Anda di halaman 1dari 15

KERANGKA ACUAN KERJA

Kajian Sosial dan Ekonomi


Pemanfaatan Aset
Pemerintahan Kota Medan
berupa Gedung parkir di Jalan
Pegadaian Medan

P E M E R I N TA H KO TA M E D A N
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DAERAH
Jalan Kapten Maulana Lubis N 2 Lt. III Medan

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


Uraian Pendahuluan

1. Latar
Belakang

: Pertambahan penduduk di kota-kota besar tidak


diikuti

dengan

pertambahan

perluasan

jumlah

kota,

kendaraan

jumlah

lalu

lintas

juga

sistem

lalu

lintas

mendekati

selain

itu

menyebabkan

meningkat,

sedangkan

jenuh,

sehingga

bertambahnya jumlah lalu lintas berpengaruh besar


terhadap kemacetan lalu lintas, yang berarti pula
bertambahnya waktu dan biaya perjalanan di dalam
sistem lalu lintas tersebut.
Sektor transportasi merupakan salah satu sektor
yang

sangat

berperan

dalam

pembangunan

ekonomi yang menyeluruh. Perkembangan sektor


transportasi akan secara langsung mencerminkan
pertumbuhan

pembangunan

ekonomi

yang

berjalan. Namun demikian sektor ini dikenal pula


sebagai salah satu sektor yang dapat memberikan
dampak

terhadap

lingkungan

dalam

cakupan

spasial yang besar.


Sebagai

Kota

Metropolitan

baru,

Kota

Medan

mempunyai kedudukan dan fungsi yang sangat


penting dan strategis, baik secara regional maupun
nasional.
komparatif

Kota
dan

Medan

mempunyai

kompetitif

keunggulan

sebagai

tempat

berinvestasi, disebabkan letaknya yang strategis di


jalur

ekonomi

regional,

dimana

Kota

Medan

merupakan pintu gerbang wilayah barat Indonesia.


Bahkan sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara,

Kota Medan digunakan sebagai referensi dan tolok


ukur pertumbuhan, penggerak dan keberhasilan
pembangunan di wilayah Indonesia bagian barat.
Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan
Kota Medan, maka intensitas kegiatan di kota akan
semakin

meningkat.

terutama
menjadi

berada
pusat

Intensitas

di

kegiatan

beberapa

pertumbuhan

tinggi

kawasan

dan

yang

pergerakan.

Kawasan pusat kegiatan ini sangat berperan dalam


perkembangan perekonomian Kota Medan, sebab di
kawasan-kawasan

ini

terkonsentrasi

berbagai

kegiatan potensial yang menjadi tulang punggung


kehidupan kota seperti perdagangan dan jasa,
pusat perbelanjaan, hiburan dan rekreasi hingga
kegiatan informal kota seperti pedagang kaki lima.
Kecenderungan pertumbuhan pembangunan baik
fisik

maupun

pertumbuhan
pertumbuhan

kendaraan

tidak

pembangunan
jalan

yang

diikuti
jalan,

ada

tidak

dengan
dimana
pernah

bertambah atau cenderung tetap. Fenomena ini


menimbulkan permasalahan baru di Kota Medan,
kemacetan menjadi hal yang biasa terjadi terutama
pada jam-jam sibuk (awal jam kerja kantor, istirahat
kantor dan pulang karyawan). Kemacetan yang
terjadi

terutama

pada

kawasan-kawasan

pusat

kegiatan seperti kawasan pusat perbelanjaan, pusat


pemerintahan dan pusat pendidikan. Meningkatnya
volume kendaraan serta adanya parkir di bahu jalan
membuat beberapa kawasan menjadi langganan
kemacetan terutama pada saat jam-jam sibuk.
Pembinaan

dan

merupakan

kegiatan

pengelolaan
yang

perlu

perparkiran
dilaksanakan

secara terpadu dan terkoordinasi di Kota Medan.

Hal ini dilakukan untuk menjamin terselenggaranya


pembinaan yang berhasil mewujudkan penataan
lingkungan perkotaan, kelancaran lalu lintas jalan,
ketertiban administrasi pendapatan daerah, serta
mampu

mengurangi

beban

sosial

melalui

penyerapan tenaga kerja. Pemerintah Kota Medan


mempunyai tugas kewajiban dan tanggung jawab
dalam

membina

pengelolaan

perparkiran

di

wilayahnya, yang pada hakekatnya merupakan


bagian dari kegiatan pelayanan umum.
Untuk lebih meningkatkan pemanfaatan parkir baik
itu tempat parkir umum ataupun tempat parkir
khusus
bagi

diperlukan

adanya

pemerintah

dan

ketentuan-ketentuan
pengelola

dalam

melaksanakan kegiatan perencanaan, pengaturan,


pengawasan,

pengelolaan

terhadap

penggunaan

sehingga

dapat

dan

tempat

dijadikan

pengendalian
parkir

sebagai

tersebut

salah

satu

sumber penerimaan daerah yang potensial guna


mendukung jalannya pemerintahan dan kelancaran
pembangunan Kota Medan yang berkelanjutan.
Terkait dengan hal tersebut pemerintah kota medan
telah mencanangkan pembangungan gedung parkir
di jalan pegadaian medan.
Dimana Jalan pegadaian merupakan salah satu
pusat perdagangan dan jasa yang ada di Kota
Medan

sehingga

kendaraan

yang

mengakibatkan
parkir

di

banyaknya

daerah

tersebut.

Pengadaan lahan parkir di dalam gedung yang


aman
dengan

dan

nyaman

semakin

sangat

diperlukan

meningkatnya

seiring

pertumbuhan

kendaraan pribadi baik kendaraan roda empat


maupun roda dua di Kota Medan dan semakin

tingginya jumlah pegawai serta masyarakat yang


berurusan dengan birokrasi maupun hal hal lainnya
di beberapa kantor terkemuka di Kota Medan.
Terkait

dengan

pembangunan

gedung

parkir

tersebut mengakibatkan adanya perubahan sosial


dan

ekonomi

terhadap

masyarakat

sekitar.

Terutama para pengguna area parkir dan juga para


pelaku usaha yang menafkahi hidupnya sebagai
tukang parkir.
Sehingga dalam rangka mengakomodir hal tersebut
diatas, Pemerintah Kota Medan melalui Badan
Perencanaan

Pembangunan

bermaksud melakukan
Pemanfaatan

Aset

Daerah

(Bappeda)

Kajian Sosial dan Ekonomi

Pemerintahan

Kota

Medan

berupa Gedung parkir di Jalan Pegadaian Medan


sebagai dasar pengambilan kebijakan Pemerintah
Kota

Medan

masyarakat
khususnya

mengenai
disekitar

dan

perubahan
jalan

masyarakat

pola

hidup

pegadaian

pada

Kota

Medan

pada

Pemanfaatan

Aset

umumnya
2. Maksud dan
Tujuan

Maksud:
Kajian

Sosial

dan

Ekonomi

Pemerintahan Kota Medan berupa Gedung parkir di


Jalan

Pegadaian

mengetahui

Medan

dampak

sosial

dimaksudkan
ekonomi

untuk

perubahan

masyarakat terkait pembangunan gedung parkir


Tujuan:
o

Memberikan Gambaran investasi pembangunan

dan pengelolaan kawasan parker


Diketahuinya dampak sosial terkait pembangunan

gedung parkir di jalan pegadaian Kota Medan


Diketahuinya dampak ekonomi terkait gedung
parkir di jalan pegadaian Kota Medan

.
a. Tergambarnya hasil analisis sosial ekonomi

3. Sasaran

di jalan

Pegadaian Kota Medan sebagai rekomendasi terhadap


pendirian Gedung Parkir
b. Memberikan gambaran kebijakan yang terkait dengan

4. Lokasi

Pendirian gedung parkir oleh pemerintah kota medan


: Sekitaran Jalan Pegadaian Kota Medan

Kegiatan
5. Sumber

Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan: APBD

Pendanaan

Kota Medan Tahun Anggaran 2016 ..

dan

Kajian

perkiraan

Pemerintahan Kota Medan berupa Gedung parkir di Jalan

biaya

Pegadaian

Sosial

dan

Ekonomi

Medan

Pemanfaatan

dengan

Nomor

Aset
DPA

SKPD:1

6. Referensi

Hukum

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.27


Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun


2007

Tentang

Pedoman

Teknis

Pengelolaan

Barang Milik Daerah

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992 Tentang


Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan

Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1994


Tentang Sarana Dan Prasarana Lalu Lintas Dan
Angkutan Jalan

Undang - Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang


Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan ;

Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993


Tentang Prasarana Dan Lalu Lintas Jalan

Keputusan Menteri Nomor Km 66 Tahun 1993


Tentang Fasilitas Parkir Untuk Umum ;

Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006


Tentang Jalan

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 73 Tahun

1999

Tentang

Pedoman

Penyelenggaraan

Perparkiran Di Daerah;

Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 7 tahun


2002 Tentang Retribusi Pelayanan Parkir di tepi
jalan umum, tempat khusus parkir dan perizinan
pelataran parkir

Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2001 Tentang


Pembentukan organisasi dan tata kerja pengelola

7. Data Dasar

8. Lingkup
Kegiatan

perparkiran Kota Medan


Medan Dalam Angka;

BPS Kota Medan Thun 2015

RTRW Kota Medan Tahun 2011-2031;

Lingkup kegiatan dalam Penyusunan Kajian Sosial


dan Ekonomi Pemanfaatan Aset Pemerintahan
Kota

Medan

berupa

Gedung

parkir

di

Jalan

Pegadaian Medan meliputi beberapa tahapan


sebagai berikut:
o Mengidentifikasi dan mengevaluasi kondisi
umum sistem perparkiran di Kota Medan dan
dampaknya terhadap kinerja jalan dan lalu
lintas

khususnya

pada

kawasan-kawasan

yang di sekitar jalan Pegadaian di Kota


Medan;
o Menganalisa kebutuhan penyediaan kawasan
parkir terpadu dengan mempertimbangkan
aspek antara lain: ekonomi, lingkungan, lalu
lintas, aksesibilitas, ketersediaan lahan, guna
lahan,

dan

pendekatan

rencana
-

tata

pendekatan

ruang

melalui

teoretis

dan

sistematis termasuk melalui analisa Sistem


Informasi Geografi;
o Memberikan gambaran kebutuhan investasi
pembangunan

dan

pengelolaan

kawasan

parkir terpadu termasuk beberapa alternatif


sumber pembiayaan dan pola kerja sama
yang dimungkinkan berdasarkan peraturan
dan ketentuan yang berlaku;
Teknik analisis yang digunakan dalam studi ini
adalah :
1) Teknik Analisis Deskriptif yang meliputi,
Potensi Penggunaan gedung parkir;
Kesanggupan

Masyarakat

disekitar

kawasan untuk membayar


Analisa dampak sosial apabila gedung
parkir

dibangun

di

kawasan

Jalan

Pegadaian
Analisa dampak ekonomi apabila gedung
parkir

dibangun

di

kawasan

jalan

Pegadaian
2) Teknik Analisis Kelayakan Ekonomi
Teknik Analisis NPV
Teknik

analisis NPV sangat bermanfaat untuk menilai


kelayakan suatu proyek dengan menghitung nilai
penerimaan sekarang dan yang akan datang.
Penilaian proyek dilakukan dengan mengukur
prospek penerimaan sekarang atas sejumlah dana
dengan mempertimbangkan penerimaan di masa
yang akan datang. Apabila dari hasil perhitungan,
NPV bernilai positif maka rencana proyek layak
untuk dilanjutkan, demikian pula sebaliknya.

Teknik Analisis Internal Rate of Returns (IRR)

Tingkat hasil pengembalian internal didefinisikan


sebagai suku bunga yang menyamakan nilai
sekarang dari arus kas yang diharapkan atau

penerimaan kas, dengan pengeluaran investasi


awal. Analisis IRR adalah proses penghitungan
suatu tingkat discount rate yang menghasilkan
NPV sama dengan 0 (nol).

Teknik Analisis Net Benefit Cost Ratio

Teknik analisis Net B-C Ratio digunakan untuk


membandingkan antara keuntungan bersih yang
telah di discount positif dengan net benefit yang
9. Keluarankeluaran

telah di discount negatif.


: Pekerjaan Kajian Sosial dan Ekonomi Pemanfaatan
Aset Pemerintahan Kota Medan berupa Gedung
parkir di Jalan Pegadaian Medan sedianya akan
menghasilkan keluaran berupa dampak social dan
ekonomi yang dihasilkan terhadap pembangunan

10.

Peralata

gedung parkir di jalan pegadaian


: 1.
Pengguna

n,

menyediakan

material,
personil

2.

3.

dari

untuk

dilibatkan

dalam membantu pekerjaan ini.


Data
dan
fasilitas

yang

dan harus dipelihara oleh penyedia jasa.


Beberapa
data
hasil

studi

ataupun data lain yang pernah dilakukan oleh

Pengguna
Anggaran

stafnya

akan

disediakan oleh pengguna jasa dapat digunakan

dan
fasilitas

para

jasa

4.

instansi pengguna jasa akan diberikan.


Akomodasi dan ruangan kantor
berserta

peralatan

penunjang

administrasi

perkantoran wajib disediakan oleh penyedia jasa


sedangkan dana operasional atas fungsionalisasi
fasilitas

tersebut

dapat

menggunakan

dana

pelaksanaan kegiatan sesuai ketentuan yang


berlaku.
5.

Pengguna
menyediakan

kebutuhan

jasa

akan

lainnya

yang

diperlukan dalam proses kegiatan ini

11.

Peralata

n dan
material
dari
penyedia
jasa

Kenderaan roda empat minimal 1 (satu) unit

Kenderaan roda dua sebanyak minimal 2 (dua) unit

Printer A4 minimal 1 (satu) unit

Komputer minimal 2 (dua) unit

Laptop minimal 2 (dua) unit

konsultans
i
12. Lingkup

: Penyedia Jasa berwenang untuk mendapatkan data

kewenang

dan informasi yang dibutuhkan dari pengguna Jasa

an

dalam rangka membantu terlaksananya kegiatan

penyedia

ini.

jasa
13.

Jangka

: Untuk dapat menyelesaikan kegiatan Kajian Sosial

waktu

dan Ekonomi Pemanfaatan Aset Pemerintahan Kota

penyelesai

Medan berupa Gedung Parkir di Jalan Pegadaian

an

Medan ini diharapkan dapat diselesaikan dalam

kegiatan

waktu 3 (Tiga) bulan sejak ditandatanganinya


Perjanjian

Kontrak

Kerja

dan

jangka

waktu

pelaksanaan selama 90 (Sembilan puluh) hari


kalender terhitung sejak keluarnya Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK).
14.

Lingkup

Kewenanga
n
Pemrakarsa
Kegiatan

1. Menyediakan surat pengantar ke SKPD terkait


untuk inventarisasi data sekunder dan data
lapangan;
2. Menyediakan fasilitas ruang rapat untuk diskusi
pembahasan

laporan

hasil

kegiatan

perencanaan.
15.

Personil

: Tenaga ahli yang dibutuhkan meliputi;


1. TENAGA AHLI
a. Tenaga Ahli Planologi (team leader) 1
orang.

Disyaratkan

sarjana

strata

satu

Universitas/Perguruan
Planologi

dan

menangani

(S1)

lulusan

Tinggi

memiliki

pekerjaan

Bidang

pengalaman
sejenis/sesuai

dengan bidangnya minimal 5 (lima) tahun;


b. Tenaga Ahli bidang Ekonomi Pembangunan
Disyaratkan

sarjana

strata

Universitas/Perguruan
Bidang

Ekonomi

memiliki

(S1)

Tinggi

Bidang

Pembangunan

pengalaman

pekerjaan

lulusan
dan

menangani

sejenis/sesuai

dengan

bidangnya minimal 3 (tiga) tahun;


c. Tenaga Ahli Bidang Ekonomi manajemen,
disyaratkan Sarjana strata 1 (satu) bidang
Ekonomi
Tinggi

lulusan

dan

Universitas/Perguruan

berpengalaman

minimal

(tiga) tahun dibidangnya.


d. Tenaga Ahli Bidang Teknik Sipil
Diisyaratkan Sarjana strata 1 (satu) bidang Teknik
Sipil lulusan Universitas/Perguruan Tinggi
dan berpengalaman minimal 3 (tiga) tahun
dibidangnya.
e. Tenaga Ahli Bidang Teknik Arsitektur
Diisyaratkan

Sarjana

Arsitektur
Tinggi

dan

strata

lulusan

(satu)

bidang

Universitas/Perguruan

berpengalaman

minimal

(tiga) tahun dibidangnya.


2. TENAGA TEKNIS
a. Asisten Tenaga Ahli Ekonomi 1 orang,
disyaratkan
ekonomi

Sarjana
lulusan

strata

(satu)

Universitas/Perguruan

Tinggi dan berpengalaman minimal 3 (tiga)

tahun dibidangnya;
b. Asisten Tenaga Ahli Arsitektur 1 orang,
disyaratkan
arsitektur

Sarjana

strata

(satu)

lulusan Universitas/Perguruan

Tinggi dan berpengalaman minimal 3 (tiga)


tahun dibidangnya;

c. TENAGA PENUNJANG
a. Surveyor atau Tenaga Lapangan : 4
orang
Pendidikan

minimal

Diploma

III

(D-III)

dengan pengalaman sekurang-kurangnya


berpengalaman di bidang Survey;
b. Tenaga Operator Komputer : 1 orang
Pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA)
atau

sederajat

dengan

sekurang-kurangnya

pengalaman
(satu)

tahun

dibidangnya.
16.

Jadwal

Jadwal tahapan pelaksanaan kegiatan adalah mulai

tahapan

dari penyusunan laporan, diskusi dengan pengguna

pelaksanaa

jasa, survei lapangan, dan menulisan hasil final

n kegiatan

report.
LAPORAN

17.

Laporan

Pendahulua
n

Laporan ini berisikan:

Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh;

Mobilisasi

tenaga

ahli

dan

tenaga

pendukung

lainnya;

Jadwal kegiatan penyedia jasa;

Gambaran umum wilayah pekerjaan;

Keluaran yang dihasilkan;

Menyajikan hasil identifikasi peraturan peraturan


terkait dan kebijakan terkait lainnya.

Menyajikan kebijakan pemerintah, dan studi banding


yang sudah berhasil;

Laporan

Metodologi pekerjaan;

Rencana kerja tim pelaksana;

Hasil survey pendahuluan;

Kriteria perencanaan.

harus

diserahkan

sebanyak

(lima)

eksemplar

selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sejak


SPMK diterbitkan. Pada tahap ini dilakukan diskusi

18.

Laporan

Antara

dengan melibatkan semua stakeholder yang terlibat.

Laporan ini berisikan minimal: (1) penyajian data


dan informasi yang diperoleh dari hasil survey dan
kajian

literatur;

digunakan

(2)

meliputi

perangkat
analisis

analisis

ekonomi

yang

regional,

transportasi, lingkungan, infrastruktur dasar dan


lainnya (3) penyajian rencana output hasil analisis
dan kerangka evaluasi yang dihasilkan. Pada tahap
ini

sudah

dilakukan

masing-masing

analisis

alternatif

ekonomi

untuk

kerjasama

yang

ditentukan.
Laporan

ini

diserahkan

sebanyak

(lima)

eksemplar selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sejak


pekerjaan

diterbitkannya

SPMK,

dengan

kelengkapan laporan, yaitu peta dalam bentuk


19.

Laporan

Akhir

hasil cetakan.
Laporan ini merupakan

laporan

akhir

yang

berisikan penyempurnaan dari tahapan laporan


sebelumnya serta penyajian hasil analisis semua
aspek hingga kepada hasil akhir berupa program
kewilayahan

dan

indikatif

pendanaannyasebagaimana yang tertuang dalam


bagian output/keluaran yang diharapkan(sudah
dijelaskan pada sub bab sebelumnya).

Laporan ini diserahkan sebelum berakhirnya masa


kontrak,

setelah

disempurnakan

dari

hasil

pemaparan dan diskusi dengan pengguna jasa.


Laporan ini diserahkan sebanyak 10 (sepuluh)
eksemplar.

20.

Produksi

LAIN-LAIN
: Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK

Dalam

ini harus dilakukan diwilayah Negara Republik

Negeri

Indonesia

kecuali

pertimbangan

ditetapkan

keterbatasan

lain

KAK

dengan

kompetensi

dalam

negeri.
21.

Persyarat

a Kerjasama

: Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultan lain


diperlukan

untuk

pelaksanaan

kegiatan

jasa

konsultansi ini maka persyaratan berikut harus


dipatuhi :
a. Ditentukan pihak penyedia jasa sebagai lead
firm yang bertanggung jawab terhadap hasil
pekerjaan keseluruhan kepada Pemberi Tugas;
b. Ditentukan pola kerjasama kedua belah pihak
dan diketahui oleh Pemberi Tugas;
c. Besaran persentase modal atau pembagian
kewenangan

dalam

pelaksanaan

kegiatan

diketahui Pemberi Tugas.


22.

Pedoman

: Pengumpulan

data

lapangan

harus

memenuhi

Pengumpul

persyaratan berikut:

an Data

1. Diketahui pihak Bappeda Kota Medan

Lapangan

2. Menjaga kerahasiaan data kecuali mendapat ijin


dari Bappeda Kota Medan
3. Tidak merusak lingkungan dan ekosistem yang
ada;
4. Tidak mengganggu kondisi masyarakat sosial di
lokasi;

5. Menghormati kearifan lokal;


6. Berkoordinasi dengan masyarakat setempat dan
instansi terkait
23.

Alih

: Jika

diperlukan,

Penyedia

Jasa

Konsultansi

Pengetahua

berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan

dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan


kepada Pemberi Tugas.

Demikian Kerangka Acuan Kerja

Kajian Sosial dan Ekonomi

Pemanfaatan Aset Pemerintah Kota Medan berupa Gedung Parkir di


Jalan

Pegadaian

Medan,

ini

disusun

untuk

dipedomani

dalam

pelaksanaan kebijakan strategis Kota Medan

Kepala BAPPEDA
KOTA MEDAN
Selaku
Pengguna Anggaran

Drs. Zulkarnain, M.Si


Pembina Utama Muda
NIP. 1965012 198603 1 003

Anda mungkin juga menyukai