MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi Tugas Besar mata kuliah Struktur Baja dengan dosen
pengampu Dr. Euis Kania K, M.T.
Oleh :
Ruli Nere Ramdani 2030121001
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan Tugas Besar ini dengan judul “Perencanaan Bangunan Kantor
Kelurahan” dengan baik. Dalam penyusunan Tugas Besar pada mata kuliah
Struktur Baja ini, penyusun banyak menerima bimbingan, bantuan dan dorongan
yang sangat berarti dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini
penyusun ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada Ibu Euis Kania M.T selaku
dosen pembimbing mata kuliah Struktur Baja yang telah memberi bimbingan dan
materi selama penyusunan tugas besar ini. Seluruh Asisten dosen Teknik Sipil
Universitas Muhammadiyah, yang telah memberikan ilmunya. Serta rekan – rekan
dari Teknik sipil yang telah mememberi dukungan dalam penyusunan laporan
Tugas Akhir ini, dan semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan
Tugas Akhir ini.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Besar ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran maupun masukan yang membawa
ke arah perbaikan dan bersifat membangun sangat penyusun harapkan. Semoga
Tugas Besar ini dapat memberikan manfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca
pada umumnya.
Sukabumi, Juni 2022
Penyusun
2
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Jln.R. Syamsudin, SH No. 50 Sukabumi. Telp: 0266-218345, Fax/telp: 0266-218342
Lembar Asistensi
01 11 Mei 2022 1. Kriteria desain struktur atap masukan pada landasan teori
2. Beban air hujan masukan pada hitungan beban gording
3. beban kombinasi lanjutkan
Sukabumi, 2022
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
1.2 Maksud dan Tujuan
Tujuan dari pembuatan tugas besar ini adalah agar mahasiswa mampu
menentukan, merancang, dan mendesain struktur bangunan dengan material
baja. Perancangan dan pendesainan ini meliputi material, profil baja elemen
struktural dan sambungan antar elemen untuk merancang suatu bangunan
gudang dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
5
BAB 2
DASAR TEORI
6
bangunan struktur lainnya. Khusus untuk wide flange dengan perbandingan lebar
sayap dan tinggi profil (b/h) sama dengan satu atau disebut juga profil H. Profil H
ini sangat cocok digunakan untuk struktur pondasi tiang pancang.
sifat yang dimiliki baja yaitu kekakuanya dalam berbagai macam keadaan
pembebanan atu muatan. Terutama tergantung dari :
• Cara peleburannya
• Jenis dan banyaknya logam campuran
• Proses yang digunakan dalam pembuatan.
Berikut ini ada beberapa dalil yang menyangkut sifat-sifat baja :
Dalil I
Dalil II
Peningkatan nilai dari sifat-sifat tertentu, lazim dengan tidak dapat dihindarkan
senantiasa mengakibatkan pengurangan dari nilai sifat-sifat lain, misalnya baja
dengan keteguhan tinggi, istimewa lazimnya kurang kenyal.
7
Dalam praktek terdapat satu hal yang sangat penting bahwa sifai-sifat
konstruksi dapat berarti runtuhnya seluruh konstruksi, oleh karena itu :
8
2.6 Macam-macam bentuk kuda-kuda Baja
a. Pratt Truss
b. Hows Truss
c. Pink Truss
d. Modified Pink Truss
e. Mansarde Truss
f. Modified Pratt Truss
g. Crescent Truss
9
Pemakaian baut diperlukan bila:
1. Tidak cukup tempat untuk pekerjaan paku keling
2. Jumlah plat yang akan disambung> 5d (d diameter baut)
3. Dipergunakan untuk pegangan sementara
4. Konstruksi yang dapat dibongkar pasang
1. Las tumpul
2. Las sudut
a. Beban Mati
• Beban penutup atap dan gording ( tanpa tekanan angin )
• Beban berguna P = 100 kg
• Berat sendiri kuda-kuda
b. Beban Angin
• Beban angin kanan
10
• Beban angin kiri
c. Beban Plafond
11
Mmax = 1/8 gl2
Ambil M = 20 % (1/8 gl2)
Mmax = 80 % (1/8 gl2)
Mmax = 0,80 (1/8 gl2)
Dmax = 1/2 gl
akibat gx → Mgl = 0,80 (1/8 gx l2)
= 0,80 (1/8 sin l2)
akibat gy → Myl = 0,8 (1/8 gy l2)
= 0,80 (1/8 g cos l2 )
12
2.9.5 Kombinasi pembebanan
I Mx total = Mx1 + Mx2
My total = My1 + My2
II Beban mati + Beban berguna + Beban angin
Mx total = Mx1 + Mx2
My total = My1 + My2 + My3
2.9.6 Kontrol tegangan
*kombinasi I
Mxtotal Mytotal
= + : = 1600kg / cm2
Wy Wx
Px L3 5W y L3
Fx 2 = cm Fy 2 = cm
48 EI x 48EI y
• Akibat beban angin
5W y L4
Fx3 = 0cm Fy 3 = cm
384EI x
Fx total = (Fx1+Fx2), F
Fy total = (Fy1+Fy2+Fy3), F
F1 = f x2 + f y2 f
13
2.9.8 Perhitungan Dimensi Tracstang (Batang Tarik)
Batang tarik berfungsi untuk mengurangi lendutan gording pada arah sumbu
x (kemiringan atap dan sekaligus untuk mengurangi tegangan lentur pada arah
sumbu x
Batang tarik menahan gaya tarik Gx dan Px, maka :
Gx = berat sendiri gording + penutup atap arah sumbu x
Px = beban berguna arah sumbu x
Pbs =Gx + Px
Karena batang tarik di pasang dua buah, per batang tarik :
Gx + Px
Pts =
2
F
= ambil
Fn
Gx + Px Gx + Px
= = Fn =
2 2
Fn
Fbr =125 % Fn
Fbr = ¼ п d2
Dimana : Fn = luas netto
Fbr = luas brutto
A = diameter batang tarik (diper oleh dari tabel baja )
14
2.9.10 Batang Tekan
Imin = 1,69 P.Lk²
Dimana: Imin = momen inersia minimum cm4
P = gaya batang tekan, Kg
Lk = panjang tekuk, cm
Setelah diperoleh Imin lihat tabel propil maka diperoleh dimensi/ukuran
profil.
Kontrol:
1. terhadap sumbu bahan
2. terhadap sumbu bebas bahan
Untuk profil rangkap dipasang kopel plat atau plat kopling
Catatan:
a. Konstruksi rangka baja kuda-kuda biasanya dipakai
prfil C
b. Pada batang tarik yang menggunakan profil rangkap
perlu dipasang kopel plat satu buah ditengah-tengah
bentang
c. Pada batang tekan pemasangan kopel plat mulai mulai
dari ujung batang tengah ke tengah bentang dengan
jumlah ganjil
15
Untuk mencari gaya batang pada konstuksi kuda-kuda, biasanya dipakai
dengan cara cremona kemudian di kontrol dengan cara ritter. Selisih kesalahan cara
cremona ddan cara ritter maksimum 3 %jika lebih maka perhitungan harus di ulang.
Ada beberapa asumsi yang di ambil dalam penyelesaian konsrtuksi rangka
batang, terutama untuk mencari besarnya gaya batang, yaitu :
1. Titik simpul dianggap sebagai sendi (M=o)
2. Tiap batang hanya memikulgaya normal atau axial tarik atau tekan
3. Beban dianggap bekerja pada titik simpul
a. Beban mati dianggap bekerja vertikal pada tiap-tiap titik simpul
batang tepi atas
b. Beban angin, dianggap bekerja tegak lurus bidang atap pada
tiap-tiap simpul batang tepi atas
c. Bahan flapon, dianggap bekerja vertikal pada tiap-tiap titik
simpul batang tepi bawah
4. Gaya batang tekan arahnya mendekati titik simpul dan gaya batang tarik
arahnya menjauhi titik simpul
16
Prosedure penyelesaian cara cremona:
1. Gambar bentuk kuda-kuda rencana dengan skala yang benar,lengkap
dengan ukuran gaya-gaya yang bekerja.
2. Tetapkan skala gaya dari Kg atau ton menjadi cm.
3. Cari besar resultan dari gaya yang bekerja.
4. Cari besar arah dan titik tangkap dari reaksi perletakan.
5. Tetapkan perjanjian arah urutan penggambarandari masing-masing
gaya batang pada titik simpul searah jarum jam atau berlawanan jarum
jam.
6. Gambar masing-masing gaya batang sesuai ketentuan pada patokan
yang berlaku.
7. Ukuran panjang gaya batang, tarik (+),atau tekan (-).
8. Besarnya gaya yang dicari adalah panjang gaya batang dikalikan skala
gaya.
17
5. Tandai arah gaya dari batang yang terpotong tersebut dimana terdapat
gaya yang lebih sedikit.
6. Cari jarak gaya trhadap titik yang ditinjau.
7. Selanjutnya didapat gaya batang yang dicari.
18
BAB 3
PERENCANAAN ATAP
3.1 Perencanaan Atap
104
104
104
104
104
104
104
104
104
104
104
104 28°
30°
900
Kuda-kuda
300
da
Ku
-ku
da
da
-ku
Ku
da
Gording
Gording
Gording
Gording
Gording
Gording
Gording
Gording
Gording
Gording
300
-ku
da
da
-ku
Ku
da
300
Kuda-kuda
Keterangan :
• Bentang Kuda-kuda (L) :9m
• Panjang Atap (H) : 12 m
• Jarak Kuda-kuda :3m
• Mutu Baja : BJ34
• Jenis Sambungan : Baut
19
3.2 Dasar Perencanaan
Dasar perencanaan yang dimaksud di sini adalah data dari perencanaan atap
itu sendiri, seperti perencanaan kuda-kuda dan gording, yaitu :
a. Bentuk rangka kuda-kuda : seperti tergambar.
b. Jarak antar kuda-kuda : 3 meter.
c. Kemiringan atap : 30º
d. Bahan gording : baja kanal 10.
e. Bahan rangka kuda-kuda : baja profil double siku sama kaki.
f. Bahan penutup atap : genteng
g. Alat sambung : baut-mur.
h. Jarak antar gording : 1,04 meter.
i. Bentuk atap : perisai.
j. Mutu baja profil : BJ-34 (σijin = 1600 kg/cm2).
(σleleh = 2400 kg/cm2).
20
3.4 Perencanaan Gording
3.4.1 Perencanaan Pembebanan
Dicoba menggunakan gording dengan dimensi baja kanal 10
dengan data sebagai berikut:
a. Berat gording = 10,6 kg/m.
b. Ix = 206 𝑐𝑚4.
c. Iy = 29,3 𝑐𝑚4 .
d. h = 100 mm.
e. b = 50 mm.
f. d = 6 mm.
g. t = 8,5 mm.
Kemiringan atap (α) = 30º.
Jarak antar gording (s) = 1,04 meter.
Jarak antar kuda-kuda (L) = 3 meter.
Pembebanan berdasarkan tata cara perhitungan pembebanan untuk
bangunan rumah dan gedung SNI 03-1727-2020, sebagai berikut:
a. Berat penutup atap = 50 kg/m2
b. Beban angin = 25 kg/m2
c. Berat hidup (pekerja) = 100 kg
d. Berat penggantung dan plafond = 18 kg/m2
21
𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑎𝑡𝑎𝑝
Beban mati atap = 𝑐𝑜𝑠 𝛼
52
=
cos 30
= 60,04 kg/m
Berat gording = 10,6 kg/m (tabel profil baja canal 10)
Beban mati = beban mati atap + berat gording
= 60,04 meter + 10,6 kg/𝑚2
= 70,64 kg/m
Beban aksesoris = 15% × beban mati
= 15% × 70,64 kg/𝑚2
= 10,596 kg/m
q total = beban mati + beban aksesoris
= 70,64 kg/m + 10,596 kg/m
= 81,236 kg/m
qx = q total beban mati × sin α
= 81,236 kg/m × sin 30°
= 40,618 kg/m
qy = q total beban mati × cos α
= 81,236 kg/m × cos 30°
= 70,35 kg/m
1 1
Mx = 8 𝑞𝑥 . 𝐿2 + 4 𝑃𝑥 . 𝐿
1 1
= 8 . 40,618 . 32 + 4 . 50 . 3
= 83,195 kg/m
1 1
My = 8 𝑞𝑦 . 𝐿2 + 4 𝑃𝑦 . 𝐿
1 1
= 8 . 70,35 . 32 + 4 . 86,6 . 3
= 144,09 kg/m
22
b. Beban hidup (LL)
23
Mx tekan = 1/8 × W1 × L2
= 1/8 × 5,2 kg × (3 m)2
= 5,85 kgm
Mx hisap = 1/8 × W2 × L2
= 1/8 × (-10,4 kg) × (3 m)2
= -11,7 kgm
24
e. Kombinasi pembebanan gording
Kombinasi pembebanan yang digunakan SNI 03-1727-2020 yaitu :
Beban Kombinasi Mx My
1 1,4 D 116,473 201,726
2 1,2 D + 1,6 L + 0,5 (Ls atau S atau R) 185,684 321,7061
3 1,2 D + 1,6 (Ls atau R) + (l atau 0,5 W) 168,554 291,998
4 1,2 D + 1 W+ L + 0,5 (Lr atau S atau R) 161,534 -
143,984 -
5 1,2 D + 1 E + L + 0,25 L - -
6 0,9 D + 1 W 86,5755 -
63,1755 -
7 0,9 D + 1 E - -
Tabel 3.1 Perhitungan Beban Kombinasi pada Gording
𝑏 𝐸
𝑓𝑙𝑒𝑛𝑠 = ≤ 0,56√
𝑡 𝑓𝑦
5 2,1 . 106
𝑓𝑙𝑒𝑛𝑠 = ≤ 0,56 √
0,85 2100
25
g. Periksa kekuatan
Terhadap tegangan lentur
𝑀𝑥 8319,5
𝛿𝑥 = = = 979,917 𝑘𝑔/𝑚
𝑊𝑥 8,49
𝑀𝑦 14409
𝛿𝑦 = = = 349,733 𝑘𝑔/𝑚
𝑊𝑦 41,2
Beban tetap
√𝐵𝑇 = √𝛿𝑥 2 + 𝛿𝑦 2 ≤ 𝛿
26
Tegangan ideal (Huber Henky)
𝛿1 = √𝛿 2 + 3𝜏𝑥 2 ≤ 𝛿
𝛿1 = √1204207,378 ≤ 1400
𝛿1 = 1097,363831 ≤ 1400
𝛿𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = √0,0397
𝛿𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 0,199 ≤ 1,25 (𝑶𝑲𝑬) → 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑡𝑟𝑎𝑐𝑘𝑠𝑡𝑎𝑛𝑔
i. Beban Angin
𝐶1 = 0,02 𝑥 𝛼 − 0,4
𝐶1 = 0,02 𝑥 30 − 0,4
𝐶1 = 0,2
𝑞 𝑎𝑛𝑔𝑖𝑛 = 𝑤 𝑎𝑛𝑔𝑖𝑛 . 𝑖 . 𝐶1
𝑞 𝑎𝑛𝑔𝑖𝑛 = 43 . 1,04 . 0,2 = 8,944
27
Akibat kemiringan atap
1
𝑀 𝑎𝑦 = . 𝑞 𝑎𝑦 . 𝑗 2
8
1
𝑀 𝑎𝑦 = . 8,944 . 32 = 10,062 𝑘𝑔/𝑚2
8
Akibat beban sementara
𝛿𝑥 = 1040,45687
𝑀𝑦 𝐵𝑇 + 𝑀𝑎𝑦
𝛿𝑦 =
𝑤𝑥
144,09 . 100 + 10,062 . 100
𝛿𝑦 =
150
𝛿𝑦 = 102,768 𝑘𝑔/𝑐𝑚
Periksa kekuatan lentur
28
3.5 Perencanaan Kuda-kuda
Pa6 Pa7
Pa5 Pa8
104
Pa4 104 Pa9
104
Pa3 104 Pa10
104
Pa2 104 Pa11
Pb6 104
Pa1 104 Pa12
Pb5 Pb7 104
104
Pb4 Pb8 104
104
28°
Pb3 Pb9
30° Pb2 Pb10
Kuda-kuda
300
da
Ku
-ku
da
da
-ku
Ku
da
Gording
Gording
Gording
Gording
Gording
Gording
Gording
Gording
Gording
Gording
300
a-k
da
d
-ku
Ku
da
300
Kuda-kuda
29
3.5.1 Beban Mati
• Beban Atap
o Beban Mati Atap = W atap × j
= 60,04 × 3
= 180,12 kg
o Beban Aksesoris = 15% × Beban Mati Atap
= 15% × 180,12
= 27,018 kg
o Q total = Beban Mati + Beban Aksesoris
= 180,12 + 27,018
= 207,138 kg
𝑄 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 1
o 𝑃𝑎 1 = 𝑥 2 𝑥 0,87
cos 𝛼
207,138 1
𝑃𝑎 1 = 𝑥 𝑥 0,87
cos 30 2
𝑃𝑎 1 = 104,04 𝑘𝑔/𝑚
𝑄 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 1
o 𝑃𝑎 2 = 𝑥 2 (0,87 + 0,87)
cos 𝛼
207,138 1
𝑃𝑎 2 = 𝑥 (0,87 + 0,87)
cos 30 2
𝑃𝑎 2 = 208,09 𝑘𝑔/𝑚
𝑄 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 1
o 𝑃𝑎 3 = 𝑥 2 (0,87 + 0,87)
cos 𝛼
207,138 1
𝑃𝑎 2 = 𝑥 (0,87 + 0,87)
cos 30 2
𝑃𝑎 2 = 208,09 𝑘𝑔/𝑚
𝑄 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 1
o 𝑃𝑎 4 = 𝑥 2 (0,87 + 0,87)
cos 𝛼
207,138 1
𝑃𝑎 2 = 𝑥 (0,87 + 0,87)
cos 30 2
𝑃𝑎 2 = 208,09 𝑘𝑔/𝑚
𝑄 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 1
o 𝑃𝑎 5 = 𝑥 (0,87 + 0,87)
cos 𝛼 2
207,138 1
𝑃𝑎 2 = 𝑥 (0,87 + 0,87)
cos 30 2
𝑃𝑎 2 = 208,09 𝑘𝑔/𝑚
30
𝑄 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 1
o 𝑃𝑎 6 = 𝑥 2 (0,87 + 0,87)
cos 𝛼
207,138 1
𝑃𝑎 2 = 𝑥 (0,87 + 0,87)
cos 30 2
𝑃𝑎 2 = 208,09 𝑘𝑔/𝑚
Karena simetris, maka :
o 𝑃𝑎 7 = 𝑃𝑎 6 = 208,09 𝑘𝑔/𝑚
o 𝑃𝑎 8 = 𝑃𝑎 5 = 208,09 𝑘𝑔/𝑚
o 𝑃𝑎 9 = 𝑃𝑎 4 = 208,09 𝑘𝑔/𝑚
o 𝑃𝑎 10 = 𝑃𝑎 3 = 208,09 𝑘𝑔/𝑚
o 𝑃𝑎 11 = 𝑃𝑎 2 = 208,09 𝑘𝑔/𝑚
o 𝑃𝑎 12 = 𝑃𝑎 1 = 104,04 𝑘𝑔/𝑚
31
1
o 𝑃ℎ 5 = 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐻𝑢𝑗𝑎𝑛 𝑥 2 (0,87 + 0,87)
1
𝑃𝑎 2 = 60 𝑥 (0,87 + 0,87)
2
𝑃𝑎 2 = 52,2 𝑘𝑔/𝑚
1
o 𝑃ℎ 6 = 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐻𝑢𝑗𝑎𝑛 𝑥 2 (0,87 + 0,87)
1
𝑃𝑎 2 = 60 𝑥 (0,87 + 0,87)
2
𝑃𝑎 2 = 52,2 𝑘𝑔/𝑚
Karena simetris, maka :
o 𝑃ℎ 7 = 𝑃ℎ 6 = 52,2 𝑘𝑔/𝑚
o 𝑃ℎ 8 = 𝑃ℎ 5 = 52,2 𝑘𝑔/𝑚
o 𝑃ℎ 9 = 𝑃ℎ 4 = 52,2 𝑘𝑔/𝑚
o 𝑃ℎ 10 = 𝑃ℎ 3 = 52,2 𝑘𝑔/𝑚
o 𝑃ℎ 11 = 𝑃ℎ 2 = 52,2 𝑘𝑔/𝑚
o 𝑃ℎ 12 = 𝑃ℎ 1 = 26,1 𝑘𝑔/𝑚
𝑃𝑎 1 = 3,5 𝑥 31,8
𝑃𝑎 1 = 111,3 𝑘𝑔/𝑚
13
o 𝑃𝑔 2 = 𝑥𝐺
2
𝑃𝑎 1 = 6,5 𝑥 31,8
𝑃𝑎 1 = 206,7 𝑘𝑔/𝑚
13
o 𝑃𝑔 3 = 𝑥𝐺
2
𝑃𝑎 1 = 6,5 𝑥 31,8
𝑃𝑎 1 = 206,7 𝑘𝑔/𝑚
32
13
o 𝑃𝑔 4 = 𝑥𝐺
2
𝑃𝑎 1 = 6,5 𝑥 31,8
𝑃𝑎 1 = 206,7 𝑘𝑔/𝑚
13
o 𝑃𝑔 5 = 𝑥𝐺
2
𝑃𝑎 1 = 6,5 𝑥 31,8
𝑃𝑎 1 = 206,7 𝑘𝑔/𝑚
14
o 𝑃𝑔 6 = 𝑥𝐺
2
𝑃𝑎 1 = 7 𝑥 31,8
𝑃𝑎 1 = 222,6 𝑘𝑔/𝑚
Karena simetris, maka :
o 𝑃𝑔 7 = 𝑃𝑔 6 = 222,6 𝑘𝑔/𝑚
o 𝑃𝑔 8 = 𝑃𝑔 5 = 206,7 𝑘𝑔/𝑚
o 𝑃𝑔 9 = 𝑃𝑔 4 = 206,7 𝑘𝑔/𝑚
o 𝑃𝑔 10 = 𝑃𝑔 3 = 206,7 𝑘𝑔/𝑚
o 𝑃𝑔 11 = 𝑃𝑔 2 = 206,7 𝑘𝑔/𝑚
o 𝑃𝑔 12 = 𝑃𝑔 1 = 111,3 𝑘𝑔/𝑚
33
3.5.5 Berat Kuda-kuda
36 37
20 2122
35 38
18 19 5 6
23 24
34 39
16 17 25 26
33 4 7 40
14 15 27 28
32 3 8 41
12 13 29 30
2 9
11 31
1 10
34
Aksesoris = 20 % × qbs
= 20 % × 78,16
= 15,632 kg
1
𝑃𝑏𝑠 1 = 𝐴𝑘𝑠𝑒𝑠𝑜𝑟𝑖𝑠 𝑥 𝑥 0,87
2
1
𝑃𝑎𝑠 1 = 15,632 𝑥 𝑥 0,87
2
𝑃𝑎𝑠 1 = 6,8 𝑘𝑔/𝑚
1
𝑃𝑏𝑠 2 = 𝐴𝑘𝑠𝑒𝑠𝑜𝑟𝑖𝑠 𝑥 𝑥 (0,87 + 0,87)
2
1
𝑃𝑎𝑠 1 = 15,632 𝑥 𝑥 (0,87 + 0,87)
2
𝑃𝑎𝑠 1 = 13,6 𝑘𝑔/𝑚
1
𝑃𝑏𝑠 3 = 𝐴𝑘𝑠𝑒𝑠𝑜𝑟𝑖𝑠 𝑥 𝑥 (0,87 + 0,87)
2
1
𝑃𝑎𝑠 1 = 15,632 𝑥 𝑥 (0,87 + 0,87)
2
𝑃𝑎𝑠 1 = 13,6 𝑘𝑔/𝑚
1
𝑃𝑏𝑠 4 = 𝐴𝑘𝑠𝑒𝑠𝑜𝑟𝑖𝑠 𝑥 𝑥 (0,87 + 0,87)
2
1
𝑃𝑎𝑠 1 = 15,632 𝑥 𝑥 (0,87 + 0,87)
2
𝑃𝑎𝑠 1 = 13,6 𝑘𝑔/𝑚
1
𝑃𝑏𝑠 5 = 𝐴𝑘𝑠𝑒𝑠𝑜𝑟𝑖𝑠 𝑥 𝑥 (0,87 + 0,87)
2
1
𝑃𝑎𝑠 1 = 15,632 𝑥 𝑥 (0,87 + 0,87)
2
𝑃𝑎𝑠 1 = 13,6 𝑘𝑔/𝑚
1
𝑃𝑏𝑠 6 = 𝐴𝑘𝑠𝑒𝑠𝑜𝑟𝑖𝑠 𝑥 𝑥 (0,87 + 0,87)
2
1
𝑃𝑎𝑠 1 = 15,632 𝑥 𝑥 (0,87 + 0,87)
2
𝑃𝑎𝑠 1 = 13,6 𝑘𝑔/𝑚
35
1
𝑃𝑏𝑠 7 = 𝐴𝑘𝑠𝑒𝑠𝑜𝑟𝑖𝑠 𝑥 𝑥 (0,87 + 0,87)
2
1
𝑃𝑎𝑠 1 = 15,632 𝑥 𝑥 (0,87 + 0,87)
2
𝑃𝑎𝑠 1 = 13,6 𝑘𝑔/𝑚
1
𝑃𝑏𝑠 8 = 𝐴𝑘𝑠𝑒𝑠𝑜𝑟𝑖𝑠 𝑥 𝑥 (0,87 + 0,87)
2
1
𝑃𝑎𝑠 1 = 15,632 𝑥 𝑥 (0,87 + 0,87)
2
𝑃𝑎𝑠 1 = 13,6 𝑘𝑔/𝑚
1
𝑃𝑏𝑠 9 = 𝐴𝑘𝑠𝑒𝑠𝑜𝑟𝑖𝑠 𝑥 𝑥 (0,87 + 0,87)
2
1
𝑃𝑎𝑠 1 = 15,632 𝑥 𝑥 (0,87 + 0,87)
2
𝑃𝑎𝑠 1 = 13,6 𝑘𝑔/𝑚
1
𝑃𝑏𝑠 10 = 𝐴𝑘𝑠𝑒𝑠𝑜𝑟𝑖𝑠 𝑥 𝑥 (0,87 + 0,87)
2
1
𝑃𝑎𝑠 1 = 15,632 𝑥 𝑥 (0,87 + 0,87)
2
𝑃𝑎𝑠 1 = 13,6 𝑘𝑔/𝑚
1
𝑃𝑏𝑠 11 = 𝐴𝑘𝑠𝑒𝑠𝑜𝑟𝑖𝑠 𝑥 𝑥 0,87
2
1
𝑃𝑎𝑠 1 = 15,632 𝑥 𝑥 0,87
2
𝑃𝑎𝑠 1 = 6,8 𝑘𝑔/𝑚
• Beban Sementara
Beban Angin Tekan
C1 = (0,02 x α) – 0,4
= (0,02 x 30) - 0,4
= 0,2
Q angin = W angin x j x c1
= 43 x 3 x 0,2
= 25,8 kg/m
36
1
𝑃𝑎𝑔 1 = 𝑞 𝑎𝑛𝑔𝑖𝑛 𝑥 𝑥𝑎
2
1
𝑃𝑎𝑠 1 = 25,8 𝑥 𝑥 0,87
2
𝑃𝑎𝑠 1 = 11,223 𝑘𝑔/𝑚
1
𝑃𝑎𝑔 2 = 𝑞 𝑎𝑛𝑔𝑖𝑛 𝑥 𝑥 (𝑎 + 𝑏)
2
1
𝑃𝑎𝑠 1 = 25,8 𝑥 𝑥 (0,87 + 0,87)
2
𝑃𝑎𝑠 1 = 22,446 𝑘𝑔/𝑚
1
𝑃𝑎𝑔 3 = 𝑞 𝑎𝑛𝑔𝑖𝑛 𝑥 𝑥 (𝑏 + 𝑐)
2
1
𝑃𝑎𝑠 1 = 25,8 𝑥 𝑥 (0,87 + 0,87)
2
𝑃𝑎𝑠 1 = 22,446 𝑘𝑔/𝑚
1
𝑃𝑎𝑔 4 = 𝑞 𝑎𝑛𝑔𝑖𝑛 𝑥 𝑥 (𝑐 + 𝑑)
2
1
𝑃𝑎𝑠 1 = 25,8 𝑥 𝑥 (0,87 + 0,87)
2
𝑃𝑎𝑠 1 = 22,446 𝑘𝑔/𝑚
1
𝑃𝑎𝑔 5 = 𝑞 𝑎𝑛𝑔𝑖𝑛 𝑥 𝑥 (𝑑 + 𝑒)
2
1
𝑃𝑎𝑠 1 = 25,8 𝑥 𝑥 (0,87 + 0,87)
2
𝑃𝑎𝑠 1 = 22,446 𝑘𝑔/𝑚
1
𝑃𝑎𝑔 6 = 𝑞 𝑎𝑛𝑔𝑖𝑛 𝑥 𝑥𝑓
2
1
𝑃𝑎𝑠 1 = 25,8 𝑥 𝑥 0,87
2
𝑃𝑎𝑠 1 = 11,223 𝑘𝑔/𝑚
37
1
𝑃𝑎𝑔 7 = 𝑞 𝑎𝑛𝑔𝑖𝑛 𝑥 𝑥𝑎
2
1
𝑃𝑎𝑠 1 = 51,6 𝑥 𝑥 0,87
2
𝑃𝑎𝑠 1 = 22,446 𝑘𝑔/𝑚
1
𝑃𝑎𝑔 8 = 𝑞 𝑎𝑛𝑔𝑖𝑛 𝑥 𝑥 (𝑎 + 𝑏)
2
1
𝑃𝑎𝑠 1 = 51,6 𝑥 𝑥 (0,87 + 0,87)
2
𝑃𝑎𝑠 1 = 44,892 𝑘𝑔/𝑚
1
𝑃𝑎𝑔 9 = 𝑞 𝑎𝑛𝑔𝑖𝑛 𝑥 𝑥 (𝑎 + 𝑏)
2
1
𝑃𝑎𝑠 1 = 51,6 𝑥 𝑥 (0,87 + 0,87)
2
𝑃𝑎𝑠 1 = 44,892 𝑘𝑔/𝑚
1
𝑃𝑎𝑔 10 = 𝑞 𝑎𝑛𝑔𝑖𝑛 𝑥 𝑥 (𝑎 + 𝑏)
2
1
𝑃𝑎𝑠 1 = 51,6 𝑥 𝑥 (0,87 + 0,87)
2
𝑃𝑎𝑠 1 = 44,892 𝑘𝑔/𝑚
1
𝑃𝑎𝑔 11 = 𝑞 𝑎𝑛𝑔𝑖𝑛 𝑥 𝑥 (𝑎 + 𝑏)
2
1
𝑃𝑎𝑠 1 = 51,6 𝑥 𝑥 (0,87 + 0,87)
2
𝑃𝑎𝑠 1 = 44,892 𝑘𝑔/𝑚
1
𝑃𝑎𝑔 12 = 𝑞 𝑎𝑛𝑔𝑖𝑛 𝑥 𝑥𝑓
2
1
𝑃𝑎𝑠 1 = 51,6 𝑥 𝑥 0,87
2
𝑃𝑎𝑠 1 = 22,446 𝑘𝑔/𝑚
38
Titik Beban cos α sin α
1 11,223 1,731 5,612
2 22,446 3,462 11,223
3 22,446 3,462 11,223
4 22,446 3,462 11,223
5 22,446 3,462 11,223
6 11,223 1,731 5,612
7 22,446 3,462 11,223
8 44,892 6,925 22,446
9 44,892 6,925 22,446
10 44,892 6,925 22,446
11 44,892 6,925 22,446
12 22,446 3,462 11,223
Tabel 3.4 Beban Angin
39
3.5.9 Desain Batang Tarik
• Batang tarik terbesar = 68438,92 kg = 68,44 ton
• Panjang batang = 1,01 m
• Profil yang dipilih = 120.120.11
W = 19,9 x 2 = 39,8 kg
Ab = 25,4 x 2 = 50,8 kg
Ix = Iy = 341 cm4
ix = iy = 3,66 cm
a = 2ey + t = 2 (3,36) + 1,9
= 8,62 cm
Imin = 2,35
• Analisa kelangsingan batang tarik
Batang tarik terpanjang = 1,01 m
𝑖𝑥 = 3,66 𝑐𝑚
𝑖𝑦 = √𝑖𝑦 2 + 𝑎2
𝑖𝑦 = √4,622 + 8,622
𝑖𝑦 = 9,78 𝑐𝑚4
𝑖𝑘
𝜆=
𝑖𝑚𝑖𝑛
101
𝜆=
3,66
𝜆 = 27,59 ≤ 200 (𝑂𝐾𝐸)
• Luas penampang efektif profil
An = 0,85 x Ab
= 0,85 x 50,8
= 43,18 cm2
• Analisa kekuatan batang tarik
𝒔𝒕𝒓
𝝈𝒕𝒓 = ≤𝝈
𝟐 . 𝑨𝒏
𝟔𝟖𝟒𝟒
𝝈𝒕𝒓 = ≤ 𝝈 = 𝟕𝟗, 𝟐𝟓 ≤ 𝟏𝟒𝟎𝟎 (𝑶𝑲𝑬)
𝟐 . 𝟒𝟑, 𝟏𝟖
40
3.5.10 Desain Batang Tekan
• Batang tekan terbesar = 41443,16 kg = 41,44 ton
• Panjang batang = 1,01 m
• Profil yang dipilih = 160.160.19
W = 45,1 x 2 = 90,2 kg
Ab = 57,5 x 2 = 115 kg
Ix = Iy = 1350 cm4
ix = iy = 4,84 cm
a = 2ey + t = 2 (4,65) + 1,9
= 11,2 cm
Imin = 3,12
• Sumbu bahan
ix = 4,84 cm
𝑖𝑘 101
𝜆𝑥 = = = 20,87 ≤ 200 (𝑂𝐾𝐸)
𝑖𝑚𝑖𝑛 4,84
20,87 √2100
𝜆𝑐 = = 1,45 ≥ 1,2
𝜋 2,1 𝑥 106
𝑤 = 1,25 . 𝜆𝑐 2 = 1,25 (1,45)2 = 2,6
𝑝 .𝑤
𝜎𝑡𝑘 = ≤𝜎
2 . 𝐴𝑛
41443,16 . 2,6
𝜎𝑡𝑘 =
115
𝜎𝑡𝑘 = 936,98 ≤ 1400 (𝑂𝐾𝐸)
1
𝑖𝑦 = √𝑖𝑦 2 + 𝑎2
2
1
𝑖𝑦 = √4,842 + . 8,622
2
𝑖𝑦 = 6,48𝑐𝑚4
𝑖𝑘 101
𝜆𝑦 = = = 15,59 ≤ 200 (𝑂𝐾𝐸)
𝑖𝑚𝑖𝑛 6,48
41
• Desain optimum
𝜆1 = √𝜆𝑥 2 − 𝜆𝑦 2
𝜆1 = √20,872 − 15,592
𝜆1 = 13,87
𝑒1 = 𝜆1 . 𝑖𝑚𝑖𝑛
𝑒1 = 13,87 . 3,12
𝑒1 = 42,997
• Jumlah medan
101
𝑛= = 2,349 ≈ 3
42,997
101
𝑒1 = = 33,67 𝑐𝑚 = 0,3367 𝑚
3
𝑒1 33,67
𝜆1 = = = 10,79
𝑖1 3,12
𝜆𝑤 = √𝜆𝑥 2 − 𝜆𝑦 2 ≤ 200
𝜆1 = √15,232 − 10,792
𝜆1 = 10,75 ≤ 200 (𝑂𝐾𝐸)
10,75 √2100
𝜆𝑐 = = 0,747
𝜋 2,1 𝑥 106
𝑤 = 1,25 (0,747)2 = 0,698
41443,16 . 0,698
𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛 = = 251,54 ≤ 1400 (𝑂𝐾𝐸)
115
• Maka profil 160.160.19 dapat digunakan
42
3.5.11 Desain Plat Koppel
Gaya tekan maksimum = 41443,16 kg = 41,44 ton
Menggunakan profil 160.160.19
a = 11,2 cm
e1 = 33,67 cm
I1 = 1350
• Syarat kekuatan plat Koppel
𝐼 𝑘𝑜𝑝𝑝𝑒𝑙 𝐼1
≥ 10
𝑎 𝐿1
1
𝐼 𝑘𝑜𝑝𝑝𝑒𝑙 = 𝑏ℎ3
12
Maka,
1 3 1350
𝑡ℎ ≥ 10 𝑥 𝑥 12,1
12 33,67
1350
𝑡ℎ3 ≥ 10 𝑥 𝑥 12,1 𝑥 12
33,67
𝑡ℎ3 ≥ 58217,998
Memakai plat Koppel ¼” = 0,6 cm
𝑡ℎ3 ≥ 58217,998
58217,998
ℎ3 ≥
0,6
ℎ3 ≥ 97029,99703
ℎ = 3√97029,99703 = 45,95 ≈ 46 𝑐𝑚
𝑏 = (16 𝑥 2) + 1,9 = 33,9
Maka ukuran plat Koppel = 33,9 x 46 x 0,6
• Periksa kekuatan plat Koppel
𝐿 = 2% 𝑥 41443,16 = 828,8632 𝑘𝑔(𝑑𝑖𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 𝑑𝑖 𝑝𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛)
𝑤𝑤
𝐿= 𝑥 41443,16
80
0,698
𝐿= 𝑥 41443,16
80
𝐿 = 361,59 𝑘𝑔
1 1
𝑆𝑥 = 0,6 𝑥 𝑥 46 𝑥 𝑥 46
2 2
𝑆𝑥 = 317,4
43
1
𝐼𝑥 = 𝑥0,6𝑥 463
12
𝐼𝑥 = 4866,8
𝐿𝑥 . 𝑆𝑥
𝜏𝑚𝑎𝑘𝑠 =
𝑏 . 𝐼𝑥
828,8632 . 317,4
𝜏𝑚𝑎𝑘𝑠 =
0,6 . 4866,6
𝜏𝑚𝑎𝑘𝑠 = 90,0975 ≤ 840 (𝑂𝐾𝐸)
Maka plat Koppel 33,9 x 46 x 0,6 dapat digunakan
Jumlah medan 3 buah
Jarak antar Koppel 33,67 cm
44
3.6 Desain Sambungan Baut
Det-6
Det-5 36 37 Det-7
20 2122
Det-4 35 38 Det-8
18 19 23 24
Det-3 34 5Det-17 6 39 Det-9
16 17 Det-18 Det-16 25 26
Det-2 33 4 7 40 Det-10
14 15 Det-19 Det-15 27 28
Det-1 32 3 8 41 Det-11
12 13 Det-20 Det-14 29 30
2 9
11 Det-21 Det-13 31
1 10
Det-22 Det-12
45
• Tabel Jumlah Baut
Gaya Jumlah
batang P N P/N
Batang Baut
S1 tekan 0,00 9571,9 0,00 1
S2 tekan 5902,40 9571,9 0,62 1
S3 tekan 12765,23 9571,9 1,33 2
S4 tarik 20588,48 9571,9 2,15 3
S5 tekan 27265,96 9571,9 2,85 3
S6 tarik 11865,46 9571,9 1,24 2
S7 tekan 20735,46 9571,9 2,17 3
S8 tekan 12836,34 9571,9 1,34 2
S9 tekan 5908,10 9571,9 0,62 1
S10 tekan 0,00 9571,9 0,00 1
S11 tekan 2702,79 9571,9 0,28 1
S12 tekan 5111,63 9571,9 0,53 1
S13 tarik 2951,20 9571,9 0,31 1
S14 tekan 5943,38 9571,9 0,62 1
S15 tarik 3431,41 9571,9 0,36 1
S16 tekan 6775,13 9571,9 0,71 1
S17 tarik 23451,99 9571,9 2,45 3
S18 tekan 41443,16 9571,9 4,33 5
S19 tekan 3338,74 9571,9 0,35 1
S20 tarik 32108,75 9571,9 3,35 4
S21 tekan 2499,97 9571,9 0,26 1
S22 tekan 29074,03 9571,9 3,04 4
S23 tarik 16300,46 9571,9 1,70 2
S24 tarik 7681,64 9571,9 0,80 1
S25 tarik 3949,56 9571,9 0,41 1
S26 tekan 6840,84 9571,9 0,71 1
S27 tarik 3464,12 9571,9 0,36 1
S28 tekan 5116,16 9571,9 0,53 1
S29 tarik 2954,05 9571,9 0,31 1
S30 tekan 5116,16 9571,9 0,53 1
S31 tarik 2702,79 9571,9 0,28 1
S32 tarik 5900,40 9571,9 0,62 1
S33 tarik 12759,23 9571,9 1,33 2
S34 tarik 20578,49 9571,9 2,15 3
S35 tarik 68438,92 9571,9 7,15 8
S36 tarik 31358,93 9571,9 3,28 4
S37 tarik 63163,49 9571,9 6,60 7
S38 tarik 29583,70 9571,9 3,09 4
S39 tarik 20705,71 9571,9 2,16 3
S40 tarik 12798,60 9571,9 1,34 2
S41 tarik 5911,63 9571,9 0,62 1
Jumlah Baut 88
46
BAB 4
PERENCANAAN PLAT LANTAI
4.1 Denah plat lantai
Plat lantai pada gedung direncanakan menggunakan beton bertulang dengan
sistem 2 arah (x dan y) atau 4 tumpuan sejajar. Plat lantai dianggap terjepit
penuh pada keempat sisinya. Tebal plat direncanakan 120 mm. Denah plat
lantai dapat dilihat pada Gambar di bawah.
A A A A
300
300
200
300
300
100
C B B B B
A A
300
300
D
1800
1 2 3 4 5 6 7 8
47
4.2 Perhitungan plat lantai
4.2.1 Pembebanan
• Beban mati
Berat sendiri = 2400 x tebal plat rencana
Berat sendiri = 2400 x 0,12
Berat sendiri = 288 kg/m2
Berat Keramik = 0,02 m x 2200 kg/m
= 44 kg/𝑚2
Berat Spesi = 0,03 m x 2000 kg/m
= 60 kg/𝑚2
Berat Plafond = 1 m x 18 kg/m
= 18 kg/𝑚2
Berat total = 250 kg/𝑚2
• Beban hidup
Bangunan kantor = 250 kg/𝑚2
• Beban kombinasi
qu = 1,2 DL + 1,6 LL
= 1,2 (250) + 1,6 (250)
= 700 kg/m
48
koefisien plat B adalah 2 maka
Clx = 58 Ctx = 82
Cly = 15 Cty = 53
49
1 2𝑅𝑛 . 𝑚
𝜌 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = (1 − √1 −
𝑚 𝑓𝑦
1 2(0,432)(11,294)
𝜌 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = (1 − √1 −
11,294 240
𝜌 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = 0,0018
0,85 𝑓𝑐′ 600
𝜌𝑏 = 𝛽1 . .
240 600 + 240
0,85 . 25 600
𝜌𝑏 = 0,85 . .
240 600 + 240
𝜌𝑏 = 0,0538
𝜌 𝑚𝑎𝑥 = 0,75 . 𝜌𝑏
𝜌 𝑚𝑎𝑥 = 0,75 . 0,0538
𝜌 𝑚𝑎𝑥 = 0,0403
karena, ρ min< ρ perlu < ρ max
0,0025 < 0,0018 < 0,0403 → Maka Pakai ρ min
𝐴𝑠 = 𝜌 𝑚𝑖𝑛 . 𝑏 . 𝑑𝑥
𝐴𝑠 = 0,0025 . 1000 . 96
𝐴𝑠 = 240 𝑚𝑚2
0,25 . 𝜋 . 82 . 1000
𝑆𝑎𝑑𝑎 =
240
𝑆𝑎𝑑𝑎 = 209,440 𝑚𝑚
𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 = 200 𝑚𝑚
0,25 . 𝜋 . 82 . 1000
𝐴𝑠𝑎𝑑𝑎 =
200
𝐴𝑠𝑎𝑑𝑎 = 251,327 𝑚𝑚2
Karena, As ada> As, maka digunakan tulangan ϕ8– 200 A= 251,3 mm
50
Tulangan Lapangan Arah -Y
Mly = 82,32 kgm
Diameter tulangan digunakan (ϕx) = 8 mm
Panjang Efektif (dx) = h - decking - 1/2 x ϕx
= 120 – 20 – (0,5 x 8)
= 96 mm
𝑀𝑢 82,32 . 104
𝑅𝑛 = = = 0,112 𝑘𝑔/𝑚𝑚2
𝜙. 𝑏. 𝑑 2 0,8 𝑥 1000 𝑥 962
𝐹𝑦 240
𝑚 = = = 11,294
0,85 𝑓𝑐′ 0,85 . 25
Karena mutu baja 240 MPa, maka:
𝜌 𝑚𝑖𝑛 = 0,0025
1 2𝑅𝑛 . 𝑚
𝜌 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = (1 − √1 −
𝑚 𝑓𝑦
1 2(0,112)(11,294)
𝜌 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = (1 − √1 −
11,294 240
𝜌 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = 0,00047
0,85 𝑓𝑐′ 600
𝜌𝑏 = 𝛽1 . .
240 600 + 240
0,85 . 25 600
𝜌𝑏 = 0,85 . .
240 600 + 240
𝜌𝑏 = 0,0538
𝜌 𝑚𝑎𝑥 = 0,75 . 𝜌𝑏
𝜌 𝑚𝑎𝑥 = 0,75 . 0,0538
𝜌 𝑚𝑎𝑥 = 0,0403
karena, ρ min > ρ perlu < ρ max
0,0025 > 0,00047 < 0,0403 → Maka Pakai ρ min
𝐴𝑠 = 𝜌 𝑚𝑖𝑛 . 𝑏 . 𝑑𝑥
𝐴𝑠 = 0,0025 . 1000 . 96
𝐴𝑠 = 240 𝑚𝑚2
0,25 . 𝜋 . 82 . 1000
𝑆𝑎𝑑𝑎 =
240
𝑆𝑎𝑑𝑎 = 209,440 𝑚𝑚
51
𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 = 200 𝑚𝑚
0,25 . 𝜋 . 82 . 1000
𝐴𝑠𝑎𝑑𝑎 =
200
𝐴𝑠𝑎𝑑𝑎 = 251,327 𝑚𝑚2
Karena, As ada> As, maka digunakan tulangan ϕ8– 200 A= 251,3 mm
1 2𝑅𝑛 . 𝑚
𝜌 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = (1 − √1 −
𝑚 𝑓𝑦
1 2(0,610)(11,294)
𝜌 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = (1 − √1 −
11,294 240
𝜌 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = 0,0025
0,85 𝑓𝑐′ 600
𝜌𝑏 = 𝛽1 . .
240 600 + 240
0,85 . 25 600
𝜌𝑏 = 0,85 . .
240 600 + 240
𝜌𝑏 = 0,0538
𝜌 𝑚𝑎𝑥 = 0,75 . 𝜌𝑏
𝜌 𝑚𝑎𝑥 = 0,75 . 0,0538
𝜌 𝑚𝑎𝑥 = 0,0403
karena, ρ min < ρ perlu < ρ max
52
0,0025 < 0,0025 < 0,0403 → Maka Pakai ρ perlu
𝐴𝑠 = 𝜌 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 . 𝑏 . 𝑑𝑥
𝐴𝑠 = 0,0025 . 1000 . 96
𝐴𝑠 = 240 𝑚𝑚2
0,25 . 𝜋 . 82 . 1000
𝑆𝑎𝑑𝑎 =
240
𝑆𝑎𝑑𝑎 = 209,440 𝑚𝑚
𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 = 200 𝑚𝑚
0,25 . 𝜋 . 82 . 1000
𝐴𝑠𝑎𝑑𝑎 =
200
𝐴𝑠𝑎𝑑𝑎 = 251,327 𝑚𝑚2
Karena, As ada> As, maka digunakan tulangan ϕ8– 200 A= 251,3 mm
1 2𝑅𝑛 . 𝑚
𝜌 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = (1 − √1 −
𝑚 𝑓𝑦
1 2(0,3945)(11,294)
𝜌 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = (1 − √1 −
11,294 240
𝜌 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = 0,00016
53
0,85 𝑓𝑐′ 600
𝜌𝑏 = 𝛽1 . .
240 600 + 240
0,85 . 25 600
𝜌𝑏 = 0,85 . .
240 600 + 240
𝜌𝑏 = 0,0538
𝜌 𝑚𝑎𝑥 = 0,75 . 𝜌𝑏
𝜌 𝑚𝑎𝑥 = 0,75 . 0,0538
𝜌 𝑚𝑎𝑥 = 0,0403
karena, ρ min > ρ perlu < ρ max
0,0025 > 0,00016 < 0,0403 → Maka Pakai ρ min
𝐴𝑠 = 𝜌 𝑚𝑖𝑛 . 𝑏 . 𝑑𝑥
𝐴𝑠 = 0,0025 . 1000 . 96
𝐴𝑠 = 240 𝑚𝑚2
0,25 . 𝜋 . 82 . 1000
𝑆𝑎𝑑𝑎 =
240
𝑆𝑎𝑑𝑎 = 209,440 𝑚𝑚
𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 = 200 𝑚𝑚
0,25 . 𝜋 . 82 . 1000
𝐴𝑠𝑎𝑑𝑎 =
200
𝐴𝑠𝑎𝑑𝑎 = 251,327 𝑚𝑚2
Karena, As ada> As, maka digunakan tulangan ϕ8– 200 A= 251,3 mm
Tulangan Lapangan Arah -Y
Penggambaran Penulangan adalah sebagai berikut :
Ø8-200
Ø8-200
Ø8-200 Ø8-200
Ø8-200
Ø8-200
Ø8-200
Ø8-200
Ø8-200
54
BAB 5
ANALISIS BALOK DAN KOLOM
5.1 Data perancangan
Data-data yang digunakan pada perencanaan ini adalah :
a. Mutu baja = BJ37
b. Tegangan leleh (fy) = 2400 𝒌𝒈/𝒄𝒎𝟑
c. Tegangan ultimit (fu) = 3700 𝒌𝒈/𝒄𝒎𝟑
d. Berat jenis baja = 7850 𝒌𝒈/𝒄𝒎𝟑
e. Modulus elastisitas baja = 𝟐, 𝟏 𝒙 𝟏𝟎𝟔
Dalam analisa struktur ini kombinasi pembebanan digunakan berdasarkan
Tata Cara Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung (SNI
1729-2015) dan Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung (PPIUG
– 1983) dengan data sebagai berikut :
a. Tebal aspal = 20 mm
b. Tebal plat atap = 100 mm
c. Tebal plat lantai = 120mm
d. Berat jenis beton bertulang = 2400 kg/m3
e. Berat dinding bata = 250 kg/m3
f. Berat spesi per cm tebal = 21 kg/m2
g. Berat plafond = 18kg/m2
h. Berat Keramik = 24 kg/m2
1
2 Lx
Leq
Ly
Gambar 5.1 gambar gaya pada balok
55
𝐿𝑦 = 𝐿𝑥 = 6 𝑚
1
𝐿𝑒𝑞 = .𝐿
3 𝑥
1
𝐿𝑒𝑞 = .6
3
𝐿𝑒𝑞 = 2
• Beban mati
𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑝𝑙𝑎𝑡 = (𝐿𝑒𝑞 . 2)𝑥 𝑡𝑒𝑏𝑎𝑙 𝑝𝑙𝑎𝑡 𝑥 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑏𝑒𝑡𝑜𝑛
𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑝𝑙𝑎𝑡 = (2 . 2)𝑥 0,12 𝑥 2400
𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑝𝑙𝑎𝑡 = 1152 𝑘𝑔/𝑚2
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑠𝑝𝑎𝑙 = 14 𝑘𝑔/𝑚2
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑙𝑎𝑓𝑜𝑛𝑑 = 18 𝑘𝑔/𝑚2
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑀𝐸 = 15 𝑘𝑔/𝑚2
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑡𝑖 = 1199 𝑘𝑔/𝑚2
• Beban hidup
𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝 = (𝐿𝑒𝑞 . 2)𝑥 100
𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝 = (2 . 2)𝑥 100
𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝 = 400
• Beban terfaktor
qu = 1.2qd + 1.6ql
= (1.2 x 1199) + (1.6 x 400)
= 1438,8 + 640
= 2078,8 kg/m
= 207880 kg/cm
• Perhitungan momen
56
Mu pada daerah tumpuan (-)
1
𝑀1 = 𝑀2 = . 𝑞𝑢. 𝐿2
12
1
𝑀1 = 𝑀2 = . 2078,8. 62
12
𝑀1 = 𝑀2 = 6236,4 𝑘𝑔𝑚
Mu pada daerah tumpuan (+)
1
𝑀𝑚𝑎𝑘𝑠 = . 𝑞𝑢. 𝐿2
24
1
𝑀𝑚𝑎𝑘𝑠 = . 2141,2. 62
24
𝑀𝑚𝑎𝑘𝑠 = 3118,2 𝑘𝑔𝑚
Jadi Mu yang dipakai adalah = 6236,4 kgm = 623640 kgcm
Mencari nilai Wx
𝑀𝑢 = 𝑊𝑥. 𝑓𝑦
𝑀𝑢
𝑊𝑥 =
𝑓𝑦
623640
𝑊𝑥 =
2400
𝑊𝑥 = 259,85 𝑚𝑚3
57
Ht = 400 mm fy = 240 Mpa
Bf = 200 mm Ix = 237000000 mm4
Tw = 8 mm Iy = 17400000 mm4
Tf = 13 mm rx = 168 mm
R = 16 mm ry = 45,4 mm
A = 8410 mm Wx = 1190000 mm3
W = 66 kg.m Wy = 174000 mm3
E = 210000 Mpa
ℎ1 = 𝑡𝑓 + 𝑟 = 13 + 16 = 29 𝑚𝑚
ℎ2 = ℎ𝑡 + 2ℎ1 = 400 + 2(29) = 458 𝑚𝑚
ℎ = ℎ𝑡 + 𝑡𝑓 = 400 + 13 = 387 𝑚𝑚
𝑏𝑡 3
𝐽=∑
3
(2 𝑥 200 𝑥 143 ) + ((400 − 2)𝑥 13)83
𝐽=
3
𝐽 = 356762,667 𝑚𝑚4
𝐼𝑦 ℎ2
𝐼𝑤 =
4
17400000 𝑥 3872
𝐼𝑤 =
4
𝐼𝑤 = 6514951500000 𝑚𝑚6
𝜋 𝐸𝐺𝐽𝐴
𝑋1 = √
𝑆𝑥 2
𝑋1 = 13246,77 𝑀𝑃𝑎
𝑆𝑥 2 𝐼𝑤
𝑋2 = 4 [ ]
𝐺 𝐽 𝐼𝑟
2
1190000 6514951500000
𝑋2 = 4 [ ]
80000 . 356762,667 17400000
𝑋2 = 0,00026 𝑚𝑚2 /𝑁 2
58
𝑡𝑤 ℎ1 2
𝑍𝑥 = + (𝑏𝑓 − 𝑡𝑤 )(ℎ𝑓 − 𝑡𝑓 )𝑡𝑓
4
13 . 292
𝑍𝑥 = + (200 − 9)(400 − 13)13
4
𝑍𝑥 = 1285952 𝑚𝑚2
• Perencanaan lentur balok
Menentukan kuat nominal penampang denga pengaruh tekuk lokal,
Penampang
kompak λ < λp
Untuk tekuk lokal pelat sayap:
ℎ2 170
<
2𝑡𝑓 √𝑓𝑦
200 170
<
2 . 3 √240
7,69 < 10,97
Plat sayap termasuk plat kompak
Untuk tekuk lokal plat badan:
ℎ2 1680
<
𝑡𝑤 √𝑓𝑦
342 1680
<
8 √240
42,75 < 108,44
Plat badan termasuk plat kompak
• Menentukan batasan momen plastik Mp
Mn = Mp, dengan Mp adalah:
𝑀𝑝 = 𝑓𝑦 . 𝑍𝑥
𝑀𝑝 = 240 . 1285952
𝑀𝑝 = 308628480 Nmm
Jadi digunakan Mp = Mn = 308628480 Nmm
59
• Menentukan kuat nominal penampang dengan pengaruh tekuk
lateral
Kontrol penampang termasuk bentang pendek, menengah, atau
bentang panjang
𝐿 = 8 𝑚 = 8000 𝑚𝑚
𝐸
𝐿𝑝 = 1,76 𝑟𝑦 √
𝑓𝑦
210000
𝐿𝑝 = 1,76 (45,4)√
240
𝐿𝑝 = 2363,59 𝑚𝑚
𝑓𝑙 = 𝑓𝑦 − 𝑓𝑟
𝑓𝑙 = 240 − 70
𝑓𝑙 = 170 𝑁/𝑚𝑚2
𝑋1
𝐿𝑟 = 𝑟𝑦 [ ] √1 + √1 + 𝑋2 𝑓𝑙 2
𝑓𝑙
13246,77
𝐿𝑟 = 75 [ ] √1 + √1 + 0.00026 . 1702
170
𝐿𝑟 = 7003,93 𝑚𝑚
Jadi Lp < L < Lr, Termasuk Bentang Menengah.
• Menentukan kuat lentur plastis Mp
Mn = Mp , dengan Mp adalah :
𝑀𝑝 = 𝑓𝑦 . 𝑍𝑥
𝑀𝑝 = 240 . 1285952
𝑀𝑝 = 308628480 Nmm
12,5 𝑀𝑚𝑎𝑥
𝐶𝑏 =
2,5 𝑀𝑚𝑎𝑥 + 3𝑀𝑎 + 4𝑀𝑏 + 3𝑀𝑐
12,5 . 6236,4
𝐶𝑏 =
2,5(6236,4 ) + 3(6236,4) + 4(3118,2) + 3(6236,4)
𝐶𝑏 = 1,19
60
𝜋 𝜋𝐸 2
𝑀𝑐𝑟 = 𝐶𝑏 √𝐸 𝐼𝑦 𝐺 𝐽 + [ ] 𝐼𝑦 𝐼𝑤
𝐿 𝐿
𝜋 𝜋 . 210000
𝑀𝑐𝑟 = 1,19 √210000 . 17400000 . 80000 . 356762,67 + [ ] 17400000 . 6,51 . 1011
6000 6000
𝐶𝑏 = 202414937,1
Mn = Mcr ≤ Mp
Jadi digunakan nilai Mn = 202414937,1
• Menentukan momen nominal yang paling menentukan
Momen nominal pengaruh tekuk lokal = 308628480 Nmm
Momen nominal pengaruh tekuk lateral = 202414937,1 Nmm
Jadi Mn yang paling menentukan adalah = 202414937,1 Nmm
Kontrol kekuatan penampang berdasar Mn yang paling menentukan
𝑀𝑢 ≤ 𝑀𝑛
62364000 ≤ 202414937,1
𝟔𝟐, 𝟑𝟔𝟒 ≤ 𝟐𝟎𝟐, 𝟒 (𝑨𝒎𝒂𝒏)
• Kontrol kuat geser nominal balok tanpa pengaku
Ketebalan minimum pelat badan tanpa adanya pengaku :
ℎ2 𝐸
≤ 6,36√
𝑡𝑤 𝑓𝑦
342 210000
≤ 6,36√
8 240
𝟒𝟐, 𝟕𝟓 ≤ 𝟏𝟖𝟖, 𝟏𝟑
Jadi tebal pelat badan memenuhi syarat
• Kuat geser pelat badan tanpa danya pengaku :
𝐴𝑤 = 𝑡𝑤 ℎ𝑡
𝐴𝑤 = 8 . 400
𝐴𝑤 = 3200 𝑚𝑚2
61
𝑉𝑛 = 0,6𝑓𝑦 𝐴𝑤
𝐴𝑤 = 0,6 . 240 . 3200
𝐴𝑤 = 460800 𝑚𝑚2
Vu ≤ ØVn
0,5𝑞𝑢 𝐿 0,9𝑉𝑛
≤
100 1000
𝟗𝟕, 𝟖𝟑 ≤ 𝟒𝟏𝟒, 𝟕 (𝑨𝒎𝒂𝒏)
• Periksa lendutan
𝑞𝑡𝑜𝑡 𝑙 4 𝑃𝑙 3
𝛿= + ≤ 𝛿𝑖𝑧𝑖𝑛
384 𝐸 𝐼𝑥 193 𝐸 𝐼𝑥
20,788 . 6004 0,36 . 8003
𝛿= + ≤ 𝛿𝑖𝑧𝑖𝑛
384 . 210000 . 23700 193 . 210000 23700
𝜹 = 𝟏, 𝟒𝟏 𝒄𝒎 ≤ 𝟐 𝒄𝒎 → 𝒎𝒆𝒎𝒆𝒏𝒖𝒉𝒊 𝒔𝒚𝒂𝒓𝒂𝒕 𝒌𝒆𝒌𝒂𝒌𝒖𝒂𝒏
5.3 Perencanaan Kolom
5.3.1 Data perencanaan kolom
62
5.3.2 Pemeriksaan kelangsingan penampang kolom
Untuk sayap :
𝐸𝑠
𝜆 = 0,38√
𝑓𝑦
210000
𝜆 = 0,38√
240
𝜆 = 11,24
𝑏𝑓
≤𝜆
2 𝑡𝑓
300
≤ 11,24
2 . 15
10 ≤ 11,24 (𝑂𝐾𝐸)
Untuk badan :
𝑃𝑦 = 𝐴𝑠 . 𝑓𝑦
𝑃𝑦 = 11980 . 240
𝑃𝑦 = 2875200
Φ𝑐 = 0,9
𝑃𝑢
𝐶𝑎 =
Φ𝑐 . 𝑃𝑦
467,259
𝐶𝑎 =
0,9 . 287,5200
𝐶𝑎 = 0,018 < 0,125
Sehingga,
𝐸𝑠
𝜆 = 2,45√ (1 − 0,93 𝐶𝑎)
𝑓𝑦
210000
𝜆 = 2,45√ (1 − 0,93(0,018))
240
𝜆 = 71,26
63
𝑑
≤𝜆
𝑡𝑤
300
≤ 71,26
10
30 ≤ 71,26 (𝑂𝐾𝐸)
5.3.3 Pemeriksaan elemen kelangsingan kolom
Lb < Lbmax
𝐸𝑠
𝐿𝑏𝑚𝑎𝑥 = 0,086 . 𝑖𝑦 .
𝑓𝑦
210000
𝐿𝑏𝑚𝑎𝑥 = 0,086 . 75,1 .
240
𝐿𝑏𝑚𝑎𝑥 = 5651,275 𝑚𝑚
𝐿𝑏 = 4200 𝑚𝑚
Lb < Lbmax → 4200 mm < 5651,275 mm
5.3.4 Pemeriksaan kapasitas aksial kolom
Menentukan panjang efektif kolom
arah sumbu kuat (sumbu x)
kx = ky = 0,65
𝑘𝑥 . 𝐿𝑏
𝜆𝑥 =
𝑖𝑥
0,65 . 4200
𝜆𝑥 =
131
𝜆𝑥 = 20,84
𝜆𝑥 𝑓𝑦
𝜆𝑐𝑥 = √
𝜋 𝐸
20,84 240
𝜆𝑐𝑥 = √
𝜋 210000
𝜆𝑐𝑥 = 0,22
0,25 < λcx < 1,2
Maka,
1,43
𝜔𝑥 =
1,6 − 1,6𝜆𝑐𝑥
𝜔𝑥 = 1,146
64
arah sumbu kuat (sumbu x)
𝑘𝑦 . 𝐿𝑏
𝜆𝑦 =
𝑖𝑦
0,65 . 4200
𝜆𝑥 =
75,1
𝜆𝑥 = 36,35
𝜆𝑦 𝑓𝑦
𝜆𝑐𝑦 = √
𝜋 𝐸
36,35 240
𝜆𝑐𝑥 = √
𝜋 210000
𝜆𝑐𝑥 = 0,39
0,25 < λcy < 1,2
1,43
Maka, 𝜔𝑦 = 1,6−1,6𝜆𝑐𝑦 = 1,46
65
5.4 Perhitungan sambungan
Diketahui:
Kolom menggunakan profil WF 300.300.10.15
Balok induk menggunakan profil WF 400.200.8.13
h = d = 400 mm ro = 16 mm
b = 200 mm As = 84,12 cm2
tw = 8 mm Ix = 23700 cm4
tf = 13 mm Iy = 1740 cm4
Mutu baja, BJ 37
fy = 240 MPa fu = 370 MPa
Digunakan 8 buah baut Ø24 dan tebal las 3 mm dengan mutu BJ 37
Pu = 467,259 kN
Vu = 157,5 kN
Mu = 270,2 kNm
66
Mutu las
fy = 240 Mpa fu = 370 Mpa
𝑇𝑛1 = ∅ . (0,6 . 𝑓𝑢. 0,707. 𝑡𝑤. 𝐿𝑤1)
𝑇𝑛1 = 0,225 . (0,6 .370 . 0,707.8 .1168)
𝑇𝑛1 = 329980,0896 𝑁
𝑇𝑛2 = ∅ . (0,6 . 𝑓𝑢. 0,707. 𝑡𝑤. 𝐿𝑤2)
𝑇𝑛1 = 0,225 . (0,6 .370 . 0,707.8 .1496)
𝑇𝑛1 = 422645,7312 𝑁
𝑇𝑛 = 𝑇𝑛1 + 𝑇𝑛2
𝑇𝑛 = 329980,0896 + 422645,7312
𝑇𝑛 = 752625,8208 𝑁 = 752,626 𝑘𝑁 > 𝑉𝑢 = 157,5 𝑘𝑁
MR = Ø .Mn
Mnlas = Zxlas.fylas
Zxlas = 2(200.3.385,5) + 4(95.3.368,5) + 4(95.3.9,5)+ 4(468.3.476)
= 3566736 mm3
Mnlas = 3566736 x 240 = 856016640 kNmm = 856,016640 kNm
ØMnlas = 856,02 kNm > Mu = 270,2 kNm
5.4.2 Sambungan Baut
a. Kuat geser baut
𝑅𝑛𝑣 = 0,5 . 𝑓𝑢 . 𝐴 = 0,5 . 370 . 0,452 = 83,69 𝑘𝑁
b. Kuat tarik baut
𝑅𝑛𝑡 = 0,75 . 𝑓𝑢 . 𝐴𝑏 = 0,75 . 370 . 0,425 = 125,54 𝑘𝑁
c. Gaya lintang dipikul bersama oleh baut
𝑉𝑢 157,5
𝑅𝑢𝑣 = = = 11,25 𝑘𝑁
𝑛 14
d. Gaya normal dipikul bersama baut
𝑃𝑢 467,259
𝑅𝑢𝑡 = = = 33,376 𝑘𝑁
𝑛 14
e. Gaya tarik akibat momen
𝑀 . 𝑦1
𝑇𝑖 =
∑ 𝑦12
67
𝑦1 = 𝑦2 = (110𝑥5) + 30 + 82 + 89 = 730 𝑚𝑚
𝑦3 = 𝑦4 = (110𝑥4) + 30 + 82 + 89 = 620 𝑚𝑚
𝑦5 = 𝑦6 = (110𝑥3) + 30 + 82 + 89 = 510 𝑚𝑚
𝑦7 = 𝑦8 = (110𝑥2) + 30 + 82 + 89 = 400 𝑚𝑚
∑ 𝑦 2 = 2674800 𝑚𝑚2
68
LAMPIRAN
300
145 155
130 170
-0.90 A
300
100
35 30
230
Taman -0.45 Teras Taman -0.45
65 28
65 28
140
Rabat Beton -0.15 -0.02 Rabat Beton -0.15
75
65
A
-0.05
Janitor
150
-0.05 Ruang Kasie Ruang Kasie Ruang Kasie
Pemerintahan Pemberdayaan Masyarakat Pembangunan Dan Tantib
300
300
Dan Kesejahteraan Sosial
Gudang Arsip
-0.05 Ruang Seklur
150
150
Ruang Pantry
200
300
150
Tempat Wudhu
100
-0.20 -0.15
C
1200
Ruang Santai/
Koridor
-0.35 -0.15 -0.15
Ruang Kerja Staff / Pelayanan
B
300
300
D
Lobby
142
±0.00
300
158
E
75
75
Rabat Beton -0.15 Rabat Beton -0.15
200
Taman -0.35 Taman -0.35
45
Entrance
-0.02
130
45
120 180
135 330 135
1800
1 2 3 4 -0.45 5 6 7 8
130
300
300
70
105
95
Ruang MUI
300
300
+4.20
B
200
Ruang BPD
900
300
300
+4.20
100
C
T
300
D
Void Void Void Void
95
105
Void
30
1800 573
1 2 3 4 5 6 7 8
69
Gambar 6.3 gambar tampak depan
70
Gambar 6.6 gambar tampak samping kiri
+11.95
342
+8.53 +8.50
+8.45 +8.30 +8.30 +8.45
100
10
50
50
+7.30
332
250
300
+3.93
70 25 48 50
120 80
115
70
+3.48 +3.48 +3.23
10°
+3.05
+3.10
+2.98
+2.80
95
86
323
305
240
-0.90
2030 35 30 -1.05
-1.45 15
20
75 35 30
1200
E C B A
+11.95
342
+8.53
+8.45 +8.45
+3.60
60 33
10
10
300
300
-1.45 35 388 15 65
75 20 60
1800
71
300 200
13
15
300
400
10
72