BIDANG KEGIATAN
PKM GAGASAN TERTULIS
Diusulkan oleh :
Asrie Purwandhari 161134006 2016
Krisna Reva Aprian 161134018 2016
i
PENGESAHAN PKM GAGASAN TERTULIS
1. Judul Kegiatan : ………………………………
2. Bidang Kegiatan : PKM-GT
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : ………………………………
b. NIM : ………………………………
c. Jurusan : ………………………………
d. Perguruan Tinggi : ………………………………
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : ………………………………
f. Email : ………………………………
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : ………………Orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : ………………………………
b. NIDN/NIDK : ………………………………
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : ………………………………
Kota, Tanggal-Bulan-Tahun
Menyetujui
Wakil/Pembantu Dekan atau Ketua Ketua Pelaksana Kegiatan,
Jurusan/Departemen/Program Studi/ Pembimbing
Unit Kegiatan Mahasiswa
(_____________________) (_____________________)
NIP/NIK. NIM.
(_____________________) (_____________________)
NIP/NIK. NIDN/NIDK.
ii
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
II. GAGASAN .................................................. Error! Bookmark not defined.
III. KESIMPULAN ............................................................................................ 6
IV. DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 7
V. LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................... Error! Bookmark not defined.
1. Biodata Ketua dan Anggota ........................ Error! Bookmark not defined.
2. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas................. Error!
Bookmark not defined.
iii
1
1. PENDAHULUAN
Provinsi Banten merupakan wilayah yang menempati bagian paling barat
Pulau Jawa. Berdasarkan letaknya, Provinsi Banten bagian Utara berbatasan
langsung dengan Laut Jawa, Bagian Timur berbatasan langsung dengan Daerah
Khusus Ibukota Jakarta dan Jawa Barat, bagian selatan berbatasan dengan
Samudera Indonesia sementara bagian barat berbatasan dengan Selat Sunda.
Lokasi Provinsi Banten yang berbatasan langsung dengan pelabuhan laut
dianggap memiliki potensi ekonomi yang besar. Wilayah yang dianggap memiliki
potensi ekonomi yang besar tersebut diantaranya adalah Tanjung Lesung yang
terletak di ujung paling barat Banten. Akan tetapi, akses menuju kawasan tersebut
kurang memadai dan untuk menuju KEK Tanjung Lesung diperkirakan akan
menempuh waktu 4 – 5 jam dengan jarak sekitar 190 km, maka dari itu dengan
adanya pembangunan Jalan Tol Serang Panimbang ini diharapkan menjadi solusi
yang tepat untuk menjadi akses alternatif dari Jakarta dan Pusat Kota Banten
menuju KEK Tanjung Lesung karena mempersingkat waktu tempuh dari pusat kota
serang menuju kawasan Tanjung Lesung menjadi 2 jam.
Menurut Pedoman Leger Jalan (2008) Jalan Tol adalah jalan umum yang
merupakan bagian dari sistem jaringan jalan dan sebagai jalan nasional yang
penggunanya diwajibkan membayar Tol. Pada Proyek Pembangunan Kostruksi
Simpang Susun Jalan Tol Serang – Panimbang pelaksanaan pekerjaan struktur
perkerasannya menggunakan struktur perkerasan kaku.
Perkerasan kaku (Rigid Pavement) adalah Perkerasan yang menggunakan
pelat (slab) beton dengan atau tanpa tulangan dan semen diatas tanah dasar
dengan atau tanpa lapis pondasi bawah. Umumnya perkerasan kaku di bagi
kedalam 2 lapisan yaitu lapisan perkerasan dan lapisan pondasi. Berikut ini adalah
contoh cross section konstruksi lapis perkerasan kaku :
Perkerasan beton berfungsi untuk menerima beban langsung dari kendaraan yang
perhitungan tebalnya telah disesuaikan dengan jumlah lalu lintas harian
sementara lapis beton kurus (lean concrete) ketebalannya berkisar diantara 10 -
15 cm tergantung nilai CBR efektif. Lapis pondasi terdiri dari agregat kelas A
yang tebalnya 15cm dan tanah dasar yang materialnya telah disesuaikan dengan
pengujian tanah eksisting awal.
3
2. GAGASAN
Menurut Sjahdanulirwan (2007) dari segi keselamatan, perkerasan beton
tidak dapat mengalirkan air sehingga ketika terjadi hujan dengan intensitas yang
cukup tinggi dalam waktu yang lama, perkerasan beton akan digenangi air dan
menyebabkan slip. Perkerasan beton juga memiliki kekesatan (skid resistance)
yang rendah dibandingkan dengan perkerasan aspal. Hal ini menyebabkan tidak
adanya gesekan antara roda ban kendaraan dengan permukaan perkerasan
sehingga jarak pengereman pada perkerasan beton sangat sulit dikendalikan dan
menjadi potensi bahaya bagi kendaraan yang melintas di jalan tol dengan
kecepatan tinggi.
3. KESIMPULAN
4. DAFTAR PUSTAKA