1. PENDAHULUAN
1.1. Umum
1. Setiap bangunan negara harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya, sehingga mampu
memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, andal, dan dapat sebagai teladan bagi
lingkungannya, serta berkontribusi positif bagi perkembangan arsitektur di Indonesia.
2. Setiap bangunan negara harus direncanakan, dirancang dengan sebaik-baiknya, sehingga
dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya dan kriteria
administrasi bagi bangunan negara.
3. Pemberian jasa perencanaan untuk bangunan negara perlu diarahkan secara baik dan
menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya perencanaan teknis bangunan yang
memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku proffesional.
4. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanaan perlu disiapkan secara matang
sehingga mampu mendorong perwujudan karya perencanaan yang sesuai bagi kepentingan
proyek.
b. Permen PU No. 3 Tahun 2018 Tentang Petunjuk Operasional Pengelolaan DAK Fisik Bidang
Pariwisata
4. BIAYA
4.1. Biaya Perencanaan
1. Besarnya biaya pekerjaan perencanaan mengikuti pedoman dalam Keputusan Menteri
Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor : 332/KPTS/M/2002, tanggal 21 Agustus 2002
tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Konstruksi.
2. Besarnya biaya langsung personil maupun non personil menyesuaikan dengan Surat
Keputusan tentang Standar Biaya Belanja Daerah.
a. Biaya Langsung Personil (Tenaga Ahli) untuk Jasa Konsultasi dan untuk tenaga pendukung
dihitung berdasarkan harga pasar yang berlaku dan wajar serta didasarkan pada dokumen
yang dapat dipertanggungjawabkan, yaitu melalui daftar gaji yang telah diperiksa, disertai
bukti pembayaran pajak terhadap gaji yang diterima.
b. Biaya Langsung Personil bagi seorang tenaga ahli yang memberikan jasa konsultasi
dihitung menurut jumlah satuan waktu tertentu (bulan, minggu, hari dan jam) dikalikan
dengan Biaya Langsung Personil yang ditetapkan berdasarkan pengalaman
profesional riil sejak lulus dari pendidikan tinggi.
c. Pengaturan komponen pembiayaan pada butir a dan b di atas adalah dipisahkan antara
bangunan standar, serta non standar dan harus terbaca dalam suatu rekapitulasi akhir
yang menyebut angka dan huruf.
d. Besarnya biaya Konsultan Perencana merupakan merupakan biaya yang pasti dan tetap
(lumpsum fixed price).
e. Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian pekerjaan
perencanaan yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Komitmen dan Konsultan Perencana dan
diketahui Oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang Panjang.
f. Semua komponen biaya langsung personil dan biaya langsung non personil harus disertai
dengan bukti pembayaran.
5. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini selanjutnya
akan diatur dalam surat perjanjian tersendiri, yang minimal meliputi paket Biaya Jasa Konsultansi
Perencana Rehab Gedung Serbaguna Kelurahan Pasar Baru.
Keluaran ini harus diserahkan dalam bentuk Dokumen Perencanaan sebanyak 4 (empat) buku dan CD
Data Dokumen Perencanaan, yang terdiri dari :
1. Rencana Kerja dan Syarat - Syarat (RKS)
2. Perhitungan Volume masing-masing item pekerjaan.
3. Daftar Kuantitas dan Harga, yang dilengkapi dengan analisa harga pekerjaan, daftar harga bahan
dan rencana jadwal pelaksanaan pekerjaan.
4. Bill of Quantity (BoQ)
5. Album Gambar Perencanaan
6. PROSES PERENCANAAN
1. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta, Konsultan
Perencana harus menyusun jadual pertemuan berkala dengan Pengelola Bagian Proyek.
2. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, antara dan pokok yang harus
dihasilkan konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalam KAK ini.
3. Dalam melaksanakan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa waktu pelaksanaan
pekerjaan adalah mengikat.
4. Jangka waktu pelaksanaan adalah 30 (Tiga Puluh) hari kalender,
7. MASUKAN
7.1. Informasi
1. Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana harus mencari informasi yang
dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen, termasuk
melalui Kerangka Acuan Kerja ini.
2. Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam
pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota
Padang Panjang maupun yang dicari sendiri. Kesalahan/kelalaian pekerjaan perencanaan
sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab Konsultan Perencana.
3. Dalam hal ini informasi yang diperlukan dan harus diperoleh untuk bahan
perencanaan diantaranya mengenai hai-hal sebagai berikut:
a. Informasi tentang lahan, meliputi :
1. Kondisi fisik lokasi seperti: luasan, batas-batas
2. Perincian penggunaan lahan, perkerasan, penghijauan dan tain-lain.
b. Kebutuhan bangunan :
1. Program ruang
2. Keinginan tentang organisasi/pemanfaatan ruang.
c. Keinginan tentang ruang-ruang tertentu, baik yang berhubungan dengan pemakai
atau perlengkapan yang akan digunakan dalam ruang tersebut.
d. Keinginan tentang kemungkinan perubahan fungsi ruang/bangunan.
7.2. Tenaga
Untuk melaksanakan tujuannya, Konsultan Perencana harus menyediakan tenaga yang
memenuhi ketentuan proyek, baik ditinjau dari segi lengkap (besarnya) kegiatan maupun
tingkat kompleksitas pekerjaan.
Dalam melaksanakan tugasnya, tenaga yang diusulkan harus berkoordinasi dengan pihak terkait
dengan pekerjaan ini. Dan sewaktu-waktu dapat dipanggil oleh Pengguna Jasa untuk
menyelesaikan segala permasalahan yang terjadi dalam proses perencanaan maupun dalam
tahap Pengawasan Berkala. Untuk Calon Penyedia Jasa yang berkantor pusat di luar Kota
Padang Panjang harus membuat kantor cabang di Kota Padang Panjang, guna untuk
memudahkan koordinasi sebagaimana hal diatas.
Tenaga-tenaga ahli yang dibutuhkan dalam kegiatan perencanaan minimal terdiri dari: (sesuai
rincian biaya langsung personil yang terdapat dalam Daftar Kuantitas dan Harga kegiatan ini ).
8. PROGRAM KERJA
1. Konsultan Perencana harus segera menyusun program kerja minimal, meliputi :
a. Jadwal kegiatan secara detail
b. Konsep penanganan pekerjaan perencanaan
2. Program kerja keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari Pejabat Pembuat Komitmen dan
diketahui oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang Panjang, setelah
sebelumnya dipresentasikan oleh Konsultan Perencana dan mendapatkan masukan teknis dari
Pengelola Teknis Kegiatan.
9. PENUTUP
1. Berdasarkan RKS dan KAK ini Calon Konsultan Perencana segera menyusun Dokumen Penawaran
sesuai persyaratan yang dimiliki.
2. Hal-hal lain yang belum dijelaskan/disebutkan dalam KAK ini bilamana dianggap perlu akan
dijelaskan pada saat penjelasan pekerjaan (Aanwijzing).
………………………………………..
NIP. ……………………………………………….