Anda di halaman 1dari 35

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)


BAB I
SYARAT-SYARAT UMUM
Pasal 1
NAMA PEKERJAAN
Nama Pekerjaan Kegiatan ini adalah:
REHABILITASI ASRAMA MAHASISWA MAHAD JAMIAH
IAIN PADANGSIDIMPUAN
T.A. 2016
Pasal 2
LOKASI PEKERJAAN
Lokasi Pekerjaan di :
KOTA PADANGSIDIMPUAN
Pasal 3
TIM PELAKSANAAN PEKERJAAN
Tim Pelaksanaan Pekerjaan ini terdiri dari Pemberi Tugas, Konsultan
Perencana (Pembuat Design), Konsultan Pengawas, Panitia Pelelangan, Peserta
Pelelangan :
1. Pemberi Tugas, instansi yang dalam hal ini adalah pihak yang bertindak
sebagai pemberi tugas (bouwheer) adalah Institut Agama Islam Negeri
Padangsidimpuan .

2. Konsultan Perencana adalah pihak yang membuat perencanaan dengan


tahapan yang terdiri dari survey lokasi, membuat gambar rencana dan
detail, membuat rencana anggaran biaya dan menyusun Rencana Kerja dan
Syarat (RKS) yang mana dalam hal ini dilaksanakan oleh Konsultan
Perencana CV IRBIE NUSA CONSULTANT.
3. Konsultan Pengawas adalah pihak yang ditunjuk oleh Pejabat Pembuat
Komitmen sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk mengawasi
pelaksanaan pekerjaan dilapangan sesuai dengan gambar rencana dan
spesifikasi yang telah ditentukan.
CV. Irbie Nusa Consultant | Rehabilitasi Asrama Mahasiswa Mahad Jamiah 1
IAIN PADANGSIDIMPUAN T.A 2016

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

4. Pelelang adalah Pejabat Pembuat Komitmen yang mana dalam hal


pelaksanaannya diselenggarakan oleh Panitia Pelelangan bertujuan untuk
menyeleksi kontraktor yang akan melaksanakan pekerjaan diatas.

5. Peserta Pelelangan rekanan yang mengikuti proses pelelangan yang telah


mendaftar terlebih dahulu berdasarkan pengumuman pelelangan yang
dikeluarkan oleh panitia pelelangan dengan ketentuan yang telah
ditetapkan oleh panitia pelelangan.
BAB II
SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pasal 1
PENDAHULUAN

A. Umum
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor Pelaksana harus
mempelajari dengan benar dan berpedoman kepada ketentuanketentuan yang tertulis pada gambar-gambar kerja dan RKS ini beserta
lampirannya.

2. Kontraktor Pelaksana diwajibkan melapor kepada Direksi/Konsultan


Pengawas setiap akan melakukan kegiatan pekerjaan dilapangan.

3. Apabila terdapat perbedaan ukuran, kelainan-kelainan antara Gambar


Kerja dan RKS serta kesesuaiannya di lapangan maka Kontraktor
Pelaksana diharuskan melapor kepada Direksi/Konsultan Pengawas
untuk segera mendapatkan keputusan. Kontraktor Pelaksana tidak
dibenarkan memperbaiki sendiri perbedaan dan kelainan tersebut.
Akibat dari kelalain Kontraktor Pelaksana dalam hal ini sepenuhnya
menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana.
4. Daerah Kerja (Construction Area) akan diserahkan kepada Kontraktor
Pelaksana selama waktu pelaksanaan pekerjaan dalam keadaan seperti
pada saat penjelasan pekerjaan (Aanwijzing) dan dianggap bahwa
Kontraktor Pelaksana telah benar-benar mengetahui tentang pekerjaan
yang akan dilaksanakan.

5. Kontraktor Pelaksana wajib menyediakan sekurang-kurangnya 1 (satu)


set lengkap Gambar-gambar Kerja dan RKS ditempat pelaksanaan
CV. Irbie Nusa Consultant | Rehabilitasi Asrama Mahasiswa Mahad Jamiah 2
IAIN PADANGSIDIMPUAN T.A 2016

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

pekerjaan untuk dapat dipergunakan setiap saat oleh Direksi/Konsultan


Pengawas.

6. Atas perintah Direksi/Konsultan Pengawas, Kontraktor Pelaksana


diminta untuk membuat Gambar-gambar penjelasan (Shop Drawing)
berikut perincian bagian-bagian khusus (Detail) yang biaya pembuatan
gambarnya menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana. Gambar
tersebut setelah disetujui Direksi/Konsultan Pengawas secara tertulis
akhirnya menjadi gambar pelengkap dari Gambar-gambar Kerja yang
ada.

B. Jadwal Pelaksanaan

Dalam waktu paling lambat 2 (dua) minggu setelah Kontraktor Pelaksana


dinyatakan sebagai pelaksana pengadaan penyedia jasa Kontraktor
Pelaksanaan, atau dengan lain cara ditunjuk oleh Pemberi Tugas sebagai
pelaksana pembangunan, Kontraktor Pelaksana harus segera membuat
jadwal waktu (Time Schedule) pelaksanaan secara rinci yang digambarkan
secara diagram panah (Network Planning) atau kurva S.

Bagan/Diagram tersebut diatas harus mendapat persetujuan dari Pemberi


Tugas/Direksi/Konsultan Pengawas sebagai dasar/pedoman Kontraktor
Pelaksana dalam melaksanakan pekerjaanya dan Kontraktor Pelaksana
wajib mematuhi dan menepatinya.

C. Gambar-gambar Kerja

Yang dimaksud dengan Gambar-gambar Kerja adalah :

1. Gambar-gambar meliputi Gambar Arsitektur, Gambar Struktur, Gambar


Instalasi Listrik, Gambar Pemipaan/Plambing serta gambar
perubahannya yang yang telah disetujui oleh Direksi/Konsultan
Pengawas. Gambar-gambar ini selain dari gambar-gambar yang dibuat
Konsultan Perencana juga gambar-gambar yang dibuat oleh Kontraktor
Pelaksana (Shop Drawing ) yang telah disetujui Direksi/Konsultan
Pengawas dan Konsultan Perencana.

2. Apabila terdapat perbedaan ukuran dan penjelasan atau


ketidaksesuaian antara gambar yang berlainan jenis dan lingkupnya
maka dapat dipakai pedoman sebagai berikut :
Secara fungsi yang dipakai pedoman adalah Gambar Arsitektur.

CV. Irbie Nusa Consultant | Rehabilitasi Asrama Mahasiswa Mahad Jamiah 3


IAIN PADANGSIDIMPUAN T.A 2016

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

Secara jenis dan kualitas yang menyangkut bahan dan


perhitungan yang dipakai sebagai pedoman adalah gambar yang
sesuai jenis/lingkupnya diantaranya adalah : Gambar Struktur,
Gambar Mekanikal/Plambing dan gambar lain dengan spesifikasi
sesuai jenisnya.
3. Gambar pelaksanaan (Shop Drawing) harus dibuat oleh Kontraktor
Pelaksana dengan ketentuan sebagai berikut:
Pembuatannya berdasar kepada Gambar Kerja dan disampaikan
kepada Direksi/ Konsultan Pengawas, untuk mendapat
persetujuan.
Pekerjaan Pelaksanaan belum dapat dimulai sebelum Gambar
pelaksanaan tersebut disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas.

Persetujuan terhadap Gambar Pelaksanaan bukan berarti


menghilangkan tanggung jawab Kontraktor Pelaksana terhadap
pelaksanaan pekerjaan tersebut. Keterlambatan atas proses
pembuatan Shop Drawing ini tidak berarti Kontraktor Pelaksana
mendapat perpanjangan waktu pelaksanaan.

Shop Drawing tersebut harus dibuat rangkap yang diperlukan


berikut aslinya dan semua biaya menjadi tanggung jawab
Kontraktor Pelaksana.

4. Perubahan Gambar Kerja/Perencanaan hanya dapat dilakukan atas


dasar perintah tertulis Direksi/Pemberi Tugas berdasar pertimbangan
Konsultan Pengawas dan konsultan Perencana dengan ketentuan
sebagai berikut :
-

Perubahan rancangan ini harus digambar sesuai dengan yang


diperintahkan Pemberi Tugas/Direksi dengan pengarahan Konsultan
Pengawas dan harus diketahui oleh Konsultan Perencana dan jelas
memperlihatkan perbedaan antara Gambar Pelaksanaan dan Gambar
Perubahan Rencananya kemudian dilampirkan dalam Berita Acara
Pekerjaan Tambah Kurang.

5. Gambar Sesuai Terlaksana (As Build Drawing), harus dibuat oleh


Kontraktor Pelaksana dengan ketentuan berikut :
Gambar Sesuai Terlaksana dibuat dan diserahkan pada akhir
pekerjaan dan harus sesuai dengan hasil pekerjaan terpasang.
CV. Irbie Nusa Consultant | Rehabilitasi Asrama Mahasiswa Mahad Jamiah 4
IAIN PADANGSIDIMPUAN T.A 2016

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

Gambar Sesuai Terlaksana harus disetujui oleh Direksi/Konsultan


Pengawas, dan diserahkan dalam rangkap yang diperlukan berikut
aslinya/kalkirnya dengan biaya keseluruhan ditanggung oleh
Kontraktor Pelaksana.
Pasal 2
PERATURAN - PERATURAN TEKNIS

Peraturan - peraturan teknis untuk melaksanakan pekerjaan pembangunan,


berlaku lembaran ketentuan - ketentuan yang sah di Indonesia, peraturan peraturan ini dituliskan sebagian ke dalam rencana kerja dan syarat - syarat
ini, untuk memudahkan pelaksanaan atau membimbing pelaksana dalam
melaksanakan pembangunan yang lazim nantinya dijumpai dilapangan
pekerjaan.

Peraturan - peraturan tersebut adalah :


1. Peraturan umum tentang pelaksanaan pembangunan di Indonesia
atau lazimnya disebut Algeme Voorwarden de Unit Voering by
Anneming Van Openbare Werken in Indonesia (A V 41), yang
disyahkan oleh Pemerintah pada tanggal 28 Mei 1941 No. 9
Lembaran Negara No. 14571.
2. Keputusan Majelis Indonesia untuk Arbitrase Teknik.
3. Analisa B.O.W. yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Dir. B.O.W.
tanggal 28 Pebruari 1921 No. 5372 A.
4. Hukum Perburuhan dan Peraturan Peraturan yang berlaku.
5. Undang Undang No.1 tahun 1970, tentang Keselamatan Kerja.
6. Peraturan beton Indonesia tahun 1971 (PBI 71).
7. Standard Industri Indonesia (SII).
8. Standart Konstruksi Struktural Nasional Indonesia 1991 ( SKSNI
1991 )
9. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia Tahun 1961 (PKKI).
10. Peraturan Muatan Indonesia (PMI).
11. Peraturan Bahan Bangunan Indonesia ( PBBI 71 N1-2).
12. Undang Undang No. 28 tahun 2003 tentang Bangunan Gedung.
13. Undang Undang No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi.
14. PERMEN PU RI NO. 45/PRT/M/2007 Tanggal 31 Desember 2007
tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Pembangunan
Bangunan Gedung Negara.
15. Perpres No. 54 Tahun 2010
CV. Irbie Nusa Consultant | Rehabilitasi Asrama Mahasiswa Mahad Jamiah 5
IAIN PADANGSIDIMPUAN T.A 2016

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

16. Peraturan Umum Instalasi Listrik ( PUIL ).


17. Pedoman Plumbing Indonesia Tahun 1979.
18. Keputusan Menteri PU No. 02/KPTS/1985 tentang penanggulangan
kebakaran.
19. Surat Keputusan Dirjen Cipta Karya No. 295/KPTS/CK/ 1997 tgl 1
April 1997.
20. Peraturan dan ketentuan lain yang dikeluarkan oleh Pemerintah
Daerah setempat misalnya : Ijin Mendirikan Bangunan (IMB).
Pasal 3
PERSONIL DI LAPANGAN
A. Petunjuk-petunjuk/Instuksi Direksi/Konsultan Pengawas
1. Semua instruksi dari Direksi/Konsultan Pengawas harus dilaksanakan
secara baik oleh Kontraktor Pelaksana, jika Kontraktor Pelaksana
keberatan menerima petunjuk/instruksi Direksi/ Konsultan Pengawas
tersebut, maka harus mengajukan keberatan tersebut secara tertulis
kepada Direksi/Konsultan Pengawas dalam waktu 7 (tujuh) hari.

2. Apabila dalam batas waktu tersebut diatas Kontraktor Pelaksana tidak


mengajukan keberatan maka dianggap telah menyetujui dan menerima
petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas untuk segera dilaksanakan.
Kontraktor Pelaksana diharuskan merekam atau dalam kata lain
mencatat setiap petunjuk/instruksi Direksi/Konsultan Pengawas dalam
buku harian lapangan/pelaksanaan dan memintakan tanda tangan atau
sepengetahuan Direksi/Konsultan Pengawas.

B. Kepala Pelaksana

1. Kontraktor Pelaksana harus mempunyai Kepala Pelaksana yang ahli,


yang cakap dalam pekerjaan, baik melakukan pekerjaan sehari hari,
juga harus setiap hari berada dalam proyek.

2. Pejabat Pembuat Komitmen berhak menolak Kepala Pelaksana yang


dianggap kurang bijaksana. Dalam hal ini Kontraktor Pelaksana wajib
mencari penggantinya yang dapat diterima / disetujui oleh Pejabat
Pembuat Komitmen.
CV. Irbie Nusa Consultant | Rehabilitasi Asrama Mahasiswa Mahad Jamiah 6
IAIN PADANGSIDIMPUAN T.A 2016

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

C. Tugas Kepala Pelaksana


1. Wajib meneliti/mempelajari pekerjaan sesuai dengan gambar dan RKS
secara bagian bagian keseluruhan pekerjaan, sehingga dapat dicapai
suatu hasil yang sesuai dengan rencana, baik kualitas, kuantitas dan
waktu.

2. Wajib melaksanakan perintah perintah dari direksi yang sesuai


dengan RKS , gambar dan menjamin agar dilaksanakan oleh para
pelaksananya.

3. Wajib memberitahukan kepada direksi mengenai waktu, tempat dan


cara pelaksanaan yang belum tercantum dalam rencana kerja.
4. Wajib menyampaikan kepada direksi untuk kemudian diputuskan,
apabila ada ketidakcocokan antara gambar dengan RKS atau apabila
terdapat kekeliruan lainnya.

5. Wajib membuat laporan tertulis, berupa laporan harian mengenai :


Perincian jumlah pekerja yang bekerja setiap harinya dan mencatat
kondisi cuaca setiap harinya.
Jenis dan jumlah bahan bahan / peralatan yang tersedia ditempat
pekerjaan atau yang dipergunakan setiap harinya.
Kemajuan dari pekerjaan dan hambatan / masalah yang dihadapi.
Apabila pendapat direksi ternyata ada hal hal yang tidak benar
maka direksi berhak member peringatan.

6. Wajib memberitahukan kepada direksi, apabila menurut pelaksana ada


petunjuk atau keputusan keputusan dari direksi yang mengakibatkan
perubahan perubahan dalam pembiayaan, rencana kerja dan
sebagainya selama hal hal tersebut belum diatur dalam surat
perjanjian.
Pasal 4
MANAJEMEN MUTU PEKERJAAN

A. Hasil Pekerjaan
Untuk menjamin mutu/kualitas hasil pekerjaan dan kelancaran
pelaksanaan pekerjaan, maka Kontraktor Pelaksana diharuskan
menyediakan :

1. Pelaksana atau tenaga ahli yang mengerti dan berpengalaman tentang


gambar kerja dan cara-cara pelaksanaan.
CV. Irbie Nusa Consultant | Rehabilitasi Asrama Mahasiswa Mahad Jamiah 7
IAIN PADANGSIDIMPUAN T.A 2016

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

2. Alat Bantu Kerja, Pompa Air untuk kerja, alat pemadat tanah, alat ukur
waterpass, penyekat tegak dan alat bantu pekerjaan lainya.

3. Bila diperlukan, sesuai dengan kondisi lapangan/situasi tempat kerja,


maka sebelum melakukan pekerjaan pembersihan, Kontraktor
Pelaksana maupun Pelaksana pembangunan, Kontraktor Pelaksana
diwajibkan memasang alat-alat pengaman/pelindung/penyangga
seperti jaring/lori/katrol.
4. Untuk pekerjaan pekerjaan yang tidak memenuhi syarat-syarat karena
tidak sesuai dengan gambar atau RKS, maka atas perintah direksi, pihak
pelaksana harus membongkarnya dalam jangka waktu yang ditetapkan
oleh direksi dan memperbaikinya kembali atas biaya pelaksana.

B. Contoh Bahan
Kontraktor Pelaksana wajib lebih dahulu menunjukkan contoh badan
bahan yang akan dipergunakan untuk bangunan kepada Pejabat
Pembuat Komitmen / Konsultan Pengawas guna mendapat persetujuan
sebelum bahan bahan dipasang / dipakai, bahan bahan yang
didatangkan harus dan sesuai dengan contoh yang telah disetujui
Pejabat Pembuat Komitmen / Konsultan Pengawas.

C. Penetapan Ukuran.

1. Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab atas tepatnya pelaksanaan


pekerjaan ini dan tidak boleh menambah ukuran tanpa seijin
Direksi/Konsultan Pengawas. Setiap ada perbedaan dengan ukuranukuran yang ada harus segera memberitahukan kepada
Direksi/Konsultan Pengawas untuk segera ditetapkan sebagaimana
mestinya.
2. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor Pelaksana wajib memberitahu
Direksi/Konsultan Pengawas bagian pekerjaan yang akan dimulai untuk
diperiksa terlebih dahulu ketepatan ukuran-ukurannya.

3. Kontraktor Pelaksana diwajibkan senantiasa mencocokkan ukuran satu


dengan yang lain dalam setiap bagian pekerjaan dan segera melapor
kepada Direksi/Konsultan Pengawasi setiap terdapat selisih/perbedaan
ukuran untuk diberikan keputusan pembetulannya
CV. Irbie Nusa Consultant | Rehabilitasi Asrama Mahasiswa Mahad Jamiah 8
IAIN PADANGSIDIMPUAN T.A 2016

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

4. Mengingat setiap kesalahan ukuran selalu mempengaruhi bagian-bagian


pekerjaan yang lainya, maka ketetapan akan ukuran tersebut mutlak
perlu diperhatikan sungguh-sungguh. Kelalaian Kontraktor Pelaksana
terhadap hal ini tidak dapat diterima dan Direksi/Konsultan Pengawas
berhak untuk membongkar pekerjaan dan memerintahkan untuk
menepati ukuran sesuai ketentuan.

5. Kerugian terhadap kesalahan pengukuran oleh Kontraktor Pelaksana


sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana.

D. Perselisihan Kwalitas Bahan


1. Bahan - bahan yang tidak memenuhi syarat atau yang ditolak oleh
Pejabat Pembuat Komitmen / Konsultan Pengawas harus dikeluarkan
dari lapangan pekerjaan dalam waktu 3 x 24 jam, dan bahan tersebut
tidak boleh dipasangkan.

2. Bila ternyata masih digunakan Kontraktor Pelaksana, maka Pejabat


Pembuat Komitmen / Konsultan Pengawas berhak memerintahkan
Kontraktor Pelaksana melakukan pembongkaran dan segala kerugian
akibat tindakan tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana.
3. Selama dalam tahap pemeriksaan, sedangkan kepastian untuk itu belum
ada Kontraktor Pelaksana tidak diperbolehkan memakai bahan - bahan
yang ditolak.

E. Kebersihan dan Ketertiban.

1. Selama pelaksanaan Pekerjaan pembangunan berlangsung, Kontraktor


Pelaksana harus memelihara kebersihan lokasi pembangunan maupun
lingkunganya terutama jalan-jalan disekitar lokasi proyek, Direksi Keet,
Gudang, Los kerja, dan bagian dalam bangunan yang akan dikerjakan
harus bebas dari bahan bekas, tumpukan tanah dan lain-lain.

2. Untuk kebersihan lingkungan terutama jalan-jalan disekitar lokasi


proyek yang harus dibersihkan adalah kotoran yang diakibatkan oleh
keluar masuknya kendaraan proyek. Kelalaian dalam hal ini dapat
membuat Pemberi Tugas memberi perintah penghentian pekerjaan yang
segala akibatnya menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana.

3. Penimbunan bahan/material yang ada dalam gudang maupun


dihalaman luar gudang harus diatur sedemikian rupa agar tidak
CV. Irbie Nusa Consultant | Rehabilitasi Asrama Mahasiswa Mahad Jamiah 9
IAIN PADANGSIDIMPUAN T.A 2016

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

mengganggu kelancaran dan keamanan umum serta untuk


memudahkan penelitian yang dilakukan oleh Direksi /Konsultan
Pengawas.

4. Pada Penyerahan Pekerjaan Pertama, situasi bangunan


halamannya harus bersih dari sisa-sisa kotoran kerja.

serta

Pasal 5
STANDARD DAN MUTU BAHAN
A. Semen
1. Semen yang dipakai adalah Portland Cemen, merk yang telah disetujui
oleh badan yang berwenang dan memenuhi persyaratan standard
Portland Cemen kelas 1 - 475.

2. Umur semen tidak boleh melebihi dari 3 ( tiga ) bulan sejak diproduksi,
harus baik, belum terdapat butir - butiran membeku tertutup rapat,
semen yang terdapat mengumpal atau mengeras / membatu tidak dapat
dipergunakan.
3. Pengangkutan semen harus terhindar dari cuaca lembab dan kalau
disimpan dalam gudang, harus cukup mempunyai ventilasinya,
terhindar dari kelembaban dan bahan - bahan yang dianggap merusak.

4. Penumpukan semen pada gudang harus mempunyai jarak minimal 30


cm diatas lantai gudang dengan menggunakan alas dari kayu sehingga
pada bagian bawah ada sirkulasi udara.

5. Penumpukan Zak - zak semen di gudang tidak boleh ditumpuk lebih dari
2 meter tingginya dan tiap penerimaan yang baru harus dipisahkan dari
yang lama dan diberikan tanda dengan maksud agar pemakaian semen
dilakukan menurut pengirimannya kelokasi pekerjaan.

B. Agregate Halus ( Pasir )


1. Agregate halus (pasir) harus terdiri dari butir - butir yang keras kekal
dan tajam sebagai hasil disintegrasi alami dari batu - batuan atau berupa
pasir batuan yang dihasilkan oleh alat - alat pemecah batu.
2. Pasir tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5 % ( ditentukan
terhadap berat kering ) dan kalau melebihi harus dicuci.
CV. Irbie Nusa Consultant | Rehabilitasi Asrama Mahasiswa Mahad Jamiah 10
IAIN PADANGSIDIMPUAN T.A 2016

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

3. Tidak boleh mengandung bahan - bahan organis terlalu banyak yang


dibuktikan dengan percobaan warna A-Bram-Harder (dengan larutan
NaOH )

4. Susunan butir-butirnya harus beraneka ragam besarnya dan harus


memenuhi syarat - syarat sebagai berikut :
Ayakan
% lewat ayakaxn (berat kering)
4 mm 98 %
1 mm 90 %
0,25 mm
80 % - 95 %
5. Pasir tidak mengandung garam.

C. Agregate Kasar ( Kerikil Dan Batu Pecah )


1. Agregate kasar harus terdiri dari butir - butir keras tidak berpori
bersifat kekal sebagai hasil disentegrasi alami dari batu - batuan atau
berupa batuan/batu pecah yang diperoleh dari pecahan batu.
2. Agregate kasar yang mengandung butiran - butiran pipih hanya dapat
dipakai bila jumlah butir - butir tersebut tidak melampaui 20 % dari
berat Agregate seluruhnya.
3. Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1 % dan apabila
mengandung lumpur lebih dari 1 % Agregate tersebut harus dicuci.
4. Agregate kasar tidak boleh mengandung zat - zat yang dapat merusak
batu ataupun baja tulangan dan beton.
5. Kekerasan dari butir - butir Agregate kasar jika diperiksa dengan bejana
penguji dari Rudolf Beban penguji 20 ton, harus memenuhi syarat
sebagai berikut :
- Tidak terjadi perubahan sampai fraksi 9,5 - 19 mm lebih dari 24 %
berat.
- Tidak terjadi perubahan sampai fraksi 19 - 30 mm lebih dari 22 %
berat.
- Penguji dapat dilakukan dengan mesin pengaus Los Angelos dengan
mana tidak boleh terjadi kehilangan berat lebih dari 50 %.
- Susunan butir -butirnya harus memenuhi syarat - syarat sebagai
berikut :
Ayakan % lewat ayakan (berat kering)
31,5 mm 100 %
4 mm
2 100 %
CV. Irbie Nusa Consultant | Rehabilitasi Asrama Mahasiswa Mahad Jamiah 11
IAIN PADANGSIDIMPUAN T.A 2016

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

6. Selisih antara sisa kumulatif diatas dua syarat ayakan yang berurutan
adalah maksimum 60 % dan minimum 10 % berat.
7. Besar butir Agregate kasar maksimum tidak boleh lebih dari 1/5
(seperlima) jarak kecil bidang - bidang samping dari cetakan sepertiga
dari tebal plat atau tiga perempat dari jarak bersih minimum diantara
batang - batang atau berkas - berkas tukang sehingga terhindar adanya
rongga - rongga atau sarana - sarana kerikil pada pengecoran.

D. A i r

1. Air untuk pembuatan dan perawatan beton tidak boleh mengandung


minyak, asam alkalit, garam, bahan bahan organis atau bahan - bahan
lainnya yang dapat merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal ini
yang dapat dipakai adalah air bersih yang dapat diminum.
2. Apabila terdapat keragu - raguan mengenai air maka akan mengirimkan
contoh air tersebut ke Lembaga Pemeriksaan Bahan yang diakui untuk
menyelidiki sampai seberapa jauh air itu mengandung zat - zat yang
dapat merusak beton dan atau baja tulangan, dengan biaya ditanggung
oleh Kontraktor Pelaksana.
3. Apabila pemeriksaan contoh air seperti disebut pasal 4 alinea b ayat ini
tidak dapat dilakukan, maka dalam hal ini adanya keragu - raguan air
harus diadakan percobaan perbandingan antara kekuatan mortel semen
+ pasir dengan memakai air dan dengan memakai air suling. Air tersebut
dianggap dapat dipakai apabila kekuatan tekanan mortel dengan
memakai air itu pada umur 7 dan 28 hari paling sedikit adalah 90 % dari
kekuatan tekanan mortel dengan memakai air suling pada umur yang
sama.
Pasal 6
KENYAMANAN PEKERJAAN

A. Kesehatan
Kontraktor Pelaksana diharuskan untuk menyediakan alat kesehatan
/kotak PPPK yang terisi penuh dengan obat-obatan yang sesuai dengan
kebutuhan, lengkap dengan seorang petugas yang mengerti dalam soalsoal penyelamatan pertama dan kesehatan.
CV. Irbie Nusa Consultant | Rehabilitasi Asrama Mahasiswa Mahad Jamiah 12
IAIN PADANGSIDIMPUAN T.A 2016

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

B. Keselamatan Kerja
1. Kecelakaan yang terjadi selama pelaksanaan pekerjaan dan menimpa
pekerja maupun orang yang terlibat dalam pekerjaan tersebut menjadi
tanggung jawab Kontraktor Pelaksana.
2. Bila terjadi sesuatu kecelakaan sewaktu melakukan pekerjaan,
Kontraktor Pelaksana harus segera mengambil tindakan seperlunya.
Kontraktor Pelaksana harus memenuhi peraturan Hukum Perburuhan
di Indonesia
3. Kontraktor Pelaksana diwajibkan menyediakan alat-alat pemadam
kebakaran jenis ABC (untuk segala jenis api), pasir dalam bak, galahgalah dan alat-alat penyelamat kebakaran yang lain.
4. Sejauh tidak disebutkan dalam RKS ini, maka Kontraktor Pelaksana
harus mengikuti semua ketentuan umum yang berlaku dan dikeluarkan
oleh Instansi Pemerintah terutama tentang Undang-undang
Keselamtan Kerja termasuk segala kelengkapan dan perubahannya.

C. Keamanan di Lapangan

1. Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab penuh atas segala sesuatu


yang ada dan terjadi didaerah kerjanya terutama mengenai :
Kerusakan-kerusakan yang timbul akibat kelalaian/kecerobohan
baik disegaja ataupun tidak disengaja.
Penggunaan sesuatu bahan yang keliru/salah
Kehilangan-kehilangan bahan, peralatan kerja.
Perkelahian antar pekerja maupun dengan pihak lainya.
2. Terhadap semua kejadian sebagaimana tersebut diatas, Kontraktor
Pelaksana harus melaporkan kepada Direksi/Konsultan Pengawas
dalam waktu paling lambat 24 jam untuk diusut dan diselesaikan
persoalannya lebih lanjut.
3. Untuk mencegah kejadian-kejadian seperti tersebut diatas, Kontraktor
Pelaksana harus menyediakan pengamanan antara lain Penjagaan,
Penerangan yang cukup diwaktu malam hari, pemagaran sementara di
lokasi kerja dan lain sebagainya.

CV. Irbie Nusa Consultant | Rehabilitasi Asrama Mahasiswa Mahad Jamiah 13


IAIN PADANGSIDIMPUAN T.A 2016

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

Pasal 7
PERALATAN DAN BAHAN MATERIAL
A. Penyediaan Material/bahan Bangunan.
1. Bila dalam RKS ini disebutkan nama dan pabrik pembuat
bahan/material, maka hal ini dimaksudkan menunjukan standard
minimal mutu/kualitas bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini.
2. Setiap bahan/material yang akan digunakan harus disampaikan kepada
Direksi/ Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuan. Waktu
penyampaian contoh bahan harus sedemikian rupa sehingga
Direksi/Konsultan Pengawas dapat menilainya.
3. Contoh Bahan/Material yang akan digunakan harus diadakan atas
tanggungan
Kontraktor
Pelaksana,
setelah
disetujui
oleh
Direksi/Konsultan Pengawas maka bahan/material tersebut harus
ditandai dan diadakan untuk dipakai dalam pekerjaan nantinya.
4. Contoh bahan/material tersebut selanjutnya disimpan oleh
Direksi/Konsultan Pengawas untuk dijadikan dasar penolakan bila
ternyata bahan/material yang dipakai tidak sesuai dengan contoh.
5. Dalam pengajuan harga penawaran, Kontraktor Pelaksana harus
menyertakan sejauh keperluan biaya untuk pengujian berbagai
bahan/material. Tanpa mengingat jumlah tersebut, Kontraktor
Pelaksana tetap bertanggung jawab pula atas biaya pengujian
bahan/material yang tidak memenuhi syarat atas perintah
Direksi/Konsultan Pengawas.
6. Apabila ternyata jenis dan macam bahan/material yang tercantum
dalam RKS ini atau melalui contoh yang telah diberikan ternyata dalam
pengadaannya tidak mencukupi dalam jumlahnya (persediaan terbatas)
maka penggantian bahan/material hanya dapat diberikan dengan ijin
dari Direksi/Konsultan Pengawas.
7. Apabila Kontraktor Pelaksana dalam penggunaan bahan/material tidak
sesuai dengan ketentuan tanpa persetujuan Direksi/Konsultan maka
Direksi/Konsultan
Pengawas
berhak
untuk
meminta
mengganti/membongkar bagian pekerjaan yang menggunakan
bahan/material tersebut untuk diganti dengan yang sesuai ketentuan
kecuali terdapat alasan tertentu yang diketahui dan disetujui
Direksi/Konsultan Pengawas.
CV. Irbie Nusa Consultant | Rehabilitasi Asrama Mahasiswa Mahad Jamiah 14
IAIN PADANGSIDIMPUAN T.A 2016

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

B. Peralatan Kerja
1. Kontraktor Pelaksana harus menyediakan alat-alat yang diperlukan
untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara sempurna
dan effisien seperti : truck, dump truck, beton molen, mesin-mesin dan
alat-alat lain sesuai dengan kegunaanya.
2. Bila sekiranya pekerjaan atau bagian pekerjaan telah selesai dan tidak
lagi memerlukan peralatan yang dimaksud, Kontraktor Pelaksana
diwajibkan untuk menyingkirkan alat-alat tersebut dan memperbaiki
kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh pemakaian peralatan
tersebut serta membersihkan bekas-bekasnya.
3. Disamping menyediakan alat-alat seperti tersebut diatas, Kontraktor
Pelaksana harus pula menyediakan alat bantu yang diperlukan agar
dalam situasi dan kondisi apapun pekerjaan tidak terganggu, misalnya
tenda-tenda kelengkapan pekerja dan sebagainya.
BAB III
PENJELASAN - PENJELASAN TEKNIK PEKERJAAN
Pasal 1
SITUASI PEKERJAAN
A.

B.

C.

Nama pekerjaan adalah Rehabilitasi Asrama Mahasiswa Mahad


Jamiah IAIN Padangsidimpuan
yang berlokasi di Kota
Padangsidimpuan.
Dalam hal ini Kontraktor Pelaksana diwajibkan/dianjurkan untuk
mengadakan penelitian lebih dahulu tentang pekerjaan yang akan
dilaksanakan sebelum rapat penjelasan dimulai.
Posisi Bangunan yang akan dikerjakan sudah dijelaskan pada gambar
situasi.
Pasal 2
PEKERJAAN PENDAHULUAN

A. Lingkup Pekerjaan
1. Pembuatan Papan Nama Proyek
2. Alat Bantu/Perancah
3. Kelengkapan K3

CV. Irbie Nusa Consultant | Rehabilitasi Asrama Mahasiswa Mahad Jamiah 15


IAIN PADANGSIDIMPUAN T.A 2016

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

4. Perlengkapan P3K
5. Pembongkaran
Pengupasan Plesteran Lantai Atap
Pengupasan Plesteran Dinding Kamar Mandi
Keramik Lantai Kamar Mandi
Dinding Bata

B. Persyaratan Pelaksanaan

1. Pembuatan Papan Nama Proyek

Pemasangan papan nama proyek diletakkan ditempat yang mudah


terlihat. Sebagai bahan informasi dalam kegiatan pembangunan ini,
maka kontraktor akan membuat papan kegiatan pelaksanaan yang
berisi antara lain :
-

Nama Pekerjaan.
Nama Pemberi Tugas.
Nama Konsultan Perencana.
Nama Konsultan Pengawas.
Nama Kontraktor Pelaksana.
Lama Waktu Pelaksanaan.
Nilai Anggaran.
Tahun Anggaran.
Dan keterangan lainnya.

2. Pembongkaran

Kontraktor Pelaksana menyediakan tenaga kerja, peralatan dan


alat bantu untuk melaksanakan pekerjaan ini.
Semua pekerjaan pembongkaran yang diisyaratkan untuk
dibongkar dalam pelaksanaan pekerjaan yang baru baik yang
berupa structural ataupun non structural.
Semua Pembongkaran harus menggunakan cara dan alat-alat
khusus yang tidak akan merusak bagian-bagian yang diisyaratkan
dibongkar.
Tidak diperkenankan menggunakan bahan peledak atau alat yang
dapat membahayakan orang lain.
Semua puing dan sisa bongkaran harus dibuang secepatnya diluar
kawasan proyek atau atas persetujuan konsultan pengawas sisa

CV. Irbie Nusa Consultant | Rehabilitasi Asrama Mahasiswa Mahad Jamiah 16


IAIN PADANGSIDIMPUAN T.A 2016

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

bongkaran tersebut harus dikumpulkan disuatu tempat diarea


proyek.
Kontraktor wajib memperbaiki atau mengganti dengan yang baru
apabila ada bagian-bagian bangunan yang rusak akibat
pembongkaran tersebut dengan semua biaya ditanggung
kontraktor
Semua sisa puing/ sisa bongkaran tidak diperkenankan di daur
ulang untuk pekerjaan yang baru kecuali atas persetujuan
direksi/konsultan pengawas.
A. Dinding Bata

Pasal 3
PEKERJAAN DINDING & PLESTERAN

1. Lingkup Pekerjaan

Pemasangan dinding bata merah setebal 1/2 bata seperti tertera


dalam gambar dan dijelaskan dalam gambar detail.
a. Pas. Dinding Bata Camp. 1:4
b. Lapisan Mortar
c. Plasteran Camp. 1:4
d. Torch Applied Waterproofing Membrane

2. Persyaratan Bahan

a. Batu Bata, bentuk standar batu bata adalah prisma empat persegi
panjang, bersudut siku-siku dan tajam, permukaannya rata dan
tidak menampakkan adanya retak-retak yang merugikan. Bata
merah dibuat dari tanah liat dengan atau campuran bahan
lainnya, yang dibakar pada suhu cukup tinggi hingga tidak hancur
bila direndam air.
b. Batu bata dengan daya serap air lebih dari 20 % berat sendiri
setelah pembenaman dalam air selama 24 jam tidak dapat
dipakai. Ukuran batu bata nominal yang digunakan adalah 23 x 11
x 5 cm denagn toleransi 5 mm. Pembongkaran batu bata dari
kenderaan pada saat pemasukan barang harus dilakukan dengan
tangan dan ditumpuk dengan rapi di tempat yang telah ditentukan
oleh Konsultan Pengawas.
CV. Irbie Nusa Consultant | Rehabilitasi Asrama Mahasiswa Mahad Jamiah 17
IAIN PADANGSIDIMPUAN T.A 2016

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

c. Batu bata yang dipasang adalah dari bahan dengan mutu terbaik,
merupakan hasil produksi lokal yang sebelumnya disetujui
Direksi/Konsultan Pengawas. Syarat-syarat Batu bata harus
memenuhi ketentuan-ketentuan dalam NI -10 dan PU BB. 1970
(NI-3).
d. Batu bata / bata merah yang digunakan ukuran nominal 5 x 12 x
22 cm, harus siku, sama ukuran dan sama warnanya.
e. Pasir, Harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras, butirbutir harus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh
pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan hujan. Kadar lumpur
tidak boleh melebihi 5 % berat.
f. Pasir Pasang harus memenuhi NI - 3 pasal 14 ayat 2 dan tidak
mengandung lumpur/minyak/asam basa serta memenuhi PUBI 1982 pasal 9.
g. Semen dan Air, untuk persyaratan kedua bahan tersebut,
mengikuti persyaratan yang telah digariskan pada pasal beton
bertulang.

3. Persyaratan Adukan
-

Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk didalam


bak kayu yang memenuhi syarat, mencampur semen dengan pasir
harus dalam keadaan kering yang kemudian diberi air sampai
didapat campuran yang plastis. Adukan yang telah mengering
akibat tidak habis digunakan sebelumnya, tidak boleh dicampur
lagi dengan adukan yang baru.

Adukan spesi menurut takaran volume sebagai berikut :


No Spesi untuk pekerjaan
PC
Pasir
1. Beton Bertulang Rapat
1
1,5
Beton Bertulang
1
2
3. Beton Tumbuk
1
3
4. Beton Cor
1
3
5. Pasangan Batu Bata
1
4
6. Pasangan
1
2
Batu
Bata
7. Trasraam
1
4
8. Plesteran Tembok
1
2
9. Plesteran Trasraam
1
4
10. Plesteran Sudut/Pinggiran
1
3

Kerikil
2,5
3
6
5
-

CV. Irbie Nusa Consultant | Rehabilitasi Asrama Mahasiswa Mahad Jamiah 18


IAIN PADANGSIDIMPUAN T.A 2016

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

11. Plesteran Beton


12. Pasangan Lantai Keramik
Pasangan Batu Kali

1
1

4
4

4. Persyaratan Pelaksanaan

a. Pengukuran (Uit-zet) harus dilakukan oleh Kontraktor secara


teliti dan sesuai gambar, dengan syarat. Semua pasangan dinding
harus rata (horizontal), dan pengukuran harus dilakukan dengan
benang. Pengukuran pasangan benang antara satu kali menaikkan
benang tidak boleh melebihi 30 cm, dari pasangan bata yang telah
selesai.
b. Batu bata yang digunakan terlebih dahulu disiram sampai jenuh.
c. Dinding pasangan batu merah 1/2 batu bata dengan
menggunakan spesi 1 Pc : 4 Ps,
d. Batu bata yang dipakai adalah mutu yang baik, keras dan masak
sebelum dimulai pekerjaan pemasangan batu bata harus
direndam sampai kenyal sehingga batu bata tersebut tidak
meresap air
e. ukuran batu bata harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan
Pengawas mengenai mutu.
f. Ukuran tebal dinding adalah 15 cm ( yang disesuaikan daerah
setempat ).
g. Pasangan batu bata harus tegak lurus dan siku, bentuknya sesuai
dengan gambar, sebelum dipasang terlebih dahulu direndam
didalam air dan pemasangannya tidak boleh lebih 1 (satu ) meter
tingginya.
h. Khusus pasangan bata diatas kozen dibuat pasangan bata rollag
dengan campuran sama dengan dinding.
i. Jika pada bagian pekerjaan harus dihentikan sementara waktu
dan selanjutnya disambung lagi, maka sambungan dibuat miring,
bukannya tegak lurus.
j. Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatasnya harus
berbeda setengah panjang bata. Bata setengah tidak dibenarkan
digunakan ditengah pasangan bata, kecuali pasangan pada sudut.
k. Pada tempat tertentu sesuai gambar diberi kolom-kolom praktis
yang ukurannya disesuaikan dengan tebal dinding.
CV. Irbie Nusa Consultant | Rehabilitasi Asrama Mahasiswa Mahad Jamiah 19
IAIN PADANGSIDIMPUAN T.A 2016

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

l.

m.
n.

o.
p.
q.
r.

s.
t.

Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa yang ditanam didalam


dinding, harus dibuat pahatan secukupnya pada pasangan bata
(sebelum diplester). Pahatan tersebut setelah dipasang pipa/plat,
harus ditutup dengan adukan plesteran yang dilaksanakan secara
sempurna, dikerjakan bersama-sama dengan plesteran seluruh
bidang tembok.
Dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka, selama
waktu hujan lebat harus diberi perlindungan dengan penutup
bagian atas dari tembok dengan sesuatu penutup yang sesuai
(plastik).
Setelah selesai pemasangan batu bata tersebut harus dibiarkan
dahulu selama 24 jam, kemudian pasangan batu bata tersebut
boleh disiram air selama 7 ( tujuh ) hari berturut - turut, untuk
kemudian dilanjutkan pada pekerjaan plesteran dinding batu
bata.
Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu
harus diserahkan contohnya kepada Direksi/Konsultan Pengawas,
minimal 3 (tiga) contoh dari hasil produk yang berlainan, untuk
mendapatkan persetujuan.
Sebelum digunakan batu bata harus direndam dalam bak air
hingga jenuh atau dengan disiram air secara merata sehingga
masuk kedalam pori-pori batu bata.
Seluruh dinding dari pasangan Batu bata, menggunakan adukan
dengan campuran 1 PC :4 Pasir, kecuali pasangan Batu bata
trasraam.
Untuk dinding semenraam/trasraam/rapat air dengan adukan
campuran 1 PC : 3 pasir pasang, yakni pada dinding dari atas
permukaan lantai setempat, dan sampai setinggi 150 Cm
permukaan lantai setempat untuk sekeliling dinding ruang-ruang
basah (toilet, kamar mandi, WC) serta semua pasangan Batu bata
dibawah permukaan tanah.
Setelah Batu bata terpasang dengan adukan, naad/siar-siar harus
dikerok sedalam 1 Cm dan dibersihkan dengan sapu lidi dan
setelah kering harus dibasahi dengan air.
Pemasangan Batu bata harus dilakukan secara bertahap, setiap
tahap maksimum 24 lapis perharinya, serta diikuti dengan cor
kolom praktis. Bidang dinding Batu bata dengan luasan
maksimum 9 m2, harus ditambahkan kolom dan balok penguat

CV. Irbie Nusa Consultant | Rehabilitasi Asrama Mahasiswa Mahad Jamiah 20


IAIN PADANGSIDIMPUAN T.A 2016

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

u.
v.

w.
x.
y.
z.

praktis dengan kolom ukuran 13 x 13 Cm, dari tulangan pokok 4,


diameter minimal 10 mm, beugel diameter 6 mm pada jarak 20
Cm, jarak antar kolom satu dengan yang lain dibuat maksimal 3
(tiga) meter.
Pelubangan akibat pembuatan perencah pada pasangan Batu bata
sama sekali tidak dibenarkan.
Bagian pasangan Batu bata yang berhubungan dengan setiap
bagian pekerjaan beton harus diberi penguat stek-stek besi beton
diameter 10 mm jarak 75 Cm, yang terlebih dahulu ditanam
dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang
tertanam dalam pasangan bata sekurang-kurangnya 30 Cm,
kecuali ditentukan lain oleh Direksi/Konsultan Pengawas.
Pasangan batubata setebal bata harus mengahasilkan dinding
finish setebal 15 cm setelah diplester (lengkap acian) pada kedua
belah sisi/permukaan dinding.
Pelaksanaan pemasangan dinding Batu bata harus cermat, rapi
dan benar-benar tegak lurus terhadap lantai serta merupakan
bidang rata.
Pasangan Batu bata semenraam/trasraam maupun dibawah
permukaan tanah/lantai harus diberapen dengan adukan 1 PC : 3
pasir.
Pasangan Batu bata dapat diterima/diserahkan apabila disisi
bidang pada arah diagonal dinding seluas 9 M2 tidak lebih dari 0,5
Cm (sebelum diaci/diplester).

B. Plesteran

1. Lingkup Pekerjaan

- Pekerjaan plesteran dilakukan pada seluruh pasangan bata,

2. Persyaratan Bahan

a. Bahan-bahan pasir, semen dan air mengikuti persyaratan yang


telah digariskan dalam pasal beton bertulang
b. Bahan semen portland yang digunakan/dipakai harus terdiri dari
satu produk, mutu I dan yang disetujui Direksi MK serta
memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam NI-8.
c. Bahan Pasir harus memenuhi syarat NI-3 dan PUBI-1982
CV. Irbie Nusa Consultant | Rehabilitasi Asrama Mahasiswa Mahad Jamiah 21
IAIN PADANGSIDIMPUAN T.A 2016

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

d. Air harus memenuhi NI-3 pasal 10


e. Campuran ( aggregate ) untuk plester harus dipilih yang benarbenar bersih dan bebas dari segala macam kotoran, harus bersih
dan diayak dengan ayakan # 1,6 - 2,0 mm.
f. Sebelum diplester dinding harus disiram terlebih dahulu sehingga
mencapai kejenuhan.
g. Plesteran kedap air adalah plesteran dengan ukuran 1 Pc : 2 Ps
h. Plesteran biasa dengan adukan 1 Pc : 4 Ps adalah plesteran untuk
dinding batu bata.

3. Persyaratan Pelaksanaan

a. Seluruh plesteran pada dinding Batu bata dengan campuran


adukan 1 PC : 4 pasir, kecuali pada dinding Batu bata
semenraam/trasraam/rapat air.
b. Pada dinding Batu bata semenraam/rapat air, diplester dengan
campuran adukan 1 PC : 2 pasir (dilakukan pada bagian-bagian
yang ditentukan/ disyaratkan dalam detail Gambar Kerja).
c. Pada dinding bagian luar di plester dengan plesteran motif relief
d. Pasir pasang yang digunakan harus diayak terlebih dahulu dengan
mata ayakan seperti yang telah disyaratkan.
e. Material lain yang tidak terdapat dalam persyaratan diatas tetapi
dibutuhkan untuk penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam
bagian ini, harus bermutu baik dari jenisnya dan disetujui
Direksi/Konsultan Pengawas.
f. Semen portland yang dikirim kesite/lokasi kerja harus dalam
keadaan tertutup atau dalam kantong yang masih disegel dan
berlabel pabriknya, bertuliskan type dan tingkatannya, dalam
keadaan utuh dan tidak ada cacat.
g. Tebal plesteran 1,5 Cm dengan hasil ketebalan untuk dinding
finish sesuai dengan yang ditunjukkan dalam detail Gambar Kerja.
Ketebalan plesteran yang melebihi 2 Cm harus diberi kawat ayam
untuk membantu dan memperkuat daya lekat plesteran, pada
bagian pekerjaan yang diijinkan Direksi/Konsultan Pengawas.
h. Tebal plesteran masing - masing bidang setebal 1 s/d 1,5 cm
sehingga tebal dinding 1/2 batu tidak boleh lebih dari 15 cm.
i. Untuk mencapai tebal plesteran yang rata sebaiknya diadakan
pemeriksaan secara silang dengan menggunakan mistar kayu
panjang yang digerakkan secara horizontal dan vertikal.
CV. Irbie Nusa Consultant | Rehabilitasi Asrama Mahasiswa Mahad Jamiah 22
IAIN PADANGSIDIMPUAN T.A 2016

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

j.

Pertemuan antara plesteran dengan jenis pekerjaan yang lain,


dibuat naat (tali air) dengan lebar minimal 7 mm kedalaman 5
mm, kecuali bila ditentukan lain.
k. Kelembaban plesteran harus dijaga hingga pengeringan
permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindungi
dari terik panas matahari langsung dengan bahan penutup yang
bisa mencegah penyerapan air secara cepat.
l. Plesteran yang langsung berhadapan dengan matahari diusahakan
dihindarkan, sebelum pekerjaan plesteran tersebut dimulai harus
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
m. Semua bidang plesteran harus dipelihara kelembabannya selama
seminggu sejak permulaan plesterannya.

C. Torch Applied Waterproofing Membrane

1. Lingkup Pekerjaan
- Pekerjaan membrane kedap air dikerjakan di area yang telah
dijelaskan dalam gambar kerja.
2. Persyaratan Bahan
-

Waterproofing Membran Sika Bituseal T-130 SG

3. Persyaratan Pelaksanaan

a. Area yang akan dipasang membrane harus dibersikan sampai


bersih tidak kotor dan tidak ada sampah.
b. Sebelum memasang waterproofing membrane terlebih dahulu
dilakukan pelapisan dengan bahan primer bitumen dengan
menggunakan kuas, roller atau spray dan dibiarkan hingga kering
kira-kira 4-6 jam
c. Membrane diaplikasikan dengan metode torching (dibakar).
d. Membrane yang sudah dipanaskan harus ditekan dengan roller
untuk menghindari udara yang terjebak.
e. Beberapa detail yang harus diperhatikan:
Dalam pemasangan loose-laid system (longgar), ruas area
dibawah rembesan (pipa dll)
Upstand (bagian yang tegak vertikal) sepanjang 30 cm area
bawah tepi pengerjaan harus lengket sempurna.

CV. Irbie Nusa Consultant | Rehabilitasi Asrama Mahasiswa Mahad Jamiah 23


IAIN PADANGSIDIMPUAN T.A 2016

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

Upstands danflashing harus dipasang sekitar 1m memotong


memanjang dari sisi setiap roll.
Sambungan Overlap yang bertumpuk seharusnya antara 5
atau 10 hingga 15 cm dari sisi samping
Setelah lapisan membrane selesai dikerjakan maka untuk
melindungi lapisan tersebut dilakukan plesteran diatas
permukaan membrane 2- 3 cm atau yang diisyaratkan
dalam gambar kerja.
Pasal 4
PEKERJAAN PINTU
A. Lingkup Pekerjaan
-

Pekerjaan pintu meliputi pintu rumah tangga diatap bangunan.

B. Persyaratan Bahan yang digunakan

1. Kayu harus sesuai SNI 03-3527 1994, SNI 03 3233 1992, SN 03


3528 1994.
2. Kayu rangka pintu double triplek harus cukup kuat dan tua.
3. Kayu harus mempunyai texture yang sama, serat-serat lurus.
4. Kayu bebas dari retak-retakan, serangan jamur, pelapukan dan cacatcacat lain (mata bolong, bengkok, melintir dan sebagainya).
5. Kayu dijamin tidak akan retak, pecah, dan melengkung dalam ruangan
ber AC.
6. Kayu dipotong menurut ukuran, tegak lurus sesamanya menurut
gambar.
7. Bahan produksi Kayu dengan kualitas baik.
8. Bentuk profil sesuai shop drawing yang disetujui Pemberi
Kerja/Pengawas
9. Kayu yang digunakan harus di oven.

C. Pedoman Pelaksanaan

1. Sebelum pemasangan, penimbunan bahan ditempat pekerjaan harus


ditempatkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang baik,
tidak terkena cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan
kelembaban.
CV. Irbie Nusa Consultant | Rehabilitasi Asrama Mahasiswa Mahad Jamiah 24
IAIN PADANGSIDIMPUAN T.A 2016

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

2. Harus memperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klosklos, baut, angkur-angkur dan penguat lain yang diperlukan hingga
terjamin kekuatanya dengan memperhatikan/ menjaga kerapihan
terutama untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada lubang-lubang
atau cacat bekas penyetelan.
3. Bahan yang akan diproses perakitan harus diseleksi terlebih dahulu
sesuai dengan bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan,
kelengkungan, dan pewarnaan yang dipersyaratkan.
4. Material yang disimpan di lapangan (site) harus diatur sedemikian
rupa agar tidak terjadi kerusakan / cacat.
5. Semua pekerjaan dilaksankan dengan mengikuti pertunjuk gambar,
uraian dan syarat pekerjaan petunjuk Pemberi Tugas.
6. Pekerjaan ini memerlukan ketelitian dan keahlian khusus.

D. Aksesoris Pintu

1. Engsel pintu dipasang 2 (dua) buah dibagian atas dan bawah setiap
lembaran daun pintu.
2. Semua alat alat penggantung dan pengunci untuk daun pintu
dipakai buatan dalam negeri yang bermutu dan disetujui oleh Pejabat
Pembuat Komitmen / Konsultan Pengawas .
3. Kontraktor wajib memperlihatkan contoh terlebih dahulu untuk
dimintakan persetujuan Direksi atau Pemberi Tugas dan juga
pengawasa lapangan.
4. Apabila pada waktu pemasangan alat-alat tersebut tidak sesuai
dengan yang disyaratkan, maka Direksi berhak untuk menyuruh
bongkar kembali dan diganti dengan alat-alat yang disyaratkan atas
biaya Kontraktor.
5. Pasangan harus rapi dan dapat bekerja dengan baik.
Pasal 5
PEKERJAAN KERAMIK

A. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan lantai dan keramik adalah :
1. Pas. Keramik Lantai 20 x 20 cm
2. Pas. Keramik Dinding 20 x 25 cm

CV. Irbie Nusa Consultant | Rehabilitasi Asrama Mahasiswa Mahad Jamiah 25


IAIN PADANGSIDIMPUAN T.A 2016

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

B. Bahan yang digunakan


-

Lantai kerja terdiri dari campuran beton 1:3:5 dengan ketebalan 5 cm.
Sebelum dicor tanah urug harus diratakan agar ketebalan lantai kerja
merata keseluruh bagian dan dibersihkan dari kotoran dan sampah.
Semen portland harus memenuhi NI-8, SII 0013 81 dan ASTM C 15078A.
Pasir beton yang digunakan harus memenuhi PUBI 82 pasal 11 dan SII
0404-80
Air harus memenuhi persyaratan yang memenuhi dalam PUBI 82
pasal, AFNOR P18-303 dan NZS-3121/1974
Motif keramik pada lantai Kamar Mandi adalah Unpolish (permukaan
kasar).
Ukuran berdasarkan ukuran 20 x 20 cm dan 20 x 25 cm Keramik
produk dalam negeri terbaik.
Dinding Keramik Km/Wc keramik 20 x 25 cm adalah Polish
(permukaan Licin)

C. Persyaratan Pelaksanaan

1. Sebelum pekerjaan lantai keramik dilakukan pekerjaan timbunan


tanah, pasir urug, dalam ruangan harus sudah selesai 100%.
2. Diatas timbunan tanah dilakukan pekerjaan lapisan pasir urug setebal
minimal 5 cm kecuali ditentukan lain dalam Gambar Bestek.
3. Pasir urug yang dipakai harus benar-benar mempunyai susunan
butiran yang seragam.
4. Lapisan pasir urug harus dipadatkan sampai mencapai kepadatan yang
diinginkan dengan alat Stemper atau alat pemadat mekanik lain. Tidak
dibenarkan melakukan pemadatan secara manual.
5. Hasil pekerjaan lapisan pasir urug harus benar-benar rata dan elevasi
hal ini harus dibuktikan dengan pekerjaan Waterpassing.
6. Pekerjaan beton cor bawah lantai dengan campuran 1 Pc : 3 Ps : 6 Kr
dilakukan diatas lapisan pasir urug dengan ketebalan minimal 5 cm.
7. Permukaan hasil pekerjaan beton cor bawah lantai harus benar-benar
rata dan elevasi hal ini dibuktikan dengan pekerjaan Waterpassing.
8. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diwajibkan membuat shop
drawing mengenai pola Lantai dan harus mendapat persetujuan dari
Konsultan Pengawas.
9. Bahan keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air bersih
(tidak mengandung asam alkali).
10. Keramik yang akan dipasang harus dalam keadaan baik, tidak retak,
cacat ataupun bernoda.
CV. Irbie Nusa Consultant | Rehabilitasi Asrama Mahasiswa Mahad Jamiah 26
IAIN PADANGSIDIMPUAN T.A 2016

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

11. Pemotongan unit-unit keramik harus menggunakan alat pemotong


khusus sesuai persyaratan pabrik.
12. Untuk warna dan kualitas keramik yang akan di gunakan harus
mendapat persetujuan terlebih dahulu dari pemilik maupun konsultan
pengawas.
13. Bahan untuk memasang lantai harus memenuhi Standard Industri
Indonesia (SII).
14. Adukan perekat keramik dengan lantai dipakai campuran 1Pc : 3Ps dan
harus betul-betul padat/penuh agar tidak terdapat rongga-rongga
udara dibawah pasangan keramik yang dapat melemahkan konstruksi.
15. Sambungan antara keramik (nat) harus sama lebarnya, lurus dan diisi
dengan semen yang warnanya sesuai dengan warna keramik. Hasil
pemasangan akhir harus rata tidak bergelombang dan di cek dengan
menggunakan waterpass.
16. Pekerjaan yang telah selesai tidak boleh ada retak, noda dan cacatcacat lainnya. Apabila terjadi cacat pada lantai, maka bagian cacat
tersebut harus dibongkar sampai berbentuk bujur sangkar dan
dipasang kembali dengan yang baru dan harus rata dengan sekitarnya.
17. Pasangan keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan atau dicuci
sehingga bersih dari bekas-bekas semen yang dipakai sewaktu
memasang lantai.
18. Lantai keramik harus dipasang rapi, lurus, rata dan siku dan dipasang
sesuai contoh yang telah disetujui oleh direksi/Konsultan Pengawas.
Sebelum pemasangan keramik terlebih dahulu direndam dalam air
kemudian bagian bawah keramik diberi lapisan pasta semen yang
merata.
19. Pemasangan keramik memakai perekat spesi merupakan campuran
antara PC, pasir beton dengan perbandingan 1 : 2.
20. Permukaan lapisan keramik dibuat rata/waterpas. Kecuali pada lantai
ruangan-ruangan yang disyaratkan dengan kemiringan tertentu,
supaya diperhatikan mengenai kemiringan sesuai yang ditunjukkan
dalam gambar dan sesuai petunjuk Direksi /Konsultan Pengawas.

CV. Irbie Nusa Consultant | Rehabilitasi Asrama Mahasiswa Mahad Jamiah 27


IAIN PADANGSIDIMPUAN T.A 2016

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

Pasal 6
PEKERJAAN PENGECATAN
A.

Lingkup Pekerjaan :

B.

1. Cat Tembok
2. Cat Manie Kayu

C.

1. Cat kayu menggunakan cat kilat setara Bee Brand.


2. Cat tembok eksterior menggunakan cat setara Dulux

Bahan yang digunakan

Persyaratan Pelaksanaan

1. Seluruh bidang tembok luar, kayu, dicat (minimum 3 x lapis), warna


ditentukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
2. Sebelum pekerjaan cat dilaksanankan semua bidang dinding yang akan
dicat harus dalam kondisi kering dan di gosok, bidang yang rusak
(tidak rata) harus diratakan terlebih dahulu.
3. Sebelum pekerjaan pengecatan bidang kayu dan besi yang akan dicat
harus terlebih dahulu didempul dan diamplas hingga rata.
4. Dalam pemilihan warna cat harus mendapat persetujuan dari pemilik
maupun konsultan pengawas.
5. Pekerjaan cat kayu harus dilakukan lapis demi lapis dengan
memperhatikan waktu pengeringan jenis bahan yang digunakan.
Urutan pekerjaan sebagai berikut:

2 (dua) kali pengerjaan meni kayu.


1 (satu) kali lapis pengisi dengan plamur kayu
Penghalusan dengan amplas
Finishing dengan cat kayu sampai rata minimal 2 (dua) kali

6. Pengecatan dinding harus dilakukan menurut proses sebagai berikut :

Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus,


setelah itu dilap dengan kain basah hingga bersih.
Melapis dinding dengan plamur tembok, dipoles sampai rata.
Setelah betul-betul kering digosok dengan amplas halus dan dilap
dengan kain kering yang bersih.
CV. Irbie Nusa Consultant | Rehabilitasi Asrama Mahasiswa Mahad Jamiah 28
IAIN PADANGSIDIMPUAN T.A 2016

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

Pengecatan dengan cat tembok emulsi sampai rata, minimal 3 (tiga)


kali.
Pekerjaan cat tembok harus menghasilkan warna merata sama dan
tidak terdapat belang-belang atau noda-noda mengelupas.
Pasal 7
PEKERJAAN ALUMINIUM COMPOSITE PANEL

A.

B.

Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Alumunium Composite Panel (ACP)
bidang yang ditentukan oleh gambar kerja.

Persyaratan Bahan

dilakukan pada

1. Material utama panel adalah Alumunium Composite Panel (ACP)


ukuran standard 122 cm x 244 cm, tebal 4 mm dengan warna.

2. Alumunium Composite Panel (ACP) adalah hasil produksi pabrik

dengan kualitas terbaik dan harus mempunyai Merk Dagang.

Alucabon yang didatangkan kelokasi pekerjaan tidak boleh dalam


keadaan cacat dan rusak.

C.

Persyaratan Pelaksanaan.

1. Rangka alucabon adalah rangka alumunium besi kanal dan


hollow. Penggunaan rangka plafond dengan material baja ringan
anti karat harus dengan persetujuan Konsultan Supervisi. Cara
pemasangan rangka alucabon sesuai dengan Gambar Bestek atau

sesuai petunjuk Konsultan Supervisi.

2. Rangka alucabon harus dipasang pada dinding yang dijangkarkan


dengan baut atau paku sesuai dengan Gambar Bestek.

3. Hasil pemasangan alucabon harus menghasilkan permukaan akhir

yang rata dan tidak melendut. Sambungan alucabon 2mm-5mm

yang diisi dengan lem khusus sealant rubber silicon dengan


warna bening.

CV. Irbie Nusa Consultant | Rehabilitasi Asrama Mahasiswa Mahad Jamiah 29


IAIN PADANGSIDIMPUAN T.A 2016

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

Pasal 8
PEKERJAAN RELING
A.

B.

Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan reling dilakukan pada area selasar dan tangga yang
suadah ditentukan oleh gambar kerja.

Persyaratan Bahan

1. Material utama besi Hollow 5x5 Cm dan Hollow 4x2 Cm dengan


ketebalan 1,8 mm.

2. Besi Hollow yang digunakan adalah hasil produksi pabrik dengan


kualitas terbaik dan harus didatangkan kelokasi pekerjaan tidak

C.

boleh dalam keadaan cacat dan rusak.

Persyaratan Pelaksanaan.

1. Sebelum pemasangan, penyimpanan bahan ditempat pekerjaan


harus ditempatkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara
yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan terlindung dari
kerusakan dan kelembaban.
2. Harus memperhatikan semua sambungan dalam pengelasan,
hingga terjamin kekuatanya dengan memperhatikan/ menjaga
kerapihan terutama untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada
cacat bekas penyetelan.
3. Motif atau pola yang terpasang harus sesuai dengan yang
ditentukan dalam Gambar Kerja dengan memperhatikan ukuran,
bentuk motif.
4. Harus memperhatikan semua sambungan dalam pemasangan,
angkur-angkur dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin
kekokohan pemasangan.
5. Detail pada sambungan-sambungannya dengan material/bahan
lain harus disesuaikan dengan type ornamen yang akan terpasang.
6. Pemasangan reling yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan
dalam detail gambar termasuk posisi, bentuk dan ukurannya.
CV. Irbie Nusa Consultant | Rehabilitasi Asrama Mahasiswa Mahad Jamiah 30
IAIN PADANGSIDIMPUAN T.A 2016

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

7. Hasil pemasangan reling harus menghasilkan permukaan akhir


yang rata dan tidak melendut.
Pasal 9
PEKERJAAN ORNAMEN GRC

A.

B.

Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Ornamen GRC dilakukan pada bidang yang ditentukan
oleh gambar kerja.

Persyaratan Bahan

1. Material utama ornamen GRC (Glassfiber Reinforced Cement)


adalah beton pracetak

2. GRC (Glassfiber Reinforced Cement) adalah hasil produksi pabrik


dengan kualitas terbaik, yang didatangkan kelokasi pekerjaan
tidak boleh dalam keadaan cacat dan rusak.

C.

Persyaratan Pelaksanaan.

1. Sebelum pemasangan, penimbunan bahan ditempat pekerjaan


harus ditempatkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara
yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan terlindung dari
kerusakan dan kelembaban.

2. Harus memperhatikan semua sambungan dalam pemasangan,


baut, angkur-angkur dan penguat lain yang diperlukan hingga
terjamin kekuatanya dengan memperhatikan/ menjaga kerapihan
terutama untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada lubanglubang atau cacat bekas penyetelan.
3. Ornamen yang terpasang harus sesuai dengan yang ditentukan
dalam Gambar Kerja dan diperhatikan ukuran, bentuk motif.

4. Detail pada ornamen dan sambungan-sambungannya dengan


material/bahan lain harus disesuaikan dengan type ornamen yang
akan terpasang.

5. Persyaratan bahan yang dipergunakan harus memenuhi uraian


dan syarat-syarat dari pekerjaan ornament GRC serta memenuhi
ketentuan-ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.
CV. Irbie Nusa Consultant | Rehabilitasi Asrama Mahasiswa Mahad Jamiah 31
IAIN PADANGSIDIMPUAN T.A 2016

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

6. Konstruksi ornament GRC yang dikerjakan seperti yang


ditunjukkan dalam detail gambar termasuk bentuk dan
ukurannya.
7. Bahan yang akan diproses pabrikasi harus diseleksi terlebih
dahulu sesuai dengan bentuk toleransi ukuran, ketebalan,
kesikuan, yang dipersyaratkan.

8. Hasil pemasangan ornemen GRC harus menghasilkan permukaan


akhir yang rata dan tidak melendut.
Pasal 10
PEKERJAAN SANITASI

A.

Lingkup Pekerjaan

B.

1.
2.
3.
4.
5.
6.

C.

1. Pipa-pipa PVC yang digunakan Type AW dari beberapa ukuran, antara


lain diameter, 3/4, 3, dan 4.
2. Pipa diameter 3 untuk instalasi air kotor ke saluran pembuangan.
3. Pipa diameter 4 untuk instalasi tinja dari KM/WC ke septic tank.
4. Pipa diameter 3/4 digunakan untuk instalasi air bersih dari jaringan
pipa distribusi air bersih ke dalam KM/WC.
5. Sebagai alat sambung digunakn sock drat, elbow dan T yang sesuai
dengan spesifikasi dan ukuran bahan yang direkatkan dengan
mengunakan lem PVC.
6. Kran air yang digunakan material steinles steel local dengan mutu
terbaik.

Floor Drain
Kran Air
Pipa PVC 3/4" Type AW
Pipa PVC 3" Type AW
Pipa PVC 4" Type AW
Shower

Bahan yang digunakan

Persyaratan Pelaksanaan

1. Pelaksanaan secara umum mengacu kepada gambar detail dan


persyaratan yang standar, atau ditentukan lain sesuai keadaan
dilapangan.
CV. Irbie Nusa Consultant | Rehabilitasi Asrama Mahasiswa Mahad Jamiah 32
IAIN PADANGSIDIMPUAN T.A 2016

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

2. Pada dasarnya Kontraktor Pelaksana diwajibkan mengikuti sistim air


dan saluran buangan yang diterapkan dalam gambar rencana dan
buku spesifikasi ini, dimana bila terdapat ketidaksesuaian dilapangan,
Kontraktor Pelaksana diwajibkan meminta penjelasan / petunjuk
kepada pengawas lapangan.
3. Pengadaan dan pemasangan pipa-pipa air buangan / kotoran untuk
bangunan dari PVC atau sesuai dengan gambar rencana dan
spesifikasi teknik.
4. Untuk seluruh supply air bersih sampai ke fixture fixture unit
tersebut dari pipa PVC medium class sesuai dengan ukuran pada
gambar atau standart lain yang telah disetujui oleh pemberi tugas.
5. Fitting atau accessories pipa yang digunakan juga sama jenisnya
dengan pipa yang dipakai.
6. Tikungan / belokan vertikal / horizontal foupoelow (bend)
dilaksanakan sedemikian rupa sehingga sudut sambungan antara dua
pipa tidak boleh lebih besar dari pada sudut elbow yang paling kecil.
7. Semua pipa yang tampak maupun yang ditanam diharuskan diberi
lapisan pelindung, untuk yang ditanah dapat juga dilindungi dengan
lapisan aspal.
8. Pipa pipa yang belum disambungkan ke fixtures harus ditest dahulu
terhadap kebocoran kebocoran (test pressure).
9. Floor drain tersebut dari stainless steel, lubang diameter 3"
dilengkapi dengan syphon dan penutup berengsel. Floor drain
dipasang pada tempat tempat yang ditentukan pada gambar
rencana. Floor drain yang dipasang telah diseleksi dengan baik tanpa
cacat dan disetujui oleh pengawas lapangan.
10. Pada tempat tempat yang akan dipasang floor drain penutup lantai
harus dilubangi dengan rapi, dengan bentuk dan ukuran sesuai
ukuran floor drain.
11. Hubungan saringan metal dengan beton atau lantai menggunakan
perekat beton kedap air dan pada lapisan teratas 5 mm diisi dengan
lem khusus untuk itu. Floor drain terpasang dengan rapi, waterpas
dan bersih dari noda noda semen dan kotoran kotoran lainnya.
12. Mengadakan test untuk seluruh jaringan perpipaan sesuai dengan
yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknik.
13. Pengetesan yang tidak berhasil, segera diperbaiki kontraktor.
14. Mengadakan pemeliharaan / service selama masa pemeliharaan.
CV. Irbie Nusa Consultant | Rehabilitasi Asrama Mahasiswa Mahad Jamiah 33
IAIN PADANGSIDIMPUAN T.A 2016

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

Pasal 11
PEKERJAAN TEXT STAINLESS STEEL
A.

Lingkup Pekerjaan

B.

Pekerjaan text stainless steel merupakan pekerjaan finishing pada


kegiatan ini. Letak dan lokasi pemasangan text stainless steel diterangkan
dalam gambar kerja.

C.

1. Bahan yang digunakan huruf timbul stainless steel anti karat dengan
finishing mengkilap (efek cermin).
2. Bahan terbuat dari bahan berkelas dan berkualitas.

Bahan yang digunakan

Persyaratan Pelaksanaan.

1. Sebelum pemasangan, penyimpanan bahan ditempat pekerjaan harus


ditempatkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak
terkena cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.

2. Harus memperhatikan semua sambungan dalam pengelasan, hingga


terjamin kekuatanya dengan memperhatikan/ menjaga kerapihan
terutama untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada cacat bekas
penyetelan.
3. Motif atau pola yang terpasang harus sesuai dengan yang ditentukan
dalam Gambar Kerja dengan memperhatikan ukuran, bentuk motif.

4. Harus memperhatikan semua sambungan dalam pemasangan, angkurangkur dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekokohan
pemasangan.

5. Detail pada sambungan-sambungannya dengan material/bahan lain


harus disesuaikan dengan type ornamen yang akan terpasang.

6. Pemasangan text stainless steel yang dikerjakan seperti yang


ditunjukkan dalam detail gambar termasuk posisi, bentuk dan
ukurannya.

7. Hasil pemasangan text stainless steel harus menghasilkan permukaan


akhir yang rata dan tidak melendut.
CV. Irbie Nusa Consultant | Rehabilitasi Asrama Mahasiswa Mahad Jamiah 34
IAIN PADANGSIDIMPUAN T.A 2016

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

BAB IV
PENUTUP
Pekerjaan yang termasuk pekerjan Kontraktor Pelaksana tetapi tidak
diuraikan dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) harus dilaksanakan
oleh Kontraktor Pelaksana seperti izin membangun (IMB), seolah-seolah
pekerjaan tersebut telah di uraikan (Lumpsum) Kontrak agar tercapai
penyelesaian pekerjaan dengan hasil yang baik dan memuaskan serta dapat
diterima baik oleh Kuasa Pengguna Anggaran selaku pemberi tugas.
Medan,

2016

DISETUJUI OLEH :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
(PPK)

DIBUAT OLEH :
KONSULTAN PERENCANA
CV. IRBIE NUSA CONSULTANT

ASWADI LUBIS SE. MSi


NIP. 1953 0107 1999 03 1 002

MARDIANA
Direktris

CV. Irbie Nusa Consultant | Rehabilitasi Asrama Mahasiswa Mahad Jamiah 35


IAIN PADANGSIDIMPUAN T.A 2016

Anda mungkin juga menyukai