pengembangan
pemanfaatannya potensi sumberdaya perikanan tangkap dapat dimanfaatkan secara
optimal dan lestari.
Nelayan Buton Selatan yang menggunakan alat bantu rumpon pada kegiatan
penangkapan ikan dapat mengurangi biaya operasional, meningkatkan hasil tangkapan dan
mempunyai kepastian daerah operasi penangkapan ikan (fishing ground). Penggunaan alat
bantu rumpon dapat menghemat penggunaan bahan bakar minyak sebesar 50-60% dalam
operasi penangkapan ikan dan meningkatkan hasil tangkapan nelayan yang menggunakan
rumpon sebesar 100%. Rumpon merupakan salah satu alat bantu penangkapan ikan yang
mempunyai efektivitas hasil tangkapan yang baik, karena hasil tangkapan nelayan dengan
menggunakan rumpon umumnya lebih banyak dibandingkan dengan nelayan yang tidak
menggunakan rumpon. Nilai efektivitas nelayan yang menggunakan alat bantu rumpon
meningkat sebesar 24% dibandingkan sebelum menggunakan alat bantu rumpon.
Salah satu cara meningkatkan produksi tuna adalah melalui peningkatan produksi
dan produktivitas usaha perikanan tangkap melalui bantuan Pengadaan Rumpon Di
Kabupaten Buton Selatan 1 Paket.
4. Sasaran
5. Konstruksi Rumpon
Konstruksi rumpon secara umum terdiri dari komponen bagian atas, tali rumpon dan
jangkar. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini
NO
KONSTRUKSI RUMPON VOLUME SATUAN
.
1 2 3 4
I. Kerangka Rumpon
a Bambu Panjang 8 m ø 8-10 36 Batang
b Tali Pengikat Bambu PE ø 8 mm 8 kg
c Baut Ukuran 40 Cm 15 Buah
d Balok 8/12 (kayu Kelas 1) 7 Batang
e Sterefoam Persegi Panjang, t = 10 Cm 4 Lembar
II. Jangkar dan Pelampung
a Jangkar Beton, Mutu K-300 0,4 m3
b Tali Jangkar (MandarPE ø 16 mm) 3000 Meter
c Pelampung Tanda 1 Buah
d Waring Pembungkus Pelampung Tanda 4 Kg
III. Bahan Pelengkap
a Lampu Suar, (Warna Merah) 1 Buah
b Banner (Bahan Kayu) 1 Buah
c Daun Kelapa 17 Pelepah
d Bendera Nasional 1 Lembar
6. Kebutuhan Anggaran
Kendari, 2021
Mengetahui :
Pengguna Anggaran (PA) Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan(PPTK)
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kepala Bidang Perikanan Tangkap
Provinsi Sulawesi Tenggara