Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


KABUPATEN SERUYAN
Jalan A. Yani (Komp. Bundaran Besar) No. 06 Kuala Pembuang (74212) Kalimantan Tengah
Telp : (0538) 2022343-202243-2022345-2022346-2022347 Fax. (0536) 2022343

KAK

(KERANGKA ACUAN KERJA)

PROGRAM
PENGEMBANGAN WILAYAH STRATEGIS DAN CEPAT TUMBUH

KEGIATAN
PEMBANGUNAN/PENINGKATAN INFRASTRUKTUR

PEKERJAAN
PENDATAAN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI (RTLH)
KEC. HANAU

LOKASI
KECAMATAN HANAU KABUPATEN SERUYAN

TAHUN ANGGARAN 2016


KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)

Unit Organisasi : Dinas Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Kabupaten Seruyan
Program : Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
Kegiatan : Perencanaan Pengembangan infrastruktur
Pekerjaan : Pendataan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Kec. Hanau
Lokasi Kegiatan : Kec. Hanau Kabupaten Seruyan
No. RKA SKPD :
Sumbar Dana : APBD Kabupaten Seruyan
Tahun Anggaran : 2016

1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Manajemen pengendalian pembangunan perumahan dan permukiman yang baik merupakan
salah satu prasyarat penting untuk mewujudkan efektifitas serta efisiensi pemerintahan dan
pembangunan di tingkat lokal. Dalam kontek kebutuhan perumahan, pemerintah Kabupaten
Seruyan melalui Dinas Pekerjaan Umum Bidang Cipta Karya telah mengalokasikan anggaran
untuk melakukan pekerjaan Pendataan Perumahan di Kecamatan Hanau.
Kegiatan tersebut sebagai salah satu pelaksanaan desentralisasi pemerintahan dalam
pembangunan, merupakan wujud nyata pemerintah Kabupaten Seruyan untuk melakukan
pelayanan bagi masyarakat. Mengingat strategisnya peran informasi mengenai perumahan dan
purmukiman tersebut maka di dalam pengelolaannya harus dilakukan secara efektif, efisien dan
mencerminkan suatu semangat tata pemerintahan yang baik (good governance) mulai dari
aspek kebijakan, perencanaan, pembangunan, pengendalian, pemantauan dan evaluasinya
terhadap pengembangan perumahan dan permukiman di Kabupaten Seruyan, khususnya
ketersediaan rumah layak huni bagi masyarakat di Kecamatan Hanau. Melihat kondisi Rumah
tinggal di Kecamatan Hanau masih banyak rumah dalam keadaan tidak layak uni karena
keterbatasan masyarakat dalam membangun rumahnya, sehingga dipandang perlu adanya
perhatian dari pemerintah Kabupaten Seruyan untuk melakukan pembangunan swadaya
teradap rumah-rumah tersebut. Tahapan awal yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten
Seruyan yaitu Pendataan perumahan yang lebih akurat terhadap ruma-rumah tidak layak huni
yang ada di wilayah Kecamatan Hanau.
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dari Pendataan Rumah Tidak layak Huni (RTLH) di Kecamatan Hanau ini adalah
terkumpulnya data perumahan dalam hal ini data rumah tidak layak huni (RTLH) yang relevan
dan signifikan dengan penyusunan kebijakan, perencanaan, pemrograman, penganggaran,
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan perumahan di Kabupaten Seruyan.
Tujuannya adalah sebagai acuan dalam pelaksanaan pembangunan rumah secara swadaya,
sehingga kegiatan pembangunan rumah yang ada diperdesaan dapat dilakukan secara optimal.
Kerangka Acuan Kerja ini sebagai petunjuk bagi konsultan, yang memuat masukan azas, criteria
dan proses yang harus dipenuhi atau diperhatikan dan diiterpretasikan dalam melaksanakan
tugasnya, dengan Kerangka Acuan Kerja ini diharapkan konsultan dapat melaksanakan tugasnya
dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang dimaksud oleh Pemberi Tugas.

1.3. Sasaran Kegiatan


Sasaran kegiatan Pendataan Rumah Tidak layak Huni (RTLH) di Kecamatan Hanau adalah
mencakup :
a. Identifikasi dan inventarisasi rumah-rumah yang tidak layak huni di kawasan
permukiman yang ada di Kecamatan Hanau.
b. Sebaran RTLH di Kecamatan Hanau
c. Profil RTLH di Kecamatan Hanau.

1.4. Lokasi Kegiatan


Lokasi kegiatan adalah di Kecamatan Hanau Kabupatyen Seruyan.

1.5. Ruang Lingkup


Ruang lingkup pekerjaan ini adalah :
a. Menyiapkan format-format pendataan secara lengkap, sesuai format yang diminta oleh
pemberi tugas.
b. Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam rangka persiapan pendataan di
lapangan.
c. Membuat time schedulle pelaksanaan pendataan per di desa.
d. Survey ke lapangan untuk melakukan pengumpulan data RTLH sesuai dengan kondisi
eksisting.
e. IdentifikasiRTLH.
f. Integrasi data yang berkaitan dengan perumahan dan permukiman.
g. Klasifikasi data.
h. Pemetaan RTLH di masing-masing Desa

1.6. Keluaran yang diinginkan


Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Pendataan RTLH berdasarkan Kerangka Acuan
Kerja ini adalah lebih lanjut akan di atur dalam surat perjanjian yang minimal meliputi :
1. Laporan Pendahuluan
Laporan ini antara lain berisikan tentang :
a. Pemahaman dan tanggapan terhadap Kerangka Acuan Kerja.
b. Rencana Pencapaian sasaran : mencakup jadwal kerja, target/sasaran, alokasi
tenaga ahli, dsb.
c. Alokasi waktu pembahasan sampai menjadi laporan final, termasuk penjadwalan
rapat dan konsultasi serta pemaparan hasil pekerjaan (exsope) dihadapan tim
teknis atau pihak terkait agar perencanaan yang dihasilkan dapat dipahami dan
diterima baik secara teknis dan non teknis.
d. Metodologi dan pendekatan pelaksanaan, metode pengumpulan, pengolahan
dan analisis data.
e. Gambaran umum lokasi pendataan termasuk peta lokasi desa.
f. Identifikasi dan analisis kondisi fisik dan non fisik wilayah pendataan dan
dilengkapi dengan format-format pendukung.
g. Penyajian dalam bentuk bagan alir, barchart dan matriks Laporan Pendahuluan
dibuat pada kertas HVS berukuran A4 berjumlah 3 (tiga) buku.
h. Format isian pendataan RTLH

2. Laporan Antara
Laporan Antara, mencakup antara lain berisikan tentang :
a. Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan Pendataan.
b. Permasalah RTLH
c. Foto-foto dokumentasi perumahan hasil survey di lapangan.

Laporan ini harus diserahkan sebanyak 5 (lima) buku

3. Laporan Akhir
a. Penyempurnaan laporan Antara, yang dilengkapi dengan:
b. Peta lokasi RTLH
c. Data masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang disertai dengan data
identitas penduduk yang telah disajikan dalam format-format yang disediakan
oleh konsultan pendataan.
d. Dan lain-lain (Peta dan CD Laporan)

1.7. Sumber Pendanaan


Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBD Kabupaten Seruyan Tahun 2016 sesuai
dengan Rencana Kerja dan Anggaran RKA-SKPD Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Seruyan
Tahun Anggaran 2016.
2. DATA PENUNJANG
2.1. Data Dasar
a. Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan Pendataan harus mencari informasi yang
dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pengguna Jasa termasuk melalui
KAK ini.
b. Konsultan Pendataan harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam
pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Kepala Satuan Kerja, maupun yang dicari
sendiri. Kesalahan kelalaian pekerjaan pendataan sebagai akibat dari kesalahan
informasi menjadi tanggungjawab Konsultan Pendataan.
c. Sementara ini data-data tentang karakteristik lokasi rencana masih sangat terbatas
sehingga konsultan pendataan dapat mempersiapkan sendiri data-data yang
diperlukan.

2.2. Kriteria Umum Rumah Tidak Layak Huni


Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh konsultan pendataan harus memperhatikan
kriteria umum Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), yaitu :
1. Rumah Tidak Layak Huni yang berada di atas tanah :
a. Dikuasai secara fisik dan jelas bata-batasnya;
b. Bukan merupakan tanah warisan yang belum dibagi;
c. Tidak dalam status sengketa;
d. Penggunaanya sesuai dengan rencana tata ruang.
2. Bangunan yang belum selesai dari yang sudah diupayakan oleh masyarakat sampai
paling tinggi struktur tengah dan luas lantai bangunan paling tinggi 45 m.
3. Terkena kegiatan konsolidasi tanah, atau relokasi dalam rangka peningkatan kualitas
perumahan dan kawasan permukiman kumuh.
4. Terkena bencana alam, kerusuhan sosial dan/atau kebakaran.
5. Material bangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), berupa :
a. Bahan lantai berupa tanah atau kayu kelas II dan Atau Lebih rendah;
b. Bahan dinding berupa bilik bambu/kayu/rotan atau kayu kelas II atau lebih
rendah, tidak/kurang mempunyai ventilasi dan pencahayaan;
c. Bahan atap berupa daun atau genteng plentong , atap seng yg sudah berkarat
yang sudah rapuh;
d. Rusak berat;
e. Rusak sedang dan luas lantai bangunan tidak mencukupi standar minimal luas per
anggota keluarga yaitu 9 m.
6. Rumah yang ditempati oleh Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan
penghasilan dibawah upah minimum provinsi rata-rata nasional atau masyarakat
miskin sesuai dengan data dari Kementerian Sosial.
7. Sudah berkeluarga namun belum memiliki rumah, atau memiliki dan menghuni rumah
tidak layak huni.

2.3. Peralatan, Material, Personil dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen
1. Peralatan yang disediakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen atau dibeli oleh penyedia
jasa atas nama Pejabat Pembuat Komitmen adalah milik Pejabat Pembuat Komitmen.
2. Peralatan yang disediakannoleh Pejabat Pembuat Komitmen dan digunakan oleh
penyedia jasa dalam rangka pelaksanaan pekerjaan harus dipelihara oleh penyedia
jasa dan dalam keadaan siap digunakan, atas beban biaya penyedia jasa.
3. Segera setelah penyelesaian pekerjaan, semua peralatan milik Pejabat Pembuat
Komitmen yang digunakan penyedia jasa harus dikembalikan kepada Pejabat Pembuat
Komitmen dalam keadaan baik dan berfungsi.

2.4. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultasi


Penyediaan teradap kebutuhan peralatan mengacu kepada kebutuhan yang nantinya akan
sangat penting digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan nantinya dan sebagai pendukung
pekerjaan pendataan bias sebagai milik sendiri atau sewa.
2.5. Kualifikasi Tenaga Ahli
Untuk melaksanakan pekerjaan ini, Konsultan Pendataan RTLH harus menyediakan tenaga
yang memenuhi ketentuan, baik ditinjau dari segi lingkup pekerjaan maupun kompleksitas
pekerjaan.
Tenaga-tenaga yang dibutuhkan dalam kegiatan pendataan ini terdiri dari :
Tenaga Ahli
1. 1 orang team leader merangkap tenaga ahli Sipil dengan pendidikan minimal S1 Sipil
yang memiliki pengalaman dibidangnya, mampu memimpin dan bekerja sama dalam
tim, melampirkan sertifikat keahlian (SKA) ahli madya yang relevan, Curiculum Vitae
(CV), Fotocopy Ijazah, KTP, NPWP.
2. 1 orang tenaga ahli permukiman dengan pendidikan minimal S1 Teknik Planologi
memiliki pengalaman di bidangnya, melampirkan Curiculum Vitae (CV), Foto copy
Ijazah, KTP, NPWP.
3. 1 orang tenaga ahli kartografi dengan pendidikan minimal S1 Geodesi memiliki
pengalaman profesional di bidangnya dalam bidang pembuatan peta, melampirkan
Curiculum Vitae (CV), Foto copy Ijazah, KTP, NPWP.

Tenaga Pendukung
1) 2 orang tenaga surveyor berpengalaman dalam survei permukiaman atau pekerjaan
sejenis lainhya, pendidikan tidak dipersyaratkan minimal mengerti tentang data desa
dan perumahan.
2) 1 orang drafter CAD pendidikan minimal D3 yang memiliki pengalaman profesional
selama minimal 1 tahun
3) 1 orang operator/administrasi pendidikan minimal D3 yang memiliki pengalaman
profesional selama minimal 1 tahun

3. REFERENSI HUKUM
a. Undang- undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.
b. Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang
No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 39/PRT/M/2015 tentang
Perubahan Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 06 Tahun 2013 tentang Pedoman
Pelaksanaan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya.
d. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang
terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya.
e. Peraturan Menteri PU No. 7/PRT/M/2011 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa
Konsultan.
f. Undang-undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Permukiman.

4. JADWAL PELAKASANAAN
Pekejaan Pendataan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di dilaksanakan selama 90 hari kalender

5. TAHAPAN KEGIATAN
Tahapan pelaksanaan pekerjaan ini adalah :
a. Tahap Persiapan
Pekerjaan ini dilaksanakan sebelum tim turun ke lapangan yang meliputi kegiatan
penyusunan rencana kerja dan metode pendekatan studi format-rormat yang diperlukan
dalam hal pengumpulan data dan analisa.

b. Tahap Survey Lapangan


Dimaksudkan untuk mengumpulkan data-data sekunder dan data-data primer.
Data-data yang perlu dikumpulkan :
Kondisi Wilayah
Membuat peta sederhana kawasan desa, yang berisi tata letak tapak, status tanah dan
status penguasaan, peta dan profil kondisi perumahan, kondisi PSU yang ada, serta
kondisi permasalahan perumahan dan permukiman desa.
Kondisi Demografi
Dilakukan dengan langkah pengumpulan data dan pemutakhiran data kependudukan
serta pengumpulan data sosial masyarakat seperti tingkat pendidikan, strata ekonomi
dan sebagainya.
Kondisi Kemiskinan
Dilakukan dengan mengidentifikasi kelompok miskin yang potensial menjadi sasaran
program.
Kondisi Sosial Ekonomi
Mengumpulkan data kondisi ekonomi masyarakat, meliputi mata pencaharian
penduduk, ketersediaan sarana dan prasarana ekonomi (pasar, took dan warung),
potensi sumber-sumber pendapatan masyarakat, dan mobilitas ekonomi setempat.
Kondisi Sumber Daya/Aset
Mengumpulkan data ketersediaan sumber daya alam, sumber daya keuangan,
infrastruktur, sumber daya manusia, dan sumber daya sosial.

c. Tahap Analisa data


Analisa adalah kegiatan telaahan data dalam proses studi Potensi dan Penyusunan Data
Primer dan Sekunder. Analisis yang tepat dan memadai adalah analisis yang sesuai dengan
tujuan dan sasaran yaitu sebagai pedoman pelaksanaan pendataan rumah tidak layak huni.

d. Tahap Pelaporan
Yaitu merupakan menyusun konsep lapoarn seluruh data-data yang telah dikumpulkan dan
dianalisa menjadi naskah laporan akhir

Kuala Pembuang, Maret 2016

Menyetujui : Disusun oleh :


Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK ) Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan ( PPTK )
Dinas Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Dinas Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
Kabupaten Seruyan Kabupaten Seruyan

AKHMAD HIDAYAT, MT.M.Sc YUSDI HARIANI, ST


NIP. 19730214 199803 1 003 NIP. 19770204 200604 1 009

Anda mungkin juga menyukai