KEMENTRIAN PERTANIAN
PEKERJAAN
PEMBANGUNAN RUMAH JAGA
------------------
RENCANA KERJA
DAN SYARAT-SYARAT
( RKS )
SPESIFIKASI TEKNIS
SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN
URAIAN PEKERJAAN
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah
Pembangunan Rumah Jaga
Lingkup Perkerjaan tersebut, meliputi :
a. Luas Gedung :
Luas Gedung yang akan dibangun direncanakan adalah 70 m2 terdiri dari 1 (Satu) lantai
PERSYARATAN BAHAN
Jenis dan mutu bahan yang dipakai diutamakan produksi dalam Negeri sesuai dengan keputusan bersama Menteri
Perdagangan dan Koperasi, Menteri Perindustrian dan Menpan :
Nomor : 472/Kpb/XII/1980
Nomor : 813/MENPAN/1980
Nomor : 64/MENPAN/1980
Tanggal : 23 Desember 1980
GAMBAR – GAMBAR
RKS ini dilampiri :
a. Site Plan
b. Gambar Denah, Tampak dan Potongan.
c. Gambar Detail Konstruksi
d. Gambar Detail Khusus
m. Peraturan dan ketentuan lain yang dikeluarkan oleh jawatan / Instansi Pemerintah setempat, yang
bersangkutan dengan permasalahan bangunan.
n. Peraturan sambungan telepon berlaku di Indonesia.
2. Untuk melaksanakan pekerjaan dalam pasal 1 ayat (2) tersebut diatas berlaku dan mengikat pula :
a. Gambar Bestek yang dibuat Konsultan Perencana yang sudah disahkan oleh Pemberi Tugas termasuk
juga gambar-gambar detail yang diselesaikan oleh Kontraktor dan sudah disahkan / disetujui Direksi.
b. Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS)
c. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan
d. Berita Acara Penunjukan.
e. Surat Keputusan Pemimpin Proyek tentang penunjukan Kontraktor.
f. Surat Perintah Kerja (SPK)
g. Surat Penawaran beserta lampiran – lampirannya.
h. Jadwal Pelaksanaan (Time Schedule) yang disetujui Direksi.
JADWAL PELAKSANAAN
1. Sebelum mulai pekerjaan nyata di lapangan, pekerjaan Kontraktor wajib membuat Rencana Kerja Pelaksanaan
dan bagian-bagian pekerjaan berupa Bar-cahart dan Curve S bahan/tenaga.
2. Rencana Kerja tersebut harus sudah mendapat persetujuan terlebih dahulu kepada Konsultan Pengawas,
paling lambat dalam waktu 21 (dua puluh satu) hari kalender setelah Surat Keputusan Penunjukan (SKP)
diterima Kontraktor. Rencana Kerja yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas, akan disahkan oleh
Pemberi Tugas.
3. Kontraktor wajib memberikan salinan Rencana Kerja rangkap 4 (empat) kepada Konsultan Pengawas, satu
salinan Rencana Kerja harus ditempel pada dinding di bangsal Kontraktor di lapangan yang selalu diikuti
dengan grafik kemajuan pekerjaan (Prestasi Kerja).
4. Konsultan akan menilai prestasi pekerjaan Konstraktor berdasarkan Rencana Kerja tersebut.
1. Dilapangan pekerjaan, Kontraktor wajib menunjuk seorang Kuasa Konraktor atau biasa disebut Pelaksana
yang cakap untuk memimpin pelaksanaan pekerjaan dilapangan dan mendapat kuasa penuh dari Kontraktor,
berpendidikan minimum Sarjana Muda Teknik Sipil atau sederajat dengan pengalaman minimum 3 (tiga)
tahun atau STM jurusan Bangunan, dengan pengalaman minimum 7 (tujuh) tahun.
2. Dengan adanya pelaksana, tidak berarti bahwa Kontraktor lepas tanggung jawab sebagian maupun
keseluruhan kewajiban.
3. Kontraktor wajib memberikan secara tertulis kepada Pengelola Proyek dan Konsultan Pengawas, nama dan
jabatan Pelaksana untuk mendapat persetujuan.
4. Bila dikemudian hari, menurut pendapat Pengelola Proyek dan Konsultan Pengawas, pelaksanaan kurang atau
tidak cukup cakap memimpin pekerjaan, maka akan diberitahukan kepada Kontraktor secara tertulis untuk
pengganti Pelaksana
5. Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkan surat pemberitahuan, Kontraktor harus sudah menunjuk
Pelaksana baru atau Kontraktor sendiri (penanggung jawab/Direktur Perusahaan) yang akan memimpin
Pelaksanaan.
Semua alat–alat untuk pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh Kontraktor, sebelum pekerjaan secara fisik
dimulai dalam keadaan baik dan siap dipakai, antara lain :
Beton molen yang jumlahnya akan ditentukan kemudian oleh Konsultan Pengawas.
Teodolit dan Water Pass (ijin konsultan pengawas) Apabila Diperlukan.
Perlengkapan penerangan untuk kerja lembur.
Pompa air untuk sistem pengeringan apabila diperlukan.
PEMERIKSAAN PEKERJAAN
1. Sebelum memulai pekerjaan lanjutan yang apabila bagian pekerjaan ini telah selesai, akan tetapi belum
diperiksa oleh Konsultan Pengawas, Konstrktor wajib memintakan persetujuan kepada Konsultan Pengawas.
Baru apabila Konsultan Pengawas telah menyetujui bagian pekerjaan tersebut, Kontraktor dapat meneruskan
pekerjaannya.
2. Bila permohonan pemeriksaan itu dalam waktu 2 × 24 jam (dihitung dari jam diterimanya surat permohonan
pemeriksaan) tidak terhitung hari libur/raya, tidak dipenuhi oleh Konsultan Pengawas, Konstraktor dapat
meneruskan pekerjaannya dan bagian yang seharusnya diperiksa dianggap telah disetujui oleh Konsultan
Pengawas. Hal ini dikecualikan bila Konsultan Pengawas minta perpanjangan waktu.
3. Bila Kontraktor melanggar ayat 1 pasal ini, Konsultan Pengawas berhak menyuruh membongkar bagian
pekerjaan sebagian atau seluruhnya untuk diperbaiki. Biaya pembongkaran dan pemasangan kembali menjadi
tanggungan Kontraktor.
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pembersihan Halaman.
Kontraktor harus membersihkan halaman dari segala sesuatu yang dapat mengganggu pelaksanaan, seperti
tujuan pengawas.
2. Penebangan Pohon.
Kelestarian semua jenis pohon yang ada dihalaman harus dijaga betul, penebangan atau pemindahan pohon
harus dengan persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas.
3. Jalan masuk dan Konstruksi Jalan Sementara.
Sarana (jalan masuk dihalaman konpleks jembatan jalan konstruksi dan lain-lain) jika belum harus dibuat
oleh kontraktor sesuai dengan petunjuk gambar atau Konsultan Pengawas dan bongkar kembali setelah
selesai pekerjaan dengan petunjuk Konsultan Pengawas.
4. Papan Reklame
Konsultan tidak diperkenankan menempatkan papan reklame dalam bentuk apapun didalam lingkungan
kompleks atau pada batas tanah yang berbatasan dengan tanah kompleks.
5. Papan Nama Proyek
Bila diharuskan pihak pengusaha daerah setempat Kontraktor boleh memasang papan nama proyek dengan
biaya sendiri.
6. Izin Bangunan
Izin bangunan di urus oleh Pemberi Tugas dan dilaksanakan oleh Kontraktor, biaya ini dibayar oleh
Kontraktor yang dimasukkan pada salah satu item dalam pos persiapan.
PEKERJAAN TANAH
1. Pekerjaan Pemborongan
Sebelum Kontraktor memulai pekerjaan, semua konstruksi yang dinyatakan dalam gambar dan RAB harus
diganti, harus dibongkar dan disingkirkan yang tidak merupakan dari bagian Kontrak Pekerjaan. Konstraktor
harus menggali dan menyingkirkan semua sisa bangunan yang dapat mengganggu pekerjaan menurut
petunjuk Konsultan Pengawas.
2. Syarat Mengerjakan
Kontraktor harus memberitahukan kepada perusahaan–perusahaan (air, telepon, listrik dan lain–lain)
untuk menggunakan saluran–saluran, alat–alat yang menjadi hak perusahaan tersebut.
Kontraktor harus juga mengatur semua sarana (air, telepon, listrik dan lain–lain) yang masuk keareal
yang dibongkar untuk diputuskan atau diamankan.
Lubang–lubang bekas galian bangunan harus diisi dengan tanah galian dan dipadatkan menurut petunjuk
Konsultan Pengawas.
3. Pekerjaan Tanah Halaman
Tanah yang digunakan untuk urugan harus bersih dari humas, tidak expensive (lowolay content) bebas
sampah, bebas dari bahan organik dan lain–lain sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
Pembersihan tanah pada daerah dimana akan didirikan bangunan, jalan pengerasan, landscaping dan
struktur site lainnya.
5. Pekerjaan Plesteran
a. Plesteran yang berumur 24 jam dan tidak tertutup harus dibasahi selama 7 hari.
b. Jenis pekerjaan plesteran meliputi :
PEKERJAAN BETON
1. Bahan
a. Semen Portland
Semen pc digunakan adalah semen pc Tonasa atau sesuai standar PSSI 1972 (NI – 8).
b. Agregat : Pasir, Kerikil dan cipping.
Pasir dan krikil digunakan asal lokal atau lokasi Tambang kelas C. Atau menurut petunjuk Direksi asal
memenuhi syarat PBI 1971 (NI – 2)
c. Besi Beton
Besi beton digunakan jenis baja mutu U.24/U.39 serta memenuhi ketentuan PBI 1971.
Ukuran besi beton dalam penggunaannya harus mengikuti ukuran dalam gambar rencana/detail.
Semua besi sejajar untuk kolom, balok/sloof tidak boleh kurang dari diameter 12 mm.
d. Besi Maal (becasting beton)
Papan/balok maal beton digunakan Besi kelas II (jenis Samarinda/Kruing) atau multipleks minimum
tebal 6 mm atau bahan lain menurut petunjuk Direksi.
2. Pekerjaan Maal Beton
a. Becasting harus direncanakan ssedemikian rupa sehingga tidak ada perubahan bentuk yang nyata dan
cukup dapat menampung bahan–bahan sementara sesuai dengan jalannya kecepatan pembetonan.
Semua becasting harus dibuat penguat datar dan silangan sehingga kemungkinan bergeraknya becasting
selama pelaksanaan dapat ditiadakan. Juga harus cukup rapat untuk menghindarkan keluarnya adukan
(morter lekge).
b. Besi becasting harus bersih dan dibasahi terlebih dahulu sebelum pengecoran.
3. Pemasangan Pipa–pipa
Pemasangan pipa dalam beton tidak boleh sampai merusak kekuatan konstruksi, untuk ini lihat pasal 5, 7
ayat 1 PBI 1971.
4. Kualitas beton
a. Kualitas/mutu beton untuk pekerjaan ini adalah sesuai dengan spesifikasi campuran yang direncanakan.
b. Bila terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan hingga meragukan kualitas beton, maka Direksi berhak
mengadakan pemeriksaan dengan cara teknis yang disetujui atas biaya Kontraktor.
c. Spesi Campuran :
d. Pengadukan Beton harus menggunakan beton–mollen, atau cara lain yang disetujui Direksi.
e. Perawatan beton harus memperhatikan pengaruh penguapan yang cepat dari beton dan dibasahi paling
sedikit 10 hari setelah pengecoran.
PEKERJAAN BESI
1. Syarat – syarat besi harus sesuai dengan yang tertera dalam gambar, harus dihasilkan dari pabrik yang disetujui
Pemberi Tugas.
2. Baja untuk struktur ialah baja kualitas baik jenis ST. 37 dengan tegangan tarik putus maksimum 3700/cm².
3. Jika ternyata baja struktur tidak sesuai dengan contoh/persyaratan, maka Direksi dapat mengafkirkan bahan
tersebut dan segala kerugian menjadi tanggung jawab Kontraktor.
4. Bila struktur harus dilaksanakan sesuai dengan bentuk dan ukuran – ukuran yang tertera dalam gambar.
PEKERJAAN PLAFOND
1. Rangka plafond dari Besi Holo 20x40
2. Bahan penutup plafond pada Bangunan menggunakan bahan Calciboard dengan kotak-kotak rangka plafond
maksimum 50 x 100 cm.
PEKERJAAN CAT
1. Cat Tembok
Semua plesteran diaci dan terlebih dahulu diflamur supaya rata dan mudah di cat dengan menggunakan
roller dengan 2 kali cat.
Mengecat dengan cat tembok semua bidang dinding exterior/interior yang nampak termasuk sloof dan
pondasi.
2. Cat Besi
Mengecat dengan cat Besi untuk semua bidang permukaan Besi yang nyata–nyata harus di cat seperti
dinyatakan pada gambar antara lain kosen/jendela, lisplank, jalusi, tiang Besi, dinding pemisah serta les –
les profil.
Pekerjaan Besi terlebih dahulu digosok setelah dimeni kembali agar pori–pori Besi tertutup.
Setelah meni Besi digosok amplas, dibersihkan lalu diplamur dan digosok hingga rata dan kemudian
dipulas dengan cat hingga warnanya merata.
Pelaksanaannya harus benar – benar baik dan rapih, rata dan pori – pori Besi harus tertutup.
3. Cat yang sudah disimpan dan segera dipakai tidak diperbolehkan mengandung endapan yang membatu dan
mudah untuk disapukan.
4. Pada toilet harus dijaga kemiringan lantainya kearah lubang floor drain, sehingga tidak terjadi genangan air
sehabis digunakan.
1. Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pengadaan daya listrik untuk penerangan, pompa air dan peralatan lainnya
yang menggunakan daya listrik.
2. Instalasi listrik harus mempunyai izin dari PLN setempat.
3. Pemasangan instalasi listrik harus sesuai dengan gambar dan harus mengikuti peraturan yang berlaku.
4. Perlengkapan seperti fitting, stop kontak, saklar dan kabel – kabel isolator dan sebagainya harus berkualitas
baik dan disetujui oleh Direksi.
5. Semua saklar dan kotak – kotak untuk sistim penarangan bila tidak ditentukan lain, memakai konstruksi
tempel dalam dinding/tiang.
6. Sekring / fuse pada panel dipakai MCB otomatis dengan rating arus cukup sesuai dengan beban.
7. Penempatan saklar dan stop kontak setinggi 155 cm dari permukaan lantai.
8. Pekerjan sistem penerangan luar (ourdoor lighting) meliputi penerangan luar lengkap dengan tiang, pondasi,
armature, conduit, batu pelindung kabel dan accessories lainnya.
9. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan sistem pentanahan lengkap dengan box control, elektroda
pentanahan dan accessories lainnya.
10. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan sistem penangkal petir lengkap dan accessories lainnya.
11. Semua biaya pemeriksaan gambar instalasi dan lain – lain ditanggung oleh pemborong.
2. Hal – hal yang timbul dalam pelaksanaan dan diperlukan penyelesaian di lapangan akan dibicarakan dan diatur
oleh Konsultan dan Kontraktor dan bila diperlukan akan dibicarakan bersama Direksi Pengawasan atau Panitia
Pembangunan.