Anda di halaman 1dari 10

tugas menteri, dpt didelegasikan ke gubernur .

pengelolaan resiko
BANGUNAN GEDUNG
PP No 16-2021, PermenPU No 21-2021, PermenPU No 22-2018 . laporan akhir
3. BGH = BG Hijau `
2. Perencanaan teknis
Penghematan energi, air, sumber daya lain
1. BGCB = BG Cagar Budaya ORDO pemenuhan standar teknis BGH Ketentuan
Bg yg ditetapkan sbg cagar budaya menurut UU a. BG baru kategori wajib (mandatory) . pengelolaan tapak
Standar teknis : b. BG baru kategori disarankan (recommended) (rth privat, pedestrian, jalur hijau, parkir, dll)
- tata bangunan c. BG yg sudah ada mandatory . efisiensi penggunaan energi, air
. peruntukan & intensitas d. BG yg sudah ada recomended (ventilasi, sumber air, saniter hemat air )
. arsitektur e. H2M dgn kategory recommended . udara
. pengendalian dampak lingk f. Kawasan hijau baru recommended (pelarangan merokok, pengendalian co2, co, refrigerant)
- pelestarian g. Kawasan hijau yg sudah ada recommended . material ramah lingk
. keberadaan (unik, langka, terbatas, tdk membaru) Kategori Pengenaan Standar Teknis : . pengelolaan sampah, limbah
. nilai penting a. Wajib (mandatory) (3R, pengolahan limbah, daur air)
- keandalan - Klas 4 & 5 >4 lantai >50.000m2 3.Pelaksanaan Konstruksi
`
. keselamatan - Klas 6, 7, 8 >4 lantai >5.000m2 Prinsip :
. kesehatan - Klas 9a >20.000m2
. Proses Konstruksi Hijau
. kenyamanan - Klas 9a >10.000m2
a. Metode pelaksanaan kosn hijau
. kemudahan b. Disarankan (recommended)
Selain wajib
b. Optimasi penggunaan peralatan
Kaidah : c. Pengelolaan limbah
- perubahan minim PRINSIP BGH
d. Konservasi air
- pertahankan keaslian - sama tujuan, paham, rencana tindak
` e. Konservasi energi
- hati-hati & tanggung jawab - reduce (pengurangan) sumber daya
- pengurangan limbah . Praktik Perilaku Hijau
Pengendalian : daerah oleh Pemda kota, DKI oleh Pemda prov, a. Penerapan SMKK
BGCB khusus oleh menteri melalui PBG (PBG oleh - reuse
- recycle b. Perilaku ramah lingk
pertimbangan TPA)
- pengelolaan LH dgn pelestarian . Rantai Pasok Hijau
2. BGFK = BG Fungsi Khusus - mitigasi resiko kesehatan, keselamatan, iklim, bencana a. Material
Bg tingkat kerahasiaan/bahaya tinggi - orientasi pd siklus hidup b. Pemasok/ subkon
Standar Perencanaan & perancangan : - orientasi pencapaian mutu c. Konservasi energi
- pemilihan lokasi - inovasi teknologi untuk perbaikan berkelanjutan 4. Pemanfaatan
. potensi rawan bencana - peningkatan dukungan kelembagaan - Penyusunan SOP pemanfaatan
. radius batas keamanan masyarakat STANDAR TEKNIS BGH - Pelaksanaan SOP
- ketentuan penyelenggaraan bgfk 1. Perencanaan & perancangan bg - Pemeliharaan kinerja
- spektek bgfk yg ditentukan 2. Pelaksanaan& pengawasan Konstruksi PARAMETER PENILAIAN KINERJA :
Standar keamanan (security) : 3. Pemanfaatan a. organisasi & tata kelola BGH
- sist pendeteksi & pemantauan 4. Pembongkaran - Kebijakan pelestarian lingk & SOP pemanfaatan
- tim pengamanan PENYELENGGARAAN BGH - pesyaratan perUU
- prosedur operasional standar pengamanan 1. Pemrograman - metode pengoperasian & pemeliharaan
Kriteria BGFK : Ketentuan - keadaan tanggap darurat
- fungsi khusus, rahasia tinggi - pengembangan kapasitas pengelola
(bg untuk penetapan kebijakan, perwakilan negara dlm rangka misi)
. kesesuaian tapak
. penentuan objek b. Pemeliharaan Kinerja BGH pd masa pemanfaatan
- membahayakan msy - Pengelolaan tapak
(potensi akibatkan virus/mikroba mematikan) . kinerja bgh
- Efisiensi energi & air
- pelaksanaan butuh teknologi tinggi . metode penyelenggaraan - kualitas udara
- resiko bahaya tinggi . kelayakan bgh - penggunaan material ramah lingk
(potensi ledakan/kebakaran) Pelaksanaan - Pengelolaan sampah & air limbah
Penetapan BGFK oleh menteri . identifikasi pemangku kepentingan c. Peran Penghuni/ pengguna
Penyelenggaraan BGFK : . konsep awal & metode - Sosialisasi BGH
- penerbitan PBG
. kajian kelayakan penyelenggaraan - Penyebarluasan info kinerja BGH
- Inspeksi masa konstruksi
. kriteria penyedia jasa - Survei kepuasan
- Penerbitan SLF
- Penerbitan SKBG . susun dokumen 5. Pembongkaran
- Penerbitan RTB . pelaksanaan - pembongkaran tidak menimbulkan kerusakan material yg
bisa di reuse - 1 lingk dpt berada dlm 1 wil admin/ bbrp wil admin
- peningkatan tapak pasca bongkar - pola pengaturan lokasi sarana lingk yg sesuai
Diselenggarakan oleh :
- PemPusat = BGH milik negara, Pemda = BGH daerah Jml Rumah minimal : 7. BGN = BG Negara
`
- pemilik BGH 1. 30 hunian = blok SYARAT BGN
- Pengguna/ pengelola 2. 40 hunian = lingk perumahan
- penyedia jasa
1. SYARAT ADMINISTATIF :
3. 100 hunian = lingk permukiman - status hak atas tanah
STANDAR BGH untuk BG yg sudah ada 4. 300 hunian = lingk hunian . sertif tanah
Perencanaan :
. bukti izin pemanfaatan
1. Prinsip Adaptasi 5. Penyelenggaraan BGH untuk KAWASAN HIJAU - status kepemilikan bg
- laik fungsi 1. Kawasan Hijau Baru . SBKBG
- biaya operasional & pengembalian atas penghematan a) Perencanaan teknis . surat izin pemanfaatan
- target kinerja sbg BGH b) Pelaksanaan konstruksi - imb (diterbitkan pemkot, DKI-pemprov)
2. Penerapan Adaptasi c) Pemanfaatan - Syarat admin lain :
Sasaran: d) Pembongkaran
1. BG yg sudah ada, tdk ada penambahan fungsi/bagian
. dokumen pendanaan,
2. Kawasan Hijau yg sudah ada . perencanaan,
2. BG yg sudah ada, penambahan fungsi/bagian baru a) Pemanfaatan
3. BGCB . pembangunan,
b) Pembongkaran
Pembinaan Penyelenggaraann bgh : . pendaftaran
PERSYARATAN PENILAIAN kawasan hijau :
- Pengaturan - luas >1ha (10.000m2) 2. SYARAT TEKNIS
`
- Pemberdayaan - >2 bangunan - tata bangunan
- Pengawasan - keseluruhan hamparan dimiliki 1 pengelola - keandalan
- ketentuan lain : klasifikasi, standar luas, jml lantai
4. BGH2M = Bangunan Gedung Hunian Hijau Masyarakat 6. Sertifikasi BGH PENYELENGGARAAN BGN :
Sederhana, rumah tunggal, memenuhi rencana kerja H2M Peringkat : 1. Pembangunan
Diselenggarakan scr kolektif atas inisitatif masyarakat 1. Pratama (nilai 45-65% brdsr dftr simak penilaian kerja) - perencanaan teknis
(dgn bantuan pemda) 2. Madya (65-80%) - pelaksanaan konstruksi
PENYELENGGARAAN BGH2M 3. Utama (80-100%) - pengawasan teknis
1. Penyusunan Dokumen Rencana Kerja Tahap : 2. Pemanfaatan
2. Pelaksanaan Konstruksi 1. Pemilik serahkan dokumen penyelenggaraan ke Pemda 3. Pelestarian
3. Pemanfaatan 2. Verifikasi dan pembuktian oleh TPA 4. Pembongkaran
4. Pembongkaran 3. TPA tetapkan peringkat BGN luas >5.000m2 wajib menerapkan BGH
INDIKATOR KINERJA BGH2M 4. Pemda menerbitkan sertif melalui SIMBG PENGELOMPOKAN BGN :
1. Pengurangan konsumsi energi rata2 25% 5. Diberikan ke pemilik 1. BG Kantor
2. Pengurangan konsumsi air rata2 10% Sertif perencanaan teknis -> pemilik BG yg sudah ada PBG 2. Rumah Negara
3. Pengelolaan sampah mandiri Sertif pelaksanaan kons -> pemilik BG yg sudah ada SLF 3. BGN lainnya
4. Material lokal & ramah lingk Sertifpemanfaatan -> pemilik BG yg sudah ada SLF perpanjangan - pendidikan & pelatihan
5. Optimasi fungsi RTH pekarangan MASA BERLAKU sertifikat BGH = 5 tahun - layanan kesehatan
Indikator dilaksanakan dengan metode yg mengutamakan INSENTIF BGH : - parkir
kelaikan fungsi, keterjangkauan, kinerja terukur. - Keringanan retribusi PBG - dagang
PENILAIAN KERJA H2M - tambah KLB - ibadah
a. LINGKUP WILAYAH ADMINISTRATIF - dukungan teknis (bantuan tenaga ahli) KLASIFIKASI BGN : (ditetapkan oleh menteri) Lampiran1
Luas kawasan yg dinilai >1ha (10.000m2) - penghargaan (sertif, plakat) 1. Sederhana
Jumlah hunian minimal : - publikasi/promosi 2. Tidak Sederhana
1. 10 hunian = RT INSENTIF BGH2M : 3. Khusus
2. 100 hunian = RW - Keringanan retribusi PBG STANDAR TEKNIS BGN
3. 1000 hunian = Kelurahan 1. Persiapan
- dukungan sarpras
b. LINGKUP LINGK PERUMAHAN - Rencana Kebutuhan
- dukungan teknis (bantuan tenaga ahli)
(neighborhood) Kebutuhan biaya pembangunan BGN
- penghargaan (sertif, plakat)
- ling perumahan = bbrp kelompok rumah (rekomendasi rencana pendanaan )
- publikasi/promosi . klasifikasi BG
- kel rumah = beberapa blok rumah
. luas bg 6. Pemanfaatan - Terintegrasi
. jml lantai
- Dimanfaatkan setelah ada SLF - Pemeliharaan/ perawatan BGN
. rincian komponen biaya
. tahapan pelaksanaan - ada pengelola 8. DPMPTSP = Dinas Penanaman Modal & Pelayanan
(waktu, penahapan biaya & bangunan) Umur BGN = 50 tahun Terpadu Satu Pintu
- Rencana Pendanaan Penyusutan :
- Rencana Penyediaan Dana - 2% u/ bangunan permanen 9. B3 = Bahan Berbahaya dan Beracun
Ketentuan tahun jamak : - 4% semi permanen
. Dokumen diselesaikan di tahun anggaran pertama - 10% Gd darurat 10. Dinas Teknis = perangkat daerah urusan bidang BG
. Fondasi & struktur bangunan diselesaiakn di tahun yg sama Nilai sisa (salvage value) paling sedikit 20%
. Sisa pekerjaan di tahun anggaran selanjutnya Biaya Pemeliharaan = maks 2% harga standar / m 2 tertinggi 11. KRK = Keterangan Rencana Kota
2. Perencanaan Teknis tahun berjalan Informasi ketentuan tata bangunan & lingkungan kota
(baru, berulang, prototipe, sayembara) 7. Pembongkaran
- konsepsi (pendanaan 15%) - tdk laik fungsi, tdk dpt diperbaiki 12. PBG = Persetujuan BG
- pra rancangan (pendanaan 20%) - membahayakan lingk Perizinan kepada pemilik untuk membangun baru, mengubah,
Value engineering >12.000m2, >8 lantai - tdk dpt dimanfaatkan memperluas, mengurangi, merawat sesuai standar
- pengembangan rancangan (pendanaan 25%) - biaya perbaikan lbh besar dr pembongkaran/ pembangunan
- rancangan detail (pendanaan 20%) - ada kebutuhan pengguna 13. SLF = Sertifikat Laik Fungsi
BGN bertingkat >4lantai, >5.000m2,bangunan khusus, boleh pake - kebijakan pemerintah terkait tata ruang Sertifikat dari pemda nyatakan laik fungsi sebelum dimanfaatkan
lebih dr 1 jasa konstruksi/perencanaan dan lebih dr 1 th anggaran PENDANAAN BGN Rumah tunggal/deret 20 tahun, BG lain 5 tahun
((Pendanaan tender 5%, pengawasan berkala 15%)) 1. Pendanaan Pembangunan
3. Pelaksanaan Konstruksi - biaya pelaksanaan konstruksi 14. SBKBG = Surat Bukti Kepemilikan BG
- pembangunan baru - biaya perencanaan teknis Bukti hak atas kepemilikan bg
- perluasan - biaya pengawasan teknis
- lanjutan bg belum selesai 15. RTB = Rencana Teknis Pembongkaran BG
- biaya pengelolaan kegiatan
- pembangunan dlm rangka perawatan/ perbaikan 2. Pendanaan Pemanfaatan 16. PELESTARIAN = perawatan, pemugarat, pemeliharaan,
- pembangunan bgn terintegrasi Biaya dlm konstruksi fisik = standar & non standar mengembalikan keandalan sesuai aslinya
Masa pemeliharaan min 6 bulan sejak serah terima pertama ( non maks 150% dr standar) LAMPIRAN2
DOKUMEN : Pembayaran dr pelaksanaan konstruksi - serah terima 17. PENGELOLA TEKNIS = perangkat daerah bertanggung
- perizinan, PBG pertama maks 90%, pemeliharaan-serah terima akhir 5% jawab thd BGN
- gambar as built 3. Pendanaan Pembongkaran
- kontrak kerja + adendum 18. PENGKAJI TEKNIS = lakukan pengkajian teknis kelaikan
- laporan pelaksanan (uji mutu, laporan akhir) Biaya pengelolaan kegiatan: 65% biaya operasional untuk unsur fungsi BG
- berita acara pengguna angaran, 35% pengelola teknis
- pengujian 19. RDTR = Rencana Detail Tata Ruang
- SMKK STANDAR HARGA SATUAN TERTINGGI : diajukan Prencana rinci tata ruang wilayah kota
- foto dokumentasi oleh K/L atau ODP kepada Direktur Bina Penataan
- garansi peralatan elektrik mekanik plumbing Bangunan direktoran jenderal cipta karya 20. RTBL = Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
- sertif BGH BIAYA PERAWATAN BGN: Rancangan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang
- jaminan kegagalan Disusun oleh pemda, pertimbangan teknis dan publik
- 30% rusak ringan
- hasil pemeriksaan laik fungsi Meliputi :
4. Pengawasan Konst - 45% rusak sedang
- perbaikan
(oleh penyedia jasa manajemen & pengawasan konstruksi) - 60% rusak berat
- pengembangan kembali
KRITERIA yg diawasi : PENYEDIA JASA KONSTRUKSI : - Pembangunan baru
BGN bertingkat >4lantai, >5.000m2,bangunan khusus, lebih dr 1 - Tanggung jawab kegagalan bangunan = 10 tahun sejak - pelestarian
jasa konstruksi/perencanaan dan lebih dr 1 th anggaran serah terima akhir Untuk :
Pembayaran dr pelaksanaan konstruksi - serah terima - kontrak lumpsum - kawasan terbangun
pertama maks 90%, pemeliharaan-serah terima akhir ) 10%
(pengawasan kons)
Penyelenggaraan PEMBANGUNAN TERTENTU - kawasan dilindungi dan dilestarikan (revitalisasi kawasan)
BGN : - kawasan baru potensial berkembang
5. Pasca Konst - kawasan campuran
- persiapan dapat status barang milik negara - Desain berulang
Biaya desain berulang, pertama 75%, kedua 65%, ketiga dst 50% RTBL daerah -> bupati/walkot,
- dapat SLF - Desain prototipe DKI -> gubernur,
- pendaftaran sbg BGN Biaya penyesuaian kepada penyedia jasa 50% dr biaya perencanaan, kawasan strategis nasional -> presiden
diberikan huruf dengan nomor HDNo oleh menteri ODP dapat 60% dr biaya penyesuaian oleh jasa penyedia
21. RTRL = Rencana Tata Ruang Laut . Suara Rencana Teknis = disiapkan o/ penyedia jasa konstruksi
. Getaran RTRW = Rencana Tata Ruang Wilayah
22. TPA = Tim Profesi Ahli . Pandangan u/ jaga keserasian & keseimbangan antar sektor
Ditunjuk Pemda untuk beri pertimbangan teknis . Ruang gerak RTRK = Rencana Teknis Ruang Kota
- kemudahan rencana geometri pemanfaatan ruang
23. TPT = Tim Penilai Teknis . Hubungan horizontal (pintu, koridor, pedestrian, dll) b. Penetapan oleh pemda
Dibentuk Pemda untuk beri pertimbangan teknis dalam penilaian . Hubungan vertikal (tangga, ram, lift dll)
dokumen recana teknis & RTB ( 1 lantai <72m 2, 2 lantai <90m2), . Kelengkapan sarpras (toilet, parkir, tmpt ibadah dll)
pemeriksaan permohonan SLF perpanjangan
28. BAHAYA KEBAKARAN
24. SIMBG = Sistem Informasi Manajemen BG - Proteksi Pasif :
Sistem elektronik berisi proses PBG SLF SBKBG RTB dll . arsi & struktur, 33. SANKSI ADMINISTRATIF
terkait penyelenggaraan BG . akses & pasokan air, - peringatan tertulis
. sarana penyelamatan - pembatasan/penghentian sementara keg. Pembangunan
25. FUNGSI BG : - Proteksi Aktif : - pembekuan/ pencabutan PBG
- hunian (tunggal, jamak, campuran, sementara) . sist pemadam - pembekuan/pencabutan SLF
- keagamaan (u/ ibadah) . sist deteksi, alarm, komunikasi, - perintah pembongkaran
- usaha (kantor, hotel, wisata, dagang, terminal) . sist pengendalian asap
- sosbud (pend, kesehatan, bud, laboratorium, stadion,dll) . pusat pengendalian kebakaran 34. STANDAR TEKNIS
- khusus (kerahariaan tinggi-militer, bahaya tinggi-reaktor) - Manajemen Kebakaran - perencanaan & perancangan
- pelaksanaan & pengawasan konstruksi
26. KLASIFIKASI BG = klasifikasi fungsi berdasarkan 29. BAHAYA PETIR
- pemanfaatan
pemenuhan syarat administratif dan teknis Pertimbangkan :
- pembongkaran
- kemampuan perlindungan teknis
- ketentuan dokumen
27. Persyaratan TEKNIS BG : - ketahanan mekanis
- ketentuan pelaku
a. Persyaratan Tata Bangunan - ketahanan korosi
- ketentuan penyelenggaraan BGCB, BGFK, BGH, BGN
- Peruntukan lokasi & intensitas bg Sistem proteksi :
. jamin sesuai tata ruang & tata bangunan - Eksternal 35. KETENTUAN INTENSITAS BANGUNAN
. manfaatkan sesuai fungsi . terminal udara
. jamin keselamatan pengguna, lingk - Kepadatan & ketinggian BG
. konduktor turun
- Arsitektur . pembumian
. KDB = Koef Dasar Bangunan
. terwujudnya tata ruang hijau seimbang serasi selaras luas lantai dasar : luas lahan
. sist. pengawasan
dgn lingk & budaya - Internal . KLB = Koef Lantai Bangunan
- Pengendalian dampak lingk. luas lantai total : luas lahan
. proteksi peralatan elektronik thd efek arus petir
. Wujudkan tata ruang hijau . KBG = Ketinggian Bangunan Gedung
- RTBL (rencana tata bangunan & lingk) 30. BAHAYA KELISTRIKAN angka maks jumlah lantai
. jamin sesuai tata ruang & tata bangunan Ketentuan teknis : . KDH = Koef Daerah Hijau
- Bg di atas/bawah tanah,air/sarpras umum Luas ruang terbuka (hijau) : luas lahan
- sumber listrik Min 10% pada daerah sgt padat/padat
. Tdk mengganggu sarpras lain - instalasi listrik
b. Persyaratan Keandalan BG . KTB = Koef Tapak Basement
- panel listrik Luas basement : luas lahan
- keselamatan - sist pembumian Lantai basemen pertama tdk boleh diatas tanah, atap
. Kemampuan trhdp beban muatan,
basemen kedua yg di luar tapak kedalaman min 2 m
. Bahaya kebakaran, 31. PENYELENGGARAAN BG = keg pembangunan terdiri:
. Bahaya listrik & petir - Jarak bebas BG
- perencanaan teknis . GSB = Garis Sempadan Bangunan
. Kerusakan/kehilangan
- pelaksanaan konstruksi Garis batasan lahan ke depan, blkng, samping
- kesehatan - pemanfaatan . Jarak bg dgn batas persil
. Hawa
. Cahaya - pelestarian . jarak antar bg
. Pengelolaan air (minum, limbah, hujan) - pembongkaran
. Pengelolaan sampah 36. DESAIN PROTOTIPE
. Penggunaan bahan bangunan 32. PENETAPAN FUNGSI : - disusun : kementrian/lembaga, pemda, masyarakat
- kenyamanan a. Usul oleh calon pemilik -> rencana teknis (tdk - diusulkan pada : menteri
bertentangan dgn RTRW/RTRK)
- ditetapkan : menteri -> dicantumkan dalam : SIMBG a. Tahap Perencanaan Teknis PENYEDIAAN PEDETRIAN :
- penyesuaian dapat dilakukan, harus oleh : arsitek / TPT - Rencana Teknis (arsi, struktur, psu, spektek bg) - lebar min 1,6 m, ada zebracross, ada signage, jarak max
- Perkiraan Biaya ke fasilitas publik / antar persil = 400m
37. PELAKSANAAN KONSTRUKSI b. Tahap Pelaksanaan Konstruksi PENYEDIAAN LAHAN PARKIR :
- Persiapan - Laporan peninjauan lapangan - punya lahan parkir < 20% dr GFA (Gross floor area) /
- Pelaksanaan - Rencana pelaksanaan konstruksi
sist parkir mekanis <10% dr GFA
- Pengujian - Standar manajemen mutu
- pedoman SMKK
- basemen maz 2 lapis
- Penyerahan - parkir sepeda 1% penghuni
Penyedia jasa lapor pekerjaan pada Pemda melalui SIMBG c. Tahap Pemanfaatan
- SOP - pancuran parkir sepeda 2unit/25parkir sepeda
- Dok pemeriksaan berkala - 1 SPKLU/25satuan roda 4,
38. PENGAWASAN KONSTRUKSI
d. Tahap Pembongkaran 1 SPKLU/50Satuan (roda 2)
- pengendalian waktu
- Laporan Peninjauan pembongkara bg SPKLU = Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum
- pengendalian biaya - RTB
- pengendalian pencapaian sasaran fisik - As built drawing
- tertib administrasi DOKUMEN BGN : 49. PELAKU Penyelenggaraan BG :
Oleh jasa pengawasan konstruksi : - Dokumen pendanaan a. Pemilik
- tahap perencanaan & persiapan . renc kebutuhan, pendanaan, penyediaan dana b. Penyedia Jasa Konstruksi
- pelaksanaan s/d serah terima pertama
- pemeliharaan s/d serah terima terakhir
- Dokumen Pendaftaran c. TPA
. permohonan pendaftaran d. TPT
. daftar inventaris e. Penilik
39. SMKK = Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi . kartu leger
untuk menjamin keselamatan konstruksi f. Sekretariat
. gambar leger & situasi
Standar : . foto bangunan g. Pengelola BG
- keselamatan konstruksi h. Pengelola teknis BGN
. lampiran dok pembangunan
- keselamatan kesehatan kerja
- keselamatan publik 44. PENGKAJI TEKNIS 50. PENYEDIA JASA KONSTRUKSI :
- keselamatan lingkungan a. Perencanaan;
Tugas penyedia jasa :
Pemeriksaan SLF :
- Kelengkapan dokumen Mulai dr studi pengembangan sampai penyusunan
- identifikasi bahaya
- penilaian resiko - kesesuaian asbuilt, pbg, kondisi real dok kontrak kerja
- sasaran dan program - analisi & evaluasi b. Manajemen konstruksi;
- laporan hasil Mengimplementasikan metode manajemen proyek
40. PEMANFAATAN BG : secara khusus untuk mengelola desain, konstruksi,
- Pemeliharaan 45. KETENTUAN TATA RUANG & TATA BANGUNAN perencanaan proyek
- Perawatan ditetapkan melalui : c. Pengawasan konstruksi;
- Pemeriksaan berkala - RTRW Daerah (Rencana Tata Ruang Wilayah) Pengwasan mulai dr penyiapan lapangan sampai
agar laik fungsi - RRTR (Rencana Rinci Tata Ruang) penuerahan akhir
Pemilik dpt menunjuk penyedia jasa konstruksi - RTBL Meliputi :
Tata cara/ metode :
- prosedur & metode
- pengawasan biaya
46. DHB = Daerah Hijau Bangunan - mutu
- program kerja Taman atap/ roof garden. DHB diperhitungkan sbg RTHP
- perlengkapan & peralatan - waktu
- standar & kinerja
tp <25% RTHP d. Pelaksanaan;
Pelaksanaan mulai dr penyiapan lapangan sampai
41. PEMELIHARAAN = menjaga keandalan spy laik fungsi 47. UKL = Upaya Pengelolaan Lingkungan
penuerahan akhi
UPL = Upaya Pemantauan Lingkungan
e. Pemeliharaan dan Perawatan;
42. PERAWATAN = memperbaiki/mengganti Menjaga BG agar ttp laik fungsi
Perbaikan : 48. PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN TAPAK
BGH : f. Pengkajian teknis;
- Rehabilitasi = rusak sebagian, arsi + struktur tetap
- Renovasi = rusak berat,arsi arsi + struktur bisa berubah - penutup atap, nilai pantul matahari (albedo) >0.3 - pemeriksaan kelaikan fungsi gedung
- Restorasi = arsi tetap, struktur berubah - air hujan hrs dapat dikelola selama min 2 jam, dgn sumur - pemeriksaan berkala BG
resapan/ kolam retensi/detensi g. Pembongkaran Bangunan Gedung
43. KETENTUAN DOKUMEN - jumlah tajuk vegetasi dibanding area tapak >20%
Memberi jasa pembongkaran mulai dr perencanaan - laporan pemeriksaan awal & rekomendasi pemanfaat - bidang-bidang dinding;
sampai pelaksanaan pembongkaran sementara - dinding-dinding PenYekat;
- periksa kondisi BG thd pemenuhan standar teknis & - pintu atau jendela;
administratif
51. Penyedia Jasa PENGKAJIAN TEKNIS : - tinggi ruang;
- laporan pemeriksaan kelaikan fungsi
Bentuk penyedia jasa pengkajian teknis : - tinggi lantai dasar;
Pemeriksaan pemenuhan Standar Teknis :
a. Orang perseorangan - ruang rongga atap;
a. Ketentuan tata bangunan
(beresiko kecil, teknologi sederhana, biaya kecil) - penutup lantai;
Meliputi :
Syarat teknis : minim sarjana arsitek/t sipil, pengalam - penutup langit-langit.
- kesesuaian pemanfaatan thd fungsi BG
kerja minim 3 tahun, sertifikat kompetensi kerja c. keseimbangan, keserasian, keselarasan dgn
- kesesuaian intensitas BG
kualifikasi ahli lingkungan bg;
- pemenuhan syarat arsitektur
b. Badan usaha - tinggi (peil)pekarangan;
- Pemenuhan syarat pengendalian dampak lingkungan
Syarat teknis : pengalaman perusahaan minim 2 - ruang terbuka hijau Pekarangan;
b. Ketentuan keandalan BG
tahun, minim ada 1 tenaga ahli arsi, struktur, - Pemanfaatan ruang sempadan bangunan;
Meliputi :
elektrikal, tata ruang luar - daerah hijau bangunan;
- keselamatan
- tata tanaman;
- kesehatan
Fungsi Pengkaji Teknis : - tata perkerasan pekarangan;
- kenyamanan
a. Pemeriksaan pemenuhan standar teknis penerbitan - sirkulasi manusia dan kendaraan;
- kemudahan
SLF - jalur utama pedestrian;
KESESUAIAN PEMANFAATAN BANGUNAN :
b. Pemeriksaan pemenuhan standar teknis perpanjangan - perabot lanskap (landscape furnihrel;
Untuk mengetahui kondisi nyata :
SLF - pertandaan (signage); dan
a. Fungsi BG
c. Pemeriksaan pemenuhan standar teknis keandalan - pencahayaan ruang luar Bangunan Gedung.
b. Pemanfaatan setiap ruang
BG pascabencana PEMENUHAN SYARAT PENGENDALIAN
c. Pemanfaatan ruang luar pd persil
d. Pemeriksaan berkala DAMPAK LINGK:
KESESUSAIAN INTENSITAS BANGUNAN:
Tugas Pengkaji Teknis : Untuk mengetahui kondisi nyata penerapan pengendalian
Untuk mengetahui kondisi nyata :
a. Pemeriksaan kelaikan fungsi dampak penting BG thd lingkungan
a. luas lantai dasar Bangunan Gedung;
b. Pemeriksaan berkala PEMENUHAN SYARAT KESELAMATAN :
b. luas dasar basemen;
Tata cara pelaksanaan tugas pengkaji teknis untuk Untuk mengetahui kondisi nyata :
c. luas total lantai Bangunan Gedung;
pemeriksaan kelaikan fungsi BG : a. sistem struktur Bangunan Gedung;
d. jumlah lantai Bangunan Gedung;
a. Pemeriksaan BG yg sudah ada & sudah punya PBG - komponen struktur utama, yaitu fondasi, kolom,
e. jumlah lantai basemen;
untuk penerbitan SLF pertama balok, pelat lantai, rangka atap, dinding rntt
f. ketinggian Bangunan Gedung;
- periksa kelengkapan dokumen (core uall), dan basemen; dan
- periksa kesesuaian asbuilt, PBG, dan kondisi BG thd g. luas daerah hijau dalam persil;
- komponen struktur lainnya, paling sedikit
pemenuhan standar teknis h. jarak sempadan Bangunan Gedung terhadap jalan,
meliputi dinding pemikul dan penahan geser
- analisis & evaluasi sungai, pantai, danau, rel kereta api, dan/atau jalur
(bearing and shear uall), pengaku (bracing),
- laporan hasil & rekomendasi kelaikan fungsi tegangan tinggi;
dan/atau peredam getaran (damper).
b. Pemeriksaan BG yg sudah ada & belum punya PBG i. jarak Bangunan Gedung dengan batas persil; dan
b. sistem proteksi kebakaran;
untuk penerbitan SLF pertama j. jarak antar bangunan gedung
- akses dan pasokan air
- periksa kelengkapan dokumen PEMENUHAN SYARAT ARSITEKTUR:
- periksa kesesuaian kondisi BG thd pemenuhan standar - sarana penyelamatan
Untuk mengetahui kondisi nyata :
teknis - sistem proteksi pasif
a. Penampilan BG;
- analisis & evaluasi - sistem proteksi aktif
- bentuk Bangunan Gedung;
- laporan hasil & rekomendasi kelaikan fungsi c. sistem proteksi petir;
- Bentuk denah Bangunan Gedung;
c. Pemeriksaan kelaikan fungsi untuk perpanjangan SLF - kepala penangkal petir / terminasi udara
- tampak bangunan;
- periksa kelengkapan dokumen - hantaran penangkal petir/ konduktor penyalur
- periksa kesesuaian asbuilt, PBG, dan kondisi BG thd - bentuk dan penutup atap Bangunan Gedung;
- pembumian / terminasi bumi
pemenuhan standar teknis - profil, detail, material, dan warna bangunan;
d. sistem instalasi listrik;
- analisis & evaluasi - batas fisik atau pagar pekarangan;
- sumber listrik
- laporan hasil & rekomendasi kelaikan fungsi - kulit atau selubung bangunan.
- panel listrik
d. Pemeriksaan kelaikan fungsi BG pascabencana b. Tata ruang dalam BG;
- instalasi listrik
- pemeriksaan awal thd aspek keselamatan - kebutuhan rllang utama;
- sistem pembumian
e. jalur evakuasi (mean of egress)
PEMENUHAN SYARAT KESEHATAN :
Untuk mengetahui kondisi nyata :
a. Sistem Penghawaan
- ventilasi alami / mekanis
- sist pengkondisian udara
- kadar polutan udara dlm ruangan
b. Sistem Pencahayaan
- pencahayaan alami
- pencahayaan buatan / artificial
- tingkat luminasi
c. Sistem utilitas
d. Penggunaan bahan bangunan
KLASIFIKASI BANGUNAN GEDUNG
No Klasifikasi Anggota Klasifikasi Keterangan
1 Klas Bangunan Klas 1 - BG Hunian Biasa 1a = hunian tunggal
1/lebih hunian gandeng (Rumah deret, rumah tamna, vila)
1b = asrama, kos, hostel
<300m2, <12 orang tetap, terpisah dr hunian lain
Klas 2 - BG hunian terdiri 2/lebih, terpisah
Klas 3 - BG hunian diluar klas 1 dan 2 tempat tinggal lama/sementara oleh orang tidak berhubungan
Asrama, panti jompo, asuhan, rumah tamu
Klas 4 - BG hunian campuran Hunian biasa + klas 5 6 7 8 9
Klas 5 - BG kantor
Klas 6 - BG perdagangan
Klas 7 - BG gudang/penyimpanan Tempat parkir umum, gudang
Klas 8 - BG lab, industri, pabrik, bengkel
Klas 9 - BG gedung umum 9a = perawatan kesehatan
9b = gedung pertemuan, lab di sekolah, tmpt ibadah
Klas 10 - BG Sarpras 10a = garasi umum, pribadi
10b = pagar, tonggak, kolam renang
2 Kompleksitas BG Sederhana - Masa penjaminan kegagalan = 10 th
- sudah ada prototipe dan/atau < 2 lantai, <500m2
- tidak bertingkat, <70m2
- BG pelayanan kesehatan = puskesmas
- BG pendidikan dasar-lanjut < 2 lantai
BG Tidak Sederhana - Masa penjaminan kegagalan = 10 th
- blm ada prototipe dan/atau > 2 lantai, >500m2
- tidak bertingkat, >70m2
- BG pelayanan kesehatan = RS klas A, B, C
- BG pendidikan dasar-lanjut > 2 lantai, perguruan tinggi
BG Khusus - Masa penjaminan kegagalan = 10 th
- istana negara, wisma negara, nuklir, lab, terminal, stasiun, stadion,
dll
3 Permanensi Permanen
Non permanen
4 Bahaya Kebakaran Resiko Tinggi
Resiko Sedang
Resiko Rendah
5 Lokasi Padat
Sedang
Renggang
6 Ketinggian Super tinggi > 100 Lantai
Pencakar Langit 41 - 100 Lantai
Tingkat Tinggi 8 - 40 Lantai
Tingkat Sedang 5 - 8 Lantai
Tingkat Rendah < 4 Lantai
7 Kepemilikan BG Negara Pembiayaan APBN APBD
BG selain milik Negara Perorangan / badan usaha

LAMPIRAN 1 - KLASIFIKASI BGN


No Klasifikasi Keterangan
1 Sederhana - BG kantor & BG lain <2Lantai <500m2
- rumah negara tipe C, D, E
2 Tidak Sederhana - BG kantor & BG lain >2Lantai >500m2
- rumah negara tipe A, B
3 Fungsi Khusus - butuh teknologi khusus
- tingkat rahasia tinggi
- dapat membahayakan masy
- resiko bahaya tinggi
Contoh : istana negara, rumah mantan pres wapres, wisma negara, reaktor nuklir kepolisian, gd
perwakilan negara
STANDAR LUAS BGN
1 BGN Kantor 10m2/personel
RUANG UTAMA Menteri, Gubernur 247m2
- terdiri dari ruang kerja, tamu, rapat, tunggu, istirahat, sekretaris,
staff 8 org, ruang simpan, toilet
Wakil Menteri 117m2
- terdiri dari ruang kerja, tamu, rapat, tunggu, istirahat, sekretaris,
staff 5 org, ruang simpan, toilet
Ia / Bupati / Walikota 117m2
Pimpinan Tinggi Utama/Madya - terdiri dari ruang kerja, tamu, rapat, tunggu, istirahat, sekretaris,
staff 5 org, ruang simpan, toilet
Anggota DPR 117m2
- terdiri dari ruang kerja, tamu, rapat, tunggu, istirahat, sekretaris,
staff 5 org, ruang simpan, toilet
Ib 83,4m2
- terdiri dari ruang kerja, tamu, rapat, tunggu, istirahat, sekretaris,
staff 2 org, ruang simpan, toilet
IIa/ anggota DPRD 74,4m2
Pimpinan Tinggi Pratama - terdiri dari ruang kerja, tamu, rapat, tunggu, istirahat, sekretaris,
staff 2 org, ruang simpan, toilet
IIb 62,4m2
Pimpinan Tinggi Pratama - terdiri dari ruang kerja, tamu, rapat, tunggu, istirahat, sekretaris,
staff 2 org, ruang simpan, toilet
IIIa 24m2
administrator - terdiri dari ruang kerja, tamu, sekretaris, ruang simpan
IIIb 21m2
administrator - terdiri dari ruang kerja, tamu, ruang simpan
IV 18,8m2
pengawas - terdiri dari ruang kerja, staff 4 org, ruang simpan
RUANG PENUNJANG Ruang Rapat Utama Kementrian 140m2 , 100 org
Eselon I 90m2 , 75 org
Eselon II 40m2 , 30 org
Ruang Studio 4m2/org, 10% staff
Ruang Arsip 0,4m2/org
Toilet 2m2/25org
Mushola 0,5m2/org, 20% staff
Pejabat pengawas >4 staff Penambahan Luas 2,2m sampai 3m2 per personel
2

Kebutuhan standar > 10m2/personel harus ada persetujuan menteri


2 RUMAH NEGARA Tipe Khusus LB 400m2 LT 1000m2 4 KT, 2 KM, 2 garasi, 2 KT pembantu, ,
(menteri) toilet pembantu, Ruang tamu, kerja, duduk,
makan, dapur, gudang, ruang cuci
Tipe A LB 250m2 LT 600m2 4 KT, 2 KM, 2 garasi, 2 KT pembantu,
(Sekjen, Dirjen, Irjen, anggota toilet pembantu, Ruang tamu, kerja,
lembaga tinggi, anggota dewan)
duduk, makan, dapur, gudang, ruang cuci
Tipe B LB 120m2 LT 350m2 3 KT, 2 KM, 1 garasi, 1 KT pembantu,
(IVd / IVe / direktur, kepala) toilet pembantu, Ruang tamu, kerja, duduk,
makan, dapur, gudang, ruang cuci
Tipe C LB 70m2 LT 200m2 3 KT, 1 KM, Ruang tamu, makan, dapur,
(IVa / IVc / kabid, kabag) gudang, ruang cuci
Tipe D LB 50m2 LT 120m2 2 KT, 1 KM, Ruang tamu, makan, dapur,
(III / kasi, kasubag, kasubid) ruang cuci
Tipe E LB 36m2 LT 100m2 2 KT, 1 KM, Ruang tamu, makan, dapur,
(I / II ) ruang cuci
3 BGN lain Maks 8 Lantai, dihitung dari permukaan tanah
Basemen maks 3 lapis

LAMPIRAN 2
1 BIAYA STANDAR Presentase komponen biaya standar GEDUNG KANTOR
Arsitektur Fondasi 5% - 10%
Struktur Struktur 25% - 35%
Utilitas Lantai 5% - 10%
Dinding 7% - 10%
Plumbing
Plafon 6% - 8%
Atap 8% - 10%
(termasuk biaya umum
utilitas 5% - 8%
(overhead) penyedia jasa
Finishing 10% - 15%
pelaksanaan konstruksi,
asuransi, keselamatan Presentase komponen biaya standar RUMAH NEGARA
kerja, inflasi, dan pajak Fondasi 3% - 7%
sesuai dengan ketentuan Struktur 20% - 25%
peraturan perundang- Lantai 10% - 15%
undangan) Dinding 10% - 115%
Plafon 8% - 10%
Atap 10% - 15%
utilitas 8% - 10%
Finishing 15% - 20%
Presentase komponen biaya standar BGN LAIN
Fondasi 5% - 10%
Struktur 25% - 35%
Lantai 5% - 10%
Dinding 7% - 10%
Plafon 6% - 8%
Atap 8% - 10%
utilitas 5% - 8%
Finishing 10% - 15%
2 BIAYA NON STANDAR Pengkondisian udara 7 %- 15%
Dihitung dan Lift eskalator 8% - 14%
dikonsultasikan dengan Sound sistem 2% - 4%
K/L atau ODP Pembina Telepon 1% - 3%
Instalasi informasi & teknologi 6% - 11%
Teknis
Elektrikal (trmasuk genset) 7% - 12%
Proteksi kebakaran 7% - 12%
Penangkal petir 1% - 2%
Pengolahan air limbah 1% - 2%
Interior (trmsk furniture) 15% - 25%
Gas pembakaran 1% - 2%
Gas medis 2% - 4%
Pencegahan rayap 1% - 3%
Pondasi dalam 7% - 12%
Fasilitas difabel 3% - 5%
Sarpras lingkungan 3% - 8%
Peningkatan mutu <30%
Perizinan selain IMB 1%
Penyiapan & pematangan lahan <3,5%
Pemenuhan persyaratan BGH <9,5%
Penyambungan utilitas (listrik, telpon, air, gas, <2%
sambungan ke saluran pembuangan kota)

Anda mungkin juga menyukai