KATA PENGANTAR
Alhamdulillah pada kesempatan ini kami PT. KIMCIPTA PERSADA SEJAHTERA sebagai
Konsultan Perencana telah dapat menyusun Laporan Pendahuluan yang merupakan salah
satu kewajiban kami sebagai Konsultan Perencana Sesuai dengan Surat Perjanjan No.
602/DPA-SKPA/PPI.3/144/IX/2018 tanggal 21 September 2018 dan Kontrak Adendum-I No.
602/DPA-SKPA/150.4/ADD-I/PPI.3/X/2018 tanggal 1 Oktober 2018 antara Kuasa Pengguna
Anggaran Program Pengembangan Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh
dengan Direktur PT. KIMCIPTA PERSADA SEJAHTERA tentang Pelaksanaan Pekerjaan
Lanjutan Review Design Master Plan Dan DED PPI Kuala Cangkoy Kabupaten Aceh Utara.
Tujuan penyusunan dokumen perencanaan pada pekerjaan“Lanjutan Review Design
Master Plan Dan DED PPI Kuala Cangkoy Kabupaten Aceh Utara” adalah merumuskan
landasan perencanaan dan perancangan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang
telah ditetapkan. Laporan pendahuluan merupakan laporan awal dari rangkaian proses
perencanaan. Laporan ini menyajikan gambaran awal pekerjaan meliputi latar belakang
pekerjaan, metodologi pelaksanaan pekerjaan dan organisasi pekerjaan. PT. KIMCIPTA
PERSADA SEJAHTERA sebagai konsultan perencana menyajikan laporan ini sebagai landasan
dan arahan yang representatif sebelum memulai perumusan pekerjaan “Lanjutan Review
Design Master Plan Dan DED PPI Kuala Cangkoy Kabupaten Aceh Utara”.
Demikian laporan ini disampaikan dengan penuh tanggung jawab. Semoga hasil
laporan ini dapat menjadi rumusan awal dalam “Lanjutan Review Design Master Plan Dan
DED PPI Kuala Cangkoy Kabupaten Aceh Utara”dan semoga laporan ini bermanfaat bagi
pihak-pihak yang terkait.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i
BAB I
PENDAHULUAN
9. Pelaksanaan kesyahbandaran;
10. Tempat pelaksanaan fungsi karangtina ikan;
11. Publikasi hasil pelayanan sandar dan labuh kapal perikanan dan kapal
pengawasan kapal perikanan;
12. Tempat publikasi hasil riset kelautan dan perikanan;
13. Pemantauan wilayaha pesisir dan wisata bahari;
14. Pengendalian lingkungan.
Salah satu pelabuhan perikanan yang menjadi pusat pengelolaan dan produksi
ikan hasil tangkapan di Kabupaten Aceh Utara adalah PPI Kuala Cangkoy. PPI Ini
merupakan salah satu pelabuhan perikanan yang terletak di Kecamatan Lapang
Kabupaten Aceh Utara.
1.4 Keluaran/Output
Dalam Pekerjaan “Lanjutan Review Design Master Plan dan DED PPI Kuala
Cangkoy Kabupaten Aceh Utara” menghasilkan produk-produk dalam bentuk,
yaitu
a. Gambar Rencana
Gambar Rencana berisi Gambar perencanaan yang menampilkan Site
Plan, Detail Engineering Design, Gambar Struktur dan asesoriesnya.
Gambar Rencana diserahkan dalam ukuran A3.
b. RAB
Perhitungan biaya seluruh hasil pekerjaan berdasarkan analisa volume dan
analisa biaya pekerjaan menurut detail perencanaan.
c. Laporan Penunjang
Laporan Penunjang terdiri dari laporan survei topografi, laporan survei
kondisi lapangan, laporan oceanografi dan Laporan Sosial Ekonomi beserta
analisa-analisanya.
d. Spesifikasi Teknis
Acuan-acuan teknis yang dituangkan dalam bentuk kosakata berdasarkan
hasil perencanaan.
e. Laporan-Laporan
Laporan-laporan yang disusun selama perencanaan dilaksanakan dalam
bentuk buku. Laporan-laporan ini dibagi 3 bahagian,yaitu Laporan
Pendahuluan,Laporan Antara dan Laporan Akhir.
1.6.2.Penyedia Jasa
Data Administrasi Penyedia Jasa sebagai berikut:
Nama Perusahaan : PT. KIMCIPTA PERSADA SEJAHTERA.
Alamat Perusahaan : Jl. Amaliah No. 101 Cut Meutia, Peuniti,
Baiturrahman, Kota Banda Aceh.
Direktur Utama : Muhibbuddin, ST, MT.
1.6.3.Nama Kegiatan
Nama Pekerjaan : Lanjutan Review Design Master Plan dan DED
PPI Kuala Cangkoy Kabupaten Aceh Utara
Nomor Kontrak : 602/DPA-SKPA/PPI.3/144/IX/2018
Tanggal Kontrak : 21 September 2018
Nomor Kontrak ADD-I : 602/DPA-SKPA/150.4/ADD-I/PPI.3/X/2018
Tanggal Kontrak ADD-I : 1 Oktober 2018
Lokasi Pekerjaan : PPI Kuala Cangkoy Kec. Lapang Kab. Aceh Utara
Waktu Pelaksanaan : 3 (Tiga) Bulan kalender.
Tanggal Mulai : 21 September 2018
Tanggal Selesai : 19 Desember 2018
1.6.4.Sumber Pendanaan
Nilai Kontrak : Rp 487.465.000,- (Empat Ratus Delapan Puluh Tujuh
Juta Empat Ratus Enam Puluh Lima Ribu Rupiah)
Sumber Dana : APBA Tahun 2018
Tahun Anggaran : 2018
1.7 Lokasi Rencana
Lokasi rencana kegiatan Lanjutan Review Design Master Plan dan DED PPI
Kuala Cangkoy Kabupaten Aceh Utara terletak di PPI Kuala Cangkoy Kec. Lapang
Kab. Aceh Utara. Untuk Lebih jelas kita dapat lihat dari lokasi gambar-gambar
berikut ini.
Lokasi Kegiatan
BAB II
KONDISI WILAYAH DAN PENGEMBANGAN
Pada wilayah dataran rendah senantiasa dilanda banjir ketika curah hujan
tinggi diselatan, salah satu wilayah yang menjadi daerah langganan banjir kiriman
dari selatan adalah kecamatan Lhoksukon, Matangkuli, Pirak, Samudera, Lapang,
Tanah Luas, Tanah Pasir dan Meurah Mulia. Luapan dari sungai Keureutoe dan
Sungai Pasee menjadi momok tahunan bagi masyarakat Aceh Utara di kecamatan-
kecamatan tersebut.
perkebunan tebu yang diproduksi menjadi gula di pabrik gula Cot Girek, namun
pabrik tersebut tidak beroperasi lama hingga pada akhirnya dikonversi menjadi
pabrik pengolahan kelapa sawit.
Batas-Batas Daerah :
Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Utara terbagi dalam 3 (tiga) Kewedanaan yaitu :
Dua tahun kemudian keluar Undang Undang Nomor 18 tahun 1959 tentang
Pokok-pokok Pemerintahan Daerah. Berdasarkan UU tersebut wilayah kewedanaan
dihapuskan dan wilayah kecamatan langsung di bawah Kabupaten Daerah Tingkat
II. Dengan surat keputusan Gubemur Kepala Daerah Propinsi Daerah Istimewa Aceh
Nomor: 07 / SK / 11 / Des/ 1969 tanggal 6 Juni
Hampir dua dasawarsa kemudian dikeluarkan Undang Undang Nomor 5 Tahun 1974
tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah, sebutan Kepala Perwakilan diganti
dengan Pembantu Bupati Kepala Daerah Tingkat II, sehingga daerah perwakilan
Bireuen berubah menjadi Pembantu Bupati Kepala Daerah Tingkat II Aceh Utara di
Bireuen.
Dengan berkembangnya Kabupaten Aceh Utara yang makin pesat, pada tahun 1986
dibentuklah Kotif (Kota Administratif) Lhokseumawe dengan peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1986 yang membawahi 5
kecamatan. Dan berdasarkan Kep Mendagri Nomor 136.21-526 tanggal 24 Juni
1988 tentang pembentukan wilayah kerja pembantu Bupati Pidie dan Pembantu
Bupati Aceh Utara dalam wilayah Propinsi Daerah Istimewa Aceh, maka
terbentuklah Pembantu Bupati Aceh Utara di Lhoksukon, sehingga pada saat ini
Kabupaten Aceh Utara terdiri dari 2 Pembantu Bupati, 1 kota administratip, 26
wilayah kecamatan yaitu 23 kecamatan yang sudah ada ditambah dengan 3
kecamatan pemekaran baru. Sebagai penjabaran dari UU nomor 5 tahun 1974 pasal
11 yang menegaskan bahwa titik berat otonomi daerah diletakkan pada daerah
tingkat II maka pernerintah melaksanakan proyek percontohan otonomi daerah.
Aceh Utara ditunjuk sebagai daerah tingkat II percontohan otonomi daerah.
Pada tahun 1999 Kabupaten Aceh Utara yang terdiri dari 26 Kecamatan
dimekarkan lagi menjadi 30 kecamatan dengan menambah empat kecamatan baru
berdasarkan PP Republik Indonesia Nomor 44 tahun 1999.Seiring dengan
pemekaran kecamatan baru tersebut, Aceh Utara harus merelakan hampir
sepertiga wilayahnya untuk menjadi kabupaten baru, yaitu Kabuparten Bireuen
berdasarkan Undang Undang nomor 48 tahun 1999. Wilayahnya mencakup bekas
wilayah Pembantu Bupati di Bireuen.
Kemudian pada Oktober 2001, tiga kecamatan dalam wilayah Aceh Utara, yaitu
Kecamatan Banda Sakti, Kecamatan Muara Dua, dan Kecamatan Blang Mangat
dijadikan Kota Lhokseumawe. Saat ini Kabupaten Aceh Utara dengan luas wilayah
sebesar 3.296,86 Km2 dan berpenduduk sebanyak 602.554 jiwa membawahi 27
kecamatan.
Kabupaten Aceh Utara merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata- rata +
125 meter diatas permukaan laut, terletak pada posisi 04.46.00o Lintang Utara dan
05.00.40o Lintang Utara, serta 96.52.00o dan 97.31.00o bujur Timur. Luas
wilayah Aceh Utara, adalah berupa daratan seluas 3.296,86 km2. Akhir tahun 2017,
wilayah administrasi Kabupaten Aceh Utara terdiri dari 27 wilayah Kecamatan,
berdasarkan Peraturan Daerah no. 2 tahun 2008 luas daratan masing-masing
kabupaten/kota, yaitu: Sawang (384,65 Km2), Nisam (114,74 Km2), Nisam
Antara (84,38 Km2), Banda Baro (42,35 Km2), Kuta Makmur (151,32 Km2), Simpang
Keuramat (79,78 Km2), Syamtalira Bayu (77,53 Km2), Geureudong Pase (269,28
Km2), Meurah Mulia (202,57 Km2), Matangkuli (56,94 Km2), Paya Bakong (418,32
Km2), Pirak Timu (67,70 Km2), Cot Girek (189,00 Km2), Tanah Jambo Aye (162,98
Km2), Langkahan (150,52 Km2), Seunuddon (100,63 Km2), Baktiya (158,67 Km2),
Baktiya Barat (83,08 Km2), Lhoksukon (243,00 Km2), Tanah Luas (30,64 Km2),
Nibong (44,91 Km2), Samudera (43,28 Km2) Syamtalira Aron(28,13 Km2), Tanah
Pasir (20,38 Km2), Lapang (19,27 Km2), Muara Batu (33,34 Km2), dan Dewantara
(39,47 Km2).
Berdasarkan elevasi (ketinggian dari permukaan laut), dataran di Kabupaten Aceh
Utara terdiri dari:
0 m - 100 m = 4,69 %
101 m - 500 m = 3,52 %
501 m -1000 m = 84,98 %
1.001 m keatas = 6,81 %
2) Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan milik daerah yang
dipisahkan.
LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED
PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
14
LAPORAN PENDAHULUAN
3) Pinjaman daerah.
a) Dana Alokasi Umum(DAU); yaitu sejumlah dana yang dialokasikan kepada setiap
Daerah Otonom (provinsi/kabupaten/kota) di Indonesia setiap tahunnya
sebagai dana pembangunan.
b) Dana Bagi Hasil (dana perimbangan), yaitu dana yang bersumber dari
pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah berdasarkan angka
persentase untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan
desentralisasi. DBH dilakukan berdasarkan prinsip by origin (daerah
penghasil) dan penyaluran bedasarkan realisasi penerimaan (UU No.33/2004
Pasal 1)
c) Dana Alokasi Khusus (DAK), yaitu alokasi dari APBN kepada provinsi/
kabupaten/ kota tertentu dengan tujuan untuk mendanai kegiatan khusus
yang merupakan urusan PemDa dan sesuai dengan prioritas nasional
Pajak dapat diartikan sebagai iuran wajib yang dikenakan kepada wajib pajak
untuk sumber pendapatan negara (kas negara) berdasarkan undang-undang
sehingga dapat dipaksakan dengan tiada mendapat balas jasa secara
langsung. Contoh : PPH, PPN, PPn, PBB dan Bea Materai.
b) Untuk pajak tidak ada timbal balik langsung kepada para pembayar pajak,
sedangkan untuk retribusi ada timbal balik langsung dari penerima retribusi
kepada penerima retribusi
c) Selain itu, pajak biasanya dikeloa oleh pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah, sedangkan Retribusi (atau disebut juga pajak daerah) dikelola
pemerintah daerah.
B. Jenis pajak berdasarkan pihak yang memungut, meliputi 1) Pajak Negara atau
Pajak Pusat adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat. Contoh: PPN,
PPh, PPn dan Bea Materai. 2) Pajak Daerah adalah pajak yang dipungut oleh
pemerintah daerah.
Pajak daerah terbagi 2 yakni a) Pajak Provinsi: pajak kendaraan bermotor dan
kendaraan di atas air, bea balik nama kendaraan bermotor, pajak bahan bakar
C. Jenis pajak berdasarkan sifatnya, meliputi 1) Pajak Subjektif adalah pajak yang
memperhatikan kondisi keadaan wajib pajak. Dalam hal ini penentuan
besarnya pajak harus ada alasan-alasan objektif yang berhubungan erat
dengan kemampuan membayar wajib pajak. Contoh : PPh; 2) Pajak Objektif
adalah pajak yang berdasarkan pada objeknya tanpa memperhatikan keadaan
diri wajib pajak. Contoh : PPN, PBB, PPn-BM.
1. Retribusi Jasa Umum (retribusi atas jasa yang disediakan atau diberikan oleh
pemerintah daerah untuk tujuan kepentingan umum serta dapat dinikmati
oleh orang pribadi atau badan),
2. Retribusi Jasa Usaha (retribusi atas jasa yang disediakan oleh Pemda dengan
menganut prinsip komersial karena pada dasarnya disediakan oleh sektor
swasta),
BAB III
METODELOGI PEKERJAAN
1. Persiapan Administrasi
Persiapan administrasi lebih banyak berkaitan dengan penyelesaian administrasi
dengan pemberi tugas, perizinan yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan, kerja sama
dengan perusahaan dan instansi lain dan sebagainya. Pekerjaan administrasi yang
dipersiapkan adalah:
a) Legalisasi pelaksanaan pekerjaan.
b) Penjajakan kerjasama dengan instansi lain yang terkait.
c) Persiapan administrasi dan finansial.
d) Persiapan peralatan dan peminjaman (bila ada).
e) Pembuatan rencana kerja.
f) Dan penjadwalan personil dan koordinasi pelaksanaan.
2. Persiapan Teknis
Persiapan teknis merupakan persiapan yang harus dilakukan sebelum kegiatan
pengumpulan data (primer dan sekunder) dilaksanakan, lebih banyak berkaitan dengan hal
mobilisasi personil, mobilisasi peralatan dan bahan. Persiapan teknis mencakup beberapa
hal sebagai berikut:
Mobilisasi personil :
a) Jumlah dan kualifikasi personil yang diperlukan berdasarkan pengalaman
dan pendidikan.
b) Kemampuan fisik personil terutama untuk personil pada pelaksanaan survei
lapangan.
c) Penyusunan deskripsi tugas dan tanggung jawab personil.
a. Metodologi Analisis
Yaitu menganalisa data-data yang diperoleh di lapangan, menghubungkan
dengan kajian teoritis, untuk kemudian dianalisis, dari hasil analisis ini kemudian
menghasilkan alternatif - alternatif desain, yang selanjutnya disimpulkan
menjadi suatu kesimpulan desain.
Pengumpulan Data
b. Metodologi Observasi
Yaitu mengadakan observasi secara langsung atau tidak langsung dengan studi
pengamatan lapangan, wawancara dan studi literature melalui buku-buku,
referensi, majalah, surat kabar, konsultasi, serta media lainnya yang berkaitan
dengan tujuan yang hendak dicapai sehingga mampu menyelesaikan
permasalahan.
Studi Literatur : Melalui buku-buku referensi, internet, arsip yang
berhubungan dengan proyek yang diambil
Wawancara : Mewawancarai pihak-pihak yang berkaitan dengan
proyek yang di ambil
Studi Lapangan : Melakukan studi banding pada obyek yang sejenis
sebagai dasar perbandingan dalam menyusun konsep
perancangan.
penyelamatan, penerangan darurat dan tanda penunjuk arah ke luar, pintu darurat,
koridor/selasar dan sistem peringatan bahaya
Data Pengukuran
Pengukuran dilakukan pada lokasi perencanaan untuk mendapatkan data
ukur sebagai dasar Lanjutan Review Design Master Plan dan DED PPI Kuala
Cangkoy Kabupaten Aceh Utara.
b) Data sekunder, berupa data kualitatif dan kuantitatif yang diperoleh dari
kajian literatur. Data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan dengan
mencatat hal-hal yang dianggap penting dan berhubungan dengan kegiatan
perencanaan.
Pengumpulan data sekunder dapat berupa:
a. Peraturan Pemda setempat, yang meliputi:
1) Peraturan yang terkait dengan Penataan Ruang;
Peruntukan lahan.
KDB (Koefisien dasar bangunan).
KDH (Koefisien dasar hijau).
KLB (Koefisien lantai bangunan).
KB (Ketinggian bangunan).
Tipe bangunan.
GSB (garis sepadan bangunan).
2) Peraturan mengenai persyaratan bangunan berupa persyaratan:
Desain.
Struktur.
Instalasi mekanikal/ elektrikal.
Kebakaran.
Aksesibilitas.
3) Peraturan dan standar perencanaan lainnya yang secara langsung
ataupun tidak langsung terkait dengan kegiatan perencanaan tersebut.
b. Gambar peta situasi eksisting.
c. Studi literatur
d. Sistem jaringan utilitas yang ada dilingkungan tersebut.
e. Melakukan Sondir dan membuat laporan hasil sondir (bila perlu).
f. Pengumpulan data harga upah dan bahan setempat yang dikeluarkan
pemerintah daerah.
PERSIAPAN SURVEI LAPANGAN ANALISA DATA PENYUSUNAN PENYUSUNAN DETAIL PEKERJAAN AKHIR
SURVEI MASTER PLAN ENGINEERING DESIGN
(DED)
LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
28
LAPORAN PENDAHULUAN
Review Design Master Plan dan DED PPI Kuala Cangkoy Kabupaten Aceh Utara”
1. Dermaga Baru
2. Breakwater
8. Mushalla (Rehab)
9. Box Listrik
10. Gapura
14. Drainase
15. MCK/Toilet
2. Laporan Akhir
Laporan Akhir, memuat informasi :
- Latar Belakang, Maksud dan Tujuan, Lingkup dan Lokasi Pekerjaan;
- Kondisi Eksisting Sarana dan Prasarana Dasar Gedung;
- Metode pelaksanaan pekerjaan (jadwal pelaksanaan dan tenaga ahli);
- Identifikasi permasalahan dan masukan terhadap kesesuaian metode kerja dengan
kondisi aktual lapangan;
- Inventarisasi data primer maupun sekunder (studi literatur) secara lengkap
sebagaimana ditentukan dalam arahan keluaran;
- Analisa Perhitungan Perencanaan Detail;
- Hasil Sondir
- Perhitungan volume dan back up perhitungan;
LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED
PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
31
LAPORAN PENDAHULUAN
3. Seminar
Disetiap penyusunan laporan, perlu dilakukan seminar agar hasil laporan
dapat optimal dalam penyusunan. Seminar dilakukan dalam ruang tertutup dan
dihadiri oleh pihak-pihak yang terkait.
BAB VI
RENCANA KERJA
4.1. Umum
Dalam melaksanakan pekerjaan Lanjutan Review Design Master Plan dan DED PPI
Kuala Cangkoy Kabupaten Aceh Utara diperlukan suatu organisasi kerja konsultan beserta
uraian tugas dan tanggung jawab kepada masing-masing anggota tim. Konsultan
menyediakan tenaga personil yang berkualitas dan berpengalaman serta memiliki
kualifikasi sesuai dengan persyaratan pada Kerangka Acuan Kerja (KAK).
2. Ahli Arsitektur
Ahli Arsitektur mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut ;
Mengendalikan Perancangan Arsitektur
Melakukan pendalaman pengetahuan arsitektur
Melakukan pendalaman seni
Mengendalikan perencanaan dan perancangan kota
Melakukan pendalaman hubungan antara manusia, bangunan, dan
lingkungan
Melakukan pendalaman pengetahuan daya dukung lingkungan
Melakukan pendalaman peran arsitek di masyarakat
Mengendalikan persiapan pekerjaan perancangan
Melakukan pendalaman pengertian antar disiplin
Melakukan pendalaman fisik dan fisika bangunan
Menerapkan batasan anggaran dan peraturan bangunan
Melakukan pendalaman pemahaman industri konstruksi dalam
perencanaan
Melakukan pendalaman manajemen proyek
4. Ahli Pantai/Pelabuhan
Ahli Pantai/Pelabuhan mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut ;
Mengumpulkan dan mengevaluasi data sekunder yang ada yang
berkaitan dengan hidrooceanografi, seperti angin, pasang surut, arus
dan gelombang.
Merencanakan dan melaksanakan survai topografi dan bathimetri serta
hidrooceanografi.
Mempelajari dan menganalisa data hasil survai untuk dijadikan bahan
dalam perencanaan dan penyusunan laporan.
Memberikan saran dan masukan kepada tenaga ahli lain tentang kondisi
hidrooceanografi dan karakteristik pantai, dalam kaitannya dengan
perencanaan detail fasilitas laut pelabuhan perikanan.
Bersama-sama dengan tenaga ahli lain membuat perencanaan detail
fasilitas laut seperti dermaga, kolam pelabuhan, breakwater, dll.
Membuat spesifikasi teknis untuk pelaksanaan konstruksi fasilitas laut
yang direncanakan.
LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED
PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
35
LAPORAN PENDAHULUAN
5. Ahli Geodesi
Ahli Geodesi mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut ;
Melaksanakan SMK3-L
Mengkoordinir kegiatan team dalam melaksanakan pekerjaan topografi
dan bathimetri serta mengumpulkan data primer.
Mengkoordinir kegiatan team dalam melaksanakan pekerjaan topografi
dan bathimetri serta mengumpulkan data primer.
Mengkoordinir kegiatan team dalam melaksanakan pekerjaan topografi
dan bathimetri serta mengumpulkan data primer.
Mengkoordinir kegiatan team dalam melaksanakan pekerjaan topografi
dan bathimetri serta mengumpulkan data primer.
Mengkoordinir kegiatan team dalam melaksanakan pekerjaan topografi
dan bathimetri serta mengumpulkan data primer.
Mengkoordinir kegiatan team dalam melaksanakan pekerjaan topografi
dan bathimetri serta mengumpulkan data primer.
c. Office Boy
Operator AutoCAd mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut ;
pekerjaan “Lanjutan Review Design Master Plan dan DED PPI Kuala Cangkoy
dan DED PPI Kuala Cangkoy Kabupaten Aceh Utara” ini direncanakan selama 90
(Sembilan Puluh) hari kalender. Rincian kegiatannya dapat dilihat pada tabel jadwal
B PEKERJAAN PENGUKURAN/SURVEY
1 Survey Topografi
2 Sondir
D. PEKERJAAN PELAPORAN
1 Laporan Pendahuluan
2 Laporan Rencana Induk
3 Laporan Draft Final
a. Ringkasan Eksekutif
b. Laporan Utama
c. Lap. Penunjang (1 Survei 5 buku)
d. Nota Desain
e. Dokumen Lelang (Spek - BoQ)
f. RAB
g. Gambar A3
4 Laporan Final
a. Ringkasan Eksekutif
b. Laporan Utama
c. Lap. Penunjang (1 Survei 5 buku)
d. Nota Desain
e. Dokumen Lelang (Spek - BoQ)
f. RAB
g. Gambar A3
BAB V
EKSPOSE PENDAHULUAN
Rapat Koordinasi awal dilakukan di Singapore Hotel, Jalan Merdeka Barat No.
11-13, Mon Geudong, Kota Lhokseumawe dan dihadiri oleh Pihak Dinas Kelautan
dan Perikanan Aceh Selaku Owner, Pihak PPI Kuala Cangkoy, Poltek Lhokseumawe,
Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh Utara dan Pihak PT. Kimcipta Persada Sejahtera
selaku Konsultan Perencana.
Setelah melakukan koordinasi antara pihak PPI Kuala Cangkoy dan Dinas
Kelautan dan Perikanan Aceh dengan pihak dari Konsultan Perencana. Tim
Konsultan langsung melakukan tinjauan lapangan bersama pihak tim Universitas
untuk meninjau lokasi-lokasi yang akan dimasukkan kedalam pekerjaan “Lanjutan
Review Design Master Plan Dan DED PPI Kuala Cangkoy Kabupaten Aceh Utara”.
Berikut foto dokumentasi yang diambil saat meninjau lokasi atau lapangan.
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
1. Luas area dalam desain untuk pekerjaan “Lanjutan Review Design Master Plan
Dan DED PPI Kuala Cangkoy Kabupaten Aceh Utara” adalah sekitar ± 5 Hektar.
2. Parameter utama dalam desain untuk pekerjaan “Lanjutan Review Design Master
Plan Dan DED PPI Kuala Cangkoy Kabupaten Aceh Utara” yaitu, Dermaga Baru,
Mushalla (Rehab), Box Listrik, Gapura ,Pos Jaga, Tower Air Bersih, Tempat Reparasi
3. Lokasi Pekerjaan terletak di PPI Kuala Cangkoy Kecamatan Lapang Kabupaten Aceh
Utara.
6.2. Saran
1. Pedoman regulasi pada perencanaan DED ini harus dipertimbangkan serta
dilakukan berdasarkan Peraturan Kementerian Kelautan dan Perikanan Nomor 8
Tahun 2012 Tentang Kepelabuhan Perikanan.