Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN

MENGGANALISA DESAIN,PERENCANAAN,DAN RENCANA


PEMELIHARAAN JEMBATAN KALI TANGI BARU
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Akhir Semester 1 Mata Kuliah
Pengantar Rekayasa Sipil
Dosen Pengampu : Kholidia Ayunaning, S.T.,M.T

Disusun Oleh :
1. Muchammad Chozinatu Asror (230607003)
2. Rara Dian Sasmita (230607024)

FAKULTAS TEKNIK
PRODI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi ALLAH SWT yang telah memberikan kami


kemudahan sehingga kita dapat menyelesaikan Laporan ini dengan
tepat waktu.Tanpa pertolongan-NYA tentunya saya tidak akan sangup
untuk menyelesaikan Laporan ini dengan baik.Shalawat serta salam
semoga tetap tercurahkan kepada baginda tercinta yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti nantikan syafaatnya diakhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada ALLAH SWT atas


limpahan nikmat sehat-nya,baik itu berupa sebar fisik maupun akal
fikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan
Laporan yang bertujuan untuk memenuhi tugas akhir semester 1 mata
kuliah pengantar rekayaa banggunan Universitas Muhammadiyah
Gresik.

ii
DAFTAR ISI
LAPORAN............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah................................................................................................1
1.3 Tujuan..................................................................................................................1
1.4 Manfaat................................................................................................................1
BAB II KRTERIA DESAIN................................................................................................2
1.1 Desain...................................................................................................................2
1.2 Standar Nasional Indonesia (SNI)........................................................................4
BAB III PEMBEBANAN PADA BANGGUNAN JEMBATAN........................................6
3.1 Pembebanan SNI 1727 : 2020..............................................................................6
BAB IV ANALISA STRUKTUR........................................................................................9
BAB V PEMELIHARAAN BERKALA...........................................................................10
BAB III PENUTUP...........................................................................................................10
1.1 Kesimpulan dan saran........................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Latar belakang perencanaan desain struktur di Kota Gresik
melibatkan pertimbangan geografis, kebutuhan infrastruktur, dan
aspek keberlanjutan. Sebagai kota industri dengan pertumbuhan
ekonomi yang pesat, desain struktur harus memperhitungkan
peningkatan kepadatan penduduk, pengembangan industri, dan
perlunya infrastruktur yang tangguh untuk mendukung keberlanjutan
dan ketahanan kota

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana merancang struktur yang mampu menanggulangi
peningkatan kepadatan penduduk di Kota Gresik?
2. Apa strategi perencanaan infrastruktur yang optimal untuk
mendukung pertumbuhan industri yang pesat?
3. Bagaimana mengembangkan desain struktur yang tidak hanya
efisien secara ekonomi, tetapi juga ramah lingkungan untuk
mencapai keberlanjutan?
4. Bagaimana meningkatkan ketahanan kota terhadap bencana
alam melalui desain struktur yang tepat?

1.3 Tujuan
Tujuan dari rumusan masalah ini adalah untuk memberikan
arahan dalam pengembangan solusi perencanaan dan desain struktur
yang sesuai dengan tantangan yang dihadapi oleh Kota Gresik,
sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mendukung
pertumbuhan ekonomi, dan meminimalkan risiko bencana alam.

1.4 Manfaat
Pengambilan Keputusan yang Tepat: Memberikan dasar yang
kuat untuk pengambilan keputusan terkait perencanaan dan desain
struktur, berdasarkan pemahaman mendalam terhadap kondisi
geografis, kebutuhan infrastruktur, dan aspek keberlanjutan.

iv
v
BAB II
KRTERIA DESAIN
Jembatan adalah struktur yang dibangun untuk mengatasi rintangan
seperti sungai, lembah, atau jalan, sehingga memungkinkan orang,
kendaraan, atau lintasan lainnya untuk melewati area tersebut.
Jembatan dapat terdiri dari berbagai bahan seperti beton, baja, atau
kayu, dan memiliki desain yang disesuaikan dengan kondisi
lingkungan dan tujuannya. Fungsi utamanya adalah menyediakan jalur
lintasan yang aman dan efisien melintasi rintangan
topografi atau alam.

1.1 Desain.
Perbaikan untuk mengembalikan kondisi Jembatan Kalitangi
Lama dan Kalitangi Baru di Jalan Veteran Gresik, dimaksudkan agar
usia rencana jembatan tersebut sesuai dengan yang direncanakan.
Menurut PPK 4.3 Jawa Timur Pungki Enggar Paweninggale,
selain menjadi penghubung Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik,
jembatan tersebut juga berfungsi sebagai penunjang distribusi logistik.

Gambar 2.1.1 peta lokasi jembatan kalitangi baru

vi
Jembatan yang diteliti adalah jembatan yang diangun dengan
panjang 105 meter dengan 5 bentang.

Gambar 2.1.2 tampak atas jembatan kalitangi baru

vii
1.2 Standar Nasional Indonesia (SNI).
Penelitian ini menggunakan Standar Nasional Indonesia (SNI)
sebagai acuan dalam mengidentifikasi desain dan sistem struktur
Jembatan Kalitangi Baru Gresik diantaranya :
1. SNI 1727 (2020)
Standar Nasional Indonesia (SNI) 1727:2020 dengan judul
“Beban desain minimum dan kriteria terkait untuk bangunan gedung
dan struktur lain” adalah revisi SNI 1727:2013, Beban minimum
untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain dan mengacu
kepada ASCE 7-16, Minimum Designs Loads and Associated Criteria
for Buildings and Other Structures. Terjemahan yang dilakukan sesuai
dengan yang diperlukan untuk kondisi pembebanan bangunan gedung
dan struktur lain di Indonesia.Beban salju dan beban es belum
diakomodir dalam standar ini, sedangkan beban gempa
diatur dalam SNI 1726.
2. SNI 2847 (2019)
Standar Nasional Indonesia (SNI) 2847:2019 dengan judul
Persyaratan beton struktural untuk bangunan Gedung dan penjelasan
adalah revisi dari SNI 2847:2013 Persyaratan beton struktural untuk
bangunan gedung yang mengadopsi secara modifikasi dari Building
Code Requirements for Structural Concrete (ACI 318M-14) and
Commentary (ACI 318RM-14). Standar ini digunakan dalam
perencanaan dan pelaksanaan struktur beton untuk bangunan gedung,
atau struktur bangunan lain yang mempunyai kesamaan karakter
dengan struktur bangunan gedung.

viii
3. SNI 1729 (2020)
Standar Nasional Indonesia (SNI) 1729:2020 dengan judul
“Spesifikasi untuk bangunan gedung baja struktural” adalah revisi dari
SNI 1729:2015 Spesifikasi untuk bangunan Gedung baja struktura
ldan merupakan adopsi identik dengan metode terjemahan dari AISC
360-16, Specification for Structural Steel Buildings yang digunakan
untuk memberikan acuan dalam sektor konstruksi dan rekayasa sipil,
khususnya terkait dengan gedung baja struktural. Standar ini
memberikan persyaratan umum, persyaratan desain, analisis,
persyaratan desain komponen struktur dan sambungan, sistem rangka-
momen, sistem rangka-terbreis dan dinding-geser, sistem rangka
momen komposit, rangka terbreis komposit dan sistem dinding geser,
pabrikasi dan ereksi, pengendalian kualitas dan penjaminan kualitas,
ketentuan pengujian prakualifikasi dan kualifikasi siklik. Banyak bab
(ada 14) dan lampiran (ada 8) tetap sama dengan SNI 1729:2015,
namun substansinya ada perubahan.
4. SNI 1726 – 2019
SNI 1726:2019 berisi tentang tata cara perencanaan ketahanan
gempa untuk struktur bangunan gedung dan nongedung adalah revisi
dari SNI 1726:2012 tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk
struktur bangunan gedung dan nongedung. Standar ini memberikan
persyaratan minimum perencanaan ketahanan gempa untuk struktur
bangunan gedung dan nongedung.

ix
BAB III
PEMBEBANAN PADA BANGGUNAN JEMBATAN
Pembebanan merupakan faktor penting dalam merancang stuktur
bangunan. Untuk itu, dalam merancang struktur perlu
mengidentifikasikan beban-beban yang bekerja pada sistem struktur.
Beban-beban yang bekerja pada suatu struktur ditimbulkan secara
langsung oleh gaya-gaya alamiah dan buatan manusia. Secara umum,
struktur bangunan dikatakan aman dan stabil apabila mampu menahan
beban gravitasi (beban mati dan beban hidup) dan beban gempa yang
bekerja pada bangunan tersebut.

3.1 Pembebanan SNI 1727 : 2020


Integritas nasional merupakan usaha dan proses mempersatukan
perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya
keselarasan secara nasional. Adapun beberapa Faktor yang
mempengaruhi Integritas Nasional diantaranya, Faktor Pendukung
Integritas Nasional dan Faktor Penghambat Integritas Nasional,
Faktor yang mempengaruhi Integritas Nasional ialah :
1. Faktor Beban mati (Dead load):
ini didefinisikan pada pasal 3 SNI 1727 tahun 2020. Beban mati
merupakan berat Bangunan Gedung itu sendiri. Maka Beban Mati
pada Bangunan Jembatan kalitangi baru terdiri dari termasuk
struktural jembatan, termasuk balok, kolom, tiang, dan material
konstruksi lainnya. Beban ini tetap konstan sepanjang waktu dan
merupakan beban mati utama pada jembatan.

Gambar 3.1.1 samping jembatan kalitangi baru

x
2. Beban Hidup (Live Load):
Pembebanan ini didefinisikan pada Pasal 4 SNI 1727 tahun 2020.
Beban Hidup merupakan beban yang diakibatkan oleh pengguna dan
penghuni bangunan gedung atau struktur lain yang tidak termasuk
beban konstruksi dan beban lingkungan, seperti beban angin, beban
hujan, beban gempa, beban banjir, atau beban mati.
NO Jenis Beban Macam Beban
1. Beban hidup atap - Pada masa proyek
pembangunan ataupun
pemeliharaan bangunan.seperti
perkerja proyek,peralatan
proyek,dan material yang
digunakan saat proyek
berlangsung.
2 Beban hidup masa - Bobot dari semua
layan elemen,struktural jembatan,
termasuk balok, kolom, tiang,
dan material
konstruksi lainnya.
- Para pengguna,pengendara
motor dan pengendara mobil.
Tabel 3.1.2 Tabel jenis beban hidup

3. Beban Angin (wind load):


Pembebanan ini didefinisika pada pasal 26 SNI 1727 tahun 2020.
Beban angin ialah semua beban yang bekerja pada gedung atau
bagian gedung yang disebabkan oleh selisih dalam tekanan udara.
Menentukan nilai beban akibat hembusan angin yang bekerja pada
struktur bangunan tergantung dari kecepatan angin, letak geografis,
bentuk dan ketinggian bangunan, serta kekakuan struktur. Bangunan
yang berada pada lintasan angin, akan menyebabkan angin berbelok
atau berhenti. Akibatnya, energi kinetik partikel udara yang bergerak
berubah menjadi energi potensial, berupa tekanan atau hisapan pada
permukaan bangunan.

xi
Gambar 3.1.3 Peta angin Indonesia tahun 2009

4. Pembebanan SNI 1726 : 2019


Standar Nasional Indonesia (SNI) 1726 tahun 2019 adalah pasal
11 sampai dengan pasal 25 mengenai pembebanan gempa di
Indonesia pada SNI 1727 tahun 2020. Beban gempa (EarthQuake
Load) adalah semua beban statik ekuivalen yang bekerja pada
gedung atau bagian gedung yang menirukan pengaruh dari gerakan.

Gambar 3.4.1 Peta zonasi Indonesia tahun 2012

xii
BAB IV
ANALISA STRUKTUR
Gedung bisa dikatakan layak pakai apabila telah melalui
berbagai pengecekan. Salah satunya adalah pengecekan struktur
Jembatan. Masalah struktural menjadi perhatian karena
mempengaruhi efek beban dan gaya dalam (internal force) pada
struktur. Maka dari itu, dalam pengerjaan konstruksi membutuhkan
seorang yang mampu mengamati struktur Jembatan. Orang ini biasa
disebut sebagai analis struktural. Analisis struktural adalah proses
kalkulasi dan menentukan efek dari beban muatan (load) dan gaya
internal pada struktur Jembatan. Analisis struktural sangat penting
untuk memahami beban muatan dan dampak yang terjadi pada sebuah
desain.
Tujuan dari analisis struktural adalah memastikan struktur
tersebut aman untuk digunakan manusia dengan cara melihat beban
muatan yang bisa diterima. Maka dari itu, perlu ada pengujian mulai
dari pembuatan desain sampai pengujian atau post-construction. Pada
analisa struktur Jembatan Kalitangi Baru menggunakan SNI 2847
tahun 2019 dan SNI 1729 tahun 2020 sebagai acuan.
SNI 2847 tahun 2019
Standar meliputi ketentuan ketentuan untuk perancangan beton
struktural termasuk beton polos, beton dengan penulangan
nonprategang, prategang atau keduanya, kolom komposit dengan
profil baja struktural, pipa atau selubung dan pengangkuran ke beton.
Standar ini merupakan pengaturan ulang secara substansial pasal-pasal
SNI 2847. Tujuan standar ini adalah untuk menjamin keselamatan dan
kesehatan umum dengan menetapkan persyaratan persyaratan
minimum untuk kekuatan, stabilitas, kemampuan layan, durabilitas
dan integritas struktur beton. Berikut adalah hasil Analisa Jembatan
Kalitangi Baru.

xiii
BAB V
PEMELIHARAAN BERKALA
Kebutuhan mengenal Pemeriksaan Rutin Jembatan sangat
penting dalam kegiatan pemeriksaaan jembatan, Pemeriksaan
jembatan merupakan salah satu bagian penting dalam sistem informasi
manajemen jembatan. Hal ini merupakan sesuatu yang pokok dalam
hubungan antara keadaan jembatan yang ada dengan rencana
pemeliharaan atau penanganan lain dalam waktu mendatang.
5.1 Jadwal Pemeriksaan Berkala.
Jembatan harus diperiksa secara berkala sesuai dengan
karakteristik dan kondisi lingkungan. Pemeriksaan rutin biasanya
dilakukan setiap enam bulan hingga satu tahun. Pemeriksaan
mendalam atau inspeksi khusus dapat dilakukan
setiap beberapa tahun.
Rentang Pemeriksaan Keterangan

URAIAN Hari Bulan Tahun Pemeriksaan


Mingguan
an an an Khusus

PEMELIHARAAN TERENCANA
Pengecatan X
Pergantian lapisan aspal X
Pembersihan X
Landasan/peletakan X
Perbaikan ringan X
Pengantian bagian kecil X
Keretakan pada jembatan X
Tabel 5.1.1 Tabel pemeliharaan

5.2 Metode Pemeriksaan Berkala.


Pemeriksaan berkala atas komponen-komponen jembatan
dilakukan oleh tim dan tenaga ahli yang memiliki kompetensi di
bidangnya,sebagai berikut:
1. Arsitektural jembatan
Pemeriksaan dilakukan dengan pengamatan visual dengan
menggunakan daftar simak

xiv
 Pemeriksaan penampilan bangunan jembatan: Desain
struktur utama jembatan mencakup elemen-elemen seperti
bentang (span), tiang, fondasi, dan dukungan struktural
lainnya. Arsitek berfokus pada menciptakan desain yang
estetis sekaligus memenuhi persyaratan teknis dan
fungsional.
 Pemeriksaan ruang dalam : Gaya arsitektur jembatan bisa
beragam, tergantung pada kebutuhan fungsional, lingkungan
sekitar, dan preferensi desain.
2. Struktural Bangunan Jembatan
Pemeriksaan dilakukan dengan cara:
a. Pemeriksaan Visual
b. Uji struktur
c. Pengujian Material Struktur

3. Tata Ruang Luar


Pemeriksaan dilakukan dengan pengamatan visual dengan
menggunakan daftar simak:
a) Kondisi struktur utama
b) Jembatan dan pondasi
c) Permukaan jalan dan trotoar

xv
BAB VI
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
perencanaan desain struktur di Kota Gresik mencerminkan
komitmen untuk mengintegrasikan pertimbangan geografis, kebutuhan
infrastruktur, dan aspek keberlanjutan. Dalam konteks sebagai kota
industri dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat, desain struktur
harus adaptif terhadap peningkatan kepadatan penduduk dan
perkembangan industri. Perlunya infrastruktur yang tangguh menjadi
fokus utama untuk mendukung keberlanjutan dan ketahanan kota
terhadap bencana alam. Dengan demikian, pendekatan holistik ini
diharapkan dapat membentuk lingkungan binaan yang aman,
berkelanjutan, dan mampu memenuhi kebutuhan
perkembangan Kota Gresik.

xvi
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR ISI
SNI 1727 Tahun 2020 “Beban desain minimum dan kriteria terkait
untuk bangunan gedung danstruktur lain”
SNI 1726 Tahun 2019 “Tata cara perencanaan ketahanan gempa
untuk struktur bangunan gedungDan nongedung”
SNI 2847 Tahun 2019 “Persyaratan beton struktural untuk bangunan
Gedung dan penjelasan”
SNI 1729 Tahun 2020 “Spesifikasi untuk bangunan gedung
baja struktural”

xvii

Anda mungkin juga menyukai