Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
atas berkat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja
Lapangan ini. Penyusunan Laporan ini dengan judul “Perencanaan Box Culvert Pada
Proyek Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Manado-Bitung STA. 14+900 s/d
STA. 39+900”.
Dalam penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini, penulis banyak
memperoleh bantuan dan sara dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini
penulis ingin sampaikan banyak terimakasih kepada :
1. Bapak Ir. Ever Notje Slat, MT selaku direktur Politeknik Negeri Manado
2. Bapak Noldie Kondoj, ST.MT selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil
3. Bapak Sudarno, ST.MT selaku Ketua Program Studi Teknik Konstruksi Jalan dan
Jembatan.
4. Bapak Ir.Donny Taju dan selaku Ketua dan Wakil Ketua Panitia Praktek Kerja
Lapangan.
5. Bapak Rudolf Mait, ST.,MT dan Bapak Sudarno, ST.,MT selaku Dosen
Pembimbing yang telah menuntun dan memberikan masukan kepada penulis
selama penulisan laporan ini.
6. Dosen-dosen Teknik Sipil yang sudah memberikan teori kepada penulis selama
proses perkuliahan sebelum penulis terjun ke lapangan dalam Kegiatan Praktek
Kerja Lapangan.
7. Pimpinan Perusahan PT. Pembangunan Perumahan Persero beserta stafnya yang
sudah memberikan ilmu selama Praktek Kerja Lapangan.
8. Orang Tua tercinta yang selalu mendoakan, mendukung serta memotivasi dan
memperhatikan penulis.
9. Terima kasih juga kepada teman-teman mahasiswa yang selalu memberikan
masukan serta dukungan kepada penulis dalam penulisan laporan ini.
i
Penulis menyadari bahwa laporan Praktek Kerja Lapangan ini belum sempurna, untuk itu
penulis dengan tulus dan terbuka menerima kritikan dan saran yang bersifat membangun
dengan harapan agar Laporan Praktek kerja Lapangan ini bisa bermanfaat bagi yang
memerlukannya.
Penul
is
HALAMAN JUDUL
LEMBAR ASISTENSI
DAFTAR TABEL
Untuk mencapai tujuan dari penulisan laporan ini, maka metode yang
dilakukan antara lain adalah mengikuti proses Pembahasan Perencanaan
Pekerjaan Box Culvert Pada Proyek Pembangunan Jalan Bebas Hambatan
Manado-Bitung STA. 14+900 s/d STA. 39+900, melakukan tanya jawab
dengan pihak pelaksana serta mempelajari kajian-kajian ilmiah yang terkait
dengan perencanaan box culvert
BAB II
DASAR TEORI
1. Buis Beton
Buis beton merupakan saluran gorong-gorong yang sudah lama diproduksi
dan digunakan. Buis beton telah dikenal sejak lama, bahkan pada tahun 1984
sudah banyak area konstruksi yang memanfaatkannya. Dulu, proses pembuatan
buis beton dilakukan secara tradisional dengan menyusun 2 lingkaran untuk
membentuk batas luar dan dalamnya. Barulah pada cetakan ini dimasukkan
campuran beton ke dalamnya. Tapi saat ini buis beton diproduksi langsung oleh
pabrik yang berpengalaman, cara pembuatannya sudah mendapat kontrol kualitas
lebih baik dari segi material bahan sampai cetakan yang dipakai. Karena memiliki
bentuk lingkaran yang memanjangkan layaknya sebuah pipa, buis beton kerap kali
disebut pipa beton. Jenis kualitas buis beton ini ada yang dengan atau tanpa besi
tulangan. Buis beton banyak dipakai untuk kebutuhan saluran air, terutama jenis
saluran air bawah tanah yang bagian permukaan atas tanahnya biasa dilalui oleh
kendaraan berat. Anda bisa memesan buis beton tanpa tulangan atau dengan
tulangan tergantung dari keperluan pengaplikasiannya dan ketahanannya.
2. Box Culvert
Seperti namanya, gorong-gorong beton ini memiliki bentuk seperti box atau
segi empat. Semua produksi gorong-gorong beton box culvert di produksi
bersama dengan tulangan sehingga ia terjamin kekuatannya dalam menahan
beban. Dalam pemasangannya, box culvert ini menggunakan bantuan dari spigot
atau spocket sehingga ia dapat menyambung antara box culvert satu dengan
lainnya. Selain dipakai sebagai saluran air, box culvert juga bisa digunakan untuk
saluran pembuangan, jembatan, terowongan, dan lorong bawah tanah. Box culvert
dapat diproduksi dengan berbagai dimensi ukuran sesuai kebutuhan anda. Pabrik
beton pada umumnya memproduksi box culvert dengan ukuran standar 40 x 40
cm sampai 200 x 200 cm dengan panjang 100 cm. Jadi jika anda membutuhkan
ukuran lain sebaiknya berkonsultasi dahulu dengan pabrik beton precast.
3. U Ditch
Hampir sama dengan box culvert, saluran air beton ini memiliki bentuk
persegi namun dibagian atasnya lubang. Jadi jika dilihat lagi bentuk U Ditch
nampak seperti huruf U. U ditch precast ini juga bisa diaplikasikan sekaligus
bersama cover u ditch / tutup u ditch yang dijual terpisah. Untuk gorong-gorong
saluran beton u ditch sendiri tersedia ukuran 30 x 30 cm sampai 120 x 120 cm
dengan panjang 120 cm. Jika anda membutuhkan u ditch dengan dimensi lain
maka hubungi langsung pabrik beton untuk lakukan konsultasi. U ditch sangat
cocok digunakan untuk saluran air di area jalan raya, perumahan, atau lainnya.
4. L-gutter
Kreasi saluran beton pracetak selanjutnya setelah U-gutter adalah L-gutter.
Type saluran beton pracetak ini adalah pengembangan dari u-gutter. Jika saluran
sudah tidak bisa didesign lagi menggunakan u-gutter maka design saluran bisa
dipecah menjadi L-gutter dan plat. Tujuan dari pemecahan ini adalah untuk
memudahkan pengangkutan material dan handling. pemasangan saluran beton
pracetak l-gutter. Kerapian pemasangan saluran beton pracetak type ini sangat
tergantung pada rapi tidaknya (kerataan) lantai kerja. L-gutter dan plat disambung
dengan cor beton cast in site sehingga pada ujung kaki l-gutter dan plat harus
dipasang stek besi tulangan. Pada ujung atas badan l-gutter juga perlu dipasang
stek besi tulangan jika direncanakan pemasangan caping (sloof). Caping di atas l-
gutter berfungsi untuk merangkai l-gutter satu dengan lainnya untuk menghindari
pergeseran arah melintang akibat desakan tanah samping. Caping juga berguna
Box Culvert jenis ini adalah perangkat berupa saluran yang di dalamnya
mengalir limbah saniter, maupun limbah air kotor untuk disalurkan ke sungai
terdekat. Dalam merancang Box Culvert jenis ini yang penting diperhatikan
adalah topografi setempat untuk menghasilkan kemiringan yang optimum,
sehingga jalannya limbah tidak tersendat, jenis box culvert yang digunakan dapat
berupa Precast.
Box Culvert Jenis ini fungsinya untuk melindungi berbagai macam utilitas,
seperti utilitas saluran air bersih, utilitas kabel PLN, utilitas kabel Telepon dan
utilitas kabel Telkom. Box Culvert jenis ini biasanya terletak di bawah tanah dan
fungsinya untuk melindungi berbagai utilital tersebut, sehingga pada umumnya
Box Culvert jenis ini berukuran kecil dan menggunakan Box Culvert precast. Box
Culvert jenis ini harus memiliki ketahanan yang baik terhadap air, serangan
binatang pengerat dan bukan struktur yang mudah terbakar mengingat pentingnya
utilitas yang ada dalam Box Culvert tersebut.
Box Culvert yang digunakan sebagai akses lalu lintas adalah lorong yang
fungsinya menghubungkan jalan lama yang telah dibuat namun jalan tersebut
terhalang oleh struktur lainnya yang berada di atas jalan tersebut, biasanya status
jalan tersebut adalah jalan kolektor yang dilalui kendaraan dengan jumlah yang
besar, selain sebagai penghubung box culvert juga sebagai jalur alternatif untuk
mengurangi kemacetan. Berikut ini terlihat empat buah tipikal underpass yang
telah dimanfaatkan Box tipe lain adalah RC Box Culvert (RCBC) bisa juga
disebut Reinforced Concrete Box Culvert, adalah salah satu produk precast yang
dapat digunakan sebagai Jembatan. Produk ini dapat digunakan dan dirancang
untuk segala jenis pembebanan, baik beban berat maupun ringan. RCBC ini
terdiri dari 2 komponen yaitu Top component dan Bottom component.
2.4 Metode Perencanaan Box Culvert
1. Perencanaan Beban pada Box Culvert
Pada dasarnya pembebanan pada Box Culvert itu sama dengan pembebanan
pada jembatan pada umumnya. Secara Umum beban jembatan terbagi menjadi
dua yaitu beban primer dan beban sekunder. Beban Primer seperti beban mati,
beban hidup beban kejut dan lainnya. Sedangkan beban primer seperti beban
gaya rem, beban angin dan lainnya.
2) Genangan air hujan jika sistim drainase tidak bekerja dengan baik,
dimana :
BAB III
PEMBAHASAN
DIMENSI LAINNYA
Tebal Lapisan Rigid ts = 0.3 m
Tebal Lapisan Aspal ta = 0.05 m
Tinggi Genangan Air Hujan th = 0.05 m
Tebal Lapisan Lantai Kerja tk = 0.01 m
Tebal Lapisan Tanah Timbunan tt = 6m
B. Bahan Struktur
Berat sendiri ( self weight ) adalah berat bahan dan bagian jembatan yang
merupakan elemen struktural, ditambah dengan elemen non-struktural
yang dipikulnya dan bersifat tetap. Berat sendiri box culvert dihitung
dengan meninjau selebar 1 m (tegak lurus bid. Gambar) sebagai berikut :
Berat sendiri plat lantai, : QMS = h1 * wc
= 0,4 x 25 = 10.00 kN/m
Berat sendiri plat dinding, : PMS = H * h2 * wc
= 2,8 x 0,4 x 25 = 28 kN/m
Berat Total = 38 kN/m
Gaya geser dan momen akibat beban sendiri (MS) :
VMS = 1/2*Qms*L
= ½ x 38 x 2,8 = 53,20 kN
MMS = 1/8*Qms*L^2
= 1/8 x 38 x 2,8^2 = 37,24 Knm
2). Beban Mati Tambahan (MA)
Faktor beban ultimit : KMA = 1,3 (RSNI 02-2005 Tabel 1 hal 8)
2) Genangan air hujan jika sistim drainase tidak bekerja dengan baik,
Beban kendaraan yg berupa beban lajur "D" terdiri dari beban terbagi
rata (Uniformly Distributed Load), UDL dan beban garis (Knife Edge
Load), KEL seperti pd Gambar 1. UDL mempunyai intensitas q (kPa)
yang besarnya tergantung pada panjang total L yg dibebani lalu-lintas
seperti Gambar atau dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
q= 9.0 kPa untuk L<30m (RSNI 02-2005 ps. 6.3.1)
q= 9*(0.5+15/L) kPa untuk L>30m (RSNI 02-2005 ps. 6.3.1)
Beban hidup pada lantai jembatan berupa beban roda ganda oleh Truk
(beban T) yang besarnya,
T = 500 kN (RSNI 02-2005 ps. 6.4.1)
Faktor beban dinamis untuk pembebanan truck diambil :
DLA = 0.4
PTT = (1 + DLA ) * T
= (1+0,4) x 500 = 700 kN
Akibat beban "D": MTD = 1/12*QTD*L^2 + 1/8*PTD*L
= 1/12*7,4*2.8^2 + 1/8*68,6*2.8 = 28.83 kNm
Akibat beban "T" : MTT = 1/8*PTT*L
= 1/8 x 700 x 2.8 = 245 kNm
VTT = 1/2 *PTT * L
= ½ x 700 x 2.8 = 980 kN
MTB = 1/8*PTB*L
= 5.456106
Faktor reduksi kekuatan lentur,
ɸ = 0.8
Momen rencana ultimit,
Mu = 648.96 kNm
Tebal efektif plat beton,
d = h -d’
= 400 – 50 = 350 mm
Ditinjau plat beton selebar,
b = 47000 mm
Momen nominal rencana
Mn = Mu / φ
= 648.96 / 0.8 = 811.201
Faktor tahanan momen,
Rn = Mn*10-6 / (b*d2)
= 811.201 x 10-6 / (47000/3502) = 0.140895
0.140895 < 5.456106 → Rn < Rmax (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan :
ρ = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - √ * [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ]
= 5.456106
Faktor reduksi kekuatan lentur,
ɸ = 0.8
Momen rencana ultimit,
Mu = 23.11 kNm
Tebal efektif plat beton,
d = h -d’
= 400 – 50 = 350 mm
Ditinjau plat beton selebar,
b = 47000 mm
Momen nominal rencana
Mn = Mu / φ
= 23.11 / 0.8 = 28.887
Faktor tahanan momen,
Rn = Mn*10-6 / (b*d2)
= 28.887 x 10-6 / (47000/3502) = 0.005017
0.005017 < 5.456106 → Rn < Rmax (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan :
ρ = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - √ * [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ]
= 5.456106
Faktor reduksi kekuatan lentur,
ɸ = 0.8
Momen rencana ultimit,
Mu = 15.39 kNm
Tebal efektif plat beton,
d = h -d’
= 400 – 50 = 350 mm
Ditinjau plat beton selebar,
b = 47000 mm
Momen nominal rencana
Mn = Mu / φ
= 15.39 / 0.8 = 19.238
Faktor tahanan momen,
Rn = Mn*10-6 / (b*d2)
= 19.238 x 10-6 / (47000/3502) = 0.003341
0.003341 < 5.456106 → Rn < Rmax (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan :
ρ = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - √ * [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ]
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Box Culvert yang umumnya kita sebut sebagai gorong – gorong merupakan
industri penunjang bahan bangunan yang saat ini sangat dibutuhkan
untuk berbagai macam proyek pengaliran.
2. Penggunaan Box Culvert dapat diaplikasikan dalam berbagai proyek
pengaliran air, seperti mengalirkan air dibawah jalan, jalan kereta api
maupun digunakan untuk mengalirkan sungai kecil/sebagai bagian
drainase ataupun selokan jalan
3. Dimensi dari box culvert yang dibuat tergantung pada debit air yang akan
dialirkan melalui box culvert tersebut. Untuk PT. Pembangunan
Perumahan Persero membuat box culvert dengan dimensi sesuai standart
yang telah mereka miliki yaitu digunakan dimensi dengan ukuran 2 x 2 x 47
m dengan mutu beton K = 250, mutu tulangan baja BJTD = 40, dan selimut
beton = 5 cm.
4. Pemakaian Tulangan pada Box Culvert 2 x 2 x 47 m, jarak tulangan yang
didapat sebenarnya melebihi standar jarak maksimal menurut “PBI 1971
N.1.-2 ps, 8.16.2.(b)” yaitu 150 mm, Maka dari itu jarak tulangan tetap
mengikuti syarat maksimal sesuai aturan yaitu dipakai, jarak tulangan 150
mm diameter 13 mm.
5. Pemakaian Tulangan Sesuai dengan pemakaian yang dilapangan atau sesuai
gambar kerja yang ada. Dan jika ada perbedaan pada perencanaan box
culvert 2 x 2 x 47 maka hanya berbeda saja pada pengambilan data seperti :
faktor beban, kuat tekan beton, berat jenis ataupun metode perhitungan
tersebut.
4.2 Saran
Box Culvert hendaknya dimanfaatkan lebih banyak lagi untuk
keperluan konstruksi pengaliran air di seluruh Indonesia. Mengingat
Indonesia mempunyai sumber daya alam dan manusia yang potensial, box
culvert sebaiknya dikembangkan dalam inovasi produksi dan
pemasarannya,baik antar pulau maupun antar negara. Sehingga dapat menjadi
lahan potensial untuk meningkatkan pemasukan Negara.
Penggunaan Box Culvert dapat diaplikasikan dalam
berbagai proyek
Dimensi dari box culvert yang dibuat tergantung pada
debit air yang akan
DAFTAR PUSTAKA
Cook, Ronald A. 2002. Design Live Loads on Box Culvert. University of Florida
LAMPIRAN