(KAK)
DAFTAR ISI 2
II. PENDAHULUAN 4
IV. SASARAN 6
X. TENAGA AHLI 15
XI. KELUARAN 18
XII. MASUKAN 23
XIII. PELAPORAN 24
XV. PENUTUP 26
II. PENDAHULUAN
• UMUM
1. Gedung d.h. Gedung Garuda Indonesia yang ditempati oleh Kementerian
BUMN saat ini telah berdiri sejak tahun 1986 atau dalam hal ini gedung d.h.
Gedung Garuda Indonesia ini telah berusia lebih dari 30 tahun, dan semenjak
Kementerian BUMN menempati gedung ini mulai dari tahun 2008 belum semua
lantai dilakukan renovasi, sehingga dalam perkembangan kegiatan ini
diharapkan mampu meningkatkan kenyamanan berkegiatan pengguana / user
serta memiliki lingkungan yang memadai sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan dapat meningkatkan produktivitas karyawannya;
2. Setiap bangunan Gedung Negara harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya
sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, andal, ramah
lingkungan dan dapat sebagai teladan bagi lingkungannya;
3. Penyedia Jasa Pelaksanaan Konstruksi untuk bangunan negara perlu diarahkan
secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya bangunan
yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku
profesional.
4. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan Penyedia Jasa Pelaksanaan
Konstruksi perlu disiapkan secara matang sehingga mampu mendorong
perwujudan karya yang sesuai dengan kepentingan kegiatan.
5. Secara kontraktual, Penyedia Jasa Pelaksanaan Konstruksibertanggung jawab
kepada Pejabat Pembuat Komitmen dan dalam kegiatan operasionalnya akan
mendapat pengawasan dari Konsultan Manajemen konstruksi.
• Tujuan
Tujuan dari KegiatanPekerjaan Paket Pelaksanaan Konstruksi renovasi perbaikan
adalah lantai Basement, Lobby, Lantai 3, 4 ,5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13 dan lantai
20, 21 & 22, Perbaikan Utilitas dan peralatan-peralatan MEP Gedung Kementerian
BUMN ini adalah :
IV. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah terwujudnyaruang kerja yang sehat, nyaman dan dapat
memenuhi kebutuhan ruang kerj a pengguna / user, serta mengarah ke konsep Green
Building melalui proses pelaksanaan konstruksi yang baik oleh Penyedia Jasa Pelaksanaan
Konstruksi terhadap mutu, biaya dan waktu melalui pengawasan dan pengendalian yang
dilakukan oleh jasa konsultansi Manajemen Konstruksi yang profesional.
V. LOKASI KEGIATAN DAN RUANG LINGKUP PEKERJAAN
a. Lokasi Kegiatan
Bangunan Gedung Kementerian BUMN terletak di J1. Medan Merdeka Selatan No.
13. Jakarta Pusat
C.ommon cafion4pfl -
iYPArtestudm '
GRB
Stasiun r
It.
Ministry of Tourism
q* '• •
Kota'DK aka:0'
Kt MeMerjile.so%
"n BedUanMNAr.-
—
; tit
1„„4"1111
arishaBErrIg
4,
B TENAGA PENDUKUNG
1 Drafter Arsitek/Interior SKT - SMK/D3 4 thn 2 Orang
2 Drafter ME SKT - SMK/D3 3 thn 2 Orang
3 Estimator SKT - SMK/D3 3 thn 1 Orang
4 Pelaksana
SKT - SMK/D3 8 thn 2 Orang
Arsitektur/Interior
Karyawan tetap harus dibuktikan dengan Surat SK Pengangkatan dan surat pernyataan
dari perusahaan bermaterai ditanda tangani oleh direksi / pimpinan perusahaan serta
melampirkan bukti potong pajak PPh 21 (Formulir 1721 Al).
2. Program Kerja
Penyedia Jasa Konstruksi menyusun program kerja yang meliputi:
a. Program kerja berupa jadwal kegiatan secara rinci.
b. Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin dan jumlahnya), material, peralatan dan
tenaga yang diusulkan Penyedia Jasa Konstruksi harus mendapat persetujuan dari
Pemberi Tugas atas rekomendasi Tim Teknis.
c. Setelah mendapat persetujuan/kesepakatan dari Konsultan Manajemen Konstruksi
(MK) dan Pejabat Pembuat Komitmen maka akan menjadi pedoman penugasan
dalam pelaksanaan Pekerjaan oleh Penyedia Jasa Konstruksi Jadwal program kerja
meliputi :
• Struktur organisasi;
• Jadwal dan rencana waktu kerj a;
4. Pelaporan
Jenis laporan yang harus diserahkan kepada Pemberi Tugas adalah:
a. Gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan (As Built Drawings);
b. Semua berkas perizinan yang diperoleh pada saat pelaksanaan konstruksi fisik,
yang terkait dan sertifikat laik fungsi dan laik operasi dari PLN serta pengesahan
dan sertifikasi lainnya yang diperlukan;
c. Kontrak kerja pelaksanaan konstruksi fisik beserta segala
perubahan/addendumnya;
XIII. MASUKAN
1. Untuk melaksanakan tugasnya, Penyedia Jasa Konstruksi harus mencari informasi
yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan Pemberi Tugas dalam
KAK/Pengarahan Penugasan ini.
2. Penyedia Jasa Konstruksi harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan
dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pemberi Tugas maupun yang
dicari sendiri.