Anda di halaman 1dari 12

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

1. LATAR BELAKANG
Program Pembinaan Jaringan Jalan merupakan salah satu upaya
Pemerintah dalam menunjang pencapaian sasaran Pembangunan
Nasional.
Pembinaan jaringan Jalan sangat terkait dengan pemerataan
pembangunan beserta hasil-hasilnya melalui Pengembangan Prasarana
Jalan yang bertujuan untuk meningkatkan kondisi jalan dan jembatan
sesuai dengan tuntutan laju pertumbuhan lalu lintas yang diakibatkan
oleh perkembangan / pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera
Selatan, dimana kegiatan Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan
Provinsi Sumatera Selatan berada dibawah koordinasi Dinas PU Bina
Marga dan Tata Ruang Provinsi Sumatera Selatan.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud diadakannya Kegiatan Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan
Provinsi Sumatera Selatan ini adalah mencapai pelaksanaan pekerjaan
yang memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dalam
spesifikasi/dokumen kontrak dan untuk menghindari kegagalan
pekerjaan baik dalam hal kualitas maupun kuantitas.
Tujuan Kegiatan Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan ini adalah
untuk membantu Dinas PU Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi
Sumatera Selatan dalam Pelaksanaan Pekerjaan Penanganan
Longsoran Ruas Jalan Muara Dua - Kota Batu - Batas Provinsi Lampung
Provinsi Sumatera Selatan Tahun Anggaran 2021.

3. SASARAN
Sasaran utama dari Kegiatan ini adalah membantu Pejabat Pelaksana
Teknis Kegiatan Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan pada Dinas PU
Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Sumatera Selatan dalam
pelaksanaan Pengawasan Teknis Jalan agar hasilnya sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan dalam Spesifikasi dan Dokumen Kontrak.

4. LOKASI KEGIATAN
Kegiatan Pengawasan Teknis ini dilaksanakan pada lokasi sebagai berikut
: Penanganan Longsoran Ruas Jalan Muara Dua - Kota Batu - Batas
Provinsi Lampung, Kab. OKUS.

5. SUMBER PENDANAAN
Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya kurang lebih
Rp. 400.000.000,- (Empat Ratus Juta Rupiah) termasuk PPN
dibiayai dengan sumber dana Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi
Sumatera Selatan Tahun Anggaran 2021.
6. NAMA DAN ORGANISASI KUASA PENGGUNA ANGGARAN
Nama KPA adalah Kepala Bidang Pengembangan Jaringan Jalan.
Organisasi KPA adalah Dinas PU Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi
Sumatera Selatan.
Alamat Kantor adalah Jalan Ade Irma Nasution No. 10 Palembang.

7. REFERENSI HUKUM
1. Undang-undang No. 38 tahun 2004 tentang Jalan;
2. Peraturan Pemerintah No. 34 tahun 2006 tentang Jalan;
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta perubahannya;
4. Peraturan Menteri PUPR No : 21/PRT/M/2019 tentang Pedoman
Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
5. Keputusan Menteri PUPR No : 897/KPTS/M/2017 tentang Besaran
Remunerasi Minimal Tahun 2018
6. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia nomor 21/SE/M/2019 tentang Standar Susunan
Tenaga Ahli Untuk Pengawasan Pekerjaan Konstruksi Melalui Penyedia
jasa;
7. Peraturan Deputi Bidang Pengembangan Strategi dan Kebijakan
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 02
tahun 2015 tentang Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik;
8. Keputusan Gubernur Sumatera Selatan No. 129/KPTS/DIS
PUBM/2016 tentang Penetapan Status Ruas-ruas Jalan sebagai Jalan
Provinsi.
9. Pedoman Harga Standar Minimal Tahun 2021 Ikatan Nasional
Konsultan Indonesia (INKINDO)

8. LINGKUP KEGIATAN
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas adalah
berpedoman pada ketentuan yang berlaku serta Gambar Kerja, Perincian
Penawaran dan rencana pengawasan teknik jalan kerja dan syarat –
syarat yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan
Kontrak Jasa Konstruksi.
Lingkup kegiatan tersebut antara lain meliputi :
1. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi
yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di
lapangan;
2. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas,
kuantitas, dan laju pencapaian volume/realisasi fisik sampai dengan
Serah Terima Pekerjaan Konstruksi;
3. Memberhentikan (sementara) pelaksanaan pekerjaan yang tidak
sesuai/ memenuhi spesifikasi;
4. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan
persoalan yang terjadi selama pelaksanaan konstruksi;
5. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala dengan
Kontraktor dan unsur pengawas;
6. Membuat laporan mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan;
7. Menyelenggarakan rapat secara berkala dengan KPA/PPTK
Konsultan, KPA/PPTK Konstruksi dan atau unsur lain yang terkait;
8. Memeriksa Berita Acara Kemajuan Pekerjaan dan perhitungan
volume pekerjaan (Back Up Data), serta Berita Acara Serah Terima
Pertama pekerjaan konstruksi;
9. Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan (As-
Built Drawing) sebelum serah terima pertama;
10. Memeriksa laporan secara periodik (rekapitulasi pelaksanaan
pekerjaan dua mingguan yang meliputi permasalahan/ kendala di
lapangan dan resume pekerjaan) kepada PPTK/KPA Konstruksi.

9. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah :
1. Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK)
2. Laporan Pendahuluan
3. Laporan K3
4. Laporan Bulanan
5. LaporanAkhir

10. PERALATAN, MATERIAL, PERSONIL DAN FASILITAS


Penyedia jasa harus menyediakan peralatan, material, Personil dan
fasilitas penunjang, yang tidak disediakan oleh pengguna jasa dan
memelihara semua fasilitas, material dan peralatan yang dipergunakan
untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

11. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN


Jangka waktu penyelesaian kegiatan ini diperkirakan 6 (Enam) bulan
atau 180 (Seratus Delapan Puluh) hari kalender.

12. PERSONIL
Personil yang diperlukan untuk melaksanakan Pekerjaan ini adalah :
12.1. Site Engineer (SE)/Quality Engineer/Quantity Engineer
Berjumlah 1 (Satu) Orang dengan masa pelaksanaan pada
pekerjaan ini 6 (Enam) bulan atau 180 (Seratus delapan puluh )
hari kalender Adalah seorang Sarjana Teknik Sipil (S1) atau
Diploma 4 (D4), harus berpengalaman dalam berbagai disiplin
ilmu yang dicakup kegiatan, berpengalaman dalam
mengkoordinasikan dan melaporkan kegiatan orang lain
tergantung pada besarnya dan kerumitan kegiatan pelaksanaan di
bidang Pengawasan Teknis Jalan/Jembatan minimum 4 (Empat)
tahun dan harus memiliki Sertifikat Tenaga Ahli (SKA) Ahli Madya
Teknik Jalan.
Site Engineer (SE) Tugas dan Tanggung jawab meliputi :
a. Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi
untuk setiap pelaksanaan pengukuran/rekayasa lapangan
yang dilakukan pelaksana dan menyampaikan laporan kepada
PPK sehingga dapat dilakukan dengan cepat keputusan-
keputusan yang diperlukan, termasuk untuk pekerjaan
pengembalian kondisi dan pekerjaan minor mendahului
pekerjaan utama serta rekayasa terperinci lainnya;
b. Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi
secara teratur dan memeriksa pekerjaan pada semua lokasi di
lapangan dimana pekerjaan konstruksi sedang dilaksanakan
serta memberi penjelasan tertulis kepada Pelaksana mengenai
apa yang sebenarnya dituntut dalam pekerjaan tersebut, bila
dalam kontrak hanya dinyatakan secara umum;
c. Memastikan bahwa pelaksana memahami Dokumen Kontrak
secara benar, melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan
spesifikasi serta gambar-gambar, dan pelaksana menerapkan
teknik pelaksanaan konstruksi yang tepat/cocok dengan
keadaan lapangan untuk berbagai macam kegiatan pekerjaan;
d. Membuat rekomendasi kepada PPK untuk menerima atau
menolak pekerjaan dan material;
e. Mengkoordinasikan pencatatan kemajuan pekerjaan setiap
hari yang dicapai Pelaksana pada lembar kemajuan pekerjaan
(progress schedule) yang telah disetujui;
f. Memonitor dan mengevaluasi secara seksama kemajuan dari
semua pekerjaan dan melaporkannya segera/tepat waktu
kepada PPK bila kemajuan pekerjaan terlambat sebagaimana
tercantum pada buku Spesikasi Umum dan hal itu benar -
benar berpengaruh terhadap jadwal penyelesaian yang
direncanakan. Dalam hal demikian, maka Supervision
Engineer juga membuat rekomendasi secara tertulis
bagaimana caranya untuk mengejar keterlambatan tersebut;
g. Memeriksa dengan teliti semua kuantitas hasil pengukuran
setiap pekerjaan yang telah selesai yang disampaikan oleh
Quantity Engineer;
h. Menjamin bahwa sebelum pelaksana diijinkan untuk
melaksanakan pekerjaan berikutnya, maka pekerjaan-
pekerjaan sebelumnya yang akan tertutup atau menjadi tidak
tampak harus sudah diperiksa/diuji dan sudah memenuhi
persyaratan dalam Dokumen Kontrak;
i. Memberi rekomendasi kepada PPK/KPA menyangkut mutu dan
jumlah pekerjaan yang telah selesai dan memeriksa
kebenaran dari setiap bukti pembayaran bulanan Pelaksana;
j. Mengkoordinasikan perhitungan dan pembuatan sketsa-sketsa
yang benar untuk bahan PPK/KPA pada setiap lokasi
pekerjaan;
k. Mengawasi dan memeriksa pembuatan Gambar Sebenarnya
Terbangun/Terpasang (as-built drawings) dan mengupayakan
agar semua gambar tersebut dapat diselesaikan sebelum
Penyerahan Pertama Pekerjaan (PHO);
l. Memeriksa dengan teliti/seksama setiap gambar-gambar kerja
dan analisa/perhitungan konstruksi dan kuantitasnya, yang
dibuat oleh Pelaksana sebelum pelaksanaan;
m. Melakukan inspeksi secara teratur dan memeriksa pekerjaan
pada semua lokasi pekerjaan dalam kontrak membuat laporan
kepada PPK/KPA terhadap hasil inspeksi lapangan.
n. Memberi rekomendasi kepada PPK/KPA hasil penjaminan mutu
dan keluaran hasil pekerjaan serta pemenuhan tingkat
layanan jalan terkait dengan usulan pembayaran yang
diajukan Pelaksana;
o. Mengkoordinasikan pembuatan laporan-laporan mengenai
kemajuan fisik dan keuangan proyek yang ada dibawah
wewenangnya dan menyerahkan kepada PPK/KPA serta
instansi lain yang terkait tepat pada waktunya; dan
p. Menyusun/memelihara arsip korespondensi kegiatan, laporan
harian, laporan mingguan, bagan kemajuan pekerjaan,
pengukuran pembayaran, gambar desain, laporan hasil
inspeksi lapangan, laporan pemenuhan tingkat layanan jalan
dan lainnya.

Quality Engineer Tugas dan tanggung jawab meliputi :


a. Memeriksa, mengawasi dan melakukan pengujian terhadap
pekerjaan, material dan peralatan yang ditempatkan di
lapangan apakah sesuai dengan gambar dan spesifikasi;
b. Melakukan pengawasan yang seksama atas pemasangan,
pengaturan dan penempatan peralatan laboratorium lapangan
pelaksana serta memantau alat-alat pengujian sebelum
pekerjaan konstruksi dimulai, peralatan laboratorium yang
ada sudah siap dioperasikan;
c. Melaksanakan pengawasan dari hari ke hari atas semua
pekerjaan pengujian yang dikerjakan oleh pelaksana dan
tenaga-tenaganya dalam rangka pengendalian mutu material
serta hasil pekerjaannya, dan memberitahukan dengan
segera secara tertulis kepada Supervision Engineer tentang
kekurangan-kekurangan yang dijumpai baik dalam prosedur
pengujian yang dipakai maupun setiap cacat yang terdapat
pada material atau mutu pekerjaannya;
d. Menganalisa semua data hasil pengujian mutu pekerjaan serta
menyerahkannya kepada Supervision Engineer rekomendasi
secara tertulis tentang disetujui atau ditolaknya material dan
hasil pekerjaan yang bersangkutan;
e. Mengawasi semua pelaksanaan pengujian di lapangan yang
dilakukan oleh Pelaksana tidak kurang dari syarat minimum
yang ditetapkan spesifikasi;
f. Memeriksa semua material/bahan yang didatangkan kelokasi
proyek sehingga sebelum material tersebut digunakan sudah
sesuai dengan spesifikasi;
g. Menyerahkan kepada Supervision Engineer laporan bulanan
mengenai semua hasil pengujian yang diperoleh selama bulan
sebelumnya, untuk diserahkan oleh Supervision Engineer
kepada PPK/KPA, Laporan tersebut berisikan semua data
laboratorium serta pengujian dilapangan berikut
risalah/kesimpulan dari data yang ada;
h. Menyiapkan format laporan penjaminan mutu pekerjaan,
pengujian hasil pekerjaan dan kriteria penerimaan pekerjaan;
i. Melakukan monitoring pekerjaan dilapangan terkait dengan
pemenuhan mutu pekerjaan;
j. Verifikasi dan validasi data mutu bahan, jumlah benda uji
mutu dan mutu keluaran pekerjaan telah memenuhi
persyaratan teknis;
k. Membuat rekomendasi terhadap ketidaksesuaian mutu
pekerjaan (jika ada) dan tindak lanjut penanganannya, guna
pencegahan ketidaksesuaian; dan
l. Memberikan panduan dilapangan bagi personil pelaksana
mengenai metodologi pengujian mutu bahan dan pekerjaan
(jika diperlukan).

Quantity Engineer Tugas dan tanggungjawab meliputi:


a. Melakukan survei yang diperlukan untuk memeriksa pekerjaan
dan volume pekerjaan yang telah dilaksanakan;
b. Membuat catatan/laporan harian tentang kemajuan pekerjaan
dilapangan, serta selalu memberikan informasi tentang rincian
pekerjaan kepada Supervision Engineer;
c. Menghitung kembali kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan;
d. Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan instruksi dari
Supervision Engineer dalam melaksanakan tugas - tugasnya
serta bekerja sama dengan Quality Engineer untuk
menyesuaikan metoda pelaksanaan dilapangan dengan di
laboratorium;
e. Melakukan pengawasan di lapangan secara terus menerus
pada semua lokasi pekerjaan konstruksi yang sedang
dilaksanakan, dan memberitahu dengan segera kepada
Supervision Engineer tentang semua pekerjaan yang tidak
memenuhi/sesuai Dokumen Kontrak;
f. Semua hasil pengamatan tersebut dilaporkan secara tertulis
kepada Supervision Engineer pada hari itu juga;
g. Secara terus menerus mengawasi, membuat catatan dan
memeriksa semua hasil pengukuran, perhitungan kuantitas
dan bukti pembayaran serta menjamin bahwa pembayaran
terhadap pelaksana sudah benar dan sesuai dengan ketentuan
dalam Dokumen Kontrak;
h. Bersama-sama pelaksana setiap hari membuat
ringkasan/risalah tentang kegiatan konstruksi, keadaan cuaca,
pengadaan material, jumlah dan keadaan tenaga kerja,
peralatan yang digunakan, jumlah pekerjaan yang telah
diselesaikan, pengukuran dilapangan, kejadian kejadian
khusus dan sebagainya dengan menggunakan formulir
laporan standar (Laporan Harian) yang harus
diserahkan/dikirim kepada Supervision Engineer dan PPK/KPA
setiap hari setelah selesai kerja;
i. Melakukan pengawasan dilapangan secara terus menerus
terhadap semua pekerjaan harian (day work), termasuk
membuat catatan mengenai peralatan, tenaga kerja dan
bahan-bahan yang digunakan pelaksana dalam melaksanakan
pekerjaan harian tersebut;
j. Mengevaluasi prosedur kerja yang diajukan oleh Pelaksana
dan evaluasi hasil pekerjaan (performa pekerjaan) di
lapangan;
k. Melakukan inspeksi lapangan terkait keluaran hasil pekerjaan;
l. Semua hasil inspeksi dan monitoring tersebut dilaporkan
secara tertulis kepada Supervision Engineer sebagai bahan
masukan yang disampaikan kepada PPK/KPA;
m. Memeriksa dan melakukan pengukuran keluaran hasil
pekerjaan, perhitungan bobot pekerjaan terkait dengan
usulan pembayaran serta menjamin bahwa pembayaran
terhadap Pelaksana sudah benar dan sesuai dengan ketentuan
dalam Dokumen Kontrak; dan
n. Membantu Supervision Engineer mengadakan pengukuran
akhir secara keseluruhan dari bagian pekerjaan yang telah
diselesaikan dan mutunya memenuhi syarat.

12.2. Ahli K3 Konstruksi


Berjumlah 1 (Satu) Orang dengan masa pelaksanaan pada
pekerjaan ini 2 (Dua) bulan atau 60 (Enam puluh) hari kalender
Adalah seorang Sarjana Teknik Sipil (S1) atau Diploma 4 (D4),
minimum berpengalaman 3 (Tiga) Tahun dan harus memiliki
Sertifikat Tenaga Ahli (K3) (Ahli Muda Kesehatan dan
Keselamatan Kerja).
Ahli K3 Konstruksi Tugas dan Tanggung jawab meliputi :
a. Mengindentifikasi dan memetakan potensi bahaya yang
mungkin terjadi di lingkungan kerja. Hal ini termasuk
membuat tingkatan dampak dari bahaya (impact) dan
kemungkinan terjadinya bahaya tersebut (probability);
b. Menyusun rencana program keselamatan dan kesehatan kerja
yang meliputi upaya preventif dan upaya korektif. Upaya
preventif bertujuan untuk mengurangi terjadinya bahaya atau
kecelakaan di lingkungan kerja. Upaya korektif bertujuan
untuk menanggulangi kecelakaan yang terjadi di lingkungan
kerja;
c. Membuat dan memelihara dokumen terkait kesehatan dan
keselamatan kerja. Dokumentasi yang baik termasuk faktor
penting dalam mencegah dan menanggulangi bahaya. Hal ini
termasuk merancang prosedur baku dan memelihara barang
atau catatan terkait kesehatan dan keselamatan kerja;
d. Mengevaluasi insiden kecelakaan yang mungkin terjadi, serta
menganalisis akar masalah termasuk tindakan preventif dan
korektif yang diambil;

12.3. Inspector / Surveyor


Berjumlah 1 (Satu) Orang dengan masa pelaksanaan pada
pekerjaan ini 6 (Enam) bulan atau 180 (Seratus delapan puluh )
hari kalender Adalah seorang Sarjana Muda Teknik Sipil (D3)
mempunyai pengalaman 0 (nol) tahun atau STM sekurang-
kurangnya berpengalaman 3 (tiga) tahun dan harus memiliki
Sertifikat Keterampilan (SKT) dalam Bidang
Pengawasan Jalan dan dalam bidang pengawasan K3.
Inspector mempunyai pengetahuan di bidang kendali mutu dan
teknologi bahan.
Inspector bertanggung jawab atas pengawasan kegiatan dan
bertanggung jawab langsung kepada Site Engineer tetapi harus
mengkoordinasikan diri kepada Engineer lainnya.
Inspector Tugas dan tanggung jawab meliputi :
a. Mengikuti petunjuk Inspection Engineer / Quantity Engineer
dalam melaksanakan tugasnya;
b. Mengadakan pengawasan yang terus menerus di lokasi
kegiatan yang sedang dikerjakan dan memberikan laporan
kepada Inspection Engineer/ Quantity Engineer atas kegiatan
yang tidak sesuaidengan kontrak dokumen. Semua hasil
pengamatan harus dilaporkan secara tertulis pada hari itu
juga;
c. Terus menerus mengawasi dan mencatat serta mengecek hasil
pengukuran;
d. Menyiapkan pengawasan yang terus menerus di lapangan
setiap harinya, termasuk menyiapkan catatan harian untuk
peralatan, tenaga dan bahan yang digunakan oleh Penyedia
Jasa/kontraktor untuk menyelesaikan kegiatan harian;
e. Setiap hari senantiasa meringkas semua kegiatan konstruksi,
mencatat cuaca, material yang dikirim ke lapangan,
perubahan dan kebutuhan tenaga kerja, peralatan di
lapangan, jumlah kegiatan yang telah selesai, dan pengukuran
lapangan, hal-hal khusus dan sebagainya, dengan formulir
laporan yang standard dan dikirim ke Site Engineer atau
Inspection Engineer/Quantity Engineer;
f. Membantu tugas Ahli K3 untuk memastikan K3 berjalan sesuai
dengan prosedur.
g. Membantu Direksi lapangan untuk melaksanakan opname
hasil kegiatan atas kegiatan yang telah selesai.

Surveyor Tugas dan Tanggung Jawab meliputi :


a. Mengumpulkan semua data kegiatan yang dilaksanakan
dilapangan dan bertanggung atas ketelitian dari data yang
didapat.
b. Melaksanakan arahan dan petunjuk yang diberikan Quantity
Engineer dalam mengumpulkan semua data yang dibutuhkan
dari lapangan.
c. Melakukan pengawasan ketelitian pengukuran oleh penyedia
jasa/kontraktor terhadap titik-titik penting dalam pelaksanaan
kegiatan jalan / jembatan sehingga tidak terjadi selisih atau
ketidak tepatan dimensi maupun elevasi.

13. KUALIFIKASI PENYEDIA JASA


Memiliki Sertifikat Badan Usaha RE 202 ( Jasa Pengawasan Pekerjaan
Konstruksi Teknik Sipil Transportasi)

14. TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN


Pengawasan Konstruksi jalan tersebut dapat dibagi dalam beberapa
tahapan, yaitu :
1. Pekerjaan persiapan
a. Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan
pengawasan;
b. Memeriksa dan menyetujui Time Schedule / Bar Chart, S-Curve /
Network Planning, Desain Mix Formula (DMF) yang diajukan oleh
Kontraktor untuk selanjutnya diteruskan kepada PPK/KPA
Konstruksi untuk mendapat persetujuan.
2. Pekerjaan teknis pengawasan lapangan
a. Melaksanakan pekerjaan pengawasan secara umum, pengawasan
lapangan, koordinasi dan inspeksi kegiatan-kegiatan
pembangunan agar pelaksanaan teknis maupun administrasi
teknis yang dilakukan dapat secara terus menerus sampai dengan
pekerjaan diserahkan;
b. Mengawasi kebenaran metode pelaksanaan, ukuran, kualitas dan
kuantitas dari bahan atau komponen bangunan, komposisi
campuran, peralatan dan perlengkapan selama pekerjaan
pelaksanaan di lapangan atau ditempat kerja lainnya;
c. Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang
tepat dan cepat, agar batas waktu pelaksanaan minimal sesuai
dengan jadwal yang ditetapkan;
d. Memberikan masukan pendapat teknis tentang penambahan atau
pengurangan pekerjaan yang dapat mempengaruhi biaya dan
waktu pekerjaan serta berpengaruh pada ketentuan kontrak
untuk mendapatkan persetujuan dari PPK/ KPA;
e. Memberikan petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai
pengurangan dan penambahan biaya dan waktu pekerjaan serta
tidak menyimpang dari kontrak setelah mendapat persetujuan
PPK/ KPA Konstruksi;
f. Memberhentikan pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai dengan
spesifikasi dalam dokumen kontrak, menolak bahan yang tidak
memenuhi spesifikasi;
g. Memberikan bantuan dan petunjuk kepada penyedia
jasa/kontraktor dalam melakukan sosialisasi dengan masyarakat
dan aparat pemerintah serta mengusahakan perijinan
sehubungan dengan pelaksanaan pembangunan;
h. Memberikan bimbingan/ petunjuk kepada penyedia
jasa/kontraktor dalam hal tahapan/ metode pelaksanaan agar
hasil pelaksanaan memenuhi spesifikasi yang ditentukan oleh
PPK/ KPA Konstruksi;
i. Ikut serta dalam inspeksi pemeriksaan akhir kegiatan sebelum
pelaksanaan serah Terima Sementara (Provisional Hand Over).

3. Konsultasi
a. Melakukan konsultansi bersama PPK/ KPA Konstruksi, PPK/ KPA
Konsultan dan Tim Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan (Core
Team) untuk membahas segala masalah dan persoalan yang
timbul selama pelaksanaan pekerjaan;
b. Mengadakan rapat lapangan secara berkala dengan PPK/ KPA
Konstruksi, PPK/ KPA Konsultan, Tim Pengawasan Teknis Jalan
dan Jembatan (Core Team) sedikitnya dua kali dalam sebulan,
dengan tujuan untuk membicarakan masalah dan persoalan yang
timbul dalam pelaksanaan, untuk kemudian membuat risalah
rapat dan mengirimnyan kepada semua pihak yang bersangkutan,
serta sudah diterima paling lambat 1 minggu kemudian;
c. Mengadakan rapat di luar jadwal rutin tersebut apabila dianggap
mendesak.

4. Laporan
a. Memberikan laporan dan pendapat teknis kepada PPK/ KPA
Konstruksi mengenai volume, prosentase dan nilai bobot bagian-
bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Penyedia
Jasa/Kontraktor;
b. Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan dan
dibandingkan dengan jadwal yang telah disetujui;
c. Melaporkan hasil pemeriksaan bahan-bahan bangunan yang
dipakai, jumlah tenaga kerja dan alat yang digunakan;
d. Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh
Penyedia Jasa/kontraktor terutama yang mengakibatkan tambah
atau berkurangnya pekerjaan, dan juga perhitungan serta gambar
konstruksi yang dibuat (Shop Drawings);
e. Melaporkan pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan
kerja (K3)
f. Seluruh laporan diperiksa dan disetujui oleh Tim Pengawasan
Teknis Jalan dan Jembatan (Core Team).

5. Dokumen
a. Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan dengan
penyelesaian pekerjaan di lapangan serta untuk keperluan
pembayaran angsuran;
b. Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan,
serta penambahan atau pengurangan pekerjaan guna keperluan
pembayaran;
c. Mempersiapkan formulir, laporan harian, mingguan dan bulanan,
Berita Acara kemajuan pekerjaan, penyerahan pertama serta
formulir-formulir lainnya yang diperlukan untuk kebutuhan
dokumen pembangunan.

15. RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)

a. Rencana Keselamatan Konstruksi yang selanjutnya disingkat RKK


adalah dokumen lengkap rencana penerapan SMKK yang merupakan
bagian dari sistem manajemen pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
dalam rangka menjamin terwujudnya Keselamatan Konstruksi serta
satu kesatuan dengan dokumen kontrak

b. Standar keamanan, keselamatan, kesehatan, dan keberlanjutan


harus memperhatikan:
a. keselamatan keteknikan konstruksi;
b. keselamatan dan kesehatan kerja;
c. keselamatan publik; dan
d. keselamatan lingkungan.

c. Penyedia Jasa harus melakukan:


- identifikasi bahaya;
- penilaian risiko dan pengendalian risiko/peluang (Hazard
Identification Risk Assesment Opportunity) Pekerjaan Konstruksi;
dan
- sasaran dan program Keselamatan Konstruksi, yang dibuat
berdasarkan tahapan pekerjaan (Work Breakdown Structure).

16. LAPORAN
Konsultan harus menyiapkan laporan-laporan sebagai berikut :
16.1. Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK)
Laporan Rencana Mutu Kontrak harus diserahkan diawal
pelaksanaan yaitu paling lambat 7 (tujuh) hari setelah Surat
Perintah Mulai Kerja diterima. Laporan ini berisi rencana mutu
kontrak (Quality Assurence) dalam pelaksanan pekerjaan, laporan
ini disampaikan sebanyak 3 (tiga) buku.
16.2. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan diserahkan paling lambat 15 (lima belas)
hari setelah Mobilisasi dilaksanakan, laporan ini disampaikan
sebanyak 3 (tiga) buku.
16.3. Laporan K3

Anda mungkin juga menyukai