Anda di halaman 1dari 4

RKS : Water Proofing

PASAL 8 PEKERJAAN WATER PROOFING BAGIAN 1 LINGKUP PEKERJAAN Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan peralatan dan alat-alat bantu lainnya termasuk pengangkutannya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar rencana dan spesifikasi ini. Bagian yang harus dibuat kedap air adalah : Pelat atap seluruhnya, dan pelat lain yang terbuka dan terkena air hujan. STP, Reservoir (GWT), dan sump pit. Bagian-bagian didalam bangunan yang dinyatakan dalam gambar.

BAGIAN 2 SYARAT SYARAT BAHAN 2.1. Persyaratan Standar Mutu Bahan : Standar dari bahan dan prosedur yang ditentukan oleh pabrik dan standarstandar lainnya seperti : NI.3, ASTM 828, ASTME, TAPP I 803 dan 407. Kontraktor tidak dibenarkan merubah standar dengan cara apapun tanpa ijin dari Konsultan Majemen Konstruksi . 2.2 Bahan : 1. Pelat atap dan pelat lantai lain : Untuk lapisan kedap air digunakan jenis sheet dengan tebal 4 mm yang memenuhi persyaratan sebagai berikut : 2. Merupakan lembaran yang terdiri dari komponen polimer bitumen yang diperkuat dengan lapisan serat kaca atau polyester yang "nonwoven". Memiliki tebal minimum 4 mm, karakteristik fisik dan kimiawi dan kepadatan yang merata dan konstan. Kedap air dan uap, termasuk juga pada bagian overlapping. Memiliki ketahanan yang baik terhadap gesekan dan tekanan. Perilaku material pada 100 derajat C harus tetap stabil. Berwarna hitam. Susunan polimer tidak berubah akibat perubahan cuaca. Dipasang dengan cara dibakar (hot applied).

Sewage Treatment Plant (STP) : Untuk STP digunakan "cementateous water proofing" yang sama seperti reservoir dengan catatan bahwa bahan tersebut juga harus bersifat tahan asam. Cara pemasangan/pelaksanaan mengikuti prosedur dari manufacture.
Hal : ST 8 - 1 Paraf :

RKS : Water Proofing

3.

Reservoir/GWT : Untuk Reservoir digunakan "non Toxic cementateous water proofing" yang dipasang pada sisi dalam dan bahan tersebut harus bersifat meresap/berpenetrasi kedalam beton dan membentuk kristal yang menyumbat pori-pori beton sehingga dapat menahan tekanan air negative. Cara pemasangan/pelaksanaan mengikuti prosedur dari manufacture.

5. 6.

Untuk daerah toilet/KM/WC lihat spesifikasi Arsitektur. HYDROSWELLING WATERSTOP Hydroswelling waterstop berupa formula khusus terdiri dari sodium/bentonite dan butyl rubber compound. Digunakan sebagai waterstop dalam construction joint beton, yang mencegah rembesar air. Expansion ratio 300% maximal.

2.3

Pengiriman dan Penyimpan Bahan : 1. 2. 3. 4. Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dalam keadaan baik dan tidak bercacat. Beberapa bahan tertentu harus masih tersegel dan berlabel pabriknya. Bahan harus disimpan ditempat yang terlindung, tertutup, tidak lembab, kering dan bersih sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. Tempat penyimpanan harus cukup, bahan ditempatkan dan dilindungi sesuai dengan jenisnya. Kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan bahan-bahan yang disimpan, baik sebelum atau selama pelaksanaan, dan bahan yang rusak tersebut tidak dibenarkan untuk digunakan, kecuali ditentukan lain oleh Konsultan Perancang.

BAGIAN 3 SYARAT SYARAT PELAKSANAAN 3.1. Persyaratan Umum Sebelum pekerjaan water proofing dilakukan, maka : 1. Pemborong wajib mengadakan pemeriksaan dilapangan, agar mendapat gambaran yang presisi atas pekerjaan beton yang diberi bahan water proofing. Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan kepada Konsultan Majemen Konstruksi untuk mendapatkan persetujuan, lengkap dengan ketentuan/persyaratan pabrik yang bersangkutan. Material yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.

2.

Hal : ST 8 - 2 Paraf :

RKS : Water Proofing

3. 4.

Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian maka bahan-bahan pengganti harus yang disetujui Konsultan Majemen Konstruksi berdasarkan contoh yang diajukan oleh Kontraktor. Sebelum pekerjaan ini dimulai permukaan bagian yang akan diberi lapisan ini harus dibersihkan sampai keadaan yang dapat disetujui oleh Konsultan Majemen Konstruksi , dengan cara-cara yang telah disetujui oleh Konsultan Majemen Konstruksi . Peil dan ukuran harus sesuai gambar. Cara-cara pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti petunjuk dan ketentuan dari pabrik yang bersangkutan, dan atas petunjuk Konsultan Majemen Konstruksi . Bila ada perbedaan dalam hal apapun antara gambar, spesifikasi dan lainnya, Kontraktor harus segera melaporkan kepada Konsultan Majemen Konstruksi sebelum pekerjaan dimulai. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat dalam hal ada kelainan/perbedaan di tempat itu, sebelum kelainan/perbedaan tersebut diselesaikan.

5.

6.

3.2. INTEGRAL WATER PROOFING A. B. Caian admixture yang digunakan dengan dosis 0,5 1,0 % dari berat semen, atau kira-kira 3 4 liter per m beton. Adukan beton yang direkomendasikan : C. D. Jumlah bahan sementius 350 kg/m Water cement ration 0,45 Slump awal 80 20 mm Dosis rata-rata liter/m Slump akhir 140 200 mm

Pencampuran admixture dilakukan di lapangan. Harus diadakan trial mix untuk menguji kekuatan beton yang ditambahkan admixture integral water proofing. Kekedapan beton diuji dengan : Penetrasi berdasarkan DIN 1048, pada umur 28 hari penetrasi max 4,6 cm. Absorbsi beton pada umur 28 hari maximum 3 %.

3.3. HYDROSWELLING WATERSTOP A. Waterstop digunakan untuk construction joints / sambungan tidak bergerak, untuk mencegah rembesan pada :

Hal : ST 8 - 3 Paraf :

RKS : Water Proofing

B. Waterstop diletakkan dengan menempelkan pada beton dengan bahan perekat, dipasang kedalam lekukan dalam beton ataupun langsung dipermukaan beton yang akan disambung. C. Waterstop tidak boleh dipasang dengan cover beton kurang dari 10 mm untuk menjamin tekanan akibat pemuaian dapat ditahan oleh beton. D. Waterstop tidak boleh dipasang di tempat yang dapat mengakibatkan pemuaian bebas tanpa ada yang menahan. BAGIAN 4 SYARAT SYARAT PENERIMAAN 4.1. Pengujian : A.. Bila diperlukan Kontraktor wajib mengadakan test bahan tersebut pada laboratorium yang ditunjuk Konsultan Majemen Konstruksi , baik mengenai komposisi, kosentrasi dan hasil yang ditimbulkannya. Untuk ini Kontraktor/Supplier harus menunjuk syarat rekomendasi dari lembaga resmi yang ditunjuk tersebut sebelum memulai pekerjaan. Pada waktu penyerahan, Kontraktor harus memberikan jaminan atas produk yang digunakan terhadap kemungkinan bocor, pecah dan cacat lainnya, selama 10 (sepuluh) tahun termasuk mengganti dan memperbaiki segala jenis kerusakan yang terjadi. Jaminan yang diminta adalah jaminan dari pihak pabrik untuk mutu material, serta jaminan dari pihak pemasang (applicator) untuk mutu pemasangan. Kontraktor diwajibkan melakukan percobaan-percobaan dengan cara memberi air diatas permukaan yang diberi lapisan kedap air dan pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Konsultan Majemen Konstruksi .

B.

C.

BAGIAN 5 SYARAT SYARAT PEMELIHARAAN 5.1 KERUSAKAN Pekerjaan pemasangan waterproofing hanya boleh dilaksanakan setelah pekerjaan sipil, M/E dan lain-lain pekerjaan yang menembus bahan tersebut selesai dikerjakan. Setelah pemasangan bahan waterproofing ini tidak diperkenan adanya pekerjaan pembobokan-pembobokan atau pemakuan yang dapat mengakibatkan terjadinya kebocoran.

---ooOoo---

Hal : ST 8 - 4 Paraf :

Anda mungkin juga menyukai