02
Latar Belakang 05
Pembahasan
Masuknya Islam ke Indonesia dengan
berbagai jalur, salah satunya dari Cina Membahas pengaruh akulturasi budaya Hindu,
dibuktikan dari Arsitektur Masjid Mantingan Jawa dan Cina pada bangunan Masjid Mantingan
03
Tujuan Penelitian 06
Kesimpulan
Tujuan Penelitian untuk mengetahui masuknya
islam dengan jalur Cina dengan identifikasi Kesimpulan bahasan yang
Arsitektur Masjid Mantingan (Masjid Akulturasi menjawab tujuan awal penelitian
dari budaya Hindu, Jawa dan Cina)
IDENTIFIKASI PAPER & LATAR BELAKANG
01 02
Mendapatkan gambaran Mengidentifikasi pengaruh
mengenai teori tentang budaya Cina pada bangunan
masuknya Islam di Indonesia peribadatan Masjid
yang berasal dari Cina Mantingan
Metode METODE DAN PENDEKATAN Pendekatan
Metode penelitian menggunakan metode kualitatif Digambarkan melalui peneliti melalui tanda pada kriteria-
dengan menggunakan metode deksriptif kriteria pada jurnal yakni
Teknik pengumpulan data diambil dari berbagai sumber “Mesjid Mantingan didirikan dengan lantai tinggi ditutup
dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang
dengan ubin bikinan Tiongkok, dan demikian juga dengan
bermacam-macam (triangulasi), dan dilakukan secara
terus menerus sampai datanya jenuh. undak-undakannya. Semua didatangkan dari Makao. Bangunan
atap termasuk bubungan adalah gaya Tiongkok. Dinding luar
Sumber data diperoleh dari data primer dan data dan dalam dihiasi dengan piring tembikar bergambar biru.
sekunder. Sedang dinding sebelah tempat imam dan khatib dihiasi
dengan relief-relief persegi bergambar margasatwa, dan penari-
penari yang dipahat pada batu cadas kuning tua.”
PEMBAHASAN
Informasi Umum
Masjid Mantingan terletak di Desa Mantingan,
Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, Jawa
Tengah.
Masjid Mantingan di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Wilayah masjid terdapat empat bangunan yang
Sumber Gambar : https://alif.id/read/nur-khalik-ridwan/masjid-mantingan- terbuat dari batu bata yaitu masjid, tempat wudhu,
jepara-warisan-pejuangan-perempuan-b219722p/ ruang koleksi atau museum, dan tempat paseban
atau pasowanan
PEMBAHASAN
Kompleks Masjid dan Makam Mantingan terdiri dari dua bangunan inti, yaitu bangunan Masjid
Mantingan dan bangunan Makam Mantingan atau Makam Pangeran Hadlirin dan Ratu Kalinyamat.
02
01
Makam Mantingan Masjid Mantingan
02 03 01
03
04
04
Gapura di Kompleks Masjid Mantingan Sokoguru pada Ruang Utama Masjid Ornamen pada Masjid
PEMBAHASAN
Terjadi beberapa kali perubahan pada masjid Mantingan
Pengaruh hindu ditampilkan dari gapura di kawasan masjid dan bentuk atap masjid yang
bertumpuk mengerucut berjumlah tiga tingkatan
Pengaruh budaya jawa dilihat dari penggunaan Sokoguru pada ruang utama masjid.
Sedangkan Pengaruh kebudayaan Cina pada Masjid Mantingan sendiri cukup besar, ditandai
dengan Mesjid Mantingan didirikan dengan lantai tinggi ditutup dengan ubin bikinan Tiongkok,
dan demikian juga dengan undak-undakannya. Semua didatangkan dari Makao. Bangunan atap
termasuk bubungan adalah gaya Tiongkok. Dinding luar dan dalam dihiasi dengan piring
tembikar bergambar biru. Sedang dinding sebelah tempat imam dan khatib dihiasi dengan relief-
relief persegi bermotif hiasan sulur-suluran, bunga, daun-daunan, dan binatang yang distilir serta
untaian tali.