Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

KAJIAN PEMERIKSAAN JEMBATAN CITANDUY


PROVINSI JAWA BARAT

Disusun dan diajukan oleh:

Intan Yuniarti, ST,MEng


NIP. 19880801 201012 2 004

SATUAN KERJA PERENCANAAN DAN PENGAWASAN JALAN NASIONAL


PROVINSI BANTEN
BALAI PELAKSANAAN JALAN NASIONAL BANTEN
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan
ridho-Nya, penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Makalah Kajian Pemeriksaan
Jembatan Citanduy Provinsi Jawa Barat” tepat pada waktunya.
Maksud dari penyusunan makalah ini, antara lain adalah untuk memenuhi sebagian
persyaratan dalam pengajuan usulan penilaian angka kredit Jabatan Fungsional Teknik Jalan dan
Jembatan Muda, Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat; serta dengan harapan dapat memotivasi penyusun sehingga mampu memahami dan
memperdalam segala pembahasan dan aplikasi terkait perencanaan jembatan gantung.
Pada kesempatan ini, penulis banyak mengucapkan terima kasih kepada rekan – rekan kerja
pada Satuan Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional VI
Jakarta, dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI Jakarta, atas segala dukungan dan
bantuannya, sehingga penyusun bisa menyelesaikan makalah ini. Penyusun menyadari bahwa
makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan makalah ini.
Akhir kata, penyusun berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terkait.
Serta Penyusun berharap semoga apa yang kita lakukan mendapatkan limpahan rahmat dari Allah
SWT dan berguna bagi kita semua. Aamiin ya rabbalallamiin..

Wassalamu ‘Alaikum Wr.Wb.


Serang, Mei 2021
Penyusun

Intan Yuniarti, ST,MEng


NIP.198706232010122002
DAFTAR ISI

I.PENDAHULUAN ..................................................................................................................................... 2
I.1. Latar Belakang ............................................................................................................................... 2
I.2. Maksud dan Tujuan ....................................................................................................................... 3
II.DASAR TEORI ........................................................................................................................................ 4
III.PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 8
III.1. Data Umum Jembatan ................................................................................................................. 8
III.2. Metode pemeriksaan jembatan ................................................................................................... 8
III.3. Alur pemeriksaan jembatan ....................................................................................................... 10
III.4. Hasil pemeriksaan jembatan ...................................................................................................... 11
IV.KESIMPULAN ..................................................................................................................................... 16
IV.1. Kesimpulan ................................................................................................................................ 16
IV.2. Rekomendasi ............................................................................................................................. 16
V.DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................... 18

1
I.PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Jembatan merupakan suatu konstruksi yang berfungsi untuk meneruskan jalan
melalui suatu rintangan, rintangan ini biasanya jalan lain yang berupa jalan air atau jalan lalu
lintas biasa. Pada umumnya jembatan yang direncanakan dapat berfungsi selama masa
layan tertentu. Dalam masa layannya jembatan memerlukan pemeliharaan, karena
tua akan mengalami degradasi, baik disebabkan karena durabilitas material
jembatan, kondisi lingkungan maupun akibat bencana alam yang dapat mengurangi
kemampuan layan jembatan tersebut. Selain itu juga untuk antisipasi apabila terjadi
perkembangan atau perubahan jenis dan muatan angkutan yang meningkat baik volume
maupun berat muatan yang bisa lebih besar dari beban rencana (BMS, 1993).
Dalam rangka pemeliharaan jembatan perlu dilakukan pemeriksaan secara rutin dan
periodik. Di negara maju, biasanya dana yang dialokasikan untuk pemeriksaan dan
pemeliharaan jembatan existing dan rehabilitasi lebih besar dibandingkan dana yang
digunakan untuk membangun jembatan baru. Sedangkan di negara berkembang, dana
masih lebih banyak digunakan untuk membangun jembatan-jembatan baru. Secara
umum tujuan pemeriksaan adalah untuk menjamin keberlangsungan fungsi jembatan
dengan biaya pemeliharaan yang optimal (BMS, 1993).
Menurut BMS (1993) dari hasil pemeriksaan dapat diketahui kerusakan-kerusakan
yang terjadi sehingga dapat dilakukan penanganan dini sebelum kerusakan semakin
parah dan biaya penanganannya lebih besar atau bahkan bisa sampai membangun
jembatan baru. Akibat yang diperoleh karena tidak terpeliharanya jembatan,
seringkali berpengaruh terhadap kecelakaan lalu lintas yang dapat membahayakan jiwa
manusia. Seperti masalah expansion joint yang dibiarkan rusak yang mengakibatkan
kendaraan melambat atau bahkan melakukan pengereman mendadak sehingga kendaraan
di belakangnya yang akan siap menabrak. Korosi yang terjadi pada joint-joint rangka
baja atau pada perletakan yang dibiarkan akan membahayakan pengguna jembatan.

2
Pada pembahasan ini dilakukan penilaian kondisi jembatan pada ruas jalan Raja
Polah – Bts.Kab.Tasikmalaya/Ciamis, PPK 9 Satker PJN Wilayah II Jawa Barat, kegiatan
pemeriksaan jembatan dapat diatur melalui proses pengumpulan data fisik dan kondisi
struktur jembatan serta menganalisis data dengan Sistem Manajemen Jembatan (BMS).
Melalui system ini, kondisi jembatan dapat dipantau sehingga dapat ditentukan tindakan-
tindakan dan strategi penanganan yang tepat (pemeliharaan, rehabilitasi, perkuatan dan
penggantian jembatan).
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 21/PRT/M/2010 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksanaan Teknis Kementerian Pekerjaan Umum, bahwa
Tugas Pokok dan Fungsi Direktorat Jenderal Bina Marga adalah merumuskan serta
melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang Bina Marga. Sedangkan Satuan
Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Jawa Barat mempunyai fungsi
menyelenggarakan sebagian tugas Direktorat Jenderal Bina Marga dibidang penyusunan
program dan anggaran serta evaluasi kinerja pelaksanaan kebijakan di bidang jalan dan
jembatan. Adapun lokasi pengamatan survey kondisi sekarang ini jembatan Citanduy ini
merupakan ruas PPK 9 PJN 2 Jawa barat.

I.2. Maksud dan Tujuan


- Melakukan penilaian kondisi jembatan, menentukan rencana penanganan dan menyusun
peringkat penanganan dengan bridge management system.
- Mengetahui kondisi jembatan beserta elemen-elemennya guna mempersiapkan
rencana penanganan dan menyusun daftar peringkat berdasarkan masing-masing jenis
penanganan yang diusulkan.
- Dapat memberi masukan kepada Ditjen Bina Marga, khususnya satker terkait dalam
mempersiapkan rencana dan program pemeliharaan jembatan, terutama jembatan yang
disurv

3
II.DASAR TEORI

Pemeriksaan Jembatan merupakan kegiatan pokok yang harus dilakukan, menghubungkan


antara keadaan jembatan yang ada dengan rencana pemeliharaan atau perbaikan di masa
mendatang. Pemeriksaan jembatan digunakan sebagai dasar perencanaan pemeliharaan secara
berkala dan pertimbangan apakah jembatan perlu dilakukan perbaikan. Pemeriksaan dilakukan
dari awal sejak jembatan tersebut dibuka untuk umum dan berlangsung selama umur rencana
jembatan yang telah ditetapkan. Adapun tujuan dari pemeriksaan jembatan adalah :
a. Mendata kondisi jembatan sebelum jembatan beroperasi untuk mendapatkan Bridge
Signature.
b. Memeriksa keamanan jembatan saat jembatan masih berfungsi
c. Mencegah terjadinya penutupan lalu lintas pada jembatan
d. Mendata kondisi jembatan pada saat itu
e. Menyiapkan bahan untuk proses pemeliharaan
f. Memeriksa pengaruh beban kendaraan dan jumlah kendaraan yang melintasi jembatan
g. Memantau keadaan jembatan dalam jangka waktu yang lama
h. Menyediakan informasi untuk rating pembebanan jembatan
Jenis pemeriksaan jembatan yang utama adalah sebagai berikut :

Gambar Jenis Pemeriksaan Jembatan

4
I. Pemeriksaan inventarisasi

Pemeriksaan inventarisasi dilakukan untuk mendapatkan atau mengumpulkan data


dasar administrasi, geometri, material dan data-data tambahan lainnya pada setiap
jembatan secara detail, termasuk kondisi fisik jembatan yaitu panjang, lebar, jenis konstruksi
jembatan, fungsi serta lalu lintas dan lain sebagainya. Pemeriksaan inventarisasi ini dilakukan
pada saat jembatan selesai dibangun dan akan didaftarkan setiap detail jembatan ke dalam
database. Pemeriksaan ini berguna untuk organisasi pemeliharaan pada saat mempersiapkan
jadwal pemeliharaan serta kebutuhan bahan suatu jembatan.
II. Pemeriksaan Rutin
Pemeriksaan rutin dilakukan minimal setahun sekali untuk mencatat perubahan-
perubahan yang ada terutama terhadap kondisi jembatan sehingga jembatan masih layak
digunakan. Pemeriksaan rutin bertujuan untuk memastikan bahwa pemeliharaan rutin
dilaksanakan secara efektif dan bagaimana hasil dari pemeliharaan efektif serta memastikan
apakah jembatan membutuhkan tindakan darurat atau tidak.

Daftar pemeriksaan rutin

5
III. Pemeriksaan Detail
Pemeriksaan detail jembatan dilakukan untuk menilai secara rinci kondisi suatu jembatan.
Periode pemeriksaan detail adalah sebagai berikut :
a. 1 tahun setelah jembatan bentang panjang beropersi, pemeriksaan detail pertama
harus dilakukan
b. Siklus pemeriksaan detail pada umumnya adalah 3 tahun. Tim pemeriksa jembatan harus
menentukan kapan waktu pemeriksaan periodik selanjutnya dilakukan ( 1-5 tahun)
c. Jika ditemukan bahwa komponen utama mengalami kerusakan Tipe 3 (kondisi buruk)
dan Tipe 4 (kondisi berbahaya) dan juga jika diketahui terdapat permasalahan yang
serius selama pemeriksaan, pemeriksaan khusus harus segera dijadwalkan.

Daftar Pemeriksaan detail jembatan

6
 Survei BMS atau Jembatan dilakukan setahun sekali untuk memeriksa jembatan mana yang perlu
di survei inventarisasi, rutin, detail dan khusus karena dari hasil survei tersebut akan didapati
jembatan mana yang memerlukan penanganan Rutin, Berkala, Rehabilitasi, Pelebaran dan
Penggantian. Maksud pemeriksaan Jembatan adalah meyakinkan bahwa jembatan berada dalam
keadaan aman terhadap pemakai jalan dan juga untuk mengamankan nilai investasi jembatan itu.
Pemeriksaan merupakan proses pengumpulan data phisik dan kondisi secara struktur jembatan.
 Jembatan memiliki tiap-tiap komponen yang ikut berkontribusi terhadap kinerja jembatan.
Metode yang akan digunakan untuk menilai kondisi kerusakan jembatan pada penelitian ini adalah
acuan dari Sistem Manajemen Jembatan yang diadopsi dari negara Australia.

Bagan Alir Kegiatan BMS

7
III.PEMBAHASAN

III.1. Data Umum Jembatan


 Nomor Jembatan : 22.042.003.0
 Nama Jembatan : Citanduy (Cihaur Beuti)
 Lokasi (GPS) : Longitude : 108,2090 Latitude : -7,3490
 Tahun Pembuatan : 1988
 Dimensi : Panjang = 46 meter ; Lebar = (1+7+1) meter
Tinggi Bebas (Clearence) = 5 meter
 Tipe Bangunan Atas : Rangka Baja Australia (RBA)
 Tipe Bangunan Bawah : Abutment Beton Bertulang
 Nama Ruas : Rajapolah – Batas Kabupaten Tasikmalaya / Ciamis
 Tipe Lintasan : Sungai
 Tipe Bangunan Bawah : Abutmen Beton Bertulang
 Tipe Bangunan Atas : Rangka Baja Australia
 Penanggung Jawab Ruas : PPK-9 Satker PJN Wil. II Jawa Barat
 Status Jalan : Nasional
 Fungsi Jalan : Kolektor

III.2. Metode pemeriksaan jembatan


Jenis pemeriksaan yang dilakukan pada jembatan Citanduy ini adalah jenis pemeriksaan detail
jembatan. Nilai kondisi yang diperiksa antara lain :

8
Aliran sungai

BD TSK
G

Gambar Sketsa Jembatan

9
III.3. Alur pemeriksaan jembatan

Arah air
Awal

sungai
Akhir
Atas
jembatan
Arah
Arah
Atas Jalan
Jalan
jembatan

Bawah
Bawah
jemba
jemba
tan
tan Arah air
sungai

Foto Samping Kiri Foto Samping Kanan

Foto Jalan Masuk Foto Jalan Keluar


10
III.4. Hasil pemeriksaan jembatan

Contoh hasil pemeriksaan jembatan, dengan NK = 2

Lokasi Kerusakan

Lokasi B1

X 0
Y 0
Z 0

Kuantitas : 18 Buah

1. Elemen : Pipa Cucuran (4.507)


2. Jenis Kerusakan : Pipa Cucuran&Drainase yang Tersumbat (711)
3. Penyebab Kerusakan : Apa Saja
4. Bahan : Baja
4. Pengukuran : Apa Saja
5. Nilai Kondisi :
S R K F P NK
1 1 0 0 0 2

Lokasi Kerusakan

Lokasi A2

X 0
Y 1
Z 0

3
Kuantitas : 0,32 m

11
1. Elemen : Tembok Sayap (4.324)
2. Jenis Kerusakan : Bagian Pecah / Hilang (103)
3. Penyebab Kerusakan : Apa Saja
4. Bahan : Pasangan Batu
4. Pengukuran : Struktural
5. Nilai Kondisi :
S R K F P NK

1 1 0 0 0 2

Lokasi Kerusakan

Lokasi B1
Kuantitas : 46 m
X 0
Y 2
Z 0

1. Elemen : Drainase Lantai (4.508)


2. Jenis Kerusakan : Pipa Cucuran & Drainase yang Tersumbat (711)
3. Penyebab Kerusakan : Apa Saja
4. Bahan : Beton
4. Pengukuran : Apa Saja
5. Nilai Kondisi :
S R K F P NK

1 1 0 0 0 2

Pemeriksaan Kondisi Jembatan, dengan hasil NK = 1, yaitu pemeriksaan pada elemen : ikatan
angin atas, tebing sungai, sandaran horizontal, trotoar/kerb, drainase/timbunan, pengikisan
pada daerah dekat pilar atau kepala jembatan, balok penahan gempa / stopper lateral, gelagar
melintang, sambungan siar muai aspal.
Pemeriksaan Kondisi Jembatan, dengan hasil NK = 0, yaitu pada elemen : lapisan permukaan,

12
Contoh dokumentasi kerusakan :

Lokasi Kerusakan :

Lokasi B1

X 11
Y 0
Z 0

1. Elemen : Gelagar Melintang (4.412)


2. Jenis Kerusakan : Karat (302)
3. Penyebab Kerusakan : Apa Saja
4. Bahan : Baja S R K F P NK
4. Pengukuran : <10% dari ukuran
1 0 0 0 0 1
5. Nilai Kondisi :

Lokasi Kerusakan

Lokasi B1 2
Volume : 0,002 m
X 0
Y 0
Z 0

1. Elemen : Lapisan Permukaan (4.509)


2. Jenis Kerusakan : Lapis Permukaan yang Bergelombang & Berlubang
(721)
3. Penyebab Kerusakan : Apa Saja
4. Bahan : Aspal
5. Pengukuran : < 20 mm

S R K F P NK

0 0 0 0 0 0
6. Nilai Kondisi :
13
Penentuan Nilai Kondisi

Aliran Sungai
Tebing Sungai
DAS Tanah Drainase
Timbunan Timbunan
Gelagar
Bang. Atas Sist. Gelagar
Ikatan Angin
Rangka Melintang
TembokAtas
sayap
Kepala Balok
JEMBATAN Bang. Bawah
Jbt/PilarPenahan
Gempa
Trotoar/Kerb
Sist. Lantai Pipa Cucuran
Drainase
Lapis
Lantai
Lantai Sambungan/Si Permukaan
Siar Muai
ar Muai Aspal
Sandaran
Sandaran
Horizontal
NK Terburuk NK Terburuk NK Terburuk Pengamatan
Level 2 Level 3 Level 4 Visual

Penentuan Nilai Kondisi


Urutan / tata cara penilaian dilakukan sebagai berikut :
1) Nilai kondisi pada level 4 (elemen individual) diambil dari pengamatan secara visual elemen
2) Nilai kondisi Level 3 (komponen/ kumpulan elemen) diambil dari nilai kondisi elemen individual
(level 4) yang mempunyai nilai kondisi terendah yang membentuk kumpulan elemen tersebut.
3) Nilai kondisi level 2 (komponen utama jembatan) diambil dari nilai kondisi kumpulan elemen
(level 3) yang mempunyai nilai kondisi terendah yang membentuk komponen utama jembatan.
4) Nilai kondisi pada level 1 (jembatan), untuk keamanan struktur diambil dari nilai kondisi terendah
dari nilai kondisi komponen utama jembatan pada level 2 yang membentuk jembatan, di tambah
nilai kondisi terendah dari aspek kenyamanan lalu lintas /pengguna.

14
Rekapitulasi Nilai Kondisi

LEVEL 3 R K F P NK LEVEL 4 S R K F P NK
3.210 Aliran Sungai 1 0 0 0 0 1 4.211 Tebing Sungai 1 0 0 0 0 1

3.230 Tanah Timbunan 1 0 0 0 0 1 4.232 Drainase Tanah Timbunan 1 0 0 0 0 1

3.320 Kepala Jembatan / Pilar1 1 0 0 0 2 4.324 Tembok Sayap 1 1 0 0 0 2

4.326 Balok Penahan Gempa (Stoper Lateral) 1 0 0 0 0 1

3.410 Sistem Gelagar 1 0 0 0 0 1 4.412 Gelagar Melintang 1 0 0 0 0 1

3.450 Rangka 1 0 0 0 0 1 4.465 Ikatan Angin Atas (Rangka) 1 0 0 0 0 1

3.500 Sistem Lantai 1 1 0 0 0 2 4.506 Trotoar / Kerb 1 0 0 0 0 1

4.507 Pipa Cucuran 1 1 0 0 0 2

4.508 Drainase Lantai 1 1 0 0 0 2

4.509 Lapis Permukaan 0 0 0 0 0 0

3.600 Sambungan / Siar Muai 1 0 0 0 0 1 4.604 Sambungan / Siar Muai Aspal 1 0 0 0 0 1

3.620 Sandaran 1 0 0 0 0 1 4.622 Sandaran Horizontal 1 0 0 0 0 1

Nilai Kondisi Jembatan Citanduy DAS BA BB LNT JBT


Level 2 1 1 1 2
Level 1 2

15
IV.KESIMPULAN

IV.1. Kesimpulan

1. Dari hasil sementara pemeriksaan detail dengan alur sesuai prosedur pada Jembatan
Citanduy 1 ditemukan beberapa kerusakan pada komponen jembatan yang berada pada
bangunan atas, bangunan bawah, sistem lantai, dan aliran sungai
2. Sebagian besar kerusakan yang terjadi pada elemen berada pada level kerusakan 1,
penentuan nilai kondisi dilakukan sesuai hierarki elemen dari level elemen terendah (level 5)
sampai level elemen tertinggi (level 1)
3. Dari penentuan nilai kondisi yang telah dilakukan hingga level 2, didapat 4 nilai kondisi
jembatan, yaitu :
 Daerah aliran sungai (DAS) =1
 Bangunan Atas (BA) =1
 Bangunan Bawah (BB) =2
 Sistem Lantai (LNT) =2
Penentuan nilai kondisi jembatan pada level 1 diasumsikan dengan mengambil nilai kondisi
terbesar pada level 2, sehingga didapat Nilai Kondisi (NK) jembatan Citanduy 1 adalah 2.

IV.2. Rekomendasi

1. Dari nilai kondisi jembatan yang telah didapat (NK = 2), secara umum dibutuhkan pemeliharaan
berkala pada jembatan;
2. Meskipun demikian, nilai kondisi (level 1) tersebut sebaiknya hanya digunakan sebagai penilaian
secara umum terhadap kondisi jembatan;
3. Perencanaan dan pemrograman yang akan dilakukan terhadap jembatan harus sesuai jenis
kerusakan yang terjadi, baik pada aliran sungai, bangunan atas, bangunan bawah, atau kondisi

16
lantai jembatan. Hal ini dilakukan agar preservasi atau pembangunan jembatan diberikan
secara tepat sesuai dengan kebutuhan;
4. Penentuan nilai kondisi level 1 perlu dilakukan dengan lebih komprehensif dengan pembobotan
yang tepat, termasuk mempertimbangkan kondisi lalu lintas dan kenyamanan pengguna
jembatan;
5. Pemeriksaan detail harus dilakukan dengan lebih menyeluruh dengan waktu yang lebih leluasa
agar didapat hasil yang lebih akurat;
6. Penggunaan aplikasi mobile dalam pemeriksaan jembatan sebaiknya terus dikembangkan untuk
mempermudah pelaksanaan pemeriksaan jembatan di lapangan

17
V.DAFTAR PUSTAKA

Modul Pelatihan Pemeriksaan Jembatan. 2018. Pusdiklat Jalan, Perumahan, Permukiman, dan
Pengembangan Infrastruktur Wilayah. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Supriyadi, Bambang dan Agus Setyo Muntohar. 2007. Jembatan. Yogyakarta: Beta Offset

Republik Indonesia. 2011. Pedoman Konstruksi dan Bangunan No.005-1/P/BM/2011 tentang


Pedoman Pemeriksaan Jembatan. Direktorat Jenderal Bina Marga. Jakarta

Ditjen Bina Marga. (1993). Manual Bridge Management System (BMS).

Ditjen Bina Marga. (2009). Petunjuk Teknis Rehabilitasi Jembatan (No. 020/BM/2009)

http://seftiansetia.com/survei-bms-jembatan/

Puslitbang Jalan dan Jembatan. Pedoman Pemeriksaan Jembatan

18

Anda mungkin juga menyukai