(TERM OF REFERENCE/TOR)
KEGIATAN
Pembangunan Rumah Dinas
PEKERJAAN
Belanja Jasa Konsultasi Perencanaan Pembangunan Rumah Dinas
Perawat/Nakes Puskesmas Pulau Tiga
I. PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
a. Nama Kegiatan
Nama Kegiatan adalah Pembangunan Rumah Dinas
Nama Pekerjaan adalah Belanja Jasa Konsultasi Perencanaan Pembangunan Rumah
Dinas Perawat/Nakes Puskesmas Pulau Tiga
b. Pemberi Tugas
Bertindak sebagai Pemberi Tugas adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna yang
beralamat di Jl. Batu Sisir – Bukit Arai
c. Pengelola Kegiatan.
Bertindak sebagai Pengelola Kegiatan adalah Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
(PPTK) beserta unsur teknis dan administrasi yang ditunjuk.
d. Panitia/Pejabat Pengadaan.
Panitia/Pejabat Pengadaan terdiri dari personil yang berasal dari lingkungan Dinas
Kesehatan Kab. Natuna yang diangkat dengan Surat Keputusan Pemberi Tugas dan
bertugas untuk melaksanakan pengadaan, mengumumkan/mengundang rekanan,
mengadakan rapat penjelasan, menerima surat penawaran harga serta
melaksanakan evaluasi terhadap surat penawaran sampai dengan menetapkan
Pemenang Pengadaan Jasa Konsultan Perencana.
e. Konsultan.
Konsultan adalah perusahaan peserta pengadaan Jasa Konsultan Perencana
yang telah ditetapkan sebagai pemenang pengadaan oleh panitia pengadaan barang
dan jasa dan selanjutnya menandatangani Surat Perintah Kerja dengan Pejabat
Pembuat Komitmen.
B. LATAR BELAKANG
1) Dalam rangka Pembangunan Pembangunan Rumah Dinas Perawat / Nakes
D. LINGKUP KEGIATAN
Pekerjaan yang akan dilaksanakan pada kegiatan Pembangunan Rumah Dinas
Tahun Anggaran 2019. Nama Pekerjaan adalah Belanja Jasa Konsultasi Perencanaan
Pembangunan Rumah Dinas/Nakes Pulau tiga
II. KEGIATAN PERENCANAAN
IV. B I A Y A
A. Biaya Perencanaan
1) Untuk pekerjaan standar berlaku sesuai yang tercantum dalam tabel
Standarisasi Harga Barang dan Jasa Kabupaten Natuna Tahun Anggaran 2019.
2) Bila terdapat pekerjaan non standar maka dihitung secara orang/bulan dan
biaya langsung yang dapat diganti sesuai dengan ketentuan billing rate yang
berlaku.
3) Pengaturan komponen pembiayaan pada butir a) dan b) diatas adalah
dipisahkan antara bangunan standar serta dan non standard dan harus terbaca
dalam suatu rekapitulasi akhir yang meyebut angka dan huruf.
4) Besarnya biaya perencanaan merupakan biaya tetap dan pasif.
5) Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian pekerjaan
perencanaan anggaran yang dibuat oleh Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan/ /Pejabat Pembuat Komitmen/Pengguna dan konsultan perencana.
6) Biaya pekerjaan konsultan perencana dan tata pembayaran diatur secara
kontraktual setelah melalui tahapan proses pengadaan konsultan perencana sesuai
peraturan yang berlaku yang terdiri dari :
1. Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang.
2. Materi dan penggandaan laporan.
3. Pembelian atau sewa peralatan.
4. Biaya rapat-rapat.
5. Perjalanan (lokal maupun luar kota).
6. Perlengkapan khusus.
7. Jasa dan overhead perencanaan.
8. Pajak dan iuran daerah lainnya.
B. Sumber Pendanaan
Pagu Dana Biaya Pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan adalah Rp.43.626.000 ,-
( Empat Puluh Tiga Juta Enam Ratus Dua Puluh Enam Ribu Rupiah) yang
bersumber dari APBD Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun Anggaran 2019.
V. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh konsultan perencana berdasarkan Kerangka Acuan Kerja
ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perintah kerja yang minimal meliputi :
E. Tahap Pelelangan
1. Dokumen tambahan hasil penjelasan pekerjaan.
2. Laporan bantuan teknis dan administrasi pada waktu pelelangan.
VI. K R I T E R I A
A. Kriteria Umum
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana seperti yang dimaksud
pada KAK harus memperhatikan kriteria umum disesuaikan berdasarkan fungsi dan
kompleksitas bangunan yaitu :
1. Persyaratan peruntukan dan intensitas.
a. Menjamin Perencanaan dikerjakan berdasarkan ketentuan tata letak yang
ditetapkan di daerah yang bersangkutan.
b. Menjamin pekerjaan dimanfaatkan sesuai fungsinya.
c. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.
3. Persyaratan Struktur:
a. Menjamin terwujudnya bangunan yang layak bagi kebutuhan Pelayanan
Kepada Masyarakat.
b. Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau luka
yang disebabkan oleh kegagalan struktur bangunan.
c. Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan benda yang
disebabkan oleh prilaku struktur.
B. Kriteria Khusus
Kriteria khusus untuk memberikan syarat-syarat yang khusus, spesifik berkaitan
yang akan direncanakan baik dari segi fungsi khusus bangunan dan segi
teknislainnya, misalnya :
1. Dikaitkan dengan upaya pelestarian atau konservasi bangunan yang ada.
2. Kesatuan perencanaan bangunan yang ada disekitar seperti dalam rangka
implementasi penataan bangunan dan lingkungan.
3. Solusi dan batasan-batasan kontekstual seperti faktor sosial budaya setempat,
geografi klimatologi dan yang lainnya.
D. Desain tersebut hendaknya dibuat sedemikian rupa sehingga hal tersebut dapat
dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya.
B. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, antara isi dan pokok
yang harus dihasilkan konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan
dalam KAK ini.
IX. MASUKAN
A. INFORMASI
1. Untuk melaksanakan tugasnya konsultan perencana harus mencari informasi
yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pejabat Pelaksana
Teknis Kegiatan/Pejabat Pembuat Komitmen termasuk melalui kerangka acuan
kerja ini.
B. PERSONIL
X. PROGRAM KERJA
A. Konsultan perencana harus segara menyusun program kerja minimal meliputi hal – hal
antara lain sebagai berikut :
1. Jadwal kegiatan secara detail.
2. Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin dan keahliannya). Tenaga-tenaga yang
diusulkan oleh konsultan perencana harus mendapatkan persetujuan dari
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.
3. Konsep penanganan pekerjaan perencanaan.
B. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari pengguna
anggaran setelah sebelumnya dipresentasikan oleh konsultan perencana dan
mendapatkan pendapat teknis dari pengelola teknis kegiatan.
XI. LAPORAN
Jenis laporan yang harus diserahkan kepada pengguna jasa adalah :
1. Laporan Pendahuluan, berisi :
a. Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh.
b. Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya.
c. Jadwal kegiatan penyedia jasa.
d. Konsep Rencana Teknis.
XII. PENUTUP
A. Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima maka konsultan
hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan
masukan lain yang dibutuhkan.
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini disampaikan sebagai bahan acuan untuk
dapat dipergunakan.
Ranai, 2019
Dibuat oleh :
KUASA PENGGUNA ANGGARAN
DINAS KESEHATAN KAB. NATUNA
HIKMAT ALIANSYAH,SKM
NIP. 19720911 199202 1 002