Anda di halaman 1dari 48

LAPORAN PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah pada kesempatan ini kami PT. KIMCIPTA PERSADA SEJAHTERA sebagai
Konsultan Perencana telah dapat menyusun Laporan Pendahuluan yang merupakan salah
satu kewajiban kami sebagai Konsultan Perencana Sesuai dengan Surat Perjanjan No.
602/DPA-SKPA/PPI.3/144/IX/2018 tanggal 21 September 2018 dan Kontrak Adendum-I No.
602/DPA-SKPA/150.4/ADD-I/PPI.3/X/2018 tanggal 1 Oktober 2018 antara Kuasa Pengguna
Anggaran Program Pengembangan Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh
dengan Direktur PT. KIMCIPTA PERSADA SEJAHTERA tentang Pelaksanaan Pekerjaan
Lanjutan Review Design Master Plan Dan DED PPI Kuala Cangkoy Kabupaten Aceh Utara.
Tujuan penyusunan dokumen perencanaan pada pekerjaan“Lanjutan Review Design
Master Plan Dan DED PPI Kuala Cangkoy Kabupaten Aceh Utara” adalah merumuskan
landasan perencanaan dan perancangan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang
telah ditetapkan. Laporan pendahuluan merupakan laporan awal dari rangkaian proses
perencanaan. Laporan ini menyajikan gambaran awal pekerjaan meliputi latar belakang
pekerjaan, metodologi pelaksanaan pekerjaan dan organisasi pekerjaan. PT. KIMCIPTA
PERSADA SEJAHTERA sebagai konsultan perencana menyajikan laporan ini sebagai landasan
dan arahan yang representatif sebelum memulai perumusan pekerjaan “Lanjutan Review
Design Master Plan Dan DED PPI Kuala Cangkoy Kabupaten Aceh Utara”.
Demikian laporan ini disampaikan dengan penuh tanggung jawab. Semoga hasil
laporan ini dapat menjadi rumusan awal dalam “Lanjutan Review Design Master Plan Dan
DED PPI Kuala Cangkoy Kabupaten Aceh Utara”dan semoga laporan ini bermanfaat bagi
pihak-pihak yang terkait.

Banda Aceh, Oktober 2018


PT. KIMCIPTA PERSADA SEJAHTERA

(Mahdi Syahbana, ST,MT)


Team Leader

LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED


PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
i
LAPORAN PENDAHULUAN

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i

DAFTAR ISI ...........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1

1.2 Maksud dan Tujuan ........................................................................................ 2

1.3 Ruang Lingkup Kegiatan ................................................................................ 2

1.4 Keluaran/Output ............................................................................................. 3

1.5 Sistem Pelaporan. .......................................................................................... 4

1.6 Deskripsi Proyek dan Sumber Pendanaan ..................................................... 5

1.7 Lokasi Rencana ............................................................................................. 6

BAB II KONDISI WILAYAH DAN PENGEMBANGAN............................................................ 9

2.1. Gambaran Umum ........................................................................................... 9

2.2. Kondisi Geografi dan Batas Wilayah ............................................................ 10

2.3. Administrasi Daerah ..................................................................................... 11

2.4. Kondisi Topografi dan Iklim .......................................................................... 13

2.5. Strategi Pengembangan Daerah .................................................................. 14

2.6. Pendapatan dan Keuangan Daerah ............................................................. 14

BAB III METODELOGI PEKERJAAN .................................................................................. 19

3.1. Pekerjaan Persiapan .................................................................................... 19

3.2. Metode Pengumpulan Data .......................................................................... 20

3.2.1. Tahapan Pengumpulan Data ...................................................................... 20

3.3. Referensi Dan Peraturan Terkait .................................................................. 22

3.4. Survey Lapangan dan Topografi .................................................................. 25

3.5. Metoda Analisa dan Pengujian Data ............................................................ 27

3.6. Bagan Alir Pelaksanaan ............................................................................... 28

3.7. Parameter Utama dalam Desain .................................................................. 29

3.8. Metode Penggambaran ................................................................................ 30


LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED
PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
ii
LAPORAN PENDAHULUAN

3.9. Perhitungan Volume dan Biaya Pekerjaan ................................................... 30

3.10. Sistematika Seminar dan Pelaporan ............................................................ 31

BAB VI RENCANA KERJA.................................................................................................. 33

4.1. Umum .......................................................................................................... 33

4.2. Struktur Penugasan Dan Uraian Tanggung Jawab Personil. ........................ 33

4.2.1. Tenaga Ahli .................................................................................................. 33

4.2.2. Tenaga Pendukung ...................................................................................... 37

4.3. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ................................................................... 40

BAB V PENUTUP ............................................................................................................... 41

5.1. Kesimpulan .................................................................................................. 45

5.2. Saran ........................................................................................................... 45

LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED


PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
iii
LAPORAN PENDAHULUAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelabuhan perikanan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan perairan
disekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan
dan kegiatan sistem bisnis perikanan yang dipergunakan sebagai tempat kapal
perikanan bersandar, berlabuh, dan/atau bongkar muat ikan yang dilengkapi dengan
fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang perikanan.

Pembangunan prasarana pelabuhan perikanan khususnya di Kabupaten Aceh


Utara sangat diperlukan dalam rangka memberikan pelayanan dan pembinaan
terhadap aktivitas kenelayanan, terkait dengan kelanjutan pembinaan dan
pengelolaan pemasaran hasil penangkapan ikan dalam mendukung kegiatan
perekonomian pada sektor perikanan laut. Undang-Undang Nomor 45/2009 tentang
Perikanan menyatakan bahwa pemerintah berkewajiban menyelenggarakan dan
melakukan pembinaan pelabuhan perikanan yang berfungsi dalam mendukung
kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan
dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan
pemasaran.

Dalam mendukung pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dan


lingkungannya pelabuhan perikanan dapat berfungsi sebagai :

1. Pelayanan tambat dan labuh kapal perikanan;


2. Pelayanan bongkar muat;
3. Pelayanan pembinaan mutu dan pengolahan hasil perikanan;
4. Pemasaran dan distribusi ikan;
5. Pengumpulan data tangkap dan hasil perikanan;
6. Tempat pelaksanaan penyuluhan dan pengembangan masyarakat Nelayan;
7. Pelaksanaan kegiatan operasional kapal perikanan;
8. Tempat pelaksanaan pengawasan dan pengendalian sumberdaya ikan;
LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED
PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
1
LAPORAN PENDAHULUAN

9. Pelaksanaan kesyahbandaran;
10. Tempat pelaksanaan fungsi karangtina ikan;
11. Publikasi hasil pelayanan sandar dan labuh kapal perikanan dan kapal
pengawasan kapal perikanan;
12. Tempat publikasi hasil riset kelautan dan perikanan;
13. Pemantauan wilayaha pesisir dan wisata bahari;
14. Pengendalian lingkungan.

Salah satu pelabuhan perikanan yang menjadi pusat pengelolaan dan produksi
ikan hasil tangkapan di Kabupaten Aceh Utara adalah PPI Kuala Cangkoy. PPI Ini
merupakan salah satu pelabuhan perikanan yang terletak di Kecamatan Lapang
Kabupaten Aceh Utara.

Upaya pengembangan PPI Kuala Cangkoy telah dilakukan baik oleh


Pemerintah Aceh maupun Pemerintah Kabupaten Aceh Utara sejak tahun 2005,
berupa penyusunan Master Plan dan DED serta pembangunan fisik. Banyak fasilitas
pelabuhan telah dibangun di lokasi ini, namun hingga saat ini PPI ini belum dapat
berfungsi sebagaimana diharapkan.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan dari pekerjaan Lanjutan Review Design Master Plan dan
DED PPI Kuala Cangkoy Kabupaten Aceh Utara ini, adalah untuk;

1. Melakukan tinjauan menyeluruh terhadap master plan yang telah disusun


sebelumnya dan menyusun master plan baru sesuai dengan kondisi kekinian.
2. Penyusunan Detail Engineering Design (DED) fasilitas pelabuhan perikanan
sesuai kebutuhan.

1.3 Ruang Lingkup Kegiatan


Mengacu kepada Kerangka Acuan Kerja (KAK) pekerjaan Lanjutan Review
Design Master Plan dan DED PPI Kuala Cangkoy Kabupaten Aceh Utara, Rencana
pembangunan pelabuhan perikanan wajib mempertimbangkan;

LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED


PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
2
LAPORAN PENDAHULUAN

1. potensi sumberdaya ikan dan pengelolaannya;


2. potensi sumberdaya manusia;
3. dukungan terhadap pengembangan ekonomi wilayah baik regional maupun
nasional;
4. Rencana Umum Tata Ruang Wilayah Nasional;
5. Rencana Umum Tata Ruang Wilayah Provinsi/Kabupaten/Kota.

Pelabuhan merupakan elemen yang penting dalam perkembangan sosial


ekonomi suatu daerah dan negara, disamping sebagai mata rantai dari sistem
transportasi. Pada prinsipnya perencanaan pelabuhan harus mempertimbangkan
seluruh aspek yang terkait pada perkembangan daerah dan negara.

Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan pelabuhan [The


IAPH Guidelines, 2001] antara lain: 1) Kebutuhan akan ruang dan lahan, 2)
Perkembangan ekonomi daerah hinterland pelabuhan, 3) Perkembangan industri
yang terkait dengan pelabuhan, 4) Arus dan komposisi barang yang ada dan
diharapkan, 5) Tipe dan ukuran kapal, 6) Jaringan transportasi darat dan laut dengan
hinterland, 7) Akses dari dan menuju laut, 8) Potensi pengembangan, 9) Aspek
hidraulika dan nautika, 10) Keamanan/keselamatan dan dampak lingkungan, 11)
Analisis ekonomi dan finansial, dan, 12) Struktur dan fasilitas yang sudah ada.

1.4 Keluaran/Output
Dalam Pekerjaan “Lanjutan Review Design Master Plan dan DED PPI Kuala
Cangkoy Kabupaten Aceh Utara” menghasilkan produk-produk dalam bentuk,
yaitu
a. Gambar Rencana
Gambar Rencana berisi Gambar perencanaan yang menampilkan Site
Plan, Detail Engineering Design, Gambar Struktur dan asesoriesnya.
Gambar Rencana diserahkan dalam ukuran A3.
b. RAB
Perhitungan biaya seluruh hasil pekerjaan berdasarkan analisa volume dan
analisa biaya pekerjaan menurut detail perencanaan.

LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED


PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
3
LAPORAN PENDAHULUAN

c. Laporan Penunjang
Laporan Penunjang terdiri dari laporan survei topografi, laporan survei
kondisi lapangan, laporan oceanografi dan Laporan Sosial Ekonomi beserta
analisa-analisanya.
d. Spesifikasi Teknis
Acuan-acuan teknis yang dituangkan dalam bentuk kosakata berdasarkan
hasil perencanaan.
e. Laporan-Laporan
Laporan-laporan yang disusun selama perencanaan dilaksanakan dalam
bentuk buku. Laporan-laporan ini dibagi 3 bahagian,yaitu Laporan
Pendahuluan,Laporan Antara dan Laporan Akhir.

1.5 Sistem Pelaporan.


Setiap laporan disusun dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
berdasarkan Ejaan Yang
Telah Disempurnakan (EYD). Jumlah dan pengiriman laporan ditetapkan
sebagai berikut :
1. Laporan Pendahuluan/Inception Report;
Laporan ini berisi latar belakang kegiatan, gambaran kondisi lapangan dan
gambar pra design DED Kampus Universitas Samudera Langsa di Kabupaten
Aceh Utara. Laporan ini disusun setelah konsultan melakukan pengumpulan
data, studi awal permasalahan, metodologi dan rencana kerja. Laporan
pendahuluan disusun dan diserahkan selambat-lambatnya 3 (tiga) minggu
setelah dikeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), dibuat sebanyak 3 (tiga)
eksemplar terdiri dari 1 (satu) set asli (berwarna) dan 2 (dua) set salinan.
Sebelum menyampaikan Laporan Pendahuluan, Penyedia Jasa Konsultansi
terlebih dahulu melaksanakan Diskusi Pendahuluan untuk mendapat
persetujuan dari Pengguna Jasa yang akan menilai Metode Kerja dan kecakapan
Tenaga Ahli dalam memahami masalah dan menyelesaikan pekerjaan.

LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED


PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
4
LAPORAN PENDAHULUAN

2. Laporan Akhir/Final Report;


Laporan Akhir, memuat informasi :
- Latar Belakang, Maksud dan Tujuan, Lingkup dan Lokasi Pekerjaan;
- Kondisi Eksisting Sarana dan Prasarana Dasar Gedung;
- Metode pelaksanaan pekerjaan (jadwal pelaksanaan dan tenaga ahli);
- Identifikasi permasalahan dan masukan terhadap kesesuaian metode kerja
dengan kondisi aktual lapangan;
- Analisa Perhitungan Perencanaan Detail;
- Hasil Sondir
- Perhitungan volume dan back up perhitungan;
- Rencana Anggaran Biaya (EE);
- Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis (RKS) .
- Gambar Rencana

1.6 Deskripsi Proyek dan Sumber Pendanaan


1.6.1.Pengguna Jasa
Pengguna Jasa adalah Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, berdasarkan Surat
Keputusan Gubernur Aceh Nomor : 954/1083/2018 Tanggal 18 September
2018, tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Gubernur Aceh Nomor :
954/145/2018, tentang Penetapan Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Barang Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh Tahun Anggaran 2018
sudah dimandatkan dan dikuasakan kepada:
- Nama : Aliman, S.Pi, M.Si
- Nip : 19750210 200312 1 005
- Jabatan : Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang Dinas
Kelautan dan Perikanan Aceh
- Alamat : Jl. Tgk. Malem No. 07 Kuta Alam, Kota Banda Aceh

LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED


PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
5
LAPORAN PENDAHULUAN

1.6.2.Penyedia Jasa
Data Administrasi Penyedia Jasa sebagai berikut:
Nama Perusahaan : PT. KIMCIPTA PERSADA SEJAHTERA.
Alamat Perusahaan : Jl. Amaliah No. 101 Cut Meutia, Peuniti,
Baiturrahman, Kota Banda Aceh.
Direktur Utama : Muhibbuddin, ST, MT.

1.6.3.Nama Kegiatan
Nama Pekerjaan : Lanjutan Review Design Master Plan dan DED
PPI Kuala Cangkoy Kabupaten Aceh Utara
Nomor Kontrak : 602/DPA-SKPA/PPI.3/144/IX/2018
Tanggal Kontrak : 21 September 2018
Nomor Kontrak ADD-I : 602/DPA-SKPA/150.4/ADD-I/PPI.3/X/2018
Tanggal Kontrak ADD-I : 1 Oktober 2018
Lokasi Pekerjaan : PPI Kuala Cangkoy Kec. Lapang Kab. Aceh Utara
Waktu Pelaksanaan : 3 (Tiga) Bulan kalender.
Tanggal Mulai : 21 September 2018
Tanggal Selesai : 19 Desember 2018

1.6.4.Sumber Pendanaan
Nilai Kontrak : Rp 487.465.000,- (Empat Ratus Delapan Puluh Tujuh
Juta Empat Ratus Enam Puluh Lima Ribu Rupiah)
Sumber Dana : APBA Tahun 2018
Tahun Anggaran : 2018
1.7 Lokasi Rencana
Lokasi rencana kegiatan Lanjutan Review Design Master Plan dan DED PPI
Kuala Cangkoy Kabupaten Aceh Utara terletak di PPI Kuala Cangkoy Kec. Lapang
Kab. Aceh Utara. Untuk Lebih jelas kita dapat lihat dari lokasi gambar-gambar
berikut ini.

LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED


PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
6
LAPORAN PENDAHULUAN

Gambar 1.1. Peta Provinsi Aceh

LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED


PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
7
LAPORAN PENDAHULUAN

Gambar1.2 Peta Kabupaten Aceh Utara

Lokasi Kegiatan

LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED


PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
8
LAPORAN PENDAHULUAN

BAB II
KONDISI WILAYAH DAN PENGEMBANGAN

2.1. Gambaran Umum


Kabupaten Aceh Utara adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi
Aceh, Indonesia. Ibukota kabupaten ini dipindahkan dari Lhokseumawe ke
Lhoksukon, menyusul dijadikannya Lhokseumawe sebagai kota otonom.
Kabupaten ini tergolong sebagai kawasan industri terbesar di provinsi ini dan
juga tergolong industri terbesar di luar pulau Jawa, khususnya dengan dibukanya
industri pengolahan gas alam cair PT. Arun LNG di Lhokseumawe pada tahun 1974.
Di daerah wilayah ini juga terdapat pabrik-pabrik besar lainnya: Pabrik Kertas Kraft
Aceh, pabrik Pupuk AAF (Aceh Asean Fertilizer) dan pabrik Pupuk Iskandar Muda
(PIM).
Dalam sektor pertanian, daerah ini mempunyai unggulan reputasi sendiri
sebagai penghasil beras yang sangat penting. maka secara keseluruhan Kabupaten
Aceh Utara merupakan daerah Tingkat II yang paling potensial di provinsi dan
pendapatan per kapita di atas paras Rp. 1,4 juta tanpa migas atau Rp. 6 juta dengan
migas.
Ladang gas dan minyak ditemukan di Lhokseumawe, ibu kota Aceh Utara
sekitar tahun 1970-an. Kemudian, Acehpun mulai didatangi para investor luar
negeri yang tertarik pada sumber daya alamnya yang hebat. Sejak saat itu, gas alam
cair atau Liquefied Natural Gas (LNG) yang diolah di kilang PT. Arun Natural Gas
Liquefaction (NGL) Co, yang berasal dari instalasi ExxonMobil Oil Indonesia Inc.
(EMOI) di zona industri Lhokseumawe, telah menyulap wilayah ini menjadi kawasan
industri petrokimia modern.
Kegiatan ekonomi Kabupaten Aceh Utara didominasi oleh dua sektor yaitu
sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor industri pengolahan. Pada sektor
pertambangan, sumur-sumur gas yang diolah PT. EMOI tentu menjadi salah satu
faktur keunggulan sektor ini. Dengan kontribusi Rp 8,6 trilyun Pada Produk
LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED
PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
9
LAPORAN PENDAHULUAN

Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2000, ia menempati peringkat pertama


dengan disusul oleh sektor industri sebesar Rp 4,7 trilyun.

2.2. Kondisi Geografi dan Batas Wilayah


Wilayah Aceh Utara memiliki topografi wilayah yang sangat bervariasi, dari
daerah dataran rendah yang luas di utara memanjang barat ketimur hingga daerah
pegunungan di selatan. Ketinggian rata-rata wilayah Aceh Utara adalah 125 m. Jalan
lintas timur Sumatera melintasi wilayah dataran rendah sehingga menjadikan
wilayah rendah ini menjadi kawasan yang lebih berkembang secara ekonomi
dibanding wilayah selatan yang ada dipedalaman.

Pada wilayah dataran rendah senantiasa dilanda banjir ketika curah hujan
tinggi diselatan, salah satu wilayah yang menjadi daerah langganan banjir kiriman
dari selatan adalah kecamatan Lhoksukon, Matangkuli, Pirak, Samudera, Lapang,
Tanah Luas, Tanah Pasir dan Meurah Mulia. Luapan dari sungai Keureutoe dan
Sungai Pasee menjadi momok tahunan bagi masyarakat Aceh Utara di kecamatan-
kecamatan tersebut.

Wilayah dataran rendah didominasi oleh lahan pertanian berupa


persawahan dan permukiman penduduk, dipesisir terdiri dari tambak perikanan air
asin sementara diwilayah dataran tinggi lahan perkebunan yang mulai digarap
secara meluas oleh masyarakat. Potensi pertanian di Aceh Utara masih belum bisa
diandalkan guna meningkatkan taraf hidup masyarakatnya dikarenakan sistem
pengairan persawahan masih mengandalkan irigasi tradisional dan sebagiannya
malah masih berupa sawah tadah hujan.

Dibidang perkebunan sendiri Aceh Utara memiliki perkebunan kelapa sawit,


karet dan kakao yang dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara I yang mengelola
lahan perkebunan kelapa sawit pada areal seluas 46.377 ha, karet 11.918 ha dan
kakao seluas 354 ha. Selain penanaman komoditi pada areal sendiri + inti, PTPN I
juga mengelola areal Plasma milik petani seluas 16.832 ha yang terdiri dari areal
kelapa sawit 6.714 dan karet 10.118 ha. Pada awalnya PTPN I ini juga mengelola

LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED


PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
10
LAPORAN PENDAHULUAN

perkebunan tebu yang diproduksi menjadi gula di pabrik gula Cot Girek, namun
pabrik tersebut tidak beroperasi lama hingga pada akhirnya dikonversi menjadi
pabrik pengolahan kelapa sawit.

Batas-Batas Daerah :

Sebelah Utara : Selat Malaka dan Kota Lhokseumawe

Sebelah Selatan : Kabupaten Bener Meriah

Sebelah Barat : Kabupaten Bireueun

Sebelah Timur : Kabupaten Aceh Timur

2.3. Administrasi Daerah


Dengan Keputusan Perdana Menteri Republik Indonesia Nomor I/ Missi / 1957,
lahirlah Propinsi Daerah Istimewa Aceh. Dengan sendirinya Kabupaten Aceh
Utara masuk dalam wilayah Propinsi Daerah Istimewa Aceh. Berdasarkan Undang
Undang Nomor I tahun 1957 dan Keputusan Presiden Nomor 6 tahun 1959.

Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Utara terbagi dalam 3 (tiga) Kewedanaan yaitu :

1. Kewedanaan Bireuen terdiri atas 7 kecamatan

2. Kewedanan Lhokseumawe terdiri atas 8 Kecamatan

3. Kewedanaan Lhoksukon terdiri atas 8 kecamatan

Dua tahun kemudian keluar Undang Undang Nomor 18 tahun 1959 tentang
Pokok-pokok Pemerintahan Daerah. Berdasarkan UU tersebut wilayah kewedanaan
dihapuskan dan wilayah kecamatan langsung di bawah Kabupaten Daerah Tingkat
II. Dengan surat keputusan Gubemur Kepala Daerah Propinsi Daerah Istimewa Aceh
Nomor: 07 / SK / 11 / Des/ 1969 tanggal 6 Juni

LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED


PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
11
LAPORAN PENDAHULUAN

1969, wilayah bekas kewedanaan Bireuen ditetapkan menjadi daerah perwakilan


Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Utara yang dikepalai seorang kepala perwakilan
yang kini sudah menjadi Kabupaten Bireun.

Hampir dua dasawarsa kemudian dikeluarkan Undang Undang Nomor 5 Tahun 1974
tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah, sebutan Kepala Perwakilan diganti
dengan Pembantu Bupati Kepala Daerah Tingkat II, sehingga daerah perwakilan
Bireuen berubah menjadi Pembantu Bupati Kepala Daerah Tingkat II Aceh Utara di
Bireuen.

Dengan berkembangnya Kabupaten Aceh Utara yang makin pesat, pada tahun 1986
dibentuklah Kotif (Kota Administratif) Lhokseumawe dengan peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1986 yang membawahi 5
kecamatan. Dan berdasarkan Kep Mendagri Nomor 136.21-526 tanggal 24 Juni
1988 tentang pembentukan wilayah kerja pembantu Bupati Pidie dan Pembantu
Bupati Aceh Utara dalam wilayah Propinsi Daerah Istimewa Aceh, maka
terbentuklah Pembantu Bupati Aceh Utara di Lhoksukon, sehingga pada saat ini
Kabupaten Aceh Utara terdiri dari 2 Pembantu Bupati, 1 kota administratip, 26
wilayah kecamatan yaitu 23 kecamatan yang sudah ada ditambah dengan 3
kecamatan pemekaran baru. Sebagai penjabaran dari UU nomor 5 tahun 1974 pasal
11 yang menegaskan bahwa titik berat otonomi daerah diletakkan pada daerah
tingkat II maka pernerintah melaksanakan proyek percontohan otonomi daerah.
Aceh Utara ditunjuk sebagai daerah tingkat II percontohan otonomi daerah.

Pada tahun 1999 Kabupaten Aceh Utara yang terdiri dari 26 Kecamatan
dimekarkan lagi menjadi 30 kecamatan dengan menambah empat kecamatan baru
berdasarkan PP Republik Indonesia Nomor 44 tahun 1999.Seiring dengan
pemekaran kecamatan baru tersebut, Aceh Utara harus merelakan hampir
sepertiga wilayahnya untuk menjadi kabupaten baru, yaitu Kabuparten Bireuen
berdasarkan Undang Undang nomor 48 tahun 1999. Wilayahnya mencakup bekas
wilayah Pembantu Bupati di Bireuen.

LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED


PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
12
LAPORAN PENDAHULUAN

Kemudian pada Oktober 2001, tiga kecamatan dalam wilayah Aceh Utara, yaitu
Kecamatan Banda Sakti, Kecamatan Muara Dua, dan Kecamatan Blang Mangat
dijadikan Kota Lhokseumawe. Saat ini Kabupaten Aceh Utara dengan luas wilayah
sebesar 3.296,86 Km2 dan berpenduduk sebanyak 602.554 jiwa membawahi 27
kecamatan.

2.4. Kondisi Topografi dan Iklim

Kabupaten Aceh Utara merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata- rata +
125 meter diatas permukaan laut, terletak pada posisi 04.46.00o Lintang Utara dan
05.00.40o Lintang Utara, serta 96.52.00o dan 97.31.00o bujur Timur. Luas
wilayah Aceh Utara, adalah berupa daratan seluas 3.296,86 km2. Akhir tahun 2017,
wilayah administrasi Kabupaten Aceh Utara terdiri dari 27 wilayah Kecamatan,
berdasarkan Peraturan Daerah no. 2 tahun 2008 luas daratan masing-masing
kabupaten/kota, yaitu: Sawang (384,65 Km2), Nisam (114,74 Km2), Nisam
Antara (84,38 Km2), Banda Baro (42,35 Km2), Kuta Makmur (151,32 Km2), Simpang
Keuramat (79,78 Km2), Syamtalira Bayu (77,53 Km2), Geureudong Pase (269,28
Km2), Meurah Mulia (202,57 Km2), Matangkuli (56,94 Km2), Paya Bakong (418,32
Km2), Pirak Timu (67,70 Km2), Cot Girek (189,00 Km2), Tanah Jambo Aye (162,98
Km2), Langkahan (150,52 Km2), Seunuddon (100,63 Km2), Baktiya (158,67 Km2),
Baktiya Barat (83,08 Km2), Lhoksukon (243,00 Km2), Tanah Luas (30,64 Km2),
Nibong (44,91 Km2), Samudera (43,28 Km2) Syamtalira Aron(28,13 Km2), Tanah
Pasir (20,38 Km2), Lapang (19,27 Km2), Muara Batu (33,34 Km2), dan Dewantara
(39,47 Km2).
Berdasarkan elevasi (ketinggian dari permukaan laut), dataran di Kabupaten Aceh
Utara terdiri dari:
0 m - 100 m = 4,69 %
101 m - 500 m = 3,52 %
501 m -1000 m = 84,98 %
1.001 m keatas = 6,81 %

LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED


PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
13
LAPORAN PENDAHULUAN

2.5. Strategi Pengembangan Daerah

Tujuan pembangunan ekonomi pada umumnya adalah peningkatan


pendapatan riil per kapita serta adanya unsur keadilan atau pemerataan dalam
penghasilan dan kesempatan berusaha. Dengan mengetahui sasaran dan tujuan
pembangunan, serta kelemahan dan kelebihan yang dimiliki oleh suatu daerah,
maka strategi pengembangan potensi yang ada akan lebih terarah dan strategi
tersebut akan menjadi pedoman bagi pemerintah daerah yang akan melaksanakan
kegiatan usaha didaerah yang bersangkutan.

Dalam penerapan strategi pembangunan ekonomi daerah, tentunya peran


pemerintah cukup penting dan menonjol, paling tidak ada beberapa peran yang
dapat dijalankan oleh pemerintah dalam pembangunan ekonomi daerah.

Pertama, sebagai pelopor dan koordinator dalam pemanfaatan sumber daya


ekonomi. Sebagai pelopor, pemerintah daerah melalui BUMD, dituntut untuk
mempelopori penggalian sumber daya alam yang bernilai ekonomis yang belum
tersentuh oleh pihak lain. Selain itu, pemerintah daerah harus mengkoordinasikan
di antara berbagai pihak yang mengusahakan pemanfaatan sumber daya ekonomi
yang dimiliki daerah. Sebagai koordinator pemerintah daerah harus dapat
melibatkan dan mengkoordinasikan berbagai dinas terkait, pengusaha swasta,
UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah) serta masyarakat dalam pemanfaatan
sumber daya ekonomi daerah

2.6. Pendapatan dan Keuangan Daerah


Sumber-sumber keuangan daerah atau pendapatan asli daerah (PAD) adalah
pendapatan yang diperoleh dari sumber-sumber pendapatan daerah dan dikelola
sendiri oleh pemerintahan daerah. Sumber Keuangan Daerah terdiri dari:

1) Pendapatan Asli daerah (PAD) yang berdasarkan UU No.22/ 1999 Pasal 79


terdiri dari: a) Hasil pajak daerah; b) Hasil retribusi daerah.

2) Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan milik daerah yang
dipisahkan.
LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED
PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
14
LAPORAN PENDAHULUAN

3) Pinjaman daerah.

4) Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.

Adapun yang termasuk dana perimbangan adalah

a) Dana Alokasi Umum(DAU); yaitu sejumlah dana yang dialokasikan kepada setiap
Daerah Otonom (provinsi/kabupaten/kota) di Indonesia setiap tahunnya
sebagai dana pembangunan.

b) Dana Bagi Hasil (dana perimbangan), yaitu dana yang bersumber dari
pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah berdasarkan angka
persentase untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan
desentralisasi. DBH dilakukan berdasarkan prinsip by origin (daerah
penghasil) dan penyaluran bedasarkan realisasi penerimaan (UU No.33/2004
Pasal 1)

c) Dana Alokasi Khusus (DAK), yaitu alokasi dari APBN kepada provinsi/
kabupaten/ kota tertentu dengan tujuan untuk mendanai kegiatan khusus
yang merupakan urusan PemDa dan sesuai dengan prioritas nasional

Pajak dapat diartikan sebagai iuran wajib yang dikenakan kepada wajib pajak
untuk sumber pendapatan negara (kas negara) berdasarkan undang-undang
sehingga dapat dipaksakan dengan tiada mendapat balas jasa secara
langsung. Contoh : PPH, PPN, PPn, PBB dan Bea Materai.

Sedangkan yang dimaksud Retribusi ( bukan restribusi atau restibusi ) adalah


pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu
yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk
kepentingan pribadi atau badan (UU no. 28 tahun 2009) .

Perbedaan antara pajak dan retribusi adalah

LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED


PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
15
LAPORAN PENDAHULUAN

a) Pajak merupakan pungutan yang bersifat memaksa berdasarkan perundang-


undangan yang berlaku sedangkan retribusi lebih spesifik kepada orang-orang
tertentu yang mendapatkan pelayanan tertentu

b) Untuk pajak tidak ada timbal balik langsung kepada para pembayar pajak,
sedangkan untuk retribusi ada timbal balik langsung dari penerima retribusi
kepada penerima retribusi

c) Selain itu, pajak biasanya dikeloa oleh pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah, sedangkan Retribusi (atau disebut juga pajak daerah) dikelola
pemerintah daerah.

Pengelompokkan atau jenis pajak

A. Jenis pajak berdasarkan pihak yang menanggung, yakni 1) Pajak Langsung


adalah pajak yang pembayarannya ditanggung sendiri oleh wajib pajak atau
tidak dapat dialihkan kepada pihak lain. Contoh : Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB), dam Pajak Penghasilan ; 2) Pajak Tidak Langsung, adalah pajak yang
pembayarannya dapat dialihkan kepada pihak lain. Contoh : Pajak Kendaraaan
Bermotor, Bea Materai dan Cuka, Pajak Penjualan, PPN.

B. Jenis pajak berdasarkan pihak yang memungut, meliputi 1) Pajak Negara atau
Pajak Pusat adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat. Contoh: PPN,
PPh, PPn dan Bea Materai. 2) Pajak Daerah adalah pajak yang dipungut oleh
pemerintah daerah.

Pajak pusat merupakan sumber keuangan negara (pemerintah pusat) sedangkan


pajak daerah merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintahan
daerah. Contoh pajak daerah: Pajak tontonan, pajak reklame, PKB (Pajak
Kendaraan Bermotor) PBB, Iuran kebersihan, Retribusi terminal, Retribusi
parkir, Retribusi galian pasir.

Pajak daerah terbagi 2 yakni a) Pajak Provinsi: pajak kendaraan bermotor dan
kendaraan di atas air, bea balik nama kendaraan bermotor, pajak bahan bakar

LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED


PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
16
LAPORAN PENDAHULUAN

kendaraan bermotor; pajak air permukaan; dan pajak rokok; b) Pajak


Kabupaten/Kota: pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame,
pajak penerangan jalan, pajak mineral bukan logam dan batuan, pajak parkir,
pajak air tanah, pajak sarang burung walet, pajak bumi dan bangunan
perdesaan dan perkotaan, serta bea perolehan hak atas tanah dan bangunan.

C. Jenis pajak berdasarkan sifatnya, meliputi 1) Pajak Subjektif adalah pajak yang
memperhatikan kondisi keadaan wajib pajak. Dalam hal ini penentuan
besarnya pajak harus ada alasan-alasan objektif yang berhubungan erat
dengan kemampuan membayar wajib pajak. Contoh : PPh; 2) Pajak Objektif
adalah pajak yang berdasarkan pada objeknya tanpa memperhatikan keadaan
diri wajib pajak. Contoh : PPN, PBB, PPn-BM.

Adapun Fungsi Pajak adalah untuk:

1. Sumber Pendapatan Negara

2. Pengatur Kegiatan Ekonomi

3. Pemerataan Pembangunan dan Pendapatan Masyarakat

4. Sarana Stabilitas Ekonomi

Dalam pemungutan pajak, ada 4 prinsip yang harus dilaksanakan, yakni

a. Prinsip Keadilan ( Equity Equity)

b. Prinsip Kepastian (Certainty)

c. Prinsip Kecocokan/Kelayakan ( Convience Convience)

d. Prinsip Ekonomi ( Economy Economy)

Jenis retribusi daerah dapat dikelompokkan menjadi

LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED


PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
17
LAPORAN PENDAHULUAN

1. Retribusi Jasa Umum (retribusi atas jasa yang disediakan atau diberikan oleh
pemerintah daerah untuk tujuan kepentingan umum serta dapat dinikmati
oleh orang pribadi atau badan),

2. Retribusi Jasa Usaha (retribusi atas jasa yang disediakan oleh Pemda dengan
menganut prinsip komersial karena pada dasarnya disediakan oleh sektor
swasta),

3. Retribusi Perizinan, seperti Retribusi Izin Mendirikan Bangunan, Retribusi Izin


Tempat Penjualan Minuman Beralkohol, Retribusi Izin Gangguan, Retribusi
Izin Trayek dan Retribusi Izin Usaha Perikanan.

LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED


PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
18
LAPORAN PENDAHULUAN

BAB III
METODELOGI PEKERJAAN

Pada suatu pekerjaan perencanaan dibutuhkan metodologi kerja yang terpadu


dan terkoordinasi dengan baik. Metode kerja dijabarkan dalam tahapan pelaksanaan,
sehingga setiap pekerjaan dapat dievaluasi. Tahapan pekerjaan perlu dibuat sebagai
pedoman kerja untuk mendapatkan hasil yang baik sesuai dengan harapan.

3.1. Pekerjaan Persiapan


Konsultan harus melakukan persiapan kegiatan awal sebelum dimulainya kegiatan
utama berupa pengumpulan dan analisis data – data sekunder maupun primer untuk
kemuadian disortir dan dianalisis guna bahan analisis selanjutnya. Pengumpulan data
sekunder yang dimaksud adalah semua data dan hasil studi terdahulu yang ada dari
berbagai instansi pemerintah/ lembaga terkait yang berkaitan dengan studi.

1. Persiapan Administrasi
Persiapan administrasi lebih banyak berkaitan dengan penyelesaian administrasi
dengan pemberi tugas, perizinan yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan, kerja sama
dengan perusahaan dan instansi lain dan sebagainya. Pekerjaan administrasi yang
dipersiapkan adalah:
a) Legalisasi pelaksanaan pekerjaan.
b) Penjajakan kerjasama dengan instansi lain yang terkait.
c) Persiapan administrasi dan finansial.
d) Persiapan peralatan dan peminjaman (bila ada).
e) Pembuatan rencana kerja.
f) Dan penjadwalan personil dan koordinasi pelaksanaan.

LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED


PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
19
LAPORAN PENDAHULUAN

2. Persiapan Teknis
Persiapan teknis merupakan persiapan yang harus dilakukan sebelum kegiatan
pengumpulan data (primer dan sekunder) dilaksanakan, lebih banyak berkaitan dengan hal
mobilisasi personil, mobilisasi peralatan dan bahan. Persiapan teknis mencakup beberapa
hal sebagai berikut:
Mobilisasi personil :
a) Jumlah dan kualifikasi personil yang diperlukan berdasarkan pengalaman
dan pendidikan.
b) Kemampuan fisik personil terutama untuk personil pada pelaksanaan survei
lapangan.
c) Penyusunan deskripsi tugas dan tanggung jawab personil.

Persiapan/mobilisasi bahan dan peralatan yang akan digunakan :


a) Persiapan peralatan yang akan digunakan.
b) Persiapan bahan dan data yang akan digunakan.

3.2. Metode Pengumpulan Data

3.2.1. Tahapan Pengumpulan Data


Metodologi dalam pengumpulan data kegiatan perencanaan yang dimaksud antara
lain:

a. Metodologi Analisis
Yaitu menganalisa data-data yang diperoleh di lapangan, menghubungkan
dengan kajian teoritis, untuk kemudian dianalisis, dari hasil analisis ini kemudian
menghasilkan alternatif - alternatif desain, yang selanjutnya disimpulkan
menjadi suatu kesimpulan desain.

LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED


PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
20
LAPORAN PENDAHULUAN

Gambar 5.1 Diagram Metode Survei

Pengumpulan Data

Reduksi Data Sajian Data

Penarikan simpulan /verifikasi

Analisa kebutuhan dilakukan untuk menentukan bagian-bagian dan porsi


yang memerlukan pekerjaan perencanaan gedung, karena pekerjaan
perencanaan gedung bukan semata-mata melakukan perencanaan terhadap
fisik saja melainkan perlu dilakukan analisa sesuai kebutuhan.

b. Metodologi Observasi
Yaitu mengadakan observasi secara langsung atau tidak langsung dengan studi
pengamatan lapangan, wawancara dan studi literature melalui buku-buku,
referensi, majalah, surat kabar, konsultasi, serta media lainnya yang berkaitan
dengan tujuan yang hendak dicapai sehingga mampu menyelesaikan
permasalahan.
 Studi Literatur : Melalui buku-buku referensi, internet, arsip yang
berhubungan dengan proyek yang diambil
 Wawancara : Mewawancarai pihak-pihak yang berkaitan dengan
proyek yang di ambil
 Studi Lapangan : Melakukan studi banding pada obyek yang sejenis
sebagai dasar perbandingan dalam menyusun konsep
perancangan.

LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED


PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
21
LAPORAN PENDAHULUAN

Tahapan pengumpulan data meliputi proses persiapan pengumpulan data


dan kegiatan survey lapangan.
3.3. Referensi Dan Peraturan Terkait
Proses pekerjaan perencanaan harus mengacu pada kriteria dan standard
perencanaan yang berlaku di Indonesia, disamping harus memenuhi ketentuan-ketentuan
di bawah ini :
a) Building Code/Standar Teknis yang dikeluarkan oleh Pemdadan Bappeda
b) Pedoman Penyusunan Program Pembangunan yang dikeluarkan oleh Bapenas Dan
Departemen Pekerjaan Umum
c) Standar-Standar Keamanan Bangunan Terhadap resiko bencana alam.
d) Standar di indonesia tentang perhitungan harga satuanpekerjaan bangunan yang
digunakan adalah daftar analisa SNI 2013
e) Standar di indonesia tentang bangunan, diantaranya :
 Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan
Gedung.
 Peraturan Kementerian Kelautan dan Perikanan Nomor 8 Tahun 2012 Tentang
Kepelabuhan Perikanan.
 Peraturan Menteri PU No.60/PRT/1992 tentang persyaratan teknis pembangunan
 Persyaratan Teknis Bangunan Gedung (Kepmen PU No. 441/KPTS/1998).
 Persyaratan Teknis Aksesibilitas Pada Bangunan Gedung Umum dan Lingkungan
(Kepmen PU No. 468/KPTS/1998).
 Ketentuan Teknis Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan
Gedung dan Lingkungan (Kepmen PU No 10 /KPTS/2000).
 Kepmen Kimpraswil No. 332/KPTS/M/2002 Tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
 Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor 91/M-DAG/PER/12/2014 Tentang
Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Sarana Perdagangan
Tahun Anggaran 2015

LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED


PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
22
LAPORAN PENDAHULUAN

 KepMen Kimpraswil No.332/KPTS/M/2002 tentang Pedoman Teknis


Pengembangan Bangunan Gedung Negara
 Peraturan Pembebanan Indonesia 1983
 Peraturan Beton Bertulang Indonesia (SKSNI) 1992
 Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung (SNI :
03-1726-2002)
 Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung (SNI: 03-1729-2002)
 Data arsitek/ time saver standard untuk mengetahui program ruang secara
komprehensif.
 Peraturan Menteri PU No.60/PRT/1992 tentang persyaratan teknis pembangunan
 Persyaratan Teknis Bangunan Gedung (Kepmen PU No. 441/KPTS/1998).
 Persyaratan Teknis Aksesibilitas Pada Bangunan Gedung Umum dan Lingkungan
(Kepmen PU No. 468/KPTS/1998).
 Ketentuan Teknis Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan
Gedung dan Lingkungan (Kepmen PU No 10 /KPTS/2000).
 Kepmen Kimpraswil No. 332/KPTS/M/2002 Tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
 Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor 91/M-DAG/PER/12/2014 Tentang
Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Sarana Perdagangan
Tahun Anggaran 2015
 KepMen Kimpraswil No.332/KPTS/M/2002 tentang Pedoman Teknis
Pengembangan Bangunan Gedung Negara
 Peraturan Pembebanan Indonesia 1983
 Peraturan Beton Bertulang Indonesia (SKSNI) 1992
 Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung (SNI :
03-1726-2002)
 Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung (SNI: 03-1729-2002)
 Data arsitek/ time saver standard untuk mengetahui program ruang secara
komprehensif.

LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED


PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
23
LAPORAN PENDAHULUAN

Persyaratan Teknis Bangunan pada kegiatan Pembangunan PPI Kuala Cankoy


Kabupaten Aceh Utara ini harus tertuang secara lengkap dan jelas pada Rencana Kerja dan
Syarat-syarat (RKS) dalam Dokumen Perencanaan, yaitu :
1. Persyaratan Tata Bangunan dan Lingkungan, harus sesuai dengan ketentuan yang
diatur dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Aceh Utara atau
Peraturan Daerah Tentang Bangunan Gedung Kabupaten Aceh Utara, tentang
peruntukan lokasi, jarak antar blok/massa bangunan, ketinggian bangunan, ketinggian
langit-langit, Koefisien Dasar Bangunan (KDB), Koefisien Lantai bangunan (KLB),
Koefisien Daerah Hijau (KDH), Garis Sempadan Bangunan, Wujud Arsitektur,
Kelengkapan Sarana dan Prasarana Lingkungan Bangunan dan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) dan Asuransi;
2. Persyaratan Bahan Bangunan, diupayakan menggunakan bahan bangunan
setempat/produksi dalam negeri, termasuk bahan bangunan sebagai bagian dari sistem
fabrikasi komponen bangunan. Spesifikasi teknis bahan bangunan gedung meliputi
ketentuan-ketentuan Bahan Penutup Lantai, Bahan Dinding, Bahan Langit-langit, Bahan
Penutup Atap, Bahan Kusen dan Daun Pintu/Jendela dan Bahan Struktur;
3. Persyaratan Struktur Bangunan, harus memenuhi persyaratan keselamatan (safety)
dan kelayanan (serviceability) dan standar konstruksi bangunan yang berlaku.
Spesifikasi teknis struktur Bangunan Universitas Samudera Langsa di Kabupaten Aceh
Utara ini meliputi ketentuan- ketentuan tentang Struktur Pondasi, Struktur Lantai,
Struktur Lantai Beton, Struktur Kolom dan Struktur Rangka Atap dan kemiringan atap;
4. Persyaratan Utilitas Bangunan yang berada di dalam dan di luar bangunan gedung harus
sesuai dengan SNI yang berlaku. Spesifikasi teknis utilitas yang harus diperhatikan
menyangkut air bersih, saluran air hujan, pembuangan air kotor, pembuangan limbah,
pembuangan sampah, sarana pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran,
instalasi listrik, penerangan alam/pencahayaan, tata udara, sarana transportasi dalam
bangunan, sarana komunikasi, penangkal petir, instalasi gas, kebisingan dan getaran
serta aksesibilitas bagi penyandang cacat; dan
5. Persyaratan Sarana Penyelamatan dari bencana atau keadaan darurat harus dipenuhi
dengan standar yang berlaku yaitu yang menyangkut dengan jalur evakuasi, tangga

LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED


PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
24
LAPORAN PENDAHULUAN

penyelamatan, penerangan darurat dan tanda penunjuk arah ke luar, pintu darurat,
koridor/selasar dan sistem peringatan bahaya

Konsultan juga diwajibkan untuk mengkonsultasikan setiap pelaksanaan dari


tahap-tahap pekerjaan perencanaan tersebut dengan pemberi tugas untuk mendapatkan
persetujuan.

3.4. Survey Lapangan dan Topografi


Tahap survey lapangan pada dasarnya mencakup kegiatan pengumpulan
data. Data yang diperlukan pada proses perencanaan gedung antara lain:
a) Data primer, berupa data yang berhubungan dengan data teknis kondisi fisik
tapakdankawasan.Data primer diperoleh dari studi lapangan melalui
observasi dan pengamatan visual dengan membuat deskripsi lokasi, sketsa,
foto dan lain-lain untuk memperoleh data-data terkait. Selain itu juga
dilakukan wawancara secara terbatas dengan pihak-pihak yang dianggap
perlu untuk memnambah informasiberkaitandenganlokasidanobjek
perencanaan.
Pengumpulan data primer dapat berupa;
 Data Visual
Kegiatan ini berupa pendokumentasian/ foto yang menunjukkan visualisasi
lokasi perencanaan. Data visual ini dimaksudkan untuk memperoleh
gambaran nyata kondisi eksisting di lingkungan lokasi Lanjutan Review
Design Master Plan dan DED PPI Kuala Cangkoy Kabupaten Aceh Utara
terutama mengenai potensi dan masalah yang ada.

 Data Pengukuran
Pengukuran dilakukan pada lokasi perencanaan untuk mendapatkan data
ukur sebagai dasar Lanjutan Review Design Master Plan dan DED PPI Kuala
Cangkoy Kabupaten Aceh Utara.

LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED


PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
25
LAPORAN PENDAHULUAN

- Survey pengukuran site lapangan dengan mempergunakan alat ukur


waterpas dan alat theodolite guna mengetahui elevasi titik spot height di
lokasi Lanjutan Review Design Master Plan dan DED PPI Kuala Cangkoy
Kabupaten Aceh Utara.
- Survey Geological dan Geoteknical sederhana guna mengetahui daya
dukung tanah dilokasi perencanaan (Bila diperlukan).
- Survey hidro-oseanografi atau sering disebut site-survey merupakan salah
satu kegiatan survey kelautan yang bertujuan untuk mengetahui
topografi dasar laut, kenampakan bawah dasar laut dan mengetahui ada
tidaknya objek-objek yang berbahaya di dasar laut.

b) Data sekunder, berupa data kualitatif dan kuantitatif yang diperoleh dari
kajian literatur. Data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan dengan
mencatat hal-hal yang dianggap penting dan berhubungan dengan kegiatan
perencanaan.
Pengumpulan data sekunder dapat berupa:
a. Peraturan Pemda setempat, yang meliputi:
1) Peraturan yang terkait dengan Penataan Ruang;
 Peruntukan lahan.
 KDB (Koefisien dasar bangunan).
 KDH (Koefisien dasar hijau).
 KLB (Koefisien lantai bangunan).
 KB (Ketinggian bangunan).
 Tipe bangunan.
 GSB (garis sepadan bangunan).
2) Peraturan mengenai persyaratan bangunan berupa persyaratan:
 Desain.
 Struktur.
 Instalasi mekanikal/ elektrikal.
 Kebakaran.

LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED


PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
26
LAPORAN PENDAHULUAN

 Aksesibilitas.
3) Peraturan dan standar perencanaan lainnya yang secara langsung
ataupun tidak langsung terkait dengan kegiatan perencanaan tersebut.
b. Gambar peta situasi eksisting.
c. Studi literatur
d. Sistem jaringan utilitas yang ada dilingkungan tersebut.
e. Melakukan Sondir dan membuat laporan hasil sondir (bila perlu).
f. Pengumpulan data harga upah dan bahan setempat yang dikeluarkan
pemerintah daerah.

3.5. Metoda Analisa dan Pengujian Data


Tahapan analisis merupakan tahapan pekerjaan berupa penguraian dan
pengkajian data yang telah diperoleh sebagai acuan rumusan perencanaan. Rincian
kegiatan pada tahapan analisis ini meliputi:
1. Analisis fungsional terhadap fungsi bangunan, berupa analisis pemakai dan pola
kegiatan, kebutuhan ruang dan organisasi ruang.
2. Analisis kondisi lingkungan, berupa analisis kondisi dan potensi lahan,
prasarana lingkungan dan organisasi lahan.
Analisis tapak (in site) dilakukan untuk melihat potensi dan kendala yang mungkin
timbul dari perencanaan yang akan dilakukan. Analisis selalu mengarah kepada
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Analisis terhadap aktivitas
dan fungsi adalah untuk menentukan kebutuhan dan ruang aktivitas yang
diperlukan berdasarkan pola tingkah laku manusia (pemakai) dan tingkat
sosialnya. Selanjutnya dapat ditentukan bagaimana pola hubungan ruangnya.
Analisa dilakukan untuk menentukan bagian-bagian dan porsi yang memerlukan
pekerjaan perencanaan. Karena pekerjaan perencanaan bukan semata-mata
melakukan perencanaan terhadap semua bagian di lokasi pertapakan sehingga
perlu dilakukan analisa sesuai kebutuhan.

LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED


PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
27
LAPORAN PENDAHULUAN

3.6. Bagan Alir Pelaksanaan


Gambar 5.6 Bagan Alir Pelaksanaan

PERSIAPAN SURVEI LAPANGAN ANALISA DATA PENYUSUNAN PENYUSUNAN DETAIL PEKERJAAN AKHIR
SURVEI MASTER PLAN ENGINEERING DESIGN
(DED)

• MOBILISASI PERSONIL • SURVEI • ANALISA DATA • PENENTUAN • PEMILIHAN • NOTA DESAIN


• PENGUMPULAN DATA TOPOGRAFI/BACH SURVEI TARGET PROYEK BENTUK • GAMBAR KONSTRUKSI
AWAL IMETRI TOPOGRAFI (PENDEK, BANGUNAN • RENCANA ANGGARAN
• MEMBUAT LAPORAN • SURVEI KONDISI • ANALISA DATA MENENGAH, • PENYUSUNAN BIAYA
PENDAHULUAN FISIK BORING DAN PANJANG STRUKTUR • RENCANA KERJA DAN
LAHAN(BORING SONDIR • PROSEDUR BANGUNAN SYARAT
DAN SONDIR) • LAPORAN PENYUSUNAN • SISTEM
RENCANA • SPESIFIKASI TEKNIS
• SURVEI SOSIAL PENUNJANG ELEKTRIKAL DAN
DAN EKONOMI • BENTUK MEKANIKAL • DOKUMEN TENDER
RENCANA INDUK (BOQ DAN SPESIFIKASI
• DRAFT LAPORAN TEKNIS
(LAPORAN AKHIR
RENCANA INDUK • MANUAL OPERASI DAN
DAN GAMBAR PEMELIHARAAN
SITE MAP • LAPORAN AKHIR
• EXECUTIVE SUMMARY

LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
28
LAPORAN PENDAHULUAN

3.7. Parameter Utama dalam Desain


Para Parameter utama dalam desain untuk pekerjaan “pekerjaan Lanjutan

Review Design Master Plan dan DED PPI Kuala Cangkoy Kabupaten Aceh Utara”

adalah sebagai berikut ;

1. Dermaga Baru

2. Breakwater

3. TPI (Tempat Pelelangan Ikan)

4. Gedung Admistrasi (Rehab)

5. Gedung Panglima Laot (Rehab)

6. Workshop Perbengkelan (Rehab)

7. Docking Kapal (Rehab)

8. Mushalla (Rehab)

9. Box Listrik

10. Gapura

11. Pos Jaga

12. Tower Air Bersih

13. Tempat Reparasi Alat Tangkap

14. Drainase

15. MCK/Toilet

LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED


PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
29
LAPORAN PENDAHULUAN

3.8. Metode Penggambaran


Metode yang akan dilakukan harus melihat dari aspek-aspek yang meliputi
seperti :

 Arsitektural yaitu merencanakan bangunan dengan menggunakan seni


sehingga bangunan tersebut tertata dan indah dipandang sesuai dengan
kebutuhan dilapangan
 Struktural yaitu mengambar desain rencana bangunan dengan menggunakan
struktur yang baik sehingga bangunan dapat bertahan lama dan kokoh.
 Mekanikal yaitu mengambar rencana desain sistem mekanis pendukung
bangunan
 Elektrikal yaitu menggambar rencana seluruh sistem pendukung listrik yang
ada dibangunan
 Tata Lingkungan yaitu menggambar desain lingkungan sekitar sehingga dapat
mendesain rencana tata lingkungan yang indah dan efisien.

3.9. Perhitungan Volume dan Biaya Pekerjaan


Pada tahap perhitungan volume dilakukan oleh Ahli Cost Estimator dengan
menggunakan rumus-rumus yang biasa digunakan seperti ;

 Rumus dalam menghitung luasan bangunan


 Rumus menghitung berat penggunaan bahan pada bangunan
 Rumus menghitung jumlah bahan yang diperlukan dalam bangunan

Biasanya perumusan perhitungan volume diatas dituangkan dalam Back Up


data perhitungan, sedangkan Biaya Pekerjaan dihitung menggunakan analisa harga
dan satuan tahun 2013 dengan biaya atau harga upah bahan menurut daerah
masing-masing berdasarkan buku pedoman harga satuan yang dikeluarkan oleh
provinsi.

LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED


PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
30
LAPORAN PENDAHULUAN

3.10. Sistematika Seminar dan Pelaporan


Laporan merupakan salah satu dokumen yang dibutuhkan pada pekerjaan
perencanaan. Adapun laporan-laporan yangdibuat pada pekerjaan Lanjutan Review Design
Master Plan dan DED PPI Kuala Cangkoy Kabupaten Aceh Utara sesuai dengan Kerangka
Acuan Kerja (KAK) adalah sebagai berikut.
1. Laporan Pendahuluan
Laporan ini berisi latar belakang kegiatan, gambaran kondisi lapangan dan gambar pra
design DED Kampus Universitas Samudera Langsa di Kabupaten Aceh Utara. Laporan ini
disusun setelah konsultan melakukan pengumpulan data, studi awal permasalahan,
metodologi dan rencana kerja. Laporan pendahuluan disusun dan diserahkan selambat-
lambatnya 3 (tiga) minggu setelah dikeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK),
dibuat sebanyak 3 (tiga) eksemplar terdiri dari 1 (satu) set asli (berwarna) dan 2 (dua)
set salinan.
Sebelum menyampaikan Laporan Pendahuluan, Penyedia Jasa Konsultansi terlebih
dahulu melaksanakan Diskusi Pendahuluan untuk mendapat persetujuan dari
Pengguna Jasa yang akan menilai Metode Kerja dan kecakapan Tenaga Ahli dalam
memahami masalah dan menyelesaikan pekerjaan

2. Laporan Akhir
Laporan Akhir, memuat informasi :
- Latar Belakang, Maksud dan Tujuan, Lingkup dan Lokasi Pekerjaan;
- Kondisi Eksisting Sarana dan Prasarana Dasar Gedung;
- Metode pelaksanaan pekerjaan (jadwal pelaksanaan dan tenaga ahli);
- Identifikasi permasalahan dan masukan terhadap kesesuaian metode kerja dengan
kondisi aktual lapangan;
- Inventarisasi data primer maupun sekunder (studi literatur) secara lengkap
sebagaimana ditentukan dalam arahan keluaran;
- Analisa Perhitungan Perencanaan Detail;
- Hasil Sondir
- Perhitungan volume dan back up perhitungan;
LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED
PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
31
LAPORAN PENDAHULUAN

- Rencana Anggaran Biaya (EE);


- Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis (RKS) .
- Gambar Rencana;
Gambar Rencana berisi Gambar perencanaan yang menampilkan Site Plan, Detail
Engineering Design, Gambar Struktur dan asesoriesnya. Gambar Rencana
diserahkan dalam ukuran A3 sebanyak 3 set.

3. Seminar
Disetiap penyusunan laporan, perlu dilakukan seminar agar hasil laporan
dapat optimal dalam penyusunan. Seminar dilakukan dalam ruang tertutup dan
dihadiri oleh pihak-pihak yang terkait.

LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED


PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
32
LAPORAN PENDAHULUAN

BAB VI
RENCANA KERJA

4.1. Umum
Dalam melaksanakan pekerjaan Lanjutan Review Design Master Plan dan DED PPI
Kuala Cangkoy Kabupaten Aceh Utara diperlukan suatu organisasi kerja konsultan beserta
uraian tugas dan tanggung jawab kepada masing-masing anggota tim. Konsultan
menyediakan tenaga personil yang berkualitas dan berpengalaman serta memiliki
kualifikasi sesuai dengan persyaratan pada Kerangka Acuan Kerja (KAK).

4.2. Struktur Penugasan Dan Uraian Tanggung Jawab Personil.


4.2.1. Tenaga Ahli
Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) tenaga ahli yang dibutuhkan
dalam pekerjaan Lanjutan Review Design Master Plan dan DED PPI Kuala Cangkoy
Kabupaten Aceh Utara terdiri dari:
1. Team Leader
Team Leader mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut ;
 Membuat schedule kegiatan atau jadwal kegiatan pekerjaan.
 Memonitor atau memantau progress pekerjaan yang dilakukan tenaga
ahli.
 Bertanggung jawab dalam melaksanakan koordinasi dalam membina kerja
sama team yang solid.
 Bertanggung jawab dalam mencapai suatu target pekerjaan yang telah
ditetapkan dan sesuai dengan aturan.
 Mengkoordinir seluruh aktifitas Tim dalam mengelola seluruh kegiatan
baik dilapangan maupun dikantor.
 Bertanggung jawab terhadap Pemberi Pekerjaan yang berkaitan terhadap
kegiatan tim pelaksana pekerjaan.

LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED


PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
33
LAPORAN PENDAHULUAN

 Membimbing dan Mengarahkan anggota team dalam mempersiapkan


semua laporan yang diperlukan.
 Melakukan pengecekan hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan.
 Melaksanakan presentasi dengan direksi pekerjaan dan instansi terkait.

2. Ahli Arsitektur
Ahli Arsitektur mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut ;
 Mengendalikan Perancangan Arsitektur
 Melakukan pendalaman pengetahuan arsitektur
 Melakukan pendalaman seni
 Mengendalikan perencanaan dan perancangan kota
 Melakukan pendalaman hubungan antara manusia, bangunan, dan
lingkungan
 Melakukan pendalaman pengetahuan daya dukung lingkungan
 Melakukan pendalaman peran arsitek di masyarakat
 Mengendalikan persiapan pekerjaan perancangan
 Melakukan pendalaman pengertian antar disiplin
 Melakukan pendalaman fisik dan fisika bangunan
 Menerapkan batasan anggaran dan peraturan bangunan
 Melakukan pendalaman pemahaman industri konstruksi dalam
perencanaan
 Melakukan pendalaman manajemen proyek

3. Ahli Teknik Bangunan Gedung;


Ahli Teknik Bangunan Gedung mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut ;
 Menerapkan SMM, SMK3-L, Bangunan Hijau, dan peraturan yang
berkaitan dengan bangunan gedung
 Mengumpulkan data geoteknik dan parameter tanah pada lokasi yang
dipilih
LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED
PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
34
LAPORAN PENDAHULUAN

 Melakukan perhitungan struktur atas dan struktur bawah bangunan


gedung
 Membuat gambar rencana struktur bangunan gedung
 Membuat gambar rencana detail struktur bangunan gedung
 Menyiapkan data teknis untuk penyusunan spesifikasi teknis bangunan
gedung
 Melakukan kegiatan staking out bangunan gedung
 Melakukan persiapan pelaksanaan konstruksi
 Melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai gambar rencana
 Menyiapkan kegiatan uji fungsi bangunan dan sarana dalam bangunan
gedung
 Menyiapkan data serah terima pekerjaan
 Membuat laporan pekerjaan.

4. Ahli Pantai/Pelabuhan
Ahli Pantai/Pelabuhan mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut ;
 Mengumpulkan dan mengevaluasi data sekunder yang ada yang
berkaitan dengan hidrooceanografi, seperti angin, pasang surut, arus
dan gelombang.
 Merencanakan dan melaksanakan survai topografi dan bathimetri serta
hidrooceanografi.
 Mempelajari dan menganalisa data hasil survai untuk dijadikan bahan
dalam perencanaan dan penyusunan laporan.
 Memberikan saran dan masukan kepada tenaga ahli lain tentang kondisi
hidrooceanografi dan karakteristik pantai, dalam kaitannya dengan
perencanaan detail fasilitas laut pelabuhan perikanan.
 Bersama-sama dengan tenaga ahli lain membuat perencanaan detail
fasilitas laut seperti dermaga, kolam pelabuhan, breakwater, dll.
 Membuat spesifikasi teknis untuk pelaksanaan konstruksi fasilitas laut
yang direncanakan.
LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED
PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
35
LAPORAN PENDAHULUAN

 Membantu Team Leader dalam penyusunan laporan

5. Ahli Geodesi
Ahli Geodesi mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut ;
 Melaksanakan SMK3-L
 Mengkoordinir kegiatan team dalam melaksanakan pekerjaan topografi
dan bathimetri serta mengumpulkan data primer.
 Mengkoordinir kegiatan team dalam melaksanakan pekerjaan topografi
dan bathimetri serta mengumpulkan data primer.
 Mengkoordinir kegiatan team dalam melaksanakan pekerjaan topografi
dan bathimetri serta mengumpulkan data primer.
 Mengkoordinir kegiatan team dalam melaksanakan pekerjaan topografi
dan bathimetri serta mengumpulkan data primer.
 Mengkoordinir kegiatan team dalam melaksanakan pekerjaan topografi
dan bathimetri serta mengumpulkan data primer.
 Mengkoordinir kegiatan team dalam melaksanakan pekerjaan topografi
dan bathimetri serta mengumpulkan data primer.

6. Ahli Perikanan Tangkap ;


Ahli Perikanan Tangkap mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut
;
 Melakukan identifikasi, merencanakan dan melaksanakan survai yang
diperlukan.
 Mempelajari dan menganalisa data dan informasi tentang fasilitas
pelabuhan perikanan, jumlah armada, jumlah nelayan, produksi dan
produktifitas, daerahpenangkapan dan potensi sumberdaya perikanan,
serta merencanakan kebutuhanfasilitasnya.

LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED


PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
36
LAPORAN PENDAHULUAN

 Menyusun dan merencanakan kegiatan pengolahan hasil perikanan dan


pemasaran hasil perikanan.
 Mengarahkan pelaksanaan pengolahan hasil perikanan dan pemasaran
hasil perikanan.
 Mengatur kegiatan kelembagaan usaha perikanan.
 Membimbing tehnis pelaksanaan kegiatan pengolahan hasil
perikananda pemasaran hasil perikanan.
 Mengevaluasi pelaksanaan program pengolahan hasil perikanan dan
pemasaran hasil perikanan.
 Mengevaluasi pelaksanaan program pengolahan hasil perikanan dan
pemasaran hasil perikanan.
 Mengevaluasi pelaksanaan program pengolahan hasil perikanan dan
pemasaran hasil perikanan.
 Mengevaluasi pelaksanaan program pengolahan hasil perikanan dan
pemasaran hasil perikanan.

4.2.2. Tenaga Pendukung

Untuk mendukung lancarnya pekerjaan “Lanjutan Review Design Master Plan


dan DED PPI Kuala Cangkoy Kabupaten Aceh Utara” ini, diperlukan tenaga
pendukung dengan posisi sebagai berikut:
a. Asisten Teknik;
Asisten teknik mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut ;
 Membantu Tim Konsultan Pusat dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya.
 Membantu Satker PKPAM di Provinsi dalam melakukan monitoring dan
evaluasi.

LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED


PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
37
LAPORAN PENDAHULUAN

 Melakukan koordinasi dengan Tim Konsultan Supervisi, dan Konsultan


lainnya yang relevan serta memastikan bahwa konsultan supervisi
dapat menjalankan fungsi supervisi di propinsi.
 Mengumpulkan informasi SPAM terbangun di masing- masing paket
pekerjaan di tiap provinsi berupa skematik sistem, progres
pelaksanaan pekerjaan, permasalahan dan upaya penyelesaiannya
serta informasi terkait lainnya.
 Mengumpulkan foto-foto dokumentasi (0%, 50%, 100%) terkait dengan
persiapan dan pelaksanaan konstruksi.
b. Operator AutoCad;
Operator AutoCAd mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut ;
 Membantu Tugas Arsitek dalam menyiapkan gambar rancangan dan
gambar kerja
 Membuat gambar rancangan dan gambar kerja arsitektur sesuai dengan
persyaratan dan spesifikasi teknis
 Melakukan Penggambaran Secara Manual dan Komputer
 Memberikan daftar bahan dan alat yang dibutuhkan pada atasan
langsung

c. Office Boy
Operator AutoCAd mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut ;

 Membersihkan dan merapikan meja, kursi, komputer dan perlengkapan


lainnya.
 Menyediakan minuman untuk karyawan maupun tamu.
 Mengirim/mengambil dokumen antar Divisi/Bagian.
 Melayani permintaan fotokopi/faksimili.
 Membelikan dan menyiapkan makan siang karyawan.(tidak wajib)
 Membereskan piring, gelas, & perlengkapan makan karyawan.
 Mencuci piring, gelas dan perlengkapan makan/minum karyawan.
LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED
PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
38
LAPORAN PENDAHULUAN

Adapun struktur organisasi proyek PT. KIMCIPTA PERSADA SEJAHTERA pada

pekerjaan “Lanjutan Review Design Master Plan dan DED PPI Kuala Cangkoy

Kabupaten Aceh Utara” adalah seperti pada diagram berikut ini;.

Gambar 4.1. Struktur Organisasi Pekerjaan

LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED


PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
39
LAPORAN PENDAHULUAN

4.3. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan “Lanjutan Review Design Master Plan

dan DED PPI Kuala Cangkoy Kabupaten Aceh Utara” ini direncanakan selama 90

(Sembilan Puluh) hari kalender. Rincian kegiatannya dapat dilihat pada tabel jadwal

pelaksanaan pekerjaan di berikut ini.

NO KEGIATAN Masukkan Kegiatan Ket.


BULAN I BULAN II BULAN III
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
A PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Mobilisasi & Demobilisasi
2 Pengumpulan data - data termasuk konsultansi dengan
pihak terkait
3 Inventarisi Bangunan

B PEKERJAAN PENGUKURAN/SURVEY
1 Survey Topografi
2 Sondir

C. PEKERJAAN DESAIN DAN PENGGAMBARAN


1 Pra Layout
2 Layout
3 Detail Desain Bangunan

D. PEKERJAAN PELAPORAN
1 Laporan Pendahuluan
2 Laporan Rencana Induk
3 Laporan Draft Final
a. Ringkasan Eksekutif
b. Laporan Utama
c. Lap. Penunjang (1 Survei 5 buku)
d. Nota Desain
e. Dokumen Lelang (Spek - BoQ)
f. RAB
g. Gambar A3
4 Laporan Final
a. Ringkasan Eksekutif
b. Laporan Utama
c. Lap. Penunjang (1 Survei 5 buku)
d. Nota Desain
e. Dokumen Lelang (Spek - BoQ)
f. RAB
g. Gambar A3

Tabel 4.1. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED


PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
40
LAPORAN PENDAHULUAN

BAB V
EKSPOSE PENDAHULUAN

5.1. Rapat Koordinasi

Rapat Koordinasi awal dilakukan di Singapore Hotel, Jalan Merdeka Barat No.
11-13, Mon Geudong, Kota Lhokseumawe dan dihadiri oleh Pihak Dinas Kelautan
dan Perikanan Aceh Selaku Owner, Pihak PPI Kuala Cangkoy, Poltek Lhokseumawe,
Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh Utara dan Pihak PT. Kimcipta Persada Sejahtera
selaku Konsultan Perencana.

Gambar 5.1 Foto Rapat Koordinasi

LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED


PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
41
LAPORAN PENDAHULUAN

Gambar 5.2 Foto Absensi

LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED


PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
42
LAPORAN PENDAHULUAN

5.2. Tinjauan Lapangan

Setelah melakukan koordinasi antara pihak PPI Kuala Cangkoy dan Dinas
Kelautan dan Perikanan Aceh dengan pihak dari Konsultan Perencana. Tim
Konsultan langsung melakukan tinjauan lapangan bersama pihak tim Universitas
untuk meninjau lokasi-lokasi yang akan dimasukkan kedalam pekerjaan “Lanjutan
Review Design Master Plan Dan DED PPI Kuala Cangkoy Kabupaten Aceh Utara”.
Berikut foto dokumentasi yang diambil saat meninjau lokasi atau lapangan.

Gambar 5.3 Foto Dokumentasi Tinjauan Lapangan

LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED


PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
43
LAPORAN PENDAHULUAN

LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED


PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
44
LAPORAN PENDAHULUAN

BAB VI
PENUTUP

6.1. Kesimpulan
1. Luas area dalam desain untuk pekerjaan “Lanjutan Review Design Master Plan

Dan DED PPI Kuala Cangkoy Kabupaten Aceh Utara” adalah sekitar ± 5 Hektar.

2. Parameter utama dalam desain untuk pekerjaan “Lanjutan Review Design Master

Plan Dan DED PPI Kuala Cangkoy Kabupaten Aceh Utara” yaitu, Dermaga Baru,

Breakwater, TPI (Tempat Pelelangan Ikan), Gedung Admistrasi (Rehab), Gedung

Panglima Laot (Rehab), Workshop Perbengkelan (Rehab), Docking Kapal (Rehab),

Mushalla (Rehab), Box Listrik, Gapura ,Pos Jaga, Tower Air Bersih, Tempat Reparasi

Alat Tangkap, Drainase dan MCK/Toilet

3. Lokasi Pekerjaan terletak di PPI Kuala Cangkoy Kecamatan Lapang Kabupaten Aceh
Utara.

6.2. Saran
1. Pedoman regulasi pada perencanaan DED ini harus dipertimbangkan serta
dilakukan berdasarkan Peraturan Kementerian Kelautan dan Perikanan Nomor 8
Tahun 2012 Tentang Kepelabuhan Perikanan.

LANJUTAN REVIEW DESIGN MASTER PLAN DAN DED


PPI KUALA CANGKOY KABUPATEN ACEH UTARA
45

Anda mungkin juga menyukai