Anda di halaman 1dari 31

SPESIFIKASI TEKNIS

KEGIATAN :
PENGELOLAAAN PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS

PEKERJAAN:
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
RUANG OSIS
SMAN 1 TANJUNG PALAS TIMUR (DAK FISIK)

LOKASI :
SMAN 1 TANJUNG PALAS TIMUR, KABUPATEN BULUNGAN
PROVINSI KALIMANTAN UTARA

TAHUN ANGGARAN
2023
SPESIFIKASI TEKNIS
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
RUANG OSIS
SMAN 1 TANJUNG PALAS TIMUR (DAK FISIK)

A. LATAR BELAKANG
Secara Geograpis Sekolah SMAN 1 Tanjung Palas Timur Terletak d i
Kecamatan Tanjung Palas Timur Kabupaten Bulungan. sebagai prasarana
penyelenggaraan pendidikan dalam menunjang penyelenggaraan pendidikan dapat
terwujud dalam satu kesatuan yang andal dan berkemampuan tinggi, maka dalam
proses pembangunan gedung sekolah harus tetap perlu memperhatikan tata ruang,
pertumbuhan ekonomi, kelestarian lingkungan, keamanan dan kenyamanan
penggunanya.

Dalam upaya mewujudkan p e l a j a r dan masyarakat Indonesia yang


maju, mandiri dan sejahtera lahir dan batin sebagai landasan menuju masyarakat adil
dan makmur berdasarkan Pancasila, peranan pendidikan sekolah menegah kejuruan
amat penting dan strategis. Pembangunan Unit Sekolah baru SMAN 1 Tanjung Palas
Timur melalui sarana ini dapat menghasilkan putra dan putri untuk memajukan harkat
dan martabat manusia serta budaya bangsa melalui proses kegiatan belajar mengajar
yang nyaman.

Dalam usaha menumbuh kembangkan peningkatan sumber daya manusia


untuk menyiapkan tenaga-tenaga terampil dalam bidang-bidang tertentu dibutuhkan
sarana dan prasarana yang memadai disamping fasilitas materi pendidikan
ketrampilan. Termasuk sarana dan prasarana pendidikan yang lebih representatif
diharapkan dapat membantu meningkatkan proses belajar mengajar dalam
menghasilkan output yang dapat bersaing dalam dunia pendidikan.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
1. MAKSUD
Kerangka Acuan Kerja ini dimaksudkan sebagai petunjuk bagi kontraktor
yang memuat masukan, azas, kriteria dan proses yang harus dipenuhi atau
diperhatikan yang selanjutnya akan diinterpretasikan kedalam tugas pokok penyedia
jasa. Segera menyiapkan kebutuhan dalam proses Pembangunan Ruang OSIS (Dak
Fisik) SMAN 1 Tanjung Palas Timur Tahun Anggaran 2023 dapat terealisasi sesuai
rencana kebijakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara.

2. TUJUAN
Terwujudnya sarana dan prasana sekolah dalam menunjang kegiatan belajar
mengajar yang representatif dalam mendukung dan menjalankan tugas pemerintah
dalam memberikan pelayanan dibidang pendidikan yang memadai.

C. STANDAR TEKNIS
1. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah beserta perubahannya.
2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 22/PRT/M/2018 Tentang Pembangunan Bangunan Gedung
Negara.
3. Permendikbud Nomor 5 Tahun 2021 Tentang DAK Fisik Reguler Bidang
Pendidikan (PAUD, SD, SMP, SMA, SLB, SKB dan SMK) Tahun 2021
4. Peraturan LKPP nomor 12 Tahun 2021 tentang pedoman pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah melalui penyedia;
5. Standar SNI yang berlaku.

D. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA


Pengguna Jasa adalah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi kalimantan
Utara.

E. SUMBER PENDANAAN
Sumber Dana dari kegiatan ini adalah DAK Provinsi Kalimantan Utara
dengan pagu anggaran sebesar a t a u p a g u Rp. 557.500.000,00 -(Lima Ratus
Lima Puluh Tujuh Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) termasuk PPN 11%.

F. Cara pembayaran
Pembayaran didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas pekerjaan yang
benar-benar telah dilaksanakan secara Sertifikat Bulanan (MC).

G. RUANG LINGKUP DAN LOKASI PEKERJAAN


1. Lingkup Kegiatan
Lingkup Kegiatan ini adalah : Pembangunan OSIS SMAN 1 Tanjung Palas
Timur (Dak Fisik) Secara garis besar kegiatan ini meliputi bagian-bagian
pekerjaan yang harus dilaksanakan sebagai berikut :
a. Pekerjaaan Persiapan
1) Plank nama kegiatan
2) Pekerjaan Pembersihan dan perataan lahan
3) Pekerjaan pengukuran dan pemasangan bowplank
4) Biaya K3

b. Pekerjaan Tanah
1) Galian tanah pondasi
2) Urugan tanah kembali
3) Urugan tanah timbunan pilihan
4) Urugan pasur urug dibawah lantai

c. Pekerjaan Pancang
1) Pancang kayu kelas I 10x10 - meter

d. Pekerjaan Beton
1) Pondasi Footplate 70x70x40 cm (FP1)
2) Kolom pedestal 20x25
3) Sloof beton 20x30
4) Cor lantai rabat beton t=12 cm
5) Kolom K1 20x25
6) Kolom K2 20x20
7) Kolom praktis 12x12
8) Balok latei 12x15
9) Ringbalk 15x25
10) Balok sopi-sopi 12x15

e. Pekerjaan Dinding
1) Pasangan batu bata merah campuran 1 SP : 4 PC
2) Plesteran dinding, Camp 1 : 4, t=1.5 cm
3) Plesteran kolom, Camp 1 : 4, t=1.5 cm
4) Acian

f. Pekerjaan Rangka dan Penutup Atap


1) Rangka atap baja ringan
2) Penutup atap spandek
3) Lisplank
4) Bumbungan plat BJLS 30

g. Pekerjaan Penutup Lantai


1) Pemasangan lantai keramik 40x40

h. Pekerjaan Plafond
1) Rangka plafod hollow
2) Plafond GRC Board
3) List plafond gypsum

i. Pekerjaan Pengecatan
1) Pengecatan dinding
2) Pengecatan kolom expose
3) Cat plafond

j. Pekerjaan Pintu dan Jendela


1) Pemasangan kusen pintu kayu
2) Pemasangan panel pintu type P3
3) Pemasangan jalusi pintu
4) Aksesoris pintu
a) Engsel pintu
b) Kunci tanam
5) Pemasangan kusen jendela
6) Pemasangan jendela type J1
7) Pemasangan jendela type J4
8) Pemasangan jalusi jendela
9) Pemasangan kaca tebal 5 mm
10) Aksesoris jendela
a) Engsel
b) Grendel
c) Kait angin

k. Pekerjaan Instalasi Listrik


1) Penyambungan listrik dan pemasangan MCB
2) Kap dan lampu TL 20 Watt
3) Saklar ganda
4) Stop kontak
5) Titik lampu + instalasi
6) Stop kontak + instalasi

l. Pekerjaan Lain-lain
1) Pengecoran teras cor rabat beton K225 T= 10 cm
2) Pekerjaan saluran
a) Galian tanah
b) Pembesian
c) Bekisting
d) Cor beton lantai K175
3) Pekerjaan halaman dan selasar penghubung
a) Cor beton K225 T=15 cm
4) Pemasangan talang air

Dalam Hal melaksanakan pekerjaan, daftar refrensi seperti tersebut dibawah


ini ditetapkan dan dipakai sebagai dasar pelaksanaan, namun tidak terbatas pada
refrensi berikut :
1. Refrensi peraturan atau buku-buku yang sesuai dengan bidang pelaksanaan
konstruksi;
2. Refrensi dan Juknis Ruang Laboratorium.
3. Gambar Kerja, Perincian Penawaran, Rencana Kerja dan Syarat-syarat yang
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan kontrak pemborongan
jasa konstruksi.
Dalam pelaksanaan pekerjaan yang dimaksud, penyedia Jasa :
1. Diwajibkan melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan sesuai spsifikasi teknis dalam
kontrak;
2. Melaporkan secara berkala kepada PPTK dan PPK yang berhubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan.
3. Mengambil Langkah-langkah yang memadai untuk melindungi lingkungan
baik didalam maupun diluar tempat kerja.
4. Seluruh kegiatan dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan harus
didokumentasikan dengan foto-foto asli yang dilampirkan dalam laporan hasil
pekerjaan.

2. Lokasi Kegiatan
SMAN 1 Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan
Utara

Gambar 1. 1 Lokasi Perencanaan pembangunan Ruang OSIS


SMAN 1 Tanjung Palas Timur (Dak Fisik)

H. PERSYARATAN KUALIFIKASI ADMINISTRASI/LEGALITAS


1. Memiliki Perizinan Berusaha Berbasis Risiko, Nomor Induk Berusaha (NIB)
dengan Skala Usaha Kecil.
2. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan Kualifikasi Usaha Kecil.
3. SBU Klasifikasi Bangunan Gedung, Kode Subklasifikasi BG007 : Jasa Pelaksana
untuk Konstruksi Bangunan Pendidikan (KBLI 2015) atau BG006 : Konstruksi
Gedung Pendidikan (KBLI 2020).

I. PERSONEL MANAJERIAL
Personel Manajerial yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah :
Jabatan/ Pendidikan Pengalaman
No Jumlah Keahlian
Penugasan Minimal Kerja

1 Pelaksana 1 Orang SMA/SMK 2 Tahun SKT Pelaksana Bangunan


Bangunan Gedung / Pekerjaan
Gedung Gedung (TS051)
2 Ahli muda K3 1 Orang S1 3 Tahun ahli K3
kontruksi

J. DAFTAR PERALATAN UTAMA YANG DIBUTUHKAN


Daftar Peralatan utama yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini
adalah :
NO. NAMA PERALATAN JUMLA KAPSITAS KETERANGAN
H
1. Kendaraan Roda 4 / Pick Up 1 Unit 1,5 -2 ton HakMilik / Sewa
2. Genset 1 Unit Min.3000 Watt HakMilik / Sewa
3. Concreate Mixer 2 Unit 0.5-0.7 M3 HakMilik / Sewa

K. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah
Terealisasinya pekerjaan Pembangunan Ruang OSIS SMAN 1 Tanjung Palas Timur
(DAK FISIK) Tahun Anggaran 2023

L. PELAPORAN
Pelaksana harus menyusun dan menyerahkan dokumen atau laporan kegiatan
pekerjaan kepada PPTK, sesuai dengan dokumen kontrak antara lain : Laporan Harian,
Laporan Mingguan, Laporan Bulanan, As Built Drawing dan Dokumentasi kegiatan

M. WAKTU PELAKSANAAN
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ini adalah 6 (enam) bulan atau 180
(Seratus Delapan Puluh) hari kalender terhitung sejak diterbitkannya Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK).

Waktu Pelaksanaan

No. Kegiatan 1 Bulan 6 Bulan

1 Penyusunan Dokumen
Lelang

2 Proses Lelang

3 Pelaksanaan Konstruksi

4 Pemeliharaan 180 (seratus Delapan Puluh) hari kalender setelah


PHO

N. IDENTIFIKASI BAHAYA
Program : Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan
: Perencanaan Pembangunan Ruang OSIS SMAN 1 Tanjung
Kegiatan
Palas Timur (Dak Fisik)
Lokasi : SMAN 1 Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan
Tahun anggaran : 2023

Nilai
No. Jenis/Type Pekerjaan Identifikasi Jenis Bahaya
Resiko

1 Pekerjaan Beton 1 Tangan Terluka 2

2 Tertimpa Beksiting, adukan 3


material
3 Terjatuh 2
2 Pekerjaan Dinding Dan 1 Kecelakaan Akibat Jenis dan 2
Plesteran Cara Penggunaan Peralatan Salah
2 Terpeleset, Jatuh 2

3 Pekerjaan Penutup Lantai 1 Kecelakaan Akibat Jenis dan 2


Cara Penggunaan Peralatan Salah
2 Tergores/Luka Akibat Terkena 3
Material/Bahan Keramik
4 Pekerjaan Kusen, Pintu 1 Teriris Potongan Kaca 2
Dan Jendela
2 Terjepit Pintu dan Kusen 2

3 Tertimpa Pintu/Kusen 2

5 Pekerjaan Plafond 1 Tangan Terluka Disaat 2


Mengebor
2 Jatuh Dari Ketinggian 2

6 Pekerjaan Atap 1 Tangan Terluka Disaat 3


Mengebor
2 Terjatuh Dari Ketinggian 3

7 Pekerjaan Mekanikal Dan 1 Tersengat Tegangan Listrik 4


Elektrikal
2 Jatuh Dari Ketinggian 4

8 Pekerjaan Pengecatan 1 Mata Terkena Percikan Cat 2

2 Jatuh Dari Ketinggian 3

9 Pekerjaan Atap 1 Terjatuh Dari Ketinggian 8


KEPARAHAN

KEKERAPAN 1 2 3 4 5

1 1 2 3 4 5

2 2 4 6 8 10

3 3 6 9 12 15

4 4 8 12 16 20

5 5 10 15 20 25

Keterangan :
1-4 : Tingkat risiko kecil
5-12 : Tingkat risiko sedang
15-25 : Tingkat risiko besar
O. DAFTAR MATA PEMBAYARAN UTAMA
1. Rekap Daftar Mata Pembayaran

2. Daftar Pembayaran Utama


P. METODE KERJA / PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Gambar-Gambar Yang Terinci
Gambar kerja yang terinci termasuk rencana kerja, rencana penyediaan
material, peralatan, papan nama proyek dan rambu- rambu batas kerja di lokasi
kegiatan harus disediakan oleh Pemborong demi untuk kelancaran pekerjaan
dan untuk memenuhi pelaksanaan program tepat pada waktunya sesuai dengan
persyaratan kontrak. Pemborong harus mempelajari dan mengecek semua
gambar dari Direksi dengan cermat dan memberi tahu Direksi tentang suatu
kesalahan atau kekurangan yang ditemui. Pemborong tidak berhak untuk
menuntut suatu pembayaran tambahan berkenaan dengan kekurangan-
kekurangan yang ada pada gambar terinci tersebut, kecuali jika Direksi telah
memberikan perintah perubahan.

2. Gambar-Gambar Yang Harus Diperhatikan oleh Kontraktor


Pemborong menyerahkan gambar-gambar pekerjaan sementara atau
penunjang kepada Direksi untuk disetujui termasuk pekerjaan untuk
perlindungan, tatakala waktu kerja, gambar rincian dan gambar-gambar
pekerjaan yang diberikan oleh Direksi. Direksi berhak merubah gambar-gambar
tersebut dan Pemborong harus melaksanakan pekerjaan-pekerjaan tersebut
begitu pula dengan semua perubahan-perubahan tersebut tanpa tambahan
pembayaran. Jika pemborong memperkirakan bahwa perubahan tersebut akan
berpengaruh terhadap keselamatan dari pekerjaan atau menambah tanggung
jawab Pemborong maka Pemborong harus segera menyampaikan pernyataan
tertulis kepada Direksi dalam waktu 7 hari setelah menerima perubahan-
perubahan tersebut dan harus merincikan hal-hal khusus yang dirasa keberatan,
maka Direksi akan mempertimbangkan hal tersebut.

3. Persetujuan Atas Gambar.


Pemeriksaan atau pertimbangan oleh Direksi tentang usulan-usulan,
gambar-gambar atau dokumen yang diserahkan oleh Pemborong untuk
memperoleh persetujuan Direksi, baik dengan atau tanpa perubahan-perubahan,
tidak boleh membebaskan Pembororng dari suatau tanggung jawab atau
kerugian yang dibebankan kepadanya oleh suatu ketentuan kontrak. Sekiranya
terdapat gambar-gambar yang tidak sesuai dengan pesyaratan-persyaratan
kontrak setelah persetujuan diberikan oleh Direksi terhadap gambar-gambar
tersebut yang telah diserahkan oleh pemborong atau rincian gambar-gambar
tidak sesuai dengan gambar-gambar yang diserahkan terdahulu, maka berbagai
perubahan dan tambahan yamg dianggap perlu oleh Direksi harus dilakukan
oleh Pemborong dan pekerjaan tersebut harus dilaksanakan oleh Pemborong
tanpa memerlukan tambahan pembayaran. Jika terjadi perubahan-perubahan di
lapangan yang memerlukan penggambaran ulang maka pemborong harus
membuat gambar baru/gambar perubahan. Gambar tersebut harus disetujui oleh
Direksi/ Pimpinan Kegiatan, untuk hal ini akan diberi petunjuk oleh Direksi.

4. SITUASI
Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Ruangan OSIS SMAN 1 Tanjung
Palas Timur (DAK FISIK) seperti pada pasal 1.1 lokasinya berada di SMAN 1
Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara.

5. KETENTUAN UMUM
a. Air yang digunakan untuk adukan dan pekerjaan beton haruslah air yang bersih,
bebas dari bahan yang merusak atau campuran yang mempengaruhi daya lekat
semen. Apabila mutu air yang digunakan diragukan, maka Direksi dapat meminta
pemeriksaan laboratorium atas beban biaya pemborong.
b. Pasir yang dipakai harus bersih dan bebas dari segala macam kotoran baik
organis maupun lumpur, tanah, karang, garam dan lain-lainnya sesuai dengan
ketentuan Peraturan Beton Bertulang Indonesia Tahun 1971. Pasir laut sama
sekali tidak boleh dipergunakan, kecuali bila dicuci dengan air tawar sampai
bersih dari garam. Bahan pengisi harus disimpan ditempat yang bersih
permukaannya keras agar tidak terjadi percampuran satu sama lain/pengotoran.
c. Semen yang digunakan harus disetujui dan disyahkan oleh yang berwenang dan
memenuhi ketentuan Peraturan Beton Bertulang Indonesia Tahun 1971.
Pengangkutan harus terhindar dari air/hujan bebas dari kelembaban. Semen harus
diletakkan pada ketinggian 30 cm dari permukaan tanah/lantai, penumpukan
tidak boleh lebih dari 2 meter. Dalam pengirimannya yang baru harus dipisahkan
dengan yang lama, sehingga pemakaian semen sesuai dengan urutan pengiriman.

6. PERATURAN TEKNIS YANG DIPERGUNAKAN


Berlaku dan mengikat dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ini adalah:
 SNI 03-2834: 2000 mengenai Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton
Normal
 SNI 7973: 2013 mengenai Spesifikasi Desain untuk Konstruksi Kayu
 SNI 2847: 2013 mengenai Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan
Gedung
 SNI 0225: 2011 mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
 SNI 2049: 2015 mengenai Semen Portland
 SNI 03-2407: 2002 mengenai Tata Cara Pengecatan Kayu untuk Rumah dan
Gedung
 SNI 03-2410: 2002 mengenai Tata Cara Pengecatan Dinding Tembok dengan
Cat Emulsi
 SNI 1729: 2015 mengenai Tatacara Perhitungan Struktur Baja untuk
Bangunan Gedung
 SNI 03-2096: 1991 mengenai Ubin (tegel) Keramik, Mutu dan Cara Uji
 Peraturan Umum Keselamatan Kerja dari Departemen Tenaga Kerja
 Peraturan & Ketentuan yang dikeluarkan Pemerintah Daerah setempat yang
bersangkutan dengan permasalahan bangunan.

7. PERSIAPAN DILAPANGAN
a. Pemborong diwajibkan menyediakan ruang/tempat kerja untuk para staf
Direksi yang bertugas sehubungan dengan pekerjaan di lapangan dan biaya
pembangunan menjadi tanggungan pemborong.
b. Pemborong diwajibkan menyediakan gedung/kantor pemborong untuk
menyimpan bahan/barang, dan kantor sebagai ruang kerja untuk para petugas
yang ditunjuk oleh pemborong. Ukuran ditentukan sendiri sesuai kebutuhan,
tetapi letaknya harus mendapat persetujuan Direksi/Pemberi Tugas.
c. Pemborong diwajibkan menyiapkan peralatan kerja yang diperlukan untuk
melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan dengan sempurna dan efisien.
Demikian pula pembangkit tenaga listrik sementara, sumber air,
perlindungan tertentu terhadap fasilitas umum dan jalan sementara bila
diperlukan.
d. Pemborong berkewajiban menyiapkan segala sesuatu apabila terjadi
kecelakaan, kebakaran, menjaga kesehatan karyawan dan menjaga
kebersihan lingkungan. Pengamanan Kegiatan dengan cara penjagaan,
penerangan malam, pemagaran sementara dan lain-lain.

8. PAPAN NAMA
a. Pemborong diwajibkan membuat Papan Nama Proyek di lokasi kegiatan
dan dipasang di tempat yang mudah dilihat umum.
b. Bentuk, isi dan ukuran papan nama ditentukan Direksi dan disetujui
Pemberi Tugas. Pemasangan dimulai sejak kegiatan akan dilaksanakan dan
dilepas kembali setelah disetujui Pemberi Tugas.

9. PEKERJAAN BETON
a. Pekerjaan Pembesian dengan Baja Tulangan
1) Untuk baja tulangan dengan diameter lebih kecil atau sama dengan 12
mm digunakan baja mutu U 24 ( polos ), sedangkan untuk baja tulangan
dengan diameter lebih besar dari pada 13 mm digunakan baja mutu U
40 (ulir), kecuali bila ditentukan oleh Direksi Pekerjaan.
2) Baja Tulangan harus bebas dari debu, minyak, karat dan kotoran lain
yang mengganggu perletakan tulangan dengan beton.
3) Kawat pengikat beton harus terbuat dari baja lunak dengan diameter
minimum 1 mm, telah dipijarkan dan tidak tersepuh seng.
4) Besi beton harus disimpan secara terpisah menurut kelompok ukurannya
dan diletakkan diatas lantai beton atau balok – balok kayu untuk
menghindari kontak dengan tanah, air dan zat – zat lain yang bersifat
merusak besi. Penimbunan baja tulangan di udara terbuka untuk jangka
waktu lama tidak diperbolehkan.
5) Untuk membuktikan jaminan dari mutu baja tulangan, harus
dilampirkan sertifikat dari pabrik maupun supplier untuk setiap
pengiriman/penerimaan baja tulangan, Jika dipandang perlu atas
permintaan Direksi/Konsultan Pengawas,
b. Pekerjaan Bekisting
1) Bekisting harus digunakan, dimana perlu untuk membatasi dan
membentuk beton sesuai dengan keinginan. bekisting dapat dibuat dari
kayu, besi atau bahan lainnya yang cukup kuat sesuai dengan ukuran–
ukuran yang ada di dalam gambar.
2) Cetakan harus diperkuat dan ditopang agar mampu menahan berat
sendiri adukan beton, penggetaran beton, beban konstruksi, angin dan
tekanan lainnya dengan tidak berubah bentukPermukaan cetakan beton
yang berhubungan dengan beton harus bebas dari sampah, paku, alur–
alur, belahan, atau cacat–cacat lainnya. Mengisi celah–celah
sambungan cetakan beton harus berhati–hati dan dilaksanakan
sedemikian rupa agar sanggup mengembang dibawah pengaruh
kelembaban beton tanpa menimbulkan perubahan bentuk cetakan,
celah–celah harus diisi secukupnya untuk mencegah hilangnya air
semen. Bagaimanapun penggunaan kertas dengan tegas dilarang.
3) Pembuatan lubang bagian dalam cetakan untuk pemeriksaan,
pembuangan air dapat dilakukan untuk itu cetakan dapat dibuat
sedemikian rupa hingga dapat dengan mudah ditutup sebelum
pengecoran dimulai.
4) Sebelum pengecoran beton semua baut–baut harus dipasang pada
posisinya, semua yang diperlukan dan alat–alat lain untuk menutup
lubang harus dipasang pada cetakan. Tidak diperbolehkan membuat
lubang didalam beton tanpa persetujuan Direksi Pekerjaan.
5) Penggunaan kawat yang diikat untuk menyangga cetakan tidak
diijinkan dilakukan pada dinding beton yang akan tampak.
6) Pelumas harus diterapkan pada cetakan sebelum tulangan dipasang
dan harus berhati–hati mencegah pelumas jangan sampai mengenai
besi tulangan. Sebelum pengecoran dan pembesian semua celah–celah
cetakan yang telah diisi dengan dempul harus dibersihkan dan
dikeringkan. Bila cetakan beton dibuat dan siap untuk pengecoran
maka harus diperiksa oleh Direksi Pekerjaan. Tidak diperkenankan
mengecor bila cetakan belum disetujui Direksi Pekerjaan.
c. Pekerjaan Cor Beton
1) Beton harus mengandung semen, agregat bergradasi baik, air dan
bahan additive bila diperlukan, dicampurkan bersama – sama dan
digunakan untuk menghasilkan kekuatan yang diharapkan.
2) Pada pekerjaan ini menggunakan Mutu Beton K-250.
3) Alat pencampur beton tidak boleh dibebani volume yang melebihi
kapasitas maksimum, atau dioperasikan melebihi kecepatan yang
dianjurkan pabrik pembuatnya. Alat tersebut dapat menghasilkan
beton dengan kekentalan dan warna yang merata secara menerus dan
disetujui Direksi Pekerjaan.
4) Semua peralatan pencampur harus selalu dibersihkan sebelum
melakukan pekerjaan. Pencampuran pertama setelah pembersihan,
tidak boleh digunakan dalam pekerjaan.
5) Penyedia Jasa harus memberitahukan Direksi Pekerjaan paling sedikit
24 jam sebelum memulai pengecoran beton, atau meneruskan
pengecoran beton jika pengecoran beton telah ditunda lebih dari 6 jam
(final setting)
6) Walaupun persetujuan untuk memulai pengecoran sudahditerbitkan,
pengecoran beton tidak boleh dilaksanakan jika Direksi Pekerjaan atau
wakilnya tidak hadir untuk menyaksikan operasi pencampuran dan
pengecoran secara keseluruhan.
7) Melakukan Satu pengujian "slump", satu kali atau lebih sebagaimana
yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. Nilai slump pada setiap
campuran tidak boleh berada diluar rentang nilai slump (± 2 cm) yang
disyaratkan.
8) Adukan beton dicor lapis demi lapis dengan ketebalan tertentu,
berurutan mulai dari bawah. Agar lapisan yang baru dapat menyatu
dengan lapisan dibawahnya, adukan beton digetar dari lapisan bawah
dengan alat penggetar (vibrator).
9) Tidak diperkenankan melakukan pengecoran bila persiapan besi
tulangan dan bagian – bagian yang ditanam, cetakan dan perancah
belum diperiksa dan disetujui Direksi Pekerjaan/Konsultan Pengawas.
10) Adukan beton dicor lapis demi lapis dengan ketebalan tertentu,
berurutan mulai dari bawah. Agar lapisan yang baru dapat menyatu
dengan lapisan dibawahnya, adukan beton digetar dari lapisan bawah
dengan alat penggetar (vibrator).
11) Jika pengecoran permukaan telah mencapai ketinggian lebih dari yang
ditentukan oleh Direksi, kelebihan ini harus segera dibuang. Semua
pengecoran harus selesai dalam waktu 60 menit telah keluar dari
mesin pengaduk, kecuali jika ditentukan lain oleh Direksi.
12) Beton jangan dicor di dalam atau pada aliran kecuali jika ditentukan
atau disetujui sebelumnya. Air yang mengumpul selama pengecoran
harus segera dibuang. Beton jangan dicor diatas beton lain yang baru
saja dicor selama lebih dari 30 menit, kecuali jika ada konstruksi
sambungan yang akan ditentukan kemudian.
13) Jika pelaksanaan pengecoran dihentikan, lokasi sambungan harus
ditempatkan pada posisi yang benar secara vertical maupun horizontal,
dengan permukaan dibuat kasar atau bergerigi untuk menahan gesekan
dan membentuk ikatan sambungan beton berikutnya, seperti yang
diinginkan oleh Direksi Pekerjaan.
14) Segera setelah pengecoran, beton harus dilindungi dari pengeringan
dini, temperatur yang terlalu panas, dan gangguan mekanis. Beton
harus dijaga.
15) Lingkup pekerjaan meliputi pekerjaan plesteran dan acian pada
dinding bangunan (yang terdiri dari pasangan batu bata dan Beton),
yang dinyatakan dalam gambar.
16) Persyaratan bahan.
10. PEKERJAAN PLESTERAN
a. Pada dasarnya spesi untuk plesteran sama dengan campuran spesi untuk
pekerjaan pasangannya.
b. Sebelum pekerjaan plesteran dilakukan, bidang-bidang yang akan diplester
harus dibersihkan terlebih dahulu, kemudian dibasahi dengan air agar
plesteran tidak cepat kering dan tidak retak-retak.
c. Semua permukaan beton yang diplester permukaanya harus dikasarkan
terlebih dahulu.
d. Adukan untuk plesteran harus benar-benar halus sehingga plesteran tidak
terlihat pecahpecah.
e. Tebal plesteran 1,5 cm.
f. Plesteran supaya digosok berulang-ulang sampai mantap dengan acian PC
sehingga tidak terjadi retak-retak dan pecah dengan hasil halus dan rata.
g. Pekerjaan plesteran terakhir harus lurus, rata, vertikal dan tegak lurus
dengan bidang lainnya.
h. Semua pekerjaan plesteran harus menghasilkan bidang yang tegak lurus,
halus, tidak bergelombang. Sedang sponeng/tali air harus lurus dan baik.

11. PEKERJAAN PASANGAN LANTAI KERAMIK


a Dipakai keramik lantai Kw 1 ukuran 40x40 cm (sesuai gambar bestek),
corak dan warna sesuai persetujuan TPPP.
b Dipasang pada tempat dan batasan-batasan sesuai yang terlihat dalam
Gambar Rencana.
c Pemasangan dengan pola sesuai gambar / petunjuk Penanggungjawab
Pelaksana Kegiatan / User, memakai perekat 1Pc : 4Ps, jarak celah (nat) 2
mm diisi semen cair/pasta semen sewarna dengan keramik sedemikian
rupa datar, nat-nya lurus dan siku.
d Sebelum dipasang, keramik harus direndam dengan air hingga jenuh.

12. PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA


a. Persyaratan Pelaksanaan
1) Pekerjaan ini meliputi perhitungan pengadaan pemasangan pada setiap
bagian dan penentuan sambungan pertemuan/persilangan.
2) Tim Pelaksana bertanggung jawab penuh atas terselenggaranya
pekerjaan – pekerjaan tersebut diatas dengan baik dan apapun yang
akan terjadi dikemudian hari pada bagian – bagian tersebut seperti:
 Terjadinya lendutan yang menyebabkan kaca pecah.
 Terjadinya kebocoran–kebocoran akibat kelalaian dalam pekerjaan.
 Kerusakan–kerusakan lain yang disebabkan kesalahan sistem
konstruksi yang dipakai sehingga menyebabkan kerugian dari pihak
pemilik.
3) Sebelum memulai pelaksanaan, Tim Pelaksana diwajibkan meneliti
gambar kerja dan kondisi lapangan. Tipe pintu dan jendela yang
terpasang harus sesuai dengan daftar tipe yang tertera dalam gambar
kerja dengan memperhatikan ukuran – ukuran, bentuk profil material,
detail, arah bukaan, perlengkapan pintu dll.
4) Sebelum pekerjaan dimulai, Tim Pelaksana diwajibkan membuat shop
drawing dan membuat contoh jadi detail hubungan bagian tertentu
untuk disetujui Penanggungjawab Pelaksana Kegiatan/Konsultan.
Didalam shop drawing harus jelas tercantum semua informasi yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan.
5) Semua rangka kusen dikerjakan secara pabrikasi dengan teliti sesuai
dengan ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertangung
jawabkan. Bahan yang akan diproses pabrikasi harus diseleksi terlebih
dahulu sesuai dengan bentuk, toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan.

b. Pemasangan Daun pintu / jendela


1) Pemasangan dan perlengkapannya harus dilakukan oleh tenaga yang ahli
dan berpengalaman
2) Engsel kupu-kupu dipasang sejumlah 3 (tiga) buah untuk daun pintu dan 2
(dua) buah untuk daun jendela.
3) Engsel kupu – kupu daun pintu dipasang dengan cara yaitu engsel atas
dipasang +28 cm (as) dari permukaan atas pintu, engsel bawah dipasang 22
cm (as) dari permukaan bawah pintu dan engsel tengah – tengah antara
kedua engsel tersebut.
4) Engsel kupu – kupu daun jendela dipasang dengan cara yaitu dipasang + 15
cm (as) dari permukaan jendela.
5) Pembukaan pintu/ handle dipasang 100 cm (as) dari permukaan lantai.
6) Pemasangan seluruh hardware harus rapi lurus dan sesuai dengan letak
posisi yang telah ditentukan oleh Penanggungjawab Pelaksana Kegiatan /
Konsultan.
7) Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik untuk itu harus
dilakukan pengujian secara kasar dan halus.
c. Perlengkapan pintu
Semua hardware yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam buku spesifikasi ini. Bila terjadi perubahan atau penggantian
akibat dari pemilihan merk, Tim Teknis wajib melaporkan hal tersebut kepada
Penanggungjawab Tim Teknis untuk mendapatkan persetujuan.

d. Perlengkapan jendela
Semua hardware yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam buku spesifikasi ini. Bila terjadi perubahan atau penggantian
akibat dari pemilihan merk, Tim Teknis wajib melaporkan hal tersebut kepada
Penanggungjawab Tim Teknis untuk mendapatkan persetujuan.

13. PEKERJAAN ATAP


a. Pekerjaan Penutup Atap Spandek
1). Penutup atap dipakai genteng pres atau setara (sesuai gambar rencana).
Pemasangan sesuai petunjuk Penanggungjawab Pelaksana Kegiatan/tim
teknis, pemasangan harus rapat, lurus dalam segala arah kaitan, saling
menutup dan tidak terdapat kebocoran.

2). Bubungan yang dipakai sesuai dengan tipe atap (sesuai gambar rencana)
atau setara yang dipakai sebagai penutup atap yang dipasang dengan baik
dan rapat.

b. Pekerjaan Lisplank
Lisplank menggunakan papan kayu kamfer dengan ukuran 3x20 klas
II kualitas baik dan pemasangannya harus lurus, baik dan rapi.

c. Pekerjaan Rangka Atap


1) Rangka atap berupa kuda-kuda dipakai kayu kelas II dengan struktur kuda-
kuda serta dimensi sesuai dengan Gambar Kerja.
2) Rangka atap berupa gording dipakai kayu kelas II dengan ukuran sesuai
dengan Gambar Rencana.
3) Pekerjaan reng / usuk menggunakan bahan kayu kelas II dipasang sesuai
ukuran atap yang ada.
4) Pada rangka atap dilengkapi pula papan reuter 3/20

14. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT (PLAFOND)


a. Rangka Plafond
1) Rangka plafond dipakai kayu kelas II kualitas baik ukuran dengan jarak
dan struktur disesuaikan dengan gambar.
2) Dilaksanakan pada seluruh konstruksi penggantung plafond dalam dan
luar ruangan, pemasangan dan perletakan sesuai gambar.
3) Pelaksanaan sesuai prosedur yang baik dan benar, sambungan rapat, kuat.

b. Penutup Plafond Dan List Plafond


1) Penutup plafond dipakai papan triplek dengan ukuran 120 x 240 tebal
4mm, dilaksanakan pada seluruh rangka langit-langit baru dengan teknis
pemasangan dan perletakan sesuai gambar.
2) Penutup plafond dipasang rapat rangka plafond, rata air (levels), lurus
dan siku, digunakan paku yang sesuai dengan jarak 15 cm.
3) Pemasangan penutup plafond dilengkapi dengan list plafond kayu profil
dilaksanakan pada pertemuan antara plafond dan dinding sesuai gambar,
dipasang rapat dan lurus setiap sudut harus dipasang siku-siku dipaku
dengan baik dan rapat.

15. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


a. Keterangan Umum
1) Seluruh pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh instalatur yang
berpengalaman untuk pekerjaan semacam ini dan sedapat mungkin
mempunyai Sertifikat Keahlian yang dikeluarkan oleh Asosiasi dengan
kualifikasi lingkup pekerjaan sesuai yang dipersyaratkan.
2) Pemasangan lampu menempel di plafond atau perletakan sesuai gambar,
lampu dipasang dalam keadaan menyala / berfungsi dan pada waktu serah
terima pekerjaan ditest terlebih dahulu.
3) Pemasangan saklar dan stop kontak serta instalasi penerangan / titik
lampu dan pemasangan instalasi stop kontak. Seluruh material yang
dipakai harus telah mendapatkan standart salah satunya dari S II, LMK,
SPLN, JIS, DIN, VDE, TEC, CEBEL, KEMA, OVE, mateial harus baru
tidak cacat serta dapat berfungsi dengan baik melalui serangkaian test
yang dilakukan oleh Penanggungjawab Pelaksana Kegiatan.
4) Stop kontak dan saklar rata dinding, pemasangan harus rapi, rata, tidak
miring dan dipakai bahan kualitas I dengan ketinggian / letak
pemasangan sesuai dengan yang diisyaratkan PLN / sesuai Gambar
Rencana.
5) Instalasi kabel yang dipergunakan adalah sesuai dengan yang
dipersyaratkan PLN dan kabel dipasang di atas penggantung plafond,
tarikan harus kencang. Pada bagian yang masuk ke tembok, kabel
dimasukkan ke dalam conduit pipa PVC dengan ukuran sesuai jumlah
kabel yang masuk ( 5/8” - 3/4“) ujung atas pipa PVC harus diberi
Elbow dengan ukuran yang sesuai.
6) Sambungan antar kabel harus dilindungi las dop keramik / PVC sedang
pada bagian yang masuk tembok bila terdapat sambungan, harus
dilindungi junction box (kotak sambungan) PVC dan instalasi kabel ini
setelah terhubung seluruhnya harus bebas induksi yang dibuktikan
dengan test mager.
7) Setelah pemasangan seluruh instalasi listrik dilaksanakan pengujian dan
pengetesan instalasi sesuai dengan standar PLN dengan mendatangkan
istansi atau lembaga yang berkompeten untuk melaksanakan pengujian
dengan disaksikan oleh TPPP dan Tim Teknis..

b. Pelaksanaan
1) Instalasi Penerangan
 Pemasangan saklar tunggal / ganda
 Pemasangan instalasi penerangan
 Pemasangan instalasi stop kontak
2) Lampu Penerangan
 Lampu TL 20 watt, perletakan sesuai gambar rencana
3) Pekerjaan Instalasi Kabel / Stop Kontak
 Kabel instalasi dipakai kabel kualitas I ukuran 2,5 mm ex
supreme atau setara.
 Instalasi under ground stop kontak outlet flour 16 A

16. PEKERJAAN PENGECATAN


a. Bahan
1) Pengertian cat disini meliputi cat-cat dinding bata, beton, besi yang
tampak ter-expose dengan bahan cat emulsion merk sekualitas Decolith
(cat tembok) dan sekualitas Bee brand (cat besi).
2) Cat-cat/plamir yang didatangkan harus dalam keadaan utuh dalam
kemasan kaleng, tertera nama perusahaannya dan serta masih terdapat
segel yang utuh.
3) Semua cat yang dipakai harus mendapatkan persetujuandari
Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan.
4) Plamir dan dempul untuk pekerjaan cat tembok dan kayu digunakan
merk yang sama dengan merk cat yang dipilih.
5) Cat meni digunakan sesuai dengan cat jadi dan sesuai dengan
penggunaan cat.
6) Bahan pengencer digunakan dari produksi pabrik dari bahan yang
diencerkan.

b. Macam Pekerjaan
Mengecat dengan cat tembok dan cat kayu untuk semua bidang
exterior dan interior seperti dinyatakan dalam gambar.

c. Cara Pelaksanaan
1) Cat Tembok Bidang bagian dalam yang akan dicat sebelumya digosok
memakai kain yang dibasahi air. Setelah kering didempul pada tempat
yang berlubang sehingga permukaannnya rata dan licin untuk kemudian
dicat paling sedikit 2 (dua) kali dengan roler minimal 20 cm sampai baik
atau dengan cara yang telah ditentukan oleh pabrik.
2) Cat Kayu Semua pekerjaan yang telah dicat meni, baru boleh dicat kilap
setelah terlebih dahulu dibersihkan dari kotoran yang menempel.
Pengecatan minimum 2 (dua) kali. Pengecatan yang dilakukan diatur
ketika keadaan mendung dan hujan tidak diperkenankan. Bahan yang
digunakan sekualitas produk Bee Brand.
3) Pelaksanaan pekerjaan cat harus sesuai peraturan yang berlaku.

17. PENUTUP
a. Semua sisa-sisa bahan bangunan dan sampah lainnya serta alat-alat bantu
harus dikeluarkan dari lokasi pekerjaan, segera setelah pekerjaan selesai
atas biaya Kontraktor. Untuk itu Kontraktor harus memperhitungkannya
dalam penawaran khusus mengenai mobilisasi/demobilisasi peralatan serta
pembersihan seluruh lokasi sebelum dan setelah pekerjaan selesai.
b. Bila terdapat hal-hal yang belum tercakup dalam spesifikasi teknis ini dan
memerlukan penyelesaian di lapangan, maka akan diatur/dibicarakan
kemudian dalam rapat-rapat koordinasi lapangan oleh Direksi, Konsultan
Pengawas, Kontraktor Pelaksana, Konsultan Perencana dan atas
persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen atau pihak Penyedia Jasa.

Tanjung Selor, April 2023


Ditetapkan Oleh:
Pejabat Pembuat Komitmen
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Kalimantan Utara

H. Sudarsono, SE.,M.PD
NIP. 196612311986031054

Anda mungkin juga menyukai