Anda di halaman 1dari 7

RKL DAN RPL ANDAL JALAN

BAB II
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Dalam rencana pengelolaan lingkungan hidup disusun secara terstruktur berbagai aspek
yang perlu dikelola sebagai berikut :
a. Dampak Lingkungan yang Dikelola
b. Sumber Dampak
c. Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup
d. Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
f. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
g. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
- Pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
- Pengawas pengelolaan lingkungan hidup
- Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup

2-1
RKL DAN RPL ANDAL JALAN

Tabel 2.1. Matrik Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)


Dampak
Indikator Keberhasilan Periode Pengelolaan
No Lingkungan yang Sumber Dampak Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
dikelola
Tahap Pra Konstruksi
Pembebasan Lahan
1. Keresahan Pembebasan lahan  Tidak terjadi ketegangan  Sosialisasi kepada masyarakat Kelurahan-kelurahan /Desa –desa yang Kegiatan sosialiasi , a. Pelaksana :
Masyarakat sosial antara penduduk mengenai rencana kegiatan terdapat di wilayah studi yang berada di dilakukan sekali Pemrakarsa (pemilik proyek)
dengan Balai Besar pembangunan Jalan Y wilayah administrasi: sebagai proses yang b. Pengawas :
Pelaksanaan Jalan Nasional VI  Berkoordinasi dengan Kepala  berkesinambungan  Dinas Sosial Provinsi X
 Terjalinnya interaksi sosial Kelurahan, RT dan RW setempat selama Tahap  Dinas Sosial Kabupaten Y Kantor
yang baik antara Balai Besar  Mengaktifkan Unit Humas untuk Prakonstruksi Lingkungan Hidup Kabupaten Y
Pelaksanaan Jalan Nasional VI menampung pertanyaan dan keluhan Koordinasi dilakukan  Dinas Sosial Tenaga Kerja dan
dan masyarakat. penduduk serta mencarikan dan sebulan sekali. Transmigrasi Kabupaten Y
menyepakati solusi atas masalah yang Unit Humas bertugas c. Pelaporan :
timbul setiap hari.  BPLHD Provinsi X
 Badan Pengendalian Lingkungan Hidup
(BPLH) Kabupaten Y
 Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Y
Tahap Konstruksi
Penerimaan Tenaga Kerja
1. Kesempatan Kerja Kegiatan  Adanya tenagakerja  Rekruitmen tenaga kerja non skill Kelurahan-kelurahan /Desa –desa yang Sesuai kebutuhan a. Pelaksana :
dan Peningkatan perekrutan tenaga lokalyang direkrut diprioritaskan tenaga kerjalokal, di terdapat di wilayah studi yang berada di selama kegiatan Pemrakarsa (pemilik proyek)
Pendapatan kerja yang dalamkegiatan daerah tapak kegiatan. wilayah administrasi: konstruksi
membutuhkan pembangunan jalan.  Melakukan musyawarah antar  berlangsung b. Pengawas :
tenaga kerja pada  Meningkatnya kesejahteraan tenagakerja lokal tentang besarnya  Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
tahap konstruksi. tenaga kerja lokal upah tenaga kerja. Provinsi X
dariupah/pendapatan yang  Musyawarah dlakukan dengan  Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Y
dihasilkan dari kegiatan. penduduk serta dengan instansi terkait  Dinas Sosial tenaga Kerja dan
 Tidak terjadi ketegangan sebagai fasilitator. Transmigrasi Kabupaten Y
sosial antara penduduk lokal  Hubungan kerja antara tenaga kerja c. Pelaporan :
akibat persaingan dalam dengan pemberi kerja akan mengacu  BPLHD Provinsi X
memanfaatkan peluang pada peraturan dan kebijakan Dinas  Badan Pengendalian Lingkungan Hidup
kerja. Sosial Provinsi X , Dinas Sosial (BPLH) Kabupaten Y
 Terjalinnya interaksi sosial Kabupaten Y dan Dinas Sosial Tenaga  Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Y
yang baik antara pemrakara, Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Y
pemerintah dan masyarakat. menyangkut pengupahan, jaminan
kesehatan, jaminan keselamatan kerja
dan sebagainya.
 Mensyaratkan pada kontraktor untuk
memanfaatkan tenaga kerja

2-2
RKL DAN RPL ANDAL JALAN

Dampak
Indikator Keberhasilan Periode Pengelolaan
No Lingkungan yang Sumber Dampak Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
dikelola
berpengalaman lokal, sebagai bagian
dan memanfaatkan pekerja non skill
secara maksimal sesuai dengan
kebutuhan;
Mobilisasi Alat dan Material
1. Penurunan Pada saat Kualitas udara dan kebisingan  Menutup alat transportasi/truk Kelurahan-kelurahan /Desa –desa yang Waktu pengelolaan a. Pelaksana :
Kualitas Udara mobilisasi alat dan tetap dibawah baku mutu dengan plastik, agar material tidak terdapat di wilayah studi yang berada di dilakukan untuk Pemrakarsa (pemilik proyek)
material berupa lingkungan berdasarkan tercecer ke jalan wilayah administrasi: pengecekan b. Pengawas :
gas polutan (CO2, Peraturan Pemerintah Nomor  Membersihkan ban-ban kendaraan  penggunaan terpal  BPLHD Provinsi X
SO2, Pb) dan debu 41 Tahun 1999 tentang pengangkut alat dan material terlebih penutup dan  Badan Pengendalian Lingkungan Hidup
Pengendalian Pencemaran dahulu sebelum digunakan penyiraman jalan (BPLH) Kabupaten Y
Udara  Penyiraman dengan air secara berkala dilakukan sesuai  Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Y
pada lahan di lokasi kegiatan serta dengan kebutuhan c. Pelaporan :
pada jalan keluar masuk kendaraan, selama kegiatan  BPLHD Provinsi X
terutama saat musim kemarau dan mobilisasi alat dan  Badan Pengendalian Lingkungan Hidup
pada saat kondisi debu meningkat, material (BPLH) Kabupaten Y
untuk menghindari debu yang berlangsung.  Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Y
berterbangan
 Melakukan uji emisi kendaraan
pengangkut alat dan material secara
berkala sesuai dengan peraturan yang
berlaku
2. Peningkatan Pada saat Kebisingan tetap dibawah baku  Pengaturan jadual keberangkatan Kelurahan-kelurahan /Desa –desa yang Selama mobilisasi a. Pelaksana :
Kebisingan mobilisasi alat dan mutu lingkungan berdasarkan kendaraan/tidak dilakukan secara terdapat di wilayah studi yang berada di alat dan bahan Pemrakarsa (pemilik proyek)
material berupa Kep.MenLH No. bersamaan. wilayah administrasi: berlangsung. b. Pengawas :
peningkatan 48/MenLH/11/1996 tentang  Perawatan kendaraan angkut material   BPLHD Provinsi X
kebisingan Baku Tingkat Kebisingan dan pengaturan jam kerja.  Badan Pengendalian Lingkungan Hidup
(BPLH) Kabupaten Y
 Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Y
c. Pelaporan :
 BPLHD Provinsi X
 Badan Pengendalian Lingkungan Hidup
(BPLH) Kabupaten Y
 Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Y
3. Gangguan Lalu Pada saat  Tidak terjadi gangguan lalu  Pengaturan lalu lintas dan Lokasi pengelolaan dilakukan di Pada saat mobilisasi a. Pelaksana :
lintas mobilisasi alat dan lintas pemasangan rambu lalu lintas sepanjang trase Jalan Y alat berat dan Pemrakarsa (pemilik proyek)
material  Menciptakan kondisi sementara. bahan/material b. Pengawas :
berlalulintas yang baik  Para pekerja dilengkapi dengan  Dinas Perhubungan Provinsi X
sehingga tercipta suasana sportligt pada pakaian dan peralatan  Dinas Perhubungan Kabupaten Y
berlalu lintas yang kondusif

2-3
RKL DAN RPL ANDAL JALAN

Dampak
Indikator Keberhasilan Periode Pengelolaan
No Lingkungan yang Sumber Dampak Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
dikelola
dan mengurangi potensi  Dinas Perhubungan Komunikasi dan
adanya kecelakaan lalu lintas Informatika Kabupaten Y
c. Pelaporan :
 BPLHD Provinsi X
 Badan Pengendalian Lingkungan Hidup
(BPLH) Kabupaten Y
 Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Y
4. Kerusakan jalan Pada saat Tidak terjadi kerusakan jalan  Segera memperbaiki jalan yang rusak Lokasi pengelolaan dilakukan di Pada saat mobilisasi a. Pelaksana :
mobilisasi alat dan  Pembatasan tonase kendaraan sepanjang trase Jalan Y alat berat dan Pemrakarsa (pemilik proyek)
material  Penerapan/ implementasi prosedur bahan/material b. Pengawas :
penanganan dampak kerusakan jalan  Dinas Bina Marga Provinsi X
 Dinas Bina Marga Kabupaten Y
 Dinas Bina Marga Sumber Daya Air dan
Pertambangan Kabupaten Y
c. Pelaporan :
 BPLHD Provinsi X
 Badan Pengendalian Lingkungan Hidup
(BPLH) Kabupaten Y
 Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Y
Penyiapan Lahan
1. Penurunan Pada saat Kualitas udara dan kebisingan  Pemakaian masker bagi pekerja yang Lokasi pengelolaan dilakukan di Pada saat penyiapan a. Pelaksana :
Kualitas Udara pematangan lahan tetap dibawah baku mutu berhubungan dengan sumber sepanjang trase Jalan Y Lahan Pemrakarsa (pemilik proyek)
berupa gas lingkungan berdasarkan pencemar udara dan debu b. Pengawas :
polutan (CO2, NOx, Peraturan Pemerintah Nomor  Penyiraman dengan air secara berkala  BPLHD Provinsi X
SO2, Pb) dan debu 41 Tahun 1999 tentang pada lahan di lokasi kegiatan, terutama  Badan Pengendalian Lingkungan Hidup
Pengendalian Pencemaran saat musim kemarau dan pada saat (BPLH) Kabupaten Y
Udara kondisi debu meningkat, untuk  Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Y
menghindari debu yang berterbangan c. Pelaporan :
 Menutup lokasi kegiatan dengan seng  BPLHD Provinsi X
yang dipasang di sekeliling lokasi  Badan Pengendalian Lingkungan Hidup
kegiatan (BPLH) Kabupaten Y
 Melakukan uji emisi kendaraan  Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Y
operasional secara berkala sesuai
dengan peraturan yang berlaku
2. Peningkatan Peningkatan Kebisingan tetap dibawah baku  Pemakaian ear plug bagi pekerja yang Lokasi pengelolaan dilakukan di Pada saat penyiapan a. Pelaksana :
Kebisingan kebisingan dari mutu lingkungan berdasarkan berhubungan dengan sumber sepanjang trase Jalan Y Lahan Pemrakarsa (pemilik proyek)
kendaraan Kep.MenLH No. kebisingan b. Pengawas :
operasional saat 48/MenLH/11/1996 tentang  Memasang peredam kebisingan pada  BPLHD Provinsi X
pematangan lahan Baku Tingkat Kebisingan knalpot kendaraan alat berat  Badan Pengendalian Lingkungan Hidup
(BPLH) Kabupaten Y

2-4
RKL DAN RPL ANDAL JALAN

Dampak
Indikator Keberhasilan Periode Pengelolaan
No Lingkungan yang Sumber Dampak Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
dikelola
 Pemeliharaan mesin kendaraan  Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Y
operasional secara teratur, sehingga c. Pelaporan :
meminimalkan kebisingan  BPLHD Provinsi X
 Badan Pengendalian Lingkungan Hidup
(BPLH) Kabupaten Y
 Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Y
3. Peningkatan Erosi Dari kegiatan Tidak terjadi peningkatan erosi  Pembuatan sementara kolam-kolam Di lokasi penyiapan lahan Pada saat kegiatan a. Pelaksana :
dan Sedimentasi pematangan lahan dan sedimentasi sedimentasi untuk menangkap lumpur penyiapan lahan Pemrakarsa (pemilik proyek)
disebar di beberapa lokasi sesuai areal b. Pengawas :
Pembangunan Jalan Y agar tidak  BPLHD Provinsi X
terjadi sedimentasi.  Badan Pengendalian Lingkungan Hidup
 Lumpur yang tertampung secara rutin (BPLH) Kabupaten Y
diangkat untuk menjaga pendangkalan  Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Y
kolam pengendapan agar kinerjanya c. Pelaporan :
tetap berfungsi  BPLHD Provinsi X
 Badan Pengendalian Lingkungan Hidup
(BPLH) Kabupaten Y
 Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Y

4. Penurunan Dari kegiatan Peraturan Pemerintah No. 82 Membuat cebakan lumpur sementara Lokasi pengelolaan adalah sepanjang Pada saat kegiatan a. Pelaksana :
Kualitas Air penyiapan lahan Tahun 2001 tentang agar agregat tanah tidak terbawa air lokasi kegiatan penggalian dan timbunan penyiapan lahan Pemrakarsa (pemilik proyek)
permukaan Pengelolaan dan Pengendalian menuju ke badan air penerima/laut b. Pengawas :
Terganggunya Pencemaran Air dilakukan sebelum kegiatan pematangan  BPLHD Provinsi X
Biota air lahan dilakukan  Badan Pengendalian Lingkungan Hidup
(BPLH) Kabupaten Y
 Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Y
c. Pelaporan :
 BPLHD Provinsi X
 Badan Pengendalian Lingkungan Hidup
(BPLH) Kabupaten Y
 Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Y
5. Gangguan Lalu Pada saat  Tidak terjadi gangguan lalu  Pengaturan lalu lintas dan Lokasi pengelolaan dilakukan di Pada saat kegiatan a. Pelaksana :
lintas penyiapan lahan lintas pemasangan rambu lalu lintas sepanjang trase Jalan Y penyiapan lahan Pemrakarsa (pemilik proyek)
 Menciptakan kondisi sementara. b. Pengawas :
berlalulintas yang baik  Para pekerja dilengkapi dengan  Dinas Perhubungan Provinsi X
sehingga tercipta suasana sportligt pada pakaian dan peralatan  Dinas Perhubungan Kabupaten Y
berlalu lintas yang kondusif  Dinas Perhubungan Komunikasi dan
dan mengurangi potensi Informatika Kabupaten Y
adanya kecelakaan lalu lintas c. Pelaporan :
 BPLHD Provinsi X

2-5
RKL DAN RPL ANDAL JALAN

Dampak
Indikator Keberhasilan Periode Pengelolaan
No Lingkungan yang Sumber Dampak Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
dikelola
 Badan Pengendalian Lingkungan Hidup
(BPLH) Kabupaten Y
 Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Y
6. Kerusakan jalan Pada saat Tidak terjadi kerusakan jalan  Segera memperbaiki jalan yang rusak Lokasi pengelolaan dilakukan di Pada saat kegiatan a. Pelaksana :
penyiapan lahan  Pembatasan tonase kendaraan sepanjang trase Jalan Y penyiapan lahan Pemrakarsa (pemilik proyek)
 Penerapan/ implementasi prosedur b. Pengawas :
penanganan dampak kerusakan jalan  Dinas Bina Marga Provinsi X
 Dinas Bina Marga Kabupaten Y
 Dinas Bina Marga Sumber Daya Air dan
Pertambangan Kabupaten Y

c. Pelaporan :
 BPLHD Provinsi X
 Badan Pengendalian Lingkungan Hidup
(BPLH) Kabupaten Y
 Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Y
7. Gangguan Pada saat  Tdak ada prasarana umum  Melakukan koordinasi dengan instansi Di sepanjang rencana jalur Jalan Y Sebelum kegatan a. Pelaksana :
prsarana umum penyiapan lahan dan utilitas yang terganggu terkait (PLN, Telkom, PDAM, dll.) konstruksi dilakukan Pemrakarsa (pemilik proyek)
dan utilitas fungsinya. sebelum kegatan konstruksi dilakukan. b. Pengawas :
 Tidak ada laporan masyarakat  Melakukan tes hole dulu sebelum  BPLHD Provinsi X
terkait dengan prasarana kegiatan konstruksi dilaukan.  Dinas Perumahan Tata Ruang dan
umum dan utilitas  Prasarana dan sarana umum dan Kebersihan Kabupaten Y
utilitas yang terkena jalan harus segera  UPTD Kebersihan Kabupaten Y
direlokasi dengan melakukan c. Pelaporan :
koordinasi dengan pihak terkait.  BPLHD Provinsi X
 Badan Pengendalian Lingkungan Hidup
(BPLH) Kabupaten Y
 Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Y
Tahap Operasional
Operasional Jalan
1. Kebisingan dan Operasional Jalan  Kualitas udara tetap dibawah  Penanaman pohon sepanjang ruas Sepanjang Jalan yang dilewati ruas Jalan Sesuai kebutuhan a. Pelaksana :
Kualitas Udara baku mutu lingkungan jalan Y Y di Kelurahan-kelurahan /Desa –desa selama kegiatan Pemrakarsa (pemilik proyek)
berdasarkan Peraturan  Pemeliharaan pohon di sepanjang yang terdapat di wilayah studi yang operasional dan b. Pengawas :
Pemerintah Nomor 41 Tahun jalan Y berada di wilayah administrasi: pemeliharaan jalan  BPLHD Provinsi X
1999 tentang Pengendalian  Penegakan peraturan mengenai emisi  berlangsung  Badan Pengendalian Lingkungan Hidup
Pencemaran Udara gas buang dari kendaraan bermotor (BPLH) Kabupaten Y
 Kebisingan tetap dibawah  Pembatasan kecepatan kendaraan  Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Y
baku mutu lingkungan sesuai terutama di lokasi/ fasilitas umum c. Pelaporan :
Kep.MenLH No. seperti sekolah, rumah sakit dll.  BPLHD Provinsi X

2-6
RKL DAN RPL ANDAL JALAN

Dampak
Indikator Keberhasilan Periode Pengelolaan
No Lingkungan yang Sumber Dampak Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
dikelola
48/MenLH/11/1996 tentang  Badan Pengendalian Lingkungan Hidup
Baku Tingkat Kebisingan (BPLH) Kabupaten Y
 Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Y

2. Alih fungsi lahan Operasional Jalan Alih fungsi lahan dapat  Penegakan peraturan tata ruang Di Kelurahan-kelurahan /Desa –desa Sesuai kebutuhan a. Pelaksana :
diminimalkan secara konsisten. yang terdapat di wilayah studi yang selama kegiatan Pemrakarsa (pemilik proyek)
 Pengenaan sangsi yang tegas bagi yang berada di wilayah administrasi: operasional dan b. Pengawas :
melanggar aturan.  pemeliharaan jalan  BPLHD Provinsi X
 Melakukan penyuluhan kepada berlangsung  Badan Pengendalian Lingkungan Hidup
masyarakat akan pentingnya menjaga (BPLH) Kabupaten Y
ROW jalan.  Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Y
c. Pelaporan :
 BPLHD Provinsi X
 Badan Pengendalian Lingkungan Hidup
(BPLH) Kabupaten Y
 Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Y

Perawatan RTH dan Taman


1. Peningkatan Pemeliharaan RTH  Meningkatnya estetika  Pemeliharaan RTH di sepanjang jalan RTH/ Taman yang ada di sepanjang Jalan Sesuai kebutuhan a. Pelaksana :
Estetika lingkungan Y Y selama kegiatan Pemrakarsa (pemilik proyek)
Lingkungan  Meningkatnya kenyamanan  Melakukan pemangkasan/ perapihan operasional dan b. Pengawas :
masyarakat tanaman yang berada di RTH/ taman pemeliharaan RTH/  BPLHD Provinsi X
 Pembutan papan peringatan jangan tamanberlangsung  Badan Pengendalian Lingkungan Hidup
menginjak rumput yang berada di (BPLH) Kabupaten Y
taman.  Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Y
c. Pelaporan :
 BPLHD Provinsi X
 Badan Pengendalian Lingkungan Hidup
(BPLH) Kabupaten Y
 Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Y

2-7

Anda mungkin juga menyukai