Disusun untuk memenuhi salah satu tugas laporan akhir Praktikum Perancangan
Struktur Baja
Disusun Oleh
Angga Utama
1803010059
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya yang dilimpahkan kepada kami, sehingga pada akhirnya Laporan
Praktikum Perancangan Struktur Baja, dengan materi pokok yaitu Perencanaan
Struktur Jembatan dapat terselesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam penyusunan
Tugas Akhir ini, penyusun banyak menerima bimbingan, bantuan dan dorongan
yang sangat berarti dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini
penyusun ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Bapak Mukti Agung Wibowo, S.T , M.T . selaku dosen pengampu Mata
Kuliah Praktikum Perancangan Struktur Baja yang telah memberika
nilmunya serta bimbingan dalam mata kuliah ini.
2. Bapak, Ibu dan Kakak yang telah memberikan dukungan dan dorongan
baik moril maupun materiil dan selalu mendoakan penyusun.
3. Rekan – rekan dari Teknik Sipil yang telah membantu terselesaikannya
laporan Tugas Akhir ini, dan semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya laporan Tugas Akhir ini.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Praktikum ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran maupun masukan
yang membawa ke arah perbaikan dan bersifat membangun sangat penyusun
harapkan. Semoga Laporan Praktikum ini dapat memberikan manfaat bagi
penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LatarBelakang...........................................................................................1
1.2. Tujuan........................................................................................................2
1.3. Manfaat......................................................................................................2
1.4. Batasan Masalah........................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Tinjauan Umum.........................................................................................3
2.2. Sambungan................................................................................................4
2.3. Penggunaan Batang Tarik.........................................................................5
BAB III PEMBAHASAN
3.1. Data Jembatan...........................................................................................6
3.2. Data Struktur.............................................................................................6
3.3. Data Beban................................................................................................6
3.4. Spesifikasi Umum.....................................................................................7
3.5. Spesifikasi Rangka Jembatan....................................................................7
3.6. Perhitungan Sambungan Baut.................................................................12
3.7. Pembebanan.............................................................................................35
3.8. Kombinasi Pembebanan..........................................................................36
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan..............................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................40
LAMPIRAN...........................................................................................................41
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
Tabel 3.1 Data Perhitungan Jumlah Sambungan pada Beban Aksial Y= 0...........13
Tabel 3.2 Data Perhitungan Jumlah Sambungan pada Beban Aksial Y=7............21
Tabel 3.3 Data Perhitungan Jumlah Sambungan pada Gelagar Melintang Bawah29
Tabel 3.4 Data Perhitungan Jumlah Sambungan pada Gelagar Melintang Atas...32
v
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM
PERANCANGAN STRUKTUR BAJA
Disusun Oleh:
Tanggal:…………………………………………
vi
BAB I PENDAHULUAN
1
1.2. Tujuan
1.3. Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan dari laporan ini salah satunya adalah dapat
menjadi refrensi untuk penelitian selanjutnya dan menambah pemahaman
dalam bidang teknik sipil, terutama dalam perencanaan jembatan rangka baja.
Untuk menghindari perluasan masalah yang tidak terkait dengan topik laporan
ini maka ditetapkan masalah yang menjadi topik utama yaitu:
a. Data jembatan sesuai dengan soal.
b. Data material sesuai dengan soal.
c. Data beban sesuai dengan soal.
2
BAB II LANDASAN TEORI
3
e. BebanAngin
Gaya angin nominal ultimit pada jembatan tergantung pada kecepatan
angin rencana.
2.2. Sambungan
4
5) Untuk membentuk batang tersusun.
Syarat-Syarat Sambungan yang Harus diperhatikan:
1) Harus kuat, aman tetapi cukuphemat.
2) Ditempat yang mudah terlihat, sambungan setidaknya dibuat seindah
mungkin.
3) Mudah dikerjakan, baik pada saat pabrikasi maupun saatpemasangan.
4) Karena kekakuan dari sambungan paku keeling, baut maupun
lasberbeda, maka pada satu titik sambungan sebaiknya dihindari
penggunaan alat penyambung yang berbeda-beda.
5
SOAL PRAKTIKUM PERENCANAAN STRUKTUR BAJA
Data Jembatan
Data Material
:HB300×300×15×15
: IWF600×300×14×23
: IWF300×150×5,5×8
:SA120×120×13
:SA65×65×7
: IWF250×175×7×11
Data Beban
DL PlatLantai : 720kg/m
DL Trotoar+Kerb : 450kg/m
DL Tambahan Perkerasan : 120kg/m
DL Utilitas Pipa Baja : 10kg/m
DL Railing : 20kg/m
DL Pelaksanaan Tetap : 150kg/m
Beban Lajur“ D” : 200kg/m
Beban Truk “T” : 2500 kg
Beban Akibat Pejalan Kaki : 75kg/m
: (+) 500 kg (-)250kg
6
BAB III PEMBAHASAN
PanjangTotalJembatan : 30 meter
LebarTotalJembatan : 7 meter
LebarTrotoar : 2 × 1 meter
TipeJembatan : Through Type
TinggiRangkaJembatan : 6 meter
Jarak AntarGelagarMemanjang : 1 meter
Jarak AntarGelagarMelintang : 5 meter
7
Beban Angin : (+) 500 kg
(-) 250kg
3.4. Spesifikasi Umum
3.1.1 HB 300×300×10×15 :
Jenis Profil yang digunakan : Profil HB
Ukuran :300×300×15×15
Spesifikasi Baja
7
Jenis Profil yang digunakan : Profil IWF
Ukuran : 600×300×14×24
Spesifikasi Baja
Weight : 151 kg/m
Depth of Section : 588 mm
Flange Width : 300 mm
Thickness : tw = 14mm
tf = 23mm
Corner Radius : 28 mm
Sectional Area (Ag) : 192,5 cm2
Moment of Inertia :Ix = 118,000cm4
Iy = 9,020cm4
Radius of Gyration :ix = 24,8cm
iy = 6,85cm
Modulus of Section : Sx = 4,020cm3
Sy = 601cm3
8
Spesifikasi Baja
Weight : 36,7 kg/m
Depth of Section : 300 mm
Flange Width : 150 mm
Thickness : tw = 5,5 mm
tf = 8mm
Corner Radius : 13 mm
Sectional Area (Ag) : 46,78 cm2
Momentof Inertia :Ix = 7,210cm4
Iy = 508cm4
Radius of Gyration :ix = 12,4cm
iy = 3,29cm
Modulus of Section :Sx = 481cm3
Sy = 67,7cm3
3.1.4 SA 120×120×13 :
9
Jari –jari Inertia : Ix = Iy = 3,08cm
Modulus Tampung : Zx = Zy = 17,7 cm
3.1.5 SA 65×65×7 :
10
3.1.6 IWF 250×175×7×11 :
tf= 11 mm
Corner Radius : 12 mm
Sectional Area(Ag) : 37,66 cm2
Moment of Inertia :Ix = 4,050 cm4
Iy = 294 cm4
Radius of Gyration :ix = 10,4 cm
iy = 2,79 cm
ModulusofSection :Sx = 324 cm3
Sy = 47,0 cm3
11
3.6. Perhitungan Sambungan Baut
12
3.1.7 Perhitungan Jumlah Sambungan Baut pada Beban Aksial (X-Z, Y =0)
13
No. Panjang Kuat Geser Kuat Tumpu Kebutuhan
Kuat 1 Kuat 2 Kuat 3 Kuat 4 Kuat 5 MAX Dibulatkan
Batang Batang (L) Baut (φRn) Pelat (φRn) Baut
(kN) (kN) (kN) (kN) (kN) (mm) (kN) (kN) (kN) (kN)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
17 -542,977 -495,032 -313,702 -327,226 -323,362 5000 -542.977 79.06 71.96 140.22 7.55 8
18 149,354 138,058 277,395 98,521 149,628 5000 277.395 79.06 71.96 140.22 3.86 4
19 440,721 405,768 378,342 283,433 310,550 5000 440.721 79.06 71.96 140.22 6.12 6
20 565,978 519,127 394,469 355,146 366,381 5000 565.978 79.06 71.96 140.22 7.87 8
21 580,632 530,523 392,987 355,141 365,954 5000 580.632 79.06 71.96 140.22 8.07 8
22 470,876 429,273 294,154 283,662 286,659 5000 470.876 79.06 71.96 140.22 6.54 7
23 156,372 150,648 99,185 99,113 99,134 5000 156.372 79.06 71.96 140.22 2.17 2
14
Spesifikasi Batang:
Profil Baja HB 300 × 300 × 15 ×15
tw 15
tf 15
Jenis Baja : BJ 41
Fu : 410 MPa
Ag : 11980mm2
𝐴𝑒 = 𝐴𝑔 − (∅𝑏𝑎𝑢𝑡 × 𝑡𝑓 × 2)
= 11980 − (19 × 15 ×2)
= 11410 𝑚𝑚2
Spesifkasi Baut:
Baut A325 (diasumsikan menggunakan ukuran tersebut)
Diameter : 19 mm
(untuk baut A325, d=12,7–25,4; diasumsikan menggunakan d = 19 mm)
Luas Baut(Ab) : 283,385
mm2Fnv : 372 MPa
Spesifikasi Pelat Buhul
BJ-41
Tebal Pelat(Tp) :10 mm
Fu : 410 MPa
3.1.7.1 Batang 1
Faktor kombinasi pembebanan
Kuat1 = - 673,522 kN
Kuat2 = - 620,341 kN
Kuat3 = - 400,056 kN
Kuat4 = - 434,209 kN
Kuat5 = - 424,451 kN
(besarnya Kuat 1 sampai dengan Kuat 5 diperoleh dari hasil
analisis beban aksial pada SAP2000)
15
Beban Maksimum
Dari hasil analisis pembebanan pada SAP2000 diperoleh
nilai beban aksial yang paling maksimum, yaitu sebesar: - -
673,522 kN (Batang Tekan)
PanjangBatang
𝑐2 = 𝑎2 + 𝑏2
𝑐2 = 60002 + 20002
𝑐 = √60002 + 20002
𝑐 = 6500
Kuat Geser Baut (𝜑. 𝑅𝑛)
0,75 × 𝐹𝑛𝑣 × 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐵𝑎𝑢𝑡
𝜑. 𝑅𝑛 =
1000
0,75 × 372 × 283,385
𝜑. 𝑅𝑛 =
1000
𝜑. 𝑅𝑛 = 79,06 𝑘𝑁
Kuat Tumpu Pelat (𝜑. 𝑅𝑛)
0,75 × 1,2 × 19,5 × 10 × 410
𝜑. 𝑅𝑛 = 1000
𝜑. 𝑅𝑛 = 71,96 𝑘𝑁
Kuat Tumpu Pelat (𝜑. 𝑅𝑛)
0,75 × 1,2 × 19,5 × 10 × 410
𝜑. 𝑅𝑛 =
1000
𝜑. 𝑅𝑛 = 140,22 𝑘𝑁
Kebutuhan Baut
Untuk mencari jumlah baut yang dipasang, dapat dihitung
dengan cara Beban Maksimum dibagi nilai minimum dari
Kuat Geser Baut dan Kuat Tumpu Pelat
673.52
𝑛 =
71,96
16
𝑛 = 9.36 ≈ 9 𝑏𝑢𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑢𝑡
Letak Pemasangan Sambungan Baut
𝑐2 = 𝑎2 + 𝑏2
𝑐2 = 60002 + 20002
𝑐 = √60002 + 20002
𝑐 = 6324,55532
17
Kuat Geser Baut (𝜑. 𝑅𝑛)
0,75 × 𝐹𝑛𝑣 × 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐵𝑎𝑢𝑡
𝜑. 𝑅𝑛 =
1000
0,75 × 372 × 283,385
𝜑. 𝑅𝑛 =
1000
𝜑. 𝑅𝑛 = 79,06 𝑘𝑁
Kuat Tumpu Pelat (𝜑. 𝑅𝑛)
0,75 × 1,2 × 19,5 × 10 × 410
𝜑. 𝑅𝑛 =
1000
𝜑. 𝑅𝑛 = 71,96 𝑘𝑁
Kuat Tumpu Pelat (𝜑. 𝑅𝑛)
0,75 × 1,2 × 19,5 × 10 × 410
𝜑. 𝑅𝑛 =
1000
𝜑. 𝑅𝑛 = 140,22 𝑘𝑁
Kebutuhan Baut
Untuk mencari jumlah baut yang dipasang, dapat dihitung
dengan cara Beban Maksimum dibagi nilai minimum dari
Kuat Geser Baut dan Kuat Tumpu Pelat
389,075
𝑛=
71,96
𝑛 = 5,41 ≈ 6 𝑏𝑢𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑢𝑡
Letak Pemasangan Sambungan Baut
18
Kuat 4 = - 95,611 kN
Kuat 5 = - 93,047 kN
(besarnya Kuat 1 sampai dengan Kuat 5 diperoleh dari hasil
analisis beban aksial pada SAP2000)
Beban Maksimum
Dari hasil analisis pembebanan pada SAP2000 diperoleh
nilai beban aksial yang paling maksimum, yaitu sebesar: -
171,199 kN (Batang Tekan)
Panjang Batang
𝑐2 = 𝑎2 + 𝑏2
𝑐2 = 60002 + 20002
𝑐 = √60002 + 20002
𝑐 = 6324,55532
Kuat Geser Baut (𝜑. 𝑅𝑛)
0,75 × 𝐹𝑛𝑣 × 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐵𝑎𝑢𝑡
𝜑. 𝑅𝑛 =
1000
0,75 × 372 × 283,385
𝜑. 𝑅𝑛 =
1000
𝜑. 𝑅𝑛 = 79,06 𝑘𝑁
Kuat Tumpu Pelat (𝜑. 𝑅𝑛)
0,75 × 1,2 × 19,5 × 10 × 410
𝜑. 𝑅𝑛 =
1000
𝜑. 𝑅𝑛 = 71,96 𝑘𝑁
Kuat Tumpu Pelat (𝜑. 𝑅𝑛)
0,75 × 1,2 × 19,5 × 10 × 410
𝜑. 𝑅𝑛 =
1000
𝜑. 𝑅𝑛 = 140,22 𝑘𝑁
Kebutuhan Baut
19
Untuk mencari jumlah baut yang dipasang, dapat dihitung
dengan cara Beban Maksimum dibagi nilai minimum dari
Kuat Geser Baut dan Kuat Tumpu Pelat
171,199
𝑛=
71,96
𝑛 = 2,38 ≈ 3 𝑏𝑢𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑢𝑡
Letak Pemasangan Sambungan Baut
20
3.1.8 Perhitungan Jumlah Sambungan Baut pada Beban Aksial (X-Z,Y=7000)
Tabel 3.2 Data Perhitungan Jumlah Sambungan pada Beban Aksial Y = 7000
No. Panjang Kuat Geser Kuat Tumpu Kebutuhan
Kuat 1 Kuat 2 Kuat 3 Kuat 4 Kuat 5 MAX Dibulatkan
Batang Batang (L) Baut (φRn) Pelat (φRn) Baut
(kN) (kN) (kN) (kN) (kN) (mm) (kN) (kN) (kN) (kN)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
24 -714,967 -652,576 -468,362 -434,209 -443,967 7810,249 -673.52 79.06 71.96 140.22 9.36 9
25 700,021 637,853 450,298 420,266 428,847 7810,249 658.659 79.06 71.96 140.22 9.15 9
26 -424,369 -389,111 -285,802 -265,707 -271,448 7810,249 -424.323 79.06 71.96 140.22 5.90 6
27 409,936 374,516 267,409 250,545 255,363 7810,249 409.485 79.06 71.96 140.22 5.69 6
28 -130,459 -122,715 -104,587 -95,611 -98,176 7810,249 -171.199 79.06 71.96 140.22 2.38 2
29 115,186 107,378 86,424 80,051 81,872 7810,249 155.745 79.06 71.96 140.22 2.16 2
30 149,831 133,010 73,034 74,138 74,108 7810,249 109.272 79.06 71.96 140.22 1.52 2
31 -165,286 -148,488 -91,712 -89,698 -90,274 7810,249 -124.546 79.06 71.96 140.22 1.73 2
32 403,527 368,207 251,588 244,589 246,589 7810,249 403.978 79.06 71.96 140.22 5.61 6
33 -418,366 -383,119 -268,404 -259,753 -262,224 7810,249 -418.412 79.06 71.96 140.22 5.81 6
34 652,457 599,480 427,013 414,059 417,760 7810,249 693.82 79.06 71.96 140.22 9.64 10
35 -667,316 -614,135 -442,535 -427,999 -432,152 7810,249 -708.762 79.06 71.96 140.22 9.85 10
36 -543,118 -495,174 -346,863 -327,370 -332,939 5000 -511.457 79.06 71.96 140.22 7.11 7
37 -863,284 -788,049 -551,654 -524,727 -532,421 5000 -831.786 79.06 71.96 140.22 11.56 12
38 -922,723 -844,348 -599,051 -570,035 -578,326 5000 -922.723 79.06 71.96 140.22 12.82 13
39 -831,698 -763,463 -549,565 -524,639 -531,761 5000 -863.196 79.06 71.96 140.22 12.00 12
21
No. Panjang Kuat Geser Kuat Tumpu Kebutuhan
Kuat 1 Kuat 2 Kuat 3 Kuat 4 Kuat 5 MAX Dibulatkan
Batang Batang (L) Baut (φRn) Pelat (φRn) Baut
(kN) (kN) (kN) (kN) (kN) (mm) (kN) (kN) (kN) (kN)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
40 -511,316 -470,407 -340,742 -327,226 -331,088 5000 -542.977 79.06 71.96 140.22 7.55 8
41 164,363 149,731 -80,387 98,521 47,404 5000 149.354 79.06 71.96 140.22 2.08 2
42 470,435 428,879 188,562 283,433 256,327 5000 440.721 79.06 71.96 140.22 6.12 6
43 580,613 530,509 315,975 355,146 343,954 5000 565.978 79.06 71.96 140.22 7.87 8
44 565,991 519,135 317,449 355,141 344,371 5000 580.632 79.06 71.96 140.22 8.07 8
45 441,153 406,155 273,238 283,662 280,684 5000 470.876 79.06 71.96 140.22 6.54 7
46 150,353 138,967 99,069 99,113 99,101 5000 156.372 79.06 71.96 140.22 2.17 2
22
Spesifikasi Batang:
Profil Baja HB 300 × 300 × 15 ×15
tw 15
tf 15
Jenis Baja : BJ 41
Fu : 410 MPa
Ag : 11980mm2
𝐴𝑒=𝐴𝑔−(∅𝑏𝑎𝑢𝑡×𝑡𝑓×2)
= 11980 − (19 × 15 ×2)
= 11410 𝑚𝑚2
Spesifkasi Baut:
Baut A325 (diasumsikan menggunakan ukuran tersebut)
Diameter : 19 mm
(untuk baut A325, d=12,7–25,4; diasumsikan menggunakan d = 19 mm)
LuasBaut(Ab) : 283,385
mm2Fnv : 372 MPa
Spesifikasi Pelat Buhul
BJ-41
Tebal Pelat(Tp) :10 mm
Fu : 410 MPa
3.1.8.1 Batang 24
Faktor kombinasi pembebanan
Kuat1 = - 714,967 kN
Kuat2 = - 652,576 kN
Kuat3 = - 468,362 kN
Kuat4 = - 434,209 kN
Kuat5 = - 443,967 kN
(besarnya Kuat 1 sampai dengan Kuat 5 diperoleh dari hasil
analisis beban aksial pada SAP2000)
Beban Maksimum
23
Dari hasil analisis pembebanan pada SAP2000 diperoleh
nilai beban aksial yang paling maksimum, yaitu sebesar: -
664,53 kN (Batang Tekan)
PanjangBatang
𝑐2 = 𝑎2 + 𝑏2
𝑐2 = 60002 + 20002
𝑐 = √60002 + 20002
𝑐 = 6324,55532
Kuat Geser Baut (𝜑. 𝑅𝑛)
0,75 × × 𝐹𝑛𝑣 × 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐵𝑎𝑢𝑡
𝜑. 𝑅𝑛 =
1000
0,75 × 372 × 283,385
𝜑. 𝑅𝑛 =
1000
𝜑. 𝑅𝑛 = 79,06 𝑘𝑁
Kuat Tumpu Pelat (𝜑. 𝑅𝑛)
0,75 × 1,2 × 19,5 × 10 × 410
𝜑. 𝑅𝑛 =
1000
𝜑. 𝑅𝑛 = 71,96 𝑘𝑁
Kuat Tumpu Pelat 𝜑. 𝑅𝑛)
0,75 × 1,2 × 19,5 × 10 × 410
𝜑. 𝑅𝑛 =
1000
𝜑. 𝑅𝑛 = 140,22 𝑘𝑁
Kebutuhan Baut
Untuk mencari jumlah baut yang dipasang, dapat dihitung
dengan cara Beban Maksimum dibagi nilai minimum dari
Kuat Geser Baut dan Kuat Tumpu Pelat
673,52
𝑛=
71,96
𝑛 = 9,36 ≈ 10 𝑏𝑢𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑢𝑡
24
Letak Pemasangan Sambungan Baut
𝑐2 = 𝑎2 + 𝑏2
𝑐2 = 60002 + 20002
𝑐 = √60002 + 20002
𝑐 = 6324,55532
25
Kuat Geser Baut (𝜑. 𝑅𝑛)
0,75 × 𝐹𝑛𝑣 × 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐵𝑎𝑢𝑡
𝜑. 𝑅𝑛 =
1000
0,75 × 372 × 283,385
𝜑. 𝑅𝑛 =
1000
𝜑. 𝑅𝑛 = 79,06 𝑘𝑁
Kuat Tumpu Pelat (𝜑. 𝑅𝑛)
0,75 × 1,2 × 19,5 × 10 × 410
𝜑. 𝑅𝑛 =
1000
𝜑. 𝑅𝑛 = 71,96 𝑘𝑁
Kuat Tumpu Pelat (𝜑. 𝑅𝑛)
0,75 × 1,2 × 19,5 × 10 × 410
𝜑. 𝑅𝑛 =
1000
𝜑. 𝑅𝑛 = 140,22 𝑘𝑁
KebutuhanBaut
Untuk mencari jumlah baut yang dipasang, dapat dihitung
dengan cara Beban Maksimum dibagi nilai minimum dari
Kuat Geser Baut dan Kuat Tumpu Pelat
424,323
𝑛=
71,96
𝑛 = 5,89 ≈ 6 𝑏𝑢𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑢𝑡
Letak Pemasangan Sambungan Baut
26
Kuat4 = - 95,611 kN
Kuat5 = - 98,176 kN
(besarnya Kuat 1 sampai dengan Kuat 5 diperoleh dari hasil
analisis beban aksial pada SAP2000)
Beban Maksimum
Dari hasil analisis pembebanan pada SAP2000 diperoleh
nilai beban aksial yang paling maksimum, yaitu sebesar: -
122,72 kN (Batang Tekan)
Panjang Batang
𝑐2 = 𝑎2 + 𝑏2
𝑐2 = 60002 + 20002
𝑐 = √60002 + 20002
𝑐 = 6324,55532
Kuat Geser Baut (𝜑. 𝑅𝑛)
0,75 × 𝐹𝑛𝑣 × 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐵𝑎𝑢𝑡
𝜑. 𝑅𝑛 =
1000
0,75 × 372 × 283,385
𝜑. 𝑅𝑛 =
1000
𝜑. 𝑅𝑛 = 79,06 𝑘𝑁
Kuat Tumpu Pelat (𝜑. 𝑅𝑛)
0,75 × 1,2 × 19,5 × 10 × 410
𝜑. 𝑅𝑛 =
1000
𝜑. 𝑅𝑛 = 71,96 𝑘𝑁
Kuat Tumpu Pelat (v)
0,75 × 1,2 × 19,5 × 10 × 410
𝜑. 𝑅𝑛 =
1000
v = 140,22 𝑘𝑁
Kebutuhan Baut
27
Untuk mencari jumlah baut yang dipasang, dapat dihitung
dengan cara Beban Maksimum dibagi nilai minimum dari
Kuat Geser Baut dan Kuat Tumpu Pelat
171,199
𝑛=
71,96
𝑛 = 2,38 ≈ 3 𝑏𝑢𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑢𝑡
Letak Pemasangan Sambungan Baut
28
3.1.9 Perhitungan Jumlah Sambungan Baut pada Beban Aksial (Gelagar Melintang Bawah) Tabel
29
Spesifikasi Batang:
Profil Baja IWF 600 × 300 × 14 ×23
tw 14
tf 23
Jenis Baja : BJ 41
Fy : 250MPa
Fu : 410MPa
Ag : 19250mm2
𝐴𝑒 = 𝐴𝑔 − (∅𝑏𝑎𝑢𝑡 × 𝑡𝑓 × 2)
= 19250 − (19 × 23 ×2)
= 18376 𝑚𝑚 2
Spesifkasi Baut:
Baut A325 (diasumsikan menggunakan ukuran tersebut)
Diameter : 19 mm
(untuk baut A325, d=12,7–25,4; diasumsikan menggunakan d = 19 mm)
LuasBaut(Ab) : 283,385
mm2Fu : 825MPa
3.1.9.1 Batang 2
Faktor kombinasi pembebanan
Kuat1 = -31,834 kN
Kuat2 = - 29,365kN
Kuat3 = - 76,851kN
Kuat4 = - 20,245kN
Kuat5 = - 36,761kN
(besarnya Kuat 1 sampai dengan Kuat 5 diperoleh dari
hasil analisis beban aksial pada SAP2000)
Beban Maksimum
Dari hasil analisis pembebanan pada SAP2000 diperoleh
nilai beban aksial yang paling maksimum, yaitu sebesar: -
126,855 kN (Batang Tekan)
Panjang Batang
30
Panjang Batang =7000
3.1.9.2 Batang 1 – 7
Langkah perhitungan untuk batang 1 – 7 sama seperti
perhitungan pada batang 1.
31
3.1.10 Perhitungan Jumlah Sambungan Baut pada Beban Aksial (Gelagar MelintangAtas)
Tabel 3.4 Data Perhitungan Jumlah Sambungan pada Gelagar Melintang Atas
No. Panjang Kuat Tarik Kebutuhan
Kuat 1 Kuat 2 Kuat 3 Kuat 4 Kuat 5 MAX Dibulatkan
Batang Batang (L) Baut (φRn) Baut
(kN) (kN) (kN) (kN) (kN) (mm) (kN) (kN)
1 2 3 4 5 6 7 8 11 12
1 -8,402 -7,693 -6,890 -5,213 -5,692 7000 -8.402 285.64 0.03 3
2 -14,981 -13,442 -13,431 -8,054 -9,590 7000 -14.981 285.64 0.05 3
3 33,093 30,490 15,250 21,379 19,628 7000 33.093 285.64 0.12 3
4 33,344 30,684 23,769 21,375 22,059 7000 33.344 285.64 0.12 3
5 -14,757 -13,262 -7,732 -8,027 -7,943 7000 -14.757 285.64 0.05 3
6 -8,416 -7,705 -6,943 -5,218 -5,711 7000 -8.416 285.64 0.03 3
32
Spesifikasi Batang:
Profil Baja IWF 250 × 125 × 7 × 11
tw 7
tf 11
Jenis Baja : BJ 41
Fy : 250MPa
Fu : 410MPa
Ag : 19250mm2
𝐴𝑒 = 𝐴𝑔 − (∅𝑏𝑎𝑢𝑡 × 𝑡𝑓 × 2)
= 19250 − (25 × 11 × 2)
= 18700 𝑚𝑚2
Spesifkasi Baut:
Baut A490 (diasumsikan menggunakan ukuran tersebut)
Diameter : 25 mm
(untuk baut A490, d=12,7–38,1; diasumsikan menggunakan d = 25 mm)
LuasBaut(Ab) : 490,625
mm2Fu : 1035MPa
3.1.10.1 Batang 2
Faktor kombinasi pembebanan
Kuat1 = - 14,981kN
Kuat2 = - 13,442kN
Kuat3 = - 13,431kN
Kuat4 = - 8,054kN
Kuat5 = - 9,590kN
(besarnya Kuat1 sampai dengan Kuat5 diperoleh dari hasil
analisis beban aksial pada SAP2000)
Beban Maksimum
Dari hasil analisis pembebanan pada SAP2000 diperoleh
nilai beban aksial yang paling maksimum, yaitu sebesar: -
3,814 kN (Batang Tekan)
Panjang Batang
33
PanjangBatang =7000
34
3.7. Pembebanan
35
3.1.13 Beban angin
Beban angin pada komponen rangka dan kolom jembatan:
Angin tekan = (+) 500kg
Angin hisap = ( - ) 250kg
a. U = 1,4D
= 1,4 × 1470
= 2058 kg/m2
b.U = 1,2D + 1,6 L + 0,5(La atau H)
= (1,2 × 1470) + (1,6 × 2775) + (0,5 × 0)
= 6204 kg/m2
c. U = 1,2D + 1,6(Ln atau H) + (ɣL × L atau 0,8W)
= (1,2 × 1470) + (1,6 × 0) + (0,8 × 250)
= 1964 kg/m2
d.U = 1,2D + 1,3 W + ɣL × L + 0,5 (La atau H)
= (1,2 × 1470) + (1,3 × 250) + (0,5 × 0)
= 2089 kg/m2
e. U = 1,2D ± 1,0E + ɣL × L
(+) U = 1,2D + 1,0E + ɣL×L
= (1,2 × 1470) + (1 × 0)
= 1764 kg/m2
(-) U = 1,2D - 1,0E + ɣL × L
= (1,2 × 1470) - (1 × 0)
= 1764 kg/m2
f. U = 0,9D ± (1,3W atau 1,0E)
(+) U = 0,9D + (1,3W atau 1,0E)
= (0,9 × 1470) + (1,3 × 250)
= 1648 kg/m2
(-) U = 0,9D - (1,3W atau 1,0E)
36
= (0,9 × 1470) + (1,3 × 250)
= 998 kg/m2
37
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.1.1 Jumlah sambungan baut pada rangka jembatan Y = 0
Batang dengan nomor 9,11,13,15, dan 22 direncanakan
menggunakan sambungan baut sejumlah 3 buah.
Batang dengan nomor 5, 6, 7, 17, 18, dan 22 direncanakan
menggunakan sambungan baut sejumlah 6 buah.
Batang dengan nomor 1, dan 3 direncanakan menggunakan
sambungan baut sejumlah 9 buah.
Batang dengan nomor 21 dan 23 direncanakan menggunakan
sambungan baut sejumlah 10 buah.
Batang dengan nomor 8 dan 16 direncanakan menggunakan
sambungan baut sejumlah 12 buah.
Batang dengan nomor 10 dan 14 direncanakan menggunakan
sambungan baut berjumlah 8 buah
Batang dengan nomor 4 dan 20 direncanakan menggunakan
sambungan baut berjumlah 7 buah
Batang dengan nomor 2 direncanakan menggunakan sambungan
baut berjumlah 4 buah
Batang dengan nomor 12 direncanakan menggunakan sambungan
berjumlah 13 buah
4.1.2 Jumlah sambungan baut pada rangka jembatan Y =7000
Batang dengan nomor 25, 32 dan 34 direncanakan menggunakan
sambungan baut sejumlah 2buah.
Batang dengan nomor 36, 38 dan 42 direncanakan menggunakan
sambungan baut sejumlah 3buah.
Batang dengan nomor 28, 30,40, dan 42 direncanakan
menggunakan sambungan baut sejumlah 6buah.
Batang dengan nomor 29, dan 41 direncanakan menggunakan
sambungan baut sejumlah 7buah.
Batang 35 direncanakan menggunakan sambungan baut sejumlah
39
12 buah.
4.1.3 Jumlah sambungan baut pada kerangka jembatan bagian melintang
bawah
Batang dengan nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 direncanakan
menggunakan sambungan baut sejumlah 6buah.
4.1.4 Jumlah sambungan baut pada kerangka jembatan bagian melintang atas
Batang dengan nomor1,2,3,4,5,dan 6 direncanakan menggunakan
sambungan baut sejumlah 3 buah.
40
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/NitaMewaKameliaSiman/pembebanan-jembatan-
rangka-revisi-profil-baja
https://www.researchgate.net/publication/
311378174_Studi_Karakteristik_Baut_Mutu_Tinggi_A325_dan_Grade_88_T
erhadap_Tarik_dan_Pengaruhnya_p ada_Perencanaan_Sambungan
Tabel Profil Konstruksi Baja
40
LAMPIRAN
41