DISUSUN OLEH :
DHEA AMELIA
X MM 1
Hal
BAB I. PENDAHULUAN
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………. 7
B. Saran …………………………………………………………………………… 7
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Festival Reog Nasional adalah salah satu festival tahunan yang merupakan salah satu
rangkaian acara pesta rakyat Ponorogo di bulan Muharram yaitu Grebeg Suro. Festival
Reog Nasional telah dilaksanakan sejak tahun 2004, masih terus dilaksanakan hingga
sekarang setiap tahunnya bersamaan dengan perayaan Grebeg Suro. Hal ini juga
bersamaan dengan hari jadi Kota Ponorogo, yang telah menjadi salah satu acara yang
masuk dalam kalender wisata Jawa Timur.
Pada acara Grebeg Suro di tiap tahunnya terdiri atas acara-acara yang sarat akan nilai seni
dan tradisi, yaitu: Pawai Lintas Sejarah dan Kirab Pusaka, Larungan Risalah Doa di Telaga
Ngebel, serta Festival Reog Nasional. Festival Reog Nasional dilaksanakan dalam jangka
waktu tertentu dengan masa final dilaksanakan pada malam puncak rangkaian acara
Grebeg Suro. Pada rangkaian acara Grebeg Suro, final Festival Reog Nasional dilaksanakan
pada pada malam 1 Muharram yang biasa disebut dengan 1 Suro pada kalender
Jawa.Peserta Festival Reog Nasional berasal dari daerah-daerah seluruh Indonesia seperti
Madiun, Malang, Ponorogo, Yogyakarta, Jakarta, Kallimantan. Bahkan belakangan ini
Festival Reog Nasional sudah mulai merambah ke kancah internasional dengan diikuti oleh
peserta dari luar negeri.
Keberadaan reog memang tidak bisa dilepaskan dari terbentuknya Ponorogo. Hal ini
berkaitan erat dengan legenda Dewi Songgolangit dan Prabu Klonosewandono.
B. Rumusan Masalah
Nah, dalam rangkaian acara Grebeg Suro dan Peringatan hari jadi ke 522 Kabupaten
Ponorogo ini, salah satu yang ditunggu adalah Festival Nasional Reog Ponorogo XXV. Dari
latar belakang masalah diatas, kita dapat membatasi rumusan masalah sebagai berikut :
1. Sejarah Reog
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Reog
Ponorogo merupakan kota reog, karena berdasarkan pada sejarah reog memang lahir dari kota
ini. Ponorogo merupakan salah satu ikon wisata Jawa Timur. Reog sering diidentikkan dengan
dunia hitam yang dalam artian berkaitan erat dengan sifat jagoan, dan juga dunia misti
supranatural. Satu grup reog biasanya terdiri atas seorang Warok tua, beberapa Warok muda,
Pembarong, penari Bujangganong, dan Prabu Klono Sewandono. Di seluruh daerah Ponorogo
memiliki banyak grup Reog, bahkan bisa dikatakan minimal satu desa memiliki 1 kelompok
kesenian Reog. Sehingga kurang lebih 300-an grup Reog dimiliki oleh Kabupaten Ponorogo.
Para pembarong mempertontonkan keperkasaan dalam mengangkat dadak merak, yaitu topeng
raksasa yang memiliki berat hingga 50 kilogram dengan kekuatan gigi saja. Alat-alat musik yang
dimainkan dalam pertunjukan reog mampu menghadirkan suasana mistis dan eksotis, namun
membangkitkan semangat orang yang melihat maupun para pemainnya. Banyak anggapan dalam
pertunjukan Reog kekuatan gaib selalu menyertai, utamanya bagi pembarong untuk bisa
menambah kekuatan dalam menyangga topeng dadak merak dengan gigi saja. Para pembarong
pun beranggapan bahwa seorang pembarong membutuhkan wahyu untuk bisa kuat menjadi
seorang pembarong, karena tubuh dan gigi yang kuat saja tidaklah cukup. Tanpa diberkati
wahyu, tarian yang ditampilkan seorang pembarong tidak akan tampak luwes dan enak untuk
ditonton. Namun demikian persepsi misitis pembarong kini digeser dan lebih banyak dilakukan
dengan pendekatan rasional. Seorang sesepuh Reog, Mbah Wo Kucing mengatakan bahwa:
“Reog itu nggak perlu ndadi. Kalau ndadi itu ya namanya bukan reog, itu jathilan. Dalam reog,
yang diperlukan keindahannya“.
Reog merupakan hasil kreasi manusia dengan adanya aliran kepercayaan yang dilestarikan
secara baik secara turun temurun.
B. Jadwal Penampilan Grup Reog di Festival Nasional Reog Ponorogo XXV
Tahun ini, seperti tahun sebelumnya Festival Nasional Reog Ponorogo akan diikuti oleh
puluhan grup Reog dari berbagai daerah.Untuk tahun ini, Festival Nasional Reog Ponorogo
XXV akan digelar mulai tanggal 6 – 9 September 2018 bertempat di Panggung Utama Alun-
alun Kabupaten Ponorogo.Untuk anda, penggemar Reog, berikut adalah jadwal penampilan
dari grup-grup yang akan jadi peserta dalam Festival Nasional Reog Ponorogo tahun ini.
Berikut ini adalah foto-foto yang saya ambil ketika menyaksikan momen Pertunjukan
Festival Nasional Reog Ponorogo XXV di Alun-alun pada hari Sabtu, 8 September 2018
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Reog merupakan hasil kreasi manusia dengan adanya aliran kepercayaan yang
dilestarikan secara baik secara turun temurun.
Festival Reog Nasional adalah salah satu festival tahunan yang merupakan salah satu
rangkaian acara pesta rakyat Ponorogo di bulan Muharram yaitu Grebeg Suro.
Pada awalnya, 25 tahun lalu hanya ada Festival Reog. Namun seiring waktu, Festival
Reog berubah nama menjadi Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP) dikarenakan
pesertanya dari seluruh Indonesia. Pada FNRP 2018 diikuti 32 grup reog. 16 grup
dari Ponorogo dan 16 grup dari luar Ponorogo.
B. Saran
Sebagai seorang pelajar, kita diharuskan untuk mempelajari seni budaya dengan lebih
mendalam lagi, agar kita dapat mengapresiasi. menikmati dan sekaligus lebih mencintai
seni budaya khususnya seni budaya daerah, umumnya seni budaya negeri kita sendiri.
Juara Umum Festival Nasional Reog Ponorogo XXV
Reog Universitas Brawijaya (UB) kembali mengukir prestasi tingkat nasional. Tim penari
yang beranggotakan 55 mahasiswa menyabet juara umum Festival Nasional Reog
Ponorogo XXV 2018. Kerja keras tim UB pun terbayar dengan memborong banyak
penghargaan. Antara lain ranking 1 Penyaji Terbaik, Penata Musik Terbaik, dan Penata Tari
Terbaik.
C. Daftar Pustaka
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Festival_Reog_Nasional
www.wakoka.co.id/jadwal-penampilan-grup-reog-di-festival-nasional-reog-ponorogo-xxv/amp/
https://ponorogo.go.id/bupati-mecut-grebeg-suro-2018-resmi-dimulai/
http://m.solopos.com/madiun/read/20180903/516/937544/foto-foto-pembukaan-grebeg-suro-2018-di-
alun-alun-ponorogo
https://www.jawapos.com/jpg-today/13/09/2018/reog-brawijaya-ukir-prestasi-nasional