Anda di halaman 1dari 67

SPESIFIKASI

TEKNIK

KEGIATAN PEMELIHARAAN DAN REHABILITASI EMBUNG DAN


BANGUNAN PENAMPUNG AIR LAINNYA
Untuk Paket Pekerjaan

RE H A BIL ITA S I BE N D U NG DA NO TA LU
Rehabilitasi Embung Nafinoen
Pembangunan Embung Oelangga
Pembangunan Embung Kimadale

KELOMPOK KERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN


BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO
T. A. 2 0 1 5

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

Keterangan :

Spesifikasi disusun berdasarkan jenis pekerjaan yang akan


dilelangkan, dengan ketentuan :
1. Spesifikasi Tidak mengarah kepada Merk/Produk tertentu,
dengan prioritas mengutamakan produksi dalam negeri;
2. Spesifikasi Teknis ini menggunakan Acuan :
a. Kriteria Pengawasan/KP Bagian 1 s/d 9 yang disusun
oleh Direktorat Jenderal Pengairan Departemen
Pekerjaan Umum tanggal 01 Desember 1986,
b. Pedoman-pedoman Teknis yang disusun oleh
Direktorat Jenderal SDA Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat;
c. Peraturan
Menteri
Pekerjaan
Umum
Nomor
11/PRT/M/2013 tentang Pedoman Analisis Harga
Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum.
3. Spesifikasi teknis yang ada dalam pasal-pasal di dalam
dokumen ini adalah secara umum sehingga tiap paket
pekerjaan
tinggal
menyesuaikannya
dengan
jenis
pekerjaan yang ada dalam daftar kuantitas dan harga.

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

BAGIAN I
UMUM
I.1. UMUM
Penyedia Jasa harus melindungi Pemilik Pekerjaan dari tuntutan atas Hak
paten, lisensi serta hak cipta yang melekat pada barang, bahan dan jasa
yang digunakan atau disediakan oleh Penyedia Jasa untuk dan selama
pelaksanaan Pekerjaan. Kecuali ditentukan lain dalam Kontrak, spesifikasi
harus mensyaratkan bahwa, semua barang dan bahan yang akan
dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan adalah baru, belum
dipergunakan.
Standar satuan yang dipergunakan pada dasarnya adalah MKS, sedangkan
penggunaan standar satuan lain dapat dipergunakan sepanjang hal tersebut
tidak dapat dielakkan.

I.2. RUANG LINGKUP


Ruang lingkup spesifikasi terdiri dari Pekerjaan Persiapan Pekerjaan
Rehabilitasi Bendung dan bangunan pelengkap lainnya untuk paket
pekerjaan REHABILITASI BENDUNG DANOTALU.
Pembangunan Jaringan Irigasi Mbeimbian di Desa Oehandi, Kec. Rote
Barat Daya.
Pembangunan Jaringan Irigasi Modooen di Desa Oehandi, Kec. Rote Barat
Daya.

I.3. PEKERJAAN PERSIAPAN


Pekerjaan Persiapan adalah semua kegiatan yang kontrak Item pekerjaannya
termasuk/dimasukan dalam pekerjaan persiapan ini yang perlu dilaksanakan
baik sebelum, selama berlangsungnya kontrak dan setelah berakhirnya
pekerjaan detail disajikan berikut ini.
I.3.1.

Mobilisasi dan Demobilisasi


Yang dimaksud dengan mobilisasi dan demobilisasi adalah
semua kegiatan yang berhubungan dengan transportasi peralatan
yang akan dipergunakan dalam melaksanakan paket pekerjaan.
Penyedia Jasa harus sudah bisa memperhitungkan semua biaya
yang diperlukan dalam rangkaian kegiatan untuk mendatangkan
peralatan dan mengembalikannya nanti bila pekerjaan telah selesai.
Mata pembayaran yang diterapkan dalam kegiatan mobilisasi dan
demobilisasi adalah Lumpsum.

I.3.2.

Pembuatan Jalan Sementara dan Pemeliharaan Jalan Desa


Penyedia Jasa diperbolehkan membuat jalan kerja ke dan melalui
daerah yang menggunakan jalan-jalan setempat yang sudah ada
yang berhubungan dengan Jalan Raya yang berdekatan dengan
daerah proyek dimana segala resiko yang mungkin akan timbul
karena adanya jalan kerja tersebut termasuk pembuatan dan
pemeliharaannya sudah merupakan resiko bagi Penyedia Jasa untuk
melakukan perbaikan dan pemeliharaannya selama pelaksanaan
kontrak dan tidak ada mata pembayaran dan pembayaran
tambahan karena pembuatan dan pemeliharaan jalan kerja sudah
menjadi bagian dari kebutuhan Penyedia Jasa dan sudah harus
diperhitungkan dalam harga satuan kontrak pekerjaan yang
dikontrakkan. Bila Jalan kerja yang dipakai Penyedia Jasa merupakan

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

jalan-jalan yang sudah ada terlebih dahulu harus mendapat izin


penggunaan dari aparat/pemilik jalan tersebut.
Penyedia Jasa hendaknya berpegang pada semua peraturan dan
ketentuan hukum yang berhubungan dengan penggunaan jalan dan
arah angkutan umum. Penyedia Jasa harus memperbaiki atau
memperlebar jalan yang ada dan memperkuat jembatan beton bila
ada sehingga memenuhi kebutuhan pengangkutan, sejauh yang
dibutuhkan untuk pekerjaannya dan harus direncana sedemikian
rupa, sehingga tidak mengganggu lalulintas dan harus mendapat
persetujuan Direksi dan perlu pengaturan sebaik-baiknya dengan
Pemerintah setempat dan Badan Swasta bila diperlukan.
Penyedia Jasa dapat menggunakan tanah yang ada atas
bebannya sendiri dan biaya yang mungkin akan timbul akibat
pekerjaan tersebut sudah termasuk dalam harga penawaran dalam
Harga Kontrak pekerjaan yang dikontrakkan.
Penggunaan tanah tersebut sepengetahuan pemberi Tugas, dalam
hal ini Penyedia Jasa diminta membuat permohonan tertulis kepada
Direksi jauh sebelumnya, sehingga rencana kompensasi tanah jika
ada dapat dilakukan dan segala resikonya sudah diperhitungkan
oleh Penyedia Jasa.
Tidak ada mata pembayaran dan pembayaran tambahan berkenaan
dengan kebutuhan jalan kerja tersebut dimana Pemberi Tugas tidak
bertanggung jawab terhadap segala resiko yang mungkin akan
timbul termasuk pemeliharaan jalan kerja atau bangunan yang
digunakan oleh Penyedia Jasa selama pelaksanaan pekerjaan.
I.3.3.

Survey Pengukuran dan Penggambaran


Dalam memulai, mengevaluasi dan mengerjakan pekerjaan baik
untuk saluran, bangunan air dan pekerjaan lainnya harus
berdasarkan data ketinggian dan posisi yang pasti sesuai dengan
kondisi lapangan. Untuk ini Penyedia Jasa harus melaksanakan
serangkaian
kegiatan
survey
dan
pengukuran
berikut
penggambarannya untuk mendapat persetujuan dari pihak Direksi
sebelum melaksanaakan semua kegiatannya.
Gambar-gambar yang harus disiapkan Penyedia Jasa adalah:
I.3.3.1. Gambar-Gambar Pekerjaan Tetap
a. Umum
Semua gambar-gambar yang disiapkan oleh Penyedia
Jasa haruslah gambar-gambar yang telah ditanda
tangani oleh Direksi, dan apabila ada perubahan harus
diserahkan kepada Direksi untuk mendapat persetujuan
sebelum program pelaksanaan dimulai.
b. Gambar-gambar Pelaksanaan
Penyedia Jasa harus menggunakan gambar kontrak
sebagai
dasar
untuk
mempersiapkan
Gambar
Pelaksanaan. Gambar itu dibuat lebih detail untuk
pekerjaan tetap dan dapat memperlihatkan penampang
melintang dan memanjang dari konstruksi beton,
pasangan batu,
pengaturan batang pembesian
termasuk rencana konstruksi, pemotongan dan daftar
besi beton, tipe bahan yang digunakan, mutu, tempat
dan ukuran yang tepat.
c. Penyedia Jasa harus menyediakan 1 (satu) set
gambar- gambar lengkap di lapangan
Apabila ada pekerjaan dilaksanakan sebelum ada
persetujuan Direksi adalah menjadi resiko Penyedia Jasa.
Persetujuan Direksi terhadap gambar-gambar tersebut tidak

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

akan meringankan tanggung jawab Penyedia Jasa atas


kebenaran gambar tersebut.
Mata pembayaran yang diterapkan dalam kegiatan survey
dan penggambaran adalah Lumpsum .
I.3.3.2.

Gambar-Gambar Pekerjaan Sementara


Umum
Semua gambar yang disiapkan oleh Penyedia Jasa
harus terperinci, dan diserahkan kepada Direksi
sebelum tanggal pelaksanaan pekerjaan atau dalam
waktu yang telah ditentukan dalam Kontrak. Gambargambar harus menunjukan detail dari pekerjaan
sementara seperti pengalihan aliran (kistdam)
dan
sebagainya. Gambar Perencanaan yang diusulkan
Penyedia Jasa yang dipakai dalam Pelaksanaan
Konstruksi (sah) juga harus diserahkan kepada Direksi
sebanyak 1 (satu) rangkap.
b. Gambargambar untuk Pekerjaan Sementara yang
ditinggalkan
oleh
Penyedia
Jasa
hendaknya
mengusulkan pekerjaan sementara yang berkaitan
dengan pekerjaan tetap secara lebih mendetail dan
diserahkan kepada Direksi untuk mengubah dan
mendapat persetujuan sebelum tanggal dimulainya
pelaksanaan.
Tidak ada mata pembayaran dan atau pembayaran khusus
atau tambahan akibat dari kegiaatan ini dan segala
resikonya sudah diperhitungkan sebelumnya oleh Penyedia
Jasa yang sudah termasuk dalam harga kegiatan survey dan
penggambaran yang dikontrakkan.
a.

I.3.3.3.
Gambar-Gambar
Purnalaksana
/
As
Built
Drawing
Selama
masa
pelaksanaan,
Penyedia
Jasa
harus
memelihara satu set gambar konstruksi terpasang yang
dilaksanakan paling akhir untuk tiap-tiap pekerjaan. Pada
gambar
yang memperlihatkan perubahan yang sudah
diberikan sesuai dengan kontrak, sejauh gambar tersebut
sudah dilaksanakan dengan benar kemudian dicap sudah
dilaksanakan.
Gambar-gambar yang dilaksanakan akan diperiksa tiap
bulan di lapangan oleh Direksi dan tiap hari oleh Pengawas
Lapangan, dan apabila ditemukan hal-hal yang tidak
memuaskan dan tidak dilaksanakan, paling lambat harus
diperiksa kembali selama 6 (enam) hari kerja Gambar purna
laksana (As Built Drawing) harus dibuat di atas kertas
berukuran A3 bila pekerjaan telah diselesaikan 100 %.
Dalam
waktu
1
(satu)
minggu
setelah
penandatanganan serah terima ke I (PHO), Penyedia Jasa
harus sudah menyerahkan gambar purna laksana (As Built
Drawing) yang terdiri dari satu set gambar lengkap dengan
ukuran minimal A3 , beserta 1 (satu) set copy blue print jika
penggambaran dengan cara manual dan soft copy apabila
penggambaran menggunakan program computer.
Tidak ada mata pembayaran dan atau pembayaran khusus
atau tambahan akibat dari kegiaatan ini dan segala
resikonya sudah diperhitungkan sebelumnya oleh Penyedia

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

Jasa yang sudah termasuk dalam harga kegiatan survey dan


penggambaran yang dikontrakkan.
I.3.3.4.
Permukaan
Tanah
Asli
Untuk
Tujuan
Pengukuran
Muka tanah yang terlihat pada gambar akan dianggap
betul sesuai dengan Kontrak. Apabila terjadi keraguan dari
Penyedia Jasa kebenaran dari muka tanah, sekurangkurangnya
30 (tigapuluh) hari sebelum mulai bekerja
Penyedia Jasa memberitahukan
kepada
Direksi
secara tertulis untuk menyelesaikan dan melaksanakan
pengukuran
kembali ketinggian muka tanah tersebut.
Dalam segala hal sebelum memulai
pekerjaan tanah,
Penyedia Jasa akan mengukur dan mengambil ketinggian
terhadap daerah yang diduduki, dengan menggunakan
Bench Mark atau titik referensi yang disetujui oleh Direksi.
Ketinggian muka tanah yang ditentukan perlu mendapat
persetujuan Direksi. Pengukuran volume yang dikerjakan
dibuat berdasarkan ketinggian yang disetujui.
Tidak ada mata pembayaran dan atau pembayaran khusus
atau tambahan akibat dari kegiaatan ini dan segala
resikonya sudah diperhitungkan sebelumnya oleh Penyedia
Jasa yang sudah termasuk dalam harga penawaran yang
dikontrakkan.
I.3.4.

Laporan Dan Dokumentasi


I.3.4.1.

Program Pelaksanaan
Penyedia
Jasa
harus
melaksanakan
Program
Pelaksanaan sesuai dengan Syarat-syarat Kontrak. Program
tersebut harus dibuat dalam bentuk yaitu Bar-Chart.
Tidak ada mata pembayaran dan atau pembayaran khusus
atau tambahan akibat dari kegiaatan ini dan segala
resikonya sudah diperhitungkan sebelumnya oleh Penyedia
Jasa yang sudah termasuk dalam harga penawaran yang
dikontrakkan.

I.3.4.2.

Laporan Kemajuan Pelaksanaan


Setiap tanggal
25 (dua puluh lima) bulan berjalan atau
pada suatu waktu yang ditentukan Direksi, Penyedia Jasa
harus menyerahkan 1 (satu) salinan laporan Kemajuan
Bulanan dalam bentuk yang bisa diterima oleh Direksi,
yang menggambarkan secara detail kemajuan pekerjaan
selama bulan yang terdahulu. Laporan
sekurangkurangnya harus berisi hal-hal sebagai berikut :
i)
Prosentase
kemajuan
pekerjaan
berdasarkan
kenyataan yang dicapai pada bulan laporan maupun
prosentase rencana yang diprogramkan pada bulan
berikutnya.
ii)
Prosentase dari
tiap pekerjaan pokok
yang
diselesaikan maupun prosentase rencana yang
diprogramkan harus sesuai dengan kemajuan yang
dicapai pada bulan laporan.
iii)
Hal-hal lain yang diminta sesuai dengan kontrak,
dan masalah yang timbul atau berhubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan selama bulan laporan.

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

Tidak ada mata pembayaran dan atau pembayaran khusus


atau tambahan akibat dari kegiaatan ini dan segala
resikonya sudah diperhitungkan sebelumnya oleh Penyedia
Jasa yang sudah termasuk dalam harga penawaran yang
dikontrakkan.
I.3.4.3.

Rencana Kerja Harian, Mingguan dan Bulanan


Penyedia Jasa harus menyerahkan 1 (satu) rangkap
Rencana Mingguan yang sudah disetujui oleh Direksi setiap
akhir Mingguan dan untuk Minggu berikutnya. Rencana
tersebut harus sudah termasuk pekerjaan tanah, pekerjaan
konstruksi lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan, pengadaan bahan, pengangkutan dan peralatan
dan lain-lain yang diminta Direksi.
Penyedia Jasa harus menyerahkan 1 (satu) rangkap rencana
kerja harian secara tertulis semua kemajuan yang sudah
disetujui oleh Direksi setiap hari maupun untuk hari-hari
berikutnya. Rencana kerja harus mencakup pekerjaan
tanah, pekerjaan konstruksi dan kegiatan lain yang
berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.
Tidak ada mata pembayaran dan atau pembayaran khusus
atau tambahan akibat dari kegiaatan ini dan segala
resikonya sudah diperhitungkan sebelumnya oleh Penyedia
Jasa yang sudah termasuk dalam harga penawaran yang
dikontrakkan.

I.3.4.4.
Rapat Bersama Untuk membicarakan Kemajuan
Pekerjaan
Rapat tetap antara Direksi dengan Penyedia Jasa diadakan
seminggu sekali pada waktu yang telah disetujui oleh kedua
belah pihak. Maksud dari rapat ini membicarakan kemajuan
pekerjaan yang sedang dilakukan, pekerjaan yang diusulkan
untuk minggu selanjutnya dan membahas permasalahan
yang timbul agar dapat segera diperoleh solusinya untuk
diselesaikan.
Tidak ada mata pembayaran dan atau pembayaran khusus
atau tambahan akibat dari kegiatan ini dan segala resikonya
sudah diperhitungkan sebelumnya oleh Penyedia Jasa yang
sudah termasuk dalam harga Penawaran yang dikontrakkan.
I.3.4.5.

Dokumentasi
Semua kegiatan di lapangan harus didokumentasikan
dengan lengkap dan dibuatkan album foto berikut
keterangan berupa tanggal pengambilan foto, lokasi dan
penjelasan foto. Untuk setiap lokasi pekerjaan minimal
dibuat 3 seri foto yaitu sebelum pelaksanaan, pada saat
pelaksanaan dan setelah selesai dilaksanakan, dimana arah
pengambilan melalui satu titik yang sama. Penyedia Jasa
harus menyerahkan kepada Direksi foto- foto yang dibuat
oleh ahli foto yang berpengalaman. Foto-foto harus
berwarna dan ditujukan sebagai laporan/
pencatatan
tentang pelaksanaan yaitu pada awal pertengahan dan
akhir suatu bagian tertentu dari pekerjaan yang
diperintahkan oleh Direksi.
Pada setiap tahap pengambilan gambar untuk tiap lokasi,
pengambilan harus dari titik dan arah yang sama dan yang
sudah ditentukan sebelumnya. Bilamana mungkin maka
pada latar belakang supaya diusahakan adanya suatu tanda

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

khusus (initial bangunan dan lokasinya) untuk memudahkan


mengenali lokasi tersebut.
Sebelum pengambilan gambar-gambar, maka harus dibuat
rencana/denah yang menunjukkan lokasi, posisi dari kamera
juga arah bidikan yang kemudian diserahkan kepada Direksi
untuk disetujui. Tiap
foto
berukuran
3R dan diberi
catatan sebagai berikut :
Detail Kontrak
Nama Bangunan atau Lokasi Embung/Bendung
Tanggal Pengambilan
Tahap Pelaksanaan
Berita
Acara
Pembayaran dan
Laporan
Bulanan
harus dilengkapi dengan suatu set pilihan foto-foto yang
bersangkutan dengan periode tersebut. Juga pada akhir
pelaksanaan Kontrak, maka foto-foto harus diserahkan
kepada Direksi dalam album- album. Foto-foto ditempelkan
dalam album secara beraturan menurut progres kemajuan
pekerjaan dan lokasinya masing- masing. Tiap obyek harus
lengkap tahapnya yakni 0%, 50% dan 100%
dan
ditempelkan pada satu halaman. Penyerahan dilakukan
dalam rangkap secukupnya dan akan menjadi milik
Pemberi Tugas dan tanpa ijinnya tidak boleh diberikan/
dipinjamkan kepada siapapun.
Tidak ada mata pembayaran dan atau pembayaran khusus
atau tambahan akibat dari kegiaatan ini dan segala
resikonya sudah diperhitungkan sebelumnya oleh Penyedia
Jasa yang sudah termasuk dalam harga penawaran yang
dikontrakkan.
I.3.5.

Peralatan dan Perlengkapan Proyek


Untuk menunjang kelancaran pekerjaan Direksi sebagai Pengguna
Jasa maka
diperlukan peralatan
dan
perlengkapan
serta
kantor Direksi. Penyedia jasa menyediakan fasilitas tersebut atas
biaya Penyedia Jasa, dan tidak ada pembayaran khusus untuk ini.

I.3.6.

Lain-Lain
I.3.6.1.
Standar
Semua bahan dan mutu pekerjaan harus mempergunakan
dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari Normalisasi
Standar Indonesia dari edisi/revisi terakhir atau standar
internasional yang secara substantial setara atau lebih
tinggi dari standar nasional yang disyaratkan.
Semua
bahan
dan
mutu
pekerjaan
yang
tidak
sepenuhnya diperinci disini atau dicakup oleh Standar
Nasional haruslah bahan dan mutu pekerjaan kelas
utama. Direksi akan menetapkan apakah semua atau
sebagian yang dipesan atau diantarkan untuk penggunaan
dalam pekerjaan sesuai untuk pekerjaan tersebut, dan
keputusan Direksi dalam hal ini pasti dan menentukan.
Apabila ada perbedaan antara standar yang disyaratkan
dengan standar yang diajukan oleh Penyedia Jasa, maka
Penyedia Jasa harus menjelaskan secara tertulis kepada
Direksi Pekerjaan untuk mendapat persetujuan, sekurangkurangnya 28 hari sebelum Direksi Pekerjaan menetapkan
setuju atau tidak terhadap pekerjaan yang akan
dilaksanakan.

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

Standar satuan ukuran yang dipergunakan pada dasarnya


MKS, sedangkan penggunaan standar satuan lain dapat
dipergunakan sepanjang hal tersebut tidak dapat dielakkan
dan dapat dipertanggung jawabkan.
I.3.6.2.

Bahan
dan
Perlengkapan
Yang
Harus
Disediakan
a. Umum
Penyedia Jasa harus menyediakan semua bahan dan
perlengkapan yang diperlukan untuk penyelesaian
pekerjaan yang tercantum dalam kontrak, semua
bahan dan perlengkapan yang merupakan bagian dari
pekerjaan harus baru dan sesuai dengan standar
yang diberikan dalam
spesifikasi atau standar dalam Spesifikasi Umum.
Bila Penyedia Jasa dalam mengusulkan penyediaan
bahan dan perlengkapan tidak sesuai dengan suatu
standar seperti tersebut diatas, Penyedia Jasa harus
segera
memberitahukan
kepada
Direksi
untuk
mendapatkan persetujuan tertulis dari Direksi.
b.

Perlengkapan konstruksi
Penyedia Jasa harus segera menyediakan semua
perlengkapan konstruksi yang diperlukan dalam
pelaksanaan dalam jumlah yang cukup. Apabila Direksi
memandang belum sesuai
dengan kontrak, maka
Penyedia Jasa harus segera memenuhi kekurangannya,
dalam penyediaan semua perlengkapan dan peralatan
harus lengkap dengan spare partnya yang cukup dan
memeliharanya agar pekerjaan dapat dikerjakan
dengan lancar dan baik.

c.

Bahan Pengganti
Penyedia Jasa harus mendatangkan bahan yang
ditentukan, bila bahan tersebut tidak tersedia dipasaran
maka dapat digunakan bahan pengganti dengan
mendapat ijin tertulis dari Direksi. Harga satuan dalam
volume pekerjaan tidak akan disesuaikan dengan
adanya pertambahan harga antara bahan yang
ditentukan dengan bahan pengganti.

d.

Pemeriksaan Bahan dan Perlengkapan


Perlengkapan dan yang disediakan oleh Penyedia Jasa
akan dilakukan
pemeriksaan
sesuai
dengan
ketentuan dalam kontrak pada salah satu atau lebih
tepat ditentukan Direksi.
Tempat produksi dan pembuatan
Tempat pengapalan
Lapangan / Lokasi Proyek.
Penyedia Jasa supaya menyerahkan penjelasan yang
menyangkut
perlengkapan
dan
bahan
kepada
Pengguna Jasa sesuai yang dimintanya untuk tujuan
pemeriksaan, tetapi tidak mengurangi tanggung jawab
Penyedia Jasa untuk menyediakan perlengkapan dan
bahan sesuai dengan Spesifikasi.

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

e.

I.3.6.3.

I.3.6.4.

Spesifikasi, Brosur dan Data yang harus


disediakan oleh Penyedia Jasa.
Penyedia Jasa supaya menyerahkan kepada Direksi tiga
set spesifikasi yang lengkap, brosur dan data bahan dan
perlengkapan untuk mendapat persetujuan, dan harus
disediakan sesuai dengan kontrak dalam waktu 30 (tiga
puluh) hari dari sejak penerimaan Surat Perintah Kerja.
Persetujuan
dari
spesifikasi,
brosur
dan
data
bagaimanapun juga tidak meringankan Penyedia Jasa
dari tanggung jawabnya dalam hubungannya dengan
kontrak.

Pengukuran Untuk Pembayaran


Penyedia Jasa bersama-sama dengan Direksi dalam
pemeriksaan
setting-out
dan
dalam
melaksanakan
pengukuran untuk mengetahui secara pasti kemajuan
pekerjaan yang diperlukan dalam proses pembayaran.
Setting out/pengukuran harus diperiksa dan disetujui oleh
Direksi Pekerjaan. Dalam pemasangan patok yang cukup,
tiang, pinggir yang lurus, penyangga, cetakan profil dan
lain-lain yang perlu untuk pemeriksaan setting out dan
pengukuran kemajuan pekerjaan harus sesuai dengan
petunjuk Direksi.
Semua biaya untuk bahan dan buruh untuk maksud
tersebut diatas merupakan beban Penyedia Jasa karena
tidak ada mata pembayaran dan atau pembayaran khusus
atau tambahan akibat dari kegiaatan ini dan segala
resikonya sudah diperhitungkan sebelumnya oleh Penyedia
Jasa yang sudah termasuk dalam harga penawaran yang
dikontrakkan.
a.

b.

Pekerjaan Sementara
Umum
Penyedia Jasa akan bertanggung jawab terhadap
perencanaan, spesifikasi, pelaksanaan dan berikut
pemindahan
semua
pekerjaan
sementara
untuk
pelaksanaan pekerjaan sebaik-baiknya. Detail dari
pekerjaan sementara dimana Penyedia Jasa bermaksud
untuk melaksanakan pekerjaan dilapangan, pertamatama
diserahkan
kepada Direksi untuk mendapat
persetujuan sesuai dengan prosedur dalam Spesifikasi
Umum. Apabila Penyedia Jasa bermaksud mengajukan
alternatif untuk pekerjaan sementara diluar daerah
lapangan/kerja seperti ditunjukkan pada gambar kerja,
semua biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan
pekerjaan termasuk pembebasan tanah, sewa tanah
dan sebagainya, ditanggung oleh Penyedia Jasa dan
semua biaya yang mungkin timbul sudah termasuk
pada uraian pekerjaan pada daftar volume pekerjaan
yang dikontrakkan. Keterlambatan tidak
akan
meringankan Penyedia Jasa terhadap tanggung jawab
untuk memenuhi ketentuan dalam Kontrak. Dalam hal
tersebut tidak diberikan perpanjangan waktu bila terjadi
keterlambatan dan akan mendapat sanksi sesuai dengan
peraturan yang diberlakukan.
Lapangan Kerja

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

10

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

Lapangan kerja seperti terlihat pada gambar kerja yang


digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan, dijamin oleh
Pengguna Jasa dan bebas dari biaya pembebasan tanah.
Penyedia Jasa sedapat mungkin melaksanakan pekerjaan
sementara pada tanah seperti pada gambar kerja atau
seperti petunjuk Direksi. Penyedia Jasa hendaknya
membatasi kegiatan peralatan dan anak buahnya pada
tanah yang sudah diijinkan/disediakan, termasuk arah
jalan masuk yang disetujui Direksi sehingga mengurangi
kerusakan tanaman/pemilikan lahan dan kerusakan
tanah. Bekas yang dilalui kendaraan supaya diperbaiki.
Sebelum diterimanya pekerjaan oleh Pemberi Tugas
tanah harus dikembalikan ke keadaan setidaknya seperti
semula.
Penyedia Jasa bertanggung jawab langsung kepada
Pemberi Tugas untuk semua kerusakan misalnya
kerusakan tanaman atau tanah hasil galian baik milik
Pemberi Tugas atau orang lain. Penyedia Jasa mengganti
kerugian terhadap semua kehilangan dan tuntutan
karena kerusakan tersebut akibat kelalaian Penyedia
Jasa dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
ketentuan dalam Kontrak.
c. Pengalihan Sementara
Penyedia Jasa tidak diperbolehkan mengganggu sistim
pengairan yang ada baik permanen atau semi permanen
selama
pelaksanaan
pekerjaan.
Direksi
akan
meminta Penyedia Jasa untuk mengerjakan pekerjaan
pengalihan aliran sementara pada saluran irigasi yang
ada sebelum melaksanakan pekerjaan saluran serta
bangunan yang berhubungan. Penyedia Jasa supaya
menyerahkan rencana pengalihan sementara untuk
mendapatkan persetujuan Direksi. Setelah rencana itu
disetujui/diubah atas petunjuk Direksi pelaksanaan
pekerjaan pengalihan sementara harus sesuai dengan
rencana yang telah disetujui.
Biaya untuk pembuatan rencana pengalihan sementara
hanya
untuk
pekerjaan
Bendung
dan
supaya
dicantumkan dalam volume pekerjaan sesuai dengan
kemajuan pekerjaan dan perintah Direksi yang akan
dimasukkan kedalam butir/ mata pembayaran pekerjaan
Dewatering adalah Lump Sump (Ls) seperti yang telah
termasuk dalam kontrak pekerjaan atau jika ditentukan
lain oleh Direksi.
Sedangkan pengalihan sementara atau kistdam-kistdam
pada pekerjaan jaringan/ saluran irigasi dan pembuang
tidak ada mata pembayaran dan atau pembayaran
khusus
atau tambahan akibat dari kegiatan ini dan
segala resikonya sudah diperhitungkan sebelumnya oleh
Penyedia Jasa yang sudah termasuk dalam harga
penawaran yang dikontrakkan.
I.3.6.5. Kantor
Penyedia
Jasa,
Gudang,
Bengkel,
Pemondokan Buruh, Dsb.
Penyedia
Jasa
harus
menyediakan,
memelihara
mengerjakan dan memindahkan bangunan sementara
lainnya setelah selesai pekerjaan dan menjadi tanggung
jawab
sepenuhnya
oleh Penyedia Jasa untuk
BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

11

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

mengembalikan lokasi bangunan-bangunan sementara


setidaknya seperti semula sehingga tidak menimbulkan
permasalahan lingkungan dan kenyamanan. Penyedia Jasa
supaya menyerahkan rancangan tempat kerja dan
bangunan sementara secara umum kepada Direksi untuk
mendapat persetujuan pada waktu yang ditetapkan.
Pelaksanaan
pekerjaan tidak boleh dimulai sebelum mendapat
persetujuan Direksi.
Perkampungan staf Penyedia Jasa dan pemondokan buruh
harus dilengkapi dengan semua pelayanan yang perlu
seperti saluran pembuang, penerangan jalan, air bersih,
MCK, gang, tempat parkir, pemagaran, kesehatan, ruang
masak, pencegahan kebakaran dan peralatan pencegahan
api sesuai dengan batas yang ditentukan dalam kontrak.
Penyedia Jasa supaya juga melengkapi keperluan air
bersih dan penerangan yang cukup untuk kantor
Penyedia
Jasa,
perkampungan
stafnya, pemondokan
buruh, bengkel dan tempat lainnya di daerah kerja.
Tidak ada mata pembayaran dan atau pembayaran khusus
atau tambahan akibat dari kegiaatan ini dan segala
resikonya sudah diperhitungkan sebelumnya oleh Penyedia
Jasa yang sudah termasuk dalam harga penawaran yang
dikontrakkan.
I.3.6.6.

Pekerjaan Pengeringan Selama Pelaksanaan.


Pembuangan genangan air dilakukan selama pelaksanaan
pekerjaan seperti kisdam, saluran, drainase dari genangan
atau bangunan sementara yang lain. Pada saat
pembuangan air dilaksanakan. Penyedia Jasa harus
memasang, mengerjakan, mengoperasikan dan memelihara
semua pipa, pompa dan peralatanlain yang diperlukan
untuk membuang air bermacam- macam pekerjaan dan
untuk memelihara dasar pondasi serta bagian pekerjaan
yang lain agar bebas dari air dan pekerjaan konstruksi
sesuai dengan syarat-syarat. Penyedia Jasa bertanggung
jawab untuk memperbaiki kerusakan akibat banjir/luapan
air atau kegagalan pembuangan air atau pekerjaan
pangamanan atas biaya Penyedia Jasa.
Semua sistim pengeringan sementara seperti kisdam,
tanggul- tanggul atau pembuangan air sementara yang lain
harus segera dibongkar atau diratakan pada saat pekerjaan
telah selesai atau jika ditentukan lain sehingga kelihatan
baik dan tidak mengganggu kelancaran pekerjaan saluran
dan bangunan- bangunan yang berhubungan dengan
pembuangan atau parit alam, dan disetujui oleh Direksi
Pekerjaan. Cara pembuangan air yang dilakukan oleh
Penyedia Jasa harus mendapat persetujuan Direksi, kecuali
lebih jauh sebagaimana disetujui atau diijinkan oleh Direksi
untuk pekerjaan pembuangan air tidak akan mengganggu
jalanannya air yang dibutuhkan untuk pengairan yang
ada baik permanen atau semi permanen selama masih
diperlukan.
Apabila peleksanaan pekerjaan berada dibawah muka air
tanah, air tersebut
supaya dipompa dahulu sebelum
dilakukan penggalian.
Pembuangan
air dilakukan
sedemikian rupa, sehingga dapat dipelihara kestabilan dari
dasar dan sisi miring yang digali sehingga semua

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

12

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

pelaksanaan konstruksi dikerjakan pada keadaan kering.


Apabila diadakan pengeringan saluran
irigasi yang ada maka Penyedia Jasa harus mengajukan
jadual waktu dan periode pengeringan kepada Direksi
untuk dibahas dengan Instansi terkait/ketua masyarakat
sehingga mendapatkan persetujuan bersama dari pihakpihak yang berwenang. Penyedia Jasa tidak diperkenankan
menutup aliran air sebelum ada jadual pengeringan yang
telah disetujui bersama.
Tidak ada mata pembayaran / pembayaran khusus
atau tambahan akibat dari kegiatan ini dan segala resikonya
sudah diperhitungkan sebelumnya oleh Penyedia Jasa yang
sudah
termasuk
dalam
harga
penawaran
yang
dikontrakkan.
I.3.6.7. Hari Kerja dan Jam Kerja
a. Hari kerja adalah hari kalender, Bulan adalah bulan
kalender
b. Dayworks
adalah
berbagai
input
pekerjaan
yang pembayarannya tergantung kepada waktu untuk
kegiatan Penyedia Jasa yang inputnya tergantung pada
peralatan dan tenaga kerja, sebagai tambahan terhadap
pembayaran yang terkait pada material dan bahan.
c. Hari-hari libur
Dalam pengaturan orang-orang yang dipekerjakannya,
Penyedia Jasa harus menghormati perayaan resmi, harihari libur dan upacara keagamaan atau lainnya sesuai
dengan penetapan hari libur nasional oleh Menteri
Agama dan yang ditentukan oleh Pemerintah setempat.
Penyedia Jasa harus membuat pengaturan khusus
dengan persetujuan Direksi Pekerjaan bila terjadi
keadaan yang mendesak, sehingga rencana kerja
mengharuskan pekerjaan berlangsung terus selama
perayaan atau hari libur tersebut.
d. Pekerjaan malam hari atau hari Minggu
Pekerjaan permanen tidak diperbolehkan dilakukan
pada malam hari, pada hari Minggu, atau hari libur resmi
tanpa ijin tertulis dari Direksi Pekerjaan, kecuali:
i)
Pekerjaan itu tidak dapat dihindari
ii)
Mutlak perlu demi keamanan jiwa atau harta benda
atau demi keamanan pekerjaan
iii)
Apabila
ada
ketentuan-ketentuan
yang
sebaliknya, tercantum dalam Kontrak, atau
iv)
Sebagaimana yang selanjutnya ditetapkan disini.
Dalam hal demikian, Penyedia Jasa harus dengan segera
memberitahu Direksi Pekerjaan, dengan ketentuan
bahwa Pasal ini tidak berlaku untuk pekerjaan yang
menurut kebiasaan dilakukan secara bergilir atau
dengan penggiliran ganda.
I.3.9.12. Gangguan dan Keadaan Darurat
a. Selama berlangsungnya pekerjaan, Direksi sewaktuwaktu berwenang untuk memerintahkan secara tertulis :
i) Penyingkiran bahan dari lapangan yang menurut
Direksi tidak sesuai dengan pekerjaan/ Kontrak,
ii) Penggantian bahan dengan bahan yang tepat dan
sesuai,
BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

13

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

iii) Penyingkiran dan pelaksanaan ulang suatu pekerjaan


atau bagian dari padanya, yang bahan atau mutu
pekerjaannya menurut pendapat Direksi Pekerjaan
tidak sesuai dengan Kontrak, meskipun sebelumnya
telah dilakukan pengujian, atau telah dilakukan
pembayaran
angsuran,
untuk pekerjaan atau
bagian pekerjaan tersebut. Apabila dalam pengujian
akhir membuktikan atau menunjukkan adanya
kesalahan
b. Dalam hal terjadi kelalaian Penyedia Jasa dalam
melaksanakan hal tersebut diatas, maka Pengguna
Jasa berhak
mempekerjakan
orang
lain
untuk
melaksanakan perintah tersebut. Semua pengeluaran
sebagai konsekuensinya atau pertabahan biayanya harus
ditanggung oleh Penyedia Jasa, dan Pemilik dapat
menahan pembayaran uang yang menjadi hak Penyedia
Jasa, sampai Penyedia Jasa membayar pengeluaran
tersebut.
c. Perbaikan Mendesak
Apabila sebagai akibat dari kecelakaan, atau kegagalan,
atau peristiwa lain yang timbul sehubungan dengan
pekerjaan, atau bagian dari pekerjaan, baik selama
pelaksanaan
pekerjaan maupun
selama
masa
Pemeliharaan,
menurut
pendapat Direksi Pekerjaan,
segera diperlukan penanggulangan, atau pembuatan
pekerjaan lain atau perbaikan yang mendesak untuk
pengamanan, dan Penyedia Jasa tidak sanggup atau
tidak bersedia dengan segera melaksanakan pekerjaan
atau perbaikan
tersebut,
Pengguna
Jasa
dapat
mempekerjakan atau membayar pihak ketiga atau
pekerja-pekerjanya sendiri.
Apabila pekerjaan atau perbaikan itu seharusnya
dilakukan oleh Penyedia Jasa dengan biaya Penyedia
Jasa sendiri sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak,
maka semua biaya dan
ongkos
yang
wajar
sebagaimana dikeluarkan oleh Pengguna Jasa dalam
melakukan perbaikan tersebut, jika diminta, harus
dibayar kembali oleh Penyedia Jasa kepada Pengguna
Jasa, atau dapat dipotong oleh Pemilik dari uang yang
merupakan hak atau menjadi hak Penyedia Jasa.
Dengan ketentuan bahwa Direksi Pekerjaan segera
setelah terjadinya keadaan mendesak tersebut, dalam
kesempatan pertama
memberitahukan
perihal
tersebut secara tertulis kepada Penyedia Jasa.
I.3.9.13. Lain-Lain
Pekerjaan dibawah ini merupakan pekerjaan yang menjadi
kewajiban Penyedia Jasa untuk melaksanakan atau
mengerjakan :
a.
Papan Tanda Proyek
i) Penyedia Jasa harus membuat, memasang dan
memelihara minimal 1 (satu) papan tanda proyek.
Papan tanda proyek harus menunjukkan dan
memuat nama Pemilik Pekerjaan/Proyek dan nama
Penyedia Jasanya, judul nama proyek disertai
perkiraan jumlah hari pelaksanaan.
ii) Lokasi
Pemasangan
ditunjukkan
oleh
Direksi/Engineer Konsultan dalam jangka waktu
BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

14

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

sebelum
mulai
pelaksanaan
pekerjaan.
Jika
pekerjaan telah selesai dan telah diserahterimakan,
maka papan nama proyek harus dicabut oleh
Penyedia Jasa.
b.
Jamuan Tamu
Jamuan
tamu
yang
meninjau
atau
memeriksa
pekerjaan dalam batas yang wajar.
c. Semua pekerjaan yang telah disebutkan dalam
spesifikasi, tetapi tidak termasuk dalam daftar harga
satuan pekerjaan (unit price) dalam Daftar Kuantitas (Bill
of Quantities), maka harus
dilaksanakan
oleh
Penyedia
Jasa.
Pembayaran pekerjaan hanya akan
diberikan kepada jenis pekerjaan yang tercantum di
dalam mata pembayaran seperti disebutkan didalam
daftar harga satuan pekerjaan yang tercantum di
dalam Daftar Kuantitas (Bill of Quantities) pekerjaan yang
dikontrakkan.
d.
Kontrol kualitas.
Semua material baik tanah, agregat, semen, air dan
campuran beton yang akan dipergunakan dalam
pekerjaan ini harus yang mempunyai kualitas yang baik.
Untuk keperluan ini maka harus dilaksanakan pengujianpengujian. Tidak ada mata pembayaran dan atau
pembayaran khusus atau tambahan akibat dari
kegiaatan ini dan segala resikonya sudah diperhitungkan
sebelumnya oleh Penyedia Jasa yang sudah termasuk
dalam harga penawaran yang dikontrakkan.

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

15

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

BAGIAN II
PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN UTAMA

1.

RUANG LINGKUP
Pedoman ini menetapkan ketentuan dan persyaratan, metode kerja
pelaksanaan, pengendalian mutu serta pengukuran dan pembayaran.
Pedoman ini mencakup kegiatan pelaksanaan konstruksi yang terdiri dari
pekerjaan persiapan umum dan khusus, pekerjaan konstruksi umum dan
khusus pada rehabilitasi bendung/embung serta pekerjaan lain-lain.
Spesifikasi teknis ini melingkupi paket pekerjaan Rehabilitasi Bendung
Danotalu.

2.

ACUAN NORMATIF
Rancangan Pedoman Teknis :
Pd. T. xx xxxx.A : Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan yang
bersifat Umum, Bagian 1, Pekerjaan Tanah
Pd. T. xx xxxx.A : Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan yang
bersifat Umum, Bagian 2, Pekerjaan Pengukuran
Topografi dan Pemetaan
Pd. T. xx xxxx.A : Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan yang
bersifat Umum, Bagian-3, Pekerjaan Penyelidikan
Geoteknik
Pd. T. xx xxxx.A : Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan yang
bersifat Umum, Bagian 4, Pekerjaan Beton dan
Bekisting.
Pd. T. xx xxxx.A : Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan yang
bersifat Umum, Bagian 5, Pekerjaan Pasangan Batu,
Batu Kosong dan Bronjong, dan Adukan Semen.
Pd. T. xx xxxx.A : Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan yang
bersifat Umum, Bagian 6, Pekerjaan Pemancangan
Pd. T. xx xxxx.A : Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan yang
bersifat Umum, Bagian 7, Pekerjaan Dewatering
Pd. T. xx xxxx.A : Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan yang
bersifat Umum, Bagian 9, Pekerjaan Lain-lain

3.

ISTILAH DAN DEFINISI


1) Construction Joint adalah hubungan/sambungan permukaan antara
konstruksi beton baru dengan beton lama/yang telah ada sehingga
merupakan suatu kesatuan yang rigid
2) Contraction joint adalah hubungan/sambungan permukaan antara
konstruksi beton baru dengan beton lama/yang telah ada, namun satu
sama lain merupakan konstruksi yang saling terpisah sehingga biasaya
untuk mencegah adanya rembesan atau perbedaan penurunan perlu
dilengkapi dengan dowel Bar atau injeksi semen.

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

16

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

3) Direksi pekerjaan adalah personil yang ditunjuk oleh pemilik pekerjaan


untuk membimbing dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan agar
mendapatkan hasil yang sesuai dengan rencana
4) Dokumen perencanaan adalah keterangan yang mencakup tentang
spesifikasi teknik, gambar perencanaan maupun gambar detail dari seri
krib yang akan dibuat
5) Gambar pelaksanaan adalah gambar bangunan yang sudah dilaksanakan
apabila terjadi perubahan dimensi dari perencanaan
6) Intake adalah bangunan-bangunan yang berfungsi sebagai penyadap
aliran sungai, guna mengatur pemasukan air ke saluran irigasi
7) Konstruksi adalah merupakan rangkaian proses kegiatan yang dituangkan
dalam bentuk pekerjaan fisik di lapangan berdasarkan gambar yang
didapatkan dari hasil kegiatan perencanaan teknik
8) Lantai kerja adalah lantai yang terbuat dari beton dengan campuran 1
semen : 3 pasir : 5 kerikil, dipergunakan untuk tatakan mencetak tiang
pancang beton.
4.

KETENTUAN DAN PERSYARATAN


Ketentuan dan persyaratan umum yang perlu diperhatikan dalam pedoman
penyusunan spesifikasi teknik konstruksi bangunan bendung/embung harus
memuat :
4.1.
1)

2)

3)

4)

5)

Program Pelaksanaan
Pengguna Jasa menyiapkan Jadwal Pelaksanaan untuk semua
pekerjaan yang termasuk dalam Kontrak. Jadwal pelaksanaan
tersebut untuk membantu para penawar dan Penyedia Jasa didalam
menyiapkan Jadwal Pelaksanaan yang lebih terperinci.
Empat belas (14) hari setelah menerima Surat Penunjukan, Penyedia
Jasa harus menyerahkan Jadwal Pelaksanaan kepada Direksi
Pekerjaan berisi jadwal pelaksanaan semua pekerjaan dan pekerjaan
sementara yang harus dikerjakan berdasarkan Kontrak. Jadwal
Pelaksanaan ini harus sesuai dengan hari kelender, jangka waktu
yang diperlukan, tanggal mulai paling awal, tanggal selesai paling
awal dan paling lambat, lama pelaksanaan dan sebagainya.
Jadwal Pelaksanaan tersebut diatas diserahkan sesuai dengan
modifikasi dan perubahan yang diperlukan oleh Direksi Pekerjaan di
dalam waktu yang logis. Jadwal Pelaksanaan yang direvisi yang sudah
disetujui dan sudah ditandatangani oleh Penyedia Jasa dan Direksi
Pekerjaan harus dianggap merupakan Jadwal Pelaksanaan yang
mengikat dan menjadi bagian dari Dokumen Kontrak.
Jadwal Pelaksanaan yang sudah mengikat tersebut harus diperbarui
oleh Penyedia Jasa pada setiap jangka waktu 1 (satu) bulan jika
diminta oleh Direksi Pekerjaan dan Jadwal Pelaksanaan yang
diperbarui harus disetujui oleh Penyedia Jasa dan Direksi Pekerjaan,
dan termasuk dalam Dokumen Kontrak.
Jika selama pelaksanaan pekerjaan, rata-rata kecepatan pekerjaan
ternyata dibawah yang disetujui menurut pendapat Direksi Pekerjaan,
Penyedia Jasa harus dapat menyelesaikan setiap bagian pekerjaan
pada waktu yang disetujui, maka Direksi Pekerjaan akan
memerintahkan Penyedia Jasa untuk menambah pekerja dan atau
peralatan pelaksanaan ke lokasi pekerjaan untuk mengejar
ketinggalan pada bagian pekerjaan tersebut.

4.2.
Aspekaspek yang Perlu Diperhatikan dalam Pelaksanaan
Pekerjaan
1)

Aspek Keselamatan Kerja

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

17

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

2)

3)

4)

Penyedia Jasa pekerjaan konstruksi harus memperhatikan ketentuan


kesehatan dan Undang-Undang Keselamatan Kerja. Ketentuanketentuan tersebut harus diadopsi oleh pelaksana pekerjaan dalam
prosedur/manual pekerjaan secara menyeluruh untuk setiap tahapan
pekerjaan, mulai dari tahap pekerjaan persiapan hingga pemeliharaan
setelah penyerahan pekerjaan.
Aspek Lingkungan
Sebelum melaksanakan kegiatan fisik di lapangan, Penyedia Jasa
harus membuat program dampak lingkungan yang terjadi akibat
pelaksanaan kegiatan dengan mengacu pada Dokumen Rencana
Pengelolaan Lingkungan (RKL) atau Upaya Pengelolaan Lingkungan
(UKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) atau Upaya
Pemantauan Lingkungan (UPL) atau manual prosedur pengelolaan/
pemantauan lingkungan (jika RKL/RPL atau UKL/UPL tidak ada).
Program ini harus mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
Aspek Administrasi
Penyedia Jasa pekerjaan konstruksi harus memiliki prosedur dan tata
cara administrasiyang baku dalam bentuk surat menyurat, surat
pengumuman, surat undangan dan surat-surat lainnya untuk
menunjang seluruh kegiatan pekerjaan.Seluruh dokumen pekerjaan
mulai dari pekerjaan persiapan, pelaksanaan, serahterima, dan
pemeliharaan harus didokumentasikan secara sistematis sesuai
dengan kelompok pekerjaan, urutan waktu, atau kategori lain yang
dianggap penting. Dokumentasi ini diperlukan guna menunjang
laporan proyek (Laporan Mingguan dan Bulanan).
Aspek Ekonomis
Penyedia Jasa pekerjaan wajib memperhatikan efektifitas dan efisiensi
pelaksanaan. Termasuk dalam hal ini aspek SDM, Peralatan, dan
pengadaan bahan. SDM yang digunakan harus secara efektif dapat
memenuhi kebutuhan jadwal dan kualitas pekerjaan. Jumlah dan jenis
peralatan-peralatan pendukung pekerjaan harus diperhitungkan
dengan
seksama
sesuai
jadwal
pekerjaan
terutama
bila
peralatanperalatan tersebut diadakan dengan sewa. Pengadaan
bahan/material harus diupayakan efektif sesuai pekerjaan yang
dijadwalkan.

5)

Aspek Sosial dan Budaya


Penyedia Jasa pekerjaan konstruksi berkewajiban memperhatikan
kondisi sosial dan budaya masyarakat di lokasi pelaksanaan
pekerjaan. Hal-hal yang cukup sensitif, seperti gangguan kebisingan
pada waktu ibadah, waktu istirahat, hal-hal yang ditabukan, atau
lokasi-lokasi yang dianggap suci oleh masyarakat setempat sedapat
mungkin dihindarkan dari gangguan pekerjaan atau personil yang
terlibat dalam pekerjaan.

4.3.
1)

Sumber Bahan Pelaksanaan


Penyedia Jasa bertanggung jawab atas pengadaan material beton
pasangan, bronjong dan sebagainya dengan jumlah yang cukup dan
berkualitas baik. Proyek akan memberi petunjuk beberapa sumber
bahan pelaksanaan yang ada untuk bahan timbunan dan material
beton berikut jarak dari lokasi pekerjaan.
Jika Penyedia Jasa akan mengambil material untuk beton dan batu
dari sumber lain, Penyedia Jasa harus mengatur sedemikian hingga
mendapatkan ijin dari instansi terkait dan membayar semua biaya
dan kompensasi yang diperlukan.

2)

4.4.

Pekerjaan Pengeringan (Dewatering)

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

18

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

Daerah galian harus dikeringkan secukupnya dan dijaga jangan sampai


ada air tergenang. Penyedia Jasa harus membuat dan merawat semua
dan sementara, bila perlu melakukan pemompaan sumber-sumber air dan
aliran lainnya untuk mengeluarkan air tersebut dari lokasi pekerjaan
sepanjang masa pelaksanaan. Semua bangunan sementara harus
dibongkar bila pekerjaan telah selesai dan disetujui Direksi Pekerjaan.
Pelaksanaan pekerjaan mengacu Pd T-xx-xxxx, Pedoman Penyusunan
Spesifikasi Teknik, Pekerjaan yang Bersifat Umum, Bagian-7, Pekerjaan
Dewatering
4.5.
Pemagaran Lokasi Pekerjaan
Jika tidak ditentukan lain, maka Penyedia Jasa harus membuat dan
merawat pagar yang sesuai dan disetujui Direksi Pekerjaan untuk
menutup semua areal pekerjaanpekerjaan pelaksanaan. Bila pagar ini
dibuat disepanjang jalan umum dan lain-lain, harus dibuat tipe yang
sesuai dan cukup baik untuk daerah tersebut. Pelaksanaan pekerjaan
mengacu Pd T-xx-xxxx, Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik,
Pekerjaan yang Bersifat Umum, Bagian-9, Pekerjaan Lain-lain
4.6.
Material dan peralatan-peralatan yang harus disediakan
oleh Penyedia Jasa
1)

2)

3)

4)

Umum
Penyedia Jasa harus menyediakan bahan/material dan peralatan yang
memenuhi syarat untuk menyelesaikan pekerjaan kecuali yang sudah
disediakan di dalam Kontrak. Semua peralatan dan material yang
merupakan bagian dari pekerjaan harus baru dan harus sesuai
dengan standar yang tercantum dalam Spesifikasi atau Standar yang
ditunjukkan. Jika Penyedia Jasa mengusulkan pengadaan peralatan
atau material yang tidak sesuai dengan standar yang disebutkan
diatas harus memberi tahu dan mendapatkan persetujuan tertulis dari
Direksi Pekerjaan terlebih dahulu.
Peralatan untuk Pelaksanaan
Penyedia Jasa harus mendatangkan semua peralatan yang memenuhi
syarat dalam jumlah yang cukup untuk pelaksanaan pekerjaan
sampai dengan selesai. Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan
Penyedia
Jasa
untuk
menambah
peralatan,
jika
menurut
pertimbangannya perlu untuk mencapai progress sesuai dengan
Kontrak. Penyedia Jasa harus mendatangkan semua mesin dan
peralatan, lengkap dengan suku cadangnya yang cukup, untuk
menjamin kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
Material Pengganti
Penyedia Jasa harus berusaha untuk mendapatkan bahan material
yang ditentukan dalam spesifikasi teknik atau gambar, tapi jika
material tersebut tidak dapat diperoleh dengan alasan diluar
kemampuan Penyedia Jasa, boleh memakai material pengganti
dengan persetujuan Direksi Pekerjaan. Tidak boleh ada material
pengganti tanpa persetujuan tertulis dari Direksi Pekerjaan.
Pemeriksaan Peralatan dan Material
Peralatan dan material yang didatangkan oleh Penyedia Jasa harus
diperiksa dan sesuai dengan Kontrak pada saat di lokasi berikut ini
atau seperti yang ditentukan oleh Pemberi Tugas :
i.
Tempat produksi atau pabrik
ii. Pengangkutan
iii. Lokasi Proyek
Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Pengguna Jasa semua
spesifikasi peralatan dan material yang diperlukan oleh Pengguna
Jasa untuk tujuan pemeriksaan. Pemeriksaan peralatan dan material

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

19

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

5)

6)

5.

termasuk tempat dimana berasal tidak berarti melepaskan Penyedia


Jasa dari tanggung jawabnya untuk mengadakan peralatan dan
material yang tercantum dalam spesifikasi teknik.
Program dan Catatan Pengangkutan
Bersamaan dengan penyerahan Jadwal Pelaksanaan, Penyedia Jasa
harus menyerahkan program pengangkutan peralatan dan material
secara rinci, dengan urutan pengangkutan dan pengiriman di
lapangan sesuai dengan rencana Jadwal Pelaksanaan tersebut kepada
Direksi Pekerjaan. Penyedia Jasa harus memberitahu Direksi Pekerjaan
kedatangan peralatan, material dan pemasangan peralatan di
lapangan.
Spesifikasi, Brosur dan Data yang harus diserahkan oleh Penyedia
Jasa
Penyedia Jasa harus menyerahkan 3 (tiga) set spesifikasi lengkap,
brosur dan data mengenai material dan peralatan yang akan
didatangkan sesuai Kontrak kepada Direksi Pekerjaan untuk disetujui,
dalam jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari setelah menerima surat
perintah kerja. Bagaimanapun juga persetujuan terhadap spesifikasi,
brosur dan data tersebut tidak akan melepaskan Penyedia Jasa dari
tanggung jawabnya sesuai dengan Kontrak.

PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan yang perlu diperhatikan dalam pedoman penyusunan
spesifikasi teknik konstruksi bangunan bendung/embung harus memuat :
5.1.
Pekerjaan Persiapan Umum
Pelaksanaan pekerjaan yang bersifat umum meliputi :
1) Mobilisasi dan Demobilisasi
Pelaksanaan pekerjaan mengacu pada Pd T-xx-xxxx, Pedoman
Penyusunan Spesifikasi Teknik, Pekerjaan yang Bersifat Umum,
Bagian-9, Pekerjaan Lain-lain
2) Jalan Penghubung Sementara
Pelaksanaan pekerjaan mengacu pada Pd T-xx-xxxx, Pedoman
Penyusunan Spesifikasi Teknik, Pekerjaan yang Bersifat Umum,
Bagian-9, Pekerjaan Lain-lain
3) Laboratorium dan Peralatan
Ketentuan dan persyaratan untuk laboratoriuum dan alat pengujian
lapangan sebagai berikut :
a) Penyedia Jasa di dalam hal ini tidak diperkenankan melakukan
pengujian laboratorium, pengujian dilakukan oleh laboratorium
yang telah ditunjuk oleh Direksi Pekerjaan
b) Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan pengetesan lain
yang diperlukan seperti yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknik
untuk mengontrol material pelaksanaan dan tanah.
4) Kantor, Gudang dan Bengkel untuk Penyedia Jasa
Penyedia Jasa harus membuat, merawat dan selanjutnya
membongkar bangunan sementara seperti kantor, bengkel, dan
gudang yang hanya diperlukan pada saat pelaksanaan. Penyedia Jasa
harus mengirimkan rencana pelaksanaan secara detail termasuk
fasilitas sementara kepada Direksi Pekerjaan selambat-lambatnya 14
(empat belas) hari setelah SPMK diterbitkan.
5) Perumahan dan Barak untuk Staf dan Tenaga Penyedia Jasa
Jika tidak ditentukan lain, Penyedia Jasa harus menyediakan, merawat
dan membongkar semua bangunan sementara dimana Direksi
Pekerjaan atau Pengguna Jasa, Staf Penyedia Jasa dan Sub-Penyedia
Jasa akan berada termasuk perabot, penerangan, air minum, saluran,
jalan, tempat parkir, tempat buangan dan akomodasi yang bersifat
sementara. Sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari sebelum penanganan

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

20

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

6)

7)

pekerjaan ini. Penyedia Jasa harus mengirimkan rencana dan detail


usulan bangunan termasuk fasilitasnya kepada Direksi Pekerjaan.
Air Kerja
Penyedia Jasa harus menyediakan/membuat sumber air baku untuk
tempat tinggal staf Penyedia Jasa, Pekerja, Laboratorium, Bengkel dan
tempat lain yang perlu dilokasi pekerjaan. Sistim jaringan air minum
tersebut harus mendapatkan persetujuan Direksi Pekerjaan.
Sumber Listrik untuk Pelaksanaan Pekerjaan
Penyedia Jasa harus mengatur kebutuhan penerangan listrik di lokasi
pekerjaan, perumahan staf Penyedia Jasa, Barak, Laboratorium,
Bengkel, Gudang dan Kantor. Penyedia Jasa harus membuat jaringan
listriknya, mengoperasikan dan merawat sampai dengan akhir masa
perawatan atau lebih cepat sesuai dengan pengarahan Direksi
Pekerjaan dan kemudian membongkar semua fasilitas listrik
sementara yang ada antara lain : generator, kawat, alat-alat
penyambung dan lain sebagainya.

5.2.
Pekerjaan Persiapan Khusus
Pekerjaan
persiapan
khusus
untuk
pelaksanaan
konstruksi
bendung/embung meliputi :
1) Pekerjaan Pengukuran Topografi dan Pemetaan
Kegiatan pengukuran meliputi pemasangan benchmark dan
pelaksanaan pekerjaan pengukuran itu sendiri. Pelaksanaan pekerjaan
pengukuran mengacu dan berpedoman pada Pd T-xx-200x, Pekerjaan
yang Bersifat Umum, Bagian-2, Pengukuran Topografi dan Pemetaan.
2) Gambar-gambar Pelaksanaan
Gambar-gambar yang harus disediakan oleh Penyedia Jasa dan
Direksi Pekerjaan ditentukan berdasarkan Pd T-xx-xxxx, Pedoman
Penyusunan Spesifikasi Teknik, Pekerjaan yang Bersifat Umum,
Bagian-9, Pekerjaan Lain-lain.
5.3.
Pekerjaan Konstruksi Bangunan Utama dan Penunjang
Bendung/Embung
Pelaksanaan kegiatan konstruksi bangunan utama dan penunjang
bendung/embung terdiri dari pekerjaaan :

1) PEKERJAAN TANAH
Pekerjaan tanah pada pelaksanaan konstruksi bendung/embung
meliputi : pembersihan; galian; timbunan dan timbunan kembali.
Pelaksanaan pekerjaan tanah mengacu dan berpedoman pada Pd Txx-200x, Pekerjaan yang Bersifat Umum, Bagian-1, Pekerjaan Tanah.
a) Pembersihan terdiri dari penebangan pohon-pohon perdu, semak
belukar dan pembabatan rumput liar yang tumbuh sepanjang
dasar saluran, talud luar dan dalam, serta di atas tanggul saluran,
sehingga profil saluran terlihat rapih kembali seperti sebelumnya.
Pembersihan lokasi pekerjaan termasuk penebangan pohon dan
semak belukar, dimana lokasi tersebut akan dipakai untuk
bangunan-bangunan permanen, jalan masuk, tanggul-tanggul dan
saluran-saluran. Sedangkan bidang lain yang diperlukan untuk
menunjang pekerjaan tidak diperhitungkan dalam pembayaran.
Luas areal yang akan dibayar untuk pekerjaan ini adalah dihitung
berdasarkan luasan.
b) Kupasan / Stripping
1) Kupasan adalah penggalian humus (tanah organik) berikut
rumput, yang akan dilakukan pada semua dasar tanggul, pada

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

21

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

2)

3)

lokasi material galian yang dipakai kembali sebagai bahan


timbunan, pada semua dasar jalan, pada lokasi borrow area
yang disetujui, semua lokasi yang tercantum pada Gambar dan
seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan.
Pelaksanaan kupasan harus dilakukan dengan cara mengupas
semua material yang tidak cocok untuk timbunan atau untuk
pondasi dan semua bahan organik seperti rumput, tanah lapis
atas dan sisa akar, yang tidak termasuk didalam pembersihan
medan. Kedalaman minimum pekerjaan kupasan adalah 0,20
meter.
Bahan hasil kupasan harus ditumpuk. Tumpukan semua
material/sampah hasil kupasan harus mendapat persetujuan
Direksi Pekerjaan.

c) Penggalian Pada Bangunan


Penggalian harus dilaksanakan sedemikian hingga memungkinkan
dikerjakan dengan baik, dapat membuat penyokong bagi tebing
galian, dan masih cukup ruangan untuk pembuatan acuan,
pengecoran beton, memasang pasangan batu dan melaksanakan
timbunan, termasuk pemadatan dan kegiatan pekerjaan lainnya.
1) Pekerjaan Pengeringan
Sebelum
melaksanakan
pekerjaan
bangunan
yang
membutuhkan pengeringan (dewatering) dengan alat pompa,
Penyedia Jasa harus mengajukan rencana kerja lengkap yang
memuat metode, tahap-tahap pekerjaan dan kebutuhan waktu
pengeringan dan dimintakan persetujuan Direksi paling lambat
5 hari sebelum pelaksanaan pembangunan. Penyedia Jasa
harus menjaga agar galian bebas dari air selama masa
pembangunan dan menjamin adanya peralatan pompa yang
cukup dan siap dioperasikan di lapangan setiap waktu guna
menghindari terputusnya kontinuitas pengeringan air. Cara
menjaga galian bebas dari air, pengeringan dan pembuangan
air harus dilaksanakan dengan cara yang dapat disetujui oleh
Direksi. Penyedia Jasa harus menjamin setiap waktu adanya
peralatan yang baik dan cukup dilapangan guna menghindari
terputusnya pekerjaan pengeringan.
2)

Cara Penggalian
Penyedia Jasa harus menyampaikan usul mengenai cara-cara
penggalian, termasuk detail dari konstruksi penahan yang
mungkin diperlukan, guna mendapat persetujuan Direksi
secara tertulis sekurang-kurangnya 5 hari sebelum dimulainya
pekerjaan, sehingga keamanan penggaliannya terjamin.

3)

Kelebihan Penggalian
Penggalian yang melebihi batas yang ditentukan pada gambar
atau yang tidak
diperintahkan oleh Direksi harus diisi kembali oleh Penyedia
Jasa dengan tanah
yang dipadatkan sebagaimana yang dikehendaki Direksi,
tanpa menuntut suatu
tambahan pekerjaan.

4)

Perapihan Permukaan Galian


Setiap permukaan galian harus dirapihkan dengan cara
manual atau alat lain yang disetujui oleh Direksi, sehingga
bidang pondasi atau bagian lain dari bangunan atau timbunan

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

22

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

ang berhubungan lansung dengan tanah asli bisa berhubungan


baik. Apabila tanah dasar pondasi atau bagian lain yang
dianggap peka oleh Direksi rusak akibat berlangsungnya
pekerjaan maka Penyedia Jasa wajib memperbaikinya sesuai
dengan petunjuk Direksi atas biaya Penyedia Jasa. Dasar galian
yang akan menerima beton, pasangan batu atau isian
dipadatkan, 0,15 m yang terakhir dari galian harus dirapikan
dengan tangan, atau dengan cara yang mungkin dibenarkan
atau diperintahkan oleh Direksi. Hal inidilakukan setelah
pembersihan semua lumpur pada waktu akan menempatkan
konstruksi diatasnya.
d)

Pekerjaan galian dengan menggunakan alat berat


1)

Di Lokasi Embung/Bendung dan Saluran


a. Untuk menetapkan letak batas-batas galian, dapat dipasang
patok-patok pembantu dan atau tali rafia yang
menghubungkan dua profil yang berdekatan.
b. Berpedoman pada tali batas galian, maka galian kasar
dapat dilaksanakan dengan Excavator. Jumlah Excavator
yang diperlukan dihitung berdasarkan kapasitas alat dan
waktu yang tersedia .
c. Galian dari Excavator langsung dimuat ke Dump Truck yang
telah disiapkan (jumlah kebutuhan Dump Truck harus
disesuaikan dengan kapasitas Excavator), dan kemudian
diangkut ke tempat yang ditentukan. Usahakan posisi Dump
Truck sedemikian rupa sehingga swing dari Excavator
bersudut kecil.
d. Bila karena suatu hal profil rusak atau berubah posisi, maka
sebelum galian finishing dilakukan, profil tersebut diperbaiki
dengan pedoman patok-patok bantuan yang selalu terjaga.
e. Galian finishing dilakukan oleh tenaga orang dengan
cangkul. Sebenarnya dengan kerjasama yang baik antara
pelaksana dan operator excavator yang mahir, dapat
langsung dilakukan penggalian sampai garis/bidang
finishing.
f. Dalam hal desain saluran terdapat saluran gendong, seperti
sket di bawah, sebaiknya pembuatan saluran tersebut
didahulukan, karena dapat berfungsi sebagai saluran
drainase.

2)

Di Lokasi Quarry
a. Setelah lokasi quarry di stripping dengan bersih, maka
tanah dikupas dan di stock dengan Bulldozer .
b. Bila musim hujan, sebaiknya stock tanah lepas dibatasi
seperlunya
saja,
dan
dilindungi/ditutupi
dengan
terpal/plastik .
c. Stock tanah yang ada dimuat ke dalam Dump Truck dengan
pelayanan Wheel Loader untuk diangkut ke tempat
pekerjaan timbunan
d. Alternatif komposisi alat di quarry dapat biasanya berupa :
bulldozer dan loader dan Excavator.

e)
1)

Pembuangan Sisa Galian Yang Tidak Terpakai


Material sisa galian yang tidak bisa dipergunakan untuk
timbunan akan dibuang disuatu tempat didalam dan/atau
diluar daerah irigasi yang disetujui oleh pemilik sesuai yang
ditunjukan dalam gambar atau Direksi. Penyedia Jasa harus

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

23

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

2)

3)

4)

5)

6)

7)

merapihkan dan mengatur ketinggian serta meratakannya


dengan rapi dan tinggi maksimum 3.00 m.
Penyedia Jasa harus memelihara tanpa mengganggu aliran air
disaluran dan jalan masuk serta yang berhubungan dengan hal
tersebut.
Sisa
galian
dari
pekerjaan
galian
di
bendung/embung, mata air dan pompa akan dibuang pada
lokasi sekitar lokasi pekerjaan tersebut diratakan dan
dirapihkan dengan tingginya penimbunan sesuai dengan
persetujuan Direksi. Sedangkan sisa galian dari pekerjaan
jaringan irigasi bisa dibuang disekitar lokasi asalkan tidak
mengganggu fungsi jaringan dan stabilitas tanggul/lereng dan
material tersebut tidak akan masuk/turun kembali kesaluran
yang mengakibatkan pendangkalan dan penyumbatan saluran.
Kalau lokasi setempat tidak memungkinkan maka material sisa
tersebut harus dibuang kesuatu tempat diluar Daerah irigasi,
diratakan dan dirapihkan. Lokasi pembuangan harus mendapat
persetujuan Direksi dan mendapat ijin pemilik tanah.
Material dari galian saluran pembuang atau saluran yang tidak
pergunakan akan diangkut untuk dibuang ke suatu tempat
pembuangan yang telah ditentukan seperti yang disetujui oleh
Direksi. Sebagian material yang layak pakai akan dtempatkan
sementara di lokasi memenuhi syarat yang akan dipergunakan
nantinya atau langsung dipergunakan sebagai bahan timbunan
untuk konstruksi permanen seperti ditentukan oleh Direksi.
Penyedia Jasa harus menyediakan/membuat jadwal rincian
rencana kerja dari pekerjaan tanah seperti lokasi dan program
galian dari saluran dan penggunaan material galian untuk
pekerjaan timbunan. Bila diminta seperti ditentukan oleh
Direksi, lokasi pembuangan harus di ratakan, untuk
menghindari dari erosi akibat hujan.
Perubahan atau penambahan dari luasan lokasi pembuangan
untuk kenyamanan dari Penyedia Jasa sendiri adalah
merupakan tanggung jawab dan atas biaya dari Penyedia Jasa
serta harus mendapatkan persetujuan dari Direksi.
Penyedia Jasa harus mengajukan proposal kepada Direksi
paling tidak sepuluh (10) hari untuk mendapatkan persetujuan
berkenaan dengan pembuangan material di tempat lain selain
dari lokasi yang telah disetujui dan untuk perlindungan
material dari erosi.
Biaya pengangkutan pembuangan material galian ke tempat
pembuangan dan untuk perawatan dari lokasi pembuangan
yang ditentukan disini harus sudah terangkum dalam harga
satuan per meter kubik untuk pekerjaan galian.

f) Pelaksanaan Penimbunan
1) Permukaan tanah pada lokasi rencana pembuatan tanggul
harus dibersihkan dan dikupas atau digali hingga mencapai
kedalaman yang ditunjukan dalam gambar. Permukaan tanah
yang telah dikupas atau digali tersebut, sebelum pekerjaan
timbunan untuk tanggul saluran maupun tanggul banjir harus
dibuat alur-alur terbuka sedalam 20.00 cm dengan jarak
antara alur lebih kurang 1.00 meter.
2) Sebelum mulai menimbun, permukaan tanahnya digaruk
sampai kedalaman yang lebih besar dari retak-retak tanah
yang ada dan paling tidak sampai kedalaman 0.15 m, dan
kadar air tanah yang digaruk harus dijaga, baik secara
pengeringan alami atau pembasahan dengan alat semprot.
Kalau pelaksanaan pemadatan terhenti, permukaan dari
BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

24

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

timbunan harus digaruk kembali dan kadar airnya diperiksa


kembali sebelum pekerjaan timbunan atau pemadatan
dilanjutkan.
3) Sebelum pekerjaan penimbunan dilakukan, semua lubanglubang dan bekas-bekas yang terjadi pada permukaan tanah,
harus diratakan.
4) Untuk semua pekerjaan tanggul harus dibangun hingga
mencapai garis elevasi yang ditunjukan pada gambar atau
yang ditentukan oleh Direksi.
5) Tanah timbunan untuk tanggul harus bersih dari tunggultunggul pohon, akar, rumput, humus-humus dan unsur lain
yang bisa membusuk.
6) Penyedia Jasa harus memperhitungkan tambahan pengisian
pemadatan sendiri, dan penurunan dari tanggul, baik
disebutkan atau tidak, maka tinggi, lebar dan ukuran yang
ditunjuk dalam gambar-gambar, harus dilebihkan (freeboard),
sehingga setelah penurunan selesai dan tanggul dirapihkan
maka akan tercapai dimensi/ukuran sesuai dengan gambar.
7) Secara berurutan material harus ditempatkan agar supaya
menghasilkan distribusi material yang baik sesuai dengan
yang disetujui oleh Direksi dan dimana diperlukan untuk
mencapai tujuan ini Direksi akan menunjuk lokasi di area
timbunan dimana material akan ditempatkan.
8) Penimbunan harus dilakukan lapis perlapis dengan ketebalan
maksimum hamparan material sebelum dipadatkan adalah 30
cm. Penghamparan dan pemadatan material pada sisi
kemiringan luar atau dalam supaya dilebihkan minimal 30 cm
dari garis rencana agar pada saat setelah perapihan didapat
kepadatan yang sama diseluruh bidang rencana. Bila dianggap
perlu, Direksi bisa meminta pada Penyedia Jasa untuk
melasanakan pemadatan khusus di tempat-tempat tertentu
tanpa mengubah harga satuan.
9) Hasil akhir pekerjaan timbunan untuk saluran diatas tanah asli
harus rapat air dan tidak boleh ada rembesan pada tanah
timbunan yang dianggap membahayakan oleh Direksi, maka
Penyedia Jasa wajib memperbaikinya tanpa ada biaya
penggantian. Ketika masing-masing lapisan material telah
dikondisikan untuk kadar air yang diperlukan, kepadatan
kering lapangan yang dihasilkan minimal 90 % (sembilan puluh
persen) dari kepadatan kering maksimum laboratorium.
10) Setiap lapis dari material timbunan harus memenuhi kadar air
untuk pemadatan yang dibutuhkan dengan menggunakan alat
vibrator roller dengan berat lebih dari 9 (sembilan) ton atau
alat pemadat lain yang telah disetujui. Ini akan dapat dipenuhi
dengan dilewati alat pemadat kira-kira 6 (enam) lintasan
setiap lapis (sama dengan lebar kepadatan yang dibutuhkan,
bagaimanapun Direksi boleh mengubah jumlah lintasan dari
alat vibrator roller tergantung dari uji coba timbunan/trial
embankment.
11) Untuk mendapatkan acuan kerja lapangan diperlukan uji coba
(trial test) timbunan dengan menggunakan peralatan yang
akan digunakan Penyedia Jasa di lapangan. Uji percobaan ini
harus disaksikan oleh Direksi dan dibuat berita acaranya.
Selanjutnya tes kepadatan dilakukan per 50 meter panjang
saluran per lapis timbunan.
12) Pembayaran pekerjaan timbunan sudah termasuk penggalian
di tempat asal material, pengangkutan, penghamparan,
penyiraman (bila perlu), pemadatan dan tes kepadatan
BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

25

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

dihitung dalam meter kubik timbunan terlaksana sesuai garis


rencana atau sesuai perintah Direksi.
13) Penyedia Jasa harus merawat timbunan yang telah disetujui
hingga akhir penyelesaian dan penerimaan dari pekerjaan.
Penyedia Jasa harus bertanggungjawab terhadap erosi dari
permukaan timbunan dan setiap material timbunan yang
hilang akibat erosi harus diganti oleh biaya Penyedia Jasa.
14) Penyedia Jasa harus hati-hati dalam pemadatan material
timbunan yang berdekatan / berada di sekitar struktur beton.
Kerusakan apapun yang berakibat pada struktur beton oleh
peralatan Penyedia Jasa harus diperbaiki dengan biaya
Penyedia Jasa.
15) Untuk material yang ditempatkan berdekatan dengan struktur
beton, penempatannya harus ditunda atau menunggu hingga
struktur telah mencapai umur 28 hari atau seperti arahan
Direksi. Material akan ditempatkan sepanjang mungkin
disekitar struktur beton untuk memperkecil pembebanan tidak
seimbang pada struktur, yang mana telah dipertimbangkan
dalam perencanaan.
g) Pekerjaan timbunan dengan menggunakan alat berat
1)

Di dalam praktek tidak mudah menetapkan berapa banyak air


yang diperlukan pada saat pemadatan, kecuali pelaksana yang
sudah berpengalaman sekali. Tetapi untuk pedoman kasar,
adalah sebagai berikut :
a. Bila selama pemadatan timbul debu, berarti kadar air
kurang;
b. Bila selama pemadatan, tanah keluar airnya (becek) berarti
kadar airnya terlalu tinggi.

2)

Hal-hal yang berpengaruh terhadap kepadatan adalah :


a. Tebal lapisan tanah lepas, yang akan dipadatkan;
b. Berat dan energi alat pemadat;
c. Banyaknya lintasan pemadatan;
d. Kadar air.

3)

Urutan pelaksanaan, sebagai berikut :


a)
Percobaan Pemadatan
Hamparkan tanah lepas setebal yang kita kehendaki,
diatas permukaan yang telah dipadatkan seperlunya
(biasanya dalam spesifikasi teknik ditetapkan tidak boleh
lebih dari 30 cm).
Semprotkan air, bila dirasakan hamparan tanah kadar
airnya masih kurang (tetapi lebih baik agak kurang
daripada kelebihan).
Kemudian dipadatkan dengan alat pemadat Vibro Roller
atau Sheep Foot Roller dan dicoba misalnya dengan 6
lintasan. Sesudah itu diambil sampel tanah dan diukur
kepadatannya (berat volume keringnya). Bila ternyata
masih kurang padat, maka lintasan pemadatan ditambah
lagi, misalnya ditambah dua lintasan. Bila tingkat
kepadatannya telah dicapai, maka cara-cara tersebut
dipakai sebagai pedoman selanjutnya.
b)

Pemadatan Timbunan

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

26

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

h.

Dasar tanah yang akan ditimbun, dipadatkan seperlunya,


sesuai persyaratannya.
Tanah timbunan yang diambil dari quarry atau lokasi
galian, dibawa dengan Dump Truck, ditumpahkan di
lokasi tempat timbunan yang telah dipersiapkan. Jarak
tumpukan diatur sedemikian, sehingga bila dihampar
dengan ketebalan 30 cm seluruh permukaan dapat
tertimbun.
Tumpahan tanah dari Dump Truck digusur/diratakan
dengan Bulldozer atau Grader untuk mencapai ketebalan
hamparan kurang lebih 30 cm. Perhatikan kadar airnya
secara visual .
Bila musim hujan, sebaiknya hamparan tanah dibatasi
seperlunya saja, dan dilindungi/ditutupi dengan terpal.
Bila hujan cukup deras, pekerjaan harus dihentikan.
Lapisan pertama tersebut sebaiknya melebihi lebar kaki
timbunan kurang lebih 50 cm, dikanan dan dikiri.
Kemudian setelah kadar air dinilai cukup, langsung
dipadatkan dengan Vibro Roller atau Sheep Foot Roller
dengan lintasan sebanyak percobaan pemadatan yang
telah dilakukan .
Bidang pemadatan harus overlapping kurang lebih 15
cm, agar seluruh permukaan terpadatkan. Lapisan
pertama yang telah selesai dipadatkan, diambil
sampelnya setiap jarak 50 meter (atau sesuai
spesifikasi), dan diperiksa kepadatannya .
Bila kepadatannya telah memenuhi syarat, maka lapisan
berikutnya baru diperbolehkan untuk dihampar .
Pemadatan lapisan pertama dan kedua dilakukan
diantara dua profil yang ada (daerah profil dilewati dulu)
Sesudah dua lapisan selesai dan dapat dipakai sebagai
pedoman, maka profil dapat dibongkar untuk ditimbun
mengikutilapisan-lapisan yang telah selesai .
Timbunan dan pemadatan harus dilakukan lapis demi
lapis. Untuk menjamin mutu timbunan (yang berbentuk
tanggul) penimbunan diteruskan sampai separuh
kedalaman saluran (untuk saluran yang tidak lebar)
Sisa kepala tanggul (di kanan-kiri) ditimbun dari hasil
galian profil saluran, dan juga dipadatkan lapis demi
lapis. Dalam proses pembentukan tanggul harus
dipedomani lagi dengan profil saluran.
Agar diingat bahwa apabila lebar tanggul kurang dari
rencana (desain), penambahan akan sulit, tidak boleh
langsung ditambal dari samping.
Tambahan/pelebaran tanggul yang sudah jadi harus lapis
demi lapis dari bawah dan dengan sambungan
bertangga.

Pengukuran
1) Pekerjaan Pembersihan
Volume untuk dasar pembayaran pekerjaan pembersihan
adalah harga satuan per meter persegi, kecuali ditentukan lain
oleh Direksi sampai batas yang wajar. Pembayaran pekerjaan
pembersihan termasuk upah pekerja, harga-harga bahan dan

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

27

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

perlengkapan lain yang diperlukan untuk menebang,


membabat dan menebar disekitar lokasi.
2) Pekerjaan Kupasan/stripping
Volume untuk dasar pembayaran pekerjaan kupasan/stripping
adalah harga satuan per meter persegi, kecuali ditentukan lain
oleh Direksi sampai batas yang wajar. Pembayaran pekerjaan
pembersihan termasuk upah pekerja, harga-harga bahan dan
perlengkapan lain yang diperlukan untuk menggali, dan
mengangkutnya disekitar lokasi.
3) Pekerjaan Galian
Harga satuan untuk pekerjaan galian ini termasuk tenaga kerja
dan
alat/excavator
dengan
jarak
angkut
ke
lokasi
stockpile/lokasi timbunan dan pembuangan ke lokasi di luar
daerah kerja sejauh kurang dari 1.00 km tidak diperhitungkan
Untuk jarak pembuangan yang lebih jauh maka akan
diperhitungkan dalam pekerjaan pembuangan sisa galian.
Kecuali untuk material bahan galian yang selanjutnya akan
dipergunakan oleh Penyedia Jasa untuk pekerjaan lain, maka
pekerjaan pembuangan tidak diperhitungkan.
Galian saluran dan struktur lain yang terkait akan termasuk
semua kebutuhan galian untuk mencapai garis, ketinggian dan
ukuran seperti ditunjukan dalam gambar atau
seperti diarahkan oleh Direksi, termasuk galian di tempat/local
atau dental, perawatan pondasi dan semua galian yang lain
dalam area kerja.
Pekerjaan galian di luar ketentuan seperti di atas harus diukur
untuk pembayaran sebagai volume di tempat dalam meter
kubik bahan yang dipindahkan, setelah dikurangi bahan galian
yang digunakan dan dibayar sebagai timbunan biasa atau
timbunan pilihan dengan faktor penyesuaian berikut ini :
(1) Bahan Galian Biasa yang dipakai sebagai timbunan harus
dibagi dengan penyusutan (shrinkage) sebesar 0,85 yang
mengacu pada SNI 03-3422-1994, tentang Metode
Pengujian Batas Susut Tanah.
(2) Bahan Galian Batu yang dipakai sebagai timbunan harus
dibagi dengan faktor pengembangan (swelling) sebesar
1,2 yang mengacu pada SNI 13-6425-2000 tentang
Metode Pengujian Indeks Pengembangan Tanah.
Dasar perhitungan ini haruslah gambar penampang
melintang profil tanah asli sebelum digali yang telah
disetujui dan gambar pekerjaan galian akhir meliputi garis,
kelandaian dan elevasi sebagai yang disyaratkan atau
diterima. Metode perhitungan haruslah metode luas ujung
rata-rata, menggunakan penampang melintang pekerjaan
dengan jarak tidak lebih dari 25 meter.
(a) Pekerjaan galian yang dapat dimasukkan untuk
pengukuran dan pembayaran menurut Bagian ini akan
tetap dibayar sebagai galian hanya jika bahan galian
tersebut tidak digunakan dan dibayar dalam Bagian
lain dari Spesifikasi ini.
(b) Jika bahan galian dinyatakan secara tertulis oleh
Direksi Pekerjaan dapat digunakan sebagai bahan
timbunan, namun tidak digunakan oleh Penyedia Jasa
sebagai bahan timbunan, maka volume bahan galian
yang tidak terpakai ini dan terjadi semata-mata hanya
untuk cadangan Penyedia Jasa dengan exploitasi
sumber bahan (borrow area) tidak akan dibayar.

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

28

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

(c) Pekerjaan galian bangunan yang diukur adalah volume


dari prisma yang dibatasi oleh bidang-bidang sebagai
berikut :
(1) Bidang atas adalah bidang horisontal seluas
bidang dasar pondasi yang melalui titik terendah
dari terain tanah asli. Di atas bidang horisontal ini
galian tanah diperhitungkan sebagai galian biasa
atau galian batu sesuai dengan sifatnya
(2) Bidang bawah adalah bidang dasar pondasi.
(3) Bidang tegak adalah bidang vertikal keliling
pondasi.
(4) Pengukuran volume tidak diperhitungkan di luar
bidang-bidang yang diuraikan di atas atau sebagai
pengembangan tanah selama pemancangan,
tambahan galian karena kelongsoran, bergeser,
runtuh atau karena sebab-sebab lain.
(d) Pengangkutan hasil galian ke lokasi pembuangan akhir
atau
lokasi
timbunan
sebagaimana
yang
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan dengan jarak
yang melebihi 300 meter harus diukur untuk
pembayaran sebagai volume di tempat dalam kubik
meter bahan yang dipindahkan per jarak tempat
penggalian sampai lokasi pembuangan akhir atau
lokasi timbunan dalam kilometer.
(e) Harga satuan yang diperhitungkan untuk keperluan
pembuangan kelebihan volume galian ke luar daerah
kerja yang disetujui oleh Direksi adalah sejauh > 1
km. Kecuali untuk material bahan galian yang
selanjutnya akan dipergunakan oleh Penyedia Jasa
untuk pekerjaan lain maka pekerjaan pembuangan
tidak diperhitungkan.
4) Pekerjaan Timbunan
Untuk timbunan yang tidak diukur dan dibayar dari volume
galian maka :
(1) Timbunan harus diukur sebagai jumlah kubik meter bahan
terpadatkan yang dilaksanakan, diselesaikan di tempat
dan diterima. Volume yang diukur harus berdasarkan
gambar penampang melintang profil tanah asli yang
disetujui atau profil galian sebelum setiap timbunan
ditempatkan dan sesuai dengan garis, kelandaian dan
elevasi pekerjaan timbunan akhir yang disyaratkan dan
diterima.Metode perhitungan volume bahan haruslah
metode luas bidang ujung, dengan menggunakan
penampang melintang pekerjaan yang berselang jarak
tidak lebih dari 25 m.
(2) Timbunan yang ditempatkan di luar garis dan penampang
melintang yang disetujui, termasuk setiap timbunan
tambahan yang diperlukan sebagai akibat penggalian
bertangga pada atau penguncian ke dalam lereng lama,
atau sebagai akibat dari penurunan pondasi, tidak akan
dimasukkan kedalam volume yang diukur untuk
pembayaran kecuali bila :
(3) Timbunan tambahan yang diperlukan untuk memperbaiki
pekerjaan yang tidak stabil atau gagal jika Penyedia Jasa
tidak dianggap bertanggung-jawab.
(4) Timbunan yang digunakan dimana saja di luar batas
Kontrak pekerjaan, atau untuk mengubur bahan sisa atau
BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

29

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

yang tidak terpakai, atau untuk menutup sumber bahan,


tidak boleh dimasukkan dalam pengukuran timbunan.
i. Dasar Pembayaran
1) Pekerjaan Galian
Kuantitas galian yang diukur menurut ketentuan di atas, akan
dibayar menurut satuan pengukuran dengan harga yang
dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk masingmasing Mata Pembayaran yang terdaftar di bawah ini, dimana
harga dan pembayaran tersebut merupakan kompensasi
penuh untuk seluruh pekerjaan yang berkaitan, dan biaya yang
diperlukan
dalam
melaksanakan
pekerjaan
galian
sebagaimana diuraikan dalam Bagian ini.
2) Pekerjaan Timbunan
Kuantitas timbunan yang diukur seperti diuraikan di atas,
dalam jarak angkut berapapu yang diperlukan, harus dibayar
untuk per satuan pengukuran dari masingmasing harga yang
dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk Mata
Pembayaran terdaftar di bawah, dimana harga tersebut harus
sudah merupakan kompensasi penuh untuk pengadaan,
pemasokan, penghamparan, pemadatan, penyelesaian akhir
dan pengujian bahan, seluruh biaya lain yang perlu atau biaya
untuk penyelesaian yang sebagaimana mestinya dari
pekerjaan yang diuraikan dalam Bagian ini.

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

30

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

2) PEKERJAAN BETON
Pekerjaan beton pada pelaksanaan konstruksi bendung/embung harus
memenuhi ketentuan dan persyaratan yang mengacu pada kegiatan
detail desain.
Pelaksanaan pekerjaan tanah mengacu dan berpedoman pada Pd Txx-200x, Pekerjaan yang Bersifat Umum, Bagian-4, Pekerjaan Beton.
A)

Pembetonan
a) Penyiapan tempat kerja
(1) Penyedia Jasa harus membongkar bangunan lama yang
akan diganti dengan beton yang baru atau yang harus
dibongkar untuk dapat memungkinkan pelaksanaan
pekerjaan beton yang baru. Pembongkaran tersebut harus
dilaksanakan sesuai dengan persyaratan dalam dari
Spesifikasi ini.
(2) Penyedia Jasa harus menggali atau menimbun kembali
pondasi atau formasi untuk pekerjaan beton sesuai
dengan garis yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja atau
sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan
sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi ini, dan harus
membersihkan serta menggaru tempat di sekeliling
pekerjaan beton yang cukup luas sehingga dapat
menjamin dicapainya seluruh sudut pekerjaan. Jika
diperlukan harus disediakan jalan kerja yang stabil untuk
menjamin dapat diperiksanya seluruh sudut pekerjaan
dengan mudah dan aman.
(3) Seluruh dasar pondasi, pondasi dan galian untuk
pekerjaan beton harus dijaga agar senantiasa kering.
Beton tidak boleh dicor di atas tanah yang berlumpur,
bersampah atau di dalam air. Apabila beton akan dicor di
dalam air, maka harus dilakukan dengan cara dan
peralatan khusus untuk menutup kebocoran seperti pada
dasar sumuran atau cofferdam dan atas persetujuan
Direksi Pekerjaan.
(4) Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan,
tulangan dan benda lain yang harus berada di dalam
beton (seperti pipa atau selongsong) harus sudah
dipasang dan diikat kuat sehingga tidak bergeser pada
saat pengecoran.
(5) Bila disyaratkan atau diperlukan oleh Direksi Pekerjaan,
maka bahan lantai kerja untuk pekerjaan beton harus
dihampar sesuai dengan ketentuan dari Spesifikasi ini.
(6) Direksi Pekerjaan akan memeriksa seluruh galian yang
disiapkan untuk pondasi sebelum menyetujui pemasangan
acuan, baja tulangan atau pengecoran beton. Penyedia
Jasa dapat diminta untuk melaksanakan pengujian
penetrasi kedalaman tanah keras, pengujian kepadatan
atau penyelidikan lainnya untuk memastikan cukup
tidaknya daya dukung tanah di bawah pondasi.
(7) Jika dijumpai kondisi tanah dasar pondasi yang tidak
memenuhi ketentuan, maka Penyedia Jasa dapat
diperintahkan untuk mengubah dimensi atau kedalaman
pondasi dan/atau menggali dan mengganti bahan di
tempat yang lunak, memadatkan tanah pondasi atau
melakukan tindakan stabilisasi lainnya sebagaimana yang
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

31

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

(8) Penyedia Jasa harus memastikan lokasi pengecoran bebas


dari resiko terkena air hujan dengan memasang tenda
seperlunya. Direksi Pekerjaan menunda pengecoran
sebelum tenda terpasang dengan benar. Penyedia Jasa
juga harus memastikan lokasi pengecoran bebas dari
resiko terkena air pasang atau muka air tanah dengan
penanganan seperlunya.
b) Cetakan Beton
i.
Jika disetujui oleh Direksi Pekerjaan, maka acuan dari
tanah harus dibentuk dari galian, dan sisi-sisi samping
serta dasarnya harus dipangkas secara manual sesuai
dimensi yang diperlukan. Seluruh kotoran tanah yang
lepas harus dibuang sebelum pengecoran beton.
ii. Cetakan harus digunakan, dimana perlu untuk membatasi
dan membentuk beton sesuai dengan keinginan. Cetakan
dapat dibuat dari kayu, besi atau bahan lainnya yang
cukup kuat sesuai dengan ukuranukuran yang ada di
dalam gambar.
iii. Cetakan harus diperkuat dan ditopang agar mampu
menahan berat sendiri adukan beton, penggetaran beton,
beban konstruksi, angin dan tekanan lainnya dengan tidak
berubah bentuk.
iv. Penyedia Jasa harus menyerahkan satu set yang lengkap,
gambar cetakan sesuai dengan ketentuan diatas, untuk
mendapatkan persetujuan Direksi Pekerjaan, sebelum
memulai pekerjaan, walaupun demikian penyerahan
tersebut kepada Direksi Pekerjaan untuk disetujui, tidak
mengurangi
tanggung
jawab
Kontraktor
bagi
keberhasilannya.
v. Permukaan cetakan beton yang berhubungan dengan
beton harus bebas dari sampah, paku, aluralur, belahan,
atau cacatcacat lainnya. Mengisi celahcelah sambungan
cetakan beton harus berhatihati dan dilaksanakan
sedemikian rupa agar sanggup mengembang dibawah
pengaruh
kelembaban
beton
tanpa
menimbulkan
perubahan bentuk cetakan, celah celah harus diisi
secukupnya untuk mencegah hilangnya air semen.
Bagaimanapun penggunaan kertas dengan tegas dilarang.
vi. Pembuatan lubang bagian dalam cetakan untuk
pemeriksaan, pembuangan air dapat dilakukan untuk itu
cetakan dapat dibuat sedemikian rupa hingga dapat
dengan mudah ditutup sebelum pengecoran dimulai.
vii. Sebelum pengecoran beton semua bautbaut harus
dipasang pada posisinya, semua yang diperlukan dan alat
alat lain untuk menutup lubang harus dipasang pada
cetakan. Tidak diperbolehkan membuat lubang didalam
beton tanpa persetujuan Direksi Pekerjaan.
viii. Penggunaan kawat yang diikat untuk menyangga cetakan
tidak diijinkan dilakukan pada dinding beton yang akan
tampak.
ix. Lubangbekas ikatan kawat harus ditutup dengan beton
setelah cetakan dibongkar.
x. Jika batangan logam digunakan untuk menyangga cetakan
ujungnya tidak boleh kurang dari 3 cm dari permukaan
beton yang terbentuk. Semua permukaan cetakan yang
menempel dengan beton harus dilumasi dengan oli untuk
memastikan bahwa cetakan dapat dibuka dengan mudah.
BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

32

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

xi. Pelumas harus diterapkan pada cetakan sebelum tulangan


dipasang dan harus berhatihati mencegah pelumas
jangan sampai mengenai besi tulangan. Sebelum
pengecoran dan pembesian semua celahcelah cetakan
yang telah diisi dengan dempul harus dibersihkan dan
dikeringkan. Bila cetakan beton dibuat dan siap untuk
pengecoran maka harus diperiksa oleh Direksi Pekerjaan.
Tidak diperkenankan mengecor bila cetakan belum
disetujui Direksi Pekerjaan.
xii. Penyedia Jasa harus memberitahukan kepada Direksi
Pekerjaan sekurang kurangnya 24 (dua puluh empat) jam
sebelum cetakan siap untuk diperiksa.
c)

Pencampuran Beton
(1) Perbandingan Campuran
i.
Beton harus mengandung semen, agregat bergradasi
baik, air dan bahan additive bila diperlukan,
dicampurkan bersama sama dan digunakan untuk
menghasilkan kekuatan yang diharapkan.
ii. Beton diklasifikasikan berdasarkan tekanan pada 7
hari dan umur 28 hari dengan ukuran maksimum
agregat dan dibuat mengikuti tabel di bawah ini :

Tipe Campuran Beton

AR fc = 25 MPa (K300)
A fc = 22,5 MPa (K225)
B fc = 15 MPa (K-175)
C fc = 10 MPa (K-125)
D fc = 10 MPa (K100 )

Kuat
Tekan
Umur 7
Hari
(kg/cm2
)

Kuat
Tekan
Umur 28
Hari
(kg/cm2)

Ukuran
Agregat
Maksimu
m (mm)

Nilai
Faktor Air
Semen
Maksimu
m (%)

Perkiraan
Kebutuha
n Semen
(kg/m3)

195

300

20

50

400

147

225

40 (20)

50

330 (350)

114

175

40

50

310

82

125

40

57

250

65

100

40

60

200

iii. Proporsi campuran untuk masingmasing klas beton


diatas akan diberikan oleh Direksi, berdasarkan hasil
hasil test percobaan campuran yang dikerjakan
Penyedia Jasa.
iv. Penyedia Jasa dapat merubah proporsi dari waktu ke
waktu untuk mendapatkan kepadatan maksimum dari
beton, kemudahan pengerjaan, kekentalan dan
kekuatan dengan faktor air semen yang sekecil

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

33

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

mungkin dengan persetujuan Direksi tidak ada


tambahan biaya atas perubahan tersebut.
v. Kandungan air di dalam beton akan diatur oleh
Direksi, dalam batas yang ditetapkan untuk
mendapatkan faktor air semen pada beton dengan
kekentalan
yang
benar.
Tidak
diperkenankan
penambahan air untuk mengatasi mengerasnya beton
sebelum ditempatkan. Keseragaman kekentalan beton
pada setiap adukan adalah perlu. Slump dari pada
adukan beton harus mengikuti tabel di bawah ini,
setelah beton diendapkan.
(2) Penakaran
i.
Penyedia Jasa harus menyediakan alat penakar yang
disetujui Direksi Pekerjaan dan harus memelihara
serta mengoperasikan peralatan seperti
yang
diperlukan agar secara tepat mengontrol dan
menentukan jumlah dari masingmasing bahan yang
dicampurkan,
sesuai
dengan
petunjuk
Direksi
Pekerjaan.
ii. Peralatan harus mampu memproduksi beton sebanyak
1 (satu) hingga 5 (lima) meter kubik atau lebih per jam
secara keseluruhan dengan mencampurkan agregat,
semen, bahan additive (bila perlu), dan air menjadi
suatu campuran yang merata tanpa pemisahan
pemisahan. Juga mampu mengimbangi perubahan
perubahan kadar air dari agregat, serta merubah
berat materialmaterial yang ikut tercakup.
iii. Jumlah masingmasing bahan yang membentuk beton
tersebut dapat ditentukan dengan timbangan kecuali
jumlah air yang diukur dengan takaran. Meskipun
demikian material beton dapat juga diukur secara
volume, bilamana disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
iv. Penyedia Jasa juga harus menyediakan penguji berat
yang standar dan peralatan lain yang diperlukan untuk
mengecek operasi dan tiap tiap skala pengukuran
pengaduk tersebut, serta melakukan pengujian
periodik terhadap perubahan harga pengukuran dalam
pekerjaanpekerjaan adukan.
(3) Mesin Pengaduk Beton
i.
Material beton harus dimasukkan dalam pengaduk
yang berpenakar dalam waktu yang tidak lebih dari
satu setengah menit, kecuali sejumlah air yang
diperlukan sudah ada dalam alat pengaduk tersebut.
ii. Seluruh air pencampur harus diberikan sebelum
seperempat waktu pencampuran terlampaui. Waktu
pencampuran adukan yang volumenya lebih besar
dari 0,75 m3 harus ditambah seperempat menit pada
setiap penambahan 0,5 m3.
iii. Alat pencampur beton tidak boleh dibebani volume
yang melebihi kapasitas maksimum, atau dioperasikan
melebihi
kecepatan
yang
dianjurkan
pabrik
pembuatnya. Alat tersebut dapat menghasilkan beton
dengan kekentalan dan warna yang merata secara
menerus dan disetujui Direksi Pekerjaan.
iv. Semua peralatan pencampur harus selalu dibersihkan
sebelum melakukan pekerjaan. Pencampuran pertama
setelah pembersihan, tidak boleh digunakan dalam

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

34

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

pekerjaan. Blades penumbuk yang ada dalam alat


pencampur perlu diganti bila telah aus menjadi 2 cm.
(4) Truk Pencampur
i.
Material beton juga dicampur di dalam truk
pencampur. Drumdrum yang ada pada truk
pencampur harus berputar dengan kecepatan yang
dianjurkan oleh Pabrik.
ii. Operasi pencampuran dapat dimulai dalam waktu 30
menit setelah bahanbahan pencampur tersebut
berada di dalam pencampur, setelah itu beton dapat
diangkut menuju tempat pekerjaan dan satu jam
setelah penambahan air pengecoran harus selesai.
iii. Pada saat cuaca panas atau pada kondisi adukan
beton yang cepat mengeras, waktu pencampuran
harus kurang dari 1 jam, sesuai dengan petunjuk
Direksi Pekerjaan.
(5) Mencampur Beton dengan Tenaga Manusia
i.
Pekerjaan mencampur beton dengan manual tidak
diijinkan kecuali jika situasi tidak memungkinkan
untuk menggunakan mesin pencampur setelah
mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan.
ii. Dalam keadaan seperti itu, beton harus diaduk
dengan tangan, sedekat mungkin ke lokasi dimana
beton akan ditempatkan. Harus dilakukan dibak
pengaduk yang bersih dan kedap air. Jika bak dibuat
dari kayu, maka selasela kayu harus ditutup agar
tidak ada kehilangan air dari adukan.
iii. Semua agregat dan semen harus diadukaduk dalam
keadaan kering sekurangkurangnya 3 kali. Kemudian
air ditambahkan berangsur-angsur dipuncak adukan,
selanjutnya agregat kembali diaduk dalam keadaan
basah, sekurangkurangnya 3 (tiga) kali sebelum
adukan diangkat ketempat pengecoran
B)
Pengecoran
a) Pelaksanaan Pengecoran
i.
Penyedia Jasa harus memberitahukan Direksi Pekerjaan
secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum memulai
pengecoran beton, atau meneruskan pengecoran beton
jika pengecoran beton telah ditunda lebih dari 6 jam (final
setting). Pemberitahuan harus meliputi lokasi, kondisi
pekerjaan, mutu beton dan tanggal serta waktu
pencampuran beton. Direksi Pekerjaan akan memberi
tanda terima atas pemberitahuan tersebut dan akan
memeriksa
acuan,
tulangan
dan
mengeluarkan
persetujuan tertulis untuk memulai pelaksanaan pekerjaan
seperti yang direncanakan. Penyedia Jasa tidak boleh
melaksanakan pengecoran beton tanpa persetujuan
tertulis dari Direksi Pekerjaan.
ii. Walaupun persetujuan untuk memulai pengecoran sudah
diterbitkan, pengecoran beton tidak boleh dilaksanakan
jika Direksi Pekerjaan atau wakilnya tidak hadir untuk
menyaksikan operasi pencampuran dan pengecoran
secara keseluruhan.
iii. Segera sebelum pengecoran beton dimulai, acuan harus
dibasahi dengan air atau diolesi pelumas di sisi dalamnya
yang tidak meninggalkan bekas.

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

35

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

iv.
v.

vi.

vii.

viii.

ix.

x.

xi.

xii.

xiii.
xiv.

xv.

Pengecoran beton harus dibuat sedemikian rupa hingga


penempatan dan penanganannya mudah dilakukan tanpa
adanya pemisahan butiran.
Adukan beton dicor lapis demi lapis dengan ketebalan
tertentu, berurutan mulai dari bawah. Agar lapisan yang
baru dapat menyatu dengan lapisan dibawahnya, adukan
beton digetar dari lapisan bawah dengan alat penggetar
(vibrator).
Tidak
diperkenankan
melakukan
pengecoran
bila
persiapan besi tulangan dan bagian bagian yang
ditanam, cetakan dan perancah belum diperiksa dan
disetujui Direksi Pekerjaan secara tertulis.
Dalam pengecoran beton bertulang, harus dijaga jangan
sampai terjadi pemisahan butiran. Apabila bentuk
tulangan pada dasar cetakan cukup rapat, dicor terlebih
dahulu lapisan selimut beton setebal 3 cm, dengan spesi
yang sama dengan yang dibutuhkan oleh beton diatasnya.
Jika pengecoran permukaan telah mencapai ketinggian
lebih dari yang ditentukan oleh Direksi, kelebihan ini harus
segera dibuang. Semua pengecoran harus selesai dalam
waktu 60 menit telah keluar dari mesin pengaduk, kecuali
jika ditentukan lain oleh Direksi.
Beton jangan dicor di dalam atau pada aliran kecuali jika
ditentukan
atau
disetujui
sebelumnya.
Air
yang
mengumpul selama pengecoran harus segera dibuang.
Beton jangan dicor diatas beton lain yang baru saja dicor
selama lebih dari 30 menit, kecuali jika ada konstruksi
sambungan yang akan ditentukan kemudian.
Jika
pelaksanaan
pengecoran
dihentikan,
lokasi
sambungan harus ditempatkan pada posisi yang benar
secara vertikal maupun horizontal, dengan permukaan
dibuat kasar atau bergerigi untuk menahan gesekan dan
membentuk ikatan sambungan beton berikutnya, seperti
yang diinginkan oleh Direksi Pekerjaan .
Sebelum pengecoran berakhir, permukaan beton harus
dibuat kasar atau disambungkan untuk menyingkap
agregat. Permukaan beton harus tetap lembab dan
dilindungi dengan mortel semen (perbandingan berat) 1 :
2 setebal 1 cm.
Beton harus dicor pada posisi dan urutan urutan seperti
yang ditunjukkan dalam gambar, atau atas petunjuk
Direksi Pekerjaan. Beton yang dicor ditempatkan langsung
pada cetakannya sedemikian rupa untuk menghindari
pemisahan butiran dan penggeseran tulangan beton,
acuan, atau bagian bagian yang tertanam, serta
membentuk lapisan lapisan yang tidak lebih tebal dari 40
cm padat.
Pengecoran harus secara menerus hingga mencapai
sambungan ditentukan pada gambar atau menurut
petunjuk Direksi Pekerjaan.
Beton tidak boleh diangkut dengan peluncur atau
dijatuhkan kereta dorong lebih tinggi dari 1,5 m kecuali
jika diijinkan oleh Direksi Pekerjaan untuk menjatuhkan
ketempat penampungan sementara dan kemudian diambil
lagi dengan sekop sebelum dicorkan.
Pengecoran beton tumbuk/lantai kerja dikerjakan pada
urutan sebelumnya atau mengikuti petunjuk Direksi dan
harus dikerjakan secara menerus sampai dengan selesai.

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

36

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

Bila perlu Penyedia Jasa harus bekerja lembur untuk


mencapai target tersebut.
b) Pemadatan
i.
Beton harus dipadatkan dengan penggetar mekanis dari
dalam atau dari luar acuan yang telah disetujui. Jika
diperlukan
dan
disetujui
oleh
Direksi
Pekerjaan,
penggetaran harus disertai penusukan secara manual
dengan alat yang cocok untuk menjamin kepadatan yang
tepat dan memadai. Alat penggetar tidak boleh digunakan
untuk memindahkan campuran beton dari satu titik ke titik
lain di dalam acuan.
ii. Pemadatan harus dilakukan secara hati-hati untuk
memastikan semua sudut, di antara dan sekitar besi
tulangan benar-benar terisi tanpa menggeser tulangan
sehingga setiap rongga dan gelembung udara terisi.
iii. Lama penggetaran harus dibatasi, agar tidak terjadi
segregasi pada hasil pemadatan yang diperlukan.
iv. Alat penggetar mekanis dari luar harus mampu
menghasilkan sekurangkurangnya 5000 putaran per menit
dengan berat efektif 0,25 kg, dan boleh diletakkan di atas
acuan supaya dapat menghasilkan getaran yang merata.
v. Posisi alat penggetar mekanis yang digunakan untuk
memadatkan beton di dalam acuan harus vertikal
sedemikian hingga dapat melakukan penetrasi sampai
kedalaman 10 cm dari dasar beton yang baru dicor
sehingga menghasilkan kepadatan yang menyeluruh pada
bagian tersebut. Apabila alat penggetar tersebut akan
digunakan pada posisi yang lain maka, alat tersebut harus
ditarik secara perlahan dan dimasukkan kembali pada
posisi lain dengan jarak tidak lebih dari 45 cm. Alat
penggetar tidak boleh berada pada suatu titik lebih dari 15
detik atau permukaan beton sudah mengkilap.
vi. Jumlah minimum alat penggetar mekanis
vii. Apabila kecepatan pengecoran 20 m3/jam, maka harus
digunakan alat penggetar yang mempunyai dimensi lebih
besar dari 7,5 cm.
viii. Dalam segala hal, pemadatan beton harus sudah selesai
sebelum terjadi waktu ikat awal (initial setting).
C)

a)

b)

c)
d)

Sambungan Pelaksanaan (Construction Joint)


Jadwal pengecoran beton yang berkaitan harus disiapkan
untuk setiap jenis bangunan yang diusulkan beserta lokasi
sambungan pelaksanaan seperti yang ditunjukkan pada
Gambar Rencana untuk disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Sambungan pelaksanaan tidak boleh ditempatkan pada
pertemuan elemenelemen bangunan kecuali ditentukan
demikian.
Sambungan pelaksanaan pada tembok sayap tidak diijinkan.
Semua sambungan konstruksi harus tegak lurus terhadap
sumbu memanjang dan pada umumnya harus diletakkan pada
titik dengan gaya geser minimum.
Jika sambungan vertikal diperlukan, baja tulangan harus
menerus melewati sambungan sedemikian rupa sehingga
membuat bangunan tetap monolit.
Pada sambungan pelaksanaan harus disediakan lidah alur
dengan ke dalaman paling sedikit 4 cm untuk dinding, pelat
serta antara dasar pondasi dan dinding. Untuk pelaksanaan

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

37

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

e)

f)

g)

D)

a)

b)
c)

E)

a)
b)
c)
d)
e)

F)

a)

b)
c)

pengecoran pelat yang terletak di atas permukaan dengan


cara manual, sambungan konstruksi harus diletakkan
sedemikian rupa sehingga pelat-pelat mempunyai luas
maksimum 40 m2.
Penyedia Jasa harus menyediakan pekerja dan bahan-bahan
yang diperlukan untuk kemungkinan adanya sambungan
pelaksanaan tambahan jika pekerjaan terpaksa mendadak
harus dihentikan akibat hujan atau terhentinya pemasokan
beton atau penghentian pekerjaan oleh Direksi Pekerjaan.
Atas persetujuan Direksi Pekerjaan, bonding agent yang dapat
digunakan untuk pelekatan pada sambungan pelaksanaan dan
cara pelaksanaannya harus sesuai dengan petunjuk pabrik
pembuatnya.
Pada lingkungan air asin atau korosif, sambungan pelaksanaan
tidak diperkenankan berada pada 75 cm di bawah muka air
terendah atau 75 cm di atas muka air tertinggi kecuali
ditentukan lain dalam Gambar Kerja.
Beton Siklop
Batu-batu ini diletakkan dengan hati-hati dan tidak boleh
dijatuhkan dari tempat yang tinggi atau ditempatkan secara
berlebihan yang dikhawatirkan akan merusak bentuk cetakan
atau pasangan-pasangan lain yang berdekatan.
Semua batu-batu pecah harus cukup dibasahi sebelum
ditempatkan. Volume total batu pecah tidak boleh melebihi
sepertiga dari total volume pekerjaan beton siklop.
Untuk dinding penahan tanah dan pilar yang lebih tebal dari 60
cm, tiap batu harus dilindungi dengan adukan beton setebal
15 cm; jarak antar batu pecah maksimum 30 cm dan jarak
terhadap permukaan minimum 15 cm. Permukaan bagian atas
dilindungi dengan beton penutup (caping).
Lining Beton
Lining beton harus dilaksanakan ditempat yang telah
ditunjukkan pada Gambar atau ditentukan lain oleh Direksi.
Beton yang digunakan harus dicor ditempat itu juga dan harus
sesuai dengan ketentuan.
Lining harus dilaksanakan setelah penggalian saluran dan
tanggul selesai dilakukan, pada saat perapian sedang
dikerjakan.
Pelaksanaan lining dibuat mengikuti Gambar atau petunjuk
Direksi, dilaksanakan sesuai dengan gambargambar detail
yang ada terutama yang telah disetujui Direksi Pekerjaan.
Sambungan lining harus diisi bitumen (aspal pasir) sesuai
gambar atau petunjuk Direksi Pekerjaan.
Pekerjaan Pondasi Beton
Sebelum menempatkan beton pada pondasi, Penyedia Jasa
harus membersihkan semua kotoran yang ada termasuk
minyak, serpihan tanah, reruntuhan, plastik, sisa kertas dan
genangan air yang ada sesuai dengan permintaan Direksi
Pekerjaan.
Selama pengecoran Penyedia Jasa harus menjaga permukaan
yang dicor bersih dari genangan air.
Pengecoran beton belum boleh dilaksanakan sebelum Direksi
Pekerjaan memeriksa dan menyetujui persiapan pekerjaan
pondasi tersebut.

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

38

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

d)

e)
f)
g)
h)
G)

Lapisan lantai kerja beton dapat dicor setelah pekerjaan


persiapannya disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Ketebalan
lapisan lantai kerja beton harus dibuat sesuai dengan gambar
atau atas petunjuk Direksi Pekerjaan.
Jika tidak ditentukan lain oleh Direksi Pekerjaan, sebelum
melakukan pengecoran, permukaan tanah atau kerikil harus
disiram air semen setelah bersih.
Jika permukaan tersebut berupa cadas, permukaannya
dibersihkan dan dibuat bergerigi agar terbentuk ikatan yang
kuat, baru adukan semen ditempatkan diatasnya.
Adukan semen tersebut harus mempunyai perbandingan
semenpasir yang sama dengan perbandingan semen pasir
yang digunakan untuk beton.
Adukan semen tidak diperlukan pada pondasi, jika lantai kerja
beton atau proteksi pondasi dibuat dengan cara lain.

Pengerjaan Akhir
Pembongkaran Cetakan
Acuan tidak boleh dibongkar dari bidang vertikal, dinding,
kolom yang tipis dan bangunan yang sejenis lebih awal 30
jam setelah pengecoran beton tanpa mengabaikan
perawatan. Acuan yang ditopang oleh perancah di bawah
pelat, balok, gelegar, atau bangunan busur, tidak boleh
dibongkar hingga pengujian kuat tekan beton menunjukkan
paling sedikit 85 % dari kekuatan rancangan beton.
Untuk memungkinkan pengerjaan akhir, acuan yang
digunakan untuk pekerjaan yang diberi hiasan, tiang
sandaran, tembok pengarah (parapet), dan permukaan
vertikal yang terekspos harus dibongkar dalam waktu paling
sedikit 9 jam setelah pengecoran dan tidak lebih dari 30
jam, tergantung pada keadaan cuaca dan tanpa
mengabaikan perawatan.
b) Permukaan (Pengerjaan Akhir Biasa)
Kecuali diperintahkan lain, permukaan beton harus dikerjakan segera
setelah pembongkaran acuan. Seluruh perangkat kawat atau logam yang
telah digunakan untuk memegang acuan, dan acuan yang melewati badan
beton, harus dibuang atau dipotong kembali paling sedikit 2,5 cm di bawah
permukaan beton. Tonjolan mortar dan ketidakrataan lainnya yang
disebabkan oleh sambungan cetakan harus dibersihkan.
Direksi Pekerjaan harus memeriksa permukaan beton segera setelah
pembongkaran acuan dan dapat memerintahkan penambalan atas
kekurang sempurnaan minor yang tidak akan mempengaruhi bangunan
atau fungsi lain dari pekerjaan beton. Penambalan harus meliputi pengisian
lubang-lubang kecil dan lekukan dengan adukan semen.
Jika Direksi Pekerjaan menyetujui pengisian lubang besar akibat keropos,
pekerjaan harus dipahat sampai ke bagian yang utuh (sound), membentuk
permukaan yang tegak lurus terhadap permukaan beton. Lubang harus
dibasahi dengan air dan adukan pasta (semen dan air, tanpa pasir) harus
dioleskan pada permukaan lubang. Selanjutnya lubang harus diisi dengan
adukan yang kental yang terdiri dari satu bagian semen dan dua bagian
pasir dan dipadatkan. Adukan tersebut harus dibuat dan didiamkan sekira
30 menit sebelum dipakai agar dicapai penyusutan awal, kecuali digunakan
jenis semen tidak susut (non shrinkage cement).
a)

c)

Permukaan (Pekerjaan Akhir Khusus)

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

39

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

Permukaan yang terekspos harus diselesaikan dengan


pekerjaan akhir berikut ini, atau seperti yang diperintahkan
oleh Direksi Pekerjaan :
Bagian atas pelat, kerb, dan permukaan horisontal lainnya sebagaimana
yang diperintahkan Direksi Pekerjaan, harus digaru dengan mistar bersudut
untuk memberikan bentuk serta ketinggian yang diperlukan segera setelah
pengecoran beton dan harus diselesaikan secara manual sampai rata
dengan menggerakkan perata kayu secara memanjang dan melintang,
atau dengan cara lain yang sesuai sebelum beton mulai mengeras.
Perataan permukaan horisontal tidak boleh menjadi licin, seperti untuk
trotoar, harus sedikit kasar tetapi merata dengan penyapuan, atau cara lain
sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, sebelum beton
mulai mengeras.
Permukaan yang tidak horisontal yang telah ditambal atau yang masih
belum rata harus digosok dengan batu gurinda yang agak kasar (medium),
dengan menempatkan sedikit adukan semen pada permukaannya. Adukan
harus terdiri dari semen dan pasir halus yang dicampur sesuai dengan
proporsi
yang digunakan untuk pengerjaan akhir beton. Penggosokan harus
dilaksanakan sampai seluruh tanda bekas acuan, ketidakrataan, tonjolan
hilang, dan seluruh rongga terisi, serta diperoleh permukaan yang rata.
Pasta yang dihasilkan dari penggosokan ini harus dibiarkan tertinggal di
tempat.
d) Perawatan Beton
(1) Perawatan dengan Pembasahan
i.
Segera setelah pengecoran, beton harus dilindungi
dari pengeringan dini, temperatur yang terlalu panas,
dan gangguan mekanis. Beton harus dijaga agar
kehilangan kadar air yang terjadi seminimal mungkin
dan diperoleh temperatur yang relatif tetap dalam
waktu yang ditentukan untuk menjamin hidrasi yang
sebagaimana mestinya pada semen dan pengerasan
beton.
ii. Pekerjaan perawatan harus segera dimulai setelah
beton mulai mengeras (sebelum terjadi retak susut
basah) dengan menyelimutinya dengan bahan yang
dapat menyerap air. Lembaran bahan penyerap air ini
yang harus dibuat jenuh dalam waktu paling sedikit 7
hari. Semua bahan perawatan atau lembaran bahan
penyerap air harus menempel pada permukaan yang
dirawat.
iii. Jika acuan kayu tidak dibongkar maka acuan tersebut
harus dipertahankan dalam kondisi basah sampai
acuan dibongkar, untuk mencegah terbukanya
sambungan-sambungan dan pengeringan beton.
iv. Permukaan beton yang digunakan langsung sebagai
lapis aus harus dirawat setelah permukaannya mulai
mengeras (sebelum terjadi retak susut basah) dengan
ditutupi oleh lapisan pasir lembab setebal 5 cm paling
sedikit selama 21 hari.
v. Beton semen yang mempunyai sifat kekuatan awal
yang tinggi, harus dibasahi sampai kuat tekannya
mencapai 70 % dari kekuatan rancangan beton
berumur 28 hari.
(2) Perawatan dengan Uap

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

40

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

i.

Beton yang dirawat dengan uap untuk mendapatkan


kekuatan awal yang tinggi, tidak diperkenankan
menggunakan
bahan
tambahan
kecuali
atas
persetujuan Direksi Pekerjaan.
ii. Perawatan dengan uap harus dikerjakan secara
menerus sampai waktu dimana beton telah mencapai
70 % dari kekuatan rancangan beton berumur 28 hari.
Perawatan dengan uap untuk beton harus mengikuti
ketentuan di bawah ini:
Tekanan uap pada ruang uap selama perawatan
beton tidak boleh melebihi tekanan luar.
Temperatur pada ruang uap selama perawatan
beton tidak boleh melebihi 380C selama 2 jam
sesudah pengecoran selesai, dan kemudian
temperatur dinaikkan berangsur-angsur sehingga
mencapai 650C dengan kenaikan temperatur
maksimum 140C / jam secara bertahap.
Perbedaan temperatur pada dua tempat di dalam
ruangan uap tidak boleh melebihi 5,50C.
Penurunan
temperatur
selama
pendinginan
dilaksanakan secara bertahap dan tidak boleh lebih
dari 110C per jam.
Perbedaan temperatur beton pada saat dikeluarkan
dari ruang penguapan tidak boleh lebih dari 110C
dibanding udara luar.
Selama perawatan dengan uap, ruangan harus
selalu jenuh dengan uap air.
Semua bagian bangunanal yang mendapat
perawatan dengan uap harus dibasahi selama 4
hari sesudah selesai perawatan uap tersebut.
iii. Penyedia
Jasa
harus
membuktikan
bahwa
peralatannya bekerja dengan baik dan temperatur di
dalam ruangan perawatan dapat diatur sesuai dengan
ketentuan dan tidak tergantung dari cuaca luar.
iv. Pipa uap harus ditempatkan sedemikian rupa atau
balok harus dilindungi secukupnya agar beton tidak
terkena langsung semburan uap, yang akan
menyebabkan perbedaan temperatur pada bagianbagian beton.
(3) Perawatan dengan Cara Lain
i.
Membran cair
Perawatan
membran dilakukan ketika seluruh
permukaan beton segera sesudah air meningggalkan
permukaan (kering), terlebih dahulu setelah beton
dibuka cetakannya dan finishing dilakukan. Jika
seandainya hujan turun maka harus dibuat pelindung
sebelum lapisan membran cukup kering, atau
seandainya lapisan membran rusak maka harus
dilakukan pelapisan ulang lagi.
ii. Selimut kedap air
Metode ini dilakukan dengan menyelimuti permukaan
beton dengan bahan lembaran kedap air yang
bertujuan mencegah kehilangan kelembaban ari
permukaan beton. Beton harus basah pada saat
lembaran kedap air ini dipasang. Lembaran bahan ini
aman untuk tidak terbang/pindah tertiup angin dan

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

41

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

apabila ada kerusakan/sobek harus segera diperbaiki


selama periode perawatan berlangsung.
iii. Form-In-Place
Perawatan
yang
dilakukan
dengan
tetap
mempertahankan cetakan sebagai dinding penahan
pada tempatnya selama waktu yang diperlukan beton
dalam masa perawatan.
H)

Pengukuran
a) Cara Pengukuran
i.
Beton akan diukur dengan jumlah meter kubik pekerjaan
beton yang digunakan dan diterima sesuai dengan
dimensi yang ditunjukkan pada Gambar Kerja atau yang
diperintahkan
oleh Direksi
Pekerjaan.
Tidak
ada
pengurangan yang akan dilakukan untuk volume yang
ditempati oleh pipa dengan garis tengah kurang dari 20
cm atau oleh benda lainnya yang tertanam seperti "water
stop", baja tulangan, selongsong pipa (conduit) atau
lubang sulingan (weephole).
ii. Tidak ada pengukuran tambahan atau yang lainnya yang
akan dilakukan untuk acuan, perancah untuk balok dan
lantai pemompaan, penyelesaian akhir permukaan,
penyediaan pipa sulingan, pekerjaan pelengkap lainnya
untuk penyelesaian pekerjaan beton, dan biaya dari
pekerjaan tersebut telah dianggap termasuk dalam harga
penawaran untuk Pekerjaan Beton.
iii. Kuantitas bahan untuk lantai kerja, bahan drainase porous,
baja tulangan dan mata pembayaran lainnya yang
berhubungan dengan bangunan yang telah selesai dan
diterima akan diukur untuk dibayarkan seperti disyaratkan
pada Bagian lain dalam Spesifikasi ini.
iv. Beton yang telah dicor dan diterima harus diukur dan
dibayar sebagai beton bangunan atau beton tidak
bertulang. Beton Bangunan harus beton yangdisyaratkan
atau disetujui oleh Direksi Pekerjaan sebagai fc=20 MPa
(K-250) atau lebih tinggi dan Beton Tak Bertulang harus
beton yang disyaratkan atau disetujui untuk fc=15 MPa
(K-175) atau fc=10 Mpa (K- 125). Jika beton dengan mutu
(kekuatan) yang lebih tinggi diperkenankan untuk
digunakan di lokasi untuk mutu (kekuatan) beton yang
lebih rendah, maka volumenya harus diukur sebagai beton
dengan mutu (kekuatan) yang lebih rendah.
b) Pengukuran Untuk Pekerjaan Beton Yang Diperbaiki
i.
Jika pekerjaan telah diperbaiki, kuantitas yang akan diukur
untuk pembayaran harus sejumlah yang harus dibayar bila
mana pekerjaan semula telah memenuhi ketentuan.
ii. Tidak ada pembayaran tambahan akan dilakukan untuk
tiap peningkatan kadar semen atau setiap bahan tambah
(admixture), juga tidak untuk tiap pengujian atau
pekerjaan tambahan atau bahan pelengkap lainnya yang
diperlukan untuk mencapai mutu yang disyaratkan untuk
pekerjaan beton.

I. Dasar Pembayaran
Kuantitas yang diterima dari berbagai mutu beton yang ditentukan
sebagaimana yang disyaratkan di atas, akan dibayar pada Harga
Kontrak untuk Mata Pembayaran dan menggunakan satuan
BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

42

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

pengukuran yang ditunjukkan di bawah dan dalam Daftar


Kuantitas.
Harga dan pembayaran harus merupakan kompensasi penuh untuk
seluruh penyediaan dan pemasangan seluruh bahan yang tidak
dibayar dalam Mata Pembayaran lain, termasuk "water stop",
lubang
sulingan,
acuan,
perancah
untuk
pencampuran,
pengecoran, pekerjaan akhir dan perawatan beton, dan untuk
semua biaya lainnya yang perlu dan lazim untuk penyelesaian
pekerjaan yang sebagaimana mestinya, yang diuraikan dalam
Bagian ini.

3) PEKERJAAN PASANGAN
Pekerjaan pasangan pada pelaksanaan konstruksi bendung/embung
harus memenuhi ketentuan dan persyaratan yang mengacu pada
kegiatan detail desain. Kegiatannya meliputi : pasangan batu kali;
pekerjaan siaran; pekerjaan plesteran; pekerjaan batu kosong dan
bronjong yang berfungsi sebagai rip-rap. Pelaksanaan pekerjaan
pasangan mengacu pada Pd T-xx-200x, Pekerjaan yang Bersifat
Umum, Bagian-5, Pasangan Batu, Batu Kosong dan Bronjong, Batu
Dengan Mortar, dan Adukan Semen.
A.

Pasangan Batu
1) Pengaturan Lokasi Pembuatan Adukan
a) Lokasi pembuatan adukan perlu diatur sedemikian rupa
agar dapat menjamin kelancaran pekerjaan. Memudahkan
bagi pengawas dan menjamin tercapainya mutu adukan
yang baik dan terlindung.
b) Pengadukan dilakukan sedekat mungkin dengan lokasi
konsrtruksi yang akan dibangun. Pasir dan semen
disiapkan terpisah ditempat kering (lebih tinggi dari tanah
sekitarnya).
c) Kotak pengaduk dipasang ditempat datar dilokasi yang
memudahkan bagi petugas pengaduk dan pengangkutan
adukan ke lokasi bangunan.
d) Drum air ditempatkan didekat kotak pengaduk kotak
kotak takaran disiapkan secukupnya dilokasi timbunan
pasir dan semen. Gerobak pengangkutan adukan dan
ember disiapkan dekat kotak adukan kearah konstruksi
yang akan dibangun.
2) Persiapan Pondasi (Pasangan Batu)
a) Pondasi untuk struktur pasangan batu harus disiapkan
sesuai dengan syarat untuk Bagian Galian Spesifikasi ini.
b) Terkecuali disyaratkan lain atau ditunjukkan pada Gambar,
dasar pondasi untuk struktur dinding penahan harus tegak
lurus, atau bertangga yang juga tegak lurus terhadap
muka dari dinding. Untuk struktur lain, dasar pondasi
harus mendatar atau bertangga yang juga horisontal.
c) Lapis landasan yang rembes air (permeable) dan kantung
penyaring harus disediakan jika disyaratkan sesuai dengan
ketentuan.
d) Jika ditunjukkan dalam Gambar, atau yang diminta lain
oleh Direksi Pekerjaan, suatu pondasi beton mungkin
diperlukan. Beton yang digunakan harus memenuhi
ketentuan dari Bagian Beton dari Spesifikasi ini.

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

43

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

3) Pelaksanaan Pemasangan Batu


a) Lakukan dan periksa persiapan yang meliputi penyediaan
batu, pasir dan air dilokasi kerja, kelengkapan peralatan
dan alat bantu seperti kotak penampung adukan,
penampung air, plastik pelindung hujan, tukang batu dan
buruh pembantu, tenaga dan sarana pengangkutan
adukan.
b) Ratakan lantai dasar bangunan, pasang profil sesuai
gambar design bangunan. Dalam kotak dan hamparkan
serta ratakan pasir setebal 5 - 10 cm sebagai lantai kerja.
c) Periksa dimensi dan elevasi profil dengan alat ukur (oleh
juru ukur) dan minta persetujuan Direksi bila telah selesai
gambar kontrak.
d) Sebelum dipasang, batu harus dibersihkan dari lumpur
atau tanah yang melekat serta basahi dengan air agar
ikatan dengan adukan menjadi kuat.
e) Pemasangan lapis batu pertama, diawali dengan
menghamparkan adukan setebal 3 - 5 cm, kemudian
menyusun batu diatas hamparan dengan jarak 2 3 cm
(tidak bersinggungan) pukul atau ketok-ketok batu
tersebut agar terikat kuat dengan adukan.
f) Isi rongga diantara batu-batu dengan adukan sampai
penuh/mampat dengan menggunakan sendok adukan.
g) Bila
memerlukan
suling-suling
resapan
sesuai
design/kontrak (pada dinding penahan, sayap bendung
dan sebagainya). Suling dari pipa paralon yang dibungkus
ijuk diujung pipa bagian dalam dipasang bersamaan
dengan pasangan batu.
h) Letak suling resapan merupakan barisan dalam arah
horizontal dengan jarak tertentu sesuai gambar kontrak.
Baris pipa suling berikutnya (diatasnya) dipasang
berselang-seling arah vertikal.
i) Apabila hujan atau setelah selesai, pasangan diitutup
plastik agar pasangan yang masih baru tersebut tidak
rusak karena air hujan.
4) Pelaksanaan Kotak Adukan
a) Sebelum pemasangan, batu harus dibersihkan dan
dibasahi sampai merata dan dalam waktu yang cukup
untuk memungkinkan penyerapan air mendekati titik
jenuh. Landasan yang akan menerima setiap batu juga
harus dibasahi dan selanjutnya landasan dari adukan
harus disebar pada sisi batu yang bersebelahan dengan
batu yang akan dipasang.
b) Adukan dibuat dengan perbandingan 1 bagian semen dan
4 bagian pasir (1 Pc : 4 Ps)
c) Masukkan dan ratakan 2 takar pasir dalam kotak
pengaduk, disusul 1 takar semen dan 2 takar pasir
berikutnya.
d) Adukan campuran kering (tanpa air) dengan cangkul
sampai rata (homogen) .
e) Tuangkan air sedikt demi sedikit sambil diaduk terus
sampai diperoleh adukan homogen. Adukan sudah baik
apabila sudah terlihat lengket dan tidak terurai saat
dituang serta tidak ada yang tersisa diplat cangkul saat
dituang tidak terlalu kering, sehingga mudah digunakan.

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

44

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

f)

g)

h)
i)

Pembuatan adukan harus mengimbangi kecepatan


pelaksanaan pasangan batu. Tidak terlambat dan tidak
boleh di buat terlalu banyak, adukan harus sudah
dipasang paling lama 1 jam setelah selesai diaduk.
Tebal dari landasan adukan harus pada rentang antara 2
cm sampai 5 cm dan merupakan kebutuhan minimum
untuk menjamin bahwa seluruh rongga antara batu yang
dipasang terisi penuh.
Banyaknya adukan untuk landasan yang ditempatkan
pada suatu waktu haruslah dibatasi sehingga batu hanya
dipasang pada adukan baru yang belum mengeras.
Jika batu menjadi longgar atau lepas setelah adukan
mencapai pengerasan awal, maka batu tersebut harus
dibongkar, dan adukannya dibersihkan dan batu tersebut
dipasang lagi dengan adukan yang baru.

5) Pelaksanaan Plesteran
a) Bagian-bagian tertentu dari pasangan batu sesuai gambar
design/kontrak harus di plester. Plesteran dibuat dari
campuran 1 bagian semen dan tiga bagian pasir yang
disaring atau sesuai dengan ketentuan dalam gambar
kontrak.
b) Tebal plesteran dibuat 2 - 3 cm dari permukaan batu,
sebelum plesteran dipasang diantara batu-batu harus
dikorek sampai kedalaman 1 - 2 cm dibawah permukaan
batu. Kemudian permukaan pasangan dibersihkan dan
disiram air agar terjadi ikatan yang kuat antara pasangan
dan plesteran.
6) Pelaksanaan Siaran
a) Bagian permukaan pasangan batu yang terlihat, sesuai
kontrak atau petunjuk Direksi harus disiar.
b) Siaran dibuat dari campuran 1 bagian semen dan 2 bagian
pasir yang disaring atau sesuai dengan ketentuan dalam
gambar.
c) Sebelum siaran dipasang adukan pasangan diantara batu
batu halus dikorek sampai kedalaman 1-2 cm dibawah
permukaan batu untuk jenis siar rata dan siar timbul, dan
2-3 cm untuk jenis siar tenggelam, kemudian pasangan
dibersihkan dan disiram air agar terjadi ikatan yang kuat
antara pasangan siaran.
B.

Pasangan Batu Kosong dan Bronjong


1) Persiapan
Galian harus memenuhi ketentuan dari Bagian Pekerjaan
Galian, termasuk kunci pada tumit yang diperlukan untuk
pasangan batu kosong dan bronjong. Landasan harus dipasang
sesuai dengan ketentuan. Seluruh permukaan yang disiapkan
harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan sebelum penempatan
pasangan batu kosong atau bronjong.
2) Penempatan Bronjong
a) Keranjang bronjong harus dibentangkan dengan kuat
untuk memperoleh bentuk serta posisi yang benar dengan
menggunakan batang penarik atau ulir penarik kecil
sebelum pengisian batu ke dalam kawat bronjong.
Sambungan antara keranjang haruslah sekuat seperti

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

45

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

b)

c)
d)

anyaman itu sendiri. Setiap segi enam harus menerima


paling sedikit dua lilitan kawat pengikat dan kerangka
bronjong antara segi enam tepi paling sedikit satu lilitan.
Paling sedikit 15 cm kawat pengikat harus ditinggalkan
sesudah pengikatan terakhir dan dibengkokkan ke dalam
keranjang.
Batu harus dimasukkan satu demi satu sehingga diperoleh
kepadatan maksimum dan rongga seminimal mungkin.
Bilamana tiap bronjong telah diisi setengah dari tingginya,
dua kawat berlebihan agar terjadi penurunan (settlement).
Sisi luar batu yang berhadapan dengan kawat harus
mempunyai permukaan yang rata dan bertumpu pada
anyaman.
Setelah pengisian, tepi dari tutup harus dibentangkan
dengan batang penarik atau ulir penarik pada permukaan
atasnya dan diikat.
Bilamana keranjang dipasang satu di atas yang lainnya,
sambungan vertikal harus dibuat berselang seling.

3) Penempatan Pasangan Batu Kosong


a) Pasangan batu kosong harus dibuat pada pondasi yang
kuat dan pada garis dan arah yang tercantum dalam
gambar atau sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.
b) Lubang-lubang pada pondasi harus diisi oleh bahan yang
baik dan dipadatkan lapis per lapis setebal 15 cm. Bila
pondasinya telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan, maka
lapisan dasar berupa lapisan saringan pasir setebal 7,5 cm
dan lapis saringan kerikil diatasnya setebal 12,5 cm atau
seperti tercantum dalam gambar, harus dibuat.
c) Bahan saringan pasir dan kerikil harus menurut Spesifikasi
Teknik. Lapisan dasar harus diletakkan dengan tebal yang
sama dan cukup rata, meskipun demikian menjadi pondasi
yang kuat untuk pemasangan batu belah dan batu pecah.
d) Batu belah dan batu pecah yang dipakai dalam pasangan
batu kosong harus diletakkan pada lapisan dasar dengan
cara sedemikian rupa sehingga pasangan batu kosong
yang selesai dikerjakan menjadi stabil dan tidak akan
longsor.
e) Rongga besar yang terbuka diantara batu pecah harus
dihindari. Harus diusahakan agar semua batu belah dapat
dijamin dan dipasang dengan baik pada bidang yang
datar. Batu belah harus diletakkan demikian rupa sehingga
tidak menonjol diatas garis yang dicantumkan dalam
gambar atau menurut petunjuk Direksi Pekerjaan. Semua
celah dalam pasangan batu kosong harus diisi (dikunci)
dengan batu pecah yang baik. Banyaknya batu pecah
yang dipakai tidak boleh melebihi volume yang dibutuhkan
untuk mengisi rongga diantara batu belah.
f) Lapisan ijuk diatas pondasi dapat dipakai sebagai lapisan
dasar sesuai dengan persyaratan atau menurut petunjuk
Direksi Pekerjaan.
g) Lapisan penutup harus dibuat pada bagian atas pasangan
batu kosong dengan kemiringan yang layak sehingga
dapat memperkuat lapisan atas pasangan batu kosong.
Lapisan penutup harus terdiri dari batu pelat pilihan yang
lebar diletakkan pada jalur dan arah yang sesuai dengan
gambar atau menurut petunjuk Direksi Pekerjaan.

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

46

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

4) Penimbunan Kembali
Seperti ketentuan dari Pekerjaan Bagian Timbunan.
5) Penempatan Pasangan Batu Kosong yang Diisi Adukan
a) Seluruh permukaan batu harus dibersihkan dan dibasahi
sampai jenuh sebelum ditempatkan. Beton harus
diletakkan di atas batu yang telah dipasang sebelumnya
selanjutnya batu yang baru akan diletakkan di atasnya.
Batu harus ditanamkan secara kokoh pada lereng dan
dipadatkan sehingga bersinggungan dengan batu-batu
yang berdekatan sampai membentuk ketebalan pasangan
batu kosong yang diperlukan.
b) Celah-celah antar batu dapat diisi sebagian dengan batu
baji atau batu-batu kecil, sedemikian hingga sisa dari
rongga-rongga tersebut harus diisi dengan beton sampai
padat dan rapi dengan ketebalan tidak lebih dari 10 mm
dari permukaan batu-batu tersebut.
c) Lubang sulingan (weep holes) harus dibuat sesuai dengan
yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
d) Pekerjaan ini harus dilengkapi peneduh dan dilembabi
selama tidak kurang dari 3 hari setelah selesai dikerjakan
C.

Pasangan Batu dengan Mortar


1) Metode Pekerjaan
a) Metoda pekerjaan saluran pasangan batu dengan mortar
yang dilaksanakan setiap satuan waktu harus dibatasi
sesuai dengan tingkat kecepatan pemasangan yang
menjamin agar seluruh pekerjaan pasangan batu hanya
dipasang dengan adukan yang baru.
b) Jika pasangan batu dengan mortar digunakan pada lereng
sebagai
pelapisan
selokan,
maka
pembentukan
penampang selokan pada tahap awal harus dibuat seolaholah seperti tidak akan ada pasangan batu dengan mortar.
Pemangkasan tahap akhir hingga batas-batas yang
ditentukan
harus
dilaksanakan
sesaat
sebelum
pemasangan pasangan batu dengan mortar.
2) Penyiapan Formasi atau Pondasi
a) Formasi untuk pelapisan pasangan batu dengan mortar
harus disiapkan sesuai dengan ketentuan.
b) Pondasi atau galian parit untuk tumit (cut off wall) dari
pasangan batu dengan mortar atau untuk struktur harus
disiapkan sesuai dengan ketentuan Bagian Galian.
c) Landasan tembus air dan kantung saringan (filter pocket)
harus disediakan jika disyaratkan, sesuai dengan
ketentuan.
3) Penyiapan Batu
a) Batu harus dibersihkan dari bahan yang merugikan, yang
dapat mengurangi kelekatan dengan adukan.
b) Sebelum pemasangan, batu harus dibasahi seluruh
permukaannya dan diberikan waktu yang cukup untuk
proses penyerapan air sampai jenuh.
4) Pemasangan Lapisan Batu
a) Suatu landasan dari adukan semen paling sedikit setebal 3
cm harus dipasang pada formasi yang telah disiapkan.

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

47

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

b)

c)

d)
e)

f)

Landasan adukan ini harus dikerjakan sedikit demi sedikit


sedemikian rupa sehingga permukaan batu akan tertanam
pada adukan sebelum mengeras.
Batu harus ditanam dengan kuat di atas landasan adukan
semen sedemikian rupa sehingga satu batu berdekatan
dengan lainnya sampai mendapatkan tebal pelapisan yang
diperlukan di mana tebal ini akan diukur tegak lurus
terhadap lereng. Rongga yang terdapat di antara satu batu
dengan lainnya harus diisi adukan dan adukan ini harus
dikerjakan sampai hampir sama rata dengan permukaan
lapisan tetapi tidak sampai menutupi permukaan lapisan.
Pekerjaan harus dimulai dari dasar lereng menuju ke atas,
dan permukaan harus segera diselesaikan setelah
pengerasan awal dari adukan dengan cara menyapunya
dengan sapu yang kaku.
Permukaan yang telah selesai dikerjakan harus dirawat
seperti yang disyaratkan untuk Pekerjaan Beton dalam
Pengerjaan Akhir dari Bagian Beton dari Spesifikasi ini.
Lereng yang bersebelahan dengan bahu jalan harus
dipangkas dan dirapikan untuk memperoleh bidang antar
muka yang rapat dan halus dengan pasangan batu dengan
mortar sehingga akan memberikan drainase yang lancar
dan mencegah gerusan pada tepi pekerjaan pasangan
batu dengan mortar.
Pemasangan batu kali harus dilaksanakan dengan cara
pemasangan adukan mortar kemudian diikuti dengan batu
sedemikian sehingga semua batu akan terlapisi dengan
adukan
mortar.
Dalam
hal
apapun
pelaksanaan
pemasangan batu tidak boleh dilakukan dengan cara
menumpuk batu terlebih dahulu batu kemudian
dituangkan adukan mortar ke atasnya.

5) Pelaksanaan Pasangan Batu Dengan Mortar Untuk


Pekerjaan Struktur
a) Tumit (cut off wall) dan struktur lainnya yang dibuat dalam
galian parit di mana terdapat kestabilan akibat daya lekat
tanah atau akibat disediakannya cetakan, harus
dilaksanakan dengan mengisi galian atau cetakan dengan
adukan setebal 60 % dari ukuran maksimum batu yang
digunakan dan kemudian dengan segera memasang batu
di atas adukan yang belum mengeras. Selanjutnya adukan
harus segera ditambahkan dan proses tersebut diulangi
sampai cetakan tersebut terisi penuh. Adukan berikutnya
harus segera ditambahkan lagi sampai ke bagian puncak
sehingga memperoleh permukaan atas yang rata.
b) Jika bentuk batu sedemikian rupa sehingga dapat saling
mengunci dengan kuat, dan jika digunakan adukan yang
liat, pekerjaan pasangan batu dengan mortar untuk
struktur dapat pula dibuat tanpa cetakan, sebagaimana
yang diuraikan untuk Pasangan Batu dalam Bagian
Pasangan Batu dari Spesifikasi ini.
c) Permukaan pekerjaan pasangan batu dengan mortar untuk
struktur yang terekspos harus diselesaikan dan dirawat
seperti yang disyaratkan di atas untuk pelapisan batu.
d) Penimbunan kembali di sekeliling struktur yang telah
selesai dirawat harus ditimbun sesuai dengan ketentuan
Bagian Timbunan.

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

48

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

D.

Adukan Semen
1) Pencampuran
a) Seluruh bahan kecuali air harus dicampur, baik dalam
kotak yang rapat atau dalam alat pencampur adukan yang
disetujui, sampai campuran menunjukkan warna yang
merata, kemudian air ditambahkan dan pencampuran
dilanjutkan lima sampai sepuluh menit. Jumlah air harus
sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan
konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh
melebihi 70% dari berat semen yang digunakan.
b) Adukan semen dicampur hanya dalam kuantitas yang
diperlukan untuk penggunaan langsung. Jika diperlukan,
adukan semen boleh diaduk kembali dengan air dalam
waktu 30 menit dari proses pengadukan awal. Pengadukan
kembali setelah waktu tersebut tidak diperbolehkan.
c) Adukan semen yang tidak digunakan dalam 45 menit
setelah air ditambahkan harus dibuang.
2) Pemasangan
a) Permukaan yang akan menerima adukan semen harus
dibersihkan dari minyak atau lempung atau bahan
terkontaminasi lainnya dan telah dibasahi sampai merata
sebelum adukan semen ditempatkan. Air yang tergenang
pada permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan
adukan semen.
b) Jika digunakan sebagai lapis permukaan, adukan semen
harus ditempatkan pada permukaan yang bersih dan
lembab
dengan
jumlah
yang
cukup
sehingga
menghasilkan tebal adukan minimum 1,5 cm dan harus
dibentuk menjadi permukaan yang halus dan rata.

E. Pengukuran
1) Pasangan Batu
a) Pasangan batu harus diukur untuk pembayaran dalam
meter kubik sebagai volume pekerjaan yang diselesaikan
dan diterima, dihitung sebagai volume teoritis yang
ditentukan oleh garis dan penampang yang disyaratkan
dan disetujui.
b) Setiap bahan yang dipasang sampai melebihi volume
teoritis yang disetujui harus tidak diukur atau dibayar.
c) Landasan rembes air (permeable bedding), penimbunan
kembali dengan bahan porous atau kantung penyaring
harus diukur dan dibayar sebagai Drainase Porous. Tidak
ada pengukuran atau pembayaran terpisah yang harus
dilakukan untuk penyediaan atau pemasangan lubang
sulingan atau pipa, juga tidak untuk acuan lainnya atau
untuk galian dan penimbunan kembali yang diperlukan.
2) Pasangan Batu Kosong dan Bronjong
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran haruslah jumlah
meter kubik dari bronjong atau pasangan batu kosong lengkap
di tempat dan diterima. Dimensi yang digunakan untuk
menghitung kuantitas ini haruslah dimensi nominal dari
masingmasing keranjang bronjong atau pasangan batu kosong
seperti yang diuraikan dalam Gambar atau sebagaimana yang
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
3) Pasangan Batu dengan Mortar
BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

49

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

a)
b)

c)

Pekerjaan pasangan batu dengan mortar harus diukur


untuk pembayaran dalam meter kubik sebagai volume
nominal pekerjaan yang selesai dan diterima.
Pekerjaan pasangan batu dengan mortar untuk pelapisan
pada selokan dan saluran air, atau pelapisan pada
permukaan lainnya, volume nominal harus ditentukan dari
luas permukaan terekspos dari pekerjaan yang telah
selesai dikerjakan dan tebal nominal lapisan untuk
pelapisan. Untuk keperluan pembayaran, tebal nominal
lapisan harus diambil yang terkecil dari berikut ini :
i. Tebal yang ditentukan seperti yang ditunjukkan pada
Gambar atau diperintahkan Direksi Pekerjaan;
ii. Tebal aktual rata-rata yang dipasang seperti yang
ditentukan dalam pengukuran lapangan.
Pekerjaan pasangan batu dengan mortar yang digunakan
bukan
untuk
pelapisan,
volume
nominal
untuk
pembayaran harus dihitung sebagai volume teoritis yang
ditetapkan dari garis dan penampang yang ditentukan
atau disetujui.

4) Adukan Semen
Adukan semen tidak akan diukur untuk pembayaran yang
terpisah. Pekerjaan ini harus dianggap sebagai pelengkap
terhadap berbagai jenis pekerjaan yang diuraikan dalam
Spesifikasi ini.
F. Dasar Pembayaran
Kuantitas, ditentukan sebagaimana diuraikan di atas, harus dibayar
dengan Harga Kontrak per satuan dari pengukuran untuk Mata
Pembayaran yang terdaftar di bawah dan ditunjukkan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga, dimana harga dan pembayaran tersebut
harus merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan dan
pemasangan semua bahan, untuk galian yang diperlukan dan
penyiapan seluruh formasi atau pondasi, untuk pembuatan lubang
sulingan dan sambungan konstruksi, untuk pemompaan air, untuk
penimbunan kembali sampai elevasi tanah asli dan pekerjaan akhir
dan untuk semua pekerjaan lainnya atau biaya lain yang
diperlukan atau lazim untuk penyelesaian yang sebagaimana
mestinya dari pekerjaan yang diuraikan dalam Bagian ini.

4) PEKERJAAN PINTU
Pelaksanaan pekerjaan pintu mengacu pada Pd T-xx-200x, Pekerjaan
yang Bersifat Umum, Bagian-8, Pekerjaan Pintu.
A.

Perencanaan
Kegiatan perencanaan pintu pada dasarnya tergantung pada
beban dan tegangan rencana, yang meliputi:
1) Beban rencana
a) Pintu
Pintu harus direncanakan dengan kondisi beban sebagai
berikut :
- Beban air pada pintu harus seperti yang ditunjukkan
pada gambar.
- Beban beban lain

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

50

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

Reaksi yang diakibatkan oleh berat sendiri. Semua


beban yang akan terjadi pada saat awal, menaikkan
atau menurunkan pintu.
b) Rangka Pintu
Beban beban pada rangka pintu terdiri dari beban pada
tumpuan, beban karet sekat dan semua beban lain yang
diakibatkan pengoperasian pintu dan perangkat. Rangka
pintu harus mampu meneruskan beban dari karet sekat
pintu ke beton atau pasangan batu kali pada bangunan.
c) Alat Pengangkat
Alat pengangkat harus direncanakan untuk menaikkan,
menurunkan dan memegang pintu pada setiap posisi di
antara keadaan pintu tertutup dan pintu terbuka penuh.
Ketinggian pengangkatan harus seperti pada gambar.
Kapasitas rata rata pengangkat, tongkat ulir harus
mampu menaikkan atau menurunkan pintu pada
kombinasi yang paling membahayakan.
2) Tegangan Rencana
a) Batang Baja
Tegangan yang diijinkan pada beban normal pada batang
baja haruslah sebagai berikut :
Tegangan yang diijinkan pada kondisi beban sementara
ditentukan 50% (lima puluh persen) lebih besar dari pada
kondisi beban normal. Tegangan ekivalen yang diakibatkan
kombinasi tegangan biaxial atau triaxial tidak boleh
melebihi tegangan ijin diatas. Bagaimanapun juga tidak
diijinkan ada tegangan yang melebihi 90% (sembilan
puluh persen) dari tegangan maksimum material yang
digunakan. Tebal pelat baja untuk pekerjaan pintu adalah
minimum 6 (enam) mm. Modulus kelangsingan atau faktor
tekuk pada kerangka baja desak utama harus kurang dari
159 dan pada baja lainnya harus kurang dari 240.
b) Bagian Mesin
Semua bagian mesin pada alat pengangkat yang dikenal
beban normal atau kondisi beban rata rata harus
direncanakan berdasarkan angka keamanan terhadap
tegangan batas bahan yang digunakan
c) Tegangan Beton
Tegangan beton yang diijinkan pada tumpuan tidak lebih
dari 50 kg/cm2 dan tegangan geser yang diijinkan tidak
lebih dari 5,5 kg/cm2, tegangan desak yang diijinkan pada
pasangan batu kali tidak lebih dari 15 kg/cm2.
B.

1)

2)

Perakitan dan Pengujian di Bengkel


Pintu dan Rangka Pintu
Setiap pintu dengan seal karet harus dirakit dibengkel. Pada
saat perakitan, pintu harus diperiksa mengenai ukuran,
kelonggaran dan ketepatan posisinya. Setiap kesalahan dan
ketidak tepatan yang ditemukan harus dikoreksi dengan tepat.
Seak karet harus tepat pada posisinya saat perakitan di
bengkel. Rangka sponing, balok atas dan balok ambang pada
rangka pintu harus diperiksa kelurusannya. Semua ukuran
rangka pintu yang berkaitan dengan ukuran pintu harus
diperiksa dan setiap kesalahan dan ketidak tepatan posisinya
yang ditemukan harus diperbaiki. Suku cadang harus sesuai
dan dihindari selama perakitan dan pengangkutan.
Stang

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

51

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

Setiap stang harus dirakit dibengkel secara lengkap dan


diperiksa kehalusan permukaannya. Semua bagian harus
diperiksa untuk menjamin bahwa semua kelonggaran dan
toleransi telah dipenuhi dan tidak ada kesalahan yang terjadi
pada setiap gerakan peralatannya. Semua bantalan harus
diperiksa dengan teliti, semua pelumas dengan gomok dan oli
yang diperlukan harus diuji. Setiap cacat atau ketidak tepatan
operasi yang ditemukan harus diperbaiki dan pengujian
diulang kembali.

C.

Pemasangan dan Pengujian di Lapangan


1) Rangka Pintu
a) Rangka pintu harus dirakit dan dipasang pada tempatnya
seperti gambar yang telah disetujui pada posisi yang
sesuai dengan toleransi yang diizinkan. Letak baut atau
perlengkapan lain harus dipasang pada rangka pintu
dengan posisi yang tepat.
b) Ikatan antara rangka pintu dan penopang harus kuat
sehingga pada saat beton dicor tidak akan merubah posisi
rangka pintu. Jika diperlukan untuk menjamin posisi yang
tepat dapat dilengkapi dengan penjepit tambahan.
c) Pemasangan seal karet harus hatihati agar terletak pada
permukaan yang tepat sesuai dengan toleransi yang
diizinkan. Pengecoran tidak diperkenankan bila belum
dirakit dengan lengkap dan teliti. Sewaktu pengecoran
beton harus diperiksa agar ukuran dan bentuknya sesuai
gambar dan dalam batas toleransi. Jika terjadi kesalahan
harus segera diperbaiki.
2) Pintu
Pintu harus dirakit dan dipasang sesuai gambar detail yang
disetujui. Pintupintu harus dirakit dan dipasang sesuai dengan
toleransi yang diizinkan.
3) Pengangkat
a) Sebelum dirakit, semua permukaan bantalan, sponing, alur
dan lubang oli harus dibersihkan dan dilumasi dengan oli
dan gomok yang akan disetujui. Sesudah dirakit, setiap
sistim pelumasan harus diperiksa. Setiap pengangkat,
lengkap dengan perlengkapannya, harus dipasang sesui
dengan gambar yang disetujui. Pengangkatan harus
diletakkan dan distel sehingga sesuai dengan alat
pengangkat pintu.
b) Sesudah
pemasangan
pengangkat
dan
sebelum
dihubungkan
dengan
pintu,
pengangkat
harus
dioperasikan dan diperiksa, sesudah selesai pemeriksaan
tersebut, mur penggerak dihubungkan dengan pintu dan
stang, kemudian ditest dan distel sehingga dapat
dioperasikan dengan tepat. Setiap kerusakan atau ketidak
tepatan operasi yang ditemukan selama pengujian harus
diperbaiki dan prosedur pengujian diulang kembali.
4) Pengecatan
a) Setiap ketebalan pengecatan harus mendapat persetujuan
dari Direksi Pekerjaan;
b) Permukaan yang sudah siap harus dicat dasar sesuai
dengan petunjuk pengecatan dari pabrik;
c) Permukaan harus dibersihkan sesaat sebelum pengecatan;

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

52

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

d)

Pengecatan lapis awal dan lapis akhir harus sesuai dengan


cara dan peralatan yang disarankan dari pabrik;
e) Cat yang dipakai harus mempunyai masa pemakaian tidak
kurang dari 1 (satu) tahun dalam keadaan segala cuaca di
lokasi pekerjaan;
f) Penyedia jasa harus menyediakan cat yang cukup untuk
pengecatan di lapangan dan pengecatan perbaikan di
bengkel;
g) Semua pengecatan, harus dilakukan secara rata dan halus
pada permukaan. Cat harus diaduk seluruhnya, ditapis dan
dijaga kekentalannya agar seragam selama dipergunakan;
h) Tidak diperkenankan melakukan pengecatan pada
permukaan logam yang suhunya kurang dari 10o Celcius;
i) Permukaan yang akan dilapisi cat harus bebas dari
kelembaban selama pengecatan;
j) Pengecatan dilakukan dengan kuas atau semprot;
k) Pengecatan lapis pertama, dilakukan langsung sesudah
penyiapan permukaan. Tiap lapis harus dibiarkan kering
dan mengeras lebih dahulu seluruhnya sebelum dilakukan
pengecatan berikutnya;
l) Cat yang diproduksi oleh pabrik yang mempunyai nama
baik dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan;
m) Pengecatan dengan tar-epoxy dan atau epoxy resin harus
dilaksanakan pada bagianbagian dibawah ini :
(1) Permukaanpermukaan yang tampak dari rangka pintu
kecuali yang ada diatas permukaan tanah.
(2) Semua daun pintu
(3) Pengecatan komponen tersebut harus memenuhi
persyaratan sesuai SNI 0664522000, Metode
Pengujian Cat Bitumen sebagai lapis pelindung
(4) Semua logam besi yang permukaannya tidak
dihaluskan, kecuali yang disebutkan diatas harus dicat
dengan 1 (satu) lapis cat dasar dan 4 (empat) lapis cat
chlorinated rubber atau yang sekualitas. Tebal total
lapisan tersebut termasuk cat dasar harus 0,15 0,20
milimeter. Semua peralatan harus dicat sesuai dengan
standar pabrik.
(5) Semua permukaan logam dengan finishing termasuk
sekrup yang tampak selama pengangkutan atau
selama menunggu pemasangan harus dibersihkan dan
dilapisi dengan cat yang mudah larut dalam bensin
agar tidak berkarat.
5) Pengelasan
a) Semua pekerjaan las yang diperlukan pada pembuatan
dan pemasangan pintu dan perlengkapan dikerjakan
dengan tenaga dengan cara las lindung busur metal atau
las busur otomatis;
b) Tes tembus warna harus dikerjakan oleh Penyedia Jasa, jika
diperlukan oleh standar spesifikasi ini atau kriteria
perencanaan ini;
c) Alat ukur yang sesuai harus terpasang untuk pembacaan
arus dan tegangan listrik selama pengelasan berlangsung;
d) Semua bagian yang di las yang merupakan pekerjaan
akhir dengan mesin harus di las dahulu sebelum dimesin,
kecuali tercantum ketentuan lain;
e) Semua pengelasan harus tidak terputus dan kedap air.
Ukuran minimum batang las 4,5 mm;
BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

53

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

f)

g)

Semua cacat pengelasan harus dibersihkan sampai dasar


logam yang baik dan daerah tersebut perlu dites dengan
Ultrasonik untuk menyakinkan bahwa cacat telah benar
terhapus sebelum dilakukan perbaikan las;
Semua
pekerjaan
pengelasan
harus
memenuhi
persyaratan
sesuai
dengan
Spesifikasi
pekerjaan
pengelasan BS 5135 1984, Proces of Arc welding carbon
and Carbon Manganise steels.

6) Pekerjaan Alat Angkat


a) Stang pintu (alat pengangkat pintu) yang berupa tipe mur
penggerak yang dioperasikan secara manual/elektrik,
dipasang pada balok atas pada rangka pintu untuk
menaikkan, menurunkan dan memegang pintu;
b) Bahan stang pintu beserta pelengkapnya yang berupa
baut, tongkat batang penghubung, handel Operasi Manual,
roda gigi, reduksi, tumpuan/bantalan, maupun rangka alur
(sponning) harus memenuhi persyaratan sesuai SNI 036861-2-2002 Spesifikasi Bahan bangunan bagian B (bahan
bangunan dari besi/baja);
c) Kerangka alur (sponing) harus mampu meneruskan
tekanan air pada beton. Permukaan rangka sponing harus
betul dan rata. Pelenturan maksimum permukaan
terhadap permukaan teoritis harus kurang dari 1 (satu)
milimeter pada setiap panjang 3 (tiga) meter;
d) Kerangka ambang harus dibuat yang benar terhindar dari
puntir dan bengkokan agar tidak terjadi bocoran dibawah
pintu. Kerangka ambang harus direncanakan agar dapat
meneruskan gayagaya yang terjadi pada beton atau
pasangan batu kali tanpa terjadi pelenturan.
D.

Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran atas pintu yang disediakan dan
dipasang pada bangunan harus diukur berdasarkan biaya
penyediaan dan biaya pemasangan.

E. Dasar Pembayaran
Pembayaran untuk pengadaan dan pemasangan pintu dibuat
berdasarkan harga satuan per unit seperti yang tercantum dalam
Rencana Anggaran Biaya, mencakup biayabiaya pengadaan
material, pengangkutan, penurunan, pemotongan, finishing,
pengecatan semua bahan, upah pekerja, peralatan yang
diperlukan dan penyediaan semua perangkat keras yang
diperlukan termasuk besi beton dan lainlain.

5.4.
PEKERJAAN LAIN-LAIN
Pekerjaan lain-lain pada konstruksi bendung/embung sebagi berikut :
1) Papan duga muka air
Penyedia Jasa harus melengkapi dan memasang papan duga
ketinggian air bendung/embung seperti ditunjukkan dalam gambar
atau seperti arahan Direksi Pekerjaan. Spesifikasi dan pelaksanaan
konstruksi papan duga muka air mengacu pada Pd T-xx- 200x,
Pekerjaan yang Bersifat Umum, Bagian-9, Pekerjaan Lain-lain
2) Asuransi

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

54

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

Pelaksanaan asuransi ditentukan sesuai dengan ketentuan dan


persyaratan yang berlaku; misal Kementerian Tenaga Kerja dan
Jamsostek.

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

55

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

BAGIAN III
PEKERJAAN PIPA

1.

PENGADAAN PIPA GIP DAN PERLENGKAPANNYA


1.1 Material Dan Fabrikasi
Pipa GIP harus dibuat dari pelat atau lembaran baja tergalvanis dan
sambungannya menggunakan pengelasan tumpul (arc-welded) atau
pengelasan listrik, dikerjakan di pabrik, dites dan dibersihkan.
Lembaran atau pelat-pelat baja harus mempunyai batas keruntuhan
minimum tidak kurang dari 226 N/mmz (2300 kg/cm2) dan harus
memenuhi standard berikut :
SNI 07-0949-1989 Pelat baja carbon untuk uap dan bejana tekan.
SNI 07-0822-1989 Baja karbon strip canai panas untuk pipa.
SNI 07-1338-1989 Baja karbon tempa.
ASTM A 283, Grade D
ASTM A 570, Grade 33
JIS G 3101, Class 2
JIS G 3452, SGP
JIS G 3457, STPY
Fabrikasi pipa GIP harus sesuai dengan AWWA C 200 atau SNI-07-08221989 atau SII 2527-90 atau JIS G 3452 dan JIS G 3457. Ketebalan dan
lebar pengelasan harus cukup merata pada seluruh panjang pipa dan
dibuat secara otomatis, kecuali atas persetujuan Pengguna Barang boleh
dilakukan pengelasan manual dengan prosedur yang sesuai oleh tukang
yang berpengalaman.
Semua sambungan memanjang atau spiral dan sambungan las keliling
yang dibuat dipabrik harus dengan pengelasan sudut (butt welded).
Banyaknya pengelasan pabrik maksimum yang diizinkan adalah satu
pengelasan memanjang dan tiga pengelasan keliling untuk setiap batang
pipa. Panjang setiap batang pipa adalah 6 (enam) meter atau kurang,
kecuali ditentukan lain.
Pengelasan memanjang harus dipasang berselang-seling pada sisi yang
berlawanan untuk bagian yang berurutan. Tidak diizinkan adanya ring,
pelat ataupun pelana (saddle) penguat baik pada bagian luar maupun
pada bagian dalam pipa.
2.2 Dimensi Pipa
Kecuali ditentukan lain, pipa dengan ukuran diameter nominal berikut ini
harus mempunyai ukuran diameter luar dan ketebalan dinding minimum
sebelum dilapisi pelindung dalam dan luar sebagai berikut :
Tabel Diameter Luar dan Ketebalan Dinding Pipa GIP
Nominal
Diameter
(mm)
100
150
200

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

56

Diameter
Luar
(mm)
114.3
168,3
219.1

Ketebalan Dinding
Minimum (mm)
4.5
5.0
5.8

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

250
300
350
400

273.0
323.8
355.6
406.4

6.6
6.9
6.0
6.0

2.3.
Fitting
Semua fitting GIP harus dari bahan yang sama dan difabrikasi sesuai
dengan spesifikasi yang ditentukan pada Bagian 3.2 dan harus didisain
dengan kekuatan yang sama dengan pipanya. Ring penguat atau saddle
penguat dapat dipasang pada bagian luar bilamana perlu, sesuai dengan
AWWA Manual M11 atau standar pembuatan yang dapat disetujui.
Ketebalan dinding minimum dan diameter luar dinding fitting harus sesuai
dengan persyaratan yang dispesifikasikan dan standar berikut ini :

Fitting dengan diameter 125 mm atau lebih kecil : JIS B 2311

Fitting dengan diameter 150 mm atau lebih besar : JIS B 2311 (sampai
dengan 500 mm) dan JIS G 3451. atau AWWA C 208.
"Bend" yang mempunyai sudut defleksi sebesar 22.5 derajat dan lebih
kecil harus terdiri dari dua potongan bend. Bend yang mempunyai sudut
defleksi lebih besar dari 22.5 derajat sampai dengan 45 derajat harus
difabrikasi dengan menggunakan tiga potongan bend. Bend yang
mempunyai sudut defleksi lebih besar dari 45 derajat harus terdiri dari
empat potongan bend.
2.

PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA


2.1 Lingkup Pekerjaan
Penyedia harus mengerjakan pekerjaan pemasangan pipa berupa
perletakan pipa dan penyambungan, dengan cara yang diterima direksi
dengan spesifikasi ini dan sebagaimana yang diperlihatkan dalam gambar
kerja.
2.2 Penanganan Bahan Pipa, Perkakas dan Peralatannya
1. Perhatian perlu diberikan dalam menangani semua bahan pipa yang
disediakan oleh pemilik untuk menghindari kerusakan pada bahan
tersebut selama pengangkutan, penurunan, pemasangan dan
penyambungan sampai pada penyelesaian pada pekerjaan. Kerusakan
pada bahan pipa yang disebutkan tadi harus diperbaiki atas beban
biaya Penyedia.
2. Penyedia juga harus menangani perkakas dan peralatan yang
disediakan oleh pemilik sedemikian rupa guna menghindari kerusakan
pada peralatan tersebut.
3. Semua perkakas dan peralatan harus dijaga kebersihannya dan
dipelihara dengan baik sehingga selalu siap digunakan dalam kondisi
yang baik.
4. Kerusakan yang terjadi pada perkakas dan peralatan tersebut harus
diperbaiki atas biaya beban Penyedia. Dalam hal perkakas dan
peralatan tidak dapat diperbaiki atau hilang, Penyedia harus memberi
kompensasi kepada pemilik pekerjaan.
2.3 Umum
1. Singkatan GIP yang digunakan dalam spesifikasi dan dokumen
ataupun gambar berarti Galvanized Iron Pipe.

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

57

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

2. Penyedia harus menyediakan dan memelihara dalam keadaan baik


perkakas peralatan yang sesuai bagi pengamanan dan pemasangan
pipa, valve dan fitting.
3. Cara pemasangan pipa dan penggunaan perkakas serta peralatan
harus sesuai dan memahami petunjuk dari pabrik atau mengikuti
pengarahan direksi.
2.4 Pemasangan Pipa
1. Penurunan Pipa Ke Dalam Galian
Peralatan, perkakas, dan fasilitas yang memuaskan direksi harus
disediakan dan digunakan oleh Penyedia untuk keamanan dan
kenyamanan pekerjaan. Semua pipa, fitting dan valve harus
diturunkan secara hati-hati kedalam galian, satu persatu dengan
batasan diameter memakai crane, derek, tali atau dengan mesin
perkakas atau peralatan lainnya yang sesuai dengan cara sedemikian
rupa agar mencegah kerusakan terhadap bahan lapisan pelindung
luar (protective coating) serta lapisan pelindung dalam (lining). Bahan
tersebut sama sekali tidak diperkenankan dijatuhkan atau
dilemparkan kedalam galian.
2.

Pemeriksaan Sebelum Pemasangan


1) Semua pipa dan fitting harus diperiksa secara hati-hati dari
kemungkinan kerusakan pada saat berada diatas bagian sesaat
sebelum dipasang pada posisi akhir.
2) Setiap ujung pipa harus diperiksa dengan secara khusus, karena
daerah ini paling mudah mengalami kerusakan dalam
penanganannya. Pipa atau fitting yang rusak/cacat harus diletakan
terpisah untuk pemeriksaan oleh direksi yang menentukan
perbaikan yang diperlukan ataupun menolaknya.

3.

Pembersihan Pipa dan Fitting


1) Bagian luar dan dalam ujung pipa harus dibersihkan dengan kain
kering dan bersih, dikeringkan dan bebas dari minyak, lemak
sebelum dipasang.
2) Bila ada profil pengaku badan (stiffeners) guna melindungi pipa,
semua profil pengaku tersebut harus disingkirkan sampai bersih
demikian pula benda asing lainnya dalam pipa.

4.

Perletakan Pipa
1) Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk mencegah benda
asing masuk kedalam pipa pada saat pipa diletakan pada jalur.
2) Selama berlangsungnya peletakan, tidak boleh ada kotoran,
perkakas, kain, ataupun benda-benda lainnya ditempatkan dalam
pipa.
3) Saat satuan panjang pipa dalam galian, setiap ujung pipa harus
dipasang berhadapan dengan pipa yang sebelumnya, pipa
dipasang dan ditempatkan pada jalur dan ketinggian yang benar.
Pipa dimantapkan ditempatkan dengan bahan urugan yang telah
disetujui dan dipadatkan dengan ketinggian yang sama kecuali
pada ujung pipa. Tindakan pencegahan perlu dilakukan untuk
mencegah tanah atau kotoran lainnya masuk ke sambungan.
4) Setiap saat bial pemasangan pipa sedang berlangsung, ujung pipa
harus ditutup/disumbat dengan bahan yang memadai dan dengan
cara yang disetujui oleh direksi.

5.

Pemotongan Pipa
1) Pemotongan pipa untuk menyisipkan Tee, Bend atau Valve
atau tujuan lainnya, harus dilakukan dengan mesin potong yang

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

58

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

sesuai dengan cara yang rapih dan baik, tanpa menyebabkan


kerusakan pada pipa maupun lapisan pelindung dalamnya dan
menghasilkan ujung yang halus pada sudut yang tepat terhadap
sumbu pipa.
2) Pemotongan pipa besi harus dikerjakan dengan mesin pemotong
yang sesuai menghasilkan potongan yang halus pada sudut yang
benar atau sudut yang diminta terhadap sumbu pipa.
3) Pemotongan perlu dijaga agar jangan sampai merusak lapisan
pelindung luar maupun lapisan pelindung pipa dalam. Ujung
potongan pipa yang dipotong tersebut, harus dipotong serong
(Beveled) dengan ukuran yang sama sebagaimana yang
ditentukan dalam spesifikasi.
4) Tidak boleh ada fitting seperti Bend, Tee, dan flange dan
spigot dipotong untuk pekerjaan pemasangan pipa, sejauh tidak
ada instruksi tertulis yang diberikan kepada Penyedia dari direksi.
2.5 Penyambungan Pipa Galvanized
Bila penyambungan pipa galvanized dilakukan dengan memakai sok
seperti yang ditentukan sebelum pipa disambung, maka bagian ulir dari
sok atau ujung-ujung pipa harus dibersihkan dari kotoran-kotoran. Setelah
itu pada ulir pipa dipasang serat nanas dan baru dimasukan secara hatihati pada sok dan diputar sampai kencang betul.
2.6 Penyambungan Dengan Pengelasan
1.

Umum
1) Pengelasan pipa galvanized di lapangan harus disesuaikan dengan
persyaratan yang ditentukan berikut ini. Hal-hal yang tidak
dijelaskan dalam spesifikasi ini, mengacu pada standar ataupun
pedoman (code) berikut ini.
a. Codes of Japanese Waterworks Steel Pipes Manufactures
Association (WSP)
b. Codes of Welding Engineering Standard (WES), Japan
2) Bila pengelasan dilakukan dalam galian, galian harus dilebarkan
dan dibuat lebih dalam agar memungkinkan pengelasan
sebagaimana diminta.
3) Jumlah pipa yang akan menjadi satu, dengan panjang yang sesuai
yang dilakukan diatas permukaan tanah, serta cara perletakannya
ke posisi yang sesuai, harus disetujui terlebih dahulu oleh Direksi.
4) Untuk jembatan pipa, harus diuji sepanjang seluruh pinggiran
setiap sambungan, dengan cara pengujian radiografi kecuali
ditentukan lain.
5) Penyambungan dengan pengelasan harus dilakukan baik dengan
sambungan dengan las tumpul tunggal (singgle-welded butt joint)
atau las-tumpul ganda (double-welded butt joint) sesuai yang
ditentukan.

2.

Juru Las (welder)


1) Penyedia harus memasukkan pengalaman dan kualifikasi juru las
yang diusulkan untuk persetujuan Direksi.
2) Juru las tersebut harus memiliki pengalaman dan kualifikasi yang
cukup bagi pekerjaan pengelasan, dan memegang sertifikat atau
ijazah yang dikeluarkan oleh badan yang berwenang.

3.

Batang Las dan Mesin Las


1) Batang las harus sesuai persyaratan yang ditentukan dalam JIS Z
3211 dan 3212 atau yang memiliki kuat tarik yang setara atau
lebih baik dari logam dasar bahan pipa.

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

59

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

2) Batang las yang menyerap lengas (moisture) tidak boleh


digunakan dan tingkat lengas harus lebih kecil dari 2,5 % untuk
batang yang diiluminasi (illuminated rod) dan 0,5 % untuk batang
yang hydrogennya rendah (low hydrogenous rod).
3) Mesin las, harus mesin pengelasan busur nyala (Arc Welding
Machine) dengan arus AC atau pengelasan busur nyala DC,
sebagaimana yang ditentukan dalam JIS C 9301 atau pada standar
yang telah diterima oleh Direksi.
4. Penyiapan Ujung Pipa
1) Ujung pipa seluruhnya harus mempunyai alur menyudut/serong (bewel)
yang sesuai sebelum pengelasan. Kecuali ditentukan lain atau disetujui
oleh Direksi, alur tersebut harus dibuat pada bagian permukaan luar
(exterior) untuk pipa dengan diameter 700 mm dan yang lebih kecil dan
pada permukaan dalam (interior) untuk pipa dengan diameter 800 mm dan
yang lebih besar.
2) Pipa yang mempunyai ketebalan dinding 16 mm atau lebih harus beralur
dikedua sisi pipa agar dapat dilakkan sambungan las tumpul ganda (double
welded butt joint). Bentuk dan ukuran celah yang terbentuk oleh alur
menyudut tersebut, harus sesuai dengan JIS G-3443 atau sebagaimana
yang disetujui oleh Direksi.
5. Pengelasan
1) Sebelum pengerjaan pengelasan, permukaan alur harus dibersihkan dari
debu, tanah dan karat dengan menyikat dan mengasah (grinding).
2) Bila pipa akan dipotong di lapangan, lapisan pelindung dalam maupun
lapisan pelindung luar pada kedua ujung pipa, harus dikupas minimum 10
cm, kemudian ujung pipa dibuat alur sebagaimana yang ditentukan.
3) Fitting tidak boleh dipotong di lapangan.
4) Kualitas pengelasan dan kecepatan harus dijaga selama pekerjaan
pengelasan, harus terus menerus (berlanjut) dari bagian dasar ke bagian
atas pinggiran pipa.
5) Bila pengelasan dilakukan di lapangan, Penyedia harus memperhatikan
keadaan cuaca seperti hujan, temperatur, kelembaban dan angin.
Pekerjaan tidak boleh dilakukan dalam kondisi cuaca seperti yang telah
disebutkan tanpa perlindungan atau persetujuan dari Direksi.
6) Permukaan hasil pengelasan harus seragam tanpa ada sempalan yang
berlebihan, tumpang tindih dan ketidak rataan.
2.7 Pengujian Tanpa Merusak
Pengelasan di Lapangan.
1.

Pipa

dengan

Sambungan

Umum
1) Bagian ini dipakai untuk Pengujian Tanpa Merusak Sambungan
dengan pengelasan setelah pemasangan pipa. Bagian pipa baja
bawah tanah, semua pengelasan di lapangan harus diuji dengan
cara uji cairan penembus dengan pewarna (dye penetrant test).
2) Pengujian harus dilakukan oleh penyedia bersama-sama dengan
Direksi dan apabila diperlukan maka dapat diikutsertakan orang
yang ahli dab bersertifikat.
3) Penyedia harus memberikan keterangan mengenai pemeriksa yang
diusulkan beserta pengalamannya, bersama dengan kualifikasi
kepala pengawas yang disebutkan untuk persetujuan Direksi.
4) Penyedia harus menyediakan semua tenaga kerja, peralatan dan
bahan untuk pengujian tanpa merusak pada sambungan dengan
pengelasan di lapangan.
5) Semua pengujian harus dilakukan dengan dihadiri Direksi atau
wakilnya, kecuali disetujui lain oleh Direksi.

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

60

pada

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

6) Penyedia harus menunjuk kepala pengawas yang mampu, yang


bertanggung jawab dalam mengawasi prosedur pengujian
sambungan dengan pengelasan.
7) Penyedia harus menyusun dan menyerahkan laporan mengenai
hasil pengujian sambungan dengan pengelasan yang dilakukan
dilapangan kepada Direksi. Laporan harus berisi analisa dari
pengujian; yang ditandatangani oleh pengawas dan diserahkan
kepada Direksi.
2.

Pemeriksaan dengan Pengamatan Mata (visual inspection)


Pengelasan alur dan pengelasan kedua harus diperiksa secara
pengamatan. Kerusakan berikut ini dapat menyebabkan ditolaknya
hasil pengelasan dan Penyedia harus mengelas dan menguji kembali
atas biayanya sendiri.
o Adanya lubang (pit) di permukaan.
o Adanya potongan berlebih (undercut) dengan kedalaman 1 mm
atau lebih.
o Adanya potongan berlebih (undercut) dengan kedalaman lebih dari
0,5 mm dan kurang dari 1,0 mm dan lebih dari ketebalan dinding.
o Adanya tumpang tindih (overlap).
o Adanya penguatan berlebihan.
Ketebalan Dinding
(mm)
12,1 atau lebih kecil
Lebih besar dari 12,7
o
o

3.

3.

Maximum
Reinforcement
(mm)
3.2
4.8

Butiran yang tidak merata (unven beads), dan


Adanya kerusakan akibat nyala (are strike)

Uji Cairan Penembus Dengan Warna


o Penetrasi warna harus dipakai pada pengelasan terakhir dan
prosedur pelaksanaan harus memenuhi rekomendasi pabrik.
o Adanya retakan dan/atau lubang harus diperbaiki dan diuji ulang
atas biaya Penyedia sendiri.
o Direksi dapat meniadakan uji cairan penembus dengan warna, bila
kemampuan pengelasan Penyedia dapat diterima atas dasar
pengujian yang diserahkan oleh perusahaan pemeriksa yang
independen.

PENGUJIAN HIDROSTATIS DAN DESINFEKSI


3.1 Umum
Setelah pemasangan jalur pipa, termasuk pipa induk, "valve",
bangunan khusus jembatan pipa, penembusan pipa (pipe driving),
perlintasan pipa dan perlengkapan lainnya, harus dilakukan pengujian
pada jalur pipa tersebut sesuai dengan spesifikasi ini.
Pengujian tekanan air (hydrostatic-pressure test) pada jalur pipa
dilakukan dengan tujuan untuk meyakinkan/menjamin bahwa
sambungan pipa dan perlengkapannya dalam keadaan balk, kuat dan

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

61

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

tidak bocor serta biok-blok penahan (thrus block permanen) sanggup


menahan tekanan sesuai dengan tekanan kerja pipa.
Penyedia harus menyediakan tenaga kerja, peralatan dan bahan
untuk pengulian tekanan air dan pengujian kebocoran. Peralatan
meter yang diperlukan untuk penguatan tekanan dan kebocoran
harus disediakan oleh Penyedia.
Bagian jaringan pipa yang akan diuji diisi penuh dengan air.
Pemborong dapat menggunakan sumber air yang ada tanpa biaya
atau menyediakan sumber air tersendiri dengan biaya sendiri.
Pengisian air ini dilakukan dengan pemompaan (electric piston type
test pump) yang dilengkapi meteran air, harus dicegah terjadinya
gelombang-gelombang tekanan, semua udara di dalam pipa harus
dilepas, dan sebuah manometer dengan kran penutupnya harus
dihubungkan pada cabang jaringan pipa yang diuji. Apabila bagian
pipa yang diuji ini tidak terdapat katup udara maka cara pengeluaran
udara akan ditentukan oleh Tenaga Ahli.
o Air untuk pengujian akan disediakan oleh Pemilik atas beban biaya
Penyedia.
o Seluruh pekerjaan pengujian harus dilakukan dengan disaksikan oleh
Direksi atau wakilnya.

3.2 Uji Tekan


Setelah pipa dipasang, semua pipa baru yang dipasang atau setiap bagian
pipa baru yang dipasang katup harus bertekanan hidrostatis minimal 1,5
kali tekanan kerja pada saat pengujian.
1.

Batasan Tekanan
Pengujian tekanan harus sebagai berikut :
1) Tidak boleh lebih kecil dari 1,25 kali tekanan kerja pada tekanan
tertinggi selama pengujian
2) Tidak melebihi tekanan yang direncanakan
3) Paling sedikit dilaksanakan selama 2 jam
4) Tidak bervariasi > 5 psi (0,35 bar) untuk selama pengujian
5) Tekanan yang diberikan tidak boleh melebihi 2 kali tekanan yang
diijinkan untuk katup atau hidran bila batas tekanan pengujian
termasuk pada gate valves atau hidran.
Catatan :
Katup tidak boleh dioperasikan pada saat tekanan menyebar ke
semua arah melebihi tekanan yang diijinkan
6) Tidak boleh melebihi tekanan katup yang diijinkan bila batas
tekanan bagian yang diuji dari bagian uji termasuk pada saat katup
tertutup, baik untuk gate valves atau katup buterfly.

2.

Tekanan Udara
Setiap bagian pipa yang dipasang katup harus diisi dengan air
perlahan-lahan dan ditentukan uji tekan, berdasarkan evaluasi dari
titik terendah dari jalur pipa atau bagian yang diuji dan dikoreksi
terhadap evaluasi alat ukur pengujian, harus dilakukan dengan cara
menyambungkan pompa ke pipa. Katup-katup tidak boleh
dioperasikan baik dalam keadaan tertutup pada tekanan differensial
melebihi tekanan yang diijinkan. Cara ini berguna untuk menstabilkan
uji tekan sebelum uji kebocoran.

3.

Pelepasan Udara

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

62

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

Sebelum pelaksanaan uji tekan ditentukan, udara harus dibuang


seluruhnya dari katup dan hidran. Apabila ventilasi udara tidak
dipasang pada semua titik tertinggi, Penyedia harus memasang katup
cock pada titik tersebut diatas sehingga udara dapat dikeluarkan
bersamaan pada saat pipa diisi air. Setelah semua udara dikeluarkan,
katup cock harus ditutup dan uji tekan dilaksanakan. Pada akhir uji
tekan cock harus dilepas dan disumbat atau tinggalkan ditempat
sesuai dengan permintaan pemilik.
4.

Pemeriksaan
Setiap pipa, fitting, hidran dan sambungan-sambungan yang terlihat
harus diperiksa secara cermat selama pengujian. Setiap pipa, fitting,
hidran yang rusak atau cacat ditemukan pada saat uji tekan harus
diperbaiki atau diganti dengan bahan yang baik, dan pengujian akan
diulangi sampai memuaskan pemilik.

3.3 Uji Kebocoran


Uji kebocoran harus dilakukan segera setelah uji tekan
1.

Definisi Kebocoran
Kebocoran harus diartikan sebagai sejumlah air yang harus disuply
kedalam pipa yang baru dipasang atau setiap bagian yang baru
dipasang katup, untuk menjaga tekanan pada 5 psi (0,35 bar) sebagai
tekanan uji yang ditentukan sesudah udara pada jalur pipa sudah
dihilangkan dan pipa telah diisi dengan air. Kebocoran tidak boleh
diukur dalam keadaan tekanan turun pada saat pengujian melebihi
periode waktu pengujian yang ditentukan.

2.

Kebocoran yang diijinkan


Pemasangan pipa dianggap gagal apabila tingkat kebocoran melebihi
dari yang ditentukan dalam ketentuan mengenai kebocoran.
Formula berdasar pada kebocoran yang diijinkan dari 11,65 gpd per
mil, dengan diameter nominal D = 1 inch dan tekanan P = 150 psi
1) Kebocoran yang diijinkan, dengan variasi tekanan ditunjukan pada
Tabel A.
2) Pada pengujian terhadap dudukan katup tertutup, penambahan
kebocoran sebesar 0,0012 lt/jam dari ukuran katup nominal dapat
diijinkan
3) Bila hidran pada bagian uji pengujian harus dilakukan pada hidran
tertutup.

3.

Penerimaan Hasil Pemasangan


Penerimaan harus ditentukan sesuai dengan tingkat kebocoran yang
diijinkan. Bila pada suatu uji pipa ternyata mengeluarkan bocoran
yang lebih besar dari pada yang disyaratkan maka Penyedia akan
menentukan lokasi kebocoran dan melakukan perbaikan seperlunya
sampai kebocoran sesuai persyaratan yang diijinkan, dan atas biaya
sendiri.
Semua kebocoran yang kelihatan harus diperbaiki.

3.4 Penggelontoran Pipa


1. Air untuk penggelontoran akan disediakan oleh Pemilik atas beban
biava Penyedia dan Penyedia harus membersihkan semua pipa yang
terpasang dengan Penggelontoran memakai air bersih sebagaimana
yang diperintahkan oleh Direksi.
2. Penggelontoran dilakukan dengan membuka/menguras cabang
pembuang (drainase branch), mulai dari hulu dan secara bertahap ke

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

63

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

arah hilir. Jangka waktu pengurasan cabang pembuang akan


diperintahkan oleh Direksi.
3. Penyedia harus dengan segera menentukan lokasi dan memperbaiki
apabila ditemukan kebocoran selama penggelontoran, sebagaimana
diperintahkan Direksi, walaupun hasil pengujian yang disebutkan di
atas disetujui oleh Direksi.

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

64

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

BAGIAN IV
MASA PEMELIHARAAN
1.

MASA PEMELIHARAAN
a.
Masa pemeliharaan untuk setelah pekerjaan selesai 100 % (seratus
persen), dan
Penyedia
Jasa
mengajukan
permintaan
secara
tertulis
kepada Pengguna Anggaran untuk penyerahan pertama
pekerjaan yang akan diperiksa oleh Tim Panitia Penerima Pekerjaan.
Apabila dilapangan terdapat kekurangan dan / cacat hasil pekerjaan,
Penyedia Jasa wajib menyelesaikan/memperbaiki pekerjaan tersebut
sesuai dengan ketentuan kontrak, maka dibuat berita acara
penyerahan pertama pekerjaan dan Penyedia Jasa harus menyerahkan
Jaminan Pemeliharaan sebesar 5 % (lima persen) dari Nilai Kontrak.
b.
Masa pemeliharaan berlaku selama 180 (seratus delapan puluh) hari
kalender dimulai sejak serah terima pertama pekerjaan.
c.
Penyedia Jasa wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa
pemeliharaan sehingga
kondisi
tetap berada seperti pada saat
Penyerahan Pertama Pekerjaan. Sudah selesai pada saat prosentase
phisik pekerjaan 100 % (seratus persen) dan dilakukan serah terima
pekerjaan selesai.
d.
Apabila
Penyedia
Jasa
tidak
melaksanakan
kewajiban
pemeliharaan pekerjaan sesuai kontrak, maka Pengguna Anggaran
berhak mencairkan Jaminan Pemeliharaan untuk membiayai
pemeliharaan pekerjaan dan mencairkan Jaminan Pelaksanaan dan
disetor ke Kas Negara, Penyedia Jasa dikenakan sanksi masuk Daftar
Hitam selama 2 (dua) tahun.
e.
Setelah penyerahan akhir pekerjaan atau penyerahan kedua pekerjaan
Pengguna Anggaran wajib mengembalikan Jaminan Pemeliharaan dan
Jaminan Pelaksanaan.

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

65

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

BAGIAN V
PERLENGKAPAN OPERASIONAL
1.

UMUM
1) Perlengkapan yang disyaratkan harus disediakan oleh Penyedia Jasa
sesuai dengan yang tertera dalam daftar banyaknya pekerjaan, untuk
tiap jenis baik ditunjukkan dalam detail atau tidak dalam gambar yang
satuan pembayarannya sudah meliputi untuk masing-masing butir
pekerjaan yang tercantum dalam kontrak pekerjaan atau seperti
ditunjukkan dalam daftar kuantitas pekerjaan yang dikontrakkan. Ukuran
bahan dan warna yang harus dipakai dan penjelasan secara umum
dinyatakan dalam Album Standar
Perencanaan
Irigasi
yang
dikeluarkan
oleh
Direktorat
Jenderal Pengairan, Desember 1986
seperti diterangkan dibawah. Detail lain yang sesuai akan ditunjukkan
dalam gambar kontrak.
Penyedia Jasa tidak boleh menggunakan
bentuk konstruksi atau detail tanpa pemberitahuan secara tertulis
terlebih dahulu.
2) Tidak ada mata pembayaran dalam pekerjaan ini karena sudah menjadi
satu kesatuan dengan harga penawaran yang dikontrakkan dan segala
resiko yang mungkin akan timbul akibat dari kegiatan ini akan menjadi
tanggungan Penyedia Jasa.

2.

BENCH MARK
1) Tiap patok bench mark (BM) tambahan yang dipasang Penyedia Jasa
harus dibuat dari beton atau pasangan, dengan ukuran 0.20 x 0.20 x
1.00 m sesuai dengan gambar dari album Standar Perencanaan Irigasi,
atau menurut petunjuk lain dalam gambar.
2) Patok-patok BM harus dipasang vertikal dalam galian, kemudian dengan
hati-hati diurug kembali sampai tinggal 0.20 m diatas permukaan
tanah. Penempatan patok-patok BM dilaksanakan Penyedia Jasa sesuai
dengan petunjuk Direksi.
3) Tidak ada mata pembayaran dalam pekerjaan ini karena sudah menjadi
satu kesatuan dengan harga penawaran yang dikontrakkan dan segala
resiko yang mungkin akan timbul akibat dari kegiatan ini akan menjadi
tanggungan Penyedia Jasa.

3.

TANDA DUGA MUKA AIR SALURAN


1) Suatu tanda duga muka air harus dipasang pada sisi hulu dari semua
bangunan pengambilan dan bangunan pembagi dalam saluran dan
terbuat dari ubin dengan ukuran 0.20 x 0.20 m dipasang dengan adukan
1 PC : 3 Ps seperti ditunjukkan pada gambar. Garis tanda muka air dan
huruf dinyatakan dengan membuat alur.
2) Tidak ada mata pembayaran dalam pekerjaan ini karena sudah menjadi
satu kesatuan dengan pekerjaan utamanya yakni pekerjaan pasangan
batu kali.

Baa, Agustus 2015


Pokja ULP Bidang SDA dan Irigasi
Ketua,

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

66

SPESIFIKASI TEKNIS REHABILITASI BENDUNG DANOTALU


TAHUN ANGGARAN 2015

MOULTAN SAUDALE, S.T


NIP. 19740118 200604 1 009

BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ROTE NDAO

67

Anda mungkin juga menyukai