Uraian Pendahuluan
1. Latar Belakang 1. Setiap bangunan gedung negara harus diwujudkan dengan sebaik-
baiknya, sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi
bangunannya, andal dan dapat sebagai teladan bagi lingkungannya serta
berkontribusi positif perkembangan arsitektural di Indonesia.
2. Setiap bangunan gedung negara harus direncanakan, dirancang dengan
sebaik-baiknya sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang
layak dari segi mutu, biaya dan kriteria administrasi bagi bangunan
gedung negara.
3. Bangunan Gudang Percetakan Negara merupakan aset dari Kementerian
Kesehatan RI, Program yang direncanakan pada Pekerjaan Renovasi
Gudang Percetakan Negara yang mencakup pekerjaan renovasi dari
beberapa kondisi ruangan saat ini antara lain:
a. Area ramp dan tangga beton diperbaiki
b. Perbaikan ruang gudang menjadi sebuah ruangan lokal yang dapat
digunakan
c. Pembuatan toilet baru
d. Ruangan bengkel kendaraan
e. Kondisi penerangan yang kurang memadai untuk menunjang area
yang di rencanakan;
f. Penambahan titik listrik sesuai dengan desain area yang
direncanakan
g. Perbaikan dinding penyekat agar ruangan dapat berfungsi dengan
baik sebagaimana yang direncanakan
h. Perbaikan rangka atap, plafond pengecatan dan lantai
i. Secara umum, dengan kondisi lokasi saat ini, sangat perlu
dilakukan beberapa renovasi dan penambahan fasilitas untuk
menunjang penggunaan dan fungsi dari setiap ruangan.
Untuk itu dalam pelaksanaannya haruslah benar-benar dilakukan
dengan baik dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan serta sesuai
dengan ketentuan teknis pengadaaan bangunan aset Pemerintah
sehingga prosesnya dapat berlangsung dengan arah yang benar.
Pada tahap pembangunan fisik, pelaksanaan di lapangan akan
diserahkan kepada pihak ketiga, yaitu Kontraktor pelaksana pekerjaan.
Kontraktor Pelaksana akan melakukan pelaksanaan pekerjaan fisik yang
menyangkut beberapa aspek mutu, volume, waktu dan biaya. Disamping
itu juga bertanggungjawab atas semua kegiatan selama pelaksanaan
berlangsung.
Secara kontraktual, Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab kepada
pihak Kementerian Kesehatan selaku pihak pemberi pekerjaan. Namun
dalam kegiatan operasional, Kontraktor Pelaksana akan mendapat
bantuan bimbingan untuk menentukan arah pekerjaan Pelaksanaan
Fisik dari Pejabat Pembuat Komitmen.
4. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan konstruksi fisik perlu
disiapkan secara matang sehingga memang mampu mendorong
perwujudan karya perencanaan yang sesuai dengan kepentingan proyek.
2. Tujuan
3. Lokasi Kegiatan Gudang K2 Komplek Pergudangan Kemenkes RI, Jl. Percetakan Negara II
No.23, Johar Baru, Kota Jakarta Pusat.
4. Sumber Besarnya nilai Pagu dari keseluruhan pekerjaan ini sebesar Rp.
Pendanaan
319.000.000,- ( Tiga ratus Sembilan belas juta rupiah ) yang dibebankan
pada DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) Petikan Satuan Kerja Biro
Umum Kementerian Kesehatan RI Tahun Anggaran 2019 Biaya pekerjaan
pelaksaan fisik dan tata cara pembayaran diatur secara kontraktual
Kontrak berdasarkan jenis dan cara pembayaran : Kontrak Harga Satuan.
Pembayaran dilakukan dalam dua termin, termin pertama setelah pekerjaan
50% (lima puluh persen), dan termin kedua setelah Serah Terima Pertama
atau pekerjaan selesai 100% (seratus Persen) yang dibuktikan dengan
Laporan Konsultan pengawasan dan Berita Acara Pemeriksaan dan
Penerimaan Hasil pekerjaan.
Data Penunjang
6. Data Dasar Data dasar berupa dokumen perencanaan yang telah disusun oleh Konsultan
Perencana.
7. Standar Teknis Kegiatan Tugas yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana adalah
berpedoman pada ketentuan yang berlaku, yaitu khususnya teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor : 22/PRT/M/2018 tanggal
14 Desember 2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
9. Referensi 1. UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi dan PP No. 29 tahun 2000
Hukum
jo PP No. 59 tahun 2010 jo PP No. 79 tahun 2015.
2. Perpres RI No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 29/PRT/M/2006 tentang
Persyaratan Teknis Bangunan Gedung.
4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
No.31/PRT/M/2015 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2011 Tentang Standar dan
Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi.
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
14/PRT/M/2017 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung.
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
07/PRT/M/2019 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa
Konstruksi Melalu Penyedia.
8. SNI-SNI tentang Bangunan Gedung serta standar teknis terkait.
Ruang Lingkup
10. Lingkup Ruang lingkup Pekerjaan Renovasi Gudang Percetakan Negara Kementerian
Kegiatan Kesehatan Republik Indonesia, Jl. Percetakan Negara II, No.23, Johar Baru, Kota
Jakarta Pusat.
Agar menjadi lebih berfungsi sesuai dengan keinginan user atau pengguna.
Adapun uraian pekerjaan secara garis besar adalah:
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Beton
3. Pekerjaan Perapihan (Finishing Arsitektur)
4. Pekerjaan Kamar Mandi
5. Pekerjaan Elektrikal
6. Pekerjaan Lain-Lain
Hal-hal lain yang dianggap perlu sesuai dengan arahan PPK
11. Keluaran Keluaran yang dihasilkan oleh Kontraktor Pelaksana berdasarkan Kerangka
Acuan Kerja (KAK) ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian,
yang minimal meliputi :
1. Laporan Harian, yang memuat semua kejadian, perintah/petunjuk yang
penting dari Pejabat Pembuat Komitmen, Kontraktor Pelaksana, dan
Konsultan Pengawas.
2. Buku Harian, berisi keterangan tentang :
a. Rencana kerja harian/ metoda
b. Shop Drawing
c. Tenaga Kerja
d. Bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak
e. Alat-alat
f. Pekerjaan-pekerjaan yang diselenggarakan
g. Waktu pelaksanaan pekerjaan
h. Laporan testing dan commissioning
3. Berita Acara Kemajuan Pekerjan untuk pembayaran termin.
4. Surat Perintah Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan
Pekerjaan Tambah Kurang (CCO) apabila ada.
5. Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (As Built Drawings) dan
Manual Peralatan-Peralatan yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana.
6. Laporan rapat di lapangan (Site Meeting).
7. Gambar rincian pelaksanaan (Shop Drawings) dan realisasi Time
Schedule yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana.
8. Kelengkapan dokumen pendaftaran bangunan gedung negara lengkap
dengan lampiran-lampirannya.
12. Peralatan, Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen yang disediakan dan dapat digunakan
Material,
oleh penyedia jasa, yaitu Dokumen Pelaksanaan, meliputi :
Personil dan
Fasilitas dari 1. gambar-gambar pelaksanaan
Pejabat
2. rencana kerja dan syarat-syarat
Pembuat
Komitmen 3. Berita Acara Anwijzing
4. Dokumen kontrak pelaksanaan/Pihak ketiga
14. Lingkup Dapat melakukan perubahan dan / atau penyesuaian perencanaan sesuai
Kewenangan petunjuk / pengarahan dari PPK sesuai ketentuan yang berlaku.
Penyedia Jasa
15. Jangka Waktu Jangka waktu pelaksanaan Pekerjaan diperkirakan selama 60 (Enam puluh) hari
Penyelesaian kalender sejak ditandatanganinya Kontrak
Kegiatan
16. Kualifikasi Kualifikasi yang diperlukan dalam pekerjaan ini termasuk sebagai berikut:
Pekerjaan 1. Memiliki surat izin usaha Jasa Konstruksi (SIUJK);
2. SBUJK kualifikasi kecil, bidang usaha bangunan gedung (BG);
3. Memiliki:
a. SKT TA022 (Pelaksana Bangunan Gedung/Pekerjaan Gedung),
b. TS003 (Juru Gambar/Draftman Sipil) atau TA003 (Juru Gambar
Arsitektur), dan
c. TE021(Teknisi Instalasi Penerangan dan Daya Fase 1).
17. Produksi Semua kegiatan jasa konstruksi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam
dalam Negeri wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam KAK dengan
pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri. PPK mempriortitaskan
produk dalam negeri namun tidak berpengaruh terhadap evaluasi penyedia.
18. Unsur Teknis 1. Metode pelaksanaan pekerjaan memenuhi persyaratan substantif yang
Yang ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan dan diyakini menggambarkan
disampaikan penguasaan dalam menyelesaikan pekerjaan, meliputi:
a. Tahapan/urutan pekerjaan dari awal sampai akhir secara garis besar dan
uraian/cara kerja dari masing-masing jenis pekerjaan utama;
b. Kesesuaian antara metode kerja dengan peralatan utama yang
ditawarkan/diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan;
c. Kesesuaian antara metode kerja dengan spesifikasi/volume pekerjaan
yang disyaratkan.
2. Menyampaikan Rencana Kerja Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
3. Menyampaikan jadwal waktu pelaksanaan dalam bentuk kurva S.
Ikemaya Sumardiningrum, ST
NIP 19821002201503200