Anda di halaman 1dari 63

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

TUGAS SPA 5
STRUCTURE-CONTRUCTION AND UTILITY
(MIDDLE AND HIGH RISE FOR MIXED-USE)
STRUKTUR-KONTRUKSI Kategorisasi Bentuk Mixed-use Building Asa Dina Nurhida H03217003

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN PERSYARATAN DASARNYA

Kebutuhan/persyaratan dasar akan bentuk bangunan yang dipilih, berdasarkan:


1. OBYEK : Fungsi bangunan yang dipilih dilihat dari Permintaan pasar berdasarkan laporan penelitian (Pesaing, Ocupancy Rate dan Trend)
2. FISIK : Fungsi Bangunan dapat dilihat dari standar fungsi mixed-use building yang dipilih (Data Arsitek, Time Saver dll)
3. HUKUM: Peraturan setempat berdasarkan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

MACAM-MACAM PEMBAGIAN

BERDASARKAN KETINGGIAN : MULTI STOREY BUILDING


Bangunan bertingkat dimana terdiri dari ≥2 lantai, dengan 3 variasi ketinggian bangunan, yaitu:

Low-rise Building Medium-rise Building High-rise Building


Suatu tipe bangunan bertingkat dengan Suatu tipe bangunan bertingkat dengan Suatu tipe bangunan bertingkat dengan
ketinggian sampai dengan 6 lantai. Sirkulasi ketinggian 6-9 lantai. Sirkulasi menggunakan ketinggian diatas 9 lantai dan dilengkapi dengan
vertikal dilengkapi dengan tangga/elevator. lift/elevator. lift sebagai alat transportasi vertikal.

Jumlah Lantai
≥9

Jumlah Lantai
6 ≤9
Jumlah Lantai
2 ≤6
STRUKTUR-KONTRUKSI Kategorisasi Bentuk Mixed-use Building Asa Dina Nurhida H03217003

MACAM-MACAM PEMBAGIAN

BERDASARKAN BENTUK POINT BLOCK/


BANGUNAN TOWER BUILDING KOMBINASI
POINT BLOCK/TOWER
BUILDING
Bangunan dengan jumlah lantai
sedang sampai tinggi dengan LONG SPAN/SLAB BUILDING
jalur sirkulasi terletak di pusat
massa bangunan.
Catatan: Untuk bangunan
berbentuk Menara (tower),
jumlah ruang perlantainya
disesuaikan dengan KDB dan KLB

LONG SPAN/SLAB BUILDING


Bangunan dengan jumlah lantai
rendah sampai sedang dengan
jalur sirkulasi berada di tengah-
tengah antara jajaran unit-unit
hunian dan jalur sirkulasi
itu berupa lorong/koridor.
Catatan: Jumlah ruang
disesuaikan dengan fasilitas
layanan dan persyaratan
keamanan (jarak ke lif dan
tangga kebakaran, dilatasi dan
lain-lain).

KOMBINASI
Bangunan dengan perpaduan
antara point block/tower dan
slab.
STRUKTUR-KONTRUKSI Macam, syarat, dimensi, dan material struktur JASMINE REZA H03217007

SUB STRCTURE (PONDASI)


Fondasi adalah suatu bagian dari konstruksi bangunan yang mendukung seluruh beban bangunan dan meneruskan beban bangunan atas
(upper structure/super structure) ke dasar tanah yang cukup kuat mendukungnya.

MACAM-MACAM SUB STRUCTURE


Berdasarkan kedalaman letaknya, fondasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu
1. Fondasi Dangkal
2. Fondasi Dalam

1. Fondasi Dangkal (Shallow Foundation)


Adalah jenis fondasi yang dasarnya terletak tidak terlalu dalam dari permukaan tanah atas. Bangunan rumah tinggal dan gedung
bertingkat biasa dengan berat bangunan yang relatif tidak besar, cukup menggunakan fondasi dangkal.
Berdasar bentuknya fondasi dangkal digolongkan dalam 3 macam, yaitu

a. Fondasi Menerus
Dipasang di bawah seluruh panjang dinding bangunan dengan dimensi sama besar. Memiliki kedalaman 0,80-1,20 m dari permukaan
tanah.

Persyaratan fondasi menerus:


1. Sebaiknya tanah dasar fondasi merupakan tanah kering, padat, dan merata kekerasannya. Dasar fondasi lebih dalam 45 cm
2. Penampang melintang posisi harus simetris.
3. Harus dihindarkan penempatan fondasi pada sebagian tanah keras dan sebagian tanah lunak
4. Fondasi dibuat menerus pada kedalaman yang sama, mengelilingi bangunan tanpa terputus, dan mengikuti panjang denah.

Material yang digunakan untuk pembuatan fondasi menerus ada dua, yaitu
1. Batu kali
2. Batu bata
STRUKTUR-KONTRUKSI Macam, syarat, dimensi, dan material struktur JASMINE REZA H03217007

Dimensi:

Fondasi batu kali

Fondasi bata merah


STRUKTUR-KONTRUKSI Macam, syarat, dimensi, dan material struktur JASMINE REZA H03217007

b. Fondasi Setempat
dibuat pada bagian yg terpisah (di bawah kolom pendukung/kolom struktur, tiang, dsb), juga biasa digunakan pada konstruksi
bangunan kayu di daerah rawa-rawa.
Persyaratan fondasi setempat:
1. Jika tanahnya keras, mempunyai kedalaman > 1,5 meter
2. Fondasi dibuat hanya di bawah kolom
3. Masih menggunakan fondasi menerus sebagai tumpuan men-cor sloof, tidak digunakan untuk mendukung beban.
Material yang digunakan untuk pembuatan fondasi setempat berdasar bentuk fondasi, antara lain
1. Fondasi pilar, dari pasangan batu kali berbentuk kerucut terpancung.
2. Fondasi sumuran, dari galian tanah berbentuk bulat sampai kedalaman tanah keras, kemudian diisi adukan beton tanpa tulangan
dan batu-batu besar.
3. Fondasi umpak, dipakai untuk bangunan sederhana. Fondasi umpak dapat dibuat dari bahan-bahan sebagai berikut:
• Pasangan bata yg disusun bertangga;
• Pasangan batu kali;
• Cor beton tidak bertulang;
• Batu alam yang dibentuk menjadi

Dimensi:
STRUKTUR-KONTRUKSI Macam, syarat, dimensi, dan material struktur JASMINE REZA H03217007

c. Fondasi Rakit/Pelat
adalah sebuah pelat beton besar yang digunakan untuk menghubungkan permukaan (interface) antara satu atau lebih kolom di dalam
beberapa garis (jalur) dengan tanah dasar.

Persyaratan fondasi rakit/pelat:


1. Kekukuhan landasan tidak memenuhi kebutuhan, atau beban bangunan besar sehingga fondasi lajur menjadi lebar menjadi seluas
gedung.
2. Beban bangunan yang besar sudah dibagi seragam pada seluruh luas bangunan oleh struktur bangunan masif
3. Wilayah bangunan yang sering banjir dan fondasi pelat beton bertulang dilengkapi dinding kaki beton bertulang yang sekaligus
kedap air sehingga menghindari naiknya air dari bawah.

Material yang digunakan untuk pembuatan fondasi rakit/pelat ada dua, yaitu:
1. Kayu
2. Beton

1) Fondasi rakit kayu 2) Fondasi rakit beton

Dimensi:
STRUKTUR-KONTRUKSI Macam, syarat, dimensi, dan material struktur JASMINE REZA H03217007

2. Fondasi Dalam (Deep Foundations)


adalah jenis fondasi yang dipakai pada kedalaman lebih dari 6,00 m dari permukaan tanah, dasar fondasi ini terletak cukup dalam
dari permukaan tanah atas.
Fondasi dalam dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Fondasi Tiang Pancang


berupa tiang dari kayu, baja, atau beton bertulang ditanam ke dalam tanah dengan mesin pancang. Tiang-tiang di atasnya dirangkai
menjadi satu dengan pelat beton.

Persyaratan fondasi tiang pancang:


1. Tanah yang berada di bawah dasar bangunan tidak memiliki daya dukung yang cukup untuk memikul berat bangunan;
2. Daya dukung tanah yang cukup untuk memikul seluruh berat bangunan berada di kedalaman lebih dari 8 meter
STRUKTUR-KONTRUKSI Macam, syarat, dimensi, dan material struktur JASMINE REZA H03217007

a. Fondasi Sumur Beton (Bored Pile)


Adalah dengan membor tanah lebih dahulu sampai kedalaman rencana, setelah itu diberi cor beton. Sepertiga tinggi dari atas, diberi
tulangan baja sekeliling lubang untuk ikatan dengan tulangan kolom di atasnya.

Material yang digunakan pada fondasi bored pile:


1. Beton bertulang
2. Beton pra cetak
STRUKTUR-KONTRUKSI Macam, syarat, dimensi, dan material struktur FARIDA H73217027

Super Structure adalah penambahan ke atas dari struktur yang ada di atas 2. Balok adalah bagian dari struktur sebuah bangunan yang kaku dan dirancang
garis belakang. Istilah ini diterapkan pada berbagai macam struktur fisik untuk menanggung dan mentransfer beban menuju elemen-elemen kolom
penopang.
seperti gedung, jembatan, atau kapal.super truktur berupa kolom, balok,
Ada tiga macam jenis :
plat lantai bagian ini berada pada bagian badan bangunan yang mana 1. Balok kayu Persyaratan balok menurut PBBI
fungsinya sebagai penyalur gaya di dalam bangunan 2. Balok Baja 1971.N.I – 2 hal. 91
3. Balok Beton

Bagian Super Struktur Balok Kayu Balok Beton


Kolom merupakan bagian dari super struktur yang terletak diatas
sloef. Kolom berfungsi sebagai penyalur gaya dari beban yang
berasal dari atap, ringbalok,dinding. Struktur dalam kolom dibuat Pada bnagunan
dari besi dan beton. Keduanya merupakan gabungan antara middle dan
material yang tahan tarikan dan tekanan. high rise
Menurut SNI -03-2847-2002 ada empat ketentuan: menggunakan
• Kolom harus di rencanakan untuk memikul beban aksial beton balok
terfaktor yang bekerja pada semua lantai atau atap yang di
tinjau. Balok Baja
• Pada konstruksi rangka atau struktur menerus pengaruh dari
adanya beban tak seimbang pada lantai atau atap terhadap Balok terbagi menjadi beberapa jenis:
kolom luar atau dalam harus diperhitungkan. Perletakan sederhana: perletakan balok dapat berotasi dan tidak memikul
• Dalam perhitungan momen akibat gravitasi yang bekerja pada momen
kolom , ujung ujung terjauh kolom dapat dianggap jepit, Double Over Hanging: balok sederhana dengan kedua ujung melebihi titik
selama ujung-ujung tersebutmenyatu (monolit) dengan perletakan
komponen struktur lainya Fixed: balok dengan perletakan jepit di kedua ujungnya yang dapat memikul
momen
Balok Menerus: Balok yang mempunyai lebih dari dua perletakan
Over Hanging: balok sederhana dengan salah satu ujungnya melebihi titik
perletakan
Kantilever: balok dengan satu perletakan jepit
Trussed: balok diperkuat dengan menambahkan kabel atau batang besi untuk
membentuk rangka.
STRUKTUR-KONTRUKSI Macam, syarat, dimensi, dan material struktur FARIDA H73217027

3. Plat Lantai merupakan sebuah Sistem plat lantai :


bidang datar yang lebar
biasanya mempunyai arah
horizontal dengan permukaan
bawah dan atasnya sejajar atau
mendekati sejajar.

Sistem lantai Grid (Waffle


system): mempunyai
Sistem lantai flat slab: balok-balok yang saling
pelat beton bertulang
bersilangan dengan jarak
yang langsung ditumpu Sistem plat dan balok: Sistem pelat yang relatif rapat, dengan
oleh kolom-kolom tanpa lantai ini terdiri dari slab menerus
adanya balok-balok. pelat atas yang tipis.
yang ditumpu oleh balok-balok
monolit, yang umumnya
ditempatkan pada jarak 3,0m
hingga 6,0 m. Sistem ini banyak
dipakai, kokoh dan sering dipakai
untuk menunjang sistem pelat
Persyaratan pelat menurut PBBI 1971.N.I-2 hal 89 sebagai berikut: lantai yang tidak beraturan.
1. Pelat pelat di mana tulangan pokoknya hanya berjalan dalam
satu arah maka tegak lururs pada tulangan pokok tersebut
harus di pasang tulangan pembagi.
2. Pada pelat-pelat yang dicor setempat, diameter dari batang
tulangan pokok dari jenis baja lunak dan baja sedang harus
diambil minimum 8 mm dan dari tulangan pembagi minimum
diameter 6 mm. dalam penggunaan batang tulangan dari jenis
baja keras diameter dari batang tulangan pokok diambil
minimum 5 mm dan dari tulangan pembagiminimum 4 mm.
Ketebalan plat lantai ditentukan oleh :
1. Besar lendutan yang diijinkan
2. Lebar bentangan atau jarak antara balok-balok pendukung3. Pelat Satu Arah: Pelat satu arah
Bahan konstruksi dan plat lantai Berdasarkan aksi strukturalnya, dapat di-disain dengan Pelat Dua Arah: Sistem pelat dua
pelat dibedakan menjadi empat (Szilard, 1974) menggunakan disain untuk balok, arah dapat terjadi pada pelat
1. Pelat kaku dengan lebar 1 unit lebar (per m’ tunggal maupun menerus, asal
2. Membran lebar) dalam arah sisi pendek. perbandingan panjang bentang
3. Pelat flexible
kedua sisi memenuhi.
4. Pelat tebal
STRUKTUR-KONTRUKSI Macam, syarat, dimensi, dan material struktur FARIDA H73217027

Konstrusi plat lantai berdasarkan materialnya:


 Plat Lantai kayu
Ukuran umum
a) Lebar papan : 20-30 cm
b) Tebal Papan : 2-3cm
c) Jarak balok-balok pendukung :60-80cm
d) Ukuran balok :8/12,8/14,10/14
e) Bentangan :3-3,5m
Balok-balok kayu ini dapat diletakan diatas pasangan bata 1 batu atau di topang
oleh balok beton
Penggunaan plat lantai kayu hanya untuk konstruksi sederhana dengan beban
ringan

3. Plafond atau sering disebut juga langit-langit merupakan bidang atas


bagian dalam dari ruangan bangunan .
Macam-macam plafond:
• Plafond triplek
• Plafond gypsum
• Plafond kayu atau lambersering
• Plafond metal ( tin ceiling)
• Plat Lantai beton Bagian-bagian dari konstruksi plafond:
Syarat yang tercantum dalam buku SNI Beton 1991: • Balok induk yang dipasang dengan kuda-kuda
a) Plan lantai harus mempunyai tebal sekurang-kurangnya12cm, • Balok anak ukuran lebih kecil dari balok induk dipasang bersilang
sedanguntuk plat atap sekurang-kurangnya 7 cm. dengan balok induk
b) Harus diberi tulangan silang dengan diameter minimum 8mm dari baja • Balok pembagi ukuran bias sama dengan balok anak di pasang bersilang
lunak atau baja sedang dengan dengan balok anak
c) Pada plat lantai yang tebalnya dari 25cm harus dipasang tulangan
rangkap atas bawah
d) Jarak tulangan pokok yang sejajar tidak kurang dari 2,5cm dan tidak
lebih 20 cm
e) Semua plat harus terbungkus lapisan beton setebal minimum 1cm
f) Bahan beton untuk plat harus dibuat dari campuran 1pc:1,5pc:2,5pc+air
Plafond Gypsum
secukupnya.

Plafond Triplek
STRUKTUR-KONTRUKSI Macam, syarat, dimensi, dan material struktur ANIM NUR KHOFIFA H73217023

Jenis-jenis tangga menurut strukturnya :


a. Tangga Plat
Tangga dengan faktor pendukung berupa plat (biasanya berupa plat beton
bertulang). Diatas tangga plat tangga yang miring ini terdapat anak tangga.
b. Tangga Balok
Tangga dengan struktur pendukung berupa balok (dapat berupa balok beton
bertulang, kayu atau baja profil)
c. Tangga kantilever
Anak-anak tangga berupa kantilever yang terjepit salah satu ujungnya di
dalam dinding atau balok.
Plafond Kayu Plafond Metal Persyaratan pembuatan tangga adalah sebagai berikut :
1. Lebar tangga dan bordes memenuhi kebutuhan
2. Panjang tangga cukup, sehingga dapat memberikan aantrede optrede yang
proporsional, aman dan nyaman.
3. Sandaran yang cukup kuat dan aman
4. Memenuhi persyaratan struktural.

4. Tangga merupakan suatu komponen struktur yang terdiri dari plat, bordes
dan anak tangga yang menghubungkan satu lantai dengan lantai di atasnya.
Tangga mempunyai bermacam-macam tipe, yaitu:
tangga dengan bentangan arah horizontal
tangga dengan bentangan ke arah memanjang
tangga terjepit sebelah (Cantilever Stairs) atau ditumpu oleh balok tengah
tangga spiral (Helical Stairs)
tangga melayang (Free Standing Stairs)
Terdapat tangga baja dan tangga beton
Bagian-Bagian struktur tangga :
1. Ibu Tangga
2. Anak Tangga
STRUKTUR-KONTRUKSI Macam, syarat, dimensi, dan material struktur ANIM NUR KHOFIFA H73217023

1. Atap adalah bagian paling atas dari suatu bangunan, yang melindungi
5. Dinding Geser (shear wall) adalah suatu struktur balok kantilever tipis gedung dan penghuninya secara fisik maupun metafisik(
yang langsing vertikal, untuk digunakan menahan gaya lateral. Biasanya mikrokosmos/makrokosmos.
dinding geser berbentuk persegi panjang, Box core suatu tangga, elevator Permasalhan atap tergantung luas ruang yang harus dilindungi, bentuk dan
atau shaft lainnya. Dan biasanya diletakkan di sekeliling lift, tangga atau konstruksi yang dipilih dan lapisan penutupnya. Struktur atap terbagi
shaft guna menahan beban lateral tanpa mengganggu penyusunan ruang menjadi rangka atap dan penopang rangka atap.
dalam bangunan.
Bentuk atap
Dinding struktural yang umum
digunakan pada gedung tinggi
adalah dinding geser kantilever
dan dinding geser berangkai.
Berdasarkan SNI 03-1726-2002
(BSN, 2002), dinding geser
beton bertulang kantilever
adalah suatu subsistem struktur Atap perisai Atap pelana Dak beton bertulang
gedung yang fungsi utamanya
adalah untuk memikul beban
geser akibat pengaruh gempa
Jenis dinding geser berdasarkan variasi
rencana.
Penempatan dinding geser ada 2 macam :
susunan dinding geser dalam denah dibagi
Dinding geser sebagai dinding tunggal atas :
Dinding geser yang disusun membentuk core 1.Dinding geser sebagai dinding eksterior
(inti) 2.Dinding geser sebagai dinding interior
3.Dinding geser simetri
4.Dinding geser asimetri
5.Dinding geser penuh selebar banguan Atap geriji Atap joglo
6.Dinding geser hanya sebagian dari lebar
bangunan
Balok

Kolom

Tangga

Dinding Pondasi Plat Lantai


STRUKTUR-KONTRUKSI Macam, syarat, dimensi, dan material struktur LAZUARDI IMAN H03217009

Sistem rangka Dinding geser (shear wall)


2. Rigid frame structural system
1. Braced frame structural system -Dalam struktur rangka kaku, balok dan kolom dibangun
-Rangka penguat adalah rangka vertikal kantilever secara monolitik untuk menahan momen yang dibebani
yang menahan beban lateral terutama anggota karena beban.
diagonal yang bersama-sama dengan balok -Keunggulan rangka kaku antara lain kemudahan
penopang, membentuk "jaring" rangka vertikal, konstruksi, pekerja dapat mempelajari keterampilan
dengan kolom yang berfungsi sebagai "tali". konstruksi dengan mudah, membangun dengan cepat,
-Anggota penguat menghilangkan tekukan pada dan dapat dirancang secara ekonomis.
balok dan kolom. -Bentang balok maksimum adalah 12,2m dan balok
-Ini digunakan dalam konstruksi baja bentang yang lebih besar akan mengalami defleksi
-Sistem ini cocok untuk bangunan bertingkat lateral
dalam kisaran ketinggian rendah hingga -Bangunan 20 sampai 25 lantai dapat dibangun dengan
menengah. menggunakan sistem rangka ini.
-Efisien dan ekonomis untuk meningkatkan -Kerugiannya adalah self-weight tertahan oleh aksi dari
kekakuan lateral dan ketahanan sistem rangka frame yang kaku.
kaku.
-Keuntungan luar biasa dari rangka penopang 3. Shear wall system
adalah, rangka ini dapat berulang-ulang menaiki - Ini adalah dinding vertikal kontinu yang
ketinggian bangunan dengan desain dan fabrikasi dibangun dari beton bertulang atau
yang ekonomis. dinding pasangan bata.
- Dinding geser menahan gravitasi dan beban
lateral, dan berfungsi sebagai balok kantilever
dalam yang sempit.
- Sistem dinding geser cocok untuk hotel dan
bangunan tempat tinggal di mana
perencanaan berulang lantai demi lantai
memungkinkan dinding disambung secara
vertikal.
- Ini dapat berfungsi sebagai insulator akustik
dan api yang sangat baik antara kamar dan
apartemen.
- Sistem struktur dinding geser dapat ekonomis
hingga struktur bangunan 35 lantai.
STRUKTUR-KONTRUKSI Macam, syarat, dimensi, dan material struktur LAZUARDI IMAN H03217009

4. Wall-frame system (dual system) 5. Flat plate and flat slab structural system
- Ini terdiri dari dinding dan bingkai yang berinteraksi •Sistem ini terdiri dari pelat (datar atau pelat) yang
secara horizontal untuk memberikan sistem yang lebih dihubungkan ke kolom (tanpa menggunakan balok).
kuat dan kaku. •pelat datar adalah sistem rangka beton bertulang dua
- Dinding biasanya kokoh (tidak berlubang oleh arah yang memanfaatkan pelat dengan ketebalan
bukaan) dan dapat ditemukan di sekitar tangga, poros seragam, bentuk struktur paling sederhana.
elevator, dan / atau di sekeliling bangunan. •Pelat datar adalah sistem struktur bertulang dua arah
- Dinding mungkin memiliki efek positif pada kinerja yang mencakup panel drop atau kolom utama pada kolom
rangka seperti dengan mencegah runtuhnya lantai yang untuk menahan beban yang lebih berat dan dengan
lembut. demikian memungkinkan bentang yang lebih panjang.
- Sistem rangka dinding cocok untuk bangunan dengan •Resistensi lateral bergantung pada kekakuan lentur
jumlah lantai berkisar antara 40-60 lantai yang lebih komponen dan koneksinya, dengan pelat yang sesuai
besar dari pada rangka geser atau rangka kaku secara dengan gelagar rangka kaku.
terpisah. •Cocok untuk membangun hingga 25 lantai.
- rangka penahan dan rangka baja kaku memberikan
keuntungan yang sama dari interaksi horizontal.
H0321701
STRUKTUR-KONTRUKSI Struktur & Konstruksi Penanganan Gempa Nur Arif Thoriqo
5

SNI 1726:2019
(Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan nongedung )

Persyaratan Dasar dalam Desain Seismik Struktur Bangunan Gedung, antara lain :
• Struktur bangunan gedung terdiri dari struktur atas dan bawah. Struktur atas adalah bagian dari struktur bangunan gedung yang
berada di atas muka tanah. Struktur bawah adalah bagian dari struktur bangunan gedung yang terletak di bawah muka tanah, yang
dapat terdiri dari struktur basemen, dan/atau struktur fondasinya.
• Struktur bangunan gedung harus memiliki sistem pemikul gaya lateral dan vertikal yang lengkap, yang mampu memberikan
kekuatan, kekakuan, dan kapasitas disipasi energi yang cukup untuk menahan gerak tanah seismik desain dalam batasan-batasan
kebutuhan deformasi dan kekuatan perlu.
• Gerak tanah seismik desain harus diasumsikan terjadi pada sebarang arah horizontal struktur bangunan gedung.
• Kecukupan sistem struktur harus ditunjukkan melalui pembuatan model matematik dan pengevaluasian model tersebut untuk
pengaruh gerak tanah seismik desain.
• Gaya seismik desain, dan distribusinya di setinggi struktur bangunan gedung, harus ditetapkan berdasarkan salah satu prosedur
yang sesuai dalam 0, dan gaya dalam serta deformasi yang terkait pada komponen struktur tersebut harus ditentukan.
• Prosedur alternatif yang disetujui tidak boleh dipakai untuk menentukan gaya seismik dan distribusinya, kecuali bila gaya-gaya
dalam dan deformasi yang terkait pada komponen strukturnya ditentukan menggunakan model yang konsisten dengan prosedur
yang diadopsi.
• Fondasi harus didesain untuk menahan gaya yang dihasilkan dan mengakomodasi pergerakan yang disalurkan ke struktur dan
fondasi oleh gerak tanah seismik desain. Sifat dinamik gaya, gerak tanah yang diperkirakan, dasar desain untuk kekuatan dan
kapasitas disipasi energi struktur, serta sifat dinamik tanah harus disertakan dalam penentuan kriteria desain fondasi.

Desain tahan gempa dimaksudkan untuk mencapai dua tujuan:


• Melindungi kehidupan manusia dan batasi kerusakan bangunan.
H0321701
STRUKTUR-KONTRUKSI Struktur & Konstruksi Penanganan Gempa Nur Arif Thoriqo
5

SNI 1726:2019
(Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan nongedung )

Macam – Macam Sistem Rangka Struktur dalam Desain Seismik Struktur Bangunan Gedung.
Sistem rangka struktur harus juga memenuhi persyaratan sistem spesifik sesuai pasal-pasal berikut ini. Antara
lain :
• Sistem ganda
Untuk sistem ganda, rangka pemikul momen harus mampu memikul paling sedikit 25 % gaya seismik desain.
Tahanan gaya seismik total harus disediakan oleh kombinasi rangka pemikul momen dan dinding geser atau
rangka bresing, dengan distribusi yang proporsional terhadap kekakuannya
• Sistem kolom kantilever Sistem ganda
Sistem kolom kantilever diizinkan untuk digunakan seperti ditunjukkan dalam Tabel 12 dan bagian berikut ini.
Kuat aksial perlu pada elemen-elemen kolom kantilever individu, dengan meninjau hanya kombinasi beban yang
menyertakan pengaruh beban seismik saja, tidak boleh melebihi 15 % kuat aksial kolom yang tersedia, termasuk
pengaruh kelangsingan. Fondasi dan elemen lainnya yang digunakan untuk menyediakan tahanan guling di dasar
elemen kolom kantilever harus didesain untuk memikul pengaruh beban seismik termasuk faktor kuat lebih
sesuai 0.
• Struktur tipe bandul terbalik
Tanpa memperhatikan sistem struktur yang dipilih, struktur tipe bandul terbalik yang didefinisikan dalam pasal 0 Sistem kolom kantilever

harus sesuai dengan pasal ini. Kolom pendukung atau pilar struktur tipe bandul terbalik harus didesain terhadap
momen lentur yang dihitung di dasar kolom yang ditentukan dengan menggunakan prosedur 0, dan bervariasi
secara seragam hingga momen di puncak yang besarnya sama dengan setengah momen lentur yang dihitung di
dasar kolom.
H7321704
STRUKTUR-KONTRUKSI Struktur & Konstruksi Penanganan Gempa Abdullah Indra Pratama
7

SNI 1726:2019
(Ketahanan Gempa untuk Rumah dan Gedung) “ Perbedaan dari 3 sruktur tersebut adalah pendetailannya ”

Kriteria umum bangunan gedung tahan gempa Setelah 5 syarat terpenuhi, barulah ditentukan sistem struktur penahan gempa apa
• Menentukan pengaruh gempa rencana juga berbagai yang di gunakan.
bagian dan peralatannya secara umum. Terdapat 3 sistem penahan gempa :
• Gempa rencana ditetapkan menjadi gempa dengan • SRPMB (Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa) Pasal 18.3 SNI 2847:2019
kemungkinan terlewati besarnya sepanjang umur • SRPMM (Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah) Pasal 18.4 SNI 2847:2019
struktur bangunan 50 tahun adalah 2%. • SRPMK (Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus) Pasal 18.6-8 SNI 2847:2019

1 Faktor keutamaan gempa & Kategori risiko struktur 3 Parameter percepatan spectral desain
• Tentukan kategori risiko di Tabel 3 (Hal. 24) fungsi • Menghitung persamaan Sds dan Sd1 sesuai Pasal 6.3 hal. 35
bangunan sebagai apa? Kantor, bioskop, kantor?
• Dari Kategori resiko Didapatkan nilai faktor keutamaan
4 Kategori Desain Seismik
gempa (Ie) (Tabel 4 Hal. 25)
• Dari nilai Sds, dipilih kategori risiko yg memenuhi nilai
• Pengaruh gempa rencana x Faktor keutamaan (Ie)
tersebut di Tabel 8 & 9 hal. 37 (Terdapat risiko A, B, C dan D
menandakan kondisi tanahnya)
2 Wilayah gempa dan respons spektrum
• Mencari nilai parameter Ss (percepatan batuan dasar pada 5 Ketentuan pembebanan
periode pendek) dan S1 (percepatan batuan dasar pada • SNI 2847:2019 Persyaratan beton structural
perode 1 det) (Gambar Hal. 233-234) • SKBI-1987 Pedoman perencanaan pembenanan rumah &
• Mencari nilai Fa & Fv di Tabel 6 & 7 (Hal. 34) gedung
• Menghitung persamaan Sms dan Sm1 (Parameter respons • Terdapat beban mati, hidup, gempa, angin dan hujan
spectrum percepatan pada periode masing2) • Gunakan kombinasi pembebanan
H7321704
STRUKTUR-KONTRUKSI Struktur & Konstruksi Penanganan Gempa Abdullah Indra Pratama
7

1 SRPMM

Detail Balok Detail Kolom Detail Pelat


H7321704
STRUKTUR-KONTRUKSI Struktur & Konstruksi Penanganan Gempa Abdullah Indra Pratama
7

2 SRPMK

Detail Balok

Detail Kolom
STRUKTUR-KONTRUKSI Struktur Kolam Renang Hafid Achmady Brahmantya H03217005

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN PERSYARATAN DASARNYA

Kebutuhan/persyaratan dasar akan Kolam Renang, berdasarkan:


-Ukuran SNI untuk Kolam Renang Kompetisi secara garis besar setidaknya panjang 50 meter, lebar 25 meter dengan kedalaman kolam
1.35meter hingg 2 meter
-Untuk kolam renang umum tidak dapat disandarkan akan standar nasional maupun internasional. setidaknya memiliki panjang 25 meter
lebar 12.5 meter dengan kedalaman 1.35 hingga 1.6 meter. biasanya disebut dengan kolam renang semi olympic
-Untuk kolam renang seperti di lingkungan rumah ataupun di apartemen atau penthouse, terdapat standar tersendiri dengan tidak
mengikuti acuan seperti diatas

MACAM-MACAM PEMBAGIAN

Macam-Macam Kolam Renang

Single Pool Divided Pool Group of Pool


STRUKTUR-KONTRUKSI Struktur Kolam Renang Hafid Achmady Brahmantya H03217005

MACAM-MACAM PEMBAGIAN

Macam-Macam Kolam Renang

Indoor Outdoor Mixed

Tipe Indoor, dapat diterapkan Tipe Outdoor, sangat sering


Tipe Mixed, gabungan antara indoor
apabila memiliki lahan terbatas dijumpai apabila menyewa villa
dan outdoor sehingga memiliki
Dapat dibuat sejajar dengan ground maupun di tempat wisata.
kesan yang berbeda, untuk kolam
dengan lantai dasar atau pada Biasanya dibuat dengan menyatu
jenis ini yang perlu diperhatikan
bangunan high rise dengan lingkungan sekitarnya
ialah maintenance dan struktur
Kekurangannya berada pada biaya hingga disebut dengan istilah
penunjang yang lumayan rumit
dan maintenance fee lainnya Concrete Environment
dalam perhitungan bebannya
sehingga akan cocok dengan
bangunan disekililinya juga dengan
lingkungan hijaunya
STRUKTUR-KONTRUKSI Struktur Kolam Renang Hafid Achmady Brahmantya H03217005

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN PERSYARATAN DASARNYA

Kebutuhan/persyaratan dasar akan Kolam Renang, berdasarkan:


1. Mutu Beton
Dalam Pembetonan yang standar untuk Kolam Renang dapat digunakan mutu beton K-225
Namun untuk rekomendasi menggunakan mutu beton K-300

MACAM-MACAM PEMBAGIAN

Macam-Macam Kolam Renang : Berdasarkan Jenis Flow B. Sistem kolam renang Overflow
System kolam renang Overflow adalah system sirkulasi dimana air dalam kolam
A. Sistem kolam renang Skimmer Box
renang akan meluap atau melimpah
Sistem kolam renang skimmer box adalah system sirkulasi
Air kolam yang melimpah akan tumpah kedalam saluran yang berada di sisi luar
kolam renang dimana air berada di bawah bibir kolam
kolam renang yang biasa disebut Gutter Overflow. Dalam System Overflow
renang. System ini menguntungkan bagi pemilik kolam
diperlukan adanya Balancing Tank.
renang yang tidak memiliki lahan yang luas karena tidak
Jadi, air kolam renang yang melimpah masuk kedalam Balancing Tank melalui pipa
perlu membangun balancing tank dan selokan.
dari Gutter Overflow lalu air kolam renang dari Balancing Tank tersebut dihisap
masuk ke dalam Pompa lalu masuk kedalam Sand Filter dan air balik lagi masuk
kedalam kolam renang melalui Inlet Fitting yang telah dipasang begitu seterusnya.
STRUKTUR-KONTRUKSI Struktur Kolam Renang Hafid Achmady Brahmantya H03217005

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN PERSYARATAN DASARNYA

Kebutuhan dasar akan Kolam Renang, berdasarkan Pembesian dan struktur:

Kebutuhan besi kolam dengan jarak pembesian 15 cm


Dalam 1 m2 terdapat besi beton sepanjang 28m
28m x berat besi permeter
28 m x (0,006165 kg x D x D

Kebutuhan besi kolam dengan jarak pembesian 20 cm


Dalam 1 m2 terdapat besi beton sepanjang 20m
20m x berat besi permeter
20 m x (0,006165 kg x D x D

Contoh besi D-10mm dengan pembesian 15 cm


28 m x (0,006165 kg x 10 x 10
17,262kg/m2 ditambah faktor kehilangan sebanyak 5% Contoh potongan sederhana

Contoh Potongan
Ground level Pool
Sistem Konstruksi Cor serta Bekisting
Hafid Hidayatullah

Infinity Pool
Abdulloh K. D. H03217001

Infinity Pool
• Kolam tanpa batas adalah sebuah kolam renang atau kolam tembus pandang,
dimana air mengalir pada satu tepi atau lebih, menghasilkan efek visual air
tanpa batas. Kolam semacam itu sering dirancang agar tepian tampak
menyatu dengan wilayah perairan yang lebih besar seperti samudera atau
langit.
Abdulloh K. D. H03217001

Struktur
Struktur yang digunakan pada
Infinity Poll sama seperti pada
kolam renang pada umumnya.
Namun Karena letaknya yang
berada di kemiringan maka
dibutuhkan pondasi yang kuat
untuk menopang kolam renang
infinity ini.

Selain itu juga pada infinity


Pool harus menyiapkan catch
basin yaitu cekungan di
pinggiran kolam yang posisinya
lebih rendah daripada kolam
yang gunanya untuk menampung
luapan air dari kolam renang ini.
Abdulloh K. D. H03217001

Roof Garden
Abdulloh K. D. H03217001

Roof Garden

• Pengembangan taman atap modern (roof garden atau atap hijau) adalah
sebuah fenomena yang relatif baru. Roof garden teknologi pertama kali
dikembangkan di Jerman pada tahun 1980-an yang kemudian menyebar
ke negara-negara Eropa lainnya seperti Swiss, Belanda, Austria Inggris,
Italia, Perancis, dan Swedia. Bahkan saat ini, diperkirakan 10% dari
semua bangunan di Jerman memiliki taman atap. Selain Jerman, Austria
(Linz kota) telah mengembangkan sebuah proyek taman atap sejak tahun
1983, serta Swiss mulai intensif mengembangkan taman atap sejak tahun
1990.
Abdulloh K. D. H03217001

Jenis-Jenis Roof Garden


• Ekstensif Roof Garden
Untuk vegetasi lunak seperti semak, perdu serta rumput. Dengan bobot yang
ringan, maka media tanam juga lebih tipis yaitu 15cm.
• Intensif Roof Garden
Untuk vegetasi keras seperti pohon tinggi. Bobot lebih berat sehingga akar akan
lebih besar dan dalam, maka dibutuhkan media tanam hingga ketebalan 1,5m.

Ekstensif Roof Garden Intensif Roof Garden


Abdulloh K. D. H03217001

Struktur Extensif Roof Garden

Jenis green roof


ekstensif dilakukan
apabila struktur
atap tidak mendukung
beban yang terlalu
berat. Beban dari green
roof ekstensif dengan
tebal tanah maksimal
5cm berkisar antara 100
– 150 kilogram per
meter persegi. Manfaat
dari green roof ekstensif
ini adalah melindungi
atap dari paparan
langsung panas, sinar
ultraviolet, dan hujan.
Abdulloh K. D. H03217001

Struktur Intensif Roof Garden


Green Roof yang
mampu menampung
berbagai jenis tanaman
baik kecil maupun
besar, memiliki ukuran
yang luas dengan
struktur bangunan
yang besar dan kuat.
Intensive green roof
banyak digunakan
pada bangunan
pencakar langit serta
dapat dimanfaatkan
sebagai sarana
rekreasi.
Feryan Eko Kristianto H73217029

1. Lapisan sub-struktur: merupakan lapisan utama atap, misalnya dak beton.


Faktor paling penting dari lapisan sub-struktur adalah kekuatannya, mengingat
lapisan ini akan menjadi dasar bagi green roof ataupun roof garden.
2. Lapisan vapour barrier: merupakan lapisan yang menjaga supaya uap dari sub-
struktur atap tidak merusak lapisan-lapisan diatasnya. Biasanya terbuat dari
plastik polyethylene
3. Lapisan insulasi panas: merupakan lapisan yang menjaga supaya panas dari
green roof tidak masuk ke bangunan. Bahan yang kami gunakan adalah
polyurethane foam sheet yang memiliki karakter insulasi panas yang baik
4. Lapisan waterproofing dan root barrier: merupakan lapisan anti air untuk
melindung sub-struktur atap. Sistem kami menggunakan AUSTROPLAN FPO
produsi AGRU, Austria sebagai lapisan anti air. AUSTROPLAN FPO juga berfungsi
sebagai root barrier, atau penahaman akar tanaman, supaya akar tanaman yang
tumbuh tidak merusak struktur atap
5. Lapisan draincomposite dan filtrasi: draincomposite berfungsi untuk
memberikan ruang gerak bagi air yang turun dari tanah. Ruang gerak ini
penting supaya air yang berlebihan dapat langsung disalurkan menuju drainase
atau pipa pembuangan. Sementara itu filtrasi berfungsi untuk menahan supaya
tanah yang basah terkena air tidak mengalami erosi dan larut ke saluran
drainase. Kami menggunakan AGRUDRAIN sebagai lapisan draincomposite dan
filtrasi dalam sistem AGRYA Green Roof-Garden.
6. Lapisan substrat / tanah: merupakan lapisan tempat vegetasi tumbuh. Jenis dan
ketebalan tanah yang digunakan bervariasi, tergantung dari jenis green roof
UTILITAS Air Bersih Windya Yunesti E. H73217045

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN PERSYARATAN DASARNYA

JUMLAH PENGHUNI BANGUNAN = Perhitungan Jumlah Penghuni : Pemakaian Air Pada Jam Puncak
LUAS NETTO Luas bangunan/ruang
Qh-max = (C1) x (Qh)
LUAS M2/ORANG Beban bangunan

Dimana konstanta untuk “C1’’ antara 1.5 sampai


Pemakaian Air Rata-Rata Perhari 2.0 tergantung kepada lokasi, sifat penggunaan
KEBUTUHAN AIR (jumlah penghuni)
gedung dan sebagainya, konstanta untuk “C2”
antara 3,0 sampai 4,0. Sedangkan pemakaian air
Jumlah orang x Keperluan air per Qh Qd pada menit puncak dapat dinyatakan dengan
orang = T rumus sebagai berikut :
Keterangan :
Qd = jumlah penghuni x pemakaian air per orang/hari Qh-max = (C2) x (Qh)
Qh = pemakaian rata-rata (m3/hari) 60
Qd = pemakaian air rata-rata sehari (m3/hari)
T = jangka waktu pemakaian (h)

Skema Air Bersih

PENYIMPANA JARINGAN PEMAKAIAN


N DISTRIBUSI UNIT
SUMBER : BUKU SISTEM BANGUNAN TINGGI . HAL 196

KEBUTUHAN AIR (luas lantai) JARINGAN


TRANSMISI
Total luas lantai x Keperluan air per m²

1. PDAM
SUMBER AIR 2. Sumber sendiri (sumur artesistant,deep well,dll)
3. Gabungan PDAM dan sumber sendiri
BERSIH
Kualitas air sesuai Keputusan Mentri Negara Kependudukan dan
lingkungan Hidup tentang pedoman penetapan baku mutu lingkungan

SUMBER : BUKU SISTEM BANGUNAN TINGGI . HAL 197


UTILITAS Air Bersih Windya Yunesti E. H73217045

PEMBAGIAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH PADA BANGUNAN TINGGI

Up- Feed System Down - Feed System Upper tank

Sistem ini pipa distribusi langsung dari tangki Sistem ini air ditampung dulu di tangki bawah (ground tank), kemudian
bawah (ground tank) dengan pompa langsung dipompakan ke tangki atas (upper tank) yang biasanya dipasang di atas atap
disambungkan dengan pipa utama penyediaan air atau di lantai tertinggi bangunan. Dari sini air didistribusikan ke seluruh
bersih pada bangunan. Dalam hal ini bangunan.
menggunakan sepenuhnya kemampuan pompa. METERA TANGKI
PDAM
N ATAS
METERA TANGKI
PDAM
N ATAS POMPA POMPA
SUMU POMP HIDROLIK BOOSTER
R A
SUMU POMP POMPA
R A BOOSTER TANGKI UNIT
BAWAH
Pump
UNIT
Apabila jumlah lantai banyak, maka down feed system dilengkapi dengan :
Tanah asli
Ground tank

1. Spillback Tank 2. Presure Reducer Valve

Berupa tangki pembantu yang diletakkan pada setiap Pada jumlah lantai yang relatif banyak, memungkinkan
lantai tertentu, dilengkapi dengan katup pengendali tekanan dalam pipa tinggi sehingga perlu direduksi
tekanan. Bila tekanan tinggi katup akan menutup. dengan katup (velve). Katup diletakkan pada beberapa
lantai tertentu.

Upper tank
Upper tank

Tangki Katup pembantu


pembantu

Pump

Tanah asli Pump Pump


Ground tank
Tanah asli Tanah asli
Ground tank Ground tank

Sumber : Badan Standar Nasional SNI 03- 6481-2000 Sistem Plambing


UTILITAS Air Bersih Windya Yunesti E. H73217045

MACAM-MACAM SISTEM PEMBAGIAN AIR BERSIH

Sistem Sambungan Langsung Sistem Tangki Atap Sistem Tangki Tekan


Pada sistem sambungan Langsung, pipa Pada sistem tangki atap, air bersih ditampung Pada sistem tangki tekan, air bersih ditampung pada
distribusi dalam gedung disambung terlebih dahulu pada ground reservoir / tangki air ground reservoir / tangki air bawah kemudian
langsung dengan pipa utama air bersih. bawah kemudian dipompa ke tangki atap. Dari dipompakan ke dalam tangki bertekanan. Air dalam
tangki atas, air didistribusikan ke jaringan perpipaan tangki bertekanan dialirkan ke seluruh jaringan
dalam gedung dengan sistem gravitasi. perpipaan gedung. Pompa bekerja secara otomatis
dan akan berhenti jika tekanan tangki telah Atap
Batas
jalan Batas Tangki mencapai suatu batas minimum yang ditetapkan.
persil Pipa atas Katup utama
Katup
peluap penyediaan
penguras air
Atap
Katup
Kran air gelontor
Atap Kran air
Katup Lantai 3
gelontor
Kotak Lantai 3
Tanah asli Selokan meteran
Kran air
air Lantai 2
Pipa persil Lantai 2
Meteran air
Katup Meteran air
Katup
Meteran penutup Lantai 1 Katup
penut Lantai 1
Katup PAM air penutup
up Tanah asli Katup cabang
Pipa
Tanah asli
peluap Basement
Pipa
Katup pelampung 1
distribusi Katup pelampung Pompa
PAM Pompa Basement Tangki air bawah
Tangki air bawah
Basement
2
kompreso
r
Tangki tekan
METERA POMP
N UNIT METERA POMP TANGKI METERA POMP TANGKI
A
N A BAWAH N A TEKAN
SUMU
R SUMU
PDAM R POMPA TANGKI POMPA
PDAM BAWAH

TANGKI SUMU UNIT


ATAS R
PDAM
UNIT

Sumber :Morimura, T., dan Noerbambang, S. M. 1988. “Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing”. PT. Pradnya Paramita. Jakarta
UTILITAS Utilitas Air Kotor Rara Ajeng Puspita H03217017
Windy faradistya H03217019
PENGERTIAN AIR KOTOR
Air kotor adalah air buangan atau air limbah, atau semua cairan yang dibuang, baik yang mengandung kotoran manusia, kotoran
hewan, bekas tumbuhan, dapur, cuci, maupun air yang mengandung sisa proses laboratorium, industri.
Air kotor dibagi menjadi 4 :
1. Grey Water (KM, Binatu, Bak dapur) 3. Air hujan
2. Black Water (WC, Urinal) 4. Air buangan khusus (Pabrik, RS)
CARA PEMBUANGAN DI GEDUNG BERTINGKAT
Dibagi dalam 2
1. Sistem pembuangan terpisah (air kotor dialirkan keluar gedung
secara terpisah)
2. sistem pembuangan air secara tidak langsung (beberapa lantai
gedung bertingkat dikumpulkan menjadi satu kelompok)
Riol kota
CARA PENGALIRAN

Dibagi dalam 2
1. Sistem grafitasi (mengair dari tempat tinggi ke saluran umum Riol kota
yg lebih rendah)
2. Sistem bertekanan (air buangan dkumpulkan dalam bak Pompa
penampung baru dipompa ke riol kota yang lebih tinggi)
SISTEM GRAFITASI SISTEM BERTEKANAN

TABEL PEMBUANGAN RATA-RATA TABEL SEPTITANK

JENIS BUANGAN DAYA BUANG RATA-RATA JUMLAH ORANG VOLUME (m³) UKURAN (m³)
Coset 120 L/menit 60 4 1,2 x 2,5 x 1,5
Bak mandi 90 L/menit 120 8 1,5 x 3,5 x 1,9
Westafel 60 L/menit 180 12 1,8 x 4 x 1,9
Urinor 120 L/menit 240 16 1,8 x 5,4 x 2
Bidet 90 L/menit 300 20 2,2 x 5,4 x 2
Bak cuci dapur 90 L/menit 360 24 2,4 x 6 x 1,5
shower 60 L/menit 420 28 2,5 x 6 x 2,1
Sumber: Buku
Bak cuci pakaian 60 L/menit Utilitas Bangunan 480 32 2,5 x 7 x 2,1
UTILITAS Air Kotor (Black Water) Rara Ajeng Puspita H03217017

BLACK WATER

• Adalah system pembuangan untuk air buangan yang berasal dari kloset, urinal, dan air buangan yang mengandung kotoran manusia
dari alat plambing lainnya ( black water ).

ALUR UTILITAS BLACK WATER

WC Septictank merupakan bak penampung air


kotor/limbah yang berasal dari aktivitas
manusia dari KM/WC. Prinsip kerja
septictank adalah untuk mengolah dan
memisahkan antara air dengan kotoran
dengan cara pengendapan.

Urina
l

Sumur resapan suatu sistem RIOL


peresapan buangan dari KOTA
septictank yang tidak terjangkau
oleh roil. Air hasil pemisahan
(70% lebih bersih) dialirkan keluar
secara gravitasi dan diresapkan
ke tanah.
UTILITAS Utilitas Air Kotor Windy Faradityatama K. H03217019

GRAY WATER

• Adalah air kotor yang berasal dari kamar mandi (bukan kloset), binatu dan bak dapur.
• 60% air buangan rumah tangga adalah gray water .
• Sangat berpotensi dimanfaatkan kembali.
• Pada bangunan tinggi biasanya mempunyai utilitas tersendiri (terpisah dari black water) dan
terletak di bagian bawah bangunan.

ALUR UTILITAS GREY WATER

KM Saluran Kota

Binatu

Sumur resapan
Bak dapur Untuk
menyarinng zat
Penangka Bak Kontrol pencemar oleh
p lemak arang dan batu
coral
UTILITAS Utilitas Air Kotor Windy Faradityatama K. H03217019

POLA PEMANFAATAN GRAY WATER PADA BANGUNAN


TINGGI

Air Siram
KM
Tanaman

Air
Binatu penyiraman
kloset

Blower
udara Air
Bak
penyiraman
dapur IPAL urinal

Penangka
p lemak

pengendapa Pengendapa
n awal n akhir
Zona
Zona Aerob
Anaerob
STRUKTUR-KONTRUKSI Kategorisasi Air Conditioner (AC) Muhammad Abi Dzar Fathoni H73217061

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN PERSYARATAN DASARNYA


Kebutuhan/persyaratan dasar akan bentuk bangunan yang dipilih, berdasarkan:
• Kebutuhan Penggunaan Air Conditioner (AC) maka perlu dilakukan identifikasi kebutuhan masing-masing ruangan.
• Standart Air Conditioner (AC) bisa mengacu pada ISO 16538-1 yang mendukung Peraturan Menteri ESDM Noor 57 tahun 2017 tentang
Penerapan Standart Kinerja Energi Minimum dan Pencantuman Label Tanda Hemat Energi.

MACAM-MACAM PEMBAGIAN

AC Split Wall AC Inventer


Pada AC Split Wall dan AC
Ac Split Wall adalah yang paling banyak AC jenis ini sudah menggunakan sistem
Inventer, udara ruangan terhisap disirkulasi
penggunaannya untuk pemakainan personal inverter. Sistem inverter ini adalah teknologi
secara terus menerus oleh blower (pada
dirumah-rumah atau kantor-kantor yang yang digunakan untuk mengontrol kecepatan
indoor unit) melalui sirip evaporator.
berskala kecil. AC jenis ini memiliki dua unit kompresor untuk mendorong aliran freon
Komponen tersebut mempunyai suhu lebih
yang digunakan dalam proses instalasinya, dalam AC. Karena kemampuannya dalam
dingin dari suhu ruangan. Saat udara di dalam
yaitu unit indoor dan unit outdoor. Unit mengontrol kecepatan kompresor, AC jenis ini
ruangan melewati evaporator, udara ruangan
outdoor didalamnya terletak compressor AC. dikenal juga sebagai unit AC yang hemat daya
dengan temperatur lebih tinggi dari
atau ramah lingkungan
Kelebihan: evaporator. Kemudian, diserap panasnya oleh
Kelebihan:
 Memiliki banyak varian, sehingga bisa bahan pendingin atau refrigeran (evaporator).
 Hemat daya listrik biasanya hanya
disesuaikan dengan dekorasi ruang. Lalu, kalor yang diterima evaporator
menggunakan 30% daya dibanding AC split
 Satu unit outdoor bisa digunakan untuk dikeluarkan ke luar ruangan ketika aliran
wall biasa.
lebih dari satu unit indoor. refrigeran lewat condenser (unit outdoor).
 Lebih cepat mencapai suhu optimal saat
 Suara yang dihasilkan dari unit indoor tidak
awal dinyalakan.
berisik. Indoor
 Penggunaan Freon pada AC ini lebih ramah
Kekurangan: lingkungan (Freon R410A Friendly Ozone).
 Harus melubangi tembok untuk proses
Kekurangan:
instalasinya, sehingga meninggalkan bekas
 Harga mahal
jika dilepas.
 Bahan refrigerant yang digunakan (Freon
 Proses instalasi dan pembongkaranya tidak
R410A Friendly Ozone) harganya bisa
mudah. Outdoor
dibilang cukup mahal.
 Menggunakan remot kontrol sebagai alat
 Komponen dari AC Inverter dikenal lebih
pengatur, sehingga jika hilang akan sedikit
mudah rusak.
kesulitan.

S u m b e r : https://www.subitukaryateknik.com
STRUKTUR-KONTRUKSI Kategorisasi Air Conditioner (AC) Muhammad Abi Dzar Fathoni H73217061

MACAM-MACAM PEMBAGIAN

AC Split Duct AC Cassette


AC ini memiliki cara kerja dengan sistem Jenis ini biasanya diinstal di dalam ruangan
ducting sebagai cara mendistribusikan hawa rapat atau ruangan kantor.
dingin ke seluruh ruangan. Ac ini menggnakan AC ini pun dalam instalasinya ada dua, yaitu
satu titik kontrol (biasanya ruangan kontrol) yang menonjol dari plafon, dan yang tampak
untuk mengatur rendah atau tingginya suhu menyatu dengan plafon ruangan.
yang didistribusikan.
Kelebihan:
Kelebihan:  Mampu mengatur suhu ruangan sangat
• Estetika ruangan terjaga. cepat.
• Suara tidak berisik. Kekurangan:
• Distribusi suhu dingin lebih merata ke  Proses instalasinya sangat jauh lebih rumit
Supply
seluruh ruangan. jika dibandingkan dengan instalasi AC yang
Return
Kelebihan: lainnya..
• Ketika terdapat kerusakan maka dampak
yang dirsakan ke seluruh ruangan. AC Floor Standing
• Biaya investasi awal untuk pengadaan AC Jenis ini memiliki satu unit, yaitu unit indoor.
jenis ini tidak murah. Didalam AC ini terdapat tank untuk media
• Hanya bisa dikontrol melalui 1 titik (ruang penampung air yang digunakan proses
kontrol). menghasilkan udara dingin. AC jenis ini biasa
digunakan untuk ruangan yang cukup luas.
Sama dengan sistem AC Split hanya saja Kelebihan:
ditambahkan sistem instalasi ducting untuk  Untuk instalasinya tidak butuh melubangi
mendistribusikan hawa dingin yang bisa tembok.
dilakukan secara merata hanya dengan satu  Bentuknya portebel, sehingga mudah
pusat AC saja. Sistem instalasi AC Split Duct untuk disimpan atau dipindah tempat.
serupa dengan AC Cassette yang biasanya Kekurangan: Pendingin ruangan standing floor memakai
dipakai dalam ruang rapat dan ruang  Penggunaan daya listrik yang tidak kecil metode kerja dengan merubah air menjadi
perkantoran. (biasanya 100 watt atau lebih) udara yang bersuhu dingin untuk dialirkan ke
 Menghasilkan suara cukup berisik. semua ruangan lewat lubang-lubang angin yang
 Perawatan harus lebih telaten. ada pada unitnya.
S u m b e r : https://www.subitukaryateknik.com
STRUKTUR-KONTRUKSI Kategorisasi Air Conditioner (AC) Muhammad Abi Dzar Fathoni H73217061

MACAM-MACAM PEMBAGIAN

AC sentral memiliki 8 komponen


AC Central
utama Diantaranya adalah Chiller
AC jenis ini udara dari ruangan/bangunan
atau bagian pendingin, Air Cooling Tower
didinginkan pada cooling plant diluar
Handling Unit (AHU) atau bagian
ruangan/bangunan tersebut kemudian udara
pengatur udara, Cooling Tower,
yang telah dingin dialirkan kembali kedalam
sistem pemipaan atau bagain AHU-1
ruangan/bangunan tersebut. AC jenis ini
distribusi, ducting atau bagian
biasanya dipergunakan di hotel atau mall Chillied
Wate
saluran udara, system control & System

Kelebihan: kelistrikan. Sistem instalasi AC AHU-2


 Suara dalam ruangan tidak berisik sama Central biasanya dipakai di pusat
sekali. perbelanjaan atau mall dan di
 Estetika ruangan terjaga, karena tidak ada hotel.
unti indoor. AHU-3
Pump
Kekurangan:
 Proses instalasi, operasi dan pemeliharaan
membutuhkan tenaga yang betul-betul
terlatih.
Pump
 Apabila terjadi kerusakan maka
dampaknya dirasakan pada seluruh Condenser

ruangan.
 Biaya investasi awal serta biasa dan Evaporator

pemeliharaan tinggi.

S u m b e r : https://www.subitukaryateknik.com
UTILITAS lift Widya erlianai H73217067

MACAM-MACAM ELEVATOR JENIS ZONA


DONGKRAK (HYDRAULIC LIFT) PEMBAGIAN DAERAH (ZONE) DALAM
• Motor diletakkan dibawah MELAYANI PENUMPANG, LIFT DIBAGI
• Dapat melayani maksimal 8 lantai DALAM :
• Tidak ada beban tambahan diatas gedung • Daerah Rendah (Low Zone)
• Kecepatan relative rendah = bangunan ketinggian 10 – 20 lantai
• Efektif untuk mengangkut beban • Daerah Menengah (Middle Zone)
• Tidak membutuhkan beban pengimbang = Bangunan ketinggian 21 – 30 lantai
• Suara berisik • Daerah Atas (High Rise )
= Bangunan ketinggian di atas 30

S
K
Y

L
O
B
B
TARIK (TRACTION LIFT) Y
• Kecepatan lift diatas 2,5 – 9,0 m/detik
• Motor diletakkan diatas atau dibawah FUNGSI SKY LOBBY
1. Lantai perpindahan untuk menuju
lift-lift local dalam zona diatasnya
2. Tempat berkumpul untuk
sementara saat keadaan
darurat )kebakaran, gempa
bumi) sambil menunggu
pertolongan
3. Diperlukannya ruang mesin lift
langsung diatasnya
UTILITAS lift Ahsanu nadiya H73217023

RUANG-RUANG LIFT ELEVATOR

ELEVATOR COMPONENT (GEARED)


RUANG MESIN
Tempat untuk :
• Mesin/ motor traksi lift
• Panel control
• Mesin pengatur udara (exhaust atau
AC) untuk mengurangi panasnya
mesin lift

RUANG LUNCUR
• Tempat meluncurnya kereta ift dan
beban pengimbang
• Letak rel peluncur kereta
• Ruang harus tahan api
• Pintu lift sesuai kebutuhan ( 1 atau 2
arah)

RUANG MESIN
• Tempat pemberhentian akhir paling
bawah
• Buffer sangkar
• Buffer pengimbang
• Dinding harus tahan air
• Luas dan kedalaman ruang
mengikuti kereta
T AUBTEILL-ITTAABS E L lift Ahsanu nadiya H73217023

PERKIRAAN NETTO AREA PADA BANGUNAN PERKIRAAN NETTO AREA PADA BANGUNAN

JUMLAH PROSENTASE LUAS NETTO JENIS BANGUNAN % x ∑ PENGHUNI


LANTAI TERHADAP LUAS TOTAL BANGUNAN

1-10 lantai 80 % dari luas total KANTOR


Bertingkat tinggi 12%
1-20 lantai 1-10 lantai : 75% dari lua total Bertingkat sedang 13%
11-20 lantai : 80% dari luas total Bertingkat rendah 14%

10-30 lantai 1-10 lantai : 70% dari lua total APARTEMEN


11-20 lantai : 75% dari luas total Mewah 5%
21-30 lantai : 80% dari luas total Menengah 6%
Sederhana 7%
1-40 lantai 1-10 lantai : 70% dari lua total
11-20 lantai : 75% dari luas total HOTEL
21-30 lantai : 80% dari luas total Hotel biasa 3* 5* 10%
31-40 lanta : 85% dari luas total Hotel konfensi 14%
RUMAH SAKIT
Rumah sakit umum 7%
Rumah sakit spesaialis 5%
SEKOLAH
Kelas 25-40%
KECEPATAN LIFT YANG DIREKOMENDASI

JUMLAH RUMAH SAKIT ASRAM KANTOR HOTEL APARTEMEN PERTOKOAN PARKIR


LANTAI A
1-10 2 – 2,5 2 2-2,5 1,5-2 2-2,5 2-2,5 1,5-2
11-20 3,5-4 2-2,5 2,5-3,5 2,5-3 2,5 3,5-4 2-2,5
21-30 4-5 3-4 5-6 3,5-4 2,5-3,5 - -
31-40 5-6 - 6-7 4-5 - - -
41-60 - - 9 5-7 - - -
Mita yusnia sari H73217037
UTILITAS Kelistrikan dan Penerangan Savira Ayu Atika H73217043

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN PERSYARATAN DASARNYA


DASAR-DASAR LISTRIK Penerangan Bangunan Gedung selalu menggunakan
Arus bolak-balik Pencahayaan Buatan, Pencahayaan Buatan ini
- Fasa I (satu): P = E x I x Cos ∅. menggunakan daya listrik dimana Daya Listrik ini di
di mana: P = daya dalam walt dapat dari
E = Tegangart fas2-netraI dalam volt - PLTA : Pembangkit Listrik Tenaga Air
I = Kuat arus .dalam amper - PLTD Pembangkit Listrik Tenaga Disel
Cos ∅ = Faktor kerja = 0,8 - 0,9 - PLTU Pembangkit Listrik Tenaga Uap
P disebut sebagai daya aktif (real power) sedang Exf disebut sebagai daya semu - PLTS Pembangkit Listrik Tenaga Surya
dengan VoIt-Amper (VA). - PLTA Pembangkit Listrik Tenaga Angin
- Rugi tegangan (u) = tegangan kirim (Es ) - tegangan terima (E R ). - PLTN Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Atau (u) = Es - ER dan besarnya = I - 5% dari Es Untuk Bangunan yang besar seperti Gedung Kantor,
- Penampang penghantar = A Hotel, Apartemen akan selalu menggunakan TM /
A = 2 x Cos ∅ x I x 1 : y x u Tegangan Menengah karena sewa penggunaan daya
dimana: A = Iuas penampang penghantar dalam mm2 lebih murah. Sehingga akan menggunakan GARDU
Y =daya hantar jenis penghantar, untuk Cu = (58 x 106) (Ohm.m)·l LISTRIK yang di letakkan dalam bangunan bagian
u = Rugi tegangan penghantar dalaHl volt bawah. Isi dari Bangunan Gardu : Transformator :
I = Panjang penghantar dalam meter merobah TM menjadi TR / Tegangan Rendah yang di
I = Kuat arus dalam pe~ighantar dalam amper gunakan untuk penerangan dalam Bangunan. Dalam
Rugi tegangan (u) atau voltage drop cukup dihitnng berdasa::ka..'1 pecsentase rugi menjaga kesiapan daya listrik dalam bangunan ,
tegangan saja, kecuali untuk kabel-kabel transmisi daya. pemilik /pengelola akan menggunakan Generator set
u = 2 RI Cos ∅ = 2 1/yA Cos ∅ : A = 2 I/Ya Cos ∅ 1 atau 2 buah tergantung kebutuhan penerangan
TAKSIRAN PEMBEBANAN INSTALASI LISTRIK Daya yang diperoleh dari Genset di satukan dengan
Untuk merancang jaringan instalasi listrik suatu Gedung harus lebih dahulu daya dari PLN.
menaksirkan beban total seluruh Gedung dan menentukan lokasi transformator
dan tabung tabung instalasi, beban total yang pasti dapat diketahui setelah
perancangan lengkap selesai,yang memerlukan beberapa perhitungan pra rencana
Kelompok pembebanan listrik dalam bangunan adalah sebagai berikut :
1. Pencahayaan
2. Stop kontak
3. Ventilasi Gedung / airconditioning
4. Publing /sanitair ( pompa air dll)
5. Transportasi vertical
Gambar : Single Line Diagram Sistem Distribusi Sekunder TM
Mita yusnia sari H73217037
UTILITAS Kelistrikan dan Penerangan Savira Ayu Atika H73217043

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN PERSYARATAN DASARNYA Ilustrasi : Pemasangan Titik Lampu


TITIK LAMPU
Menurut SNI , daya pencahayaan maksimum untuk ruang
kantor / industri adalah 15 watt / m2.
Ø = W x L /w
W = daya lampu
L / w = Lampu Keberhasilan Bercahaya / Lumen per watt (dapat
dilihat pada kotak lampu yang kita beli).
Rumus: N = E x L x M
ø x LLM x CU x n
keterangan :
N : Jumlah titik lampu
E : Kuat penerangan
R : Panjang ruang per Meter
E : Lebar ruang per meter
Ø: Total lumen lampu / Lamp Luminous flux
LLF : Faktor cahaya rugi
CU : Faktor pemanfaatan
n : Jumlah lampu dalam satu titik lampu

Kuat Penerangan :
Perkantoran : 200-500 Lux
Apartement/Rumah : 100-250 Lux
Hotel : 200-400 Lux
Rumah Sakit/ Sekolah :200-800Lux
Basement/corridor/toilet/ hall/gedung/lobby :100-200 Lux Keterangan :
Restaurant/store/toko : 200-500 lux
Lampu LED : MCB Panel :
Penerangan dapat di bagi dalam 2 bagian :
. Penerangan langsung (dipasang di langit2 dengan kekuatan Kabel :
Saklar Ganda :
daya sekian lux sesuai dengan Ruang yang di beri penerangan.
- Penerangan yang tidak langsung...memggunakan sistem /
saluran di lantai (khususnya Kantor) dengan memasang Stop Kontak :
Floorduct di dalam lantai.
Mita yusnia sari H73217037
UTILITAS Kelistrikan dan Penerangan Savira Ayu Atika H73217043

MACAM-MACAM PEMBAGIAN
Instalasi dalam gedung dapat dibagi atas 2 bagian yaitu: Kuat penerangan dan jenis lampu
a. instalasi untuk penerangan Fungsi Nama ruang Kuat Jenis lampu
b. Instalasi untuk power (Lift, AC, Pompa dan lain lain) bangunan penerangan
(lux)
Kantor Ruang kerja 250-350 Down light
computer
Ruang rapat 500
Ruang serba 1000
guna
Hunian R, makan 120-150 Down light /
R. Tamu 250 lampu
R.Tidur 120 dekoratif
K.M
Hotel R.Tidur 120 Down light /
Hall / lobby 250 – 350 lampu pijar
Restoran/ dekoratif
Kebutuhan ruang utilitas untuk pasokan energi listrik dapur 500

Nama ruang Besaran ruang Dimensi ruang Toko Pameran 250 Lampu sorot
R.Penjualan 500 halogen,
Ruang trafo / panel Setiap kapasitas Pusat 1000 downlight,
utama 500- 1000kw perbelanjaan lampu pijar
Ruang genset: Setiap 1 unit 500- Tambahan 2 m2 dekoratif
mesin ,tank bahan 1000 kw min 15m2 setiap penambahan Rumah sakit R.Pasien 120 Down ligth,
bakar 1000kw 3-4 x 5 Hall /runag 250 lampu sorot
m2dengan tinggi tunggu halogen
6m Laboratorium 1000
R.oprasi
Ruang panel 1 unit perlantai 2-4 m2
penerangan Umum Bassement, 100 -250 Down light,
Gudang, tangga lampu pijar
Panel stop kontak 2- 4 m2 ,wc,koridor, baret
Penerangan Lampu halida
jalan
UTILITAS Pemadam Kebakaran Haidarulloh Al Muzakki | H73217031
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN PERSYARATAN DASARNYA
Kebutuhan dan persyaratan dasar dalam penggunaan Utilitas Pemadam Kebakaran:
• Kebutuhan Penggunaan Utilitas Pemadam Kebakaran menyesuaikan dengan jenis, luasan, dan posisi objek/ruangan (Indoor, Outdoor,dll).
• Persyaratan sudah diatur dalam Permen PU No. 28 Thn. 2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan
Gedung dan Lingkungan
MACAM-MACAM PEMBAGIAN

HYDRANT
• Merupakan sebuah terminal air untuk bantuan darurat ketika terjadi kebakaran
• Juga berfungsi untuk mempermudah proses penanggulangan ketika bencana kebakaran melanda
Sistem Hydrant
• Reservoir ( Tempat Penyimpanan Air ) • Sistem Distribusi
- Berbentuk satu tangka atau beberapa tangki yang terhubung satu - Sistem distribusi menggunakan pipa untuk menghubungkan sumber
dengan yang lainnya. air hingga ke titik selang hydrant.
- Harus dilengkapi dengan mekanisme pengisian kembali dari - Menggunakan system jaringan interkoneksi tertutup contohnya
sumber-sumber air yg dapat diandalkan spt air tanah,air sungai, dll. sistem ring atau O
- Reservoir harus mampu mengatasi persediaan air minimal 30 menit
penggunaan hydrant dengan kapasitas minimum pompa 500 galon
per menit.

Sistem jaringan Ring atau O


Pipa Cabang

Pipa Saluran Kedua

(Pipa Utama)

 SPESIFIKASI PIPA
Pipa Utama (Primary Feeders) : 12-16 inch
Pipa Sambungan Kedua (Secondary Feeders) : 8-12 inch
Pipa Cabang : 4,5-6 inch
UTILITAS Pemadam Kebakaran Haidarulloh Al Muzakki | H73217031
• Sistem Pompa Hydrant.
- Terdiri atas panel kontrol pompa, motor penggerak, dan unit pompa.
- Unit Pompa hydrant terdiri dari Pompa Diesel, Pompa Utama, dan Pompa Jockey.

 FUNGSI POMPA
Pompa Utama (Main Pump) : Digunakan sebagai penggerak
utama untuk menyedot air dari sumber ke
titik hydrant
Pompa Diesel (Diesel Pump) : Digunakan sebagai sumber tenaga
cadangan pada saat listrik mati
Jockey Pump : Digunakan untuk mempertahankan
tekanan air pada sistem hydrant

Jenis Hydrant dibagi menjadi 2 yaitu : • Hydrant Pillar


• Hydrant Box - untuk menyuplai air dari PAM dan GWR gedung disalurkan ke mobil
- Dibagi 2 yaitu Indoor Hydrant dan Outdoor Hydrant. pemadam kebakaran agar pemadam kebakaran dapat menyiram air ke
- Untuk pemasangan Hydrant Box di dalam ruangan pada bagian gedung yang sedang terbakar.
atasnya harus disertai pemasangan alarm bell. - diletakkan diluar gedung yang jumlahya serta peletakannya sesuai dengan
- Hydrant Box berisi gulungan selang atau Hose Reel jumlah gedung.

 Dari kiri, gambar (a) Outdoor Hydrant, gambar (b) Indoor Hydrant,
gambar (c) Isi dari Hydrant Box
UTILITAS Pemadam Kebakaran Muhammad Revaldi Hamzah Julianta | H03217013
• Springkler.
Sprinkler merupakan sistem yang digunakan untuk memadamkan kebakaran pada sebuah bangunan. Sprinkler akan secara otomatis menyala bila ada kebakaran yang
terjadi.
Beberapa prinsip kerja fire sprinkler saat terjadi kebakaran pada sebuah
gedung :
1.Fire Sprinkler akan bekerja ketika mendapatkan suhu dari panas api
sekitar 68°C yang akan terbuka dan air akan keluar pada kepala sprinkler.
2.Clapper pada alarm valve akan terbuka dan menyebabkan seat pada
alarm check valve terbuka, kemudian air akan mengalir ke pipa alarm trim
dan mengaktivasi alarm.
3.Aliran air akan berhenti mengalir ke pressure switch, alarm gong dan
juga ke fire sprinkler.

Ada 2 sistem instalasi pada springkler


1. Wet Riser System : Seluruh instalasi
pipa sprinkler berisikan air
bertekanan dengan tekanan air
selalu dijaga pada tekanan yang
Contoh instalasi springkler pada ruangan
relatif tetap
2. Dry Riser System : Seluruh instalasi
pipa sprinkler tidak berisikan air
Bagian bagian springkler
bertekanan, peralatan peralat
an penyedia penyedia air akan Saluran
mengalirkan mengalirkan air Pipa Air
secara otomatis otomatis jika instalasi
instalasi fire alarm memerintahkannya.

- Pada umumnya gedung


Air Raksa
bertingkat menggunakan sistim an
sistim Wet Riser. Wet Riser.
- Pada sistem dilengkapi Fire Penempatan springkler
Brigade Brigade Connection Penyebar air
Connection yang diletakkan
diluar bangunan.
Springkler
UTILITAS Pemadam Kebakaran Muhammad Revaldi Hamzah Julianta | H03217013

• Fire estinguisher .
• Fire Extinguisher Fire Extinguisher adalah alat yang adalah alat yang digunakan untuk digunakan untuk memadamka api skala kecil memadamka api
skala kecil yang biasanya berbentuk tabung dan untuk kebutuhan pemadaman api yang sifatnya darurat. Alat pemadam api ini tidak diperuntukkan
untuk pemadaman api yang sifatnya sudah out of control, seperti kebakaran dimana api yang telah membakar langit-langit bangunan, atau bangunan,
atau situasi-situasi situasi-situasi kebakaran kebakaran yang memang yang memang hanya bias diatasi diatasi oleh petugas petugas pemadam
kebakaran yang sudah pemadam kebakaran yang sudah terlatih.

Klasifikasi Fire Extinguisher

1. Class A Fire Extinguisher


2. Class B Fire Extinguisher
3. Class C Fire Extinguisher
4. Class D Fire Extinguisher

Ada beberapa hal yang harus dicermati oleh pemilik APAR sebelum menempatkan APAR,
yaitu pemilihan tempat APAR, posisi penempatan APAR yang ideal dan pemberian tanda
APAR dengan detail sebagai berikut:

•APAR harus diletakan pada area yang tidak terhalang benda-benda lain dan mudah diakses.
•Tempatkan atau pasang APAR pada dinding dengan jarak 125 cm dari atas lantai atau
minimal 15 cm dari atas lantai.
•Jangan lupa pasang tanda APAR di atas APAR ketika sudah dipasang.
•Jarak APAR satu dengan lainnya adalah 15 meter, namun bisa dirubah dan diatur ulang
sesuai saran dari pakar K3.
UTILITAS Komunikasi Widya erliana H73217067

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN PERSYARATAN DASARNYA

Kebutuhan akan jaringan komunikasi dalam gedung terbagi menjadi 3 bagian yaitu
• Jaringan telepon
• Jaringan komputer/data/multimedia
• Tata suara

JARINGAN TELEPON

Sistem telepon pada bangunan dibagi menjadi dua fungsi Dasar dasar perancangan instalasi telepon
utama:  Jaringan menerus (penerima telepon langsung dapat
 Komunikasi dengan pihak luar bangunan (eksternal): menerima telepon dari luar), tidak melalui PABX (Private
- telepon lokal, internet, fax, email Automatic Branch Exchange)

- telepon interlokal (SLJJ), internet, fax, email  Jaringan via PABX, ada pesawat-pesawat extension
 Komunikasi dengan pihak dalam bangunan (internal):  Jaringan sistem telepon darurat: digunakan secara
otomatis dengan alarm kebakaran, terpisah dari PABX
- Intercom
- Aiphone, dll Perancangan sistem instalasi telepon
a) Penentuan jumlah saluran telepon:
Kriteria dalam perencanaan jaringan telepon
 Untuk ruang-ruang yang harus ada saluran
 Dalam perencanaan sistem telepon harus mengacu : (line) telepon.
- Peraturan Umum dan Teknis Telkom  Untuk ruang khusus, seperti: ruang security,
- PUIL (Peraturan Umum Instalasi Listrik) ruang pimpinan unit, ruang lift, ruang mesin
masing-masing satu saluran.
 Instalasi telepon harus mempertimbangkan faktor- faktor:
 Untuk cadangan (pair), untuk perluasan sistem
- Perluasan/ perkembangan kebutuhan instalasinya instalasi.
- Trouble shooting b) Sistem telepon terpusat (sentral telepon)
-Perawatan (maintenance)  Memakai PABX
-Modifikasi dalam feature  Ada ruang sentral telepon (min : 2,0 x 2,0 m), untuk
peralatan PABX dan operator
UTILITAS Komunikasi Widya erliana H73217067

PENGKABELAN JARINGAN TELEPON

 Arah vertikal:  Arah horisontal


- melalui dinding
- Kabel telepon lewat lantai
(bangunan rendah)
- melalui shaft, untuk - lewat diatas langit-langit dan dibawah pelat lantai
menjaga/ menghindar dari - tunnel (rack)
gangguan interferensi dari
hantaran listrik arus kuat PLN,
maka kabel telepon
harus ditutupi dengan
pelat baja dan diberi
grounding.
Kabel telepon Kabel telepon
dilewatkan di dilewatkan di
lantai atas langit-langit

RUANG SENTRAL TELEPON

 Ruang yang dibutuhkan untuk mendukung sistem


instalasi telpon pada bangunan adalah ruang sentral
telepon yang isinya antara lain: MDF, unit PABX, Kabel telepon
Kabel telepon dilewatkan di
Terminal Box, dan meja kursi untuk operator telepon. dilewatkan di
 Besarnya adalah 2,50 x 200 m (minimal). rack
dinding bangunan
UTILITAS Komunikasi Widya erliana H73217067

JARINGAN KOMPUTER/DATA/ MULTIMEDIA

Jaringan komputer
Multi building
merupakan sekumpulan
komputer berjumlah banyak
yang terpisah-pisah akan
tetapi saling berhubungan
dalam melaksanakan
tugasnya. Dua buah komputer
misalnya dikatakan terkoneksi
bila keduanya dapat saling
bertukar informasi. Bentuk
koneksi dapat melalui: kawat
tembaga, serat optik,
gelombang mikro, satelit
komunikasi. Single building

Jaringan antar gedung dengan penghuni


Dalam pengenalan jaringan ribuan menggunakan jaringan LAN (local
komputer, pembahasan dilihat untuk keperluan ruan kerja (work area network)
dari dua aspek : perangkat station) dengan penggunaan komputer • Seluruh gedung terhubung
keras dan perangkat lunak. personal (PC – Personal Computer), untuk menggunakan kabel atau wireless
Dalam perangkat keras layanan jaringan local (LAN – Local Area • Jaringan wireless antar gedung sebagai
pengenalan meliputi jenis Network) dengan beberapa terminal dan wireless bridge
transmisi, dan bentuk-bentuk printer, untuk telecopier dan facsimile, • Jaringan menggunakan OSPF dynamic
jaringan komputer atau untuk dihubungkan dengan pesawat routing
topologi. Sedangkan dalam telepon ataupun untuk pengendalian • Seluruh device host dapat saling
pembahasan perangkat lingkungan dan keselamatan. Selanjutnya, berkomunikasi
lunaknya akan meliputi dengan bantuan modem, V-sat atau • Dalam jaringan setiap edung bisa
susunan protokol dan antenna microwave, sistem komputer/ dipecah lagi dengan menambahkan
perjalanan data dari satu data/ multimedia pada suatu bangunan roouter pada setiap divisi
komputer ke komputer lain dihubungkan dengan jaringan eksternal
dalam suatu jaringan. melalui provider atau satelit.
UTILITAS Komunikasi Widya erliana H73217067

TATA SUARA

Kriteria perancangan/ instalasi tata suara:


- Enak didengar, jelas, bersih, (tidak ada noise) Tabel tingkat kebisingan

- Semua pesan, informasi dapat diterima subyek dengan jelas


- Sistem peringatan bisa sampai ke tujuan tanpa halangan

Sistem tata suara terdiri dari :


1. Background music dan announcing system
- Microphone, Cassette deck, Radio AM
- FM tuner, Mixer, Amplifier, Speaker Selector
Switch, Speaker
2. Car – call system
- Microphone, Amplifier, Horn and out
- column speaker
3. Paging system
- Speaker untuk fire-stair (Penempatan pada
dinding, h = 3,0 m)

Ruang tata suara yan dibutuhkan:


 Instalasi tata suara membutuhkan ruang untuk meletakkan peralatan
dan sebagai ruang kerja operator.
 Perletakan ruang sentral tata suara ini biasanya di lantai dasar, sekaligus
sebagai ruang operator, dan berisi:
- Cassette deck - amplifier
- Radio AM-FM - microphone
- Mixer
UTILITAS BANGUNAN SISTEM KEAMANAN Nizar Abdurrachman H73217039

KAMERA CCTV

CCTV (Closed Circuit Television) adalah perangkat digital (camera) yang difungsikan untuk memantau dan mengawasi serta
merekam suatu keadaan/ kegiatan pada satu ataupun beberapa tempat. CCTV pada dasarnya digunakan untuk kebutuhan akan
keamanan atau informasi terhadap suatu keadaan/ kegiatan dalam suatu wilayah, ruangan, dan tempat-tempat yang
diinginkan.

JENIS-JENIS KAMERA CCTV

a. Box Kamera CCTV b. Dome Kamera CCTV c. Infra Red Kamera CCTV d. Wireless CCTV Kamera

Jenis kamera ini baik Dome kamera ini lensa Infra red kamera ini baik Terkoneksi secara
untuk digunakan untuk CCTVnya dilindungi oleh untuk digunakan di langsung dengan internet,
pengamatan jarak jauh kubah, karenanya jenis tempat yang relatif sehingga dapat melihat
dan ditempatkan pada kamera ini sulit rusak. gelap. Untuk jauhnya secara realtime yang anda
bidang vertikal. Untuk Pemasangan model dome jangkauan yang awasi. Dapat diakses
keadaan dimana cahaya relatif lebih mudah. Orang ditangkap tegntung dari melalui HP yang
yang minim tidak terlalu sulit menebak arah darii kapasitas pencahayaan mendukung untuk
menjadi pertimbangan. kamera karena posisi yang dimiliki, yaitu LED livestream CCTV tersebut.
kamera tertutupi kubah. yang dimiliki.

e. Bullet Kamera CCTV f. Convert CCTV Kamera

Kamera ini cocok digunakan untuk pengamatan CCTV jarak Kamera CCTV ini dimaksudkan untuk penggunaan yang
pendek dan menengah. CCTV ini memiliki jenis kamera yang tersembunyi agar orang-orang tidak menyadari dengan
terbatas, sehingga mempengaruhi kualitas gambar yang keberadaan kamera ini
dihasilkan.
UTILITAS BANGUNAN SISTEM KEAMANAN Nizar Abdurrachman H73217039

PENEMPATAN AREA CCTV

Berdasarkan lokasi penempatan, Kamera Perlengkapan-perlengkapan CCTV, antara lain sebagai berikut :
CCTV dapat dibedakan menjadi indoor dan
outdoor camera.  DVR (Digital Video Recorder) adalah  BNC (Bayonet Neill
sebuah media penyimpan hasil Concelman) connector, Tipe
• Indoor Camera adalah kamera yang rekaman video yang telah terpantau konektor RF yang pada umumnya
ditempatkan di dalam gedung, umumnya oleh kamera CCTV. dipasang pada ujung kabel coaxial,
berupa Dome (Ceiling) Camera, Standard sebagai penghubung kamera CCTV
Box Camera.  Kabel Coaxial (RG-59, RG-6 dan RG- dengan alat perekam (DVR) maupun
11) merupakan sebuah jenis kabel secara langsung ke monitor CCTV.
• Outdoor Camera adalah kamera yang
ditempatkan di luar gedung dan memiliki yang biasa digunakan untuk  Monitor untuk menampilkan
casing yang dapat melindungi kamera mengirimkan sinyal video dari keseluruhan gambar dari kamera
terhadap hujan, debu, maupun temperatur kamera CCTV ke monitor. sesuai inputan DVR .
yang extreme. Umumnya berupa Bullets
camera yang telah dilengkapi dengan Infra
Red Led (Infra Red Kamera). Disamping
outdoor camera, standard box camera juga
sering kali ditempatkan di luar dengan
menggunakan tambahan Outdoor Housing.

Pada umumnya penempatan kamera CCTV


yang dipasang berada di tembok, atas plafon
atau tempat strategis lainnya yang
diperhitungkan dapat merekam suatu
peristiwa atau kejadian di tempat tersebut
dengan jangkauan lebih luas.
UTILITAS BANGUNAN SISTEM KEAMANAN Nizar Abdurrachman H73217039

SNI 03-3985-2000
(Sistem Deteksi dan Alarm Kebakaran)
Kebakaran adalah suatu fenomena yang terjadi ketika suatu bahan mencapai temperatur kritis dan bereaksi secara kimia dengan
oksigen (sebagai contoh) yang menghasilkan panas, nyala api, cahaya, asap, uap air, karbon monoksida, karbon dioksida, atau produk
dan efek lainnya. Detektor kebakaran adalah alat yang dirancang untuk mendeteksi adanya kebakaran dan mengawali suatu tindakan.
Dianggap perlu untuk memberikan suatu gambaran umum secara sederhana terhadap lingkup menyeluruh dari suatu sistem deteksi
dan alarm kebakaran sehingga dapat terlihat komponen/bagian-bagian dari sistem, dan ini ditunjukkan pada gambar berikut ini :

KOMPONEN FIRE ALARM

• Fire Alarm Control Panel memiliki berbagai


macam bentuk dan variasi sesuai fungsi
dan produsennya. Fungsi Fire Alarm ini
adalah untuk mengintegrasikan berbagai
sensor dan audio visual indicator yang
berkaitan dengan fire alarm system.

• Heat Detector / Alat Pendeteksi Panas


adalah sensor yang digunakan untuk
mendeteksi temperatur tinggi, yaitu
detektor panas yang dapat diintegrasikan
dengan panel controller (security alarm).

• Smoke Detector adalah sensor yang


digunakan untuk mendeteksi adanya
gumpalan asap.

• Gas Detector / Pendeteksi Gas / Gas Alarm


Standalone adalah alat yang dapat
digunakan untuk mendeteksi adanya
kebocoran gas berbahaya seperti LPG dan
Methane.
Gambaran umum suatu sistem deteksi dan alarm kebakaran
UTILITAS BANGUNAN SISTEM KEAMANAN Nizar Abdurrachman H73217039

SNI 03-3985-2000 ORIENTASI PERLETAKAN DETECTOR


(Perletakan Detektor dan Alarm Kebakaran)

Gambar ilustrasi

Detektor haruslah diorientasikan pada posisi yang paling baik


untuk masuknya asap dengan memperhatikan kepada arah aliran
udara. Jalur dari sebuah detektor jenis sinar terproyeksi
menyeberangi/memotong bukaan udara kembali harus
dipertimbangkan kesamaan/ekivalen di dalam cakupan kepada
suatu baris detektor individu.
Gambar Perletakan Detector
UTILITAS BANGUNAN SISTEM KEAMANAN M. Revaldi Hamzah Julianta H03217013

• Jalur evakuasi . • Dinding pemisah. • Pintu darurat.


Pintu Darurat Pintu darurat adalah alat
bantu yang digunakan saat evakuasi
untuk menuju tempat yang aman.
Dalam penempatannya pintu darurat ini
memiliki beberapa syarat agar dapat
digunakan secara maksimal untuk
evakuasi.
• Daun pintu yang terbuat dari pintu tahan api
dilengkapi dengan engsel, kunci dan pegangan
yang juga tahan terhad pegangan yang juga
Setiap bangunan gedung harus dilengkapi tahan terhadap api.
dengan sarana jalan ke luar yang dapat
• Pintu tangga terbuat dari bahan
digunakan oleh penghuni bangunan
yang tahan kebakarannya 2 jam.
gedung, sehingga memiliki waktu yang
cukup untuk menyelamatkan diri dengan
aman tanpa terhambat hal-hal yang
diakibatkan oleh keadaan darurat

1) Pemisah harus mempunyai tingkat ketahanan


api sekurang-kurangnya 1 jam apabila eksit
menghubungkan tiga lantai atau kurang.
2) Pemisah harus mempunyai tingkat ketahanan
api 2 jam, apabila eksit menghubungkan
empat lantai atau lebih, kecuali ada satu dari
kondisi berikut:
a) Dalam bangunan gedung yang sudah
ada dan bukan bertingkat tinggi,
tangga eksit terlindung yang sudah
ada harus mempunyai tingkat
Akses eksit koridor ketahanan api sekurang-kurangnya 1
jam.

Anda mungkin juga menyukai