JOGLO SENEPO
PONOROGO
1919 - 2019
Villa De Desa,
Pacet - Mojokerto,
6-7 Juli 2019
Dilaksanakan oleh :
Didukung oleh :
Sanepan adalah sebuah bentuk komunikasi masyarakat Jawa tradisional dengan memberikan
tanda-tanda melalui bahasa kiasan, atribut, hiasan arsitektur dan lain sebagainya yang
memiliki makna-makna tertentu.
Sekilas, Sanepan hanya menampilkan tanda-tanda maka dari itu membubatnya menjadi
multitafsir. Sanepan sudah mulai hilang ditelan jaman, tidak banyak anak muda jaman
sekarang yang mengetahui budaya Sanepan. Orang sekarang tidak mengerti bahwa dalam
setiap perkataan, perbuatan dan benda ada makna tersirat yang terkandung di dalamnya.
Sanepan memberikan pelajaran kepada manusia melalui alam sekitar.
1
PETUNJUK ARAH DARI DESA SANEPO KE PACET, MOJOKERTO
Pacet,
Mojokerto
Sanepo,
Ponorogo
2
SEJARAH DESA SANEPO
Terjadinya Desa Senepo erat hubunganya dengan Keraton Suro Karto Hadiningrat. yang waktu itu dipimpin
oleh Sultan Pakubuwono ke III. Saat itu berawal dari berkecamuknya perang saudara antara Pakubuwono III, dengan
adiknya sendiri, Pangeran Mangku Bumi yang akhir perang dimenangkan oleh Pangeran Mangku Bumi. dan
beliaulah yang diangkat menjadi Sultan Hamengku Buwono I. dengan kekalahan itu Pakubuwono III dan seluruh
prajuritnya melarikan diri dari keraton dengan arah tenggara lewat pacitan namun diantara rombongan itu terdapat
seorang putri keraton.
Dalam pelarian itu antara Pakubuwono III dan prajuritnya berpisah dengan sang putri, sang putri berlari ke
arah timur. dalam pelariannya sang putri menderita sakit, dan istirahatlah sang putri tersebut diatas sebuah batu besar,
is sambil berdo'a mohon kesembuhannya dari sang pencipta.do'a sang putri dikabulkan dan sembuh. dengan rasa
senag hatisang putri berucap" Mbesuk yen ono rejaning jaman watu iki ndak jenengne WATU DUKUN “
Sang putri meneruskan perjalananya kearah utara sampailah disebuah bukit kecil sang putri beristirahat untuk
melepaskan lelah dalam istirahatnya sang putri merenungi nasibnya yang " KEDHARANG - DHARANG" ( Terlunta
- lunta)sang putri berucap bukit (PUTHUK). ini saya beri nama " PUTHUK DHARANG" setelah terobati lelahnya
sang putri teringat akan kemewahan scat hidup dikeputren lalu is membuat sayembara barang siapa yang bisa
membuatkan GEDHONG yang mirip keputren Solo jika laki - laki akan saya jadikan suami.jika wanita saya jadikan
saudara kandung.ternyata didekat sang putri ada seorang laki - laki yang sedang mencari rumput, mendengar
sayembara sang putri laki -laki tersebut bergegas dan meletakkan keranjangnya digantung dipohon serut. Tempat itu
sampek sekarang disebut " KRANJANG GEMANTUNG ".
Lelaki itu bergegas mecari alang - alang ( ilalang) satu ikat ( satu bentel ) dan segala peralatan untuk dibuat
gedhong permintaan sang putri, dalam waktu sekejab jadilah gedhong tersebut yang mirip keputren solo. lalu lelaki
itu menemui sang putri dan berkata permintaanmu telah kuturuti sekarang mana janjimu. sang putri dengan rasa haru
dan bangga menerima lelaki tersebut yang telah membuatkan gedhong keputren. gedhong tersebut merupakan
sanepane doplikat ) keputren Suro Karto Hadiningrat.akhirnya sang putri hidup berdampingan menjadi suami
istri,dengan lelaki tersebut dan memberi gelar lelaki itu "Kyai Bentel Aji" Bentel Aji berarti satu ikat (sak bentel) bisa
menjadi gedhong yang tak ternilai harganya. dan memberi nama tempat itu Desa Sanepo mereka menjadi cikal bakal
berdirinya desa Senepo, yang menurunkan pemimpin desa hingga sekarang.
3
JOGLO MOJOKERTO
Gambar 2: tampak depan rumah Gambar 3: tampak belakang rumah Gambar 4: tampak samping rumah
sebelum dibongkar sebelum dibongkar sebelum dibongkar
4
PROSES PEMBONGKARAN
Gambar 5: proses menandai bagian Gambar 6: proses pembongkaran atap Gambar 7: interior rumah yang sudah
joglo sebelum dibongkar dibongkar
Gambar 8: bagian atas rumah joglo Gambar 9: proses pembongkaran dinding Gambar 10: pembongkaran tumpangsari
5
PROSES NYEBLOKNE JOGLO
Gambar 11: lahan yang
akan dibangun joglo
6
PROSES NYEBLOKNE JOGLO
Gambar 19: pemasangan blandar dan meret
8
DETAIL
KONSTRUKSI
JOGLO PONOROGO
9
Griya Jawa, yang salah satunya adalah Joglo / Jugloro, adalah bangunan dengan sistem struktur-konstruksi rangka
batang, dengan konstruksi sambungan antar gelagar (bentangan kayu structural) tanpa menggunakan paku.
Penyatuan, perangkaian, atau perakitan atara gelagar yang satu dengan gelagar lain, mencakup gelagar berupa
tiang ( yg letaknya vertikal) hingga berupa balok (letaknya horisontal) ditangani dengan menerapkan teknik
anjingan atau teknik cathokan.
1. Teknik anjingan adalah perakit di mana ada bagian dari gelagar yang satu dimasukkan ke dalam bagian
dari gelagar yang lain. Dalam pengetahuan konstruksi, sering dikenal dengan sebutan sambungan pen-
dan-lubang. Bagian yang masuk ke dalam gelagar yang lain itu dsebut purus (Purus lanangan), lazimya
memiliki panjang yang sampai menembus penampang gelagar yang dimasuki. Bagian yang merupakan
pelubangan disebut tatahan (Purus wedhokan), dan lazimnya memiliki penampang yang persegi-empat
pipih dengan keletakan yang menegak.
2. Teknik cathokan itu gagasan dasarnya adalah sambungan dari gelagar dengan cara saling ditumpuk
kemudian diikat; namun keberadaan tali pengikat ditiadakan, dan sebagai gantinya gelagar yang dirakit
dengan teknik cathokan ini ditakik (dicoak) sehingga setelah saling ditumpangkan akan menghasilkan
permukaan yang rata, tidak menumpuk satu di atas yang lain.
Sumber : Josef Prijotomo, (Re-)Konstruksi Arsitektur Jawa - Griya Jawa dalam Tradisi Tanpatulisan, Penerbit
Wastu Lanas Grafika, 2006
10
SISTEM
CATHOKAN
Blandar
Pengeret Ganja Purus Ander
(Geganja)
Purus Pathokan
Pengeret
Purus
Wedhokan
Santen
(Songgobumi)
Purus Lanangan
SISTEM
Saka Guru
PURUS Kili (Sunduk Kili)
Sunduk Kili
Sunduk Kolong
SokoGuru
PurusLanangan
Purus Purus
Lanangan
Wedhokan
Sunduk Kolong dan Sunduk Kili lubang. Lubang ini akan digunakan
Proses selanjutnya merupakan sebagai tempat memasukkan
proses pemasangan Sunduk Kolong Sunduk Kili.
yang kemudian dilanjutkan dengan Penyambungan ketiga elemen ini
pemasangan Sunduk Kili. Sunduk tidak langsung dikunci, sesekali Gambar 28
Detail Sambungan Saka Guru
Kolong merupakan bagian perlu dilihat kembali dan dicek
dengan Kolong dan Sunduk Kili
Konstruksi Joglo yang berguna kemiringan terhadap posisi elemen
sebagai balok dan memiliki sebuah lain dalam konstruksi Joglo.
13
SokoGuru
Umpak
Soko Guru
15
Blandar
Meret
Dodopeksi
Terletak di tengah-tengah rangka utama dan tersambung dengan kayu
blandar. Bagian bawahnya terdapat ukiran. Biasanya digunakan untuk
mengantung lampu utama ruangan. Gambar 32
Pemasangan Dodopeksi
17
Songgobumi
Konstruksi Cathokan
Purus
Mprit Ganthil
20
Blandar
Soko Perpat
Soko Pengracik
21
Pengeret
Blandar
Umpak Luar
Songgowang
Bentuknya seperti batik parang dan terletak antara soko perpat, blandar,
dan pengeret. Fungsinya yaitu sebagai penguat konstruksi luar.
Gambar 39
Pemasangan Songgowang
24
Pengeret
Polo
Polo Kendit
Dudur
Blandar
Dudur Brunjung
Tumpang Sari
Polo
27
PENUTUP
Hari Sunarko
2005
28