TEKNIS
2.3. Rencana Kerja (Time Schedule) diatas harus mendapat persetujuan Konsultan
Pengawas dan Pemberi Tugas.
2.4. Rencana Kerja (Time Sehedule), harus sudah selesai dibuat oleh Kontraktor,
paling lambat 7 ( tujuh ) hari kalender, setelah SPK diterima.
2.5. Kontraktor harus memberikan salinan rencana kerja (Time Schedule), sebanyak 4
( empat ) lembar kepada Konsultan Pengawas dan 1 ( satu ) lembar harus dipasang
pada dinding bangsal kerja.
2.6. Konsultan Pengawas akan menilai prestasi pekerjaan Kontraktor berdasarkan
rencana kerja ( Time Schedule ) yang ada dan harus membuat grafik prestasi
pekerjaan.
PEKERJAAN PERSIAPAN
PEKERJAAN BETON
f) Besar butiran agregat pasir yang dipakai untuk bahan beton, harus berada
diantara ayakan 0,063-4mm
g) Agregat pasir tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5 persen.
Apabila kadar lumpur tersebut lebih dari 5 persen, maka agregat pasir harus
dicuci..
h) Semen yang didatangkan ke lokasi proyek, harus disimpan pada gudang
yang berlantai kering sedemikian rupa, sehingga terjamin tidak akan
rusak dan/atau tercampur bahan lain yang dapat merusak mutu beton.
i) Pada pemakaian semen yang dibungkus, penimbunan semen yang baru
datang,tidak boleh dilakukan diatas timbunan yang telah ada, dan pemakaian
semen harus dilakukan menurut urutan pengirimannya.
j) Air yang dipakai untuk pembuatan dan perawatan beton diusahakan air
bersih yang dapat diminum. Air yang mengandung garam dan/atau
bahan lain yang merusak beton, tidak boleh dipakai.
k) Bila terdapat keragu- raguan terhadap air yang dipakai, maka contoh air
tersebut harus diperiksakan di laboratorium di bawah tanggung jawab
Kontraktor.
l) Bila pemeriksaan air tersebut tidak memenuhi syarat untuk bahan campuran
beton, maka air tersebut tidak boleh dipakai.
2.2.Tulangan
a) Semua baja tulangan yang dipakai berbentuk polos, sesuai dengan standard
PBI.1971/atau SKSNI T-15-1991-03.
2.3.Bekisting.
a) Papan bekisting (cetakan beton) yang dipakai adalah dari bahan kayu kelas
III dengan tebal 2 cm atau plywood tebal 9 mm dan apabila oleh
Pengawas Lapangan dinyatakan rusak, maka tidak boleh dipakai lagi untuk
pekerjaan berikutnya.
b) Tiang - tiang bekisting dapat dibuat dari kayu kelas II dengan ukuran 5/7
cm atau galam diameter 8 - 10 cm dengan jarak maksimun 0,5 meter.
c) Konstruksi bekisting harus dibuat sedemikian rupa, sehingga tidak
mudah bergerak dan kuat menahan beban diatasnya.
2.4. Semen
a) Semua yang di pakai portland semen memenuhi syarat sebagai mana
diuraikan dalam SNI 2022. Semen yang disyaratkan yaitu Semen 40 KG
b) Dalam pengangkutan semen harus terlindung dari hujan. Harus diterimakan
dalam kantong asli dari pabriknya dalam keadaan tertutup rapat.
c) Kantong-kantong semen yang rusak jahitannya dan robek-robek tidak
diperkenankan dipergunakan, kecuali untuk pekerjaan bukan beton.
d) Semen yang sebagian sudah membatu dalam kantong sama sekali tidak
diperbolehkan untuk dipergunakan. Harus di simpan dalam gudang yang
mempunyai ventilasi cukup dan tidak terkena air, diletakan pada tempat yang
ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai, tidak boleh ditumpuk sampai
tingginya melebihi 2 m, dan setiap pengiriman baru harus dipisahkan dan diberi
tanda dengan maksud agar pemakaian semen dilakukan menurut
pengirimannya.
2.5.P a s i r
2.7. Air
Air untuk adukan dan merawat beton harus bersih dan bebas dari bahan-bahan
yang merusak atau campuran-campuran yang mempengaruhi daya lekat semen
PEKERJAAN PASANGAN
DINDING BATA
PEKERJAAN
PLESTERAN DINDING
PEKERJAAN PLAFOND
5.1. Rangka plafon dari bahan Kayu Kelas II (Meranti) berkualitas baik (lurus,
5.3. List Plafond dari bahan Meranti berkualitas baik (lurus, tidak ber-
mata,berlubang serta cukup tua) dan ukuran list 1 x 4 Cm
5.4. Cara pelaksanaan :
Sebelum pemasangan rangka plafon harus dileveling terlebih dahulu dengan
menggunakan alat bantu dan diukur sesuai dengan ketentuan yang
digunakan.
Sebelum rangka plafon dipasang terlebih dahulu kayu tersebut dipersiapkan
dan bagian bawahnya harus diserut halus.
Rangka plafond harus kuat dan tidak mudah melendut terutama pada
bagian tengah, untuk menghindari hal tersebut maka gantungan rangka
plafond harus diperhatikandengan menggantungkan pada gording dan
kuda-kuda atau pada stek besi bila pemasangan plafond dibawah plat beton.
Pemasangan plafond harus rata dan rapih, bentuk dan ukuran sesuai gambar.
Sisi plafond dengan dinding, kolom dan listplank digunakan penutup dari
bahan kayu les profil ukuran 1/4 CM, dipasang dengan rapih dan sambungan
harus rapat.
Sisi plafond dan tembok bagian dalam menggunakan les profil 1/4 cm.
PEKERJAAN ATAP
6.1. Pekerjaan Rangka Kuda-kuda dan Gording
a. Jenis pekerjaan rangka kuda-kuda Konvensional menggunakan Kayu KLS II
dengan rincian pemakaian ukuran sebagai berikut :
Kuda-kuda 6/12 CM
Balok nok 6/12 CM
Gording 5/10 CM
Jepitan-jepitan06/12 CM
Ikatan Angin 5/10
Skoor 6/12 CM
Lesplank papan Kayu Kelas II 2x2/20 CM (2 susun)
b. Pasangan kuda-kuda dan gording harus vertikal dan horizontal serta sesuai
kemiringan yang telah ditetapkan dalam gambar kerja.
c. Cara Pelaksanaan :
Penyambungan balok-balok sesuai dengan persyaratan teknis tentang
kayu ditambah dengan menggunakan bout / mur dan beugel.
Besi plat untuk beugel yang digunakan pada kuda-kuda
menggunakan besi ketebalan minimal 3 MM dan lebar secukupnya,
bout/mur yang digunakan diam e- ter 12 MM (sesuai gambar kerja)
Pasangan gording setelah kuda-kuda dan skor angin serta konsol-
konsol telah terpasang
Untuk menjaga kestabilan, maka gording harus memakai klos pada
bagian bawah dan diikat dengan paku pada kaki kuda-kuda.
Jarak gording sesui ukuran dalam gambar detail (jenis atap yang
digunakan).
PEKERJAAN PENGECATAN
1. Ketentuan Umum
a. Sebelum memulai pekerjaan , bidang-bidang yang akan dilapisi/ dicat
terlebih dahulu disiapkan dengan baik dengan cara pengupasan cat lama
sampai bersih. Bidang harus mempunyai permukaan yang rata dan lurus
atau mempunyai kemiringan sesuai dengan gambar rencana, bebas dari
segal macam kotoran, tidak retak atau pecah dan tidak lembab.
b. Pelaksanaan pekerjaan baru dapat dilaksanakan setelah bagian tersebut
diperiksa oleh Pengawas dan diizinkan pelaksanaannya.
c. Pelaksana harus mengajukan contoh-contoh bahan untuk disetujui oleh
Pengawas. Bahan yang digunakan harus sesuai dengan contoh yang telah
disetujui dan dalam keadaan baru, dikemas dalam kaleng-kaleng yang masih
disegel serta tidak pecah atau bocor. Penggunaan bahan-bahan harus
sepengetahuan pengawas dan pelaksana bertanggung jawab atas keaslian
dari warna dan bahan yang digunakan.
d. Pelaksana harus memberikan jaminan tertulis bahwa hasil pekerjaan
pengecatan tidak menggelembung, mengelupas dan cacat-cacat lainnya
selama 2 tahun sesudah penyerahan pekerjaan.
2. Pengecatan Kayu
a. Semua sambungan-sambungan kayu, penampang ujung balok bagian
yang akan melekat pada tembok, harus dicat meni dengan kualitas
setara dengan produksi Glotex.
b. Cat kayu mengkilat digunakan merk Glotex., Avian atau berkualitas
setara dan sebelumnya harus menggunakan cat Dasar, Palmur dan
Dempul. Tata laksana pengecatan harus mengikuti patent atau petunjuk
dari Pabrik.
c. Bagian-bagian yang akan di cat Kayu adalah :
List-list profil kayu plafon
Lesplank papan, konsol-konsol dan segala pekerjaan yang nampak.
d.Pelapisan cat dasar dilakukan minimal 2 (dua) kali jalan, kemudian
diplamur dan di ampelas lagi sampai rata sehingga lubang-lubang
serat kayu sudah tertutup. Pe n- gecatan akhir dilakukan minimal 3
(tiga) kali dengan s elang waktu minimal 6 (enam) jam sampai didapat
permukaan yang halus dan warna yang rata tanpa cacat.
3. Pengecatan Tembok dan Plafond
a. Cat tembok yang dapat dipergunakan adalah jenis cat bekualitas
PEKERJAANSALURAN
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
Semua Perabotan Kelas Seperti Kursi, Meja Guru, Kursi Siswa, Meja Siswa, dan Kursi
Guru seluruhnya menggunakan Kayu KLS I (Kayu Jati) dan harus betul betul
baru dan berkualitas baik.
Pelaksanaan :
Kayu yang digunakan harus benar-benar kering, tidak cacat atau rusak karena
iklim
Harus diketahui dan disetujui oleh konsultan pengawas.
Sebelum di bawah ke lokasi harus dimenie
Meskipun di dalam “Rencana Kerja Syarat” ini, pada uraian pekerjaan dan
bahan- bahan tidak dinyatakan kata-kata yang harus dipasang, dibuat, dilaksanakan
dan disediakan oleh kontraktor dan bila mana pekerjaan-pekerjaan dan bahan-
bahan ini nyata menjadi bagian dari pekerjaan kontraktor, maka pernyataan
tersebut dianggap di muat di dalam "“Rencana Kerja dan Syarat” ini dan bukan
sebagai pekerjaan lebih.
Sebelum penyerahan pertama dilaksanakan, maka kontraktor diharuskan
membersihkan kotoran-kotoran di dalam maupun di luar bangunan sampai bersih
dan rapi.
Larantuka, April 2023
KORNELIS
REHABILITAS RUANG SMP NEGERI DALE OPEN,S.Kom
1 LAMATEWELU
NIP 19820606 200904 1 005
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Pj. Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan
Penataan Ruang Kabupaten Flores Timur Dan Olah Raga
Kabupaten Flores Timur
120
KOORDINAT :
30 Cm