Anda di halaman 1dari 12

JURNAL TUGAS AKHIR

EVALUASI KONDISI EKSISTING STRUKTUR RUKO PASAR SENTRAL

FAIZAL P
NIM : D11110112

JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2015
EVALUASI KONDISI EKSISTING STRUKTUR RUKO PASAR SENTRAL

(studi kasus : menganalisis tingkat kerusakan secara visual dan kekuatan sisa (mn) balok
struktur ruko pasca kebakaran)

FAIZAL P
JURUSAN TEKNIK SIPIL/FAKULTAS TEKNIK/UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAIZALTHAT@GMAIL.COM

abstraksi

penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kerusakan secara visual dan kekuatan sisa (mn)
balok pada struktur ruko pasar sentral makassar pasca kebakaran dimana akhir-akhir ini, kebakaran
gedung mulai mendapatkan perhatian serius dari semua pihak setelah di indonesia didera sejumlah
kasus kebakaran gedung yang cenderung meningkat tajam dengan skala yang cukup besar. Salah
satu kegagalan pada struktur konstruksi beton adalah saat terjadi kebakaran pada konstruksi
tersebut, hal ini akan mengakibatkan terjadinya peningkatan suhu tinggi secara siknifikan yang
akan mengakibatkan perubahan mendasar dari sifat-sifat struktur beton, pada kondisi ini struktur
konstruksi mengalami penurunan kemampuan untuk mendukung beban yang ada bahkan pada
kondisi tertentu konstruksi beton tidak mampu lagi mendukung beban yang bekerja dan dipastikan
konstruksi tidak dapat lagi digunakan atau dimanfaatkan sebagaimana fungsi awal konstruksi
beton tersebut.

Kata kunci : evaluasi,kondisi eksisting,pasca kebakaran,struktur ruko

Abstract
This study aimed to analyze the level of visual damage and residual strength (mn) beam on the
structure of the central market maccasar shop where the post-fire lately, building fires started
getting serious attention from all sides after Indonesia suffered a number of cases is likely to rise
building fire sharp with a large enough scale. One of the failures in structural concrete construction
is during a fire at the construction, this will result in a significant increase in high temperature that
would result in a fundamental change of the properties of the concrete structure, on the condition
of construction structures decreased ability to support existing load even in certain circumstances
concrete construction no longer able to support the load of the work and ensured construction can
no longer be used or exploited as early function of the concrete construction.

Keywords : evaluation, existing condition, after a fire, the structure of the shop

PENDAHULUAN yang cukup besar. Kebakaran dapat di


Akhir-akhir ini, kebakaran gedung akibatkan oleh beberapa hal, mulai dari
mulai mendapatkan perhatian serius dari hubungan pendek arus listrik, kompor
semua pihak setelah di Indonesia didera meledak, huru-hara maupun tindak
sejumlah kasus kebakaran gedung yang kriminalitas. Pihak-pihak yang terpaksa
cenderung meningkat tajam dengan skala berurusan pasca gedung terbakar tidak hanya
pemilik gedung, pihak kepolisian, para
pengacara maupun pihak asuransi, namun Dalam menangani masalah tersebut
lebih luas lagi mengimbas pada ahli struktur secara ilmiah dan tepat, di gunakan berbagai
(teknik sipil). Peran ahli gedung dalam metode penaksiran, baik secara non-
menangani gedung pasca kebakaran adalah destruktif maupun destruktif, serta analisi
bagaimana : (a) menaksir temperature secara komputasi. Penelitian ini di harapkan
tertinggi yang pernah di alami elemen- mampu memprediksi kekuatan balok beton
elemen struktur pada saat kebakaran terjadi, bertulang pada ruko pasar sentral pasca
(b) menaksir kekuatan sisa (Mn) struktur kebakaran, serta mengupayakan suatu
bangunan pasca kebakaran, dan (c) rehabilitasi dengan perbaikan jika
mengusulkan teknik perkuatan elemen- memungkinkan atau melakukan rekonstruksi
elemen struktur (pelat,balok,kolom) sesuai secara keseluruhan jika kekuatan balok
keperluan sedemikian rupa sehingga sudah tidak memungkinkan untuk di
bangunan dapat berfungsi seperti sebelum perbaiki.
kebakaran terjadi. IDENTIFIKASI MASALAH
Pada tanggal 7 mei 2014 telah terjadi Bagaimana tingkat kerusakan balok
kebakaran pada ruko gedung Makassar Mall bangunan ruko pasar sentral pasca
yang berlokasi di jalan tembusan kebakaran ?
nusakambangan adalah bangunan yang di Bagaimana pola retak balok ruko pasar
rencanakan sebagai pusat grosir dan sentral pasca kebakaran ?
strukturnya di desain dengan system Bagaimana kapasitas sisa struktur ruko
konstruksi beton bertulang biasa. Struktur pasar sentral pasca kebakaran ?
terdiri atas 4 lantai yang di rencanakan untuk Bagaimana kemampuan/kekuatan
menahan beban mati (DL), beban hidup elemen struktur balok ruko pasar sentral
(LL). Secara garis besar, ruko gedung pasca kebakaran dengan analisis komputasi
Makassar Mall terdiri atas 4 lantai, memiliki (software SAP 2000 v14) ?
luas sebesar 182,629 m .
Temperature tertinggi yang terjadi pada METODE PENELITIAN
kebakaran gedung memiliki pengaruh yang
Pengamatan Visual
besar terhadap kedua jenis material baik
Pemeriksaaan visual merupakan
beton maupun baja. Sebenarnya beton
langkah awal dari seluruh rangkaian
merupakan bahan bangunan yang memiliki
kegiatan penyelidikan yang di lakukan di
daya tahan terhadap api yang relative lebih
lapanganyang bertujuan memperkirakan dan
baik daripada dengan material lain seperti
mengelompokkan jenis dan tingkat
baja terlebih lagi kayu. Hal ini di sebabkan
kerusakan berdasarkan kondisi visual.
karena beton merupakan material dengan
Pengaruh api pada komponen struktur
daya hantar panas yang rendah, sehingga
bangunan di lakuan dengan mengamati
dapat menghalangi rembetan panas ke
perubahan warna pada setiap permukaan
bagian dalam struktur beton tersebut. Dalam
komponen yang di uji den melakukan uji
penelitian terdahulu memperlihatkan bahwa
penetrasi api dengan menggunakan bahan
adanya penurunan kekuatan pada struktur
Phenolpthelein 1%. Pengaruh penetrasi ke
pasca kebakaran dan tentunya akan diikuti
dalam penampang beton di gunakan sebagai
dengan penurunan kapasitas dari struktur
identifikasi pengaruh api terhadap mutu
tersebut. Komponen struktur sperti kolom,
betun yang selanjutnya di gunakan untuk
balok, dan pelat akan mengalami penurunan
memperkirakan kondisi kekuatan beton
kekuatan pada saat terjadi kebakaran.
setelah terbakar.
Tingkat kerusakan yang terjadi sangat
Rencana kegiatan yang diperlukan
tergantug pada intensitas api dan durasi
dalam pencapaian target sesuai tujuan dan
kebakaran.
sasaran survei investigasi secara garis balok, dan pelat dengan terlebih
besarnya mencakup: dahulu membuka selimut beton
a. Survei Pendahuluan, meliputi: dengan pahat hingga terlihat
Kunjungan lapangan dan pengamatan tulangannya, kemudian amati
visual meliputi: apakah terjadi perubahan warna
Mengamati perubahan warna atau tidak.
permukaan beton, untuk Schmidt Hammer Test (Pengujian
mendeteksi temperatur tertinggi Palu Beton), Pengujian ini
yang pernah dialami. bertujuan untuk memperkirakan
Mengamati ada atau tidak adanya nilai kuat tekan beton terpasang
retak permukaan (surface cracks) yang didasarkan pada kekerasan
pada permukaan beton, untuk permukaan beton pada seluruh
mendeteksi temperatur tertinggi bagian komponen struktur. Acuan
yang pernah dialami. yang digunakan adalah SNI 03-
Mengamati ada atau tidak adanya 4430-1997, Metode Pengujian Kuat
deformasi plastis elemen struktur, Tekan Elemen Struktur Beton
untuk mendeteksi kekuatan dan dengan Alat Palu Beton Type N dan
kekakuan struktur, maupun NR.
temperatur tertinggi yang pernah Melaksanakan core drill pada pelat
dialami. Ruko Pasar Sentral Makassar dan
Mengamati ada atau tidak adanya melaksanakan uji kuat tekan pada
pengelupasan/spalling dari sampel hasil core drill Ruko Pasar
selimut beton dari elemen Sentral Makassar, untuk
struktur, untuk mendeteksi mendapatkan sisa kuat tekan beton
temperatur tertinggi yang pernah pasca kebakaran.
dialami. Melaksanakan uji tarik baja untuk
Dokumentasi visual kondisi elemen mendapatkan degradasi kapasitas
struktur Ruko Pasar Sentral Makassar. tarik baja tulangan beton ertulang
Inventarisasi denah balok dan kolom pasca kebakaran Pengujian kuat
Ruko Pasar Sentral Makassar. tarik baja tulangan dimaksudkan
Inventarisasi mutu bahan yang untuk mendapatkan nilai kuat tarik
digunakan pada saat pembangunan dari baja tulangan terpasang baik
Ruko Pasar Sentral Makassar. pada saat kondisi leleh maupun
Pengukuran dimensi elemen struktur putus. Metode pengujian mengacu
(balok, kolom, dan pelat) Ruko Pasar pada SNI 07-2052-1990 Spesifikasi
Sentral Makassar. dan Cara Uji Baja Tulangan Beton.
Pengujian tarik pada umumnya
Rumusan dan diskusi pendahuluan
dilakukan dengan menggunakan
usulan kegiatan untuk survey
investigasi penelitian. mesin Universal Testing Machine
,dimana batang uji ditarik sampai
putus. Pada saat dilakukan
b. Survei Investigasi Ruko Pasar Sentral
Makassar, meliputi:
pengujian, maka data-data seperti:
Melaksanakan tes karbonasi kolom,
batas proporsional, batas elastis, batas
balok dan pelat pada Ruko Pasar
ulur, batas maksimum dan titik patah
Sentral Makassar dengan
terdeteksi pada layar monitor dan
menggunakan Phenolpthelein 1%
diagram gaya-perpanjangan bahan.
Melakukan penyemprotan larutan
Phenolpthelene 1% terhadap kolom,
c. Metode survei dan analisis Ahmad dkk, 2009). Panas hasil pembakaran
Acuan Dasar Pengujian adalah Pd ini diteruskan ke massa beton/mortar dengan
T-08-2004-C, Mengenai Pemeriksaan dua macam mekanisme yakni pertama
Konstruksi Bangunan Beton Bertulang secara radiasi yaitu pancaran panas diterima
Pasca Terbakar. oleh permukaan beton sehingga permukaan
a. SNI 03-1727-1989, Peraturan beton menjadi panas. Pancaran panas akan
Pembebanan untuk Rumah dan sangat potensial, jika suhu sumber panas
Gedung. relatif tinggi. Kedua secara konveksi yaitu
b. SNI 07-2052-1990, Spesifikasi udara panas yang bertiup/bersinggungan
dan Cara Uji Baja Tulangan dengan permukaan beton/mortar sehingga
Beton. beton menjadi panas. Bila tiupan angin
c. SNI 03-2492-2002, Metode semakin kencang, maka panas yang
Pengambilan Benda Uji Beton dipindahkan dengan cara konveksi semakin
Inti. SNI 03-2847-2012, Tata banyak. Menurut Tjokrodimulyo (2000),
Cara Perhitungan Struktur Beton bila pasta semen dipanasi, dari suhu kamar
untuk Bangunan Gedung. Sampai sekitar 200oC, kekuatannya tampak
d. SNI 03-3404-1994, Metode sedikit meningkat, karena ketika sedikit di
Pengujian Beton Inti Pengeboran. atas 100oC air bebas serta air yang terserap
e. SNI 03-4430-1997, Metode dalam pasta menguap, selanjutnya ketika
Pengujian Kuat Tekan Elemen jauh di atas 100oC air yang secara kimiawi
Struktur Beton dengan Alat Palu terikat erat dalam.
Beton Type N dan NR. Menurut Tjokrodimulyo (2000), bila
pasta semen dipanasi, dari suhu kamar
Pengaruh Kebakaran Terhadap Sifat fisis Sampai sekitar 200oC, kekuatannya tampak
dan kimia Beton sedikit meningkat, karena ketika sedikit di
atas 100oC air bebas serta air yang terserap
Sebenarnya beton merupakan bahan dalam pasta menguap, selanjutnya ketika
bangunan yang memiliki daya tahan jauh di atas 100oC air yang secara kimiawi
terhadap api yang relatif lebih baik terikat erat dalam pasta juga menguap.
dibandingkan dengan material lain seperti Selanjutnya panas dinaikkan lagi kekuatan
baja, terlebih lagi kayu. Hal ini disebabkan beton menurun. Pada suhu antara 400600oC
karena beton merupakan material dengan kalsium hidroksida (Ca(OH)2) berubah
daya hantar panas yang rendah, sehingga kompsisi menjadi kalsium oksida (CaO)
dapat menghalangi rembetan panas ke yang sama sekali tidak mempunyai kekuatan.
bagian dalam struktur beton tersebut. Oleh Selanjutnya di atas suhu 600oC atau 700oC
karena itu selimut beton biasanya dirancang unsur hasil hidrasi yang lain berubah
dengan ketebalan yang cukup yang komposisi sehingga kekuatan beton
dimaksudkan untuk melindungi tulangan kehilangan kekuatan sama sekali,
dari suhu yang tinggi di luar jika terjadi sebagaimana tampak pada gambar berikut.
kebakaran, karena seperti diketahui bahwa
tulangan baja akan mengalami penurunan
kekuatan/ tegangan leleh yang cukup drastis
pada suhu yang tinggi.
Kebakaran beton pada hakekatnya
merupakan reaksi kimia dari combustible
material dengan oksigen yang dikenal
dengan reaksi pembakaran yang
menghasilkan panas (Sumardi, 2000 dalam
Gambar 1.1 Degradasi kuat tekan beton pecahnya kulit telur). Tjokrodimuljo (2000)
pada berbagai temperature (Suhendro, 2000) mengatakan bahwa beton pada dasarnya
tidak diharapkan mampu menahan panas
sampai di atas 250oC. Akibat panas, beton
akan mengalami retak, terkelupas (spalling),
dan kehilangan kekuatan. kehilangan
kekuatan terjadi karena perubahan
komposisi kimia secara bertahap pada pasta
semennya.
Gambar 1.2 Hubungan temperature
dengan indicator warna dengan Retak (cracking)
Phenolftalien. Pada temperatur tinggi, pemuaian besi
beton akan lebih besar daripada betonnya
sendiri. Tetapi pada konstruksi beton,
pemuaian akan tertahan sampai suatu taraf
tertentu karena adanya lekatan antara besi
beton dengan beton. Hasil penelitian yang
telah dilakukan oleh sirait (2003) terhadap
balok beton bertulang ditemukan perubahan
pada stuktur balok terlihat retak-retak pada
sisi (permukaan) balok beton, namun garis
retaknya putus-putus dan sebagian
mengelupas.

Pengaruh Kebakaran Terhadap kuat tekan


beton
Analisa pengaruh kebakaran terhadap
kuat tekan beton dicoba penurunan dianalisis
menggunakan trendline regresi linier
sederhana dan regresi exponensial ini
dilakukan untuk memperoleh suatu model
regresi yang menggambarkan hubungan
antara satu variabel bebas (temperatur) dan
satu variabel terikat (kuat tekan beton).
Selanjutnya dalam penelitian ini yang
menjadi variabel bebas (X) adalah
temperatur, sedangkan variabel terikat (Y)
adalah kuat tekan beton. sedangkan sampel
yang akan dianalisa adalah sampel hasil
penelitian yang telah dilakukan
penggabungan dari berbagai hasil penelitian
adalah sebagai berikut :

Spalling dan crazing pada beton Penelitian yang dilakukan oleh Sirait (2003),
Spalling adalah gejala melepasnya menggunakan balok beton bertulang
sebagian permukaan beton dalam bentuk penampang empat persegi ukuran
lapisan tipis beberapa cm. Crazing adalah 15x25x320, terletak pada tumpuan
gejala remuk pada permukaan beton (seperti sederhana, bertulangan lemah. Waktu
pembakaran mulai dari 30, 60, 90 dan 120 Gambar 1.1 kondisi visual struktur
menit dengan balok yang berbeda pada suhu
500 C sejak awal hingga akhir pembakaran balok , plat dan kolom di lokasi gedung
dan tanpa pembebanan pada uji kuat tekan
ruko pasar sentral
beton menunjukkan penurunan kuat tekan
beton sebesar 65% dari kekuatan awal.
Penelitan uji tekan beton yang dilakukan
Irma A. Ahmad, Nur A. Suyaningsih T. dan
A.H. Aras (2009) terhadap Benda uji yang
digunakan berbentuk kubus ukuran 15cm x
15cm x 15cm. Pemanasan dilakukan dalam
oven pada temperatur 200oC - 600oC dengan
interval kenaikan 50oC dibakar dengan lama
waktu 3 jam. Hasil penelitian.
Gambar 1.2 Plastik meleleh (112C)
gambaran visual kerusakan struktur
Hasil evaluasi struktur tiap lantai
secara visual telah diplot dalam bentuk
gambaran seperti pada gambar berikut :

Gambar 1.3 Kaca meleleh (793C)

Gambar 1.4 Tembaga meleleh (660,4C)

HASIL INVESTIGASI KONDISI FISIK

STRUKTUR

1. Schmidt Hammer Test (Pengujian Palu

Beton)
Pengujian ini bertujuan untuk terbakar menjadi warna putih keabu-abuan,

memperkirakan nilai kuat tekan beton dapat diperkiraan bahwa perkiraan suhu

terpasang yang didasarkan pada kekerasan bakar 800C.

permukaan beton pada seluruh bagian

komponen struktur. Acuan yang digunakan

adalah SNI 03-4430-1997, Metode

Pengujian Kuat Tekan Elemen Struktur

Beton dengan Alat Palu Beton Type N dan

NR. Gambar 1.5 Kondisi permukaan beton

2. Pemeriksaan Penetrasi Panas (thermal) Melakukan penyemprotan larutan

Pemeriksaan penetrasi thermal dapat Phenolpthelene 1% terhadap kolom, balok,

dilakukan melalui dua tahap yaitu: dan pelat dengan terlebih dahulu membuka

Mengamati perubahan warna dari balok dan selimut beton dengan pahat hingga terlihat

pelat lantai yang terbakar, pengamatan tulangannya, kemudian amati apakah terjadi

tersebut dimaksudkan untuk menentukan perubahan warna atau tidak

pemetaan kerusakan. Perkiraan suhu bakar Dari hasil penyemprotan larutan

berdasarkan kondisi visual atau warna beton Phenolpthelene terhadap pelat beton, dapat

dapat diuraikan dalam tabel berikut disimpulkan bahwa kurang dari 1/3 tebal

pelat yang telah terkarbonasi dari dasar pelat.

Adapun faktor-faktor yang memungkinkan

terjadinya karbonasi karena adanya faktor

kelembaban ataupun akibat terpapar polusi

dari luar.

Dari pengamatan hasil perubahan warna

dari permukaan balok dan pelat lantai yang


Syarat : Mn ada Mn perlu (TIDAK !!!)
Mkap = 1.25 Mn
= 66875636.59 Nm

Tul.rangkap (lapangan / 1.2D + 1.6L)

Gambar 1.6 Penyemprotan Phenolpthelene


1%
HASIL DAN PEMBAHASAN
a =As fy / 0.85 fc b
=488.33 358.402 / 0.85 10 300
Perhitungan manual
=68.63527079
Ds = ds = 40 + 10 + 14.4/2
Tul.tunggal (lapangan / 1.2D + 1.6L)
= 57.2 digunakan 58 mm
d = 342 mm
Karena tulangan tarik dan tekan memiliki
Fy = 358.403 MPa
jumlah sama sehinnga As=As=488.3328
b = 300 mm
mm2
Fc = 10 MPa
Mu = 44.7237 KNm
Menghitung kondisi tulangan
h = 400 mm
amaks leleh = 600 1 dd / 600+fy
= 600 0.85 58 / 600+358.403
= 181.9902484 mm
kontrol: a>amaks leleh (TIDAK !!! berart
tulangan tekan belum leleh dan
hitung kembali nilai a)
p = 600 As-As fy / 1.7 fc b
As = D2
= 23.13328
= 3.14 (14.4)2
q = 600 1 ds As / 0.85 fc b
= 488.3328 mm2
= 5664.66
Mnperlu = Mu /
a = (p2+q)-p
= 44.7237/0.8
= 55.6055851 mm
= 55.904625 KNm
fs = (a-1 ds/a)*600
= 55904.625 Nm
= 68.03905 MPa
a = As fy / 0.85 fc b
Mnc = 0.85 fc a b ( d-a/2)
= 488.33 358.402 / 0.85 10 300
= 44551354.85 Nmm
= 68.63527079
Mns = As fy (d-ds)
Mnada = As fy (d- a/2)
= 9436098.396 Nmm
= 488.33 358.403 (342- 68.63/2)
Mn = Mnc + Mns
= 53500509.27 Nm
= 53.98745325 KNm
Mrencana = 0.8 Mn
= 43.189 KNm > Mu (TIDAK !!!) Tul.rangkap (tumpuan / 1.2D + 1L 1E)
Mkap = 1.25 Mn
= 67.48431656 KNm

Karena K < kmaks maka balok


hanya dapat di hitung dengn
tulangan tunggal saja.

1.61201 MPa < 2.7154138 MPa


a = As fy / 0.85 fc b
= 488.33 358.402 / 0.85 10 300
= 68.63527079
Tul.tunggal (tumpuan / 1.2D + 1L 1E) Ds = ds = 40 + 10 + 14.4/2
= 57.2 digunakan 58 mm
d = 342 mm Karena tulangan tarik dan tekan memiliki
Fy = 358.403 MPa jumlah sama sehinnga As=As=488.3328
b = 300 mm mm2
Fc = 10 MPa Menghitung kondisi tulangan
Mu = 70.77473 KNm amaks leleh = 600 1 dd / 600+fy
h = 400 mm
= 600 0.85 58 / 600+358.403
= 181.9902484 mm
kontrol: a>amaks leleh (TIDAK !!! berart
tulangan tekan belum leleh dan
hitung kembali nilai a)
p = 600 As-As fy / 1.7 fc b
= 23.13328
As = D2
q = 600 1 ds As / 0.85 fc b
= 3.14 (14.4)2
= 5664.66
= 488.3328 mm2
a = (p2+q)-p
Mnperlu = Mu/
= 55.6055851
= 70.77473/0.8
fs = (a-1 ds/a)*600
= 88.4684 KNm
= 68.03905 MPa
= 884684,4 Nm
Mnc = 0.85 fc a b ( d-a/2)
a = As fy / 0.85 fc b
= 44551354.85 Nmm
= 488.33 358.402 / 0.85 10 300
Mns = As fy (d-ds)
= 68.63527079
= 9436098.396 Nmm
Mnada = As fy (d- a/2)
Mn = Mnc + Mns
= 488.33 358.403 (342- 68.63/2)
= 53.98745325 KNm
= 53500,50927 Nm
Mrencana = 0.8 Mn
Syarat : Mn adaMn perlu (TIDAK !!!)
= 43.189 KNm > Mu (TIDAK !!!)
Mkap = 1.25 Mn
Mkap = 1.25 Mn
= 66875636.59 Nm
= 67.48431656 KNm 1. Harusnya pada daerah yang rawan
terbakar, gedung di berikan system
Kesimpulan
pengamanan kebakaran tiap titik sentralnya.
Dari hasil analisis penelitian
2. Ada baiknya pemerintah daerah
evaluasi kondisi eksisting struktur ruko
membentuk tim identifikasi pasca kebakaran
pasar sentral pasca kebakaran dapat
untuk mengetahui penyebab hingga suhu
disimpulkan bahwa :
kebakaran pada gedung.
1.Lakukan perbaikan dengan mutu beton
yang sama ataulebih tinggi dimana dapat DAFTAR PUSTAKA
menggunakan metode injeksi maupun 1. Analisis Material Beton Bertulang
Pasca Kebakaran dan Metode Perbaikan
permberian join sementara sebagai
Elemen Strukturnya,oleh : I Ketut
penahan dalam proses perbaikan. Sulendra, Burhan Tatong, Faculty Of
2.evaluasi visual juga menunjukkan bahwa Engineering, Department Of Civil
Engineering Diponegoro University (2010)
kebakaran tersebut menyebabkan
keretakan pada seluruh elemen struktur. 2. Analisis Pengaruh Temperatur
Bukaan retak antara 5 20 mm, bahkan Terhadap Kuat Tekan Beton. oleh : Irma a.
hancur. Ahmad, Nur A.S. Taufieq, Abdul Hamid
Aras. Fakultas Teknik Universitas Negeri
3.Tingkat karbonasi yang terjadi pada ruko
Makassar (2009)
pasar sentral Makassar menunjukkan
perkiraan suhu lebih dari 8000C dimana 3. Gedung Pasca Bakar Estimasi
Kekuatan Sisa dan Teknologi
warna beton setelah penyemprotan
Perbaikannya . Oleh : Abdul Rochman,
Phenofthaline berwarna Pink dan Buff. Jurusan Teknik Sipil UMS (2006)
4. Dari analisa elemen balok dengan
4.Kajian Perilaku Beton Bertulang Pasca
menggunakan software SAP 2000, maka di
Bakar. Oleh : Koresj B. Sirait, Tesis
peroleh hasil sebagai berikut : program Pasca Sarjana Universitas Sumatera
Maka momen lapangan terbesar akibat Utara (2003)
beban kombinasi adalah 44.7237 akibat
5. Kuat lentur balok komposit baja-beton
beban kombinasi 1.2D + 1.6L. pasca bakar oleh : Lilis Indriani Fakultas
Maka momen lapangan terbesar akibat Teknik Universitas Darwan Ali (2012)
beban kombinasi adalah 70.77473 akibat
6. Numerical Modelling Of Behaviour Of
beban kombinasi 1.2D + 1L 1E. Reinforced Concrete Columns in Fire
5. Pada hitungan manual di gunakan momen and Comparison With Eurocode 2.Oleh :
maksimun pada daerah lapangan dan Sebastjan Bratina, Bojan C as, Miran Saje,
Igor Planinc, University of Ljubljana,
tumpuan dimana tidak memenuhi syarat
Faculty of Civil and Geodetic Engineering
(Mn ada Mn perlu) dan dikatakan (April, 2004)
tidak aman.
7. Pengaruh Lamanya Pembakaran Beton
Terhadap Kuat Tekan Beton K-250
Saran (Umur 28 Hari). Oleh : Daslan P. Simbolon,
Noerdin Basir, Faisal Ananda (2010)
8. Pengaruh Suhu Pembakaran Terhadap 10. Temperature field analysis of src
Kuat Tekan Beton Pasca Bakar Dengan column to src beam joints subjected to
Subtitusi Sebagian Semen Oleh Fly Ash heating and cooling fire. Oleh : Song
Dan Penambahan Superplasticizer. Oleh : Tianyi, Han Linhai, Yu Hongxia,
Angelina Eva Lianasari Fakultas Teknik Department Of Civil Engineering, Tsinghua
Universitas Atma Jaya (2013) University China (2011)

9. Steel Reinforced Concrete Structures.


oleh : Ming-Chin Ho, Chen-Hung Lee.
Architecture and Building Research Institute,
Ministry of the Interior. (2011)

Anda mungkin juga menyukai