Anda di halaman 1dari 94

LAPORAN PENDAHULUAN

PERENCANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN BETON BERTULANG DI


KECAMATAN GADINGREJO PRINGSEWU

Oleh :

Muhammad Farhan 1815011086


Biodafa Akbar P 1855011008
Iqbal Al Hasany 1855011016

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2021
KATA PENGANTAR

Sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan “Perencanaan Jembatan Beton Bertulang


di Gading Rejo pringsewu” berdasarkan Kontrak Nomor : SK.02.03/RASP/UL/12/2021
Tanggal 28 Desember 2020 antara Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan dan
Program, Pemerintah Kabupaten Pringsewu dan PT. KAYARAYA
JAYAKARYA, dengan ini kami sampaikan Laporan Pendahuluan. Laporan
pendahuluan ini mencakup Pendahuluan, Gambaran Umum dan Deskripsi Pekerjaan,
Metode Pelaksanaan Pekerjaan, Perencanaan Pelaksanaan Kegiatan, Perencanaan
Teknis dan Output dari ” Perencanaan Jembatan Beton Bertulang di Gading Rejo”.
Laporan Pendahuluan ini dapat memenuhi maksud dan tujuan penyusunannya.

Bandar Lampung, 2021


PT. KAYARAYA JAYAKARYA

IQBAL AL HASANNY
Team Leader
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii

BAB I GAMBARAN UMUM PROYEK ............................................................... 1


A. Identifikasi Awal............................................................................................. 1
BAB II METODOLOGI.......................................................................................... 3
A. Jenis Pekerjaan ................................................................................................ 5
B. Lokasi Pekerjaan .............................................................................................. 6
C. Waktu Pekerjaan .............................................................................................. 6
D. Pendekatan ....................................................................................................... 6
E. Metodologi ....................................................................................................... 7
BAB III ORGANISASI PELAKSANA PEKERJAAN ........................................ 14
A. Deskripsi Struktur Organisasi .............................................................................. 14
BAB IV HASIL SURVEI DAN ANALISA............................................................ 18
A. Studi Pendahuluan............................................................................................ 18
B. Survei dan Analisa Data Topografi ............................................................................. 19
C. Survei dan Analisis Data Geoteknik.......................................................................... 24
BAB V PERHITUNGAN ANALISIS STRUKTUR JEMBATAN ...................... 29
A. Perencanaan Struktur Atas Jembatan .................................................................. 29
B. Perencanaan Struktur Bawah Jembatan ............................................................... 52
C. Perencanaan Pondasi ........................................................................................ 83
BAB VI RENCANA KERJA .................................................................................. 91
LAMPIRAN
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton
Bertulang di Kecamatan Gading Rejo

I. GAMBARAN UMUM EKSISTING PROYEK

A. Identifikasi Awal

1. Latar Belakang

Jembatan merupakan suatu bagian dari jalan raya yang berfungsi

untuk menghubungkan jalan yang terputus karena adanya rintangan

seperti sungai, danau, lembah, jurang, laut, dan jalan raya. Jembatan

dibagi menjadi beberapa tipe yaitu jembatan rangka baja, jembatan cable

stayed, jembatan beton, jembatan gantung, dan sebagainya.

Jembatan sebagai sarana transportasi yang penting bagi

masyarakat, terutama dalam bidang perekonomian di Indonesia yaitu guna

memperlancar hubungan antara pusat produksi dengan daerah pemasaran.

Seiring berjalannya waktu, berkembangnya sektor industri suatu daerah

membuat transportasi semakin sibuk dan ramai, sedangkan sarana

transportasi itu sendiri kurang memadai. Hal ini yang membuat

kelancaran transportasi menurun sehingga menghambat kegiatan

perekonomian di suatu daerah.

Minimnya pembangunan jembatan penyebrangan antar desa

menyebabkan terisolasinya beberapa daerah. Oleh karena itu, untuk

meningkatkan perekonomian di Kabupaten Tanggamus perlu adanya

pembangunan jembatan penyebrangan yang dapat memudahkan

PT. KayaRaya JayaKarya 1


Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton
Bertulang di Kecamatan Gading Rejo

masyarakat melakukan perjalanan. Pembangunan Jembatan Beton

Bertulang di Kecamatan Klumbayan Barat merupakan solusi yang

digunakan sebagai penghubung dari satu desa ke desa lainnya yaitu

sebagai fasilitas warga setempat. Dengan adanya pembangunan jembatan

diharapkan roda perekonomian akan berjalan dengan baik dan lancar.

Konsep Jembatan pada laporan ini direncanakan menggunakan tipe

jembatan beton bertulang balok-T. Jembatan beton bertulang merupakan

jembatan dengan material utama kontruksinya berasal dari beton

bertulang konvensional, yaitu beton dengan kuat tekan kurang dari 40

MPa. Jembatan beton bertulang pada umumnya cocok diaplikasikan

untuk jembatan bentang pendek karena dalam pelaksanaannya yang

mudah dan relatif cepat. Jembatan beton bertulang juga efektif dari segi

efesiensi biaya jika diterapkan pada jembatan bentang pendek, namun

menjadi tidak efesien dari segi biaya jika diterapkan pada jembatan

bentang menengah dan bentang panjang.

Bangunan kontruksi atas jembatan yang direncanakan mencakup

tiang sandaran, trotoar, pelat lantai jembatan, gelagar memanjang, gelagar

melintang, dan pelat injak. Bangunan kontruksi bawah jembatan yang

direncanakan mencakup abutment dan fondasi. Dalam analisis

pembebanan jembatan digunakan SNI 1725-2016 dengan analisis beban

gempa digunakan SNI 2833-2016. Kombinasi pembebanan digunakan

seperti pada peraturan SNI 1725-2016 yang terdapat 11 macam kombinasi

dengan mempertimbangkan keadaan batas, belum termasuk dengan beban

PT. KayaRaya JayaKarya 2


Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton
Bertulang di Kecamatan Gading Rejo

fatik. Kombinasi beban yang harus ditinjau menurut SNI 1725-2016 dapat

dilihat Tabel 1.

Tabel 1. Koefisien faktor beban pada jenis kombinasi

2. Maksud dan Tujuan

Maksud perencanaan ini sebagai petunjuk bagi konsultan

perencanaan yang memuat masukan, asas, kriteria, output dan proses yang

harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterpretasikan ke dalam

pelaksanaan tugas perencanaan. Dengan penugasan ini diharapkan seluruh

pihak dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk

menghasilkan output yang memadai dan diharapkan memenuhi kriteria

teknis bangunan yang layak dari segi mutu dan biaya.

Tujuan dari perencanaan Struktur Pembangunan Jembatan Beton

Bertulang di Kecamatan Gading Rejo yaitu untuk merencanakan jembatan

sesuai peraturan pembebanan yang terbaru, yaitu SNI 1725- 2016 dan

sebagai acuan dalam pembangunan Struktur Jembatan Beton

PT. KayaRaya JayaKarya 3


Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton
Bertulang di Kecamatan Gading Rejo

Bertulang di Kecamatan Gading Rejo. Tugas akhir yang penulis buat

diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dan alternatif desain dalam

Pembangunan Jembatan Beton Bertulang di Kecamatan Gading Rejo dan

dapat menambah pengetahuan dan wawasan dibidang struktur khususnya

mengenai jembatan beton bertulang tipe balok-T dengan peraturan

pembebanan menggunakan acuan SNI 1725-2016 dan peraturan beban

gempa menggunakan acuan SNI 2833-2016.

3. Kondisi Eksisting

Pembangunan Jembatan Beton Bertulang di Kecamatan

Gading Rejo terletak pada Kabupaten Pringsewu, Lampung.

Sedangkan batas-batas wilayah pada Jembatan Beton Bertulang di

Kecamatan Klumbayan Barat adalah sebagai berikut :

Sebelah Utara = Sawah Penduduk

Sebelah Selatan = Sungai Bulok

Sebelah Timur = Sawah Penduduk

Sebelah Barat = Sungai Bulok

Jembatan Beton Bertulang di Kecamatan Gading Rejo memiliki posisi

yang strategis karena pengghubung antara desa satu dengan desa yang

lainnya.

PT. KayaRaya JayaKarya 4


Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton
Bertulang di Kecamatan Gading Rejo

II. METODOLOGI

2.1. Jenis Pekerjaan

Jenis pekerjaan yang dilakukan pada proyek pembangunan Jembatan Beton

Bertulang di Kecamatan Gading Rejo meliputi:

a. Pekerjaan desain arsitektur

Pekerjaan desain awal meliputi pekerjaan penentuan lokasi, penentuan

penggunaan jembatan, panjang bentang jembatan serta perencanaan

jembatan yang akan dibangun. Pekerjaan ini didasari dengan keperluan

dan kebutuhan pemilik proyek, ketersediaan lahan, ketersediaan biaya

dan penggunaan jembatan yang direncanakan.

b. Pekerjaan analisa struktur

Pekerjaan analisa struktur adalah pekerjaan menganalisa elemen-elemen

struktural berdasarkan pembebanan dan standar yang ada. Pekerjaan ini

bertujuan untuk mengetahui gaya-gaya dalam yang terjadi akibat

pembebanan yang terjadi. Pekerjaan analisa struktur ini dilakukan

dengan bantuan program Microsoft Excel 2013.

PT. KayaRaya JayaKarya 5


Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton
Bertulang di Kecamatan Gading Rejo

2.2. Lokasi Pekerjaan

Lokasi kegiatan Penyusunan DED adalah sebagai berikut :

Lokasi kegiatan Pembangunan Jembatan Beton Bertulang di Kecamatan

Gadingrejo Kabupaten Pringsewu, Lampung, dengan titik koordinat 5°20'24"S

105°00'54"E.

Gambar di bawah ini menunjukkan peta lokasi kegiatan DED

Gambar 2.1. Lokasi pengerjaan proyek

2.3. Waktu Pekerjaan

Waktu pekerjaan proyek pembangunan Jembatan Beton Bertulang di

Kecamatan Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu, Lampung ini adalah 120

hari kalender, yang terhitung dari tanggal 22 Oktober 2021 sesuai dengan

kontrak kerja

2.4. Pendekatan

Kegiatan Penyusunan DED Pembangunan proyek pembangunan Jembatan

Beton Bertulang di Kecamatan Gading Rejo menitik beratkan kepada

pendekatan teknis melalui identifikasi permasalahan di lapangan, pengujian

PT. KayaRaya JayaKarya 6


Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton
Bertulang di Kecamatan Gading Rejo

–pengujian yang terkait dengan kebutuhan desain serta pendekatan

peraturan –peraturan yang mengatur tentang jembatan. Adapun peraturan –

peraturan yang menjadi rujukan dan dasar hukum pada kegiatan ini adalah

sebagai berikut :

 Peraturan Beton Indonesia SNI 2847:2003 Tentang Peraturan

Perhitungan Jembatan Beton Bridge Management System

 Standart Nasional Indonesia (SNI) 1729:2015 tentang Perencanaan

Konstruksi Baja

 Standart Nasional Indonesia (SNI) 2451:2008 Spesifikasi Pilar dan

Kepala Jembatan Beton.

 Standart Nasional Indonesia (SNI) 1725:2016 Pembebanan Untuk

Jembatan.

 Peraturan-peraturan, dan literatur lain yang terkait dengan perencanaan

ini.

2.5. Metodologi

Untuk memberikan gambaran mengenai metode yang akan digunakan pada

pekerjaan penyusunan DED maka pelaksanaan pekerjaan meliputi

perencanaan pembangunan proyek pembangunan Jembatan Beton Bertulang

di Kecamatan Gading Rejo dengan pekerjaan meliputi pengukuran detail,

desain bangunan jembatan, perhitungan volume dan biaya pelaksanaan, dan

semua pekerjaan lain yang diperlukan untuk mencapai tujuan perencanaan.

lingkup pekekerjaan berupa:

PT. KayaRaya JayaKarya 7


Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton
Bertulang di Kecamatan Gading Rejo

1. Pengumpulan Data Sekunder

a. Pengumpulan data lokasi

b. Pengumpulan data desain

c. Data gambar desain jembatan (struktur atas dan struktur bawah)

d. Pengumpulan data hidrologi

e. Pengumpulan peta geologi lokasi pekerjaan

2. Pengumpulan Data Primer

Data primer diperoleh dari hasil survei lapangan yang meliputi:

a. Survei Pendahuluan; meliputi kegiatan pengamatan langsung kondisi

dan permasalahan di lokasi kegiatan sehingga dapat ditentukan titik-

titik pengujian dan pengukuran sesuai dengan kondisi lapangan.

b. Survei Geodesi/Topografi dilakukan di masing-masing lokasi

pekerjaan, Adapun lingkup kegiatan survei topografi, yaitu:

 Pengukuran situasi

 Pengukuran Kerangka Vertikal dan Horizontal

 Pengukuran Penampang Melintang dan Memanjang

 Membuat Dokumentasi dan Monumentasi Hasil Pengukuran

 Penggambaran Peta Hasil Pengukuran

c. Survei Geoteknik/Penyelidikan Tanah, meliputi:

 Pengujian Bor Mesin

 Pengujian Sondir

 Pengujian sampel tanah di laboratorium

d. Survei Hidrologi dan Hidrolika sungai untuk menentukan parameter

hidrologis dan hidrolis daerah aliran sungai di lokasi kajian

PT. KayaRaya JayaKarya 8


Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton
Bertulang di Kecamatan Gading Rejo

e. Melakukan analisa dan evaluasi terhadap segala kemungkinan

permasalahan terhadap proses perencanaan.

f. Membuat tahapan pelaksanaan pekerjaan.

g. Membuat dan menyusun laporan pendahuluan, laporan antara,

konsep akhir dan laporan.

h. Membuat evaluasi hasil dan analisis untuk mengahasilkan

rekomendasi, saran dan usulan kepada pelaksana.

i. Membuat peritungan dan RAB serta menentukan volume pekerjaan

yang dibuat dalam bentuk laporan perencanaan, gambar-gambar

perencanaan dan spesifikasi teknis perencanaan serta biaya

operasional dan pemeliharaan

j. Membuat gambar perencanaan dari system yang diusulkan dalam

bentuk Detail engineering design.

a) Survey Pendahuluan

Pekerjaan desain pendahuluan meliputi :

 Survei lapangan secara visual untuk mengetahui kondasi lapangan

secara visual untuk keperluan desain, pekerjaan teknis dan RAB.

 Mencari data daerah sekitar seperti apakah tempat yang akan

dibangun jembatan merupakan daerah pemukiman, dekat dengan

sekolah, kantor dsb. Untuk keperluan penentuan jadwal keluar

masuknya kendaraan proyek. Dan jenis pondasi yang akan dipakai

 Dilakukan pengukuran untuk mendapatkan data luas tanah secara

akurat.

PT. KayaRaya JayaKarya 9


Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton
Bertulang di Kecamatan Gading Rejo

b) Pengukuran Topografi

Pengukuran topografi pada prinsipnya adalah pengukuran yang

dilakukan terhadap kenampakan topografi baik karena bentukan alam

maupun bentukan manusia yang kemudian direpresentasikan ke dalam

gambar dua dimensi dengan skala tertentu. Spesifikasi pengukuran DED

ketentuan sebagai berikut :.

1) Penentuan lokasi jembatan yang diperoleh dari hasil pras desain

sebelumnya, baik posisi jembatan, jarak antar jembatan, posisi

pangkal-pilar, serta bentang jembatan termasuk batas-batas lahan

yang ada di lapangan .

2) Mengamati kondisi topografi, dan mencatat daerah-darah yang perlu

dilakukan pengukuran khusus atau lebih mendetail jika dibutuhkan.

Secara garis besar pengukuran dan pemetaan situasi meliputi

pemasangan patok Beton BM dan CP, kontrol horizontal dan

vertical, pengukuran situasi darat darat dll

c) Survey Geoteknik

Pada kegiatan ini secara simultan akan dilakukan pengujian bor mesin

dan pengambilan sampel tanah pada kedalaman tertentu. Pemboran yang

disyaratkan untuk penyelidikan geologi teknik adalah pemboran dengan

cara pemboran inti bermesin (Rotary core drilling). Pemboran ini

dilaksanakan dengan jalan memutar stang bor beserta tabung pengambil

contoh dengan mesin sebagai penggerak.

a) Penentuan Titik Bor Mesin dan Kegiatan Sondir

PT. KayaRaya JayaKarya 10


Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton
Bertulang di Kecamatan Gading Rejo

Titik bor mesin dan kegiatan Sondir pada review desain ditentukan

sebanyak 2 (dua) titik.

b) Pelaksanaan Pengeboran

Hal ini bertujuan untuk membuat lobang pada lapisan tanah untuk:

- Mengetahui susunan lapisan tanah pendukung secara visual dan

terperinci.

- Mengambil sample tanah terganggu (distrubed sample) lapis demi

lapis sampai kedalaman yang diinginkan untuk deskripsi dan

klasifikasi tanah (visual soil clasification) dan juga digunakan

sebagai bahan pengujian laboratorium.

- Mengambil sample tanah tak terganggu (undistrubed sample) untuk

bahan pengujian di laboratorium.

- Melaksanakan pengujian standard penetration test (SPT) setiap

interval 2 meter.

- Mengamati dan melaksanakan pengukuran kedalaman muka air

tanah (Ground Water Level disingkat GWL).

c) Pekerjaan Sondir

Dilakukan untuk mengetahui kedalaman lapisan tanah keras dengan

menggunakan peralatan sondir sampai kedalaman tertentu atau sampai

kedalaman lapisan tanah dengan tekanan konus 200 kg/cm2.

d) Pengujian Laboratorium

Guna mendapatkan besaran – besaran sifat karakteristik fisik dan

mekanika tanah. Pengujian tanah harus dilakukan untuk 2 (dua)

jenis sampel tanah yaitu sampel tanah terganggu dan sampel tanah

PT. KayaRaya JayaKarya 11


Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton
Bertulang di Kecamatan Gading Rejo

tidak terganggu. Pengujian laboratorium harus dilaksanakan di

laboratorium resmi dan terakreditasi. Pengujian laboratorium yang

akan dilakukan meliputi :

Jenis Test SNI ASTM


Berat jenis 03-1964-1990 D 854-92
Kadar Air 03-1965-1990 D 2216-92
03-1966-1990
Batas Atterberg (LL,PL,PI) D 4318-95a
03-1967-1990
Berat Isi 03-3637-1994 C 29-87
Unconfined Compressive 03-3638-1994
Strength (qu,cu) D 2166-91
03-3420-1994
Geser Langsung (Crush
03-2813-1992 D 3080-90
angle,cohesion)
Percobaan Consolidasi
(Cc,Cv) 03-2812-1992 D 2435-96

d) Survey Hidrologi

1. Data dan Analisis Hidrologi

Untuk merencanakan besarnya curah hujan rancangan dan debit banjir

kala ulang tertentu untuk penentuan desain hidrolis bangunan

jembatan yang tepat sehingga diperoleh penanganan struktur yang

ideal.

2. Analisis Hidrolika

Pada kasus sungai alam, tipe aliran yang ada adalah aliran tidak

seragam (non uniform flow). Aliran sungai alam bisa dianggap sebagai

aliran mantap (steady flow) maupun aliran tidak mantap (unsteady

flow). Profil muka air dihitung dengan cara membagi saluran menjadi

bagian –bagian saluran yang pendek, lalu dihitung secara bertahap

PT. KayaRaya JayaKarya 12


Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton
Bertulang di Kecamatan Gading Rejo

dari satu ujung ke ujung saluran lainnya. Cara ini biasa disebut

sebagai metode tahapan langsung (Direct Step Methods).

PT. KayaRaya JayaKarya 13


Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton
Bertulang di Kecamatan Gading Rejo

III. ORGANISASI PELAKSANA PEKERJAAN

3.1. Deskripsi Struktur Organisasi

1. Informasi Pengguna Jasa

Pengguna Jasa : Program Studi Teknik Sipil Universitas

Lampung

Alamat : Jalan Soemantri Brojonegoro No. 1 Gedung

Meneng Bandar Lampung

Nama Pekerjaan : DED Jembatan Beton Bertulang di Kecamatan

Gading Rejo

Tanggal Kontrak : 22 Oktober 2021

Waktu Perlaksanaan : 120 (Seratus Dua Puluh) hari kalender

2. Informasi Penyedia Jasa

Penyedia Jasa : PT. KayaRaya JayaKarya

Ketua Tim : Iqbal Al Hasany

Alamat Kantor : Jalan Lintas Sumatra, Raja Basa Bandar Lampung

Nomor Telp/Fax : 021-1934062

Alamat E-mail : ptkayarayajayakarya@gmail.com

3. Tugas dan Tanggung Jawab

Adapun uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang masing masing

personil dalam team konsultan (penyedia jasa) adalah sebagai berikut :

PT. KayaRaya JayaKarya 14


Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton
Bertulang di Kecamatan Gading Rejo

1. Team Leader
Nama : IQBAL AL HASANY

Tempat, Tanggal Lahir : PRINGSEWU, 11 OKTOBER 2000

Pendidikann : S1 Teknik Sipil, Universitas Lampung, 2021

Keahliah : Ahli Utama Perencana Jembatan

Masa Penugasan : 2 Bulan

Uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang adalah sebagai berikut:

 Mengkoordinir seluruh tenaga ahli dan tenaga pendukung dalam

pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan kerangka acuan kerja, baik

dibidang manajerial maupun teknis.

 Menyiapkan rencana kerja konsultan, serta mengontrol pelaksanaan

pekerjaan sesuai dengan jadwal rencana kerja.

 Mengadakan hubungan dengan pihak pengguna jasa (direksi) dan

instansi lain yang terkait guna menunjang kegiatan pekerjaan, baik

melalui diskusi maupun rapat.

 Menyusun rencana kegiatan dan penjaminan mutu hasil kegiatan

 Menyusun laporan bulanan, laporan pendahuluan, laporan interim

dan laporan akhir serta mengawasi penyusunan laporan lainnya

 Bertanggung jawab menyeluruh mengenai kualitas seluruh hasil

pelaksanaan pekerjaan konsultan dan laporan yang disajikan

2. Ahli Mekanika Tanah


Nama : BIODAFA AKBAR PANE

Tempat, Tanggal Lahir : KALIANDA, 09 MARET 2000

Pendidikann : S1 Teknik Sipil, Universitas Lampung, 2021

Keahliah : Ahli Tanah Geoteknik

Masa Penugasan : 2 Bulan


PT. KayaRaya JayaKarya 15
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton
Bertulang di Kecamatan Gading Rejo

Uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang adalah sebagai berikut:

 Melaksanakan survei pendahuluan untuk dapat mengidentifikasi

secara visual kondisi yang ada.

 Menginvetarisasi temuan permasalahan yang ada di lapangan untuk

dipersiapkan langkah penanganannya.

 Berkoordinasi dengan ahli geodesi untuk menentukan lokasi

penyelidikan tanah

 Mengawasi proses pengujian mekanika tanah

 Memastikan proses pengujian mekanika tanah sesuai dengan

standart pengujian yang berlaku

 Mengawasi proses pengambilan sampel hasil pengujian tanah

 Merumuskan hasil pengujian lapangan dan pengujian

laboratorium

 Menghitung dan menganalisis struktur pondasi jembatan yang

sesuai dengan sifat fisis dan mekanis tanah di lokasi kegiatan

3. Ahli Manajemen Konstruksi


Nama : Muhammad Farhan

Tempat, Tanggal Lahir : Metro, 02 juli 2000

Pendidikann : S1 Teknik Sipil, Universitas Lampung, 2021

Keahliah : Ahli Madya Manajemen Konstruksi

Masa Penugasan : 2 Bulan

Uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang adalah sebagai berikut:

 Mencari informasi mengenai Harga Satuan bahan maupun upah

untuk lokasi setempat.

 Membuat analisa harga satuan termasuk memperkirakan harga

PT. KayaRaya JayaKarya 16


Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton
Bertulang di Kecamatan Gading Rejo

bahan, upah kerja, sewa peralatan dan data logistik lainnya.

 Menghitung volume pekerjaan dan menyusun Rencana Anggaran

 Biaya pelaksanaan konstruksi.

 Berkoordinasi dengan tenaga ahli lainnya untuk kelancaran tugasnya

PT. KayaRaya JayaKarya 17


Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton
Bertulang di Kecamatan Klumbayan
Barat

IV. HASIL SURVEI DAN ANALISA

4.1. Studi Pendahuluan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Team Leader dan Tim Teknis lainnya,

kegiatan ini dimaksudkan untuk menyamakan persepsi terhadap rencana

kegiatan yang akan dilaksanakan dan masukan-masukan terhadap kondisi

eksisting di lapangan. Hasil koordinasi dan survei awal memberikan

gambaran kepada konsultan tentang pertimbangan desain dan pemenuhan

unsur kegiatan yang disesuaikan dengan perencanaan kerja. Selain itu,

pelaksanaan kegiatan di lapangan harus memenuhi unsur keamanan pekerja

dan tidak menganggu keamanan dan keselamatan

4.1.1. Inventarisasi Data

Setelah tugas dari masing-masing tenaga ahli dipahami, maka

konsultan akan segera melaksanakan kegiatan pengumpulan data,

informasi dan laporan yang ada hubungan-nya dengan studi untuk

mempelajari kondisi daerah proyek secara keseluruhan guna

mempersiapkan rencana tindak lanjut tahap berikutnya. Konsultan

akan mengunjungi kantor-kantor instansi pemerintah maupun swasta

yang sekiranya mengelola data yang diperlukan. Untuk kelancaran

pekerjaan ini, maka sangat diperlukan surat pengantar dari pihak

PT. OMEGA 18
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton
Bertulang di Kecamatan Klumbayan
Barat

Direksi Pekerjaan untuk keperluan tersebut. Dari hasil studi meja

akan disusun program kerja Perencanaan Gedung tersebut diatas.

4.1.2. Penyusunan Rencana Kerja

Hasil data akan dituangkan dalam rencana konsultan yang meliputi

rencana kegiatan survei dilapangan maupun kegiatan analisis dan

evaluasi data. Rencana kerja ini meliputi :

1) Struktur organisasi serta tenaga pelaksana penanganan pekerjaan

2) Rencana waktu penanganan pekerjaan

3) Rencana penugasan personil serta peralatan yang akan digunakan

dalam penanganan pekerjaan

4.1.3. Penyusunan Laporan Antara

Hasil – hasil dari studi Antara akan dituangkan dalam bentuk laporan

Antara dan gambaran umum Jembatan Beton Bertulang di

Kecamatan Gading Rejo.

4.2. Survei dan Analisis Data Topografi

1. Umum

Survei topografi adalah suatu metode untuk menentukan posisi tanda-

tanda (features) buatan manusia maupun alamiah diatas permukaan

tanah. Survei topografi juga digunakan untuk menentukan konfigurasi

medan (terrain). Kegunaan survei topografi adalah untuk mengumpulkan

data yang diperlukan untuk gambar peta topografi. Gambar peta dari

gabungan data akan membentuk suatu peta topografi. Sebuah topografi

PT. OMEGA 19
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton
Bertulang di Kecamatan Klumbayan
Barat

memperlihatkan karakter vegetasi dengan memakai tanda-tanda yang

sama seperti halnya jarak horizontal diantara beberapa features dan

elevasinya masing-masing diatas datum tertentu.

2. Analisis Data

Analisis data lapangan (perhitungan sementara) akan segera dilakukan

selama Tim Survei masih berada di lapangan, sehingga apabila terjadi

kesalahan dapat segera dilakukan pengukuran ulang. Setelah data hasil

perhitungan sementara memenuhi persyaratan toleransi yang ditetapkan

dalam Spesifikasi teknis selanjutnya akan dilakukan perhitungan data

defenitif kerangka dasar pemetaan dengan menggunakan metode

perataan kuadrat terkecil.

1. Perhitungan Poligon

Kriteria toleransi pengukuran poligon kontrol horizontal yang

ditetapkan dalam spesifikasi teknis adalah koreksi sudut antara dua

kontrol azimuth = 20". Koreksi setiap titik poligon maksimum 10"

atau salah penutup sudut maksimum 30" n dimana n adalah

jumlah titik poligon pada setiap kring. Salah penutup koordinat

maksimum 1 :2.000. Berdasarkan kriteria toleransi diatas, proses

analisis perhitungan sementara poligon akan dilakukan

menggunakan Metode Bowdith dengan prosedur sebagai berikut:

Kesalahan penutup sudut:

n
fs = ∑i=1 s1 − (n + 2) × 180° < 30′′√n

Kesalahn penutup koordinat:

PT. OMEGA 20
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton
Bertulang di Kecamatan Klumbayan
Barat

n n

fs = ∑(d1. sin i)2 + ∑(d1. cos i)2 = Si − 180°


i=1 i=1

Keterangan:

s : Sudut poligon
d : Jarak poligon
i : Nomor poligon (i = 1, 2, 3,.......)

Proses perhitungan data definitif hasil pengukuran poligon kerangka

kontrol horizontal akan dilakukan dengan metode perataan kuadrat

terkecil parameter. Prinsip dasar perataan cara parameter adalah

setiap data ukur poligon (sudut dan jarak) disusun sebagai fungsi

dari parameter koordinat yang akan dicari. Persamaan perataan

poligon cara parameter dalam bentuk matriks adalah sebagai berikut:

V = AX − L

X = [AT. P. A]−1. [AT. P. L]

X = X° + X

Keterangan:

V : Matriks koreksi pengukuran


A : Matriks koefisien pengukuran
X : Matriks koreksi parameter
L : Matriks residu persamaan pengukuan
Xo : Matriks harga pendekatan parameter koordinat
X : Matriks harga koordinat definitif
P : Matrik harga bobot pengukuran

PT. OMEGA 21
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton
Bertulang di Kecamatan Klumbayan
Barat

2. Perhitungan Waterpass

Kriteria teknis pengukuran waterpass yang ditetapkan dalam

spesifikasi teknis yakni tiap seksi yang diukur pulang-pergi

mempunyai ketelitian 10 mm √𝐷 (D = panjang seksi dalam km).

Berdasarkan kriteria tersrbut dapat diformulasikan cara analisis data

ukur waterpass pada setiap kring sebagai berikut :


n
f = i=1 .
h < 10 mm√D
hi

Keterangan :

Fh: Kesalahan penutup beda tinggi tiap kring waterpass


n : Beda tinggi ukuran
i : Nomro slag pengukuran waterpass (i = 1,2,3,.. .n)
Setelah dianalisis keseluruhan data waterpass kerangka kontrol

vertikal memenuhi persyaratan toleransi akan dilakukan proses

perhitungan definitif dengan menggunakan metode kuadrat terkecil

seperti pada poligon.

3. Perhitungan Azimuth Matahari

Formula perhitungan Azimuth arah dengan metode pengamatan

tinggi matahari adalah sebagai berikut :

sin A = sin δ − sinh(sin ϕ)


cosh(cos ϕ)

α= A±S

Keterangan:

A: Azimuth matahari
α : Azimuth target
S : Sudut horizontal antara matahari dan
target δ : Deklinasi

PT. OMEGA 22
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton
Bertulang di Kecamatan Klumbayan
Barat

h : Tinggi matahari
φ : Lintang tempat pengamatan

Apabila hasil perhitungan data pengamatan matahari tersebut tidak

memenuhi kriteria ketelitian 5" yang ditetapkan dalam spesifikasi

teknis, maka akan dilakukan pengamatan ulang. Perhitungan dan

Penggambaran topografi secara garis besar mengikuti kaidah-kaidahnya

antara lain:

a) Perhitungan koordinat poligon utama didasarkan pada titik-titik ikat

yang dipergunakan.

b) Penggambaran titik-titik poligon akan didasarkan pada hasil

perhitungan koordinat. Penggambaran titik-titik poligon tersebut

tidak boleh secara grafis.

c) Gambar ukur yang berupa gambar situasi akan digambar pada

kertas milimeter dengan skala 1: 1.000 dan interval kontur 1 m.

d) Ketinggian titik detail akan tercantum dalam gambar ukur begitu

pula semua keterangan-keterangan yang penting.

e) Titik ikat atau titik mati serta titik-titik baru akan dimasukkan dalam

gambar dengan diberi tanda khusus. Ketinggian titik tersebut perlu

juga dicantumkan.

PT. OMEGA 23
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton
Bertulang di Kecamatan Klumbayan
Barat

4.3. Survei dan Analisis Data Geoteknik

1. Umum

Pekerjaan Penyelidikan tanah (soil investigation) ini merupakan sub

bagian Pekerjaan Konstruksi yang membutuhkan adanya Penyelidikan

tanah khususnya pada lokasi rencana pondasi.

Dalam perencanaan pondasi konstruksi bangunan diperlukan adanya

Penyelidikan mengetahui parameter-parameter tanah yang akan

digunakan dalam perhitungan daya dukung tanah pondasi. Daya dukung

tanah sangat berpengaruh pada bentuk dan dimensi pondasi agar

diperoleh perencanaan pondasi yang optimal.

Pondasi adalah suatu bagian konstruksi bangunan bawah (sub structure)

yang berfungsi untuk meneruskan beban konstruksi atas (upper

structure/super structure) yang harus kuat dan aman untuk mendukung

beban dari konstruksi atas (upper structure/super structure) serta berat

sendiri pondasi.

Penyelidikan tanah dimaksudkan untuk mengevaluasi kondisi lapisan

tanah yang ada di lokasi dan mengetahui letak kedalaman tanah keras

serta untuk mendapatkan data parameter tanah yang digunakan untuk

sebagai dasar perhitungan dalam pekerjaan “Perencanaan Jembatan

Beton Bertulang di Kecamatan Gading Rejo”. Kegiatan mekanika

tanah yang terdiri dari kegiatan uji sondir dan hand bore di lokasi

pekerjaan, untuk memberikan informasi menyeluruh mengenai:

1. Dapat menentukan stabilitas tanah, sebagai penunjang dalam desain

perencanaan pondasi gedung.

PT. OMEGA 24
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton
Bertulang di Kecamatan Klumbayan
Barat

2. Pengelompokan dan analisis sifat fisik maupun mekanik dari

tanah/batuan, hubungannya dengan analisis jenis pondasi yang akan

digunakan serta bangunan pelengkap lainnya.

3. Analisis jenis, volume dan lokasi sumber material timbunan

(borrow) yang dapat dimanfaatkan dalam konstruksi timbunan

nantinya.

4. Stratigrafi secara vertikal dari keadaan geologi yang berkembang,

melalui sondir dan pemboran tangan pada titik pondasi yang

direncanakan.

a. Pengujian di Lapangan

1. Penentuan Hasil Lapangan

Hasil uji penetrasi lapangan dengan SPT dilaporkan menjadi satu

dengan log bor dari hasil pengeboran dalam bentuk formulir seperti

diperlihatkan dalam Lampiran A, yang antara lain memuat hal-hal

sebagai berikut:

1) Nama pekerjaan dan lokasi pekerjaan, dan tanggal pengujian;

2) Nama penguji, nama pengawas, dan nama penanggung jawab hasil

uji dengan disertai tanda tangan (paraf) yang jelas;

3) Nomor lubang bor, kedalaman pengeboran, muka air tanah elevasi

titik bor dan hasil pengujian SPT;

4) Tipe ujung split barrel yang digunakan, apakah berbentuk konus

terbuka atau konus tertutup;

5) Catatan setiap penyimpangan pada waktu pengujian

PT. OMEGA 25
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton
Bertulang di Kecamatan Klumbayan
Barat

2. Koreksi Hasil Uji SPT

Menurut ASTM D-4633 setiap alat uji SPT yang digunakan harus

dikalibrasi tingkat efisiensi tenaganya dengan menggunakan alat ukur

strain gauges dan aselerometer, untuk memperoleh standar efisiensi

tenaga yang lebih teliti. Di dalam praktek, efisiensi tenaga sistem balok

derek dengan palu donat (donut hammer) dan palu pengaman (safety

hammer) berkisar antara 35% sampai 85%, sementara efisiensi tenaga

palu otomatik (automatic hammer) berkisar antara 80% sampai 100%.

Jika efisiensi yang diukur (Ef) diperoleh dari kalibrasi alat, nilai N

terukur harus dikoreksi terhadap efisiensi sebesar 60%, dan dinyatakan

dalam rumus.

N60 = ( Ef /60 ) NM

dengan :

N60 : efisiensi 60% ;


Ef : efisiensi yang terukur
;
NM : nilai N terukur yang harus dikoreksi.
Nilai N terukur harus dikoreksi pada N60 untuk semua jenis tanah.

3. Besaran Koreksi

Pengaruh efisiensi tenaga biasanya bergantung pada lining tabung,

panjang batang, dan diameter lubang bor (Skempton (1986) dan

Kulhawy & Mayne (1990)). Oleh karena itu, untuk mendapatkan

koreksi yang lebih teliti dan memadai terhadap N60, harus dilakukan uji

tenaga Ef.

Efisiensi dapat diperoleh dengan membandingkan pekerjaan yang telah

dilakukan :

PT. OMEGA 26
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton
Bertulang di Kecamatan Klumbayan
Barat

W = F × d = gaya × alihan ;

tenaga kinetik (KE = ½ mv2)

tenaga potensial : PE = mgh ;

dengan :

m : massa (g) ;
v : kecepatan tumbukan (m/s);
g : konstanta gravitasi (= 9,8 m/s2 = 32,2 ft/s2
); h : tinggi jatuh (m).

Jadi rasio tenaga (ER) ditentukan sebagai rasio ER= W/PE atau ER =

KE/PE. Semua korelasi empirik yang menggunakan nilai NSPT untuk

keperluan interpretasi karakteristik tanah, didasarkan pada rasio tenaga

rata-rata ER ~ 60%.

Dalam beberapa hubungan korelatif, nilai tenaga terkoreksi N60 yang

dinormalisasi terhadap pengaruh tegangan efektif vertikal (overburden),

dinyatakan dengan (N1)60, seperti dijelaskan dalam persamaan (2), (3)

dan Tabel 1. Nilai (N1)60 menggambarkan evaluasi pasir murni untuk

interpretasi kepadatan relatif, sudut geser, dan potensi likuifaksi.

(N1)60 = NM × CN × CE × CB × CR × CS

vo
CN = 2,2 (1,2 + (σ’ ))
Pa
dengan :

(N1 )60 : nilai SPT yang dikoreksi terhadap pengaruh


efisiensi tenaga 60%;
NM : hasil uji SPT di lapangan;
CN : faktor koreksi terhadap tegangan vertikal efektif
(nilainya ≤ 1,70);

PT. OMEGA 27
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton
Bertulang di Kecamatan Klumbayan
Barat

CE : faktor koreksi terhadap rasio tenaga palu (Tabel


1); CB : faktor koreksi terhadap diameter bor (Tabel 1);
CR : faktor koreksi untuk panjang batang SPT (Tabel 1);
CS : koreksi terhadap tabung contoh (samplers) dengan
atau tanpa pelapis (liner) (Tabel 1);
σ’vo : tegangan vertikal efektif (kPa);
Pa : 100 kPa.

PT. OMEGA 28
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

V. Perhitungan Analisis Struktur Jembatan

Model struktur jembatan yang digunakan jembatan beton bertulang balok T. Data

struktur desain jembatan adalah sebagai berikut :

1. Bentang jembatan : 8 meter

2. Lebar lajur lalulintas : 2 x 3 meter

3. Lebar trotoar : 2 x0,5 meter

4. Lebar total jembatan : 7 meter

5. Jumlah balok T girder : 4 buah

6. Jarak antar balok girder : 2 meter

7. Lebar balok T girder : 0,6 meter

8. Tinggi balok T girder : 1,2 meter

9. Tebal slab : 0,2 meter

10. Tinggi bidang samping : 2,5meter

11. Lebar balok diafragma : 0,3 meter

12. Tinggi balok diafragma : 0,5 meter

5.1. Perencanaan Struktur Atas Jembatan

Struktur atas jembatan terdiri dari trotoar, tiang sandaran, pelat lantai

kendaraan, gelagar, dan diafragma.

PT.KayaRaya JayaKarya 29
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

5.1.1. PERENCANAAN TROTOAR

A. Pembebanan

Direncanakan :

Tebal pelat = 20 cm

Tebal beton tumbuk = 30 cm

Berat beton = 2400 kg/m3

Berat beton tumbuk = 2200 kg/m3

Mutu beton (f’c) = 28 MPa

Mutu Baja Tulangan = 420 MPa

0,16 0,15 0,1125 1

0,1

0,45

500 kg/m^2
0,4

0,05 500 kg/m^2

0,25

0,25

Gambar beban pelat lantai kendaraan.

PT.KayaRaya JayaKarya 30
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

B. Analisis Pembebanan

Berat sendiri pelat = 0.2 x 1 x 2400 = 480 kg/m

Berat sendiri beton tumbuk = 0,3 x 1 x 2200 = 660

kg/m Beban berguna = 500 kg/m

Berat total (q) = 1640 kg/m

C. Gaya Dalam

Gaya normal (N2) = H1 = 100 kg = 1 kN

Gaya Lintang (D2) = N1 + (1,3 x 1640) = 2300,36 kg = 23,00 kN

Gaya Momen (M2) = M1 + (N1 x 1,3) + (0,5 x 1,3 x 16402) = 1714,67 kg.m

Gaya Momen (M2) = 17,15 kNm

D. Perhitungan Tulangan

Mu = 17,15 x 106 N.mm

H = 200 mm

d’ = 30 mm

D tulangan = 13 mm

D = h - d’ – ½ ∅

= 200 – 30 – ½ x 13

= 163,5 mm

Mn = Mu/∅

= 17,15 x 106/0,9

= 19051866,7 N.m

Rn = Mn 19051866,7
b.d2 = = 0,71 N
1000.(163,5)2 mm2

0,85.(𝑓𝘍𝑐).𝛽.600 0,85.(28).(0,85).600
ρ (balance) = 𝑓𝑦.(𝑓𝑦+600) = 420.(420+600) = 0,0283

PT.KayaRaya JayaKarya 31
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

𝑓𝑦
0,003+ 420
𝐸 0,003+
𝑠
ρ (maximum) =( ) . 𝜌𝑏𝑎𝑙𝑎𝑛𝑐𝑒 = ( 200000
) 0,0283 = 0,01804
0,008 0,008

1,4 1,4
ρ (minimum) = = = 0,0033
𝑓𝑦 420

𝑓𝑦 420 = 17,6471
m = 0,85.(𝑓𝘍𝑐) = 0,85.(28)

1 2.𝑅𝑛.𝑚
ρ (perlu) = . [1 − √1 − ]
𝑚 𝑓𝑦

1
= 17,6471 . [1 − √1 − 2.(0,71).(17,6471)
420 ]

ρ (perlu) = 0,0009

karena 𝝆𝒑𝒆𝒓𝒍𝒖 < 𝝆𝒎𝒊𝒏𝒊𝒎𝒖𝒎 dipakai 𝝆𝒎𝒊𝒏𝒊𝒎𝒖𝒎

Asperlu = 𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 . 𝑏 . 𝑑

= 0,0033. (100). (163,5)

= 545,00 𝑚𝑚2

Aspakai = 5𝐷13 = 663,325 𝑚𝑚2 > 545,00 𝑚𝑚2. . . 𝑶𝑲 ‼

PT.KayaRaya JayaKarya 32
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

5.1.2. PERHITUNGAN PENULANGAN TIANG SANDARAN

Direncanakan :

1) Jarak antar tiang sandaran : 2,00 m

2) Berat besi sandaran : 5,57 kg/m

3) Mutu Beton (f’c) : 28 MPa

4) Mutu Baja (fy) : 420 MPa

A. Analisa Pembebanan

1) Akibat beban mati

Berat sendiri tiang sandaran (10x16) cm = 0,1 x 0,16 x 1,2 x 2400

= 46,08 kg

Berat pipa = 2 x 2 x 5,57 = 22,28 kg

2) Akibat beban hidup

Vertikal (P1) = 100 kg

Horizontal (H1) = 100 kg

B. Gaya Dalam

Gaya Normal (N1) = P1 + berat beban mati = 100 + 46,08 + 22,28

= 168,36kg

Gaya Normal = 1,68 kN

Gaya Lintang (D1) = H1 = 100 kg = 1 kN

Gaya Momen (M1) = (H1 x 1,1) = 100 x 1,1 = 120 kg = 1,1Kn

PT.KayaRaya JayaKarya 33
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

C. Perhitungan Tulangan Lentur

Direncanakan :

Mu (Momen Ultimate) = 1,1×106 Nmm

b×h = 100 mm × 160 mm

d’ (Selimut tiang) = 30 mm

d = 160 mm – 30 mm = 130 mm

 Mn = 𝑀𝑢
∅ 1,1 ×106 𝑁𝑚𝑚 = 1222222,22 𝑁𝑚𝑚
= 0,9

𝑀𝑛
 Rn =
𝑏.𝑑2 =
1222222,22 = 0,72𝑁/𝑚𝑚2
100.(130)2

 0,85.(𝑓𝘍𝑐).𝛽.600 0,85.(28).(0,85).600
ρ (balance) = 𝑓𝑦.(𝑓𝑦+600) = 420.(420+600) = 0,0283
0,003+ 𝑓𝑦
𝐸𝑠
 ρ (maximum) = ( ) .𝜌
0,008 𝑏𝑎𝑙𝑎𝑛𝑐𝑒

420
0,003+ 200000
=( ) . 0,0283
0,008

= 0,01804
1,4 1,4
 ρ (minimum) = = = 0,0033
𝑓𝑦 420

𝑓𝑦
 m = 420 = 17,6471
0,85.(𝑓𝘍𝑐) = 0,85.(28)

1 2.𝑅𝑛.𝑚
 ρ (perlu) = . [1 − √1 − ]
𝑚 𝑓𝑦

1
= 17,6471 . [1 − √1 − 2.(0,72).(17,6471)
420 ]

= 0,0009

karena 𝜌𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 > 𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 dipakai 𝜌𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚

 Asperlu = 𝜌𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 . 𝑏 . 𝑑

= 0,0033. (100). (130)

PT.KayaRaya JayaKarya 34
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

= 43,33 𝑚𝑚2

 Aspakai = 4∅8 = 200,96 𝑚𝑚2 > 43,33 𝑚𝑚2. . . 𝑂𝐾 ‼

D. Desain Tulangan Geser

Gaya lintang yang bekerja pada tiang sandaran :

⟹ 𝑉𝑢 = 1 𝑘𝑁 = 1000 𝑁

Kuat geser yang disumbangkan oleh beton adalah


𝑏 𝑉𝑐 = 0,17. 𝜆 . √𝑓′ . .𝑑
𝑐 𝑤

= 0,17. (1) . √(28). 100 .130

= 11.694,2207 𝑁

Kontrol Vu terhadp keperluan tulangan geser

⟹ 𝑉𝑢 ≤ 0,5 . ∅ . 𝑉𝑐..........untuk geser dan torsi . ∅ = 0,6

1000 ≤ 0,5. (0,6). 11694,2207 𝑁

1000 ≤ 3508,2662 𝑁

Maka tulangan geser tidak perlu dihitung, karena beton mampu menahan

geser. Cukup digunakan tulangan geser minimum

𝑑 130
𝑆𝑚𝑎𝑥𝑖𝑚𝑢𝑚 = = = 65 𝑚𝑚.
2 2
Sehingga digunakan sengkang ∅6 − 50 mm

PT.KayaRaya JayaKarya 35
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

5.1.3. DESAIN PELAT LANTAI KENDARAAN

A. Data Perencanaan

h pelat = 20 cm

t Aspal =7 cm

t Hujan =5 cm

Selimut =3 cm

L = 1,7 m

Fy = 420 MPa

F’c = 28 MPa

BJ Beton = 2400 kg/m3

BJ Aspal = 2200 kg/m3

BJ Air = 1000 kg/m3

B. Pembebanan

1) Akibat Beban Mati (q)

Berat sendiri pelat = (0,20).(1).(2400) = 480 kg/m

Berat lapisan aspal = (0,07).(1).(2200) = 154 kg/m

Berat air hujan = (0,05).(1).(1000) = 50 kg/m +

Total = 684 kg/m

2) Akibat beban ban kendaraan (qL)

Beban ban kendaraan diasumsikan untuk setiap ban nya adalah

112,5 kN = 11250 kg dengan bidang kontak 40x70 cm, maka :

qL = 11250/0,4 = 28125 kg/m

PT.KayaRaya JayaKarya 36
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

C. Gaya Dalam

Gaya momen (M3) = (0,5 x q x L2) + ((qL x 0,7) x (0,5 x L))

= (0,5 x 684 x 1,72) + ((28125 x 0,7) x (0,5 x 1,7))

= 17722,755 kgm

= 177,23 kNm

Beban direduksi menjadi 80% sehingga = 177,23 x 80% = 141,78 kNm

D. Perhitungan Tulangan

Mu (Momen Ultimate) = 141,78 ×106 Nmm

b×h = 1000 mm × 200 mm

d’ (Selimut tiang) = 30 mm d tulangan rencana = 13 mm

d = 200 mm – 30 mm – ½ .13 = 163,5 mm

 Mn = 𝑀𝑢
∅ 141,78×106 𝑁𝑚𝑚 = 15735600𝑁𝑚𝑚
= 0,9

𝑀𝑛
 Rn =
𝑏.𝑑2 =
15735600 = 5,89 𝑁/𝑚𝑚2
1000.(163,5)2

 0,85.(𝑓𝘍𝑐).𝛽.600 0,85.(28).(0,85).600
ρ (balance) = 𝑓𝑦.(𝑓𝑦+600) = 420.(420+600) = 0,0283
0,003+ 𝑓𝑦
𝐸𝑠
 ρ (maximum) = ( ) .𝜌
0,008 𝑏𝑎𝑙𝑎𝑛𝑐𝑒

420
0,003+
ρ (maximum) =( 200000
) . 0,0283
0,008

PT.KayaRaya JayaKarya 37
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

ρ (maximum) = 0,01804
1,4 1,4
 ρ (minimum) = = = 0,0033
𝑓𝑦 420

𝑓𝑦
 m = 420 = 17,6471
0,85.(𝑓𝘍𝑐) = 0,85.(28)

1 2.𝑅𝑛.𝑚
 ρ (perlu) = . [1 − √1 − ]
𝑚 𝑓𝑦

1
ρ (perlu) = 2.(5,89).(17,6471)
17,6471 . [1 − √1 − 420 ]

ρ (perlu) = 0,0075

karena 𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 > 𝜌𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 dipakai 𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢

 Asperlu = 𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 . 𝑏 . 𝑑

Asperlu = 0,0075. (1000). (163,5)

Asperlu = 1228,49 𝑚𝑚2

 Aspakai = 10𝐷13 = 1326,65 𝑚𝑚2 > 1228,49 𝑚𝑚2. . . 𝑂𝐾 ‼

PT.KayaRaya JayaKarya 38
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

5.1.4. DESAIN GELAGAR MEMANJANG

A. Pembebanan

1. Beban Mati

a. Gelagar Balok T

Panjang bentang jembatan = 12,5 m

Jarak antar gelagar (beff) = 1,7 m

h = 1,15 m

b = 0,45 m

ts = 0,2 m

Luas (A) = (0,2 × 1,7) + (0,95 × 0,45)

= 0,7675 m2

b. Diafragma

Lebar diafragma (b) = 0,3 m

PT.KayaRaya JayaKarya 39
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

Tinggi diafragma (h) = 0,5 m

Panjang = 1,7 m

Luas (A) = 0,3 × 0,5 = 0,15 m2

Berat beton = 24 kN/m

Berat diafragma = 1,7 × 0,15 × 24 = 6,12 kN

c. Akumulasi beban mati

Aspal = 0,06 × 1,7 × 22 = 2,244 kN/m

Air hujan = 0,05 × 1,7 × 10 = 0,85 kN/m

Gelagar = 0,7675 × 24 = 18,42 kN/m

qD = 21,514 kN/m

P = 6,12 kN
P = 6,12 kN P = 6,12 kN P = 6,12 kN P = 6,12 kN P = 6,12 kN

q = 21,514 kN/m

A I II I A

d. Perhitungan Gaya Akibat Beban Mati

 Potongan A-A

DA = (qD.L)/2 + (5.P)/2

= (21,514 x 12,5)/2 + (5 x 6,12)/2

= 149,8 kN

MA = 0 kNm

 Potongan I-I

DI = DA – P – qD . (L/4)

= 149,8 – 6,12 – 21,514 x (12,5/4)

PT.KayaRaya JayaKarya 40
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

= 76,4 kN

MI = DA.(L/4) – P.(L/4) –0,5 .qD. (L/4)2

= 149,8 x (12,5/4) – 6,12 x(12,5/4) – 0,5 x 21,514.(12,5/4)2

= 344 kNm

 Potongan II-II

D II = DA – (2.P) – qD. (L/2)

= 149,8 – ( 2 x 6,12) – 21,514x (12,5/2)

= 3,1 kN

M II = DA.(L/2) – P.(L/2) – P.(L/4) – 0,5 . qD. (L/2)2

= 149,8 x (12,5/2) – 6,12x(12,5/2) – 6,12x(12,5/4) – 0,5 .

21,514. (12,5/2)2

= 458,7 kNm

2. Beban Hidup

Perhitungan beban hidup dilakukan dengan garis pengaruh sebagai

berikut :
1,7
P = 49 ×
2,75 = 30,29 kN
1,7
q =9×
2,75 = 5,56 kN

PT.KayaRaya JayaKarya 41
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

a. Garis Pengaruh Reaksi A (GP RA)

A I II I B
3,1 3,1 3,1 3,1

P = 30.29 L = 12,5

q = 5.56

RA = 65 kN

b. Garis Pengaruh Lintang

I II I B
3,1 3,1 3,1 3,1
12,5
0.00 L=

P = 30.29

q = 5.56

y1= 0,8 m
y2= 0,2 m
GP D I- y1 = 0,8 DII= 24,2 t
y2 = 0,2

P = 30.29
q = 5.56

y1= 0,5 m
GP D II-
yII2= 0,5 m
y1 = 0,5
DII = 15,1450 t
y2 = 0,5

PT.KayaRaya JayaKarya 42
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

c. Garis Pengaruh Momen

I II I B
3,1 3,1 3,1 3,1

P = 30.29
q = 5.56
y= 2,8125 m
MI = 114,5107 tm

GP M I-I y

P = 30.29
q = 5.56

y= 3,75 m
MII = 127,65 tm

GP M II-
II
y

Kombinasi Gaya
Jenis Beban Beban Mati (D) Beban Hidup (L) Kombinasi (1D + 1,8L)
D A (kN) 149,8 71,99 306,2370
D I (kN) 76,4 24,2 130,7490
D II (kN) 3,1 15,1450 30,3210

Kombinasi
Jenis Beban Beban Mati (D) Beban Hidup (L) Kombinasi (1D + 1,8L)
M A (kNm) 0 0 0
M I (kNm) 344 114,5107 694,3552
M II (kNm) 458,7 127,65 880,7513

PT.KayaRaya JayaKarya 43
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

B. Perhitungan Tulangan Gelagar

1. Tulangan Lentur

a. Potongan I-I

Mu = 694,3552 kNm = 694355200 Nmm

bw = 450 mm

bf = 1700 mm

h = 1150 mm

selimut = 40 mm

diameter tulangan rencana = 25 mm

d = 1150 – 40 – (25/2) = 1097,5 mm


𝑀𝑢
Rn = ф .𝑏.𝑑2 694355200 = 0,3768 𝑁/𝑚𝑚2
= 0,9 . 1700.(1097,5)2

0,85.(𝑓𝘍𝑐).𝛽.600 0,85.(28).(0,85).600
ρ (balance) = 𝑓𝑦.(𝑓𝑦+600) = 420.(420+600) = 0,0283
0,003+
𝐸
𝑓𝑠𝑦
ρ (maximum) = ( ) .𝜌 0,003+
420

200000
0,008 𝑏𝑎𝑙𝑎𝑛𝑐𝑒 =( 0,008
) . 0,0283

= 0,01804
1,4 1,4
ρ (minimum) = = = 0,0033
𝑓𝑦 420

𝑓𝑦
m = = 0,85.(28) = 17,6471
420
0,85.(𝑓𝘍𝑐)

1 2.𝑅𝑛.𝑚
ρ (perlu) = . [1 − √1 − ]
𝑚 𝑓𝑦

1
= 17,6471 . [1 − √1 − 2.(0,3768).(17,6471)
420 ]

= 0,0009

karena 𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 < 𝜌𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 dipakai 𝜌𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚

PT.KayaRaya JayaKarya 44
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

 Asperlu = 𝜌𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚. 𝑏 . 𝑑

= 0,0033. (450). (1097,5)

= 1629,7875 𝑚𝑚2

Jumlah tulangan rencana = 4

As rencana = 1 𝜋 𝑑² 𝑛 = 1 𝜋 25² 4 = 1963,4954 𝑚𝑚²


4 4

𝐴𝑠.𝑓𝑦 1963,4954 . 420


a = 0,85 .𝑓𝘍𝑐. 𝑏𝑓 = 0,85 .28 . 1700 = 20,3823 𝑚𝑚

ф Mn = ф As.fy .(d - 𝑎 ) = 0,9 x 1963,4954 x 420 x


2

(1097,5 - 20,3823
) = 807,002 kNm
2

ф Mn = 807,002 kNm > Mu = 694,3552 kNm (Aman)

Maka digunakan tulangan 4D25

b. Potongan II-II

Mu = 880,7513 kNm = 880751300 Nmm

bw = 450 mm

bf = 1700 mm

h = 1150 mm

selimut = 40 mm

diameter tulangan rencana = 25 mm

d = 1300 – 40 – (25/2) = 1097,5 mm


𝑀𝑢
Rn =
ф .𝑏.𝑑2 =
880751300 = 0,4779 𝑁/𝑚𝑚2
0,9 . 1700.(1097,5
) 2

0,85.(𝑓𝘍𝑐).𝛽.600 0,85.(28).(0,85).600
ρ (balance) = 𝑓𝑦.(𝑓𝑦+600) = 420.(420+600) = 0,0283
0,003+
𝐸
𝑓𝑠𝑦
ρ (maximum) = ( ) .𝜌 0,003+
420

0,008 𝑏𝑎𝑙𝑎𝑛𝑐𝑒 =( 200000


0,008
) . 0,0283

PT.KayaRaya JayaKarya 45
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

= 0,01804
1,4 1,4
ρ (minimum) = = = 0,0033
𝑓𝑦 420

𝑓𝑦
m = = 0,85.(28) = 17,6471
420
0,85.(𝑓𝘍𝑐)

1 2.𝑅𝑛.𝑚
ρ (perlu) = . [1 − √1 − ]
𝑚 𝑓𝑦

1
= 17,6471 . [1 − √1 − 2.(0,4779).(17,6471)
420 ]

= 0,0011

karena 𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 < 𝜌𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 dipakai 𝜌𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚

Asperlu = 𝜌𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚. 𝑏 . 𝑑

= 0,0033. (450). (1097,5)

= 1629,7875 𝑚𝑚2

Jumlah tulangan rencana = 5

As rencana = 1 𝜋 𝑑² 𝑛 = 1 𝜋 25² 5 = 2454,3693 𝑚𝑚²


4 4

𝐴𝑠.𝑓𝑦 2454,3693 . 420


a =0,85 .𝑓𝘍𝑐. 𝑏𝑓 = 0,85 .28 . 1700 = 25,4779 𝑚𝑚

ф Mn = ф As.fy .(d - 𝑎 ) = 0,9 x 2454,3693 x 420 x


2

25,4779
(1097,5 - ) = 1006,3888 kNm
2

ф Mn = 1006,3888 kNm > Mu = 880,7513 kNm (Aman)

Maka digunakan tulangan 5D25

PT.KayaRaya JayaKarya 46
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

2. Tulangan Geser

Vu = 306,2370 kN

Vc = (1/6) x √𝑓′𝑐 𝑥 d x bw

= (1/6) x 28 x 1097,5 x 450

= 2304750 N

фVc = 0,75 x 2304750 / 1000 = 1728,5625 kN > Vu = 306,2370 kN

Karena фVc > Vu maka digunakan tulangan geser minimum .

Direncanakan tulangan diameter 13 mm dengan jarak s = d/4 = 1097,5/4

=274,375 mm

Tulangan geser gelagar yang digunakan D13-250.

3. Tulangan Torsi

Pada gelagar tepi diperlukan tulangan torsi untuk menahan gaya

torsi (punter) akibat beban trotoar dan tiang sandaran. Besarnya gaya

torsi adalah sebesar Tu = 17,15 kNm.

Diketahui :

b = 300 mm (diambil lebar terkecil penampang gelagar)

h = 1150 mm

selimut = 40 mm

sengkang = 13 mm

x0 = 1300 – (2 . 40) – 13 = 1207 mm

y0 = 300 - (2 . 40) – 13 = 207 mm

Acp =bxh = 300 x 1150 = 345000 mm2

Pcp = 2 x(b+h) = 2 x (300+1150) = 2900 mm

Aoh = x0 . y0 = 1207 x 207 = 249849 mm2

PT.KayaRaya JayaKarya 47
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

Poh = 2 . (x0 + y0) = 2.(1207+207) = 2828 mm

Ao = 0,85 x Aoh = 212372 mm2

Tn = ф Tu = 0,75 x 17,15 x 106 = 22866666,67 Nmm

At/s = 𝑇𝑛
2. 𝐴0 .𝑓𝑦 .cot 𝜃 (θ = 45⁰ untuk beton non prategang)

22866666,67
= 2. 212372 .420 . 1 = 0,13

Al = 𝐴𝑡 𝑥 𝑃𝑜ℎ 𝑥 𝑐𝑜𝑡² 𝜃
𝑠

= 0,13 𝑥 2828 𝑥 1 = 362,50 𝑚𝑚²

Tulangan torsi dipasang 3 baris pada sisi pinggang gelagar, maka

: As = Al/3 = 362,50 / 3 = 120,83 mm2

Dipakai 2D22 (1 baris)

As 2D22 = 759,88 mm2 > 120,83 mm2

PT.KayaRaya JayaKarya 48
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

C. PENULANGAN DIAFRAGMA

1. Pembebanan

Diketahui :

b = 300 mm

h = 500 mm

jarak antar diafragma = 3,75 m

Panjang diafragma (L) = 1,7 m

Analisa pembebanan (tiap lebar 3,75 m)

Beban pelat ( 20 cm) = 0,2 x 3,75 x 24 = 18 kN/m

Aspal (7 cm) = 0,07 x 3,75 x 22 = 5,775 kN/m

Air hujan (5 cm) = 0,05 x 3,75 x 10 = 1,875 kN/m

Berat sendiri diafragma = 0,3 x 0,5 x 24 = 3,6 kN/m

Total beban (q) = 29,25 kN/m

q = 29,25 kN/m

Perhitungan gaya dalam

29,25 𝑥 1,7
RA = (q x L) / 2 = = 24,8625 𝑘𝑁
2

PT.KayaRaya JayaKarya 49
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

1
M negatif = 1 𝑥 𝑞 𝑥 𝐿² = 𝑥 29,25 𝑥 1,7² = 10,5666 kNm
8 8

1
M positif = 1 𝑥 𝑞 𝑥 𝐿² = 𝑥 29,25 𝑥 1,7² = 5,2833 kNm
16 16

2. Perhitungan tulangan lentur

Mu = 10,5666 ×106 Nmm

b×h = 300 mm × 500 mm

Selimut = 40 mm

d tulangan rencana = 22 mm

d = 500 mm – 40 mm – ½ .22 = 449 mm

 Mn = 𝑀𝑢
∅ 10,5666 ×106 𝑁𝑚𝑚 = 11740666,67 𝑁𝑚𝑚
= 0,9

𝑀𝑛
 Rn =
𝑏.𝑑2 =
11740666,67 = 0,0581 𝑁/𝑚𝑚2
1000.
(449,5)2

 0,85.(𝑓𝘍𝑐).𝛽.600 0,85.(28).(0,85).600
ρ (balance) = = 𝑓𝑦.(𝑓𝑦+600) =420.
0,0283
(420+600)
0,003+
𝑓𝐸𝑦
𝑠
ρ (maximum) = ( ) .𝜌 0,003+
420

200000
0,008 𝑏𝑎𝑙𝑎𝑛𝑐𝑒 =( 0,008
) . 0,0283

= 0,01804
1,4 1,4
 ρ (minimum) = = = 0,0033
𝑓𝑦 420

𝑓𝑦
 m = 420 = 17,6471
0,85.(𝑓𝘍𝑐) = 0,85.(28)

1 2.𝑅𝑛.𝑚
 ρ (perlu) = . [1 − √1 − ]
𝑚 𝑓𝑦

1
= 17,6471 . [1 − √1 − 2.(0,0581).(17,6471)
420 ]

= 0,0001

karena 𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 < 𝜌𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 dipakai 𝜌𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚

PT.KayaRaya JayaKarya 50
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

 Asperlu = 𝜌𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 . 𝑏 . 𝑑

= 0,0033. (300). (449)

= 444,51 𝑚𝑚2

 Aspakai = 2𝐷22 = 759,88 𝑚𝑚2 > 444,51 𝑚𝑚2. . . 𝑂𝐾 ‼

3. Perhitungan tulangan geser

Vu = 24,8625 kN

Vc = (1/6) x √𝑓′𝑐 𝑥 d x b

= (1/6) x √28 x 449 x 300 = 118794,2339 N

фVc = 0,75 x 118794,2339 / 1000 = 89,0957 kN > Vu = 24,8625 kN

Karena фVc > Vu maka digunakan tulangan geser minimum .

Direncanakan tulangan diameter 13 mm dengan jarak s = d/4 = 449/4

=112,25 mm. Sehingga, Tulangan geser gelagar yang digunakan D13-100.

PT.KayaRaya JayaKarya 51
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

5.2. Perencanaan Struktur Bawah Jembatan

5.2.1. PERENCANAAN ABUTMENT

Ketentuan :

 Lebar abutment = 4,8 m

 Panjang abutment = 7,7 m

 γ Beton = 2,4 t/m3

 γ tanah urug = 1,7088 t/m3

 C = 3,1

PT.KayaRaya JayaKarya 52
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

 Sudut geser = 35o

A. Analisa Penampang Abutment

1. Titik Berat Abutment

Lengan dari O
Bagian Luas x (m) y (m) A.X (m3) A.Y (m3)
1 0.39 2.95 4.90 1.15 1.91
2 0.22 3.20 4.80 0.70 1.06
3 0.13 2.97 4.08 0.37 0.51
5 2.40 2.40 2.75 5.76 6.60
6 0.25 3.47 1.08 0.87 0.27
7 0.20 2.40 1.13 0.48 0.23
8 0.25 1.33 1.08 0.33 0.27
9 4.80 2.40 0.50 11.52 2.40
Total 8.64 21.12 20.33 21.19 13.24

21,19
Xo = 8,64 = 2,45 m dari titik O

13,24
Yo = 8,64 = 1,53 m dari titik O

PT.KayaRaya JayaKarya 53
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

2. Titik Berat Tanah di Belakang Abutment

Lengan dari O
Bidang Luas (m2) X (m) Y (m) A.X (m3) A.Y (m3)
A 2.40 4.05 4.55 9.72 10.92
B 0.13 3.13 4.08 0.39 0.51
C 0.25 3.20 1.17 0.80 0.29
D 6.00 3.80 2.75 22.80 16.50
Total 8.78 14.18 12.55 33.71 28.22

Xo = 3.84 m dari titik O

Yo = 3.22 m dari titik O

3. Titik Berat Tanah di Depan Abutment

Lengan dari O
Bidang Luas (m2) X (m) Y (m) A.X (m3) A.Y (m3)
A 2.00 1.00 1.75 2.00 3.50
B 0.25 0.67 1.17 0.17 0.29
Total 2.25 1.67 2.92 2.17 3.79

Xo = 0.96 m dari titik O

Yo = 1.69 m dari titik O

PT.KayaRaya JayaKarya 54
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

B. Analisa Pembebanan Pada Abutment

1. Beban Vertikal

a) Beban Struktur Bangunan Atas

No Beban Nilai Satuan


1 Berat Sendiri Pelat 0,20 x 5,6 x 15 x 2,4 40,32 T

2 Perkerasan Aspal 0,07 x 5,6 x 15 x 2,2 12,936 T

3 Berat Air Hujan 0,05 x 5,6 x 15 x 1 4,2 T

4 Berat tiang sandaran (0,1 x 0,16 x 1,2) x 2,4 0,05 T

5 Berat pipa (0,557 x 15 x 4) 33,42 T

6 Trotoar (1,64 x 15) x 2 49,2 T

7 Berat Sendiri Gelagar 1,8 x 15 x 4 108 T

8 Diafragma 0,612 x 3 x 5 9,18 T

Total 257,306 T

Beban mati total 1 abutmen = 0,5 x 257,306 128,653 T

Momen = P Ma . Xo = 128,653. .
1 + 2) = 308,7672 tm
( (0,8)
2

b) Berat Sendiri Abutment

 Volume abutment = Luas abutment × Panjang abutment

= 8,64 m2 × 7,7 m

= 66,49 m3

 Berat 1 abutment = Volume abutment × γ beton

= 66,49 × 2,4 t/m3

= 159,575 ton

 Momen = P. Xo

= 159,575 t . 2,45 m = 391,505 tm

PT.KayaRaya JayaKarya 55
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

c) Beban Tanah di Atas


Abutment

1) Tanah di belakang abutment

Berat tanah = Luas melintang . L abutment . γ tanah

= 8,78 . 7,7 . (1,7088)

= 115,459 ton

Momen = P tanah . Xa

= 115,459 . (3,84) = 443,57 tm

2) Tanah di depan abutment

Berat tanah = Luas melintang . L abutment . γ tanah

= 2,250 . 7,7 . (1,7088)

= 29,605 ton

Momen = P tanah . Xa

= 29,605 . (0,96) = 28,508 tm

d) Total pembebanan akibat beban

mati P Ma = 433,292 ton

M Ma = 1172,3502 tm

e) Beban hidup

Beban hidup yang bekerja pada jembatan teridirdari beban merata

dan beban garis.

20
Koefisien kejut =1+( ) = 1,31
50+𝐿

Beban Merata

Dari RSNI T 02 – 2005 diperoleh nilai q = 9 kPa untuk panjang

bentang < 30 m. Sehingga perhitungannya sebagai berikut:

PT.KayaRaya JayaKarya 56
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

 9 .(5,5).100% 9 .(5,6−5,5).50% 1
) = 1,87 t/m
QTD total = ( + ).(
2,75 2,75 9,81

 1,87.15. 1,31 = 18,3728 t


Qabutment = 2

Beban Garis

Berdasarkan RSNI T 02 – 2005 beban garis yang bekerja adalah

sebesar 49 kN/m, sehingga totalan yang bekerja pada 1 abutment

adalah sebagai berikut:

 49 .(5,5).100% 49 .(5,6−5,5).50% 1 ) = 10,17t/m


PTD total = ( 2,75 + 2,75 ).( 9,81

 (0,17).(15).129 = 124,64 t
P abutment = 2

Beban Hidup Total

Q abutment + PTD = 18,3728 + 124,64 = 143,0128 t

M (H+K) = 354,07 tm

2. Beban Horizontal

1) Tegangan Tanah Aktif

Ws = Berat volume tanah timbunan = 1,7088 ton/m3


Ø = Sudut geser tanah timbunan = 35°
C = Kohesi = 3,1
𝜑
Ka = tan2 (45° − ) = tan2 (45° − 35
) = 0,2710
2 2
𝜑 35
Kp = tan2 (45° + ) = tan2 (45° + ) = 3,6902
2 2

200+20 20 . 2,4 = 1,056 t/m


q = 100 . 100

PT.KayaRaya JayaKarya 57
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

Gambar Distribusi Tegangan Tanah Aktif dan Pasif

Perhitungan

 PT A1 = (Ka . q . h). L = (0,2710) . (1,056) . 5,35 . 7,7 = 11,79 t


5,35
 MT A1 = PT A1 . ( ) = 31,54 tm
2

 PT A2 = 1 . (Ka . γ tanah . h) . h . L
2

= 1 . (0,2710 . (1,7088) . 5,35) . 5,35 . 7,7 = 51,03 t


2

5,35
 MT A2 = PT A2 . ( ) = 91 tm
2

 PT P1 = 1 . (Kp . γ tanah . h) . h . L
2

= 1 . (3,6902 . (1,7088) . 2,25) . 2,25 . 7,7 = 122,90 t


2

2,25
 MT P1 = PT P1 . ( ) = 122,90 . 0,75 = 92,18 tm
3

 MT Atotal = 30,36 tm

 PT Atotal = 60,08 t

PT.KayaRaya JayaKarya 58
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

3. Kombinasi Pembebanan

Tabel Rekapitulasi Pembebanan Pada Satu Abutment


Beban PV (t) PH (t) MV (tm) MH (tm)
M 433,292 - 1172,3502 -
(H + K) 143,0128 - 354.07 -
Ta - -60.08 - 30.36
Total 576,3048 -60.08 1526,4202 30.36

Kontrol Terhadap Guling dan Geser

 Kontrol terhadap guling (Fg)


∑ 𝑀𝑉
Fg =
∑ 𝑀𝐻 > (n) 1,5..........................OK!

16526,4202
= 30,36 = 50,2773 > (n) 1,5…........Aman

 Kontrol terhadap geser (Fs)

∑ 𝑃𝑉 ×𝑡𝑎𝑛𝜃
Fs = ∑ 𝑃𝐻 > (n) 1,5................................OK!

576,3048 ×𝑡𝑎𝑛𝜃
= 60,08 = 6,7166 > (n) 1,5...................Aman

PT.KayaRaya JayaKarya 59
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

5.2.2. DESAIN PENULANGAN PELAT SANDUNG

A. Perhitungan Pembebanan (per 1 meter Panjang Abutment)

Beban Volume (m3) γ Berat Lengan Momen Satuan


G1 0.44 24 10.56 1.40 14.78 kNm
G2 0.06 24 1.44 0.15 0.22 kNm
G3 0.55 24 13.20 0.25 3.30 kNm
Total 25.20 18.30

Mu = 1,6D

Mu = 29.28 kNm

B. Desain Tulangan Lentur

Direncanakan :

Mu (Momen Ultimate) = 29,28×106 Nmm

b×h = 1000 mm × 500 mm

d’ (Selimut tiang) = 40 mm

Tulangan rencana = D16

d = 500 mm – 40 mm – 8 mm = 452 mm
𝑀𝑛
 Rn = 29,28 × 106
∅.𝑏.𝑑2 = 0,9 . 1000.(452)2
= 0,16 𝑁/𝑚𝑚2

 0,85.(𝑓𝘍𝑐).𝛽.600 0,85.(28).(0,85).600
ρ (balance) = = 𝑓𝑦.(𝑓𝑦+600) =420.
0,0283
(420+600)

 ρ (maximum) = 0,75. 𝜌𝑏𝑎𝑙𝑎𝑛𝑐𝑒 = 0,75 . (0,0283) = 0,0213

PT.KayaRaya JayaKarya 60
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

1,4 1,4
 ρ (minimum) = = = 0,0033
𝑓𝑦 420

𝑓𝑦
 m = 420 = 17,6471
0,85.(𝑓𝘍𝑐) = 0,85.(28)

1 2.𝑅𝑛.𝑚
 ρ (perlu) = . [1 − √1 − ]
𝑚 𝑓𝑦

1
= 17,6471 . [1 − √1 − 2.(0,16).(17,6471)
420 ]

= 0,0004

karena 𝜌𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 > 𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 dipakai 𝜌𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚

 Asperlu = 𝜌𝑚𝑖𝑛 . 𝑏 . 𝑑

= 0,0033. (1000). (452)

= 1506,67 𝑚𝑚2

 1506,67
NPerlu = 0,25.𝜋.162 = 7,50 ≈ 8 𝐷16

 SPerlu = 1000 = 125 𝑚𝑚


4

 Aspakai = 𝐷16 − 125 𝑚𝑚

C. Desain Tulangan Bagi

⟹ 20% . 𝐴𝑠𝑙𝑒𝑛𝑡𝑢𝑟 = 20% . 1506,67 = 301,33 𝑚𝑚2

⟹ 𝐷10 − 250 𝑚𝑚 = 392,5 𝑚𝑚2................... OK!

PT.KayaRaya JayaKarya 61
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

5.2.3. DESAIN BALOK SANDUNG

A. Analisis Pembebanan

1) Akibat Berat Sendiri

Volume

Beban (m3) γ Berat Lengan Momen Satuan

G2 0,075 24,525 1,839 0,150 0,2759 kNm

2) Akibat Beban Hidup

Dianggap beban Roda (P) sebesar 112,5 kN

⟹ 𝑀𝑃𝐿 = 112,5 𝑘𝑁 . (0 𝑚) = 0 𝑘𝑁𝑚

3) Akibat Beban Rem dan Traksi

5,1195 𝑡 .9,81
⟹ 𝑅𝑚 = = 4,3672 𝑘𝑁
11,5
⟹ 𝑀𝑅𝑚 = 4,3672 𝑘𝑁 . (0,25𝑚) = 1,0918 𝑘𝑁𝑚

4) Akibat Beban Gempa Bangunan Atas

16,417 . 9,81
⟹ 𝐺𝐴 = 39,8409 𝑘𝑁
11,5
=

⟹ 𝑀𝐺𝐴 = 39,8409 𝑘𝑁 . (0,25 𝑚) = 9,9602 𝑘𝑁𝑚

PT.KayaRaya JayaKarya 62
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

5) Kombinasi Pembebanan

⟹ 1,2𝐷 + 1,6𝐿 = (1,2 . (0,2759)) + (1,6. (0)) = 0,3311 𝑘𝑁𝑚

⟹ 0,9 (𝐷 + 𝐸) = 0,9 (0,2759 + 9,9602 ) = 9,2125 𝑘𝑁𝑚

B. Desain Tulangan Lentur

Direncanakan :

Mu (Momen Ultimate) = 9,2125×106 Nmm

b×h = 300 mm × 250 mm

d’ (Selimut tiang) = 40 mm

Tulangan rencana = D10

d = 250 mm – 40 mm – 5 mm = 195 mm

 Mn = 𝑀𝑢
∅ 9,2125×106 𝑁𝑚𝑚 = 10,2361 × 106 𝑁𝑚𝑚
= 0,9

𝑀𝑛
 Rn = 10,2361×106
𝑏.𝑑2 = 300.(195)2
= 0,8973 𝑁/𝑚𝑚2

 0,85.(𝑓𝘍𝑐).𝛽.600 0,85.(28).(0,85).600
ρ (balance) = 𝑓𝑦.(𝑓𝑦+600) = 420.(420+600) = 0,0283

 ρ (maximum)= 0,75. 𝜌𝑏𝑎𝑙𝑎𝑛𝑐𝑒 = 0,75 . (0,0283) = 0,0213


1,4 1,4
 ρ (minimum) = = = 0,0033
𝑓𝑦 420

𝑓𝑦
 m = 420 = 17,6471
0,85.(𝑓𝘍𝑐) = 0,85.(28)

1 2.𝑅𝑛.𝑚
 ρ (perlu) = . [1 − √1 − ]
𝑚 𝑓𝑦

1
= 17,6471 . [1 − √1 − 2.(0,8973).(17,6471)
420 ]

= 0,00218

PT.KayaRaya JayaKarya 63
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

karena 𝜌𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 > 𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 dipakai 𝜌𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚

 Asperlu = 𝜌𝑚𝑖𝑛 . 𝑏 . 𝑑

= 0,0033. (300). (195)

= 195 𝑚𝑚2
195
 NPerlu =
= 2,48 ≈ 3𝐷10
0,25.𝜋.102

 SPerlu = 300 = 100 𝑚𝑚


3

 Aspakai = 𝐷10 − 100 𝑚𝑚 = 235,6194 𝑚𝑚2

C. Desain Tulangan Bagi

⟹ 20% . 𝐴𝑠𝑙𝑒𝑛𝑡𝑢𝑟 = 20% . 235,6194 = 47,1239

⟹ 𝐷10 − 150 𝑚𝑚 = 157,0796 𝑚𝑚2 … … … … … . … 𝑂𝐾‼!

PT.KayaRaya JayaKarya 64
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

5.2.4. DESAIN PENULANGAN PELAT INJAK

A. Analisa Pembebanan

Gambar Pembebanan Pelat Injak

1) Akibat Beban Mati

Berat Lengan
Beban Volume (m3) γ Momen Satuan
(kN) (m)

PD 0,55 24,525 6,744375 1,1 7,418813 kNm

2) Akibat Beban Hidup

PL = 112,5 kN

1 1
⟹ 𝑀𝐿 = 𝑃.𝐿 = . (112,5). (2,2) = 61,875 𝑘𝑁𝑚
4 4

3) Kombinasi Pembebanan

⟹ 1,2𝐷 + 1,6𝐿 = (1,2 × 7,4188) + (1,6 × 61,875) = 107,9026 𝑘𝑁𝑚

B. Desain Tulangan Lentur

Direncanakan :

Mu (Momen Ultimate) = 107,9026×106 Nmm

b×h = 2200 mm × 250 mm

d’ (Selimut tiang) = 40 mm

Tulangan rencana = D13

d = 250 mm – 40 mm – 6,5 mm= 193,5 mm

PT.KayaRaya JayaKarya 65
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

 Mn = 𝑀𝑢
∅ 107,9026×10 6 𝑁𝑚𝑚 = 119,8918 × 106 𝑁𝑚𝑚
= 0,9

𝑀𝑛
 Rn = 119,8918×106
𝑏.𝑑2 = 2200.(195)2
= 1,4555 𝑁/𝑚𝑚2

 0,85.(𝑓𝘍𝑐).𝛽.600 0,85.(28).(0,85).600
ρ (balance) = 𝑓𝑦.(𝑓𝑦+600) = 420.(420+600) = 0,0283

 ρ (maximum)= 0,75. 𝜌𝑏𝑎𝑙𝑎𝑛𝑐𝑒 = 0,75 . (0,0283) = 0,0213


1,4 1,4
 ρ (minimum) = = = 0,0033
𝑓𝑦 420

𝑓𝑦
 m = 420 = 17,6471
0,85.(𝑓𝘍𝑐) = 0,85.(28)

1 2.𝑅𝑛.𝑚
 ρ (perlu) = . [1 − √1 − ]
𝑚 𝑓𝑦

1
= 17,6471 . [1 − √1 − 2.(1,4555).(17,6471)
420 ]

= 0,00358

karena 𝜌𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 < 𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 dipakai 𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢

 Asperlu = 𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 . 𝑏 . 𝑑

= 0,00358. (2200). (195)

= 1523,33 𝑚𝑚2

 1523,33
NPerlu = 0,25.𝜋.132 = 11,48 ≈ 12𝐷13

 SPerlu = 2200 = 183,3333 𝑚𝑚


12

 Aspakai = 𝐷13 − 150 𝑚𝑚 = 1946,7402𝑚𝑚2

C. Desain Tulangan Bagi

⟹ 20% . 𝐴𝑠𝑙𝑒𝑛𝑡𝑢𝑟 = 20% . 1946,7402 = 389,3480 𝑚𝑚2

⟹ 𝐷10 − 200 𝑚𝑚 = 1168,0441 𝑚𝑚2 … … … … … . …


𝑂𝐾‼!

PT.KayaRaya JayaKarya 66
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

5.2.5. DESAIN PENULANGAN KONSOL

A. Analisa Pembebanan

Gambar Pemebebanan Pada Konsol Abutment

1) Akibat Berat Sendiri

Lengan
Beban Volume (m ) 3
γ (kN/m3) Berat (kN) Momen (kNm)
(m)

P1 0,55 24,525 13,4888 1,4 18,8843

P2 0,375 24,525 9,1969 0,15 1,3795

P3 0,2 24,525 4,9050 0,4 1,9620

P4 0,125 24,525 3,0656 0,1667 0,5109

Total 30,6563 2,1167 22,7367

2) Akibat Beban Hidup

Dianggap beban Roda (P) sebesar 112,5 kN

⟹ 𝑀𝑃𝐿 = 112,5 𝑘𝑁 . (0 𝑚) = 0 𝑘𝑁𝑚

3) Akibat Beban Rem dan Traksi

5,1195 𝑡 .9,81
⟹ 𝑅𝑚 = = 4,3672 𝑘𝑁
11,5

PT.KayaRaya JayaKarya 67
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

⟹ 𝑀𝑅𝑚 = 4,3672 𝑘𝑁 . (1,75𝑚) = 7,6426 𝑘𝑁𝑚

4) Akibat Beban Gempa Bangunan Atas

16,417 . 9,81
⟹ 𝐺𝐴 = 39,8409 𝑘𝑁
11,5
=

⟹ 𝑀𝐺𝐴 = 39,8409 𝑘𝑁 . (1,75 𝑚) = 69,7215𝑘𝑁𝑚

5) Akibat Tekanan Tanah Aktif

Ka = 0,2710

γtanah = 1,7088 t/m3 = 16,7633 kN/m3

q = 13,489 kN/m

⟹ 𝑃𝐴1 = 𝐾𝑎 . 𝑞 . ℎ

= 0,2710 . (13,489). 1,5 = 5,4830 𝑘𝑁

⟹ 𝑀𝐴1 = 5,4830 . (0,75) = 4,1122 𝑘𝑁𝑚

⟹ 𝑃𝐴 = 1 . ℎ2
𝛾 . 𝐾𝑎.
2 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ
2
1
= . (0,2710). 16,7633. (1,5)2 = 5,1105 𝑘𝑁
2

⟹ 𝑀𝐴2 = 5,1105 . (0,5) = 2,5553 𝑘𝑁𝑚

⟹ 𝑃𝑇𝑎 = 5,4830 + 5,1105 = 10,5935 𝑘𝑁

⟹ 𝑀𝑇𝑎 = 4,1122 + 2,5553 = 6,6675 𝑘𝑁𝑚

6) Kombinasi Pembebanan

⟹ 1,2𝐷 + 1,6𝐿 = (1,2 . (22,7367)) + (1,6. (7,6426)) = 39,5122 𝑘𝑁𝑚

⟹ 1,2𝐷 + 1,6𝐿 + 1,6𝑃𝑎

= (1,2 . (22,7367)) + (1,6. (7,6426)) + (1,6. (6,6675))

= 50,1802 𝑘𝑁𝑚

PT.KayaRaya JayaKarya 68
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

⟹ 0,9 (𝐷 + 𝐸) = 0,9 (27,7367 + 469,7215 ) = 83,2124 𝑘𝑁𝑚

B. Desain Tulangan Lentur

Direncanakan :

Mu (Momen Ultimate) = 83,2124×106 Nmm

b×h = 500 mm × 500 mm

d’ (Selimut tiang) = 40 mm

Tulangan rencana = D16

d = 500 mm – 40 mm – 8 mm = 442 mm

 Mn = 𝑀𝑢
∅ 83,2124×106 𝑁𝑚𝑚 = 92,45823 × 106 𝑁𝑚𝑚
= 0,9

𝑀𝑛
 Rn = 92,45823×106
𝑏.𝑑2 = 500.(442)2
= 0,9465 𝑁/𝑚𝑚2

 0,85.(𝑓𝘍𝑐).𝛽.600 0,85.(28).(0,85).600
ρ (balance) = 𝑓𝑦.(𝑓𝑦+600) = 420.(420+600) = 0,0283

 ρ (maximum)= 0,75. 𝜌𝑏𝑎𝑙𝑎𝑛𝑐𝑒 = 0,75 . (0,0283) = 0,0213


1,4 1,4
 ρ (minimum) = = = 0,0033
𝑓𝑦 420

𝑓𝑦
 m = 420 = 17,6471
0,85.(𝑓𝘍𝑐) = 0,85.(28)

1 2.𝑅𝑛.𝑚
 ρ (perlu) = . [1 − √1 − ]
𝑚 𝑓𝑦

1
= 17,6471 . [1 − √1 − 2.(0,9465).(17,6471)
420 ]

= 0,0023

karena 𝜌𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 > 𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 dipakai 𝜌𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚

 Asperlu = 𝜌𝑚𝑖𝑛 . 𝑏 . 𝑑

= 0,0033. (500). (442)

PT.KayaRaya JayaKarya 69
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

= 736,67 𝑚𝑚2

 736,67
NPerlu = 0,25.𝜋.162 = 3,66 ≈ 4 𝐷16

 SPerlu = 500 = 125 𝑚𝑚 ≈ 100 𝑚𝑚


4

 Aspakai = 𝐷16 − 100 𝑚𝑚 = 1005,3096 𝑚𝑚2

C. Desain Tulangan Bagi

⟹ 20% . 𝐴𝑠𝑙𝑒𝑛𝑡𝑢𝑟 = 20% . 1005,3096 = 201,0619 𝑚𝑚2

⟹ 𝐷10 − 250 𝑚𝑚 = 402,1239 𝑚𝑚2................... OK!

PT.KayaRaya JayaKarya 70
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

5.2.6. PENULANGAN RIB

A. Analisa Pembebanan

O
Gambar. Ilustrasi pembebanan pada RIB abutment.

1) Analisa Penampang (Titik Berat)

Lengan Dari O (m)


Bagian Luas (m2) Ax (m3) Ay (m3)
X Y
2 0.39 0.8 3.55 0.31 1.38
3 0.22 0.55 3.65 0.12 0.80
4 0.13 0.57 2.83 0.07 0.35
5 2.40 0 1.50 0.00 3.60
Total 3.14 Total 0.50 6.14
Xo = 0.16
Yo = 1.96

2) Beban Vertikal Per 1 Meter Lebar Abutment

a) Beban Mati Atas

⟹ 𝑃𝑀𝑎 = 208,39 𝑘𝑁

⟹ 𝑀𝑀𝑎 = 𝑃𝑀𝑎 . (0) = 0 𝑘𝑁𝑚

PT.KayaRaya JayaKarya 71
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

b) Berat Sendiri

Beban Volume (m3) Berat (kN) Lengan (m) Momen (kNm)


P1 0.44 10.56 -1.80 -19.01
P2 0.39 9.36 -0.80 -7.49
P3 0.22 5.28 -0.55 -2.90
P4 0.13 3.00 -0.57 -1.70
P5 2.40 57.60 0.00 0.00
Total 85.80 -31.10

c) Beban Hidup + Kejut

⟹ 𝑃𝐻+𝐾 = 187,96 𝑘𝑁

⟹ 𝑀𝐻+𝐾 = 𝑃𝐻+𝐾 . (0) = 0 𝑘𝑁𝑚

3) Beban Horizontal Akibat Tekanan Tanah

Ka = 0,2710

γtanah = 1,7088 t/m3 = 16,7633 kN/m3

Beban Rumus Nilai (kN) Lengan (m) Momen (kNm)


PA1 Ka. γtanah.h 19.66 2.05 40.31
PA2 ½ .Ka.( γtanah).h2 38.18 1.37 52.17
PP1 ½ .Kp.( γtanah).h2 -30.92 0.33 -10.31
Total 26.92 82.18

4) Kombinasi Pembebanan

Tabel. Rekapitulasi Pembebanan Pada Rib Abutment

Beban Vertikal (↓) kN Horizontal (→) kN Momen kNm


D (Mati) 294.19 0.00 -31.10
H+K (Hidup) 187.96 0.00 0.00
Pa (TA) 0.00 57.84 92.49
Pp (TP) 0.00 -30.92 -10.31
Total 482.14 26.92 51.08

Rumus PH PV M
M + (H+K) + Ta 26.92 482.14 51.08

PT.KayaRaya JayaKarya 72
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

 Mu = 51,08 kNm

 PV = 482,14 kN

 PH = 26,92Kn

B. Desain Tulangan Lentur

Perhitungan dianggap kolom (Strook 1 meter)

Direncanakan b = 1000 mm d’ = 80 mm

h = 800 mm

ukuran penampang, Ag = 800.1000 = 800000 mm2

𝑀𝑢 51,08
⟹ 𝑒𝑡 = = . 1000 = 105,94 𝑚𝑚
𝑃𝑢 482,14
Karena nilai f’c = 28 MPa, maka β = 1,15

⟹ 𝑉𝑢 = 26,92 𝑘𝑁 < (0,1 . 𝐴𝑔 . 𝑓′𝑐 = 0,1 . (9.105) .28

= 2520 . 103 𝑁 )

ϴ = 0,65 ditingkatkan menjadi 0,8 dan 0,85 menjadi 0,81.

Menentukan nilai absis dan ordinat

𝑃𝑢
⟹ 𝑜𝑟𝑑𝑖𝑛𝑎𝑡 =
∅. 𝐴𝑔. 0,81𝑓′𝑐

= (482,14.103)/(0,65.900000.0,81.28) = 0,0409

PT.KayaRaya JayaKarya 73
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

𝑃𝑢 𝑒𝑡
⟹ 𝑎𝑏𝑠𝑖𝑠 = ×
∅. 𝐴𝑔. 0,81. 𝑓′𝑐 ℎ

482,14 .103 105,94


= = 0,0054
0,65. (9 × 105). 0,81.28
× 800

Dengan harga absis dan ordinat diatas dan berdasarakan Buku Grafik dan

Tabel Perhitungan Beton Bertulang dengan tulangan simetris

(Askiri = Askanan = 0,5Astotal) diperoleh :

r = 0,008

β = 1,18

ρ = r.β = 0,008 . 1,18 = 0,00944

batasan presentase tulangan untuk kolom menurut SKSNI rasio tulangan =

0,01 – 0,06, maka dipakaiρ = 0,01.

⟹ 𝐴𝑠𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝜌𝑃𝑒𝑟𝑙𝑢. 𝐴𝑔 = 0,01 . (8 × 105) = 8000 𝑚𝑚2

⟹ 𝐴𝑠𝐾𝑖𝑟𝑖 = 𝐴𝑠𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 = 0,5. (8000) = 4000 𝑚𝑚2

Dipakai tulangan
1000
⟹ 𝐷25 − 100 = (0,25 . 252 . 𝜋 . ) = 4906,25 𝑚𝑚2
100

C. Desain Tulangan

Geser Vu = 26,92kN

Kuat geser yang dapat ditahan oleh beton

1 1
⟹ . √𝑓′𝑐 . 𝑏 . 𝑑 =
6 . √28 . 1000 . 747,5 = 659233,04𝑁
6
Periksa terhadap geser ultiamte

⟹ 𝑉𝑢 ≤ 0,5 . 𝜙 . 𝑉𝑐

⟹ 26,92 𝑘𝑁 ≤ 0,5 . 0,6 . 659,23 𝑘𝑁

PT.KayaRaya JayaKarya 74
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

⟹ 26,92 𝑘𝑁 ≤ 197,77 𝑘𝑁 … … … … … … … … . . 𝑂𝐾‼!

Sehingga tidak diperlukan tulangan geser karena beton telah mampu menahan

geser yang terjadi, tetapi tetap dipasang tulangan sengkang minimum yaitu

D10

– 100 mm.

D. Desain Tulangan Susut


⟹ 𝐴𝑠 = 0,0018 . 𝑏 . ℎ
= 0,0018 . (1000) .800
= 1440 𝑚𝑚2
𝑑𝑖𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 𝑡𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐷13 − 250 𝑚𝑚 = 1591,98 𝑚𝑚2

PT.KayaRaya JayaKarya 75
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

5.2.7. PENULANGAN POER ABUTMENT

A. Analogi Pembebanan Pada Poer Abutment

PT.KayaRaya JayaKarya 76
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

B. Analisa Pembebenan Pada Tiap 1 Meter Panjang Abutment

1. Beban Vertikal

a) Beban Struktur Bangunan Atas

Beban mati total untuk 1 abutment = 128,653 ton (↓)

Beban mati total per 1 meter panjang = 128,653 ton / 7,7

= 16,7082 ton (↓)

1
⟹ 𝑀𝑜𝑚𝑒𝑛 = 𝑃𝑀𝑎 . 𝑋𝑜 = 16,7082 . . ( 0,4) = 3,3416 𝑡𝑚
2
b) Berat Sendiri Abutment ( 1 m)

⟹ 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 1 𝐴𝑏𝑢𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡 = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐴𝑏𝑢𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡 × 𝛾𝑏𝑒𝑡𝑜𝑛

= 8,64 × 2,4 𝑡/𝑚3

= 20,72 𝑡𝑜𝑛(↓)

⟹ 𝑀𝑜𝑚𝑒𝑛 = 𝑃 . 𝑋𝑜

= 20,72 𝑡 . (0,45) 𝑚 = 9,40 𝑡𝑚

c) Beban Tanah di Atas Abutment

 Tanah di belakang abutment

⟹ 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑇𝑎𝑛𝑎ℎ = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑀𝑒𝑙𝑖𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔. 𝐿𝑎𝑏𝑢𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡 . 𝛾𝑡𝑛𝑎ℎ

= 8,78 . 1 . (1,7088)

= 14,99 ton(↓)

⟹ 𝑀𝑜𝑚𝑒𝑛 = 𝑃𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ . (1,84)

= 14,99. (1,84) = 27,62 𝑡𝑚(↓)

 Tanah di depan abutment

⟹ 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑇𝑎𝑛𝑎ℎ = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑀𝑒𝑙𝑖𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔. 𝐿𝑎𝑏𝑢𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡 . 𝛾𝑡𝑛𝑎ℎ

= 2,250 . 1 . (1,7088)

PT.KayaRaya JayaKarya 77
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

= 3,84 ton(↓)

⟹ 𝑀𝑜𝑚𝑒𝑛 = 𝑃𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ . 𝑋𝑎

= 3,84. (1,04) = 3,99 𝑡𝑚

d) Total pembebanan akibat beban mati

⟹ 𝑃𝑀𝐴 = 16,7082 + 20,72 + 14,99 + 3,84 = 56,2582 𝑡𝑜𝑛(↓)

⟹ 𝑀𝑀𝐴 = 3,3416 + 9,40 + 27,62 − 3,99 = 36,3716 𝑡𝑚

e) Beban Hidup

Beban hidup yang berkerja pada jembatan terdiri dari beban merata

dan beban garis.


20
Koefisien kejut ⟹ 1 + ( ) = 1,31
50+𝐿

Beban Merata

Dari RSNI T 02 – 2005 diperoleh nilai q = 9 kPa untuk panjang bentang <

30 m. Sehingga perhitungannya sebagai berikut:

9. (5,5). 100% 9. (5,6 − 5,5). 50% 1


⟹ 𝑄𝑇𝐷𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = ( + ).( )
2,75 2,75 9,81

= 1,87 𝑡/𝑚
1,87 . 15
⟹ 𝑄𝑎𝑏𝑢𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡 = . 1,31 = 18,3728 𝑡(↓)
2

Beban Garis

Berdasarkan RSNI T 02 – 2005 beban garis yang bekerja adalah sebesar

49 kN/m, sehingga totalan yang bekerja pada 1 abutment adalah sebagai

berikut ;
⟹ 𝑃𝑇𝐷 49 .(5,5).100% 49.(5,6−5,5).50% 1
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 =( + ).( ) = 10,17 𝑡/𝑚 (↓)
2,75 2,75 9,81

PT.KayaRaya JayaKarya 78
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

⟹ 𝑃𝑎𝑏𝑢𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡
(0,17).(15).129 = 124,64 𝑡(↓)
= 2

Beban Hidup Total

⟹ 𝑄𝑎𝑏𝑢𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡 + 𝑃𝑇𝐷 = 18,3728 + 124,64 = 143,0128 𝑡(↓)

Beban Hidup Total Per 1 meter panjang abutment

⟹ 𝑄𝑎𝑏𝑢𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡 + 𝑃𝑇𝐷 = 143,0128 = 18,5731 𝑡(↓)


7,7

⟹ 𝑀(𝐻+𝐾) = 19,16 (0,4) = 7,66 𝑡𝑚

2. Beban Horizontal

1) Tegangan Tanah Aktif

Gambar Distribusi tegangan tanah aktif dan pasif.

PT.KayaRaya JayaKarya 79
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

Perhitungan

⟹ 𝑃𝑇𝐴1 = (𝐾𝑎 . 𝑞. ℎ). 𝐿 = (0,2710). (1,056). 5,35 . 1 = 1,53 𝑡(→)

⟹ 𝑀𝑇𝐴1 = 𝑃𝑇𝐴1 . ( 5,35


) = 4,10 𝑡𝑚
2
1
⟹ 𝑃𝑇𝐴2 = . (𝐾𝑎 . 𝛾𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ. ℎ). ℎ . 𝐿
2
1
= . (0,2710 . (1,7088). 5,35). 5,35 . 1 = 6,63 𝑡 (→)
2

⟹ 𝑀𝑇𝐴2 = 𝑃𝑇𝐴1 . ( 5,35


) = 11,82 𝑡𝑚
3
1
⟹ 𝑃𝑇𝑃1 = . (𝐾𝑃 . 𝛾𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ. ℎ). ℎ . 𝐿
2
1
= . (3,6902 . (1,7088). 2,25). 2,25 . 1 = 15,96 𝑡 (←)
2

⟹ 𝑀𝑇𝑃1 = 𝑃𝑇𝑃1 . ( 2,25


) = 15,96 . 0,75 = 11,97 𝑡𝑚
3

⟹ 𝑃𝑇𝐴𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 1,53 + 6,63 − 15,96 = 7,8 𝑡(←)

⟹ 𝑀𝑇𝐴𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 4,10 + 11,82 − 11,97 = 3,94 𝑡𝑚

3. Kombinasi Pembebanan

Tabel. Kombinasi Pembebanan

Beban PV (t) PH (t) MV (tm) MH (tm)


M 60.81 - 41.52 -
(H + K) 19.16 - 7.66 -
Ta - -7.80 - 3.94
Total 79.97 -7.80 49.19 3.94

Mu = 53,13 tm = 521,2 kNm


Vu = 7,8 t = 76,5 kN
Pu = 79,97 t = 784,5 kN

PT.KayaRaya JayaKarya 80
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

4. Perhitungan Penulangan

Poer Tulangan Lentur

Direncanakan :

Mu = 521,21×106 Nmm

b×h = 1000 mm × 1250 mm

d’ (Selimut) = 50 mm

Tulangan rencana = D25

d = 1250 mm – 50 mm – 12,5 mm = 1187,5 mm


𝑀𝑢
 Rn = 521,21×106
∅ .𝑏.𝑑2 = 0,9 .1000.(1187,5)2
= 0,41 𝑁/𝑚𝑚2

 0,85.(𝑓𝘍𝑐).𝛽.600 0,85.(28).(0,85).600
ρ (balance) = = 𝑓𝑦.(𝑓𝑦+600) =420.
0,0283
(420+600)

 ρ (maximum)= 0,75. 𝜌𝑏𝑎𝑙𝑎𝑛𝑐𝑒 = 0,75 . (0,0283) = 0,0213


1,4 1,4
 ρ (minimum) = = = 0,0033
𝑓𝑦 420

𝑓𝑦
 m = 420 = 17,6471
0,85.(𝑓𝘍𝑐) = 0,85.(28)

1 2.𝑅𝑛.𝑚
 ρ (perlu) = . [1 − √1 − ]
𝑚 𝑓𝑦

1
= 17,6471 . [1 − √1 − 2.(0,7098).(17,6471)
420 ]

= 0,0010

karena 𝜌𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 > 𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 dipakai 𝜌𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚

 Asperlu= 𝜌𝑚𝑖𝑛 . 𝑏 . 𝑑

= 0,0033. (1000). (1187,5)

= 3958,33 𝑚𝑚2

 3958,33
NPerlu = 0,25.𝜋.252 = 8,07 ≈ 9 𝐷25

PT.KayaRaya JayaKarya 81
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

 SPerlu = 1000 = 111,1 𝑚𝑚 ≈ 100 𝑚𝑚


9

 Aspakai = 𝐷25 − 100 𝑚𝑚 = 4908,7385 𝑚𝑚2

Tulangan Geser

Vu = 76,5kN

Kuat geser yang dapat ditahan oleh beton

1 1
⟹ . √𝑓′𝑐 . 𝑏 . 𝑑 =
6 . √28 . 1000 . 1187,5
6
⟹ 1047276,56 𝑁 = 1047,27 𝑘𝑁

Periksa terhadap geser ultimate

⟹ 𝑉𝑢 ≤ 0,5 . 𝜙 . 𝑉𝑐

⟹ 76,5 𝑘𝑁 ≤ 0,5 . 0,6 . 1047,27 𝑘𝑁

⟹ 76,5 𝑘𝑁 ≤ 314,18 𝑘𝑁 … … … … … … … … . . 𝑂𝐾‼!

Sehingga tidak diperlukan tulangan geser karena beton telah mampu

menahan geser yang terjadi, tetapi tetap dipasang tulangan sengkang

minimum yaitu D13– 150 mm

Desain Tulangan Susut

⟹ 𝐴𝑠 = 0,0018 . 𝑏 . ℎ

= 0,0018 . (1000) .1250

= 2250 𝑚𝑚2

𝑑𝑖𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 𝑡𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐷19 − 125 𝑚𝑚 = 2268,2299𝑚𝑚2

PT.KayaRaya JayaKarya 82
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

5.3. Perencanaan Pondasi

Data Sondir dan Boring

Data Bor Log Data Bor Log


Jumlah Jumlah
Depth Hambatan Depth Hambatan
SPT Hambata SPT Hambatan
(m) Lekat (m) Lekat
n Lekat Lekat
0 0 0 0 10,5 42 44 885
0,5 2 44 44 11 43 43 928
1 5 43 87 11,5 44 44 972
1,5 7 46 133 12 45 42 1014
2 10 38 171 12,5 47 41 1055
2,5 11 42 213 13 48 42 1097
3 13 41 254 13,5 52 44 1141
3,5 15 44 298 14 53 42 1183
4 18 39 337 14,5 56 45 1228
4,5 20 38 375 15 57 42 1270
5 23 41 416 15,5 57 44 1314
5,5 24 42 458 16 58 45 1359
6 24 41 499 16,5 58 42 1401
6,5 25 38 537 17 59 41 1442
7 26 45 582 17,5 60 42 1484
7,5 29 39 621 18 61 41 1525
8 32 46 667 18,5 61,5 37 1562
8,5 33 42 709 19 62 39 1601
9 34 41 750 19,5 62 40 1641
9,5 36 46 796 20 63 43 1684
10 38 45 841

PT.KayaRaya JayaKarya 83
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

Jenis pondasi yang digunakan pada pembangunan jembatan beton bertulang

Way Umpu merupakan jenis pondasi dangkal, yaitu pondasi sumuran.

Parameter Tanah Asli :


o
Lapis 1 : φ1 = 31,00

Tan φ1 = 0,6

1 γ = 1,751 t/m3

C1 = 2,100 t/m2

h1 = 2,00 m

Lapis 2 : φ2 = 31,000

Tan φ2 = 0,6

γ = 1,751 t/m3
2

C2 = 2,100 t/m2

H2 = 4,00 m

Dari grafik diperoleh untuk φ = 31, besarnya factor daya dukung

menurut Terzaghi : Nc = 32

Nγ = 18

Nq = 20

Qult = 1,3*c* Nc + D* γ * Nq + 0,3* γ 1 *B* N γ

Qult = 1308,5130 t/m2

qsafe = Qult / SF

PT.KayaRaya JayaKarya 84
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

= 1308,5130 t/m2 / 3

= 436,171 t/m2

Koefisien Tekanan Tanah :

Ka1 = tan2 ( 45 - φ1/ 2) = 0,320

Ka2 = tan2 ( 45 – φ2/ 2) = 0,320

Tegangan tanah aktif pada pondasi sumuran :

σa2 =2 Ka2* γ *H2 = 2,239 t/m2

Rencana tinggi abutmen H = 10,00 m

Lebar telapak abutmen B = 5,00 m

Panjang abutmen arah melintang L = 11,00 m

Beban hidup yang bekerja diatas oprit q = 2,182 t/m

Pa1 2 = ½ * γ *H2*Ka2*L = 40,311

Mencari Diameter Pondasi Sumuran

Direncanakan menggunakan pondasi sumuran dengan kedalaman -4,00

meter dari muka tanah ( panjang sumuran 4 meter dari poer ). Karena

pondasi berbentuk lingkaran, maka

berlaku rumus Terzaghi :

Qult = 1,3*c* Nc + D* γ * Nq + 0,6* γ 1 *R* N γ

Qult = P/A

Dimana : P = 1819,714 ton

A = π*R2

PT.KayaRaya JayaKarya 85
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

1819,714 / π*R2 = 1,3*0,02* 32 + 4* 1,65* 20 + 0,6*1,65*R* 18

Diperoleh nilai R = 2,00 meter

Direncanakan R pondasi sumuran = 2,00 meter ( Diameter = 4,00 meter )

berarti memenuhi perhitungan.

Perhitungan Pondasi Sumuran :

Beban Mati = 1819,714 ton

Daya dukung ( Qult ) = 8221,547 ton Jumlah Pondasi Sumuran

N = 1819,714 ton / 8221,547 ton

= 0,221 buah ~ 2 buah

Perhitungan jarak as ke as antar Sumuran :

Syarat jarak : 1,5 D – 3,0 D dimana D sumuran = 4,00 meter

Syarat jarak : 2,25 m – 4,50 m

Diambil jarak antar pondasi sumuran antar as ke as adalah 4,75 meter

Kontrol daya dukung :

Panjang pondasi =L = 4,0 meter

Berat sendiri pondasi = Wt = 165,792 ton

1819,714 (2283,123)𝑥 2,5


Pmax = 55 + 114,58

= 82.9 T/m2 < Qsafe = 436,171 T/m2

Karena daya dukung tanah lebih besar dari P yang terjadi maka aman

PT.KayaRaya JayaKarya 86
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

Perhitungan Cincin Sumuran :

Beton cyclop, f’c = 17,5 MPa = 175 kg/cm2

Beton cincin, f’c = 25 MPa = 250 kg/cm2

Kedalaman pondasi =4m

Tebal cincin sumuran = 30 cm

q = ½ x γ × H × Ka

= ½ x 1,751 t/m3 × 4 × 0,320

= 1,747 T/m2

Cincin sumuran dianggap konstruksi pelengkung dengan perletakan

sendi-sendi dengan beban merata sebesar q = 1,747 T/m2 dengan momen

maksimum terletak pada tengah bentang.

PT.KayaRaya JayaKarya 87
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

Mu = 1/8 × q × l2

= 1/8 × 1,747 × 32

= 1,965 Tm = 196500 kgcm

Dinding sumuran dianggap sebagai plat beton dengan arah tulangan x dan y yang

direncanakan menggunakan tulangan utama D 12 mm.

Mn = 0,8
𝑀𝑢 196500 = 245671 kgcm
= 0,8

d =h–p–½.D

= 300 – 40 – ½ . 12

= 254 mm = 25,4 cm

b =π×D = π × 3000 = 9424,778 mm = 942,478 cm

RI = 0,85 . f’c = 0,85 × 250 = 212,5 kg/cm2

𝑀𝑛
K = 𝑏 × 𝑑2 × = 942,,478 × 25,42 ×212,5 = 0,0019
491344
RI

F = 1 - √1 − 2𝑘

= 1 - √1 − 2 𝑥 0,0019

= 0,0019

𝛽1 ×4500
Fmaks = 6000+𝑓𝑦 =
0,85 ×4500 = 0,3825
6000+4000

Kmaks = Fmax × (1- f max / 2) = 0,3825 × (1 – 0,3825 / 2) = 0,309

PT.KayaRaya JayaKarya 88
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

F < Fmax berarti menggunakan tulangan single underreinforced

As = F × b × d × RI/fy

= 0,0038 × 9424,778 × 254 × 212,5/4000

= 241,63 mm2

Digunakan tulangan D16 – 150

Penulangan geser sumuran

Gaya tarik melingkar (T) = ½ × γ × h2 × D × Ka

= ½ × 1,678 × 62 × 3 × 0,347

= 31,442 T

𝑇
Luas tulangan geser ( A) =
𝜎𝑢 = 31442 = 19,651 cm2 = 19,651 mm2
1600

fy = 2400, σu = 1600 kg/cm 2

Digunakan tulangan double D12-150

PT.KayaRaya JayaKarya 89
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang
di Kecamatan Gading Rejo

PT.KayaRaya JayaKarya 90
Laporan Antara Pembangunan Jembatan Beton Bertulang di
Kecamatan Klumbayan Barat

BAB VI
RENCANA KERJA

Pembangunan Jembatan pejalan kaki ini sangat bermanfaat bagi masyaraat

setempat. Terlebih lagi, masih banyaknya masyarakat yang memiliki

keterbatasan kendaraan, yang artinya dapat menjadikan setiap kegiatan yang

mereka lakukan menjadi lebih mudah. Dengan terciptanya jembatan ini

menjadikan akses ke mana pun berjalan lebih lancar. Pada laporan antara ini

telah kami paparkan mengenai lokasi jembatan yang akan di bangun, spesifikasi

jembatan tersebut, serta perhitungan-perhitungan mengenai struktur jembatan itu

sendiri.

Pada laporan selanjutnya kami akan memaparkan mengenai Rancangan

Anggaran Biaya pada Proyek Pembangunan Jembatan Beton Bertulang Di

Kecamatan Gading Rejo dan akan menjadi laporan akhir dari Tugas Mata Kuliah

Perancangan Bangunan Sipil. Laporan akhir akan memberikan gambaran umum

menyangkut komponen perencanaan berupa Gambar Perencanaan, Rencana

Anggaran Biaya dan syarat-syarat teknik dalam pelaksanaan pekerjaan.

PT. KayaRaya JayaKarya 91

Anda mungkin juga menyukai