Anda di halaman 1dari 21

DOKUMEN USULAN

Perencanaan Teknis Pembuatan Jalan Usaha Tani

METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA

2.1 LATAR BELAKANG

Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia yang tidak akan pernah berhenti. Masalah pangan merupakan
hal penting yang menjadi perhatian khusus karena menyangkut hajat hidup orang banyak di tengah
gencarnya isu krisis pangan global yang disebabkan tidak seimbangnya antara peningkatan jumlah penduduk
dengan produksi pangan yang ada. Kondisi tersebut tentunya juga akan berpengaruh di Provinsi Kalimantan
Timur khususnya Kabupaten Kutai Kartanegara, sehingga perlu adanya upaya antisipasi sejak dini untuk
membangun kawasan pangan di daerah.

Dalam rangka meningkatkan pendapatan petani dan mendukung pemenuhan pangan nasional, Pemerintah
Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Dinas Pertanian dan Perternakan telah melaksanakan
berbagai pembangunan sarana dan prasarana pertanian diantaranya Pembangunan Embung, Jalan Usaha
Tani (JUT), Jaringan Irigasi, Dam Parit, Perluasan Sawah dan lain-lain, dimana kegiatan infrastruktur
pertanian tersebut diarahkan untuk mendukung upaya-upaya pemerintah dalam rangka peningkatan
ketersediaan pangan.

Peranan infrastruktur Pertanian dalam pembangunan pertanian semakin strategis dan penting, hal ini
berkaitan dengan upaya pencapaian sasaran program khususnya program peningkatan nilai tambah.

Salah satu Infrastruktur Pertanian khususnya Jalan Usaha Tani merupakan salah satu komponen dalam
subsistem hulu yang diharapkan dapat mendukung subsistem Jalan Usaha Tani, subsistem pengolahan dan
subsistem pemasaran hasil pertanian (tanaman pangan, holtikultura perkebunan dan perternakan).

Pada saat ini banyak lokasi lahan pertanian belum mempunyai/ terdapat Jalan Usaha Tani yang memadai
sehingga dapat menghambat masyarakat tani dalam berusaha dilahannya.

Didalam UU No. 38 Tahun 2004 tentang jalan terdapat Klosul jalan khususnya yaitu jalan yang
pembangunan dan pembinaannya merupakan tanggung jawab departemen terkait. Sehubungan dengan
itu Jalan Usaha Tani di kategorikan jalan khusus sehingga pembinaannya menjadi tanggung jawab
Departemen Pertanian.

Agar kegiatan dan pelaksanaan pembangunan Jalan Usaha Tani dimaksud dapat berjalan dan sesuai
sasaran maka sangat diperlukan suatu kegiatan perencanaan yang merancang dan mendesain seluruh
bentuk pembangunan serta seluruh tahapan pelaksanaan pembangunan konstruksi sehingga memenuhi
kriteria teknis baik kualitas, kuantitas, biaya dan administrasi kegiatan.

PT. ARENCO BINATAMA


ENGINEERING & MANAGEMENT CONSULTANT
DOKUMEN USULAN
Perencanaan Teknis Pembuatan Jalan Usaha Tani

2.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari pekerjaan ini adalah melakukan Pekerjaan Perencanaan Teknis Pembangunan Jalan
Usaha Tani yang berada di Desa Long Temuyat Kecamatan Kayan Hulu Kabupaten Malinau untuk
mewujudkan perencanaan yang komprehensip dan aplikabel dengan karakter desain yang
menyatu dengan lingkungannya, yang meliputi:

a. Merencanakan alinemen horizontal vertical dan struktu jalan

b. Merencanakan jalan yang memenuhi aspek estetika struktur namun proposional dengan
biaya.

Tujuan Umum dari pekerjaan ini adalah untuk menghubungkan akses jalan tranportasi darat
menuju Lokasi pertanian dan perkebunan di Desa Long Temuyat, sehingga terwujud
pengembangan wilayah pertanian berdasarkan keselarasan pembagian dan kesesuaian
pertumbuhan secara holistik, berkelanjutan, berwawasan lingkungan dan memberdayakan
masyarakat.

Tujuan pokok dari pekerjaan ini adalah melaksanakan pekerjaan Perencanaan Teknis
pembangunan jalan (Detail Engineering Design) lengkap dan terinci sedemikian rupa sehingga
tercapai penyesuaian terhadap tingkat optimum dari investasi serta pentahapan pelaksanaan
dalam batas-batas kemampuan pembiayaan.

2.3 SASARAN

Sasaran yang diharapkan dari pekerjaan ini adalah konsultan perencana yang diserahi tugas ini
wajib menyediakan jasa-jasanya semaksimal mungkin untuk menyelenggarakan pekerjaan
perencanaan teknis, sehingga diperoleh hasil pekerjaan berupa:

a. Tersedianya Desain Perencanaan Teknik (Detail Engineering Design) Pekerjaan


Perencanaan Teknis Pembangunan Jalan Usaha Tani dalam Kawasan pertanian desa Long
Temuyat, berupa dokumen perencanaan yang terdiri dari laporan pendahuluan, laporan
antara laporan akhir, bangunan pelengkap, perhitungan volume pekerjaan, gambar rencana,
dan lain-lain sesuai kebutuhan yang tercantum pada kerangka acuan kerja ini), laporan akhir
(Detail Engineering Design, Rencana Anggaran Biaya, dan lain-lain sesuai kebutuhan yang
tercantum pada kerangka acuan kerja ini. serta dokumen perencanaan lainnya yang sesuai
dengan standar Bidang Bina Marga dan mencakup segala persyaratan yang ditetapkan dan
dapat dipertanggungjawabkan secara lengkap dan terinci, serta mengusahakan sekecil
mungkin adanya perbaikan-perbaikan atau perencanaan tambahan lainnya dikemudian hari.

b. Tercapainya tingkat pelayanan yang diinginkan selama umur rencana 20 tahun

PT. ARENCO BINATAMA


ENGINEERING & MANAGEMENT CONSULTANT
DOKUMEN USULAN
Perencanaan Teknis Pembuatan Jalan Usaha Tani

c. Untuk menunjang perkembangan usaha pertanian dan perkebunan wilayah dengan


terwujudnya keseimbangan perkembangan antar daerah yang ditunjang sistem jaringan jalan
yang telah ada.

d. Mendata segala permasalahan yang ada selama perencanaan teknis dan kemungkinan
terjadinya permasalahan-permasalahan saat pelaksanaan fisik di lapangan, beserta solusi
pemecahannya.

2.4 LOKASI PEKERJAAN

Lokasi paket Pekerjaan Perencanaan Teknis Jlan Usaha Tani berada di Kecamatan Kayan Hulu
Kabupaten Malinau Desa Long Temuyat.

2.5 STANDAR TEKNIS

Dalam hal melaksanakan perencanaan mengacu kepada NSPM (Norma, Standar, Pedoman,
Manual) Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum, seperti tertuang pada
daftar referensi seperti tersebut di bawah ini ditetapkan dan dipakai sebagai dasar perencanaan
teknis, namun tidak terbatas pada referensi berikut:

1. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Direktorat Jenderal Prasarana Wilayah,


Pedoman Gambar Standar Pekerjaan Jalan dan Jembatan (Versi Bahasa Indonesia) Edisi
Pertama No. 004-A/PW/2004

2. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Pedoman Gambar Standar
Pekerjaan Jalan dan Jembatan Volume Dua No. 04/BM/2005

3. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Direktorat Jenderal Prasarana Wilayah,


Pedoman Pengukuran Topografi Untuk Pekerjaan Jalan dan Jembatan No. 010/PW/2004

4. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Direktorat Jenderal Prasarana Wilayah,


Pedoman Panduan Geoteknik No. PT T-08-2002-B

5. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Pedoman Penanganan


Tanah Ekspansif Untuk Konstruksi Jalan No. PD T-10-2005-B

6. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Pedoman Teknik Tata Cara
Pelaksanaan Pondasi Cerucuk Kayu di Atas Tanah Lembek dan Tanah Gambut No.
029/T/BM/1999

PT. ARENCO BINATAMA


ENGINEERING & MANAGEMENT CONSULTANT
DOKUMEN USULAN
Perencanaan Teknis Pembuatan Jalan Usaha Tani

7. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Standar Pembebanan Untuk
Jembatan No. RSNI T-02-2005

8. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Direktorat Jenderal Prasarana Wilayah,


Pedoman Perencanaan Timbunan Jalan Pendekat Jembatan No. PD T-11- 2003-B

9. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Pedoman Stabilisasi Dangkal
Tanah Lunak Untuk Konstruksi Timbunan Jalan (Dengan Semen dan Cerucuk) No. PD T-11-
2005-B

10. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Pedoman Teknik Tata Cara
Pembuatan Jalan Di Atas Tanah Gambut Dengan Menggunakan Pondasi Galar Kayu No.
009/T/BM/1999

11. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Pedoman Pekerjaan Tanah
Dasar No. 003/BM/2006

12. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Manual Hidrolika Untuk
Pekerjaan Jalan dan Jembatan No. 01/BM/2005

13. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Direktorat Jenderal Prasarana Wilayah,
Manual Perencanaan Bangunan Pengaman Gerusan Air Sungai Untuk Konstruksi Jalan dan
Jembatan No. 002/PW/2004

14. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Peraturan Perencanaan
Teknik Jembatan Jilid 1 (BMS - Bridge Design Code Vol. 1)

15. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Peraturan Perencanaan
Teknik Jembatan Jilid 2 (BMS - Bridge Design Code Vol. 2)

16. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, BMS - Bridge Design Manual
Vol. 1

17. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, BMS - Bridge Design Manual
Vol. 2

18. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Sistem Manajemen
Jembatan : Panduan Penyelidikan Jembatan (BMS)

19. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Bridge Management System :
Standard Spesifications For Bridge Construction Vol. 1

20. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Bridge Management System :
Standard Spesifications For Bridge Construction Vol. 2

PT. ARENCO BINATAMA


ENGINEERING & MANAGEMENT CONSULTANT
DOKUMEN USULAN
Perencanaan Teknis Pembuatan Jalan Usaha Tani

21. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Direktorat Jenderal Prasarana Wilayah,
Pedoman Perencanaan Beban Gempa Untuk Jembatan No. PD T-04-2004-B

22. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Panduan Survai
Pendahuluan Jembatan di Daerah Perkotaan No. 04/P/BNKT/1991

23. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Standar Gorong- Gorong
Persegi Beton Bertulang (Box Culvert) Tipe Single

24. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Standar Gorong- Gorong
Persegi Beton Bertulang (Box Culvert) Tipe Double

25. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Standar Gorong- Gorong
Persegi Beton Bertulang (Box Culvert) Tipe Triple

26. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Standar Bangunan Atas
Jembatan Gelagar Beton Pratekan Tipe T - Kelas B

27. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Standar Bangunan Atas
Jembatan Gelagar Beton Pratekan Tipe T - Kelas A

28. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Standar Jembatan Gelagar
Komposit Bentang Jembatan 8 - 20 m MBI /A/B

29. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Gambar Standar Rangka
Baja Bangunan Atas Jembatan Kelas A dan B No. 07/BM/2005

30. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Spesifikasi Konstruksi
Jembatan Tipe Balok T Bentang s/d 25 m Untuk Beban BM 100 No. 1748-1989-F

31. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Standar Konstruksi Jembatan
Type Pretensioned Precast Concrete Voided Slab Bentang 5 - 16 m Klas Muatan BM 100

32. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Pedoman Perencanaan lantai
Jembatan Rangka Baja Dengan Menggunakan Corrugated Steel Plate (CSP) No. PD T-12-
2005-B

33. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Pedoman Pelaksanaan
Pemasangan Siar Muai Jenis Asphaltic Plug Untuk Jembatan No. PD T-13-2005-B

34. Badan Standarisasi Nasional, Standar Perencanaan Struktur Beton Untuk Jembatan No. SNI
T-12-2004

35. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Manual Perencanaan
Struktur Beton Bertulang Untuk Jembatan No. 009/BM/2008

PT. ARENCO BINATAMA


ENGINEERING & MANAGEMENT CONSULTANT
DOKUMEN USULAN
Perencanaan Teknis Pembuatan Jalan Usaha Tani

36. Badan Standarisasi Nasional, Standar Perencanaan Struktur Baja Untuk Jembatan No. RSNI
T-03-2005

37. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Pedoman Pelaksanaan
Pekerjaan Beton Untuk Jalan dan Jembatan No. PD T-07-2005-B

38. Kementerian Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Spesifikasi Umum Pekerjaan
Jalan dan Jembatan 2010 Revisi 3

39. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Bridge Management System :
Guidelines For Preparation Of Spesifications

40. Badan Standarisasi Nasional, Standar Pilar dan Kepala Jembatan Beton Sederhana Bentang
5 - 25 m Dengan Pondasi Tiang Pancang No. SNI 2451 : 2008

41. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Standar Konstruksi Jembatan
Type Pretensioned Precast Concrete Girder I Beam Span 20 - 35 m Klas Muatan BM 100

42. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Pedoman Pelaksanaan
Pemasangan Bantalan Karet Pada Jembatan No. PD T-06-2005-B

43. Kementerian Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Panduan Analisa Harga
Satuan Pekerjaan Jalan dan Jembatan Berdasarkan Spesifikasi Umum Pekerjaan Jalan dan
Jembatan 2010 Revisi 3

44. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Prosedur Operasional
Standar Perencanaan Teknis Jembatan

45. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Standar Metode
Perhitungan Debit Banjir No. SK SNI M-18-1989-F

46. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Direktorat Jenderal Prasarana Wilayah,
Metode, Spesifikasi dan Tata Cara Bagian 1 : Tanah, Longsoran

47. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Direktorat Jenderal Prasarana Wilayah,
Metode, Spesifikasi dan Tata Cara Bagian 3 : Beton, Semen, Perkerasan Beton Semen

48. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Direktorat Jenderal Prasarana Wilayah,
Metode, Spesifikasi dan Tata Cara Bagian 7: Struktur Bangunan

49. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Direktorat Jenderal Prasarana Wilayah,
Metode, Spesifikasi dan Tata Cara Bagian 12 : Jembatan

50. Referensi peraturan atau buku-buku yang sesuai dengan bidang perencanaan.

PT. ARENCO BINATAMA


ENGINEERING & MANAGEMENT CONSULTANT
DOKUMEN USULAN
Perencanaan Teknis Pembuatan Jalan Usaha Tani

2.5. LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup pekerjaan perencanaan ini meliputi:

1. Pekerjaan Perencanaan Teknis Pembangunan Jalan Usaha Tani

2. Bagian-bagian pekerjaan yang tercakup dalam kegiatan ini meliputi:

a. Survei pendahuluan guna menyusun Laporan Pendahuluan, meliputi:

1) Mengumpulkan dan mereview data-data lokasi pekerjaan dan situasinya serta


informasi lainnya secara umum dari segi geografis, tata guna lahan, sosial
ekonomi.

2) Menyiapkan peta dasar yang berupa peta topografi dan peta-peta pendukung
lainnya (peta geologi, tata guna tanah, hidrologi, dan sebagainya) yang dipakai
untuk menentukan lokasi jembatan yang sesuai.

3) Mengumpulkan dan mereview data lalu lintas.

4) Mempelajari dan menganalisa data curah hujan pada daerah rencana jembatan
melalui station-station pengamatan cuaca yang telah ada ataupun pada Jawatan
Meteorologi setempat, termasuk data banjir, erosi dan lain sebagainya.

5) Menganalisa secara visual keadaan tanah dasar pada daerah rencana jembatan.

6) Mengumpulkan informasi lokasi sumber material (quarry) dan kemungkinan


pemanfaatan material setempat.

7) Mengumpulkan data harga satuan material, upah buruh, biaya pembebasan lahan
dan sebagainya yang berkaitan dengan rencana pekerjaan.

8) Membuat foto-foto dokumentasi mengenai kondisi lapangan yang bersangkutan


dan khusus untuk kepentingan desain jembatan.

9) Memperhatikan usulan lainnya dari Pejabat Pembuat Komitmen Dinas Pekerjaan


Umum dan Tata Ruang Provinsi Kalimantan Utara.

10) Menyusun jadwal pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

11) Mengumpulkan data-data sekunder lainnya yang diperlukan dan dianggap penting.

12) Membuat laporan lengkap dan memberi saran yang diperlukan untuk pelaksaaan
survei dan pekerjaan konstruksi, dengan memperbandingkan alternatif lokasi
jembatan yang diambil.

PT. ARENCO BINATAMA


ENGINEERING & MANAGEMENT CONSULTANT
DOKUMEN USULAN
Perencanaan Teknis Pembuatan Jalan Usaha Tani

b. Pelaksanaan survey pendahuluan mengacu pada prosedur operasional standar


perencanaan jembatan yang ditetapkan oleh Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat
Jenderal Bina Marga, Direktorat Bina Teknik, Januari 2009 dapat diuraikan sebagai
berikut:

1) Survey Geometrik

Kegiatan yang dilakukan pada survey pendahuluan adalah:

a) Mengidentifikasi/memperkirakan secara tepat penerapan desain geometrik


(alinyemen horisontal dan vertikal) berdasarkan pengalaman dan keahlian
yang harus dikuasai sepenuhnya oleh Ahli Jalan Raya yang melaksanakan
pekerjaan ini dengan melakukan pengukuran-pengukuran secara sederhana
dan benar (jarak, azimuth dan kemiringan dengan helling meter) dan
membuat sketsa desain alinyemen horizontal maupun vertikal secara khusus
untuk lokasi-lokasi yang dianggap sulit, untuk memastikan trase yang dipilih
akan dapat memenuhi persyaratan geometrik yang dibuktikan dengan sketsa
horizontal dan penampang memanjang rencana trase jalan.

b) Di dalam penarikan perkiraan desain alinyemen horizontal dan vertikal harus


sudah diperhitungkan dengan cermat sesuai dengan kebutuhan perencanaan
untuk lokasi-lokasi galian dan timbunan.

c) Semua kegiatan ini harus sudah dikonfirmasikan sewaktu mengambil


keputusan dalam pemilihan lokasi jembatan dengan anggota team yang
saling terkait dalam pekerjaan ini.

d) Di lapangan harus diberi/dibuat tanda-tanda berupa patok dan tanda banjir,


dengan diberi tanda bendera sepanjang daerah rencana dengan interval 50
m untuk memudahkan tim pengukuran, serta pembuatan foto-foto penting
untuk pelaporan dan panduan dalam melakukan survey detail selanjutnya.

e) Dari hasil survey recon ini, secara kasar harus sudah bisa dihitung perkirakan
volume pekerjaan yang akan timbul serta bisa dibuatkan perkiraan rencana
biaya secara sederhana dan diharapkan dapat mendekati desain final.

2) Survey Topografi

Kegiatan yang dilakukan pada survey topografi adalah:

a) Menentukan awal dan akhir pengukuran serta pemasangan patok beton


Bench Mark di awal dan akhir Pelaksanaan.

b) Mengamati kondisi topografi.

PT. ARENCO BINATAMA


ENGINEERING & MANAGEMENT CONSULTANT
DOKUMEN USULAN
Perencanaan Teknis Pembuatan Jalan Usaha Tani

c) Mencatat daerah-daerah yang akan dilakukan pengukuran khusus serta


morfologi dan lokasi yang perlu dilakukan perpanjangan koridor.

d) Membuat rencana kerja untuk survey detail pengukuran.

e) Menyarankan posisi patok Benchmark pada lokasi/titik yang akan dijadikan


referensi.

2.6. KELUARAN

Keluaran yang diharapkan dari pekerjaan ini diperoleh hasil pekerjaan berupa:

1. Tersedianya Desain Perencanaan Teknik (Detail Engineering Design) Pekerjaan Perencanaan


Teknis Pembangunan Jalan Usaha Tani Desa Long Temuyat, berupa dokumen perencanaan
yang terdiri dari laporan pendahuluan, laporan antara, draft laporan akhir, laporan akhir,
laporan khusus dan executive summary, serta dokumen perencanaan lainnya yang sesuai
dengan standar Bidang Bina Marga dan mencakup segala persyaratan yang ditetapkan dan
dapat dipertanggungjawabkan secara lengkap dan terinci, serta mengusahakan sekecil
mungkin adanya perbaikan-perbaikan atau perencanaan tambahan lainnya dikemudian hari.

2. Biaya pembangunan dan tahapan pembangunan jembatan, sehingga tercapai penyesuaian


terhadap tingkat optimum dari investasi serta pentahapan pelaksanaan dalam batas-batas
kemampuan pembiayaan.

3. Pendataan segala permasalahan yang ada selama perencanaan teknis dan kemungkinan
terjadinya permasalahan-permasalahan saat pelaksanaan fisik di lapangan, beserta solusi
pemecahannya.

2.7. PENGUMPULAN DATA LAPANGAN

Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut:

1. Pengukuran Topografi

Pengukuran topografi adalah sebagai proses pengumpulan data permukaan bumi yang
selanjutnya data hasil ukuran dipresentasikan dalam bentuk peta perencanaan dengan
menggunakan skala tertentu. Dalam prosedur operasional standar perencanaan jembatan
yang ditetapkan oleh Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga,
Direktorat Bina Teknik, Januari 2009, pelaksanaan survey topografi (geodesi) dapat diuraikan
sebagai berikut:

a. Pekerjaan Perintisan

PT. ARENCO BINATAMA


ENGINEERING & MANAGEMENT CONSULTANT
DOKUMEN USULAN
Perencanaan Teknis Pembuatan Jalan Usaha Tani

1) Pekerjaan perintisan berupa merintis atau membuka sebagian daerah yang akan
diukur sehingga pengukuran dapat berjalan lancar.

2) Peralatan yang dipakai untuk perintisan adalah parang, kampak dan sebagainya.

3) Perintisan diusahakan mengikuti koridor yang telah diplot di atas peta topografi
atau atas petunjuk PPK.

b. Pekerjaan pengukuran

1) Sebelum melakukan pengukuran harus diadakan pemeriksaan alat yang baik yang
sesuai dengan ketelitian alat dan dibuatkan daftar hasil pemeriksaan alat tersebut.

2) Awal pengukuran dilakukan pada tempat yang mudah dikenal dan aman, dibuat
titik tetap (BM) yang diambil dari titik triangulasi atau lokal.

3) Awal dan akhir kegiatan hendaknya diikatkan pada titik-titik tetap (BM).

4) Pekerjaan pengukuran topografi sedapat mungkin dilakukan di sepanjang rencana


as jalan (mengikuti koridor rintisan) dengan mengadakan pengukuran-pengukuran
tambahan pada daerah persilangan dengan sungai dan jalan lain sehingga
memungkinkan diperoleh as jalan sesuai dengan standar yang ditentukan.

5) Pengukuran Titik Kontrol Horizontal

a) Pengukuran titik kontrol dilakukan dalam bentuk poligon tertutup.

b) Sisi poligon atau jarak antara titik poligon maksimal 100 meter diukur dengan
peges ukur (meteran).

c) Patok-patok untuk titik-titik poligon adalah patok kayu, sedang patok-patok


untuk titik ikat adalah dari beton.

d) Sudut-sudut poligon diukur dengan alat ukur Theodolit jenis Wild-T2.

e) Titik-titik ikat (BM) harus diukur sudutnya dengan alat yang sama dengan alat
pengukuran poligon, jaraknya diukur dengan pegas (meteran)/jarak langsung,
ketelitian poligon adalah sebagai berikut:

- Kesalahan sudut yang diperbolehkan adalah 10” kali akar jumlah titik
poligon.

- Kesalahan azimuth pengontrol tidak lebih dari 5” (lima detik).

- Pengamatan matahari dilakukan pada titik awal kegiatan, dan pada setiap
jarak 5 km (kurang lebih 60 titik poligon) pada titik akhir pengukuran.

PT. ARENCO BINATAMA


ENGINEERING & MANAGEMENT CONSULTANT
DOKUMEN USULAN
Perencanaan Teknis Pembuatan Jalan Usaha Tani

- Pengamatan matahari pada tiap titik dilakukan dalam 4 seri (4 biasa dan 4
luar biasa).

6) Pengukuran Titik Vertikal

a) Jenis alat yang digunakan untuk pengukuran ketinggian adalah cukup dengan
alat waterpass jenis NAK-2 atau yang setingkat.

b) Untuk pengukuran ketinggian dilakukan dengan double stand dengan


perbedaan pembacaan maksimum 2 mm.

c) Rambu ukur yang dipakai harus dalam keadaan baik, dalam arti pembagian
skala jelas dan sama.

d) Setiap kali pengukuran dilakukan 3 (tiga) pembacaan, benang atas, tengah


dan bawah.

e) Benang Atas (BA), Benang Tengah (BT) dan Benang Bawah (BB),
mempunyai kontrol pembacaan : 2BT = BA + BB.

f) Ketelitian pengukuran tidak boleh melampaui 10 kali akar D.

g) Referensi leveling menggunakan referensi koordinat geografis.

7) Pengukuran Situasi

a) Pengukuran situasi dilakukan dengan alat Tachimetri (To).

b) Ketelitian alat yang dipakai adalah 10“.

c) Pengukuran situasi daerah sepanjang rencana jalan harus mencakup semua


keterangan yang ada di daerah tersebut.

d) Untuk tempat-tempat jembatan atau perpotongan dengan jalan lain,


pengukuran harus diperluas (lihat pengukuran khusus).

e) Tempat-tempat sumber material jalan yang terdapat di sekitar jalur jalan perlu
diberi tanda di atas peta dan di photo (jenis dan lokasi material).

8) Pengukuran Penampang Memanjang

a) Pengukuran penampang memanjang dilakukan di sepanjang sumbu rencana


jalan.

b) Alat yang digunakan adalah jenis Theodolit atau alat ukur lain yang
mempunyai ketelitian yang sama.

9) Pengukuran Penampang Melintang

PT. ARENCO BINATAMA


ENGINEERING & MANAGEMENT CONSULTANT
DOKUMEN USULAN
Perencanaan Teknis Pembuatan Jalan Usaha Tani

a) Pengukuran penampang melintang pada daerah yang datar dan landai dibuat
setiap 50 m dan pada daerah-daerah tikungan/pegunungan setiap 25 m.

b) Pada daerah yang menikung, dari as jalan ke arah luar 25 m dan ke arah
dalam 75 m.

c) Lebar pengukuran penampang melintang 50 m ke kiri dan ke kanan as jalan.

d) Khusus untuk perpotongan dengan sungai/jalan dilakukan dengan ketentuan


khusus (lihat pengukuran khusus).

e) Alat yang digunakan adalah sejenis Wild – To.

10) Pengukuran Khusus Jembatan

a) Pengukuran situasi daerah sepanjang jembatan harus mencakup semua


keterangan yang ada di sepanjang jalan dan jembatan, misalnya: rumah,
pohon, pohon pelindung jalan, pinggir jalan, pinggir selokan, letak gorong-
gorong serta dimensinya, tiang listrik, tiang telepon, batas-batas bangunan
jembatan, sawah, kebun, arah aliran air dan lain sebagainya.

b) Patok Km dan Hm yang ada pada tepi jalan harus diambil dan dihitung
koordinatnya. Ini dimaksudkan untuk memperbanyak titik referensi pada
penemuan kembali sumbu jalan yang direncanakan.

c) Daerah yang diukur 200 meter panjang masing-masing oprit jembatan, 100
meter pada kiri dan kanan as jalan pada daerah sungai, 50 meter kiri dan
kanan as jalan yang mencakup patok DMJ.

d) Alat yang digunakan adalah sejenis Wild-To.

11) Pemasangan Patok-Patok

a) Patok beton dibuat dengan ukuran 15x15x60 cm dan harus dipasang 2 (dua)
buah, masing-masing pada awal/akhir, dan pada patok antara, dipasang
dengan interval 1 km dan berpotongan antara rencana jalan dengan sungai 2
buah seberang-menyeberang.

b) Patok beton tersebut harus tertanam kedalam tanah sepanjang ± 45 cm


(yang terlihat di atas tanah ± 15 cm).

c) Patok-patok (BM) diberi tanda BM dan Nomor Urut.

d) Untuk memudahkan pencarian patok kembali, sebaiknya pada pohonpohon di


sekitar patok diberi cat atau pita atau tanda-tanda tertentu misalnya ….
(nomor urut/ 2008).

PT. ARENCO BINATAMA


ENGINEERING & MANAGEMENT CONSULTANT
DOKUMEN USULAN
Perencanaan Teknis Pembuatan Jalan Usaha Tani

e) Patok poligon maupun patok station diberi tanda cat kuning dengan tulisan
hitam yang diletakan di sebelah kiri ke arah jalannya pengukuran.

f) Khusus untuk profil memanjang titik-titiknya yang terletak di sumbu jalan


diberi paku yang dilingkari cat kuning sebagai tanda.

12) Perhitungan dan Penggambaran Peta

a) Perhitungan koordinat poligon utama didasarkan pada titik-titik ikat yang


dipergunakan.

b) Penggambaran titik-titik poligon harus didasarkan pada hasil perhitungan


koordinat, tidak boleh secara grafis.

c) Gambar ukur yang berupa gambar situasi dalam kertas millimeter dengan
skala 1:1000 untuk situasi jalan dan skala 1:500 untuk situasi jembatan.

d) Ketinggian titik detail harus tercantum dalam gambar ukur begitu pula semua
keterangan-keterangan penting. Ketinggian titik tersebut perlu dicantumkan.

2.8. ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA

Analisa dan pengolahan data dilakukan berdasarkan data-data yang dibutuhkan, selanjutnya
dikelompokkan sesuai identifikasi tujuan permasalahan, sehingga diperoleh penganalisaan
pemecahan yang efektif dan terarah. Adapun analisa yang dilakukan adalah:

1. Membahas berbagai permasalahan berdasarkan hasil pengumpulan data primer dan data
sekunder

2. Pemilihan alternative perencanaan

3. Perencanaan detail struktur

2.11. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jangka waktu penyelenggaraan perencanaan teknis ini ditetapkan selama 30 (tiga puluh hari
kalender) hari kalender terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja oleh Pejabat
Pembuat Komitmen. Dalam jangka waktu tersebut, konsultan sudah harus menyelesaikan dan

PT. ARENCO BINATAMA


ENGINEERING & MANAGEMENT CONSULTANT
DOKUMEN USULAN
Perencanaan Teknis Pembuatan Jalan Usaha Tani

menyerahkan semua hasil pekerjaan dalam bentuk Detail Engineering Design beserta laporan-
laporannya kepada Pejabat Pembuat Komitmen.

2.12. KEBUTUHAN PERSONIL

Kebutuhan Tenaga Ahli untuk Pekerjaan Perencanaan Teknis Pembangunan Jembatan di Desa
Teras Baru Kec. Tanjung Palas seperti tersebut di bawah ini:

1. Ketua Tim (Team Leader) pendidikan minimal S1 Teknik Sipil dengan pengalaman 3 tahun
dan memiliki SKA Ahli Muda Teknik Jembatan.

2. Ahli K3 pendidikan minimal S1 Teknik Sipil dengan pengalaman 2 tahun dan memiliki SKA
Ahli Muda K3.

Kebutuhan asisten tenaga ahli (Assistant Professional Staff) yang diperlukan untuk Pekerjaan
Perencanaan Teknis Pembangunan Jembatan di Desa Teras Baru Kabupaten Bulungan seperti
tersebut di bawah ini:

1. Surveyor, Min STM/SMK Pengalaman 2 tahun

2. Juru Gambar, Min STM/SMK Pengalaman 2 tahun

3. Administrasi, S1 segala jurusan pengalaman 1 tahun

2.13. URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TENAGA AHLI

A. Tenaga Ahli

1) Pelaksana Pekerjaan Jalan (Team Leader)

Berjumlah 1 (satu) orang dengan kualifikasi pendidikan minimal S1, memiliki SKA Ahli Muda
Jalan, Memiliki NPWP, melampirkan foto copy Ijazah dan KTP serta berpengalaman
dibidangnya sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.

Tugas utama dari Pelaksana pekerjaan jalan adalah bertanggung jawab pada hal-hal sebagai
berikut:

o Melakukan analisa, perhitungan dan perencanaan struktur

o Menyusun pelaporan dan membuat analisa teknis dan persyaratan bahan

o Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan perhitungan struktur

o Melakukan koordinasi pelaksanaan pekerjaan secara internal bersama anggota team


lainnya melalui diskusi dan pembahasan materi yang dikaji;

PT. ARENCO BINATAMA


ENGINEERING & MANAGEMENT CONSULTANT
DOKUMEN USULAN
Perencanaan Teknis Pembuatan Jalan Usaha Tani

o Melakukan kajian terhadap potensi-potensi fisik lahan dan interaksinya dengan lingkungan
sekitarnya;

o Melakukan karakteristik kesesuaian pada pekerjaan konstruksi nantinya.

o Melakukan kajian potensi kesesuaian lahan dan nilai lahan;

o Melakukan analisis data mengenai estimasi biaya;

o Melakukan karakteristik kesesuaian pekerjaan konstruksi nantinya dan merumuskan


konsep struktur pengembangannya

o Membuat design perencanaan secara lengkap

2) Ahli K3 Konstruksi

Berjumlah 1 (satu) orang dengan kualifikasi pendidikan minimal S1, memiliki SKA Ahli Muda
K3 Konstruksi, Memiliki NPWP, melampirkan foto copy Ijazah dan KTP serta berpengalaman
dibidangnya sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun.

Tugas utama dari Pelaksana pekerjaan jalan adalah bertanggung jawab pada hal-hal sebagai
berikut:

o Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan terkait K3 Konstruksi

o Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi

o Merencanakan dan menyusun program K3

o Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3

o Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja


dan instruksi kerja K3

o Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan pedoman teknis K3
konstruksi

o Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3, jika diperlukan

o Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta keadaan darurat

B. Tenaga Terampil

1) Juru Ukur/Teknisi Survey Pemetaan

Berjumlah 1 (satu) orang dengan kualifikasi pendidikan minimal SMA, memiliki Sertifikat
Ketrampilan (SKT) yang sesuai serta berpengalaman dibidangnya sekurang-kurangnya 2
(dua) tahun dan melampirkan foto copy Ijazah dan KTP.

PT. ARENCO BINATAMA


ENGINEERING & MANAGEMENT CONSULTANT
DOKUMEN USULAN
Perencanaan Teknis Pembuatan Jalan Usaha Tani

Tugas dari Juru Ukur/Teknisi Survey Pemetaan adalah melakukan survey, pengukuran dan
pemetaan terhadap obyek di lapangan serta membantu tugas ahli estimasi biaya dan
memberikan saran yang berkaitan dengan pengendalian biaya pembangunan/ kegiatan agar
tidak melampaui rencana anggaran yang telah ada.

2) Juru Gambar/Draftman – Sipil

Berjumlah 1 (satu) orang dengan kualifikasi pendidikan minimal SMK/sederajat, memiliki


Sertifikat Ketrampilan (SKT) yang sesuai, melampirkan foto copy Ijazah dan KTP serta
berpengalaman dibidangnya sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun.

Tugas dari Juru Gambar/Draftman – Sipil adalah membuat gambar pra rencana bangunan
dan gambar perencanaan yang menjadi pedoman dalam menghitung rencana anggaran
biaya bangunan serta pelaksanaan pembangunan yang selanjutnya diserahkan kepada pihak
pengguna.

C. Tenaga Pendukung

1) Operator Komputer/Tenaga Administrasi

Berjumlah 1 (satu) orang, dengan latar belakang pendidikan minimal lulusan SMK/sederajat,
melampirkan foto copy Ijazah dan KTP dan berpengalaman dibidangnya sekurangkurangnya
3 (tiga) tahun.

Tugas dari tenaga administrasi adalah membantu team dalam pelaksanaan administrasi
kantor dan proyek serta membantu team dalam penyusunan laporan pekerjaan dari awal
hingga akhir pekerjaan

PT. ARENCO BINATAMA


ENGINEERING & MANAGEMENT CONSULTANT
DOKUMEN USULAN
Perencanaan Teknis Pembuatan Jalan Usaha Tani

2.14. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

PT. ARENCO BINATAMA


ENGINEERING & MANAGEMENT CONSULTANT
DOKUMEN USULAN
Perencanaan Teknis Pembuatan Jalan Usaha Tani

2.15. PELAPORAN

1. Laporan Pendahuluan

Laporan pendahuluan berisi metodologi dan rencana kerja, organisasi pekerjaan,


pemahaman KAK yang dituangkan dalam konsep awal kerangka pemikiran penyelesaian,
mobilisasi personil. Laporan pendahuluan juga memuat laporan hasil survai pendahuluan,
sketsa situasi umum, foto-foto lapangan, permasalahan, alternatif lokasi jembatan serta
rencana kerja dari usulan metode kerja untuk tahap selanjutnya.

Laporan pendahuluan ditulis dalam Bahasa Indonesia, kecuali ditentukan lain oleh pemberi
tugas dengan ukuran kertas format A4 dan diserahkan kepada pemberi tugas, setelah
dilakukan asistensi dan disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen melalui Pejabat Pelaksana
Teknis Kegiatan yang ditunjuk. Laporan ini diserahkan selambat-lambatnya pada minggu
pertama setelah diterbitkan SPMK dan diserahkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.

2. Laporan Akhir

Laporan akhir merupakan rangkuman dan penyempurnaan dari semua tanggapan dan
perubahan yang disepakati dalam pembahasan.

Laporan akhir ditulis dalam Bahasa Indonesia, kecuali ditentukan lain oleh pemberi tugas
dengan ukuran kertas format A4 dan diserahkan kepada pemberi tugas, setelah dilakukan
asistensi dan disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen melalui Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan yang ditunjuk. Laporan ini diserahkan selambat-lambatnya pada minggu keempat
setelah diterbitkan SPMK dan dibuat sebanyak 5 (lima) buku laporan.

PT. ARENCO BINATAMA


ENGINEERING & MANAGEMENT CONSULTANT
DOKUMEN USULAN
Perencanaan Teknis Pembuatan Jalan Usaha Tani

4. KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN (DAFTAR PERSONIL)


Tenaga Ahli (Personil Inti)
Jumlah
Tenaga Ahli Lingkup Posisi Uraian
No. Nama Personil Perusahaan Orang
Lokal/Asing Keahlian Diusulkan Pekerjaan
Bulan
Ahli di bidang perencanaan
konstruksi jalan, mengetahui dengan
baik proses perencanaan dengan
segala permasalahannya serta
berspesialisasi dan/atau
berpengalaman dalam berbagai
disiplin ilmu yang dibutuhkan
PT. ARENCO Ahli Muda Teknik
1 Nikson Yonathan Ndoen Lokal Team Leader dalam proyek jalan. 1
BINATAMA Jalan
Berpengalaman mengkoordinasikan
pekerjaan, dan sudah biasa bekerja
dengan metode desain yang
dikembangkan oleh Direktorat
Jenderal Bina Marga maupun
metoda teknik khusus yang
dipakai pada kondisi tertentu.
Menerapkan ketentuan peraturan
perundang-undangan tentang dan terkait
PT. ARENCO K3 Konstruksi, Merencanakan dan
2 Dani Aji Pratomo Lokal Ahli K3 Ahli K3 menyusun program K3, Membuat 1
BINATAMA
prosedur kerja dan instruksi kerja
penerapan ketentuan K3.

PT. ARENCO BINATAMA


ENGINEERING & MANAGEMENT CONSULTANT
DOKUMEN USULAN
Perencanaan Teknis Pembuatan Jalan Usaha Tani

Juru Ukur/Teknis
PT. ARENCO Melakukan Survey, pengukuran dan
3 Yakop A.K.Lay Lokal Survey Surveyor 1
BINATAMA pemetaan terhadap objek di lapangan
Pemetaan
Membuat gambar pra rencana jalan
dan gambar perencanaan yang
Juru
PT. ARENCO menjadi pedoman dalam menghitung
4 Zul Akbar Lokal Gambar/Drafma Juru Gambar 1
BINATAMA rencana anggaran biaya dan
n-Sipil selanjutnya diserahkan kepada pihak
pengguna
Membantu Team dalam pelaksanaan
Operator Administrasi kantor dan proyek serta
PT. ARENCO
5 Arlinda Yati Oroh, S.Sos Lokal Komputer/Tenag Administrasi membantu team dalam penyusunan 1
BINATAMA
a Administrasi laporan pekerjaan dari awal hingga
akhir pekerjaan

PT. ARENCO BINATAMA


ENGINEERING & MANAGEMENT CONSULTANT
DOKUMEN USULAN
Perencanaan Teknis Pembuatan Jalan Usaha Tani

JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI, ASISTEN TENAGA AHLI DAN TENAGA PENUNJANG
PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN JALAN USAHA TANI

MASUKAN PERSONIL
ORANG
No NAMA PERSONIL Bulan ke -
BULAN
1 2 3 4
NASIONAL          
1 Team Leader         1
             
2 Ahli K3         1
             

PT. ARENCO BINATAMA


ENGINEERING & MANAGEMENT CONSULTANT

Anda mungkin juga menyukai