Analisa Struktur Girder b26
Analisa Struktur Girder b26
GIRDER BRIDGE
SPAN B 26 METER
DISUSUN OLEH :
............................................ ............................................
( ) ( )
Laporan ini sepenuhnya menjadi milik PT INDO TRANS KONSTRUKSI yang hanya dapat di
sajikan kepada pemilik atau instansi khusus yang telah ditunjuk secara resmi oleh pihak terkait.
Desain report berisi detail perencanaan jembatan girder kelas B bentang 26 m. Perencanaan
meliputi desain struktur rangka, analisis sambungan struktur, rasio tegangan, hasil displacement dan
lain sebagainya.
1. Standar pembebanan
2. Perencanaan gempa
• Peta Gempa yang digunakan tahun 2017 merujuk pada website Pusjatan.
3. Standar Perencanaan
4. Kombinasi Pembebanan
5. Welding Code
a. Baja struktur utama sesuai dengan JIS G3106 - SM 490YB atau ekuivalennya dengan minimum yield
strength 365 MPa (< 16 mm), 355 MPa (16 - 40 mm) dan 335 MPa (> 40 mm)
b. Baja struktur sekunder sesuai dengan JIS G3101 – SS400 atau ekuivalennya dengan minimum yield
strength 250 Mpa
c. Mutu slab beton yang digunakan adalah mutu K-350 (f’c = 30 Mpa)
d. Baut sambungan untuk batang utama menggunakan Baut Ulir Mutu Tinggi (High Tension Bolt/HTB)
JIS-B-1186-F10T atau ASTM A325M atau ekuivalennya.
e. Shear connector atau penghubung geser sesuai dengan JIS G3112-SD40 (Deformed bar)
f. Welding Electrodes yang dipakai adalah SMAW (AWS A5.1 CLASS E 70XX), SAW (AWS A5.17 MUTU
F7A4 EL12)
b) Pedestrian
Semua jembatan harus direncanakan untuk bisa memikul beban tambahan yang berupa lapisan
aspal setebal 50 mm kecuali ditentukan lain oleh instansi yang berwenang. Lapisan ini harus
ditambahkan pada lapisan permukaan yang tercantum dalam gambar rencana.
Keterangan:
q = adalah intensitas beban terbagi rata (BTR) dalam arah memanjang jembatan (kPa)
L = adalah panjang total jembatan yang dibebani (meter)
Pembebanan truk "T" terdiri atas kendaraan truk semi-trailer yang mempunyai susunan dan
berat gandar seperti terlihat dalam Gambar 3.2. Berat dari tiap-tiap gandar disebarkan menjadi 2
beban merata sama besar yang merupakan bidang kontak antara roda dengan permukaan lantai.
Jarak antara 2 gandar tersebut bisa diubah-ubah dari 4 m sampai dengan 9 m untuk mendapatkan
pengaruh terbesar pada arah memanjang jembatan.
• 5% dari berat truk rencana ditambah beban lajur terbagi rata BTR.
dengan :
• grafik kecepatan angin dasar untuk berbagai periode ulang, survei angin pada lokasi
jembatan, dan jika tidak ada data yang lebih baik, perencana dapat mengasumsikan
bahwa
Note : faktor beban pada jembatan boks girder baja untuk kendaraan TT dan TD diambil sebesar 2.0.
P a g e 12 |
4.2 Perhitungan Penampang Profil Girder
4.2.1.1 Penampang Saat Kondisi Non-Komposit
ANALISIS PENAMPANG PROFIL
BENTANG L = 26 METER
250 Data Profil
Bentang = 26000 mm
12 fy = 355 MPa
h= 1300 mm
b_bawah= 280 mm
b_atas= 250 mm
tw = 12 mm
tf_bawah = 20 mm
1300 tf_atas = 12 mm
12
y_bawah = 525,67 mm
y_atas = 742,33 mm (y_atas dan y_bawah dihitung dari masing-masing awal web)
m_bawah = 154,53 mm (Jarak titik berat untuk setengah luas total diukur dari tepi bawah)
m_atas = 288,18 mm (Jarak titik berat untuk setengah luas total diukur dari tepi atas)
do = 857,33 mm (Jarak antara dua titik berat masing-masing untuk setengah luas total)
20
280
y0 = 7 1 7 mm
Ix = 5,471E+09 mm4 Cek
Zx_bawah = 9,381E+06 mm3 4
Ix = 5 , 4 7 1 E+09 mm (OK)
3
Zx_atas = 7,632E+06 mm
Sx = 1,021E+07 mm3
e (flens bawah) = 7,98 ( BMS 1992 pasal 7.5.3) Flens Termasuk Profil Kompak
e (flens atas) = 11,82 Web Termasuk Profil Langsing
e (web) = 125,12 ( BMS 1992 pasal 7.5.3) Kapasitas Lentur Elastis Balok Adalah 1490,19 kN.m
Kapasitas Lentur Plastis Balok Adalah 3043,55 kN.m
p (flens) = 82 Kapasitas Aksial Balok Adalah 8454,68 kN
p (web) = 82
( BMS 1992 Tabel 7.3 )
y (flens) = 115
y (web) = 115
PEMBEBANAN JEMBATAN
L/4
ULS SLS
Momen
Faktor Momen Faktor Lendutan
No Jenis Beban Besar Satuan No Jenis Beban Besar Satuan gaya
Beban gaya (kNm) Beban Maks (mm)
(kNm)
1 Girder 1,1 2,4304228 kN/m 225,9078 1 Girder 1 2,430423 kN/m 205,3707 12,587508
Lantai 633,4965 Lantai 527,9138 32,356697
2 Jembatan 1,2 6,2475 kN/m 2 Jembatan 1 6.2475 kN/m
(basah) (basah)
P a g e 13 |
4.2.1.2 Penampang Saat Kondisi Komposit (n)
ANALISIS PENAMPANG KOMPOSIT (n)
BENTANG L = 26 METER
b_efektif/n
fc' = 30 MPa
1600 fy = 355 MPa
Tebal Lantai = 250 mm Ytotal = 1550 mm
12 Jarak Antar Balok = 1600 mm Yatas = 386,86 mm (Jarak titik berat ke serat atas)
1738750000 26000 mm Ybawah = 1163,14 mm (Jarak titik berat ke serat bawah)
h= 1300 mm
b_bawah= 280 mm
b_atas= 250 mm
tw = 12 mm
1300 tf_bawah = 20 mm
12
tf_atas = 12 mm
n= 7,5836
b_efektif = 1600 mm
y_bawah = 68,55932584 mm Asumsi OK
y_atas = 181,4406742 mm (y_atas dan y_bawah dihitung dari sumbu)
m_bawah = 8 6 6 , 9 9 7 6 6 mm (Jarak titik berat untuk setengah luas total diukur dari tepi bawah)
20 m_atas = 90,7203371 mm (Jarak titik berat untuk setengah luas total diukur dari tepi atas)
do = 592,2820044 mm (Jarak antara dua titik berat masing-masing untuk setengah luas total)
280
Bentang (L,meter) = 26
jumlah girder = 5 (kelas B)
Jarak antar girder (b,meter) = 1,6
y0 = 136,86 mm Cek
Ix = 1,74E+10 mm4 4
Ix = 1,56E+11 mm (OK)
Zx_bawah = 1,49E+07 mm3
Zx_atas = 4,49E+07 mm3
Sx = 2,27E+07 mm3
e (flens bawah) = 11,82 ( BMS 1992 pasal 7.5.3) Flens Termasuk Profil Kompak
e (flens atas) = 11,82 Web Termasuk Profil Kompak
e (web) = 13,59 ( BMS 1992 pasal 7.5.3) Kapasitas Lentur Elastis Balok Adalah 2916,26 kN.m
Kapasitas Lentur Plastis Balok Adalah 6362,75 kN.m
p (flens) = 82 Kapasitas Aksial Balok Adalah 27179,39 kN
p (web) = 82
BMS 1992 Tabel 7.3
y (flens) = 115
y (web) = 115
PEMBEBANAN JEMBATAN
L/4
P a g e 14 |
HASIL ANALISA
ULS SLS
Momen Lendutan
Faktor Momen gaya
No Jenis Beban Besar Satuan No Jenis Beban Faktor Beban Besar Satuan gaya Maks
Beban (kNm)
(kNm) (mm)
1 Girder 1,1 2,4304228 kN/m 225,9078 1 Girder 1 2,4304228 kN/m 205,3707 -
2 Lantai Jembatan 1,2 9,996 kN/m 1013,5944 2 Lantai Jembatan 1 9,996 kN/m 844,662 -
3 Beban Lalin UDL 1,8 14,4 kN/m 2190,24 3 Beban Lalin UDL 1 14,4 kN/m 1216,8 23,485971
4 Beban Lalin KEL 1,8 63,7 kN 745,29 4 Beban Lalin KEL 1 63,7 kN 414,05 6,3934032
Jumlah 4175,032199 Jumlah 2680,883 29,879374
ULS SLS
Momen
Faktor Momen gaya
No Jenis Beban Besar Satuan No Jenis Beban Faktor Beban Besar Satuan gaya
Beban (kNm)
(kNm)
1 Girder 1,1 2,4304228 kN/m 225,9077993 1 Girder 1 2,4304228 kN/m 205,3707
2 Lantai Jembatan 1,2 6,2475 kN/m 1013,5944 2 Lantai Jembatan 1 6,2475 kN/m 844,662
3 Beban Truk 1,8 P1, P2, P3 kN 3129,75 3 Beban Truk 1 P1, P2, P3 kN 1738,75
Jumlah 4369,252199 Jumlah 2788,783
Kondisi Layan
maks Pi = P a2 Kondisi Tegangan Teganga beban
beban mati
b2/(3LEI) (MPa) n (MPa) hidup
(mm)
(mm)
maks P1 = 1,682817911 mm Teoritis 87,12 44,94 186,72 29,88
maks P2 = 10,43033037 mm Lendutan maksimum (mm) 29,87937 Izin 236,67 72,22 236,67 32,50
maks P3 = 8,548846459 mm Lendutan izin (mm) = 32,5 Status OK OK OK OK
aks total = 20,66199474 mm Kondisi Momen gaya (kNm)
Kondisi
Ultimate
Non Komposit Komposit
Beban Ultimate 859,40 4369,25
Kapasitas 3043 6362,75
Status OK OK
y0 = 359,29 mm
Ix = 1,29E+10 mm4 Cek
Zx_bawah = 1,37E+07 mm3 Ix =
4
1,29E+10 mm (OK)
3
Zx_atas = 2,12E+07 mm
Sx = 1,62E+07 mm3
e (flens bawah) = 7,98 ( BMS 1992 pasal 7.5.3) Flens Termasuk Profil Kompak
e (flens atas) = 11,82 Web Termasuk Profil Kompak
e (web) = 35,68 ( BMS 1992 pasal 7.5.3) Kapasitas Lentur Elastis Balok Adalah 2680,24 kN.m
Kapasitas Lentur Plastis Balok Adalah 5189,4 kN.m
p (flens) = 82 Kapasitas Aksial Balok Adalah 14696,25 kN
p (web) = 82
BMS 1992 Tabel 7.3
y (flens) = 115
y (web) = 115 Case # 1 Case # 2 Case # 3
Kompak Tidak Kompak Langsing
Ze (mm 3) M (kN.m) Zc (mm ) Ze (mm 3) M (kN.m)
3
Ze (mm 3) M (kN.m)
16242261,54 5189,4 - - - - -
BMS 92 Pasal 7.5.3.2 BMS 92 Pasal 7.5.3.3 BMS 92 Pasal 7.5.3.4
P a g e 15 |
4.2.1.4 Diagram Tegangan
INCREMENTAL STRESS DIAGRAM
b_efektif
tf_atas
N.A (n)
N.A (3n)
tw N.A (beam)
h
tf_bawah 1 2 3 4 5 6 7
137,6 56,55 61,53 116,4 11,9 327,5 -62,20
b_bawah
Immidiate LongTerm Allow able stress (MPa
Equivalent Steel Cross Section
Note : + tension (MPa)
- compression (MPa)
Steel I-Girder: 5.7
8,8
Abeam =
Ybeam = 717 mm
I beam = 5,471E+09 mm4
Composite Beam (n) :
Acomp(n) =
Ycomp(n) = 1163 mm
I comp(n) = 1,737E+10 mm4
Composite Beam (3n):
Acomp(3n) = Shrinkage stress 15,9
Ycomp(3n) = 941 mm
I comp(3n) =
Berdasarkan hasil analisa tersebut tegangan yang terjadi pasa saat penampang non komposit
adalah sebesar 102,1071 MPa, sedangkan pada saat penampang komposit tegangan yang terjadi
sebesar 292,530905 MPa. Tegangan yang terjadi tersebut masih kurang dari tegangan leleh plat yaitu
355 MPa, maka masih dalam batas aman. Lendutan yang terjadi sebesar 29,87937 mm < 32,5 mm
(L/800) (OK).
P a g e 16 |
GENERAL ARRANGEMENT
JEMBATAN GIRDER BAJA, BENTANG 26 M - KELAS B
GENERAL ARRANGEMENT
CATATAN UMUM
GENERAL ARRANGEMENT
PERSPEKTIF VIEW
GENERAL ARRANGEMENT
DENAH STRUKTUR JEMBATAN
GENERAL ARRANGEMENT
DENAH PERLETAKAN JEMBATAN
GENERAL ARRANGEMENT
DENAH BLOCK OUT ANGKUR