Anda di halaman 1dari 8

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


(TERM OF REFERENCE)

PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN


PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

TAHUN ANGGARAN 2020


SNVT PENYEDIAAN PERUMAHAN
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
KERANGKA ACUAN KERJA

PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN

Kementerian / Lembaga : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan


Rakyat

Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan

Program : Pengembangan Perumahan

Hasil : Terselenggaranya Pembangunan Rumah Susun yang


Baik, Tepat Waktu, Tepat Mutu, dan Sesuai Dengan
Ketentuan yang Berlaku

Unit Eselon II/Satker : Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi


Kepulauan Bangka Belitung

Kegiatan : Penyediaan Rumah Susun

Indikator Kinerja Kegiatan : Tersedianya rumah susun layak huni

Satuan ukur/ Jenis Keluaran : Laporan Pelaksanaan Pengawasan dan


Pengendalian terhadap Pembangunan Rumah Susun

Volume : 1 (satu) Laporan

1. LATAR BELAKANG

a. Dasar Hukum

1) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;

2) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;

3) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun;

4) Peraturan Pemerintah No.4/1998 tentang Penyelenggaraan Rumah


Susun;

5) Peraturan Pemerintah No.4/1998 tentang Penyelenggaraan Rumah


Susun;
6) Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019;

7) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 60 Tahun 1992 tentang


Persyaratan Teknis Pembangunan Rumah Susun;

8) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor


01/PRT/M/2018 tentang Bantuan Pembangunan dan Pengelolaan Rumah
Susun.

b. Gambaran Umum Singkat

Perumahan sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia, perlu


mendapat perhatian penting dalam penyediaannya sebagai upaya
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kendala yang dihadapi di bidang
pengembangan perumahan saat ini antara lain adalah kemampuan daya beli
masyarakat yang rendah, dan kendala pasokan rumah akibat dari
keterbatasan sumber pembiayaan perumahan.

Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk perkotaan yang terus


meningkat terhadap kebutuhan akan perumahan, namun menghadapi
kendala keterbatasan dan semakin tingginya harga lahan perkotaan. Untuk
memenuhi kebutuhan tersebut, masyarakat memanfaatkan lahan-lahan
secara ilegal seperti di bantaran sungai, rel kereta dan lain-lain, sehingga
timbul kantong-kantong permukiman kumuh terutama di lokasi yang padat
penduduk dan strategis/dekat pusat perekonomian atau bisnis.

Mengatasi permasalahan tersebut diatas, pembangunan hunian ke arah


vertikal dapat dijadikan satu solusi bagi sebagian segmen masyarakat
perkotaan terutama yang berpenghasilan rendah dalam memperoleh tempat
tinggal yang layak dan terjangkau. Upaya percepatan pemenuhan
kebutuhan perumahan tersebut sesuai dengan gagasan penyelenggaraan
Rumah Susun Sewa yang ditetapkan dalam UU No. 20/2011 tentang Rumah
Susun yang menjelaskan tujuan dari pembangunan rumah susun.

Saat ini kondisi pemenuhan kebutuhan perumahan di Indonesia masih


belum terealisir sepenuhnya sebagai akibat dari pertambahan penduduk
setiap tahunnya tidak diimbangi dengan ketersediaan perumahan.
Rendahnya kemampuan ekonomi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
papan dan pertumbuhan kebutuhan rumah baru rata-rata 800.000 unit per
tahun.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mempunyai


sasaran khusus dalam bidang rumah susun sesuai dengan Rencana
Strategis tahun 2015-2019, yaitu terlaksananya fasilitasi dan stimulasi
pembangunan rumah susun sebanyak 550.000 unit sarusun.

Dalam pelaksanaan pembangunan Rumah Susun, diharapkan


mendapatkan suatu hasil pembangunan yang sesuai dengan tujuannya baik
dari segi mutu dan waktu. Agar rumah susun terselenggara dengan baik,
tepat waktu, tepat mutu, dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka
diperlukan suatu kegiatan Pengawasan dan Pengendalian dalam hal
pengendalian waktu, biaya, pencapaian sasaran fisik (kuantitas dan
kualitas), sehingga dapat memberikan rumah susun yang layak huni bagi
masyarakat berpenghasilan rendah.

c. Alasan Kegiatan Dilaksanakan

Agar rumah susun terselenggara dengan baik, tepat waktu, tepat mutu, dan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku, diperlukan suatu kegiatan Pengawasan
dan Pengendalian yang bertujuan untuk membantu Satuan Kerja Penyediaan
Perumahan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam hal pengendalian
waktu, biaya, pencapaian sasaran fisik (kuantitas dan kualitas), dan tertib
administrasi dalam pembangunan rumah susun

2. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

a. Uraian Kegiatan

Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan Rumah Susun


Sewa sebagai bagian dari pelaksanaan pembangunan rumah susun.
Kegiatan ini dilaksanakan berupa koordinasi dalam rangka pengawasan dan
pengendalian pada pelaksanaan pembangunan fisik rumah susun.

b. Batasan Kegiatan

Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan Rumah Susun


dilakukan mulai awal Januari sampai dengan akhir Desember 2020 dengan
keluaran berupa laporan pelaksanaan kegiatan yang meliputi tahapan
perencanaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pembangunan.

3. MAKSUD DAN TUJUAN

a. Maksud Kegiatan

Melaksanakan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pembangunan


fisik rumah susun yang dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat sebanyak 35 Unit sarusun rumah susun dengan
lokasi pembangunan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

b. Tujuan Kegiatan

Tercapainya pelaksanaan pembangunan fisik rumah susun yang sesuai


dengan perencanaan yang telah ditetapkan.

4. INDIKATOR KELUARAN DAN KELUARAN

a. Indikator Keluaran (Kualitatif)

 Tersedianya data dan informasi yang akurat dan berkesinambungan


mengenai kondisi pelaksanaan pembangunan rumah susun di
lapangan.

 Pembangunan rumah susun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan


Perumahan Rakyat menjadi lebih optimal.

 Tersedianya laporan mengenai hasil pengawasan dan pengendalian


yang dapat dijadikan masukan (lesson learned) untuk pengembangan
selanjutnya.

b. Keluaran (Kuantitatif)

Laporan pelaksanaan kegiatan koordinasi, pengawasan dan pengendalian


pembangunan rumah susun.

5. PENERIMA MANFAAT

Penerima manfaat dari kegiatan yang dilaksanakan adalah:

a. SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung


b. Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang membutuhkan rumah
layak huni dengan harga terjangkau;

c. Pemerintah Daerah atau lembaga penerima bantuan serta para pihak yang
terlibat dalam proses pembangunan.

6. STRATEGI PENCAPAIAN KEGIATAN

a. Metode Pelaksanaan

Kegiatan pengawasan dan pengendalian pembangunan rumah susun


dilakukan secara swakelola dan meliputi peninjauan lapangan,
pengumpulan data, analisis permasalahan, pemberian saran tindak
permasalahan dan penyusunan laporan pengawasan dan pengendalian

b. Tahapan Kegiatan

Tahapan kegiatan pengawasan dan pengendalian pembangunan fisik


rumah susun, adalah:

 Melakukan persiapan dan pemahaman terhadap Kerangka Acuan


Kerja;

 Menyusun metode pengawasan dan pengendalian, membuat format


isian untuk kegiatan wasdal ke lapangan;

 Melakukan survei lapangan untuk pengumpulan dan kompilasi data


kondisi lapangan dan dokumentasi;

 Melakukan rapat pembahasan yang melibatkan pihak-pihak terkait


dengan proses pembangunan rusunawa;

 Memberikan saran tindak turun tangan terhadap proses pembangunan


rusunawa.

7. TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan dilaksanakan di lokasi


pembangunan 35 unit sarusun rumah susun di Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung, sedangkan untuk tahap penyusunan laporan dilaksanakan di kantor
SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Hal ini
perlu dilakukan agar dalam penyelesaiannya dapat lebih fokus dan
menggunakan waktu secara maksimal.

8. PELAKSANA DAN PENANGGUNGJAWAB KEGIATAN

a. Pelaksana kegiatan meliputi Pengarah, Penanggungjawab, Sekretaris dan


Anggota yang terdiri dari Pejabat dan Staf yang terkait di lingkungan SNVT
Penyediaan Perumahan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

b. Tenaga Ahli, Asisten Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung yang bertugas
membantu tim pelaksana kegiatan dalam pelaksanaan pengawasan dan
pengendalian kegiatan dan penyusunan laporan.

c. Direksi Teknis dan Pengawas Lapangan yang merupakan penanggung


jawab teknis di lapangan yang berasal dari dinas terkait di daerah.

d. Penanggungjawab kegiatan adalah Kepala SNVT Penyediaan Perumahan


Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.

2. Jadwal Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan selama kurang lebih 12 (sebelas) bulan yang dimulai
pada bulan Januari 2020 sampai dengan selambat-lambatnya bulan Desember
2020

Bulan Pelaksanaan tahun 2020


No Uraian Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Identifikasi dan evaluasi pelaksanaan


pembangunan rusunawa

2. Koordinasi dan pengawasan ke


lapangan

3. Pelaporan pelaksanaan di lapangan

4. Peninjauan ke lapangan dalam rangka


persiapan pembangunan rusunawa
5. Melakukan koordinasi dan rapat
pembahasan secara berkala

6. Penyusunan laporan pelaksanaan


kegiatan

3. Biaya

Total biaya yang diperlukan sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB) terlampir
sebesar Rp. 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah).

Pangkalpinang, Juli 2019


Kepala SNVT Penyediaan Perumahan
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Ir. Muhammad Arifin, MM., MH


NIP.19611110 199903 1 001

Anda mungkin juga menyukai