Diajukan untuk memenuhi Tugas Besar mata kuliah Struktur Beton dengan dosen pengampu Dr. Euis
Kania K, M.T.
Oleh :
Ruli Nere Ramdani 2030121001
M Daffa Akhdan 2030111010
Dadan Ruhimat 2030111035
Vanita Selviany 2030111044
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat,
taufik serta hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Tugas Besar ini dengan judul
“Perencanaan Rumah Tinggal” dengan baik. Dalam penyusunan Tugas Besar pada mata kuliah
Struktur Beton ini, penyusun banyak menerima bimbingan, bantuan dan dorongan yang sangat
berarti dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penyusun ingin menyampaikan
rasa terima kasih kepada Ibu Euis Kania M.T selaku dosen pembimbing mata kuliah Struktur Beton
yang telah memberi bimbingan dan materi selama penyusunan tugas besar ini. Seluruh Asisten
dosen Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah, yang telah memberikan ilmunya. Serta rekan – rekan
dari Teknik sipil yang telah mememberi dukungan dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini, dan
semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan Tugas Akhir ini.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Besar ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kritik dan saran maupun masukan yang membawa ke arah perbaikan dan bersifat
membangun sangat penyusun harapkan. Semoga Tugas Besar ini dapat memberikan manfaat bagi
penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya.
Sukabumi, Januari 2022 Penyusun
Kelompok 3
2
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI FAKULTAS SAINS DAN
TEKNOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Jln.R. Syamsudin, SH No. 50 Sukabumi. Telp: 0266-218345, Fax/telp: 0266-218342
Lembar Asistensi
Kelompok : 3 Mata Kuliah : Struktur Beton
Dosen Pengampu : Dr. Euis Kania K, M.T.
BAB 1 PENDAHULUAN
3
pesat. Tingginya pertumbuhan penduduk berdampak pada tempat tinggal atau
pemukiman, sehingga lahan pertanian diubah menjadi pemukiman atau perumahan.
Pembangunan rumah yang pesat dengan jumlah penduduk yang sangat padat
ditambah tidak diperhatikan nya kekuatan stuktur sehingga rumah yang di bangun tidak
sesuai dengan kriteria rumah aman. Banyak rumah yang di bangun hanya alakadarnya
tanpa memperhatikan aspek aspek keselamatan.
Oleh Sebab itu harus ada pemerhatian khusus untuk memantau suatu
permukiman sesuai dengan permukiman yang aman. Rumah yang di bangun tidak boleh
asal asalan namun perlu perencanaan detail dan memperhatikan aspek keslamatan,
kenyamanan, kebersihan, dan kesehatan.
1.2 Maksud dan Tujuan
Dalam menghadapi lonjakan penduduk yang mempengaruhi pembanguan
pemukiman maka sangat diperlukan seorang teknisi yang berkualitas. Dalam hal ini
khususnya teknik sipil sangat diperlukan teknisi-teknisi yang menguasai ilmu dan
keterampilan dalam bidangnya.
Universitas Muhammadiyah Sukabumi Prodi Teknik Sipil memberikan Tugas
Akhir dengan maksud dan tujuan:
1. Mahasiswa dapat merencanakan suatu konstruksi bangunan yang sederhana
sampai bangunan bertingkat.
2. Mahasiswa diharapkan dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam
merencanakan struktur gedung dan rumah tinggal.
3. Mahasiswa diharapkan dapat memecahkan suatu masalah yang dihadapi dalam
perencanaan suatu struktur gedung dan rumah tinggal.
BAB 2
DASAR TEORI
6
Tekan tiup harus diambil minimum 25 kg/m2, kecuali untuk daerah di laut dan di
tepi laut sampai sejauh 5 km dari tepi pantai.
Pada daerah tersebut tekanan hisap diambil minimum 40 kg/m2.
1. Dinding Vertikal
a. Di pihak angin . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . + 0,9
b. Di belakang angin . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . - 0,4
2. Atap segitiga dengan sudut kemiringan α
a. Di pihak angin :
α < 65˚ ……………………………………………..0,02 α - 0,4
7
c. Beban air
2. Asumsi Perletakan
a. Tumpuan sebelah kiri adalah Sendi.
b. Tumpuan sebelah kanan adalah Rol.
3. Analisa struktur pada perencanaan ini menggunakan program SAP 2000. Analisa
tampang menggunakan peraturan SNI 03-1727-2013
4. Perhitungan profil kuda-kuda
a. Batang Tarik
𝜌𝑚𝑎𝑘𝑠
𝐹𝑛 =
𝜎𝑖𝑧𝑖𝑛
2
𝜌𝑚𝑎𝑘𝑠
𝜎𝑡𝑒𝑟𝑗𝑎𝑑𝑖 =
0,85 𝐹𝑝𝑟𝑜𝑓𝑖𝑙
b. Batang Tekan
1𝑘
𝜆=
𝑖𝑥
𝐸
𝜆𝑔 = 𝜋√
0,7 . 𝜎𝑙𝑒𝑙𝑒 ℎ
𝜆
𝜆𝑠 =
𝜆𝑔
8
2.3 Perencanaan Beton Bertulang
1. Pembebanan
a. Beban mati
b. Beban hidup
- Tangga = 200 kg/m2
- Plat Lantai = 250 kg/m2
- Balok anak = 250 kg/m2
- Portal = 200 kg/m2
2. Asumsi Perletakan
a. Plat lantai : jepit penuh
b. Balok anak : jepit jepit
c. Portal
- Jepit pada kaki portal.
- Bebas pada titik yang lain
3. Analisa struktur menggunakan tabel SNI 03-1727-2013 dan program SAP 2000.
4. Analisa tampang menggunakan peraturan SNI 03-1727-2013. Pemasangan
tulangan lentur disyaratkan sebagai berikut :
a. Jarak minimum tulangan sengkang 25 mm
b. Jarak maksimum tulangan sengkang 240 atau 2h.
9
BAB 3 PERENCANAAN ATAP
3.1 Perencanaan Atap
Keterangan :
KU = Kuda-kuda utama
G = Gording
N = Nok
Tipe kuda-kuda = Pelana
Penutup atap = Genting
Luas bangunan = 57,23 m2
3.2 Dasar Perencanaan
Dasar perencanaan yang dimaksud di sini adalah data dari perencanaan atap itu
sendiri, seperti perencanaan kuda-kuda dan gording, yaitu :
a. Bentuk rangka kuda-kuda : seperti tergambar.
b. Jarak antar kuda-kuda : 2,95 meter.
c. Kemiringan atap : 30º
d. Bahan gording : baja profil light lip channels.
e. Bahan rangka kuda-kuda : baja profil double siku sama kaki.
f. Bahan penutup atap : genteng
g. Alat sambung : baut-mur.
h. Jarak antar gording : 1,12 meter.
i. Bentuk atap : pelana.
Py = P × cos α
= 100 kg × cos 30º
= 86,60 kg
Mx2 = 1/4 × Py × L
= 1/4 × 86,60 kg × 2,95 m
= 63,867 kgm
My2 = 1/4 × Px × L
= 1/4 × 50 × 2,84 m
= 36,875 kgm
c. Beban angin (WL)
13
= 1/8 × (-11,2 kg) × (2,95 m)2
= -12,183 kgm
d. Beban hujan (RL)
Koefisien berat air hujan = 20 kg/m
= 12,183 kgm
My = 1/8 × Rx × L2
= 21,101 kgm
Berdasarkan beban-beban yang ada di atas maka struktur baja harus mampu memikul
semua kombinasi pembebanan. Adapun kombinasi pembebanan yang digunakan SNI 03-
1727-2020 yaitu sebagai berikut:
Beban Kombinasi Mx My
1 1,4 D 110,034 63,529
2 1,2 D + 1,6 L + 0,5 (Ls atau S atau R) 197,002 124,101
3 1,2 D + 1,6 (Ls atau R) + (l atau 0,5 W) 177,675 125,090
4 1,2 D + 1 W+ L + 0,5 (Lr atau S atau R) 170,364 -
152,090 -
5 1,2 D + 1 E + L + 0,25 L - -
14
6 0,9 D + 1 W 76,827 -
58,553 -
7 0,9 D + 1 E - -
Tabel 3.1 Perhitungan Beban Kombinasi pada Gording
Momen Beban Mati Beban Hidup Beban Angin Beban Hujan Kombinasi
Tekan Hisap Min Max
X 78,596 63,867 6,091 -12,183 12,183 58,553 197,002
Y 45,378 36,875 21,101 64,529 125,090
15
3.3.4 Kontrol Terhadap Lendutan
Dicoba menggunakan profil tipe lip channels 100 × 50 × 20 × 4,5 dengan data sebagai
berikut:
a. E = 2,1 × 106 kg/𝑐𝑚2
b. Ix = 139 𝑐𝑚4
c. Iy = 30,9 𝑐𝑚4
d. Zx = 27,7 𝑐𝑚3
e. Zy = 9,82 𝑐𝑚3
f. qx = 41,715 kg/m = 0,41715 kg/cm
g. qy = 72,252 kg/m = 0,72 kg/cm
h. Px = 50 kg = 0,5 kg/cm
i. Py = 86,6 kg = 0,866 kg/cm
Zijin = 1/180 × L
= 1/180 × 295 cm
= 1,65 cm
Zx = 5 ×𝑞𝑥 × 𝐿4 + 𝑃𝑥 ×𝐿3
384 ×𝐸𝐼 × 𝐼𝑦 48 ×𝐸𝐼 × 𝑙𝑦
+
= 384 5 × ×02,41715,1 × 10 ×6 295× 304,9 48 ×20,,15
3
×× 295106 ×30,9
= 0,638 cm
Zy = 5 ×𝑞𝑥 × 𝐿4 + 𝑃𝑥 ×𝐿3
384 ×𝐸𝐼 × 𝐼𝑦 48 ×𝐸𝐼 × 𝑙𝑦
+
= 384 4
5 × ×02,417,1 ×15 10 ×6 295× 30 ,9 48 ×20,,15
3
×× 295106 ×30,9
= 0,638 cm
Z =
16
3.4 Perencanaan Kuda-kuda
3.4.1 Perhitungan Panjang Kuda-kuda Utama
16
15
17
14
28
30
18
13
26
32
9
12
24
22 1
34
29
27
31
25
33
23
35
36
20
21
37
11
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
17
Beban gording = Berat profil gording × Panjang Gording
= 7,43 x 2,95
= 21,918 kg
Beban atap = Luasan × Berat atap
= 3,304 × 50
= 165,2 kg
Beban plafon = Luasan × berat plafon
= 3,304 × 18
= 59,472 kg
Beban kuda-kuda = ½ × Btg (1 + 11) × berat profil kuda kuda
= 7,064
2) Beban P2 = P10
• Beban gording = Berat profil gording × Panjang Gording
= 7,43 × 2,95
= 21,918 kg
= 165,2 kg
= 14,466 kg
Beban plat sambung = 30 % × beban kuda-kuda
18
= 30 % × 14,466
= 4,339 kg
Beban bracing = 10 % × beban kuda-kuda
= 10 % × 60,6
= 1,446 kg
3) Beban P3 = P9
= 7,43 x 2,95
= 21,918 kg
Beban atap = Luasan × Berat atap
= 3,304 × 50
= 165,2 kg
Beban kuda-kuda = ½ × Btg (12+23+24+13) × berat profil kuda kuda
= ½ × (1,12+1,12+1,94+1,12) × 6,76
= 17,914 kg
Beban plat sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 17,914
= 5,374 kg
Beban bracing = 10 % × beban kuda-kuda
= 10 % × 17,914
= 1,791 kg
4) Beban P4 = P8
Beban gording = Berat profil gording × Panjang Gording
= 7,43 x 2,95
= 21,918 kg
= 3,304 × 50
= 165,2 kg
Beban kuda-kuda = ½ × Btg (13+25+26+14) × berat profil kuda kuda
19
= ½ × (1,12+1,68+2,50+1,12) × 6,76
=21,699 kg
Beban plat sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 21,699
= 6,509 kg
Beban bracing = 10 % × beban kuda-kuda
= 10 % × 21,699
= 2,169 kg
5) Beban P5 = P7
Beban gording = Berat profil gording × Panjang Gording
= 7,43 x 2,95
= 21,918 kg
Beban atap = Luasan × Berat atap
= 3,304 × 50
= 165,2 kg
= 25,147 kg
= 7,544 kg
= 2,514 kg
6) Beban P6
• Beban gording = Berat profil gording × Panjang Gording
= 7,43 x 2,95
= 21,918 kg
= 165,2 kg
= 17,035 kg
= 5,110 kg
= 1,703 kg
= 59,472 kg
= 8,45 kg
= 2,538 kg
= 0,845 kg
= 59,472 kg
21
= ½ × (0,97+1,48+1,12+0,97) × 6,76
= 15,345 kg
= 4,603 kg
= 1,534 kg
= 59,472 kg
= 18,792 kg
= 5,637 kg
Beban bracing = 10 % × beban kuda-kuda
= 10 % × 18,792
= 1,879 kg
= ½ × (0,97+2,24+2,24+0,97) × 6,76
= 21,699 kg
= 30 % × 21,699
22
= 6,509 kg
Beban bracing = 10 % × beban kuda-kuda
= 10 % × 21,699
= 2,169 kg
= (2 × 3,304) × 18
= 118,944 kg
Beban kuda-kuda =½ × Btg (5+28+29+30+6) × berat profil kuda-kuda
= ½ × (0,97+2,96+2,80+2,96+0,97) × 6,76
= 26,026 kg
= 7,807 kg
= 2,602 kg
23
Beban Beban Beban Beban Bracing Beban Plat Beban Plafon Beban Jumlah Beban
Beban
Atap (kg) Gording (kg) Kudakuda (kg) (kg) Sambung (kg) (kg) Reaksi (kg) (kg)
P1 = P11 165.2 21.9185 7.0642 0.70642 2.11926 59.472 - 256.48038
P2 = P10 165.2 21.9185 14.4664 1.44664 4.33992 - - 207.37146
P3 = P9 165.2 21.9185 17.914 1.7914 5.3742 - - 212.1981
P4 = P8 165.2 21.9185 21.6996 2.16996 6.50988 - - 217.49794
P5 = P7 165.2 21.9185 25.1472 2.51472 7.54416 - - 222.32458
P6 165.2 21.9185 17.0352 1.70352 5.11056 - - 210.96778
P12 = P20 - - 8.45 0.845 2.538 59.472 - 71.305
P13 = P19 - - 15.3452 1.53452 4.60356 59.472 - 80.95528
P14 = PP18 - - 18.7928 1.87928 5.63784 59.472 - 85.78192
P15 = P17 - - 21.6996 2.16996 6.50988 59.472 - 89.85144
P16 - - 26.026 2.6026 7.8078 118.944 - 155.3804
B. Beban Hidup
Beban hidup yang bekerja pada P1, P2, P3, P4, P6, P7, P8, P9, P10, P11 = 100 kg
C. Beban Mati
Perhitungan beban angin :
26
Tabel Gaya Batang
Perhitungan menggunakan titik buhul.
27
33 225,658 -
34 - -1128,796
35 - -3394,837
36 - -246,421
37 252,168 -
3.4.3 Perhitungan Dimensi Batang
a) Perhitungan Profil Batang Tarik
• P maks = 292,782
• ijin = 1600 Kg
• F netto = 𝑃 𝑀𝐴𝐾𝑆
= 292,782 = 0,183 cm2
ijin 1600
0,85.𝑓
=
=29,240 Kg/cm2
0,75 . ijin
• Ix = 1,51
• F = 2 . 4,10 = 8,2
•
• Λg = π√ 𝐸
………dimana, σ = 2400 kg/cm2
0,7.leleh
= 111,02cm
Λs =
Karena c < 1,2 maka :
28
= 1,43
1,6−0,67c
=
=1,455
= 136,684 Kg/cm2
ijin
= 4431,168 Kg
B. terhadap desak
F = ϕ· dl · σdesak
= 2880 Kg
P max = 574 Kg
29
Jumlah n baut = 574 / 2880 =0,12 =2 buah S1 =
3d
= 3 x 1,4
= 4,2 ~ 5
S = 7d
= 7 x 1,4
P max = 574 Kg
S1 = 3d
= 3 x 1,4
= 4,2 ~ 5 cm
S = 7d
= 7 x 1,4
= 9,8 ~ 10 cm
32
4.3 Peraturan Yang Digunakan
Perencanaan struktur ini tidak lepas dari penggunaan beberapa peraturan yang ditetapkan
oleh pemerintah, diantaranya adalah:
1. Pedoman Perencanaan untuk Struktur Beton Bertulang biasa dan Struktur Tembok
Bertulang untuk Gedung 1983.
2. Standar Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung SK SNI T15-
1991-03.
3. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983.
33
Jumlah beban mati = 2,88 + 0,18 + 0,63 + 0,48
= 4,17 kN
1 1 1 1 1
𝑅𝐴 = 𝑅 𝐵 = [( 𝑞 × 𝑙𝑥 × × ) + ( 𝑞 × 𝑙𝑥 × × )
2 2 2 2 2
…………= [(𝑞 × 𝑙𝑥 × ) + (𝑞 × 𝑙𝑥 × )
…………= × 𝑞 × 𝑙𝑥
𝑀𝑚𝑎𝑥 segitiga ditengah bentang :
1 1 1
1
𝑀𝑚𝑎𝑥 = 𝑅𝐴 × × 𝑙𝑥 − [(𝑞 × 𝑙𝑥 × × ) × (𝑙𝑥 × × )]
2 2 2 3
1 𝑞 × 𝑙𝑥2
𝑀𝑚𝑎𝑥 = 𝑅𝐴 × × 𝑙𝑥 − [( )
2 24
Jika 𝑅𝐴 = 18 × 𝑊𝑢 × 𝑙𝑥2
𝑞= × 𝑊𝑢 × 𝑙𝑥
Maka :
𝑙𝑥
2
2
𝑀𝑚𝑎𝑥 = ( × 𝑊𝑢 × 𝑙𝑥 ) × × 𝑙𝑥 − ( × 𝑊𝑢 × 𝑙𝑥 − 24 )
34
1
𝑀𝑚𝑎𝑥 = × 𝑊𝑢 × 𝑙𝑥3 − × 𝑊𝑢 × 𝑙𝑥3
16
𝑀𝑚𝑎𝑥 = 1 × 𝑊𝑢 × 𝑙𝑥3
24
Beban segitiga tersebut diequivalensikan menjadi beban persegi sehingga
2
𝑀𝑚𝑎𝑥 = 1
× 𝑞𝑒𝑞 × 𝑙𝑥
8
𝑀𝑚𝑎𝑥𝑆𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 = 𝑀𝑚𝑎𝑥𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖
3
= 1 × 𝑞𝑒𝑞 × 𝑙𝑥2
× 𝑊𝑢 ×
𝑙𝑥
8
1
𝑞𝑒𝑘𝑢𝑖𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛 = × 𝑊𝑢 × 𝑙𝑥
3
b) Pembebanan Trapesium
Dimana :
𝑅𝐴𝑉 = 𝑅𝐵𝑉
𝑅𝐴 = 𝑞 ×
𝑞= × 𝑊𝑢 × 𝑙𝑥
1 = 𝑙𝑦
35
𝑎= × 𝐿𝑥
Maka :
1 1
𝑅𝐴 = 𝑅𝐵 = 2 × 𝑊𝑢 × 𝑙𝑥 × (𝑙𝑦 − 𝑙𝑥) 22
= × 𝑊𝑢 × 𝑙𝑥 × (2𝑙𝑦 − 𝑙𝑥)
2
𝑀𝑚𝑎𝑥 = 𝑎 − 4𝑎2)
× 𝑊𝑢 × (3 × 𝑙𝑦
24
1
(3 × 𝑙𝑦2 − 4 × ×
𝑙𝑥2)
= × 𝑊𝑢 × 𝑙𝑥 ×
= × 𝑊𝑢 × 𝑙𝑥 × (3 × 𝑙𝑦2 − 𝑙𝑥2)
𝑀𝑚𝑎𝑥𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖 = 𝑀𝑚𝑎𝑥𝑇𝑟𝑎𝑝𝑒𝑠𝑖𝑢𝑚
1 𝑙𝑥 2
𝑞𝑒𝑘 = )
× 𝑊𝑢 × 𝑙𝑥 × (3
− ()
6 𝑙𝑦
36
Gambar 3.5 Gambar Portal As
37
Total beban merata = 1,68 kN/m
22
𝑞𝑒𝑘𝑢𝑖𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛 = (× 8,204 × 2 × (3 − ( ) )) + (× 8,204 × 2,5 3
2,5 2
× (3 − ( ) )
3
= 14,870 𝑘𝑁/𝑚
c. Beban dinding batu bata = 2,5 × 3,5 = 8,75 kN/m Total beban merata =
1,68 + 14,870 + 8,75 = 25,3 kN/m
1. Beban P1
𝑉 = 2 × (( )+( )+( ))
𝑉 = 12,6 𝑘𝑁
• Total Beban P1 = 16,47 + 12,6 = 29,07 kN
2. Beban P2
Beban yang bekerja pada P2
38
• Beban atap = 16,47 kN
• Berat sendiri balok = 0,20 × 0,35 × 2,4 = 1,68 kN/m
𝑞 × 𝑙𝑥 𝑞 × 𝑙𝑦 𝑞 × 𝑙𝑥 𝑞 × 𝑙𝑦
𝑉 = 2 × (( )+( )+( )+( ))
2 2 2 2
𝑉 = 2 × (( )+( )+( )
+( ))
𝑉 = 17,475 𝑘𝑁
• Total Beban P2 = 16,47 + 17,475 = 33,942 kN
3. Beban P3
Beban yang bekerja pada P3
𝑉 = 2 × (( )+( )+( ))
𝑉 = 12,432 𝑘𝑁
• Total Beban P3 = 16,47 + 12,432 = 28,902 kN
4. Beban P4
Beban yang bekerja pada P4
• Beban P1 = 29,07 kN
• Berat sendiri kolom = 0,4 × 0,4 × 3,5 × 2,4 = 13,44 kN/m Berat sendiri
balok = 0,20 × 0,35 × 2,4 = 1,68 kN/m
𝑞 × 𝑙𝑥 𝑞 × 𝑙𝑦 𝑞 × 𝑙𝑥
𝑉 = 2 × (( )+( )+( ))
2 2 2
𝑉 = 2 × (( )+( )+( ))
𝑉 = 12,432 𝑘𝑁
• Beban dinding batu bata = 2,5 × 3,5 = 8,75 kN
𝑞 × 𝑙𝑥 𝑞 × 𝑙𝑦 𝑞 × 𝑙𝑥
𝑉 = 2 × (( )+( )+( ))
39
2 2 2
𝑉 = 2 × (( )+( )+( ))
𝑉 = 65,625 𝑘𝑁
• Total beban P4 = 29,07+13,44+12,432+65,625 = 120,565 kN
5. Beban P5
Beban yang bekerja pada P5
• Beban P2 = 33,942 kN
• Berat sendiri kolom = 0,4 × 0,4 × 3,5 × 2,4 = 13,44 kN/m Berat sendiri
balok = 0,20 × 0,35 × 2,4 = 1,68 kN/m
𝑞 × 𝑙𝑥 𝑞 × 𝑙𝑦 𝑞 × 𝑙𝑥 𝑞 × 𝑙𝑦
𝑉 = 2 × (( )+( )+( )+( ))
2 2 2 2
𝑉 = 2 × (( )+( )+( )
+( ))
𝑉 = 17,472 𝑘𝑁
• Beban dinding batu bata = 2,5 × 3,5 = 8,75 kN
𝑞 × 𝑙𝑥 𝑞 × 𝑙𝑦 𝑞 × 𝑙𝑥 𝑞 × 𝑙𝑦
𝑉 = 2 × (( )+( )+( )+( ))
2 2 2 2
𝑉 = 2 × (( )+( )+( )
+( ))
𝑉 = 91 𝑘𝑁
• Total beban P5 = 33.942+13.44+17.472+91 = 155.854 kN
6. Beban P6
Beban yang bekerja pada P6
• Beban P3 = 28,902 kN
• Berat sendiri kolom = 0,4 × 0,4 × 3,5 × 2,4 = 13,44 kN/m Berat sendiri
balok = 0,20 × 0,35 × 2,4 = 1,68 kN/m
𝑞 × 𝑙𝑥 𝑞 × 𝑙𝑦 𝑞 × 𝑙𝑥
𝑉 = 2 × (( )+( )+( ))
2 2 2
40
𝑉 = 2 × (( )+( )+( ))
𝑉 = 12,432 𝑘𝑁
Beban dinding batu bata = 2,5 × 3,5 = 8,75 kN
𝑞 × 𝑙𝑥 𝑞 × 𝑙𝑦 𝑞 × 𝑙𝑥
𝑉 = 2 × (( )+( )+( ))
2 2 2
𝑉 = 2 × (( )+( )+( ))
𝑉 = 64,75 𝑘𝑁
Total beban P6 = 28,902+13,44+12,432+64,75 = 109,524 kN
7. Beban P7
Beban yang bekerja pada P7
• Beban P4 = 120,565 kN
• Berat sendiri kolom = 0,4 × 0,4 × 3,5 × 2,4 = 13,44 kN/m
• Berat sendiri balok = 0,20 × 0,35 × 2,4 = 1,68 kN/m
𝑞 × 𝑙𝑥 𝑞 × 𝑙𝑦 𝑞 × 𝑙𝑥
𝑉 = 2 × (( )+( )+( ))
2 2 2
𝑉 = 2 × (( )+( )+( ))
𝑉 = 12,432 𝑘𝑁
Beban dinding batu bata = 2,5 × 3,5 = 8,75 kN
𝑞 × 𝑙𝑥 𝑞 × 𝑙𝑦 𝑞 × 𝑙𝑥
𝑉 = 2 × (( )+( )+( ))
2 2 2
𝑉 = 2 × (( )+( )+( ))
𝑉 = 65,625 𝑘𝑁
Total beban P7 = 120,565+13,44+12,432+65,625 = 212,062 kN
8. Beban P8
Beban yang bekerja pada P8
• Beban P5 = 155,854 kN
• Berat sendiri kolom = 0,4 × 0,4 × 3,5 × 2,4 = 13,44 kN/m
41
• Berat sendiri balok = 0,20 × 0,35 × 2,4 = 1,68 kN/m
𝑞 × 𝑙𝑥 𝑞 × 𝑙𝑦 𝑞 × 𝑙𝑥 𝑞 × 𝑙𝑦
𝑉 = 2 × (( )+( )+( )+( ))
2 2 2 2
𝑉 = 2 × (( )+( )+( )
+( ))
𝑉 = 17,472 𝑘𝑁
• Beban dinding batu bata = 2,5 × 3,5 = 8,75 kN
𝑞 × 𝑙𝑥 𝑞 × 𝑙𝑦 𝑞 × 𝑙𝑥 𝑞 × 𝑙𝑦
𝑉 = 2 × (( )+( )+( )+( ))
2 2 2 2
𝑉 = 2 × (( )+( )+( )
+( ))
𝑉 = 91 𝑘𝑁
• Total beban P8 = 155,854+13.44+17.472+91 = 277,766 kN
9. Beban P9
Beban yang bekerja pada P9
Beban P6 = 109,524 kN
Berat sendiri kolom = 0,4 × 0,4 × 3,5 × 2,4 = 13,44 kN/m
𝑉 = 2 × (( )+( )+( ))
𝑉 = 12,432 𝑘𝑁
• Beban dinding batu bata = 2,5 × 3,5 = 8,75 kN
𝑞 × 𝑙𝑥 𝑞 × 𝑙𝑦 𝑞 × 𝑙𝑥
𝑉 = 2 × (( )+( )+( ))
2 2 2
𝑉 = 2 × (( )+( )+( ))
𝑉 = 64,75 𝑘𝑁
• Total beban P9 = 109,524+13,44+12,432+64,75 = 200,146 kN
42
10. Beban P10
Beban yang bekerja pada P10
Beban P7 = 212,062 kN
Berat sendiri kolom = 0,4 × 0,4 × 3,5 × 2,4 = 13,44 kN/m
𝑉 = 2 × (( )+( )+( ))
𝑉 = 12,432 𝑘𝑁
• Beban dinding batu bata = 2,5 × 3,5 = 8,75 kN
𝑞 × 𝑙𝑥 𝑞 × 𝑙𝑦 𝑞 × 𝑙𝑥
𝑉 = 2 × (( )+( )+( ))
2 2 2
𝑉 = 2 × (( )+( )+( ))
𝑉 = 65,625 𝑘𝑁
Total beban P10 = 212,062+13,44+12,432+65,625 = 303,559 kN
11. Beban P11
Beban yang bekerja pada P11
Beban P8 = 277,766 kN
Berat sendiri kolom = 0,4 × 0,4 × 3,5 × 2,4 = 13,44 kN/m
𝑉 = 2 × (( )+( )+( )
+( ))
𝑉 = 17,472 𝑘𝑁
• Beban dinding batu bata = 2,5 × 3,5 = 8,75 kN
𝑞 × 𝑙𝑥 𝑞 × 𝑙𝑦 𝑞 × 𝑙𝑥 𝑞 × 𝑙𝑦
𝑉 = 2 × (( )+( )+( )+( ))
2 2 2 2
𝑉 = 2 × (( )+( )+( )
43
+( ))
𝑉 = 91 𝑘𝑁
Total beban P11 = 277,766+13.44+17.472+91 = 399,678 kN
12. Beban P12
Beban yang bekerja pada P12
Beban P9 = 200,146 kN
Berat sendiri kolom = 0,4 × 0,4 × 3,5 × 2,4 = 13,44 kN/m
𝑉 = 2 × (( )+( )+( ))
𝑉 = 12,432 𝑘𝑁
Beban dinding batu bata = 2,5 × 3,5 = 8,75 kN
𝑞 × 𝑙𝑥 𝑞 × 𝑙𝑦 𝑞 × 𝑙𝑥
𝑉 = 2 × (( )+( )+( ))
2 2 2
𝑉 = 2 × (( )+( )+( ))
𝑉 = 64,75 𝑘𝑁
Total beban P12 = 200,146+13,44+12,432+64,75 = 290,768 kN
B. Perhitungan Cross Pada Portal
a. Momen Inersia
𝐼= × 𝑏 × ℎ3
𝐼= × 𝑏 × ℎ3
44
𝐼= × 𝑏 × ℎ3
𝐼= × 𝑏 × ℎ3
𝐸𝑐 = 4700√𝑓𝑐′
𝐸𝑐
𝐸𝑐 = 24870 𝑀𝑃𝑎 = 2,487 × 105 𝑘𝑔/𝑐𝑚2
45
𝐸𝐼
𝐿
𝐷𝐹 (𝑀𝑁) = (𝑀𝑁)
𝐸𝐼 𝐸𝐼
𝐿 (𝑀𝑁) + 𝐿 (𝑀𝐽)
𝐷𝐹 (𝑀𝑁) = = 0,085
𝐸𝐼
𝐿
𝐷𝐹 (𝑀𝐽) = (𝑀𝐽)
𝐸𝐼 𝐸𝐼
𝐿 (𝑀𝑁) + 𝐿 (𝑀𝐽)
𝐷𝐹 (𝑀𝑁) = = 0,914
Titik N
𝐸𝐼
𝐷𝐹 (𝑁𝑀) = 𝐿 (𝑁𝑀)
𝐸𝐼 𝐸𝐼 𝐸𝐼
𝐿 (𝑁𝑀) + 𝐿 (𝑁𝐾) + 𝐿 (𝑁𝑂)
𝐷𝐹 (𝑀𝑁) = = 0,078
𝐸𝐼
𝐿
𝐷𝐹 (𝑁𝐾) = (𝑁𝐾)
𝐸𝐼 𝐸𝐼 𝐸𝐼
(𝑁𝑀) + (𝑁𝐾) + (𝑁𝑂)
𝐿 𝐿 𝐿
𝐷𝐹 (𝑀𝑁) = = 0,843
𝐸𝐼
𝐿
𝐷𝐹 (𝑁𝑂) = (𝑁𝑂)
𝐸𝐼 𝐸𝐼 𝐸𝐼
(𝑁𝑀) + (𝑁𝐾) + (𝑁𝑂)
𝐿 𝐿 𝐿
𝐷𝐹 (𝑀𝑁) = = 0,078
46
Titik O
𝐸𝐼
(𝑂𝑁)
𝐿
𝐷𝐹 (𝑂𝑁) =
𝐸𝐼 𝐸𝐼
𝐿 (𝑂𝑁) + 𝐿 (𝑂𝐿)
𝐷𝐹 (𝑀𝑁) = = 0,085
47
𝐷𝐹 =
𝐸𝐼
(𝑂𝐿) 𝐿 (𝑂𝐿)
𝐸𝐼 𝐸𝐼
(𝑂𝑁) + (𝑂𝐿)
𝐿 𝐿
𝐷𝐹 (𝑀𝑁) = = 0,914
Titik J
𝐸𝐼
𝐿
𝐷𝐹 (𝐽𝑀) = (𝐽𝑀)
𝐸𝐼 𝐸𝐼 𝐸𝐼
𝐿 (𝐽𝑀) + 𝐿 (𝐽𝐾) + 𝐿 (𝐽𝐺)
𝐷𝐹 (𝑀𝑁) = = 0,209
𝐸𝐼
(𝐽𝐾)
𝐿
𝐷𝐹 (𝐽𝐾) =
𝐸𝐼 𝐸𝐼 𝐸𝐼
𝐿 (𝐽𝑀) + 𝐿 (𝐽𝐾) + 𝐿 (𝐽𝐺)
𝐷𝐹 (𝑀𝑁) = = 0,071
𝐸𝐼
(𝐽𝐺)
𝐿
𝐷𝐹 (𝐽𝐺) =
𝐸𝐼 𝐸𝐼 𝐸𝐼
𝐿 (𝐽𝑀) + 𝐿 (𝐽𝐾) + 𝐿 (𝐽𝐺)
𝐷𝐹 (𝑀𝑁) = = 0,718
Titik K
𝐸𝐼
𝐿
𝐷𝐹 (𝐾𝐽) = (𝐾𝐽)
48
𝐷𝐹 =
𝐸𝐼 𝐸𝐼 𝐸𝐼 𝐸𝐼
𝐿 (𝐾𝐽) + 𝐿 (𝐾𝑁) + 𝐿 (𝐾𝐿) + 𝐿 (𝐾𝐻)
𝐷 (𝑀𝑁) = = 0,07
𝐸𝐼
𝐿
𝐷𝐹 (𝐾𝑁) = (𝐾𝑁)
𝐸𝐼 𝐸𝐼 𝐸𝐼 𝐸𝐼
𝐿 (𝐾𝐽) + 𝐿 (𝐾𝑁) + 𝐿 (𝐾𝐿) + 𝐿 (𝐾𝐻)
𝐷 (𝑀𝑁) =
= 0,209
𝐸𝐼
(𝐾𝐿) 𝐿 (𝐾𝐿)
𝐸𝐼 𝐸𝐼 𝐸𝐼 𝐸𝐼
(𝐾𝐽) + (𝐾𝑁) + (𝐾𝐿) + (𝐾𝐻)
𝐿 𝐿 𝐿 𝐿
𝐷 (𝑀𝑁) =
= 0,066
𝐸𝐼
𝐿
𝐷𝐹 (𝐾𝐻) = (𝐾𝐻)
𝐸𝐼 𝐸𝐼 𝐸𝐼 𝐸𝐼
𝐿 (𝐾𝐽) + 𝐿 (𝐾𝑁) + 𝐿 (𝐾𝐿) + 𝐿 (𝐾𝐻)
𝐷 (𝑀𝑁) =
= 0,671
Titik L
𝐸𝐼
𝐷𝐹 (𝐿𝐾) = 𝐿 (𝐿𝐾)
49
𝐷𝐹 =
𝐸𝐼 𝐸𝐼 𝐸𝐼
𝐿 (𝐿𝐾) + 𝐿 (𝐿𝑂) + 𝐿 (𝐿𝐼)
𝐷𝐹 (𝑀𝑁) = = 0,071
𝐸𝐼
𝐿
𝐷𝐹 (𝐿𝑂) = (𝐿𝑂)
𝐸𝐼 𝐸𝐼 𝐸𝐼
𝐿 (𝐿𝐾) + 𝐿 (𝐿𝑂) + 𝐿 (𝐿𝐼)
𝐷𝐹 (𝑀𝑁) = = 0,209
𝐸𝐼
𝐷𝐹 (𝐿𝐼) = 𝐿 (𝐿𝐼)
𝐸𝐼 𝐸𝐼 𝐸𝐼
𝐿 (𝐿𝐾) + 𝐿 (𝐿𝑂) + 𝐿 (𝐿𝐼)
𝐷𝐹 (𝑀𝑁) = = 0,718
Titik G
𝐸𝐼
𝐷𝐹 (𝐺𝐽) = 𝐿 (𝐺𝐽)
𝐸𝐼 𝐸𝐼 𝐸𝐼
(𝐺𝐽) + (𝐺𝐻) + (𝐺𝐷)
𝐿 𝐿 𝐿
𝐷𝐹 (𝑀𝑁) = = 0,476
𝐸𝐼
(𝐺𝐻) 𝐿 (𝐺𝐻)
𝐸𝐼 𝐸𝐼 𝐸𝐼
(𝐺𝐽) + (𝐺𝐻) + (𝐺𝐷)
𝐿 𝐿 𝐿
𝐷𝐹 (𝑀𝑁) = = 0,047
50
𝐷𝐹 =
𝐸𝐼
𝐿
𝐷𝐹 (𝐺𝐷) = (𝐺𝐷)
𝐸𝐼 𝐸𝐼 𝐸𝐼
(𝐺𝐽) + (𝐺𝐻) + (𝐺𝐷)
𝐿 𝐿 𝐿
𝐷𝐹(𝑀𝑁) = = 0,476
Titik H
𝐸𝐼
(𝐻𝐺)
𝐿
𝐷𝐹 (𝐻𝐺) =
𝐸𝐼 𝐸𝐼 𝐸𝐼 𝐸𝐼
(
𝐿 𝐻𝐺) + 𝐿 (𝐻𝐾) + 𝐿 (𝐻𝐼) + 𝐿 (𝐻𝐸)
𝐷𝐹 (𝑀𝑁) = = 0,045
𝐸𝐼
(𝐻𝐾)
𝐿
𝐷𝐹 (𝐻𝐾) =
𝐸𝐼 𝐸𝐼 𝐸𝐼 𝐸𝐼
𝐿 (𝐻𝐺) + 𝐿 (𝐻𝐾) + 𝐿 (𝐻𝐼) + 𝐿 (𝐻𝐸)
𝐷𝐹 (𝑀𝑁) = = 0,454
𝐸𝐼
(𝐻𝐼)
𝐿
𝐷𝐹 (𝐻𝐼) =
𝐸𝐼 𝐸𝐼 𝐸𝐼 𝐸𝐼
𝐿 (𝐻𝐺) + 𝐿 (𝐻𝐾) + 𝐿 (𝐻𝐼) + 𝐿 (𝐻𝐸)
𝐷𝐹 (𝑀𝑁) = = 0,045
51
𝐷𝐹 =
𝐸𝐼
𝐿
𝐷𝐹 (𝐻𝐸) = (𝐻𝐸)
𝐸𝐼 𝐸𝐼 𝐸𝐼 𝐸𝐼
𝐿 (𝐻𝐺) + 𝐿 (𝐻𝐾) + 𝐿 (𝐻𝐼) + 𝐿 (𝐻𝐸)
𝐷𝐹 (𝑀𝑁) = = 0,454
Titik I
𝐸𝐼
𝐷𝐹 (𝐼𝐻) = 𝐿 (𝐼𝐻)
𝐸𝐼 𝐸𝐼 𝐸𝐼
𝐿 (𝐼𝐻) + 𝐿 (𝐼𝐿) + 𝐿 (𝐼𝐹)
52
𝐷𝐹 (𝑀𝑁) = = 0,047
𝐸𝐼
𝐿
𝐷𝐹 (𝐼𝐿) = (𝐼𝐿)
𝐸𝐼 𝐸𝐼 𝐸𝐼
𝐿 (𝐼𝐻) + 𝐿 (𝐼𝐿) + 𝐿 (𝐼𝐹)
𝐷𝐹 (𝑀𝑁) = = 0,476
𝐸𝐼
𝐿
𝐷𝐹 (𝐼𝐹) = (𝐼𝐹)
𝐸𝐼 𝐸𝐼 𝐸𝐼
(
𝐿 𝐼𝐻) + 𝐿 (𝐼𝐿) + 𝐿 (𝐼𝐹)
𝐷𝐹 (𝑀𝑁) = = 0,476
53
4.4.3 Perhitungan Free Body Portal
TITIK KUMPUL G H I J
BATANG GJ GH GD HG HK HI HE IH IL IF JM JK JG
PANJANG 3.5 3 3.5 3 3.5 2.9 3.5 2.9 3.5 3.5 3.5 3 3.5
EI 59688 5924.34 59688 5924.34 59688 5924.34 59688 59688 5924.34 59688 17409 5924.34 59688
KEKAKUAN 17053.71 1974.78 17053.71 1974.78 17053.71 2042.88 17053.71 20582.07 1692.67 17053.71 4974.00 1974.78 17053.71
FAKTOR
DISTRIBUSI 0.473 0.055 0.473 0.052 0.447 0.054 0.447 0.523 0.043 0.434 0.207 0.082 0.710
KONTROL 1.000 1.000 1.000 1.000
MOMEN PRIMER 15.180 11.153 15.180 11.153 15.180 10.421 15.180 10.421 15.180 15.180 15.180 11.153 15.180
MOMEN
DISTRIBUSI -19.620 -2.272 -19.620 -2.690 -23.230 -2.783 -23.230 -21.342 -1.755 -17.684 -8.602 -3.415 -29.494
MOMEN UJUNG -4.440 8.881 -4.440 8.462 -8.051 7.639 -8.051 -10.921 13.425 -2.504 6.577 7.737 -14.314
K L M N O
KJ KN KL KH LK LO LI MN MJ NM NO NK ON OL
3 3.5 2.9 3.5 2.9 3.5 3.5 3 3.5 3 2.9 3.5 2.9 3.5
5924.34 17409 5924.34 59688 5924.34 17409 59688 1619.037 17409 1619.037 17409 1619.037 1619.037 17409
1974.78 4974.00 2042.88 17053.71 2042.88 4974.00 17053.71 539.68 4974.00 539.68 6003.10 462.58 558.29 4974.00
0.076 0.191 0.078 0.655 0.085 0.207 0.708 0.098 0.902 0.077 0.857 0.066 0.101 0.899
1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
11.153 15.180 10.421 15.180 10.421 15.180 15.180 11.153 15.180 11.153 10.421 15.180 10.421 15.180
-3.938 -9.918 -4.073 -34.004 -3.461 -8.427 -28.893 -2.577 -23.755 -2.831 -31.495 -2.427 -2.584 -23.018
7.215 5.262 6.348 -18.825 6.960 6.753 -13.713 8.575 -8.575 8.321 -21.074 12.753 7.838 -7.838
A. Reaksi Perletakan
a. Free Body MN
⅀𝑀𝑀 = 0
⅀𝑀𝑁 = 0
𝑅𝑁𝑉 = 2462,582 𝑘𝑁
b. Free Body NO qRB = 1619,037 kN/m
𝑃2 = 33,942 kN
MNO QRB MON
N
290
O 𝑃3 = 28,903 kN
⅀𝑀𝑁 = 0
𝑅𝑂𝑉 = 2381,237 𝑘𝑁
⅀𝑀𝑂 = 0
𝑅𝑁𝑉 = 2376,594 𝑘𝑁
c. Free Body JK
P4 P5 qB = 5924,34 kN/m
𝑄𝐵 = 𝑞𝐵 × 𝐿 = 5924,34 × 3 = 17773,02
⅀𝑀𝐽 = 0
𝑅𝐾𝑉 = 9012,059 𝑘𝑁
⅀𝑀𝐾 = 0
𝑅𝐽𝑉 = 9042,448 𝑘𝑁
d. Free Body KL
57
P5 P6 qB = 5924,34 kN/m
⅀𝑀𝐾 = 0
𝑅𝐿𝑉 = 8699,606 𝑘𝑁
⅀𝑀𝐿 = 0
𝑅𝐾𝑉 = 8745,936 𝑘𝑁
e. Free Body GH
P7 P8 qB = 5924,34
kN/m
𝑃8 = 277,766 kN
58
𝑄𝐵 = 𝑞𝐵 × 𝐿 = 5924,34 × 3 = 17773,02
⅀𝑀𝐺 = 0
𝑅𝐻𝑉 = −9164,136 𝑘𝑁
⅀𝑀𝐻 = 0
𝑅𝐺𝑉 = 9098,422 𝑘𝑁
f. Free Body HI
P8 P9 qB = 5924,34 kN/m
𝑃9 = 200,146 kN
⅀𝑀𝐻 = 0
⅀𝑀𝐼 = 0
59
𝑅𝐾𝑉. 𝐿 − 𝑄𝑅𝐵. 12 . 𝐿 + 𝑀𝐻𝐼 − 𝑀𝐼𝐻 − 𝑃8. 𝐿 = 0
𝑅𝐾𝑉 = 8866,089 𝑘𝑁
g. Free Body MJ
M
⅀𝑀𝑀 = 0
⅀𝑀𝐽 = 0
𝑅𝑀𝐻 = 0,571 𝑘𝑁
h. Free Body NK
N
MNK
𝑀𝑁𝐾 = 12,753 𝑘𝑁𝑚
350
⅀𝑀𝑁 = 0
𝑅𝑁𝐻 = −5,251 𝑘𝑁
i. Free Body OL
O
⅀𝑀𝑂 = 0
𝑅𝐿𝐻 = 0,31 𝑘𝑁
⅀𝑀𝐿 = 0
𝑅𝑂𝐻 = 0,31 𝑘𝑁
a. Ring Balok
Tinggi Balok = 250 mm
Lebar Balok = 150 mm
Ø tul. Utama = 13 mm
Ø tul. Sengkang = 8 mm
61
Tebal selimut beton = 40 mm
fc' = 28 MPa
fy = 380 MPa
𝑑 𝑒𝑓𝑓 = 250 − 40 − . 13 − 8
𝑑 𝑒𝑓𝑓 = 195,5 𝑚𝑚
o Tulangan Tumpuan
62
𝑀𝑡𝑢𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛 = 7,614 𝑘𝑁𝑚
Ø𝑣𝑐
𝐶ℎ𝑒𝑐𝑘 ∅ 𝑉𝑠 ≤ ∅ 𝑉𝑠 𝑚𝑎𝑘𝑠
∅ 𝑉𝑠 = 𝑉𝑢 − ∅ 𝑉𝑐 = 0,419 − 0,258
𝐴𝑣 𝑏. 𝑠150.195,5 𝑚𝑚2
Ø tul. Utama = 13 mm
Ø tul. Sengkang = 8 mm
fc' = 28 MPa
fy = 380 MPa
64
𝑑 𝑒𝑓𝑓 = ℎ − 𝑝 − . Ø tul.Utama − Ø tul. Sengkang
𝑑 𝑒𝑓𝑓 = 350 − 40 − . 13 − 8
𝑑 𝑒𝑓𝑓 = 295.5 𝑚𝑚
o Tulangan Tumpuan
𝐴𝑠 = ρ . b . d
𝐴𝑠 = 0,0058 .200 . 295,5
𝐴𝑠 = 342,78 𝑚𝑚2
Dipakai tulangan 3 D 13 o
Tulangan Lapangan
65
𝑘=𝑏 . 𝑑2 = 0,20. 0,29552 = 696,9
𝑘𝑁/𝑚2 = 0,696 𝑀𝑃𝑎
𝑉𝑢 𝑁
𝑣𝑢 𝑀𝑃𝑎
𝑏𝑑 200.295,5
Ø𝑣𝑐
𝐶ℎ𝑒𝑐𝑘 ∅ 𝑉𝑠 ≤ ∅ 𝑉𝑠 𝑚𝑎𝑘𝑠
∅ 𝑉𝑠 = 𝑉𝑢 − ∅ 𝑉𝑐 = 0,74 − 0,52
𝐴𝑣 𝑏. 𝑠200.295,5 𝑚𝑚2
67
• Momen dan Gaya Aksial Rencana:
Di ambil beban yang paling tinggi
• Menentukan Penulangan
Ditaksir ukuran kolom 400 mm x 400 mm dengan jumlah
penulangan 1,5 %.
𝑃 = 𝑝’ = 𝐴𝑠 / 𝑏𝑑 = 696 / ( 400 𝑥 400) = 0.00435
𝐴𝑆 = 𝐴𝑆’ = 0.015 𝑥 400 𝑥 400 = 2400 𝑚𝑚2
Dicoba dengan 3D19 pada masing–masing sisi kolom (AS = 2551,75 mm2)
ρ = 2551,75 / 400 x 400 = 0,015
𝑑 = 400 – 40 = 360 𝑚𝑚
𝐶𝑏 = (600 𝑥 400 )/ (600𝑥340) = 118 𝑚𝑚
𝑎𝑏 = 1. 𝐶𝑏 = 0,85. (118) = 100 𝑚𝑚
′
= 𝐶𝑏 − 𝑑′ (0,003) = 118 − 40
(0,003)
𝐸𝑠
𝐶𝑏 118
′
= 0,002 ˂ 𝑓𝑦
𝐸𝑠
𝐸𝑠
𝑓𝑆’ = 𝐸𝑆. 𝐸𝑆’ = 200000(0,002) = 400 𝑀𝑝𝑎
68
BAB 5 KESIMPULAN
Perencanaan struktur rumah 3 Lantai sesuai dengan Tata Perencanaan Struktur
Beton untuk Rumah dan Gedung. Secara garis besar perencanaan rumah 3 lantai adalah
sebagai berikut :
Struktur atap, terbuat dari konstruksi baja profil siku dengan sambungan
baut sehingga dapat mencapai bentang yang panjang, penutup menggunakan
genting. Plat lantai direncanakan sistem plat dua arah dengan ketebalan 12 cm
tipikal untuk seluruh tingkat.
fc’= 25 MPa dan mutu baja fy = 240 MPa. Adapun ukuran struktur yang
digunakan:
69
Tampak Depan
BALOK B1
TUMPUAN LAPANGAN
BALOK B1
TUMPUAN LAPANGAN
KOLOM K1