PERSYARATAN TEKNIS
UMUM
Bab I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
SYARAT-SYARAT TEKNIK
1.1. UMUM
Shop Drawing tersebut harus dibuat rangkap 3 (tiga) berikut aslinya dan
semua biaya menjadi tanggung jawab pemborong.
Gambar Sesuai Terlaksana dibuat dan disera hkan pada akhir pekerjaan
dan harus sesuai dengan hasil pekerjaan terpasang.
Gambar Sesuai Terlaksana harus disetujui oleh Direksi/Konsultan
Pengawas/ MK, dan diserahkan dalam rangkap 3 (tiga) berikut aslinya
dengan biaya keseluruhan ditanggung oleh pemborong.
b. Alat bantu kerja, pompa air untuk kerja, alat pemadat tanah, alat ukur
waterpas, penyekat tegak dan alat bantu pekerjaan lainya.
b. Bila sekiranya pekerjaan atau bagian pekerjaan telah selesai dan tidak lagi
memerlukan peralatan yang dimaksud, pemborong diwajibkan untuk
menyingkirkan alat-alat tersebut dan memperbaiki kerusakan-kerusakan
yang diakibatkan oleh pemakaian peralatan tersebut serta membersihkan
bekas-bekasnya.
1.11. KEAMANAN
a. Pemborong bertanggung jawab penuh atas segala sesuatu yang ada dan
terjadi di daerah kerjanya terutama mengenai :
a. Bila dalam RKS ini disebutkan nama dan pabrik pebuat bahan/material,
maka hal ini dimaksudkan menunjukan standard minimal mutu/kualitas
bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini.
b. Tiap bagian pekerjaan harus dalam keadaan baik, bersih, utuh, tanpa cacat
dan berfungsi sebagaimana mestinya.
Tahap III pada saat bobot pekerjaan 50% - 100% (Pekerjaan Arsitektur,
Utilitas dan Detail yang penting).
b. Photo Proyek pada setiap tahap tersebut dibuat sebanyak 3 (tiga) set
dilampirkan bersama dengan laporan bulanan sesuai pencapaian bobot
pekerjaan dan penagihan termin.
c. Pengambilan titik pandang harus diusahakan tetap dari setiap tahap dan
sesuai dengan pengarahan dari Direksi/Konsultan Pengawas/ MK
dilapangan.
Pasal 2
a. PEKERJAAN PEMBONGKARAN
Pekerjaan Plafond
Pekerjaan Lantai
Pekerjaan Sanitair
Pekerjaan Waterproofing
Pekerjaan Penerangan
Pekerjaan Plumbing (termasuk Pemipaan Air Bersih, Air Kotor, dan Ground
Water Tank)
Pasal 3
PEKERJAAN PERSIAPAN
b. Ketidak cocokkan yang mungkin terjadi antara gambar kerja dan keadaan
lapangan yang sebenarny harus segera dilaporkan kepada
Direksi/Konsultan Pengawas/ MK untuk dimintakan keputusannya.
e. Pengukuran sudut menyiku dengan prisma atau benang secara azas segi tiga
phitagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujui
oleh Direksi/Konsultan Pengawas/ MK.
a. Papan nama proyek harus dibuat oleh pemborong dengan ketentuan dan
pengarahan dari Direksi/Konsultan Pengawas/MK.
b. Peletakan Papan Nama Proyek ditempat yang mudah dilihat oleh umum dan
diletakan pada saat dimulalinya pekerjaan serta harus dicabut kembali pada
saat pekerjaan selesai.
c. Ukuran, Warna, Isi Tulisan, dan bentuk akan ditentukan kemudian berdasar
arahan dari Direksi/Konsultan Pengawas/ MK.
Direksi/Konsultan Pengawas/ MK
d. Tata letak layout gudang dan lost kerja harus mendapat persetujuan
Direksi/Konsultan Pengawas/ MK
Pemborong harus menyediakan alat-alat untuk pengadaan listrik dan air kerja.
Pengadaan Listrik dan Air Kerja harus dikoordinasikan dengan
Direksi/Konsultan Pengawas/ MK untuk memperoleh keterangan tentang
tempat dan lokasi pengadaannya agar tidak mengganggu pelaksanaan
pekerjaan lainnya.
c. Bilamana bekas bangunan ataupun bangunan yang masih berada pada lokasi
pembangunan dengan persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas/ MK harus
dibongkar, maka pemborong harus melakukan pembongkaran sampai
bersiap agar tidak menghalangi kegiatan pelaksanaan pekerjaan
pembangunan.
d. Semua daerah urugan, harus dipadatkan, baik urugan yang telah ada maupun
terhadap urugan yang baru. Tanah urug harus bersih dari sisa-sisa tumbuhan
atau bahan-bahan yang dapat menimbulkan pelapukan dikemudian hari.