Assalamualaikum Wr.Wb.
Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan
ridho-Nya, penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Makalah Kajian Pemeriksaan
Jembatan Citanduy Provinsi Jawa Barat” tepat pada waktunya.
Maksud dari penyusunan makalah ini, antara lain adalah untuk memenuhi sebagian
persyaratan dalam pengajuan usulan penilaian angka kredit Jabatan Fungsional Teknik Jalan dan
Jembatan Muda, Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat; serta dengan harapan dapat memotivasi penyusun sehingga mampu memahami dan
memperdalam segala pembahasan dan aplikasi terkait perencanaan jembatan gantung.
Pada kesempatan ini, penulis banyak mengucapkan terima kasih kepada rekan – rekan kerja
pada Satuan Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional VI
Jakarta, dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI Jakarta, atas segala dukungan dan
bantuannya, sehingga penyusun bisa menyelesaikan makalah ini. Penyusun menyadari bahwa
makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan makalah ini.
Akhir kata, penyusun berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terkait.
Serta Penyusun berharap semoga apa yang kita lakukan mendapatkan limpahan rahmat dari Allah
SWT dan berguna bagi kita semua. Aamiin ya rabbalallamiin..
I.PENDAHULUAN ..................................................................................................................................... 2
I.1. Latar Belakang ............................................................................................................................... 2
I.2. Maksud dan Tujuan ....................................................................................................................... 3
II.DASAR TEORI ........................................................................................................................................ 4
III.PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 8
III.1. Data Umum Jembatan ................................................................................................................. 8
III.2. Metode pemeriksaan jembatan ................................................................................................... 8
III.3. Alur pemeriksaan jembatan ....................................................................................................... 10
III.4. Hasil pemeriksaan jembatan ...................................................................................................... 11
IV.KESIMPULAN ..................................................................................................................................... 16
IV.1. Kesimpulan ................................................................................................................................ 16
IV.2. Rekomendasi ............................................................................................................................. 16
V.DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................... 18
1
I.PENDAHULUAN
2
Pada pembahasan ini dilakukan penilaian kondisi jembatan pada ruas jalan Raja
Polah – Bts.Kab.Tasikmalaya/Ciamis, PPK 9 Satker PJN Wilayah II Jawa Barat, kegiatan
pemeriksaan jembatan dapat diatur melalui proses pengumpulan data fisik dan kondisi
struktur jembatan serta menganalisis data dengan Sistem Manajemen Jembatan (BMS).
Melalui system ini, kondisi jembatan dapat dipantau sehingga dapat ditentukan tindakan-
tindakan dan strategi penanganan yang tepat (pemeliharaan, rehabilitasi, perkuatan dan
penggantian jembatan).
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 21/PRT/M/2010 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksanaan Teknis Kementerian Pekerjaan Umum, bahwa
Tugas Pokok dan Fungsi Direktorat Jenderal Bina Marga adalah merumuskan serta
melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang Bina Marga. Sedangkan Satuan
Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Jawa Barat mempunyai fungsi
menyelenggarakan sebagian tugas Direktorat Jenderal Bina Marga dibidang penyusunan
program dan anggaran serta evaluasi kinerja pelaksanaan kebijakan di bidang jalan dan
jembatan. Adapun lokasi pengamatan survey kondisi sekarang ini jembatan Citanduy ini
merupakan ruas PPK 9 PJN 2 Jawa barat.
3
II.DASAR TEORI
4
I. Pemeriksaan inventarisasi
5
III. Pemeriksaan Detail
Pemeriksaan detail jembatan dilakukan untuk menilai secara rinci kondisi suatu jembatan.
Periode pemeriksaan detail adalah sebagai berikut :
a. 1 tahun setelah jembatan bentang panjang beropersi, pemeriksaan detail pertama
harus dilakukan
b. Siklus pemeriksaan detail pada umumnya adalah 3 tahun. Tim pemeriksa jembatan harus
menentukan kapan waktu pemeriksaan periodik selanjutnya dilakukan ( 1-5 tahun)
c. Jika ditemukan bahwa komponen utama mengalami kerusakan Tipe 3 (kondisi buruk)
dan Tipe 4 (kondisi berbahaya) dan juga jika diketahui terdapat permasalahan yang
serius selama pemeriksaan, pemeriksaan khusus harus segera dijadwalkan.
6
Survei BMS atau Jembatan dilakukan setahun sekali untuk memeriksa jembatan mana yang perlu
di survei inventarisasi, rutin, detail dan khusus karena dari hasil survei tersebut akan didapati
jembatan mana yang memerlukan penanganan Rutin, Berkala, Rehabilitasi, Pelebaran dan
Penggantian. Maksud pemeriksaan Jembatan adalah meyakinkan bahwa jembatan berada dalam
keadaan aman terhadap pemakai jalan dan juga untuk mengamankan nilai investasi jembatan itu.
Pemeriksaan merupakan proses pengumpulan data phisik dan kondisi secara struktur jembatan.
Jembatan memiliki tiap-tiap komponen yang ikut berkontribusi terhadap kinerja jembatan.
Metode yang akan digunakan untuk menilai kondisi kerusakan jembatan pada penelitian ini adalah
acuan dari Sistem Manajemen Jembatan yang diadopsi dari negara Australia.
7
III.PEMBAHASAN
8
Aliran sungai
BD TSK
G
9
III.3. Alur pemeriksaan jembatan
Arah air
Awal
sungai
Akhir
Atas
jembatan
Arah
Arah
Atas Jalan
Jalan
jembatan
Bawah
Bawah
jemba
jemba
tan
tan Arah air
sungai
Lokasi Kerusakan
Lokasi B1
X 0
Y 0
Z 0
Kuantitas : 18 Buah
Lokasi Kerusakan
Lokasi A2
X 0
Y 1
Z 0
3
Kuantitas : 0,32 m
11
1. Elemen : Tembok Sayap (4.324)
2. Jenis Kerusakan : Bagian Pecah / Hilang (103)
3. Penyebab Kerusakan : Apa Saja
4. Bahan : Pasangan Batu
4. Pengukuran : Struktural
5. Nilai Kondisi :
S R K F P NK
1 1 0 0 0 2
Lokasi Kerusakan
Lokasi B1
Kuantitas : 46 m
X 0
Y 2
Z 0
1 1 0 0 0 2
Pemeriksaan Kondisi Jembatan, dengan hasil NK = 1, yaitu pemeriksaan pada elemen : ikatan
angin atas, tebing sungai, sandaran horizontal, trotoar/kerb, drainase/timbunan, pengikisan
pada daerah dekat pilar atau kepala jembatan, balok penahan gempa / stopper lateral, gelagar
melintang, sambungan siar muai aspal.
Pemeriksaan Kondisi Jembatan, dengan hasil NK = 0, yaitu pada elemen : lapisan permukaan,
12
Contoh dokumentasi kerusakan :
Lokasi Kerusakan :
Lokasi B1
X 11
Y 0
Z 0
Lokasi Kerusakan
Lokasi B1 2
Volume : 0,002 m
X 0
Y 0
Z 0
S R K F P NK
0 0 0 0 0 0
6. Nilai Kondisi :
13
Penentuan Nilai Kondisi
Aliran Sungai
Tebing Sungai
DAS Tanah Drainase
Timbunan Timbunan
Gelagar
Bang. Atas Sist. Gelagar
Ikatan Angin
Rangka Melintang
TembokAtas
sayap
Kepala Balok
JEMBATAN Bang. Bawah
Jbt/PilarPenahan
Gempa
Trotoar/Kerb
Sist. Lantai Pipa Cucuran
Drainase
Lapis
Lantai
Lantai Sambungan/Si Permukaan
Siar Muai
ar Muai Aspal
Sandaran
Sandaran
Horizontal
NK Terburuk NK Terburuk NK Terburuk Pengamatan
Level 2 Level 3 Level 4 Visual
14
Rekapitulasi Nilai Kondisi
LEVEL 3 R K F P NK LEVEL 4 S R K F P NK
3.210 Aliran Sungai 1 0 0 0 0 1 4.211 Tebing Sungai 1 0 0 0 0 1
15
IV.KESIMPULAN
IV.1. Kesimpulan
1. Dari hasil sementara pemeriksaan detail dengan alur sesuai prosedur pada Jembatan
Citanduy 1 ditemukan beberapa kerusakan pada komponen jembatan yang berada pada
bangunan atas, bangunan bawah, sistem lantai, dan aliran sungai
2. Sebagian besar kerusakan yang terjadi pada elemen berada pada level kerusakan 1,
penentuan nilai kondisi dilakukan sesuai hierarki elemen dari level elemen terendah (level 5)
sampai level elemen tertinggi (level 1)
3. Dari penentuan nilai kondisi yang telah dilakukan hingga level 2, didapat 4 nilai kondisi
jembatan, yaitu :
Daerah aliran sungai (DAS) =1
Bangunan Atas (BA) =1
Bangunan Bawah (BB) =2
Sistem Lantai (LNT) =2
Penentuan nilai kondisi jembatan pada level 1 diasumsikan dengan mengambil nilai kondisi
terbesar pada level 2, sehingga didapat Nilai Kondisi (NK) jembatan Citanduy 1 adalah 2.
IV.2. Rekomendasi
1. Dari nilai kondisi jembatan yang telah didapat (NK = 2), secara umum dibutuhkan pemeliharaan
berkala pada jembatan;
2. Meskipun demikian, nilai kondisi (level 1) tersebut sebaiknya hanya digunakan sebagai penilaian
secara umum terhadap kondisi jembatan;
3. Perencanaan dan pemrograman yang akan dilakukan terhadap jembatan harus sesuai jenis
kerusakan yang terjadi, baik pada aliran sungai, bangunan atas, bangunan bawah, atau kondisi
16
lantai jembatan. Hal ini dilakukan agar preservasi atau pembangunan jembatan diberikan
secara tepat sesuai dengan kebutuhan;
4. Penentuan nilai kondisi level 1 perlu dilakukan dengan lebih komprehensif dengan pembobotan
yang tepat, termasuk mempertimbangkan kondisi lalu lintas dan kenyamanan pengguna
jembatan;
5. Pemeriksaan detail harus dilakukan dengan lebih menyeluruh dengan waktu yang lebih leluasa
agar didapat hasil yang lebih akurat;
6. Penggunaan aplikasi mobile dalam pemeriksaan jembatan sebaiknya terus dikembangkan untuk
mempermudah pelaksanaan pemeriksaan jembatan di lapangan
17
V.DAFTAR PUSTAKA
Modul Pelatihan Pemeriksaan Jembatan. 2018. Pusdiklat Jalan, Perumahan, Permukiman, dan
Pengembangan Infrastruktur Wilayah. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Supriyadi, Bambang dan Agus Setyo Muntohar. 2007. Jembatan. Yogyakarta: Beta Offset
Ditjen Bina Marga. (2009). Petunjuk Teknis Rehabilitasi Jembatan (No. 020/BM/2009)
http://seftiansetia.com/survei-bms-jembatan/
18